Ampas Teh Tanamna Cabe
-
Upload
widya-sarii -
Category
Documents
-
view
973 -
download
3
Transcript of Ampas Teh Tanamna Cabe
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 1/32
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan sumber daya alam
terutama tanaman rempah yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Disebut agraris
karena masyarakat Indonesia dari zaman dahulu telah melakukan aktivitas bertani
dan bercocok tanam. Mulai dari padi hingga tanaman-tanaman yang merupakan
komoditi ekspor kita di jaman penjajahan yaitu rempah-rempah. Kebutuhan
sehari-hari masyarakat Indonesia umumnya dipenuhi sendiri dengan menanam
tanaman yang menjadi pendukung kelangsungan hidup keluarganya.
Salah satu contoh tanaman yang bisa dijumpai di rumah-rumah orang yang
dapat digunakan sehari-hari adalah cabai rawit. Salah satu olahan cabai rawit
adalah sambal, selain untuk dimakan langsung.Sebagai daerah yang sangat
mencintai rasa khas dari penganan sambal dan berbagai campuran rempah,
beberapa masyarakat Bali di sebagian daerah masih menyempatkan untuk menanam tanaman yang lumayan gampang tumbuh di halaman rumah.
Meskipun sekarang sudah hampir jarang ditemui masyarakat yang mau
menanam tanaman ini di halaman rumah karena lebih gampang untuk
membelinya di pasar, tetapi seiring dengan perubahan cuaca dan banyaknya hari
raya, pasokan cabai rawit ke kota-kota mulai terhambat dan bahkan busuk di
perjalanan. Hal tersebut yang menginspirasi kami untuk mengembangkan
budidaya penanaman cabai rawit di halaman rumah guna mengoptimalisasi lahan
yang ada. Salah satu cara yang mungkin dapat ditempuh agar tanaman cabai dapat
tumbuh subur adalah dengan memberikan pupuk secara rutin. Tapi disini kami
tidak akan menggunakan pupuk berbahan kimia atau yang lainnya, melainkan
menggunakan ampas teh.
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 2/32
2
Teh adalah bahan minuman yang segar dan sudah lama dikenal di Indonesia.
Beberapa kandungan senyawa kimia dalam teh dapat memberi kesan warna, rasa,
dan aroma yang memuaskan peminumnya. Jadilah teh minuman penyegar yang
nikmat Melihat potensinya tersebut maka saat ini banyak industri yang
memproduksi minuman dengan bahan baku teh.
Kegiatan industri minuman yang menggunakan bahan baku teh tentunya
akan dihadapkan pada persoalan limbah ampas teh. Apabila dibuang begitu saja,
limbah teh akan berdampak terhadap lingkungan. Pada saat isu lingkungan sangat
penting seperti akhir-akhir ini maka setiap industri harus melakukan pengurangan
limbah misalnya dengan melakukan kegiatan daur ulang.
Limbah ampas teh secara umum merupakan bahan organik yang mudah
busuk. Berdasarkan percobaan yang dilakukan penulis di salah satu pabrik
minuman yang menghasilkan limbah teh, ternyata ampas limbah teh dapat diolah
menjadi kompos berkualitas. Percobaan pengomposan yang dilakukan
menggunakan metode open windrow dengan tahapan penyiapan sarana dan
prasarana.
Setiap tanaman sangat membutuhkan pupuk, karena pupuk merupakan unsur
terpenting dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman, sama halnya
tanaman. Pada tanaman cabai rawit yang terpenting adalah kesuburan tanah, karena
selain sebagai penyangga akar, tanah juga berfungsi sebagai penyedia air, zat-zat hara, dan
udara bagi pernapasan akar tanaman. Tanah yang subur dapat menyebabkan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara optimal. Faktor utama yang
menyuburkan tanah yaitu bahan organik. Seperti pada penggunaan ampas the
seduh pada tanaman sangat baik untuk tanaman karena pada ampas
banyak terkandung berbagai macam unsur seperti Besi (Fe), Timbale (Pb),
Tembaga (Cu), dan Mgnesium (Mg).
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 3/32
3
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apakah ampas teh (Camelia sinensis L.) dapat digunakan sebagai
penyubur tanaman cabai rawit merah (Capsicum annum L.) ?
2. Apa saja kandungan yang terdapat pada ampas teh (Camelia sinensis L.)
yang berpengaruh terhadap kesuburan tanaman cabai rawit merah
(Capsicum annum L.) ?
1.3 Tujuan Penelitian
Terkait dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini antara lain
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh ampas teh (Camelia sinensis L.) sebagai
penyubur tanaman cabai rawit merah (Capsicum annum L.)
2. Untuk mengetahui kandungan ampas teh (Camelia sinensis L.) yang
berperan dalam kesuburan tanaman cabai rawit merah (Capsicum annum
L.)
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain:
1. Memanfaatkan ampas teh (Camelia sinensis L.) sebagai penyubur
tanaman, agar tidak dibuang sia-sia.
2. Menghemat pembelian pupuk dengan menggunakan bahan-bahan di
sekitar kita sebagai penggantinya dan mengurangi dampak negative pupuk
kimia pada lingkungan.
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 4/32
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Teh (Cameli a sinensis L. )
Gambar 2.1. Ampas teh
Menurut Tjitrosoepomo (1994), teh mempunyai klasifikasi sebagaiberikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Class : Dicotiledoneae
Ordo : Guttiferales
Famili : Tehaceae
Genus : Camelia
Spesies :Camelia sinensis L.
Tanaman teh merupakan tanaman perdu subtropis yang selalu
berdaunhijau. Secara umum,lingkungan fisik yang paling berpengaruh
terhadappertumbuhan teh adalah keadaan iklim dan tanah.Secara Botanis, terdapat
2 jenis teh yaitu Thea sinensis dan Theaasscamica. Thea sinensis ini disebut juga
teh jawa yang ditandai dengan ciri-ciritumbuhnya lambat, jarak cabang dengan
tanah sangat dekat, daunnya kecil,pendek, ujungnya agak tumpul dan berwarna
hijau tua.Produksi tidak banyak, namun kualitasnya baik.Thea assmica
mempunyai ciri-ciri tumbuh cepat, cabangagak jauh dari permukaan tanah,
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 5/32
5
daunnya lebar, panjang dan ujungnya runcing serta berwarna hijau mengkilat.
Produksinya tinggi dan mempunyai kualitas baik. Batangnya agak tegak, keras
dan bila dibiarkan tanpa dipangkas bisa mencapai 3-9 m (Anonim, 2012b).
2.1.1 Kandungan Daun Teh
Salah satu produk komoditas dunia yang dihasilkan Indonesia adalah teh.
