Analisa Biaya Alat (1)
-
Upload
fachru-reza-rochili -
Category
Documents
-
view
193 -
download
18
description
Transcript of Analisa Biaya Alat (1)
Materi Minggu ke 5-6
BIAYA ALAT DAN MESIN
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Tujuan suatu proyek/usaha :
mendapatkan keuntungan maksimum
Salah satu usaha untuk mencapainya adalah dengan mengelola
biaya (cost)
Biaya tetap (biaya pemilikan)
Fixed cost (owning cost)
Biaya tidak tetap (biaya operasi)
Variable cost (operating cost)
Biaya
A. Biaya tetap :
– biaya yang jumlahnya tetap pada suatu perioda
– tidak bergantung pada jumlah produk/jam kerja mesin
Yang termasuk biaya tetap :
a) Biaya penyusutan
b) Bunga modal dan asuransi
c) Pajak
d) Gudang/garasi
e) Biaya beban listrik (bila mesin memakai tenaga listrik)
A1. Biaya Penyusutan Mesin
Suatu mesin hanya dapat dipakai selama selang waktu tertentu.
Biaya investasi akan habis (tersisa sedikit) setelah selang waktu
tersebut. Oleh sebab itu, kalau dilihat dari waktu ke waktu selama
selang waktu tersebut, nilai mesin telah berkurang/menyusut
Umur teknis (service life)
Lama waktu suatu mesin dapat dipakai secara teknis.
Umur ekonomis (economic service life)
Lama waktu dari waktu pembelian mesin sampai dengan mesin
tersebut mencapai biaya tahunan rata-rata terendah. Setelah
umur ekonomis mesin masih menguntungkan secara ekonomis
namun keuntungan tersebut mulai berkurang.
Biaya penyusutan diperhitungkan dari umur ekonomis mesin
Beberapa metoda diperhitungkan biaya penyusutan :
1. Metoda garis lurus (stright line method)
2. Metoda penjumlahan angka tahun (sum of the year
digits method)
3. Metoda keseimbangan menurun berganda (double
declining balance method)
4. Metoda Sinking Fund.
1. Metoda Garis Lurus
1.a. Tidak memperhitungkan bunga modal
P - S
N D =
D : biaya penyusutan per tahun (Rp./tahun)
P : harga awal mesin (Rp.)
S : harga akhir mesin (Rp.)
N : perkiraan umur ekonomis (tahun)
Contoh : Harga Pompa baru = Rp. 10.000.000, umur ekonomis 5
tahun, dan harga akhir 10% dari harga awal. Hitunglah
biaya penyusutan per tahun.
D = Rp. 1.800.000/tahun
P
S
0 1 2 3 4 …. N
D
1.b. Memperhitungkan bunga modal (crf)
P A A A
S
A A A
D = (P-S) (A/P,i,N)
crf D = A
Contoh : bila bunga modal adalah 20% per tahun, hitunglah biaya
penyusutan dari pompa .
D = 3.009.600
crf = capital recovery factor
1. Metoda Garis Lurus
2. Metoda Penjumlahan Angka Tahun N - nt
y
Dt = (P – S)
Dt : Biaya penyusutan pada tahun ke-t (Rp./tahun)
N : Umur ekonomis (tahun)
nt : Lama pemakaian sampai tahun ke-t, dihitung dari tahun pertama (tahun)
y : Jumlah angka tahun = 1 + 2 + …. + N
Tahun N-n1 y N - nt
y (P – S) Dt Nilai akhir
0
1
2
3
4
5
-
5-0=5
5-1=4
5-2=3
5-3=2
5-4=1
-
15
15
15
15
15
-
5/15/(9000)
4/15/(9000)
3/15/(9000)
2/15/(9000)
1/15/(9000)
-
3000
2400
1800
1200
600
10 000
7 000
4 600
2 800
1 600
1 000
3. Metoda Keseimbangan Menurun Berganda Dt = Vt-1 - Vt
dimana Vt=Vt-1 (1 – x/N)
t : tahun
Vt : nilai mesin pada akhir tahun ke-t; V0 = P
x : suatu tetapan antara 1 – 2 (biasanya 2)
Contoh : untuk traktor di atas biaya penyusutannya adalah sebagai berikut :
Tahun Vt-1 Vt-1(1-x/N) Vt Dt
0 - - 10 000 -
