ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia...

132
1 ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU UNTUNG JAWA MELALUI PENDEKATAN ANALISIS SWOT SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh : NOVIA SAGHITA NIM. 072730 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG 2011

Transcript of ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia...

Page 1: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

1

ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN

PARIWISATA PULAU UNTUNG JAWA MELALUI

PENDEKATAN ANALISIS SWOT

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh :

NOVIA SAGHITA

NIM. 072730

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG

2011

Page 2: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara kepulauan atau negara maritim, termasuk salah satu

yang terbesar didunia, memiliki garis pantai sepanjang 81.000 kilometer, yang tersebar

memanjang di sekitar garis khatulistiwa (equator). Negara Kepulauan (Archipelago)

Indonesia memiliki jumlah pulau tak kurang dari 17.508 pulau besar dan kecil. Dari

jumlah pulau yang ada terdapat lima pulau besar yaitu Pulau Sumatera, Pulau Jawa,

Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi dan Pulau Papua (Irian Jaya) dan belasan ribu pulau

kecil. Indonesia memiliki kemolekan panorama alam yang indah dan eksotis dengan

letaknya yang sangat strategis, baik secara astronomis maupun secara geografis. Letak

astronomis Indonesia yang terletak pada 60 LU - 11

0 LS dan 95

0 BT – 141

0 BT

menyebabkan Indonesia beriklim tropis sehingga terdapat beraneka macam flora dan

fauna yang menyebabkan Indonesia dikenal sebagai Zamrud Khatulistiwa. Dengan

keadaan geografis seperti itu Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya

alam yang melimpah dan daerah-daerah yang memiliki potensi besar sebagai kawasan

objek wisata. Semua keunikan dan kelebihan itu menjadikan Indonesia sebagai satu

kesatuan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Wilayah pesisir dan lautan Indonesia yang sangat luas itu memiliki kekayaan dan

keanekaragaman Sumberdaya Alam (SDA). Sumberdaya Alam yang dapat pulih

(diperbaharui) seperti perikanan, hutan mangrove dan terumbu karang, sedangkan SDA

Page 3: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

3

yang tidak dapat pulih (tidak dapat diperbaharui) misalnya minyak bumi dan gas,

mineral dan bahan tambang lainnya. Sumberdaya Alam khususnya diwilayah pesisir

dan laut itu merupakan asset yang mempunyai arti strategis yang sangat besar dan

bersifat menjanjikan (prospektif) untuk masa depan.

Dalam menuju era industrialisasi, wilayah pesisir dan laut termasuk prioritas utama

dan untuk pusat pengembangan kegiatan industri, pariwisata, agribisnis, agroindustri,

permukiman, transportasi dan pelabuhan. Tidak mengherankan bila kota-kota besar

yang terletak diwilayah pesisir berkembang relatif lebih pesat dibandingkan dengan

kota-kota lainnya yang berada di pedalaman. Keberadaan daerah atau wilayah pesisir

dan laut yang memiliki potensi besar sebagai kawasan objek wisata sangat banyak

diwilayah Indonesia yang kesemuanya itu dapat menarik wisatawan lokal (domestik)

maupun wisatawan luar negeri untuk berkunjung ke tempat wisata yang ada di

Indonesia. Tempat-tempat tersebut selain menyimpan banyak sejarah tentang bangsa

Indonesia, merupakan tempat wisata yang memiliki panorama alam dan pantai yang

indah. Sebut saja Pantai Kute, Pantai Sanur, Tanjung Benoa dan Tanah Lot Bali, Pantai

Parangtritis di Yogyakarta, Pantai Anyer, Taman Laut Bunaken, Pulau Komodo dan

termasuk gugusan Kepulauan Seribu.

Sektor pariwisata merupakan salah satu potensi produktif yang sampai saat ini terus

dikembangkan sebagai sumber pendapatan. Karakteristik alam dan tata nilai kehidupan

masyarakatnya sangat memungkinkan untuk dikembangkan sebagai potensi wisata,

karena sebagian masyarakat luar mengetahui bahwa Indonesia terkenal dengan adat

ketimuran sehingga masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang sopan dan

ramah-tamah. Pariwisata di Indonesia sendiri sedang dikembangkan dengan sangat giat.

Di banyak tempat ia menunjukan peningkatan yang tajam, terutama pariwisata

Page 4: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

4

domestik. Gugusan pulau-pulau kecil yang ada diwilayah pesisir dan laut Indonesia

secara fisik memiliki sumber daya alam daratan yang sangat terbatas, tetapi sebaliknya

memiliki sumber daya alam kelautan yang melimpah yang merupakan aset bangsa yang

strategis untuk dikembangkan dengan basis ekonomi pada pemanfaatan sumber daya

alam dan jasa-jasa lingkungan kelautan.

Pemerintah DKI JAKARTA, sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki

wilayah pesisir seperti Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yang berbasis pulau-

pulau kecil sudah seharusnya dapat mengoptimalkan daerah ini melalui pengelolaan

pariwisata yang dapat menjadi potensi besar tujuan wisata para wisatawan, apalagi

dengan adanya Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

dimana dalam pasal 3 dan pasal 18 Undang-Undang tersebut disebutkan sebagai daerah

provinsi yang mempunyai wilayah laut sejauh 12 mil laut diukur dari garis pantai ke

arah laut lepas dengan kewenangan pengelolaannya meliputi : (a) eksplorasi,

eksploitasi, konservasi dan pengelolaan kekayaan laut (b) pengaturan kepentingan

administratif, (c) pengaturan tata ruang, (d) penegakan hukum terhadap peraturan yang

dikeluarkan oleh daerah atau yang dilimpahkan kewenangannya oleh Pemerintah, (e)

ikut serta dalam pemeliharaan keamanan dan (f) ikut serta dalam pertahanan kedaulatan

negara. Hal ini berarti pemerintah daerah berhak untuk mengelola kekayaan laut untuk

dimanfaatkan guna kepentingan bersama.

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu ditetapkan menjadi wilayah Kabupaten

Administrasi dari sebelumnya wilayah Kecamatan dalam Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2001 Tentang Pembentukan Kabupaten

Administrasi Kepulauan Seribu. Dalam Peraturan Pemerintah tersebut disebutkan dalam

Bab II Pasal 2 bahwa Kepulauan Seribu ditingkatkan statusnya dari sebuah Kecamatan

Page 5: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

5

menjadi Kabupaten Administrasi Provinsi DKI Jakarta. Kabupaten Administrasi

Kepulauan Seribu merupakan gugusan pulau-pulau kecil yang terletak diperairan Teluk

Jakarta. Adapun penamaan “Pulau Seribu/Kepulauan Seribu” bukan berarti jumlah

pulaunya ada seribu melainkan hanya sebuah nama dari kabupaten itu sendiri. Menurut

pengalaman orang-orang terdahulu mereka hanya memperkirakan banyaknya pulau

yang mereka temukan sehingga mereka berkesimpulan dengan menyebutnya Pulau

Seribu. Padahal wilayah Pulau Seribu jumlah sebenarnya ada 110 pulau bukan seribu

pulau (www.pulauseribu.net. 2010).

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu terdiri dari 2 kecamatan dan 6 kelurahan.

Kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dan Kecamatan

Kepulauan Seribu Selatan. Adapun 6 Kelurahan yang ada di Kepulauan Seribu yaitu,

Kelurahan Pulau Kelapa, Kelurahan Pulau Harapan, Kelurahan Pulau Tidung,

Kelurahan Pulau Pari, Kelurahan Pulau Panggang dan Kelurahan Pulau Untung Jawa.

Wilayah Kepulaun Seribu terdiri dari beberapa pulau yang tidak berpenghuni yang oleh

Pemerintah DKI Jakarta dijadikan kawasan objek wisata, diantaranya : Pulau Bidadari,

Pulau Onrust, Pulau Cipir, Pulau Ayer, Pulau Damar Besar (Pulau Edam), Pulau Damar

Kecil, Pulau Rambut, Pulau Bokor, Pulau Pramuka, Pulau Sepa dan lain-lain.

Tabel 1.1

Daftar Kecamatan dan Kelurahan di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

Page 6: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

6

No. Kecamatan Kepulauan Seribu Utara Kecamatan Kepualaun Seribu

Selatan

1. Kelurahan Pulau Kelapa Kelurahan Pulau Tidung

2. Kelurahan Pulau Harapan Kelurahan Pulau Pari

3. Kelurahan Pulau Untung Jawa Kelurahan Pulau Panggang

Sumber : www.pulauseribu.net. 2010

Kelurahan Pulau Untung Jawa sendiri mempunyai luas ±40,10 Ha yang pada saat ini

dihuni oleh 2.034 jiwa / 558 KK yang terdiri dari 9 RT dan 3 RW. Sebagian besar mata

pencarian dari penduduknya adalah nelayan. Secara geografis letak Pulau Untung Jawa

berdekatan dengan daratan Tanjung Pasir dan daratan Jakarta. Pulau ini dapat ditempuh

relatif singkat dengan rata-rata rentang waktu 30 menit dengan menggunakan Kapal

Motor. Kapal-kapal penyebrangan dari Teluk Jakarta yang berute Muara Angke-Pulau

Pramuka, Muara Angke-Pulau Tidung selalu menyediakan kesempatan bagi siapapun

untuk singgah sebentar di Pulau Untung Jawa. Ini dikarenakan letak Pulau Untung Jawa

yang terdapat di tengah-tengah, diantara pulau-pulau yang dilewati kapal penyebrangan.

Dari Tangerangpun bisa dijangkau dengan mudah. Trip Tanjung Pasir-Pulau Untung

Jawa dapat ditempuh hanya dua puluh sampai dua puluh lima menit perjalanan.

Pulau Untung Jawa sendiri, memiliki masyarakat yang dominan bermata

pencaharian sebagai nelayan. Semenjak tahun 2001 Pulau Untung Jawa dicanangkan

sebagai kawasan andalan pemukiman nelayan dan dijadikan desa percontohan

pemukiman untuk desa wisata, dimana kegiatan pariwisata dikelola dan dijalankan oleh

swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa, selain menampilkan

keindahan alam dan pemandangan pasir putih yang indah juga menyuguhkan panorama

perkampungan nelayan dengan kegiatan sehari-hari. Untuk memenuhi antusiasme

Page 7: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

7

pengunjung terhadap pariwisata di Pulau Untung Jawa, penduduk setempat

menyediakan homestay atau tempat menginap, arena taman bermain anak, wisata

kuliner yang bisa dijumpai pada warung-warung ikan bakar, hiburan dan atraksi banana

boat, wisata pancing dan snorkeling serta travel agent wisata dan kios-kpos cinderamata

hasil olahan putera-puteri pantai. Namun, keindahan pantai dan pasir putih di Pulau

Untung Jawa tidak diimbangi dengan pengelolaan pariwisatanya yang baik.

Pulau Untung Jawa sebagai wilayah kepulauan yang sebagian besar wilayahnya

terdiri dari perairan laut mempunyai potensi sumber daya pesisir dan laut yang dapat

dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Pada kenyataannya

meskipun Kelurahan Pulau Untung Jawa merupakan suatu wilayah tepian pantai atau

gugus pulau memiliki potensi sumberdaya yang cukup besar dan beraneka ragam,

namun pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam tersebut belum optimal dan

masih belum dilaksanakan secara efektif karena masyarakat maritim setempat

menghadapi keterbatasan pengetahuan. Tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan

Pulau Untung Jawa sebagian besar adalah Sekolah Dasar, dari total masyarakat yang

berjumlah 2034 jiwa hampir 42% nya hanya mengenyam pendidikan Sekolah Dasar.

Sarana pendidikan atau gedung sekolah hanya terbatas sampai Sekolah Menengah

Pertama (SMP). Berikut adalah tabel tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Pulau

Untung Jawa.

Tabel 1.2

Page 8: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

8

Tingkat Pendidikan Masyarakat

No. Jenis Pendidikan Jenis Kelamin Jumlah Keterangan

Laki-laki Perempuan

1. Tidak/Belum sekolah 298 280 578 Jiwa/Orang

2. Tidak Tamat SD 62 110 172 Jiwa/Orang

3. Tamat SD 374 316 690 Jiwa/Orang

4. Tamat SLTP 144 119 263 Jiwa/Orang

5. Tamat SLTA 133 135 268 Jiwa/Orang

6. Tamat D1 1 0 1 Jiwa/Orang

7. Tamat D2 7 6 13 Jiwa/Orang

8. Tamat D3 5 11 16 Jiwa/Orang

9. Tamat S1 16 12 28 Jiwa/Orang

10. Tamat S2 5 0 5 Jiwa/Orang

Jumlah 1045 989 2034

(sumber : laporan Bulan Maret Kelurahan Pulau Untung Jawa, 2011)

Permasalahan lain yang terjadi di kawasan objek wisata Pulau Untung Jawa selain

listrik dan kondisi ekonomi masyarakat setelah krisis moneter belum kembali seperti

semula ternyata sarana produksi, modal investasi dan modal usaha, serta keterbatasan

dalam akses pasar juga merupakan masalah dalam pengelolaan pariwisatanya. Sarana

dan prasarana transportasi menuju Pulau Untung Jawa semakin menurun kualitasnya

karena kekurangan modal. Kapal motor untuk penumpang kurang layak untuk jalan

apalagi dengan tidak memadainya fasilitas keselamatan untuk penumpang seperti

pelampung. Hal tersebut sempat diungkapkan oleh Baharudin sebagai penduduk

setempat yang mengatakan hampir semua kapal penumpang umum yang mengangkut

penumpang menuju ke Pulau Untung Jawa tidak ada yang layak jalan. Kondisi kapal

Page 9: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

9

yang tidak layak tersebut disebabkan sering terjadi kebocoran pada kapal karena

kebanyakan dari kapal yang disewakan untuk menyebrang dari trip Tanjung Pasir-Pulau

Untung Jawa merupakan kapal nelayan. Apabila sedang terjadi hujan tetesan air hujan

dapat masuk kedalam kapal melalui atap kapal yang bocor. Fasilitas keselamatan yang

ada pun tidak memadai. Namun, hanya kapal itu yang bisa dipakai saat ini untuk alat

transportasi menuju pulau. Untunglah hingga saat ini tidak pernah ada kecelakaan yang

merenggut banyak nyawa di wilayahnya.

Selain sarana dan prasarana transportasi yang kurang baik ternyata masalah

kebersihan disekitar Pulau Untung Jawapun kurang terjaga. Salah satu persoalan

masalah lain yang mengintai berkembangnya pariwisata adalah masalah kebersihan.

Disekitar tepi pantai yang berhiaskan pohon-pohon mangrove bertebaran banyak

sampah seperti kantong-kantong plastik, botol-botol plastik bekas minuman dan

sampah-sampah tulang ikan seperti bekas pembakaran ikan maupun sampah rumah

tangga lainnya. Pengunjung Pulau Untung Jawapun kurang ikut berpartisipasi dalam

upaya pengelolaan pariwisata di Pulau Untung Jawa dengan membuang sampah

sembarangan disekitar tepi pantai dan kawasan hutan mangrove. Sampah tidak hanya di

pulau, tetapi juga bahkan di laut. Jika menyelam di Kepulauan Seribu, terutama di

sekitar pulau yang dihuni penduduk, di dalam laut akan banyak ditemukan kursi, kasur,

dan barang-barang rongsokan lainnya. Kantong-kantong plastik juga melayang-layang

di dalam air. Pulau Untung Jawa merupakan salah satu dari gugusan Kepulauan Seribu

yang lautnya merupakan pertemuan 13 titik Sungai di Jakarta. Sehingga jika sampah

meluap dari sungai, maka akan mengalir ke laut.

Page 10: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

10

Kondisi ini semakin bermasalah sejak tahun lalu ketika Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta menghapus Suku Dinas Kebersihan dari organisasi Kabupaten Kepulauan

Seribu. Alasannya, masalah sampah yang ada di atas pulau hunian bisa ditangani lurah

dan camat setempat. Namun, pada praktiknya, kemampuan lurah dan camat sangat

terbatas. Mereka tidak menguasai pengelolaan sampah secara teknis. Apalagi

menangani sampah-sampah yang ada di laut. Mereka sama sekali tidak mempunyai

kemampuan teknis untuk mengolah sampah dan tidak adanya perlengkapan dan

peralatan untuk mengolah sampah-sampah yang menumpuk tersebut.

(http://www.pulauseribu.net/modules/news/article : 2010)

Permasalahan lain muncul pada sarana produksi wisata seperti minimnya perawatan

fasilitas sarana dan prasarana penunjang seperti wahana bermain anak yang kurang

terawat dengan baik, kondisi dermaga yang hampir rusak, dan minimnya atraksi dan

hiburan yang disajikan. Disana terdapat wahana bermain anak yang apabila dilihat lebih

dekat ternyata besi-besi dari mainan itu pun kebanyakan catnya telah mengelupas dan

mulai berkarat. Keberadaan seperti wahana bermain dan atraksi serta hiburan

pengunjung merupakan sarana penunjang dalam pemenuhan akan kebutuhan objek

pariwisata. Apabila kebutuhan tersebut kurang dirasakan dengan baik oleh pengunjung

maka akan timbul rasa kurang puas akan objek wisata yang dikunjungi. Pengadaan

fasilitas tempat menginap (homestay) untuk wisatawan kurang mendapat perhatian dari

pihak terkait, padahal untuk menarik minat pengunjung yang ingin bermalam di Pulau

Untung Jawa. Saat ini homestay di Pulau Untung Jawa ada 40 unit. Hal itu dirasa

kurang untuk memenuhi kunjungan wisatawan yang mencapai ribuan orang pada saat

liburan. Homestay sebagai tempat bermalam untuk para wisatawan memiliki keadaan

yang kurang rapi hal ini terlihat dari keadaan fisik homestay yang kurang terjaga

Page 11: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

11

kebersihan dan perawatannya. Hal ini tidak terlepas dari kurangnya modal dan minim

perawatan yang diberikan.

Selain itu, masalah lain yang ada yaitu belum adanya strategi pengelolaan pariwisata

yang dijalankan oleh swadaya masyarakat sehingga pariwisata tidak dapat berkembang

secara optimal dan juga ditambah masalah kurang adanya koordinasi dan dukungan

finansial seperti dana pemeliharaan antara pihak Pemerintah Daerah dalam hal ini Suku

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan

pengelola pariwisata Pulau Untung Jawa terhadap pengadaan berbagai fasilitas sarana

dan prasarana pariwisata Pulau Untung Jawa. Pengelolaan pariwisata yang baik harus

didukung penuh dengan sarana dan prasarana yang memadai dan dengan permasalahan-

permasalahan yang telah disebutkan diatas, maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti

dan menganalisis strategi dalam pengelolaan pariwisata di Pulau Untung Jawa. Untuk

itu dalam penelitian ini peneliti mengambil judul ” ALTERNATIF STRATEGI

PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU UNTUNG JAWA MELALUI

PENDEKATAN ANALISIS SWOT ”. Dengan penelitian ini diharapkan objek wisata

Pulau Untung Jawa mampu menjadi objek wisata yang unggul.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, penelitian ini perlu adanya identifikasi

permasalahan-permasalahan yang ada pada lokasi penelitian, dari hasil studi

pendahuluan peneliti mengidentifikasi masalah-masalah penelitian dalam pengelolaan

pariwisata di Pulau Untung Jawa diantaranya:

1. Belum optimalnya pengelolaan pariwisata karena masyarakat maritim setempat

menghadapi keterbatasan pengetahuan, sarana produksi, modal investasi dan

Page 12: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

12

modal usaha, serta keterbatasan dalam akses pasar. Seperti : sarana transportasi

yang kurang baik, dan prasarana penunjang lain seperti homestay dan wahana

bermain yang kurang terawat serta minimnya atraksi dan hiburan pengunjung

yang disajikan.

2. Kebersihan dan masalah sampah di sekitar pantai Pulau Untung Jawa yang

kurang terjaga.

3. Belum adanya strategi pengelolaan pariwisata di kawasan objek wisata Pulau

Untung Jawa.

4. Kurangnya koordinasi dan dukungan finansial berupa dana pemeliharaan antara

pihak pemerintah dalam hal ini Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan pengelola pariwisata Pulau

Untung Jawa.

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dari uraian-uraian yang ada dalam latar belakang dan identifikasi masalah peneliti

mempunyai keterbatasan kemampuan dan berfikir secara menyeluruh, maka dengan itu

peneliti mencoba membatasi penelitiannya yang ada dalam identifikasi masalah yaitu

belum adanya strategi pengelolaan pariwisata di Pulau Untung Jawa sehingga peneliti

mampu merumuskan dan menganalisis strategi dalam pengelolaan objek wisata Pulau

Untung Jawa. Mengingat masalah yang diteliti merupakan masalah yang kompleks,

maka peneliti akan membatasi ruang lingkup kajian dengan memfokuskan perhatian

mengenai Alternatif Strategi Pengelolaan Pariwisata Pulau Untung Jawa melalui

pendekatan Analisis SWOT.

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

Page 13: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

13

1. Bagaimanakah strategi pengelolaan pariwisata di Pulau Untung Jawa

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu DKI Jakarta?

2. Faktor-faktor apa saja yang menghambat pengelolaan pariwisata di Pulau

Untung Jawa Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu DKI Jakarta?

3. Faktor-faktor apa saja yang mendukung pengelolaan pariwisata di Pulau

Untung Jawa Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu DKI Jakarta?

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis strategi dalam pengelolaan

pariwista Pulau Untung Jawa.

Secara rinci penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

1. Untuk merumuskan strategi pengelolaan pariwisata Pulau Untung Jawa

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu DKI Jakarta.

2. Untuk menganalisis faktor-faktor penghambat dalam pengelolaan pariwisata

Pulau Untung Jawa Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu DKI Jakarta.

3. Untuk menganalisis faktor-faktor pendukung dalam pengelolaan pariwisata

Pulau Untung Jawa Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu DKI Jakarta.

1.5 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengharapkan adanya manfaat yang sangat baik

terutama bagi civitas akademika Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan semua elemen

masyarakat, manfaat tersebut baik secara teoritis maupun praktis yaitu:

Page 14: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

14

1.5.1 Manfaat Teoritis

Dalam penelitian ini diharapkan peneliti dapat mengaplikasikan materi-materi

pengajaran mengenai manajemen strategis khususnya mengenai analisisis SWOT serta

dapat memberikan sumbangan pemikiran guna melakukan pengembangan teori-teori

manajemen strategis.

1.5.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian tentang Strategi Pengelolaan Pariwisata Pulau Untung

Jawa melalui pendekatan analisis SWOT adalah memberikan umpan balik (feedback)

kepada masyarakat dan Unit Pelaksana Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan

Pulau Untung Jawa mengenai pelaksanaan kegiatan pengelolaan pariwisata di Pulau

Untung Jawa.

1.6 Sistematika Penuliasan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Latar Belakang menggambarkan ruang lingkup dan kedudukan masalah yang akan

diteliti dalam bentuk uraian secara induktif, dari lingkup yang paling umum hingga

menukik ke masalah yana paling spesifik, yang relevan dengan judul skripsi.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi Masalah adalah mengidentifikasi dikaitkan dengan topik/judul dan

fenomena yang akan diteliti, penelitian atau dengan masalah atau variabel yang akan

diteliti.

Page 15: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

15

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah

Pembatasan Masalah lebih difokuskan pada masalah-masalah yang akan diajukan

dalam rumusan masalah yang akan diteliti, langkah selanjutnya adalah memilih dan

menetapkan masalah yang paling urgen yang berkaitan dengan judul penelitian.

Kalimat yang biasa dipakai dalam rumusan masalah adalah kalimat pertanyaan.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan

dilaksanakannya penelitian, terhadap masalah yang telah dirumuskan.

1.5 Manfaat penelitian

Menjelaskan manfaat teoritis dan praktis temuan penelitian

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan menjelaskan tentang isi bab per bab secara singkat dan jelas.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

3.1 Kajian Pustaka

Mengkaji berbagai teori dan konsep-konsep yang relevan dengan permasalahan atau

variabel penelitian, kemudian menyusunnya secara teratur dan rapi yang digunakan

untuk menyusun kerangka berfikir. Kajian Pustaka harus mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi dengan merujuk ke sumber aslinya.

3.2 Kerangka berfikir

Kerangka berfikir menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai kelanjutan dari

kajian teori untuk memberikan penjelasan kepada pembaca. Kerangka berfikir dapat

Page 16: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

16

dilengkapai dengan sebuah bagan yang menunjukan alur pikir peneliti serta kaitan

antar variabel yang diteliti.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Menjelaskan metode yang dipakai dalam penelitian.

3.2 Instrumen Penelitian

Menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alat pengumpul data yang

digunakan, proses pengumpulan data, dan teknik penentuan kualitas instrumen.

Dalam penelitian kualitatif, instrumennya adalah peneliti itu sendiri.

3.3 Informan Penelitian

Informan Penelitian dalam penelitian kualitatif dipilih secara langsung untuk

pengumpulan data-data penelitian.

3.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Menjelaskan teknk analisis dan disertai rasionalisasinya. Teknik analisis data hatus

sesuai dengan sifat data yang diteliti. Pengumpulan data kualitatif, melalui

pengamatan, wawancara, dokumen. Analisis data kualitatif melalui pengkodean dan

pengkodingan data, interpretasi data, penulisan laporan hasil dan keabsahan data.

3.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Menjelaskan lokasi dan alasan memilih lokasi penelitian, terkait tempat dan jadwal

penelitian tersebut dilaksanakan.

Page 17: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

17

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Menjelaskan tentang objek penelitian yang meliputi lokasi penelitian secara jelas,

struktur organisasi dan hal lain yang berhubungan dengan objek penelitian.

4.2 Deskripsi Data

Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah ddari data mentah dengan

mempergunakan teknik analisis data yang relevan, baik data kualitatif maupun

kuantitatif.

4.3 Pembahasan

Melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap hasil analisis data. Pada akhir

pembahasan peneliti dapat mengemukakan berbagai keterbatasan yang mungkin

terdapat dalam pelaksanaan penelitiannya.

BAB V KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Menyimpulkan hasil penelitian yang diungkapkan secara singkat, jelas dan mudah

dipahami. Selain itu kesimpulan penelitian juga harus sejalan dan sesuai dengan

permasalahan.

4.2 Saran-saran

Berisi tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap bidang yang diteliti baik

secara teoritis maupun praktis.

Page 18: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

18

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Definisi Strategi

Istilah strategi berasal dari bahasa yunani strategeia (stratos : militer, dan ag :

pemimpin) yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal, dimana jenderal

tersebut dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat memenangkan

perang. Strategi merupakan cara terbaik yang dijalankan untuk mencapai tujuan

tertentu. Selain itu pula bahwa strategi adalah suatu cara atau langkah-langkah yang

harus ditempuh oleh perusahaan dalam mencapai tujuannya dalam menentukan

persaingan dengan para kompetitornya.

Berikut adalah definisi strategi menurut beberapa tokoh, yaitu :

Menurut Chandler dalam Freddy Rangkuti (2005:3)

” Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam kaitannya dengan tujuan

jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya, serta

pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai

tujuan tersebut. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-

konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya yang disusun ”.

Menurut Andrew dalam Freddy Rangkuti (2005:4)

” Strategi adalah kekuatan motivasi untuk stakeholder, seperti manajer,

karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah dan sebagainya, yang baik secara

langsung ataupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang

ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh perusahaan ”.

Page 19: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

19

Menurut Hamel dan Prahalad dalam Freddy Rangkuti (2005:4)

” Strategi adalah yang bersifat senantiasa meningkat dan terus menerus,

dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh

pelanggan dimasa depan. Dengan demikian perencanaan strategi hampir selalu

dimulai dari ”apa yang dapat terjadi” bukan dimulai dari ”apa yang terjadi”.

Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen

memerlukan kompetensi inti (core competencies). Dalam hal ini perusahaan

harus mencari kompetisi di dalam bisnis yang dilakukan ”.