Teh menjadi produk minuman yang mempunyai banyak manfaat bagi
kesehatan.Jenis teh yang dikenal ada 2 macam, yaitu Camelia sinensis var.
sinensis dari Cina dan C. sinensis var. assamica dari India. Zat aktif yang terdapat
dalam teh antara lain katekin, epigalokatekin galat, tanin, teobromin dan
teofilin.Daun teh yang baru dipetik mengandung air 75% dari berat daun
dansisanya berupa padatan dan terdiri dari bahan-bahan organik dan anorganik.
Bahan organik yang penting dalam pengolahan antara lain polifenol, karbohidrat
dan turunannya, ikatan nitrogen, pigmen, enzim dan vitamin.
Bahan-bahan kimia dalam daun teh dikelompokkan menjadi 4 kelompok
besar, yaitu:
a. Substansi fenol : tanin/katekin, flavanol
b. Substansi bukan fenol : resin, vitamin, mineral
c. Substansi aromatis : fraksi karboksilat, fenolat, karbonil, netral
bebaskarbonil (sebagian besarterdiri atas alkohol)
d. Enzim : invertase, amilase, β-glukosidase, oximetilase,protase,
dan peroksidase (Setiamidjaya, 2000).
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 6/32
6
Untuk lebih jelasnya komposisi kimia daun teh dapat dilihat pada tabel 2.1.1
berikut:
Tabel 2.1.1. Komposisi Kimia Daun Teh Segar dan daun teh Kering
Komponen Teh segar (%) Teh kering (%)
Air 9,51 3
Asam amino 25,5 25,5
Kafein 3,58 3,58
Minyak atsiri 0,58 0,68
Lemak, hijau daun, lilin 6,39 6,39
Dekstrin 6,44 6,44
Tanin 15,65 8,65
Tanin teroksidasi 0 10,51
Pektin 16,02 16,02
Serat 11,58 11,58
Abu 5,65 5.65
(Ita Setiawati dan Nasikum, 1991)
2.1.2 Ampas Teh
Menurut Stephen (2004) dalam Nurmayanti (2008), teh mengandung
senyawa-senyawa bermanfaat seperti poliefenol, tehofilin, flavonoid,
tanin,vitamin C dan vitamin E serta sejumlah mineral Zn, Se, Mo, Ge dan Mg.
Kandungan teh yang berupa mineral tersebut merupakan unsur-unsur essensial
yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Apabila kekurangan salah satu dari unsur-
unsur tersebut maka pertumbuhan akan terganggu atau mengalami defisiensi
(Ningrum, 2010). Komposisi kandungan unsur hara teh setiap 5 kg adalah :
Nitrogen (N) 55,5 g dalam 5 kg kompos, fosfat (P2O5) 32 g dalam 5 kg kompos,
Kalium (K 2O) 78g dalam 5 kg kompos, C/ N ratio 11,49%, Karbon Organik
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 7/32
7
12,64%, Besi (Fe)0,13%, Timbal (Pb) 0,03%, Tembaga (Cu) 14,16 ppm, Seng
(Zn) 44,85 ppm, Magnesium (Mg) 0,03%, Kalsium (Ca) 0,16% (Anonim, 2012c).
Menurut Anonim (2005) dalam Nurmayanti (2008), bahwa tanin juga
merupakan kandungan yang terdapat dalam ampas teh, yang berfungsi mengusir
kehadiran semut pada tanaman dan juga untuk menumbuhkan tunas yang masih
muda. Sisa teh atau ampas teh ternyata dapat bermanfaat bagi tanaman, yaitu
dapat memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan
daun, limbah rumah tangga ini dapat digunakan langsung tanpa harus diolah lagi.
Ampas teh ini lebih praktis dibandingkan penggunaan kompos. Kandungan yang
terdapat di ampas teh selain polypenol juga terdapat sejumlah vitamin B kompleks
kira-kira 10 kali lipat sereal dan sayuran. Manfaat ampas teh antara lain:
1) Memperbaiki kesuburan tanah;
2) Merangsang pertumbuhan bunga dan buah;
3) Merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun;
4) Memperbaiki sifat fisik dankimia tanah (Anonim,2012d).
Ampas teh ini biasanya diberikan pada semua jenis tanaman. Misalnya,
tanaman sayuran, tanaman hias, maupun pada tanaman obat-obatan, hal ini
dikarenakan bahwa ampas teh tersebut mengandung Karbon Organik,
Tembaga(Cu) 20%, Magnesium (Mg) 10% dan Kalsium 13%, kandungan tersebut
dapat membantu pertumbuhan tanaman. Ampas teh tidak hanya dapat berfungsi
sebagai pupuk, ternyata dapat dijadikan sebagai pestisida yang bersifat toksik bagi
serangga tanaman, jika ampas teh ini dijadikan sebagai kompos. Ampas teh
banyak mengandung unsur hara yang bagus untuk tanah. Mikroba yang dihasilkan
oleh ampas teh ini hanya bersifat toksik pada serangga, tidak pada tanaman.
Sehingga tidak perlu khawatir tanaman yang diberi ampas teh berbahaya untuk
dikonsumsi oleh manusia (Rodiana, 2007 dalam Yuniebio, 2009).
Dalam penggunaan bekas teh celup sebagai pupuk, maka bungkus teh
harus dibuka dan disebar atau ditimbun ke dalam pot. Ampas teh tersebut akan
menjadi penyedia hara melalui proses dekomposisi. Teh cukup banyak
mengandung mineral, baik makro maupun mikro (Setiamidjaya, 2000).
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 8/32
8
2.2 Tanaman Cabai Rawit Merah/ Cabai Merah Keriting (Capsicum
annum L.)
Sebagian besar masyarakat di dunia telah mengenal cabai. Cabai lazim
disebut pepper atau hot pepper atau chili, dan sweet pepper ( paprika), dengan
nama ilmiah Capsicum sp. (Rukmana, 1996). Tanaman cabai merupakan tanaman
semusim berbentuk perdu. Tanaman cabai memiliki tinggi berkisar antara 50-120
cm. ujung akar tanaman cabai hanya dapat menembus tanah menyebar dengan
kedalaman 10-15 cm. daun cabai berbentuk lonjong dan bagian ujungnya
meruncing dengan panjang daun berkisar antara 10-14 cm serta lebar daun
berkisar antara 1,5-4 cm (Zulfitri, 2003).
Gambar 2.2. Tanaman cabai rawit merah
Dalam tata nama ilmiah, tanaman cabai termasuk dalam genus Capsicum,
dengan klasifikasi lengkap sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 9/32
9
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Cabai merah keriting/ rawit merah (Capsicum annum L.)
(Girsang, 2008)
Selain berguna sebagai penyedap masakan, cabai juga mengandung zat-zat
yang sangat diperlukan bagi kesehatan manusia. Cabai mengandung protein,
lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin-vitamin dan senyawa-senyawa
alkali seperti capsaicin, flavonoid dan minyak esensial (Zulfitri, 2003)
2.2.1 Budidaya Cabai Merah Keriting/ Cabai Rawit Merah (Capsicum
annum L.)
