amenorhea
description
Transcript of amenorhea
![Page 1: amenorhea](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071710/55cf930d550346f57b9b5635/html5/thumbnails/1.jpg)
TINJAUAN PUSTAKA
AMENORRHEA PRIMER DAN SEKUNDER
A. Definisi Amenore bisa terjadi primer (tidak pernah menstruasi) ataupun sekunder (menarke, tetapi kemudian tidak ada periode menstruasi selama 3 bulan berturut-turut).. Etiologi paling sering adalah karena disfungsi dari hypothalamic-pituitary-ovarian (HPO) aksis (Chandran, 2008).
Amennorhea adalah tidak ada atau terhentinya haid secara abnormal. Hal tersebut normal
terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan dan menyusui, dan setelah menopause. Siklus
menstruasi normal meliputi interaksi antara komplek hipotalamus– hipofisis – aksis indung
telur serta organ reproduksi yang sehat.
Amenorrhea dapat diklasifikasikan menjadi :
a. Amenorrhea fisiologik : Terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan, laktasi dan
sesudah menopause.
b. Amenorrhea Patologik
Amenore primer adalah tidak adanya menstruasi sampai usia 16 tahun dengan
perkembangan pubertas yang normal atau sampai usia 14 tahun dengan
perkembangan pubertas yang tidak normal. Penyebab : kelainan congenital dan
kelainan genetik.
Amenorrhea Sekunder : Penderita pernah mendapat haid, tetapi kemudian tidak
dapat lagi + 3 bulan berturut-turut. Penyebab : hipotensi, anemia, gangguan gizi,
gangguan metabolisme, tumor, penyakit infeksi, kelemahan kondisi tubuh secara
umum dan stress psikologis. Amenore sekunder lebih sering terjadi daripada
amenore primer.
2. Epidemiologi / Insiden Kasus
Sekitar 3-4% dari populasi dengan usia reproduktif dapat ditemukan adanya
amenore yang bersifat patologik. Amenore didiagnosa pada perempuan yang tidak
menstruasi :
a. Sampai usia 13 tahun dan belum menunjukkan tanda – tanda pubertas
b. Sampai usia 15 tahun walaupun sudah menunjukkan tanda pubertas lain
c. Telah mengalami menstruasi, tetapi tidak menstruasi lagi selama interval 3 siklus
atau lebih atau selama 6 bulan
3. Etiologi / Penyebab
Penyebab Amenorrhea secara umum adalah:
![Page 2: amenorhea](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071710/55cf930d550346f57b9b5635/html5/thumbnails/2.jpg)
a. Hymen Imperforata : Selaput dara tidak berlubang sehingga darah menstruasi
terhambat untuk keluar.
b. Menstruasi Anavulatori : Rangsangan hormone-hormone yang tidak mencukupi
untuk membentuk lapisan dinding rahim sehingga tidak terjadi haid atau hanya
sedikit.
c. Disfungsi Hipotalamus : kelainan organik, psikologis, penambahan berat badan
d. Disfungsi hipofise : tumor dan peradangan
e. Disfungsi Ovarium : kelainan congenital, tumor
f. Endometrium tidak bereaksi
g. Penyakit lain : penyakitmetabolik, penyakit kronik, kelainan gizi, kelainan hepar dan
ginjal.
4. Patofisiologi
Disfungsi hipofise terjadi gangguan pada hipofise anterior gangguan dapat berupa
tumor yang bersifat mendesak ataupun menghasilkan hormone yang membuat menjadi
terganggu. Gangguan pada pasien ini disebabkan oleh gangguan mental yang secara tidak
langsung menyebabkan terjadinya pelepasan neurotransmitter seperti serotonin yang dapat
menghambat pelepasan gonadrotropin. Kelainan ovarium dapat menyebabkan amenorrhea
primer maupun sekuder. Amenorrhea primer mengalami kelainan perkembangan ovarium
(disgenesis gonad). Kegagalan ovarium premature dapat disebabkan kelainan genetic dengan
![Page 3: amenorhea](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071710/55cf930d550346f57b9b5635/html5/thumbnails/3.jpg)
peningkatan kematian folikel, dapat juga merupakan proses autoimun dimana folikel
dihancurkan. Melakukan kegiatan yang berlebih dapat menimbulkan amenorrhea dimana
dibutuhkan kalori yang banyak sehingga cadangan kolesterol tubuh habis dan bahan untuk
pembentukan hormone steroid seksual (estrogen dan progesterone) tidak tercukupi. Pada
keadaaan tersebut juga terjadi pemecahan estrogen berlebih untuk mencukupi kebutuhan
bahan bakar dan terjadilah defisiensi estrogen dan progesterone yang memicu terjadinya
amenorrhea. Pada keadaan latihan berlebih banyak dihasilkan endorphin yang merupakan
derifat morfin. Endorphin menyebabkan penurunan GnRH sehingga estrogen dan
progesterone menurun. Pada keadaan tress berlebih cortikotropin realizinghormone
dilepaskan. Pada peningkatan CRH terjadi opoid yang dapat menekan pembentukan GnRH.
6. Gejala Klinis
Tanda dan gejala yang muncul diantaranya :
Tidak terjadi haid
Produksi hormone estrogen dan progesterone menurun.
Nyeri kepala
Badan lemah
7. Komplikasi
Komplikasi yang paling ditakutkan adalah infertilitas. Komplikasi lainnya adalah tidak
percaya dirinya penderita sehingga dapat memperparah terjadinya amenorrhea. Komplikasi
lainnya muncul gejala-gejala lain akibat hormone seperti osteoporosis.
8. Pemeriksaan Diagnostik / penunjang
Pada amenorrhea primer : apabila didapatkan adanya perkembangan seksual sekunder
maka diperlukan pemeriksaan organ dalam reproduksi (indung telur, rahim, perekatan dalam
rahim). Melalui pemeriksaan USG, Histerosal Pingografi, histeroskopi dan Magnetic
Resonance Imaging (MRI), apabila tidak didapatkan tanda-tanda perkembangan seksualitas
sekunder maka diperlukan pemeriksaan kadar hormone FSH dan LH setelah kemungkinan
kehamilan disingkirkan pada amenorrhea sekunder maka dapat dilakukan pemeriksaan
Thyroid Stimulating Hormon (TSH) karena kadar hormone thyroid dapat mempengaruhi
kadar hormone prolaktin dalam tubuh.
![Page 4: amenorhea](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071710/55cf930d550346f57b9b5635/html5/thumbnails/4.jpg)
9. Penatalaksanaan
![Page 5: amenorhea](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071710/55cf930d550346f57b9b5635/html5/thumbnails/5.jpg)
Pengelolaan pada pasien ini tergantung dari penyebab. Bila penyebab adalah
kemungkinan genetic, prognosis kesembuhan buruk. Menurut beberapa penelitian dapat
dilakukan terapi sulih hormone, namun infertilitas masih dapat terjadi.
Pengobatan yang dilakukan sesuai dengan penyebab dari amenorrhea yang dialami,
apabila penyebabnya adalah obesitas maka diit dan olahraga adalah terapinya, belajar untuk
mengatasi stress dan menurukan aktivitas fisik yang berlebih juga dapat membantu.
Pembedahan atau insisi dilakukan pada wanita yang mengalami Amenorrhea Primer