Anaerob Fira

8
KESIMPULAN Dalam proses fermentasi ini, tidak terbentuk etanol Terjadi pertumbuhan biomassa sel karena tidak adanya proses purge N 2 Pembahasan fermentasi Anaerob Pembuatan etanol dengan proses fermentasi anaerobik secara batch merupakan salah satu cara pembuatan etanol skala laboratorium. Pembuatan etanol ini menggunakan biakan ragi Saccharomyces cerevisiae. Proses ini dilakukan secara anaerob karena untuk mencegah terjadinya perubahan jalur metabolisme biokatalis ragi sehingga terbentuk metabolit alkohol. Apabila proses dilakukan secara aerob maka keberadaan oksigen ini akan menghambat jalur fermentasi metabolisme biokatalis ragi yang akan berubah ke jalur pertumbuhan. Oksigen yang terdapat dalam proses akan menghasilkan peningkatan biomassa sel (ragi) . Bahan baku utama yang digunakan glukosa senyawa monosakarida sederhana yang memiliki sumber karbon, sedangkan zat pendukung seperti (NH 4 ) 2 SO 4 , KH 2 PO 4 , dan MgSO 4 .7H 2 O digunakan sebagai macronutrient tambahan yang akan terurai menjadi unsur- unsur S, P, dan Mg +2 . Persamaan reaksi kimia pembuatan etanol secara fermentasi adalah sebagai berikut ; C 6 H 12 O 6 2C 2 H 5 OH + 2CO 2 + 2ATP (glukosa) (etanol) (karbondioksida) Tahap pertama yandilakukan adalah membuat media aktivasi, setelah itu dilakukan penanaman Saccharomyces cerevisiae ke dalam media aktivasi yang dilakukan secara aseptis hal ini bertujuan agar tidak ada mikroorganisme dari luar yang masuk ke dalam

description

an aerob

Transcript of Anaerob Fira

KESIMPULAN Dalam proses fermentasi ini, tidak terbentuk etanol Terjadi pertumbuhan biomassa sel karena tidak adanya proses purge N2 Pembahasan fermentasi AnaerobPembuatan etanol dengan proses fermentasi anaerobik secara batch merupakan salah satu cara pembuatan etanol skala laboratorium. Pembuatan etanol ini menggunakan biakan ragi Saccharomyces cerevisiae. Proses ini dilakukan secara anaerob karena untuk mencegah terjadinya perubahan jalur metabolisme biokatalis ragi sehingga terbentuk metabolit alkohol. Apabila proses dilakukan secara aerob maka keberadaan oksigen ini akan menghambat jalur fermentasi metabolisme biokatalis ragi yang akan berubah ke jalur pertumbuhan. Oksigen yang terdapat dalam proses akan menghasilkan peningkatan biomassa sel (ragi) .Bahan baku utama yang digunakan glukosa senyawa monosakarida sederhana yang memiliki sumber karbon, sedangkan zat pendukung seperti (NH4)2SO4 , KH2PO4, dan MgSO4.7H2O digunakan sebagai macronutrient tambahan yang akan terurai menjadi unsur-unsur S, P, dan Mg+2 . Persamaan reaksi kimia pembuatan etanol secara fermentasi adalah sebagai berikut ;C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2ATP (glukosa) (etanol) (karbondioksida)Tahap pertama yandilakukan adalah membuat media aktivasi, setelah itu dilakukan penanaman Saccharomyces cerevisiae ke dalam media aktivasi yang dilakukan secara aseptis hal ini bertujuan agar tidak ada mikroorganisme dari luar yang masuk ke dalam media aktivasi yang dapat mengakibatkan media terkontaminasi. Lalu masukkan aktivasi kedalam media fermentasi dan inkubasi yang bertujuan untuk membiakkan ragi Saccharomyces cerevisiae. Sebelum proses berlangsung media fermentasi yang telah ditanamkan inokulum / media aktivasi seharusnya dipurge dengan menggunakan gas N2 untuk meminimalisasi kandungan oksigen yang ada dalam media dengan cara mendesak gas oksigen sehingga oksigen yang ada dalam media akan terbawa keluar namun tidak dilakukan purge N2. Proses fermentasi etanol dilakukan pada suhu kamar karena merupakan kondisi temperature optimum untuk pembentukan produk (etanol).Tahap kedua adalah pembuatan kurva kalibrasi etanol dengan variasi konsentrasi etanol 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, 9%, 10% yang diukur indeks biasnya dan diplot grafik sehingga didapatkan kurva kalibrasi etanol yang digunakan sebagai kurva standar acuan untuk mengetahui konsentrasi etanol yang terbentuk pada sampel. Berdasarkan sampling yang dilakukan, diperoleh data yang menunjukkan bahwa tidak terbentuknya etanol (produk) dan hanya terjadi pertumbuhan biomassa sel , hal ini dikarenakan proses fermentasi etanol yang terjadi adalah aerob (masih adanya oksigen di dalam proses) sehingga menghambat pembentukan produk. Kadar oksigen yang masih ada didalam proses fermentasi dikarenakan tidak adanya proses purge N2 yang menyebabkan pertumbuhan biomassa sel dalam media.

LAMPIRAN Media yang telah difermentasikan dalam fermentor selama 3 hari.