Menurut Dirgantoro (2001:4)

” Strategi adalah hal menetapkan arah kepada manajemen dalam arti orang

tentang sumber daya di dalam bisnis dan tentang bagaimana

mengidentifikasikan kondisi yang memberikan keuntungan terbaik untuk dapat

membantu memenangkan persaingan didalam pasar ”.

Dapat disimpulkan, bahwa dari definisi diatas tersebut memberikan penjelasan

strategi merupakan suatu rencana permanen atau cara terbaik dan langkah-langkah yang

harus ditempuh untuk sebuah kegiatan didalamnya termasuk formulasi tujuan dan

kumpulan rencana kegiatan untuk memperoleh suatu keberhasilan. Hal ini

mengindikasikan adanya upaya memperkuat daya saing pekerjaan kegiatan dam

mengelola organisasi dan mencegah pengaruh luar.

2.1.2 Definisi Manajemen Strategis

Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan

keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara

melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh

jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan. Berikut ini adalah pengert ian

manajemen strategis menurut beberapa ahli :

Page 20: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

20

Menurut Nawawi (2003:53)

” Perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi

pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai

keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil),

agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam

usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operaional untuk menghasilkan

barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada

optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran

(tujuan operasional) organsasi ”.

Menurut Indrianawati (2003:3)

” Manajemen strategis didefinisikan sebagi keputusan-keputusan manajerial dan

kegiatan-kegiatan yang mengarah pada penetapan kinerja jangka panjang

organisasi, yang meliputi analisis lingkungan internal dan eksternal,

merumuskan strategi, yaitu rencana strategi jangka panjang, dan implementasi

dan evaluasi strategi ”.

Menurut Fred R.David (2004:5)

” Manajemen Strategi adalah Seni dan ilmu untuk memformulasikan,

mengimplementasikan, dan mengevaluasi lintas fungsi yang memungkinkan

organisasi dapat mencapai tujuan, pengetahuan untuk merumuskan,

mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang

membuat organisasi mampu mencapai objeknya. Oleh karena itu manajemen

strategis memungkinkan suatu organisasi untuk lebih proaktif ketimbang reaktif

dalam membentuk masa depan sendiri, hal itu memungkinkan suatu organisasi

untuk mengawali dan mempengaruhi (ketimbang hanya memberi respon

terhadap) aktifitas dan dengan demikian dapat berusaha keras mengendalikan

tujuan sendiri ”.

Menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) manajemen strategi adalah ” Serangkaian

keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka

panjang ”.

Dengan demikian dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen strategis

merupakan usaha untuk mengembangkan kekuatan yang ada didalam suatu perusahaan

atau organisasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Manajemen strategis di katakan efektif apabila memberi tahu seluruh karyawan

Page 21: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

21

mengenai sasaran bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah pencapaian sasaran dan

pelanggan, pesaing dan rencana produk kami. Komunikasi merupakan kunci

keberhasilan manajemen strategis.

Keputusan strategis berhubungan dengan masa yang akan datang dalam jangka

panjang untuk organisasi secara keseluruhan dan mempunyai tiga karakteristik Hunger

dan Wheelen (2003 :3) yaitu :

a. Rare adalah keputusan-keputusan strategis yang tidak biasa dan khusus, yang

tidak dapat ditiru.

b. Consequential adalah keputusan-keputusan strategis yang memasukkan

sumber daya penting dan menuntut banak komitmen.

c. Directive adalah keputusan-keputusan strategis yang menetapkan keputusan

yang dapat ditiru untuk keputusan-keputusan lain dan tindakan-tindakan di masa

ang akan datang untuk organisasi secara keseluruhan.

Dari pengertian-pengertian yang cukup luas tersebut menunjukkan bahwa

manajemen strategis merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki

berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak

secara serentak (bersama-sama) kearah yang sama pula.

2.1.3 Faktor-Faktor yang berpengaruh dalam rancang bangun system Manajemen

Strategis (Sondang P. Siagian, 2007: 23)

”Benang Merah” yang selalu harus tampak dalam pembahasan tentang manajemen

strategik adalah bahwa manajemen puncak dalam suatu organisasi-terutama organisasi

bisnis- harus mampu merumuskan dan menentukan strategi organisasi sehingga

organisasi yang bersangkutan tidak hanya mampu mempertahankan eksistensinya, akan

tetapi tangguh melakukan penyesuaian dan perubahan yang diperlukan sehingga

Page 22: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

22

organisasi semakin meningkat efektifitas dan produktivitasnya. Untuk memwujudkan

situasi demikian, para anggota manajemen puncak harus menguasai teknik-teknik

desain atau rancang bangun sistem manajemen strategik yang tepat dan cocok bagi

organisasi yang dipimpinnya. Faktor-faktor yang harus dikenali dan diperhitungkan

antara lain ialah :

a. Tipe dan Struktur Organisasi

Setiap organisasi memiliki ”kepribadian” yang khas. Tipe dan struktur yang dipilih

untuk digunakan harus dikaitkan dengan ”kepribadian” dimaksud. Secara tradisional,

tipe dan struktur yang paling banyak digunakan adalah tipe yang hierarkikal atau

piramidal. Tipe demikian mungkin saja cocok untuk organisasi besar, kompleks dan

kultur organisasi membenarkan berlakunya ”jarak kekuasaan” dan oleh karena itu juga

memerlukan berbagai ”lapisan” kewenangan. Tipe demikian juga cocok apabila ingin

ditonjolkan pembedaan penugasan antara mereka yang melakukan tugas pokok dan

mereka yang menyelenggarakan gerakan berbagai kegiatan penunjang.

b. Gaya Manajerial

Para teoritisi dan praktisi yang mendalami teori kepemimpinan dan gaya manajerial

dalam mengelola organisasi yang besar dan kompleks menekankan beberapa hal.

Pertama, kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang situasional seperti

otokratik, paternalistik, demokratik dan kharismatik. Teori kepemimpinan menekankan

pula bahwa tidak ada suatu tipe yang cocok dan dapat diterapkan secara konsisten pada

semua jenis organisasi dan semua situasi. Berarti gaya manajerial sebagai faktor yang

harus diperhitungkan dalam manajemen strategik memerlukan ”cara membaca situasi

Page 23: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

23

organisasi yang tepat”. Kedua, Gaya Manajerial yang tepat ditentukan oleh tingkat

kedewasaan atau kematangan para anggota organisasi. Jika kelompok manajemen

mempunyai persepsi bahwa para bawahannya adalah orang-orang yang sudah matang

dan dewasa –dalam arti pengetahuan, keterampilan, pengalaman, mental, intelektual dan

emosional- gaya yang partisipatif-lah yang tepat untuk ditampilkan. Ketiga, Peranan apa

yang diharapkan dimainkan oleh para manajer dalam organisasi. Seperti diketahui para

manajer diharapkan dapat memainkan berbagai jenis peranan, seperti selaku simbol

keberadaan organisasi, pemrakarsa visi organisasi di masa depan, pengambil keputusan,

juru bicara organisasi, penerima dan penyebar informasi, penentu alokasi dana, sarana,

prasarana dan tenaga, ”pemadam kebakaran” dan lainnya.

c. Kompleksitas Lingkungan Eksternal

Merupakan kenyataan pula bahwa setiap organisasi meghadapi kondisi lingkungan

yang berbeda-beda. Yang jelas lingkungan eksternal suatu organisasi selalu bergerak

(sangat) dinamis. Gerakan yang (sangat) dinamis tersebut pasti berpengaruh pada cara

mengelola organisasi, termasuk dalam merumuskan dan menetapkan strategi. Contoh-

contoh kondisi dinamik tersebut dapat menampakan diri di bidang politik, ekonomi,

keamanan dan ketertiban masyarakat dan sosial budaya.

d. Kompleksitas Proses Produksi

Semua jenis organisasi niaga dapat digolongkan pada dua kategori, yaitu organisasi

yang menghasilkan barang dan yang menghasilkan jasa. Dalam menyelenggarakan

proses produksi tidak terlalu penting untuk membedakan keduanya karena sama-sama

harus memenuhi berbagai persyaratan seperti persyaratan mutu, harga, manfaat, usia

Page 24: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

24

produk, pelayanan yang cepat dan akurat, kontinuitas suplai dan jaminan pelayanan

purna jual. Di samping berbagai persyaratan tersebut, kompleksitas proses produksi

yang turut berpengaruh dalam manajemen strategik antara lain ialah apakah organisasi

akan berproduksi berdasarkan pendekatan padat karya atau padat modal; apakah akan

menggunakan teknologi canggih atau tidak; apakah masyarakat pengguna barang dan

jasa sudah siap menggunakan produk baru atau tidak; apakah organisasi memiliki

keunggulan kompetitif atau tidak dan sebagainya. Kesemuanya itu pasti mempunyai

dampak terhadap proses penentuan strategi dan implementasinya.

e. Hakikat Permasalahan yang Dihadapi

Jika dikatakan bahwa strategi merupakan keputusan dasar yang diambil oleh

manajemen puncak, salah satu implikasi pernyataan tersebut ialah bahwa manajemen

puncak harus merupakan orang-orang yang cekatan memecahkan masalah, terlepas

apakah masalah itu rumit dan mempunyai dampak kuat untuk jangka panjang atau

relatif sederhana dan dengan dampak yang tidak kuat dan hanya bersifat jangka pendek

atau sedang. Yang jelas ialah bahwa pendekatan dan teknik yang digunakan untuk

memecahkan masalah harus berhasil mencabut akar permasalahan dan tidak sekedar

mnegobati gejala-gejalanya saja. Agar manajemen strategik benar-benar mencapai

sasarannya, berbagai pihak yang terlibat di dalamnya dengan beraneka ragam peranan

perlu memahami proses manajemen strategik yang menjadi objek pembahasan pada bab

tersebut.

Page 25: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

25

2.1.4 Model Manajemen Strategis (Hunger dan Wheelen, 1996:9)

Proses manajemen strategis meliputi empat elemen dasar yaitu (1) pengamatan

lingkungan, (2) perumusan strategi. (3) implementasi strategi, dan (4) evaluasi dan

pengendalian. Pada level korporasi, proses manajemen strategis meliputi aktivitas-

aktivitas mulai dari pengamatan lingkungan sampai evaluasi kinerja. Manajemen

mengamati lingkungan eksternal untuk melihat kesempatan dan ancaman dan

mengamati lingkungan internal untuk melihat kekuatan dan kelemahan. Faktor-faktor

yang paling penting untuk masa depan perusahaan disebut faktor-faktor strategis dan

diringkas dengan singkatan S.W.O.T yang berarti: Strengths (kekuatan), Weakness

(kelemahan), Opportunities (kesempatan), dan Threats (Ancaman).

1. Pengamatan Lingkungan

a. Analisis Eksternal

Lingkungan eksternal terdiri dari variabel-variabel (kesempatan dan ancaman) yang

berada diluar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian jangka pendek

dari manajemen puncak. Variabel-variabel tersebut membentuk keadaan dalam

organisasi dimana organisasi ini hidup. Lingkungan eksternal memiliki dua bagian:

lingkungan kerja dan lingkungan sosial. Lingkungan kerja terdiri elemen-elemen atau

kelompok yang secara langsung berpengaruh atau dipengaruhi oleh operasi-operasi

terutama organisasi. Beberapa elemen tersebut adalah pemegang saham, pemerintah,

pemasok, komunitas lokal, pesaing, pelanggan, kreditur, serikat buruh, kelompok

kepentingan khusus dan asosiasi perdagangan. Lingkungan kerja perusahaan sering

disebut industri. Lingkungan sosial terdiri dari kekuatan umum- kekuatan itu tidak

Page 26: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

26

berhubungan langsung dengan aktivitas-aktivitas jangka pendek organisasi tetapi dapat

sering mempengaruhi keputuasan-keputusan jangka panjang.

b. Analisis Internal

Lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel (kekuatan dan kelemahan) yang

ada didalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari

manajemen puncak. Variabel-variabel tersebut membentuk suasana dimana pekerjaan

dilakukan. Variabel-variabel itu meliputi struktur, budaya, dan sumber daya organisasi.

Struktur adalah cara bagaimana perusahaan diorganisasikan yang berkenaan dengan

komunikasi, wewenang dan arus kerja. Struktur sering disebut rantai perintah dan

digambarkan secara grafis dengan menggunakan bagan organisasi. Budaya adalah pola

keyakinan, penghargaan, dan nilai-nilai yang dibagikan oleh anggota organisasi.

Norma-norma organisasi secara khusus memunculkan dan mendefinisikan perilaku

yang dapat diterima anggota dari manajemen puncak sampai karyawan operatif. Sumber

daya adalah aset yang merupakan bahan baku bagi produksi barang dan jasa organisasi.

Aset itu meliputi keahlian orang, kemampuan, dan bakat manajerial, seperti aset

keuangan dan fasilitas pebrik dalam wilayah fungsional. Tujuan utama dalam

manajemen strategis adalah memadukan variabel-variabel internal perusahaan untuk

mencapai keunggulan kompetitif secara terus-menerus, sehingga menghasilkan laba.

2. Perumusan Strategi

Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajenen

efektif dari kesempatan dan ancaman lngkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan

perusahaan. Perumusan strategi meliputi menentukan misi perusahaan, menentukan

Page 27: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

27

tujuan-tujuan yang dapat dicapai, pengembangan strategi dan penetapan pedoman

kebijakan.

a. Misi

Misi organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa organisasi hidup. Pernyataan

misi yang disusun dengan baik mendefinisikan tujuan mendasar dan unik yang

membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain dan mengidentifikasi jangkauan

operasi perusahaan dalam produk yang ditawarkan dan pasar yang dilayani.

b. Tujuan

Tujuan adalah hasil akhir aktifitas perencanaan. Tujuan merumuskan apa yang akan

diselesaikan dan kapan akan diselesaikan, dan sebaiknya diukur jika memungkinkan.

Pencapaian tujuan perusahaan merupakan hasil dari penyelesaian misi.

c. Strategi

Strategi perusahaan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang

bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan

memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan keterbatasan bersaing.

d. Kebijakan

Aliran dari strategi, kebijakan menyediakan pedoman luas untuk pengambilan

keputusan organisasi secara keseluruhan. Kebijakan juga merupakan pedoman luas yang

menghubungkan perumusan strategi dan implementasi. Kebijakan perusahaan

merupakan pedoman luas untuk divisi guna mengikuti strategi perusahaan kebijakan-

Page 28: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

28

kebijakan tersebut diinterpretasikan dan diimplementasi melalui strategi dan tujuan

divisi masing-masing.

3. Implementasi Strategi

Implementasi strategi adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan

kebijakannya dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur.

Proses tersebut mungkin meliputi perubahan budaya secara menyeluruh, struktur dan

atau sistem manajemen dari organisasi secara keseluruhab. Kecuali ketika diperlukan

perubahan secara drastis pada perusahaan. Manajer level menengah dan bawah akan

mengimplementasi strateginya secara khusus dengan pertimbangan dari manajemen

puncak. Kadang-kadang dirujuk sebagai perencanaan operasional, implementasi strategi

sering melibatkan keputusan sehari-hari dalam alokasi sumber daya.

a. Program

Program adalah pernyataan aktivitas-aktivitas atau langkah-langkah yang diperlukan

untuk menyelesaikan perencanaan sekali pakai. Program melibatkan restrukturisasi

perusahaan, perubahan budaya internal perusahaan, atau awal dari suatu usaha

penelitian baru.

b. Anggaran

Anggaran adalah program yang dinyatakan dalam bentuk satuan uang, setiap

program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat digunakan oleh

manajemen untuk merencakan atau mengendalikan. Anggaran tidak hanya memberikan

perencanaan rinci dari strategi baru dalam tindakan, tetapi juga menentukan laporan

Page 29: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

29

keuangan proforma yang menunjukan pengaruh yang diharapkan dari kondisi keuangan

perusahaan.

c. Prosedur

Prosedur, kadang-kadang disebut Standart Operating Procedurs (SOP) adalah

sistem langkah-langkah atau teknik-teknik yang berurutan yang menggambarkan secara

rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan. Prosedur secara khusus

merinci berbagai aktifitas yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan program-program

perusahaan.

4. Evaluasi dan Pengendalian

Evaluasi dan Pengendalian adalah proses yang melaluinya aktifitas-aktifitas

perusahaan dan hasil kinerja dimonitor dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan

kinerja yang diinginkan. Para manajer di semua level menggunakan informasi hasil

kinerja untuk melakukan tindakan perbaikan dan memecahkan masalah. Walaupun

evaluasi dan pengendaliam ,merupakan elemen akhir yang utama dari manajemen

strategis, elemen itu juga dapat menunjukan secara tepat kelemahan-kelemahan dalam

implementasi strategi sebelumnya dan mendorong proses keseluruhan untuk dimulai

kembali. Agar evaluasi dan pengendalian berjalan dengan efektif, manajer harus

mendapatkan umpan balik yang jelas, tepat dan tidak bias dari orang-orang bawahannya

yang ada dalam hierarki perusahaan.

Page 30: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

30

2.1.5 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah merupakan bagian dari manajemen strategi, dengan

menganalisis faktor eksternal maupun internalnya. Dalam membuat perencanaan

dengan SDM ataupun SDA yang melimpah, dapat dikaji melalui berbagai cara analisis

antara lain, menggunakan analisis SWOT, yaitu Strength (S), Weakness (W),

Oportunities (O), Threat (T). SWOT merupakan alat analisis umum mengenai strategi

perencanaan, dimana dalam analisis SWOT dibagi kedalam dua perbedan unsur yakni

konsentrasi analisis internal atau dalam kelembagaan dan analisis eksternal diluar

lembaga. Tujuan analisis sendiri adalah mengkaji dan menambah kekuatan (S),

mengurangi kelemahan (W), memeperluas peluang (O), dan mengeliminasi ancaman

dari luar (T).

Perumusan strategi analisis SWOT sendiri sebagai berikut:

a. Analisis kombinasi S dan W, untuk mengkaji dan mengevaluasi kelemahan

internal kelembagaan.

b. Analisis kombinasi T dan O, untuk menangkal ancaman dari luar lembaga.

c. Analisis kombinasi O dan S, mengkaji kebutuhan pelanggan dan kompetitor.

d. Analisis kombinasi T dan W, untuk perencanaan jangka pendek.

e. Analissi kombinasi W dan O, untuk analisis strategy kelemahan dan

kesempatan.

f. Analisis kombinasi S dan T, untuk analisis strategy kekuatan dan menangkal

ancaman.

Analisis SWOT menurut Rangkuti (2005:19) adalah :

“ suatu cara menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal menjadi langkah-

langkah strategi dalam pengoptimalan usaha yang lebih menguntungkan. Dalam

analisis faktor-faktor internal dan eksternal akan ditentukan aspek-aspek yang

menjadi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan

(Opportunities), dan yang menjadi ancaman (Treaths) sebuah organisasi.

Dengan begitu akan dapat ditentukan berbagai kemungkinan alternatif strategi

yang dapat dijalankan “.

Page 31: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

31

Menurut Faizhm (2008:12) menyebutkan :

“ Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk

merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah

singkatan dari, S adalah Strength atau Kekuatan, W adalah Weakness atau

Kelemahan, O adalah Opportunity atau Kesempatan, dan T adalah Threat atau

Ancaman. SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana

akan dibuat sebuah rencana untuk melakukan sesuatu, sebagai contoh, program

kerja ”.

Analisis SWOT menurut Iwan (2008:26) terdiri dari empat faktor, yaitu:

1. Strengths (kekuatan)

Adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-keunggulan lain relatif

terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh organisasi.

Kekuatan adalah kompetensi khusus yang memberikan keunggulan komparatif bagi

perusahaan di pasar. Kekuatan dapat terkandung dalam sumber daya keuangan, citra,

kepemimpinan pasar, hubungan pembeli-pemasok, dan faktor-faktor lain. Kekuatan

yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau

konsep bisnis itu sendiri.

2. Weakness (kelemahan)

Adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan

kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan. Fasilitas, sumber

daya keuangan, kapabilitas manajemen, keterampilan pemasaran, dan citra merek dapat

merupakan sumber kelemahan. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang

terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

3. Opportunities (peluang)

Adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan organisasi.

Kecenderungan-kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang.

Identifikasi segmen pasar yang tadinya terabaikan, perubahan pada situasi persaingan

atau peraturan, perubahan teknologi serta membaiknya hubungan dengan pembeli atau

pemasok dapat memberikan peluang bagi organisasi. Kondisi peluang berkembang di

masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi,

proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah,

kondisi lingkungan sekitar.

Page 32: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

32

4. Threats (ancaman)

Adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan organisasi.

Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan

perusahaan. Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya

kekuatan tawar-menawar pembeli atau pemasok penting, perubahan teknologi, serta

peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan organisasi.

Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Setelah dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks dan

ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan pembandingan antara

faktor internal yang meliputi Strength dan Weakness dengan faktor luar Opportunities

dan Threats. Setelah itu melakukan strategi alternatif untuk dilaksanakan. Strategi yang

dipilih merupakan strategi yang paling menguntungkan dengan resiko dan ancaman

yang paling kecil. Selain pemilihan alternatif analisis SWOT juga bisa digunakan untuk

melakukan perbaikan dan improvisasi. Dengan mengetahui kelebihan (Strength dan

Opportunities) dan kelemahan kita (Weakness dan Threats), maka kita melakukan

strategi untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu strateginya dengan

meningkatkan Strength dan Opportunities atau melakukan strategi yang lain yaitu

mengurangi Weakness dan Threats. Analisis ini didasarkan pada logika bahwa strategi

yang dipilih adalah strategi yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang

(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness)

dan ancaman (threats). Analisis SWOT paling umum digunakan sebagai kerangka logis

yang mengarahkan pembahasan dan refleksi mengenai situasi dan alternatif dasar suatu

perusahaan. Analisis ini sering kali dilakukan sebagai rangkaian dari diskusi kelompok

manajerial. Apa yang dipandang oleh seorang manajer sebagai peluang, mungkin

dianggap sebagai ancaman oleh yang lain. Demikian pula halnya kekuatan bagi seorang

Page 33: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

33

manajer mungkin merupakan kelemahan bagi yang lain. Kerangka SWOT menyediakan

dasar yang terorganisasi untuk diskusi awal.

Gambar 2.1.5.a Matriks SWOT

Strength

1.

2.

Weaknesses

1.

2.

Oportunity

1.

2.

Strategi SO

1.

2.

Strategi WO

1.

2.

Threats

1.

2.

Strategi ST

1.

2.

Strategi WT

1.

2.

Sumber: David (2004:186)

Keterangan :

1. Strategi SO

Yaitu strategi dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan

memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi ST

Yaitu strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO

Yaitu strategi yang memanfaatkan peluang yang ada dengan cara meminimalkan

kelemahan yang ada.

Page 34: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

34

4. Strategi WT

Yaitu strategi yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada

serta menghindari ancaman.

Setelah melakukan tahap pengumpulan data, kemudian hasilnya dapat dipetakan

dalam diagaram silang Analisis SWOT dan dilakukan analisis berdasarkan Diagram

Matriks SWOT seperti pada gambar.

Gambar 2.1.5.b Diagram Silang Analisis SWOT

2. Mendukung strategi turn around 1. Mendukung strategi agresif

3. Mendukung strategi defensif 4. Mendukung strategi diversifikasi

(Sumber Rangkuti, 2005:47)

Keterangan :

Kuadran 1 : Mendukung Strategi SO

Merupakan situasi yang sangat menguntungkan karena organisasi

memiliki berbagai peluang dan kekuatan internal sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang dapat diterapkan

adalah dengan mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif

(Growth Oriented Strategy).

Berbagai Peluang

Kelemahan Internal Kekuatan Internal

Berbagai Ancaman

Page 35: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

35

Kuadran 2 : Mendukung Strategi WO

Organisasi menghadapi peluang yang besar, dilain pihak

menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Contoh

strategi pada strategi turn around dengan integrasi horizontal

melalui pembelian fasilitas pesaing, aliansi untuk memperkecil

kelemahan-kelemahan internal organisasi dengan memanfaatkan

peluang-peluang eksternal.

Kuadran 3 : Mendukung Strategi WT

Organisasi menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi

di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan

internal. Organisasi harus melakukan strategi bertahan (defensive)

agar organisasi tetap eksis, dengan melakukan berbagai

pembenahan internal guna menghadapi ancaman yang akan

dating. Fokus strateginya adalah dengan meminimalkan masalah-

masalah internal perusahaan, sehingga dapat merubah peluang

pasar yang lebih baik.

Kuadran 4 : Mendukung Strategi ST

Organisasi masih memiliki berbagai kekuatan internal, meskipun

disisi lain menghadapi berbagai ancaman. Strategi yang harus

dikembangkan adalah menggunakan kekuatan internal untuk

memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara diversifikasi

produk/jasa.

2.1.6 Langkah-langkah Analisis Data dalam Analisis SWOT

Langkah penelitian ini akan menerangkan bagaimana analisis dilakukan, mulai dari

data mentah yang ada sampai pada hasil penelitian yang dicapai. Dalam penelitian ini,

langkah-langkah analisis data dilakukan sebagai berikut:

Page 36: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

36

a. Melakukan pengklasifikasian data, faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan

kelemahan sebagai faktor internal organisasi, peluang dan ancaman sebagai

faktor eksternal organisasi. Pengklasifikasian ini akan menghasilkan tabel

informasi SWOT.

b. Melakukan analisis SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal

Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal

organisasi Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness).

c. Dari hasil analisis kemudian diinterpretasikan dan dikembangkan menjadi

keputusan pemilihan strategi yang memungkinkan untuk dilaksanakan. Strategi

yang dipilih biasanya hasil yang paling memungkinkan (paling positif) dengan

resiko dan ancaman yang paling kecil.

2.1.7 Model Pengelolaan dan Pengembangan Wilayah Gugus Pulau

2.1.7.1 Konsep Pengembangan Wilayah Gugus Pulau

Menurut Adisasmita (2006:97) dalam sistem wilayah (regional) terdapat tiga

komponen, yaitu : 1). sumberdaya penduduk, 2). kegiatan ekonomi dan pemabangunan,

dan 3). system transportasi. Saling ketergantungan antar kegiatan ekonomi dan

pembangunan ditinjau dari aspek produksi dan konsumsi memainkan peranan yang

fundamental dalam upaya menata struktur wilayah. Dalam konteks pembangunan

wilayah, transportasi merupakan sektor yang memiliki fungsi dan peranan yang

menentukan sebagai fasilitas penunjang dan pengembangan terhadap pembangunan di

daerah-daerah (pulau-pulau).

Menurut Adisasmita (2006:97) Interkoneksi spasial antar pulau-pulau dapat

diklasifikasikan dalam beberapa kategori sebagai berikut:

1. Secara teknis – ekonomis, yakni menyangkut arus barang yang merupakan

gejala ekonomi yang paling menonjol dalam kehidupan masyarakat. Arus barang

memerlukan jasa perdagangan dan jasa pengangkutan (transportasi).

2. Secara temporal yang diperlihatkan oleh dampak perkembangan pembangunan

pada saat sekarang dan beberapa tahun mendatang, yaitu dalam peningkatan

Page 37: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

37

pada berbagai kegiatan sektoral yang menciptakan tingkat kesejahteraan

masyarakat pulau-pulau yang tinggi.

Pengembangan wilayah sendiri diartikan oleh Adisasmita (2006:98) sebagai upaya

pembangunan pada suatu wilayah atau beberapa daerah untuk mencapai kesejahteraan

masyarakat dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya seperti alam, manusia,

kelembagaan, teknologi dan prasarana secara efektif, optimal dan berkelanjutan dengan

cara menggerakan berbagai kegiatan produktif (sektor primer, sekunder dan tersier),

penyediaan fasilitas pelayanan (ekonomi dan sosial), penyediaan prasarana dan sarana

serta perbandingan lingkungan. Pengembangan wilayah dilakukan dengan

menggunakan pendekatan kawasan dimana pada masing-masing kawasan

diidentifikasikan sebagai sektor unggulan yang potensial untuk dikembangkan.

