Alk CA Tugas 4 Kel 13

12
1.1.1 Definisi Investasi Jones (2007) mendefinisikan investasi sebagai komitmen yang dilakukan di masa sekarang dengan menempatkan dana pada aset-aset finansial maupun non finansial selama periode waktu tertentu di masa mendatang. Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa investasi merupakan suatu proses untuk meningkatkan kesejahteraan individu, dimana individu melakukan pengorbanan dalam bentuk penundaan pengeluaran sekarang untuk memperoleh keuntungan yang lebih baik di masa depan. 1.1.2 Jenis-Jenis Investasi Secara umum investasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu investasi riil dan investasi finansial. Investasi riil adalah kegiatan investasi yang dilakukan dengan menanamkan modal dan terlibat langsung di sektor riil, seperti mendirikan pabrik, membangun gedung, maupun investasi pada aset berwujud lainnya. Sedangkan investasi finansial adalah kegiatan investasi yang dilakukan secara tidak langsung, yaitu melalui instrumen keuangan atau surat berharga seperti saham, obligasi, sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan sebagainya. Selain investasi di atas, terdapat pula jenis investasi komoditas yang obyek investasinya berupa komoditas dalam arti barang komoditi. Investasi ini seringkali disebut sebagai perdagangan berjangka (future trading). Dalam pembahasan kali ini kita berfokus pada investasi asset lancar dan jangka panjang serta asset tidak berwujud.

description

tinjauan pustaka

Transcript of Alk CA Tugas 4 Kel 13

1.1.1 Definisi Investasi Jones (2007) mendefinisikan investasi sebagai komitmen yang dilakukan di masa sekarang dengan menempatkan dana pada aset-aset finansial maupun non finansial selama periode waktu tertentu di masa mendatang. Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa investasi merupakan suatu proses untuk meningkatkan kesejahteraan individu, dimana individu melakukan pengorbanan dalam bentuk penundaan pengeluaran sekarang untuk memperoleh keuntungan yang lebih baik di masa depan.1.1.2 Jenis-Jenis InvestasiSecara umum investasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu investasi riil dan investasi finansial. Investasi riil adalah kegiatan investasi yang dilakukan dengan menanamkan modal dan terlibat langsung di sektor riil, seperti mendirikan pabrik, membangun gedung, maupun investasi pada aset berwujud lainnya. Sedangkan investasi finansial adalah kegiatan investasi yang dilakukan secara tidak langsung, yaitu melalui instrumen keuangan atau surat berharga seperti saham, obligasi, sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan sebagainya. Selain investasi di atas, terdapat pula jenis investasi komoditas yang obyek investasinya berupa komoditas dalam arti barang komoditi. Investasi ini seringkali disebut sebagai perdagangan berjangka (future trading).Dalam pembahasan kali ini kita berfokus pada investasi asset lancar dan jangka panjang serta asset tidak berwujud.

1.1.3 Tujuan InvestasiTandelilin (2002) menjelaskan bahwa alasan yang mendorong individu untuk melakukan investasi adalah sebagai berikut:1) Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datangSeorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.2) Mengurangi tekanan inflasiDengan melakukan investasi dalam pemilihan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi.3) Dorongan untuk menghemat pajakBeberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.

