ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu...

174
ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE (STUDI PERBANDINGAN TERHADAP PEMBERITAAN GAFATAR DI DETIK.COM DAN REPUBLIKA ONLINE) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: Riadin Munawar PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 1112051000042

Transcript of ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu...

Page 1: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE

(STUDI PERBANDINGAN TERHADAP PEMBERITAAN GAFATAR

DI DETIK.COM DAN REPUBLIKA ONLINE)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam

(S.Kom.I)

Oleh:

Riadin Munawar

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

1112051000042

Page 2: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE

(STUDI PERBANDINGAN TERHADAP PEMBERITAAN GAFATAR DI

DETIK. COM DAN REPUBLIKA ONLINE)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Saijana Komunikasi Islam (S. Kom.I)

Oleh:

Riadin Munawar

NIM: 1112051000042

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437H/2016M

Page 3: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA

ONLINE (Studi Perbandingan Terhadap Pemberitaan Gafatar di Detik.com dan

Republika Online) telah diujikan dalam sidang munaqosyah Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta

pada tanggal 29 Juli 2016. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada jurusan Komunikasi

dan Penyiaran Islam (KPI).

Jakarta, 29 Juli 2016

Sidang Munaqosyah

Anggota,

Penguji I Penguji II

Page 4: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

Lembar Pernyataan

Dengan ini saya menyatakan:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah

Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan

jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 20 Juli 2016

Page 5: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

i

ABSTRAK

Riadin Munawar (1112051000042)

Aliran Sesat Ormas Gafatar di Media Online (Studi Perbandingan Terhadap

Pemberitaan Gafatar di Detik.com dan Republika Online)

Fenomena munculnya aliran sesat di Indonesia bukan merupakan sebuah hal

yang baru. Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di

Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya aliran sesat di

Indonesia setelah pada tanggal 3 Februari 2016 MUI mengeluarkan fatwa sesat kepada

mereka menyusul banyaknya kasus kehilangan para anggotanya. Keberadaannya

menjadi bukti nyata bahwa pemerintah masih kurang cekatan dalam penanganan serta

pencegahan terhadap eksistensi aliran sesat di Indonesia.

Media massa, memiliki peran dalam memberitakan berbagai kasus yang terjadi

di masyarakat untuk diketahui oleh khalayak umum. Media massa juga berperan

penting dalam membentuk opini publik, termasuk dalam pemberitaan Gafatar ini.

Detik.com dan Republika Online merupakan dua media online yang intens

memberitakan kasus Gafatar Dalam pemberitaan. Detik.com seringkali bersifat umum,

sedangkan Republika Online seringkali bersegmentasi ke-Islaman dalam

pemberitaannya. Hal ini menarik karena kasus Gafatar ini sangat erat kaitannya dengan

umat Islam.

Peneliti mengambil sample 4 berita dari masing-masing kedua media online

tersebut sebagai objek berita tersebut. Berita yang dipilih merupakan berita edisi tanggal

3 dan 4 Februari 2016 di Detik.com dan Republika Online. Rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu bagaimana aliran sesat Gafatar diwacanakan dalam pemberitaan di

Detik.com dan Republika Online dalam unsur Medan wacana, pelibat wacana dan

sarana wacana? Serta bagaimana perbandingan penyajian wacana pemberitaan Ormas

Gafatar di Detik.com dan Republika Online?

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pendekatan

kualitatif, dengan teori semiotika sosial M.A.K Halliday. Teknik pengumpulan data

menggunakan observasi teks, wawancara, dan dokumentasi dengan sumber utama yakni

teks berita di Detik.com dan Republika Online. Analisis dilakukan dengan cara

menganalisis empat berita dari masing-masing media online tersebut, lalu ditelaah dari

segi medan wacana, pelibat wacana, dan sarana wacana-nya, serta perbandingan

penyajian wacana di kedua media online tersebut.

Setelah melakukan proses penelitian, dapat diketahui bahwa Detik.com dan

Republika Online pada medan wacana mewacanakan kasus ini sebagai tanggungjawab

pemerintah yang harus segera menyelesaikan melalui proses hukum para pimpinan

Gafatar yag dianggap sebagai pelaku, serta memberi perlindungan kepada para pengikut

Gafatar yang dianggap sebagai korban. Namun perbedaan yang cukup signifikan ada

pada Republika Online yang menaruh perhatian khusus kepada para tokoh agama yang

juga dianggap bertanggungjawab terhadap kasus ini. Dari segi pelibat wacana, dikedua

media tersebut sumber yang dikutip legitimate dan kompeten. Sementara dari sarana

wacana, kedua media tersebut menggunakan bahasa yang tegas, informatif dan dapat

dikaji dalam penggunaan majas dalam teks beritanya.

Kata kunci: Gafatar, Detik.com, Republika Online, wacana dan media.

Page 6: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi

besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya dari zaman kegelapan

menuju cahaya kebenaran yang penuh kemuliaan. Sehingga pada akhirnya penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Aliran Sesat Ormas Gafatar di Media

Online (Studi Perbandingan Terhadap Pemberitaan Gafatar di Detik.com dan

Republika Online.”

Adapun skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun guna melengkapi

salah satu syarat yang telah ditentukan dalam menempuh program studi Strata Satu

(S1) Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini tidak

mungkin dapat terselesaikan tanpa adanya dukungan dan dorongan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, beserta Suparto M.Ed, selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr.

Hj. Roudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, serta

Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

2. Bapak Drs. Masran, M.A. dan Ibu Fita Fathurokhmah SS, M.Si selaku Ketua dan

Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Bapak Rachmat Baihaky, MA sebagai pembimbing skripsi yang inovatif, yang

telah menyempatkan waktu dan memberikan arahan dan masukan positif dalam

penyusunan dan penulisan skripsi ini.

4. Para Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan

ilmu, pengalaman serta dedikasinya kepada peneliti selama menuntut ilmu dalam

masa perkuliahan dan selalu memotivasi untuk menjadi insan akademis yang

selalu terus belajar.

Page 7: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

iii

5. Kepada kedua Orangtua tercinta, Bapak Wahdini dan Ibu Tating Hartini yang

telah memberi support baik secara moril maupun materil, sekaligus menjadi

alasan utama penulis untuk segera menyelesaikan studi dan selalu menjadi yang

terbaik.

6. Kepada Kakak dan Adik penulis, Nur Fitri Amalia dan Ilyas Firdaus yang telah

memberikan motivasi kepada penulis. Serta Dzakira Kayla Nur Salsabila,

keponakan yang selalu menghadirkan keceriaan dan menghilangkan penat di sela-

sela menulis skripsi.

7. Kepada Muhamad Nur, rekan seperjuangan sejak awal perkuliahan di UIN Jakarta

yang selalu membantu hingga selesai studi.

8. Kepada Panji Febrian Nugraha, rekan seperjuangan yang juga selalu turut

membantu penulis dalam berbagai hal selama masa perkuliahan.

9. Kepada Keluarga Besar KPI 2012, HMJ KPI, dan khususnya kepada rekan-rekan

WEAK KPI B 2012 yang telah bersama-sama menempuh jalan panjang selama

proses perkuliahan.

10. Kepada Keluarga Besar Longgate, yang turut membantu proses penulisan skripsi

hingga menjadi penuh tantangan, serta selalu mewarnai kehidupan penulis dan

selalu memotivasi untuk maju bersama menuju kehidupan bangsa yang lebih baik.

11. Bapak Erwin Dariyanto dan Ahmad Subarkah selaku Editor serta Redaktur

Pelaksana dari Detik.com dan Republika Online yang telah memberikan waktu

luang untuk wawancara di tengah kesibukannya.

12. Kepada Ika Suci Agustin, kaka senior yang telah memberikan berbagai referensi

buku serta masukan untuk menyelesaikan skripsi.

13. Rekan-rekan KKN Allegro 2015 Desa Pancawati, terimakasih atas kebersamaan,

ilmu dan kenangan dalam proses pengabdian, semoga silaturahmi tetap terjaga.

Page 8: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

iv

14. Kepada segenap staff yang bekerja di UIN Jakarta terimakasih atas keramahannya

dan pelayanan yang baik kepada penulis.

15. Kepada orang-orang yang berkontribusi terhadap perjalanan hidup penulis dan

dan proses penulisan skrispi, yang mungkin saya lupa cantumkan namanya dalam

skripsi ini penulis ucapkan terimakasih banyak. Semoga Allah selalu membalas

kebaikan kalian.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

banyak kekurangan. Penulis hanya dapat mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada pihak-pihak yang terlibat. Hanya ucapan inilah yang dapat

peneliti berikan, semoga Allah membalas semua kebaikan kalian. Semoga skripsi

ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dan khususnya kepada civitas akademik

Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Jakarta.

Jakarta, 20 Juli 2016

Riadin Munawar

Page 9: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ............................................................. 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 10

D. Metodologi Penelitian ........................................................................... 11

E. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 17

F. Sistematika Penulisan ........................................................................... 18

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Semiotika Sosial .................................................................................. 20

1. Pengertian Semiotika ........................................................................... 20

2. Macam-macam Analisis Semiotika....................................................... 25

3. Semiotika Sosial M.A.K Halliday ......................................................... 26

B. Konseptualisasi Pemberitaan ............................................................. 32

1. Pengertian Berita ................................................................................... 32

2. Nilai Berita ............................................................................................ 33

3. Teknis Penulisan Berita ......................................................................... 35

C. Media Online ...................................................................................... 39

D. Aliran Sesat .......................................................................................... 43

1. Profil Ormas Gafatar ............................................................................. 43

2. Indikator Aliran dan Gerakan Keagamaan Bermasalah ditinjau dari

Peraturan Perundang-undangan ............................................................ 47

3. Kriteria Paham dan Aliran Sesat menurut Majelis Ulama Indonesia

(MUI) ................................................................................................... 48

4. Dampak Aliran Sesat ............................................................................. 49

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat Pers di Indonesia ......................................................... 53

B. Profil Detik.com .................................................................................... 66

Page 10: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

viii

C. Profil Republika Online......................................................................... 72

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Analisis Semiotika Sosial Pemberitaan Detik.com ........................... 79

1. Analisis Pemberitaan “MUI: Gafatar Sesat dan Menyesatkan” ........... 80

2. Analisis Pemberitaan “Menag Segera Tindaklanjuti Fatwa MUI Gafatar

Sesat dan Menyesatkan” ....................................................................... 86

3. Analisis Pemberitaan “MUI Nyatakan Gafatar Sesat, Ini Tanggapan

Menko Luhut” ........................................................................................ 93

4. Analisis Pemberitaan “Pimpinan DPR Taufik Kurniawan: Proses Hukum

Pimpinan Gafatar!” .............................................................................. 98

B. Analisis Semiotika Sosial Pemberitaan Republika Online ........... ...104

1. Analisis Pemberitaan “MUI Nyatakan Gafatar Sesat dan Menyesatkan”

........................................................................................................ ...... 104

2. Analisis Pemberitaan “Gafatar difatwa Sesat, Menag Minta Pengikutnya

Dilindungi” ...................................................................................... ..... 108

3. Analisis Pemberitaan “Umat Islam Dinilai Krisis Panutan” .......... ..... 113

4. Analisis Pemberitaan “MUI Minta Pemerintah Segera Proses Hukum

Pimpinan Gafatar” ......................................................................... ..... 119

C. Analisis Perbandingan Pemberitaan Detik.com dan Republika Online

.......................................................................................................... .....124

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 128

B. Saran-saran ............................................................................................ 129

Daftar Pustaka………………………………… ............................................................... 130

Lampiran-Lampiran

Page 11: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Pemberitaan Ormas Gafatar di Detik.com dan Republika Online ................... 79

Tabel 4.2 Analisis Pemberitaan “MUI: Gafatar Sesat dan Menyesatkan” ..................... ....80

Tabel 4.3 Analisis Pemberitaan “Menag Segera Tindaklanjuti Fatwa MUI Gafatar Sesat dan

Menyesatkan” ..................................................................................................... 86

Tabel 4.4 Analisis Pemberitaan “MUI Nyatakan Gafatar Sesat, Ini Tanggapan Menko Luhut”

.......................................................................................................................... 93

Tabel 4.5 Analisis Pemberitaan “Pimpinan DPR Taufik Kurniawan: Proses Hukum Pimpinan

Gafatar!” ............................................................................................................ 98

Tabel 4.6 Analisis Pemberitaan “MUI Nyatakan Gafatar Sesat dan Menyesatkan” ......... 104

Tabel 4.7 Analisis Pemberitaan “Gafatar difatwa Sesat, Menag Minta Pengikutnya

Dilindungi” ......................................................................................................... 108

Tabel 4.8 Analisis Pemberitaan “Umat Islam Dinilai Krisis Panutan” .............................. 113

Tabel 4.9Analisis Pemberitaan “MUI Minta Pemerintah Segera Proses Hukum Pimpinan

Gafatar” ............................................................................................................. 119

Tabel 4.10 Perbandingan Pemberitaan Detik.com dan Republika Online ......................... 125

Page 12: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Elemen Makna Pierce .....................................................................22

Gambar 2.2 Piramida Terbalik Pemberitaan .......................................................37

Page 13: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Fenomena kemunculan aliran sesat bukan merupakan sebuah hal

yang baru. Sejarah mencatat, beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke

waktu di berbagai wilayah di Indonesia. Kemunculan mereka kerap

menyita perhatian publik, menimbulkan permasalahan dan memunculkan

perdebatan. Kehadiran aliran sesat menimbulkan keresahan di masyarakat,

terutama bagi mereka kelompok umat Islam arus utama (mainstream).

Selain itu, kehadiran aliran sesat juga sering kali disikapi secara ekstrem

dengan terjadinya berbagai tindakan anarkis kepada para penganut aliran

sesat yang tentunya meyebabkan dampak negatif yang menimpa banyak

pihak.

Pada masa Orde Lama dan Orde Baru tercatat ada beberapa aliran

dan gerakan keagamaan yang dianggap menyimpang seperti Inkar sunah,

maupun yang bersifat sufistik atau tarekat, serta gerakan yang bersifat

politis seperti Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia maupun Negara Islam

Indonesia. 1

Sementara itu, pada masa Orde baru muncul aliran dan gerakan

keagamaan seperti Islam Jamaah/Darul Hadits, Darul Arqom, NII KW-IX,

1 Puslitbang Kementrian Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI,

Pedoman Penanganan Aliran dan Gerakan Keagamaan Bermasalah di Indonesia.( Jakarta:2014 ),

h.2.

Page 14: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

2

dan NII Fillah. Kemudian menjamur aliran-aliran sesudah era reformasi

tahun 1998, seperti kemunculan Salamullah (Lia Eden), Al-Haq,

Komunitas Millah Abraham (KOMAR), Surga Eden, Hidup dibalik Hidup,

NII KW IX yang terkait Ma’had Al-Zaytun dan lain-lain.2

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mencatat ada 300 lebih aliran

kepercayaan yang tergolong sesat di Indonesia sampai saat ini. Namun,

ratusan aliran sesat tersebut biasa muncul dan menghilang sewaktu-waktu.

Menurut Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI, Utang

Ranuwijaya, ratusan aliran sesat di Indonesia sudah terpantau sejak 1995

silam. Namun, aliran-aliran sesat tersebut umumnya muncul dan

menghilang dengan menggunakan nama-nama organisasi yang berbeda-

beda.3

Berkembangnya aliran sesat merupakan persoalan serius karena

dampaknya yang beresiko. Dampak negatif yang paling nyata adalah

banyaknya terjadi perusakan, pemusnahan dan tindakan yang bersifat

destruktif karena eksistensi mereka dianggap mengganggu dan

meresahkan warga. Konflik yang timbul antara kelompok mainstream

dengan penganut aliran baru yang dipandang kontroversial ini selalu

dimenangkan oleh mereka yang dominan. Kasus Ahmadiyah di NTB dan

Jawa Barat serta Syiah di Sampang, Jawa Timur membuktikan hal

2 Puslitbang Kementrian Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI,

Pedoman Penanganan Aliran dan Gerakan Keagamaan Bermasalah di Indonesia. h.2-3. 3 “MUI: Ada 300 Lebih Aliran Sesat di Indonesia.” CNN Indonesia Online, 21 Januari

2002. Diakses tanggal 19 April pukul 19.06 WIB.

Page 15: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

3

tersebut. Fenomena-fenomena tersebut dapat menstimulasi konflik dan

kekerasan laten di tingkat masyarakat hingga kelompok kecil yang turut

menjadi korban.4 Hal ini tentunya menjadi persoalan serius yang harus

dicarikan solusinya oleh pihak-pihak yang memiliki otoritas untuk

menangani masalah ini. Berbagai permasalahan yang ada dapat

menimbulkan sebuah disintegritas dan kekacauan jika tidak diakomodir

dengan baik.

Akhir-akhir ini publik kembali dihebohkan dengan pemberitaan

mengenai munculnya Organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang

dinilai mengajarkan aliran sesat. Organisasi kemasyarakatan yang

didirikan pada 14 Agustus 2011 ini mulai menjadi sorotan di media massa

setelah munculnya pemberitaan mengenai hilangnya Dr. Rica dan anaknya

dari Yogyakarta yang akhirnya ditemukan di Kalimantan dan diduga

bergabung dengan Gafatar. Setelah ditelusuri lebih lanjut, organisasi ini

terindikasi sebagai sebuah gerakan radikal dan sesat. Hal ini dipastikan

sejak keluarnya Fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Rabu, 3

Februari 2016 yang menyatakan Gafatar sebagai aliran sesat dan

menyesatkan.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Fatwa sesat kepada

Gafatar dengan tiga alasan utama. Pertama, Gafatar merupakan

metamorphosis dari Al Qiyadah Al Islamiyah, sebuah aliran kepercayaan

4 Puslitbang Kementrian Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI,

Pedoman Penanganan Aliran dan Gerakan Keagamaan Bermasalah di Indonesia. H. 3.

Page 16: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

4

yang melakukan sinkritisme ajaran Islam, Kristen dan Yahudi. Kedua,

menjadikan Ahmad Musadeq sebagai pemimpinnya. Ketiga, Gafatar

memilih faham Milah Abraham. Faham tersebut dinilai MUI menyimpang

dari ajaran Islam yang sesungguhnya.

Peran media massa sangat penting dalam aktivitasnya melaporkan

peristiwa-peristiwa yang terjadi di masyarakat. Selain perannya sebagai

penyampai informasi, media massa juga sering memberikan dampak yang

signifikan dalam membentuk opini publik. Karena memiliki daya jangkau

yang luas dalam menyebarluaskan informasi, media massa sering

dijadikan saluran utama sebagai pembentuk opini publik dari setiap kasus

yang diangkat dan diberitakan ke masyarakat.5 Salah satunya adalah peran

media massa dalam menyampaikan informasi mengenai Ormas Gafatar

yang dinilai sebagai aliran sesat ini melalui teks pemberitaannya.

Berita dapat diartikan segala laporan mengenai peristiwa, kejadian,

gagasan, fakta yang menarik dan penting untuk dimuat dalam media massa

agar diketahui oleh khalayak dan menjadi kesadaran umum.6 Artinya

berita dapat dimaknai sebagai sebuah keterangan mengenai kejadian atau

peristiwa yang sedang terjadi dan hal tersebut perlu untuk diketahui oleh

khalayak.7

5 Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, ldeologi dan Politik Media (Yogyakarta: LKiS,

2002), h. 20. 6 Sedia Willing Barus, Jurnalistik (Petunjuk Teknis Menulis Berita), (Jakarta: Erlangga,

2010), h. 26-27 7 Suhaemi dan Ruli Nasrullah, Bahasa Jurnalistik, (Ciputat: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta, 2009), cet-1, h. 27

Page 17: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

5

Pemberitaan mengenai Ormas Gafatar yang dinilai sebagai aliran

sesat di media online dianggap menarik oleh peneliti karena keberadaan

Gafatar memunculkan keresahan di masyarakat, terutama umat Islam di

Indonesia. Disinilah peran media, karena isi media merupakan sebuah

informasi yang dapat merubah pandangan masyarakat terhadap apa yang

disampaikan oleh media tersebut.

Masing-masing media memiliki ideologi dan cara pandang tertentu

yang mendasari cara mereka mengemas beritanya serta memengaruhi gaya

penulisan jurnalis terhadap berita. Ideologi media tersebutlah yang nanti

akan menjadi acuan atau kiblat mengenai nilai apa yang akan lebih

ditekankan dalam pemberitaan.8

Pada saat memahami teks media, seringkali kita dihadapkan pada

tanda-tanda yang perlu diinterpretasikan dan dikaji ada apa dibalik tanda-

tanda tersebut.9 Semiotika komunikasi merupakan ilmu yang mengenai

mengkaji tanda-tanda tersebut. Semiotika merupakan suatu ilmu atau

metode analisis untuk mengkaji tanda atau memaknai hal-hal.10

Pada dasarnya, analisis semiotika memang merupakan sebuah

upaya untuk merasakan sesuatu yang aneh, sesuatu yang perlu

dipertanyakan lebih lanjut ketika kita membaca teks atau wacana tertentu.

Analisisnya bersifat paradigmatic dalam arti berupaya menemukan makna

8 Ade Armando, Media dan Integrasi Sosial Jembatan Antar Umat Beragama, (Jakarta:

Center for The Study and Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah, 2011), h.27. 9 Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi: Aplikasi praktis bagi penelitian

skripsi komunikasi (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011), h.7. 10

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h.15.

Page 18: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

6

termasuk dari hal-hal yang tersembunyi di balik sebuah teks. Maka, orang

sering mengatakan bahwa semiotika adalah upaya menemukan makna

’berita di balik berita’.11

Maka dari itulah seringkali ditemukan banyak

simbol yang dapat dikaji melalui analisis semiotika dalam wacana-wacana

pemberitaan di media massa.

Jika dahulu kita hanya kenal media cetak dan media elektronik

dalam teknologi komunikasi massa, di era globalisasi ini telah muncul

media baru (new media). Dimana masyarakat dengan lebih mudah dapat

mencari informasi dimanapun dan kapanpun selama memiliki akses

internet dan terhubung secara online. Dan media online muncul dan

menjadi pesaing nyata diantara dominasi media cetak dan media

elektronik.

Adapun perbedaan mendasar antara media online dengan media

cetak dan elektronik yaitu pada media online berita-berita yang

disampaikan jauh lebih cepat, bahkan setiap beberapa menit dapat di

update. Peristiwa-peristiwa besar yang baru saja terjadi sudah dapat

diketahui dengan membaca media online, masyarakat tidak harus

menunggu esok hari lewat koran atau pekan depan lewat majalah. Faktor

kecepatan inilah yang diperoleh lewat media online.12

Karena kecepatan dan kemudahannya dalam mengakses informasi,

media online saat ini sangat banyak peminatnya. Media online menjadi

11

Wibowo, Semiotika: Aplikasi Praktis bagi Penelitian dan Penulisan Skripsi Ilmu

Komunikasi, h.7. 12

Zaenuddin HM, The Journalist, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h.7-9.

Page 19: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

7

pilihan favorit masyarakat saat ini karena kelebihannya tersebut. Dan

dalam pemberitaan mengenai Gafatar sebagai aliran sesat, Detik.com dan

Republika Online merupakan media yang peka terhadap pemberitaan

tersebut karena intens memberitakan kabar terbaru setiap harinya.

Detik.com merupakan salah satu media online terbesar di Indonesia

dengan jutaan pengunjung yang mengakses media ini setiap harinya. Sama

halnya dengan Detik.com, Republika Online juga turut andil dan intens

dalam pemberitaan Ormas Gafatar sebagai aliran sesat. Republika Online

merupakan media massa online berskala nasional serta bersegmentasi ke-

Islaman. Hal tersebut dapat dilihat dari berita-berita yang dibahas

Republika Online banyak memasukkan unsur Islam dalam

pemberitaannya, termasuk dalam pemberitaan mengenai Ormas Gafatar

sebagai aliran sesat.

