An Sietas

16
ANSIETAS Pengertian kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, berkaitan dengan perasaan tak berdaya dan tidak pasti, tidak memiliki objek yang spesifik, dialami secara subyektif dan dikomunikasikan secara interpersonal. Merupakan suatu sensasi distress psikologis. bentuk perasaan khawatir, gelisah, dan perasaan-perasaan lain yang kurang menyenangkan.Biasanya perasaan-perasaan ini disertai oleh rasa kurang percaya diri, tidak mampu, merasa rendah diri, dan tidak mampu menghadapi suatu masalah. Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk jelas dan berhubungan dengan perasaan tidak menentu dan tak berdaya (helplessness). Perasaan isolasi, terasing, dan terancam mungkin dialami. Individu mempersepsikan kepribadiannya terancam. Manusia muali merasakan sejak bayi. Berhenti kalau mati. merupakan reaksi emosional terhadap penilaian dari stimulus. Keadaan emosi ini biasanya merupakan pengalaman individu yang subyektif, yang tidak diketahui secara khusus penyebabnya. Ansietas dapat merupakan suatu sumber kekuatan dan energinya dapat menghasilkan suatu tindakan yang destruktif atau konstruktif. Mpk emosi dan bersifat subyektif. Sumber tdk jelas (takut ~ sumber jelas). Bisa ditularkan. Terjadi akibat adanya ancaman pada harga diri, identitas diri. Etiologi 1. Teori neurobiology * Kimia otak dan factor perkembangan Penelitian menunjukkan bahwa sistem syaraf otonom atau noradrenergic yang menyebabkan seseorang mengalami kecemasan lebih besar tingaaktannya dari orang lain * Abnormalitas regulasi substansia kimia otak seperti serotonin dan GABA ( gamma-aminobutyric acid ) berperan dalam perkembangan cemas * Amygdala sebagai pusat komunkasi antara bagian otak yang memproses input sensori dan bagian otak yang menginterpretasikan input ( amygdala mengidentfikasi informasi sensori yang masuk sebagai ancaman dan kemudian menimbulkan perasaan cemas /takut ). Amygdala berperan dalam phobia, mengkoordiasikan rasa takut, memory, dan emosi, dan semua respon fisik terhadap situasi yang penuh dengan stresor * Locus ceruleus, adlah satu area otak yang mengawali respon terhadap suatu bahaya dan mungkin respon tersebut berlebihan pada beberapa individu sehingga mneyebabkan seseorang mudah mengalami cemas ( khususnya PTSD ( post traumatic sindrom disorder ) * Hippocampus, bertanggung jawab terhadap stimuli yang mengancam dan berperan dalam pengkodean informasi ke dalam memori * Striatum, berperan dalam control motorik, terlibat dalam OCD ( obsessive compulsive disorder ) * Penyakit fisik * Exposure of subsntace * Paparan bahaya/trauma fisik dan psikologis 2. Teori psikologi

description

sekilas tentang ansietas

Transcript of An Sietas

Page 1: An Sietas

ANSIETASPengertian kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, berkaitan dengan perasaan tak berdaya dan tidak pasti, tidak memiliki

objek yang spesifik, dialami secara subyektif dan dikomunikasikan secara interpersonal. Merupakan suatu sensasi distress psikologis.

bentuk perasaan khawatir, gelisah, dan perasaan-perasaan lain yang kurang menyenangkan.Biasanya perasaan-perasaan ini disertai oleh rasa kurang percaya diri, tidak mampu, merasa rendah diri, dan tidak mampu menghadapi suatu masalah.

Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk jelas dan berhubungan dengan perasaan tidak menentu dan tak berdaya (helplessness). Perasaan isolasi, terasing, dan terancam mungkin dialami. Individu mempersepsikan kepribadiannya terancam. Manusia muali merasakan sejak bayi. Berhenti kalau mati.

merupakan reaksi emosional terhadap penilaian dari stimulus. Keadaan emosi ini biasanya merupakan pengalaman individu yang subyektif, yang tidak diketahui secara khusus penyebabnya. Ansietas dapat merupakan suatu sumber kekuatan dan energinya dapat menghasilkan suatu tindakan yang destruktif atau konstruktif.

Mpk emosi dan bersifat subyektif. Sumber tdk jelas (takut ~ sumber jelas). Bisa ditularkan. Terjadi akibat adanya ancaman pada harga diri, identitas diri.

Etiologi 1. Teori neurobiology* Kimia otak dan factor perkembangan Penelitian menunjukkan bahwa sistem syaraf otonom atau noradrenergic yang menyebabkan seseorang mengalami kecemasan lebih besar tingaaktannya dari orang lain * Abnormalitas regulasi substansia kimia otak seperti serotonin dan GABA ( gamma-aminobutyric acid ) berperan dalam perkembangan cemas * Amygdala sebagai pusat komunkasi antara bagian otak yang memproses input sensori dan bagian otak yang menginterpretasikan input ( amygdala mengidentfikasi informasi sensori yang masuk sebagai ancaman dan kemudian menimbulkan perasaan cemas /takut ). Amygdala berperan dalam phobia, mengkoordiasikan rasa takut, memory, dan emosi, dan semua respon fisik terhadap situasi yang penuh dengan stresor * Locus ceruleus, adlah satu area otak yang mengawali respon terhadap suatu bahaya dan mungkin respon tersebut berlebihan pada beberapa individu sehingga mneyebabkan seseorang mudah mengalami cemas ( khususnya PTSD ( post traumatic sindrom disorder ) * Hippocampus, bertanggung jawab terhadap stimuli yang mengancam dan berperan dalam pengkodean informasi ke dalam memori * Striatum, berperan dalam control motorik, terlibat dalam OCD ( obsessive compulsive disorder ) * Penyakit fisik * Exposure of subsntace * Paparan bahaya/trauma fisik dan psikologis

2. Teori psikologi * Harga diri rendah * pemalu pada masa kanak-kanak * Orang tua yang pemarah, terlalu banyak kritik * Ketidaknyamanan dengan agresi * Sexual abuse * Mengaami peristiwa yang menakutkan * Teori kognitif : cemas sebagai manifstasi dari penyimpangan berpikir dan membuat persepsi/kebiasaan/perilaku individu memandang secara belbihan terhaap suatu bahaya.

