Ambulan Desa

11
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Inti kegiatan Desa Siaga adalah memberdayakan masyarakat agar maudan mampu untuk hidup sehat. Maka dalam pengembangannya diperlukan langkah langkah pendekatan edukatif, yaitu upaya mendampingi (memfasilitasi) masyarakat untuk menjalani proses pembelajaran yang berupa proses pemecahan masalah- masalah kesehatan yang di hadapinya. Untuk menuju Desa Siaga perlu dikaji berbagai kegiatan bersumber daya masyarakat yang ada (Posyandu,Polindes, Pos Obat Desa, Dana Sehat, Desa Siap-Antar-Jaga, Ambulan Desa, dll). Konsep Desa Siaga, dimana salah satu indikatornya adalah meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Awalnya program ini dalam suatu Desa Siaga akan dapat menggambarkan suatu masyarakat yang sadar, mau dan mampu untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat seperti kurang gizi, penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), kejadian bencana, kecelakaan, dan lain- lain, dengan memanfaatkan potensi setempat, secara gotong royong. Namun, dalam kenyataan nya, masih banyak kejadian kegawat daruratan khususnya pada ibu dan anak 1

description

KIA

Transcript of Ambulan Desa

Page 1: Ambulan Desa

BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

  Inti kegiatan Desa Siaga adalah memberdayakan masyarakat agar maudan

mampu untuk hidup sehat. Maka dalam pengembangannya diperlukan langkah

langkah pendekatan edukatif, yaitu upaya mendampingi (memfasilitasi)

masyarakat untuk menjalani proses pembelajaran yang berupa proses pemecahan

masalah-masalah kesehatan yang di hadapinya. Untuk menuju Desa Siaga perlu

dikaji berbagai kegiatan bersumber daya masyarakat yang ada

(Posyandu,Polindes, Pos Obat Desa, Dana Sehat, Desa Siap-Antar-Jaga, Ambulan

Desa, dll). Konsep Desa Siaga, dimana salah satu indikatornya adalah

meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Awalnya program ini dalam suatu Desa Siaga akan dapat menggambarkan suatu

masyarakat yang sadar, mau dan mampu untuk mencegah dan mengatasi berbagai

ancaman terhadap kesehatan masyarakat seperti kurang gizi, penyakit

menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB),

kejadian bencana, kecelakaan, dan lain-lain, dengan memanfaatkan potensi

setempat, secara gotong royong. Namun, dalam kenyataan nya, masih banyak

kejadian kegawat daruratan khususnya pada ibu dan anak yang mengalami

keterlambatan penanganan disebabkan kurang tanggapnya dan kesiagaan

masyrakat di bidang transportasi menuju sarana kesehatan sehingga angka

kematian masih tinggi di masyarakat. Salah satu upaya pencegahannya yaitu

dengan program ambulan desa yang mampu membantu masyarakat dalam

menanggulangi kegawat daruratan dan keselamatan ibu dan anak secara aman dan

cepat.

1

Page 2: Ambulan Desa

B. Tujuan 

1. Tujuan Umum

Membantu mempercepat penurunan AKI karena hamil,  nifas   dan

melahirkan. 

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi pentingnya dan tujuan ambulan desa

b. Untuk mengidentifikasi unsur-unsur perencanaan ambulan desa

2

Page 3: Ambulan Desa

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengantar

 Letak tempat tinggal yang jauh dari fasilitas kesehatan dan sulit di

jangkau, serta ketiadaan biaya untuk mencapai fasilitas kesehatan merupakan

masalah di sebagian besar daerah di Indonesia. Tujuan pengorganisasian ambulan

desa adalah memfasilitasi ibu hamil yang perlu dibawa atau dirujuk ke pelayanan

kesehatan seperti bidan/ Puskesmas/ Rumah sakit. Mekanisme pengorganisasian

ambulan desa di sesuaikan dengan kondisi atau kesepakatan masing-masing

daerah. Kepala Desa/ Kelurahan bersama satgas GSI di desa/kelurahan:

1. Menginventaris kendaraan di desa yang dapat diikutsertakan.

2. Membuat jadwal pendayagunaan kendaraan untuk membawa pasien.

3. Mencari dukungan dana dari pengusaha setempat untuk biaya operasional.

Ambulan desa tidak harus berupa mobil ambulan, tetapi dapat berupa alat

transportasi lain yang dapat membawa ibu hamil ke tempat pelayanan

kesehatan,seperti becak milik warga.

B. Definisi Ambulan Desa

 1.Ambulans desa adalah mobil milik warga yang secara sukarela disiagakan

untuk membantu ibu hamil yang telah tiba masa persalinannya atau ibu

hamil yang diharuskan untuk memeriksakan diri ke fasilitas yang lebih

memadai dari apa yang ada di tempat ia tinggal.

2. Ambulan desa adalah salah satu bentuk semangat gotong royong dan saling

peduli sesama warga desa dalam sistem rujukan dari desa ke unit rujukan

kesehatan yang berbentuk alat transportasi.

3. Ambulan desa adalah suatu alat transportasi yang dapat digunakan

untuk mengantarkan warga yang membutuhkan pertolongan dan perawatan

ditempat pelayanan kesehatan.