2.1 Pengenalan Aset LancarAktiva Lancar adalah harta atau asset yang dimiliki oleh perusahaan yang habis dalam sekali pakai dan dapat digunakan dalam jangka waktu dekat, biasanya satu tahun. Contoh aktiva lancar antara lain kas, piutang, investasi jangka pendek, persediaan dan beban dibayar dimuka (Zaki Baridwan 2004:272).2.1.1 Kas dan Setara KasKasmerupakan asset yang paling liquid, mencangkup mata uang, depositodana, money orders dan cek. Sedangkan setara kas tergolong asset yang sangat lancar, investasi jangka pendek yang siap dikonversi menjadi kas, dan hampir jatuh tempo sehingga risiko perubahan harga yang disebabkanpergerakan tingkat bunga minimal. (Subramanyam 2013:273). Konsep likuidasi penting dalam analisis laporan keuangan. Likuiditas berarti jumlah kas atau setarakasyangdimilikiperusahaandenganjumlahkas yang dapat diperoleh dalam waktu singkat. Jumlah asset likuid yang dilaporkan perusahaan pada neraca sangat beragam. Umumnya perusahaan dalamindustry yang dinamis membutuhkan likuiditas yang lebih tinggi untuk memanfaatkan kesempatan atau untuk bereaksi terhadap perubahan yang cepat pada lingkungan yang kompetitif. Selain memeriksa jumlah asset likuid untuk perusahaan, analisis juga harus mempertimbangkan hal berikut :1. Sejauh mana setara kas diinvestasikan pada efek ekuitas, perusahaan dapat mengalami penurunan likuiditas jika nilai pasar dari efek investasi tersebut turun.2. Kas dan setara kas sering kali dibutuhkan sebagai saldo kompensasi untuk mendukung suatu perjanjian pinjaman atau sebagai jaminan hutang.2.1.2 PiutangPiutang merupakan nilai jatuh tempo yang berasal dari penjualan barang atau jasa atau dari pemberian pinjamanuang.piutangusahamengacupadajanjilisanuntuk membayar yang perasal dari penjualan produk dan jas asecara kredit. Wesel tagih mengacu pada janji tertulis untuk membayar. Piutang diklasifikasikan ke dalam asset lancar jika diharapkan akan direalisasi atau ditagih dalam waktu satu tahun atausatu siklus operasi, tergantung dari mana yang lebih panjang.a. Penilaian PiutangAnalisis piutang sangat penting karena dampaknya terhadap posisiasset dan arus laba yang saling terkait. Realitanya banyak perusahaan yang tidak mampu menagih semua piutangnya. Kerugian piutang dapat menjadi sangat berarti dan mengurangi asset lancar serta laba bersih sekarang dan masadepan. Resiko analisis ini adalah pengalaman masa lalu kurang bisa memprediksi kerugian masa depan, atau mungkin kita gagal mencerminkan kondisi terkini.b. Analisis PiutangKita harus waspada terhadap insentif manajemen dan auditor dalam melaporkan laba dan asset. Dengan memperhatika hal tersebut, terdapat duapertanyaan penting dalam analisis piutang.Resiko kolektabilitas. Manajemen seringkali lebih mementingkanpengalamanmasa lalu karena kondisiekonomisulitdiprediksi.Analisisharus mempertimbangkan bahwa meskipun pendekatan dengan rumus untuk menghitung penyisishan piutang tak tertagih sangat mudah dan praktis, penghitungan ini mencerminkan penilaian mekanik yang menghasilkan kesalahan. Informasi yang berguna harus diperolaeh dari sumber atauperusahaan lain. alat analisis untuk memeriksa kolektabilitas mencangkup:1. Memebandingkan presentase piutang terhadap penjualanperusahaan pesaing dengan perusahaanyang sedang dianalisis.2. Memerikasa konsentrasi pelangggan-resiko meningkat jika piutang terkosentrasi pada satu atau sedikit pelanggan.3. Menghitung menyelidiki tren periode rata-rata kolektabilitas piutang dibanding dengan syaratkreditpelangganuntukindustry yang bersangkutan.4. Menentukan bagian piutang yang merupakan pengalihan daripiutang atau wesel tagih masa lalu. Analisis posisi keuanganterkinidankemampuanperusahaan memenuhi utang lancar yang tercermnin dalam pengukuran seperti rasio lancar juga harus mengakui pentingnya siklus operasiuntukmengklasifikasipiutang lancar. Siklus operasi dapat menghasilkan piutang cicilan yang belum dapat tertagih selama beberapa tahun dapat dilaporkan sebagai asset lancar. Analisis asset lancar dankaitanya dengankewajiban lancar harus diakuidan disesuaikan dengan risiko waktu ini.Keaslian piutang. Pemahaman mengenai praktik industry dan sumber informasi tambahan digunakan untuk menambah keyakinan. Pelanggan pada industry tertentu mengembaikan hak untuk mengembakikan barang. Analisis harus mempertimbangkan hak pengembalian tersebut. Hak pengembalian yang bebas dapat menurunkan kualitas piutang.Salah satumasalah analisis penting adalah saat perusahaan menjual semua atau sebagian piutangnya padapihakketigayang disebut anjak piutang atau skuritisasi, piutang dapat dijual dengan ataupuntanpa recourse pada pembeli jaminan kolektabilitas. Skuritas piutang sering kali dilakukan dengan menciptakan entitas bertujuan khusus seperti perwalian pembelian piutang dari perusahaandan mendanai pembelian ini melalui penjualan obligasi ke pasar.Piutang usaha disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi denganpenyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasiberdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.Analisis umur piutang :Lancar Rp374,413Jatuh tempo:1-30hari 46,97531-60hari 2,47161-90hari 1,833>90hari 4,339Jumlah Rp430,031Dikurangi:PenyisihanP.T.T(554)Bersih Rp429,477

Mutasi penyisihan piutang tidak tertagih adalah sebagai, berikut:Saldopadaawaltahun8,752Penambahanpenyisihan6,405Tahun berjalanPenghapusan (14,603)Saldopadaakhirtahun 554Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang tidak tertagih tersebut cukup untuk menutupkemungkinankerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.

2.1.3 Beban Dibayar DimukaBeban dibayar dimuka merupakan pembayaran dimuka atas barang ata jasa yang belum diterima. Bebandibayardimukadigolongkankedalamasset lancar karena mencerminkan jasa yang diberikan jika tidak ada membutuhkanpenggunaan asset lancar lain.