Pengembangan wilayah pada berbagai pemanfaatan dan penggalian berbagai potensi

sumberdaya unggulan kawasan yang dimiliki dan pemberdayaan masyarakat lokal.

2.1.7.2 Strategi Pengembangan Wilayah Gugus Kepulauan

Dalam kaitannya dengan strategi pengembangan wilayah gugus kepulauan

Adisasmita (2006:101) mengungkapkan dua hal yang perlu mendapat perhatian yaitu:

1. Strategi pengembangan pada tingkat pulau didasarkan pada tingkat kemampuan

masyarakatnya meliputi potensi sumberdaya alam di darat, sumberdaya manusia,

kelembagaan, teknologi dan potensi sumberdaya kelautannya.

2. Strategi pengembangan yang memperkaitkan antara pulau-pulau yaitu upaya

untuk lebih meningkatkan nilai produksi dan nilai tambahnya yang dikaitkan

dengan pengembangan pasar, pengelolaan produksi dan penyediaan fasilitas

transportasi (aksesibilitas).

Strategi pengembangan memperkaitkan kawasan pantai dan laut pulau-pulau kecil

tersebut ke dalam system yang lebih luas baik secara regional atau secara nasional

(Indonesia). Pulau-pulau kecil beserta perairan lautnya merupakan bagian integral yang

Page 38: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

38

memiliki spesialisasi atau fungsi khusus. Dalam pengembangan wilayah dapat

merupakan suatu kawasan misalnya Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu

(KAPET), Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional atau kawasan pengembangan

lainnya. Kawasan gugus pulau-pulau tersebut difungsikan sebagai sentra pengembangan

kegiatan produksi hasil kelautan dan sebagai lokasi pengolahan sumberdaya kelautan

lainnya.

2.1.8 Definisi Pariwisata

Istilah Pariwisata terlahir dari bahasa Sansekerta yang komponen-komponennya

terdiri dari Pari artinya penuh, lengkap, berkeliling. Wis (man) yang artinya rumah,

kampong, property dan komunitas. Ata artinya pergi terus menerus, mengembara. Yang

apabila dirangkai menjadi satu kata Pariwisata yang memiliki arti pergi secara lengkap

meninggalkan rumah (kampong) berkeliling terus menerus. Dalam operasionalnya

istilah pariwisata menurut Robert C. Lonati dalam Pendit (2002:3) sebagai pengganti

istilah asing tourism atau travel diberi makna pemerintah Indonesia: “mereka yang

meninggalkan rumah untuk mengadakan perjalanan tanpa mencari nafkah ditempat-

tempat yang dikunjungi sambil menikmati kunjungan mereka”.

Menurut Robert C. Lonati dalam Nyoman S. Pendit (2002:32)

“ Pariwisata adalah salah satu jenis industry baru yang mampu mempercepat

pertumbuhan ekonomi dan persediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan,

standar hiidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya

sebagain sector yang kompleks, ia juga merealisasi industri-industri klasik

seperti industry kerajinan tangan dan cenderamata. Penginapan dan transportasi

secara ekonomis juga dipandang sebagai industry ”.

Kepariwisataan juga dapat memberikan dorongan langsung terhadap kemajuan-

kemajuan pembangunan atau perbaikan pelabuhan-pelabuhan (laut atau udara), jalan-

Page 39: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

39

jalan raya, pengangkutan setempat, program-program kebersihan atau kesehatan,

kelestarian lingkungan dan sebagainya yang kesemuanya dapat memberikan keuntungan

dan kesenangan baik bagi masyarakat dalam lingkungan daerah wilayah yang

bersangkutan maupun wisatawan dari luar. Institute of tourism in Britain merumuskan

”pariwisata adalah kepergian orang-orang sementara dalam jangka waktu pendek ke

tempat-tempat tujuan diluar tempat tinggal dan pekerjaan sehari-harinya serta kegiatan-

kegiatan mereka selama berada ditempat-tempat tujuan tersebut, ini mencakup

kepergian untuk berbagai maksud termasuk kunjungan seharian atau darmawisata”

E Guyer-Fruer dalam Nyoman S. Pendit (2002:34) di dalam bukunya yang berjudul

Hanbuch dan Schweizerishen volkswirtschaft merumuskan pariwisata sebagai berikut :

” Pariwisata dalam arti modern adalah merupakan gejala zaman sekarang yang

didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang

sadar dan menumbuh terhadap keindahan alam, kesenangan dan kenikmatan

alam semesta, dan pada khususnya disebabkan olah bertambahnya pergaulan

berbagai bangsa dan kelas dalam masyarakat sebagai hasil perkembangan

perniagaan, industri, perdagangan serta penyempurnaan alat-alat pengangkutan

”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan

yang dilakukan sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat menuju

tempat lain untuk menikmati keindahan alam dalam perjalanan tersebut guna rekreasi

ataupun berdarmawisata untuk kesenangan pribadi.

2.1.9 Pengembangan Pariwisata

Strategi pengembangan pariwisata menurut Rangkuti (2002: 3) sebagaimana

mengutip Chandler, strategi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan dalam

kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas

Page 40: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

40

sumberdaya. Selanjutnya menurut Suwantoro (1997:56) ada beberapa langkah pokok

dalam melakukan strategi pengembangan pariwisata yaitu;

1. Dalam jangka pendek dititik beratkan pada optimal.

2. Dalam jangka menengah dititik beratkan pada konsolidasi.

3. Dalam jangka panjang dititik beratkan pada pengembangan dan penyebaran.

Menurut Marpaung (2007:19):

” Perkembangan kepariwisataan bertujuan memberikan keuntungan baik bagi

wisatawan maupun warga setempat. Pariwisata dapat memberikan kehidupan

yang standar kepada warga setempat melalui keuntungan ekonomi yang didapat

dari tujuan wisata. Dalam perkembangan infrastruktur dan fasilitas rekreasi,

keduanya menguntungkan wisatawan dan warga setempat, sebaliknya

kepariwisataan dikembangkan melalui penyediaan tempat tujuan wisata ”.

Hal tersebut dilakukan melalui pemeliharaan kebudayaan, sejarah dan taraf

perkembangan ekonomi dan suatu tempat tujuan wisata yang masuk dalam pendapatan

untuk wisatawan akibatnya akan menjadi pengalaman yang unik dari tempat wisata.

Pada waktu yang sama, ada nilai-nilai yang membawa serta dalam perkembangan

kepariwisataan. Sesuai dengan panduan, maka perkembangan pariwisata dapat

memperbesar keuntungan sambil memperkecil masalah-masalah yang ada.

2.1.10 Perencanaan dan Pengelolaan Pariwisata

Pengelolaan Pariwisata harus didasarkan pada perencanaan yang matang.

Perencanaan berarti memperhitungkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dimasa yang

akan datang. Perencanaan dan pengelolaan pariwisata berarti untuk memenuhi

kesejahteraan masyarakat dimasa akan datang. Oleh karena itu, kecenderungan

pertumbuhan penduduk, persediaan lahan cadangan, pertumbuhan fasilitas dan

kemajuan teknologi dengan penerapannya harus dimasukkan dalam perencanaan

tersebut. Selain itu kualitas sumber daya pengelola pariwisata juga sangat berpengaruh

Page 41: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

41

terhadap kemajuan industri pariwisata tersebut, sebab dalam mengelola pariwisata

memerlukan keahlian dan pengalaman seperti dikemukakan oleh Salim (1981:223)

bahwa ” berapapun banyak modal yang dimiliki, pembangunan tidak akan terlaksana

kecuali disertai dengan sumberdaya managerial yang mampu mengelola modal itu untuk

pembangunan ”.

Soewarno (2002:378) mengemukakan bahwa ” pengelolaan adalah mengendalikan

atau menyelenggarakan berbagai sumber daya secara berhasil guna untuk mencapai

sasaran ”.

Objek dan daya tarik wisata umumnya terdiri atas hayati dan non hayati, dimana

masing-masing memerlukan pengelolaan sesuai dengan kualitas dan kuantitasnya

pengelolaan objek dan daya tarik wisata harus memperhitungkan berbagai sumber daya

wisatanya secara berdaya guna agar tercapainya sasaran yang diinginkan. Tujuan

perencanaan dan pengelolaan pariwisata yang lebih lanjut demi meningkatkan

kemakmuran secara serasi dan seimbang bisa tercapai seoptimal mungkin apabila

pemerintah ikut berperan. Peranan pemerintah dalam perencanaan dan pengelolaan

pariwisata sangat menentukan berkembang tidaknya suatu objek wisata.

Berkembangnya suatu kawasan wisata tidak terlepas dari usaha-usaha yang dilakukan

melalui kerjasama para stakeholder kepariwisataan, masyarakat dan pemerintah.

Munasef (1995:1) menyatakan bahwa ” pengembangan pariwisata merupakan segala

kegiatan dan usaha yang terkoordinasi untuk menarik wisatawan, menyediakan semua

sarana dan prasarana, barang dan jasa, fasilitas yang diperlukan guna memenuhi dan

melayani kebutuhan wisatawan ”.

Page 42: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

42

Marpaung (2007:79) menyatakan bahwa ” hal yang perlu diperhatikan dalam

pengelolaan daya tarik wisata yang potensial harus dilakukan penelitian, inventarisasi

dan evaluasi sebelum fasilitas wisata dikembangkan. Hal ini penting agar

perkembangan daya tarik wisata yang ada dapat sesuai dengan keinginan pasar potensial

dan untuk menentukan pengelolaan yang tepat dan sesuai ”. Adapun Yoeti (1990:285)

menyatakan bahwa ” ada tiga faktor yang dapat menentukan berhasilnya pengelolaan

pariwisata sebagai industri , ketiga faktor tersebut diantaranya : tersedianya objek

atraksi wisata, adanya fasilitas aksessibiltas dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat.

Sedangkan Amenitas yaitu tersedianya fasilitas-fasilitas seperti tempat penginapan,

restoran, hiburan, transportasi lokal yang memungkinkan wisatawan bepergian

ditempat-tempat tersebut serta alat komunikasi. Objek wisata merupakan akhir

perjalanan wisata yang harus memenuhi syarat aksesbilita, yaitu objek wisata harus

mudah dicapai”.

Dalam pengembangan kepariwisataan perlu diperhatikan kualitas lingkungan agar

pengelolaan pariwisata tidak merusak lingkungan sebagaiman yang dikemukan oleh

Soemarwoto (2001:309) ” Pariwisata adalah industri yang kelangsungan hidupnya

sangat ditentukan oleh baik buruknya lingkungan. Tanpa lingkungan yang baik tak

mungkin pariwisata berkembang, karena itu pengelolaan pariwisata haruslah

memperhatikan terjaganya mutu lingkungan, sebab dalam industri pariwisata

lingkungan itulah yang dijual ”. Dalam menunjang pengelolaan berbagai kegiatan

kepariwisataan, teknologi manajemen perlu diterapkan agar sumber daya wisata yang

murni alami dapat direkayasa secara berhasil guna, sehingga dapat meningkatkan

kualitas dan kuantitasnya termasuk lingkungan alamnya.

Page 43: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

43

2.2 Kerangka Berfikir

Penelitian tentang Alternatif Strategi Pengelolaan Pariwisata Pulau Untung Jawa

melalui Pendekatan Analisis SWOT ini menggunakan teknik Analisis SWOT menurut

Rangkuti (2005:19). Adapun Teknik Analisis SWOT adalah suatu cara menganalisis

faktor-faktor internal dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam

pengoptimalan usaha yang lebih menguntungkan. Dalam analisis faktor-faktor internal

dan eksternal akan ditentukan aspek-aspek yang menjadi kekuatan (Strengths),

kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunities), dan yang menjadi ancaman

(Treaths) dengan begitu akan dapat ditentukan berbagai kemungkinan alternatif strategi

yang dapat dijalankan untuk mengelola objek wisata Pulau Untung Jawa. Untuk dapat

merumuskan strategi, maka dalam menyusun pendekatan Analisis SWOT langkah-

langkah yang dilakukan adalah:

1. Melakukan pengklasifikasian data, faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan

kelemahan sebagai faktor internal, serta peluang dan ancaman sebagai faktor

eksternal pariwisata Pulau Untung Jawa. Pengklasifikasian ini akan

menghasilkan tabel informasi SWOT.

2. Melakukan analisis SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal

Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal

Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) yang dimiliki Pariwisata Pulau

Untung Jawa.

3. Dari hasil analisis kemudian diinterpretasikan dan dikembangkan menjadi

keputusan pemilihan strategi pengelolaan pariwisata yang memungkinkan untuk

dilaksanakan. Strategi yang dipilih biasanya hasil yang paling memungkinkan

(paling positif) dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.

Sehingga untuk lebih jelasnya, kerangka berfikir peneliti dalam penelitian ini dapat

dilihat pada gambar 2.2

Page 44: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

44

Gambar 2.2

Kerangka Berfikir

Pariwisata Pulau Untung Jawa

Teknik Analisis SWOT

1. Strengths 2. Weakness 3. Opportunities 4. Treaths

Freddy Rangkuti (2005:19)

Alternatif Strategi Pengelolaan Pariwisata Pulau

Untung Jawa

Masalah dalam pengelolaan pariwisata Pulau Untung Jawa

1. Belum optimalnya pengelolaan pariwisata karena masyarakat maritim setempat menghadapi keterbatasan pengetahuan, sarana produksi, modal investasi dan modal usaha, serta keterbatasan dalam akses pasar.

2. Kebersihan dan masalah sampah di sekitar pantai Pulau Untung Jawa yang kurang terjaga.

3. Belum adanya strategi pengeloaan pariwisata di kawasan objek wisata Pulau Untung Jawa.

4. Kurangnya koordinasi dan dukungan finansial berupa dana pemeliharaan antara pihak pemerintah dalam hal ini Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan pengelola pariwisata Pulau Untung Jawa.

Pengelolaan Pariwisata

yang unggul

Page 45: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

45

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian oleh Mikkelsen (1999:313) didefinisikan sebagai alat untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu dan untuk menyelesaikan masalah ilmu atau

praktis. Sedangkan menurut Sugiyono (2008:2) metode penelitian pada dasarnya

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Dalam penelitian mengenai Strategi Pengelolaan Pariwisata Pulau Untung Jawa Melalui

Pendekatan Analisis SWOT, metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan

pendekatan eksploratif. Pendekatan Eksploratif berupaya menemukan informasi umum

mengenai sesuatu topik/masalah yang belum dipahami sepenuhnya oleh peneliti.

Penelitian eksploratif merupakan jenis penelitian yang berusaha mencari ide-ide atau

hubungan-hubungan yang baru. Bogdan dan Taylor (1973) mendeskripsikan metodologi

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Menurut mereka,

pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara holistic (utuh).

3.2 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian tentang Strategi Pengelolaan Pariwisata Pulau Untung Jawa

Melalui Pendekatan Analisis SWOT, yang menjadi instrumen utama dalam penelitian

adalah peneliti sendiri. Menurut Irawan (2006:17) dalam sebuah penelitian kualitatif

yang menjadi instrumen terpenting adalah peneliti sendiri. Sedangkan menurut Moleong

Page 46: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

46

(2005:19) pencari tahu alamiah (peneliti) dalam pengumpulan data lebih banyak

bergantung pada dirinya sebagai alat pengumpul data. Lain halnya dengan pendapat

Bogdan & Taylor, menurutnya ”sebagai peneliti kualitatif, tugas anda adalah menembus

pengertian akal sehat (commonsense understanding) tentang kebenaran dan kenyataan.

Apa yang kelihatannya keliru atau tidak konsisten menurut perspektif dan logika anda,

mungkin menurut subyek anda tidak demikian. Dan, kendati anda tidak harus

sependapat dengan pandangan subyek terhadap dunia ini, anda harus dapat mengetahui,

menerima dan menyajikan pandangan mereka itu sebagaimana mestinya”.

3.3 Informan Penelitian

Dalam penelitian kualitatif tidak ada populasi dan sampel yang ada adalah informan

penelitian sehingga didalam penelitian kualitatif tidak dapat dilakukan penarikan sampel

karena sifatnya yang tidak dapat digenaralisir. Informan penelitian yaitu responden

peneliti yang berfungsi memberikan informasi sebanyak-banyaknya yang bermanfaat

untuk bahan analisis penelitian mengenai strategi pengelolaan pariwisata. Dalam

penelitian mengenai Alternatif Strategi Pengelolaan Pariwisata Pulau Untung Jawa

melalui Pendekatan Analisis SWOT, penentuan informannya menggunakan teknik

Purposive, yaitu merupakan metode penetapan informan dengan berdasarkan pada

pertimbangan tertentu. Adapun yang menjadi Informan dalam penelitian ini yaitu Lurah

Pulau Untung Jawa selaku Pejabat berwenang di Kelurahan Pulau Untung Jawa,

pengelola pariwisata Pulau Untung Jawa, Kepala Suku Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu selaku Instansi terkait yang

menangani urusan pariwisata Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, dan

pengunjung (wisatawan).

Page 47: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

47

1. Wakil Lurah Pulau Untung Jawa selaku pejabat berwenang di Pulau untung

Jawa = 1 orang.

2. Sekertaris Lurah Pulau Untung Jawa = 1 orang

3. Anggota LPM Kelurahan Pulau Untung Jawa urusan pengelolaan pariwisata = 2

orang.

4. Kasie bagian Kepariwisataan Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu = 1 orang.

5. Pengunjung sebanyak = 5 orang.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data

sekunder. Sebagai data primer dalam penelitian ini berupa kata-kata dan tindakan orang-

orang yang diamati dari hasil wawancara dan observasi berperan serta. Sedangkan data-

data sekunder yang didapatkan berupa dokumen tertulis, gambar dan foto-foto. Adapun

alat-alat tambahan yang digunakan dalam pengumpulan datanya terdiri dari; panduan

wawancara, alat perekam (tape recorder), buku catatan dan kamera digital. Teknik

pengumpulan data yang digunakan merupakan kombinasi dari beberapa teknik, yaitu

a. Wawancara.

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan

oleh dua pihak, yaitu pewancara (interviewer) dan yang diwawancarai (interviewee).

Wawancara dalam penelitian kualitatif bersifat mendalam (indept interview) dan

wawancara tak terstruktur. Adapun kisi-kisi wawancara tak terstruktur pada penelitian

ini disusun berupa poin-poin pokok yang akan ditanyakan pada informan dan

dikembangkan pada saat wawancara berlangsung. Hal ini dimaksudkan agar proses

Page 48: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

48

wawancara berlangsung secara alami dan mendalam seperti yang diharapkan dalam

penelitian kualitatif. Poin-poin pokok tersebut terdiri dari:

1) System pengelolaan pariwisata Pulau Untung Jawa.

2) Faktor-faktor Internal seperti Kekuatan dan Kelemahan objek wisata Pulau

Untung Jawa.

3) Faktor-faktor Eksternal seperti Peluang dan Ancaman objek wisata Pulau

Untung Jawa.

4) Pengembangan pariwisata kawasan objek wisata Pulau Untung Jawa.

5) Hambatan-hambatan dalam pengelolaan objek wisata Pulau Untung Jawa.

6) Faktor pendukung dalam pengelolaan objek wisata Pulau Untung Jawa.

7) Perilaku masyarakat dalam kegiatan pariwisata di Pulau Untung Jawa.

b. Observasi

Observasi atau yang lebih umum dikenal dengan pengamatan menurut Moleong

(2005:126) adalah kegiatan untuk mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif,

kepercayaan, perhatian, perilaku tidak sadar, kebiasaan dan sebagainya. Dalam

penelitian ini, teknik observasi/pengamatan yang digunakan adalah observasi

berperanserta.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu sumber data sekunder yang diperlukan dalam

sebuah penelitian. Menurut Guba dan Lincoln dokumen adalah setiap bahan tertulis

ataupun film, gambar dan foto-foto yang dipersiapkan karena adanya permintaan

seorang penyidik.

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini berupa :

Page 49: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

49

1. Buku catatan untuk mencatat percakapan dengan sumber data.

2. Tape recorder untuk merekam semua kegiatan penelitian untuk mendapatkan

informasi yang diberikan informan.

3. Camera untuk mendapatkan gambar kegiatan yang berkaitan dengan penelitian.

Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan keabsahan penelitian.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Pedoman Wawancara

Page 50: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

50

Dimensi Sub Dimensi Pernyataan No. Item

Pernyataan

Analisis

SWOT

1. Strenght

2. Weakness

3. Opportunities

4. Threats

- Potensi wisata yang

dimiliki

- Kondisi lingkungan

pariwisata dan Daya

tarik pengunjung

- Kendala yang dihadapi

dalam pengelolaan

objek wisata

- Kemampuan Sumber

Daya Manusia dalam

pengelolaan objek

wisata

- Anggaran yang dimiliki

dalam pengelolaan

objek wisata

- Pengembangan

pengelolaan pariwisata

- Investasi Asing

- Faktor pendukung

pengembangan

pariwisata

- Faktor penghambat

- Pesaing objek wisata

A 1,2

B 1,2,3

C 1,2,3

D 1,2

3.5 Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan dan Biklen dikutip dari Prasetya Irawan (2006:70)

“ Analisis data adalah proses mencari dan mengatur secara sistematis transkip

interview, catatan dilapangan, dan bahan-bahan lain yang telah didapatkan, yang

Page 51: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

51

kesemuanya itu dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman peneliti

(terhadap suatu fenomena) dan membantu peneliti untuk mempresentasikan

penemuannya kepada orang lain ”.

Dipihak lain, analisis data kualitatif menurut Serddel (dalam Moleong, 2007:248)

prosesnya berjalan sebagai berikut:

1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar

sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensistesikan, membuat

ikhtisar dan membuat indeksnya.

3. Berfikir dengan jelas agar kategori data itu mempunyai makna mencari dan

menemukan pola dan hubungan-hubungan dan membuat temuan-temuan umum.

Dalam penelitian ini, proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data

yang telah didapatkan melalui wawancara (interview), observasi, dan dokumentasi yang

kemudian hasil penelahaan disusun kedalam suatu satuan yang kemudian

dikategorisasikan. Pada tahap akhir peneliti melakukan penganalisisan data dan

mengadakan pemerikasaan keabsahan atau kevalidan data. Analisis data dilakukan

secara terus menerus sampai data tersebut menjadi jenuh. Dalam prosesnya penelitian

ini menggunakan model interaktif yang telah dikembangkan oleh Miles dan Huberman

(1992:16), yaitu selama proses pengumpulan data dilakukan tiga kegiatan penting,

diantaranya; reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan verifikasi

(verification). Apabila digambarkan proses tersebut akan nampak seperti gambar 3.5

Gambar 3.5

Teknik Analisis Data

Model Interaksi Penelitian Kualitatif

Page 52: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

52

Sumber: Miles dan Huberman (1992:16)

Dari gambar 3.5 dapat dilihat bahwa pada prosesnya peneliti akan melakukan

kegiatan berulang-ulang secara terus-menerus. Ketiga hal utama itu tersebut merupakan

sesuatu yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data.

Ketiga kegiatan di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Selama proses pengumpulan data dari berbagai sumber, tentunya akan sangat

banyak data yang didapatkan oleh peneliti. Semakin lama peneliti berada di lapangan,

maka data yang didapatkan akan semakin kompleks dan rumit, sehingga apabila tidak

segera diolah akan dapat menyulitkan peneliti, oleh karena itu proses analisis data pada

tahap ini juga harus dilakukan. Untuk memperjelas data yang didapatkan dan

mempermudah peneliti dalam pengumpulan data selanjutnya, maka dilakukan reduksi

data. Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-

catatan yang muncul di lapangan. Reduksi data berlangsung selama proses

pengumpulan data masih berlangsung. Pada tahap ini juga akan berlangsung kegiatan

pengkodean, meringkas dan membuat partisi (bagian-bagian). Proses transformasi ini

berlanjut terus sampai laporan akhir penelitian tersusun lengkap.

Data

Collecting

Data Display

Data

Reduction

Verification

Page 53: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

53

b. Penyajian Data ( Data Dispay)

Langkah penting selanjutnya dalam kegiatan analisis data kualitatif adalah penyajian

data. Secara sederhana penyajian data dapat diartikan sebagai sekumpulan informasi

tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Dalam sebuah penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.

Namun pada peneltian ini, penyajian data yang peneliti lakukan dalam penelitian ini

adalah bentuk teks narasi, selain itu penyajian data dalam bentuk bagan dan jejaring

juga dilakukan pada penelitian ini. Penyajian data bertujuan agar peneliti dapat

memahami apa yang terjadi dan merencanakan tindakan selanjutnya yang akan

dilakukan.

c. Verifikasi / Penarikan Kesimpulan (Verification)

Langkah ketiga dalam tahapan analisis interkatif menurut Miles & Huberman adalah

penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti mulai

mencari arti dari hubungan-hubungan, mencatat keteraturan, pola-pola dan menarik

kesimpulan. Asumsi dasar dan kesimpulan awal yang dikemukakan dimuka masih

bersifat sementara, dan akan terus berubah selama proses pengumpulan data masih terus

berlangsung. Akan tetapi, apabila kesimpulan tersebut didukung oleh bukti-bukti (data)

yang valid dan konsisten yang peneliti temukan di lapangan, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

3.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data

Validitas adalah ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan

data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data

Page 54: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

54

yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan yang sesungguhnya

terjadi pada obyek penelitian. Sedangkan reliabilitas dalam penelitian kualitatif sangat

berbeda dengan yang terdapat pada penelitian kuantitatif. Bila dalam penelitian

kuantitatif reliabilitas berkenaan dengan konsistensi data, di mana bila terdapat peneliti

yang melakukan penelitian pada obyek yang sama, maka akan mendapatkan data yang

sama. Maka dalam penelitian kualitatif tidak demikian, suatu realitas (social situation)

bersifat majemuk dan dinamis, sehingga tidak ada data yang bersifat konsisten dan

berulang seperti semula. Adapun untuk pengujian keabsahan datanya, pada penelitian

ini dilakukan dengan teknik triangulasi.

a. Triangulasi

Triangulasi menurut Irawan (2006:76) adalah “proses check dan recheck antara satu

sumber data dengan sumber data yang lainnya”. Menurut Sugiyono (2005:17)

Triangulasi dapat dibagi kedalam tiga jenis triangulasi yaitu; triangulasi sumber,

triangulasi teknik dan triangulasi waktu. Namun dalam penelitian ini hanya

menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Triangulasi sumber dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh dari lapangan melalui beberapa

sumber. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer yaitu informan

penelitian. Mereka adalah sumber informasi peneliti, yaitu Wakil Lurah Pulau Untung

Jawa, Sekertaris Lurah Pulau Untung Jawa, Anggota LPM Pulau Untung Jawa, Kasie

bagian Kepariwisataan Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Administrasi

Kepulauan Seribu. Sedangkan triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data

kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Pengecekan dilakukan dengan

mengunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara dilakukan

peneliti dengan informan penelitian, observasi merupakan pengamatan yang dilakukan

Page 55: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

55

peneliti di kawasan wisata Pulau Untung Jawa dan dokumentasi merupakan hasil

gambar maupun dokumen tertulis yang didapat peneliti selama melakukan penelitian di

kawasan wisata Pulau Untung Jawa.

b. Mengadakan memberchek

Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada

pemberi data. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang

diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh sumber data. Setelah membercheck

dilakukan, maka pemberi data dimintai tandatangan sebagai bukti otentik bahwa peneliti

telah melakukan membercheck.

3.7 Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kawasan objek wisata Kelurahan Pulau Untung Jawa

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Adapun waktu penelitian

berlangsung dari Desember 2010 sampai Agustus 2011.

