ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

54
ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN PELEBARAN JALAN SURABAYA GRESIK (STA 4+800 - STA 7+000) (STA 4+800 - STA 7+000) MAHARSHI MEUNANG PERWITTA MAHARSHI MEUNANG PERWITTA 3106100112

Transcript of ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Page 1: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN PELEBARAN JALAN SURABAYA GRESIK

(STA 4+800 - STA 7+000)(STA 4+800 - STA 7+000)

MAHARSHI MEUNANG PERWITTAMAHARSHI MEUNANG PERWITTA3106100112 3106100112

ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN PELEBARAN JALAN PELEBARAN JALAN SURABAYA GRESIK

(STA 4+800 (STA 4+800 - STA 7+000)STA 7+000)(STA 4+800 STA 7+000)

MAHARSHI MEUNANG PERWITTA3106100112

Page 2: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

I.Pendahuluan:I.Pendahuluan:II.Tinjauan PustakaIII. MetodologiIII. MetodologiIV. Analisa DataIV. Analisa DataV . Perencanaan Perkerasaan dan MetodePerbaikan Tanah.Perbaikan Tanah.VI .Penutup (Kesimpulan dan Saran).

I.I.PendahuluanPendahuluan::I.Pendahuluan:II.Tinjauan PustakaIII. MetodologiIV. Analisa DataV . Perencanaan Perkerasaan dan MetodePerbaikanPerbaikan Tanah.Tanah.Perbaikan Tanah.VI .Penutup (Kesimpulan dan Saran).

Page 3: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …
Page 4: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Latar Belakang:Latar Belakang:Jalan Surabaya Gresik merupakan jalan nasional.Jalan Surabaya-Gresik yang semula 2 lajur 2 arah undivided Jalan Surabaya-Gresik yang semula 2 lajur 2 arah undivided akan dilakukan pelebaran menjadi 6 lajur 2 arah divided.Kondisi tanah asli adalah lempung lembek sampai kedalaman25m.25m.Perencanaan yang telah ada pada memiliki beberapakelemahan antara lain:

1. Perencanaan dan pelaksanaan dilapangan tidakmemperhitungkan terjadinya penurunan lapisan tanah asli. 2. Pada perencanaan yang ada lapisan perkerasaan yang 2. Pada perencanaan yang ada lapisan perkerasaan yang digunakan adalah lapisan perkerasaan dengan tebal minimum

LatarLatar BelakangBelakang::Latar Belakang:Jalan Surabaya Gresik merupakan jalan nasional.Jalan SurabayaSurabaya-Gresik yang Gresik yang semula 2 lajurlajur 2 arah undivided Surabaya Gresik yang lajurakan dilakukan pelebaran menjadi 6 lajur 2 arah divided.Kondisi tanah asli adalah lempung lembek sampai kedalaman25m.25m.25m.Perencanaan yang telah ada pada memiliki beberapakelemahan antara lain:

1. Perencanaan dan pelaksanaan dilapangan tidakmemperhitungkan terjadinya penurunan lapisan tanah asli. 2. 2. PadaPada perencanaanperencanaan yang yang adaada lapisanlapisan perkerasaanperkerasaan yang yang 2. Pada perencanaan yang ada lapisan perkerasaanperkerasaanperkerasaanperkerasaan yang digunakan adalah lapisan perkerasaan dengan tebal minimum

Page 5: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

LOKASI JALAN SURABAYA -GRESIKLOKASI JALAN SURABAYA -GRESIKLOKASI JALAN SURABAYA LOKASI JALAN SURABAYA -GRESIKGRESIKLOKASI JALAN SURABAYA GRESIK

Page 6: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

LOKASI STA 4+800 STA 7+000LOKASI STA 4+800 STA 7+000LOKASI STA 4+800 LOKASI STA 4+800 STA 7+000STA 7+000LOKASI STA 4+800 STA 7+000

Page 7: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Perumusan Masalah :Perumusan Masalah :

Berapa tinggi initial (Hintial) timbunan agar tinggi akhirBerapa tinggi initial (Hintial) timbunan agar tinggi akhirtimbunan yang direncanakan tetap tercapai setelah settlement pada lapisan tanah lembek berakhir?Bagaimanakah caranya mengurangi pengaruh beda penurunanBagaimanakah caranya mengurangi pengaruh beda penurunanantara timbunan yang lama dan yang baru?Bagaimana perbaikan tanah dasar agar dapat mempercepatBagaimana perbaikan tanah dasar agar dapat mempercepatsettlement yang diprediksi akan terjadi serta dapatmeningkatkan daya dukung tanah dasarnya?Berapa tebal perkerasan untuk kondisi lalu-lintas yang adaBerapa tebal perkerasan untuk kondisi lalu-lintas yang adaselama umur rencana?

Perumusan Masalah :Perumusan Masalah :Perumusan Masalah :

BerapaBerapa tinggitinggi initial (initial (Hintial)) timbunan agar agar tinggitinggi akhirBerapa tinggi initial ( ) agar tinggitimbunan yang direncanakan tetap tercapai setelah settlement pada lapisan tanah lembek berakhir?BagaimanakahBagaimanakah mengurangimengurangi pengaruhpengaruh bedabedaBagaimanakah caranya mengurangi pengaruh beda penurunanantara timbunan yang lama dan yang baru?BagaimanaBagaimana perbaikanperbaikan tanahtanah dasardasar agar agar dapatdapat mempercepatmempercepatBagaimana perbaikan tanah dasar agar dapat mempercepatsettlement yang diprediksi akan terjadi serta dapatmeningkatkan daya dukung tanah dasarnya?BerapaBerapa tebaltebal perkerasanperkerasan untukuntuk kondisikondisi lalulalu lintaslintas adaadaBerapa tebal perkerasan untuk kondisi lalu-lintas yang adaselama umur rencana?

