Ampas Teh Tanamna Cabe

32
1 BAB I PENDAHULUAN  1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan sumber daya alam terutama tanaman rempah yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Disebut agraris karena masyarakat Indonesia dari zaman dahulu telah melakukan aktivitas bertani dan bercocok tanam. Mulai dari padi hingga tanaman-tanaman yang merupakan komoditi ekspor kita di jaman penjajahan yaitu rempah-rempah. Kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia umumnya dipenuhi sendiri dengan menanam tanaman yang menjadi pendukung kelangsungan hidup keluarganya. Salah satu contoh tanaman yang bisa dijumpai di rumah-rumah orang yang dapat digunakan sehari-hari adalah cabai rawit. Salah satu olahan cabai rawit adalah sambal, selain untuk dimakan langsung.Sebagai daerah yang sangat mencintai rasa khas dari penganan sambal dan berbagai campuran rempah,  beberapa masyarakat Bali di sebagian daerah masih menyempatkan untuk menanam tanaman yang lumayan gampang tumbuh di halaman rumah. Meskipun sekarang sudah hampir jarang ditemui masyarakat yang mau menanam tanaman ini di halaman rumah karena lebih gampang untuk membelinya di pasar, tetapi seiring dengan perubahan cuaca dan banyaknya hari raya, pasokan cabai rawit ke kota-kota mulai terhambat dan bahkan busuk di  perjalanan. Hal tersebut yang menginspirasi kami untuk mengembangkan  budidaya penanaman cabai rawit di halaman r umah guna mengoptimalisasi lahan yang ada. Salah satu cara yang mungkin dapat ditempuh agar tanaman cabai dapat tumbuh subur adalah dengan memb erikan pupuk secara rutin. Tapi disini kami tidak akan menggunakan pupuk berbahan kimia atau yang lainnya, melainkan menggunakan ampas teh.

Transcript of Ampas Teh Tanamna Cabe

Page 1: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 1/32

1

BAB I 

PENDAHULUAN 

1.1  Latar Belakang Masalah 

Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan sumber daya alam

terutama tanaman rempah yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Disebut agraris

karena masyarakat Indonesia dari zaman dahulu telah melakukan aktivitas bertani

dan bercocok tanam. Mulai dari padi hingga tanaman-tanaman yang merupakan

komoditi ekspor kita di jaman penjajahan yaitu rempah-rempah. Kebutuhan

sehari-hari masyarakat Indonesia umumnya dipenuhi sendiri dengan menanam

tanaman yang menjadi pendukung kelangsungan hidup keluarganya.

Salah satu contoh tanaman yang bisa dijumpai di rumah-rumah orang yang

dapat digunakan sehari-hari adalah cabai rawit. Salah satu olahan cabai rawit

adalah sambal, selain untuk dimakan langsung.Sebagai daerah yang sangat

mencintai rasa khas dari penganan sambal dan berbagai campuran rempah,

 beberapa masyarakat Bali di sebagian daerah masih menyempatkan untuk menanam tanaman yang lumayan gampang tumbuh di halaman rumah.

Meskipun sekarang sudah hampir jarang ditemui masyarakat yang mau

menanam tanaman ini di halaman rumah karena lebih gampang untuk 

membelinya di pasar, tetapi seiring dengan perubahan cuaca dan banyaknya hari

raya, pasokan cabai rawit ke kota-kota mulai terhambat dan bahkan busuk di

 perjalanan. Hal tersebut yang menginspirasi kami untuk mengembangkan

 budidaya penanaman cabai rawit di halaman rumah guna mengoptimalisasi lahan

yang ada. Salah satu cara yang mungkin dapat ditempuh agar tanaman cabai dapat

tumbuh subur adalah dengan memberikan pupuk secara rutin. Tapi disini kami

tidak akan menggunakan pupuk berbahan kimia atau yang lainnya, melainkan

menggunakan ampas teh.

Page 2: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 2/32

2

Teh adalah bahan minuman yang segar dan sudah lama dikenal di Indonesia.

Beberapa kandungan senyawa kimia dalam teh dapat memberi kesan warna, rasa,

dan aroma yang memuaskan peminumnya. Jadilah teh minuman penyegar yang

nikmat Melihat potensinya tersebut maka saat ini banyak industri yang

memproduksi minuman dengan bahan baku teh.

Kegiatan industri minuman yang menggunakan bahan baku teh tentunya

akan dihadapkan pada persoalan limbah ampas teh. Apabila dibuang begitu saja,

limbah teh akan berdampak terhadap lingkungan. Pada saat isu lingkungan sangat

 penting seperti akhir-akhir ini maka setiap industri harus melakukan pengurangan

limbah misalnya dengan melakukan kegiatan daur ulang.

Limbah ampas teh secara umum merupakan bahan organik yang mudah

 busuk. Berdasarkan percobaan yang dilakukan penulis di salah satu pabrik 

minuman yang menghasilkan limbah teh, ternyata ampas limbah teh dapat diolah

menjadi kompos berkualitas. Percobaan pengomposan yang dilakukan

menggunakan metode open windrow dengan tahapan penyiapan sarana dan

 prasarana.

Setiap tanaman sangat membutuhkan pupuk, karena pupuk merupakan unsur 

terpenting dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman, sama halnya

tanaman. Pada tanaman cabai rawit yang terpenting adalah kesuburan tanah, karena

selain sebagai penyangga akar, tanah juga berfungsi sebagai penyedia air, zat-zat hara, dan

udara bagi pernapasan akar tanaman. Tanah yang subur dapat menyebabkan

 pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara optimal. Faktor utama yang

menyuburkan tanah yaitu bahan organik. Seperti pada penggunaan ampas the

seduh pada tanaman sangat baik untuk tanaman karena pada ampas

 banyak terkandung berbagai macam unsur seperti Besi (Fe), Timbale (Pb),

Tembaga (Cu), dan Mgnesium (Mg).

Page 3: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 3/32

3

1.2 Rumusan Masalah 

Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut: 

1.  Apakah ampas teh (Camelia sinensis L.) dapat digunakan sebagai

 penyubur tanaman cabai rawit merah (Capsicum annum L.) ? 

2.  Apa saja kandungan yang terdapat pada ampas teh (Camelia sinensis L.)

yang berpengaruh terhadap kesuburan tanaman cabai rawit merah

(Capsicum annum L.) ? 

1.3 Tujuan Penelitian 

Terkait dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini antara lain

sebagai berikut : 

1.  Untuk mengetahui pengaruh ampas teh (Camelia sinensis L.) sebagai

 penyubur tanaman cabai rawit merah (Capsicum annum L.) 

2.  Untuk mengetahui kandungan ampas teh (Camelia sinensis L.) yang

 berperan dalam kesuburan tanaman cabai rawit merah (Capsicum annum

 L.) 

1.4 Manfaat Penelitian 

Manfaat dari penelitian ini antara lain: 

1.  Memanfaatkan ampas teh (Camelia sinensis L.) sebagai penyubur 

tanaman, agar tidak dibuang sia-sia. 

2.  Menghemat pembelian pupuk dengan menggunakan bahan-bahan di

sekitar kita sebagai penggantinya dan mengurangi dampak negative pupuk 

kimia pada lingkungan. 