Peneliti menggunakan analisis semiotika sosial karena semiotika

ini khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh manusia berupa

lambang dan kalimat. Ilmu ini menganggap bahwa kejadian sosial di

masyarakat adalah tanda atau simbol yang dihasilkan oleh manusia melalui

media massa, salah satunya media online. Sehingga kejadian sosial disini

yaitu fenomena aliran sesat Ormas Gafatar yang akan menghasilkan tanda

atau simbol dalam bentuk tulisan di situs Detik.com dan Republika Online.

Semiotika sosial merupakan sebuah metode yang digunakan untuk

mengetahui bagaimana sebuah masalah dan orang diwacanakan dalam

sebuah teks. Tekniknya adalah dengan cara mengamati cara pengemasan

Page 20: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

8

yang digunakan, sumber yang dikutip atau orang-orang yang dilibatkan

dengan atribut sosial mereka, dan dengan mengamati simbol-simbol yang

digunakan.13

Artinya dalam penelitian menggunakan analisis semiotika

sosial, M.A.K Halliday memberi tekanan pada konteks sosial dan memiliki

tiga unsur yakni medan wacana, pelibat wacana, dan sarana wacana yang

memperjelas suatu ideologi umum dari pandangan sosial dan kebudayaan,

juga agama.

Penulisan ini penting untuk mengetahui bagaimana Detik.com dan

Republika Online mewacanakan teks pada berita mengenai aliran sesat

Ormas Gafatar. Antara Detik.com dan Republika Online memiliki

karakteristik yang berbeda. Masing-masing diantaranya memiliki cara

yang berbeda dalam mewacanakan teks suatu berita dengan tema yang

sama. Seperti pada pemberitaan aliran sesat Ormas Gafatar di kedua media

tersebut.

Berdasarkan pada permasalahan diatas, untuk mengetahui

bagaimana cara suatu media online dalam mewacanakan teks berita serta

apa pandangan yang disuguhkan kepada khalayak, penulis bermaksud

mengadakan penelitian ilmiah yang akan dituangkan dalam bentuk skripsi

dengan judul “Aliran Sesat Ormas Gafatar di Media Online (Studi

Perbandingan Terhadap Pemberitaan Gafatar di Detik.com dan

Republika Online).

13

Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2006), h. 80.

Page 21: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

9

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya

dan untuk membatasi serta mempermudah penyusunan, maka peneliti

membatasi penelitian ini hanya pada pemberitaan yang dimuat oleh

Detik.com dan Republika Online berkaitan seputar Organisasi Gafatar

sebagai aliran sesat. Peneliti menggunakan total 8 berita pilihan (4 berita

pilihan dari masing-masing media) tersebut dalam kurun waktu

pemberitaan tanggal 3 dan 4 Februari 2016.

Dipilihnya tanggal 3 Februari karena pada hari itu merupakan

pengumuman resmi yang disampaikan oleh MUI dalam konferensi pers di

media massa. Sedangkan dipilihnya tanggal 4 peneliti ingin melihat

pemberitaan yang ditampilkan di Detik.com dan Republika Online pasca

dikeluarkannya fatwa sesat MUI kepada Gafatar.

Dari keseluruhan berita yang muncul pada tanggal 3 Februari di

kedua media tersebut, peneliti mengambil 2 sample berita di masing-

masing media untuk di teliti. Sementara itu hal yang sama juga dilakukan

pada tanggal 4 Februari, dari seluruh berita yang muncul di kedua media

tersebut, peneliti mengambil 2 sample berita di masing-masing media.

Keseluruhan berita yang dipilih terfokus pada persoalan kesesatan Gafatar.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan sebelumnya,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 22: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

10

1. Bagaimana aliran sesat ormas Gafatar diwacanakan dalam

pemberitaan di Detik.com dan Republika Online pada medan

wacana, pelibat wacana dan sarana wacana?

2. Bagaimana perbedaan penyajian wacana dalam pemberitaan Ormas

Gafatar di Detik.com dan Republika Online dalam teks

pemberitaannya?

C. Tujuan dan Manfaat penelitian

1. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui cara penyajian wacana aliran sesat Ormas Gafatar di

Detik.com dan Republika Online pada medan wacana, pelibat wacana dan

sarana wacana.

2. Mengetahui perbedaan penyajian wacana aliran sesat dalam

pemberitaan Ormas Gafatar di Detik.com dan Republika Online dalam teks

pemberitaannya.

2. Manfaat penelitian

a. Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan khazanah keilmuan

komunikasi terutama komunikasi massa yang terkait dengan penggunaan

analisis semiotika sosial M.A.K Halliday atas media massa bagi para

akademisi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Page 23: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

11

b. Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan sebagai referensi

tambahan terkait data analisis kepada penelitian sejenis di masa mendatang

terutama untuk mahasiswa KPI (Komunikasi dan Penyiaran Islam) dalam

melakukan penelitian menggunakan analisis semiotika sosial.

D. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Penelitian ini menggunakan paradigma konstriktivis. Paradigma ini

memiliki posisi dan pandangan terhadap media dan teks berita yang

dihasilkan. Paradigma konstruktivis adalah bagaimana peristiwa atau

realitas tersebut dikonstruksi dengan cara apa konstruksi itu dibentuk.14

Kaum konstruktivis menilai, berita adalah hasil dari konstruksi

sosial dimana selalu melibatkan pandangan, ideologi dan nilai-nilai dari

wartawan atau media.15

Dengan demikian paradigma ini ingin mengungkapkan makna yang

tersembunyi dibalik sebuah realitas. Paradigma konstruktivis digunakan

untuk melihat bagaimana realitas mengenai wacana aliran sesat Ormas

Gafatar dalam teks pemberitaan di Detik.com dan Republika Online.

14

Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: PT.

LKIS Pelangi Aksara, 2008), h. 35 15

Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, H. 25.

Page 24: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

12

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian adalah cara pandang yang digunakan dalam

melihat permasalahan penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif untuk menganalisis isi dan teks media berita di Detik.com dan

Republika Online berhubungan dengan berita aliran sesat Ormas Gafatar.

Menurut Sugiyono, metodologi kualitatif merupakan metode

penelitian yang naturalistik karena digunakan untuk meneliti pada kondisi

obyek yang alamiah, (natural setting) dimana peneliti adalah sebagai

instrumen kunci, teknik pengumpulan data di lakukan secara triangulasi

(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian

lebih menekankan makna dari pada generalisasi.16

Sehingga pendekatan

ini, peneliti dapat menafsirkan makna pada teks berita dengan

menguraikan cara bagaimana media mengkonstrusikan berita tersebut.

Oleh karena itu, karena fokusnya pendekatan penelitian ini adalah

interpretatif dan naturalistik terhadap pokok kajiannya, maka dalam

menggunakan penelitian kualitatif, peneliti berusaha melakukan studi

gejala dalam keadaan alamiah. Penelitian kualitatif juga berusaha

membentuk pengertian terhadap fenomena sesuai dengan makna yang

lazim digunakan oleh subjek penelitian.17

16

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitati Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2013). H. 8-9. 17

Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2006), H. 28.

Page 25: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

13

3. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah analisis

semiotika sosial dengan menggunakan model M.A.K Halliday. Semiotika

sosial yakni semiotika yang khusus menelaah lambang, baik lambang

berwujud kata maupun lambang berwujud kata dalam satuan yang disebut

kalimat. Dengan kata lain, semiotika sosial menelaah sistem tanda yang

terdapat dalam bahasa.18

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana media massa

ini mengkonstruksi realitas pada suatu peristiwa menjadi sebuah berita.

Penelitian ini mengenai pemberitaan aliran sesat Ormas Gafatar di

Detik.com dan Republika Online.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek yang diteliti adalah tim redaksi Detik.com dan Republika

Online, Objek penelitiannya adalah teks berita yang diteliti dikedua media

tersebut seputar pemberitaan aliran sesat Ormas Gafatar. Berikut berita

yang diteliti:

1. Detik.com

a. “MUI: Gafatar Sesat dan Menyesatkan” pada edisi Rabu, 3

Februari 2016 pukul 12:24 WIB.

18

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotika, Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), h. 101

Page 26: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

14

b. “Menag Segera Tindaklanjuti Fatwa MUI Gafatar Sesat dan

Menyesatkan” pada edisi Rabu, 3 Februari 2016 pukul 17:15 WIB.

c. “MUI Nyatakan Gafatar Sesat, Ini Tanggapan Menko Luhut” pada

edisi Kamis, 4 Februari 2016 pukul 12:38 WIB.

d. “Pimpinan DPR Taufik Kurniawan: Proses Hukum Pengurus

Gafatar!” pada edisi Kamis, 4 Februari 2016 pukul 13:25 WIB.

2. Republika Online

a. “MUI Nyatakan Gafatar Sesat dan Menyesatkan” pada edisi

Rabu, 3 Februari 2016 pukul 14:35 WIB.

b. “Gafatar difatwa Sesat, Menag Minta Pengikutnya Dilindungi”

pada edisi Rabu, 3 Februari 2016 pukul 21:29 WIB.

c. “Umat Islam Dinilai Krisis Panutan” pada edisi Kamis, 4

Februari 2016 pukul 05:00 WIB.

d. “MUI Minta Pemerintah Segera Proses Hukum Pimpinan

Gafatar” pada edisi Kamis, 4 Februari pukul 12:35 WIB.

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi Teks

Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode

observasi teks atau document research. Dalam penelitian ini, peneliti

mengobservasi teks-teks pemberitaan mengenai Ormas Gafatar sebagai

aliran sesat di Detik.com dan Republika Online edisi Februari 2016.

Page 27: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

15

Peneliti mengumpulkan berbagai macam bentuk data yang ada pada

wacana pemberitaan dalam teks pemberitaan kedua media tersebut.

b. Wawancara

Wawancara atau interview merupakan sebuah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara melakukan tanya jawab

sambil bertatap muka antara pewawancara dengan orang yang

diwawancarai.19

Dalam penelitian ini yang diwawancarai merupakan tim redaksi

dari Detik.com dan Republika Online. Yaitu Ahmad Subarkah selaku

asisten redaktur pelaksana Republika Online dan Erwin Dariyanto selaku

News Editor dari Detik.com. Peneliti melakukan wawancara seputar medan

wacana, pelibat wacana dan sarana wacana dalam pemberitaan aliran sesat

Gafatar di kedua media tersebut. Hasil wawancara ini kemudian dijadikan

data tambahan dalam proses analisis data.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mengumpulkan data-data dengan cara mengkaji

buku-buku, website, artikel dan lainnya yang berhubungan dengan materi

penelitian dan selanjutnya dijadikan bahan argumen.

19

Moh. Nazin, Metode Penelitian, (Bandung: Ghalia Indonesia, 1999), h.234.

Page 28: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

16

6. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis yang digunakan oleh peneliti

adalah model analisis semiotika sosial M.A.K Halliday. Pada umumnya

ada tiga jenis masalah yang hendak diulas dalam analisis semiotika.

Pertama, membahas masalah makna (the problem of meaning),

yaitu tentang bagaimana orang memahami pesan. Kedua, masalah

tindakan (the problem of action) atau pengetahuan tentang bagaimana

memperoleh sesuatu melalui pembicaraan. Ketiga, masalah koherensi

(problem of coherence), yang menggambarkan bagaimana membentuk

suatu pola pembicaraan masuk akal (logic) dan dapat dimengerti

(sensible).20

Dalam semiotika sosial, ada tiga unsur yang menjadi pusat

perhatian penafsiran teks secara kontekstual, yaitu:21

a. Medan Wacana (field of discourse): menunjuk pada hal yang

terjadi pada tindakan sosial yang sedang berlangsung dan apa yang

dijadikan wacana oleh pelaku (media massa) mengenai sesuatu yang

sedang terjadi di lapangan peristiwa.

b. Pelibat Wacana (tenor of discourse) menunjuk pada orang-orang

yang ambil bagian dan dicantumkan dalam teks (berita); sifat orang-orang

20

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotika, Analisis Framing, h. 148 21

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotika,Semiotika, Analisis Framing, h. 148

Page 29: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

17

itu, kedudukan dan peranan mereka. Dengan kata lain, siapa saja yang

dikutip dan bagaimana sumber itu digambarkan sifatnya.

c. Sarana Wacana (mode of discourse) menunjuk pada bagian yang

diperankan oleh bahasa: bagaimana komunikator (media massa)

menggunakan gaya bahasa untuk menggambarkan medan (situasi) dan

pelibat (orang-orang yang dikutip). Lalu mengenai organisasi simbolik

teks, apakah menggunakan bahasa yang diperhalus atau vulgar dan

sebagainya.

E. Tinjauan Pustaka

Setelah peneliti melakukan pengamatan di Perpustakaan Utama

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta peneliti menemukan

penelitian yang sama dalam skripsi terdahulu yang juga menggunakan

metode analisis semiotika sosial dalam penelitiannya. Diantaranya adalah

sebagai berikut:

1. Representasi Dakwah Melalui Sejarah Islam (Analisis Semiotika Sosial

Buku Mengenal Islam For Begginers karya Ziauddin Sardar) oleh Inda

Nurshadrina, Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2012. Persamaannya yakni pendekatan dan metode analisis

yang digunakan yakni metode analisis semiotika sosial M.A.K

Halliday. Perbedaannya terletak pada judul serta objek penelitian.

Page 30: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

18

2. Analisis Semiotika Pemberitaan Pernikahan Beda Agama Pada

Amirandah Dengan Jonas Rivano di Situs Tempo.co oleh Ika Suci

Agustin Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan

Konsentrasi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Persamaannya yakni mengkaji teks pemberitaan di media massa dengan

menggunakan metode analisis semiotika sosial M.A.K Halliday.

Perbedaannya ada pada Subjek dan Objek Pemberitaan yang dikaji

dalam penelitian.

3. Analisis Framing Pada Pemberitaan Aliran Al Qiyadah Islamiyah di

Harian Media Indonesia oleh Eri Suhasni Wulandari, Mahasiswi

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jurusan Konsentrasi Jurnalistik, 2008. Persamaanya yakni mengkaji

teks berita seputar aliran sesat di media massa. Perbedaannya terletak

pada metode analisis serta subjek dan objek penelitiannya.

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan, yaitu berupa latar belakang masalah, pembatasan

dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka,

metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan teoritis, Yaitu berupa konseptualisasi teori tentang

Semiotika Sosial M.A.K Halliday, Perbedaan Media cetak dan Online,

Page 31: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

19

konseptualisasi berita, dan mengenai pelarangan keberadaan Aliran sesat

di Indonesia.

BAB III : Gambaran umum, terdapat Sejarah singkat Pers di Indonesia,

Gambaran umum Detik.com dan Republika Online. Yaitu berupa sejarah

singkat Detik.com dan Republika Online, Visi dan misi, profil pembaca,

dan struktur redaksional.

BAB IV : Analisis data, Yaitu berupa berita dan analisis semiotika sosial

pada berita di Detik.com dan Republika Online yang di posting pada

tanggal 3 dan 4 Februari 2016.

BAB V : Penutup, yang berisi tentang Kesimpulan dan Saran penulis.

Merupakan bab penutup dari berbagai sub bab yang terdapat dalam

penyusunan skripsi.

Page 32: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

20

BAB II

KERANGKA TEORITIS

A. Semiotika Sosial

1. Pengertian Semiotika

Secara etimologis istilah semiotik berasal dari bahasa Yunani

semeion yang berarti tanda, sedangkan secara terminologis, merupakan

ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa dan

seluruh kebudayaan sebagai tanda.1 Secara singkat semiotika dapat

diartikan sebagai sebuah studi mengenai tanda (signs). Sebagai suatu

metode dari ilmu pengetahuan sosial, semiotika memahami dunia sebagai

sistem hubungan yang memiliki unit dasar yang disebut sebagai „tanda‟.2

Konsep dasar yang menyatukan tradisi semiotika ini adalah „tanda‟

yang diartikan sebagai suatu stimulus yang mengacu pada sesuatu yang

bukan dirinya sendiri.3 Tradisi semiotika mencakup teori utama mengenai

bagaimana tanda mewakili objek, ide, situasi, keadaan perasaan dan

sebagainya yang berada di luar diri. Sedangkan makna atau arti adalah

hubungan antara objek atau ide dengan tanda. Jadi secara singkat

semiotika dapat disebut sebagai studi yang membahas dan mengkaji

1 Alex Sobur, Analisis Teks Media; Suatu pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 95. 2 Alex Sobur, Analisis Teks Media; Suatu pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing, h.87. 3 Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2013), h. 32.

Page 33: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

21

mengenai tanda dan bagaimana tanda tersebut dihubungkan dengan

makna.

Membahas Semiotika tentu tidak bisa dilepaskan dari pembahasan

tanda yang dikemukakan oleh seorang ahli filsafat dari abad sembilan

belas, yakni Charles Sanders Pierce. Teori dari Pierce sering dianggap

sebagai grand theory dalam semiotika karena gagasan Pierce bersifat

menyeluruh, deskripsi struktural dari semua sistem penandaan yang ada.4

Ia mendefinisikan semiotika sebagai suatu hubungan antara tanda, objek

dan makna. Pierce mengatakan bahwa representasi dari suatu objek

merupakan interpretant. Tanda mewakili objek (referent) yang ada di

dalam pikiran orang yang menginterpretasikannya (interpreter).

Sign

Interpretant Object

Gambar 1: Elemen Makna Pierce

Dalam studi media massa, semiotik tak hanya terbatas sebagai

kerangka teori namun sebagai metode analisis. Misalnya, kita dapat

menjadikan teori segitiga makna (triangle meaning) Pierce yang terdiri

4 Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi: Analisis Praktis bagi Penelitian

dan Skripsi Komunikasi (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h. 17.

Page 34: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

22

atas sign (tanda), object (objek) dan interpretan (interpretant). Menurut

pierce, salah satu bentuk tanda adalah kata. Objek adalah sesuatu yang

dirujuk tanda. Sementara interpretan adalah tanda yang ada dalam benak

seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. ketika elemen makna

itu berinteraksi dalam benak seseorang, maka muncullah makna tentang

sesuatu yang diwakili oleh tanda tersebut. Yang hendak dibahas oleh

segitiga makna adalah persoalan tentang bagaimana makna muncul dari

sebuah tanda ketika tanda tersebut digunakan orang saat berkomunikasi.5

Pierce membagi tanda kedalam tiga jenis, yakni icon (ikon), index

(indeks), dan symbol (simbol).6 Ikon dapat diartikan sebagai tanda yang

hubungan antara penanda dan petandanya mengandung kemiripan. Indeks

adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan antara tanda dan

petandanya yang bersifat timbal balik. Sedangkan simbol dapat dimaknai

sebagai tanda yang bersifat arbiter dan konvensional serta menunjukkan

hubungan yang alamiah antara penanda dan petanda.

Selain Pierce, ranah semiotika modern juga mengenal tokoh

Ferdinand de Saussure. Keduanya memiliki perbedaan-perbedaan penting,

terutama dalam penerapan konsep-konsep antara hasil karya yang berkiblat

pada Pierce dan pengikut Saussure di pihak lain. Ketidaksamaan tersebut

terjadi karena perbedaan mendasar yakni Pierce yang notabene seorang

ahli filsafat dan ahli logika, sedangkan Saussure adalah tokoh linguistik

5 Alex Sobur, Analisis Teks Media; Suatu pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing, h. 115 6 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h. 41-42.

Page 35: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

23

umum. Perbedaan inilah yang kemudian memunculkan istilah semiologi

bagi Saussure.

Pemikiran yang paling penting menurut Saussure tentang

pandangannya mengenai tanda dalam konteks semiotik adalah dengan

melakukan perbandingan mengenai apa yang disebut dengan signifier

(penanda) dan signified (petanda). Signifier dapat diartikan sebagai aspek

material yakni sesuatu yang bermakna seperti sesuatu yang dapat ditulis

atau dibaca. Signified yakni aspek mental dari bahasa atau gambaran

mental dari signifier dan dalam proses memberi makna tersebut disebut

dengan signification.7

Selanjutnya, pokok pikiran penting lain yang diwariskan oleh

Saussure adalah mengenai cikal bakal strukturalisme yang kita kenal saat

ini. Pokok pikiran utamanya adalah pada beberapa pasangan konsep

seperti konsepnya tentang bahasa yakni pasangan langue dan parole.

Berkenaan dengan langue ini, menurut Komarudin Hidayat dikutip

Alex Sobur dimaknai sebagai abstraksi dan artikulasi bahasa pada tingkat

sosial budaya, sedangkan parole dimaknai sebagai ekspresi bahasa pada

tingkat individu. Kedua, mengenai pendekatan dalam linguistik yakni

sinkronik dan diakronik. Lalu yang ketiga tentang konsepnya mengenai

penanda dan petanda.8

7 Alex Sobur, Analisis Teks Media; Suatu pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing, h.125. 8 Alex Sobur, Analisis Teks Media; Suatu pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing, h.111-113.

Page 36: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

24

Sebagai penerus pemikiran Saussure, Roland Barthes mengadaptasi

pemikiran Saussure dengan membuat model sistematis dalam menganalisa

makna dari tanda-tanda. Fokus utamanya adalah gagasan mengenai

signifikansi dua tahap (two order of signification). Signifikansi tahap

pertama merupakan hubungan antara signifier dan signified di dalam

sebuah tanda terhadap realitas eksternal yang kemudian disebut Barthes

sebagai denotasi yakni makna paling nyata dari tanda. Konotasi adalah

istilah yang digunakan Barthes untuk menunjukkan signifikansi tahap

kedua. Konotasi memiliki makna subjektif yang menggambarkan interaksi

yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari

pembaca serta nilai-nilai kebudayaannya. Secara singkat denotasi adalah

apa yang digambarkan tanda terhadap objek, sedangkan konotasi adalah

bagaimana menggambarkannya. Selanjutnya, pada signifikansi tahap

kedua yang berhubungan dengan isi, tanda bekerja melalui mitos (myth)

mitos dipahami sebagai upaya bagaimana kebudayaan menjelaskan atau

memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam.9

Sementara itu, tokoh semiotik lainnya, Umberto Eco mengkritisi

berbagai pandangan mengenai semiotik lebih lanjut. Menurutnya berbagai

pandangan yang diberikan oleh Pierce lebih luas dan secara semiotik lebih

berhasil. Semiotik bagi Pierce merupakan suatu tindakan, pengaruh atau

kerjasama tiga subjek yakni tanda, objek dan interpretan, Eco sepakat

9 John Fiske, Introduction to Communication Studies (London: Methuen & Co.Ltd,

1990), second edition. h. 88.

Page 37: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

25

dengan Pierce dalam mengartikan interpretan sebagai suatu peristiwa

psikologis dalam pikiran interpreter.10

Selanjutnya, Eco mengungkapkan bahwa pada dasarnya semiotika

sebuah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

berdusta dan menegaskan bahwa semiotika adalah teori dusta. Menurutnya

tanda dapat digunakan untuk menyatakan kebenaran sekaligus juga untuk

menyatakan kebohongan. Meskipun aneh, namun definisi tersebut secara

langsung menegaskan betapa sentralnya konsep dusta dalam wacana

semiotika, sehingga dusta tampak menjadi prinsip semiotika.11

2. Macam-macam Analisis Semiotika

Menurut Pateda dikutip Alex Sobur sekurang-kurangnya terdapat

Sembilan macam semiotik yang kita kenal saat ini, diantaranya yaitu:12

a)

Semiotik analitik, yakni semiotik yang menganalisis sistem tanda. b)

Semiotik deskriptif, yaitu semiotik yang memperhatikan sistem tanda yang

dapat kita alami sekarang, namun ada tanda yang sejak dahulu tetap seperti

yang disaksikan sekarang. c) Semiotik faunal (zoosemiotic), yaitu semiotik

yang secara khusus memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh

hewan. d) Semiotik kultural, yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem

10

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing, h. 109-110. 11

Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi: Analisis Praktis bagi Penelitian

dan Skripsi Komunikasi, h. 24-25. 12

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing, h. 100-101.