1 10 000 10 000(1-2/5) 6 000 4 000
2 6 000 6 000(1-2/5) 3 600 2 400
3 3 600 3 600(1-2/5) 2 160 1 440
4 2 160 2 160(1-2/5) 1 290 870
5 1 290 1 290(1-2/5) 780 510
S
4. Metoda Sinking Fund
Dt = (P-S) (A/F,i,N) (F/P, i, t-1)
Tahun (A/F,12%,5) (F/P,12%,t-1) Dt Vt
0 - - - 10 000
1 0.1574 1 1 417 8 583
2 0.1574 1.12 1 597 6 996
3 0.1574 1.25 1 777 5 219
4 0.1574 1.40 1 990 3 229
5 0.1574 1.57 2 229 1 000
P = 10 Juta
S = 10 % x P
i = 12 %
S
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
0 1 2 3 4 5 6
Tahun
Nila
i M
es
in
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
0 1 2 3 4 5 6
Tahun
Nila
i M
es
in
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
0 1 2 3 4 5 6
Tahun
Nil
ai
Me
sin
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
0 1 2 3 4 5 6
Tahun
Nil
ai
Me
sin
Metoda Garis Lurus Metoda Penjumlahan Angka Tahun
Metoda Keseimbangan Menurun Berganda Metoda Sinking Fund
A2. Biaya Bunga Modal dan Asuransi
Dari 4 metoda perhitungan biaya penyusutan di atas, hanya 2 metoda yang
memperhitungkan bunga modal, yaitu :
1.Metoda garis lurus dengan bunga modal (crf)
2.Metoda Sinking Fund
Apabila metoda yang dipakai bukan dua metoda di atas, maka bunga modal
harus dihitung.
i P (N + 1)
2 N
I =
dimana I : bunga modal (dan asuransi) (Rp./tahun)
i : tingkat bunga modal (dan asuransi) (% tahun)
P : harga awal mesin (Rp) N : umur ekonomis mesin (tahun)
i P I = Majemuk : Sederhana :
A3. Biaya Pajak :
di indonesia belum ada ketentuan mengenai pajak alat dan
mesin pertanian. Biasanya dinyatakan dalam % dari harga
awal per tahun.
A4. Biaya Bangunan, Garasi, Biaya Beban Listrik, dsb Kalau biaya-biaya dibayar per bulan, maka biaya per tahun menjadi :
F = A (F/A , i, 12)
dimana F : biaya per tahun
A : biaya per bulan
i : tingkat bunga per bulan
Kalau garasi/bangunan dibangun sendiri, bukan sewa, maka biaya
garasi/ bangunan berupa biaya penyusutan bangunan.
B. Biaya Tidak Tetap
B1. Biaya Bahan Bakar BBM : l /jam
Listrik : Watt, kW
Batubara : kg/Jam
Untuk mesin berbahan bakar BBM, konsumsi bahan bakar biasanya
bergantung pada beban mesin (RPM) dan tenaga mesin (BHP)
Kondisi normal : 0.1 l/BHP/jam
Kondisi berat : 0.18 l/BHP/jam
Konsumsi bahan bakar(l/BHP/jam)
Beban Normal Beban Berat Jenis mesin
Traktor tangan 0.09 0.17
Traktor roda 4 0.12 0.18
Traktor diesel stationer 0.11 0.16
Traktor rantai 0.10 0.18
Rp/jam
konversi
B2. Biaya Pelumas
– Oli mesin, oli transmisi, oli gardan dan oli hidrolik
– bergantung pada jenis mesin
Jenis mesin BHP Keperluan Oli
(l/jam)
1. Mesin bensin 20-40
40-60
60-80
80-100
0.045
0.054
0.059
0.073
2. Mesin diesel 20-40
40-60
60-80
80-100
100-120
0.050
0.054
0.059
0.077
0.095
B3. Biaya Pemeliharaan (Maintenance Cost)
- perbaikan kerusakan
- pembersihan
- pengecatan
traktor : 1.2 % P/100 jam
pemeliharaan engine dari mesin pengolahan hasil pertanian: 1.2% (P-S)/100 jam
perbaikan dari mesin pengolahan hasil pertanian : 5% P/tahun
pemeliharaan bajak garu : 2% (P-S)/100 jam
Secara umum biaya pemeliharaan dihitung sebagai berikut:
-
-
-
-
B4. Biaya Operator
- dibayar per satuan waktu : per jam, harian, mingguan, bulanan
Rp./jam, Rp./hari, Rp./bulan.