Respon ansietas tidak terlepas oleh faktor berikut ini: 1. Usia,maturitas perkembangan atau keduanya 2. Status kesehatan jiwa dan fisik 3. Predisposisi genetik 4. Nilai nilai budaya yang dirasakan 5. Dukungan sosial dan lingkungan 6. Respon koping yang dipelajari

Faktor Resiko* Wanita 2x lebih besar dari pada laki-laki * Etnik* Pernah mengalami kekerasan fisik saat anak-anak, sexual abuse * Perpisahan * Status social dan ekonomi rendah * Substance or stimulant abuse

Page 2: An Sietas

* Riwayat keluarga ( pernah adanya penyimpangan yang hampir sama).

Faktor Predisposisi1. Teori Psikoanalisa: ansietas mpk konflik elemen kepribadian id dan super ego (dorongan insting dan hati nurani).

Ansietas mengingatkan ego akan adanya bahaya yg perlu diatasi.2. Teori interpersonal: ansietas terjadi krn ketakutan penolakan dlm hub interpersonal. Dihubungkan dg trauma masa

pertumbuhan (kehilangan, perpisahan) yg menyebabkan ketdkberdayaan). Idv yg harga diri rendah mudah mengalami ansietas.

3. Teori perilaku; ansitas timbul sbg akibat frustrasi yg disebabkan oleh sesutu yg mengganggu pencapaian tujuan. Mrpk dorongan yg dipelajari utk menghindari rasa sakit/nyeri. Ansietas meningkat jika ada konflik (konflik ~ ansietas ~ helplessness)

4. Kondisi keluarga: ansietas dpt timbul secara nyata dlm keluarga. Ada overlaps gg ansietas dan depresi.

Faktor Presipitasi Ancaman integritas fisik: ketidakmampuan fisiologis dan menurunnya kemampuan melaksanakan ADL. Ancaman thd sistem “diri”; mengancam identitas, harga diri, integrasi sosial. Mis: phk, kesulitan peran baru. Gabungan: penyebab timbulnya ansietas gabungan dr genetik, perkembangan, stresor fisik, stresor psikososial.

Tingkatan Ansietas1. Ansietas Ringan adalah ketegangan yang dialami sehari – hari, individu masih waspada serta lapang persepsinya

meluas. Dapat memotivasi individu untuk belajar dan mampu memecahkan masalah secara efektip.Contoh : Seseorang yg menghadapi ujian akhir, pasangan dewasa yang mau menikah, individu yang mau melanjutkan kuliah.

2. Ansietas Sedang adalah Individu terfokus pada pikiran yang menjadi perhatiannya, terjadi penyempitan lapang persepsi, masih dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang lain. Contoh : Pasangan suami/istri yg menghadapi kelahiran anak pertama dengan resiko tinggi, keluarga yg menghadapi perpecahan, individu yg mengalami konflik dalam pekerjaan

3. Ansietas Berat adalah persepsi semakin sempit, perhatian pada detail semakin kecil, tidak dapat berfikir tentang hal hal lain. Seluruh prilaku dimaksudkan mengurangi kecemasan perlu banyak perintah dan arahan. Contoh : Individu yg mengalami kebakaran atau kehilangan orang yang dicintai, Individu dalam kondisi penyanderaan.

4. Panik adalah Individu kehilangan kendali diri, hilang control diri, perhatiannya hilang, tidak mampu melakukan apapun walaupun dengan perintah. Peningkatan aktivitas motorik, penyimpangan persepsi, hilangnya pikiran rasional, tidak mampu berfikir secara efektip (Brust, 2007).

Respon Perilaku Motorik: gelisah, ketegangan fisik, tremor, sering kaget, bicara cepat, kurang koordinasi, cenderung celaka, menarik

diri, menghindar, menahan diri, hiperventilasi. Kognitif: gg perhatian, tak bisa konsentrasi, pelupa, salah tafsir, pikiran blocking, menurunnya lahan persepsi,

bingung, kesadaran diri berlebihan, waspada berlebihan, hilangnya obyektivitas, takut hilang kontrol, takut luka/mati. Afektif: tdk sabar, tegang, nervous, takut berlebihan, teror, gugup, sangat gelisah.

Efek Fisiologis Kardiovaskuler: palpitasi, berdebar-debar, TD, pinsan, TD¯, N ¯. Pernafasan: P, nafas pendek, dada sesak, nafas dangkal, rasa tercekik, terengah-engah. Neuromuskuler: refeks, terkejut, mata berkedip-kedip, insomnia, tremor, kaku-kaku, gelisah, wajah tegang,

kelemahan umum, gerakan lambat, kaki goyah. Gastrointestinal: hilang nafsu makan, menolak makan, abdomen tdk nyaman, nyeri abdomen, mual, perih, diare. Sistem perkemihan: tekanan utk b.a.k., sering b.a.k. Kulit: wajah kemerahan, keringat lokal, gatal-gatal, rasa panas dingin, wajah pucat, berkeringat seluruh tubuh.

