Amnesia

14
PENDAHULUAN Spektrum cedera traumatik pada otak bervariasi dari cedera ringan dankadang-kadang tak disadari sampai cedera berat dengan morbiditas dan mortalitas yang nyata. Angka kejadian pasti dari cedera kepala sulit ditentukan karena berbagai faktor, misalnya sebagian kasus-kasus yang fatal tidak pernah sampai ke RS, dilain pihak banyak kasus yang ringan tidak datang pada dokter kecuali bila kemudian timbul komplikasi. Dari penelitian di Skotlandia dan Kanada ditemukan bahwa perbandinganpasen cedera kepala yang tidak dirawat di RS terhadap pasen yang dirawat adalah 4-5 : 1. Insiden cedera kepala yang nyata yang memerlukan perawatan di RS dapat diperkirakan 480.000 kasus pertahun (200 kasus/100.000 orang), yang meliputi concussion, fraktur tengkorak, perdarahan intrakranial, laserasi otak, hematoma dan cedera serius lainnya. Dari total ini 75-85% adalah concussion dan sekuele cedera kepala ringan. Cedera kepala paling banyak terjadi pada laki-laki berumur antara 15- 24 tahun, dan biasanya karena kecelakaan kendaraan bermotor. Menurut Rimer et al dari 1200 pasen yang dirawat di RS dengan cedera kepala tertutup, 55% diobati untuk cedera kepala ringan (minor). Banyak pasen-pasen dengan cedera ringan yang datang kedokter untuk pertama kalinya karena gejala yang terus berlanjut, dikenal sebagai sindroma postconcussion. Berdasarkan informasi statistik yang diketahui, masalah cedera kepala ringan adalah gangguan sekuele pasca trauma dan dengan akibat gangguan produktivitas. Salah satu sekuele pasca trauma adalah amnesia post trauma. Kejadian ini sering dialami oleh pasien mengalami trauma. Terutama trauma fisik, walaupun trauma psikologis juga bisa menyebabkan amnesia. Yang akan dibahas pada referat ini adalah trauma fisik. TRAUMA KEPALA Definisi dan klasifikasi dari trauma kepala (trauma kapitis) Benturan pada kepala dapat ringan tapi juga bisa sangat keras. Dampaknya sangat tergantung pada keras ringannya benturan

description

Pendahuluan Amnesia

Transcript of Amnesia

Page 1: Amnesia

PENDAHULUANSpektrum cedera traumatik pada otak bervariasi dari cedera ringan dankadang-kadang tak

disadari sampai cedera berat dengan morbiditas dan mortalitas yang nyata.

Angka kejadian pasti dari cedera kepala sulit ditentukan karena berbagai faktor, misalnya sebagian kasus-kasus yang fatal tidak pernah sampai ke RS, dilain pihak banyak kasus yang ringan tidak datang pada dokter kecuali bila kemudian timbul komplikasi. Dari penelitian di Skotlandia dan Kanada ditemukan bahwa perbandinganpasen cedera kepala yang tidak dirawat di RS terhadap pasen yang dirawat adalah 4-5 : 1.

Insiden cedera kepala yang nyata yang memerlukan perawatan di RS dapat diperkirakan 480.000 kasus pertahun (200 kasus/100.000 orang), yang meliputi concussion, fraktur tengkorak, perdarahan intrakranial, laserasi otak, hematoma dan cedera serius lainnya. Dari total ini 75-85% adalah concussion dan sekuele cedera kepala ringan. Cedera kepala paling banyak terjadi pada laki-laki berumur antara 15- 24 tahun, dan biasanya karena kecelakaan kendaraan bermotor. Menurut Rimer et al dari 1200 pasen yang dirawat di RS dengan cedera kepala tertutup, 55% diobati untuk cedera kepala ringan (minor).

Banyak pasen-pasen dengan cedera ringan yang datang kedokter untuk pertama kalinya karena gejala yang terus berlanjut, dikenal sebagai sindroma postconcussion. Berdasarkan informasi statistik yang diketahui, masalah cedera kepala ringan adalah gangguan sekuele pasca trauma dan dengan akibat gangguan produktivitas. Salah satu sekuele pasca trauma adalah amnesia post trauma. Kejadian ini sering dialami oleh pasien mengalami trauma. Terutama trauma fisik, walaupun trauma psikologis juga bisa menyebabkan amnesia. Yang akan dibahas pada referat ini adalah trauma fisik.