Page 8: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Tujuan:Tujuan:

Mengetahui tinggi initial (Hintial) timbunan.Mengetahui tinggi initial (Hintial) timbunan.Mengetahui cara mengurangi pengaruh beda penurunan antaratimbunan yang lama dan yang baru.Mengunakan beberapa metode perbaikan tanah untukMengunakan beberapa metode perbaikan tanah untukmenghilangkan settlement dan meningkatkan daya dukungtanah dasarnya.tanah dasarnya.Merencanakan Tebal perkerasan sesuai kondisi lalu-lintas yang ada selama umur rencana.

Tujuan:Tujuan:Tujuan:

MengetahuiMengetahui tinggitinggi initial (initial (Hintial)) timbunan.Mengetahui tinggi initial ( )Mengetahui cara mengurangi pengaruh beda penurunan antaratimbunan yang lama dan yang baru.Mengunakan beberapa metode perbaikan tanah untukmenghilangkan settlement dan meningkatkan daya dukungtanahtanah dasarnyadasarnya..tanah dasarnya.Merencanakan Tebal perkerasan sesuai kondisi lalu-lintas yang ada selama umur rencana.

Page 9: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Batasan Masalah:Batasan Masalah:

Data tanah yang digunakan berasal dari LaboratoriumData tanah yang digunakan berasal dari LaboratoriumMekanika Tanah, Jurusan Teknik Sipil, ITSJalan yang dirncanakan Antara STA 4+800 - STA7+000Umur rencana perkerasan jalan adalah 20 tahun untukUmur rencana perkerasan jalan adalah 20 tahun untukperkerasaan kaku dan 10 tahun untuk perkerasaan lentur.Tidak membahas biaya pelaksanaan yang digunakan.Tidak membahas biaya pelaksanaan yang digunakan.Tidak membahas metode pelaksanaan.

Batasan Masalah:Batasan Masalah:Batasan Masalah:

Data tanah yang yang digunakandigunakan berasal dari Laboratoriumyang digunakanMekanika Tanah, Jurusan Teknik Sipil, ITSJalan yang dirncanakan Antara STA 4+800 - STA7+000Umur rencana perkerasan jalan adalah 20 tahun untukperkerasaan kaku dan 10 tahun untuk perkerasaan lentur.TidakTidak membahasmembahas biayabiaya pelaksanaanpelaksanaan yang yang digunakandigunakanTidak membahas biaya pelaksanaan yang digunakan.Tidak membahas metode pelaksanaan.

Page 10: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

ManfaatManfaat

Dapat digunakan sebagai referensi oleh pihak-pihakDapat digunakan sebagai referensi oleh pihak-pihakyang terkait.

ManfaatManfaatManfaat

Dapat digunakan sebagai referensi oleh pihak-pihakyang terkait.

Page 11: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …
Page 12: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Pengertian Perkerasaan JalanPengertian Perkerasaan Jalan

Perkerasan jalan adalah suatu lapisan tambahan yang Perkerasan jalan adalah suatu lapisan tambahan yang diletakan diatas jalur tanah, dimana lapisan tambahan tersebut terdiri dari material yang lebih keras/ kaku dengan tujuan agar jalur jalan tersebut dapat dilalui oleh kendaraan dalam segala jalur jalan tersebut dapat dilalui oleh kendaraan dalam segala cuaca.Berdasarkan material pengikatnya perkerasaan jalan dibedakan menjadi 2 macam yaitu:

- Perkerasaan kaku (rigid pavement)- Perkerasaan lentur (flexible pavement)- Perkerasaan lentur (flexible pavement)

PengertianPengertian PerkerasaanPerkerasaan JalanJalanPengertian Perkerasaan Jalan

Perkerasan jalan adalah suatu lapisan tambahan yang Perkerasan jalan adalah suatu lapisan tambahan yang Perkerasan jalan adalah suatu lapisan tambahan yang diletakan diatas jalur tanah, dimana lapisan tambahan tersebut terdiri dari material yang lebih keras/ kaku dengan tujuan agar jalur jalan tersebut dapat dilalui oleh kendaraan dalam segala jalur jalan tersebut dapat dilalui oleh kendaraan dalam segala jalur jalan tersebut dapat dilalui oleh kendaraan dalam segala cuaca.Berdasarkan material pengikatnya perkerasaan jalan dibedakan menjadi 2 macam yaitu:

- Perkerasaan kaku (rigid pavement)Perkerasaan lentur (Perkerasaan lentur (flexible pavementflexible pavementPerkerasaan lentur (flexible pavementPerkerasaan lentur (Perkerasaan lentur (flexible pavementPerkerasaan lentur ( ))- Perkerasaan lentur (Perkerasaan lentur (flexible pavementPerkerasaan lentur (flexible pavement)

Page 13: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Susunan konstruksi Susunan konstruksi perkerasaan kaku

Susunan konstruksi Susunan konstruksi perkerasaan lentur

Susunan konstruksi perkerasaan kaku

Susunan konstruksi Susunan konstruksi perkerasaan lentur

Page 14: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur MetodeBina MargaBina Marga

Pada konstruksi perkerasan lentur dengan Metode Bina MargaPada konstruksi perkerasan lentur dengan Metode Bina Margarumus untuk menentukan tebal perkerasan

menggunakan persamaan sebagai berikut:

(1)(1)Dimana: Wt18 = Total ekuivalen axle load 18.000 lbs EAL selama

umur rencanaFR = Faktor regionalFR = Faktor regional

Gt =` ITP = Indeks Tebal Perkerasan

DDT = 4,3 log (CBR) + 1,7

Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur MetodeBinaBina MargaMargaBina Marga

Pada konstruksi perkerasanperkerasan lentur dengandengan Metode Bina MargaMargaperkerasan dengan Margarumus untuk menentukan tebal perkerasan

menggunakan persamaan sebagai berikut:

Dimana: Wt18 = Total ekuivalen axle load 18.000 lbs EAL selamaumur rencana

FR = Faktor regionalregionalregionalGt =

` ITP = Indeks Tebal PerkerasanDDT = 4,3 log (CBR) + 1,7

Page 15: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku MetodeAASHTOAASHTO

Pada konstruksi perkerasan kaku dengan Metode AASHTO rumus untukmenentukan tebal perkerasanmenentukan tebal perkerasan

menggunakan persamaan sebagai berikut:

(2)

Dimana: Wt18= Total ekuivalen axle load 18.000 lbs EAL selama umur rencanaD = Tebal dari pelat beton perkerasan (in)Gt =

S c = Modulus hancur beton pada umur rencana 28hariS c = Modulus hancur beton pada umur rencana 28hariJ = Load transfer coeficient = 3,2 (Nilai yangdisarankan)

Z = E / kE = Modulus young dari betonk = Modulus of sub grade reaction (pci)

Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku MetodeAASHTOAASHTOAASHTO

Pada konstruksi perkerasan kaku dengan Metode AASHTO rumus untukmenentukanmenentukan tebaltebal perkerasanperkerasanmenentukan tebal perkerasan

menggunakan persamaan sebagai berikut:

(2)

Dimana: Wt18= Total ekuivalen axle load 18.000 lbs EAL selama umur rencanaD = Tebal dari pelat beton perkerasan (in)Gt =

SS cc = Modulus = Modulus hancurhancur betonbeton padapada umurumur rencanarencana 28hari28hariS c = Modulus hancur beton pada umur rencana 28hariJ = Load transfer coeficient = 3,2 (Nilai yangdisarankan)

Z = E / kE = Modulus young dari betonk = Modulus of sub grade reaction (pci)

Page 16: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Metode Pemampatan Awal DenganPercepatanPercepatan

Sistem drainase vertikal (vertical drain) sangat efektif untuk mempercepatkonsolidasi dari tanah compressible (seperti tanah lempung atau tanahlempung berlanau).

Metode pemampatan awal dengan percepatan (precompression) Bertujuan:

-Mempercepat waktu konsolidasi-Nilai gaya geser (Shear Strength) dari tanah meningkat.-Nilai gaya geser (Shear Strength) dari tanah meningkat.

Metode Pemampatan Awal DenganPercepatanPercepatanPercepatan

Sistem drainase vertikal (vertical drain) sangat efektif untuk mempercepatkonsolidasi dari tanah compressible (seperti tanah lempung atau tanahlempung berlanau).

Metode pemampatan awal dengan percepatan (precompression) Bertujuan:

-Mempercepat waktu konsolidasi-Nilai gaya geser (Shear Strength) dari tanah meningkat.

Page 17: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Gambar Pola susunan bujur sangkar, D = 1.13.s

Gambar Pola susunan segitiga, D = 1.05.s Gambar Pola susunan segitiga, D = 1.05.s

Gambar Pola susunan bujur sangkar, D = 1.13.s

Gambar Pola susunan segitiga, D = 1.05.s Gambar Pola susunan segitiga, D = 1.05.s Gambar Pola susunan segitiga, D = 1.05.s

Page 18: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Metode Perbaikan Tanah Dengan GeotextileDengan Geotextile

Geotextile merupakan bahan geosynthetics yang paling luasGeotextile merupakan bahan geosynthetics yang paling luaspengunnaanya dalam bidang teknik sipil.Pada Timbunan tanahgeotextile berfungsi sebagai separator dan reinforcer.

Metode Perbaikan Tanah DenganDengan GeotextileGeotextileDengan Geotextile

Geotextile merupakanmerupakan bahan geosyntheticsgeosynthetics yang paling yang paling luasmerupakan geosynthetics yang paling pengunnaanya dalam bidang teknik sipil.Pada Timbunan tanahgeotextile berfungsi sebagai separator dan reinforcer.

Page 19: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

METODOLOGIMETODOLOGI

Page 20: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Diagram AlirDiagram AlirDiagram Diagram AlirDiagram

Page 21: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …
Page 22: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

ANALISA DATAANALISA DATA

Page 23: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

DARI ANALISA DATA MAKA DARI ANALISA DATA MAKA DIPEROLEH:

Elevasi Final Timbunan.Disesuaikan dengan elevasi existing yaitu bervariasiDisesuaikan dengan elevasi existing yaitu bervariasi

antara 1- 2 m.

Data Tanah Timbunan.Sifat fisik timbunan meliputi Gs =2.57 , t = 1.93t/m3

dengan asumsi bahwa nilai = 30 dan nilai c = 0.Nilai CBR test (CBR rendaman) = 24.37%Nilai CBR test (CBR rendaman) = 24.37%

Nilai CBR rencana = 60 % x 24.37% = 15 %

DARI ANALISA DATA MAKA DARI ANALISA DATA MAKA DARI ANALISA DATA MAKA DIPEROLEH:

Elevasi Final Timbunan.DisesuaikanDisesuaikan dengandengan elevasielevasi existing existing yaituyaitu bervariasibervariasidengan existing yaitu

antara 1- 2 m.

Data Tanah Timbunan.Sifat fisik timbunan meliputi Gs =2.57 , t = 1.93t/m3

dengan asumsi bahwa nilai = 30 dan nilai c = 0.NNilai CBR testilai CBR test (CBR(CBR rendamanrendaman) = 24.37%) = 24.37%Nilai CBR test (CBR rendaman) = 24.37%

Nilai CBR rencana = 60 % x 24.37% = 15 %

Page 24: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Data Lalu Lintas Harian (LHR).Data Lalu Lintas Harian (LHR).

(PU Bina Marga Jawa Timur ,2009)

Faktor pertumbuhan ( i ).diperoleh dari data kependudukan dan perekonomiandiperoleh dari data kependudukan dan perekonomiandimana:

Data Lalu Lintas Harian (LHRData Lalu Lintas Harian (LHR).).Data Lalu Lintas Harian (LHR).