Tabel 3.7

Jadwal Penelitian

Kegi

2010 2011

Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt

Pengajuan

judul

Observasi

awal

Bimbingan

Seminar

proposal

Wawancara

dan

Page 56: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

56

Penelitian

Analisis

Data

Penyusunan

Laporan

Akhir

Sidang

Skripsi

Revisi

Skripsi

Penggandaan

Laporan

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Page 57: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

57

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Pulau Untung Jawa

Pulau Untung Jawa mempunyai luas 40,10 Ha secara geografis letak Pulau Untung

Jawa berdekatan dengan Daratan Tanjung Pasir dan Daratan Jakarta. Pulau ini dapat

ditempuh relative singkat dengan rata-rata rentang waktu 30 menit dengan

menggunakan kapal motor. Sehingga pada hari-hari libur banyak dikunjungi wisatawan

domestik untuk melihat suasana bahari dengan biaya yang terjangkau dan menikmati

sajian khas ikan bakar segar pada warung-warung ikan bakar atau ingin memiliki hasil

kerajinan putera-puteri pantai. Fasilitas hasil pembangunan dan swadaya masyarakat

banyak dijumpai di Pulau ini seperti Kantor Kelurahan, Pos Polisi, Pos Keamanan Laut,

Puskesmas, Masjid, Sekolah, Jalan lebar, Sarana Olahraga, Taman Wisata dan masih

banyak yang lainnya. Keramahan penduduk menjadi hal utama dalam menerima arus

pengunjung dengan menyediakan berbagai jasa. Dimulai dari jasa transportasi laut, kios

ikan bakar, kios souvenir, homestay dan lain-lain yang merupakan bagian dari

kebutuhan pengunjung.

Berdasarkan Peraturan Pemerintaah Nomor 55 Tahun 2001 tentang Pembentukan

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan

Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan

Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dan Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Wilayah Kelurahan Pulau Untung Jawa

adalah salah satu dari enam Kelurahan yang ada di Kabupaten Administrasi Kepulauan

Seribu. Wilayah Kelurahan Pulau Untung Jawa memiliki luas ±40,10 Ha dengan jumlah

Page 58: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

58

penduduk 2.034 jiwa / 558 KK yang terbagi kedalam 9 RT dan 3 RW. Adapun batas

wilayah Kelurahan Pulau Untung Jawa sebagai berikut :

─ Utara : berbatasan dengan Kelurahan Pulau Panggang

─ Timur : berbatasan dengan Laut Jawa / Tanjung Karawang – Jawa Barat

─ Selatan : berbatasan dengan Kodya Jakarta Utara / Provinsi Banten

─ Barat : berbatasan dengan Kelurahan Pulau Pari

Mata pencaharian penduduk Pulau Untung Jawa 80% adalah nelayan, dan sisanya

20% terdiri dari Pegawai Negeri, Pegawai Swasta dan Pedagang.

Tabel 4.1.1.a

Bidang Pekerjaan Penduduk

No. Mata Pencaharian Banyaknya Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

TNI/POLRI

Pegawai Negeri Sipil

Pegawai Swasta

Pedagang

Nelayan

22 orang

40 orang

50 orang

113 orang

210 orang

Kegiatan Sarana dan Prasarana mendorong instansi pemerintah untuk

menyelenggarakan tugas pembangunan secara umum yang telah dilaksanakan melalui

fungsi pariwisata, perdagangan usaha kecil dan koperasi.

Tabel 4.1.1.b

Fasilitas Umum

Page 59: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

59

No. Sarana dan prasarana Kondisi Keterangan

- Sumur Bor Baik 1 unit

- PAH Baik 15 unit

- MCK Baik 3 unit

- Masjid Baik 1 unit

- Mushola Baik 8 unit

- Puskesmas Baik 1 unit

- SD Baik 1 unit

- SLTP Baik 1 unit

- Madrasah Baik 1 unit

- Dermaga 2 Rusak ringan

dan 2 rusak berat

4 unit

(Sumber : Laporan Bulan Maret Kelurahan Pulau Untung Jawa, 2011)

Tabel 4.1.1.c

Bangunan Pemerintah

No. Bangunan Pemerintah Kondisi Keterangan

- Kantor Kelurahan Baik 1 Unit

- Pos Polisi Baik 1 Unit

- Pos Kamla Baik 1 Unit

- Pos Hansip Baik 1 Unit

4.1.2 Susunan Organisasi Kepemerintahan dan Tata Kerja Kelurahan Pulau

Untung Jawa

Page 60: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

60

Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor :

147 Tahun 2009 tentang organisasi dan tata kerja Kelurahan di Provinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta. Kelurahan merupakan perangkat daerah dibawah Kecamatan dan

Kelurahan mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan daerah yang

dilimpahkan dari Gubernur dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas pemerintahan

daerah di wilayah Kelurahan. Dalam pelaksanaan tugas pemerintahan, adapun Susunan

Organisasi Kelurahan Pulau Untung Jawa yaitu :

1. 1 (satu) orang Lurah, yang dibantu oleh

2. 1 (satu) Wakil Lurah,

3. 1 ( satu ) orang Sekretaris Lurah,

4. 6 ( enam ) orang seksi yaitu:

a. Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban

b. Seksi Perekonomian

c. Seksi Prasarana dan Sarana

d. Seksi Kesejahteraan Masyarakat

e. Seksi Kebersihan dan Lingkungan Hidup

f. Seksi Pelayanan Umum

5. 1 ( satu ) orang Kaseksi Kependudukan

6. 6 ( enam ) orang staff

7. 1 ( satu ) orang Kasatgas Sat-Pol PP

Page 61: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

61

8. 4 ( empat) orang anggota Sat-Pol PP

Pelantikan Lurah Pulau Untung Jawa yang baru dilakukan pada tanggal 16 Agustus

2011, Lurah Pulau Untung Jawa yang baru yaitu Bapak Agung Maolana Saleh, S.STP,

M.Si beliau menggantikan peran lurah yang lama PLH Lurah Eko Suroyo, S.Sos. Dalam

kepengurusan dan tata organisasi kepemerintahan, menurut Peraturan Gubernur

Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor : 147 Tahun 2009 tentang organisasi

dan tata kerja Kelurahan di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, seorang Lurah

dibantu oleh seorang wakil lurah dalam menjalankan tata organisasi kepemerintahan di

Kelurahan maka dari itu, Kelurahan Pulau Untung Jawa memiliki seorang Wakil Lurah.

Berikut adalah tabel pegawai Kantor Kelurahan Pulau Untung Jawa.

Tabel 4.1.2.a

Pegawai Kelurahan Pulau Untung Jawa

No. Nama Pegawai Jabatan Ket

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Agung Maolana Saleh, S.STP

Wingga Setiawan, S.STP

Badri, S.Pd

Budi Santosa, S.TP

M. Hardi Ananda, S.STP

Abdul Rahman

Syafridan

Abdul Gofar

Zainal Arifin

Eli Yunus

Ferdiansyah Hadiawan, A.Md

Fandy Rahmatiko, A.Md

Lurah

Wakil Lurah

Sekretaris Lurah

Seksi Sarana dan Prasarana

Seksi Perekonomian

Seksi Kesejahteraan Masyarakat

Seksi Pemerintahan dan Tramtib

Plh. Kebersihan dan Lingkungan Hidup

Plh. Seksi Pelayanan Umum

Staf

Staf

Staf

Page 62: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

62

13.

14.

15.

Muntasil

Da’im

Suherman

Staf

Staf

Staf

(Sumber : Laporan Bulan Maret Kelurahan Pulau Untung Jawa, 2011)

Tabel 4.1.2.b

Pegawai Perangkat Teknis Kelurahan Pulau Untung Jawa

No. Nama Pegawai Jabatan Ket

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Bachri Efendi

M. Sembiring

Ulli Alamsyah

Ahmad Hikmat

Husni Thamrin

Muhidin

Kaseksi Kependudukan

Kasatgas Sat-Pol PP

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

(Sumber : Laporan Bulan Maret Kelurahan Pulau Untung Jawa, 2011)

4.1.3 Kedudukan, Tugas Dan fungsi Kelurahan Pulau Untung Jawa

1. Tugas

Melaksanakan dan menerima pelimpahan sebagian wewenang pemerintahan dari Camat

yang meliputi pelaksanaan pembangunan.

2. Fungsi

1. Melaksanakan kebijakan pemerintah Kecamatan di wilayah Kelurahan.

2. Menyiapkan informasi mengenai wilayah Kelurahan yang dibutuhkan dalam

perumusan kebijakan bagi Camat.

3. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan pelayanan.

Page 63: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

63

3. Uraian Tugas

1. Melaksanakan rencana kerja Kelurahan yang meliputi bidang pemerintahan,

ketentraman dan ketertiban dan kesejahteraan masyarakat.

2. Melaksanakan kegiatan pemerintah sesuai dengan kewenangan

3. Melaksanakan dan membina keseluruhan kegiatan dibidang pemerintahan,

kentraman dan ketertiban dan kesejahteraan masyarakat.

4. Melaksanakan kegiatan pembangunan ekonomi, pendidikan, kesehatan,

infrastruktur.

5. Melaksanakan pelayanan masyarakat dibidang sosial.

6. Melaksanakan pembinaan ketentraman dan ketertiban.

7. Mendata seluruh aset Kelurahan.

4.2 Deskripsi Data

Deskripsi data merupakan penjelasan mengenai data yang didapatkan dari hasil

penelitian lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan Analisis

SWOT yang dikemukakan oleh Freddy Rangkuti bahwa proses Analisis SWOT

merupakan suatu cara menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal menjadi

langkah-langkah strategi dalam pengoptimalan usaha yang lebih menguntungkan.

Dimana dalam analisis faktor-faktor internal dan eksternal akan ditentukan aspek-aspek

yang menjadi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan

(Opportunities), dan yang menjadi ancaman (Treaths) dalam pengelolaan pariwisata di

Pulau Untung Jawa. Mengingat jenis dan analisa data dalam penelitian ini adalah

penelitian kualitatif, maka data yang diperoleh bersifat deskriptif berbentuk kata dan

Page 64: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

64

kalimat dari hasil wawancara, hasil observasi lapangan serta data atau hasil dokumentasi

lainnya.

Berdasarkan teknis analisis data kualitatif model interaktif mengikuti konsep yang

diberikan oleh Miles dan Huberman. Data-data tersebut dianalisis selama proses

penelitian berlangsung. Data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan melalui

wawancara, dokumentasi, maupun observasi dilakukan reduksi untuk dapat mencari

tema dan polanya diberikan kode-kode pada aspek tertentu berdasarkan jawaban-

jawaban yang sama dan berkaitan dengan pembahasan masalah penelitian serta

dilakukan kategorisasi. Dalam penyusunan jawaban penelitian, peneliti memberikan

kode pada aspek tertentu, yaitu:

1. Kode A sampai D menandakan dimensi pertanyaan

2. Kode 1,2 dan 3 menandakan daftar urutan pertanyaan.

3. Kode I1-I10 menandakan daftar urutan informan

4. Kode E1-E10 menandakan status informan.

Setelah memberikan kode-kode pada aspek tertentu yang berkaitan dengan masalah

penelitian sehingga tema dan polanya ditemukan, maka dilakukan kategorisasi

berdasarkan jawaban-jawaban yang ditemukan dari penelitian lapangan dengan

membaca dan menelaah jawaban-jawaban tersebut dan mencari data penunjang yang

akan memperkuat hasil penemuan lapangan. Mengingat penelitian ini adalah penelitian

kualitatif dengan tidak menggeneralisasikan jawaban penelitian dan lebih menekankan

pada makna, maka semua jawaban-jawaban yang dikemukakan oleh informan

dipaparkan dalam pembahasan penelitian yang disesuaikan dengan teori penelitian.

Page 65: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

65

Dari penyederhanaan data atau kategorisasi data maka peneliti mampu

menyimpulkan sementara hasil penelitiannya yang kemudian data tersebut di

triangulasikan agar mendapatkan keabsahan dan kevalidan data. Pada proses triangulasi

peneliti menggunakan triangulasi sumber. Triangulasi sumber dilakukan dengan

mengecek data yang telah diperoleh dari lapangan melalui beberapa sumber atau

informan lain. Setelah data tersebut di triangulasikan dan merupakan sebagai data yang

valid maka peneliti mampu menarik kesimpulan akhir dari hasil penelitiannya.

4.2.1 Informan Penelitian

Adapun informan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang. Dari Wakil lurah Pulau

Untung Jawa 1 orang, Sekertaris Lurah Pulau Untung Jawa 1 orang, Anggota LPM

Pariwisata Pulau Untung Jawa 2 orang, Kasie Kepariwisataan Sudin Pariwisata dan

Kebudayaaan Kab. Administrasi Kepulauan Seribu 1 orang dan pengunjung 5 orang.

Adapun biografi informan dapat dilihat pada penjelasan berikut ini:

a. Wakil Lurah Pulau Untung Jawa sebagai informan 1

Nama : Wingga Setiawan, S.STP

Umur : 29 tahun

NIP : 198206302000121003

Jabatan : Wakil Lurah Pulau Untung Jawa

b. Sekertaris Lurah Pulau Untung Jawa sebagai informan 2

Nama : Badri, S.Pd

Umur : 41 tahun

Page 66: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

66

NIP : 197012291991031004

Jabatan : Sekretaris Lurah Pulau Untung Jawa

c. Anggota LPM urusan Pariwisata Pulau Untung Jawa sebagai informan 3

Nama : Ahmad Hidayat

Umur : 35 tahun

Pekerjaan : Petugas Kebersihan dan Pemilik warung ikan bakar

Jabatan : Pengelola LPM urusan Pariwisata

d. Anggota LPM urusan Pariwisata Pulau Untung Jawa sebagai informan 4

Nama : Atib

Umur : 40 tahun

Pekerjaan : Pemilik Homestay

Jabatan : Mantan Ketua LPM Pulau Untung Jawa

e. Kasie Kepariwisataan Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Administrasi Kepulauan Seribu sebagai informan 5.

Nama : Tjetje Rachman Indrajaya

Umur : Bandung, 1 Juni 1957 / 54 tahun

N.I.P : 195706011985031006

Jabatan : Kasie Kepariwisataan Sudin Pariwisata dan Kebudayaan

Page 67: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

67

f. Pengunjung sebagai informan 6.

Nama : Budi Darmawan

Umur : 29 tahun

Pekerjaan : Karyawan

g. Pengunjung sebagai informan 7.

Nama : Septi Nurbait

Umur : 20 tahun

Pekerjaan : Mahasiswa

h. Pengunjung sebagai informan 8.

Nama : Lina Herawati

Umur : 31 tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

i. Pengunjung sebagai informan 9.

Nama : Rosiah

Umur : 33 tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

j. Pengunjung sebagai informan 10

Nama : Lailatul Munawwaroh

Page 68: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

68

Umur : 24 tahun

Pekerjaan : Guru Honorer

Tabel 4.2.1

Identitas Informan

No Kode informan ( I ) Jabatan / status informan ( E1-E10)

1 I1 Wakil Lurah Pulau Untung Jawa

2 I2 Sekertaris Lurah Pulau Untung Jawa

3 I3 Mantan Ketua LPM

4 I4 Anggota LPM

5 I5 Kasie Kepariwisataan Sudin Pariwisata dan

Kebudayaan Kab. Administrasi Kepulauan Seribu

6 I6 Pengunjung

7 I7 Pengunjung

8 I8 Pengunjung

9 I9 Pengunjung

10 I10 Pengunjung

4.2.2 Pengelolaan Pariwisata Pulau Untung Jawa

Pulau Untung Jawa sejak tahun 2001 melalui SK Gubernur Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta dijadikan sebagai Kawasan Wisata Andalan Pemukiman Nelayan. Sistem

pengelolaan kawasan pariwisata Pulau Untung Jawa sendiri melibatkan swadaya

masyarakat setempat sebagai pelaku ekonomi wisata. Dimana masyarakat diarahkan,

diberdayakan dan diberikan pelatihan-pelatihan teknis maupun manajemen pelayanan

melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

lembaga bantuan dalam urusan pengelolaan pariwisata di Pulau Untung Jawa yang

Page 69: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

69

bertujuan untuk memacu perekonomian masyarakat sekitar Pulau Untung Jawa atas

dijadikannya Pulau Untung Jawa sebagai daerah kawasan wisata. Hal ini sesuai dengan

pernyataan beberapa informan dalam wawancara yang dilakukan dengan waktu yang

berbeda-beda berikut ini :

Pernyataan I1 bernama bpk Wingga menyatakan bahwa :

”...Semenjak 2001 dicanangkan sebagai kawasan wisata andalan pemukiman

nelayan oleh Gubernur, wisata pemukiman ini melibatkan masyarakat setempat

sebagai pelaku wisata. Pengelolaan tidak terpusat pada lembaga, tapi pada

masyarakat itu sendiri”. (Wawancara dilaksanakan di ruangan Wakil Lurah, 11

Mei 2011 pkl. 12.30)

Pernyataan yang lain disampaikan oleh I3 bpk. Hidayat yang berpendapat bahwa

pengeloaan dijalankan oleh masyarakat yang membentuk LPM, tugas Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat urusan pariwisata untuk membantu masyarakat dalam

menjalankan pariwisata di Pulau Untung Jawa dimana masyarakat berperan sebagai

pelaku wisata. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) merupakan bentukan dari

masyarakat dimana masyarakat yang memilih dan menjalankan LPM tersebut dengan

memberikan pelatihan-pelatihan dalam kegiatan pariwisata. Hal ini sesuai dengan hasil

wawancara dengan bpk. Hidayat sebagai berikut:

”...LPM itu memang merupakan dibentuk oleh masyarakat yang membantu

dalam pelatihan-pelatihan teknis terkait kepariwisataan, tapi yang menjalankan

pariwisata sekarang adalah swadaya masyarakat jadi segala bentuk penyediaan

fasilitas seperti homestay, warung ikan bakar, fasilitas memancing, penyewaan

sepeda itu dikelola oleh masyarakat itu sendiri”. (Wawancara dilakukan di

kediaman bpk. Hidayat, 18 Mei 2011 pkl. 13.00).

Hal yang sama diungkapkan oleh I4 yaitu bpk. Atib sebagai berikut:

Page 70: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

70

”...Pariwisata dikelola oleh masyarakat yang dibantu LPM, dan LPM itu

memberikan pelatihan pada masyarakat, bagaimana menjalankan kegiatan

pariwisata karena toh yang kelola pariwisata di Pulau Untung Jawa itu

masyarakat. Pelatihan yang contohnya diberikan itu seperti pengendalian

lingkungan terhadap penyelenggaraan pariwisata yang bekerja sama dengan

Sudin Pariwisata Kepuluan Seribu, melakukan budidaya terhadap kerang

sebagai souvenir, pelatihan guide untuk wisata bahari dan pelatihan lain. Kita

juga pernah study banding tentang homestay, jadi homestay yang baik itu yang

seperti apa juga pernah kita jalani” (Wawancara dilakukan dikediaman bpk.

Atib, 31 Mei 2011 pkl. 13.00)

Pernyataan serupapun dikemukakan oleh I5 bpk Tjetje yang menyatakan bahwa

pariwisata di Pulau Untung Jawa dijalankan oleh masyarakat Pulau Untung Jawa yang

membentuk Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang membantu memberikan

pelatihan-pelatihan dan manajemen pelayanan prima sebagai bentuk pengembangan

Sumber Daya Manusia masyarakat pulau Untung Jawa dalam mengelola kawasan

wisata. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan bpk. Tjetje sebagai berikut :

”...pariwisata dijalankan oleh masyarakat yang tergabung dalam LPM, dan

melakukan pelatihan serta mengajarkan manajemen pelayanan prima,

istilahnya sebagai bentuk pengembangan wawasan masyarakat dalam

menjalankan pariwisata tersebut. Manajemen pelayanan prima tersebut

dimaksudkan agar para pelaku ekonomi wisata, menyadari betul posisi mereka

sebagai penjual dan memberikan pelayanan pariwisata yang memuaskan bagi

pengunjung. Bentuk pelayanan yang diberikan berupa wisata kuliner, travel

agent wisata, guiding yang tujuannya untuk menumbuhkan perekonomian

masyarakat sekitar Pulau Untung Jawa”. (Wawancara dilakukan diruangan

kerja Kasie Kepariwisataan Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Administrasi Kepulauan Seribu, 8 Juni 2011 pkl. 10.30).

Sehingga secara lebih sederhana dapat dilihat pada matriks berikut ini :

Matriks 1

Pengelolaan Pariwisata Pulau Untung Jawa

Informan Jawaban / Uraian

I1 Kegiatan pengelolaan pariwisata di Pulau Untung Jawa dilaksanakan

oleh swadaya masyarakat sebagai pelaku ekonomi wisata bukan pada

Page 71: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

71

lembaga.

I3 Pariwisata dikelola oleh masyarakat dalam segala penyediaan fasilitas

seperti homestay, warung ikan bakar, penyewaan sepeda dan dasilitas

memancing.

14 Kegiatan pariwisata dikelola oleh masyarakat dan LPM memberikan

pelatihan pada masyarakat dalam menjalankan kegiatan pariwisata

seperti kerajinan tangan, guiding dan study banding tentang homestay.

I5 Pariwisata dijalankan oleh masyarakat yang tergabung dalam LPM

dan melakukan pengembangan wawasan kepada masyarakat dalam

menjalankan kegiatan pariwisata. Bentuk pelayanan yang diberikan

berupa wisata kuliner, travel agent wisata, guiding yang bertujuan

untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar Pulau Untung

Jawa.

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa pengelolaan pariwisata di

Pulau Untung Jawa dimulai sejak Pulau Untung Jawa dicanangkan menjadi Kawasan

Wisata Andalan Pemukiman Nelayan melalui SK Gubernur Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta tahun 2001. Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Administrasi

Kepulauan Seribu memberikan peluang kepada masyarakat sekitar Pulau Untung Jawa

yang berkeingian menjalankan kegiatan ekonomi wisata, dimana dalam pengelolaannya

masyarakat dijadikan pelaku ekonomi wisata yang bertujuan memacu pertumbuhan

ekonomi masyarakat sekitar dengan pengembangan Sumber Daya Manusia Pulau

Untung Jawa melalui swadaya masyarakat. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

itu sendiri merupakan sebuah lembaga yang dibentuk, dipilih dan dijalankan oleh

masyarakat untuk membantu masyarakat dengan melakukan pelatihan-pelatihan teknis

dan manajemen pelayanan prima yang bekerja sama dengan Sudin Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu untuk memberikan pelayanan

pariwisata kepada pengunjung Pulau Untung Jawa.

Page 72: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

72

Pelatihan teknis yang diberikan seperti pengendalian lingkungan terhadap

penyelenggaraan pariwisata bersama Sudin Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Administrasi Kepulauan Seribu, study banding tentang homestay, guiding dari putera-

putera daerah, pemberdayaan masyarakat dalam hasil olahan budidaya kerang maupun

kelompok usaha kecil (pengrajin) dan manajemen pelayanan prima dimaksudkan agar

memberikan kepuasan kepada pengunjung sebagai penikmat wisata di Pulau Untung

Jawa. Adapun bagian dari kepuasan pengunjung yang disajikan berupa Travel Agent

Wisata, Wisata Kuliner seperti pendirian warung-warung ikan bakar dan rumah makan,

Pendirian penginapan atau homestay, guiding atau pemandu wisata dan Pelatihan dalam

pembudidayaan kerang dan kerajinan tangan seperti penjual souvenir khas Pulau

Untung Jawa. Jadi, pengelolaan pariwisata sepenuhnya dijalankan oleh masyarakat

Pulau Untung Jawa itu sendiri dan LPM yang bertugas membantu pengembangan

wawasan masyarakat untuk menjalankan kegiatan pariwisata di Pulau Untung Jawa.

4.2.3 Analisis SWOT Pariwisata Pulau Untung Jawa

Lebih spesifik peneliti mencoba menganalisis SWOT yang dimiliki pariwisata Pulau

Untung Jawa, untuk mendapatkan strategi pengelolaan yang baik. Adapun SWOT

Pariwisata Pulau Untung Jawa sebagai berikut :

a. Kekuatan (Strenghts)

Page 73: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

73

Kekuatan ini merupakan faktor yang menguntungkan dalam membantu pengelolaan

pariwisata Pulau Untung Jawa. Sesuai dengan data dan hasil wawancara dengan

beberapa informan, hal ini sesuai dengan pernyataan berikut ini:

1. Potensi Wisata Pulau Untung Jawa

Pernyataan I1 bpk Wingga menyatakan bahwa :

”...Potensi wisata yaitu mengandalkan potensi alam seperti hutan bakau,

pemandangan laut, pulau konservasi, wisata pancing, wisata kuliner dan tempat

penginapan homestay. kami selaku Pemerintah membantu dengan memberikan

side plan seperti ijin lokasi dalam pembangunan homestay, pembangunan

warung ikan bakar atau ijin yang lainnya”. (Wawancara dilaksanakan di

ruangan Wakil Lurah, 11 Mei 2011 pkl. 12.30)

Pernyataan lainnya dikemukakan oleh I2 bpk. Badri yang menyatakan bahwa

Sumber Daya Alam di Pulau Untung Jawa tidak terlepas dari potensi yang dimiliki

Pulau Untung Jawa itu sendiri, karena sebagian besar mayoritas penduduk adalah

nelayan maka Pulau Untung Jawa merupakan desa percontohan kampung nelayan yang

dijadikan desa wisata sehingga Potensi wisata yang dimiliki Pulau Untung Jawa yaitu

berupa pantai pasir putih, homestay dan daya tarik untuk pengunjung. Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara sebagai berikut :

”..Terutama setelah dijadikan desa percontohan pemukiman nelayan Pulau

Untung Jawa, secara berangsur-angsur banyak pengunjung yang berdatangan

ke Pulau Untung Jawa maka untuk memenuhi itu mulailah dibangun homestay,

juga pantai pasir putih dan juga mulai ada banana boat untuk menarik

pengunjung yang datang”. (Wawancara dilakukan di ruangan Sekretaris Lurah,

25 Mei 2011 pkl. 12.30 ).

Sedangkan menurut informan lain I3 bpk. Hidayat yaitu memperkuat hal yang sama

dengan pernyataannya sebagai berikut:

Page 74: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

74

”...Potensi wisata yang ada di pulau Untung Jawa yaitu cukup beragam, dari

pariwisatanya sendiri kami menyediakan travel agent bagi pengunjung yang

datang, wisata bahari perjalanan wisata ke Pulau Rambut, Pulau Onrust, dan

Zona Konservasi selain itu didalam paket wisata itu juga sudah termasuk

penginapan di homestay, transportasi kapal nelayan dan wisata kuliner. Ada

juga rekreasi berenang, banana boat dan penyewaan alat-alat snorkeling”.

(Wawancara dilakukan di kediaman bpk. Hidayat, 18 Mei 2011 pkl. 13.00).

Pernyataan yang hampir sama disampaikan juga oleh I4 bpk. Atib yang berpendapat

bahwa Potensi wisata dari pariwisata Pulau Untung Jawa cukup beragam karena kondisi

lingkungannya yang berbatasan dengan laut dan perairan sehingga pariwisata yang

diunggulkan berupa pantai untuk wisata air, wisata pancing dan wisata kuliner serta

paket wisata yang didalammya ada penginapan berupa homestay, guiding, snorkeling

dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara sebagai berikut :

”..Potensi wisata dengan mengandalkan kondisi lingkungan dan pemandangan

alam. Untuk menikmatinya ada penyediaan fasilitas homestay, warung ikan

bakar dan rumah makan, penyewaan sepeda, penyewaan alat-alat snorkeling

kalo pengunjung mau berkeliling Pulau bisa didampingi guide, wisata pancing.

Jumlah Homestay ada sekitar kurang lebih 40 buah yang bisa menampung

pengunjung sekitar ±600 orang setiap pekan, harganya pun cukup relatif mulai

dari Rp. 150 ribu sampai Rp. 300 ribu per malam. Untuk musim liburan

biasanya homestay penuh apalagi pas malam tahun baru. Pokoknya potensi

yang ada kami manfaatkan dengan sebaik mungkin dengan menjaga keindahan

dan kebersihan Pulau Untung Jawa itu sendiri”. (Wawancara dilakukan di

kediaman bpk. Atib, 31 Mei 2011 pkl. 13.00).

Pernyataan hampir serupa dikemukan oleh I5 yaitu bpk. Tjetje sebagai berikut :

”...Pulau Untung Jawa itu sebatas desa wisata pemukiman nelayan yang

menjadi andalan karena kebanyakan penduduknya berprofesi sebagai nelayan.