Page 4: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 4/32

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Tanaman Teh (Cameli a sinensis L. ) 

Gambar 2.1. Ampas teh

Menurut Tjitrosoepomo (1994), teh mempunyai klasifikasi sebagaiberikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Class : Dicotiledoneae

Ordo : Guttiferales

Famili : Tehaceae

Genus : Camelia

Spesies :Camelia sinensis L.

Tanaman teh merupakan tanaman perdu subtropis yang selalu

 berdaunhijau. Secara umum,lingkungan fisik yang paling berpengaruh

terhadappertumbuhan teh adalah keadaan iklim dan tanah.Secara Botanis, terdapat

2 jenis teh yaitu Thea sinensis dan Theaasscamica. Thea sinensis ini disebut juga

teh jawa yang ditandai dengan ciri-ciritumbuhnya lambat, jarak cabang dengan

tanah sangat dekat, daunnya kecil,pendek, ujungnya agak tumpul dan berwarna

hijau tua.Produksi tidak banyak, namun kualitasnya baik.Thea assmica

mempunyai ciri-ciri tumbuh cepat, cabangagak jauh dari permukaan tanah,

Page 5: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 5/32

5

daunnya lebar, panjang dan ujungnya runcing serta berwarna hijau mengkilat.

Produksinya tinggi dan mempunyai kualitas baik. Batangnya agak tegak, keras

dan bila dibiarkan tanpa dipangkas bisa mencapai 3-9 m (Anonim, 2012b).

2.1.1  Kandungan Daun Teh

Salah satu produk komoditas dunia yang dihasilkan Indonesia adalah teh.

Teh menjadi produk minuman yang mempunyai banyak manfaat bagi

kesehatan.Jenis teh yang dikenal ada 2 macam, yaitu Camelia sinensis var.

 sinensis dari Cina dan C. sinensis var. assamica dari India. Zat aktif yang terdapat

dalam teh antara lain katekin, epigalokatekin galat, tanin, teobromin dan

teofilin.Daun teh yang baru dipetik mengandung air 75% dari berat daun

dansisanya berupa padatan dan terdiri dari bahan-bahan organik dan anorganik.

Bahan organik yang penting dalam pengolahan antara lain polifenol, karbohidrat

dan turunannya, ikatan nitrogen, pigmen, enzim dan vitamin.

Bahan-bahan kimia dalam daun teh dikelompokkan menjadi 4 kelompok 

 besar, yaitu:

a. Substansi fenol : tanin/katekin, flavanol

 b. Substansi bukan fenol : resin, vitamin, mineral

c. Substansi aromatis : fraksi karboksilat, fenolat, karbonil, netral

 bebaskarbonil (sebagian besarterdiri atas alkohol)

d. Enzim : invertase, amilase, β-glukosidase, oximetilase,protase,

dan peroksidase (Setiamidjaya, 2000).

Page 6: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 6/32

6

Untuk lebih jelasnya komposisi kimia daun teh dapat dilihat pada tabel 2.1.1

 berikut:

Tabel 2.1.1. Komposisi Kimia Daun Teh Segar dan daun teh Kering

Komponen Teh segar (%) Teh kering (%)

Air 9,51 3

Asam amino 25,5 25,5

Kafein 3,58 3,58

Minyak atsiri 0,58 0,68

Lemak, hijau daun, lilin 6,39 6,39

Dekstrin 6,44 6,44

Tanin 15,65 8,65

Tanin teroksidasi 0 10,51

Pektin 16,02 16,02

Serat 11,58 11,58

Abu 5,65 5.65

(Ita Setiawati dan Nasikum, 1991)

2.1.2 Ampas Teh

Menurut Stephen (2004) dalam Nurmayanti (2008), teh mengandung

senyawa-senyawa bermanfaat seperti poliefenol, tehofilin, flavonoid,

tanin,vitamin C dan vitamin E serta sejumlah mineral Zn, Se, Mo, Ge dan Mg.

Kandungan teh yang berupa mineral tersebut merupakan unsur-unsur essensial

yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Apabila kekurangan salah satu dari unsur-

unsur tersebut maka pertumbuhan akan terganggu atau mengalami defisiensi

(Ningrum, 2010). Komposisi kandungan unsur hara teh setiap 5 kg adalah :

 Nitrogen (N) 55,5 g dalam 5 kg kompos, fosfat (P2O5) 32 g dalam 5 kg kompos,

Kalium (K 2O) 78g dalam 5 kg kompos, C/ N ratio 11,49%, Karbon Organik 

Page 7: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 7/32

7

12,64%, Besi (Fe)0,13%, Timbal (Pb) 0,03%, Tembaga (Cu) 14,16 ppm, Seng

(Zn) 44,85 ppm, Magnesium (Mg) 0,03%, Kalsium (Ca) 0,16% (Anonim, 2012c).

Menurut Anonim (2005) dalam Nurmayanti (2008), bahwa tanin juga

merupakan kandungan yang terdapat dalam ampas teh, yang berfungsi mengusir 

kehadiran semut pada tanaman dan juga untuk menumbuhkan tunas yang masih

muda. Sisa teh atau ampas teh ternyata dapat bermanfaat bagi tanaman, yaitu

dapat memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan

daun, limbah rumah tangga ini dapat digunakan langsung tanpa harus diolah lagi.

Ampas teh ini lebih praktis dibandingkan penggunaan kompos. Kandungan yang

terdapat di ampas teh selain polypenol juga terdapat sejumlah vitamin B kompleks

kira-kira 10 kali lipat sereal dan sayuran. Manfaat ampas teh antara lain:

1) Memperbaiki kesuburan tanah;

2) Merangsang pertumbuhan bunga dan buah;

3) Merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun;

4) Memperbaiki sifat fisik dankimia tanah (Anonim,2012d).

Ampas teh ini biasanya diberikan pada semua jenis tanaman. Misalnya,

tanaman sayuran, tanaman hias, maupun pada tanaman obat-obatan, hal ini

dikarenakan bahwa ampas teh tersebut mengandung Karbon Organik,

Tembaga(Cu) 20%, Magnesium (Mg) 10% dan Kalsium 13%, kandungan tersebut

dapat membantu pertumbuhan tanaman. Ampas teh tidak hanya dapat berfungsi

sebagai pupuk, ternyata dapat dijadikan sebagai pestisida yang bersifat toksik bagi

serangga tanaman, jika ampas teh ini dijadikan sebagai kompos. Ampas teh

 banyak mengandung unsur hara yang bagus untuk tanah. Mikroba yang dihasilkan

oleh ampas teh ini hanya bersifat toksik pada serangga, tidak pada tanaman.

Sehingga tidak perlu khawatir tanaman yang diberi ampas teh berbahaya untuk 

dikonsumsi oleh manusia (Rodiana, 2007 dalam Yuniebio, 2009).

Dalam penggunaan bekas teh celup sebagai pupuk, maka bungkus teh

harus dibuka dan disebar atau ditimbun ke dalam pot. Ampas teh tersebut akan

menjadi penyedia hara melalui proses dekomposisi. Teh cukup banyak 

mengandung mineral, baik makro maupun mikro (Setiamidjaya, 2000).

Page 8: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 8/32

8

2.2  Tanaman Cabai Rawit Merah/ Cabai Merah Keriting (Capsicum 

annum L.) 