(PU Bina Marga Jawa Timur ,2009)

Faktor pertumbuhan ( i ).diperoleh dari data kependudukan dan perekonomiandimana:

Page 25: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Data Tanah Dasar .Data tanah dasar diperoleh dari Laboratorium Mekanika Tanah danBatuan Jurusan Teknik Sipil FTSP-ITS.Data tersebut berdasarkanpengujian dilapangan di jembatan Greges (4+725).

Data Tanah Dasar .Data tanah dasar diperoleh dari Laboratorium Mekanika Tanah danBatuan Jurusan Teknik Sipil FTSP-ITS.Data tersebut berdasarkanpengujian dilapangan di jembatan Greges (4+725).

Page 26: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Dengan mengunakan persamaan Kosasih dan Mochtar ,1997 makaDengan mengunakan persamaan Kosasih dan Mochtar ,1997 makadiperoleh nilai Cc dan Cs :

Cc = 0.007LL+0.0001wc2 - 0.18Cs = 0.002LL+ 0.00002 wc2 - 0.06

Dengan mengunakan persamaan Kosasih dan Mochtar ,1997 makadiperoleh nilai Cc dan Cs :

Cc = 0.007LL+0.0001wc2 - 0.18Cs = 0.002LL+ 0.00002 wc2 - 0.06

Page 27: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

PERENCANAAN PERKERASAN DAN PERENCANAAN PERKERASAN DAN METODE PERBAIKAN TANAH

PERENCANAAN PERKERASAN DAN PERENCANAAN PERKERASAN DAN PERENCANAAN PERKERASAN DAN METODE PERBAIKAN TANAH

Page 28: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Perencanaan Tebal Perkerasan..1.Perkerasan Kaku.

Menghitung nilai LHR rencana selama umur rencana:Tabel Perhitungan LHR lajur rencana selama umur rencana

Perencanaan Tebal Perkerasan.1.Perkerasan Kaku.

Menghitung nilai LHR rencana selama umur rencana:Tabel Perhitungan LHR lajur rencana selama umur rencana

Page 29: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Menghitung nilai EAL pada masing masing jenis kendaraan:Tabel Perhitungan EALTabel Perhitungan EAL

EAL UR 20 Tahun = EAL x 365 x SF*= 225856 x 365 x 5= 225856 x 365 x 5

= 412.187.200Dengan :

SF = Faktor keamanan untuk mengatasi kelebihan muatan yang biasa terjadi diIndonesia

Digunakan SF = 5 (Mochtar dkk. 1999)

Log Wt 18 = Log (412046675)= 8.61= 8.61

Menghitung nilai EAL pada masing masing jenis kendaraan:TabelTabel PerhitunganPerhitungan EALEALTabel Perhitungan EAL

EAL UR 20 Tahun = EAL x 365 x SF* EAL x 365 x SF*= 225856 x 365 x 5

= 412.187.200Dengan :

SF = Faktor keamanan untuk mengatasi kelebihan muatan yang biasa terjadi diIndonesia

Digunakan SF = 5 (Mochtar(Mochtar( dkk. 1999)1999)1999

Log Wt 18 = Log (412046675)= 8.61= 8.61= 8.61

Page 30: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Menghitung tebal perkerasan kaku dengan menggunakan Persamaan2.2. Adapun data data yang digunakan untuk perencanaanperkerasan adalah:perkerasan adalah:

f'c = 40 MPa = 400 kg/cm2 =5692 lb/in2

Umur rencana = 20 tahunS'c = 0.62 = 3.9MPa = 39 kg/cm2 = 555 lb/in2

E = 2x104 MPa = 2.84 x 106 lb/in2

CBR design = 15 k = 60 MPa/mm = 23.62 lb/in3CBR design = 15 k = 60 MPa/mm = 23.62 lb/inJ = 3.2

Dengan menggunakan persamaan 2.2 didapatkan tebal perkerasan(t) = 12.8 inch = 32.5cm. Untuk memudahkan didalam(t) = 12.8 inch = 32.5cm. Untuk memudahkan didalampelaksanaan, maka untuk tebal perkerasan menggunakan tebal = 33 cm.

Menghitung tebal perkerasan kaku dengan menggunakan Persamaan2.2. Adapun data data yang digunakan untuk perencanaanperkerasanperkerasan adalahadalahperkerasan adalah:

f'c = 40 MPa = 400 kg/cm2f'c = 40 MPa = 400 kg/cm2f'c = 40 MPa = 400 kg/cm =5692 lb/in2=5692 lb/in2=5692 lb/inUmur rencana = 20 tahunS'c = 0.62 = 3.9MPa = 39 kg/cm2S'c = 0.62 = 3.9MPa = 39 kg/cm2S'c = 0.62 = 3.9MPa = 39 kg/cm = 555 lb/in2= 555 lb/in2= 555 lb/inE = 2x104 MPa = 2.84 x 106 lb/in2

CBR design = 15 k = 60 CBR design = 15 k = 60 MPaMPa/mm/mm = 23.62 lb/in= 23.62 lb/in3CBR design = 15 k = 60 MPa/mm = 23.62 lb/inJ = 3.2

Dengan menggunakan persamaan 2.2 didapatkan tebal perkerasan(t) = 12.8 inch = 32.5cm. (t) = 12.8 inch = 32.5cm. UntukUntuk memudahkanmemudahkan didalamdidalam(t) = 12.8 inch = 32.5cm. Untuk memudahkan didalampelaksanaan, maka untuk tebal perkerasan menggunakan tebal = 33 cm.

Page 31: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Perencanaan Tebal Perkerasan.2.Perkerasan Lentur.2.Perkerasan Lentur.

Menghitung nilai LHR rencana selama umur rencana:Tabel Perhitungan LHR lajur rencana selama umur rencanaTabel Perhitungan LHR lajur rencana selama umur rencana

Perencanaan Tebal Perkerasan.2.Perkerasan Lentur.

