Analisa Data Dan Intervensi Trigger Komunitas

12
Data Etiologi Masalah keperawatan DS: - Klien Tn.S mengatakan pernah tidak minum obat TB selama 1 hari pada saat puasa karena lupa - Klien Tn.S mengatakan tetap merokok 3-5 batang per hari - Klien mengatakan istrinya pernah berobat di RSCM, namun karena keterbatasan biaya istrinya kemudian hanya membeli obat di warung - Klien mengatakan istrinya tidak memakai masker saat membersihkan rumah - Klien mengatakan ingin mendapatkan Tn.S menderita TB, istri Tn.S menderita sinus, an.Mahmud sering sakit perut Membutuhkan ekonomi keluarga pengobatan pas-pasan tidak mampu berobat ke RS membeli obat di warung Gejala panyakit masih dirasakan kurang perhatian pada kesehatan keluarga (Tn.S merokok, istri tidak memakai masker, an.Mahmud makan tetap 2xsehari) Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga

Transcript of Analisa Data Dan Intervensi Trigger Komunitas

DataEtiologiMasalah keperawatan

DS:

Klien Tn.S mengatakan pernah tidak minum obat TB selama 1 hari pada saat puasa karena lupa

Klien Tn.S mengatakan tetap merokok 3-5 batang per hari

Klien mengatakan istrinya pernah berobat di RSCM, namun karena keterbatasan biaya istrinya kemudian hanya membeli obat di warung Klien mengatakan istrinya tidak memakai masker saat membersihkan rumah

Klien mengatakan ingin mendapatkan rumah sakit gratis

Klien mengatakan pendapatan yang didapat pas-pasan untuk menghidupi keluarga

Klien mengatakan anaknya yang bernama Mahmud sering sakit perut karena makan 2x per hari, aktif kegiatan sekolah, sering pulang malam. Klien mengatasinya dengan membeli obat di warung

DO:

Diagnosa TB pada tn. S pada tanggal 11 Mei 2007

Diagnosa penyakit sinus pada istri Tn.S sejak tahun 2004Tn.S menderita TB, istri Tn.S menderita sinus, an.Mahmud sering sakit perut

Membutuhkan ekonomi keluarga

pengobatan pas-pasan

tidak mampu berobat ke RS ( membeli obat di warung

Gejala panyakit masih dirasakan

kurang perhatian pada kesehatan keluarga (Tn.S merokok, istri tidak memakai masker, an.Mahmud makan tetap 2xsehari)

Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga

Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga

DS :

Klien mengatakan menggunakan air sungai sebagai sumber air minum

Klien mengatakan aktivitas MCK di sungai

Klien mengatakan ventilasi utama hanya dari pintu saja

Klien mengatakan tidur hanya beralaskan lantai

Klien mengatakan di rumah tempat tinggalnya terdapat banyak debu

DO:

Klien tinggal di daerah kumuh

Ukuran rumah sempit dan kecil 5x7m

Kurang pengetahuan

Daftar Prioritas Diagnosa Keperawatan

TanggalNomorDiagnosa

11 Agustus 20071Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga berhubungan dengan kesulitan ekonomi dan kerumitan regimen terapeutik

11 Agusrus 20072Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi

PERENCANAAN

No. Diagnosa1

Nama DiagnosaKetidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga berhubungan dengan kesulitan ekonomi dan kerumitan regimen terapeutik

TujuanSetelah dilakukan tindakan selama 3x kunjungan ke rumah klien, manajemen terapeutik keluarga dapat efektif dengan kriteria klien dapat:

Mengidentifikasi faktor individu yang berpengaruh terhadap program treatmen

Mengungkapkan penerimaan atau niat untuk mengubah perilaku untuk mencapai tujuan kesehatan yang diharapkan

Menunjukkan perubahan perilaku untuk menjaga regimen terapeutik

Indicator Compliance behavior

Never demonstratedRarely demonstratedSometimes demonstratedOften demonstratedConsistent demonstratedMenerima diagnosa5Mencari informasi yang benar tentang diagnosa 5Berdiskusi tentang regimen terapeutik dengan tenaga kesehatan4Melakukan regimen treatment sesuai instruksi tenaga kesehatan4Melaporkan perubahan gejala pada tenaga kesehatan

4

Monitor respon dari treatment

5

Memonitor keefektifan terapi

5

Melakukan aktivitas sehari-hari sesuai yang disarankan tenaga kesehatan

4

.

Intervensi NICFamily Involment Promotion

1. Tetapkan hubungan personal dengan klien dan anggota keluarga lain yang terlibat dalam perawatan.2. Identifikasi persepsi klien dan anggota keluarga yang lain terhadap situasi, faktor pencetus, perasaan dan perilaku klien.3. Tetapkan harapan anggota keluarga untuk kesehatan keluarga.4. Fasilitasi pemahaman aspek medis dari kondisi pasien dan anggota keluarga yang sakit (ibu dan anak) kepada anggota keluarga melalui penyuluhan.5. Anjurkan anggota keluarga dan klien untuk ikut serta dalam perencanaan perawatan, termasuk hasil yang diharapkan dan implementasi.6. Fasilitasi managemen perubahan perilaku untuk anggota keluarga (Managemen TB, sinus, maag).7. Identifikasi stressor yang ada pada keluarga tersebut.8. Identifikasi mekanisme koping yang digunakan anggota keluarga.9. ssInformasikan kepada anggota keluarga faktor-faktor yang dapat meningkatkan kondisi kesehatan klien.