Potensi yang ada dimanfaatkan dengan menonjolkan apa yang ada di Pulau

Untung Jawa seperti wisata kuliner, pantai yang memiliki pasir putih, taman

bermain yang dibangun untuk anak-anak yang tepatnya ada ditepian pantai.

Karena swadaya masyarakat, jadi masyarakat sendiri yang mengelola

pariwisata tersebut mulai dari penginapan, warung-warung ikan bakar, toko-

toko souvenir sampai keindahan pulau. Sejak dijadikan kawasan wisata, 3 tahun

terakhir pengunjung yang berdatangan ke Pulau Untung Jawa jumlahnya naik

sekitar 44% apalagi pas musim liburan dan menjelang pergantian tahun baru

Page 75: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

75

Pulau Untung Jawa pasti rame sekali karena biasanya diadakan pesta kembang

api”. (Wawancara dilakukan diruangan kerja Kasie Kepariwisataan Suku Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, 8 Juni

2011 pkl. 10.30).

Secara lebih sederhana dapat dilihat pada matriks dibawah ini :

Matriks 2

Kekuatan : Potensi Pariwisata Pulau Untung Jawa

Informan Jawaban / Uraian

I1 Potensi wisata mengandalkan potensi alam seperti hutan bakau,

pemandangan laut, pulau konservasi, wisata pancing, wisata kuliner

dan tempat penginapan homestay. Pemerintah setempat membantu

dengan memberikan side plan seperti ijin lokasi dalam

pembangunan homestay, pembangunan warung ikan bakar atau ijin

yang lainnya

I2 Pulau Untung Jawa dijadikan sebagai desa wisata percontohan

pemukiman nelayan dan semenjak pengunjung berdatangan mulai

dibangun homestay, pantai pasir putih dan daya tarik pengunjung

berupa banana boat.

I3 Potensi wisata yang dimiliki Pulau Untung Jawa cukup beragam.

Jenis wisata yang diadakan seperti travel agent penginapan

(homestay), transportasi kapal nelayan dan wisata kuliner.

I4 Potensi wisata dari pariwisata Pulau Untung Jawa cukup beragam

dari jenis wisata yang ditampilkan berupa hutan bakau, pantai,

wisata pancing, wisata kuliner, homestay, paket wisata, penyewaan

sepeda, guide dan snorkeling. Jumlah homestay sekitar 40 buah

yang mampu menampung pengunjung ±600 orang setiap pekan.

Pemanfaatan dilakukan dengan baik yang bertujuan menjga

keindahan dan kebersihan Pulau Untung Jawa.

I5 Pulau Untung Jawa sebatas desa wisata andalan pemukiman

nelayan yang memiliki dan memanfaatkan potensi dengan

menonjolkan apa yang dimiliki Pulau Untung Jawa seperti wisata

kuliner, pantai pasir putih, taman bermain, penginapan, warung ikan

bakar dan toko-toko souvenir yang dikelola masyarakat. Sejak

dijadikan kawasan wisata, 3 tahun terakhir pengunjung yang

berdatangan ke Pulau Untung Jawa jumlahnya naik sekitar 44%.

Dengan demikian Potensi Wisata yang dimiliki Pulau Untung Jawa untuk

menjadikan Pulau Untung Jawa sebagai kawasan pariwisata cukup besar. Hal ini bisa

Page 76: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

76

dilihat dari pemanfaatan potensinya dengan jenis wisata yang ditampilkan Pulau Untung

Jawa. Jenis wisata yang berkembang adalah wisata pantai (berenang, menyelam atau

snorkeling, atraksi banana boat, bermain air dan pemandangan alam), wisata kuliner

(rumah makan dan warung-warung ikan bakar), penyewaan sepeda, kios cendera mata,

kunjungan ke Pulau Konservasi, wisata pancing dan homestay. Hingga saat ini tercatat

sekitar 40 homestay yang digunakan bagi pengunjung yang ingin bermalam di Pulau

Untung Jawa. Jumlah pengunjung yang mengunjungi Pulau Untung Jawa bisa mencapai

ratusan setiap liburan maupun pergantian tahun baru. Pemanfaatan potensi ini dilakukan

dengan mengembangkan SDA yang dimiliki. Berdasarkan pengakuan Informan

semenjak 3 tahun terakhir Pulau Untung Jawa mampu menaikkan kedatangan

pengunjung sebesar 44%. Berikut jenis wisata yang ditampilkan di Pulau Untung Jawa.

Gambar 4.2.3.1a

Pesisir pantai Pulau Untung Jawa dan Hutan Magrove

Gambar 4.2.3.1b

Fasilitas homestay dan taman bermain anak

Page 77: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

77

Gambar 4.2.3.1c

Warung ikan bakar dan penyewaan sepeda

Tabel 4.2.3.1

Jenis dan Daya Tarik kegiatan wisata di Pulau Untung Jawa

No. Jenis Wisata Kegiatan

1. Wisata Pantai

a. Rekreasi pasif : Panorama pantai dan laut

lepas (sunrise, sunset dan ombak)

b. Rekreasi Aktif : Panorama bawah laut

dinikmati dengan snorkeling, olahraga air

seperti banana boat dan berenang

c. Keanekaragaman hayati flora dan fauna di

Pulau Konservasi

d. Wisata pancing

2. Wisata Kuliner a. Rumah makan

Page 78: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

78

b. Warung-warung ikan bakar

3. Dinamika kehidupan a. Panorama kampung nelayan dengan kegiatan

dan aktifitasnya sehari-hari

b. guiding

c. Penginapan (homestay)

d. Penyewaan sepeda

e. Kios-kios cendera mata

2. Kondisi Lingkungan Pulau Untung Jawa

Membahas mengenai Pengelolaan Pariwisata di Pulau Untung Jawa tidak terlepas

dari pengunjung yang melakukan perjalanan wisata. Berikut ini pernyataan beberapa

informan tentang kondisi lingkungan pariwisata di Pulau Untung Jawa.

Pernyataan bpk. Budi sebagai I6 yang menyatakan bahwa: ” pemandangannya bagus,

pulaunya bagus bersih juga, pantainya pasir putih, yang penting sih masyarakatnya

ramah sama pengunjung. Saya kesini paling cuma wisata pancing aja”. (Wawancara

dilakukan di dermaga, 12 Juni 2011 pkl. 11.00).

Pernyataan hampir sama diungkapkan oleh I7 yaitu Septi yang menyatakan bahwa

kondisi lingkungan di Pulau Untung Jawa sangat nyaman dan didukung oleh pantai

yang bagus dan pasir pantai yang putih sehingga pengunjung bisa bersantai dan

menenangkan pikirannya. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara berikut ini :

”.....Pulau Untung Jawa itu nyaman dan bagus walaupun rame, apa lagi pas

emang musim liburan ya.... Buat orang yang pengen nyantai-nyantai, jalan-

jalan dipantai, liburan murah, mending dateng kesini. Pantainya bagus,

pasirnya putih ya.... enak lah buat anak muda mah liburan murah meriah!!”.

(Wawancara dilakukan pada tanggal 12 Juni 2011 pkl. 12.00)

Hal senadapun diungkapkan oleh ibu Lina sebagai I8. Ia menyatakan bahwa :

Page 79: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

79

”..kayanya tempatnya aman-aman aja, kebetulan Pulau Untung Jawa letaknya

ngga begitu jauh dari rumah saya, tinggal naik fery dari Tanjung Pasir trus

kesini. Pemandangannya juga bagus, pulaunya bersih, masyarakatnya baik-

baik, fasilitasnya lumayan tersedialah”. (Wawancara dilakukan pada tanggal 12

Juni 2011 pkl. 13.00)

Pernyataan serupa juga dinyatakan I9 yaitu Laila yang mengatakan bahwa Pulau

Untung Jawa merupakan Pulau yang bagus dan sangat menarik, masyarakatnya juga

ramah terhadap pengunjung selain itu Pulau Untung Jawa juga bersih dan memiliki daya

tarik wisata bagi pengunjung. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara sebagai

berikut : ”...Pulaunya bagus dan sangat menarik, pulaunya juga bersih banyak wahana

bermainnya tapi saya belum pernah nyoba, masyarakatnya juga ramah” (Wawancara

dilakukan pada tanggal 12 Juni 2011 pkl 14.00)

Lain hal dengan Ibu Rosiah sebagai I10 yang menyatakan sebagai berikut:

“Apa ya???...paling kalo kesini cuma main dipantai sekalian main kerumah

saudara. Pantainya bagus, anak saya yang paling kecil si pengennya berenang

di pantai kalo gak ya main perosotan kalo gak ayunan. Lumayan lah tapi kalo

cuma berenang di pantai atau jalan-jalan naek perahu lama-lama juga orang

bosan ya, harusnya ada hiburan masyarakat”. (Wawancara dilakukan tanggal

12 Juni Mei 2011 pkl 14.30)

Secara lebih sederhana dapat dilihat pada matriks dibawah ini

Matriks 3

Kekuatan: Kondisi Lingkungan Pariwisata Pulau Untung Jawa

Informan Jawaban / Uraian

I6 Kondisi lingkungan yang baik, pantai yang bagus dan pasir yang

putih serta masyarakat yang ramah.

I7 Kondisi lingkungan yang nyaman, wisata yang murah dengan pantai

dan pasir purih yang bagus.

I8 Kondisi lingkungan yang aman dengan Letak Pulau Untung Jawa

strategis dari tempat tinggal. Pemandangan yang bagus, pulau yang

Page 80: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

80

bersih, masyarakat yang baik dan penyediaan fasilitas yang lumayan.

I9 Pulaunya bagus dan bersih, banyak wahana bermain dan masyarakat

yang ramah.

I10 Kondisi pantai yang bagus tapi tidak ada hiburan masyarakat.

Membahas mengenai kondisi lingkungan pariwisata Pulau Untung Jawa memang

benar jika dikatakan masyarakat Pulau Untung Jawa adalah masyarakat yang ramah, hal

ini dirasakan benar oleh peneliti saat melakukan penelitian di Pulau Untung Jawa. Dari

jumlah total masyarakat 2.034 jiwa sekitar 80% mata pencaharian penduduk sekitar

adalah nelayan, sangat pantas jika Pulau Untung Jawa dikatakan sebagai desa wisata

andalan pemukiman nelayan. Dengan luas derahnya yang mencapai 40,10 Ha Pulau

Untung Jawa dikelilingi laut dan pantai yang memiliki pasir putih. Kondisi lingkungan

yang nyaman, pemandangan alam yang indah, pulau yang bersih menjadikan kegiatan

wisata air banyak dilakukan di pantai seperti berenang, menyelam dan melihat sunset

atau sunrise. Namun, jenis wisata yang diandalkan bisa dibilang monoton dan tidak ada

hiburan atau atraksi yang dilakukan yang mampu menarik pengunjung. Pulau Untung

Jawa ini hanya sebatas desa perkampungan nelayan dengan kegiatannya sehari-hari.

Namun keindahan pantai dan pasir putih menjadi daya arik utama bagi pengunjung yang

ingin berkunjung ke Pulau Untung Jawa.

b. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan dalam pengelolaan pariwisata Pulau Untung Jawa bisa dilihat dari

kendala yang dihadapi dalam pengelolaan pariwisatanya. Dari hasil wawancara bisa

dilihat kendalanya sebagai berikut:

1. Kendala dalam pariwisata di Pulau Untung Jawa

Page 81: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

81

Membahas mengenai kendala hampir semua informan mengatakan sarana

transportasi menuju Pulau Untung Jawa adalah salah satu yang menjadi kendala dalam

pariwisata Pulau Untung Jawa. Untuk menuju Pulau Untung Jawa, pengunjung diangkut

dengan kapal-kapal kayu yang menggunakan mesin dari Tanjung Pasir sedangkan dari

Muara Angke dan Ancol pengunjung diangkut dengan menggunakan kapal motor. Saat

ini kapal yang mengangkut pengunjung kebanyakan milik nelayan yang bermukim di

Pulau Untung Jawa. Berikut hasil wawancara dengan beberapa informan yaitu:

Pernyataan bpk Wingga sebagai I1 menyatakan bahwa:

“..kendala yang dihadapi Pariwisata Pulau Untung Jawa lebih kepada sarana

transportasi yaitu kapal penumpang. Karena kebanyakan pengunjung dari

wilayah Tangerang ya.. Tanjung Pasir merupakan tempat berlabuhnya kapal

menuju Pulau Untung Jawa. Namun kondisinya tidak begitu baik dibanding

kapal kerapu dari dermaga Ancol ataupun Muara Angke , kapal di Tanjung

Pasir itu kan terbuat dari kayu jadi cepat sekali mengalami kerusakan”.

(Wawancara dilaksanakan di ruangan Wakil Lurah, 11 Mei 2011 pkl. 12.30).

Begitupun pernyataan bpk. Hidayat sebagai I3 bahwa:

”...kapal yang menjadi angkutan pengunjung ke Pulau Untung Jawa sekarang

lebih banyak menggunakan kapal fery untung jawa. Kapasitas kapal fery untung

jawa lebih banyak menampung penumpang dibandingkan kapal nelayan yang

biasanya disewakan. Namun untuk saat ini kami hanya memiliki 3 angkutan.

Kapal nelayan sewaan hanya beroperasi pada saat musim liburan saja. Kapal-

kapal penyebrangan seperti kapal fery untung jawa ada setiap 2 jam sekali.

Mulai beroperasi pkl. 11.00, 13.00 dan 15.00. setelah itu apabila tertinggal mau

tidak mau ya pengunjung harus bermalam di Pulau Untung Jawa..”.

(Wawancara dilakukan di kediaman bpk. Hidayat, 18 Mei 2011 pkl. 13.00).

Pernyataan hampir serupa diungkapkan I4 bpk. Atib bahwa yang menjadi kendala

dalam Pariwisata Pulau Untung Jawa yaitu sarana transportasi menuju Pulau. Setiap

musim liburan banyak pengunjung yang berdatangan untuk berlibur tetapi tidak

diimbangi dengan sarana transportasi yang memadai. Walaupun banyak kapal nelayan

Page 82: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

82

yang digunakan untuk mengangkut pengunjung tetapi tidak semua dapat beroperasi

dengan baik. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara sebagai berikut :

”...kendalanya ada pada kapalnya, angkutan fery kita hanya punya 3 armada

memang sih banyak kapal nelayan yang digunakan pada saat musim liburan

tapi kan tidak semuanya beroperasi mengangkut pengunjung. Ada yang bisa

digunakan ada juga yang tidak”. (Wawancara dilakukan di kediaman bpk. Atib,

31 Mei 2011 pkl. 13.00)

Pernyataan yang diungkapkan bpk. Tjetje sebagai I5 mengatakan bahwa sarana

transportasi merupakan salah satu kendala untuk menuju Pulau Untung Jawa karena

terbatasnya armada pengangkut untuk membawa pengunjung ke Pulau Untung Jawa.

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara berikut :

”...kendala terdapat pada transportasi yang belum maksimal. Kapal angkutan

menuju Pulau Untung Jawa tidak setiap jam ada. Walaupun ada kapal

pemerintah seperti kapal kerapu yang bisa mengantarkan pengunjung tapi

armadanya masih terbatas”. (Wawancara dilakukan diruangan kerja Kasie

Kepariwisataan Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Administrasi Kepulauan Seribu, 8 Juni 2011 pkl. 10.30).

Informan 6 bpk. Budi menyatakan bahwa kapal menuju Pulau Untung Jawa dari

Dermaga Tanjung Pasir tidak sebagus kapal dari Dermaga Ancol ataupun Muara Angke.

Hal tersebut dikemukan dalam wawancara berikut ini :”..kapal dari Tanjung Pasir itu

kan kapal kayu jadi mungkin tidak sebagus kapal dari Ancol. Wajar sih ya, kapal kayu

dibandingkan kapal mesin ya lebih bagus kapal mesin lah.. coba dari tanjung pasir

juga pake kapal mesin hahaha..” (Wawancara dilakukan di dermaga, 12 Juni 2011 pkl.

11.00)

Informan lain yaitu Septi sebagai I7 menyatakan bahwa :

Page 83: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

83

”...kapalnya gak semua sama. Ada yang bagus ada juga yang jelek, harusnya itu

kapalnya dibikin sama semua. Saya pernah naikin kapal yang kondisinya jelek,

saya mana tahu kalo kapalnya bocor bukan bawah kapalnya sih tapi atap kapal

yang bocor karena ujan. Dari pulau mah panas-panas aja eh sampe tengah laut

malah ujan, terus atap kapalnya bocor, ujannya gede pastinya air ujannya

netes-netes lah” (Wawancara dilakukan pada tanggal 12 Mei Juni pkl. 12.00).

Informan lain yaitu Laila I9 juga menyatakan bahwa :”..kekurangannya apa ya?? Kalo

kekurangan pasti ada ya.. apa ya??? Paling dari kapalnya. Kapalnya itu terlalu penuh

sesak sama penumpang ”. (Wawancara dilakukan pada tanggal 12 Juni 2011 pkl. 14.00)

Secara lebih sederhana dapat dilihat dalam matriks dibawah ini:

Matriks 5

Kelemahan: Kendala dalam Sarana Transportasi

Informan Jawaban / Uraian

I1 Kendala terdapat pada sarana transportasi berupa kapal kayu menuju

Pulau Untung Jawa yang mudah mengalami kerusakan.

I3 Kapal penumpang menuju Pulau Untung Jawa sangat terbatas. Kapal

nelayan yang disewakan hanya beroperasi musim liburan. Jadwal

keberangkatan kapal fery untung jawa mulai beroperasi pkl. 11.00,

13.00 dan 15.00.

I4 Kendala terdapat pada kapal angkutan fery yang terbatas dan kapal

nelayan yang disewakan tidak semua bisa beroperasi.

I5 Kendala terdapat pada transportasi yang belum maksimal. Kapal

angkutan menuju Pulau Untung Jawa tidak setiap jam ada.

Walaupun ada kapal pemerintah seperti kapal kerapu yang bisa

mengantarkan pengunjung tapi armadanya masih terbatas

I6 Kapal dari Dermaga Tanjung Pasir tidak sebagus kapal dari

Dermaga Ancol dan Muara Angke.

I7 Kapalnya tidak semua memiliki kondisi yang sama. Ada kapal yang

mengalami kerusakan pada atap yang bocor.

I9 Kendala terdapat pada kapal yang terlalu sesak dengan penumpang.

Membahas mengenai sarana transportasi memang menjadi kendala dalam pariwisata

Pulau Untung Jawa. Untuk datang dan mengunjungi Pulau Untung Jawa, pengunjung

Page 84: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

84

memang diharuskan menggunakan angkutan kapal untuk menyebrang dari daratan.

Kondisi kapal dan jumlah angkutan kapal umum yang dimiliki Pulau Untung Jawa tidak

begitu baik dan sangat terbatas. Dari total 48 unit Kapal Motor milik nelayan pinggir

hanya sebagiannya yang mampu disewakan untuk membawa penumpang, selain

memang digunakan untuk kepentingan mata pencaharian tetapi juga kondisi kapal yang

kurang dari layak untuk mengangkut penumpang. Selain kapal sewaan juga ada Kapal

Fery Untung Jawa. Walaupun, kapasitasnya lebih besar dalam mengangkut penumpang

namun jumlah kapal tersebut sangat terbatas. Pulau Untung Jawa sendiri hanya

memiliki 3 armada Kapal Fery Untung Jawa. Kapal Fery sendiri memiliki jadwal

berlayar yaitu jam 11.00, 13.00 dan jam 15.00. Setiap kali perjalanan menggunakan

Kapal Fery Untung Jawa, pengunjung dikenakan tariff Rp.10.000,-. Karena jumlahnya

yang terbatas dan jadwal keberangkatan yang telah ditentukan, maka pengunjung harus

tahu kapan harus mengakhiri kunjungan wisata di Pulau Untung Jawa. Kapal ini, tidak

beroperasi mengangkut penumpang dari Pulau Untung Jawa lewat dari jam 17.00 sore

yang apabila pengunjung tertinggal otomatis harus menyewa kapal nelayan milik

penduduk setempat untuk menyebrang ke daratan. Berikut adalah tabel jumlah kapal

nelayan di Pulau Untung Jawa.

Tabel 4.2.3.2

Kapal Nelayan

Page 85: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

85

No. Armada Jumlah Keterangan

1. Kapal Motor Diesel 27 unit Nelayan tengah

2. Kapal Motor TS 48 unit Nelayan pinggir

3. Kapal Fery 3 unit Kapal angkutan umum

(Sumber : LK Kelurahan Pulau Untung Jawa, 2011)

Berikut dibawah ini adalah gambar kondisi sarana transportasi:

Gambar 4.2.3.2a

Sarana Transportasi

Gambar 4.2.3.2.b

Dermaga Tanjung Pasir

Selain masalah transportasi, kendala juga dirasakan pada kebersihan Pulau Untung

Jawa. Kebersihan merupakan hal utama yang harus terjaga dalam kegiatan pariwisata

Page 86: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

86

karena kebersihan dapat mencerminkan keindahan dan menjadi faktor penentu bagi

kunjungan wisatawan. Kebersihan di Pulau Untung Jawa dapat dikatakan terjaga

dengan baik, namun persoalan sampah tetap saja menjadi kendalanya. Beberapa

pernyataan di bawah ini menerangkan keadaan kebersihan di Pulau Untung Jawa.

Pernyataan I1 bpk Wingga sebagai berikut:

”...Kami cukup kesulitan menangani sampah karena kami tidak memiliki banyak

alat untuk mengolah sampah, biasanya sampah menumpuk pada saat musim

liburan karena banyaknya pengunjung yang berdatangan, mereka suka

sembarangan membuang sampah padahal kami sudah menyediakan tempat-

tempat sampah disepanjang pinggir jalan. Apalagi waktu tahun baru kemarin,

yang namanya sampah bekas terompet cukup banyak dan membuat kotor daerah

kami”. (Wawancara dilaksanakan di ruangan Wakil Lurah, 11 Mei 2011 pkl.

12.30).

Pernyataan lain menurut informan 3 yang berbeda dengan butir pertanyaan yang sama

yaitu bpk Hidayat menyatakan bahwa :

”...menangani masalah pembuangan sampah di Pulau memerlukan tenaga

ekstra . Sampah bukan hanya sampah dari rumah tangga tapi juga dari laut,

setelah dibersihkan tidak mungkin sampah ditumpuk diPulau kan....otomatis

sampah harus dibersihkan dan dibakar”. (Wawancara dilakukan di kediaman

bpk. Hidayat, 18 Mei 2011 pkl. 13.00).

Pernyataan informan lain I2 bpk Badri mengakui bahwa kebersihan diPulau kebanyakan

karena sampah kiriman dari laut. Berikut pernyataan yang disampaikan yaitu:

”....kiriman sampah ke Pulau dari laut, karena Pulau Untung Jawa itu kan

dilewati 13 titik aliran sungai dari Jakarta untuk mengolahnya ada petugas

kebersihan. Sampah-sampah itu dibersihkan tiap hari oleh petugas, setelah itu

dilakukan pembakaran sampah yang dilakukan di Pulau”. (Wawamcara

dilakukan di ruangan Sekretaris Lurah, 25 Mei 2011 pkl. 12.30)

Page 87: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

87

Hal serupa diperkuat oleh informan 5 bpk Tjetje menyatakan bahwa selain

transportasi, sampah juga merupakan salah satu kendala dalam pariwisata di Pulau

Untung Jawa. Sampah kebanyakan datang dari laut karena daerah Kepulauan Seribu

yang merupakan daerah aliran dari 13 titik sungai di Jakarta. Jadi, jika sampah meluap

dari sungai maka sampah tersebut akan mengalir ke laut. Hal tersebut sesuai dengan

hasil wawancara dibawah ini :

”...sampah merupakan salah satu kendala juga selain masalah transportasi.

Kebetulan daerah Kepulauan Seribu termasuk Pulau Untung Jawa merupakan

daerah aliran dari 13 sungai di Jakarta jadi terkadang sampah-sampah adanya

dilaut. Hal itu yang terus dicarikan solusi oleh Pemerintah Daerah saat ini”.

(Wawancara dilakukan diruangan kerja Kasie Kepariwisataan Suku Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, 8 Juni

2011 pkl. 10.30).

Informan lain yaitu bpk. Atib I4 menyatakan sebagai berikut :

”..selama ini kami cukup menjaga kebersihan di daerah kami, namanya tempat

wisata ya harus bersih kan neng.... kalo kotor siapa yang mau dateng kesini.

Kebanyakan sampah tuh datengnya dari laut, mau ga mau ya harus tetep

dibersihin. Pemerintahnya sendiri kurang ikut tanggung jawab neng, udah kita

yang bersihin kita juga yang angkut buat dibuang”. (Wawancara dilakukan di

kediaman bpk. Atib, 31 Mei 2011 pkl. 12.30).

Pernyataan informan lain yaitu bpk. Budi sebagai I6 menyatakan yang tidak jauh beda,

dengan pernyataan informan sebelumnya, berikut pernyataan yang disampaikan:

”......Pulaunya mah cukup bersih, tapi lautnya yang banyak sampah. Tadi juga pas

berangkat sampahnya pada ngambang di laut”. (Wawancara dilakukan pada tanggal 12

Juni 2011 pkl. 11.00).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Rosiah sebagai I10 sebagai berikut:

Page 88: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

88

”......Pantainya cukup bersih, sampah ada sih tapi paling sampah kecil aja kaya

bekas botol minuman, bekas bungkus makanan tapi kalo di sepanjang jalan di

Pulau Untung Jawa sih bersih kayanya neng...”. (Wawancara dilakukan tanggal

12 Juni 2011 pkl 14.30)

Secara lebih sederhana dapat dilihat pada matriks dibawah ini:

Matriks 6

Kelemahan: Kendala dalam Kebersihan

Informan Jawaban / Uraian

I1 Sampah cukup sulit diatasi karena kendala dalam peralatan teknis

pengolah sampah. Sampah banyak pada musim liburan yang

ditimbulkan dari pembuangan sampah sembarangan yang

dilakukan oleh pengunjung.

I3 Penanganan dan pembuangan sampah memerlukan tenaga ekstra.

Sampah harus dibakar bukan ditumpuk diPulau.

I2 Kiriman sampah ke Pulau dari laut karena Pulau Untung Jawa

dilewati 13 titik aliran sungai dari Jakarta. Sampah-sampah itu

dibersihkan tiap hari oleh petugas, setelah itu dilakukan

pembakaran sampah yang dilakukan di Pulau

I5 Sampah menjadi kendala selain masalah transportasi. Pulau

Untung Jawa merupakan daerah aliran dari 13 sungai di Jakarta

jadi terkadang sampah-sampah mengalir dilaut.

I4 Masyarakat cukup menjaga kebersihan di Pulau namun,

pemerintah kurang ikut tanggung jawab.

I6 Pulau cukup bersih, sampah banyak mengalir dilaut.

I10 Pantai cukup bersih, hanya terdapat sampah-sampah kecil.

Pulau Untung Jawa, belum lama ini meraih juara Nasional Pola Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) tingkat Nasional untuk kebersihan lingkungan. Namun, sampah

nampaknya tetap menjadi kendala dalam pariwisatanya. Sampah bukan hanya dari

sampah rumah tangga, melainkan juga sampah aliran dari laut. Menurut pengakuan

Page 89: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

89

informan, Kepulauan Seribu merupakan daerah aliran dari 13 sungai di Jakarta yang

apabila sungai tersebut meluap banyak sampai yang mengalir ke laut di perairan

Kepulauan Seribu termasuk ke Pulau Untung Jawa. Sampah tidak hanya berasal dari

sampah rumah tangga masyarakat dan juga dari perilaku pengunjung yang kurang

menjaga kebersihan Pulau Untung Jawa. Berikut ini adalah gambar sampah yang

menumpuk tepian pantai hutan bakau.

Gambar 4.2.3.3

Sampah di tepi hutan mangrove

Terlihat dalam gambar sampah berupa kertas-kertas dan plastik bekas makanan.