TRAUMA KEPALADefinisi dan klasifikasi dari trauma kepala (trauma kapitis)

Benturan pada kepala dapat ringan tapi juga bisa sangat keras. Dampaknya sangat tergantung pada keras ringannya benturan atau ada tidaknya kerusakan yang ditimbulkannya mulai dari kerusakan pada tulang tengkorak,isi rongga tengkorak mulai dari meninges, pembuluh darah pada meninges sampai pada otak itu sendiri.

Di Amerika Serikat hampir 1 juta kecelakaan lalu lintas terjadi setiap tahunnya yangmengakibatkan trauma kepala dan sepertiga diantaranya membawa kematian. Kecelakaan terbanyak disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas terutama pengendara mobil dan sepeda motor.

Definis dan klasifikasi trauma kepala dibagi berdasarkan gejala klinis sebagaiberikut :1. Gegar otak/Commotio Cerebri : suatu keadaan dimana seseorang tidak sadar (pingsan) dalam waktu yang pendek, karena adanya benturan pada kepala (trauma kepala). Pada gegar otak tidak ada cedera pada susunan saraf pusat, tak ada gangguan pada pembuluh darah dan liquor serebro spinal juga memperlihatkan profil yang normal.Ciri khas pada gegar otak adalah :- adanya amnesia yaitu ketidak mampuan untuk mengingat kejadianbaru sebelum atau sesudah adanya trauma kepala.

Page 2: Amnesia

- Kehilangan kesadaran bisa bersifat hilang timbul (intermiten)- Gangguanf fungsi vegatatif (sistem saraf otonom) seperti : nafasmenjadi lambat, denyut nadi (bradikardi) dan tekanan darah menurun(hipotensi).- Gangguan motorik sadar seperti : hipotonia, arefleksia, dan gejalaBabinski.- Gegar otak yang tidak punya komplikasi akan bisa sembuh kembali,tapi pasien bisa mengalami amnesia residual.- Tampilan klinisnya sebagai berikut :· Tidak sadar , biasanya tidak lebih dari 30 menit· Gangguan vegetatif : nafas melambat, denyut nadi melambat,hipotensi· Bingung (mental confussion)· Gangguan motorik sadar : otot skelet lemah, hipotensi,gejala Babinski.Berat ringannya gegar otak tergantung pada lama amnesia paska traumakepala seperti di bawah ini :

Tingkat Gegar Otak Lama AmnesiaSangat ringan 0-5 menitRingan 5-60 menitSedang 1-24 jamBerat 1-7 hariSangat berat >7 hari

Lama amnesia paska trauma diukur mulai dari ingatan terakhir sebelum trauma sampai pulihnya kembali ingatan setelah trauma. Biasanya am nesia dibedakan atas :· Retrograde amnesia : periode amnesia sebelum trauma· Anterograde amnesia : periode amnesia paska trauma.

2 .Contusio CerebriContusio cerebri : adalah tidak sadar diri disertai adanya kerusakan (lesi) otak. Disini terdapat tanda-tanda kerusakan saraf yang berlanjut sesudah fase akut dilewati. Kerusakan otak tersebut bisa dalam bentuk nekrosis sel saraf pada korteks dan adanya edema cerebri.Kerusakan korteks serebri yang paling sering terjadi adalah di daerah bawah lobus frontalis dan temporalis. Hal ini disebabkan karena adanya goyangan otak berulang yang membentur dataran dalam tulang tengkorak. Kalau ada benturan pada tulang occiput, maka bisa terjadi contusion occipitalis yang disertai contusio frontalis (“contre coup”).

3. Sindroma paska contusio cerebri.Biasanya terjadi pada benturan kepala yang berat atau ringan. Gejalanya adalah sakit kepala,pusing, gampang lelah, daya ingat hilang dan tak mampu berkonsentrasi.

