Alprazolam
-
Upload
nityaprasanta -
Category
Documents
-
view
174 -
download
0
description
Transcript of Alprazolam
Alprazolam
1. Rumus Kimia Obat dan Sifat Fisikokimia
Rumus kimia alprazolam: 8-chloro-l-methyl-6-phanyl-4H-1,2,4-triazolo(4,3-a)
(1,4)benzodiazepin, C17H13CIN4
Alprazolam merupakan derivatif benzodiazepine, struktur alprazolam mencakup
cincin triazol pada posisi 1,2-dan obat-obat itu disebut triazololobenzodiazepin. Oleh
karena itu alprazolam sering disebut sebagai 1,4-triazolobenzodiazepine analog. (1)
Sifat fisikakimia: kristal putih, tidak larut dalam air, larut dalam alkohol (2).
Alprazolam larut terutama dalam methanol dan etanol, namun tidak larut dalam air pada
pH fisiologis (3)
2. Dosis dan Cara Penggunaan
Alprazolam diberikan secara oral. Untuk pasien dewasa, ansietas dosis efektif 0,5-
4 mg/hari dibagi dalam 2 dosis, direkomendasikan mulai dengan 0,25-0,5 mg 3 kali
sehari, naikkan dosis bertahap, maksimum 4 mg/hari.
Ansietas berkaitan dengan depresi; dosis rata-rata yang dibutuhkan 2,5-3 mg/hari
dibagi dalam 2 dosis. Putus penggunaan alkohol : dosis lazim : 2-2,5 mg/hari dibagi
dalam 2 dosis.
Gangguan panik : Awal 0,5 mg sehari tiga kali, dosis dapat ditingkatkan <=1
mg/hari setiap 3-4 hari. Pemberian dengan cara lepas lambat 0,5-1 mg sehari satu kali,
dapat ditingkatkan = 1 mg/hari setiap 3-4 hari. Hindari penurunan dosis secara tiba-tiba.
Dosis harian diturunkan 0.,5 mg/3 hari.
Untuk pasien anak-anak : ansietas : awal 0,005 mg/kg/dosis atau 0,125 mg/dosis 3
kali sehari. Tingkatkan sebanyak 0,125-0,25 mg, maksimum 0,02mg/kg/dosis atau 0,06
mg/kg/hari (0,375-3 mg/hari).
Untuk pasien Geriatri : Karena pasien geriatri umumnya lebih sensitif terhadap
alprazolam maka sebaiknya digunakan dosis efektif yang lebih kecil, dosis awal 0,25 mg
2-3 kali sehari.
Penyesuaian dosis pada gangguan hati : dosis diturunkan 50%-60%, hindari
penggunaan pada sirosis hati. Lakukan evaluasi setelah terapi >4 bulan untuk
menentukan apakah pasien membutuhkan kelanjutan terapi. (1)
3. Preparat
Nama dagang : Alganax - Atarax - Calmiet - Feprax - Xanax - Ziprax
Sediaan: Tablet 0,25 mg, 0,5 mg, 1 mg, 2 mg. (1)
4. Khasiat
Alprazolam merupakan derivate benzodiazepine. Benzodiazepin sendiri
merupakan obat yang memiliki enam efek farmakologi, yaitu sedasi, hypnosis, anti
konvulsi, relaksasi otot melalui medulaspinalis, anestesi, dan memberikan efek pada
fungsi respirasi dan kardiovaskuler (2)
Alprazolam, dan sebagaimana obat lain dari golongan benzodiazepine ini
memberikan efek sedasi dan penenang jika diberikan dengan dosis rendah. Selain itu
bekerja mengurangi kecemasan dan relaksasi otot. Alprazolam juga dapat menyebabkan
amnesia retrograde dah menghentikan kejang (5)
Pada dosis yang lebih tinggi, alprazolam dapat menyebabkan penurunan
kesadaran, disinhibisi, depresi sistem pernafasan, ritme jantung ireguler, dan dapat
menyebabkan koma. (5)
5. Indikasi
Gangguan kecemasan, panik dengan atau tanpa agorafobia ( ketakutan di ruang
terbuka), kecemasan yang berkaitan dengan depresi. (1)
Gangguan kecemasan, untuk diagnostik, penderita harus menunjukkan anxietas
sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu
sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya meninjol pada keadaan situasi
khusus tertentu saja. Gejala tersebut biasanya mencakup unsur:
-kecemasan
-ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai)
-overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar-debar, sesak
nafas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering, dsb) (4)
Gangguan panik, untuk diagnosis pasti, harus ditemukan adanya beberapa kali
serangan anxietas berat (severe attacks of autonomic anxiety) dalam masa kira-kira satu
bulan:
-pada keadaan di mana sebenarnya secara objektif tidak ada bahaya
-tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya
Dengan keadaan yang relative bebas dari gejala-gejala anxietas pada periode di antara
serangan panik. .(4)
Depresi adalah suatu kondisi medis-psikiatris yang menyebabkan terganggunya
aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi.