3.1 PERSEDIAAN3.2.1 Akuntansi Dan ValuasiPersediaanPersediaan merupakan barang yang dijual dalam aktivitas operasi normal perusahaan. Pentingnya metodeakumulasibiayadalampenilaianpersediaan disebabkan oleh dampaknya pada laba bersih dan penilaian asset. Metode persediaan digunakan untuk mengalokasikan biaya barang tersediauntukdijualpada harga pokok penjualan atau persediaanakhir. Persamaan persediaan dapat digunakan untuk memahami arus persediaan. Untuk perusahaan: Persediaan awal + pembelian bersihharga pokok penjualan = persediaan akhir Persamaaninimenekankanarusbiayadalamperusahaan.Arus ini secara alternative dapat dinyatakan pada grafik sebelah kiri. Biaya persediaan awalnya dicatat pada neraca. Saat persediaan terjual biaya ini dipindahkan dari neraca dan mengalir pada laporan laba rugisebagai harga pokok penjualan. Biaya tidak dapat berada pada dua tempat yang sama pada waktu bersamaan, melainkan dapat dicatat pada neraca sebagai beban masa depan,atau diakui saat ini pada lapiran laba rugi profitabilitas untuk dikaitkan denganpendapatanpenjualan.Konsep penting akuntansi persediaa adalah arus biaya. Jika seluruh persediaan diperoleh pada periodeterjualnya,makaHPP akansama dengan biaya pembelian barang. Namun jika persediaan tersediapadaakhirperiadeakuntansi,penting untuk menentukan persediaanmana yang telah terjual dan iaya mana yangtersdia pada neraca.Arus Biaya Persediaan:Untuk memberikan ilustrasi asumsi arus biaya yang tersedia, misalanya catatan persediaan suatu persahaan sebgai berikut :

Persediaantanggal1januari,200940unit@$500=$20.000Persediaandibelisepanjangtahun60unit@$600=$36.000Hargapokokbarangtersediauntukdijual100unit $56.000

Selanjutnya, jika sepanjang tahun terjual 30 unit seharga $800 dan menghasilkan pendapatan penjualan sebesar $24.000. GAAP memberikan tiga pilihan bagi perusahaan untuk menentukan biaya mana yang akan dikaitkan dengan penjualan:First-in,firs-out(FIFO) Metode ini mengansumsikan bahwa yang dibeli pertama merupakan yang pertama dijual. Berikut adalah laba kotorperusahaan jika menggnakan FIFO:Penjualan$24.000HPP(30@$500)$15.000Labakotor $9.000Oleh karena biaya persediaan sebesar $15.000 telah dipindahkan dari neraca, biaya persediaan yang dilaporkan pada nerac aakhir periode adalah $41.000.Last-in,first-out (LIFO)Metode ini mengansumsikan bahwa yang dibeli terakhir merupakan yang pertama dijual. Sehingga laba kotornya adalah sebagai berikut:Penjualan $24.000 HPP(30@$600)$18.000LabaKotor$6.000Oleh karena biaya persdiaan sebesar $18.000 telah dipindahkan dari neraca dan tercemin pada HPP, biaya yang tersisa pada neraca sebesar $38.000 dilaporkan sebgai persediaan.Averagecost(Biaya persediaan rata-rata). Unitdijual tanpa memperhatikan uutan pembeliannya dan menghitung HPP sertapersediaan akhir seagai rata-rata tertimbang sederhana sebagai berikut:Penjualan $24.000HPP(30@$560)$16.800Labakotor $7.200HPP dihitung dengan menggunakan rat-rata tertimbang daribiaya barang tersedia untuk dijual total dibagi dengan jumlah unit yang tersedia untuk dijual ($56.000/100=$560). Persediaan akhir dilaporkanpada neraca adalah $39.200.3.2.2 AnalisisPersediaana.a. Dampak Biaya Persediaan Terhadap ProfitabilitasRingkasan hasil perhitungan dengan tiga alternative metode diatas adalah :MetodePersediaanAwal

Pembelian

PersediaanAkhir

HPP

FIFO$20.000

$36.000

$42.000

$15.000

LIFO$20.000

$36.000

$38.000

$18.000

Average Cost$20.000

$36.000

$30.200$16.800

Laporan laba rugi berdasarkan ketiga metode berikut adalah:MetodePenjualan

HPP

Laba kotor

FIFO$24.000

$15.000

$9.000

LIFO$24.000

$18.000

$6.000

Average Cost$24.000

$16.800

$7.200

Kesimpulan : laba kotor dapat dipengaruhi oleh pilihan metodepenghitungan biaya perusahaan.Pada periode dimana harga meningkat, FIFO memberikan laba kotoryang lebih tinggi disbanding LIFO karena biaya persediaan yang lebih rendahdikaitkan dengan pendapatan penjualan dengan harga pasar terkini. Hal inisering dinyatakan segai keuntungan fiktif FIFO karena laba kotorsebenarnyamerupakan penjumlahan darilaba ekonomidan labakepemilikan.Laba ekonomi sesuai dengan jumlah yang terjual dikalikan denganselisish antar harga juala dsan biaya penggantian persdiaan seperti dibawahini:Laba ekonomi = 30 unit X ($800-$600) = $6.000Laba kepemilikan merupakan kenaikan biaya penggantian karenapersediaantelahdiperolehdansamadenganjumlahunitterjualdikalikandengan selisish biaya penggntian terkini dengan biaya perolehan awal, sepertidibawah ini:Laba kepemilikan = 30 unit x ($600-$500) = $3.000