Sebagian besar masyarakat di dunia telah mengenal cabai. Cabai lazim

disebut pepper atau hot pepper atau chili, dan sweet pepper ( paprika), dengan

nama ilmiah Capsicum sp. (Rukmana, 1996). Tanaman cabai merupakan tanaman

semusim berbentuk perdu. Tanaman cabai memiliki tinggi berkisar antara 50-120

cm. ujung akar tanaman cabai hanya dapat menembus tanah menyebar dengan

kedalaman 10-15 cm. daun cabai berbentuk lonjong dan bagian ujungnya

meruncing dengan panjang daun berkisar antara 10-14 cm serta lebar daun

 berkisar antara 1,5-4 cm (Zulfitri, 2003).

Gambar 2.2. Tanaman cabai rawit merah

Dalam tata nama ilmiah, tanaman cabai termasuk dalam genus Capsicum,

dengan klasifikasi lengkap sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub kelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Page 9: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 9/32

9

Famili : Solanaceae

Genus : Capsicum

Spesies : Cabai merah keriting/ rawit merah (Capsicum annum L.) 

(Girsang, 2008)

Selain berguna sebagai penyedap masakan, cabai juga mengandung zat-zat

yang sangat diperlukan bagi kesehatan manusia. Cabai mengandung protein,

lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin-vitamin dan senyawa-senyawa

alkali seperti capsaicin, flavonoid dan minyak esensial (Zulfitri, 2003)

2.2.1 Budidaya Cabai Merah Keriting/ Cabai Rawit Merah (Capsicum 

annum L.) 

Cabai merah keriting dapat dibudidayakan di dataran rendah maupun

dataran tinggi, pada lahan sawah atau tegalan dengan ketinggian 0-1000

dpl.Tanah yang baik untuk menanam cabai adalah yang berstruktur remah,

gembur, subur, banyak mengandung bahan organic serta pH tanah antara 6-7

(Balitbang pertanian, 2008). Tahapan-tahapan dalam budidaya tanaman cabai

merah keriting adalah sbagai berikut:

1.  Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah dilakukan bersamaan dengan kegiatan persemaian.Hal

tersebut dimaksudkan agar pada saat pengerjaan tanah selesai, bibit cabai

langsung dapat dipindah dari persemaian ke areal pertanaman. Pekerjaan

yang pertama dilakukan adalah mencangkul tanah (Tjahjadi, 1991).

Setelah itu tanah dicangkul dan dibuat bedeng berukuran 1,2 m x 30 m.

tinggi bedeng 30cm dan jarak antar bedeng 60cm. Jarak tanam antar 

tanaman dalam satu barisan adalah 50cm (Susila, 2006).

2.  Pemberian Pupuk Kandang dan Pupuk Dasar 

Setelah pembuatan lubang selesai, kemudian diberi pupuk kandang atau

 pupuk kompos 1-2 kg per lubang. Pupuk kandang dapat berupa kotoran

ayam, kambing atau sapi. Pupuk dasar berupa campuran Urea, TSP, KCl

Page 10: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 10/32

10

(1:1:1) dapat diberikan sebanyak 15 gr per lubang tanam. Setelah itu,

campuran pupuk kandang, pupuk dasar dan insektisida yang biasanya

 berperan sebagai nematesida yang berbentuk butiran (granul) sebanyak 1-2

sendok teh per lubang. Setelah itu campuran pupuk kandang, pupuk dasar 

dan insektisida diaduk-aduk dan dibiarkan selama kurang lebih dua

minggu (Tjahjadi, 1991).

3.  Persiapan Benih

Benih yang sudah dipersiapkan dapat disemai di kantung plastik atau di

tempat persemaian (seed bed). Benih yang disemaikan di  seed bed  

ditebarkan dengan jarak barisan 5 cm. Sebelumnya, tanah tempat

 persemaian tersebut dicangkul, diberi pupuk kandang kira-kira seperlima

dari tanah cangkulan dan diberi pupuk Urea, TSP dan KCl secukupnya

secara merata. Tempat persemaian, baik yang menggunakan kantong

 plastik maupun seed bed diberi naungan atau atap (Tjahjadi, 1991).

4.  Penanaman Bibit

Bibit yang siap tanam merupakan bibit yang sudah berumur 1-1,5 bulan

setelah penyemaian benih. Sebelum penanaman, keranjang atau kantong

 plastic (polibag) tempat pembibitan harus dibuang terlebih dahulu.Setelah

itu, tanah dan bibitnya ditanam di lubang tanam yang sudah disiapkan

sebelumnya. Setelah tanaman dimasukkan ke dalam lubang tanam, tanah

 bekas galian sebelumnya dimasukkan menyusul ke dalam lubang sambil

diuruk hingga batas pangkal atau menutupi tanah bekas pembibitan

(Agromedia, 2004).

5.  Penyulaman

Bibit cabai yang ditanam tidak semuanya dapat hidup sempurna.Bahkan

 beberapa diantaranya ada yang mati. Untuk menanggulangi bibit-bibit

cabai yang mati, saat tanaman baru berumur 7 hari dan 14 hari setelah

 penanaman perlu dilakukan penyulaman atau mengganti bibit tanaman

Page 11: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 11/32

11

cabai yang mati dengan bibit yang baru. Bibit yang digunakan untuk 

menyulam bisa berupa sisa bibit hasil penanaman terdahulu, bisa juga bibit

yang ditanam dengan selang 7 hari dan 14 hari dari awal penyemaian

(Agromedia, 2004).

6.  Pemasangan Ajir atau Turus

Tanaman cabai mutlak memerlukan ajir atau turus. Tinggi ajir atau turus

yang digunakan untuk cabai hibrida adalah 125 cm dengan bagian bawah

yang dimasukkan ke dalam tanah 25 cm. ajir atau turus ini dipasang tegak 

di setiap tanaman dengan jarak sekitar 10 cm dari batang tanaman. Untuk 

memperkuat pemasangannya, setiap ajir atau turus dalam bedengan

tersebut bisa dihubungkan menggunakan bambu panjang yang diikat

menggunakan tali (Agromedia, 2004).

7.  Perempelan Bunga dan Tunas Air 

Perempelan tunas air pada tanaman cabai bertujuan untuk memperkokoh

tanaman, mengoptimalkan sinar matahari, serta mengurangi resiko terkena

serangan penyakit. Semua tunas atau cabang air yang tumbuh di ketiak 

daun dan di bawah bunga pertama sebaiknya dihilangkan menggunakan

tangan steril. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan pada pagi hari ketika

 batang dan tunas tersebut masih mudah untuk dipatahkan (Tjahjadi, 1991).

8.  Pengairan

Tanaman cabai termasuk tanaman yang tidak tahan terhadap kekeringan

tetapi juga tidak tahan terhadap genangan air.Jumlah kebutuhan air 

 pertanaman selam apertumbuhan vegetative 250 mL tiap 2 hari, dan

meningkat menjadi 450 mL tiap 2 hari pada masa pembungaan dan

 pembuahan (Balitbang Pertanian, 2008).

Page 12: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 12/32

12

9.  Pemupukan

Pupuk susulan adalah NPK 16-16-16 (300-500 kg/ha) diberikan dengan

cara pupuk dilarutkan dalam air 2gr/lt, kemudian disiramkan pada lubang

tanam atau sekitar tanaman (100-200 mL/tanaman), setiap 10-14 hari,

dimulai satu bulan setelah tanam (Balitbang Pertanian, 2008).