4. Perdarahan epidural (Hematoma epidural)Biasanya terjadi karena benturan pada os temporalis yang diikuti oleh tidak sadar diri singkat dan cepat pulih kembali. Perdarahan epidural biasanya meliputi 15-30 % perdarahan otak. Sesuai dengan namanya ,hematoma terbentuk dalam cavum epidural. Hampir 90 % kejadian ini dialami oleh usia muda (15-30 tahun),yang mengalami fraktur tengkorak disertai pecahnya pembuluh

Page 3: Amnesia

darah di daerah epidural. Paling banyak terjadi (70 %) pada os temporalis atau area temporoparietalis. Fraktur tersebut menyebabkan putusnya A. Meningea media atau venayang menyertainya. Angka kematian karena perdarahan epidural bisa mencapai 20 %.

5. Perdarahan subdural (Hematoma subdural)Terjadi karena adanya benturan ringan pada kepala , darah menumpuk dalam cavum sub dural. Gejala baru muncul setelah beberapa minggu atau beberapa bulan kemudian, sesuai dengan akumulasi darah dalam cavum itu. Perdarahan disini disebabkan karena pecahnya vena –vena kecil yang menghubungkan cavum subarachnoidea dengan sinus duramater sehingga perdarahannya bersifat difus. Biasa terjadi pada usia diatas 40 tahun atau lebih , terutama pada lansia dimana otak mulai mengkerut yang menyebabkan tertariknya vena penghubung tadi,sehingga pecah.Hematoma subdural dapat dibagi atas :a. Hematoma subdural akut : dalam waktu < 3 harib. Hematoma subdural subakut : dalam waktu 3 hari-3 mingguc. Hematoma subdural kronis : dalam waktu > 3 minggu.

6. Perdarahan subarachnoideaPingsan berlanjut 1 – beberapa jam. Leher kaku dan likuor serebro spinal yang mengandung darah adalah ciri khas dari perdarahan ini.

7. Perdarahan intraserebri.Terbanyak ditemukan pada lobus temporalis dan frontalis. Biasanya perdarahan terjadi di permukaan lobus. Perdarahan ini harus dibedakan dengan perdarahan intraserebri akibat hipertensi, amyloid angiopati, pecahnya angioma dan aneurisma.

8. Fraktur basis kraniiGejala klinis dan pemeriksaan CT Scan kepala lebih diandalkan untuk menetapkan diagnosa pasti. Karena sinus menjadi terbuka, maka akan ada udara intrakranial yang terlihat pada CT Scan kepala. Karena sinus terbuka, maka cairan likuor bisa masuk ke dalam sinus paranasalis atau mengalir keluar melalui telinga/hidung yang dikenal dengan otorrhoe/rhinorrhoe lcs.

9. Fraktur tekan tulang tengkorak (“depressed skull fractures”)Ada beberapa kemungkinan: disertai dengan lesi kulit kepala disebut sebagai luka composit, atau disertai sobeknya duramater (disebut sebagai penetrasi. Diagnosis pasti dilakukan dengan membuat foto Rontgen, CT Scan atau MRI kepala. Komplikasi yang bisa terjadi adalah infeksi meninges (meningitis). Bisa timbul dalam bentuk sebagai berikut :· Kerusakan difus (Ensefalopati paska trauma)· Kerusakan lokal· Hidrosefalus· Gangguan nervi kranialis (N.olfactorius/N I, N.Opticus/N.II, N.facialis/N.VII,N.abducent/N.VI, N.Vestibulocochlearis/N.VIII).

Page 4: Amnesia

AMNESIAAmnesia (dari Bahasa Yunani Ἀμνησία) adalah kondisi terganggunya daya ingat.

Penyebab amnesia dapat berupa organik atau fungsional. Penyebab organik dapat berupa kerusakan otak, akibat trauma atau penyakit, atau penggunaan obat-obatan (biasanya yang bersifat sedatif). Penyebab fungsional adalah faktor psikologis, seperti halnya mekanisme pertahanan ego. Amnesia dapat pula terjadi secara spontan, seperti terjadi pada transient global amnesia. Jenis amnesia global ini umum terjadi mulai usia pertengahan sampai usia tua, terutama pada pria, dan biasanya berlangsung kurang dari 24 jam. amnesia hanya berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam dan akan menghilang dengan sendirinya. pada cedera otak yang hebat, amnesi bisa bersifat menetap.