Dalam hal ini tenaga kebersihan dari Kelurahan Pulau Untung Jawa sudah cukup

menjaga kebersihan Pulau, dengan adanya tempat pembuangan sampah di sepanjang

jalan diPulau Untung Jawa selain itu untuk mengolah sampah yang telah diangkut oleh

petugas kebersihan sampah-sampah tersebut kemudian dibakar melalui alat pembakaran

sampah yang dilakukan di Pulau, namun masih terdapat kendala dalam peralatan

teknisnya. Di dalam laporan bulanan Kelurahan Pulau Untung Jawa yang ditujukan

untuk Camat Kepulaua Seribu Selatan, mesin Irigasi Pembuangan Air Limbah tidak

berfungsi / rusak berat. sehingga limbah sulit untuk ditangani. Kendala lain juga

terdapat pada perawatan sarana dan fasilitas penunjang serta minimya atraksi hiburan

Page 90: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

90

yang disajikan sebgaimana yang diungkapakan oleh Informan 5 yaitu bpk Tjetje bahwa

: “belum ada event yang mampu menarik pengunjung misalkan atraksi budaya

masyarakat yang disajikan, selain itu juga kayanya kurangnya perawatan fasilitas yang

telah diberikan oleh pemerintah seperti taman bermain”. (Wawancara dilakukan

diruangan kerja Kasie Kepariwisataan Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, 8 Juni 2011 pkl. 10.30).

2. Kemampuan pengelola pariwisata Pulau Untung Jawa

Pengelolaan pariwisata ditujukan untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat

Pulau Untung Jawa dengan sifatnya pengembangan swadaya masyarakat. Swadaya

masyarakat berarti masyarakatlah yang bertanggung jawab dalam setiap bentuk

pengelolaan kegiatan kepariwisataan. Berikut adalah pernyataan beberapa informan

tentang kualitas SDM masyarakat Pulau Untung Jawa.

Pernyataan I1 bpk Wingga sebagai berikut:

“..hampir semua masyarakat Pulau Untung Jawa mengenyam pendidikan

sekolah dasar. Dari jumlah total seluruh masyarakat sebanyak 2034 orang,

yang tamat sekolah dasar sebanyak 690 orang, tamat SMP 263 orang, tamat

SMA 268 orang, dan 63 orang mengenyam pendidikan di perguruan tinggi dan

sisanya ada yang tidak sekolah ataupun belum sekolah. Tapi dari segi urusan

pengelolaan pariwisata, masyarakat masih kurang inovatif dan kreatif belum

bisa melihat kepuasan pengunjung misalnya saja rumah makan, makanan yang

dimasak masih belum bisa memberikan ide baru dalam kreasi masakan, SDM

yang kurang” (Wawancara dilaksanakan di ruangan Wakil Lurah, 11 Mei 2011

pkl. 12.30)

Pernyataan lain diungkapkan oleh I5 bpk Tjetje yang menyatakan:

“..untuk urusan pengelolaan pariwisata di Pulau Untung Jawa, karena

kebanyakan masyarakat hanya lulusan Sekolah Dasar jadi kemapuan mereka

juga terbatas hanya pada memberikan jasa pelayanan wisata, untuk guide saja

tidak ada pelatihan khusus, masyarakat hanya menyediakan tanpa membekali

pengetahuan..”. (Wawancara dilakukan diruangan kerja Kasie Kepariwisataan

Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepulauan

Seribu, 8 Juni 2011 pkl. 10.30).

Page 91: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

91

Hal yang senadapun diungkapkan oleh I4 bpk. Atib. Pernyataannya sebagai berikut:

“…..masyarakat sangat antusias dengan pengunjung yang berdatangan ke

Pulau, kami berusaha memenuhi apa yang diinginkan pengunjung. Pengunjung

mau makan, kami ada rumah makan, pengunjung mau berenang silahkan

berenang di pantai kami juga ada tempat bilasannya, pengunjung mau jalan-

jalan naik sepeda kami ada tempat penyewaan sepeda, pengunjung mau

menginap kami sediakan homestay, pengunjung mau jalan-jalan ke luar Pulau

kami juga ada guide yang bisa mendampingi. Istilahnya mah melayani lah…tapi

kemampuan kami terbatas tidak sanggup memenuhi segala permintaan jadi

selalu saja ada yang kurang mah.”. (Wawancara dilakukan di kediaman bpk.

Atib, 31 Mei 2011 pkl. 13.00).

Kemampuan masyarakat untuk mengelola pariwisata Pulau Untung Jawa hanya

sebatas mampu melayani pengunjung dengan menyediakan berbagai fasilitas yang

diberikan berupa tampilan fisik tanpa mengetahui kepuasan pengunjung.

Pernyataan lain diutarakan oleh I2 yaitu bpk. Badri yang menyatakan pengelolaan

pariwisata di Pulau Untung Jawa sebelumnya dilaksanakan oleh LPM yang bekerja

sama dengan masyarakat setempat namun semenjak LPM sudah tidak aktif berjalan lagi

dan pengelolaan sepenuhnya dilakukan masyarakat ada kemunduran dalam

pengelolaannya. Berikut hasil wawancaranya :

”..sebelumnya memang ditangani oleh LPM ya.. yang bekerja sama dengan

masyarakat. Semenjak ditangani LPM bisa dibilang pariwisata cukup maju

terutama pada saat itu banyak pembangunan seperti saung-saung ditepi pantai

sebelah Barat itu dibuat dari dana LPM dan juga sering dilakukan perbaikan

fasilitas tapi sekarang LPM sudah tidak aktif lagi jadi yang mengelola

masyarakat. Lambat laun fasilitas tersebut kurang perawatan dan juga kita dari

pemerintah tidak ada dana perawatan..” (Wawancara dilakukan di ruang

Sekretaris Lurah, 25 Mei 2011 pkl. 12.30)

Pernyataan hampir sama dinyatakan oleh I3 yaitu bpk. Hidayat sebagai berikut :

”...pengelolaan sekarang dilaksanakan masyarakat, LPM sudah tidak berjalan

lagi. Waktu LPM masih berjalan bagi pengunjung yang datang dikenakan tanda

Page 92: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

92

masuk pulau yang uangnya dikelola untuk perawatan fasilitas tapi sekarang

untuk masuk pulau tidak dikenakan biaya lagi kecuali hari libur seperti hari

sabtu dan minggu pengunjung ditarik uang Rp.2000 untuk kebersihan pulau.

Jadi untuk fasilitas yang lain kebanyakan sekarang sudah ada yang rusak”.

(Wawancara dilakukan dikediaman bpk. Hidayat, 18 Mei 2011 pkl.13.00)

Pernyataan pengunjung seperti Septi sebagai I7 menyatakan bahwa:

”...masyarakatnya baik, cuma kayanya wisatanya gitu-gitu aja. Pengelolanya kurang

memberikan hiburan masyarakat pada pengunjung. Coba kalo setiap liburan ada acara

yang meriah disini”. (Wawancara dilakukan pada tanggal 12 Juni 2011 pkl. 12.00).

Hal yang hampir sama juga dinyatakan oleh ibu Lina I8 yang menyatakan : ”

masyarakatnya sih baik-baik dan juga ramah-ramah tapi fasilitasnya banyak mainan

anak yang kayanya udah ga lama keurus, udah gitu atraksinya cuma ada banana boat

coba ada atraksi apa gitu yang baru biar ga bosen..”. (Wawancara dilakukan pada

tanggal 12 Juni 2011. pkl. 13.00)

Secara sederhana dapat dilihat pada matriks dibawah ini :

Matriks 4

Kemampuan Sumber Daya Manusia

Informan Jawaban / Uraian

I1 Tingkat pendidikan masyarakat Pulau Untung Jawa yang

mengenyam pendidikan sekolah dasar sebanyak 690 orang, tamat

SMP 263 orang, tamat SMA 268 orang, dan 63 orang mengenyam

pendidikan di perguruan tinggi dan sisanya ada yang tidak sekolah

ataupun belum sekolah. Tapi dari segi urusan pengelolaan

pariwisata, masyarakat masih kurang inovatif dan kreatif dan belum

bisa melihat kepuasan pengunjung.

I5 Pendidikan masyarakat kebanyakan Sekolah Dasar, sehingga

kemampuan mereka juga terbatas hanya pada memberikan jasa

pelayanan wisata, untuk guide saja tidak ada pelatihan khusus,

masyarakat hanya menyediakan tanpa membekali pengetahuan.

I4 Masyarakat sangat antusias dengan pengunjung yang berdatangan ke

Pulau dan berusaha memenuhi apa yang diinginkan pengunjung

Page 93: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

93

dengan menyediakan rumah makan, fasilitas tempat bilasan,

penyewaan sepeda, homestay dan guiding namun masih ada

kekurangan yang tidak terpenuhi.

I2 Awalnya pariwisata ditangani oleh LPM yang bekerja sama dengan

masyarakat dan mengalami kemajuan namun semenjak masyarakat

secara utuh yang mengelola banyak fasilitas yang tidak terawat. Dan

tidak ada bantuan dana perawatan dari pemerintah.

I3 LPM mengelola dan melakukan perawatan fasilitas dengan uang dari

tanda masuk pulau, semenjak masyarakat yang mengelola tidak ada

lagi tanda masuk pulau sehingga banyak fasilitas yang sudah

mengalami kerusakan.

I7 Masyarakat yang ramah tetapi tidak ada hiburan atau atraksi untuk

mengibur pengunjung.

I8 Masyarakatnya baik dan ramah tetapi atraksi terlalu monoton dan

tidak ada atraksi baru.

Membahas mengenai masalah Kemampuan SDM Pulau Untung Jawa dapat

dikatakan kualitas SDM di Kelurahan Pulau Untung Jawa untuk para pegawai tergolong

baik. Karena diisi oleh orang-orang yang tingkat pendidikannya baik pula. Sedangkan

kemampuan SDM masyarakatnya dalam mengelola masih lemah karena rendahnya

tingkat pendidikan. Untuk pendidikan di Pulau Untung Jawa, sebagian besar masyarakat

hanya memiliki latar belakang pendidikan Sekolah Dasar karena di Pulau Untung Jawa

sendiri berdasarkan data yang didapat hanya terdapat 1 Sekolah Dasar Negeri, 3

Madrasah Diniyah dan 1 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri. Untuk penduduk

yang berkeinginan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi maka harus keluar Pulau

untuk mengejar pendidikan SMA atau Perguruan Tinggi. Berikut tabel jumlah

pendidikan pendidikan penduduk.

Tabel 4.2.3.3

Jumlah tingkat Pendidikan Penduduk

Page 94: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

94

No. Jenis Pendidikan Jenis Kelamin Jumlah Keterangan

Laki-laki Perempuan

1. Tidak/Belum sekolah 298 280 578 Jiwa/Orang

2. Tidak Tamat SD 62 110 172 Jiwa/Orang

3. Tamat SD 374 316 690 Jiwa/Orang

4. Tamat SLTP 144 119 263 Jiwa/Orang

5. Tamat SLTA 133 135 268 Jiwa/Orang

6. Tamat D1 1 0 1 Jiwa/Orang

7. Tamat D2 7 6 13 Jiwa/Orang

8. Tamat D3 5 11 16 Jiwa/Orang

9. Tamat S1 16 12 28 Jiwa/Orang

10. Tamat S2 5 0 5 Jiwa/Orang

Jumlah 1045 989 2034

Dalam menyokong kegiatan pariwisata, dibentuk Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat yang bertugas membantu masyarakat dalam menjalankan kegiatan

kepariwisataan. Menurut pengakuan Kasie Kepariwisataan Sudin Pariwisata, LPM

membekali masyarakat dengan pelatihan dan keterampilan mengolah SDA yang

dimiliki menjadi peluang usaha wisata. Dengan melihat peluang wisata yang besar,

masyarakat menjadi antusias dengan berkembangnya Pulau Untung Jawa sebagai

kawasan wisata. Namun semenjak LPM tidak aktif berjalan lagi kemampuan

masyarakat untuk mengelola mengalami kemunduran, dengan tidak adanya anggaran

untuk perawatan fasilitas. Kemampuan dalam melayani pengunjung ditujukan dengan

pemenuhan kebutuhan pariwisata. Seperti adanya penginapan, rumah makan, taman

bermain dan keindahan pantai. Tetapi kemampuan terbatas hanya pada pemenuhan

kebutuhan fisik dan tidak diimbangi dengan kebutuhan hiburan, sampai saat ini belum

Page 95: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

95

ada hiburan atau atraksi yang mampu disajikan masyarakat sebagai daya tarik

pengunjung. Berdasarkan data yang diperoleh saat ini, ada 40 homestay yang dijadikan

tempat menginap, 15 warung ikan bakar, 8 toko souvenir, 7 unit rumah makan dan lain-

lain.

3. Anggaran Pengelolaan Pariwisata

Berbicara mengenai masalah anggaran dalam pengelolaan pariwisata di Pulau

Untung Jawa, selama ini anggaran didapat dan dikelola oleh masyarakat sendiri yang

memiliki usaha wisata. Dibawah ini pernyataan beberapa informan sebagai berikut:

Pernyataan bpk Wingga sebagai I1 menyatakan sebagai berikut :

”..sekarang ini anggaran untuk Pariwisata dari Pemerintah itu tidak ada,

kecuali waktu dulu awal pembentukan memang ada anggaran untuk

pembentukan desa wisata tapi sekarang kebanyakan modal dimiliki sendiri oleh

masyarakat untuk membuka usaha wisata”. (Wawancara dilaksanakan di

ruangan Wakil Lurah, 11 Mei 2011 pkl. 12.30)

Begitupun dengan pernyataan informan 2 bpk. Badri yang mengatakan bahwa: ”

awalnya waktu Pulau Untung Jawa dibentuk sebagai desa pemukiman andalan nelayan

untuk desa percontohan wisata ada anggaran dari pemerintah pusat, tapi itu dulu ya..

kalo sekarang anggaran dari pemerintah untuk wisata itu tidak ada”. (Wawancara

dilakukan di ruang Sekertaris Lurah, 25 Mei 2011 pkl. 12.30)

Pernyataan hampir serupa dunyatakan oleh I3 bpk Hidayatsebagai berikut:

“..tadinya kegiatan pariwasata di Pulau Untung Jawa dijalankan atas SK

Gubernur tentang menjadikan Pulau Untung Jawa sebagai kawasan wisata

pemukiman nelayan, namun semenjak tahun 2008 ada sedikit perubahan

terhadap kegiatan pariwisatanya. LPM sudah tidak lagi ikut campur tangan jadi

masyarakat yang diberikan urusan untuk mengelola, Bupati melarang menarik

iuran bagi pengunjung yang datang ke Pulau kecuali untuk hari sabtu dan

minggu pengunjung yang datang ke Pulau Untung Jawa dikenakan iuran

Rp.2000 itupun untuk uang kebersihan Pulau, jadi untuk anggaran pariwisata

Page 96: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

96

didapat dari APBD Pemerintah Daerah itupun untuk awal pembentukan saja

seperti pembangunan dermaga, fasilitas bermain dan sekarang anggaran itu

dimiliki masyarakat yang punya usaha wisata dan dikelola oleh mereka

sendiri”. (Wawancara dilakukan di kediaman bpk. Hidayat, 18 Mei 2011 pkl.

13.00).

Hal sama juga diungkapkan oleh I4 bpk Atib. Ia menyatakan:

”..kalo masalah anggaran pariwisata, paling masyarakat yang memiliki usaha

homestay, kapal perahu, rumah makan, mengelola uangnya sendiri. Uang yang

masuk dikelola untuk kebutuhan mereka sehari-hari lagi, jika berlebih dipakai

untuk perbaikan yang lain misal perbaikan sarana dan prasarana, perbaikan

fasilitas untuk menambah daya tarik pengunjung”. (Wawancara dilakukan di

kediaman bpk. Atib, 31 Mei 2011 pkl. 13.00).

Pernyataan menurut informan lain yaitu I5 bpk Tjetje menyatakan bahwa :

”.....anggaran itu, mereka sendiri yang mengatur Sudin Pariwisata tidak ikut

campur mengenai pengelolaan anggaran. Sudin hanya membantu memberikan

pelatihan melalui LPM”. (Wawancara dilakukan diruangan kerja Kasie

Kepariwisataan Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Administrasi Kepulauan Seribu, 8 Juni 2011 pkl. 10.30).

Secara lebih sederhana dapat dilihat pada matriks dibawah ini

Matriks 7

Kelemahan : Anggaran dalam Pengelolaan Pariwisata

Informan Jawaban / Uraian

I1 Anggaran dikelola masyarakat dan tidak ada anggaran pariwisata

dari Pemerintah.

I2 Tidak ada anggaran pariwisata yang diberikan oleh Pemerintah

I3 Anggaran dimiliki masyarakat yang memiliki usaha wisata seperti:

usaha homestay, kapal perahu, rumah makan mengatur pendapatan

masing-masing. Uang yang masuk dikelola untuk kebutuhan sehari-

hari, jika berlebih dipakai untuk perbaikan yang lain misal

perbaikan sarana dan prasarana, perbaikan fasilitas untuk

Page 97: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

97

menambah daya tarik pengunjung.

I4 Anggaran hanya diberikan pada awal pembentukan Pulau Utung

Jawa sebagai desa wisata melalui dana APBD, tapi sekarang untuk

kegiatan pariwisata anggaran dikelola oleh masyarakat yang

memiliki usaha wisata.

I5 Anggaran dikelola masyarakat, Sudin Pariwisata tidak ikut campur

mengenai pengelolaan anggaran. Sudin hanya membantu

memberikan pelatihan melalui LPM.

Membahas mengenai Anggaran Pariwisata dalam pengelolaan pariwisata Pulau

Untung Jawa pada awal pembentukan Pulau Untung Jawa sebagai desa kawasan wisata

pemerintah daerah memberikan anggaran melalui APBD untuk pembangunan fasilitas

Dermaga, Taman bermain anak, Bumi perkemahan di Pulau Untung Jawa, tetapi

anggaran yang dimiliki sekarang merupakan anggaran pribadi milik masyarakat yang

dikelola oleh masyarakat yang memiliki usaha pada pariwisata Pulau Untung Jawa.

Adapun pendapatan dari hasil penyewaan homestay, warung ikan bakar atau kapal

nelayan di kelola masyarakat sendiri yang memiliki usaha tersebut. Masyarakat menarik

iuran Rp. 2.000,- untuk kebersihan Pulau Untung Jawa. Pendapatan yang diterima dari

penyewaan homestay, warung ikan bakar, dan kapal nelayan merupakan pendapatan

pribadi dari si pemilik usaha tersebut. Berikut adalah tabel pendapatan masyarakat

pemilik usaha homestay, warung ikan bakar dan kapal fery untung jawa. Dibawah ini

adalah tabel pendapatan dari sarana yang dimiliki masyarakat.

Tabel 4.2.3.4

Pendapatan kegiatan Pariwisata

Page 98: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

98

No. Sarana dan Prasarana Jumlah Rata-rata

pendapatan/ bulan/ unit

Keterangan

1. - Kapal Fery 3 unit Rp. 8.400.000,-

2. - Homestay 40 unit Rp. 1.200.000,-

3. - Warung Ikan Bakar 15 unit Rp.2.400.000,-

(Sumber : Laporan Bulan Maret Kelurahan Pulau Untung Jawa, 2011)

c. Peluang (Opportunities)

Membahas tentang peluang pariwisata yang ada di Pulau Untung Jawa dapat dilihat

dari segi pengembangan dan pemasaran pariwisatanya, investasi yang ada di Pulau

Untung Jawa dan faktor pendukung seperti potensi wisata yang ditampilkan dan

menjadi kekuatan objek wisata Pulau Untung Jawa dan Sumber Daya Alam yang

dihasilkan dan dilakukan pembinaan usaha terhadap SDA tersebut. Berikut adalah hasil

wawancara dengan beberapa informan mengenai peluang pariwisata yang dimiliki

Pulau Untung Jawa.

1. Pengembangan pariwisata di Pulau Untung Jawa

Pengembangan dan pengelolaan pariwisata ditujukan agar pariwisata dapat

berkembang dan memajukan industry wisata itu sendiri. Sebagai wilayah wisata yang

berbentuk Kepulauan potensi Pulau Untung Jawa lebih dominan pada wisata air dan

pemandangan alam. Berikut hasil wawancara dengan beberapa informan mengenai

pengembangan pariwisata di Pulau Untung Jawa.

Sesuai dengan pernyatan I1 yaitu bpk Wingga menyatakan bahwa:

Page 99: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

99

”....untuk mengembangkan pariwisata disini, sering dilakukan promosi wisata

kepulauan seribu termasuk pariwisata di Pulau Untung Jawa, melakukan ajang

pemilihan Abang-None Kepulauan Seribu yang tugasnya mengenalkan

pariwisata di Kepulauan Seribu termasuk Pulau Untung Jawa, memasukan

Pulau Untung Jawa dalam event Enjoy Jakarta dengan begitu banyak

pengunjung yang berminat datang kesini”. (Wawancara dilaksanakan di

ruangan Wakil Lurah, 11 Mei 2011 pkl. 12.30).

Pernyataan informan lain yaitu bpk Hidayat sebagai I3 menyatakan yang tidak jauh

beda, dengan pernyataan informan sebelumnya, berikut pernyataan beliau:

”....untuk membantu pariwisata supaya bisa dikenal, Kepulauan Seribu punya

website yang mengenalkan pariwisata di Kepulauan Seribu termasuk Pulau

Untung Jawa juga. Neng..... bisa cek websitenya di www.pulauseribu.net isinya

tentang sejarah, budaya dan pariwisata di Pulau Untung Jawa selain itu kami

tentunya melakukan perbaikan fasilitas, perbaikan sarana penunjang lain

seperti taman bermain anak, kebersihan pantai, kami lakukan untuk menarik

pengunjung datang kesini”. (Wawancara dilakukan di kediaman bpk. Hidayat,

18 Mei 2011 pkl. 13.00).

Pernyataan lain diungkapkan I4 bpk Atib yang menyatakan pengembangan pariwisata

dilakukan dengan menciptakan kegiatan wisata yang menghibur bagi pengunjung pada

saat musim liburan. Ia menyatakan sebagai berikut:

”...untuk mengembangkan pariwisata disini kami melakukan pemberdayaan

masyarakat dalam LPM dan menciptakan suatu macam kegiatan hiburan yang

bisa dinikmati pengunjung. Contohnya sekarang ini, dulu itu belum ada banana

boat tapi untuk menarik minat pengunjung kami adakan banana boat,

menyewakan alat-alat snorkeling, kunjungan ke Pulau Rambut, Onrust, travel

agent atau paket wisata ya.. pokoknya semacam itulah”. (Wawancara dilakukan

di kediaman bpk. Atib, 31 Mei 2011 pkl. 13.00)

Informan lain bpk Tjetje sebagai I5 menyatakan bahwa pengembangan pariwisata di

Pulau Untung Jawa tidak terlepas dari pengembangan pariwisata Kepulauan Seribu

karena Pulau Untung Jawa sendiri termasuk kedalam gugusan Pulau Seribu. Dalam

melakukan pengembangan kegiatan pariwisata itu sendiri, tidak terlepas dari tugas

Page 100: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

100

pokok dan fungsi Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Administrasi

Kepulauan Seribu. Berikut hasil wawancara dengan beliau :

“..pengembangan yang dilakukan sesuai dengan Tupoksi yang dijalankan Sudin

Pariwisata yaitu menjual, mengemas dan mempromosikan pariwisata di

Kepuluan Seribu termasuk pariwisata Pulau Untung Jawa untuk dapat

dinikmati oleh wisatawan, melakukan pemilihan duta putera-puteri wistata

Kepulauan Seribu untuk mengenalkan pariwisata di Kepuluan Seribu,

menyelenggarakan promosi wisata dengan melakukan pameran-pameran

kebaharian Kepulauan Seribu misal Deep Indonesia, Gebyar wisata, Abang-

None Kepulauan Seribu selain itu juga apabila mau melihat hal menarik tentang

pariwisata Kepulauan Seribu bisa buka website kami, disitu akan banyak tempat

wisata di Kepulauan Seribu yang bisa dikunjungi seperti Pulau Tidung, Pulau

Pramuka, Pulau Macan, Pulau Sepa dan juga ada Pulau Untung Jawa”.

(Wawancara dilakukan diruangan kerja Kasie Kepariwisataan Suku Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, 8 Juni

2011 pkl. 10.30).

Secara lebih sederhana dapat dilihat pada matriks berikut ini:

Matriks 8

Peluang: Pengembangan pariwisata Pulau Untung Jawa

Informan Jawaban / Uraian

I1 Pengembangan pariwisata dilakukan melalui promosi wisata seperti

pemilihan Abang-None Kepulauan Seribu yang bertugas

mengenalkan pariwisata di Kepulauan Seribu termasuk Pulau

Untung Jawa, memasukkan Pulau Untung Jawa dalam event Enjoy

Jakarta.

I3 Pengembangan pariwisata dilakukan melalui pengenalan pada

website kepulauan seribu yang berisi tentang sejarah, budaya dan

pariwisata di Pulau Untung Jawa yang diharapkan dapat menarik

pengunjung serta perbaikan fasilitas dan sarana, prasarana penunjang

pariwisata.

I4 Pengembangan dilakukan dengan pemberdayaan masyrakat oleh

LPM dan menciptakan kegiatan hiburan yang ditujukan bagi

pengunjung seperti banana boat, penyewaan alat-alat snorkeling dan

travel agent.

I5 Pengembangan dilakukan sesuai dengan Tupoksi Sudin Pariwisata

dengan menyelenggarakan beberapa event untuk mengenalkan

pariwisata Kepulauan Seribu termasuk pariwisata Pulau Untung

Page 101: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

101

Jawa.

I6, I7, I8, I9,

I10

Pengembangan melalui pemasaran pariwisata yang baik lewat

internet.

Membahas mengenai pengembangan pariwisata di Pulau Untung Jawa, pihak

pemerintah setempat dan masyarakat gencar melakukan pemasaran pariwisata dengan

promosi wisata Pulau Untung Jawa. Adapun promosi yang dilakukan berupa Pemilihan

Duta Pariwisata yaitu Abang None Kepulaun Seribu 2011 yang belum lama ini

diselenggarakan, memasukan Pulau Untung Jawa dalam slogan Enjoy Jakarta. Membuat

website untuk pariwisata Pulau Untung Jawa yang dapat memudahkan masyarakat

melihat alam Pulau Untung Jawa. Selain itu juga melakukan kegiatan hiburan atau

atraksi dan melakukan perbaikan sarana dan fasilitas sehingga dapat menarik minat

pengunjung wisata.

Gambar 4.2.3.4

Kegiatan Air Banana Boat

2. Investasi pariwisata di Pulau Untung Jawa

Page 102: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

102

Investasi dalam peluang pariwisata dapat menumbuhkan pengembangan dan

pengelolaan pariwisata. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan beberapa informan

yang menyatakan investasi pariwisata di Pulau Untung Jawa.

Pernyataan tentang investasi pariwisata di Pulau Untung Jawa diungkapkan oleh I1 yaitu

bpk Wingga sebagai berikut:

”...selama ini masyarakat menjalankan kegiatan pariwisata secara mandiri.

Investasi ada pada event tertentu dan bekerjasama dengan pihak asing..seperti

kemarin waktu malam pergantian tahun, kita bekerja sama dengan PT. Djarum

untuk menyelenggarakan acara pesta kembang api untuk menarik pengunjung

datang ke Pulau”. (Wawancara dilaksanakan di ruangan Wakil Lurah, 11 Mei

2011 pkl. 12.30).

Pernyataan lain dari I2 bpk Badri mengungkapkan sebagai berikut: ”...menanamkan

modal atau invest,, ya adanya kerjasama seperti pembangunan homestay.

Pembangunan homestay itu modalnya ada yang ngasih ada yang punya sendiri”.