10.  Hama dan Penyakit

Beberapa hama yang paling sering menyerang dan mengakibatkan

kerugian yang besar pada produksi cabai antara lain ulat grayak, lalat

 buah, thripis serta penyakit yang biasanya menyerang tanaman cabai

adalah penyakit layu bakteri, bercak daun dan penyakit yang diakibatkan

oleh virus. Serangan hama dan penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan

 pada tanaman cabai, diantaranya serangan ulat grayak menyebabkan daun-

daunan dan buah cabai berlubang secara tidak beraturan sehingga

menggangu proses fotosintesis (Rukaman, 1996).

Serangan lalat buah dapat mengakibatkan semua bagian buah cabai

rusak, busuk dan berguguran. Serangan hama thrips dapat mengakibatkan

daun kering (mati), bunga-bunga cabai berguguran. Selain itu, thrips juga

 berperan sebagai penular virus. Penyakit yang dapat timbul pada tanaman

cabai diantaranya layu bakteri yang mengakibatkan kelayuan tanaman

mulai dari bagian pucuk kemudian menjalar ke seluruh bagian tanaman ;

daun menguning dan akhirnya mengering serta rontok (Rukmana, 1996).

Penyakit layu fussarium pada tanaman cabai dikarenakan oleh

cendawan  Fusarium oxisporus.Tanaman yang terserang penyakit ini

 biasanya ditandai dengan menguningnya daun-daun tua yang diikuti daun

muda, terkulainya tangkai daun dan layunya tanaman.Tanaman cabai juga

rentan terkena penyakit bercak daun pada tanaman cabai yang disebabkan

oleh Cercospora capsici. Gejala yang terlihat dari serangan ini adalah

adanya bercak bulat kecil kebasahan berdiameter 0,5-1 cm di daun.

Serangan penyakit in dapat menyebabkan tangkai daun dan atau buah

menjadi kuning.Daun atua buah pun dapat gugur.Pada tanaman cabai

Page 13: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 13/32

13

 biasanya juga terserang bercak bakteri. Bercak bakteri disebabkan oleh

 bakteri Xanthomonas campestris pv. ini menyerang bagian daun dan buah

tanaman cabai. Serangan penyakit ini dapat menyebabkan daun dan buah

 berguguran (Bernandinus dan Wahyu, 2008).

11.  Panen dan Pasca Panen

Cabai merah keriting dapat dipanen pertama kali pada umur 70-75

hari setelah tanam untuk dataran rendah dan umur 4-5 bulan untuk dataran

tinggi, dengan interval panen 3-7 hari (Balitbang Pertanian, 2008).

Penanganan pascapanen cabai bertujuan untuk mempertahankan

kesegaran, meningkatkan daya simpan cabai dan untuk meningkatkan nilai

harga jual.Penanganan-penanganan pascapanen meliputi kegiatan-kegiatan

sortasi dan grading, penyucian, penyimpanan, pengemasan, pengangkutan

serta pemasaran (Cahyono, 2003).

2.3 Nutrisi yang dibutuhkan tanaman

Berdasarkan jumlah kebutuhan unsur bagi tumbuhan, unsure hara dapat

dikelompokkan menjadi dua yaitu, unsure hara makro dan unsure hara mikro.

Unsure yang dibutuhkan tumnuhan dalam jumlah besar disebut unsure hara

makro.Contohnya; C, H, O, N, P, K, S, dan asam nukleat.Sedangkan unsure hara

mikro adalah unsure-unsur yang diperlukan dalam jumlah sedikit. Contohnya; Cl,

Mn, Fe, Cu, Zn, B dan Mo. Pertumbuhan tanaman akan terganggu jika salah satu

unsure yang diperlukan tidak terpenuhi. Misalnya, kurangnya unsure nitrogen dan

fosfor pada tanaman menyebabkan tanaman menjadi kerdil. Kekurangan

magnesium dan kalsium menyebabkan tanaman menjadi klorosis (daun berwarna

 pucat) (Bernandinus dan Wahyu, 2008)

Unsur-unsur hara makro dan mikro masing-masing memiliki fungsi yang

 besar dalam pertumbuhan dan produksi tanaman. Fungsi-fungsi unsure tersebut

adalah sebagai berikut:

Page 14: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 14/32

14

1.   Nitrogen

 Nitrogen diambil tanah dalam bentuk nitrat ( NO3- ) dan ammonium

(NH4+)(Tarigan dan Wahyu, 2003). Fungsi dan unsure N tehadap tanaman

cabai adalah sebagai berikut :

-  Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman

-  Dapat menyehatkan pertumbuhan daun. Daun tanaman lebar dengan

warna yang lebih hijau. Kekurangan nitrogen menyebabkan klorosis

daun, yaitu warna daun muda yang seharusnya hijau menjadi kuning.

-  Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman

-  Meningkatkan kualitas daun-daun pada tanaman (Bernandinus, 2008).

2.  Fosfor 

Pupuk yang mengandung fosfor atau fosfat yang biasa digunakan

adalah Triple Superphosphat atau TSP. pupuk ini mengandung fosfor 

sekitar 40-47% (Tarigan dan Wahyu, 2003). Fungsi dari unsure P terhadap

tanaman cabai adalah sebagai berikut:

-  Dapat mempercepat pertumbuhan akar semai

-  Dapat mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda

menjadi tanaman dewasa

-  Dapat mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji dan bulir 

(Bernandinus,2008).

3.  Kalium

Secara umum pupuk kalium berbentuk larutan cair.Pupuk kalium

yang biasa dipakai dan banyak beredar di pasaran adalah Photasium

chloride atau KCl yang mengandung 48-60% K 2O ( Tarigan dan Wahyu,

2003). Fungsi kalium pada perkembangan tanaman adalah untuk 

memperlancar fotosintesis, membantu pembentukan karbohidrat serta

sebagai katalisator dalam transformasi tepung dan gula serta lemak dalam

tanaman. Semakin besar aktivitas kalium dalam memperlancar proses

fotosintesis, maka akan semakin banyak hasil-hasil fotosintesis yang

Page 15: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 15/32

15

dihasilkan sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi

tanaman (Barus,2006).

4.  Boron

Berperan dalam pembentukan protein, pembentukan buah dan

 perkembngan akar. Kekurangan boron akan menimbulkan bercak-bercak 

 pada daun, bentuk daun berubah dan tulang daun mengalami klorosis.

Perubahan daun yang ditimbulkan karena kekurangan unsure ini kurang

terlihat perkembangannya, karena berlangsung begitu lambat. Kekurangan

unsure boron dapat diatasi dengan pemberian pupuk mikro seperti borate,

fertibor atau pupuk daun multimicro (Bernandinus dan wahyu, 2008)

5.  Magnesium

Tanaman mengandung magnesium sekitar 15-20% yang tersimpan

dalam bagian hijau tanaman seperti khlorofil atau pigmen

hijau.Magnesium ini berfungsi sebagai penerima energi matahari.

Magnesium ikut berperan dalam reaksi enzim dan proses transfer energi

dalam tanaman. Tanaman yang mengalami defesiensi magnesium akan

menunjukkan gejala-gejala seperti pertumbuhan tanaman menjadi

terhambat, daun menjadi hijau pucat dan terjadi klorosis pada daun

tanaman cabai (Tarigan dan Wahyu, 2003).