- dibayar berdasarkan luas olahan : Rp./ha
- dibayar berdasarkan jumlah produk : Rp/ton, Rp./bungkus
B5. Biaya Hal-hal Khusus
- penggantian suku cadang bernilai tinggi
- penggantian ban
Biaya ban (Rp./Jam) = ------------------------------ Biaya penggantian ban
Perkiraan umur ban
Contoh : sepasang ban belakang traktor perlu diganti setiap 2800 jam.
Biaya penggantian adalah Rp. 2 000 000
Biaya ban = 2 000 000 / 2 800 = Rp. 714.30/jam
C. Biaya Total
Biaya Total = = Biaya Tetap + Biaya Tidak Tetap
per tahun per jam
Perlu menyamakan satuan, misalnya menjadi Rp./jam
B = ---------- + BTT BT
x
dimana:
B : biaya total (Rp./jam)
BT : biaya tetap (Rp./tahun)
BTT : biaya tidak tetap (Rp./jam)
x : perkiraan jam kerja per tahun (jam/tahun)
D. Biaya Pokok Mesin
Biaya yang dikeluarkan oleh sebuah mesin untuk membuat
satu unit produk
• Rp/kg
• Rp/unit
• Rp/liter
• Rp/ha
Bp : Biaya Pokok (Rp/unit, Rp./kg, Rp/l, Rp./ha)
B : Biaya Total (Rp./jam)
k : Kapasitas kerja (unit/jam, kg/jam, l/jam, ha/jam)
BP = B
k
BTT
k
Bp
x
Bp =
BT
x
k
+ BTT Semakin tinggi jam kerja mesin per tahun
maka biaya pokok semakin rendah
Contoh
Alat pencetak/pembuat mie
Harga : Rp 5.000.000
Umur : 10 tahun
Nilai Akhir (S) : Rp 500.000
Daya : 1.5 HP
Konsumsi Bahan bakar : 2 liter/jam/HP
Harga Bahan Bakar : Rp 4500/liter
Jam Kerja per tahun : 1200 jam/tahun
Biaya Perawatan : Rp 200.000/200 jam
Biaya Gudang : 1% dari Harga/tahun
Bunga pinjaman : 12%/tahun
Biaya operasional alat : ????
Kapasitas alat : 20 kg/ menit
Biaya pokok : Rp……/kg mie
Biaya Pokok Suatu Gabungan Alat/Mesin
Satu unit mesin dapat terdiri dari beberapa bagian/alat yang
memiliki data teknis dan ekonomis terpisah seperti :
- harga
- umur ekonomis
- kapasitas
- jam pemakaian per tahun
Kelompok I
Alat/mesin yang selalu bekerja bersama dan merupakan gabungan yang tak
terpisahkan sehingga memiliki kapasitas kerja yang sama dan jam
kerja yang sama
Contoh : Alat pengering terdiri dari bagian pengeringan (dryer) dan
penggerak kipas (motor). Kedua bagian ini memiliki umur
ekonomis yang berbeda tetapi jam kerja dan kapasitas yang sama
BT1 + BT2 -------------- + BTT1 + BTT2 x
Bp = ----------------------------------------- k
Alat pengering :
Harga baru Rp. 4.5 juta, umur ekonomis 5 tahun. Untuk mengeringkan
tandan sawit kosong dengan kapasitas 1.5 ton, dan memerlukan waktu 8 jam
untuk menghasilkan tingkat kekeringan yang diharapkan (kadar air tertentu).
Perkiraan jam kerja 1500 jam/tahun. Setiap hari rata-rata bekerja 8 jam.
Kebutuhan bahan bakar minyak tanah 2 liter/jam.
Motor Pengerak (untuk menggerakkan blower):
Harga baru Rp. 3 juta, umur ekonomis 8 tahun. Untuk beroperasi memerlukan
bahan bakar solar sebanyak 5 liter per hari. Pelumas diganti setiap 25 jam
sebanyak 2 liter.
Operator yang dibutuhkan 1 orang dengan upah Rp. 20000/hari. Biaya
bangunan 1% P (alat pengering+motor). Harga minyak tanah Rp. 2000/liter,
solar Rp. 4500/liter dan oli Rp. 20000/liter.
