an Audit & Jenis Pengujian

14
PERENCANAAN AUDIT & JENIS PENGUJIAN 3 alasan perencanaan audit : Memperoleh bukti kompeten yang cukup ( minimalisir masalah hokum ) Penetapan biaya audit ( untuk bersaing dengan KAP lain ) Menjaga hubungan bisnis dengan klien ( menghindari salah pengertian )

Transcript of an Audit & Jenis Pengujian

PERENCANAAN AUDIT & JENIS PENGUJIAN

3 alasan perencanaan audit : Memperoleh bukti kompeten yang cukup ( minimalisir masalah hokum ) Penetapan biaya audit ( untuk bersaing dengan KAP lain ) Menjaga hubungan bisnis dengan klien ( menghindari salah pengertian )

6 langkah perencanaan audit :

1. Perencanaan Awal meliputi : keputusan untuk menerima atau melanjutkan audit dengan klien yang ada ( perhatikan integritas manajemen, harga biaya audit, alasan klien tetap menggunakan KAP yang ada ) , menyelidiki klien baru ( prospektif lingkungan usaha, stabilitas keuangan, hubungan dgn KAP sebelumnya ) , menentukan staf penugasan ( kemampuan teknis ) , mendapat surat penugasan ( jenis penugasan, jasa lain, waktu pelaksanaan audit , pernyataan tidak bertanggungjawab atas temuan kecurangan )

Surat penugasan tidak mempengaruhi tanggungjawab KAP terhadap pihak luar yang menggunakan laporan keuangan yang diaudit, tetapi dapat mempengaruhi tanggungjawab hokum terhadap klien. Contoh : Jika klien menggugat KAP karena tidak menemukan kecurangan yang material, KAP dapat membela diri dengan menyatakan bahwa penugasan adalah review service bukan audit atau pernyataan tidak bertanggungjawab atas kecurangan yang material )

2.Memperoleh informasi dasar

Pemahaman bidang usaha klien Diskusi dengan karyawan klien ( staf operasional, pemasaran,dll ) Majalah berkaitan dengan bidang usaha klien Komunikasi denganrekan seprofesi Arsip permanen ( sejarah perusahaan, daftar bidang usaha utama ) Meninjau pabrik & kantor Mereview kebijakan perusahaan ( kredit,pinjaman,pencatatan aktiva,dll.) Hubungan istimewa/afiliasi ( penjualan/pembelian grup, pertukaran asset oleh 2 perush.oleh pemilik yg sama ) Evaluasi akan kebutuhan ahli dari luar ( aktuaris untuk menilai kelayakan kerugian asuransi )

3.Mendapatkan informasi kewajiban hokum klien

Jenis dokumen meliputi : Akte pendirian perusahaan & anggaran dasar ( review pembayaran dividen )

Notulen rapat ( pengumuman dividen , rencana pinjaman jk.panjang , wewenang level karyawan menandatangani cek, rencana likuidasi anak perush, dll ) Kontrak kerja dengan pihak eksternal (penjual,pembeli , pemerintah , dll)

4.Prosedur Analitis evaluasi atas informasi keuangan dengan mempelajari hubungan yang logis antara data keuangan dengan non keuangan Contoh :

Membandingkan komisi dengan penjualan. ( direview bahwa penjualan benar dan harus diberikan komisi ) Perputaran persediaan dibandingkan dengan data industri untuk kurun waktu tahun tertentu ( data industri menurun kecil, sedangkan perusahaan turun signifikan ) artinya stock persediaan usang atau lambat bergerak.

Tujuan penggunaan prosedur analitis : Memahami Penilaian

bidang usaha klien perusahaan

kemampuan ( penggunaan rasio keuangan )

Indikasi

kekeliruan dalam lap.keuangan pengujian audit

Mengurangi

Contoh penggunaan rasio-rasio keuangan :

Kemampuan melunasi hutang jk.pendek : Rasio lancar Rasio Rasio

cepat kas

Kemampuan likuiditas jk.pendek : Perputaran Perputaran

piutang rata-rata persediaan rata-rata

AUDIT PROGRAM

Kumpulan dari prosedur audit yang akan dijalankan dan dibuat secara tertulis. Harus menggariskan secara terinci prosedur auditnya untuk mencapai tujuan.

Audit program yang baik mencantumkan : Tujuan

Pemeriksaan Prosedur audit yang akan dilakukan Kesimpulan pemeriksaan

Resiko Audit &Materialitas1.

2.

3.

Resiko Bawaan (Inherent Risk) yaitu kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi terhadap suatu salah saji yang material. Biasanya resiko ini telah ada dari awal dikarenakan sifat bisnis dari entitas yang bersangkutan. Resiko Pengendalian (Control Risk) merupakan resiko yang baru akan muncul dan terdeteksi pada saat pemeriksaan internal control. Entitas yang rentan akan fraud biasanya internal controlnya lemah. Resiko Deteksi (Detection Risk) adalah resiko yang muncul karena auditor tidak mampu menemukan kesalahan dikarenakan kurang menggunakan tehnikatau prosedur yang memadai atau kurangnya pengetahuan auditor.

Menentukan Materialitas (PlanningMateriality)Biasanya suggested range untuk revenue adalah 0,5% s.d 1%. Sedangkan untuk aset berkisar antara 1% s.d 5%. Misal sebuah perusahaan yang akan diaudit memiliki total revenue komparatif th 2007 & 2008 berturut-turut Rp 2,5 M dan 2,4 M. Maka PM adalah 0,5% X 2,4 M = 12jt Artinya : Jumlah minimum akun dalam neraca yang harus divouching adalah 12jt keatas. Kalau

Selanjutnya, bila auditor menemukan salah saji dalam laporan keuangan dan harus disesuaikan, maka jumlah minimum yang harus diadjust adalah 2% x 12jt = 240 rb. Maksudnya, bila salah saji ditemukan dan adjustment yang perlu dilakukan berjumlah kurang dari 240rb, maka tidak usah dilakukan adjustment, tapi kalau jumlahnya diatas 240rb, harus dibuat adjustment nya.