Page 38: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

26

tanda yang berlaku dalam kebudayaan masyarakat tertentu. e) Semiotik

naratif, yaitu semiotik yang menelaah sistem tanda di dalam sebuah narasi

yang berwujud mitos dan cerita lisan. f) Semiotik natural, yaitu semiotik

yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh alam. g) Semiotik

Normatif, yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang

dihasilkan oleh manusia yang berwujud norma-norma. h) Semiotika Sosial,

yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh

manusia yang berwujud lambang, baik lambang berwujud kata maupun

lambang berwujud kata dalam satuan yang disebut kalimat. Dengan kata

lain, semiotik sosial menelaah sistem tanda yang terdapat dalam bahasa. i)

Semiotik Struktural, yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem tanda

yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa.

3. Semiotika Sosial M.A.K Halliday

Banyak sekali kerangka analisis semiotika yang dapat digunakan

dengan kesulitan masing-masing dan harus disesuaikan dengan teks yang

akan diteliti. Namun, untuk lebih mudahnya, bila ingin mengupas makna

dibalik sebuah iklan dan ingin melihat konotasi dan mitos yang

ditimbulkan oleh iklan tersebut, maka sebaiknya menggunakan model

semiotika Pierce atau Roland Barhes. Namun bila ingin melihat sejauh

mana wartawan memaknai sebuah peristiwa yang ada dalam pemberitaan,

Page 39: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

27

maka lebih cocok menggunakan kerangka atau model semiotika sosial

M.A.K Halliday yang lebih sederhana.13

Semiotika sosial merupakan bagian dari metode analisis wacana.

Metode analisis wacana sebagai metodologi penelitian sendiri terbagi atas

beragam metode analisis wacana, baik sebagai Critical Discourse Analysis

(CDA) maupun sebagai analisis teks. Metode analisis wacana sebagai

CDA kita kenal berbagai model seperti CDA model Norman Fairclough

atau CDA Ruth Wodak. Sedangkan metode analisis wacana sebagai

analisis teks terdiri dari semiotika, analisis sosiologis, analisis marxis,

psikoanalisis, analisis framing dan analisis semiotika sosial.14

Seperti halnya dalam analisis wacana, pada umumnya ada tiga jenis

masalah yang hendak diulas dalam analisis semiotik.15

Yang pertama

adalah masalah makna (the problem of meaning) yaitu cara seseorang

memahami sebuah pesan, dan bagaimana struktur yang terkandung dalam

pesan tersebut. Kedua, masalah tindakan (the problem of action) yaitu

pengetahuan bagaimana memperoleh sesuatu melalui pembicaraan. Ketiga,

masalah koherensi (problem of coherence) yaitu cara membentuk suatu

pola pembicaraan agar masuk akal dan dapat dipahami.

13

Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi: Analisis Praktis bagi Penelitian

dan Skripsi Komunikasi h. 29-30. 14

Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2006), h. 79. 15

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing, h. 148.

Page 40: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

28

Semiotika sosial dijelaskan dalam buku Michael Alexander

Kirkwood Halliday (M.A.K Halliday) yang berjudul Language Social

Semiotic sebagai semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang

dihasilkan oleh manusia yang berwujud lambang, baik lambang berwujud

kata, maupun lambang berwujud kata dalam satuan yang disebut kalimat.16

Dengan kata lain, semiotika sosial ini dapat digunakan sebagai metode

untuk menelaah sistem tanda yang terdapat dalam bahasa.

Pandangan Halliday yang pertama adalah bahasa sebagai semiotika

sosial. Hal ini berarti bahwa bentuk-bentuk bahasa adalah representasi

dunia yang dikonstruksikan secara sosial. Dalam hal ini istilah semiotik

digunakan untuk memberi batasan terhadap sudut pandang yang digunakan

untuk melihat bahasa, yakni bahasa sebagai salah satu dari sejumlah sistem

makna yang bersama-sama membentuk budaya manusia.17

Halliday menekankan bahwa bahasa adalah sebuah produk sosial.

Tidak ada bahasa yang vakum sosial, namun selalu berhubungan erat

dengan aspek sosial. Bahasa sebagai semiotik sosial, dapat diartikan

sebagai menafsirkan bahasa dalam konteks sosiokultural, tempat

kebudayaan tersebut ditafsirkan dalam terminologis semiotik sebagai

sebuah sistem informasi. Dalam bahasan yang lebih jelas, bahasa itu tidak

berisi kalimat-kalimat, namun bahasa itu berisi “teks” atau “wacana”, yang

16

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing. h. 101. 17

Anang Santoso, “Jejak Halliday dalam Linguistik Kritis dan Analisis Wacana Kritis.”

Bahasa dan Seni, Tahun 36, Nomor I (Februari 2008), h.2

Page 41: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

29

dapat diartikan sebagai pertukaran makna (exchange of meaning) dalam

konteks interpersonal. Mengkaji bahasa pada hakikatnya adalah mengkaji

teks atau wacana.18

Teks dalam pandangan Halliday dimaknai secara dinamis. Teks

dimaknai sebagai bahasa yang berfungsi yang melaksanakan tugas dalam

konteks situasi. Maka bahasa hidup yang berkaitan dengan konteks situasi

dimaknai sebagai teks. Teks, sebagaimana telah dikemukakan, adalah

suatu contoh proses dan hasil dari makna sosial dalam konteks situasi

tertentu.19

Terkait teks, Halliday memberikan penjelasan sebagai berikut

terhadap teks. Pertama, Teks merupakan pilihan semantik dalam konteks

sosial yakni suatu cara pengungkapan makna lewat bahasa lisan atau

tulis.20

Teks tidak didefinisikan dari ukuran. Meskipun teks dapat diartikan

sebagai sesuatu diatas kalimat, namun bagi Halliday itu merupakan salah

tunjuk pada kualitas teks. Dalam kenyataannya kalimat-kalimat itu lebih

merupakan realisasi teks daripada merupakan sebuah teks tersebut. Kita

tidak bisa merumuskan teks itu lebih besar atau lebih besar daripada

kalimat atau klausa. Sebuah teks tidak tersusun dari kalimat-kalimat atau

klausa tetapi direalisasikan dari kalimat-kalimat.

18

Anang Santoso, “Jejak Halliday dalam Linguistik Kritis dan Analisis Wacana Kritis.”,

h.2. 19

M.A.K Halliday dan Ruqaiya Hasan, Bahasa, Konteks, dan Teks: Aspek-aspek Bahasa

dalam pandangan semiotik sosial. (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1992), h. 13-15. 20

M.A.K Halliday, Language as Social Semiotic. The Interpretation of Language and

Meaning (London: Edward Arnold, 1978), h. 135.

Page 42: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

30

Kedua, teks dapat memproyeksikan makna kepada level yang lebih

tinggi, yang kemudian disebut Halliday dengan istilah latar depan

(foreground).21

sebuah teks juga merupakan realisasi dari level yang lebih

tinggi dari interpretasi, kesastraan, sosiologis, psikoanalitis, dan

sebagainya yang dimiliki oleh teks itu, selain dapat direalisasikan dalam

level-level sistem lingual yang lebih rendah seperti sistem leksikogramatis

dan fonologis.

Ketiga, teks merupakan sebuah peristiwa sosiologis, yakni

bertemunya semiotik melalui makna-makna yang berupa sistem sosial

yang saling dipertukarkan yang bisa disebut sebagai proses

sosiosemantis.22

Individu masyarakat adalah seorang pemakna (meaner)

melalui tindakan pemaknaan bersama individu lainnya kemudian realitas

diciptakan, dijaga terus menerus dan dimodifikasi. Karena pada intinya

esensi teks adalah adanya interaksi. Dalam pertukaran makna tersebut

terjadilah perjuangan semantik antara individu yang terlibat. Karena

perjuangan tersebut maka makna selalu bersifat ganda. Dengan demikian

pilihan bahasa merupakan perjuangan untuk memilih kode-kode bahasa

tertentu.

21

M.A.K Halliday, Language as Social Semiotic. The Interpretation of Language and

Meaning, h. 137. 22

M.A.K Halliday, Language as Social Semiotic. The Interpretation of Language and

Meaning, h. 139.

Page 43: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

31

Keempat, situasi adalah faktor penentu teks. Perubahan dalam

sistem sosial akan direfleksikan dalam teks dan situasi menentukan bentuk

dan makna teks karena menurut Halliday makna adalah sistem sosial.23

Dalam pandangan Halliday, teks selalu diliputi oleh dua konteks

yakni konteks situasi dan budaya. Ini berarti bahwa teks selalu menyatu

dalam konteks nya baik dari pembentukan maupun pemahaman. Inilah

yang kemudian berpengaruh terhadap cara pandang terhadap wacana.

Wacana adalah teks dalam konteks bersama-sama. Wacana diproduksi,

dimengerti lalu ditafsirkan dalam konteks tertentu. Titik perhatian analisis

wacana adalah menggambarkan teks dan konteks secara bersama dalam

suatu proses komunikasi. Tidak ada tindakan komunikasi tanpa partisipan,

antar teks, situasi karena bahasa selalu berada dalam konteks.24

Dengan demikian, semiotika sosial itu sendiri merupakan suatu

pendekatan yang memberi tekanan pada konteks sosial, yaitu pada fungsi

sosial yang menentukan bentuk bahasa. Perhatian utamanya terletak pada

hubungan antara bahasa dengan struktur sosial dengan memandang

struktur sosial sebagai satu segi dari sistem sosial.25

Dalam menganalisis wacana menggunakan pendekatan semiotika

sosial M.A.K Halliday, ada tiga unsur yang menjadi pusat perhatian

23

M.A.K Halliday, Language as Social Semiotic. The Interpretation of Language and

Meaning, h. 141. 24

Anang Santoso, “Jejak Halliday dalam Linguistik Kritis dan Analisis Wacana Kritis.”,

h. 12. 25

M.A.K Halliday dan Ruqaiya Hasan, Bahasa, Konteks, dan Teks: Aspek-aspek Bahasa

dalam pandangan semiotik social, h. 5.

Page 44: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

32

penafsiran teks secara kontekstual. Ketiga unsur tersebut kemudian yang

akan menjadi teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisis teks

pemberitaan di media massa pada penelitian ini. Ketiga unsur tersebut

adalah:26

1. Medan Wacana (Field of Discourse) yaitu menunjuk pada hal yang

sedang terjadi atau sedang berlangsung. Apa yang dijadikan wacana

oleh pelaku yang dalam konteks ini adalah media massa online

mengenai sesuatu yang sedang terjadi di lapangan peristiwa.

2. Pelibat Wacana (Tenor of Discourse) yaitu menunjuk kepada orang-

orang yang dicantumkan dalam teks berita tersebut, atribut dan

kedudukan sosial mereka. Dengan kata lain, siapa saja yang dikutip

dalam teks berita dan bagaimana sumber tersebut digambarkan sifatnya.

3. Sarana Wacana (Mode of Discourse) yaitu menunjuk pada sarana yang

digunakan yakni bagian yang diperankan oleh bahasa. Bagaimana

media massa sebagai komunikator menggunakan gaya bahasa untuk

menggambarkan medan situasi dan pelibat yang dikutip dalam teks

berita. Apakah menggunakan bahasa yang diperhalus atau vulgar.

26

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing, h. 148.

Page 45: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

33

B. Konseptualisasi Pemberitaan

1. Pengertian Berita

Menurut KBBI definisi berita yaitu cerita atau keterangan

mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.27

Satu hal yang perlu

dicermati dalam kalimat tersebut adalah kejadian atau peristiwa yang

hangat. Hangat tentu saja memberi pengertian bagi kita yaitu sesuatu yang

baru saja terjadi dan penting untuk diketahui oleh khalayak.

Berita dapat didefinisikan sebagai laporan mengenai sebuah

peristiwa, kejadian, gagasan, maupun fakta yang menarik perhatian dan

bersifat penting. Dalam konteks berita yang dimuat di media massa

tentunya merupakan hal penting yang disampaikan dan dimuat oleh media

massa agar diketahui dan menjadi kesadaran umum.28

Sebuah fakta menjadi sebuah berita ketika dilaporkan, artinya jika

tidak dilaporkan dan diberitahukan melalui media massa dan tidak

disampaikan kepada khalayak umum untuk diketahui, maka hal tersebut

bukanlah sebuah berita. Karena fakta yang tidak menjadi kesadaran umum

tersebut adalah fakta yang tersembunyi.29

Sementara itu menurut Sudirman Tebba, secara singkat

menyatakan bahwa berita merupakan jalan cerita tentang peristiwa. Oleh

sebab itu menurutnya peristiwa dan jalan cerita merupakan dua hal

27

http://kbbi.web.id/berita Diakses pada 7 Agustus 2016 Pukul 20:30 WIB. 28

Sedia Willing Barus, Jurnalistik; Petunjuk Teknis Menulis Berita (Jakarta: Erlangga,

2010), h.26. 29

Sedia Willing Barus, Jurnalistik; Petunjuk Teknis Menulis Berita, h.27.

Page 46: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

34

penting. Sebuah peristiwa tanpa jalan cerita bukan merupakan sebuah

berita dan cerita tanpa peristiwa juga bukan berita.30

Berdasarkan berbagai definisi yang telah dikemukakan diatas, kita

dapat menarik kesimpulan bahwa berita dapat didefinisikan sebagai

sebuah kejadian atau peristiwa penting yang baru saja terjadi serta

memiliki jalan cerita yang kemudian disampaikan kepada khalayak umum.

2. Nilai Berita

Ada beberapa elemen tertentu yang harus dipenuhi untuk

menjadikan sebuah berita menjadi bernilai. Nilai sebuah berita ditentukan

oleh seberapa jauh hal-hal tersebut dapat dipenuhi yang kemudian akan

menjadi tolak ukur penting atau tidaknya sebuah berita. Beberapa hal

tersebut merupakan elemen nilai berita yang membuat berita memiliki

daya tarik.

Hal-hal yang harus dimiliki sebuah berita diantaranya adalah harus

memiliki accuracy, yakni sebuah berita haruslah akurat, cermat dan teliti

tidak asal dan menimbulkan kebingungan. Kemudian universality, yakni

sebuah berita haruslah berlaku umum. Selanjutnya, fairness, yakni sebuah

berita harus lah bersifat jujur, artinya sebuah berita berisi nilai-nilai

kebenaran dan bukan sebuah kebohongan untuk publik, serta harus adil

dan tidak memihak salah satu pihak saja. Humanity, yakni sebuah berita

memiliki nilai kemanusiaan di dalamnya. Dan yang terakhir adalah

30

Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru (Jakarta: Kalam Indonesia, 2005) h. 55.

Page 47: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

35

immediate yaitu segera, artinya berita harus segera sampaikan agar selalu

menjadi kabar yang hangat dan aktual.31

Menurut Septiawan Santana beberapa elemen nilai berita yang

mendasari pelaporan kisah berita diantaranya adalah:32

1. Immediacy, yaitu hal yang berkaitan dengan kesegaran peristiwa yang

dilaporkan atau kerap disebut timeliness. Unsur waktu merupakan hal

yang sangat penting dalam berita karena sebuah berita sering

dinyatakan sebagai peristiwa yang dilaporkan dan baru saja terjadi.

2. Proximity, yaitu berkaitan dengan kedekatan dengan pembaca. Orang-

orang akan tertarik dengan berita yang menyangkut peristiwa disekitar

mereka dan dalam keseharian mereka.

3. Consequence, yaitu berkaitan dengan konsekuensi dalam berita dan

berpengaruh bagi khalayak.

4. Conflict, yaitu peristiwa-peristiwa yang mengandung konflik di

dalamnya seperti perang, demonstrasi, criminal, perseteruan dan

sebagainya.

5. Oddity, yaitu berita yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa tidak

biasa dan jarang ditemui yang akan jadi perhatian masyarakat.

6. Sex, yaitu berkaitan dengan skandal yang ada di dalam pemberitaan.

31

Sedia Willing Barus, Jurnalistik; Petunjuk Teknis Menulis Berita, h.26. 32

Septiawan Santana K, Jurnalisme Kontemporer (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2005) h. 18-20.

Page 48: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

36

7. Emotion, yaitu yang sering dikenal dengan sebutan human interest,

yakni kisah yang menyentuh nilai kemanusiaan di dalamnya seperti

kesedihan, kemarahan, simpati, cinta dan sebagainya.

8. Prominence, yaitu berkaitan dengan unsur keterkenalan seseorang,

tokoh maupun orang-orang penting di dalam berita.

9. Suspense, yaitu berkaitan dengan sesutau peristiwa yang ditunggu-

tunggu oleh masyarakat.

10. Progress, yaitu berkaitan dengan perkembangan sebuah peristiwa.

3. Teknis Penulisan Berita

Dalam penulisan berita, wartawan kerap menggunakan bahas

ajurnalistik sesuai dengan karakter atau gaya tulisannya. Bahasa jurnalistik

merupakan salah satu ragam bahasa kreatif yang digunakan kalangan pers

dalam penulisan di media massa yang juga kerap disebut bahasa pers.

Dalam penulisan di media massa, bahasa jurnalistik juga disesuaikan

dengan jenis beritanya. Kini bahasa jurnalistik mulai beragam digunakan

untuk menulis berita ekonomi, politik, tajuk rencana dan lainnya

disesuaikan dengan angle tulisan, sumber berita dan keterbatasan media

massa.33

Dalam penggunaannya, menurut J.S badudu yang dikutip Eni

Setiati, bahasa jurnalistik memiliki cirri khas tersendiri diantaranya adalah

33

Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan (Yogyakarta: Andi Offset,

2005), h. 86-87.

Page 49: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

37

singkat, padat, sederhana, jelas, lugas dan menarik. Serta tetap

berpedoman pada kaidah bahasa Indonesia yang baku.34

Dalam kaidah penulisan berita dikenal teknik penulisan yang sering

digunakan yakni teknik penulisan piramida terbalik. Suatu teknik

penulisan yang dalam konteks menulis berita harus dimulai dari hal yang

terpenting dengan porsi yang lebih banyak hingga mengerucut kebawah

dengan menuliskan hal-hal yang kurang penting atau sebagai pelengkap

dengan porsi yang lebih sedikit.

Bentuk piramida terbalik ini membuat jurnalis harus segera

mengurutkan laporan beritanya. bagian atasnya lebar, bagian bawahnya

kemudian menyempit. Isi berita ditekankan pada bagian awal, selanjutnya

semakin ke bawah menuju bagian akhir semakin tidak penting dengan

sisipan keterangan. Bagian yang paling atas merupakan ruang penulis

untuk ringkasan isi berita (summary statement), kemudian dilanjutkan

dengan penjelasan, yakni pengembangan detil-detil, fakta dan

sebagainya.35

34

Eni Seiati, Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan (Yogyakarta: Andi Offset,

2005) h. 87. 35

Septiawan Santana K, Jurnalisme Kontemporer, h.22-23.

Page 50: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

38

Sangat Penting

Penting

Tidak

Penting

Gambar 2: Piramida Terbalik Pemberitaan

Kemampuan seorang jurnalis dalam menulis berita diuji pada

bagian lead ini. Karena lead merupakan paragraf awal atau pembukaan

yang meringkas keseluruhan isi berita. Apabila dalam lead ini

penulisannya dianggap tidak menarik, maka jangan harap isi berita akan

dibaca. Karena dengan membaca dua paragraph di awal saja pembaca bisa

mengetahui inti informasi tersebut. Sehingga jika isinya menarik tentu

pembaca akan membaca berita secara keseluruhan.

Beberapa manfaat dari teknik penulisan piramida terbalik ini antara

lain: Pertama, nilai sebuah berita dapat langsung ditulis tanpa mengunakan

penjelasan yang lebih panjang atau detail, sehingga secara singkat

pembaca dapat memahami dari isi berita tanpa harus membaca

keseluruhan isi berita. Kedua, keterbatasan kolom atau ruang memudahkan

redaktur atau editor untuk menyederhanakan panjang tulisan berita.36

36

Suhaemi dan Rulli Nasrullah, Bahasa Jurnalistik, h.27.

Page 51: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

39

Dalam teknik penulisan ini, ringkasan pesannya haruslah

mengandung kelengkapan informasi yang mencakup unsur-unsur

pemberitaan yakni menggunakan formula penulisan 5W+1H, yaitu:37

1. Who. Berita harus mengandung unsur siapa. Sebuah berita harus

menyebutkan sumber yang jelas. Sumber siapa tersebut bisa mengacu

kepada individu, kelompok, lembaga dan sebagainya. Karena kita tidak

boleh membuat sebuah berita yang tidak jelas sumbernya yang akan

memunculkan keraguan akan kebenaran berita tersebut.

2. What. Setelah mengetahui sumber berita, selanjutnya penting untuk

mengetahui apa yang dikatakannya, who to say what. Dengan kata

lain, apa adalah mencari tahu hal yang menjadi topik berita tersebut.

Jika menyangkut suatu peristiwa atau kejadian, yang menjadi apa

adalah kejadian atau peristiwa itu.

3. Where. Berita juga harus merujuk pada tempat kejadian; dimana

terjadinya peristiwa tersebut.

4. When. Unsur penting berikutnya yang harus terkandung dalam isi

berita adalah kapan terjadinya peristiwa tersebut.

5. Why. Kelengkapan unsur sebuah berita harus dapat menjelaskan

mengapa peristiwa tersebut sampai terjadi. Hal ini berkaitan dengan

tujuan untuk memenuhi rasa ingin tahu pembaca mengenai penyebab

terjadinya suatu peristiwa. Setiap peristiwa tidak pernah terjadi begitu

saja dan selalu punya alasan mengapa bisa terjadi. Alasan mengapa

37

Sedia Willing Barus, Jurnalistik; Petunjuk Teknis Menulis Berita, h.36.

Page 52: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

40

sampai terjadi juga perlu disampaikan atau dijelaskan kepada pembaca

demi memenuhi rasa ingin tahunya.

6. How. Bagaimana terjadinya suatu peristiwa juga sangat dinantikan

oleh pembaca. Masyarakat yang sudah mengetahui mengapa suatu

peristiwa terjadi tentu akan menuntut lebih jauh tentang bagaimana

persisnya peristiwa tersebut terjadi.

C. Media Online

Media massa yang kita kenal saat ini meliputi 3 kelompok, yaitu

media cetak, media elektronik dan media online. Media cetak sendiri

merupakan media yang paling awal muncul dengan beragam bentuk

seperti koran, tabloid, dan majalah. Selanjutnya media elektronik hadir

dengan bentuk televisi dan radio. Lalu, yang terakhir ialah hadirnya media

online.

Media online merupakan media yang terhubung dengan internet.

Banyak yang menilai bahwa media online merupakan media elektronik,

namun para pakar memisahkan keduanya tersendiri. Alasannya, media

online menggunakan gabungan dari proses media cetak dengan menulis

informasi atau berita yang kemudian disalurkan melalui perangkat

elektronik, tetapi juga berhubungan dengan komunikasi personal yang

terkesan perorangan.38

38

Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008),

h.13.

Page 53: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

41

Pada dasarnya media online memiliki karakteristik tersendiri yang

berbeda dengan jenis media massa lainnya, diantaranya sebagai berikut:39

1. Sifat komunikasinya dua arah (interaktif).

2. Komunikatornya bisa lembaga atau personal.

3. Isi pesannya lebih personal/individual.

4. Informasi diterima publik tidak secara serentak, namun dengan

kebutuhan komunikannya.