Mekanisme otak untuk menerima informasi dan mengingatnya kembali dari memoriterutama terletak di dalam lobus oksipitalis, lobus parietalis dan lobus temporalis. Dampak lain dari amnesia adalah ketidakmampuan membayangkan masa depan. Penelitian terakhir yang dipublikasikan dalam jaringan di Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan bahwa amnesia dengan kerusakan pada hippocampus tidak dapat membayangkan masa depan. Hal ini terjadi karena bila seorang yang normal membayangkan masa depan, mereka menggunakan pengalaman masa lalu untuk mengkonstruksi skenario yang mungkin dihadapi. Sebagai contoh, seseorang yang mencoba membayangkan apa yang akan terjadi dalam pesta yang hendak didatanginya akan menggunakan pengalaman pesta sebelumnya untuk membantu mengkonstruksi kejadian di masa depan.Ingatan yang bisa terkena amnesia:- ingatan segera : ingatan akan peristiwa yang terjadi beberapa detik sebelumnya- ingatan menengah : ingatan akan peristiwa yang terjadi beberapa detik sampaibeberapa hari sebelumnya- ingatan jangka panjang : ingatan akan peristiwa di masa lalu.

Jenis-jenis amnesia

1. Amnesia menyeluruh sekejap Merupakan serangan lupa akan waktu, tempat dan orang, yang terjadi secara mendadak

dan berat. serangan bisa hanya terjadi satu kali seumur hidup, atau bisa juga berulang. serangan berlangsung selama 30 menit sampai 12 jam atau lebih. arteri kecil di otak mungkin mengalami penyumbatan sementara sebagai akibat dari aterosklerosis. Pada penderita muda, sakit kepala migren (yang untuk sementara waktu menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak) bisa menyebabkan anemia menyeluruh sekejap. peminum alkohol atau pemakai obat penenang dalamjumlah yang berlebihan (misalnya barbiturat dan benzodiazepin), juga bisa mengalami serangan ini. penderita bisa mengalami kehilangan orientasi ruang dan waktu secara total serta ingatan akan peristiwa yang terjadi beberapa tahun sebelumnya. setelah suatu serangan, kebingungan biasanya akan segera menghilang dan penderita sembuh total.

2. Sindroma wernicke-korsakoff alkoholik dan penderita kekurangan gizi lainnya bisa mengalami amnesia. Sindroma ini

terdiri dari kebingungan akut (sejenisensefalopati) dan amnesia yang berlangsung lama. Kedua hal tersebut terjadi karena kelainan fungsi otak akibat kekurang vitamin b1 (tiamin). mengkonsumsi sejumlah besar alkohol tanpa memakan makanan yang mengandung tiamin menyebabkan berkurangnya pasokan vitamin ini ke otak. penderita kekurangan gizi yang

Page 5: Amnesia

mengkonsumsi sejumlah besar cairan lainnya atau sejumlah besar cairan infus setelah pembedahan, juga bisa mengalami ensefalopati wernicke.penderita ensefalopai wernicke akut mengalami kelainan mata (misalnya kelumpuhan pergerakan mata, penglihatan gandaatau nistagmus), tatapan matanya kosong, linglung dan mengantuk. Untuk mengatasi masalah ini biasanya diberikan infus tiamin. jika tidak diobati bisa berakibat fatal. Amnesia korsakoff terjadi bersamaan dengan ensefalopati wernicke. Jika serangan ensefalopati terjadi berulang dan berat atau jika terjadi gejala putus alkohol, maka amnesia korsakoff bisa bersifat menetap. hilangnya ingatan yang berat disertai dengan agitasi dan delirium. penderita mampu mengadakan interaksi sosial dan mengadakan perbincangan yang masuk akal meskipun tidak mampu mengingat peristiwa yang terjadi beberapa hari, bulan atau tahun, bahkan beberapa menit sebelumnya.Amnesia korsakoff juga bisa terjadi setelah cedera kepala yang hebat, cardiac arrest atau ensefalitis akut. pemberian tiamin kepada alkoholik kadang bisa memperbaiki ensefalopati wernicke, tetapi tidak selalu dapat memperbaiki amnesi korsakoff. Jika pemakaian alkohol dihentikan atau penyakit yang mendasarinya diobati, kadang kelainan ini menghilang dengan sendirinya.