Mekanisme Koping1. Task Oriented (orientasi pd tugas)

Dipirkan utk memecahkan masalah, konflik, memenuhi kebutuhan. Realistis memenuhi tuntutan situasi stres

Page 3: An Sietas

Disadari dan berorientasi pd tindakan Berupa reaksi: melawan (mengatasi rintangan utk memuaskan kebutuhan), menarik diri (menghilangkan sumber

ancaman fisik atau psikologis), kompromi (mengubah cara, tujuan utk memuaskan kebutuhan) 2. Ego oriented:

Task oriented tdk selalu berhasil Melindungi “self” Berguna pd ansietas ringan ~ sedang Melindungi dr perasaan inadequacy dan buruk Berupa penggunaan mekanisme pertahanan diri (defens mechanism)

Faktor yang Mempengaruhi Strategi Coping Kesehatan Fisik

Kesehatan merupakan hal yang penting, karena selama dalam usaha mengatasi stres individu dituntut untuk mengerahkan tenaga yang cukup besar

Keyakinan atau pandangan positif Keyakinan menjadi sumber daya psikologis yang sangat penting, seperti keyakinan akan nasib (external locus of control) yang mengerahkan individu pada penilaian ketidakberdayaan (helplessness) yang akan menurunkan kemampuan strategi coping tipe : problem-solving focused coping

Keterampilan memecahkan masalahKeterampilan ini meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang ingin dicapai, dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat.

Keterampilan sosial Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dan bertingkah laku dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku dimasyarakat.

Dukungan sosial Dukungan ini meliputi dukungan pemenuhan kebutuhan informasi dan emosional pada diri individu yang diberikan oleh orang tua, anggota keluarga lain, saudara, teman, dan lingkungan masyarakat sekitarnya

Materi Dukungan ini meliputi sumber daya daya berupa uang, barang barang atau layanan yang biasanya dapat dibel.

Metode KopingAda dua metode koping yang digunakan oleh individu dalam mengatasi masalah psikologis seperti yang dikemukakan oleh Bell (1977), dua metode tersebut antara lain:1. Metode koping jangka panjang, cara ini adalah konstruktif dan merupakan cara yang efektif dan realistis dalam

menangani masalah psikologis dalam kurun waktu yang lama, contonhya: Berbicara dengan orang lain. Mencoba mencari informasi yang lebih banyak tentang masalah yang sedang dihadapi. Menghubungkan situasi atau masalah yang sedang dihadapi dengan kekuatan supranatural. Melakukan latihan fisik untuk mengurangi ketegangan. Membuat berbagai alternative tindakan untuk mengurangi situasi. Mengambil pelajaran atau pengalaman masa lalu.

2. Metode koping jangka pendek, cara ini digunakan untuk mengurangi stress dan cukup efektif untuk waktu sementara, tetapi tidak efektf untuk digunakan dalam jangka panjang. Contohnya: Menggunakan alkohol atau obat Melamun dan fantasi. Mencoba melihat aspek humor dari situasi yang tidak menyenangkan. Tidak ragu dan merasa yakin bahwa semua akan kembali stabil. Banyak tidur Banyak merokok. Menangis Beralih pada aktifitas lain agar dapat melupakan masalah.

Penggolongan Mekanisme Koping

Page 4: An Sietas

Mekanisme koping berdasarkan penggolongannya dibagi menjadi 2 (dua) (Stuart dan Sundeen, 1995) yaitu :1. Mekanisme Koping Adaptif

Mekanisme koping yang mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan, belajar dan mencapai tujuan. Kategorinya adalah berbicara dengan orang lain, memecahkan masalah secara efektif, teknik relaksasi, latihan seimbang dan aktivitas konstruktif.

2. Mekanisme Koping MaladaptifMekanisme koping yang menghambat fungsi integrasi, memecah pertumbuhan, menurunkan otonomi dan cenderung menguasai lingkungan.Kategorinya adalah makan berlebihan / tidak makan, bekerja berlebihan, menghindar.

Koping dapat dikaji melalui berbagai aspek, salah satunya adalah aspek psikososial (Lazarus dan Folkman, 1985; Stuart dan Sundeen, 1995; Townsend, 1996; Herawati, 1999; Keliat, 1999) yaitu :1. Reaksi Orientasi Tugas

Berorientasi terhadap tindakan untuk memenuhi tuntutan dari situasi stress secara realistis, dapat berupa konstruktif atau destruktif.Misal : Perilaku menyerang (agresif) biasanya untuk menghilangkan atau mengatasi rintangan untuk memuaskan

kebutuhan. Perilaku menarik diri digunakan untuk menghilangkan sumber-sumber ancaman baik secara fisik atau psikologis. Perilaku kompromi digunakan untuk merubah cara melakukan, merubah tujuan atau memuaskan aspek kebutuhan

pribadi seseorang.2. Mekanisme pertahanan ego, yang sering disebut sebagai mekanisme pertahanan mental. Adapun mekanisme

pertahanan ego, adalah sebagai berikut: a. Kompensasi, proses di mana seseorang memperbaiki penurunan citra diri dengan/ secara tegas menonjolkan

keistimewaan atau kelebihan yang dimiliki.b. Penyangkalan (denial), menyatakan ketidaksetujuan terhadap realitas dengan mengingkari realitas tersebut.