5. Publiknya bisa homogen.

Dalam hal penulisan, sebenarnya sama saja berita di media online

dengan media cetak. Perbedaan mendasarnya adalah hanya pada

formatnya di internet. Yang muncul pada bagian awal mungkin judulnya

saja yang berbentuk link atau paling banyak sampai lead-nya. Bila

pembaca ingin mengetahui informasi selengkapnya, dia harus meng-klik

link tersebut. Dengan cara tersebut pengguna internet bisa memilih

informasi yang diinginkannya.40

Pada saat surat kabar menjadi online, peran gate keeper menjadi

hilang. Sebaiknya surat kabar tradisional agar menyerahkan peran ini

dengan menyediakan link-link ke situs-situs berita yang terhubungkan

bukannya memutuskan kisah mana yang seharusnya disertakan.

Menurut Septiawan Santana, dalam media massa sejarah

memperlihatkan bahwa sebuah teknologi baru yang muncul tidak pernah

39

Diah Wardhani, Media Relation: Sarana Membangun Reputasi Organisasi

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h.22-23. 40

Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik), h.179.

Page 54: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

42

menghilangkan teknologi yang lama. Seperti kemunculan radio yang

menggantikan surat kabar, kemudian kemunculan televisi tetap tidak bisa

secara total menghilangkannya, hanya menciptakan sebuah alternatif dan

khalayak baru. Maka sudah tentu dikatakan bahwa jurnalisme online

mungkin tidak akan bisa menggantikan sepenuhnya bentuk-bentuk media

lama yang sudah ada. Melainkan menciptakan suatu cara yang unik dan

berbeda untuk memproduksi dan mendapatkan konsumen berita. Jadi,

menurutnya jurnalisme online tidak akan menghapuskan jurnalisme

tradisional, namun meningkatkan intensitasnya dengan menggabungkan

fungsi-fungsi dari teknologi internet dengan media tradisional.41

Teori konvergensi memperkuat hal tersebut. Yang menyatakan

bahwa setiap model media terbaru cenderung merupakan perpanjangan,

atau evolusi dari model terdahulu dan bentuk media massa akan terus

berkembang dari sejak awal siklus penemuannya. Dalam konteks ini,

internet merupakan medium terbaru yang mengkonvergensikan seluruh

karakteristik dari model-model terdahulu. Maka, yang berubah adalah

mode-mode produksi serta perangkat-perangkat yang digunakannya,

bukan substansinya.42

Harus diakui jurnalisme media online memiliki sejumlah

keunggulan dibandingkan dengan jurnalisme media cetak. Pertama, berita-

berita yang disampaikan lebih cepat karena selalu di-update, bahkan

41

Septiawan Santana K, Jurnalisme Kontemporer, h. 135. 42

Septiawan Santana K, Jurnalisme Kontempore, h. 135

Page 55: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

43

hingga setiap beberapa menit. Kedua, untuk mengakses berita-berita yang

disajikan, tidak hanya melalui perangkat komputer saja, namun juga bisa

menggunakan ponsel yang lebih praktis. Ketiga, pembaca media online

dapat memberikan tanggapan dan komentarnya secara langsung terhadap

berita-berita yang ditampilkan dengan hanya mengetik pada kolom

komentar yang telah disediakan.43

Media online juga memiliki kelebihan tersendiri dengan

informasinya yang bersifat personal yang artinya dapat diakses kapan saja,

dimana saja dan oleh siapa saja selama terhubung dengan internet dan

memiliki perangkat yang dibutuhkan. Selanjutnya pencarian berita pun

menjadi lebih mudah, karena data yang tersimpan dalam server di media

online akan terus ada sampai kapanpun selama tidak dihapus.

Selain memiliki kelebihan, media online juga tentunya memiliki

kekurangannya sendiri. Beberapa diantaranya adalah terletak pada

peralatan dan kemampuan penggunannya. Media online harus

menggunakan perangkat komputer, atau minimal telepon selular dan

tentunya terhubung dengan jaringan internet. Masalahnya adalah biayanya

yang relatif mahal di Indonesia serta saat ini belum seluruh wilayah di

Indonesia sudah memiliki jaringan internet. Selain itu pula masih banyak

orang yang belum mampu menguasai dan menggunakan internet.44

43

Zaenuddin HM, The Journalist; Bacaan Wajin Wartawan, Redaktur, Editor dan Para

Mahasiswa Jurnalistik, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011), h. 3-4. 44

Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik), h.25.

Page 56: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

44

D. Aliran Sesat

1. Profil Ormas Gafatar

Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) merupakan organisasi

kemasyarakat yang resmi berdiri di Jakarta pada tanggal 14 Agustus

2011 yang berlambangkan bendera “Fajar yang terbit dari Timur dengan

dua belas sinar”. Gafatar sendiri merupakan organisasi kemasyarakatan

yang berasaskan Pancasila dan Legalitas pendiriannya terdapat dalam

UUD 1945 pasal 28, UU No. 8 tahun 1985 tentang Orkemas dan Akte

pendirian ormas No. 01 tanggal 05 September 2011.45

Sebagaimana sebuah organisasi kemasyarakatan, Gafatar memiliki

visi dan misi. Visi Gafatar adalah terwujudnya tata kehidupan masyarakat,

bangsa dan negara yang damai sejahtera, beradab, berkeadilan dan

bermartabat di bawah naungan Tuhan Yang Maha Esa melalui penyatuan

nilai-nilai luhur bangsa, peningkatan kualitas ilmu dan intelektualitas, serta

pemahaman dan pengamalan nilai-nilai universal agar menjadi rahmat bagi

semesta alam.46

Sementara misi dari Gafatar yaitu memperkuat solidaritas,

kebersamaan, persatuan, dan kesatuan khususnya antar sesama elemen

bangsa Indonesia serta dunia pada umumnya. Selain itu, juga memupuk

saling pengertian dan kerja sama antar sesama lembaga yang memiliki

45

http://gafatarian.blogspot.co.id/2015/01/apa-itu-gerakan-fajar-nusantara-gafatar.html.

Diakes tanggal 27 Mei 2016 pukul 20.00 WIB. 46

http://gafatarian.blogspot.co.id/2015/01/apa-itu-gerakan-fajar-nusantara-gafatar.html.

Diakes tanggal 27 Mei 2016 pukul 20.00 WIB.

Page 57: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

45

kepedulian dan perhatian terhadap upaya perdamaian dan kesejahteraan

dunia.47

Pendirian Organisasi Kemasyarakatan Gerakan Fajar Nusantara

(GAFATAR) memiliki tujuan sebagai berikut:48

1. Sebagai wadah menghimpun putra-putri Nusantara dalam menyatukan

pemahaman moral kemanusiaan dan kebangsaan yang inklusif, kokoh,

cerdas, dan menyatu.

2. Sebagai sarana komunikasi dan menumbuhkan persaudaraan diantara

sesama putra-putri Nusantara baik di indonesia maupun di negara-negara

lain di dunia

3. Mempertahankan dan memperjuangkan cita-cita luhur bangsa yang

termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

4. Mewujudkan dan melahirkan kader-kader pemimpin bangsa yang jujur,

berani, tegas, adil, cakap, ber-integritas, bijaksana, cerdas dan sehat,

dengan berlandaskan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.

Dari seluruh visi, misi, serta tujuan yang dimiliki oleh Ormas

Gafatar, ternyata dinilai hanya sebagai kedok untuk menutupi kesesatan

ajaran Gafatar. Berbagai kejanggalan bermunculan dalam Ormas Gafatar

ini yang kemudian memunculkan keresahan di masyarakat.

47

http://gafatarian.blogspot.co.id/2015/01/apa-itu-gerakan-fajar-nusantara-gafatar.html.

Diakes tanggal 27 Mei 2016 pukul 20.00 WIB. 48

http://gafatarian.blogspot.co.id/2015/01/apa-itu-gerakan-fajar-nusantara-gafatar.html.

Diakes tanggal 27 Mei 2016 pukul 20.00 WIB.

Page 58: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

46

Menurut Abu Deedat Syihab yang dikutip Voa-Islam.com, Gafatar

merupakan penjelmaan aliran sesat Al Qiyadah Al Islamiyah yang

kemudian berganti nama menjadi Komunitas Millah Abraham (Komar)

pimpinan Ahmad Mushoddeq. Hal ini terlihat dari para deklaratornya yang

merupakan penganut sekte sesat tersebut. Gafatar tetap menganut aqidah

sesat yang dikembangkan Mushoddeq lalu mencoba melegalkan diri dalam

bentuk ormas sebagai strateginya.49

Sementara itu, menurut Abdul Jamal Malik yang dikutip Tempo.co,

Gafatar merubah format menjadi sebuah organisasi yang modern agar

menghindari tekanan dari pemerintah. Kementerian Agama pernah

meneliti aktivitas Gafatar sejak tahun lalu. Berdasarkan penelitian tersebut,

Gafatar saat ini memiliki puluhan ribu pengikut yang tersebar di seluruh

provinsi. Dan para pengurus tersebut dilantik langsung oleh Musadeq.50

Seperti yang diketahui, Musadeq alias Abdussalam merupakan

terpidana kasus penistaan agama. Majelis hakim Pengadilan Jakarta

Selatan menjatuhkan vonis 4 tahun penjara karena menyebarkan ajaran

sesat lewat Al Qiyadah Al Islamiyah. Ajaran ini tidak menganjurkan

ibadah salat dan meyakini nabi lain setelah Muhammad. Ajaran ini

dikembangkan Musadeq akibat perbedaan haluan dengan pendiri Negara

Islam Indonesia KW IX, Panji Gumiwang. Vonis pengadilan kala itu tak

49

http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2012/04/13/18653/gafatar-sama-sesatnya-

dengan-alqiyadah-buatan-nabi-palsu-moshaddeq/#sthash.ARC5yfOb.dpbs. Diakes tanggal 27 Mei

2016 pukul 21.20 WIB. 50

https://m.tempo.co/read/news/2016/01/13/078735611/ini-profil-tokoh-pendiri-gafatar.

Diakes tanggal 27 Mei 2016 pukul 22.31 WIB.

Page 59: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

47

menyurutkan upaya Musadeq untuk menyebarluaskan ajarannya. Ia

kembali mengajak para pengikutnya mendirikan Komunitas Millah

Abraham (KOMAR). Organisasi inilah yang kemudian bersalin rupa

menjadi Gafatar. Organisasi ini cepat menuai simpati karena banyak

berperan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan51

.

Aliran Komunitas Millah Abraham (KOMAR), merupakan aliran

yang muncul di wilayah kecamatan Haurgelis Kabupaten Indramayu, Jawa

Barat. Yang kemudian mendapatkan tanggapan yang serius dari berbagai

pihak seperti MUI, Kapolres Indramayu, pemuka agama setempat dan

masyarakat setempat serta menjadi pemberitaan di media massa.

Kemunculannya kian hari makin meresahkan karena pertumbuhan dan

perkembangan aliran tersebut yang semakin hari mengalami peningkatan.

Karena aliran ini termasuk aliran sesat sesuai dengan tinjauan MUI yang

mengacu pada hasil Munas MUI tahun 2005 yang menentukan 10 Kriteria

aliran sesat.52

51

https://m.tempo.co/read/news/2016/01/13/078735611/ini-profil-tokoh-pendiri-gafatar.

Diakes tanggal 27 Mei 2016 pukul 22.31 WIB. 52

Puslitbang Kementrian Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI,

Respon Masyarakat Terhadap Aliran dan Paham Keagamaan Kontemporer di Indonesia (Jakarta:

2014) h. 203-204.

Page 60: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

48

2. Indikator aliran dan gerakan keagamaan bermasalah ditinjau dari

peraturan perundang-undangan

Mengacu pada konstitusi dan peraturan perundang-undangan,

indikator suatu aliran dan gerakan keagamaan dianggap bermaslah

apabila:53

a. Membahayakan ketertiban publik, seperti penafsiran dan

penyebaran agama yang nyata-nyata menyimpang,

menyesatkan, menyulut masalah dan mendorong kekacauan

atau kerusuhan di tengah masyarakat.

b. Membahayakan kesalamatan jiwa, seperti mengajarkan kepada

para pengikutnya untuk melukai diri sendiri dan atau orang

lain.

c. Mengganggu akhlak publik, seperti ajaran yang

memperbolehkan seks bebas dan perzinaan.

d. Membahayakan kesehatan publik, seperti ajaran yang

memperbolehkan menggunakan obat-obatan terlarang.

e. Melanggar hak-hak dasar orang lain, seperti pengkonsepsian

dan penafsiran ajaran agama yang dalam penyebarannya

memaksakan pencucian otak orang lain baik secara langsung

maupun tak langsung (Brain washing); memobilisasi

pendanaan secara manipulatif dari masyarakat.

53

Puslitbang Kementrian Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI ,

Pedoman Penanganan Aliran dan Gerakan Keagamaan Bermasalah di Indonesia.(Jakarta:2014),

h.19-20

Page 61: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

49

f. Menyebarkan kebencian dan permusuhan di tengah

masyarakat, seperti syiar-syiar baik secara lisan maupun tertulis

yang menghalalkan darah orang lain bahkan orangtua kandung,

atau mendorong orang lain melakukan kekerasan fisik dan

terror.

g. Menganjurkan dan mengajarkan makar terhadap pemerintahan

yang sah serta tidak mengakui Pancasila dan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

3. Kriteria Paham dan Aliran Sesat menurut Majelis Ulama

Indonesia (MUI) pusat.

Di bawah ini adalah 10 kriteria paham dan aliran sesat (dalam

Islam) menurut ketetapan MUI hasil Munas tahun 2007. Kriteria ini tidak

serta merta menjadi dasar penindakan dan penanganan terhadap pengikut

aliran yang dianggap sesat tersebut, sebelum ada vonis dari pengadilan.

Kriteria ini dapat digunakan sebagai rujukan awal untuk melihat dan

menganalisa aliran-aliran keagamaan (Islam) guna ditindak lanjuti secara

hukum. Sepuluh kriteria tersebut adalah :54

1. Mengingkari salah satu dari rukun iman yang enam.

2. Meyakini dan atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan Al-

Qur‟an dan Sunnah.

54

Puslitbang Kementrian Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI ,

Pedoman Penanganan Aliran dan Gerakan Keagamaan Bermasalah di Indonesia, h.20-21.

Page 62: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

50

3. Meyakini turunnya wahyu setelah Al-Qur‟an.

4. Mengingkari otentisitas atau kebenaran isi Al-Qur‟an.

5. Menafsirkan Al-Qur‟an tidak sesuai pada kaidah-kaidah tafsir.

6. Megingkari Hadits Nabi sebagai sumber ajaran Islam.

7. Menghina atau melecehkan atau merendahkan para nabi dan rasul.

8. Mengingkari Nabi Muhammad sebagai nabi dan rasul.

9. Mengubah, menambah dan atau mengurangi pokok-pokok ibadah yang

telah ditetapkan oleh Syari‟ah, seperti haji tidak ke Baitullah, shalat

wajib tidak 5 waktu.

10. Mengkafirkan sesama muslim.

4. Dampak Aliran Sesat

Paham, aliran, dan gerakan kegamaan baru bermasalah yang

banyak berbenturan dengan paham, aliran dan gerakan keagamaan yang

telah lama mapan, dari segi sosiokultural dapat menimbulkan dampak

sebagai berikut:55

1. Dampak terhadap korban atau pengikut dapat berupa:

a. Pengucilan oleh keluarga baik secara sosial maupun ekonomi.

b. Terganggunya pendidikan korban baik prestasi belajar, disiplin

maupun berkelanjutan pendidikan.

c. Penghujatan dan pendiskreditan oleh pihak yang menentang.

55

Puslitbang Kementrian Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI ,

Pedoman Penanganan Aliran dan Gerakan Keagamaan Bermasalah di Indonesia, h.24-26.

Page 63: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

51

d. Pemberitaan secara merugikan baik oleh media massa maupun

oleh masyarakat dari mulut ke mulut.

e. Keadaan psikologis yang tertekan dan terintimidasi berproses

frustrasi, konflik batin, anxietas, depressi berwujud stress

sehingga menimbulkan gejala keabnormalan jiwa seperti

kelainan jiwa (adjustive mechanism), gangguan jiwa

(psychoneuroses), penyakit jiwa (psychoses), penyakit phisik

akibat guncangan jiwa (psychosomatic), dan gangguan khusus

(specific disorders) lainnya.

f. Perubahan pola hidup yang keluar dari kebiasaan, serta

membangun relasi yang anti sosial.

g. Pelarian dari situasi dan kondisi wajar ke arah yang lebih

buruk.

h. Pemidanaan dan pemenjaraan.

2. Dampak terhadap keluarga dapat berupa:

a. Perpecahan anggota keluarga antara anak dan orang tua,

keluarga dan anggota keluarga serta kerabat lainnya.

b. Pengucilan dari masyarakat sekitar terhadap keluarga.

c. Penanggungan beban psikologis dan ekonomi atas keluarga.

d. Rentan terpengaruhi dan terindoktrinasi lebih awal (menjadi

korban).

e. Perampasan hak berkeluarga.

Page 64: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

52

f. Perampasan hak mendapatkan nafkah.

3. Dampak terhadap masyarakat dapat berupa:

a. Timbulnya aksi dan reaksi antar anggota dan kelompok

masyarakat.

b. Timbulnya konflik dalam masyarakat yang berpotensi

melahirkan disintegrasi sosial.

c. Timbulnya rasa takut akan menjadi korban penyimpangan.

d. Termanipulasi oleh paham dan ajaran yang salah.

e. Menderita kekerasan fisik dari kelompok yang tidak sepaham.

4. Dampak terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara dapat berupa:

a. Ancaman terhadap Pancasila sebagai ideologi berbangsa dan

bernegara.

b. Ancaman terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

c. Memupuk tumbuh dan berkembangnya ideologi religiusitas

baru yang merusak tatanan kekitabsucian, aqidah, peribadatan,

tarikh, dan akhlak mulia; serta mengobrak-abrik falsafah dan

regulasi acuan kehidupan berbangsa dan bernegara.

5. Dampak terhadap citra Indonesia di dunia internasional

a. Terorisme dan konflik keagamaan menjadi catatan penting

yang memengaruhi iklim investasi di Indonesia.

b. Citra Indonesia sebagai negara yang penuh kerukunan dan

harmoni di mata dunia juga menurun akibat konflik dan

Page 65: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

53

kekerasan atas dasar aliran dan gerakan keagamaan mainstream

versus aliran dan gerakan keagamaan bermasalah yang penuh

kontroversi.

Page 66: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

53

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat Pers di Indonesia

1. Masa Penjajahan Belanda

Sejarah pers di Indonesia menurut Supriyanto yang dikutip

Mondry, dapat diklasifikasikan menjadi dua periode. Periode tersebut

meliputi masa penjajahan dan masa setelah kemerdekaan hingga kini. Atas

dasar tersebut dapat dikatakan bahwa surat kabar yang tercatat muncul

pertama di Indonesia adalah Baviasche Nouvelles pada tahun 1744. Surat

kabar tersebut terbit di Batavia, dan diterbitkan oleh orang kulit putih yang

mendukung sistem pemerintahan kolonial pada masa itu.1

Dari surat kabar ini dapat diketahui pula mengenai peranan kaum

militer Belanda dan sejarah agama Kristen di Indonesia. Selain itu terdapat

pula iklan yang umumnya tentang berita kematian, penguburan, juga

mengenai iklan penawaran dan pembelian barang.2

Perkembangan sejarah pers Belanda sampai akhir abad ke-19 di

Hindia Belanda bertalian erat dengan suasana masyarakat kolonial. Para

pejabat Belanda pada saat itu memerintah dengan otoriter dan

mempertahankan sistem kasta dalam mengatur kehidupan di Hindia

Belanda. Sebuah media massa yang dapat membuka kemungkinan

1 Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia,

2008),h.30. 2 Nurudin, Jurnalisme Masa Kini (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009) h, 31.

Page 67: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

54

menyampaikan pendapat terhadap kebijakan pemerintah, tidak

mendapatkan izin terbit.3

Dari berbagai perkembangan pers tersebut, pada mulanya pers

terbit sebagai bagian usaha orang Belanda dan kemudian menjadi

pembawa kepentinganperusahaan perkebunan dan industri minyak. Isinya

belum mencermninkan persoalan-persoalan politik pada masa itu, karena

memang sejak awal pemerintah Hindia Belanda mengatur berita-berita

yang tidak berbahaya bagi pemerintah sendiri.4

Selain koran dengan nama Indonesia, banyak bermunculan koran-

koran dengan nama Cina pada saat itu, seperti Keng Po di Batavia, Lin Po

di Sukabumi, dan Sin Po di Bandung. Para pejuang di Indonesia seperti

R.M Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara) mendirikan Indonische

Persbureau pada tahun 1913 di Den Haag, Belanda. Lalu, L.N Palar di

Belanda juga mendirikan Persbureau Indonesia pada tahun 1928. R.M

Tirto Adhisoerja mendirikan Bintang Betawi pada tahun 1894-1906 di

Batavia yang kemudian berganti nama menjadi Medan Prijaji pada tahun

1906-1912, dan masih banyak media lainnya.5

2. Masa Penjajahan Jepang

Pemerintahan penjajahan Jepang melarang pers berbahasa Belanda

dan Cina. Koran berbahasa Indonesia mendapat sensor ketat dari Jepang

3 Penerbit Buku Kompas, Beberapa Segi Perkembangan Sejarah Pers di Indonesia

(Jakarta: Kompas Media Nusantara), h.25. 4 Beberapa Segi Perkembangan Sejarah Pers di Indonesia, h.30.

5 Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, h.30-31.

Page 68: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

55

dan jumlahnya hanya beberapa saja yang tersisa, antara lain Asia raja

(Jakarta), Sinar Baroe (Semarang), Sinar Matahari (Jogjakarta), Soeara

Asia (Surabaya), Kita Sumatera Shinbun (Tapanuli), Shinbun (Tarutung),

Atjeh Shinbun (Kutaraja), Kantor berita Antara diganti namanya menjadi

Domei (berbahasa Indonesia) dan Yashima (Berbahasa Jepang).6

Semasa di Indonesia, Jepang membawa serta aturan sensor

pracetaknya untuk diberlakukan di Indonesia. Jepang pula yang

memberikan kesempatan para pekerja industri pers dalam mengasah dan

melatih keterampilan dengan menyediakan aneka program pelatihan bagi

para jurnalis.7

3. Masa Orde Lama

Pada masa awal Indonesia merdeka, beberapa surat kabar terbit di

berbagai daerah, antara lain Koran Merdeka, Pedoman, dan Berita

Indonesia di Jakarta, Waspada di Medan, Mimbar Oemoem di Tebing

Tinggi, Adil di Solo, Kedaulatan Rakjat dan Kantor Berita Antara di

Jogjakarta. Sedangkan secara nasional, pada saat itu diperkirakan terdapat

sekitar 75 Surat Kabar dan Majalah, bahasa yang digunakan adalah bahasa

Indonesia, Belanda dan Cina.8

Era tahun 1950-1959 pers nasional berada pada masa pers liberal,

sesuai dengan kondisi pemerintahan yang menggunakan sistem liberal

6 Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, h.31.

7 David T. Hill, Pers di Masa Orde Baru. Penerjemah. Gita Widya Laksmini

Soerjoatmodjo (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011), h. 22. 8 Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, h.31.