3. Amnesia Lakunar, yakni amnesia tidak bisa mengingat satu kejadian.

4. Amnesia emosional, yakni hilangnya ingatan karena trauma psikologis,biasanya bersifat sementara.

5. Transient global amnesia merupakan kehilangan sementara seluruh memori namun secara khusus disertai

anterograde amnesia dan juga retrograde amnesia ringan. Ini sangat jarang terjadi dan umumnya terjadi pada orang usia lanjut dengan penyakit vaskuler. Penyebab terjadinya amnesia bervariasimulai dari trauma psikologis sampai kerusakan otak karena. Kerusakan otak bisa disebabkan oleh trauma/kecelakaan, tumor, stroke, maupun pembengkakan otak

6. Amnesia Lakunar, merupakan ketidakmampuan mengingat kejadian tertentu.

7. Anterograde amnesiaKejadian baru dalam ingatan jangka pendek tidak ditransfer ke ingatan jangka panjang

yang permanen. Penderitanya tidak akan bisa mengingat apapun yang terjadi setelah munculnya amnesia ini walaupun baru berlalu sesaat.

8. Retrograde amnesiaKetidakmampuan memunculkan kembali ingatan masa lalu yang lebih dari peristiwa lupa

biasa. Kedua kategori amnesia terakhir dapat muncul bersamaan pada pasien yang sama. Contohnya seperti pada pengendara sepeda motor yang tidak mengingat akan pergi kemana dia sebelum tabrakan (retrograde amnesia), juga melupakan tentang kejadian di rumah sakit dua hari setelahnya (anterograde amnesia).

PROSES PEMBENTUKAN MEMORIProses pembentukan ingatan merupakan proses yang kompleks dan masih belumbanyak dimengerti. Ingatan atau memori merupakan hasil dari perubahan kimia ataustruktural pada penyaluran sinyal yang terjadi antar sel saraf satu dan lainnya. Adanya

Page 6: Amnesia

perubahan tersebut mengakibatkan terbentuknya semacam “jalur” perambatan sinyal.Jalur ini disebut dengan memory traces. Sinyal dapat berjalan sepanjang memorytraces tersebut menuju ke otak.Pertama-tama, memori disimpan sebagai memori jangka pendek. Memori jangkapendek adalah memori yang bertahan dalam hitungan detik sampai jam, seperti ketikakita mengingat nomor telepon. Memori jangka panjang bisa bertahan dalam hitunganhari, tahun, bahkan seumur hidup.Proses perubahan memori jangka pendek dan jangka panjang disebut proseskonsolidasi. Pada proses tersebut, memori jangka pendek mengalami perangsanganberulang-ulang sehingga terjadi perubahan yang lebih permanen pada sel saraf.Proses tersebut diduga terjadi pada bagian temporal otak yang disebut hipokampus.Amnesia retrograde biasanya terjadi setelah insiden yang mengganggu aktivitas listrikotak, misalnya karena stroke atau benturan pada kepala. Pada saat itu, memori jangkapendek terganggu sehingga orang tersebut tidak dapat mengingat kejadian beberapajam sebelum insiden tersebut. Trauma yang lebih parah dapat pula mengganggumemori jangka panjang.Pada amnesia anterograde, yang terjadi adalah ketidakmampuan menyimpan memoripada penyimpanan jangka panjang untuk kemudian dikeluarkan kembali. Biasanyaamnesia ini terkait dengan kerusakan pada bagian temporal otak yang bertanggungjawab untuk konsolidasi. Orang yang menderita amnesia tipe ini dapat mengingat apayang mereka pelajari sebelum terjadinya amnesia, tapi mereka tidak dapatmenyimpan memori baru yang permanen. Di samping itu, pada kasus-kasus amnesia,memori yang menyangkut kemampuan-kemampuan yang dipelajari sepertikemampuan bahasa, berolahraga, berhitung, termasuk identitas diri tidak akan hilangkecuali pada kasus transient global amnesia yang jarang sekali terjadi. Jadi, janganmudah percaya jika pada film yang Anda tonton sang tokoh mengalami amnesiasampai lupa identitas dirinya.Orang-orang yang menderita amnesia biasanya akan pulih seiring berjalannya waktu.Selama proses pemulihan, mereka biasanya mengingat memori yang sudah lebih lamadisimpan, lalu baru mengingat memori yang lebih baru terjadi, sampai seluruhmemori yang hilang pulih. Akan tetapi, memori yang terjadi sekitar waktu terjadinyaamnesia terkadang tidak pernah pulih. Untuk mempercepat pemulihan amnesia,biasanya diberikan terapi atau obat-obatan yang meningkatkan fungsi otak. Di luarterapi dan obat-obatan, cara yang paling ampuh adalah menyediakan kondisi yangmemberi rasa aman bagi penderita.