Cabai merah keriting dapat dibudidayakan di dataran rendah maupun
dataran tinggi, pada lahan sawah atau tegalan dengan ketinggian 0-1000
dpl.Tanah yang baik untuk menanam cabai adalah yang berstruktur remah,
gembur, subur, banyak mengandung bahan organic serta pH tanah antara 6-7
(Balitbang pertanian, 2008). Tahapan-tahapan dalam budidaya tanaman cabai
merah keriting adalah sbagai berikut:
1. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dilakukan bersamaan dengan kegiatan persemaian.Hal
tersebut dimaksudkan agar pada saat pengerjaan tanah selesai, bibit cabai
langsung dapat dipindah dari persemaian ke areal pertanaman. Pekerjaan
yang pertama dilakukan adalah mencangkul tanah (Tjahjadi, 1991).
Setelah itu tanah dicangkul dan dibuat bedeng berukuran 1,2 m x 30 m.
tinggi bedeng 30cm dan jarak antar bedeng 60cm. Jarak tanam antar
tanaman dalam satu barisan adalah 50cm (Susila, 2006).
2. Pemberian Pupuk Kandang dan Pupuk Dasar
Setelah pembuatan lubang selesai, kemudian diberi pupuk kandang atau
pupuk kompos 1-2 kg per lubang. Pupuk kandang dapat berupa kotoran
ayam, kambing atau sapi. Pupuk dasar berupa campuran Urea, TSP, KCl
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 10/32
10
(1:1:1) dapat diberikan sebanyak 15 gr per lubang tanam. Setelah itu,
campuran pupuk kandang, pupuk dasar dan insektisida yang biasanya
berperan sebagai nematesida yang berbentuk butiran (granul) sebanyak 1-2
sendok teh per lubang. Setelah itu campuran pupuk kandang, pupuk dasar
dan insektisida diaduk-aduk dan dibiarkan selama kurang lebih dua
minggu (Tjahjadi, 1991).
3. Persiapan Benih
Benih yang sudah dipersiapkan dapat disemai di kantung plastik atau di
tempat persemaian (seed bed). Benih yang disemaikan di seed bed
ditebarkan dengan jarak barisan 5 cm. Sebelumnya, tanah tempat
persemaian tersebut dicangkul, diberi pupuk kandang kira-kira seperlima
dari tanah cangkulan dan diberi pupuk Urea, TSP dan KCl secukupnya
secara merata. Tempat persemaian, baik yang menggunakan kantong
plastik maupun seed bed diberi naungan atau atap (Tjahjadi, 1991).
4. Penanaman Bibit
Bibit yang siap tanam merupakan bibit yang sudah berumur 1-1,5 bulan
setelah penyemaian benih. Sebelum penanaman, keranjang atau kantong
plastic (polibag) tempat pembibitan harus dibuang terlebih dahulu.Setelah
itu, tanah dan bibitnya ditanam di lubang tanam yang sudah disiapkan
sebelumnya. Setelah tanaman dimasukkan ke dalam lubang tanam, tanah
bekas galian sebelumnya dimasukkan menyusul ke dalam lubang sambil
diuruk hingga batas pangkal atau menutupi tanah bekas pembibitan
(Agromedia, 2004).
5. Penyulaman
Bibit cabai yang ditanam tidak semuanya dapat hidup sempurna.Bahkan
beberapa diantaranya ada yang mati. Untuk menanggulangi bibit-bibit
cabai yang mati, saat tanaman baru berumur 7 hari dan 14 hari setelah
penanaman perlu dilakukan penyulaman atau mengganti bibit tanaman
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 11/32
11
cabai yang mati dengan bibit yang baru. Bibit yang digunakan untuk
menyulam bisa berupa sisa bibit hasil penanaman terdahulu, bisa juga bibit
yang ditanam dengan selang 7 hari dan 14 hari dari awal penyemaian
(Agromedia, 2004).
6. Pemasangan Ajir atau Turus
Tanaman cabai mutlak memerlukan ajir atau turus. Tinggi ajir atau turus
yang digunakan untuk cabai hibrida adalah 125 cm dengan bagian bawah
yang dimasukkan ke dalam tanah 25 cm. ajir atau turus ini dipasang tegak
di setiap tanaman dengan jarak sekitar 10 cm dari batang tanaman. Untuk
memperkuat pemasangannya, setiap ajir atau turus dalam bedengan
tersebut bisa dihubungkan menggunakan bambu panjang yang diikat
menggunakan tali (Agromedia, 2004).
7. Perempelan Bunga dan Tunas Air
Perempelan tunas air pada tanaman cabai bertujuan untuk memperkokoh
tanaman, mengoptimalkan sinar matahari, serta mengurangi resiko terkena
serangan penyakit. Semua tunas atau cabang air yang tumbuh di ketiak
daun dan di bawah bunga pertama sebaiknya dihilangkan menggunakan
tangan steril. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan pada pagi hari ketika
batang dan tunas tersebut masih mudah untuk dipatahkan (Tjahjadi, 1991).
8. Pengairan
Tanaman cabai termasuk tanaman yang tidak tahan terhadap kekeringan
tetapi juga tidak tahan terhadap genangan air.Jumlah kebutuhan air
pertanaman selam apertumbuhan vegetative 250 mL tiap 2 hari, dan
meningkat menjadi 450 mL tiap 2 hari pada masa pembungaan dan
pembuahan (Balitbang Pertanian, 2008).
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 12/32
12
9. Pemupukan
Pupuk susulan adalah NPK 16-16-16 (300-500 kg/ha) diberikan dengan
cara pupuk dilarutkan dalam air 2gr/lt, kemudian disiramkan pada lubang
tanam atau sekitar tanaman (100-200 mL/tanaman), setiap 10-14 hari,
dimulai satu bulan setelah tanam (Balitbang Pertanian, 2008).
10. Hama dan Penyakit
Beberapa hama yang paling sering menyerang dan mengakibatkan
kerugian yang besar pada produksi cabai antara lain ulat grayak, lalat
buah, thripis serta penyakit yang biasanya menyerang tanaman cabai
adalah penyakit layu bakteri, bercak daun dan penyakit yang diakibatkan
oleh virus. Serangan hama dan penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan
pada tanaman cabai, diantaranya serangan ulat grayak menyebabkan daun-
daunan dan buah cabai berlubang secara tidak beraturan sehingga
menggangu proses fotosintesis (Rukaman, 1996).
Serangan lalat buah dapat mengakibatkan semua bagian buah cabai
rusak, busuk dan berguguran. Serangan hama thrips dapat mengakibatkan
daun kering (mati), bunga-bunga cabai berguguran. Selain itu, thrips juga
berperan sebagai penular virus. Penyakit yang dapat timbul pada tanaman
cabai diantaranya layu bakteri yang mengakibatkan kelayuan tanaman
mulai dari bagian pucuk kemudian menjalar ke seluruh bagian tanaman ;
daun menguning dan akhirnya mengering serta rontok (Rukmana, 1996).