Page 69: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

56

pada saat itu. Waktu itu, beberapa surat kabar muncul, seperti Soerabaja

Post dan Jawa Pos di Surabaya, Kedaulatan Rakjat dan Minggoean Pagi

di Jogjakarta, serta Pemandangan di Jakarta, dan masih banyak lagi di

daerah lainnya di Indonesia. Periode ini tercatat ada sekitar 104 surat kabar

dan 226 majalah yang terbit dan bahasa yang digunakan juga beragam;

Indonesia, Inggris, Belanda dan Cina. Setelah tahun 1954, di seluruh

Indonesia tercatat ada sekitar 286 Surat kabar yang terbit.9

Perkembangan partai politik pada masa itu ikut memengaruhi

media massa dengan munculnya surat kabar yang dibina partai politik saat

itu, seperti Soeloeh Indonesia (PNI), Harian Rakjat (PKI), Doeta

Masjarakat (NU), Abadi (Masyumi), dan Pedoman (PSI). Sesudah dekrit

presiden, Indonesia memasuki sistem demokrasi terpimpin termasuk surat

kabar dan majalah yang diseluruh Indonesia berjumlah sekitar 187 buah.

Pada masa itu cirinya, informasi media massa tidak boleh bertentangan

dangan presiden. Justru yang beroplah besar adalah media yang dikelola

partai politik, seperti Soeloeh Indonesia (PNI), Harian Rakjat (PKI),

Warta Bhakti (Baperki), Doeta Masjarakat (NU), dan Pedoman (PSI).

Surat Kabar umum yang terbit di masa itu, antara lain Merdeka (1961),

Sinar Harapan (1961) dan Kompas 1965.10

Pada masa itu, pemerintah kemudian punya maksud unrtuk

memobilisasi media massa. Ini dimaksudkan untuk membangun Indonesia

9 Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, h.31-32.

10 Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik , h.32.

Page 70: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

57

menjadi sebuah bangsa yang kuat dan bersatu. Melalui Dekrit Presiden

tahun 1962, kantor berita Antara (LKBN Antara) diposisikan tepat

dibawah presiden sebagai kantor berita nasional “semi pemerintahan”.

Sekalipun operasional sehari-hari LKBN Antara berlangsung otonom,

namun kontrol pemerintah sangat terasa. Di kurun 1960an, LKBN Antara

punya andil dalam revolusi sosial buatan Presiden Soekarno. LKBN

Antara pun ikut mendukung tumbuhnya Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dalam pemberitaannya, LKBN Antara jadi sasaran kecaman dari sederetan

media lain yang lebih konservatif.11

Pada bulan Maret 1957, pemerintah memberlakukan Undang-

Undang Darurat (dikenal sebagai Keadaan Bahaya dan Darurat Militer).

Aturan ini terbukti efektif membendung arus industri pers. Di tahun itu

pemerintah menerapkan tindakan-tindakan keras terhadap pers seperti

menginterogasi, menahan, dan memenjarakan para jurnalis, melarang

penerbitan pers dan sebagainya. Tindakan keras yang terjadi pada tahun

tersebut lebih banyak ketimbang masa antara Mei 1952 sampai Oktober

1965.12

Pada kurun waktu tersebut Soekarno betekad memberangus koran-

koran yang berbeda sikap dengan dirinya. Tanpa peduli pada dunia

internasional yang mengecam dirinya lantaran menekan pers, Soekarno

11

David T. Hill, Pers di Masa Orde Baru, h. 25-26. 12

David T. Hill, Pers di Masa Orde Baru, h. 27.

Page 71: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

58

bersikukuh. Dirinya berkata, “tidak mengizinkan kritik destruktif terhadap

kepemimpinan saya.13

Selama pemberlakuan Undang-Undang Darurat tersebut, koran-

koran dilarang terbit dengan aneka alasan „politis‟, misalnya dinilai

mendukung aspirasi daerah ketimbang pemerintah pusat atau dipandang

menghina presiden, politisi senior dan tokoh militer. Hal ini terjadi pada

Masyumi dan PSI yang mendapatkan tekanan keras oleh pemerintah.

Abadi akhirnya terpaksa tutup di penghujung tahun 1960. Awal tahun

1961 giliran Pedoman yang kena pasung. Sebaliknya, sirkulasi Harian

Rakyat meningkat secara pasti hingga mencapai angka 70.000 pada tahun

1964. Tahun 1965, Harian rakyat sempat mencatatkan angka 85.000

eksemplar sebelum akhirnya dilarang terbit bersama dengn penerbitan-

penerbitan „kiri‟ lainnya pasca kup militer 1 Oktober pada tahun tersebut.14

4. Masa Orde Baru

Pers pada periode awal Orde Baru, 1966-1975 dapat digambarkan

secara kuantitatif dari hasil penelitian Judith B. Agassi (1969). Pada tahun

1966 terdapat 132 harian di Indonesia dengan total tiras 2 juta eksemplar

dan mingguan sebanyak 114 buah dengan total tiras 1.540.200 eksemplar.

Angka ini menunjukkan kualitas pers mengalami kenaikan dibanding

dengan Demokrasi Terpimpin. Pada tahun 1965 terdapat 11 harian dengan

13

David T. Hill, Pers di Masa Orde Baru, h. 27. 14

David T. Hill, Pers di Masa Orde Baru, h. 27-28.

Page 72: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

59

total tiras 1.432.850 eksemplar dan mingguan 84 buah dengan total tiras

1.153.800 eksemplar.15

Tahun 1965 adalah kala terburuk di sepanjang sejarah pers

sepanjang Indonesia merdeka. Pada bulan Februari dan Maret tahun itu, 29

koran dilarang terbit karena mendukung kubu anti Komunis yang

ironisnya bernama Badan Pendukung Soekarno (BPS). sementara itu 46

dari 163 surat kabar ditutup tanpa alasan jelas dalam serangan balasan

pasca kekacauan politik tanggal 1 Oktober 1965. Penutupan itu dilakukan

lantaran karena sederetan surat kabar tersebut diduga terkait atau jadi

simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan onderbouw-nya. Ratusan

staf redaksi ditahan. Para pendukung „kiri‟ ditendang dari Persatuan

Wartawan Indonesia (PWI) dan kantor berita Antara. Setelah peristiwa 1

Oktober 1965, Antara limbung berat, kantor berita ini ditempatkan di

bawah komando daerah militer. Tiga puluh persen staf redaksinya masuk

penjara. Sederetan peristiwa penangkapan dan pembunuhan sejumlah

jurnalis baik yang komunis sejati maupun sekedar simpatisan, menjadi

kepingan-kepingan rangkaian teka-teki seputar pembantaian massal yang

terjadi di berbagai wilayh pedesaan pada tahun 1965-1966. Sampai

puluhan tahun kemudian, pembantaian massal ini tetap menghantui pers

Indonesia.16

15

Ahmad Zaini Abar, 1966-1974 Kisah Pers Indonesia (Yogyakarta: Lkis, 1995), h.45. 16

David T. Hill, Pers di Masa Orde Baru, h. 33-34.

Page 73: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

60

Media massa, termasuk pers khususnya media elektronik, jadi alat

penting dalam memelihara dan membantu legitimasi Orde Baru.

Pergantian politik dan kekuasaan usai peristiwa 1 Oktober 1965 kemudian

diwarnai dengan keluarnya aneka landasan hukum, salah satunya Undang-

Undang Pers tahun 1966. Undang-undang yang secara singkat

mengartikan bahwa rezim penguasa saat itu bisa mengeluarkan

pernyataan apapun yang pada intinya media bisa disetir oleh pemerintah.17

Pemberontakan G30S/PKI berakhir menyebabkan beberapa surat

kabar yang berhaluan kiri dilarang, seperti Harian Rakjat, Warta Bhakti,

dan Soeloeh Indonesia. Bersamaan dengan itu, muncul pers dan surat

kabar mahasiswa sebagai media perjuangannya, seperti Harian KAMI dan

Minggoean Mahasiswa Indonesia di Bandung.18

Gelombang bredel yang terjadi pada kurun waktu 1970-an

menimbulkan permusuhan tersembunyi antara hubungan pemerintah

dengan pers. Situasi yang akhirnya membuahkan perpecahan pada tahun

1974 dan 1978 yang ditandai dengan pembredelan massal oleh pemerintah

terhadap media massa. Media yang mencoba mengkritisi berbagai

kebijakan pemerintah, akan dilibas oleh rezim berkuasa yang otoriter pada

saat itu.19

Perjalanan pers nasional kembali mengalami peristiwa kelabu,

setelah terjadinta peristiwa 15 Januari 1974, yang dikenal dengan sebutan

17

David T. Hill, Pers di Masa Orde Baru, h. 34. 18

Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, h.32-33. 19

David T. Hill, Pers di Masa Orde Baru, h. 37.

Page 74: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

61

Malapetaka Lima Belas Januari (Malari). Beberapa surat kabar dilarang

terbit, seperti Indonesia Raja, Pedoman, Abadi, KAMI, El-Bahar,

Mingguan Mahasiswa Indonesia, dan Mingguan Srikandi. Setelah

peristiwa itu, surat kabar yang berkembang justru surat kabar independen

dan profesional. Terbukti setelah tahun 1970-an, tercatat 1.559 Surat Izin

Terbit (SIT) yang dikeluarkan pemerintah untuk persuratkabaran.20

Seperti

yang diketahui, pada saat itu para penerbitan surat kabar wajib memiliki

dua izin yang saling terkait. Dua izin tersebut adalah Surat Izin Terbit

(SIT) dari Departemen Penerangan yang nyata-nyata sebuah lembaga sipil

dan yang kedua adalah surat Izin Cetak (SIC) dari lembaga keamanan

militer KOPKAMTIB. Tanpa kedua izin tersebut, secara hukum sebuah

media tidak akan mungkin terbit. Apabila salah satunya atau kedua

lembaga tersebut mencabut izinnya, secara otomatis media itu dibredel.21

Pada bulan September 1982 intervensi pemerintah masuk lebih

dalam lagi. Guna membedakan pers umum milik lembaga independen dan

pers khusus, seperti milik perguruan tinggi atau lembaga lain, pemerintah

menetapkan surat kabar umum harus memiliki Surat Izin Usaha Penerbitan

Pers (SIUPP), sedangkan pers khusus tetap menggunakan SIT.22

Tidak banyak yang berubah dari perubahan tersebut, karena pada

intinya penerbitan pers harus tetap tunduk pada pemerintah. Perbedaanya

adalah peraturan kali ini menjangkau sampai ke perusahaan pers. Jadi,

20

Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, h.33. 21

David T. Hill, Pers di Masa Orde Baru, h. 35. 22

Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik , h.33.

Page 75: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

62

peraturan pemerintah berpatokan pada dunia usaha dan seluk-beluknya.

Rumitnya perizinan sangat kakunya peraturan saat itu membuat perubahan

sekecil apapun dinilai sebagai sebuah pelanggaran teknis atas izin.

Pemberedelan yang menimpa DeTIK dan Editor pada tahun 1994 silam

merupakan bukti nyata dari pelanggaran teknis. Namun sudah menjadi

rahasia umum bahwa akar permasalahannya adalah karena kedua media

tersebut memuat berita yang mengkritik orang-orang dekat presiden.23

Terlepas dari berbagai gelombang bredel, sejak tahun 1978

pasarlah yang menentukan hidup matinya sebuah media, bukan

pemerintah. Beberapa memang diberangus pemerintah namun berbagai

sumber turunnya penerbitan adalah terkait masalah pengumpulan dana.

Alasan utamanya adalah sejak SIUPP tidak lagi bisa diperjualbelikan,

ekspansi perusahaan pers dilakukan lewat kerjasama manajeman dan

penanaman modal gabungan dengan media-media lain yang tidak jelas

masa depannya. Yang terjadi adalah sederetan surat kabar daerah tumbang

sementara koran-koran kecil dihisap masuk kedalam imperium pers

metropolis. Imperium terkaya tersebut antara lain adalah Kompas, Suara

Pembaruan, Tempo dan Media Indonesia.24

5. Pers saat ini

Sejak jatuhnya rezim Soeharto dan memasuki era Reformasi, kran

kebebasan pers di Indonesia telah dibuka. Saat ini khususnya, koran-koran

23

David T. Hill, Pers di Masa Orde Baru, h. 53-54. 24

David T. Hill, Pers di Masa Orde Baru, h. 60.

Page 76: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

63

besar, stasiun televisi, serta kehadiran media online mengalami

pertumbuhan yang pesat. Kebutuhan masyarakat akan informasi dan

didukung oleh kebebasan serta kemajuan teknologi menjadikan media

massa saat ini sebagai lahan bisnis yang menguntungkan bagi para

pengusaha.

Media massa di Indonesia sekarang ini memang lebih bersaing

ketat mencari keuntungan, bahkan tidak sedikit pemilik modal kuat ikut

mengambil bagian dalam perusahaan media massa. Kondisi tersebut

membuat anggota konglomerasi pers tidak lagi memiliki kemerdekaan

menentukan dirinya sendiri. Artinya peran media massa tidak semata-mata

memberikan informasi dan mencerahkan kehidupan masyarakat namun

juga menjadi kepentingan bisnis didalamnya.25

Setelah Orde Baru tumbang, kita memang masih melihat banyak

bertumbuhan media berbasis internet seperti Detik.com, mandiri.com,

satunet.com serta beberapa surat kabar dan majalah yang kemudian merilis

versi online seperti Kompas, Media Indonesia, Republika, Gatra dan lain

sebagainya. Namun jelas bahwa mereka tidak bisa disebut sebagai media

alternatif karena orientasinya adalah bisnis yang berbeda dengan media

alternatif berbasis internet di era Orde Baru.26

Media alternatif pada masa

itu dapat di artikan sebagai media yang bergerak di luar media arus utama

25

Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, h.56-58 26

Ade Armando dkk, Media dan Integrasi Sosial Jembatan Antar Umat Beragama,

(Jakarta: Center for The Study and Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah, 2011), h. 71

Page 77: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

64

(mainstream) yang membentuk situasi ke arah solidaritas sosial untuk

melawan rezim Orde Baru kala itu.

Saat tujuan komersial yang utama, para pengelola media akan

menempatkan apa yang disukai masyarakat sebagai penentu utama. Dalam

kondisi seperti ini, media jadi berorientasi pada menyajikan hal-hal yang

menyenangkan hati konsumen, kendatipun itu mungkin bukan sesuatu

yang relevan dengan kepentingan publik.27

Intervensi pemilik media kian tak bisa terelakkan. Intervensi ini

biasanya menyangkut ruang atau rubrik pemberitaan yang kadang tidak

berimbang atau kurang proporsional bagi orang atau institusi pemberi

iklan terhadap media tersebut. Sebab sebagaimana dikeyahui bersama,

media tidak bisa hanya mengandalkan daya survival mereka pada pangsa

pasar tradisional semisal pelanggan regular dan pembeli eceran. Dalam

industri media modern, iklan menjadi tulang punggung utama yang

menentukan apakah media bisa survive atau tidak. Oleh karena itu, untuk

mendapatkan iklan, tak jarang media harus berpihak atau membela terlebih

dahulu kepada kepentingan institusi tertentu yang memiliki kemungkinan

untuk memberikan iklannya kepada media tersebut.28

Belakangan muncul inisiatif memanfaatkan jejaring dunia maya

menjadi jurnalisme warga (citizen journalism) dimana setiap anggota

pengguna internet dapat memanfaatkan suatu jejaring seperti Twitter,

27

Ade Armando dkk, Media dan Integrasi Sosial Jembatan Antar Umat Beragama, h. 19 28

Ade Armando dkk, Media dan Integrasi Sosial Jembatan Antar Umat Beragama, h.

116

Page 78: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

65

Facebook dan yang lainnya untuk kemudian menjadikan mereka sebagai

wartawan yang dapat aktif mengabarkan apa saja yang perlu diketahui

oleh orang lain. Jejaring sosial ini juga menjadi wadah menyalurkan opini

dan menggalang solidaritas melawan ketidakadilan.29

Jadi dapat dikatakan

bahwa dalam konteks citizen journalism ini, masyarakat dapat menjadi

produsen bukan saja menjadi konsumen informasi.

Kehadiran internet dan jejaring sosial menjadikan sebuah ruang

publik baru yang memungkinkan masyarakat bertukar pendapat dan

membangun opini bersama secara bebas tanpa tekanan dari negara.

Perwujudan ruang publik di media massa ini menjadi bagian penting

dalam menegakkan demokrasi dan penguatan partisipasi civil society

(masyarakat sipil).

Sementara itu menurut GunGun Heryanto, penggunaan internet

dapat berrfungsi untuk kegiatan politik. Hal ini terkait dengan beberapa

faktor diantaranya adalah sistem politik yang berjalan kian demokratis

pasca reformasi menimbulkan tumbuh kembangnya kebebasan pers dan

kebebasan menyatakan pendapat. Kebebasan tersebut menyebabkan setiap

orang menggunakan internet untuk menyampaikan ide, gagasan, protes,

himbauan dan tekanan kepada kekuasaan. Fenomena tersebut dengan

sendirinya memunculkan ruang publik baru (new public sphere) dalam

proses demokrasi di dunia cyber melalui proses konvergensi simbolik di

29

Ade Armando dkk, Media dan Integrasi Sosial Jembatan Antar Umat Beragama, h.

72.

Page 79: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

66

situs jejaring sosial (social network sites) dan weblog interaktif.

Komunitas virtual di jejaring sosial dapat menjadi kelompok pengontrol

dan penekan yang memunculkan fenomena kesadaran kelompok dari

attentive public (publik berperhatian) di masyarakat. Karena interaksi

public attentive di dunia maya tidak dapat diintervensi oleh negara

maupun di dominasi oleh pasar.30

B. Profil Detik.com

1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Detik.com

Sejarah Detik dimulai pada tanggal 9 Juli 1998. Lengsernya

Soeharto dan digantikan oleh Habibie ternyata tidak menyelesaikan

masalah politik di Indonesia. Artinya, situasi politik saat itu masih kacau.

Tabloid Detik yang pada mulanya adalah sebuah tabloid politik tiba-tiba

dibredel oleh pemerintah karena pemberitaan nya yang terlalu kritis

terhadap pemerintah. Hal ini jelas bahwa pengaruh politik sangat

perananya dalam perjalanan Detik.com dari media konvensional ke media

online.31

Detik.com merupakan salah satu situs berita terpopuler di Indonesia

hingga saat ini. Berbeda dari situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya,

Detik.com hanya mempunyai edisi daring dan menggantungkan pndaptan

lewat iklan. Hal ini terbukti pada halaman depan website yang didpminasi

30

GunGun Heryanto, Dinamika Komunikasi Politik (Jakarta: PT. Lasswell Visitama,

2011), h. 154-157. 31

Company Profile Detik.com

Page 80: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

67

oleh iklan. Meski demikian, Detik.com jugga merupakan portal berita yang

terdepan (uptodate) dalam menyajikan berita-berita baru. Server Detik.com

sebenarnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun mulai online

dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998.32

Kemudian tercetus keinginan untuk membangun Detik.com yang

uptodate-nya tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak yang

harian, mingguan, dan bulanan yang dijual Detik.com adalah breaking

news dengan bertumpu pada vivid description. Detik.com melesat sebagai

situs informasi digital paling populer dikalangan pengguna internet.33

Pada 3 Agustus 2011 CT Corp mengakuisisi Detik.com (PT.

Agranet Multicitra Siberkom). Pada saat itulah Detik.com resmi berada

dibawah naungan Trans Corp. Chaitul Tanjung, pemilik CT Corp membeli

Detik.com secara total dengan nilai US$60 juta atau sekitar Rp521-540

Miliar. Setelah diambil alih, selanjutnyajajaran direksi diisi oleh pihak-

pihak Trans Corp.34

2. Visi dan Misi Detik.com

a. Visi

Menjadi tujuan utama orang Indonesia untuk mendapatkan content dan

layanan digital, baik melalui internet maupun seluler.

32

Company Profile Detik.com 33

Company Profile Detik.com 34

Company Profile Detik.com

Page 81: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

68

b. Misi

1. Memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan kepuasan kepada

pelanggan.

2. Memberikan kesejahteraan kepada karyawan dan menjadi tempat yang

baik untuk berkarir.

3. Memberikan hasil optimal yang berkesinambungan bagi pemegang

saham.

3. Struktur Redaksional Detik.com35

Pemimpin Redaksi : Arifin Asydhad

Wakil Pemimpin Redaksi : Ine Yordenaya

Dewan Redaksi : Budiono Darsono, Iin Yumiyanti

Direktur Eksekutif : Nurul Hidayati

Redaktur Pelaksana : Andi A. Sururi (detiksport), Is Mujiarso

(detikhot), Ardhi Suryadi (detikinet), Indra Subagja (detiknews), Dadan

Kuswaraharja (detikoto), Nurvita Indarini (detikhealth), Wahyu Daniel

(detikfinance), Fitraya Ramadhanny (detiktravel), Odilia Winneke

(detikfood), Ferdy Thaeras (wolipop), Dikhy Sasra (detikfoto), Gagah

Wijoseno (Koordinator Liputan), Triono Wahyu S (Koordinator

Liputan Daerah/Luar Negeri), Rachmadin Ismail (Kepala Monitoring

35

http://www.detik.com/dapur/redaksi. Diakses 7 Juni 2016 pukul 22:18 WIB.

Page 82: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

69

dan Pengembangan Isu)

DetikNews: Ahmad Toriq, Andi Saputra, Andri Haryanto, Ayunda W

Savitri, Bagus Prihantoro Nugroho, Danu Damarjati, Dhani

Irawan, Edward Febriyatri Kusuma, Elvan Dany Sutrisno, Elza Astari

Retaduari, Erwin Dariyanto, Mei Amelia R, Fajar Pratama,

Ferdinan, Hardani Triyoga, Herianto Batubara, Hestiana Dharmastuti,

Idham Chalid, Ikhwanul Khabibi, Indah Mutiara Kami, Mega Putra Ratya,

M Iqbal, Moksa Hutasoit, M Taufiqqurahman, Mulya Nurbilkis, Nala

Edwin, Niken Widya Yunita, Nograhany Widhi K, Novi Christiastuti

Adiputri, Nur Khafifah, Prins David Saut, Ramdhan Muhaimin, Ray

Jordan, Rina Atriana, Rini Friastuti, Rivki, Rita Uli Hutapea, Ropesta

Sitorus, Salmah Muslimah, Septiana Ledysia, Taufan Noor Ismailian

DetikFinance: Angga Aliya ZRF, Dana Aditiasari, Dewi Rachmat

Kusuma, Feby Dwi Sutianto, Hidayat Setiaji, Maikel Jefriando, Rista

Rama Dhany, Suhendra, Wiji Nurhayat, Zulfi Suhendra

DetikSport: Doni Wahyudi (Wakil Redaktur Pelaksana), Amalia Dwi

Septi, Femi Diah N, Fredy Meylan Ismawan, Kris Fathoni W, Lucas

Aditya, Mercy Raya, Mohammad Resha Pratama, Novitasari Dewi Salusi,

Okdwitya Karina Sari, Rifqi Ardita Widianto, Rossi Finza Noor.