6.  Kalsium

Kekurangan kalsium dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil,

 panjang daun berkurang, jaringan di dekat tulang daun utama menjadi

tebal dan berwarna cokelat kemerahan.Untuk mencegahnya dilakukan

 pengapuran rutin, terutama menggunakan kalsium nitrat (Bernandinus dan

Wahyu, 2008).

Page 16: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 16/32

16

7.  Besi

Berperan dalam pembentukan klorofil daun serta penyusunan

 protein dan enzim. Apabila tanaman kekurangan unsure ini, maka daun

akan mengalami klorosis, pertumbuhan tanaman terganggu, dan bunga

menghasilkan tandan yang kecil.untuk mencegahnya dapat digunakan

 pupuk daun yang mengandung unsure Fe (Bernandinus dan Wahyu, 2008).

8.  Sulfur 

Berfungsi sebagai penyusun protein dan vitamin.Unsure ini juga

membantu pembentukan zat hijau daun. Selain dari pupuk kandang, sulfur 

 juga dapat diperoleh dari penambahan pupuk buatan ZA, pupuk daun dan

 pupuk multimicro yang mengandung 5,3% S (Bernandinus dan Wahyu,

2008). Tanaman yang mengalami defisiensi sulfur akan menunjukkan

gejala-gejala seperti pertumbuhan tanaman kerdil, daun menguning serta

 proses pematangan buah berlangsung terlambat (Tarigan dan Wahyu,

2003).

2.4 Pupuk 

Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman

untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu

 berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organic ataupun

non-organik (mineral). Berdasarkan proses pembuatannya, pupuk dapat

dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni pupuk organik atau pupuk alami dan

 pupuk kimia atau pupuk buatan.

2.4.1 Pupuk Organik 

Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau atau pupuk 

kandang (Simanungkalit et al , 2006). Karena bahan dasar pembuatan pupuk 

organik bervariasi, kualitas pupuk yang dihasilkan juga beragam sesuai dengan

kualitas bahan asalnya (Balai penelitian tanah, 2010). Pemupukan dengan pupuk 

organik mengakibatkan struktur tanah menjadi lebih kaya unsur hara mikro bagi

Page 17: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 17/32

17

tanaman, daya ikatnya terhadap air meningkat, menggeburkan tanah serta dapat

memperbaiki struktur dan tekstur tanah (Murbandono,1995).

2.4.2 Pupuk Anorganik 

Pupuk anorganik adalah pupuk yang berasal dari bahan kimia.Kandungan

unsure hara pupuk anorganik umumnya tinggi.Keunggulan dari penggunaan

 pupuk anorganik diantaranya memiliki kandungan hara yang dapat disesuaikan

dengan kebutuhan, pemberiannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman,

tersedia dalam jumlah yang banyak sertabeberapa jenis diantara pupuk anorganik 

ada yang dapat langsung diaplikasikan sehingga menghemat waktu (Linggadan

Marsono, 2001).Secara sederhana, pupuk anorganik dibagi dalam dua kelompok,

yakni pupuk tunggal dan pupuk majemuk.

2.4.2.1 Pupuk Tunggal

Pupuk tunggal hanya mengandung satu unsure hara makro saja. Ada tiga

macam pupuk tunggal yang sudah dikenal dan banyak beredar di pasaran, yakni:

1.  Pupuk Nitrogen

Pupuk Nitrogen tergolong cukup banyak ragamnya. Jenis-jenis pupuk 

tunggal nitrogen yang dapat diberikan ke tanah untuk menggantikan hara

yang hilang karena diserap tanaman diantaranya ZA ( Zwavelzure amoniak )

dan urea. Nitrogen yang diberikan ke tanah akan melalui proses

amonifikasi dan nitrifikasi terlebih dahulu sebelum diserap leh akar 

tanaman (Rosmarkam dan Yuwono, 2002).

2.  Pupuk Fosfor 

Tanaman akan menyerap fosfor dalam bentuk ion ortophospat (H2PO4-

,HPO42). Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk H2PO4

- dan HPO42-.

Fungsi fosfor bagi tanaman adalah untuk merangsang pertumbuhan akar,

menyusun beberapa komponen enzim, protein, ATP, RNA dan DNA,

membantu asimilasi dan pernapasan sekaligus mempercepat pembungaan

dan pematangan buah atau biji (Sempurna, 2008).

Page 18: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 18/32

18

3.  Pupuk Kalium

Pupuk kalium diserap tanaman dalam bentuk ion K. Pupuk kalium

memberikan pengaruh nyata pada tanah kering, tetapi pemberian pupuk 

kalium pada tanah sawah tidak memperlihatkan pengaruh nyata.Hal ini

disebabkan pada tanah sawah unsure kalium banyak ditambah oleh air 

irigasi.Kalium diserap oleh tanaman dalam bentuk K+. Fungsi kalium bagi

tanaman adalah pengatur proses fisiologi tanaman seperti pengaktif 

sebagian besar enzim yang berperan dalam proses fotosintesis, akumulasi,

translokasi, transportasi karbohidrat (Sempurna, 2008).

2.4.2.2 Pupuk Majemuk 

Pupuk majemuk merupakan pupuk campuran yang sengaja dibuat oleh

 pabrik dengan cara mencampurkan dua atau lebih unsure hara. Pupuk majemuk 

ini sebenarnya sudah lama dibuat dengan mencampurkan pupuk-pupuk 

tunggal.Misalnya, pupuk nitrogen dicampur dengan fosfat menjadi pupuk NP dan

dicampurkan lagi dengan pupuk kalium menjadi NPK (Lingga dan Marsono,

2001).

2.5 Parameter Kesuburan Tanaman

Dalam hal penyerapan hara melalui akar, terdapat beberapa fase dalam

 proses penyerapan hara tersebut. Fase pertama hara berpindah tempat dalam tanah

dari suatu tempat ke permukaan akar tanaman. Kemudian setelah sampai

 permukaan akar ( bulu akar ), masuk ke dalam akar yang ditranslokasikan ke

organ tanaman lain termasuk daun, buah dan batang. Perpindahan ion dari tanah

ke permukaan akar memiliki tiga macam pergerakan, yaitu:

a.  Intersepsi dan persinggungan

Pertumbuhan akar tanaman dan terbentuknya bulu akar yang baru

menyebabkan terjadinya persinggungan antara akar dan ion hara tanaman.

Pertumbuhan akar dan bulu akar ini menembus pori agregat tanah dan

Page 19: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 19/32

19

 bersinggungan dengan ion yang ada. Apabila ion berada dalam bentuk tersedia,

maka terjadi pertukaran ion dan kemudian ion ini masuk ke dalam akar.

 b.  Aliran massa ion

Aliran massa ion dan bahan lain yang larut berpindah bersama aliran

larutan air ke akar tanaman akibat transparansi tanaman.

c.  Difusi

Perpindahan ion terjadi dari tempat kadar tinggi ke tempat lain yang

kadarnya rendah. Tanaman menyerap ion dari bulu akar sehingga di sekitar bulu

akar kadarnya rendah.Terjadinya perpindahan ion disebabkan konsentrasi ion di

sekitar bulu akar menjadi rendah karena diserap oleh akar yang diteruskan ke

daun dan bagian lainnya (Anonim, 2011).

