Analisa Data Fotometer

3
ANALISA DATA Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa : Percobaan kali ini bertujuan untuk mempelajari prinsip kerja fotometer nyala dan menentukan konsentrasi larutan sampel dengan menggunakan fotometer nyala yang mengandung kalium. Pada percobaan kali ini menggunakan sampel larutan pocari sweat, air rawa, air sumur, air sungai, limbah 1, dan limbah 2. Metode ini digunakan untuk menentukan kadar suatu logam dalam suatu sampel yang didasarkan pada emisi (pancaran) sinar monokromatis pada panjang gelombang tertentu dalam keadaaan berpijar atau nyala. Larutan standar yang digunakan pada percobaan ini adalah larutan kalium. Mula-mula kami melakukan pengenceran larutan kalium dari 1000 ppm menjadi 100 ppm dan selanjutnya di encerkan lagi menjadi 10 ppm. Larutan Kalium ini digunakan sebagai pembacaan standar. Selanjutnya melakukan pembacaan pada sampel-sampel tersebut untuk menentukan kosentrasinya. Dapat diamati bahwa pada saat pembacaan sampel yang diukur nyalanya bewarna ungu yang mengindikasikan terdapat kalium didalamnya. Pada fotometer nyala ini dapat diketahui bahwa sebagian besar unsur akan tereksitasi dalam suatu nyala pada suhu tertentu serta memancarkan emisi radiasi untuk panjang gelombang tertentu. Eksitasi terjadi bila elektron dari atom netral keluar dari orbitalnya ke orbitas yang lebih tinggi.

description

KAI

Transcript of Analisa Data Fotometer

Page 1: Analisa Data Fotometer

ANALISA DATA        

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa :

Percobaan kali ini bertujuan untuk mempelajari prinsip kerja fotometer nyala dan

menentukan konsentrasi larutan sampel dengan menggunakan fotometer nyala yang

mengandung kalium. Pada percobaan kali ini menggunakan sampel larutan pocari sweat, air

rawa, air sumur, air sungai, limbah 1, dan limbah 2. Metode ini digunakan untuk menentukan

kadar suatu logam dalam suatu sampel yang didasarkan pada emisi (pancaran) sinar

monokromatis pada panjang gelombang tertentu dalam keadaaan berpijar atau nyala. Larutan

standar yang digunakan pada percobaan ini adalah larutan kalium.

           

            Mula-mula kami melakukan pengenceran larutan kalium dari 1000 ppm menjadi 100

ppm dan selanjutnya di encerkan lagi menjadi 10 ppm. Larutan Kalium ini digunakan sebagai

pembacaan standar. Selanjutnya melakukan pembacaan pada sampel-sampel tersebut untuk

menentukan kosentrasinya. Dapat diamati bahwa pada saat pembacaan sampel yang diukur

nyalanya bewarna ungu yang mengindikasikan terdapat kalium didalamnya.

           

Pada fotometer nyala ini dapat diketahui bahwa sebagian besar unsur akan tereksitasi

dalam suatu nyala pada suhu tertentu serta memancarkan emisi radiasi untuk panjang

gelombang tertentu. Eksitasi terjadi bila elektron dari atom netral keluar dari orbitalnya ke

orbitas yang lebih tinggi. Dan bila terjadi eksitasi atom, in molekul akan kembali ke orbital

semula dan akan memancarka cahaya pada panjang gelombang tertentu. Dari hasil percobaan

dapat diketahui bahwa semakin besar kosentrasi unsur kalium maka semakin besar emisi

sinar yang dihasilkan.

Kesalahan tersebut terjadi karena pada pengukuran fotometri nyala initerdapat

gangguan-gangguan yang mempengaruhi hasil yang didapatkan sepertigangguan spektral

karena adanya unsur lain yang terdapat bersama dengan unsur yang dianalisa, gangguan yang

berasal dari sifat fisik unsur yang dianalisa yang berupa sifat viskositas, gangguan ionisasi,

gangguan karena adanya penyerapansendiri dan gangguan karena adanya anion-anion yang di

dalam larutan unsur logam tersebut

VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Fotometeri nyala adalah suatu metoda analisa untuk menentukan kadar suatu logam dalam

suatu sampel yang didasarkan kepada emisi

Page 2: Analisa Data Fotometer

(pancaran)sinar monokromatis pada panjang gelombang tertentu dalam keadaan berpijar atau

nyala.

2. Prinsip dari fotometri nyala ini adalah pancaran cahaya elektron yangtereksitasi yang

kemudian kembali ke keadaan dasar.

3. Besaran intensitas emisi sinar sebanding dengan tingkat konsentrasi

unsur yang dianalisa dalam larutan. Semakin besar konsentrasi unsur yangdianalisa dalam

larutan, maka semakin besar emisi sinar yang dihasilkan,sebaliknya semakin kecil

konsentrasi unsur yang dianalisa dalam larutan,maka semakin kecil pula emisi sinar yang

dihasilkan

4. Kosentrasi sampel yang dihasilkan :

            - Pocari Sweat = 3,1 ppm

            - Air Sumur     = 1,7 ppm

            - Air Rawa      = 2,3 ppm

            - Air Sungai     = 0,8 ppm

            - Limbah 1       = 5,8 ppm

            - Limbah 2       = 3 ppm

5. % Kesalahan pada pocari sweat = 38 %