Menghitung nilai LHR rencana selama umur rencana:TabelTabel PerhitunganPerhitungan LHR LHR lajurlajur selamaselamaTabel Perhitungan LHR lajur rencana selama umur rencana

Page 32: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Menghitung nilai EAL pada masing masing jenis kendaraan:Tabel Perhitungan EALTabel Perhitungan EAL

EAL UR 10 Tahun = EAL x 365 x SF*= 88894 x 365 x 5= 88894 x 365 x 5

= 16.2231.550Dengan :

SF = Faktor keamanan untuk mengatasi kelebihan muatan yang biasa terjadi diIndonesia

Digunakan SF = 5 (Mochtar dkk. 1999)

Log Wt 18 = Log (162231550)= 8.21= 8.21

Menghitung nilai EAL pada masing masing jenis kendaraan:TabelTabel PerhitunganPerhitungan EALEALTabel Perhitungan EAL

EAL UR 10 Tahun = EAL x 365 x SF* EAL x 365 x SF*= 88894 x 365 x 5

= 16.2231.550Dengan :

SF = Faktor keamanan untuk mengatasi kelebihan muatan yang biasa terjadi diIndonesia

Digunakan SF = 5 (Mochtar(Mochtar( dkk. 1999)1999)1999

Log Wt 18 = Log (162231550)= 8.21= 8.21= 8.21

Page 33: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Tebal lapisan permukaan (surface course):ITP = a1. D1 (ITP dipeoleh dari persaamaan 2.1)ITP = a1. D1 (ITP dipeoleh dari persaamaan 2.1)8.9 = 0.4 . D1D1 = 8.9/0.4 = 22.25 > Tebal minimum Maka dipakai D1= 23 cmMaka dipakai D1= 23 cm

Tebal lapisan pondasi atas (base course):ITP = a1.D1+a2.D2 (ITP dipeoleh dari persaamaan 2.1)9.46= 0.4 . 23 + 0.14 . D29.46= 0.4 . 23 + 0.14 . D2D2=1.857 < Tebal minimum

Maka dipakai tebal minimum D2 = 20 cm Maka dipakai tebal minimum D2 = 20 cm Tebal lapisan pondasi Bawah (Sub base course):

ITP = a1.D1+a2.D2+ a3 . D3 (ITP dipeoleh dari persaamaan 2.1)11 = 0.4 . 23 + 0.14 .20 + 0.12 D311 = 0.4 . 23 + 0.14 .20 + 0.12 D3D3 = - 8.333 < Tebal minimumMaka dipakai tebal minimum D3 = 20 cm

Tebal lapisan permukaan (surface course):ITP = a1. D1 (ITP (ITP dipeolehdipeoleh dari persaamaanpersaamaan 2.1)2.1)(ITP dipeoleh persaamaanpersaamaanpersaamaanpersaamaan 2.1)8.9 = 0.4 . D1D1 = 8.9/0.4 = 22.25 > Tebal minimum MakaMaka dipakaidipakai D1= 23 cmD1= 23 cmMaka dipakai D1= 23 cm

Tebal lapisan pondasi atas (base course):ITP = a1.D1+a2.D2 (ITP dipeoleh dari persaamaan 2.1)9.46= 0.4 . 23 + 0.14 . D2D2=1.857 < Tebal minimum

Maka dipakaidipakai tebal minimum D2 = 20 cm dipakaiTebal lapisan pondasi Bawah (Sub base course):

ITP = a1.D1+a2.D2+ a3 . D3 (ITP dipeoleh dari persaamaan 2.1)11 = 0.4 . 23 + 0.14 .20 + 0.12 D311 = 0.4 . 23 + 0.14 .20 + 0.12 D311 = 0.4 . 23 + 0.14 .20 + 0.12 D3D3 = - 8.333 < Tebal minimumMaka dipakai tebal minimum D3 = 20 cm

Page 34: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Perhitungan H initial Timbunan :Penentuan H timbunan dihitung dengan menghitungPenentuan Hinitial timbunan dihitung dengan menghitung

pemampatan terlebih dahulu akibat beban permisalan konstan(Beban timbunan saja) yaitu 8 t/m2 , 6 t/m2 , 4 t/m2 , dan 2 t/m2

Tabel Perhitungan Hinitial Timbunan.Tabel Perhitungan Hinitial Timbunan.

Perhitungan H initial Timbunan :PenentuanPenentuan HH timbunantimbunan dihitungdihitung dengandengan menghitungmenghitungPenentuan Hinitial timbunan dihitung dengan menghitung

pemampatan terlebih dahulu akibat beban permisalan konstan(Beban timbunan saja) yaitu 8 t/m2(Beban timbunan saja) yaitu 8 t/m2(Beban timbunan saja) yaitu 8 t/m , 6 t/m2 , 4 t/m2 , dan 2 t/m2, dan 2 t/m2, dan 2 t/m

TabelTabel PerhitunganPerhitungan HH TimbunanTimbunanTabel Perhitungan Hinitial Timbunan.

Page 35: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …
Page 36: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Metode Perbaikan Tanah dengan PVD.1.Pola pemasangan dan jarak PVD.Tabel pemasangan PVD pola segi-3 dan segi-4

Untuk perencanaan PVD, dipilih pola pemasangan segi-empat denganUntuk perencanaan PVD, dipilih pola pemasangan segi-empat denganjarak pemasangan 1 m, dibutuhkan waktu selama 23 minggu atau 5

bulan (Grafik U gab Vs Waktu).

Metode Perbaikan Tanah dengan PVD.1.Pola pemasangan dan jarak PVD.Tabel pemasangan PVD pola segi-3 dan segi-4

UntukUntuk perencanaanperencanaan PVD,PVD, dipilihdipilih polapola pemasanganpemasangan segisegi-empatempat dengandenganUntuk perencanaan PVD, dipilih pola pemasangan segi empat denganjarak pemasangan 1 m, dibutuhkan waktu selama 23 minggu atau 5

bulan (Grafik U gab Vs Waktu).