Penyakit layu fussarium pada tanaman cabai dikarenakan oleh
cendawan Fusarium oxisporus.Tanaman yang terserang penyakit ini
biasanya ditandai dengan menguningnya daun-daun tua yang diikuti daun
muda, terkulainya tangkai daun dan layunya tanaman.Tanaman cabai juga
rentan terkena penyakit bercak daun pada tanaman cabai yang disebabkan
oleh Cercospora capsici. Gejala yang terlihat dari serangan ini adalah
adanya bercak bulat kecil kebasahan berdiameter 0,5-1 cm di daun.
Serangan penyakit in dapat menyebabkan tangkai daun dan atau buah
menjadi kuning.Daun atua buah pun dapat gugur.Pada tanaman cabai
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 13/32
13
biasanya juga terserang bercak bakteri. Bercak bakteri disebabkan oleh
bakteri Xanthomonas campestris pv. ini menyerang bagian daun dan buah
tanaman cabai. Serangan penyakit ini dapat menyebabkan daun dan buah
berguguran (Bernandinus dan Wahyu, 2008).
11. Panen dan Pasca Panen
Cabai merah keriting dapat dipanen pertama kali pada umur 70-75
hari setelah tanam untuk dataran rendah dan umur 4-5 bulan untuk dataran
tinggi, dengan interval panen 3-7 hari (Balitbang Pertanian, 2008).
Penanganan pascapanen cabai bertujuan untuk mempertahankan
kesegaran, meningkatkan daya simpan cabai dan untuk meningkatkan nilai
harga jual.Penanganan-penanganan pascapanen meliputi kegiatan-kegiatan
sortasi dan grading, penyucian, penyimpanan, pengemasan, pengangkutan
serta pemasaran (Cahyono, 2003).
2.3 Nutrisi yang dibutuhkan tanaman
Berdasarkan jumlah kebutuhan unsur bagi tumbuhan, unsure hara dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu, unsure hara makro dan unsure hara mikro.
Unsure yang dibutuhkan tumnuhan dalam jumlah besar disebut unsure hara
makro.Contohnya; C, H, O, N, P, K, S, dan asam nukleat.Sedangkan unsure hara
mikro adalah unsure-unsur yang diperlukan dalam jumlah sedikit. Contohnya; Cl,
Mn, Fe, Cu, Zn, B dan Mo. Pertumbuhan tanaman akan terganggu jika salah satu
unsure yang diperlukan tidak terpenuhi. Misalnya, kurangnya unsure nitrogen dan
fosfor pada tanaman menyebabkan tanaman menjadi kerdil. Kekurangan
magnesium dan kalsium menyebabkan tanaman menjadi klorosis (daun berwarna
pucat) (Bernandinus dan Wahyu, 2008)
Unsur-unsur hara makro dan mikro masing-masing memiliki fungsi yang
besar dalam pertumbuhan dan produksi tanaman. Fungsi-fungsi unsure tersebut
adalah sebagai berikut:
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 14/32
14
1. Nitrogen
Nitrogen diambil tanah dalam bentuk nitrat ( NO3- ) dan ammonium
(NH4+)(Tarigan dan Wahyu, 2003). Fungsi dan unsure N tehadap tanaman
cabai adalah sebagai berikut :
- Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman
- Dapat menyehatkan pertumbuhan daun. Daun tanaman lebar dengan
warna yang lebih hijau. Kekurangan nitrogen menyebabkan klorosis
daun, yaitu warna daun muda yang seharusnya hijau menjadi kuning.
- Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman
- Meningkatkan kualitas daun-daun pada tanaman (Bernandinus, 2008).
2. Fosfor
Pupuk yang mengandung fosfor atau fosfat yang biasa digunakan
adalah Triple Superphosphat atau TSP. pupuk ini mengandung fosfor
sekitar 40-47% (Tarigan dan Wahyu, 2003). Fungsi dari unsure P terhadap
tanaman cabai adalah sebagai berikut:
- Dapat mempercepat pertumbuhan akar semai
- Dapat mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda
menjadi tanaman dewasa
- Dapat mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji dan bulir
(Bernandinus,2008).
3. Kalium
Secara umum pupuk kalium berbentuk larutan cair.Pupuk kalium
yang biasa dipakai dan banyak beredar di pasaran adalah Photasium
chloride atau KCl yang mengandung 48-60% K 2O ( Tarigan dan Wahyu,
2003). Fungsi kalium pada perkembangan tanaman adalah untuk
memperlancar fotosintesis, membantu pembentukan karbohidrat serta
sebagai katalisator dalam transformasi tepung dan gula serta lemak dalam
tanaman. Semakin besar aktivitas kalium dalam memperlancar proses
fotosintesis, maka akan semakin banyak hasil-hasil fotosintesis yang
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 15/32
15
dihasilkan sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman (Barus,2006).
4. Boron
Berperan dalam pembentukan protein, pembentukan buah dan
perkembngan akar. Kekurangan boron akan menimbulkan bercak-bercak
pada daun, bentuk daun berubah dan tulang daun mengalami klorosis.
Perubahan daun yang ditimbulkan karena kekurangan unsure ini kurang
terlihat perkembangannya, karena berlangsung begitu lambat. Kekurangan
unsure boron dapat diatasi dengan pemberian pupuk mikro seperti borate,
fertibor atau pupuk daun multimicro (Bernandinus dan wahyu, 2008)
5. Magnesium
Tanaman mengandung magnesium sekitar 15-20% yang tersimpan
dalam bagian hijau tanaman seperti khlorofil atau pigmen
hijau.Magnesium ini berfungsi sebagai penerima energi matahari.
Magnesium ikut berperan dalam reaksi enzim dan proses transfer energi
dalam tanaman. Tanaman yang mengalami defesiensi magnesium akan
menunjukkan gejala-gejala seperti pertumbuhan tanaman menjadi
terhambat, daun menjadi hijau pucat dan terjadi klorosis pada daun
tanaman cabai (Tarigan dan Wahyu, 2003).
6. Kalsium
Kekurangan kalsium dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil,
panjang daun berkurang, jaringan di dekat tulang daun utama menjadi
tebal dan berwarna cokelat kemerahan.Untuk mencegahnya dilakukan
pengapuran rutin, terutama menggunakan kalsium nitrat (Bernandinus dan
Wahyu, 2008).
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 16/32
16
7. Besi
Berperan dalam pembentukan klorofil daun serta penyusunan
protein dan enzim. Apabila tanaman kekurangan unsure ini, maka daun
akan mengalami klorosis, pertumbuhan tanaman terganggu, dan bunga
menghasilkan tandan yang kecil.untuk mencegahnya dapat digunakan
pupuk daun yang mengandung unsure Fe (Bernandinus dan Wahyu, 2008).