Mekanisme pertahanan ini adalahyang paling sederhana dan primitive.c. Pemindahan (displacement), pengalihan emosi yang ditujukan pada seorang atau benda lain yang biasanya

netral atau lebih sedikit mengancam dirinya.Misalnya Timmy berusia 4 tahun marah karena ia baru saja mendapat hukuman dari ibunya karena menggambar di dinding kamarnya. Dia mulai bermain perang-perangan dengan temann

d. Disosiasi, pemisahan suatu kelompok proses mental atau perilaku dari kesadaran atau identitasnya.e. Identifikasi, proses dimana seseorang untuk menjadi seseorang yang ia kagumi berupaya dengan

mengambil/menirukan pikiran-pikiran, perilaku, dan selera orang tersebut.f. Intelektualisasi, pengguna logika dan alasan berlebihan untuk menghindari pengalaman yang mengganggu

perasaannya,g. Introjeksi, suatu jenis identifikasi yang kuat dimana seseorang mengambil atau melebur nilai-nilai dan kualitas

seseorang atau suatu kelompok ke dalam struktur egonya sendiri, merupakan hati nurani.h. Isolasi, pemisahan unsure emosional dari suatu pikiran yang mengganggu dapat bersifat sementara atau dalam

jangka waktu yang lama.i. Proyeksi, pengalihan buah pikiran atau impuls pada diri sendiri kepada orang lain terutama keinginan, perasaan

emosional dan motivasi yang tidak dapat ditoleransi.Misalnya seseorang wanita muda yang menyangkal bahwa ia mempunyai perasaan seksual terhadap rekan sekerjanya, berbalik menuduh bahwa temannya tersebut mencoba merayu, mencumbunya.

j. Rasionalisasi, mengemukakan penjelasan yang tampak logis dan dapat diterima masyarakat untuk membenarkan impuls, perasaan, perilaku, dan motif yang tidak dapat diterima.

k. Reaksi Formasi, pengembangan sikap dan pola perilaku yang ia sadari, yang bertentangan dengan yang sebenarnya ia rasakan atau ia ingin lakukan.Misalnya seorang yang tertarik pada teman suaminya, akan memperlakukan orang tersebut dengan kasar.

l. Regresi, kemunduran akibat stress terhadap perilaku dan merupakan cirri khas dari suatu taraf perkembangan yang lebih dini.

m. Represi, pengesampingan secara tidak sadar tentang pikiran, impuls atau ingatan yang menyakitkan atau bertentangan dari kesadaran seseorang; merupakan pertahanan yang primer yang cenderung diperkuat oleh mekanisme lain.Misalnya seseorang anak yang sangat benci pada orang tuanya yang tidak disukainya. Akan tetapi menurut ajaran atau didikan yang diterimanya sejak kecil bahwa membenci orang tua merupakan hal yang tidak baik dan dikutuk oleh Tuhan, sehingga perasaan benci itu ditekannya dan akhirnya ia dapat melupakannya.

Page 5: An Sietas

n. Pemisahan (splitting), sikap mengelompokkan orang atau keadaan hanya sebagai semuanya baik atau semuanya buruk; kegagalan untuk memadukan nilai-nilai positif dan negatif dalam diri sendiri.

o. Sublimasi, penerimaan suatu sasaran pengganti yang mulia artinya dimata masyarakat untuk suatu dorongan yang mengalami halangan dalam penyaluran secara normal.Misalnya seseorang yang sedang marah melampiaskan kemarahannya pada obyek lain seperti meremas adonan kue, meninju tembok dan sebagainya, tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan akibat rasa marah

p. Supresi, suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan, tetapi sebetulnya merupakan suatu analog represi yang disadari.

PenatalaksanaanA. PSIKOFARMAKOLOGI

1. AntidepresanAntidepresan terutama digunakan dalam terapi gangguan depresif mayor, gangguan panik dan gangguan ansietas lain, depresi bipolar, dan depresi psikotik. Walaupun mekanisme kerjanya tidak sepenuhnya dipahami, antidepresan berinteraksi dengan dua neurotransmiter, norepinefrin dan serotonin, yang mengatur mood, keinginan, perhatian, proses sensori dan nafsu makan. Ada beberapa kelompok antidepresan:- Antidepresan trisiklik (ATS)

Suatu kelas antidepresan awal, efektif dalam mengobati ganguan panik. Obat-obatan ini tidak adiktif dan terapi jangka panjang direkomendasikan. ATS bekerja dengan menyekat reuptake norepinefrin dan serotonin. ATS tidak boleh diberikan bersama dengan maoi karena dapat menyebabkan hipertensi. Pemberian maoi harus dihentikan tiga sampai lima minggu sebelum pemberian ATS dimulai. Contoh obat:

Nama dagang Dosis Efek sampingImipramin (tofranil) Dewasa : 10 mg/hari HIPOTENSI

ORTOSTATIK, SEDASI, BINGUNG, KONSTIPASI, MULUT KERING

Nortriptilin (pamelor)

Dewasa : 25 mg tidGeriatrik : 10 mg tid

Sedasi, mulut kering, konstipasi, mual muntah, kejang, bingung, gangguan konsentrasi

- SSRI (selektif serotonin reuptake inhibitor)Secara umum, antidepresan SSRI adalah obat yang efektif untuk mengobati gangguan panik. Obat-obatan ini tidak adiktif. Dapat diberikan 6-18 bulan dengan dosis dikurangi bertahap. Contoh obat:Nama dagang Dosis Efek sampingFluoksetin (prozac)

Dewasa : 20 mg pagi hari (dosis max 80 mg/hari)Geriatrik : 5-10 mg

Sakit kepala, mual muntah, pusing, insomnia, gugup

Sertralin (zoloft)

Dewasa : 50 mg/hariGeriatrik : 25 mg/hariDosis max 200 mg/hari

Agitasi, insomnia, sakit kepala, pusing, letih, somnolen

Fluvoksamin (luvox)

Dewasa : 50 mg pada jam tidurGeriatrik : 25 mg pada jam tidur

Sakit kepala, insomnia, mengantuk, tremor, gugup, mual muntah.