DetikHot: Adhie Ichsan (Wakil Redaktur Pelaksana), Asep Syaifullah,

Atmi Ahsani Yusron, Delia Arnindita Larasati, Desy Puspasari, Devy

Octafiani, Dicky Ardian, Fakhmi Kurniawan, Arum Kinanti, Komario

Page 83: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

70

Bahar, Mahardian Prawira Bhisma, Muhammad Iqbal FH, Mauludi

Rismoyo, Nugraha Rodiana, Prih Prawesti, Tia Agnes Astuti

Detikinet: Achmad Rouzni Noor II, Anggoro Suryo Jati, Fino Yurio

Kristo, Muhammad Alif Goenawan, Rachmatunnisa, Susetyo Dwi Prihadi,

Yudhianto, Josina

DetikFood: Deani Sekar Hapsari, Fitria Rahmadianti, Lusiana Mustinda,

Maya Safira

DetikOto: Luthfi Andika, Rangga Rahadiansyah, Niken Purnamasari

DetikHealth: AN Uyung Pramudiarja (Wakil Redaktur Pelaksana),

Ajeng Annastasia Kinanti, Firdaus Anwar, M Reza Sulaiman, Radian Nyi

Sukmasari, Rahma Lillahi Sativa, Suherni

DetikTravel: Afif Farhan, Faela Shafa, Putri Rizqi Hernasari, Sri

Anindiati Nursastri

Wolipop: Eny Kartikawati (Wakil Redaktur Pelaksana), Alissa Safiera,

Arina Yulistara, Hestianingsih, Intan Kemalasari, Kiki Oktaviani, Rahmi

Anjani, Mohammad Abdoeh

DetikX : Irwan Nugroho (Redaktur Pelaksana), Sudrajat (Redaktur

Pelaksana), Sapto Pradityo (Redaktur Pelaksana), M Rizal, Deden

Gunawan, Habib Rifai, Pasti Liberti Mappapa, Isfari Hikmat, Bahtiar

Rifai, Ibad Durrohman, Melisa Mailoa

Info Grafis: Andhika Akbaryansyah

DetikTV: Gagah Wijoseno (Redpel), Fuad Fariz (Waredpel), Ken

Page 84: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

71

Yunita (waredpel), Wirsad Hafiz (Redaktur), Billy Triantoro, Didik

Dwi, Haryanto, Raisha Anazga, Lintang Jati Rahina, Yandra Wijaya, Deny

Fitrianto, Ihsan Dana, Muhammad Zaky Fauzi Azhar, Resnu Dwi

Andika, Okta Marfianto, Aji Bagoes Risang, Nandya

Bachtiar, Marisa, Niza Sari Pratiwi, Septiana Ledysia (asisten redaktur),

Anggoro Fajar Purnomo, Esty Rahayu Anggraini, Moksa Hutasoit

(waredpel), Elisha Prima Agustin, Achmad Triyanto, Tri Aljumanto,

Raisya UL Maharani (redaktur), Gagah Wijoseno, Utami Dewi,

Iswahyudy, Rahma Yoga Wedar, Zhahrah Qamarani, Thoharul Fuad,

Ichsan Luthfi, Nugroho Tri Laksono, Fahrur Rozi, Abdurrosyid, Adil

Pradipta Huwa

DetikFoto: Ari Saputra, Agung Phambudhy, Grandyos Zafna, Rachman

Haryanto, Rengga Sancaya, Hasan Alhabshi, Agus Purnomo, Aries

Suryono

Suara Pembaca dan Komentar: Dwi Arif Ikhwanto (koordinator),

Agustinus Angga SM, Dedi Irawan, Nita Rachmawati

Kepala Biro Surabaya : Budi Sugiharto

DetikSurabaya: Budi Hartadi (Koordinator Liputan), Fatichatun

Nadhiroh, Imam Wahyudiyanta, Rois Jajeli, Zainal Effendi

Kepala Biro Yogyakarta : Bagus Kurniawan

Ati Dirgawati (sekretaris)

Kepala Biro Bandung : Erna Mardiana

Page 85: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

72

DetikBandung: Avitia Nurmatari, Baban Gandapurnama, Tya Eka

Yulianti

Biro Daerah Non Biro: Muchus Budi Rahayu (Solo), Angling Adhitya

Purbaya (Semarang), Yonda Sisko (Padang), Chaidir Anwar Tanjung

(Pekanbaru), Khairul Ikhwan D (Medan), M Nur Abdurrahman

(Makassar), M. Hanafi Holle (Ambon)

Product Management : Luar Negeri: Eddi Santosa (Belanda), Shohib

Masykur (Amerika Serikat)

Heru Tjatur (Kepala Divisi), Ferona Y Faizal (Manager), Sena Achari

(Manager), M Yunus (Koordinator Creative)

Community Publisher: Meliyanti Setyorini (Kepala Departemen) ,

Radiyanto, Marwan, Ai Chintya, Stefanus A, Ardi Cahya, M Fayyas

Sekertaris Redaksi : Marina Deviyanti (Kepala Departemen), M Sidik,

Amalia Jusnita, Endah Sri Sarwendah, Febby Kusuma Dewi

C. Profil Republika Online

1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Republika

Republika hadir pada tahun 1993, yang dibidani oleh Ikatan

Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) lewat yayasan PT. Abdi Bangsa.

Republika merupakan sebuah media yang memiliki koneksi baik dengan

pemerintah pada saat itu, sehingga pada saat itu Surat Izin Usaha

Penerbitan Pers (SIUPP) segera diperoleh tanpa kesulitan berarti.

Page 86: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

73

Dalam upayanya menghasilkan surat kabar berkualitas, Republika

menggandeng Sejumlah intelektual dan Jurnalis Islam paling berpengaruh

pada saat itu. Dalam dewan pengawas kebijakan redaksi, duduk sejumlah

tokoh terkemuka seperti Wakil Direktur Badan Pusat Statistik yang kerap

jadi kolomnis Tempo Sucipto Wirosarjono, pendiri organisasi non

pemerintah terpandang Lembaga Studi Pembangunan (LSP) Adi Sasono,

komentator politik Nurcholis Madjid, serta sejumlah akademisi terkemuka

seperti pakar politik M. Amien Rais dari Universitas Gadjah Mada,

Profesor dari Universitas Indonesia Edi Sedyawati dan Rektor Institut

Agama Islam Negri (IAIN) Jakarta yang juga pakar hukum Islam Quraish

Shihab.36

Kekuatan nyata surat kabar tampak jelas pada jajaran staf redaksi

dan manajemennya. Yang juga jelas kelihatan adalah stempel sejumlah

orang kuat Orde Baru. Republika menerjemahkan semua ini menjadi

sekumpulan modal. Sekalipun proyeksi angka sirkulasi 500.000 yang

sangat tidak realistis tersebut gagal tercapai pada tahun 1993, Republika

berhasil memantapkan diri sebagai pembawa bendera kemenangan

ditengah ketatnya kompetisi industri pers diperiode 1990-an.37

Setelah BJ Habibie tak lagi menjadi presiden dan seiring dengan

surutnya kiprah politik ICMI selaku pemegang saham mayoritas PT Abdi

Bangsa, pada akhir 2000, mayoritas saham koran ini dimiliki oleh

36

David T. Hill, Pers di Masa Orde Baru, h. 155-156. 37

David T. Hill, Pers di Masa Orde Baru, h. 157.

Page 87: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

74

kelompok Mahaka Media. PT Abdi Bangsa kemudian menjadi perusahaan

induk, dan Republika berada di bawah bendera PT Republika Media

Mandiri, salah satu anak perusahaan PT Abdi Bangsa. Di bawah bendera

Mahaka Media, kelompok ini juga menerbitkan Majalah Golf Digest

Indonesia, Majalah Parents Indonesia, stasiun radio Jak FM, Gen FM,

Delta FM, FeMale Radio, Prambors, Jak tv, dan Alif TV. Meski berganti

kepemilikan, Republika tak mengalami perubahan visi maupun misi.

Namun ada perbedaan gaya dibandingkan dengan sebelumnya. Sentuhan

bisnis dan independensi Republika menjadi lebih kuat.38

Republika Online atau yang biasa disebut ROL hadir sejak 17

Agustus 1995, dua tahun setelah Harian Republika terbit. Republika

Online merupakan portal berita yang menyajikan informasi secara teks,

audio, dan video, yang terbentuk berdasakan teknologi hipermedia dan

hiperteks. Dengan kemajuan informasi dan perkembangan sosial media,

Republika Online kini hadir dengan berbagai fitur baru yang merupakan

percampuran komunikasi media digital. Informasi yang disampaikan

diperbarui secara berkelanjutan yang terangkum dalam sejumlah kanal,

menjadikannya sebuah portal berita yang bisa dipercaya.39

Tujuan utama penerbitan melalui internet adalah untuk melayani

pembaca yang tidak terjangkau distribusi koran cetak dan untuk pembaca

yang berada di luuar negri. ROL terus berkembang sesuai dengan

38

http://profil.merdeka.com/indonesia/r/republika/. Diakses pada 8 Juni 2016 pukul 13:10

WIB. 39

http://www.republika.co.id/page/about. Diakses pada 8 Juni 2016 pukul 13:30 WIB.

Page 88: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

75

kemajuan teknologi informasi yang ada. Desain dan bebagai layanan web

serta materi beritanya pun lebih diperkaya. Sejak pertengahan 2008 ROL

mengalami perubahan dari sekedar situs berita sederhana menjadi web

portal multimedia sebagai penyesuaian atas munculnya tantangan industri

di era konvergensi media. Sesuai dengan prinsip dasar Republika, muatan

ROL tetap mengedepankan komunitas muslim sebagai basis

pengunjungnya. Tampilan ROL diluncurkan kembali (relaunching) pada 6

Februari 2008. Tema launchingnya dinamakan RELOAD. 40

2. Visi dan Misi Republika Online41

a. Visi

Menjadikan HU Republika sebagai koran umat yang terpercaya dan

mengedepankan nilai-nilai universal yang sejuk, toleran, damai, cerdas,

namun mempunyai prinsip dalam keterlibatannya menjaga persatuan

bangsa dan kepentingan umat Islam yang berdasarkan pemahaman

Rahmatan Lil Alamin.

b. Misi

Menciptakan dan menghidupkan sistem manajemen yang efisien dan

efektif, serta mampu dipertanggungjawabkan secara profesional.

40

Company Profile Republika 41

Company Profile Republika

Page 89: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

76

3. Struktur Redaksional Republika Online42

Pemimpin Redaksi : Nasihin Masha

Wakil Pemimpin Redaksi : Irfan Junaidi

Redaktur Pelaksana ROL : Maman Sudiaman

Wakil Redaktur Pelaksana ROL : Joko Sadewo

Asisten Redaktur Pelaksana ROL : Didi Purwadi, Djibril Muhammad,

Muhammad Subarkah

Tim Redaksi : Agung Sasongko, Bayu Hermawan, Bilal Ramadhan,

Citra Listya Rini, Damanhuri Zuhri, Erik Purnama Putra, Esthi Maharani,

Hazliansyah, A.Syalaby Ichsan, Ilham Tirta, Indira Rezkisari, Israr Itah,

Julkifli Marbun, M.Akbar, Taufik Rahman, Winda Destiana Putri, Yudha

Manggala Putra, M.Amin Madani, Sadly Rachman, Ririn Liechtiana, Fian

Firatmaja, Casilda Amilah, Ani Nursalikah, Angga Indrawan, Dwi

Murdaningsih.Nidia Zuraya, Nur Aini, Teguh Firmansyah, Andi Nur

Aminah.

Tim Sosmed : Fanny Damayanti, Asti Yulia Sundari, Dian Alfiah, M.

Fauzul Abraar, Inarah

Sales Coordinator : Heru Supriyatin

Tim Sales dan Promosi : W.K.Hadi Laga, Rani Kurniasari, Sri Hartini,

Rizka Vardya, Ade Afriyani, Achmad Yani, Annisha Ravka Batra, Budhi

Irianto

42

http://www.republika.co.id/page/about. Diakses pada 8 Juni 2016 pukul 13:30 WIB.

Page 90: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

77

Tim IT dan Desain : Mohamad Afif, Mufti Nurhadi, Abdul Gadir,

Nandra Maulana Irawan, Mardiah, Kurnia Fakhrini

Kepala Support dan GA : Slamet Riyanto

Tim Support : Firmansyah

Sekred : Erna Indriyanti

Rolshop : Riky Romadon

Page 91: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

78

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pemberitaan mengenai

kesesatan aliran Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ini menarik diperbincangkan

di media massa. Diantara media massa tersebut adalah Detik.com dan Republika

Online yang intens memberitakan mengenai pemberitaan tersebut.

Peneliti memilih dua media online sebagai subjek penelitian yaitu

Detik.com dan Republika Online. Dari kedua media tersebut, peneliti

menggunakan sample empat berita dari masing-masing media tersebut untuk

dijadikan objek dalam penelitian ini. Keempat berita tersebut ditampilkan pada

tanggal 3 dan 4 Februari 2016. Teks berita yang dipilih merupakan teks yang

berkaitan dengan pemberitaan seputar kesesatan Gerakan Fajar Nusantara

(Gafatar).

Penelitian ini menggunakan analisis semiotika sosial M.A.K Halliday

dalam menganalisis teks berita pada Detik.com dan Republika Online. Dalam

menganalisis teks berita menggunakan Semiotika Sosial M.A.K Hallday ini,

peneliti mencoba mengungkapkan makna dalam teks berita serta bagaimana aliran

sesat Gafatar diwacanakan di kedua media tersebut pada unsur medan wacana

(field of discourse), pelibat wacana (tenor of discourse), dan sarana wacana (mode

of discourse). Ketiga unsur inilah yang digunakan peneliti dalam menganalisis

teks berita dalam pemberitaan mengenai aliran sesat Ormas Gafatar. Berikut

adalah tabel berita yang ditampilkan di kedua media tersebut dalam kurun waktu

pemberitaan 3 dan 4 Februari 2016.

Page 92: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

79

Tabel 4.1

Pemberitaan Aliran Sesat Ormas Gafatar di Detik.com dan Republika Online

No Media Massa Periode Judul Berita

1 Detik.com 3 Februari 2016 “MUI: Gafatar Sesat dan

Menyesatkan”

2 Detik.com 3 Februari 2016 “Menag Segera Tindaklanjuti

Fatwa MUI Gafatar Sesat dan

Menyesatkan”

3 Detik.com 4 Februari 2016 “MUI Nyatakan Gafatar Sesat, Ini

Tanggapan Menko Luhut”

4 Detik.com 4 Februari 2016 “Pimpinan DPR Taufik

Kurniawan: Proses Hukum

Pengurus Gafatar!”

5 Republika Online 3 Februari 2016 “MUI Nyatakan Gafatar Sesat

dan Menyesatkan”

6 Republika Online 3 Februari 2016 “Gafatar difatwa Sesat, Menag

Minta Pengikutnya Dilindungi”

7 Republika Online 4 Februari 2016 “Umat Islam Dinilai Krisis

Panutan”

8 Republika Online 4 Februari 2016 “MUI Minta Pemerintah Segera

Proses Hukum Pimpinan

Gafatar”

Page 93: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

80

A. Analisis Semiotika Sosial Pemberitaan Detik.com

1. Analisis Pemberitaan tanggal 3 Februari 2016 “MUI: Gafatar Sesat

dan Menyesatkan”

Tabel 4.2

Kategori Temuan Keterangan

Medan

Wacana (Field

Of Discourse)

“Majelis Ulama Indonesia

menyatakan ajaran kelompok

Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar)

sebagai aliran sesat. Ajaran

kelompok ini dinilai sesat karena

mencampur adukan ajaran Islam,

Kristen, dan Yahudi.” (Paragraf 1)

“... MUI memutuskan aliran Gafatar

itu sesat, menyesatkan. Karena dia,

yang pertama reinkarnasi,

metamorfosis dari Alqiyadah

Islamiyah. Menjadikan Ahmad

Musadek itu sebagai guru

spritualnya...” (Paragraf 3)

“...Ketua Fatwa MUI Hasanudin AF

menambahkan bagi umat muslim

Pernyataan MUI

mengenai ajaran Gaftar

sesat karena

mencampuradukkan

ajaran Islam Kristen dan

Yahudi.

MUI memutuskan

ajaran Gafatar sesat

karena merupakan

metamorfosis dari Al

Qiyadah Al Islamiyah

dan menjadikan Ahmad

Musadeq sebagai guru

spiritualnya.

Himbauan MUI melalui

Hasanudin AF kepada

Page 94: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

81

yang menjalankan paham Gafatar

maka diwajibkan kembali ke ajaran

Islam.” (Paragraf 4)

“Mereka ini para eks Gafatar wajib

dilindungi pemerintah...” (Paragraf

5)

pengikut Gafatar agar

kembali kepada ajaran

Islam.

Penegasan bahwa

persoalan Gafatar ini

merupakan

tanggungjawab

pemerintah.

Pelibat

Wacana

(Tenor Of

Discourse)

1. KH. Ma‟ruf Amin

2. Ahmad Musadeq

3. Hasanudin AF

Ketua MUI; Penyampai

Fatwa.

Aktor dibalik pendirian

dan pimpinan Gafatar.

Ketua Fatwa MUI;

memberikan himbauan

kepada masyarakat.

Sarana

Wacana

(Mode Of

Discourse)

“...MUI memutuskan aliran Gafatar

itu sesat, menyesatkan. Karena dia,

yang pertama reinkarnasi,

metamorfosis dari Alqiyadah

Islamiyah..”

“...Mereka ini para eks Gafatar

wajib dilindungi pemerintah...”

Majas Paralelisme

Tautologi.

Penekanan bahwa

persoalan Gafatar

Page 95: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

82

adalah tanggung jawab

pemerintah.

a. Medan wacana

Ditinjau dari medan wacana (teks yang dibicarakan) dalam teks berita

edisi ini adalah merujuk pada pernyataan yang dikemukakan oleh Majelis

Ulama Indonesia (MUI) bahwa ajaran Gafatar merupakan aliran sesat. MUI

menyatakan ajaran Gafatar sesat karena telah mencampuradukkan tiga ajaran

agama yaitu Islam, Kristen dan Yahudi. Hal ini ditegaskan dalam kutipan

berikut:

Jakarta - Majelis Ulama Indonesia menyatakan ajaran kelompok

Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sebagai aliran sesat. Ajaran

kelompok ini dinilai sesat karena mencampur adukan ajaran Islam,

Kristen, dan Yahudi.1

"Setelah dilakukan pengkajian dari daerah-daerah, MUI memutuskan

aliran Gafatar itu sesat, menyesatkan. Karena dia, yang pertama

reinkarnasi, metamorfosis dari Alqiyadah Islamiyah. Menjadikan

Ahmad Musadek itu sebagai guru spritualnya," ujar Ma'ruf dalam

jumpa pers di di Gedung MUI, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu

(3/2/2016).2

Dalam kutipan berita ini dijelaskan bahwa MUI menilai ajaran Ormas

Gafatar ini merupakan aliran sesat berdasarkan tiga alasan. Pertama, karena

dalam ajaran Gafatar, mereka mencampuradukkan tiga ajaran agama yakni

Islam, Kristen dan Yahudi. Kedua, Gafatar dinilai MUI sebagai metamorfosis

dari ajaran AlQiyadah Al Islamiyah. Ketiga, menjadikan Ahmad Musadeq

sebagai guru spiritualnya.

1 “MUI: Gafatar Sesat dan Menyesatkan”, Detik.com, 3 Februari 2016, Paragraf 1.

2 “MUI: Gafatar Sesat dan Menyesatkan”, Detik.com, 3 Februari 2016, Paragraf 3.

Page 96: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

83

Ajaran dalam Gafatar ini dapat diklasifikasikan masuk ke dalam 10

kriteria paham dan aliran sesat berdasarkan ketetapan MUI hasil Munas tahun

2007 yang salah satunya yaitu meyakini dan atau mengikuti aqidah yang

tidak sesuai dengan Al-Qur‟an dan Sunnah. Berdasarkan ketetapan MUI

tersebutlah yang kemudian menjadi acuan dasar MUI mengeluarkan fatwa

sesat kepada Gafatar yang dalam ajarannya menggabungkan tiga ajaran

agama.

Selanjutnya, mengenai ajaran Gafatar yang merupakan metamorfosis

dari ajaran Al-Qiyadah Al-Islamiyah dan Pemimpinnya Ahmad Musadeq. Al-

Qiyadah sendiri merupakan aliran yang dinyatakan sesat oleh MUI pada

tahun 2007 dengan Ahmad Musadeq sebagai pemimpinnya dan

keberadaannya dilarang oleh pemerintah. Atas dasar hal tersebut pula, MUI

menyatakan Gafatar sebagai aliran sesat.

Pada bahasan selanjutnya yang terdapat dalam alinea ke empat dan

lima, MUI melalui Ketua Komisi Fatwanya, Hasanudin AF menghimbau

kepada mayarakat agar masyarakat yang telah menjalankan ajaran Gafatar

segera kembali kepada ajaran Islam yang benar. Yang tertuang dalam kutipan

berikut:

Sementara, Ketua Fatwa MUI Hasanudin AF menambahkan bagi

umat muslim yang menjalankan paham Gafatar maka diwajibkan

kembali ke ajaran Islam. Dia menekankan MUI akan berkoordinasi

dengan pemerintah terkait upaya pencegahan paham ini kepada eks

Gafatar maupun bagi masyarakat lain.3

3 “MUI: Gafatar Sesat dan Menyesatkan”, Detik.com, 3 Februari 2016, Paragraf 4.

Page 97: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

84

"Kami akan koordinasi dengan pemerintah. Mohon masyarakat

muslim agar tidak mengucilkan eks Gafatar. Mereka ini para eks

Gafatar wajib dilindungi pemerintah," sebut Hasanudin.4

Dalam alinea terakhir, pengambilan kutipan langsung terhadap

pernyataan yang dikeluarkan oleh Hasanudin AF menegaskan secara eksplisit

bahwasanya Detik.com menganggap persoalan Gafatar ini merupakan

pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan pemerintah. Kelanjutan nasib

serta perlindungan terhadap para eks Gafatar ini merupakan kewajiban

pemerintah.

b. Pelibat Wacana

Dari sisi pelibat wacana, sumber-sumber yang legitimate dikutip atau

disebut Detik.com dalam berita edisi ini untuk menunjukkan bahwa berita ini

penting sebagai bukti kesesatan Gafatar. Yang pertama adalah KH. Ma‟ruf

Amin yang merupakan Ketua Umum Dewan Pimpinan Majelis Ulama

Indonesia (MUI) saat ini. Ma‟ruf Amin terpilih menjadi Ketua Umum Dewan

Pimpinan MUI Pusat masa bakti 2015-2020 menggantikan ketua umum

sebelumnya Din Syamsudin. Pada berita ini Ma‟ruf Amin sebagai Ketua MUI

yang menyampaikan fatwa kepada masyarakat perihal kesesatan Gafatar.

Selanjutnya, yang kedua adalah Ahmad Musadeq. Ahmad Musadeq

merupakan pimpinan dari Al-Qiyadah Al Islamiyah, sebuah organiasai yang

difatwa sesat oleh MUI pada tanggal 4 Oktober 2007. Ahmad Musadeq

kemudian divonis 4 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

pada tahun 2008 atas pasal penodaan agama. Setelah itu, Ahmad Musadeq

4 “MUI: Gafatar Sesat dan Menyesatkan”, Detik.com, 3 Februari 2016, Paragraf 5.

Page 98: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

85

dianggap masih menyebarkan ajarannya, yaitu sebagai pimpinan komunitas

Milah Abraham dan juga yang terakhir sebagai pemimpin Gerakan Fajar

Nusantara (Gafatar). Dalam berita ini, Ahmad Musadeq disebutkan dan

terlibat dalam teks berita karena keterkaitannya dengan Gafatar serta

keterkaitannya dengan ajaran dan gerakan sesat lainnya yang juga dipimpin

olehnya.

Ketiga adalah Hasanudin AF yang merupakan Ketua Komisi Fatwa

Majelis Ulama Indonesia. Dalam berita ini Hasanudin AF memberikan

himbauan kepada masyarakat yang menjalankan paham Gafatar agar kembali

kepada ajaran Islam yang benar. Serta mengatakan bahwa MUI akan

berkoordinasi dengan pemerintah terkait hal tersebut.

c. Sarana Wacana

Dari sisi sarana wacana atau penggunaan gaya bahasa, berita ini

menggunakan kata-kata yang mencoba melegitimasi bahwa Gafatar

merupakan aliran sesat dengan merujuk pada putusan fatwa MUI. Sementara

itu, contoh kalimat yang dapat dikaji dengan majas yang terdapat dalam berita

edisi ini adalah majas paralelisme tautologi yang terdapat dalam kutipan

“Karena dia, yang pertama reinkarnasi, metamorfosis dari Alqiyadah

Islamiyah”.