Selain unsur hara, dalam hal ini yang mendukung tingkat kesuburan tanaman

cabai rawit merah adalah pemberian pupuk yang berimbas pada perpanjangan

 batang, jumlah daun dan buah pada tanaman cabai rawit merah.Hal yang terlihat jelas dalam parameter kesuburan tanaman cabai rawit merah adalah pengaruh

hormone auksin dan kondisi lingkungan.

2.6 Kerangka Berpikir

Dalam hal ini kerangka pemikiran yang akan dibahas dapat dilihat dari

skema berikut.

Page 20: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 20/32

20

2.7 Hipotesis Penelitian

Ampas teh dapat menyuburkan tanaman cabai rawit merah. Dimana dalam

hal ini ampas teh digunakan sebagai pengganti pupuk untuk menyuburkan

tanaman.

Pemberian pupuk sebagi penyubur 

Budidaya tanamancabai rawit merah

(Capsicum annum L.)

Penggunaan limbahampas teh yang

ramah lingkungan

Tingkat kesuburantanaman cabai rawitmerah (Capsicum

annum L.)

Tanah subur, jumlahdaun dan tinggi

 batang tanaman cabai

rait merah (Capsicumannum L.)

Page 21: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 21/32

21

BAB III

METODE EKSPERIMEN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Kegiatan penelitian dan penyusunan karya ilmiah ini dilaksanakan pada

 bulan Desember 2012. Kegiatan pelaksanaan penelitian dan penyusunan

karya ilmiah ini berlangsung pada tempat-tempat yang berlainan, yaitu :

1.  Perpustakaan SMA Negeri 3 Denpasar, sebagai lokasi pengumpulan

data melalui metode kajian pustaka.

2.  Halaman rumah penulis sebagai lokasi eksperimen

3.2 Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan metode

 pengumpulan data Rancangan Acak Lengkap (RAL) terhadap efektifitas ampas

teh (Camelia sinensis L. ) yang mempengaruhi kesuburan tanaman cabai merah

keriting/cabai rawit merah (Capsicum annum L.). Metode RAL pada percobaan

ini menggunakan 3 perlakuan yaitu; P-0 (menggunakan tanah yang tidak 

ditambahkan apa-apa); P-1 (diberi pupuk kandang, sesuai dosis yang telah

dianjurkan); P-2 (diberi ampas teh) 

3.3 Variabel Penelitian

Variabel bebas : Ampas teh

Variabel terikat : Kesuburan tanaman cabai rawit merah yang diberi

ampas teh

Page 22: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 22/32

22

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi : Tanaman di halaman rumah

Sampel : Tanaman cabai rawit merah

3.5 Parameter yang Diamati

Pemberian pupuk yang berimbas pada kondisi batang, jumlah daun, warna

daun dan buah pada tanaman cabai rawit merah.

A.  Waktu muncul tunas pertama kali dari dalam tanah (hari)

B.  Tinggi tanaman (cm)

C.  Jumlah daun (lembar)

D.  Luas daun (cm2)

3.6 Alat dan Bahan penelitian

Alat penelitian: Bahan penelitian: 

- Polibag - Tanah

- Gelas bekas minuman - Pupuk Kandang

- Sendok teh - Ampas teh

- Bibit cabai rawit merah

Page 23: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 23/32

23

3.7 Tahapan penelitian

Langkah pertama dalam hal penanaman tanaman cabai rawit merah adalah

merendam biji cabai yang sudah busuk. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh

 benih yang baik. Biji cabai yang sudah busuk setelah direndam selama 1 hari di

dalam cawan, kemudian dipindahkan ke media tanam yang dalam kondisi ini

digunakan pot yang berukuran sedang kemudian di taburkan biji-biji cabai dan

ditutupi oleh tanah. Biji yang telah ditanam secara rutin disiram dan diberikan

 perlakuan yang sama. Hal ini ditujukan untuk memperoleh ukuran /besar tanaman

anakan yang sama, untuk selanjutnya dipisahkan dan diberi 3 perlakuan.

Biji pada umur kurang lebih satu minggu, sudah menunjukkan

 pertumbuhan, namun tidak semua biji menunjukkan gejala ini, karena beberapa

tanaman cabai dalam pot yang sama tidak memiliki pertumbuhan yang sama, hal

ini dipengaruhi oleh masa dormansi biji cabai rawit merah sendiri.

Setelah kurang lebih sembilan hari, tanaman cabai dalam pot sudah mulai

sedikit tinggi dan memiliki kesamaan dengan beberapa batang tanaman cabaimuda, kemudian dipindahkan ke tempat yang lebih kecil, yang dalam hal ini

digunakan gelas minuman yang sudah dibersihkan terlebih dahulu. Dalam hal

 pemilihan tanaman ini perlu dipertimbangkan dari segi ukuran tanaman dan

 jumlah daunnya, untuk mendapatkan hasil anakan tanaman cabai yang sama

sebelum di beri perlakuan.

Pada hari ke-sepuluh tanaman anakan cabai yang sudah dipilih dipisahkan

dan ditempatkan di gelas plastik dengan masing-masing 3 kali pengulangan. Pada

masing-masing gelas diberi label dan perlakuan yang berbeda. Pada tanaman

dengan label A, tanaman cabai ditanam dengan tanah tanpa diberi pupuk. Pada

tanaman dengan label B, tanaman cabai ditanam dengan tanah dan diberi pupuk 

kandang. Dan pada tanaman dengan label C, tanaman cabai ditanam dengan tanah

dan diberi ampas teh. Pengkondisian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat

kesuburan tanaman cabai dengan metode yang paling efektif.

Page 24: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 24/32

24

Setiap bulan setelah itu, tanaman dikontrol pertumbuhannya dan dihitung

 jumlah daunnya.Pengukuran cabai sendiri dilakukan setiap bulan, karena

 pengukuran per-hari ataupun per-minggu tidaklah menunjukkan hasil atau

 perubahan yang terlihat jelas dan cenderung tidak menunjukkan perubahan yang

 berarti.Kendati pengukuran dilakukan setiap bulan, tetapi pengontrolan serta

 pemberian pupuknya dilakukan per-minggu untuk tiga perlakuan yang berbeda

tersebut 

Page 25: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 25/32

25

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 4.1

Parameter jumlah daun dan kondisi tanaman cabai rawit merah ( Capsicum

annum L.) Dengan jumlah daun awal masing-masing 4 helai

Keterangan Jumlah daun

Bulan ke- Tanah Pupuk kandang Ampas teh

Ke-1 6 8 10

Ke-2 8 10 17

Ke-3 15 25 50Kondisi tanaman Batang lemas,

daun berukuran

agak kecil dan

 berwarna pucat

Batang kuat, daun

 berukuran sedang

dan berwarna

hijau

Batang kuat, daun

 berukuran lebih

 besar dan

 berwarna hijau

Luas daun 7 x 3,4 cm 10 x 4 cm 11,5 x 5,5 cm

Berdasarkan hasil pengamatan selama pertumbuhan tanaman cabai

tersebut, dari masing-masing pengulangan yang dalam percobaan ini sebanyak 

tiga kali, ada banyak kendala yang mengganggu pertumbuhan tanaman ini. Akibat

faktor cuaca dan lingkungan yang kurang baik, maka dari tiga kali pengkondisian

tanaman yang berbeda tersebut masing-masingnya hanya memiliki satu pot

tanaman yang pertumbuhannya sangat baik. Untuk itu dalam penjelasannya disini,

 penulis akan menjelaskan masing-masing satu dari setiap pengkondisian tersebut.