8. Sulfur
Berfungsi sebagai penyusun protein dan vitamin.Unsure ini juga
membantu pembentukan zat hijau daun. Selain dari pupuk kandang, sulfur
juga dapat diperoleh dari penambahan pupuk buatan ZA, pupuk daun dan
pupuk multimicro yang mengandung 5,3% S (Bernandinus dan Wahyu,
2008). Tanaman yang mengalami defisiensi sulfur akan menunjukkan
gejala-gejala seperti pertumbuhan tanaman kerdil, daun menguning serta
proses pematangan buah berlangsung terlambat (Tarigan dan Wahyu,
2003).
2.4 Pupuk
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman
untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu
berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organic ataupun
non-organik (mineral). Berdasarkan proses pembuatannya, pupuk dapat
dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni pupuk organik atau pupuk alami dan
pupuk kimia atau pupuk buatan.
2.4.1 Pupuk Organik
Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau atau pupuk
kandang (Simanungkalit et al , 2006). Karena bahan dasar pembuatan pupuk
organik bervariasi, kualitas pupuk yang dihasilkan juga beragam sesuai dengan
kualitas bahan asalnya (Balai penelitian tanah, 2010). Pemupukan dengan pupuk
organik mengakibatkan struktur tanah menjadi lebih kaya unsur hara mikro bagi
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 17/32
17
tanaman, daya ikatnya terhadap air meningkat, menggeburkan tanah serta dapat
memperbaiki struktur dan tekstur tanah (Murbandono,1995).
2.4.2 Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik adalah pupuk yang berasal dari bahan kimia.Kandungan
unsure hara pupuk anorganik umumnya tinggi.Keunggulan dari penggunaan
pupuk anorganik diantaranya memiliki kandungan hara yang dapat disesuaikan
dengan kebutuhan, pemberiannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman,
tersedia dalam jumlah yang banyak sertabeberapa jenis diantara pupuk anorganik
ada yang dapat langsung diaplikasikan sehingga menghemat waktu (Linggadan
Marsono, 2001).Secara sederhana, pupuk anorganik dibagi dalam dua kelompok,
yakni pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
2.4.2.1 Pupuk Tunggal
Pupuk tunggal hanya mengandung satu unsure hara makro saja. Ada tiga
macam pupuk tunggal yang sudah dikenal dan banyak beredar di pasaran, yakni:
1. Pupuk Nitrogen
Pupuk Nitrogen tergolong cukup banyak ragamnya. Jenis-jenis pupuk
tunggal nitrogen yang dapat diberikan ke tanah untuk menggantikan hara
yang hilang karena diserap tanaman diantaranya ZA ( Zwavelzure amoniak )
dan urea. Nitrogen yang diberikan ke tanah akan melalui proses
amonifikasi dan nitrifikasi terlebih dahulu sebelum diserap leh akar
tanaman (Rosmarkam dan Yuwono, 2002).
2. Pupuk Fosfor
Tanaman akan menyerap fosfor dalam bentuk ion ortophospat (H2PO4-
,HPO42). Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk H2PO4
- dan HPO42-.
Fungsi fosfor bagi tanaman adalah untuk merangsang pertumbuhan akar,
menyusun beberapa komponen enzim, protein, ATP, RNA dan DNA,
membantu asimilasi dan pernapasan sekaligus mempercepat pembungaan
dan pematangan buah atau biji (Sempurna, 2008).
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 18/32
18
3. Pupuk Kalium
Pupuk kalium diserap tanaman dalam bentuk ion K. Pupuk kalium
memberikan pengaruh nyata pada tanah kering, tetapi pemberian pupuk
kalium pada tanah sawah tidak memperlihatkan pengaruh nyata.Hal ini
disebabkan pada tanah sawah unsure kalium banyak ditambah oleh air
irigasi.Kalium diserap oleh tanaman dalam bentuk K+. Fungsi kalium bagi
tanaman adalah pengatur proses fisiologi tanaman seperti pengaktif
sebagian besar enzim yang berperan dalam proses fotosintesis, akumulasi,
translokasi, transportasi karbohidrat (Sempurna, 2008).
2.4.2.2 Pupuk Majemuk
Pupuk majemuk merupakan pupuk campuran yang sengaja dibuat oleh
pabrik dengan cara mencampurkan dua atau lebih unsure hara. Pupuk majemuk
ini sebenarnya sudah lama dibuat dengan mencampurkan pupuk-pupuk
tunggal.Misalnya, pupuk nitrogen dicampur dengan fosfat menjadi pupuk NP dan
dicampurkan lagi dengan pupuk kalium menjadi NPK (Lingga dan Marsono,
2001).
2.5 Parameter Kesuburan Tanaman
Dalam hal penyerapan hara melalui akar, terdapat beberapa fase dalam
proses penyerapan hara tersebut. Fase pertama hara berpindah tempat dalam tanah
dari suatu tempat ke permukaan akar tanaman. Kemudian setelah sampai
permukaan akar ( bulu akar ), masuk ke dalam akar yang ditranslokasikan ke
organ tanaman lain termasuk daun, buah dan batang. Perpindahan ion dari tanah
ke permukaan akar memiliki tiga macam pergerakan, yaitu:
a. Intersepsi dan persinggungan
Pertumbuhan akar tanaman dan terbentuknya bulu akar yang baru
menyebabkan terjadinya persinggungan antara akar dan ion hara tanaman.
Pertumbuhan akar dan bulu akar ini menembus pori agregat tanah dan
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 19/32
19
bersinggungan dengan ion yang ada. Apabila ion berada dalam bentuk tersedia,
maka terjadi pertukaran ion dan kemudian ion ini masuk ke dalam akar.
b. Aliran massa ion
Aliran massa ion dan bahan lain yang larut berpindah bersama aliran
larutan air ke akar tanaman akibat transparansi tanaman.
c. Difusi
Perpindahan ion terjadi dari tempat kadar tinggi ke tempat lain yang
kadarnya rendah. Tanaman menyerap ion dari bulu akar sehingga di sekitar bulu
akar kadarnya rendah.Terjadinya perpindahan ion disebabkan konsentrasi ion di
sekitar bulu akar menjadi rendah karena diserap oleh akar yang diteruskan ke
daun dan bagian lainnya (Anonim, 2011).
Selain unsur hara, dalam hal ini yang mendukung tingkat kesuburan tanaman
cabai rawit merah adalah pemberian pupuk yang berimbas pada perpanjangan
batang, jumlah daun dan buah pada tanaman cabai rawit merah.Hal yang terlihat jelas dalam parameter kesuburan tanaman cabai rawit merah adalah pengaruh
hormone auksin dan kondisi lingkungan.
2.6 Kerangka Berpikir
Dalam hal ini kerangka pemikiran yang akan dibahas dapat dilihat dari
skema berikut.
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 20/32
20
2.7 Hipotesis Penelitian
Ampas teh dapat menyuburkan tanaman cabai rawit merah. Dimana dalam
hal ini ampas teh digunakan sebagai pengganti pupuk untuk menyuburkan
tanaman.