Page 37: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Grafik U gab Vs WaktuGrafik U gab Vs Waktu

Page 38: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

2.Penentuan Kedalaman PVD.Pemasangan PVD direncanakan mulai dari muka tanah asli sampai kelapisan yang memiliki nilai rate of settlement 1 cm/tahun.

Tabel Perbandingan kedalaman PVD dengan Rate of Settlement Untuk umur rencana 10 tahun.

2.Penentuan Kedalaman PVD.Pemasangan PVD direncanakan mulai dari muka tanah asli sampai kelapisan yang memiliki nilai rate of settlement 1 cm/tahun.

Tabel Perbandingan kedalaman PVD dengan Rate of Settlement Untuk umur rencana 10 tahun.

Page 39: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Tabel Perbandingan kedalaman PVD dengan Rate of Settlement Untuk umur rencana 20 tahun.Untuk umur rencana 20 tahun.

Maka PVD dipasang sampai pada kedalaman 11 m dari muka tanah asliuntuk umur rencana 10 tahun(perkerasan lentur) dan 6 m untuk umurrencana 20 tahun (perkerasan kaku) karena rate of settlement pada tanahsudah menunjukkan nilai 0.943 cm/tahun dan 0.978 cm/tahun ( 1 sudah menunjukkan nilai 0.943 cm/tahun dan 0.978 cm/tahun ( 1 cm/tahun)

Tabel Perbandingan kedalaman PVD dengan Rate of Settlement Untuk umur rencana 20 tahun.

Maka PVD dipasang sampai pada kedalaman 11 m dari muka tanah asliuntuk umur rencana 10 tahun(perkerasan lentur) dan 6 m untuk umurrencana 20 tahun (perkerasan kaku) karena rate of settlement pada tanahsudahsudah menunjukkanmenunjukkan nilainilai 0.943 cm/0.943 cm/tahuntahun dandan 0.978 cm/0.978 cm/tahuntahun (( 1 1 1 sudah menunjukkan nilai 0.943 cm/tahun dan 0.978 cm/tahun ( 1 1 cm/tahun)

Page 40: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Karena pemasangan PVD tidak dilakukan pada keseluruhan tanahlembek maka derajat konsolidasi perlu dihitung kembali sesuai denganPanjang PVD rencana yaitu 11 m dan 6m untuk pola segi-empat dengan S=1 m ,sehinga nilai derajat konsolidasinya menjadi

Grafik U gab Vs Waktu

Karena pemasangan PVD tidak dilakukan pada keseluruhan tanahlembek maka derajat konsolidasi perlu dihitung kembali sesuai denganPanjang PVD rencana yaitu 11 m dan 6m untuk pola segi-empat dengan S=1 m ,sehinga nilai derajat konsolidasinya menjadi

Grafik U gab Vs Waktu

Page 41: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Preloading dengan Kombinasi PVD.Tabel Umur Timbunan.Tabel Umur Timbunan.

Dari kecepatan penimbunan tersebut akan menimbulkan pemampatan padaDari kecepatan penimbunan tersebut akan menimbulkan pemampatan padatanah dasar yang akan meningkatkan nilai Cu tanah tersebut. Berikut ini akan

disajikan tabel Perhitungan nilai Cu baru pada kedalaman 0 - 2 m :Tabel Perhitungan Tegangan Efektip VerticalTabel Perhitungan Tegangan Efektip Vertical

pada Lapisan Satu(0-2m).

Preloading dengan Kombinasi PVD.TabelTabel UmurUmur TimbunanTimbunanTabel Umur Timbunan.

DariDari kecepatankecepatan penimbunanpenimbunan tersebuttersebut akanakan menimbulkanmenimbulkan pemampatanpemampatan padapadaDari kecepatan penimbunan tersebut akan menimbulkan pemampatan padatanah dasar yang akan meningkatkan nilai Cu tanah tersebut. Berikut ini akan

disajikan tabel Perhitungan nilai Cu baru pada kedalaman 0 - 2 m :Tabel PerhitunganPerhitungan TeganganTegangan EfektipEfektip VerticalPerhitungan Tegangan Efektip

pada Lapisan Satu(0-2m).

Page 42: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Cu baru = 0.74 + (0.19 - 0.0016.PI) . baruDengan lapisansatu PI = 41Cu baru = 0.74 + (0.19 - 0.0016.41) . 2.92Cu baru = 1.1 t/m2

Dengan cara seperti diatas ,hitung perubahan nilai Cu pada kedalaman 0-10m yang dibagi menjadi 5 lapisan tanah(sedalam 2m per lapisan).Berikut iniakan disajikan tabel rekapitulasi perhitungannya:

Tabel Perhitungan Cu baru pada Lapisan 0-10m.

Cu baru = 0.74 + (0.19 - 0.0016.PI) . baruDengan lapisansatu PI = 41Cu baru = 0.74 + (0.19 - 0.0016.41) . 2.92Cu baru = 1.1 t/m2

Dengan cara seperti diatas ,hitung perubahan nilai Cu pada kedalaman 0-10m yang dibagi menjadi 5 lapisan tanah(sedalam 2m per lapisan).Berikut iniakan disajikan tabel rekapitulasi perhitungannya:

Tabel Perhitungan Cu baru pada Lapisan 0-10m.