- MAOI (monoamin oxidase inhibitor)MAOI mampu menghambat timbulnya gejala gangguan panik (keltner&folks, 1997). Contoh obat :

Nama dagang Dosis Efek sampingFenelzin (nardil) Dewasa : 45-60 mg,

dosis max 90 mg/hariSedasi, kenaikan bb, disfungsi seksual

2. Antiansietas/ansiolitik

Page 6: An Sietas

Antiansietas digunakan untuk mengobati ansietas, insomnia, ocd, depresi, gangguan stress pascatrauma. Benzodiazepin terbukti merupakan obat yang paling efektif dalam mengurangi ansietas. Digunakan dalam periode singkat (4 minggu atau kurang), dapat menyebabkan ketergantungan. Contoh obat :

Nama dagang Dosis Efek sampingAlprazolam (xanax)

Dewasa : 0,25 mg tid (max 10 mg/hari)GERIATRIK : 0,25 MG BID (MAX 4,5 MG/HARI)

Mengantuk, sedsi, depresi, letargi letih, pening, marah-marah, menangis, konstipasi.

Klonazepam (xanax)

Dewasa : 0, 5 bid (max 20 mg/hari)

Mengantuk, sedsi, depresi, letargi letih, apati, pening, marah-marah, sikap bermusuhan, menangis, konstipasi.

B. Psikoterapi1. Positif Reframing : mengubah pesan negatif menjadi pesan positif. Ahli terapi mengajarkan individu

menciptakan pesan positif yang digunakan selama episode panik. Misalnya klien diajarkan untuk berpikir, “ Saya dapat memperlambat denyut jantung saya. Ini pasti cuma rasa cemas.” Daripada berpikir, “ Jantung saya berdegup kencang. Saya rasa saya akan meninggal!”. Pesan tersebut dapat ditulis dan disimpan sehingga mudah dibaca, misalnya ditulis di buku alamat, kalender atau kartu di dompet.

2. Latihan asertif : latihan yang membantu individu lebih mengendalikan situasi hidup. Teknik latihan asertif membantu individu menegosiasikan situasi interpersonal dan membangun kepercayadirian.

3. Teori perilaku kognitif : Merupakan terapi yang efektif dengan mengkombinasikan latihan relaksasi dan terapi kognitif yang bertujuan mengendalikan proses kekhawatiran. Contoh individu mengabaikan pikiran dan perasaan yang mengganggu, menggunakan kata-kata atau suara- suara yang diulang-ulang untuk memusatkan perhatian dan pikirannya.

LogoterapiBerfokus pada anti eksistensi manusia dan usahanya mencari itu. Logoterapi memandang manusia sebagai totalitas yang terdiri dari tiga dimensi yaitu fisik, psikologis dan spiritual.Tekniknya dengan mengajukan pertanyaan pada diri sendiri”apa yang anda inginkan dalam hidup ini?”, melihat dan merenungkan pengalaman yanag bermakna. Mengungkapkan makna dalam kondisi kritis, mengajarkan klien bersikap positif dalam kondisi yang paling sulit sekalipun.

Menurut Hawari (2008) penatalaksanaan ansietas pada tahap pencegahaan dan terapi memerlukan suatu metode pendekatan yang bersifat holistik, yaitu mencangkup fisik (somatik), psikologik atau psikiatrik, psikososial dan psikoreligius. Selengkpanya seperti pada uraian berikut :

1. Upaya meningkatkan kekebalan terhadap stress, dengan cara :a. Makan makan yang bergizi dan seimbang.b. Tidur yang cukup.c. Cukup olahraga.d. Tidak merokok.e. Tidak meminum minuman keras.

2. Terapi psikofarmaka. Terapi psikofarmaka merupakan pengobatan untuk cemas dengan memakai obat-obatan yang berkhasiat memulihkan fungsi gangguan neuro-transmitter (sinyal penghantar saraf) di susunan saraf pusat otak (limbic system). Terapi psikofarmaka yang sering dipakai adalah obat anti cemas (anxiolytic), yaitu seperti diazepam, clobazam, bromazepam, lorazepam, buspirone HCl, meprobamate dan alprazolam.

3. Terapi somaticGejala atau keluhan fisik (somatik) sering dijumpai sebagai gejala ikutan atau akibat dari kecemasan yang bekerpanjangan. Untuk menghilangkan keluhan-keluhan somatik (fisik) itu dapat diberikan obat-obatan yang ditujukan pada organ tubuh yang bersangkutan.

4. Psikoterapi diberikan tergantung dari kebutuhan individu, antara lain :a. Psikoterapi suportif, untuk memberikan motivasi, semangat dan dorongan agar pasien yang bersangkutan tidak

merasa putus asa dan diberi keyakinan serta percaya diri.

Page 7: An Sietas

b. Psikoterapi re-edukatif, memberikan pendidikan ulang dan koreksi bila dinilai bahwa ketidakmampuan mengatasi kecemasan.

c. Psikoterapi re-konstruktif, untuk dimaksudkan memperbaiki kembali (re-konstruksi) kepribadian yang telah mengalami goncangan akibat stressor.

d. Psikoterapi kognitif, untuk memulihkan fungsi kognitif pasien, yaitu kemampuan untuk berpikir secara rasional, konsentrasi dan daya ingat.

e. Psikoterapi psiko-dinamik, untuk menganalisa dan menguraikan proses dinamika kejiwaan yang dapat menjelaskan mengapa seseorang tidak mampu menghadapi stressor psikososial sehingga mengalami kecemasan.

f. Psikoterapi keluarga, untuk memperbaiki hubungan kekeluargaan, agar faktor keluarga tidak lagi menjadi faktor penyebab dan faktor keluarga dapat dijadikan sebagai faktor pendukung.

5. Terapi psikoreligiusUntuk meningkatkan keimanan seseorang yang erat hubungannya dengan kekebalan dan daya tahan dalam menghadapi berbagai problem kehidupan yang merupakan stressor psikososial.

