Amelya Lesmana

14
DIAGNOSIS KOMUNITAS DENGAN SURVEY MANDIRI DISUSUN SEBAGAI PERSYARATAN TUGAS KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Disusun Oleh: Amelya Lesmana (030.09.011)

description

ilmu kesehatan masyarakat UNDIP

Transcript of Amelya Lesmana

Page 1: Amelya Lesmana

DIAGNOSIS KOMUNITAS DENGAN SURVEY MANDIRI

DISUSUN SEBAGAI PERSYARATAN TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Disusun Oleh:

Amelya Lesmana

(030.09.011)

KEPANITERAAN KLINIK

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGOROFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

PERIODE 29 JUNI 2015 – 12 SEPTEMBER 2015

Page 2: Amelya Lesmana

PENDAHULUAN

Profil dokter masa depan menurut WHO (The Future Doctor) mencakup

Care provider, Decision Maker, Educator, Manager dan Community Leader.

Salah satu posisi atau pekerjaan yang akan dijalani dokter adalah memimpin suatu

fasilitas kesehatan. Pada sistim kesehatan di Indonesia di tingkat primer, dikenal

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang bertanggung jawab terhadap

masyarakat di area kerjanya, yaitu kecamatan atau kelurahan. Fungsi dari

puskesmas ada 3, yaitu Pusat pengembangan program kesehatan, Pusat pelayanan

kesehatan primer, Pusat pemberdayaan masyarakat.

Sebagai pusat pengembangan program kesehatan, maka fasilitas kesehatan

perlu melakukan melakukan Diagnosis Komunitas (Community Diagnosis),

sehingga program kesehatan yang dilakukan sesuai dengan masalah yang terutama

dihadapi oleh komunitas/masyarakat di area tersebut. Diagnosis komunitas

merupakan keterampilan (skill) yang harus dikuasai oleh dokter di fasilitas

kesehatan tingkat primer, dan/atau bila bekerja sebagai pimpinan institusi/unit

kesehatan yang bertanggung jawab atas kesehatan suatu komunitas/masyarakat.

Terdapat beberapa persamaan dan perbedaan di antara pendekatan

kedokteran klinis dan kedokteran komunitas dalam penegakan diagnosis masalah

kesehatan. Seorang klinisi akan memeriksa pasien serta harus mampu menentukan

kondisi patologis berdasarkan gejala dan tanda yang ada agar dapat menegakkan

diagnosis penyakit dan memilih cara tepat untuk pengobatannya. Pada kedokteran

komunitas, keterampilan epidemiologi (mempelajari tentang frekwensi dan dis-

tribusi penyakit serta faktor determinan yang mempengaruhinya di kalangan

manusia) sangat diperlukan untuk dapat memeriksa seluruh masyarakat dan

memilih indikator yang sesuai untuk menjelaskan masalah kesehatan di

komunitas; kemudian menetapkan diagnosis komunitas serta menetapkan

Page 3: Amelya Lesmana

intervensi yang paling efektif untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat.

Page 4: Amelya Lesmana

DIAGNOSIS KOMUNITAS

A. DEFINISI

Diagnosis Komunitas adalah upaya yang sistematis yang meliputi upaya

pemecahan masalah kesehatan keluarga sebagai unit primer komunitas dan

masyarakat sebagai lokus penegakkan diagnosis komunitas. Pada tahapan

diagnosis komunitas ini lebih mengarah pada pendekatan problem solving.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam mempelajari diagnosis komunitas adalah diharapkan

mampu memahami dan mengaplikasikan konsep-konsep epidemiologi terapan

untuk melakukan diagnosis komunitas di suatu wilayah kerja tertentu, sehingga

teridentifikasi permasalahan yang mendasar dan solusi pemecahan masalah

disusun secara sistematis dan terstruktur secara utuh dan benar.

2. Tujuan Khusus

a. Komunikasi dengan key person dan community members untuk kerjasama

dan partisipasi dalam mengatasi permasalahan kesehatan keluarga sebagai

unit terkecil dan masyarakat atau komunitas sebagai sasaran.

b. Menyusun format yang sesuai untuk pengumpulan data komunitas.

c. Menseleksi tes-tes penyaringan yang valid dan acceptable & applicable.

d. Mengetahui kebutuhan dan masalah yang dirasakan masyarakat mengenai

kesehatan.

e. Menseleksi sampel yang dapat mewakili komunitas dalam wilayahnya.

f. Menyelenggarakan pengumpulan data di komunitas untuk mendapatkan

berbagai informasi yang relevan dengan pembuatan diagnosis komunitas.