Majas paralelisme tautologi dapat diartikan sebagai penegasan dengan

menggunakan kata yang sejajar atau kelompok kata penegasan dengan

Page 99: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

86

pengulangan kata, kelompok kata atau sinonimnya.5 Kata „reinkarnasi‟ dan

„metamorfosis‟ merupakan kedua kata yang bermakna sama, yang mencoba

menggambarkan bahwa Gafatar merupakan perwujudan baru dari Al Qiyadah

Al Islamiyah.

Sementara itu, pada kalimat “...Mereka ini para eks Gafatar wajib

dilindungi pemerintah...” Pengambilan kutipan langsung dalam teks berita

tersebut, Detik.com berupaya memberikan aksentuasi bahwasanya

perlindungan terhadap para mantan pengikut Gafatar ini merupakan

kewajiban pemerintah.

2. Analisis Pemberitaan tanggal 3 Februari 2016 “Menag Segera

Tindaklanjuti Fatwa MUI Gafatar Sesat dan Menyesatkan”

Tabel 4.3

Kategori Temuan Keterangan

Medan

Wacana

(Field of

Discourse)

"Kita menghargai dan

menghormati putusan itu. Dan

tentu Kementerian Agama,

pemerintah akan menindaklanjuti

putusan itu, fatwa tersebut,"

(Paragraf 2).

“Terkait paham keagamaan bagi

bekas pengikut Gafatar, lanjut

Lukman, harus dibangun

Pernyataan yang

disampaikan Mentri

Agama, Lukman Hakim

Saifuddin terkait fatwa sesat

MUI kepada gafatar.

Himbauan Menag kepada

masyarakat agar

membangun pendekatan

5 M. Isa Mulyoutomo, RAPET BINDO, (Jakarta: Limas, 2011) h. 195.

Page 100: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

87

pendekatan yang empatik. "Agar

mereka bisa memegang pokok-

pokok ajaran agama itu yang

tidak dinilai sesat sebagaimana

yang dipahami mayoritas

mainstream masyarakat

Indonesia," (Paragraf 5)

"Mengenai pengusiran-

pengusiran ini konteksnya bisa

bermacam-macam, bisa persoalan

sosial dan persoalan hukum, tentu

harus dilihat kasus demi kasus,

faktor penyebabnya dan

sebagainya. Jadi kalau kemudian

ada indikasi kuat pelanggaran

hukum, tentunya aparat hukum

yang harus menindaklanjuti. Atau

kalau ada pelanggaran norma-

norma sosial tentunya juga aparat

penegak hukum," jelas Lukman.

(Paragraf 7)

yang empatik untuk para

pengikut Gafatar.

Penjelasan Menag

mengenai kasus Gafatar

yang jika ada indikasi

pelanggaran hukum dan

norma sosial harus ditindak

oleh aparat penegak hukum.

Pelibat

Wacana

(Tenor of

Discourse)

1. Lukman Hakim Saifuddin Mentri Agama Republik

Indonesia; Menindaklanjuti

Page 101: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

88

fatwa MUI

Sarana

Wacana

(Mode of

Discourse)

“Agar mereka bisa memegang

pokok-pokok ajaran agama itu

yang tidak dinilai sesat

sebagaimana yang dipahami

mayoritas mainstream

masyarakat Indonesia,"

(Paragraf 5)

“Agar mereka bisa memegang

pokok-pokok ajaran agama...”

Pernyataan multitafsir yang

disampaikan Menag perihal

kesesatan para pengikut

Gafatar.

Majas Sinestesia

a. Medan Wacana

Medan wacana yang dibahas dalam berita edisi ini adalah mengenai

pernyataan yang disampaikan oleh Lukman Hakim Saifuddin terkait perannya

sebagai Menteri Agama yang bersama dengan pemeritah akan

menindaklanjuti fatwa sesat yang telah ditetapkan oleh MUI kepada Gafatar.

Hal tersebut tertuang dalam kutipan berikut:

Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa

bahwa Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) merupakan organisasi

yang sesat dan menyesatkan. Pemerintah menghormati dan akan

menindaklanjuti keputusan MUI tersebut.6

"Kita menghargai dan menghormati putusan itu. Dan tentu

Kementerian Agama, pemerintah akan menindaklanjuti putusan itu,

6 “Menag Segera Tindaklanjuti Fatwa MUI Gafatar Sesat dan Menyesatkan”, Detik.com,

3 Februari 2016, Paragraf 1.

Page 102: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

89

fatwa tersebut," ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di

Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2016).7

Dalam kutipan tersebut, Menag menekankan bahwa Kementrian

Agama dan Pemerintah akan menindaklanjuti keputusan fatwa sesat MUI

kepada Gafatar. Menag menilai meskipun ajaran Gafatar ini menyimpang

tetapi para bekas pengikut Gafatar berhak mendapat perlindungan,

mendapatkan pembinaan dan berhak dilindungi hak-haknya.

Hal tersebut berkaitan dengan tugas dan fungsi Kementrian Agama

yang dalam hal ini dipimpin oleh Mentri Agama. Salah satu tugas pokok

Kementrian Agama Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia

Nomor 102 Tahun 2001 tentang kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan,

susunan organisasi, dan tata kerja kementerian dalam Pasal 45 dijelaskan

bahwa tugas pokok Kementerian Agama adalah membantu Presiden dalam

menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang keagamaan. Jelas

ini merupakan tanggung jawab dan wewenang Kementrian Agama dalam

menangani kasus Gafatar ini.

Selanjutnya, Menag menghimbau agar dibangun pendekatan empatik

terhadap para bekas pengikut Gafatar. Hal tersebut menurut Menag perlu

dilakukan agar para bekas pengikut Gafatar dapat kembali memegang ajaran

pokok Islam yang benar, yang tidak dinilai sesat oleh mayoritas muslim di

Indonesia. Seperti yang terlihat dalam kutipan berikut:

Terkait paham keagamaan bagi bekas pengikut Gafatar, lanjut

Lukman, harus dibangun pendekatanv yang empatik. "Agar mereka

7 “Menag Segera Tindaklanjuti Fatwa MUI Gafatar Sesat dan Menyesatkan”, Detik.com,

3 Februari 2016, Paragraf 2.

Page 103: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

90

bisa memegang pokok-pokok ajaran agama itu yang tidak dinilai

sesat sebagaimana yang dipahami mayoritas mainstream masyarakat

Indonesia," katanya.8

Pada pembahasan selanjutnya yang terdapat pada alinea akhir berita

edisi ini, Menag menilai persoalan-persoalan yang terjadi pada kasus Gafatar

ini harus diselesaikan melalui proses hukum yang ada. Hal tersebut tertuang

dalam kutipan berikut:

"Mengenai pengusiran-pengusiran ini konteksnya bisa bermacam-

macam, bisa persoalan sosial dan persoalan hukum, tentu harus

dilihat kasus demi kasus, faktor penyebabnya dan sebagainya. Jadi

kalau kemudian ada indikasi kuat pelanggaran hukum, tentunya

aparat hukum yang harus menindaklanjuti. Atau kalau ada

pelanggaran norma-norma sosial tentunya juga aparat penegak

hukum," jelas Lukman.9

Dalam kutipan tersebut, Detik.com mencoba mengiring opini pembaca

dengan mengutip langsung pernyataan Menag yang menganggap kasus

Gafatar ini sebagai persoalan sosial dan hukum yang harus diselesaikan oleh

pemerintah, dan oleh aparat penegak hukum pada khususnya. Menag

menekankan pada kasus pengusiran terhadap para bekas pengikut Gafatar ini

konteksnya bisa merupakan persoalan sosial dan persoalan hukum serta

menyerahkan segala urusannya kepada aparat hukum. Dalam hal ini Menag

memandang semua harus dilihat kasus demi kasus, seta faktor penyebabnya.

Jika ada indikasi pelanggaran hukum ataupun pelanggaran norma-norma

sosial yang terjadi, aparat penegak hukum harus segera menindaklanjuti.

8 “Menag Segera Tindaklanjuti Fatwa MUI Gafatar Sesat dan Menyesatkan”, Detik.com,

3 Februari 2016, Paragraf 5. 9 “Menag Segera Tindaklanjuti Fatwa MUI Gafatar Sesat dan Menyesatkan”, Detik.com,

3 Februari 2016, Paragraf 7.

Page 104: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

91

b. Pelibat Wacana

Pelibat wacana dalam berita edisi kali ini adalah Mentri Agama,

Lukman Hakim Saifuddin. Fatwa MUI kembali menjadi acuan dalam berita

kali ini. Dijadikannya MUI dan Menag sebagai narasumber tak lepas dari

pandangan Detik.com yang menganggap keduanya lah yang berwenang untuk

dijadikan sebagai sumber dalam kasus ini. Terlihat dari hasil wawancara yang

dilakukan penulis kepada pihak Detik.com berikut:

“Karena MUI dan Kemenag Yang berwenang. Masyarakat dalam hal

ni adalah yang saya sebut tadi keluarga yang kehilangan, nah

keresahan di masyarakat diwakili oleh MUI tadi. Masyaraktnya siapa,

kita gabisa wawancara kalo misalkan orang lain, apa hubungannya.

Misalkan si a keluarganya hilang tapi kita wawancara si b yang sama

sekai tidak berhubungan dengan dia, yang bisa dikutip adalah MUI,

Kemenag atau organisasi msyarakat atau yang terkait dengan itu kalo

ga ada hubungannya dengan isi berita ya ga kita kutip.”10

c. Sarana wacana

Sarana wacana atau gaya bahasa yang digunakan dalam berita ini

merujuk pada pernyataan yang disampaikan oleh Mentri Agama perihal

kesesatan para pengikut Gafatar, yang terdapat dalam kutipan berikut:

"Agar mereka bisa memegang pokok-pokok ajaran agama itu yang

tidak dinilai sesat sebagaimana yang dipahami mayoritas mainstream

masyarakat Indonesia," katanya.11

Dalam kutipan tersebut Menag mencoba bersikap netral dalam

mengemukakan pandangannya terhadap kesesatan para pengikut Gafatar.

Menag mencoba berlindung dibalik pejelasan logis dalam kalimat “tidak

dinilai sesat sebagaimana yang dipahami mayoritas mainstream masyarakat

Indonesia.” Kalimat tersebut memunculkan pandangan yang ambigu karena

10

Wawancara Pribadi dengan Erwin Dariyanto. Jakarta, 17 Mei 2016. 11

“Menag Segera Tindaklanjuti Fatwa MUI Gafatar Sesat dan Menyesatkan”, Detik.com,

3 Februari 2016, Paragraf 5.

Page 105: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

92

sifatnya multitafsir. Karena jika sebuah aliran mengaku Islam namun

melanggar pokok-pokok ajaran Islam maka itulah yang kemudian disebut

sesat, bukan minoritas. Karana jika bicara makna, maka minoritas belum

tentu aliran sesat. Aliran sesat berpatokan pada pokok-pokok dalam ajaran

agama Islam itu sendiri, sedangkan minoritas berpatokan pada jumlah.

Namun dalam kutipan tersebut, Menag menganggap sesat Gafatar karena

ajarannya tidak sesuai dengan apa yang dipahami oleh mayoritas mainstream

masyarakat Indonesia.

Sedangkan dari segi penggunaan majas, “Agar mereka bisa

memegang pokok-pokok ajaran agama...” terdapat penggunaan majas

sinestesia dalam kata „memegang‟ dalam kalimat tersebut.

Majas sinestesia ialah majas yang menggunakan istilah indra lain

untuk menjelaskan kejadian yang dialami oleh indra yang berbeda.12

Kata

„memegang‟ yang menandakan indra peraba yang identik dengan tangan.

Namun dalam kalimat ini bermakna memegang yang berfungsi dan dilakukan

bukan oleh tangan melainkan oleh hati/kalbu.

12

M. Isa Mulyoutomo, RAPET BINDO, (Jakarta: Limas, 2011) h.193.

Page 106: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

93

3. Analisis Pemberitaan tanggal 4 Februari 2016 “MUI Nyatakan Gafatar

Sesat, Ini Tanggapan Menko Luhut”

Tabel 4.4

Kategori Temuan Keterangan

Medan Wacana

(Field of

Discourse)

Menurut Luhut, pemerintah

menyikapi fatwa tersebut

dengan arif dan bijaksana. "Itu

kan fatwa MUI, tanya saja dia

(MUI). Kami menyikapi

dengan arif itu semua. Karena

bagaimana pun anggota

Gafatar (adalah) bangsa

Indonesia juga," (Paragraf 2)

Pemerintah, kata Luhut, akan

mengurus eks anggota Gafatar

tersebut. Dia mencontohkan

selama ini eks anggota Gafatar

di Jawa Tengah, di Makassar

semua terurus dengan baik.

"Yang penting, kalau memang

mereka sesat kita beri

penerangan supaya mereka

kembali ke jalan yang benar,"

Pernyataan Luhut

Binsar Panjaitan

sebagai

Menkopolhukam

menanggapi Fatwa

sesat MUI kepada

Gafatar.

Luhut yang

menceritakan

keberhasilan

pemerintah dalam

penanganan eks Gafatar

di beberapa daerah.

Page 107: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

94

katanya. (Paragraf 3)

Pelibat Wacana

(Tenor of

Discourse)

1. Luhut Binsar Panjaitan

2. KH. Ma‟ruf Amin

Sebagai

Menkopolhukam yang

menaggapi fatwa MUI

Ketua MUI; Penyampai

fatwa sesat MUI

kepada Gafatar.

Sarana Wacana

(Mode of

Discourse)

“... kalau memang mereka

sesat kita beri penerangan

supaya mereka kembali ke

jalan yang benar”

Majas Klimaks

a. Medan Wacana

Medan wacana dalam berita edisi ini, topik yang diangkat adalah

mengenai pernyataan yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Politik

Hukum dan HAM, Luhut Binsar Panjaitan dalam menanggapi fatwa sesat

MUI terhadap Gafatar. Hal tersebut tertuang dalam kutipan berita berikut:

Jakarta - Majelis Ulama Indonesia menyatakan bahwa ajaran

Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) merupakan aliran sesat karena

mencampuradukkan ajaran Islam, Kristen, dan Yahudi. Menteri

Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar

Pandjaitan mengatakan soal fatwa adalah kewenangan MUI.13

13

“MUI Nyatakan Gafatar Sesat, Ini Tanggapan Menko Luhut” Detik.com, 4 Februari 2016,

Paragraf 1.

Page 108: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

95

Menurut Luhut, pemerintah menyikapi fatwa tersebut dengan arif dan

bijaksana. "Itu kan fatwa MUI, tanya saja dia (MUI). Kami menyikapi

dengan arif itu semua. Karena bagaimana pun anggota Gafatar

(adalah) bangsa Indonesia juga," kata Luhut kepada wartawan di sela

acara CIMB Economic Forum, di Hotel Ritz-Carlton, SCBD

Sudirman, Jakarta, Kamis (4/2/2016).14

Dalam kutipan tersebut, dengan kapasitasnya sebagai seorang Menteri

Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Luhut

menghormati MUI sebagai lembaga yang berwenang dalam menyampaikan

fatwa dan menyikapi fatwa tersebut dengan baik. Dirinya mencoba

memposisikan diri sebagai seorang Menkopolhukam dengan menyebut

bahwa para anggota Gafatar merupakan bagian dari bangsa indonesia yang

memiliki hak yang sama dan tetap harus dilindungi.

Pada alinea selanjutnya, Luhut mencoba menjelaskan perihal peran

pemerintah dalam penanganan kasus Gafatar ini. Ia mencontohkan beberapa

penanganan yang telah berhasil dilakukan pemerintah terhadap eks anggota

Gafatar di berbagai daerah di Indonesia. Ini berkaitan dengan tugas dan

fungsi Kemenpolhukan yakni menyinkronkan dan menkoordinasikan

perencanaan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang politik,

hukum dan keamanan. Dirinya juga menyebutkan bahwa selain perlindungan,

pemerintah juga akan memberikan penerangan terhadap para eks anggota

gafatar agar kembali ke ajaran agama yang benar jika memang mereka sesat.

Pemerintah, kata Luhut, akan mengurus eks anggota Gafatar tersebut.

Dia mencontohkan selama ini eks anggota Gafatar di Jawa Tengah,

di Makassar semua terurus dengan baik. "Yang penting, kalau

14

“MUI Nyatakan Gafatar Sesat, Ini Tanggapan Menko Luhut” Detik.com, 4 Februari 2016,

Paragraf 2.

Page 109: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

96

memang mereka sesat kita beri penerangan supaya mereka kembali ke

jalan yang benar," katanya.15

Selanjutnya, pada alinea 4 hingga alinea 7 dalam teks berita edisi ini

hanya mengutip teks yang ada pada berita edisi 3 Februari 2016 dengan judul

“MUI: Gafatar sesat dan menyesatkan”. Pengutipan teks berita tersebut

semakin jelas memperlihatkan pandangan Detik.com terhadap kasus ini.

Detik.com melalui teks beritanya mencoba menggiring opini pembaca bahwa

kasus Gafatar ini merupakan tanggungjawab yang harus segera ditangani oleh

pemerintah.

b. Pelibat Wacana

Pelibat wacana dalam berita edisi ini adalah Jenderal TNI (Purn.)

Luhut Binsar Pandjaitan yang merupakan Menteri Koordinator Politik,

Hukum, dan Keamanan Indonesia saat ini. Ia juga menjabat sebagai Kepala

Staf Kepresidenan Republik Indonesia sejak 31 Desember 2014 hingga 2

September 2015. Pada 12 Agustus 2015 ia ditunjuk oleh Presiden Joko

Widodo menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno.

Dijadikannya Luhut sebagai narasumber dalam berita edisi ini tidak

lepas dari pandangan Detik.com yang menganggap isu Gafatar ini sebagai

persoalan hukum yang penanganannya merupakan kewajiban pemerintah.

Posisi Luhut sebagai Menkopolhukam yang memiliki tugas dan fungsi

menyinkronkan dan menkoordinasikan perencanaan, penyusunan dan

15

“MUI Nyatakan Gafatar Sesat, Ini Tanggapan Menko Luhut” Detik.com, 4 Februari 2016,

Paragraf 2.

Page 110: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

97

pelaksanaan kebijakan di bidang politik, hukum dan keamanan dirasa tepat

karena kasus ini sangat berkaitan dengan hukum dan keamanan.

Selanjutnya ada KH.Ma‟ruf Amin, Ketua Dewan Pimpinan Pusat

Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta Hasanudin A.F, yang berperan sebagai

Ketua Komisi Fatwa MUI yang juga dikutip pernyataannya dalam berita edisi

ini terkait peranan mereka dalam menyampaikan fatwa sesat kepada Gafatar.

c. Sarana Wacana

Pada sisi sarana wacana atau gaya bahasa dalam pemberitaan ini

merujuk pada pernyataan yang disampaikan oleh Luhut Binsar Panjaitan

sebagai pelibat wacana. Dalam pemberitaan ini peneliti mengambil sample

kalimat yang bisa dikaji dalam penggunaan majas, yaitu dalam kalimat

“kalau memang mereka sesat kita beri penerangan supaya mereka

kembali ke jalan yang benar.”Kata-kata yang digunakan dalam kalimat

tersebut menggunakan majas klimaks.

Majas klimaks merupakan majas yang menggunakan beberapa kata

berturut-turut dan makin lama makin meningkat.16

Kata yang

dipergunakan dalam majas klimaks adalah kata-kata yang

berkesinambungan dan secara tersusun berurutan dari yang bersifat rendah

ketinggi sebagai bentuk penegasan.

16

M. Isa Mulyoutomo, RAPET BINDO, (Jakarta: Limas, 2011), h. 195.

Page 111: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

98

4. Analisis Pemberitaan tanggal 4 Februari 2016 “Pimpinan DPR Taufik

Kurniawan: Proses Hukum Pengurus Gafatar!”

Tabel 4.5

Kategori Temuan Keterangan

Medan

Wacana

(Field of

Discourse)

“MUI sudah memberikan fatwa

bahwa Gafatar sesat dan

menyesatkan. Dengan fatwa

tersebut, Wakil Ketua DPR Taufik

Kurniawan mendorong

Pemerintah menindak para

pengurus Gafatar.” (Paragraf 1)

"Sesuai fatwa MUI, Gafatar itu

sesat dan menyesatkan. Harapan

saya, saudara Menteri Agama

menjadikan fatwa itu pedoman

untuk bersikap secara arif dan

bijak," (Paragraf 2)

"Saya setuju para pengikutnya

adalah korban, bisa jadi karena

ketidaktahuan, kebodohan,

kekurangan ekonomi, kurang

pengetahuan agama. Bahasanya

Taufik Kurniawan yang

mencoba mendorong

pemerintah agar segera

memproses hukum

pimpinan Gafatar.

Taufik Kurniawan yang

menyebut langsung nama

Mentri Agama agar segera

bertindak menyelesaikan

kasus Gafatar.

Taufik yang menganggap

pengikut Gafatar sebagai

korban, karena

ketidaktahuan dan faktor

ekonomi menyebabkan

Page 112: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

99

secara berkelakar, mereka ini

korban paham agama oplosan,"

(Paragraf 4)

"Tapi beda dengan para

pengurusnya. Mereka ini bisa

digolongkan sebagai penghasut.

Kepolisian tolong bedakan yang

menjadi korban dengan pengurus.

Kalau sampai Ketua Gafatarnya

tidak diproses hukum, apa

gunanya fatwa MUI," (Paragraf

5)

“Taufik mengatakan DPR

mengapresiasi, bahkan angkat

topi, untuk langkah Pemerintah

mengurus para pengikut Gafatar.

Namun, dia mengingatkan,

pengurus Gafatar harus diproses

secara berbeda, harus ada proses

hukum yang dikenakan ke

mereka.” (Paragraf 6)

mereka bergabung.

Taufik Kurniawan yang

menganggap pengurus

adalah sebahgai pelaku

yang menghasut pengikut

Gafatar dan harus segera di

proses hukum.

Harapan Besar Taufik

Kepada Pemerintah untuk

segera memproses hukum

pimpinan Gafatar.

Pelibat 1. Taufik Kurniawan Wakil Ketua DPR ;

Page 113: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

100

Wacana

(Tenor of

Discourse)

Memberikan Pernyataan

seputar Gafatar

Sarana

Wacana

(Mode of

Discourse)

“Kalau sampai Ketua Gafatarnya

tidak diproses hukum, apa

gunanya fatwa MUI.”

Majas Retoris

a. Medan Wacana

Medan wacana yang dibahas dalam berita edisi kali ini adalah

mengenai pemerintah dan khususnya Mentri Agama yang diharapkan mampu

untuk cekatan dalam memproses hukum para pengurus Gafatar dan

menyelesaikan persoalan Gafatar ini. Hal tersebut disampaikan langsung oleh

Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan yang tertuang dalam kutipan berita

berikut:

Jakarta - MUI sudah memberikan fatwa bahwa Gafatar sesat dan

menyesatkan. Dengan fatwa tersebut, Wakil Ketua DPR Taufik

Kurniawan mendorong Pemerintah menindak para pengurus

Gafatar.17

"Sesuai fatwa MUI, Gafatar itu sesat dan menyesatkan. Harapan

saya, saudara Menteri Agama menjadikan fatwa itu pedoman

untuk bersikap secara arif dan bijak," kata Taufik saat dihubungi,

Kamis (4/1/2016).18

17

“Pimpinan DPR Taufik Kurniawan: Proses Hukum Pengurus Gafatar!”, Detik.com, 4

Februari 2016, Paragraf 1. 18

“Pimpinan DPR Taufik Kurniawan: Proses Hukum Pengurus Gafatar!”, Detik.com, 4

Februari 2016, Paragraf 2.