Peran PerawatMenurut Weiss, peran perawat sebagai attitude therapy, yaitu:

Mengobservasi perubahan, baik perubahan kecil menetap dan yang terjadi pada klien. Mendemonstrasikan penerimaan. Respek. Memahami klien. Mempromosikan ketertarikan klien dan berpartisipasi dalam interaksi.

Menurut Peplau: Sebagai pendidik Sebagai surrogate parent Sebagai konselor

Peranan perawat dalam tahapan kehilangan menurut Kubbler Ross,19601. Denial, berikan support secara verbal, berikan waktu pada klien untuk menyadari apa yang terjadi.2. Anger, membantu klien untuk mengerti bahwa marah adalah suatu respon normal terhadap perasaan kehilangan,

hindari menarik diri dan membalas dengan marahdan izinkan klien untuk mengekspresikan kemarahannya sepuas mungkin di bawah pengawasan agar tidak membahayakan dirinya dan orang lain.

3. Bergaining, dengarkan dengan penuh perhatian pada apa yang klien sampaikan dan mendorong klien untuk berbicara supaya membentu mengurangi rasa bersalah dan rasa takut yang klien rasakan.

4. Depresi, biarkan klien mengekspresikan kesedihannya dan dalam hal ini komunikasi non verbal dengan duduk tenang tanpa mengharapkan adanya suatu percakapan yang berarti bahkan sentuhan. Berikan pengertian pada keluarga bahwa sangat penting klien berada dalam kesedihan untuk sementara.

5. Acceptance, dukung dan anjurkan keluarga untuk berpartisipasi aktif dalam program pemulihan.

STRESS Stress adalah suatu ketidakseimbangan diri/jiwa dan realitas kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari, perubahan yang memerlukan penyesuaian. Sering dianggap sebagai kejadian atau perubahan negatif yang dapat menimbulkan stress, seperti cedera, sakit atau kematian orang yag dicintai, putus cinta. Perubahan positif juga dapat menimbulkan stress, seperti naik pangkat, perkawinan, jatuh cinta.

JENIS STRESS Stress fisik Stress kimiawi Stress mikrobiologis Stress fisiologis Stress proses tumbuh kembang Stress psikologis atau emosional Pengalaman stress dapat bersumber dari :Lingkungan, Diri dan tubuh Pikiran

Reaksi Psikologis terhadap stress

Page 8: An Sietas

a. Kecemasan, respon yang paling umum Merupakan tanda bahaya yang menyatakan diri dengan suatu penghayatan yang khas, yang sukar digambarkan Adalah emosi yang tidak menyenangkan à istilah “kuatir,” “tegang,” “prihatin,” “takut”fisik à jantung berdebar, keluar keringat dingin, mulut kering, tekanan darah tinggi dan susah tidur

b. Kemarahan dan agresi adalah perasaan jengkel sebagai respon terhadap kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman. Merupakan reaksi umum lain terhadap situasi stress yang mungkin dapat menyebabkan agresi, Agresi ialah kemarahan yang meluap-luap, dan orang melakukan serangan secara kasar dengan jalan yang tidak wajar.Kadang-kadang disertai perilaku kegilaan, tindak sadis dan usaha membunuh orang

c. Depresi Keadaan yang ditandai dengan hilangnya gairah dan semangat. Terkadang disertai rasa sedih

RESPON FISIOLOGI TERHADAP STRESS Hans Selye (1946,1976) telah melakukan riset terhadap 2 respon fisiologis tubuh terhadap stress : Local Adaptation Syndrome (LAS) dan General Adaptation Syndrome (GAS). 1. Local Adaptation Syndrom (LAS) Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap stress. Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan penyembuhan luka, akomodasi mata terhadap cahaya, dll. Responnya berjangka pendek. Karakteristik dari LAS : 1. respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan semua system 2. respon bersifat adaptif; diperlukan stressor untuk menstimulasikannya. 3. respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus. 4. respon bersifat restorative.

a. Respon inflamasi respon ini distimulasi oleh adanya trauma dan infeksi. Respon ini memusatkan diri hanya pada area tubuh yang trauma sehingga penyebaran inflamasi dapat dihambat dan proses penyembuhan dapat berlangsung cepat. Respon inflamasi dibagi kedalam 3 fase : • fase pertama : adanya perubahan sel dan system sirkulasi, dimulai dengan penyempitan pembuluh darah ditempat cedera dan secara bersamaan teraktifasinya kini,histamin, sel darah putih. Kinin berperan dalam memperbaiki permeabilitas kapiler sehingga protein, leucosit dan cairan yang lain dapat masuk ketempat yang cedera tersebut. • Fase kedua : pelepasan eksudat. Eksudat adalah kombinasi cairan dan sel yang telah mati dan bahan lain yang dihasilkan ditempat cedera. • Fase ketiga : Regenerasi jaringan dan terbentuknya jaringan parut. b. Respon refleks nyeri respon ini merupakan respon adaptif yang bertujuanmelindungi tubuh dari kerusakan lebih lanjut. Misalnya mengangkat kaki ketika bersentuhan dengan benda tajam.