Berapa biaya pengeringan untuk setiap kg tandan sawit kosong jika tingkat
bunga modal yang berlaku 12 % per tahun dan nilai akhir mesin keseluruhan
10 % dari harga baru. Penyusutan dihitung dengan metoda garis lurus dengan
menggunakan nilai crf.
Contoh Kelompok I
Item Satuan Alat Pengering Motor Penggerak
Harga Rp 4,500,000 3,000,000
Umur Ekonomis Tahun 5 8
Kapasitas (k) kg/jam 187.50
Minyak Tanah l/jam 2 -
Solar l/hari - 5
Pelumas l/jam - 0.08
Jam Kerja (x) Jam/Th 1,500 1,500
Waktu kerja Jam/hr 8 8
Bahan bakar Rp/liter 2,000 4,500
Pelumas Rp/liter 20,000
Upah Operator Rp/hari 20,000 -
Biaya Bangunan % P 1 1
1.5 ton/8 jam
2 l / 25 jam
Penyelesaian :
1. Biaya alat pengering
Biaya tetap (Rp./tahun)
Biaya penyusutan = (P – S) crf = (4,500,000 – 450,000) (A/P, 12% ,5)
= Biaya bangunan = 0,01 x 4,500,000 =
Total biaya tetap = (Rp./tahun)
Biaya tidak tetap (Rp./jam)
Biaya bahan bakar = 2 l/jam x Rp 2000/l =
Biaya operator = Rp. 20000/8 jam =
Total biaya tidak tetap = (Rp/jam)
2. Biaya motor pengerak
Biaya tetap (Rp/tahun) :
Biaya penyusutan = (3,000,000 – 300,000) (A/P, 12, 8)
Biaya bangunan = 0.01 x Rp. 3,000,000
=
Total biaya tetap = (Rp./tahun)
Biaya tidak tetap (Rp./jam) :
=
Biaya bahan bakar = ((5 l)/(8 jam)) (Rp. 4500/l) =
Biaya pelumas = (2 l)/(25 jam) (Rp. 20000/l) =
Total biaya tak tetap = (Rp./jam)
Kapasitas alat = (1.5 ton) / (8 jam)
= 187.5 kg/jam
Jumlah jam kerja dalam 1 tahun = 1500 jam
Biaya pokok pengeringan gabah:
BT1 + BT2 ----------------- + BTT1 + BTT2
x Bp =
k
+ +
= =
Jadi biaya pokok pengeringan gabah = Rp. /kg
+
Kelompok II
Alat/mesin yang terpisah namun dapat digunakan bersama-sama.
Rangkaian dan jenis mesin yang digunakan tergantung pada
proses produksi
BT1
X1
+ BTT1
BT2
X2
+ BTT2
BT3
X3
+ BTT3
+ k3
+ k2 k1
Bp =
-
Contoh :
Limbah sawit berupa tanda kosong dapat diolah menjadi briket. Proses
pengolahan sampai menjadi briket adalah pencacahan,pengeringan dan
pencetakan. Akan dianalisa biaya pembuatan briket tandan kosong agar dapat
diketahui harga produksinya.
Alat yang digunakan adalah pencacah,pengering dan pencetak
Harga alat pencacah Rp 20 juta, umur ekonomis 12 tahun, nilai sisa (akhir)
Rp 1 juta dengan kapasitas 1 ton tandan kosong segar per jam. Biaya variabel
per jam adalah Rp 5.000,-
Harga alat pengering Rp 50 juta, umur ekonomis 20 tahun, nilai sisa
diperkirakan 5% dari harga awal, kapasitas 50 ton per 6 jam, rendemen 60%
(100 kg tandan cacah segar akan menghasilkan 60 kg tandan cacah kering).
Biaya variabel per jam Rp 10.000,-
Harga alat pencetak briket Rp 10 juta dengan umur ekonomi 10 tahun, nilai
sisa 10% dari harga awal, kapasitas 5 ton per jam, rendemen 90%. Biaya
variabel per jam Rp 7.500,-
Bila bunga modal 10 % , jam kerja 8 jam/hari dengan waktu operasi 120
hari/tahun, tentukan biaya pokok pembuatan briket tandan kosong