Page 26: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 26/32

26

Tanaman cabai rawit merah yang masing-masing berhelai daun 4 pada

awal penanamannya ini mengalami pertumbuhan dari segi jumlah daun yang

cukup berbeda di setiap perlakuannya per bulannya. Pada bulan pertama, tanaman

cabai rawit merah yang dikondisikan ditanam dengan tanah tanpa diberi pupuk 

mengalami pertumbuhan yang cukup baik, namun dilihat dari batangnya, tanaman

ini lebih lemas dan daunnya berwarna agak pucat. Jumlah daun pada bulan

 pertama sebanyak 

Pada bulan pertama, jumlah daun tanaman cabai rawit merah yang ditanam

dalam tanah tanpa diberi pupuk memiliki jumlah helai daun 6 lembar. Itu artinya

tanaman mengalami pertumbuhan yang dapat dilihat sebanyak 2 daun. Sedangkan

 pada perlakuan tanaman cabai rawit merah yang ditanam dan diberi pupuk 

kandang, memiliki jumlah helai daun 8 lembar. Itu artinya tanaman mengalami

 pertumbuhan yang dapat dilihat sebanyak 4 daun. Dan pada perlakuan yang ketiga

yaitu tanaman cabai rawit merah yang diberi ampas teh, memiliki jumlah helai

daun 10 lembar. Itu artinya tanaman mengalami pertumbuhan yang dapat dilihat

sebanyak 6 daun.

Pada bulan kedua, jumlah daun tanaman cabai rawit merah yang ditanam

dalan tanah tanpa diberi pupuk berisikan pupuk kandang memiliki jumlah helai

daun 8 lembar. Itu artinya tanaman mengalami pertumbuhan yang dapat dilihat

sebanyak 2 daun dari bulan sebelumnya. Sedangkan pada perlakuan tanaman

cabai rawit merah yang ditanam dan diberi pupuk kandang, memiliki jumlah helai

daun 10 lembar. Itu artinya tanaman mengalami pertumbuhan yang dapat dilihat

sebanyak 2 daun dari bulan sebelumnya. Dan pada perlakuan yang ketiga yaitu

tanaman cabai rawit merah yang diberi ampas teh, memiliki jumlah helai daun 17

lembar. Itu artinya tanaman mengalami pertumbuhan yang dapat dilihat sebanyak 

7 daun dari bulan sebelumnya.

Pada bulan ketiga, jumlah daun tanaman cabai rawit merah yang ditanam

dalan tanah tanpa diberi pupuk berisikan pupuk kandang memiliki jumlah helai

daun 15 lembar. Itu artinya tanaman mengalami pertumbuhan yang dapat dilihat

Page 27: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 27/32

27

sebanyak 5 daun dari bulan sebelumnya. Sedangkan pada perlakuan tanaman

cabai rawit merah yang ditanam dan diberi pupuk kandang, memiliki jumlah helai

daun 25 lembar. Itu artinya tanaman mengalami pertumbuhan yang dapat dilihat

sebanyak 15 daun dari bulan sebelumnya. Dan pada perlakuan yang ketiga yaitu

tanaman cabai rawit merah yang diberi ampas teh, memiliki jumlah helai daun 50

lembar. Itu artinya tanaman mengalami pertumbuhan yang dapat dilihat sebanyak 

40 daun dari bulan sebelumnya. Pada bulan ketiga ini perbedaan yang cukup jelas

mulai terlihat dari jumlah daun di masing-masing perlakuan. Hal ini menunjukkan

dengan jelas taraf kesuburan tanaman cabai rawit merah yang diberi

 pengkondisian berbeda. Selain itu pada bulan ketiga ini tanaman cabai rawit

merah juga sudah berbuah dan memasuki masa panen.

Adapun kondisi akhir (bulan ketiga) dari masing-masing tanaman

memiliki perbedaan yaitu; tanaman cabai rawit yang ditanam dalam tanah tanpa

diberi pupuk, memiliki batang yang lemas dan memiliki daun berukuran agak 

kecil serta berwarna pucat sekalipun tinggi semua tanaman cabai rawit dengan

 pengkondisian berbeda sama. Sedangkan pada tanaman cabai rawit merah yangditanam dalam tanah yang diberi pupuk kandang, memiliki batang yang kuat dan

memiliki daun berukuran sedang serta berwarna hijau. Dan pada pengkondisian

yang terakhir yaitu tanaman cabai rawit yang ditanam dalam tanah dengan diberi

ampas teh, memiliki batang yang kuat, memiliki daun berukuran besar dan

 berwarna hijau.

Selain itu, menurut pengukuran luas daun dari setiap perlakuan juga

terdapat perbedaan. Dimana pada daun tanaman yang ditanam dalam tanah tanpa

diberi pupuk memiliki luas 7 x 3,4 cm2. Sedangkan daun tanaman yang diberi

 pupuk kandang memiliki luas 10 x 4 cm2. Dan pada daun tanaman yang diberi

 penambahan ampas teh sebagai bahan penyuburnya memiliki luas 11,5 x 5,5 cm2.

Sampel luas daun ini diambil dari daun tertua atau bisa disebut juga daun yang

terbesar dari masing-masing tanaman dengan tiga perlakuan.

Page 28: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 28/32

28

4.2 Pembahasan

Ampas teh dapat digunakan sebagi pengganti pupuk kimia yang ramah

lingkungan, disamping bisa juga sebagai pengganti pupuk kandang. Karena selain

mendaur ulang limbah sisa rumah tangga, kita juga bisa menghemat biaya dalam

memperoleh tanaman yang dapat berproduksi secara maksimal yang dalam hal ini

adalah cabai rawit merah ( Capsicum annum L.).

Hal ini disebabkan karena teh mengandung senyawa-senyawa bermanfaat

seperti poliefenol, tehofilin, flavonoid, tanin, vitamin C dan vitamin E serta

sejumlah mineral Zn, Se, Mo, Ge dan Mg. Kandungan teh yang berupa mineral

tersebut merupakan unsur-unsur essensial yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.

Apabila kekurangan salah satu dari unsur-unsur tersebut maka pertumbuhan akan

terganggu atau mengalami defisiensi (Ningrum, 2010). Selain itu, kandungan

yang terdapat di ampas teh selain polypenol juga terdapat sejumlah vitamin B

kompleks yang sangat mendukung pertumbuhan tanaman dan kesuburan tanah.

Menurut Lunardi (2011) penggunaan teh yang sudah diseduh untuk 

menyirami tanaman rumah dapat menyuburkan tanaman hias. Caranya dengan

menyebarkan daun teh yang sudah tak terpakai di sekitar semak bunga mawar,

lalu menambahkan pupuk dan air. Asam tannic dan nutrisi lainnya pada teh akan

menyehatkan tanaman. Meletakkan beberapa kantong teh yang sudah tak terpakai

di dasar pot juga dapat membantu mempertahankan air pada tanah, dan

menambahkan nutrisi.