(Wawancara dilakukan di ruang Sekretaris Lurah, 25 Mei 2011 pkl. 12.30)

Pernyataan hampir serupa diungkapkan I3 yaitu bpk Hidayat yang menyatakan:

“...masyarakat yang punya modal sendiri biasanya melakukan perbaikan dan

penambahan fasilitas homestay atau rumah makan, kan itu semacam investasi

juga. Tapi kalo yang dimaksud investasi asing dari luar belum ada. Kami sih

mau-mau aja nerima modal untuk membangun usaha toh untuk kemajuan

pariwisata disini juga. Kalo usahanya maju kan masyarakat disini juga yang

seneng, ya ga neng???”. (Wawancara dilakukan di kediaman bpk. Hidayat, 18

Mei 2011 pkl. 13.00).

Pernyataan yang hampir sama diungkapkan informan lain I4 bpk Atib sebagai

berikut

”....homestay, rumah makan, warung ikan bakar, kios-kios juga termasuk

investasi masyarakat untuk pariwisata di Pulau Untung Jawa, yang bisa

menambah pemasukan mereka. Kalo investasi dari orang luar kayanya belum

pernah ada yang masuk neng, baik modal atau apapun tapi kalo misal ada

Page 103: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

103

acara tertentu disini yang diselenggarakan swasta ada kerja sama dengan

pariwisata disini” (Wawancara dilakukan di kediaman bpk. Atib, 31 Mei 2011

pkl. 13.00).

Berkaitan dengan pertanyaan yang sama menurut I5 yaitu bpk. Tjetje menyatakan bahwa

”...kami membuka peluang bagi siapa saja dan pihak mana saja yang mau

melakukan investasi pariwisata di Pulau Untung Jawa bahkan pariwisata lain di

Kepulauan Seribu, dan memang benar banyak yang mau berinvestasi namun

mengalami kendala dalam pelaksanaannya. Misal untuk membangun homestay

atau rumah makan baru diperlukan bahan-bahan bangunan yang tidak dijual di

Pulau dan harus diangkut dari daratan. Biaya angkut yang menjadi kendala dan

sarana transportasi yang mengangkutnya”. (Wawancara dilakukan diruangan

kerja Kasie Kepariwisataan Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Administrasi Kepulauan Seribu, 8 Juni 2011 pkl. 10.30).

Secara sederhana dapat dilihat pada matriks dibawah ini :

Matriks 9

Peluang: Investasi Asing

Informan Jawaban / Uraian

I1 Investasi asing belum ada, karena mengacu pada masyarakat yang

menjalankan usaha wisata. Namun ada kerjasama dengan pihak

swasta bila ada event tertentu.

I2 Dilakukan sistem kerjasama.

I3 Investasi Asing belum ada, tetapi masyarakat melakukan investasi

pada perbaikan sarana dan fasilitas homestay atau rumah makan bagi

masyarakat yang memiliki modal besar untuk kemajuan pariwisata

Pulau Untung Jawa.

I4 Investasi masyarakat pada homestay, rumah makan, warung ikan

bakar, kios-kios yang bisa menambah uang pemasukan bagi

masyarakat serta kerja sama dengan pihak swasta bila ada event yang

diselenggarakan.

I5 Terbuka peluang bagi pihak manapun untuk melakukan investasi

pariwisata di Kepulauan Seribu termasuk Pulau Untung Jawa namun

mengalami kendala dalam pelaksanaan seperti biaya angkut yang

besar. Investasi modal dibantu Pemerintah daerah setempat yaitu

Page 104: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

104

Kelurahan Pulau Untung Jawa dengan meminjamkan modal bagi

pengusaha industri rumah tangga

Membahas mengenai peluang investasi pariwisata di Pulau Untung Jawa dapat

dikatakan belum ada investasi dari luar, dikarenakan menurut informan mengalami

kendala dalam pelaksanaannya seperti biaya angkut dan transportasi yang tidak

memadai. Investasi dilakukan oleh masyarakat yang memiliki usaha pada jenis wisata

yang ditampilkan di Pulau Untung Jawa seperti homestay, rumah makan, warung ikan

bakar, kios-kios cinderamata yang bisa menambah uang pemasukan bagi masyarakat.

Namun apabila ada event-event tertentu di Pulau Untung Jawa pihak swasta melakukan

kerjasama pariwisata dengan pengelola dan masyarakat setempat sebagai pelaku wisata.

3. Faktor Pendukung : Sumber Daya Alam Pulau Untung Jawa

Dalam membantu memajukan kegiatan kepariwisataan di Pulau Untung Jawa tidak

terlepas dari factor pendukung pariwisata yang dimiliki Pulau Untung Jawa. Hal ini

dapat terlihat pada pemanfaatan Potensi wisata yang ditampilkan dan SDA yang

dihasilkan Pulau Untung Jawa dalam pembinaan usaha pada masyarakat Pulau Untung

Jawa. Berikut beberapa pernyataan informan tentang pemanfaatan SDA terhadap

pariwisata Pulau Untung Jawa dapat dilihat dari hasil wawancara sebagai berikut:

Pernyataan I1 bpk Wingga. Ia menyatakan bahwa :

”...sebagai daerah pesisir, SDA Pulau Untung Jawa ada pada aspek perikanan

karena mayoritas penduduk adalah nelayan dan pada aspek pariwisata itu

sendiri. Dari pariwisatanya SDA bisa dilihat dari hutan bakau, pulau

konservasi, laut dan pantai dan juga hasil olahan masyarakat yaitu kerajinan

tangan dari kerang, daur ulang dari bekas sampah plastik” (Wawancara

dilaksanakan di ruangan Wakil Lurah, 11 Mei 2011 pkl. 13.00).

Page 105: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

105

Informan 2 bpk Badri mengatakan hal yang tidak jauh berbeda dengan informan yang

sebelumnya bahwa SDA yang dimiliki dari apa yang dihasilkan oleh alam Pulau Untung

Jawa. Beliau menyatakan :

“ Untuk SDA pariwisata itu sendiri lebih kepada hasil pengarajin yang dijual di

kios-kios cinderamata, yang merupakan olahan dari budidaya kerang, dan juga

ada daur ulang dari sampah. Seperti bungkus-bungkus kopi. tau bungkus kopi

kan??, nah itu bisa dijadikan tas..” (Wawancara dilakukan di ruang Sekretaris

Lurah, 25 Mei 2011).

Informan 5 bpk. Tjetje mengatakan sebagai berikut :

”..SDA Pulau Untung Jawa itu karena pemukiman nelayan jadi, SDA pada hasil

perikanan dan juga pada pariwisata itu sendiri seperti menonjolkan apa yang

ada di Pulau Untung Jawa yang saya bilang tadi wisata kuliner, pantai pasir

putih, taman bermain, kios-kios cinderamata, pengrajin hasil budidaya

masyarakat ya seperti itulah..”. (Wawancara dilakukan diruangan kerja Kasie

Kepariwisataan Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Administrasi Kepulauan Seribu, 8 Juni 2011 pkl. 10.30).

Masih dalam wawancara yang sama beliaupun menambahkan bahwa SDA

Pariwisata di Pulau Untung Jawa lebih kepada hasil kerajinan tangan masyarakat yang

dihasilkan dan juga pada kelompok usaha-usaha kecil seperti pengrajin keripik sukun.

Berikut hasil wawancara dengan beliau : ”masyarakat Pulau Untung Jawa itu cukup

kreatif, banyak masyarakat yang mengolah makanan sukun menjadi keripik.. setahu

saya itu jadi buah tangan makanan khas dari sana..” (Wawancara dilakukan diruangan

kerja Kasie Kepariwisataan Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Administrasi Kepulauan Seribu, 8 Juni 2011 pkl. 10.30).

Pernyataan hampir serupa diungkapkan oleh I4 bpk Atib sebagai berikut :

”...SDA dari pariwisata Pulau Untung Jawa ada hutan bakau, pantai yang

bersih, wisata pancing, wisata kuliner, homestay buat pengunjung yang mau

menginap, pengrajin-pengrajin hasil olahan dari laut seperti kerang, ada yang

dijadikan kalung, gantungan kunci, hiasan kamar dan juga daur ulang kertas

Page 106: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

106

dari sampah dan kelompok usaha kecil”. (Wawancara dilakukan di kediaman

bpk. Atib, 31 Mei 2011 pkl. 13.00).

Pernyataan yang sama juga diungkapkan I3 bpk. Hidayat yang mengatakan bahwa ”

SDA cukup beragam bisa dilihat dari potensi yang dimiliki Pulau Untung Jawa”.

(Wawancara dilakukan di kediaman bpk. Hidayat, 18 Mei 2011 pkl. 13.00).

Secara sederhana dapat dilihat pada matriks dibawah ini:

Matriks 10

Peluang: SDA Pulau Untung Jawa

Informan Jawaban / Uraian

I1 SDA Pulau Untung Jawa ada pada aspek perikanan dan aspek

pariwisata. SDA Pariwisata bisa dilihat dari hutan bakau, pulau

konservasi, laut dan pantai dan juga hasil olahan masyarakat yaitu

kerajinan tangan dari kerang, daur ulang sampah, wisata kuliner.

I2 SDA melimpah pada hasil olahan budidaya kerang dan daur ulang

sampah yang dijual di kios-kios cinderamata.

I5 SDA pada hasil perikanan dan pariwisata. SDA pada hasil pariwisata

itu lebih menonjolkan pada potensi yang ada di Pulau Untung Jawa

seperti wisata kuliner, pantai pasir putih, taman bermain, kios-kios

cinderamata, pengrajin hasil budidaya masyarakat.

I4 SDA pariwisata Pulau Untung Jawa yaitu hutan bakau, pantai yang

bersih, wisata pancing, wisata kuliner, homestay, pengrajin-pengrajin

hasil olahan dari laut seperti kerang, dan daur ulang kertas dari

sampah

I3 SDA cukup beragam bisa dilihat dari potensi yang dimiliki Pulau

Untung Jawa

I6, I7, I8, I9 Pulau yang bagus dan pantai, pasir putih yang bagus.

Membahas mengenai Sumber Daya Alam yang dimiliki Pulau Untung Jawa, dapat

dikatakan bahwa sebagai daerah pesisir yang berbatasan dengan perairan dan laut,

Sumber Daya Alam dan potensi wisata yang beragam merupakan faktor pendukung

Page 107: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

107

dalam pariwisata Pulau Untung Jawa. SDA Pulau Untung Jawa terletak pada aspek

perikanan sebab Pulau Untung Jawa merupakan desa wisata pemukiman nelayan sebab

sebagain besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan, dari jumlah total penduduk

sebanyak 2034 jiwa hampir 80% mata pencaharian penduduk merupakan nelayan.

Selain perikanan, SDA yang dimiliki Pulau Untung Jawa yaitu pada aspek pariwisata

yang sedang dijalankan. Pemanfaatan SDA alam ini dijadikan potensi wisata yang

dikembangkan di Pulau Untung Jawa. Pantai dan Laut, Pasir Putih, Hutan Bakau, Pulau

Konservasi, fasilitas homestay, fasilitas rumah makan dan warung ikan bakar, wisata

air, wisata pancing, dan juga kios-kios cinderamata dari hasil budidaya kerang dan daur

ulang hasil olahan dar bekas sampah yang dibuat oleh pengrajin-pengrajin Pulau

Untung Jawa. Selain itu yang mendukung kegiatan pariwisata di Pulau Untung Jawa

juga terlihat dari pembinaan usaha yang dilakukan oleh masyarakat yang dibantu oleh

pihak pemerintah daerah setempat yaitu, Kelurahan Pulau Untung Jawa. Adapun jenis

pembinaan usaha yang dilakukan yaitu usaha mikro dan kecil dan usaha industri rumah

tangga. Berikut adalah tabel pembinaan usaha masyarakat.

Tabel 4.2.3.5

Usaha Industri Rumah Tangga

No. Jenis Usaha Jumlah

Page 108: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

108

1.

2.

3.

4.

Tukang kapal / perahu

Tukang rumah

Tukang Batako

Pengrajin Keripik Sukun

4 orang

10 orang

2 orang

5 kelompok

(Sumber : Laporan Bulan Maret Kelurahan Pulau Untung Jawa, 2011)

Tabel 4.2.3.6

Usaha Mikro dan Kecil

No. Jenis Usaha Jumlah Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Warung Nasi

Warung Langsam

Toko Kelontong

Pedagang

Pedagang mingguan

Pedagang keliling

Pedagang

7 unit

26 unit

4 unit

16 unit

51 unit

8 unit

8 unit

Warteg

Sembako

Alat Rumah Tangga

Ikan bakar

Lontong, indomie

Bakso, sayuran, jamu

Souvenir

Jumlah 120 unit

(Sumber : Laporan Bulan Maret Kelurahan Pulau Untung Jawa, 2011)

Gambar 4.2.3.5

Hasil Olahan Budidaya kerang dan kios cinderamata

Page 109: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

109

d. Ancaman (Threats)

Ancaman yang ada antara lain berkaitan dengan faktor penghambat pengembangan

pariwisata dan persaingan pariwisata dengan wilayah lain. Berikut ini pernyataan

beberapa informan yang menyatakan tentang ancaman yang dimiliki Pulau Untung

Jawa.

Menurut informan 1 bpk Wingga menyatakan:

”...tidak dipungkiri memang ada faktor yang menghambat yaitu supply bahan

pokok. Harga bahan pokok didaratan dan disini tentu jauh berbeda terkait

dengan biaya dan ongkos transport, apabila kehabisan dan tidak ada stock

otomatis harus menyebrang ke daratan dulu. Bahan pokok juga termasuk

penting dalam kelangsungan pariwisata. Selain itu dari masyarakat juga

seperti, kurang memberikan inovasi dan kurang kreatif. Contohnya saja dalam

hal makanan, mereka kurang memberikan tampilan baru dalam masakan.

Mereka hanya melayani pengunjung tanpa tahu telah memberikan kepuasan

kepada pengunjung atau belum dan juga yang pasti masalah cuaca, kalo yang

ini kita tidak bisa berbuat apa-apa kan. Misal musim penghujan, karena sering

turunnya hujan atau cuaca sedang buruk para tukang kapal enggan menarik

kapal maka akan mempengaruhi intensitas pengunjung yang berdatangan ke

Pulau Untung Jawa”. (Wawancara dilaksanakan di ruangan Wakil Lurah, 11

Mei 2011 pkl. 12.30).

Pernyataan lain diungkapkan Informan 5 bpk Tjetje yang menyatakan:

Page 110: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

110

”...hambatan mungkin ada pada bidang usaha yang mereka jalani, banyak yang

punya homestay tapi tidak ada asosiasi pemilik homestay, banyak yang punya

warung ikan bakar dan rumah makan, tidak ada asosiasinya begitu juga dengan

asosiasi angkutan kapal dan guide. Mungkin juga karena itu tadinya belum ada

investasi yang masuk jadi pengembangan modalnya kurang”. (Wawancara

dilakukan diruangan kerja Kasie Kepariwisataan Suku Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, 8 Juni 2011 pkl.

10.30).

Pernyataan yang hampir sama juga diutarakan oleh I3 bpk. Hidayat yaitu faktor

penghambat dalam pengembangan pariwisata yaitu kurangnya modal atau investasi dari

luar, karena kebanyakan usaha wisata yang dijalankan dimiliki oleh masyarakat

setempat dan belum ada pihak asing yang mau menanamkan investasinya. Berikut

merupakan hasil wawancara dengan beliau :

”..faktor penghambat pengembangan pariwisata ya itu tadi karena sampai saat

ini tidak ada investasi asing yang masuk dalam pariwisata Pulau Untung Jawa

jadi ya... kadang-kadang masyarakat suka kekurangan modal. Namanya usaha

yang dikelola sendiri pasti ada pasang surutnya”. (Wawancara dilakukan

dikediaman bpk. Hidayat, 18 Mei 2011 pkl. 13.00)

Hal yang tidak jauh berbeda juga diungkapkan I4 bpk. Atib yang menyatakan :

”.. yang menghambat apa ya? Mungkin karena tidak ada investasi dari luar kali

ya, soalnya fasilitas dalam penyediaan sarana hiburan masih terbatas

contohnya kaya penyewaan alat-alat snorkeling masih terbatas, banana boat

juga masih ada satu. Jika ada investasi modal dari luar mungkin akan

melakukan penambahan sarana hiburan itu tadi” (Wawancara dilakukan di

kediaman bpk. Atib, 31 Mei 2011 pkl. 13.00).

Secara sederhana dapat dilihat pada matriks berikut ini :

Matriks 11

Page 111: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

111

Ancaman : Faktor Penghambat dalam Pariwisata Pulau Untung Jawa

Informan Jawaban / Uraian

I1 Faktor penghambat terdapat pada supply bahan pokok, yang berbeda

antara didaratan dan dilaut terkait dengan biaya dan ongkos

tranportasi, kurang inovatif dan kreatifnya masyarakat dalam hal

penyajian makanan dan terkait dengan masalah jika cuaca buruk yang

dapat mempengaruhi intensitas kedatangan pengunjung.

I5 Hambatan ada pada bidang usaha yang dijalankan masyarakat seperti

asosiasi pemilik homestay, asosiasi warung ikan bakar, asosiasi kapal

dan asosiasi guide. Dan juga belum adanya investasi modal dari luar.

I3 Belum adanya investasi dari luar jadi masyarakat sering kekurangan

modal.

I4 Belum adanya investasi asing sehingga penyediaan fasilitas sarana

hiburan masih terbatas.

I6, I7, I8, Bencana alam

Berkaitan dengan persaingan dengan wilayah lain menurut I1 yaitu bpk Wingga

menyatakan bahwa :

”...pariwisata di Pulau Untung Jawa, sama saja dengan pariwisata di Pulau

Tidung atau pulau-pulau digugusan Kepulauan Seribu lainnya karena memang

menonjolkan pemandangan dan keindahan pantai tapi semuanya itu sepertinya

bukan merupakan persaingan pariwisata antar daerah karena setiap daerah kan

memiliki kekhasan masing-masing”. (Wawancara dilakukan di ruang kerja

Lurah, 11 Mei 2011 pkl. 12.30).

Pernyataan yang hampir sama juga diungkapkan oleh I3 bpk. Hidayat yang berpendapat

sebagai berikut :

”...untuk saingan pariwisata dengan Pulau lain atau misal Pulau Tidung kami

tidak merasa bersaing. Setiap Pulau punya keindahan masing-masing mungkin

di Pulau Tidung ada jembatan cinta disini kita juga punya jembatan penyembuh

dari batu. Ada ciri khas nya masing-masing lah... ” (Wawancara dilakukan di

kediaman bpk. Hidayat, 18 Mei 2011 pkl. 13.00).

Page 112: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

112

Pernyataan lain juga diungkapkan oleh I5 bpk. Tjetje yang menyatakan bahwa

persaingan pariwisata tidak terjadi antar pulau atau antar daerah melainkan pada

persaingan usaha yang dimiliki masyarakat Pulau Untung Jawa. Hal tersebut sesuai

dengan hasil wawancara berikut ini :

”....bukan pesaing kalau antar pulau, tetapi lebih kepada usaha yang dimiliki

masyarakat. Tentu saja mereka harus bersaing secara sportif untuk merebut hati

pengunjung yang datang, misal ada kelebihan dalam homestay, keunikan dalam

masakan ya semacam itulah...” (Wawancara dilakukan diruangan kerja Kasie

Kepariwisataan Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Administrasi Kepulauan Seribu, 6 Juni 2011 pkl. 10.30).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh I4 bpk Atib sebagai berikut: ”...untuk

saingan pariwisata dengan Pulau lain ya ngga lah, kami tidak merasa bersaing.. kalo

saingan usaha usaha sih wajar, namaya juga cari rejeki buat pemasukan kantong asal

saingan yang sehat aja ” (Wawancara dilakukan di kediaman bpk. Atib, 31 Mei 2011

pkl. 13.00).

Informan lain yaitu I2 bpk . Badri juga mengatakan sebagai berikut :

”..kalau kita berbicara mengenai persaingan pariwisata dengan Pulau Tidung,

saya kira itu tidak ya karena jalur-jalur intensitas kedatangan pengunjung itu

kan berbeda. Pulau Untung Jawa itu mayoritas pengunjung itu dari Tanjung

Pasir Tangerang kalau Pulau Tidung itu kan dari Jakarta..” (Wawancara

dilakukan di ruang Sekretaris Lurah, 25 Mei 2011 pkl. 12.30).

Secara sederhana dapat dilihat pada matriks dibawah ini :

Matriks 12

Ancaman: Persaingan dengan wilayah lain

Informan Jawaban / Uraian

I1 Pariwisata di Pulau Untung Jawa dan di Pulau Tidung bukan

merupakan persaingan wisata antar daerah karena setiap pulau

memiliki pemandangan dan keindahan pantai dan kekhasan masing-

masing.

I3 Persaingan pariwisata tidak terjadi antar Pulau, melainkan pada jenis

Page 113: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

113

usaha yang dijalankan masyarakat.

I5 Bukan persaingan wisata antar pulau, tetapi pada usaha yang dimiliki

masyarakat untuk dapat menampilkan kelebihan dam keunikan jenis

usaha yang dimilki dalam persaingan yang sehat.

I4 Tidak ada persaingan dengan Pulau Tidung dalam pariwisata,

bersaing secara sehat pada bentuk usaha yang dimiliki.

I2 Bukan persaingan wisata dengan Pulau Tidung karena memiliki jalur

pengunjung yang berbeda.

Membahas mengenai hambatan yang dimiliki dalam pariwisata Pulau Untung Jawa,

menurut pengakuan dari informan terletak pada belum adanya investasi yang mampu

mendorong kemajuan pariwisata di Pulau Untung Jawa, sehingga mengalami

kekurangan modal dalam pengadaan fasilitas dan sarana hiburan bagi pengunjung selain

itu jenis pariwisata yang ditampilkan hanya mengandalkan apa yang dimiliki tanpa

adanya kreatifitas dan inovasi untuk menarik minat pengunjung dengan memunculkan

atraksi budaya atau dan hiburan masyarakat. Selain itu hambatan ada pada supply bahan

makan pokok dari daratan ke Pulau Untung Jawa yang harganya tertentu saja berbeda,

dan juga pada masalah kondisi cuaca dan ditakutkan dengan adanya bencana alam,

karena letak Pulau Untung Jawa yang merupakan daerah pesisir berbatasan dengan laut

dan daratan serta sistem organisasi dari asosiasi pemilik usaha yang terbentuk. Terkait

masalah persaingan dengan wilayah lain dalam hal pariwisata dianggap bukan sebagai

persaingan karena setiap Pulau di jajaran Kepualaun Seribu memiliki keindahan dan

daya tarik tersendiri untuk dikunjungi.

4.3 Interpretasi Data dan Pembahasan

Setelah data di analisis langkah selanjutnya adalah interpretasi data yaitu

menghubungkan temuan hasil penelitian dilapangan dengan teori dan konsep para ahli

Page 114: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

114

sehingga peneliti dapat mengembangkan teori dan menemukan makna baru dari hasil

penelitiannya. Adapun pembahasan yang dilakukan yaitu dengan membahas lebih

lanjut hasil analisis data yang telah diinterpretasikan. Dalam hal ini peneliti

merumuskan strategi pengelolaan pariwisata Pulau Untung Jawa melalui pendekatan

Analisis SWOT. Dalam penelitian ini, peneliti dapat menginterpretasikan data-data hasil

penelitian yang dilakukan dikawasan wisata Pulau Untung Jawa mengenai Alternatif

Strategi Pengelolaan Pariwisata Pulau Untung Jawa, berdasarkan hasil penelitian dapat

dirumuskan suatu alternatif strategi pengeloaan yang baik melalui pendekatan Analisis

SWOT yang memiliki empat dimensi untuk dianalisis yaitu Kekuatan (Strenghts),

Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats). Pengelolaan

Pariwisata Pulau Untung Jawa merupakan hasil kerjasama Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat Kelurahan Pulau Untung Jawa urusan pariwisata dengan swadaya

masyarakat sejak dicanangkanya Pulau Untung Jawa menjadi desa wisata percontohan

dan desa andalan pemukiman nelayan tahun 2001 silam. Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat Kelurahan Pulau Untung Jawa dibentuk dan dipilih oleh masyarakat Pulau

Untung Jawa melalui sistem pemilihan secara langsung dan menangani berbagai urusan

masyarakat dan salah satunya yaitu urusan pariwisata yang menangani masalah

kepariwisataan di Pulau Untung Jawa.

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat itu sendiri dibentuk sebagai lembaga bantuan

dalam urusan pengelolaan pariwisata di Pulau Untung Jawa yang bertujuan untuk

memacu perekonomian masyarakat sekitar Pulau Untung Jawa atas dijadikannya Pulau

Untung Jawa sebagai daerah kawasan wisata andalan pemukiman nelayan namun pada

dasarnya tetap masyarakatlah sebagai pelaku wisata yang mengelola pariwisata di Pulau

Untung Jawa. Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Pulau Untung

Page 115: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

115

Jawa urusan pariwisata adalah membuat kemajuan dalam hal pengelolaan pariwisata di

Pulau Untung Jawa. Lembaga itu sendiri membantu masyarakat dengan memberikan

pelatihan secara teknis, seperti pelatihan dalam pengendalian lingkungan terhadap

pengelolaan pariwisata yang bekerja sama dengan Sudin Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Administrasi Kepualau Seribu, pelatihan guiding, study banding tentang

homestay dan juga memberikan pengajaran tentang manajemen pelayanan prima dalam

penyediaan fasilitas, sarana dan prasarana pariwisata. melakukan study banding tentang

pengelolaan pariwisata. Namun semenjak tahun 2008 Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat Kelurahan Pulau Untung Jawa dapat dikatakan sudah tidak berjalan lagi.

Awalnya untuk dapat berkunjung ke Pulau Untung Jawa setiap pengunjung dikenakan

tarif masuk atau yang biasa disebut sebagai tanda masuk pulau, tetapi pada tahun

tersebut ada perubahan yang terjadi Bupati melarang adanya tarif masuk atau tanda

masuk pulau dan menyerahkan urusan pengelolaan sepenuhnya pada swadaya

masyarakat. Sehingga masyarakat menjadi pelaku ekonomi wisata. Sumber daya alam

dan Potensi yang dimiliki Pulau Untung Jawa untuk menjadikan Pulau Untung Jawa

sebagai tujuan wisata sangat besar, hal ini tentu saja harus melalui pengelolaan

pariwisata yang baik dan kemampuan Sumber Daya Manusia yang kompeten untuk

mengelolanya. Adapun pengelolaan yang dilakukan selama ini belum optimal hal

tersebut terlihat pada kendala dan masalah yang dihadapi pariwisata Pulau Untung

Jawa. Namun demikian pengelolaan yang baik berusaha dikembangkan dan dijalankan

untuk memenuhi kebutuhan pengunjung akan pelayanan jasa wisata.

Jika dianalisis SWOT yang dimiliki pariwisata Pulau Untung Jawa antara lain

sebagai berikut :

Page 116: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

116

Kekuatan yang dimiliki pariwisata Pulau Untung Jawa terdapat pada potensi wisata

yang dimiliki pariwisata Pulau Untung Jawaserta kondisi lingkungan secara fisik

maupun perilaku masyarakat Pulau Untung Jawa itu sendiri. Potensi wisata dan

pengembangan potensi di Pulau Untung Jawa sangat beragam dan besar. Pariwisata

Pulau Untung Jawa lebih mengembangkan potensi wisata pada kenampakan fisik dan

pemandangan alam yang dimiliki Pulau Untung Jawa maka untuk menarik minat

pengunjung ke Pulau Untung Jawa tersebut diciptakan jenis-jenis wisata yang menjadi

daya tarik bagi pengunjung, selain panorama keindahan pulau dan pemandangan alam

yang dapat dinikmati pengunjung untuk melengkapi hal tersebut masyarakat Pulau

Untung Jawa melalui hasil swadaya masyarakat menyediakan travel agent wisata mulai

dari penginapan atau homestay, penyewaan perahu, rumah makan dan warung ikan

bakar serta wisata pancing dan penyewaan sepeda adapun hiburan lain yang disuguhkan

seperti banana boat dan snorkeling, guiding ke Pulau Konservasi (Pulau Rambut, Pulau

Onrust, dll). Potensi tersebut benar-benar dimanfaatkan untuk menarik minat

pengunjung. Kondisi lingkungan yang nyaman, wisata yang murah dan keramahan

penduduk benar-benar ditampilkan dan menjadi daya tarik utama dalam pariwisata

Pulau Untung Jawa.