POST TRAUMA AMNESIADefinisi dan DeskripsiPost traumatic amnesia didefinisikan pertama kali oleh Russell dan Smith sebagaiperiode setelah trauma kapitis dimana informasi tentang kejadian yangberlangsung tidak tersimpan Russel dan Smith kemudian memperhalus konsepPTA untuk memfokuskan pada gangguan penyimpanan informasi kejadian yangberlangsung.Dalam istilah neuropsikologi kognitif, PTA adalah suatu gangguan pada memoriepisodik yang digambarkan sebagai ketidakmampuan pasien untuk menyimpaninformasi kejadian yang terjadi dalam konteks temporospatial yang spesifik. Akan

Page 7: Amnesia

tetapi, fase penyembuhan dini setelah gangguan kesadaran juga dikarakteristikkanoleh gangguan atensi dan perubahan behavioral yang bervariasi dari mulailetargi sampai dengan agitasi.Posttraumatic Amnesia adalah suatu gangguan mental yang dikarakteristikkanoleh disorientasi, gangguan atensi, kegagalan memori kejadian dari hari kehari, ilusi, dan salah dalam mengenali keluarga, teman dan staf medis.PatofisiologiDasar patologi dari PTA masih tidak jelas, meskipun korelasinya terhadap MRIterlihat mengindikasikan sesuatu yang berasal dari hemisfer dibanding dengandiencephalic. Memori dan new learning dipercaya melibatkan korteks serebral,proyeksi subkortikal, hippocampal formation (gyrus dentatus, hipokampus, gyrusparahippocampal), dan diensefalon, terutama bagian medial dari dorsomedial danadjacent midline nuclei of thalamus. Sebagai tambahan, lesi pada lobus frontalisjuga dapat menyebabkan perubahan pada behavior, termasuk iritabilitas,aggresiveness, dan hilangnya inhibisi dan judgment. Sekarang ini, telah didapatibukti adanya keterlibatan lobus frontalis kanan pada atensi.Trauma kapitis dapat bersifat primer maupun sekunder. Cedera primerdihasilkan oleh tekanan akselerasi dan deselerasi yang merusak kandunganintrakranial oleh karena pergerakan yang tidak seimbang dari tengkorak dan otak.Akan tetapi, faktor yang paling penting pada cedera otak traumatik adalah shearingyang berupa tekanan rotasi yang cepat dan berulang terhadap otak segerasetelah trauma kapitis. Concussion mengakibatkan tekanan shearing yangsingkat dan penyembuhankomplet. Jika tekanan shearing lebih banyak dan berulang, kerusakan aksonpun menjadi lebih banyak, durasi hilangnya kesadaran lebih panjang danpenyembuhan melambat. Dalam praktek, gambaran klinisnya adalah koma yangdiikuti dengan PTA. Oleh karena itu tingkat keparahan trauma kapitis tertutup dapatdinilai dengan durasi koma dan PTA.Sedangkan suatu contusion adalah suatu trauma yang lebih luas terhadap otakdimana robekan jaringan yang memperlihatkan tekanan shearing dengangangguan akson yang disebabkan oleh axonal shearing dan injury terhadap otakdengan dampak ke permukaan tulang : bagian medial, ujung dan dasar lobusfrontalis dan bagian anterior dari lobus temporalis paling sering terlibat. Area yangrusak adalah berbentuk kerucut dengan dasar pada permukaan otak, terutamamengenai lapisan pertama darikorteks.KlasifikasiPosttraumatic amnesia dapat dibagi dalam 2 tipe. Tipe yang pertamaadalah retrograde, yang didefinisikan oleh Cartlidge dan Shaw, sebagai hilangnyakemampuan secara total atau parsial untuk mengingat kejadian yang telah terjadidalam jangka waktu sesaat sebelum trauma kapitis. Lamanya amnesia retrogradebiasanya akan menurun secara progresif.Tipe yang kedua dari PTA adalah amnesia anterograde, suatu defisit dalammembentuk memori baru setelah kecelakaan, yang menyebabkan penurunanatensi dan persepsi yang tidak akurat. Memori anterograde merupakan fungsiterakhir yang paling sering kembali setelah sembuh dari hilangnya kesadaran