Bahan kimia yang terdapat pada daun teh yang merupakan kandungan

fenol diantaranya adalah:

a. Tanin

Senyawa tanin termasuk kedalam senyawa poli-fenol yang artinya

senyawa yang memiliki bagian berupa fenolik. Klasifikasi senyawa poli-fenol

tidak dibahas pada bab ini, jadi untuk bab ini hanya difokuskan pada klasifikasi

senyawa tanin. Senyawa tanin dibagi menjadi dua yaitu yaitu tani yang

terhidrolisis dan tanin yang terkondensasi. Jenis-jenis senyawa diatas akan

dibahas lebih lanjut sebagai berikut :

Page 29: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 29/32

29

  Tanin Terhidrolisis (hydrolysable tannins)

Tanin ini biasanya berikatan dengan karbohidrat dengan

membentuk jembatan oksigen, maka dari itu tanin ini dapat dihidrolisis dengan

menggunakan asam sulfat atau asam klorida. Salah satu contoh jenis tanin ini

adalah gallotanin yang merupakan senyawa gabungan dari krbohidrat dengan

asam galat (Hagerman, 2002). Selain membentuk gallotanin, dua asam galat akan

membentuk tannin terhidrolisis yang bisa disebut Ellagitanins.

 Ellagitanin sederhana disebut juga ester asam hexahydroxydiphenic (HHDP).

Senyawa ini dapat terpecah menjadi asam galic jika dilarutkan dalam air.

Gambar 4.1. Struktur  Ellagitanin 

Sumber : Hagerman, 2002.2.2.

 Tanin terkondensasi (condensed tannins).Tanin jenis ini biasanya tidak dapat dihidrolisis, tetapi dapat

terkondensasi meghasilkan asam klorida. Tanin jenis ini kebanyakan terdiri dari

 polimerflafonoid yang merupakan senyawa fenol dan telah dibahas pada kajian

yang lain. Nama lain dari tanin ini adalah Proanthocyanidin.

 Proanthocyanidin merupakan polimer dari flavonoid yang dihubungan

dengan melalui C 8 dengan C4. Salah satu contohnya adalah Sorghum

 procyanidin, senyawa ini merupakan trimer yang tersusun dari epiccatechin dan

Page 30: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 30/32

30

catechin. Sorghum procyanidin (Hangerman, 2002). Senyawa ini jika

dikondensasi maka akan menghasilkan flavonoid jenis flavan dengan bantuan

nukleofil berupa floroglusinol.

Gambar 4.2. Struktur  Proanthocyanidin 

(Arif Sulistiono, 2008)

Menurut Anonim (2005) dalam Nurmayanti (2008), senyawa tannin yang

terdapat dalam ampas teh, berfungsi mengusir kehadiran semut pada tanaman dan

 juga untuk menumbuhkan tunas yang masih muda.

b. Flavanol

Flavanol adalah senyawa jenis ini paling banyak terdapat di alam daripada

 jenis flavonoid yang lain.

Senyawa-senyawa ini beragam sebagai akibat perbedaan pada posisi

Gugus – OH pada phenolnya. Contoh senyawa yang sering kita konsumsi sebagai

Page 31: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 31/32

31

minuman adalah quarcetin yang terdapat di buah apel sebagai antioksidan dan

antiaging. Selain itu ada juga senyawa myricetin yang terdapat di anggur dan

syuran senyawa ini juga sebagai antioksidan (Sudarma, 2009).

Senyawa utama teh adalah katekin, yaitu kerabat tanin terkondensasi yang

disebut polifenol. Teh juga mengandung alkaloid kafein yang bersamasama

 polifenol akan membentuk rasa menyegarkan. Beberapa vitamin yang terkandung

dalam teh adalah vitamin E, vitamin C, vitamin B, dan vitamin A. Ada juga

 beberapa mineral dalam teh, salah satunya adalah Flouride (Kustamiyati, 2000).

Air sisa teh dan ampasnya, baik yang berupa teh celup atau teh daun, dapat

menjadi sumber pupuk yang baik bagi tanaman, meskipun tidak dapat diserap

secara langsung. Dalam penggunaan bekas teh celup sebagai pupuk, maka

 bungkus teh harus dibuka dan disebar atau ditimbun ke dalam pot. Ampas teh

tersebut akan menjadi penyedia hara melalui proses dekomposisi (Nadya, 2008).

Teh cukup banyak mengandung mineral, baik makro maupun mikro. Komponen

aktif yang terkandung dalam teh, baik yang volatil maupun yang non-volatil

antara lain adalah polyphenol (10-25%), methylxanthines, asam amino, peptida,

tannic acid  (9-20%), vitamin (C, E dan K), Kalium (1795 mg%), Flour (0,1-4,2

mg/L), Zinc (5,4 mg%), Mangan (300-600 μg/ml),Magnesium (192 mg%),

Betakaroten (13-20%), Selenium (1-1,8 ppm%),

Copper (0,01 mg%) dan kafein (45-50 mg%). Kandungan senyawa-senyawa

tersebut berbeda-beda antara masing-masing jenis teh (Pambudi, 2000). Menurut

Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI tahun 1981, dalam 100 gram daun teh

terhadap kandungan bahan-bahan sebagai berikut : kalori 132, lemak 0,79;

kalsium 717 mg; besi 11,8 mg; vitamin B 0,01 mg; air 7,6 gr; protein 19,59;

karbohidrat 67,89; fosfor 265 mg; vitamin A 2095 SI. Vitamin C 300 mg (Team

Penulis PS, 1993).

Page 32: Ampas Teh Tanamna Cabe

7/16/2019 Ampas Teh Tanamna Cabe

http://slidepdf.com/reader/full/ampas-teh-tanamna-cabe 32/32

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan penggunaan ampas teh (Camelia sinensis L.) sebagai

 pupuk penyubur tanaman cabai rawit merah (Capsicum annum L.) tersebut dapat

diambil kesimpulan bahwa ampas teh memang dapat digunakan sebagi pupuk 

yang praktis karena tidak perlu diolah lagi. Senyawa tannin yang terdapat dalam

ampas teh, berfungsi mengusir kehadiran semut pada tanaman dan juga untuk 

menumbuhkan tunas yang masih muda. Sisa teh atau ampas teh ternyata dapat

 bermanfaat bagi tanaman, yaitu untuk memperbaiki kesuburan tanah, merangsang

 pertumbuhan akar, batang dan daun, limbah rumah tangga ini dapat digunakan

langsung tanpa harus diolah lagi. Ampas teh ini lebih praktis dibandingkan

 penggunaan kompos. Kandungan yang terdapat di ampas teh selain polypenol

 juga terdapat sejumlah vitamin B kompleks kira-kira 10 kali lipat sereal dan

sayuran. Manfaat ampas teh antara lain:

1) Memperbaiki kesuburan tanah;

2) Merangsang pertumbuhan bunga dan buah;

3) Merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun;

4) Memperbaiki sifat fisik dankimia tanah

Dan yang terpenting adalah ampas teh ini bisa diberikan pada semua jenis

tanaman.

5.2 Saran

Sebagai bentuk kesadaran kita demi menjaga lingkungan agar tetap lestari,

sebaiknya kita sebisa mungkin memberikan yang terbaik untuk alam, dengan cara

memanfaatkan limbah sisa seefektif mungkin untuk memenuhi kebutuhan kita.

Tidak lupa pula peran dari pemerintah sangat diharapkan dalam upaya

menyosialisasikan penggunaan limbah sisa sebagai media berkreasi masyarakat.