Sedangkan Kelemahan yang menjadi kendala dan dimiliki pariwisata Pulau Untung

Jawa antara lain sarana transportasi dan masalah sampah diPulau yang kurang terjaga.

Dalam hal transportasi menuju Pulau Untung Jawa yang menjadi sarana transportasi

adalah kapal/perahu, dimana kapal/perahu tersebut hanya memiliki jumlah armada yang

minim dan rentan akan kerusakan karena, kapal/perahu tersebut terbuat dari kayu selain

itu masalah sampah juga menjadi salah satu kendalanya. Walaupun Pulau Untung Jawa

meraih juara Nasional dalam PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) tahun 2011 ini,

Page 117: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

117

namun masih mengalami kesulitan dalam penanganan dan pengelolaan sampah yang

ada di Pulau selain sampah rumah tangga yang masih bisa diatasi oleh petugas

kebersihan Pulau Untung Jawa tetapi sampah juga merupakan kiriman dari laut. Laut

sekitar Pulau Untung Jawa merupakan aliran dari 13 titik sungai di Jakarta seperti

sungai Ciliwung jadi apabila sungai tersebut banyak memuat sampah dan meluap

otomatis sampah-sampah tersebut mengalir di perairan laut Pulau Untung Jawa. Pulau

Untung Jawa sendiri dihuni oleh penduduk sekitar 2034 jiwa yang menempati 40,10 Ha

Luas Pulau Untung Jawa. Namun dari 2034 jiwa, kebanyakan penduduk/ masyarakat

Pulau Untung Jawa hanya mengeyam pendidikan sampai Sekolah Dasar karena

minimnya sarana dan fasilitas gedung sekolah di Pulau ini. Fasilitas dan gedung sekolah

di Pulau ini hanya terbatas sampai Sekolah Menengah Pertama, sehingga tingkat

pendidikan dan pengetahuan serta kemampuan mereka dalam mengelola pariwisata

Pulau Untung Jawa dapat dikatakan kurang memiliki kemampuan. Masyarakat

cenderung monoton, dan tidak menampilkan inovasi dan kreasi baru dalam mengelola

pariwisatanya. Selain itu, anggaran yang dimiliki merupakan modal pribadi masyarakat

yang memiliki usaha seperti homestay, warung ikan bakar, kapal penyebrangan, kios

cinderamata, alat-alat snorkeling dan yang lainnya jadi pendapatan dari hasil usaha

tersebut dikelola masing-masing oleh masyarakat. Karena pendapatan pribadi, anggaran

yang dimiliki tidak cukup memadai untuk seluruh kegiatan pariwisata di Pulau Untung

Jawa sehingga perawatan sarana dan prasarana dan penyediaan fasilitas atraksi dan

hiburan bagi pengunjung menjadi minim.

Peluang pariwisata Pulau Untung Jawa terdapat pada Pengembangan pariwisata,

Investasi Asing dan Faktor pendukung pariwisata Pulau Untung Jawa. Faktor

pendukung itu sendiri dapat terlihat dari potensi wisata yang ditampilkan dan sumber

Page 118: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

118

daya alam yang dihasilkan oleh kegiatan pariwisata Pulau Untung Jawa. Pengembangan

pariwisata yang dilakukan yaitu melalui pemasaran pariwisata yang gencar dilakukan

dengan melakukan promosi wisata Pulau Untung Jawa. Adapun promosi wisata yang

dilakukan dibantu oleh Sudin Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Administrasi

Kepulauan Seribu dalam mengenalkan pariwisata melalui tupoksi Sudin Pariwisata di

Kepulauan Seribu termasuk Pulau Untung Jawa dengan melakukan Pemilihan Duta

Pariwisata, memasukan Pulau Untung Jawa dalam slogan Enjoy Jakarta dan juga

mengembangkan kegiatan atraksi hiburan bagi pengunjung dengan adanya kegiatan

wisata air seperti berenang, snorkeling dan banana boat. Namun fasilitas dan sarana dan

prasarana kegiatan wisata air tersebut masih terbatas karena kekurangan modal dan

belum adanya investasi dari luar. Investasi dilakukan oleh masyarakat yang memiliki

usaha wisata dengan mengelola anggarannya sendiri, dan juga melibatkan pihak asing

apabila ada event atau acara tertentu yang dilakukan diPulau Untung Jawa. Walau

begitu ada faktor pendukung berupa potensi wisata yang beragam dan hasil SDA yang

besar dalam pengelolaan kegiatan pariwisata di Pulau Untung Jawa. Hal ini dapat

terlihat dai pemanfaatan potensi wisata yang beragam yang mampu ditampilkan

Pariwisata Pulau Untung Jawa dan pemanfaatan Sumber Daya Alam dalam kegiatan

pariwisata di Pulau Untung Jawa serta pembinaan pada masyarakat yang dilakukan oleh

Pemerintah Daerah setempat yakni Kelurahan Pulau Untung Jawa. Sumber Daya Alam

yang dimiliki pariwisata Pulau Untung Jawa tercakup dalam kenampakan alam dan fisik

yang dimiliki Pulau Untung Jawa seperti hutan mangrove, pantai dan pasir putih,

pemandangan alam dan laut yang indah, menjadikan hal tersebut sebagai daya tarik bagi

pengunjung. Selain itu hasil dari Sumber Daya Alam yang dihasilkan oleh pariwisata

Pulau Untung Jawa juga terdapat pada hasil olahan laut dan kerajinan tangan yang

Page 119: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

119

dihasilkan oleh putera-putera daerah Pulau Untung Jawa. Seperti budidaya kerang yang

dijadikan berbagai bentuk souvenir yang dijual di kios-kios cinderam mata, hasil daur

ulang sampah kertas ataupun plastik yang disulap menjadi aneka kerajinan tangan

seperti tas oleh pengrajin-pengrajin daerah dan juga pada pembinaan masyarakat seperti

usaha industri rumah tangga melalui kelompok-kelompok usaha kecl. Misalnya saja,

kelompok pengrajin keripik sukun (makanan khas buah tangan Pulau Untung Jawa).

Pemanfaatan potensi sumber daya alam ini merupakan faktor pendukung kegiatan

pariwisata Pulau Untung Jawa dan menjadi nilai lebih bagi kegiatan pariwisata itu

sendiri.

Sedangkan yang menjadi Ancaman yaitu faktor-faktor penghambat dalam

pengembangan kegiatan kepariwisataan seperti kurang inovatif dan kreatifnya

masyarakat yang hanya mampu melayani tanpa mengetahui kepuasan pengunjung serta

pada tidak adanya investasi dari luar sehingga mengalami kekurangan modal dalam

pengadaan fasilitas dan sarana hiburan bagi pengunjung, supply bahan pokok yang

berbeda antara di Pulau dan didaratan. Selain itu hambatan juga terdapat pada sistem

organisasional dari jenis dan usaha wisata yang dijalankan serta pada kondisi cuaca dan

kemungkinan bencana alam seperti tsunami karena Pulau Untung Jawa merupakan

daerah pesisir pantai yang berbatasan anatara laut dan daratan namun persaingan wisata

dengan daerah lain bukanlah suatu ancaman. Lebih jelasnya sebagai berikut :

Page 120: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

120

Kekuatan antara lain :

1. Potensi wisata yang beragam dan besar seperti :

a. Wisata pantai :

1. Rekreasi pasif : Panorama pantai dan laut lepas (sunrise, sunset dan

ombak).

2. Rekreasi Aktif : Panorama bawah laut dinikmati dengan snorkeling,

olahraga air seperti banana boat dan berenang.

3. Keanekaragaman hayati flora dan fauna di Pulau Konservasi

4. Wisata pancing

b. Wisata Kuliner :

1. Rumah makan

2. Warung-warung ikan bakar

c. Dinamika kehidupan :

1. Panorama kampung nelayan dengan kegiatan dan aktifitasnya sehari-hari

2. Penginapan (homestay)

3. Penyewaan sepeda

4. Kios-kios cendera mata

2. Kondisi lingkungan masyarakat yang ramah, nyaman, pantai yang bagus, pasir

pantai yang putih dan wisata yang cukup murah.

Kelemahan antara lain :

1. Kendala yang dihadapi : sarana transportasi berupa kapal angkutan Fery Untung

Jawa yang masih terbatas dan kapal sewaan nelayan yang mengalami kerusakan

dan penanganan kebersihan Pulau akibat sampah kiriman dari laut yang sulit

dikendalikan.

Page 121: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

121

2. Sumber Daya Manusia yang kurang memiliki kemampuan dalam mengelola

pariwisata Pulau Untung Jawa karena kebanyakan masyarakat hanya

mengenyam pendidikan sekolah dasar.

3. Anggaran pariwisata merupakan modal masyarakat yang memiliki usaha wisata

dan dikelola oleh masyarakat itu sendiri sehingga perputaran ekonomi kembali

pada masyarakat lagi.

Peluang antara lain :

1. Pengembangan pemasaran pariwisata pada dunia luar seperti membuat web

Pulau Untung Jawa, melakukan pemilihan Duta Pariwisata untuk mengenalkan

pariwisata Pulau Untung Jawa dan penciptaan hiburan pada kegiatan wisata air

untuk menarik pengunjung.

2. Investasi Asing, namun sampai saat ini belum ada investasi asing yang

menanamkan modal untuk pariwisata di Pulau Untung Jawa. Investasi dilakukan

oleh Masyarakat dengan memiliki usaha wisata dan adanya kerja sama dengan

pihak swasta apabila ada event atau acara tertentu yang dilakasanakan di Pulau

Untung Jawa.

3. Faktor pendukung pengelolaan pariwisata yang besar dari aspek pariwisata yang

ditampilkan dan SDA yang dihasilkan oleh kegiatan pariwisata Pulau Untung

Jawa seperti budidaya kerang hasil olahan masyarakat dan kerajinan tangan hasil

daur ulang dari sampah-sampah kertas ataupun plastic dan juga pada hasil

industry rumah tangga seperti kelompok pengrajin makanan khas buah tangan

Pulau Untung Jawa yang dijual di kios-kios cinderamata.

Page 122: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

122

Ancaman antara lain :

1. Adanya faktor penghambat berupa belum adanya investasi sehingga mengalami

kesulitan pengembangan pariwisata dalam pengadaan fasilitas dan sarana

penunjang lain dalam hal lebih menarik minat pengunjung, terbatasnya

kemampuan pengelolaan oleh masyarakat dan supply bahan baku dari darat ke

laut serta bencana alam.

2. Tidak adanya ancaman persaingan pariwisata dengan daerah lain.

Strategi menurut peneliti yang diambil dari beberapa pendapat informan dan mengacu

kepada strategi SWOT (David, 2004 : 186 ) sebagai berikut:

Tabel 4.2.3.7

Matriks SWOT Pariwisata Pulau Untung Jawa

Strength

1. Potensi wisata yang

beragam

2.Kondisi lingkungan yang

nyaman

3.Masyarakat yang ramah

Weaknesses

1.Kendala dalam sarana

transportasi dan

penanganan sampah

2.Kemampuan dan

pengetahuan SDM yang

kurang

3.Anggaran yang minm

Oportunity

1.Pemasaran pariwisata yang baik

2.Investasi dilakukan oleh masyarakat dan kerjasama

dgn pihak swasta

3.Potensi SDA yang besar

Strategi SO

Melakukan pengembangan potensi wisata baru untuk

menarik pangunjung dan

memaksimalkan segala

sumber daya alam yang dimiliki dengan

melakukan kerjasama

pariwisata yang menguntungkan.

Strategi WO

Melakukan perbaikan sarana dan prasarana yang

menjadi kendala,

meningkatkan kerjasama

dan koordinasi dengan Pemerintah dan Instansi

terkait yang menangani

urusan pariwisata seperti Sudin Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten

Administrasi Kepulauan Seribu dengan mengadakan

pelatihan teknis untuk

Page 123: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

123

meningkatkan kemampuan

pengelola pariwisata seperti seminar pendidikan dan

pelatihan kepariwisataan.

Threats

1.adanya faktor yang

menghambat

2.minim investasi dari luar

3.tidak memiliki persaingan

pariwisata

Strategi ST

Pelihara dan kembangkan

potensi wisata yang ada dengan cara

memperkenalkan pariwisata

Pulau Untung Jawa kepada pihak asing (tourist asing)

melalui study banding

pariwisata terhadap

pariwisata lain, guna melakukan pengembangan

dan pengelolaan kegiatan

kepariwisataan dimasa akan datang.

Strategi WT

Investasi masyarakat harus

dikembangkan dengan sistem penanaman modal

yang menguntungkan

pariwisata untuk meminimalisir kendala dan

faktor penghambat yang ada

sekarang. Meningkatkan

mutu pendidikan masyarakat dalam urusan

mengelola pariwisata Pulau

Untung Jawa.

Dalam hal ini setelah melakukan analisis data dan memasukannya dalam Matriks

SWOT, untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, yang mempertanyakan

bagaimanakah rumusan strategi pengelolaan pariwisata Pulau Untung Jawa melalui

analisis SWOT melalui empat dimensi yang dianalisis yaitu kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemilihan alternatif

strategi yang tepat dan sesuai dengan keadaan yang terjadi. Untuk meningkatkan

pengelolaan pariwisata di Pulau Untung Jawa peneliti telah melakukan analisis SWOT

dan menemukan beberapa alternatif strategi yang dapat dijalankan dan dikembangkan

pariwisata Pulau Untung Jawa, yaitu : Pertama, Melakukan pengembangan potensi

wisata baru untuk menarik pangunjung dan memaksimalkan segala sumber daya alam

yang dimiliki dengan melakukan kerjasama pariwisata yang menguntungkan dengan

pihak swasta. Dengan potensi wisata yang beragam, Sumber Daya Alam yang besar dan

kondisi lingkungan yang nyaman Pariwisata Pulau Untung Jawa harus melakukan

Page 124: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

124

kerjasama dengan pihak swasta dalam pengelolaan pariwisata untuk kemajuan

pariwisata dimasa akan datang.

Kedua, Melakukan perbaikan sarana dan prasarana yang menjadi kendala,

meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan Pemerintah dan Instansi terkait yang

menangani urusan pariwisata seperti Sudin Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Administrasi Kepulauan Seribu dengan mengadakan pelatihan teknis untuk

meningkatkan kemampuan pengelola pariwisata seperti seminar pendidikan dan

pelatihan kepariwisataan. Dengan kendala yang dihadapi, kemampuan dalam

pengelolaan yang kurang dan anggaran yang tidak memadai maka Pariwisata Pulau

Untung Jawa harus melakukan pemasaran pariwisata seperti study banding tentang

pariwisata lain guna melakukan pengembangan pariwisata, dan juga koordinasi dengan

Instansi Pemerintah terkait yaitu Sudin Pariwisata harus dijalankan dengan sering

melakukan pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan kemampuan dalam

pengelolaan dan hasil dari SDA digali untuk menghasilkan pendapatan dan

meminimalisir anggaran yang minim.

Ketiga, Pelihara dan kembangkan potensi wisata yang ada dengan cara

memperkenalkan pariwisata Pulau Untung Jawa kepada pihak asing (tourist asing)

melalui study banding pariwisata terhadap pariwisata lain, guna melakukan

pengembangan dan pengelolaan kegiatan kepariwisataan dimasa akan datang. Potensi

wisata di Pulau Untung Jawa yang beragam dan SDA yang besar mulai dikembangkan

dengan menonjolkan potensi wisata baru yang mampu menarik kerjasama dengan pihak

swasta.

Page 125: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

125

Keempat, Investasi masyarakat harus dikembangkan dengan sistem penanaman

modal yang menguntungkan pariwisata untuk meminimalisir kendala dan faktor

penghambat yang ada sekarang. Meningkatkan mutu pendidikan masyarakat dalam

urusan mengelola pariwisata Pulau Untung Jawa. Dengan strategi yang baik maka akan

menghasilkan pengelolaan yang tepat sasaran.

Untuk menjawab rumusan masalah tentang faktor yang menghambat dan faktor

yang mendukung kegiatan pengeloaan pariwisata, peneliti menganalisis dan

menemukan faktor yang menghambat dalam pengelolaan pariwisata yaitu adanya

kendala dalam sarana transportasi menuju objek pariwisata Pulau Untung Jawa, belum

adanya investasi dari pihak luar sebab selama ini investasi dimiliki oleh masyarakat

yang memiliki usaha wisata, kemampuan dan tingkat pengetahuan sumber daya

manusia masyarakat Pulau Untung Jawa yang kurang dalam pengelolaan pariwisata,

hambatan lain juga terdapat pada supply bahan makanan dari daratan menuju Pulau dan

juga kondisi cuaca dan alam yang buruk apabila sedang terjadi musim penghujan, maka

kawasan wisata akan sepi pengunjung. Dan faktor yang mendukung kegiatan

pengelolaan pariwisata Pulau Untung Jawa, berasal dari potensi wisata yang beragam

yang mampu disuguhkan oleh pengelola pariwisata Pulau Untung Jawa mulai dari

penyediaan berbagai fasilitas, sarana dan prasarana yang dibutuhkan dari kegiatan

pariwisata tersebut misalnya saja fasilitas homestay, wisata kuliner di rumah makan dan

warung-warung ikan bakar, penyewaan alat-alat snorkeling, banana boat, penyewaan

sepeda serta guiding dan travel agent wisata. Faktor pendukung lain juga terdapat pada

sumber daya alam yang mampu ditampilkan baik itu pantai dan pasir putih yang indah,

pemandangan laut yang bagus, hutan mangrove dan juga sumber daya yang dihasilkan

dari hasil olahan kekayaan laut melalui pembinaan usaha masyarakat sebut saja hasil

Page 126: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

126

kerajinan tangan budidaya kerang, kerajinan tangan berupa tas dari hasil daur ulang

sampah kertas dan plastik kopi, dan juga hasil olahan makanan khas buah tangan

pariwisata Pulau Untung Jawa yaitu keripik sukun yang diolah oleh pengrajin kelompok

industri rumah tangga masyarakat Pulau Untung Jawa. Potensi dan SDA tersebut

dikemas dan disuguhkan untuk mendukung kegiatan pengelolaan pariwisata Pulau

Untung Jawa yang lebih baik. Untuk lebih jelas dapat disampaikan pada tabel dibawah

ini:

Analisis SWOT

Pariwisata Pulau

Untung Jawa

Alternatif strategi yang dirumuskan yaitu : Strategi SO : Melakukan pengembangan potensi wisata baru untuk menarik

pangunjung dan memaksimalkan segala sumber daya alam yang dimiliki

dengan melakukan kerjasama pariwisata yang menguntungkan.

Strategi ST : Pelihara dan kembangkan potensi wisata yang ada dengan cara

memperkenalkan pariwisata Pulau Untung Jawa kepada pihak asing (tourist

asing) melalui study banding pariwisata terhadap pariwisata lain, guna melakukan pengembangan dan pengelolaan kegiatan kepariwisataan dimasa

akan datang.

Strategi WO : Melakukan perbaikan sarana dan prasarana yang menjadi

kendala, meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan Pemerintah dan

Instansi terkait yang menangani urusan pariwisata seperti Sudin Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan mengadakan pelatihan teknis untuk meningkatkan kemampuan pengelola pariwisata seperti

seminar pendidikan dan pelatihan kepariwisataan.

Strategi WT : Investasi masyarakat harus dikembangkan dengan sistem

penanaman modal yang menguntungkan pariwisata untuk meminimalisir

kendala dan faktor penghambat yang ada sekarang. Meningkatkan mutu pendidikan masyarakat dalam urusan mengelola pariwisata Pulau Untung Jawa.

Faktor yang menghambat pariwisata : adanya kendala dalam sarana

transportasi menuju objek pariwisata Pulau Untung Jawa, belum adanya

investasi dari pihak luar sebab selama ini investasi dimiliki oleh

masyarakat yang memiliki usaha wisata, kemampuan dan tingkat

pengetahuan sumber daya manusia masyarakat Pulau Untung Jawa yang

kurang dalam pengelolaan pariwisata, hambatan lain juga terdapat pada

supply bahan makanan dari daratan menuju Pulau dan juga kondisi

cuaca dan alam yang buruk apabila sedang terjadi musim penghujan,

maka kawasan wisata akan sepi pengunjung.

Faktor yang mendukung pariwisata : potensi wisata yang beragam

yang mampu disuguhkan oleh pengelola pariwisata Pulau Untung Jawa

mulai dari penyediaan berbagai fasilitas, sarana dan prasarana yang

dibutuhkan dari kegiatan pariwisata tersebut misalnya saja fasilitas

homestay, wisata kuliner di rumah makan dan warung-warung ikan

Page 127: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

127

bakar, penyewaan alat-alat snorkeling, banana boat, penyewaan sepeda

serta guiding dan travel agent wisata. Faktor pendukung lain juga

terdapat pada sumber daya alam yang mampu ditampilkan baik itu

pantai dan pasir putih yang indah, pemandangan laut yang bagus, hutan

mangrove dan juga sumber daya yang dihasilkan dari hasil olahan

kekayaan laut melalui pembinaan usaha masyarakat sebut saja hasil

kerajinan tangan budidaya kerang, kerajinan tangan berupa tas dari hasil

daur ulang sampah kertas dan plastik kopi, dan juga hasil olahan

makanan khas buah tangan pariwisata Pulau Untung Jawa yaitu keripik

sukun yang diolah oleh pengrajin kelompok industri rumah tangga

masyarakat Pulau Untung Jawa

Page 128: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

128

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan yang telah disampaikan pada bab sebelumnya,

maka peneliti membuat kesimpulan akhir dari hasil penelitian yang dilakukan

dikawasan pariwisata Pulau Untung Jawa bahwa Pengelolaan Pariwisata Pulau Untung

Jawa merupakan hasil kerjasama Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Pulau

Untung Jawa urusan pariwisata dengan swadaya masyarakat sejak dicanangkannya

Pulau Untung Jawa menjadi desa wisata percontohan dan desa andalan pemukiman

nelayan tahun 2001. Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Pulau

Untung Jawa urusan pariwisata adalah membuat kemajuan dalam hal pengelolaan

pariwisata di Pulau Untung Jawa. Lembaga itu sendiri membantu masyarakat dengan

memberikan pelatihan secara teknis, seperti pelatihan dalam pengendalian lingkungan

terhadap pengelolaan pariwisata yang bekerja sama dengan Sudin Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepualau Seribu, pelatihan guiding, study

banding tentang homestay dan juga memberikan pengajaran tentang manajemen

pelayanan prima dalam penyediaan fasilitas, sarana dan prasarana pariwisata.

melakukan study banding tentang pengelolaan pariwisata. Setelah dianalisis kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki Pariwisata Pulau Untung Jawa melalui

Analisis SWOT maka peneliti dapat merumuskan alternatif strategi yaitu :

Page 129: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

129

1. Strategi SO : Melakukan pengembangan potensi wisata baru untuk menarik

pangunjung dan memaksimalkan segala sumber daya alam yang dimiliki dengan

melakukan kerjasama pariwisata yang menguntungkan.

2. Strategi ST : Pelihara dan kembangkan potensi wisata yang ada dengan cara

memperkenalkan pariwisata Pulau Untung Jawa kepada pihak asing (tourist

asing) melalui study banding pariwisata terhadap pariwisata lain, guna

melakukan pengembangan dan pengelolaan kegiatan kepariwisataan dimasa akan

datang.

3. Strategi WO : Melakukan perbaikan sarana dan prasarana yang menjadi

kendala, meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan Pemerintah dan

Instansi terkait yang menangani urusan pariwisata seperti Sudin Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan mengadakan

pelatihan teknis untuk meningkatkan kemampuan pengelola pariwisata seperti

seminar pendidikan dan pelatihan kepariwisataan.

4. Strategi WT : Investasi masyarakat harus dikembangkan dengan sistem

penanaman modal yang menguntungkan pariwisata untuk meminimalisir

kendala dan faktor penghambat yang ada sekarang. Meningkatkan mutu

pendidikan masyarakat dalam urusan mengelola pariwisata Pulau Untung Jawa.

Hasil analisis SWOT tersebut juga menemukan adanya faktor penghambat dan

faktor pendukung dalam kegiatan pengelolaan pariwisata di Pulau Untung Jawa. Faktor

penghambat bisa terlihat pada kendala yang dialami pariwisata Pulau Untung Jawa dan

faktor pendukung bisa dilihat dari potensi yang mampu ditampilkan dan Sumber Daya

Page 130: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

130

Alam pariwisata Pulau Untung Jawa yang mampu dihasilkan oleh masyarakat Pulau

Untung Jawa.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil simpulan diatas maka peneliti mengemukakan saran yaitu

1. Mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan Sumber Daya Manusia

masyarakat Pulau Untung Jawa dalam hal pengelolaan pariwisata Pulau Untung

Jawa maka pihak pemerintah daerah setempat dalam hal ini, Pemda Kabupaten

Administrasi Kepualaun Seribu dan Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Administrasi Kepualaun Seribu perlu melakukan kegiatan pelatihan

dan pemberdayaan masyarakat Pulau Untung Jawa seperti kegiatan

pemberdayaan PNPM Mandiri dan KUR (Kredit Usaha Rakyat) guna

mendukung secara penuh kegiatan pariwisata Pulau Untung Jawa.

2. Pihak pengelola pariwisata Pulau Untung Jawa perlu melakukan perbaikan

sarana dan prasarana serta fasilitas penunjang dalam kegiatan pariwisata yang

menjadi faktor penghambat, untuk mendukung kegiatan pariwisata yang

optimal.

3. Pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu pun harus

mendorong kegiatan pariwisata dengan menyediakan dana anggaran berupa dana

pemeliharaan objek wisata untuk kemajuan dan perkembangan kegiatan

pariwisata Pulau Untung Jawa di masa akan datang.

Page 131: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

131

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Rahardjo. 2006. Pembangunan Kelautan dan Kewilayahan. Yogyakarta :

Graha Ilmu.

Dahuri, Rokhmin dan Iwan Nugraha. 2004. Pembangunan Wilayah. Jakarta : LP3ES.

Hunger, J.David dan Thomas L. Wheelen. 1996. Manajemen Strategis. Yogyakarta :

Andi.

Irawan, Prsasetya. 2006. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial.

Depok : DIA FISIP UI.

Manullang, M. 1994. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.

Mikkelsen, Britha. 1999. Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-Upaya

Pemberdayaan. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Miles & Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta : Universitas Indonesia

Press.

Moleong, J.Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosda

Karya.

Nawawi, Hadari. 2000. Manajemen Stratejik Organisasi Non Profit Di bidang

Pemerintahan dengan Ilustrasi Di Bidang Pendidikan. Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press.

Pendit, Nyoman. 2006. Ilmu Pariwisata. Bandung : PT. Pradnya Paramita.

P.Siagian, Sondang. 2007. Manajemen Stratejik. Jakarta : Bumi Akasara.

Rangkuti, Freddy. 1999. Analisis SWOT Teknik Membelah Kasus Bisnis. Jakarta : Bumi

Aksara.

Saladin, Djaslim. 2003. Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan. Jakarta : Linda

Karya.

Soemarwoto, Otto. 2004. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta :

Djambatan.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. 1992. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali Pers

Yoeti, Oka. 1997. Pemasaran Pariwisata Terpadu. Jakarta : Angkasa.

Yoeti, Oka. 1997. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta : PT Pradnya

Paramita.

Page 132: ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU …repository.fisip-untirta.ac.id/1231/1/Novia Saghita - Copy.pdf · swadaya masyarakat setempat. Pariwisata di Pulau Untung Jawa,

132

Dokumen :

Peraturan Pemerintaah Nomor 55 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kabupaten

Administrasi Kepulauan Seribu Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Laporan Bulan Maret Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kabupaten Administrasi

Kepulauan Seribu.

Sumber Lain:

http://www.pulauseribu.net/modules/news/article.2010