2. General Adaptation Syndrom (GAS) a. Fase Alarm (Waspada)

Melibatkan pengerahan mekanisme pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi stressor. Reaksi psikologis “fight or flight” dan reaksi fisiologis. Tanda fisik : curah jantung meningkat, peredaran darah cepat, darah di perifer dan gastrointestinal mengalir ke kepala dan ekstremitas. Banyak organ tubuh terpengaruh, gejala stress memengaruhi denyut nadi, ketegangan otot dan daya tahan tubuh menurun. Fase alarm melibatkan pengerahan mekanisme pertahanan dari tubuh seperti pengaktifan hormon yang berakibat meningkatnya volume darah dan akhirnya menyiapkan individu untuk bereaksi. Hormon lainnya dilepas untuk meningkatkan kadar gula darah yang bertujuan untuk menyiapkan energi untuk keperluan adaptasi, teraktifasinya epineprin dan norepineprin mengakibatkan denyut jantung meningkat dan peningkatan aliran darah ke otot. Peningkatan ambilan O2 dan meningkatnya kewaspadaan mental. Aktifitas hormonal yang luas ini menyiapkan individu untuk melakukan “ respons melawan atau menghindar“. Respon ini bisa berlangsung dari menit sampai jam. Bila stresor masih menetap maka individu akan masuk ke dalam fase resistensi.

b. Fase Resistance (Melawan) Individu mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi. Tubuh berusaha menyeimbangkan kondisi fisiologis sebelumnya kepada keadaan normal dan tubuh mencoba mengatasi faktor-faktor penyebab stress. Bila teratasi à gejala stress menurun àtau normal tubuh kembali stabil, termasuk hormon, denyut jantung, tekanan darah, cardiac out put. Individu tersebut berupaya beradaptasi terhadap

Page 9: An Sietas

stressor, jika ini berhasil tubuh akan memperbaiki sel – sel yang rusak. Bila gagal maka individu tersebut akan jatuh pada tahapa terakhir dari GAS yaitu : Fase kehabisan tenaga.

c. Fase Exhaustion (Kelelahan) Merupakan fase perpanjangan stress yang belum dapat tertanggulangi pada fase sebelumnya. Energi penyesuaian terkuras. Timbul gejala penyesuaian diri terhadap lingkungan seperti sakit kepala, gangguan mental, penyakit arteri koroner, dll. Bila usaha melawan tidak dapat lagi diusahakan, maka kelelahan dapat mengakibatkan kematian. Tahap ini cadangan energi telah menipis atau habis, akibatnya tubuh tidak mampu lagi menghadapi stres. Ketidak mampuan tubuh untuk mepertahankan diri terhadap stressor inilah yang akan berdampak pada kematian individu tersbut.

MANAJEMEN STRESS Manajemen stress kemungkinan melihat promosi kesehatan sebagai aktivitas atau intervasi atau mengubah pertukaran respon terhadap penyakit. Fokusnya tergantung pada tujuan dari intervensi keperawatan berdasarkan keperluan pasien. Perawat bertanggung jawab pada implemenetasi pemikiran yang dikeluarkan pada beberapa daerah perawatan.

MANAJEMEN STRESS UNTUK KLIEN —REGULER EXERCISE —DIET DAN NUTRISI —SUPPORT SISTEM —TIME MANAGEMENT —HUMOR —ISTIRAHAT —TEHNIK RELAKSASI —SPIRITUALITAS

Cara Penyesuaian Diri Bila seseorang mengalami stress maka segera ada usaha untuk mengatasinya. Hal ini dikenal sebagai Homeostasis yaitu usaha organisme yang terus menerus melakukan pertahanan agar keadaan keseimbangan selalu tercapai. Stress dapat terjadi pada bidang badaniah ( stress fisik atau somatik ).

Misalnya : bila terjadi infeksi atau penyakit, menggerakkan mekanisme penyesuaian somatik, terjadi reaksi : •Pembentukan zat anti kuman, zat anti racun •Mobilisasi leukosit ke tempat-tempat invasi kuman •Lebih banyak melepaskan kortisol, adrenalin dan sebagainya Usaha tubuh untuk mencapai keseimbangan kembali

Berorientasi pada tugas : Bertujuan menghadapi stressor secara sadar, realistik, objektif, rasional. Pembelaan ego Melindungi individu dari kecemasan Meringankan penderitaan bila mengalami suatu kegagalan Menjaga harga diri

Misalnya : seseorang yang menghadapi kegagalan kemungkinan bereaksi : • penyesuaian diri berupa serangan (bekerja lebih keras) atau menghadapi secara terang-terangan • menarik diri dan tidak mau tau lagi (tidak berusaha) • kompromi atau mengurangi keinginannya lalu memilih jalan tengah

Reaksi tersebut menunjukkan langkah-langkah : a.Mempelajari dan menentukan persoalan b.Menyusun alternatif penyelesaian c.Menentukan tindakan yang mempunyai kemungkinan besar akan berhasil d.Bertindak e.Menilai hasil tindakan dan dapat mengambil langkah yang lain bila kurang memuaskan

Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi. Beberapa gejala

Page 10: An Sietas

Gangguan Depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Depresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri.

Penyebab suatu kondisi depresi meliputi:1. Faktor organobiologis karena ketidakseimbangan neurotransmiter di otak terutama serotonin.2. Faktor psikologis karena tekanan beban psikis, dampak pembelajaran perilaku terhadap suatu situasi social.3. Faktor sosio-lingkungan misalnya karena kehilangan pasangan hidup, kehilangan pekerjaan, paska bencana, dampak

situasi kehidupan sehari-hari lainnya.