Pemberian pupuk sebagi penyubur
Budidaya tanamancabai rawit merah
(Capsicum annum L.)
Penggunaan limbahampas teh yang
ramah lingkungan
Tingkat kesuburantanaman cabai rawitmerah (Capsicum
annum L.)
Tanah subur, jumlahdaun dan tinggi
batang tanaman cabai
rait merah (Capsicumannum L.)
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 21/32
21
BAB III
METODE EKSPERIMEN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian dan penyusunan karya ilmiah ini dilaksanakan pada
bulan Desember 2012. Kegiatan pelaksanaan penelitian dan penyusunan
karya ilmiah ini berlangsung pada tempat-tempat yang berlainan, yaitu :
1. Perpustakaan SMA Negeri 3 Denpasar, sebagai lokasi pengumpulan
data melalui metode kajian pustaka.
2. Halaman rumah penulis sebagai lokasi eksperimen
3.2 Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan metode
pengumpulan data Rancangan Acak Lengkap (RAL) terhadap efektifitas ampas
teh (Camelia sinensis L. ) yang mempengaruhi kesuburan tanaman cabai merah
keriting/cabai rawit merah (Capsicum annum L.). Metode RAL pada percobaan
ini menggunakan 3 perlakuan yaitu; P-0 (menggunakan tanah yang tidak
ditambahkan apa-apa); P-1 (diberi pupuk kandang, sesuai dosis yang telah
dianjurkan); P-2 (diberi ampas teh)
3.3 Variabel Penelitian
Variabel bebas : Ampas teh
Variabel terikat : Kesuburan tanaman cabai rawit merah yang diberi
ampas teh
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 22/32
22
3.4 Populasi dan Sampel
Populasi : Tanaman di halaman rumah
Sampel : Tanaman cabai rawit merah
3.5 Parameter yang Diamati
Pemberian pupuk yang berimbas pada kondisi batang, jumlah daun, warna
daun dan buah pada tanaman cabai rawit merah.
A. Waktu muncul tunas pertama kali dari dalam tanah (hari)
B. Tinggi tanaman (cm)
C. Jumlah daun (lembar)
D. Luas daun (cm2)
3.6 Alat dan Bahan penelitian
Alat penelitian: Bahan penelitian:
- Polibag - Tanah
- Gelas bekas minuman - Pupuk Kandang
- Sendok teh - Ampas teh
- Bibit cabai rawit merah
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 23/32
23
3.7 Tahapan penelitian
Langkah pertama dalam hal penanaman tanaman cabai rawit merah adalah
merendam biji cabai yang sudah busuk. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh
benih yang baik. Biji cabai yang sudah busuk setelah direndam selama 1 hari di
dalam cawan, kemudian dipindahkan ke media tanam yang dalam kondisi ini
digunakan pot yang berukuran sedang kemudian di taburkan biji-biji cabai dan
ditutupi oleh tanah. Biji yang telah ditanam secara rutin disiram dan diberikan
perlakuan yang sama. Hal ini ditujukan untuk memperoleh ukuran /besar tanaman
anakan yang sama, untuk selanjutnya dipisahkan dan diberi 3 perlakuan.
Biji pada umur kurang lebih satu minggu, sudah menunjukkan
pertumbuhan, namun tidak semua biji menunjukkan gejala ini, karena beberapa
tanaman cabai dalam pot yang sama tidak memiliki pertumbuhan yang sama, hal
ini dipengaruhi oleh masa dormansi biji cabai rawit merah sendiri.
Setelah kurang lebih sembilan hari, tanaman cabai dalam pot sudah mulai
sedikit tinggi dan memiliki kesamaan dengan beberapa batang tanaman cabaimuda, kemudian dipindahkan ke tempat yang lebih kecil, yang dalam hal ini
digunakan gelas minuman yang sudah dibersihkan terlebih dahulu. Dalam hal
pemilihan tanaman ini perlu dipertimbangkan dari segi ukuran tanaman dan
jumlah daunnya, untuk mendapatkan hasil anakan tanaman cabai yang sama
sebelum di beri perlakuan.
Pada hari ke-sepuluh tanaman anakan cabai yang sudah dipilih dipisahkan
dan ditempatkan di gelas plastik dengan masing-masing 3 kali pengulangan. Pada
masing-masing gelas diberi label dan perlakuan yang berbeda. Pada tanaman
dengan label A, tanaman cabai ditanam dengan tanah tanpa diberi pupuk. Pada
tanaman dengan label B, tanaman cabai ditanam dengan tanah dan diberi pupuk
kandang. Dan pada tanaman dengan label C, tanaman cabai ditanam dengan tanah
dan diberi ampas teh. Pengkondisian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
kesuburan tanaman cabai dengan metode yang paling efektif.
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 24/32
24
Setiap bulan setelah itu, tanaman dikontrol pertumbuhannya dan dihitung
jumlah daunnya.Pengukuran cabai sendiri dilakukan setiap bulan, karena
pengukuran per-hari ataupun per-minggu tidaklah menunjukkan hasil atau
perubahan yang terlihat jelas dan cenderung tidak menunjukkan perubahan yang
berarti.Kendati pengukuran dilakukan setiap bulan, tetapi pengontrolan serta
pemberian pupuknya dilakukan per-minggu untuk tiga perlakuan yang berbeda
tersebut
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 25/32
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 4.1
Parameter jumlah daun dan kondisi tanaman cabai rawit merah ( Capsicum
annum L.) Dengan jumlah daun awal masing-masing 4 helai
Keterangan Jumlah daun
Bulan ke- Tanah Pupuk kandang Ampas teh
Ke-1 6 8 10
Ke-2 8 10 17
Ke-3 15 25 50Kondisi tanaman Batang lemas,
daun berukuran
agak kecil dan
berwarna pucat
Batang kuat, daun
berukuran sedang
dan berwarna
hijau
Batang kuat, daun
berukuran lebih
besar dan
berwarna hijau
Luas daun 7 x 3,4 cm 10 x 4 cm 11,5 x 5,5 cm
Berdasarkan hasil pengamatan selama pertumbuhan tanaman cabai
tersebut, dari masing-masing pengulangan yang dalam percobaan ini sebanyak
tiga kali, ada banyak kendala yang mengganggu pertumbuhan tanaman ini. Akibat
faktor cuaca dan lingkungan yang kurang baik, maka dari tiga kali pengkondisian
tanaman yang berbeda tersebut masing-masingnya hanya memiliki satu pot
tanaman yang pertumbuhannya sangat baik. Untuk itu dalam penjelasannya disini,
penulis akan menjelaskan masing-masing satu dari setiap pengkondisian tersebut.
