amfetamin tugas

1
Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN), jenis narkoba yang paling banyak digunakan akhir-akhir ini adalah amfetamin stimulan jenis shabu. Penyalahgunaan amfetamin dimulai pada tahun 1940-an dimana zat kimia yang terdapat dalam jumlah besar sebagai inhaler digunakan untuk dekongestan hidung. Salah satu pola penyalahgunaan amfetin sering disebut dengan “lari,” atau ‘speed’ . Speed adalah amfetamin. Biasanya obata-obatan jenis ini beredar dalam bentuk bubuk putih gading atau kuning, tetapi juga bisa berwarna merah muda atau bahkan cokelat. Bentuknya bervariasi dari yang berbentuk halus sampai kasar, atau sebagai cairan kental dalam kapsul. Obat ini bisa ditelan, diisap, dihirup, disuntikkan atau dimasukkan lewat anus. Sama seperti cara kerja dari amfetamin, speed memberikan rasa gembira (euforia) secara berlebih yang tiba-tiba setelah dikonsumsi. Obat ini bekerja dengan jalan mempercepat pesan antara otak dan tubuh yang mengakibatkan pernafasan, denyut jantung dan tekanan darah semakin cepat dan meningkat. Sakit jiwa akibat speed lazim terjadi pada penggunaan amfetamin yang overdosis dan nyaris mirip dengan schizophrenia paranoid. Pola dari penyalahgunaan amfetamin telah berkembang dari memfetamin berbentuk kristal diisap, dirokok sehingga menghantarkan bolus ke otak sehingga menyerupai pemberian secara intravena. Keracunan amfetamin pada umumnya terjadi karena penyalahgunaan hingga menyebabkan ketergantungan. Ice (Es) adalah nama jalanan untuk memthamfetamin hidrokhlorida kristal atau juga dikenal dengan nama shabu. Perasaan euforia yang dialami dari konsumsi ice dapat berlangsung hingga 12 jam, tergantung pada berapa kali ice dikonsumsi. Obat ini bekerja dengan membanjiri reseptor dopamine di otak dengan monoamine. Dengan penggunaan yang berulang, reseptor tersebut akan mati sehingga si pengguna tidak bisa merasakan senang atau efek euforianya sama sekali tanpa lebih banyak ice. Sehingga setiap kali penggunaan, si pengguna butuh dosis yang lebih besar dari yang sebelumnya. Oleh karena itu, ice sangat menyebabkan kecanduan, baik secara fisik maupun psikis.

description

bismillah

Transcript of amfetamin tugas

Page 1: amfetamin tugas

Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN), jenis narkoba yang paling banyak digunakan akhir-akhir ini adalah amfetamin stimulan jenis shabu. Penyalahgunaan amfetamin dimulai pada tahun 1940-an dimana zat kimia yang terdapat dalam jumlah besar sebagai inhaler digunakan untuk dekongestan hidung. Salah satu pola penyalahgunaan amfetin sering disebut dengan “lari,” atau ‘speed’ . Speed adalah amfetamin. Biasanya obata-obatan jenis ini beredar dalam bentuk bubuk putih gading atau kuning, tetapi juga bisa berwarna merah muda atau bahkan cokelat. Bentuknya bervariasi dari yang berbentuk halus sampai kasar, atau sebagai cairan kental dalam kapsul. Obat ini bisa ditelan, diisap, dihirup, disuntikkan atau dimasukkan lewat anus.

Sama seperti cara kerja dari amfetamin, speed memberikan rasa gembira (euforia) secara berlebih yang tiba-tiba setelah dikonsumsi. Obat ini bekerja dengan jalan mempercepat pesan antara otak dan tubuh yang mengakibatkan pernafasan, denyut jantung dan tekanan darah semakin cepat dan meningkat. Sakit jiwa akibat speed lazim terjadi pada penggunaan amfetamin yang overdosis dan nyaris mirip dengan schizophrenia paranoid.

Pola dari penyalahgunaan amfetamin telah berkembang dari memfetamin berbentuk kristal diisap, dirokok sehingga menghantarkan bolus ke otak sehingga menyerupai pemberian secara intravena. Keracunan amfetamin pada umumnya terjadi karena penyalahgunaan hingga menyebabkan ketergantungan. Ice (Es) adalah nama jalanan untuk memthamfetamin hidrokhlorida kristal atau juga dikenal dengan nama shabu. Perasaan euforia yang dialami dari konsumsi ice dapat berlangsung hingga 12 jam, tergantung pada berapa kali ice dikonsumsi. Obat ini bekerja dengan membanjiri reseptor dopamine di otak dengan monoamine. Dengan penggunaan yang berulang, reseptor tersebut akan mati sehingga si pengguna tidak bisa merasakan senang atau efek euforianya sama sekali tanpa lebih banyak ice. Sehingga setiap kali penggunaan, si pengguna butuh dosis yang lebih besar dari yang sebelumnya. Oleh karena itu, ice sangat menyebabkan kecanduan, baik secara fisik maupun psikis.