Page 43: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Perhitungan Kekuatan Geotextile1.Perhitungan untuk Bidang Longsor degan SF Terkecil1.Perhitungan untuk Bidang Longsor degan SF Terkecil

Dari hasil XSTABL diperoleh data:SF min = 1.023Titik pusat lingkaran (titik O ) : x = 11.6 y = 34.3 Radius ( R ) = 6.55Radius ( R ) = 6.55M res = 903 kNm

Koordinat dasar bidang longsor (Titik C ):xC = 11.49yC = 26,37CKoordinat batas longsor (Titik A dan B) :xA = 6.67yA = 30xB = 16.6yB = 29.7yB = 29.7

Perhitungan Kekuatan Geotextile1.Perhitungan 1.Perhitungan untukuntuk BidangBidang LongsorLongsor degandegan SF SF TerkecilTerkecil1.Perhitungan untuk Bidang Longsor degan SF Terkecil

Dari hasil XSTABL diperoleh data:SF min = 1.023Titik pusat lingkaran (titik O ) : x = 11.6 y = 34.3 Radius ( R ) = 6.55M res = 903 kNm

Koordinat dasar bidang longsor (Titik C ):xCxCx = 11.49yCyCy = 26,37Koordinat batas longsor (Titik A dan B) :xAxAx = 6.67yAyAy = 30xBxBx = 16.6yyBB = 29.7yB

Page 44: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Dari data diatas maka diperoleh:Digunakan 3 lapis geotextile dengan jarak antar lapisan 0.6 m.

SF yang ingin dicapai adalah 1.2Panjang total perlapisan adalah :

Tabel Perhitungan Panjang Geotextile Total (Lt)Tabel Perhitungan Panjang Geotextile Total (Lt)

Gambar Pemasangan Geotextile untuk SF terkecil.Gambar Pemasangan Geotextile untuk SF terkecil.

Dari data diatas maka diperoleh:Digunakan 3 lapis geotextile dengan jarak antar lapisan 0.6 m.

SF yang ingin dicapai adalah 1.2Panjang total perlapisan adalah :

Tabel PerhitunganPerhitungan PanjangPanjang Geotextile Total (Lt)Total (Lt)Perhitungan Panjang Total (Lt)

GambarGambar PemasanganPemasangan GeotextileGeotextile untukuntuk SFSF terkecilterkecilGambar Pemasangan Geotextile untuk SF terkecil.

Page 45: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Perhitungan Kekuatan Geotextile1.Perhitungan untuk Bidang Longsor degan jari jari terbesar:1.Perhitungan untuk Bidang Longsor degan jari jari terbesar:

Dari hasil XSTABL diperoleh data:SF min = 1.084Titik pusat lingkaran (titik O ) : x = 11.27y = 37.23 Radius ( R ) =10.73M res = 2238 kNm

Koordinat dasar bidang longsor (Titik C ):xC =11. 9yC =27.5C

Koordinat batas longsor (Titik A dan B) :xA =3.33yA =30xB =18.91yB = 29.7yB = 29.7

Perhitungan Kekuatan Geotextile1.Perhitungan 1.Perhitungan untukuntuk BidangBidang LongsorLongsor degandegan jarijari jarijari terbesarterbesar::1.Perhitungan untuk Bidang Longsor degan jari jari terbesar:

Dari hasil XSTABL diperoleh data:SF min = 1.084Titik pusat lingkaran (titik O ) : x = 11.27y = 37.23 Radius ( R ) =10.73M res = 2238 kNm

Koordinat dasar bidang longsor (Titik C ):xCxCx =11. 9yCyCy =27.5Koordinat batas longsor (Titik A dan B) :xAxAx =3.33yAyAy =30xBxBx =18.91yyBB = 29.7yB

Page 46: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Dari data diatas maka diperoleh:Digunakan 3 lapis geotextile dengan jarak antar lapisan 0.6 m.

SF yang ingin dicapai adalah 1.2SF yang ingin dicapai adalah 1.2Panjang total perlapisan adalah :

Tabel Perhitungan Panjang Geotextile Total (Lt)

Gambar Pemasangan Geotextile untuk jari-jari terbesar.

Digunakan 3 lapis geotextile dengan jarak antar lapisan 0.6 m.SF yang SF yang inginingin dicapaidicapai adalahadalah 1.21.2SF yang ingin dicapai adalah 1.2Panjang total perlapisan adalah :

Tabel Perhitungan Panjang Geotextile Total (Lt)

Gambar Pemasangan Geotextile untuk jari-jari-jari- terbesar.

Page 47: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Gambar Penampang Melintang Perkerasaan Kaku

Gambar Penampang Melintang Perkerasaan LenturGambar Penampang Melintang Perkerasaan Lentur

Gambar Penampang Melintang Perkerasaan Kaku

GambarGambar PenampangPenampang MelintangMelintang PerkerasaanPerkerasaan LenturLenturGambar Penampang Melintang Perkerasaan Lentur

Page 48: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Gambar Konstruksi Perkerasaan LenturGambar Konstruksi Perkerasaan Lentur

Page 49: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

Gambar Konstruksi Perkerasaan KakuGambar Konstruksi Perkerasaan Kaku

Page 50: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

PENUTUPPENUTUPPENUTUPPENUTUPPENUTUP

Page 51: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

KESIMPULAN1.H timbunan yang direncanakan adalah bervariasi antara1.3 - 3m, 1.Hintial timbunan yang direncanakan adalah bervariasi antara1.3 - 3m,

sesuai dengan variasi elevasi yang ada dilapangan.2.Beda penurunan dapat diatasi dengan mempercepat proses

penurunan tanah dasar dibawah timbunan baru dengan mengunakanpenurunan tanah dasar dibawah timbunan baru dengan mengunakanPVD ,sehinga pada saat konstruksi jalan berdiri diatasnya tanahdasar telah terkonsolidasi hinga derajat konsolidsi 90% .Dengandemikian penurunan yang terjadi selama umur rencana sangat kecildemikian penurunan yang terjadi selama umur rencana sangat kecilnilainya yaitu kurang dari 1cm/tahun.

3.Metode perbaikan tanah yang digunakan untuk mempercepatpemampatan adalah dengn cara memberikan beban timbunan danpemampatan adalah dengn cara memberikan beban timbunan danPVD ,sedangkan geotextile digunkan sebagai perkuatan timbunandan juga sebagai separator tanah timbunan dan tanah dasarnya.