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 26/32
26
Tanaman cabai rawit merah yang masing-masing berhelai daun 4 pada
awal penanamannya ini mengalami pertumbuhan dari segi jumlah daun yang
cukup berbeda di setiap perlakuannya per bulannya. Pada bulan pertama, tanaman
cabai rawit merah yang dikondisikan ditanam dengan tanah tanpa diberi pupuk
mengalami pertumbuhan yang cukup baik, namun dilihat dari batangnya, tanaman
ini lebih lemas dan daunnya berwarna agak pucat. Jumlah daun pada bulan
pertama sebanyak
Pada bulan pertama, jumlah daun tanaman cabai rawit merah yang ditanam
dalam tanah tanpa diberi pupuk memiliki jumlah helai daun 6 lembar. Itu artinya
tanaman mengalami pertumbuhan yang dapat dilihat sebanyak 2 daun. Sedangkan
pada perlakuan tanaman cabai rawit merah yang ditanam dan diberi pupuk
kandang, memiliki jumlah helai daun 8 lembar. Itu artinya tanaman mengalami
pertumbuhan yang dapat dilihat sebanyak 4 daun. Dan pada perlakuan yang ketiga
yaitu tanaman cabai rawit merah yang diberi ampas teh, memiliki jumlah helai
daun 10 lembar. Itu artinya tanaman mengalami pertumbuhan yang dapat dilihat
sebanyak 6 daun.
Pada bulan kedua, jumlah daun tanaman cabai rawit merah yang ditanam
dalan tanah tanpa diberi pupuk berisikan pupuk kandang memiliki jumlah helai
daun 8 lembar. Itu artinya tanaman mengalami pertumbuhan yang dapat dilihat
sebanyak 2 daun dari bulan sebelumnya. Sedangkan pada perlakuan tanaman
cabai rawit merah yang ditanam dan diberi pupuk kandang, memiliki jumlah helai
daun 10 lembar. Itu artinya tanaman mengalami pertumbuhan yang dapat dilihat
sebanyak 2 daun dari bulan sebelumnya. Dan pada perlakuan yang ketiga yaitu
tanaman cabai rawit merah yang diberi ampas teh, memiliki jumlah helai daun 17
lembar. Itu artinya tanaman mengalami pertumbuhan yang dapat dilihat sebanyak
7 daun dari bulan sebelumnya.
Pada bulan ketiga, jumlah daun tanaman cabai rawit merah yang ditanam
dalan tanah tanpa diberi pupuk berisikan pupuk kandang memiliki jumlah helai
daun 15 lembar. Itu artinya tanaman mengalami pertumbuhan yang dapat dilihat
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 27/32
27
sebanyak 5 daun dari bulan sebelumnya. Sedangkan pada perlakuan tanaman
cabai rawit merah yang ditanam dan diberi pupuk kandang, memiliki jumlah helai
daun 25 lembar. Itu artinya tanaman mengalami pertumbuhan yang dapat dilihat
sebanyak 15 daun dari bulan sebelumnya. Dan pada perlakuan yang ketiga yaitu
tanaman cabai rawit merah yang diberi ampas teh, memiliki jumlah helai daun 50
lembar. Itu artinya tanaman mengalami pertumbuhan yang dapat dilihat sebanyak
40 daun dari bulan sebelumnya. Pada bulan ketiga ini perbedaan yang cukup jelas
mulai terlihat dari jumlah daun di masing-masing perlakuan. Hal ini menunjukkan
dengan jelas taraf kesuburan tanaman cabai rawit merah yang diberi
pengkondisian berbeda. Selain itu pada bulan ketiga ini tanaman cabai rawit
merah juga sudah berbuah dan memasuki masa panen.
Adapun kondisi akhir (bulan ketiga) dari masing-masing tanaman
memiliki perbedaan yaitu; tanaman cabai rawit yang ditanam dalam tanah tanpa
diberi pupuk, memiliki batang yang lemas dan memiliki daun berukuran agak
kecil serta berwarna pucat sekalipun tinggi semua tanaman cabai rawit dengan
pengkondisian berbeda sama. Sedangkan pada tanaman cabai rawit merah yangditanam dalam tanah yang diberi pupuk kandang, memiliki batang yang kuat dan
memiliki daun berukuran sedang serta berwarna hijau. Dan pada pengkondisian
yang terakhir yaitu tanaman cabai rawit yang ditanam dalam tanah dengan diberi
ampas teh, memiliki batang yang kuat, memiliki daun berukuran besar dan
berwarna hijau.
Selain itu, menurut pengukuran luas daun dari setiap perlakuan juga
terdapat perbedaan. Dimana pada daun tanaman yang ditanam dalam tanah tanpa
diberi pupuk memiliki luas 7 x 3,4 cm2. Sedangkan daun tanaman yang diberi
pupuk kandang memiliki luas 10 x 4 cm2. Dan pada daun tanaman yang diberi
penambahan ampas teh sebagai bahan penyuburnya memiliki luas 11,5 x 5,5 cm2.
Sampel luas daun ini diambil dari daun tertua atau bisa disebut juga daun yang
terbesar dari masing-masing tanaman dengan tiga perlakuan.
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 28/32
28
4.2 Pembahasan
Ampas teh dapat digunakan sebagi pengganti pupuk kimia yang ramah
lingkungan, disamping bisa juga sebagai pengganti pupuk kandang. Karena selain
mendaur ulang limbah sisa rumah tangga, kita juga bisa menghemat biaya dalam
memperoleh tanaman yang dapat berproduksi secara maksimal yang dalam hal ini
adalah cabai rawit merah ( Capsicum annum L.).
Hal ini disebabkan karena teh mengandung senyawa-senyawa bermanfaat
seperti poliefenol, tehofilin, flavonoid, tanin, vitamin C dan vitamin E serta
sejumlah mineral Zn, Se, Mo, Ge dan Mg. Kandungan teh yang berupa mineral
tersebut merupakan unsur-unsur essensial yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Apabila kekurangan salah satu dari unsur-unsur tersebut maka pertumbuhan akan
terganggu atau mengalami defisiensi (Ningrum, 2010). Selain itu, kandungan
yang terdapat di ampas teh selain polypenol juga terdapat sejumlah vitamin B
kompleks yang sangat mendukung pertumbuhan tanaman dan kesuburan tanah.
Menurut Lunardi (2011) penggunaan teh yang sudah diseduh untuk
menyirami tanaman rumah dapat menyuburkan tanaman hias. Caranya dengan
menyebarkan daun teh yang sudah tak terpakai di sekitar semak bunga mawar,
lalu menambahkan pupuk dan air. Asam tannic dan nutrisi lainnya pada teh akan
menyehatkan tanaman. Meletakkan beberapa kantong teh yang sudah tak terpakai
di dasar pot juga dapat membantu mempertahankan air pada tanah, dan
menambahkan nutrisi.