Page 8: Amnesia

Untuk menilai apakah seseorang mengalami amnesia post trauma bisa dilakukan tesobjektif kepada pasien. Tes yang biasa digunakan adalah Tes Orientasi dan AmnesiaGalvelston (TOAG) dan ada pula tes lain seperti RNS.Test Orientasi dan Amnesia Galveston (TOAG)Di antara beberapa penilaian PTA yang tersedia sekarang, TOAG adalah yangpaling banyak digunakan . Penilaian ini pendek dan mudah digunakan.Penilaiannya terdiri dari sejumlah poin yang ditambahkan ketika menjawab denganbenar atau jumlah kesalahan.Skor yang mendekati angka 100 , berarti fungsi masih terjaga. Tes inidapat diberikan beberapa kali dalam sehari, meskipun pada hari yangberturut-turut. Sehingga dapat dibuat grafik untuk menggambarkan perjalanankapasitas dari mulai waktu tertentu sampai orientasi total tercapai. Pengarangdari test ini percaya bahwa tes ini sesuai bagi seorang pasien untuk memulaipemeriksaan kognitif ketika skor 75 atau lebih dicapai pada tes ini yangmengindikasikan pasien tidak konfusion dan disorientasi lagi. Akan tetapi validitasdan reabilitas TOAG dan statusnya sebagai "gold standard" dalam penilaianPTA masih suatu subjek yang diperdebatkan.Neurobehavioral Rating Scale (NRS)Neurobehavioral Rating Scale pada awalnya dikembangkan untuk memeriksaperubahan behavior akibat trauma. Berdasarkan "suatu wawancara yangberstruktur" yang menitikberatkan pada laporan pasien sendiri terhadap simtomdan gejala, self-appraisal, planning, dan beberapa aspek tertentu dari fungsikognitif, meliputi orientasi, memori, reasoning, dan atensi, pemeriksamengevaluasi respon spesifik dan penggabungan dengan observasi behavioraluntuk menentukan leveltiap-tiap 27 subskala, dengan memilih 1 dari 7 tingkatan, berkisar dari 1 = tidakada sampai dengan 7 = sangat berat. Total skor dari NRS merupakan penjumlahandari skor 27 subskalaSuatu studi telah menguji reability dan validity dari NRS, baik pada awal maupuntahap lanjut dari trauma kapitis terhadap 101 penderita dengan trauma kapitistertutup. Neurobehavioral Rating Scale telah memperlihatkan interraterreliability yang memuaskan pada studi ini.Pemeriksaan NRS memiliki korelasi baik terhadap tingkat keparahan traumamaupun tingkat kronisitas dari trauma kapitis. Peneliti menyebutkansampai saat ini hanya NRS yang telah divalidasi untuk pemeriksaanneurobehavior pada penderita trauma kapitis tertutup.DAFTAR PUSTAKA1. Mardjono M., Sidharta P., Mekanisme Trauma Susunan Saraf, NEUROLOGIKLINIS DASAR, ed. 9, Jakarta: Dian Rakyat, 2003:249-260.2. http://www.emedicine.com/neuro.htm3. http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/03_GangguanBahasaPersepsidanMemori.pdf/03_GangguanBahasaPersepsidanMemori.html4. http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-iskandar%20japardi45.pdf