KESIMPULAN1.Hintial timbunan yang direncanakan adalah bervariasi antara1.3 - 3m,

sesuai dengan variasi elevasi yang ada dilapangan.2.Beda penurunan dapat diatasi dengan mempercepat proses

tanah dasar dibawah timbunan baru dengan mengunakanpenurunan tanah dasar dibawah timbunan baru dengan mengunakanPVD ,sehinga pada saat konstruksi jalan berdiri diatasnya tanahdasar telah terkonsolidasi hinga derajat konsolidsi 90% .Dengandemikiandemikian penurunanpenurunan yang yang terjaditerjadi selamaselama umurumur rencanarencana sangatsangat kecilkecildemikian penurunan yang terjadi selama umur rencana sangat kecilnilainya yaitu kurang dari 1cm/tahun.

3.Metode perbaikan tanah yang digunakan untuk mempercepatpemampatanpemampatan adalahadalah dengndengn caracara memberikanmemberikan bebanbeban timbunantimbunan dandanpemampatan adalah dengn cara memberikan beban timbunan danPVD ,sedangkan geotextile digunkan sebagai perkuatan timbunandan juga sebagai separator tanah timbunan dan tanah dasarnya.

Page 52: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

4.PVD yang digunakan adalah jenis PVD tipe Nylex Flodrain denganlebar 100 mm, tebal 5 mm, pola pemasangan segi-4, jarakpemasangan 1 m dan untuk mencapai derajat konsolidasi 90 % pemasangan 1 m dan untuk mencapai derajat konsolidasi 90 % dibutuhkan waktu selama 5 bulan. Penggunaan PVD dikombinasikandengan menggunakan preloading dengan kecepatan penimbunan 60 cm/2minggu serta pengunaan geotextile sebanyak 3 lapisan sebagaicm/2minggu serta pengunaan geotextile sebanyak 3 lapisan sebagaiperkutaan dan separator.

5.Tebal perkerasan Kaku metode AASHTO dengan umur rencana 20 tahun, didapat: tebal perkerasan setebal 33 cm, dengan perkerasantahun, didapat: tebal perkerasan setebal 33 cm, dengan perkerasankaku tanpa tulangan dengan jarak sambungan 6 m ,Diameter Dowel = 3,2cm, Panjang Dowel = 46 cm, Spasi = 30.5 cm, Diameter Tie Bar = 1.27 cm,Spasi = 81.3cm.Bar = 1.27 cm,Spasi = 81.3cm.

6.Tebal perkerasan Lentur diperoleh dengan metode BINA MARGA selama umur rencana 20 tahun ,yaitu : tebal lapisan permukaansetebal 23 cm(laston), lapisan pondasi atas sebesar 20 cm (batusetebal 23 cm(laston), lapisan pondasi atas sebesar 20 cm (batupecah kelas A) ,dan lapisan pondasi bawah 20cm (sirtu kelas A).

4.PVD yang digunakan adalah jenis PVD tipe Nylex Flodrain denganlebar 100 mm, tebal 5 mm, pola pemasangan segi-4, jarak

1 m 1 m dandan untukuntuk mencapaimencapai derajatderajat konsolidasikonsolidasi 90 % 90 % pemasangan 1 m dan untuk mencapai derajat konsolidasi 90 % dibutuhkan waktu selama 5 bulan. Penggunaan PVD dikombinasikandengan menggunakan preloading dengan kecepatan penimbunan 60 cm/2minggu cm/2minggu sertaserta pengunaanpengunaan geotextilegeotextile sebanyaksebanyak 33 lapisanlapisan sebagaisebagaicm/2minggu serta pengunaan geotextile sebanyak 3 lapisan sebagaiperkutaan dan separator.

5.Tebal perkerasan Kaku metode AASHTO dengan umur rencana 20 tahuntahun didapatdidapat:: tebaltebal perkerasanperkerasan setebalsetebal 33 cm, 33 cm, dengandengan perkerasanperkerasantahun, didapat: tebal perkerasan setebal 33 cm, dengan perkerasankaku tanpa tulangan dengan jarak sambungan 6 m ,Diameter Dowel = 3,2cm, Panjang Dowel = 46 cm, Spasi = 30.5 cm, Diameter Tie Bar = 1.27 Bar = 1.27 cm,Spasicm,Spasi = 81.3cm.= 81.3cm.Bar = 1.27 cm,Spasi = 81.3cm.

6.Tebal perkerasan Lentur diperoleh dengan metode BINA MARGA selama umur rencana 20 tahun ,yaitu : tebal lapisan permukaansetebalsetebal 23 cm(23 cm(lastonlaston),), lapisanlapisan pondasipondasi atasatas sebesarsebesar 20 cm (20 cm (batubatusetebal 23 cm(laston), lapisan pondasi atas sebesar 20 cm (batupecah kelas A) ,dan lapisan pondasi bawah 20cm (sirtu kelas A).

Page 53: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …

SARAN1.Untuk mengatasi Penurunan elevasi permukaan jalan akibat sisa1.Untuk mengatasi Penurunan elevasi permukaan jalan akibat sisa

settlement sebesar 1cm/tahun maka dilakukan overlay permukaanjalan dalam kurun waktu tertentu agar elevasi jalan baru dan jalanlama tetap sama.lama tetap sama.

SARAN1.Untuk 1.Untuk mengatasimengatasi PenurunanPenurunan elevasielevasi permukaanpermukaan jalanjalan akibatakibat sisasisa1.Untuk mengatasi Penurunan elevasi permukaan jalan akibat sisa

settlement sebesar 1cm/tahun maka dilakukan overlay permukaanjalan dalam kurun waktu tertentu agar elevasi jalan baru dan jalanlama tetaptetap sama.tetap

Page 54: ALTERNTIF KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN SURABAYA …