Page 5: Amelya Lesmana

g. Mendapatkan informasi epidemiologik untuk berbagai kejadian yang ada

di komunitas, termasuk masalah gizi dan gangguan yang berkaitan dengan

kesehatan.

h. Menganalisis data yang dihasilkan dari survei komunitas.

i. Membicarakan hasil interpretasi data dengan penduduk dan menyusun

upaya pemecahan masalah yang sesuai.

j. Menilai hasil pemecahan masalah kesehatan di komunitas.

k. Menyusun laporan diagnosis komunitas disajikan dalam forum terbuka.

C. PERBEDAAN DIAGNOSIS INDIVIDUAL DENGAN KOMUNITAS

NO. PARAMETERDIAGNOSIS

INDIVIDUAL

DIAGNOSIS

KOMUNITAS

1. Informasi yang

penting

Bagaimana riwayat

alamiah penyakit yang

lebih spesifik,

perkembangan,

prognosis, terapi, status

gizi, individu yang

menjadi perhatian

/sasarannya.

Bagaimana proses

perjalanan penyakit dan

peran faktor risiko status

gizi, lingkungan, perilaku

dimana keluarga,

komunitas dan

masyarakat yang menjadi

perhatian /sasarannya.

2. Langkah-

langkah

kegiatan

Anamnesis, pemeriksaan

fisik, pemeriksaan

penunjang, pemeriksaan

diagnostik, pengobatan,

perawatan, dan

monitoring serta follow

up.

Problem solving yang

Analisis situasi,

identifikasi masalah,

penyebab masalah,

prioritas masalah,

alternatif pemecahan

masalah, penyusunan

program kerja,

pelaksanaan,

pengawasan, dan

Page 6: Amelya Lesmana

bersifat individual. monitoring, serta

evaluasi.

Problem solving yang

bersifat komunitas.

3. Sasaran

kegiatan

Individual Keluarga unit terkecil,

komunitas, dan

masyarakat.

D. KOMPONEN DIAGNOSIS KOMUNITAS

Komponen penting dalam penegakkan diagnosis komunitas sangat

dipengaruhi oleh beberapa faktor internal. Menurut H.L.Blum, bahwa derajat

kesehatan sepenuhnya dipengaruhi oleh empat variabel penting, diantaranya

faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Namun, jika

ditinjau dari aspek epidemiologi gangguan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tiga

variabel, yaitu agent, host, dan environment. Oleh karena itu, sehubungan dengan

dua konsep diatas perlu digali informasi yang berhubungan dengan derajat

kesehatan komunitas, antara lain:

1. Demografi dan angka statistikvital penduduk yang penting.

2. Berbagai sebab morbiditas dan mortalitas, berdasarkan spesifik umur, seks

dan lain sebagainya.

3. Pemanfaatan pelayanan kesehatan setempat.

4. Tahapan pemecahan masalah.

5. Pola gizi, pemberian makanan, dan penyapihan anak.

6. Keadaan sosio-kultural dan sosio-ekonomi komunitas.

7. Pola kepemimpinan dan komunikasi dalam komunitas.

Page 7: Amelya Lesmana

8. Kesehatan mental, dan sebab utama gangguan stress.

9. Bagaimana fasilitas higiene lingkungan pada komunitas tersebut.

10. KAP penduduk kaitan dengan kesehatan.

11. Masalah yang terkait dengan epidemioogi deskriptif.

12. Derajat keterlibatan penduduk yang terkait dengan kesehatan.

13. Sebab-sebab kegagalan program kesehatan di komunitas.

E. LANGKAH – LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Beberapa langkah pemecahan masalah dalam metode diagnosis komunitas

meliputi beberapa tahapan, antara lain:

1. Analisis situasi

2. Identifikasi masalah

3. Prioritas masalah

4. Penyebab masalah

5. Alternatif pemecahan masalah

6. Pelaksanaan dan penyusunan POA

7. Monitoring dan evaluasi

F. TEKNIK PEMECAHAN MASALAH

1. Teknik Identifikasi Masalah

a) Tren

Metode ini menggunakan pendekatan epidemiologi yaitu mempelajari

penyebaran dan distribusi orang, waktu, dan tempat yang disajikan dalam

bentuk grafik dan tabel.

b) Brainstorming

Metode yang paling efektif untuk mengidentifikasi masalah, penyebab

masalah serta mengajukan solusi sebagai alternatif pemecahan masalah.

c) Pendekatan sistem

Page 8: Amelya Lesmana

Merupakan kumpulan dari beberapa permasalahan yang saling ada

keterkaitan, saling mempengaruhi, dan saling berinteraksi antara

permasalahan yang satu dengan permasalahan yang lain sehingga dalam

suatu permasalahan perlu diperhatikan hubungan antar permasalahan

tersebut.

d) Flow chart

Merupakan metode yang menggambarkan alur tahapan dalam suatu proses

dengan menggunakan beberapa simbol sederhana dan logis yang

mencerminkan berbagai kegiatan dan keputusan sehingga menentukan

bagaimana proses itu terjadi.

e) Daftar tilik

Merupakan suatu format untuk menandai atau mencatat data yang diamati

secara langsung atau kegiatan yang diinginkan, biasanya berupa tabel atau

daftar isian.

f) Peta radar (radar chart)

Merupakan besarnya kesenjangan atau masalah kinerja program dengan

target kinerja suatu organisasi.

2. Teknik Penentuan Prioritas

a) Brainstorming

Metode ini diarahkan untuk merumuskan dan menetapkan kriteria prioritas

yang sesuai dengan kebutuhan setempat.

b) MCUA (Multiple Criteria Utility Assessment)

Yaitu menggunakan kriteria majemuk untuk menentukan prioritas masalah

yang didasarkan dengan pemberian skor dan bobot pada masalah yang

teridentifikasi.

c) Metode Delphi

Metode ini sebelumnya digunakan untuk meramal kejadian yang akan

datang.

d) Metode Delbecq

Page 9: Amelya Lesmana

Metode ini dirumuskan dalam kelompok diskusi terarah atau FGD

membahas dan merumuskan kriteria prioritas.

e) Metode Hanlon

Tujuan metode Hanlon, antara lain:

1. Untuk mengidentifikasi berbagai faktor luar yang mempengaruhi

masalah yang ada yang diperlukan dalam proses penentuan

prioritas masalah

2. Mengiventarisasi berbagai faktor tersebut dan memberikan bobot

terhadap kelompok faktor

3. Memungkinkan terjadi perubahan faktor dan nilai sesuai dengan

keperluan.

3. Faktor-faktor PEARL

Faktor PEARL bertujuan untuk menjamin terselenggaranya

kesinambungan program dengan baik. PEARL terdapat beberapa idikator, antara

lain:

P = Kesesuaian (appropiateeness)

E = Secara ekonomi murah (economic feasibility)

A = Dapat diterima (acceptability)

R = Tersedianya sumber (resources availability)

L = Legalitas terjamin (Legality)

4. Metode USG

Metode ini merupakan semi kuantitatif untuk menentukan prioritas

masalah dengan memperhatikan aspek U (urgency), S (seriousness), dan G

(growth).

5. Teknik Pemecahan Masalah

Page 10: Amelya Lesmana

SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor kunci

yang digunakan dalam memecahkan permasalahan terhadap kelemahan atau

hambatan yang ditemukan. Sumber data beberapa faktor kunci diperoleh melalui

brainstorming, hasil survei, kuesioner, dan lain sebagainya.

6. Teknik Evaluasi

SMD DAN MMD MERUPAKAN DIAGNOSIS KOMUNITAS

SMD dan MMD yang dilakukan berlokasi di Dusun Komboran, Desa

Paripurno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Dari MMD yang kami

buat sudah merupakan diagnosis komunitas karena sudah mengikuti langkah-

langkah diagnosis komunitas, diantaranya identifikasi masalah, menentukan

prioritas masalah, menentukan penyebab masalah, menentukan penyebab masalah

yang paling mungkin, alternatif pemecahan masalah, penetapan pemecahan

masalah terpilih, penentuan rencana penerapan, dan monitoring serta evaluasi.