3

Page 4: Ambulan Desa

C. Tujuan Ambulan Desa

 1. Tujuan Umum

Mempercepat pelayanan kegawat daruratan masa1ah kesehatan, bencana

serta kesiap siagaan mengatasi masalah kesehatan yang terjadi atau

mungkin terjadi.

2. Tujuan Khusus

Membantu mempercepat penurunan AKI karena hamil, nifas dan

melahirkan.

D. Sasaran Ambulan Desa

Pihak-pihak yang berpengaruh terhadap perubahan perilaku individu dan

keluarga yang dapat menciptakan iklim yang kondusif terhadap perubahan

perilaku tersebut. Semua individu dan keluarga yang tanggap dan peduli

terhadap permasalahan kesehatan dalam hal ini kesiap siagaan memenuhi

sarana transportasi sebagai ambulan desa.

E. Kriteria Ambulan Desa

 1. Kendaraan yang bermesin yang sesuai standart ( mobil sehat ).

2. Mobil pribadi, perusahaan, pemerintah pengusaha.

3. ONLINE (siap pakai)

4

Page 5: Ambulan Desa

F. Indikator Proses Pembentukan Ambulan Desa

 1. Ada forum kesehatan yang aktif 

2.Gerakan bersama atau gotong royong oleh masyarakat dalam upaya

mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana serta kegawat

daruratan kesehatan dengan pengendalian faktor resikonya.

3. UKBM berkualitas (misalnya posyandu)

4. Pengamatan dan pemantauan masalah kesehatan

5.Penurunan kasus masalah kesehatan bencana atau kegawat daruratan

kesehatan

G. Pengelolaan Ambulan Desa

Ambulan desa dikelola oleh masyarakat sendiri baik termasuk toma, toga,dan

forum masyarakat lainnya dimana sasarannya adalah warga yang memiliki

kendaraan/alat transportasi serta siap bersiaga dalam jadwal yang

ditentukan(setiap harinya) untuk mengantarkan masyarakat yang mengalami

kegawat daruratan ketempat pelayanan kesehatan/rujukan.

H. Pembiayaan Ambulan Desa

 Pembiayaan ambulan desa bisa berasal dari dana sehat ataupun dari Dasolin

(Dana sosial bersalin) ataupun iuran rutin yang dibuat khusus oleh

masyarakat, hal tersebut dapat di musywarahkan oleh masyarakat untuk

disepakati bersama agar alat transportasi yang digunakan sebagai ambulan

desa dapat permasalahan kesehatan dalam hal ini kesiap siagaan memenuhi

sarana transportasi sebagai ambulan desa.

5

Page 6: Ambulan Desa

I. Pengaturan Jadwal:

1. Jadwal yang ditentukan adalah hasil musyawarah dari sasaran ambulan desa,

tokoh masyarakat/penaggung jawab serta pihak warga lainnya.

2. Dengan di adakannya musyawarah desa jadwal dapat diatur

secara bergantian baik secara harian atau berkala sesuai dengan kesepakatan

warga. Jika pengelolaan, pendanaan dan penjadwalan ambulan desa dapat di

musyawarahkan dengan baik, maka program tersebut dapat di jalankan

sesuai dengan keinginan masyarakat, sehingga keterlambatan penanganan

kegawat daruratan dalam masalah kesehatan masyarakat khususnya ibu dan

anak dapat diatasi.

6

Page 7: Ambulan Desa

BAB III

PENUTUPAN

 

A. KESIMPULAN

1. Ambulan desa adalah suatu alat transportasi yang dapat digunakan

untuk mengantarkan warga yang membutuhkan pertolongan dan

perawatan ditempat pelayanan kesehatan.

2. Tujuan pengadaan ambulan desa adalah mempercepat pelayanan kegawat

daruratan masa1ah kesehatan, bencana serta kesiap siagaan mengatasi

masalah kesehatan yang terjadi atau mungkin terjadi.

3. Ambulan desa dikelola oleh masyarakat sendiri baik termasuk toma, toga,

dan forum masyarakat lainnya.

B. SARAN

Hendaknya para bidan maupun tenaga kesehatan lain selalu menerapkan

maupun mengaktifkan keberadaan ambulan desa, demi mencegah terjadinya

komplikasi yang tidak tertangani dengan segera. Dan hendaknya bidan selalu

aktif menggalakkan kegiatan-kegiatan pendukung kesejahteraan maupun

kesehatan masyarakat setempat.

7

Page 8: Ambulan Desa

DAFTAR PUSTAKA

1. Syafrudin, SKM, M.Kes, dkk. 2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Salemba

Medika: Jakarta

2. Bidan Menyongsong Masa Depan,PP IBI 2007. Depkes: Jakarta

3. Kurikulum dan Modul Pelatihan Bidan Poskesdes dan Pengembangan Desa

Siaga. Depkes: Jakarta.

4. Rita Yulifah dan Tri Johan Agus Yuswanto. 2009. Asuhan Kebidanan

Komunitas. Salemba Medika: Jakarta

8