Beberapa gejala Gangguan Depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan
setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan
gangguan pola tidur. Gejalanya tidak disebabkan oleh kondisi medis, efek samping obat,
atau aktivitas kehidupan. Kondisi yang cukup parah menyebabkan gangguan klinis yang
signifikan atau perusakan dalam keadaan sosial, pekerjaan, atau bidang-bidang penting
lainnya.
Agorafobia merupakan anxietas yang timbul terbatas pada setidaknya dua dari
situasi berikut: banyak orang/keramaian, tempat umum, bepergian keluar rumah, dan
bepergian sendiri. Selain itu merupakan suatu gejala pskologis, prilaku atau otonomik
yang timbul harus merupakan manifestasi primer dari anxietasnya dan bukan sekunder
dari gejala-gejala lain seperti misalnya waham atau pikiran obsesif.(4)
6. Kontra indikasi
Hipersensitif terhadap alprazolam atau komponen-komponen lain dalam sediaan.
kemungkinan sensitivitas silang dengan benzodiazepin lain, menyebabkan efek adiktif (2)
Alprazolam dapat digunakan untuk pasien glaukoma sudut terbuka yang sudah
mendapatkan terapi. Namun merupakan kontra indikasi bagi pasien glaukoma sudut
sempit .(3)
Selain itu, penggunaan alprazolam, tidak disarankan digunakan bersama dengan
penggunaan bersama ketokenazol dan itrakenazol. Dikarenakan alprazolam secara primer
dieliminasi melalui metabolisme sitokrom C-450 3A (CYP3A) sehingga obat-obat yang
dimetabolit bersama dimediasi oleh sitokrom C-450 3A (CYP3A) dapat menghambat
eliminasi metabolism dari alprazolam dan meningkatkan konsentrasi plasma dari
alprazolam dan menyebabkan toksisitas. (3)
Penggunaan alprazolam juga merupakan kontra indikasi bagi kehamilan.
Alprazolam dan golongan benzodiazepine lainnya dapat menembus plasenta sehingga
memberikan efek kepada janin. Alprazolam dapat memberikan efek teratogenik dan
kelainan kongenital. Selain itu, penggunaan alprazolam di trimester akhir dapat
menyebabkan ketergantungan obat terhadap janin, dan menimbulakan gejala withdrawal
pada periode post-natal yang dapat menimbulkan manifestasi berupa kelumpuhan
neonatus maupun gangguan pernafasan.(3)
Daftar Pustaka
1. Dinkes. Alprazolam. 2012. http://diskes.siakkab.go.id/diskes/index.php?categoryid=50&p5042_articleid=3&pid=5042 dikutip pada tanggal 28 Maret 2012 pukul 19.00
2. Katzung , B.G. Farmakologi Dasar dan Klinik. Obat-obat Hipnotik-Sedatif. EGC 2002; Hal 352-355.
3. FDA. Alprazolam . 2011 .http://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2011/018276s045lbl.pdf dikutip pada tanggal 28 Maret 2012 pukul 19.00
4. Dr. Rusdi Salim, Diagnosis gangguan Jiwa. Jakarta, 2003, hal 70-735. Rebecchi, L.M. Xanax. 2012
http://musclerelaxerslist.com/articles-on-muscle-relaxers/names-of-muscle-relaxers/names-xanax/ dikutip pada tanggal 29 Maret 2012 pukul 19.00