DAFTAR PUSTAKABailey, James E dan David F Ollis. 1986. Biochemical Engineering fundamentals. 2nd.. Singapore: McGraw-Hill Book Co.Penry, J. H. (ed.). 1988, Chemical Enginers Hand book. 6th edition.. Singapore: McGraw Hill Book Co.Stanbury, Peter F dan A Whitaker. 1984. Principles of fermentation Technology. Great Britain: A Wheaton & Co. Ltd,. ExeterBUKU 1 BAHAN AJAR Praktikum Bioproses

Pembuatan etanol dengan proses fermentasi anaerobik secara batch merupakan salah satu cara pembuatan etanol skala laboratorium. Pembuatan etanol ini menggunakan biakan ragi Saccharomyces cerevisiae. Proses ini dilakukan secara anaerob karena untuk mencegah terjadinya perubahan jalur metabolisme biokatalis ragi sehingga terbentuk metabolit alkohol. Apabila proses dilakukan secara aerob maka keberadaan oksigen ini akan menghambat jalur fermentasi metabolisme biokatalis ragi yang akan berubah ke jalur pertumbuhan. Oksigen yang terdapat dalam proses akan menghasilkan peningkatan biomassa sel (ragi) .Bahan baku utama yang digunakan glukosa senyawa monosakarida sederhana yang memiliki sumber karbon, sedangkan zat pendukung seperti (NH4)2SO4 , KH2PO4, dan MgSO4.7H2O digunakan sebagai macronutrient tambahan yang akan terurai menjadi unsur-unsur S, P, dan Mg+2 . Persamaan reaksi kimia pembuatan etanol secara fermentasi adalah sebagai berikut ;C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2ATP (glukosa) (etanol) (karbondioksida)Tahap pertama yang praktikan lakukan adalah membuat media aktivasi, setelah itu dilakukan penanaman Saccharomyces cerevisiae ke dalam media aktivasi yang dilakukan secara aseptis hal ini bertujuan agar tidak ada mikroorganisme dari luar yang masuk ke dalam media aktivasi yang dapat mengakibatkan media terkontaminasi. Lalu masukkan aktivasi kedalam media fermentasi dan inkubasi yang bertujuan untuk membiakkan ragi Saccharomyces cerevisiae. Sebelum proses berlangsung media fermentasi yang telah ditanamkan inokulum / media aktivasi seharusnya dipurge dengan menggunakan gas N2 untuk meminimalisasi kandungan oksigen yang ada dalam media dengan cara mendesak gas oksigen sehingga oksigen yang ada dalam media akan terbawa keluar namun dikarenakan gas N2 telah habis sehingga tidak dilakukan purge N2. Proses fermentasi etanol dilakukan pada suhu 38C karena merupakan kondisi temperature optimum untuk pembentukan produk (etanol).Tahap kedua adalah pembuatan kurva kalibrasi etanol dengan variasi konsentrasi etanol 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, 9%, 10% yang diukur indeks biasnya dan diplot grafik sehingga didapatkan kurva kalibrasi etanol yang digunakan sebagai kurva standar acuan untuk mengetahui konsentrasi etanol yang terbentuk pada sampel. Berdasarkan sampling yang dilakukan, diperoleh data yang menunjukkan bahwa tidak terbentuknya etanol (produk) dan hanya terjadi pertumbuhan biomassa sel , hal ini dikarenakan proses fermentasi etanol yang terjadi adalah aerob (masih adanya oksigen di dalam proses) sehingga menghambat pembentukan produk. Kadar oksigen yang masih ada didalam proses fermentasi dikarenakan tidak adanya proses purge N2 yang menyebabkan pertumbuhan biomassa sel dalam media.Pembahasan Lilis Notiawati (111411019)Dalam praktikum ini dilakukan proses fermentasi alkohol anaerob secara batch dengan menggunakan biokatalis ragi (Saccharomyces cerevisiae). Fermentasi secara anaerob dilakukan tanpa oksigen karena untuk mencegah untuk mencegah terjadinya perubahan jalur metabolisme biokatalis ragi sehingga terbentuk metabolit alkohol. Sehasurnya sebelum proses berlangsung media fermentasi yang telah ditanamkan inokulum dipurge dengan menggunakan gas N2 untuk meminimalisasi kandungan oksigen yang ada dalam media dengan cara mendesak gas oksigen sehingga oksigen yang ada dalam media akan terbawa keluar. Pipa sumbat diisi dengan larutan H2SO4 untuk mencegah udara (oksigen) masuk dalam media dan untuk mengurangi terjadinya kontaminasi. Dalam praktikum tidak dilakukan purge N2 sehingga dalam media fermentasi masih terdapat oksigen dan memungkinkan terjadinya metabolisme ragi dan pertumbuhan sel. Hal ini mengakibatkan tidak maksimal produksi metabolit sekunder (alkohol).Untuk menekan sel agar menghasilkan alkohol namun tidak menyebabkan kematian, maka ditambahkan beberapa nutrisi yaitu MgSO4.7H2O, (NH)2SO4 dan KH2PO4. Zat tersebut merupakan nutrisi pendukung kehidupan ragi selama proses fermentasi berlangsung. (NH)2SO4 ditambahkan sebagai sumber nitrogen untuk ragi dan KH2PO4 sebagai penstabil pH media. Ditambahkan juga schout emulsion sebagai nutrisi tambahan untuk ragi. Proses fermentasi dilakukan pada temperatur 37C ( kondisi maksimum fermentasi etanol). dilakukan shaking untuk menyebarkan nutrisi dalam media. Proses dilakukan secara aseptis untuk menghindari terkontaminasinya media sehingga dihasilkan produk etanol yang murni.Dilakukan pembuatan kurva kalibrasi larutan etanol. Kurva kalibrasi ini digunakan dalam penentuan konsentrasi etanol yang terbentuk dalam sampel. Pengukuran indeks bias sample hanya bisa dilakukan dalam skala brix (glukosa). menunjukan tidak terbentuknya etanol tetapi terjadinya pertumbuhan biomassa ragi. Hal ini terjadi karena masih terdapatnya oksigen dalam media (tidak dilakukan purge N2) sehingga akan memicu pertumbuhan biomassa sel.