Rasional 1. Menciptakan trust antara perawat, klien, dan keluarga sehingga keluarga kooperatif dan terapi dapat efektif.2. Dengan mengetahui persepsi klien dan anggota keluarga yang lain dapat menetapkan tujuan yang diharapkan dan intervensi yang akan dilaksanakan.3. Menetapkan tujuan yang diharapkan dan intervensi yang akan dilaksanakan.4. Klien dan anggota keluarga mungkin tidak memahami penyebab sakit atau regimen yang telah diresepkan dan mungkin tidak setuju dengan apa yang terjadi dan menghambat pelaksanaan regimen.5. Menetapkan komitmen terhadap perencanaan, mengoptimalkan hasil ketika anggota keluarga dan tenaga kesehatan bekerjasama dalam merencanakan regimen terapeutik.6. Perilaku yang tidak sesuai seperti merokok dan telat minum obat pada bapak sutrisno, tidak memakai masker saat membersihkan rumah, sering telat makan dapat menurunkan kondisi kesehatan keluarga.7. Stressor (kesulitan ekonomi, kurang pengetahuan tentang pengobatan gratis, pemanfaatan air yang kurang bersih untuk digunakan sehari-hari, kondisi rumah yang kurang memadai) dapat memperburuk kondisi kesehatan keluarga.8. Koping yang efektif akan membantu pelaksanaan regimen.9. Membantu klien dalam menetapkan mekanisme koping.

No. Dx1

Nama DiagnosaDefisit Pengetahuan bd kurang informasi

TujuanSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam klien mengerti tentang informasi yang diberikan dan menerapkannya dalam kehidupannya

Indikatorindikator

poor

fairgoodVery goodexcelentStatus kesehatan anakSatatus kesehatan remajaStatus kesehatan dewasaTingkat partisipasi dalam pelayanan kesehatan preventif

Prevalensi program promosi kesehatanPrevalensi program proteksi kesehatanTingkat pendaftaran sekolahindikator

poorfairgoodVery goodexcelentTingkat kehadiran sekolah5Tingkat partisipasi di dalam program kerja kesehatan4Tingkat partisipasi dalam program kesehatan komunitas4Bukti ukuran proteksi kesehatan4Pemenuhan standar kesehatan lingkungan3Tingkat kejadian penyakit kronis 3Tingkat penyalahgunaan kekerasan dewasa

4Tingkat penyalahgunaan kekerasan remaja

4Tingkat merokok

2Tingkat kecelakaan

4Statistik kriminal

5Standar kesehatan komunitas sebagai ukuran kesehatan dan evaluasinya

4Standar monitoring kesehatan komunitas sebagai ukuran dan evaluasi

4Demografi komunitas representasi dalam rencana dan evaluasi dalam pelayanan kesehatan

3

Intervensi1. Memastikan kemauan klien untuk belajar. Menentukan halangan untuk belajar seperti ( tidak mampu membaca, berbicara atau mengerti bahasa lain, mengatasi stres berduka )2. Menilai kemampuan komunikasi atau kebutuhan untuk penerjemah. Identifikasi kebutuhan akan dukungan dari orang lain atau yang bersedia untuk menerima informasi.3. Identifikasi hal hal yang perlu diperhatikan dan prioritas dari kesehatan di komunitas4. Dorong diskusi untuk menemukan masalah kesehatan dan merencanakan tindakan yang sesuai dengan kemampuannya. 5. Bantu keluarga untuk mengkaji sumber air selain dari air sungai. Dan menyarankan penggunaan sumber air minum yang lebih bersih dan sehat.6. Tingkatkan dukungan antar anggota keluarga7. Bantu klien untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan bersih ( memperbaiki ventilasi, alas untuk tidur)8. Bagun strategi untuk manajemen konflik. Untuk mengatasi kenakalan anak klien tanpa kekerasan.

Rasional1. Mungkin bukan fisik, emosional, mental atau kemampuan saat ini karena situasi sekarang atau mungkin sekarang hanya memerlukan informasi dalam jumlah kecil, dan dikelola secara bertahap 2. Kemampuan untuk memahami penting untuk identifikasikebutuhan dan perencanaan perawatan. Mungkin perlu memberikan informasi kepada individu lain jikaklien tidak dapat memahami3. Kita bantu klien untuk mengidentifikasi masalah masalah yang perlu di prioritaskan.

4. Mengkaji hal hal yang belum diketahui klien mengenai masalah kesehatan terkait penyakit TBC, sinusitis, gastritis yang diderita klien dan memberikan konseling kesehatan yang klien butuhkan .

5. Karena klien menggunakan air sungai untuk sumber air minum dan memasak , dan hal tersebut kurang mencerminkan pola hidup bersih dan sehat.

6. Dukungan saling mendukung , saling mengingatkan antar anggota keluarga dapat meningkatkan efektivitas dari konseling yang diberikan petugas kesehatan.

7. Ventilasi dalam rumah berguna untuk pertukaran udara yang kotor dengan udara bersih di dalam rumah serta alas untuk tidur berguna untuk mengurangi kelembapan saat tidur.

8. Menggunakan kekerasan pada anak tidak akan merubah kognitif dan perilaku anak ke arah yang lebih baik dan sebaiknya digunakan cara-cara lain yang lebih dapat meningkatkan perilaku dan kognitif anak ke arah yang lebih baik.

Kurang pengetahuan

Kurang terpapar informasi kesehatan

Tidak mengetahui bahaya lingkungan yg tercemar

Pendidikan

Risiko tinggi terjadi penyakit akibat lingkungan tercemar

Air minum, MCK bersumber dari air sungai

Rumah terlalu sempit, tidak ada ventilasi memadai, kebersihan rumah kurang

pendapatan

Lingkungan kumuh