Menurut Diagnostic and Statistical Manual IV - Text Revision (DSM IV-TR) (American Psychiatric Association, 2000), seseorang menderita gangguan depresi jika: A. Lima (atau lebih) gejala di bawah telah ada selama periode dua minggu dan merupakan perubahan dari keadaan biasa seseorang; sekurangnya salah satu gejala harus (1) emosi depresi atau (2) kehilangan minat atau kemampuan menikmati sesuatu.1. Keadaan emosi depresi/tertekan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir setiap hari, yang ditandai oleh laporan

subjektif (misal: rasa sedih atau hampa) atau pengamatan orang lain (misal: terlihat seperti ingin menangis).2. Kehilangan minat atau rasa nikmat terhadap semua, atau hampir semua kegiatan sebagian besar waktu dalam satu

hari, hampir setiap hari (ditandai oleh laporan subjektif atau pengamatan orang lain).3. Hilangnya berat badan yang signifikan saat tidak melakukan diet atau bertambahnya berat badan secara signifikan

(misal: perubahan berat badan lebih dari 5% berat badan sebelumnya dalam satu bulan).4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari.5. Kegelisahan atau kelambatan psikomotor hampir setiap hari (dapat diamati oleh orang lain, bukan hanya perasaan

subjektif akan kegelisahan atau merasa lambat).6. Perasaan lelah atau kehilangan kekuatan hampir setiap hari.7. Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak wajar (bisa merupakan delusi) hampir

setiap hari8. Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau sulit membuat keputusan, hampir setiap hari

(ditandai oleh laporan subjektif atau pengamatan orang lain).9. Berulang-kali muncul pikiran akan kematian (bukan hanya takut mati), berulang-kali muncul pikiran untuk bunuh

diri tanpa rencana yang jelas, atau usaha bunuh diri atau rencana yang spesifik untuk mengakhiri nyawa sendiri.Gejala-gejala tersebut juga harus menyebabkan gangguan jiwa yang cukup besar dan signifikan sehingga menyebabkan

gangguan nyata dalam kehidupan sosial, pekerjaan atau area penting dalam kehidupan seseorang. Cara menanggulangi depresi berbeda-beda sesuai dengan keadaan pasien, namun biasanya merupakan gabungan dari farmakoterapi dan psikoterapi atau konseling. Dukungan dari orang-orang terdekat serta dukungan spiritual juga sangat membantu dalam penyembuhan.Pengertian Konsep DiriKonsep diri merupakan semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan yang merupakan pengetahuan individu tenteng dirinya dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain. Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain (Stuart dan Sudeen, 1998). Menurut, Sumarno 2004. Konsep diri adalah cara individu dalam melihat pribadinya secara utuh menyangkut fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual. Konsep diri tidak terbentuk waktu lahir tetapi sebagai hasil pengalaman unik seseorang dalam dirinya sendiri dengan orang terdekat dan dengan realitas dunia.

Citra tubuh/body image, kumpulan sikap individu yang didasari dan tidak disadari terhadap tubuhnya. Termasuk persepsi serta perasaan masa lalu dan sekarang tentang ukuran, fungsi penampilan dan potensi. Citra tubuh dimodifikasi secara berkesinambungan dengan persepsi dan pengalaman baru

Ideal diri, persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku berdasarkan standart, aspirasi, tujuan atau penilaian personal tertentu (Stuart and Sundeen ,1998). Standart dapat berhubungan dengan tipe orang yang akan diinginkanatau sejumlah aspirasi, cita-cita, nilai- nilai yang ingin di capai.Ideal diri akan mewujudkan cita-cita, nilai-nilai yang ingin dicapai. Ideal diri akan mewujudkan cita-cita dan harapan pribadi berdasarkan norma sosial (keluarga budaya) dan kepada siapa ingin dilakukan. Ideal diri mulai berkembang pada masa kanak-kanak yang di pengaruhi orang yang penting pada dirinya yang memberikan keuntungan dan harapan pada masa remaja ideal diri akan di bentuk melalui proses identifikasi pada orang tua, guru dan teman.

Page 11: An Sietas

Harga diri, yakni penilaian tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisis seberapa sesuai perilaku dirinya dengan ideal diri. Harga diri yang tinggi adalah yang perasaan yang berasal dari penerimaan diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan kesalahan, kekalahan atau kegagalan, tetap merasa sebagai seorang yang penting dan berharga.Frekuensi pencapaian tujuan akan menghasilkan harga diri yang rendah atau harga diri yang tinggi. Jika individu sering gagal , maka cenderung harga diri rendah. Biasanya harga diri sangat rentan terganggu pada saat remaja dan usia lanjut. Harga diri tinggi terkait dengam ansietas yang rendah, efektif dalam kelompok dan diterima oleh orang lain. Sedangkan harga diri rendah terkait dengan hubungan interpersonal yang buruk dan resiko terjadi depresi dan skizofrenia.

Peran, yakni serangkaian pola perilaku yang diharapkan diberbagai lingkungan social berhubungan dengan fungsi individu di berbagai kelompok social. Peran yang ditetapkan adalah peran yang dijalani dan seseorang tidak mempunyai pilihan. Peran yang diambil adalah yang terpilih atau dipilih oleh individu. Peran adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat ( Keliat, 1992 ). Peran yang ditetapkan adalah peran dimana seseorang tidak punya pilihan, sedangkan peran yang diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh individu. Posisi dibutuhkan oleh individu sebagai aktualisasi diri

DAFTAR PUSTAKARiyadi, sujono dan Purwanto Teguh.2009.Asuhan Keperawatan Jiwa.Yogyakarta: Graha IlmuVidebeck, Sheila L.2008. Buku Ajar Keperawata Jiwa. Jakarta : EGC.Yosep, Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa. Bandung : PT. Rafika Aditama.belajarpsikologi.com/http://ebekunt.wordpress.com/2009/05/12/neurosis/www.fik.ui.ac.id/pkko/files/Askep%20Ansietas.PPThttp://www.ilmukeperawatanku.com/asuhan-keperawatan-pasien-dengan-respon-ansietas-dan-gangguan-ansietas.htmlnursingart.blogspot.com/2008/08/askep-ansietas.htmlhttp://www.scribd.com/doc/61122033/ANSIETAS-SEDANGhttp://www.scribd.com/doc/22318053/konsep-dirihttp://yasirblogspotcom.blogspot.com