Bahan kimia yang terdapat pada daun teh yang merupakan kandungan
fenol diantaranya adalah:
a. Tanin
Senyawa tanin termasuk kedalam senyawa poli-fenol yang artinya
senyawa yang memiliki bagian berupa fenolik. Klasifikasi senyawa poli-fenol
tidak dibahas pada bab ini, jadi untuk bab ini hanya difokuskan pada klasifikasi
senyawa tanin. Senyawa tanin dibagi menjadi dua yaitu yaitu tani yang
terhidrolisis dan tanin yang terkondensasi. Jenis-jenis senyawa diatas akan
dibahas lebih lanjut sebagai berikut :
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 29/32
29
Tanin Terhidrolisis (hydrolysable tannins)
Tanin ini biasanya berikatan dengan karbohidrat dengan
membentuk jembatan oksigen, maka dari itu tanin ini dapat dihidrolisis dengan
menggunakan asam sulfat atau asam klorida. Salah satu contoh jenis tanin ini
adalah gallotanin yang merupakan senyawa gabungan dari krbohidrat dengan
asam galat (Hagerman, 2002). Selain membentuk gallotanin, dua asam galat akan
membentuk tannin terhidrolisis yang bisa disebut Ellagitanins.
Ellagitanin sederhana disebut juga ester asam hexahydroxydiphenic (HHDP).
Senyawa ini dapat terpecah menjadi asam galic jika dilarutkan dalam air.
Gambar 4.1. Struktur Ellagitanin
Sumber : Hagerman, 2002.2.2.
Tanin terkondensasi (condensed tannins).Tanin jenis ini biasanya tidak dapat dihidrolisis, tetapi dapat
terkondensasi meghasilkan asam klorida. Tanin jenis ini kebanyakan terdiri dari
polimerflafonoid yang merupakan senyawa fenol dan telah dibahas pada kajian
yang lain. Nama lain dari tanin ini adalah Proanthocyanidin.
Proanthocyanidin merupakan polimer dari flavonoid yang dihubungan
dengan melalui C 8 dengan C4. Salah satu contohnya adalah Sorghum
procyanidin, senyawa ini merupakan trimer yang tersusun dari epiccatechin dan
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 30/32
30
catechin. Sorghum procyanidin (Hangerman, 2002). Senyawa ini jika
dikondensasi maka akan menghasilkan flavonoid jenis flavan dengan bantuan
nukleofil berupa floroglusinol.
Gambar 4.2. Struktur Proanthocyanidin
(Arif Sulistiono, 2008)
Menurut Anonim (2005) dalam Nurmayanti (2008), senyawa tannin yang
terdapat dalam ampas teh, berfungsi mengusir kehadiran semut pada tanaman dan
juga untuk menumbuhkan tunas yang masih muda.
b. Flavanol
Flavanol adalah senyawa jenis ini paling banyak terdapat di alam daripada
jenis flavonoid yang lain.
Senyawa-senyawa ini beragam sebagai akibat perbedaan pada posisi
Gugus – OH pada phenolnya. Contoh senyawa yang sering kita konsumsi sebagai
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 31/32
31
minuman adalah quarcetin yang terdapat di buah apel sebagai antioksidan dan
antiaging. Selain itu ada juga senyawa myricetin yang terdapat di anggur dan
syuran senyawa ini juga sebagai antioksidan (Sudarma, 2009).
Senyawa utama teh adalah katekin, yaitu kerabat tanin terkondensasi yang
disebut polifenol. Teh juga mengandung alkaloid kafein yang bersamasama
polifenol akan membentuk rasa menyegarkan. Beberapa vitamin yang terkandung
dalam teh adalah vitamin E, vitamin C, vitamin B, dan vitamin A. Ada juga
beberapa mineral dalam teh, salah satunya adalah Flouride (Kustamiyati, 2000).
Air sisa teh dan ampasnya, baik yang berupa teh celup atau teh daun, dapat
menjadi sumber pupuk yang baik bagi tanaman, meskipun tidak dapat diserap
secara langsung. Dalam penggunaan bekas teh celup sebagai pupuk, maka
bungkus teh harus dibuka dan disebar atau ditimbun ke dalam pot. Ampas teh
tersebut akan menjadi penyedia hara melalui proses dekomposisi (Nadya, 2008).
Teh cukup banyak mengandung mineral, baik makro maupun mikro. Komponen
aktif yang terkandung dalam teh, baik yang volatil maupun yang non-volatil
antara lain adalah polyphenol (10-25%), methylxanthines, asam amino, peptida,
tannic acid (9-20%), vitamin (C, E dan K), Kalium (1795 mg%), Flour (0,1-4,2
mg/L), Zinc (5,4 mg%), Mangan (300-600 μg/ml),Magnesium (192 mg%),
Betakaroten (13-20%), Selenium (1-1,8 ppm%),
Copper (0,01 mg%) dan kafein (45-50 mg%). Kandungan senyawa-senyawa
tersebut berbeda-beda antara masing-masing jenis teh (Pambudi, 2000). Menurut
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI tahun 1981, dalam 100 gram daun teh
terhadap kandungan bahan-bahan sebagai berikut : kalori 132, lemak 0,79;
kalsium 717 mg; besi 11,8 mg; vitamin B 0,01 mg; air 7,6 gr; protein 19,59;
karbohidrat 67,89; fosfor 265 mg; vitamin A 2095 SI. Vitamin C 300 mg (Team
Penulis PS, 1993).
7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe
http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 32/32
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan penggunaan ampas teh (Camelia sinensis L.) sebagai
pupuk penyubur tanaman cabai rawit merah (Capsicum annum L.) tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa ampas teh memang dapat digunakan sebagi pupuk
yang praktis karena tidak perlu diolah lagi. Senyawa tannin yang terdapat dalam
ampas teh, berfungsi mengusir kehadiran semut pada tanaman dan juga untuk
menumbuhkan tunas yang masih muda. Sisa teh atau ampas teh ternyata dapat
bermanfaat bagi tanaman, yaitu untuk memperbaiki kesuburan tanah, merangsang
pertumbuhan akar, batang dan daun, limbah rumah tangga ini dapat digunakan
langsung tanpa harus diolah lagi. Ampas teh ini lebih praktis dibandingkan
penggunaan kompos. Kandungan yang terdapat di ampas teh selain polypenol
juga terdapat sejumlah vitamin B kompleks kira-kira 10 kali lipat sereal dan
sayuran. Manfaat ampas teh antara lain:
1) Memperbaiki kesuburan tanah;
2) Merangsang pertumbuhan bunga dan buah;
3) Merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun;
4) Memperbaiki sifat fisik dankimia tanah
Dan yang terpenting adalah ampas teh ini bisa diberikan pada semua jenis
tanaman.
5.2 Saran
Sebagai bentuk kesadaran kita demi menjaga lingkungan agar tetap lestari,
sebaiknya kita sebisa mungkin memberikan yang terbaik untuk alam, dengan cara
memanfaatkan limbah sisa seefektif mungkin untuk memenuhi kebutuhan kita.
Tidak lupa pula peran dari pemerintah sangat diharapkan dalam upaya
menyosialisasikan penggunaan limbah sisa sebagai media berkreasi masyarakat.