Page 114: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

101

Dalam kutipan berita tersebut, Taufik Kurniawan secara langsung

menyebut Menteri Agama sebagai pihak yang diharapkan mampu

menjadikan fatwa yang dikeluarkan oleh MUI sebagai pedoman untuk

menindak para pengurus Gafatar. Taufik Kurniawan menganggap

persoalan Gafatar harus disikapi secara arif dan bjiaksana dan menjadikan

fatwa MUI sebagai pedoman untuk hal tersebut. Penyebutan nama secara

langsung kepada Menteri Agama yang merujuk kepada nama Lukman

Hakim Saifuddin yang dilakukan oleh Taufik Kurniawan ini, secara

implisit bermakna sindiran agar pemerintah, khususnya Mentri Agama

segera bertindak menyelesaikan kasus tersebut.

Taufik menganggap para pengikut Gafatar adalah para korban.

Karena ketidaktahuan, kebodohan, kekurangan ekonomi dan pengetahuan

agama yang minim menjadi faktor utama mereka memilih bergabung

menjadi anggota Gafatar. Sedangkan para pengurus Gafatar inilah yang

kemudian harus diproses secara hukum. Karena mereka menjadi aktor

penyebab kesesatan yang dialami oleh para anggota Gafatar tersebut.

"Saya setuju para pengikutnya adalah korban, bisa jadi karena

ketidaktahuan, kebodohan, kekurangan ekonomi, kurang

pengetahuan agama. Bahasanya secara berkelakar, mereka ini

korban paham agama oplosan," ujar Taufik.19

"Tapi beda dengan para pengurusnya. Mereka ini bisa

digolongkan sebagai penghasut. Kepolisian tolong bedakan yang

menjadi korban dengan pengurus. Kalau sampai Ketua Gafatarnya

19

“Pimpinan DPR Taufik Kurniawan: Proses Hukum Pengurus Gafatar!”, Detik.com, 4

Februari 2016, Paragraf 4.

Page 115: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

102

tidak diproses hukum, apa gunanya fatwa MUI," imbuh Waketum

PAN itu.20

Pada kutipan tersebut, Taufik menganggap para pengurus Gafatar

adalah penghasut dan sebagai penyebab tergodanya masyarakat bergabung

dengan Gafatar yang disebutnya sebagai agama oplosan. Oleh karena itu,

maka harus diproses secara hukum dan diberi tindakan tegas. Dirinya juga

menaruh harapan besar pihak kepolisian agar mampu membedakan yang

mana korban dan pengurus untuk ditindak.

Taufik mengatakan DPR mengapresiasi, bahkan angkat topi, untuk

langkah Pemerintah mengurus para pengikut Gafatar. Namun, dia

mengingatkan, pengurus Gafatar harus diproses secara berbeda,

harus ada proses hukum yang dikenakan ke mereka.21

"DPR mengapresiasi langkah pemerintah memobilisasi pengikut

gafatar, tapi mau diapakan ini para ketuanya, pengurusnya.

Menag harus ambil langkah arif dan bijak. Bedakan pengikut dan

pengurus," pungkas Taufik.22

Dalam dua alinea terakhir, Detik.com kembali mengutip pernyataan

Taufik Kurniawan yang menyampaikan sebuah harapan besar kepada

pemerintah dan khususnya Mentri Agama perihal penindakan hukum yang

akan diterima para pengurus Gafatar. Hal ini memperjelas bahwa

Detik.com menonjolkan sikap terhadap persoalan Gafatar ini. Detik.com

memandang persoalan ini sebagai sebuah persoalan hukum yang menjadi

kewajiban dan tanggung jawab pemerintah untuk segera

menyelesaikannya.

20

“Pimpinan DPR Taufik Kurniawan: Proses Hukum Pengurus Gafatar!”, Detik.com, 4

Februari 2016, Paragraf 5. 21

“Pimpinan DPR Taufik Kurniawan: Proses Hukum Pengurus Gafatar!”, Detik.com, 4

Februari 2016, Paragraf 6. 22

“Pimpinan DPR Taufik Kurniawan: Proses Hukum Pengurus Gafatar!”, Detik.com, 4

Februari 2016, Paragraf 7.

Page 116: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

103

b. Pelibat Wacana

Dalam aspek pelibat wacana, narasumber yang dikutip pernyataannya

dalam berita edisi ini adalah Taufik Kurniawan. Saat ini dia menjabat

sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2014-

2019. Dalam berita kali ini Taufik berperan sebagai pejabat legislatif yang

dimintai keterangan dan pandangannya mengenai kasus Gafatar yang

kemudian dikutip pernyataannya dalam teks berita. Dalam berita ini

Taufik menaruh harapan besar kepada pemerintah agar segera memproses

hukum para pimpinan Gafatar.

c. Sarana Wacana

Pada aspek sarana wacana, kalimat yang dapat dijadikan sample

penggunaan majas dalam teks berita edisi ini terdapat dalam kalimat

“Kalau sampai Ketua Gafatarnya tidak diproses hukum, apa gunanya

fatwa MUI.” Kalimat tersebut termasuk kedalam majas Retoris.

Majas retoris dapat diartikan sebagai kalimat penegasan dengan kalimat

pertanyaan yang tak perlu dijawab, karena dimaksudkan untuk sebuah

pernyataan.23

Dalam kalimat tersebut, Taufik bermaksud menyampaikan

bahwasanya fatwa sesat yang sudah dikeluarkan MUI tidaklah berguna

apabila pemerintah tidak segera memproses hukum para pimpinan Gafatar,

sebagai penyebab banyaknya korban yang ikut bergabung dengan aliran

sesat tersebut.

23 M. Isa Mulyoutomo, RAPET BINDO, (Jakarta: Limas, 2011), h. 196.

Page 117: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

104

B. Analisis Semiotika Sosial Pemberitaan di Republika Online

1. Analisis Pemberitaan tanggal 3 Februari 2016 “MUI Nyatakan

Gafatar Sesat dan Menyesatkan”

Tabel 4.6

Kategori Temuan Keterangan

Medan

Wacana

(Field of

Discourse)

"Majelis Ulama Indonesia (MUI)

menyatakan aliran Gerakan Fajar

Nusantara (Gafatar) sesat dan

menyesatkan. Gafatar dinyatakan

sesat karena merupakan

reinkarnasi atau metamorfosis dari

gerakan Al Qiyadah Al

Islamiyah.”(Paragraf 1)

"Mereka menjadikan Mussadeq

sebagai guru spiritual, padahal

MUI telah memfatwakan bahwa

Mussadeq itu sesat," kata Ketua

MUI Ma'aruf Amin dalam jumpa

pers di kantor MUI, ," (Paragraf 2)

"Kesesatan Gafatar terbukti karena

mereka menggunakan ajaran

Pernyataan yang

disampaikan MUI

mengenai kesesatan

Gafatar.

Penegasan MUI bahwa

pengikut Gafatar

menjadikan Ahmad

Musadeq sebagai guru

spiritualnya, pasalnya

Ahmad Musadeq sudah

difatwa sesat oleh MUI

sebelumnya.

Penegasan MUI perihal

ajaran Milah Ibrahim yang

Page 118: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

105

Millah Ibrahim. Ajaran itu diduga

kuat memiliki benang merah,

dengan ajaran Mussadeq.

Paragraf 3)

digunakan Gafatar dan

keterkaitan dengan

Ahmad Musadeq.

Pelibat

Wacana

(Tenor of

Discourse)

1. KH. Ma‟ruf Amin

2. Ahmad Musadeq

Ketua Umum MUI;

Penyampai Fatwa

Pimpinan Gafatar;

Keterkaitannya dengan

ajaran Millah Abraham

Sarana

Wacana

(Mode of

Discourse)

Gafatar dinyatakan sesat karena

merupakan reinkarnasi atau

metamorfosis dari gerakan Al

Qiyadah Al Islamiyah.

Majas Paralelisme

Tautologi.

a. Medan Wacana

Mengenai temuan dalam aspek medan wacana, topik yang dibahas

Republika Online dalam berita edisi ini adalah Gafatar merupakan aliran sesat

dan menyesatkan. Dalam teks berita ini, Republika Online menggunakan

fatwa sesat yang disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) terhadap

Gafatar sebagai acuan dasar.

Selanjutnya, Republika Online mencoba mengangkat pernyataan MUI

mengenai kesesatan Gafatar. Setidaknya ada tiga hal yang menjadi acuan

dasar MUI dalam menilai ajaran sesat Gafatar. Pertama, Gafatar dianggap

Page 119: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

106

sebagai reinkarnasi atau metamorfosis dari gerakan Al-Qiyadah Al-Islamiyah.

Yang tertuang dalam kutipan berikut:

JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan aliran

Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sesat dan menyesatkan. Gafatar

dinyatakan sesat karena merupakan reinkarnasi atau metamorfosis

dari gerakan Al Qiyadah Al Islamiyah.24

Al Qiyadah Al Islamiyah merupakan sebuah gerakan yang pada tahun

2007 silam difatwa sesat oleh MUI. Dalam ajarannya, Al Qiyadah Al

Islamiyah menggabungkan tiga ajaran agama yaitu Islam Kristen dan Yahudi.

Mereka mengakui turunnya wahyu kepada pemimpinnya yakni Ahmad

Musadeq. Mereka juga tidak mewajibkan pengikutnya untuk menjalankan

shalat 5 waktu.

Kedua, keterlibatan Ahmad Musadeq dalam Gafatar. Ahmad Musadeq

merupakan seseorang yang mengaku dirinya sebagai nabi setelah nabi

Muhammad SAW sekaligus pendiri Al Qiyadah Al Islamiyah. Pada tahun

2008 dia divonis 4 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas

tuduhan penodaan agama. Dijadikannya Ahmad Musadeq sebagai guru

spiritual para pengikut Gafatar inilah yang kemudian ditegaskan oleh MUI,

pasalnya Ahmad Musadeq ini telah difatwa sesat oleh MUI.

"Mereka menjadikan Mussadeq sebagai guru spiritual, padahal MUI

telah memfatwakan bahwa Mussadeq itu sesat," kata Ketua MUI

Ma'aruf Amin dalam jumpa pers di kantor MUI, Rabu (3/2).25

Ketiga, masih berkaitan dengan Ahmad Musadeq, namun kali ini

melalui gerakan lain yang dipimpinnya, yakni Komunitas Millah Abraham

24

“MUI Nyatakan Gafatar Sesat dan Menyesatkan”, Republika Online, 3 Fabruari 2016,

Paragraf 1.

25 “MUI Nyatakan Gafatar Sesat dan Menyesatkan”, Republika Online, 3 Fabruari 2016,

Paragraf 1.

Page 120: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

107

(KOMAR). Yaitu sebuah ajaran sinkritisme agama yang menggabungkan tiga

ajaran agama yakni, Islam, Kristen dan Yahudi yang didirikannya tahun 2010

di daerah Depok sebagai metamorfosis dari Al-Qiyadah Al-Islamiyah.

Kesesatan Gafatar terbukti karena mereka menggunakan ajaran

Millah Ibrahim. Ajaran itu diduga kuat memiliki benang merah,

dengan ajaran Mussadeq.26

Dari ketiga acuan dasar tersebut, MUI kemudian mengeluarkan fatwa

sesat kepada Gafatar. Karena ketiga hal tersebut masuk kedalam 10 kriteria

aliran sesat berdasarkan ketetapan MUI hasil Munas tahun 2007 yang

diantaranya adalah meyakini dan atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai

dengan Al-Qur‟an dan Sunnah dan mengingkari Nabi Muhammad SAW

sebagai nabi dan rasul terakhir.

b. Pelibat Wacana

Dari sisi pelibat wacana terdapat narasumber yang dikutip

pernyataannya dalam berita yaitu KH. Ma‟Aruf Amin, yang merupakan

Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI pusat masa bakti 2015-2020

menggantikan Din Syamsudin. Pada berita ini Ma‟ruf Amin sebagai Ketua

MUI yang berperan menyampaikan fatwa kepada masyarakat perihal

kesesatan Gafatar.

Kemudian yang kedua adalah Ahmad Musadeq yang dilibatkan

namanya dalam teks berita edisi ini. Dilibatkannya Ahmad Musadeq dalam

berita ini terkait perannya sebagai pimpinan dalam gerakan Al Qiyadah Al

Islamiyah, Millah Abraham dan Gafatar.

26

“MUI Nyatakan Gafatar Sesat dan Menyesatkan”, Republika Online, 3 Fabruari 2016,

Paragraf 1.

Page 121: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

108

c. Sarana Wacana

Dari sisi sarana wacana atau penggunaan gaya bahasa, dalam teks

berita ini kalimat yang dapat dikaji dengan majas adalah majas paralelisme

tautologi yang terdapat dalam kutipan “Karena dia, yang pertama

reinkarnasi, metamorfosis dari Alqiyadah Islamiyah”.

Majas paralelisme tautologi dapat diartikan sebagai penegasan dengan

menggunakan kata yang sejajar atau kelompok kata penegasan dengan

pengulangan kata, kelompok kata atau sinonimnya.27

Kata „reinkarnasi‟ dan

„metamorfosis‟ merupakan kedua kata yang bermakna sama, yang mencoba

menggambarkan bahwa Gafatar merupakan perwujudan baru dari Al Qiyadah

Al Islamiyah.

2. Analisis Pemberitaan tanggal 3 Februari 2016 “Gafatar difatwa Sesat,

Menag Minta Pengikutnya Dilindungi”

Tabel 4.7

Kategori Temuan Keterangan

Medan

Wacana

(Field of

Discourse)

" Majelis Ulama Indonesia (MUI)

telah mengeluarkan fatwa yang

menyatakan organisasi Gerakan

Fajar Nusantara (Gafatar) sesat.

Menteri Agama Lukman Hakim

Saifuddin mengatakan, meski

organisasinya telah dinyatakan

Pernyataan Menag

mengenai pengikut

Gafatar yang tetap harus

dilindungi meski

organisasinya telah

difatwa sesat oleh MUI.

27

M. Isa Mulyoutomo, RAPET BINDO, (Jakarta: Limas, 2011) h. 195.

Page 122: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

109

sesat, pengikut Gafatar harus

dilindungi dari kemungkinan

adanya tindakan main hakim

sendiri dari

masyarakat.”(Paragraf 1)

Di sisi lain, sambung Menag,

dikeluarkanya fatwa tentang

Gafatar ini juga diharapkan

menimbulkan inisiatif di kalangan

tokoh-tokoh agama untuk

merangkul kembali pengikut-

pengikut Gafatar." (Paragraf 5)

"Dia sendiri merespons positif

fatwa yang telah dikeluarkan MUI

tentang Gafatar. Fatwa tersebut

dapat menjadi pegangan bagi

masyarakat dan diharapkan tidak

ada lagi yang terpengaruh dengan

ajaran sesat ala Gafatar.

(Paragraf 4)

Himbauan Menag kepada

para tokoh-tokoh agama

agar turut bertanggung

jawab merangkul para

pengikut-pengikut

Gafatar.

Himbauan Menag

mengenai Fatwa MUI

yang dapat dijadikan

pedoman untuk

masyarakat agar tidak

terpengaruh oleh aliran

sesat sejenis Gafatar.

Pelibat

Wacana

(Tenor of

1. Lukman Hakim Saifuddin

Menteri Agama;

Menghimbau perlidungan

terhadap anggota Gafatar.

Page 123: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

110

Discourse)

Sarana

Wacana

(Mode of

Discourse)

“... diharapkan tidak ada lagi yang

terpengaruh dengan ajaran sesat

ala Gafatar.”

Majas Epitet

a. Medan Wacana

Medan wacana yang dibahas dalam berita edisi ini adalah mengenai

pernyataan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang berisi himbauan

terhadap pemerintah dan masyarakat untuk tetap melindungi para eks Gafatar

setelah dikeluarkannya fatwa sesat oleh MUI terhadap Gafatar. Hal tersebut

dinyatakan dalam kutipan berikut:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI)

telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan organisasi Gerakan

Fajar Nusantara (Gafatar) sesat. Menteri Agama Lukman Hakim

Saifuddin mengatakan, meski organisasinya telah dinyatakan sesat,

pengikut Gafatar harus dilindungi dari kemungkinan adanya tindakan

main hakim sendiri dari masyarakat.28

"Pengikut-pengikut Gafatar tetap harus kita ayomi, kita bina dan

lindungi hak-haknya," kata Menag di Istana Kepresidenan Jakarta,

Rabu (3/2).29

Dalam kutipan tersebut, Menag menghimbau agar para pengikut

Gafatar dilindungi dari tindakan main hakim sendiri oleh masyarakat.

Kekhawatiran Menag terhadap tindakan main hakim sendiri masyarakat

kepada anggota Gafatar dilatar belakangi oleh berbagai kerusuhan dan

28

“Gafatar difatwa Sesat, Menag Minta Pengikutnya Dilindungi”, Republika Online 3

Februari 2016, Paragraf 1. 29

Gafatar difatwa Sesat, Menag Minta Pengikutnya Dilindungi”, Republika Online 3

Februari 2016, Paragraf 2.

Page 124: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

111

pembakaran pemukiman seperti yang dialami para eks Gafatar di daerah

Mempawah, Kalimantan Barat oleh masyarakat setempat.

Meskipun tidak secara eksplisit menyebut kata pemerintah, namun

jelas pernyataan yang disampaikan Menag itu tertuju kepada pemerintah

sebagai pemberi perlindungan kepada masyarakat. Hal ini juga berkaitan

dengan tugas pokok Kementerian Agama yakni membantu presiden dalam

menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang keagamaan.

Terkait hal tersebut, sebagai media massa, Republika Online berupaya

menyampaikan sikap-sikap dari pihak-pihak yang berwenang kepada

masyarakat. Ini senada dengan apa yang disampaikan pihak Republika Online

mengenai sikapnya dalam memandang berbahaya atau tidaknya keberadaan

Gafatar lewat kutipan hasil wawancara berikut:

“Kami tidak pernah tahu berbahaya atau tidak karena yang

memastikan berbahaya atau tidak adalah pihak-pihak yang

mempunyai wewenang, Majelis Ulama Indonesia atau Kementrian

Agama, gitu. Republika tidak pernah menyatakan itu berbahaya tapi

kami hanya menyebarkan bagaimana pandangan dan sikap dari

Kementrian Agama, MUI segala macem dan juga sikap-sikap dari

pengadilan-pengadilan dan polisi yang selama ini mengurusi

masalah Gafatar itu.”30

Selanjutnya, Menag juga berharap tidak ada lagi masyarakat yang

terpengaruh oleh ajaran sesat seperti Gafatar ini. Fatwa yang dikeluarkan oleh

MUI seharusnya diharapkan mampu menjadi pedoman untuk masyarakat agar

tidak terpengaruh oleh aliran sesat sejenis Gafatar. Hal tersebut tertuang

dalam kutipan berikut:

30

Wawancara Pribadi dengan Ahmad Subarkah. Jakarta 13 Juni 2016.

Page 125: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

112

Dia sendiri merespons positif fatwa yang telah dikeluarkan MUI

tentang Gafatar. Fatwa tersebut dapat menjadi pegangan bagi

masyarakat dan diharapkan tidak ada lagi yang terpengaruh dengan

ajaran sesat ala Gafatar. 31

Di sisi lain, sambung Menag, dikeluarkanya fatwa tentang Gafatar ini

juga diharapkan menimbulkan inisiatif di kalangan tokoh-tokoh

agama untuk merangkul kembali pengikut-pengikut Gafatar. 32

Pada alinea terakhir berita edisi ini, Menag menyampaikan kritiknya

kepada tokoh-tokoh agama agar dapat merangkul kembali pengikut-pengikut

Gafatar agar dapat kembali kepada ajaran Islam yang benar. Kutipan tidak

langsung ini juga mempertegas pandangan Republika Online bahwa persoalan

Gafatar ini selain tanggung jawab pemerintah, juga merupakan persoalan

ulama dan tokoh-tokoh agama, karena berkaitan dengan umat Islam.

b. Pelibat Wacana

Dari sisi pelibat wacana, dalam teks berita ini kembali merujuk pada

fatwa yang dikeluarkan oleh MUI mengenai kesesatan Gafatar. Lukman

Hakim Saifuddin menjadi narasumber dalam teks berita ini. Perannya sebagai

Mentri Agama yang memberikan pernyataan seputar perlindungan para eks

Gafatar, karena berkaitan dengan tugas pokok yang diembannya yaitu

membantu presiden dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di

bidang keagamaan.

c. Sarana Wacana

Pada bagian sarana wacana atau gaya bahasa yang digunakan dalam

pemberitaan ini peneliti mengambil sample kalimat yang bisa dikaji dalam

31

Gafatar difatwa Sesat, Menag Minta Pengikutnya Dilindungi”, Republika Online 3

Februari 2016, Paragraf 4. 32

Gafatar difatwa Sesat, Menag Minta Pengikutnya Dilindungi”, Republika Online 3

Februari 2016, Paragraf 5.

Page 126: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

113

penggunaan majas, yaitu dalam kalimat “...diharapkan tidak ada lagi yang

terpengaruh dengan ajaran sesat ala Gafatar.”

Dalam kalimat tersebut, terdapat majas Epitet, yaitu semacam gaya

bahasa yang mengandung acuan yang menyatakan suatu sifat atau ciri khas

dari seseorang atau sesuatu hal.33

Hal tersebut dimaksudkan agar masyarakat

tidak lagi terpengaruh oleh aliran sesat yang serupa dengan Gafatar.

3. Analisis Pemberitaan tanggal 4 Februari 2016 “Umat Islam Dinilai

Krisis Panutan”

Tabel 4.8

Kategori Temuan Keterangan

Medan

Wacana

(Field of

Discourse)

"Imam Besar Masjid Istiqlal

Jakarta Nasaruddin Umar

mengatakan, banyaknya umat

Islam yang tergoda masuk

Gerakan Fajar Nusantara

(Gafatar) akhir-akhir ini

disebabkan karena umat Islam

sekarang sedang krisis panutan.

"Sebenarnya umat Islam saat ini

sedang krisis panutan,"

(Paragraf 1)

Nasaruudin Umar yang

menganggap banyaknya

umat Islam yang tergoda

mengikuti aliran sesat

karena Umat Islam saat ini

sedang krisis panutan.

33

Suhaemi dan Rulli Nasrullah, Bahasa Jurnalistik, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2005), h. 163.

Page 127: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

114

"Ia mengatakan, saat muncul

seorang figur asing yang tidak

cinta terhadap materi, jabatan,

uang, popularitas, akan

membuat umat tersebut

mengikutinya. Padahal, kata

dia, mereka tidak tahu bahwa

yang diikuti tersebut

sesungguhnya adalah panutan

yang mengajarkan ajaran

menyimpang.” (Paragraf 2)

"Jadi menyimpang dan tidaknya

itu juga sangat personal,

mungkin bagi kita itu adalah

menyimpang, sementara bagi

mereka itu tidak,” (Paragraf 3)

Nasaruddin menambahkan, isu

paham menyimpang tersebut

tidak bisa hanya menyalahkan

pemerintah saja, tapi pemimpin

umat mayoritas juga harus

Nasarudin Umar

menjelaskan karena krisis

panutan, masyarakat mudah

terpesona oleh figur asing

yang tidak cinta materi,

jabatan, uang dan

popularitas.

Nasarudin Umar

menambahkan karena krisis

panutan, masyarakat tidak

bisa membedakan fifur

yang baik dan tidak.

Nasaruddin menekankan

bahwa persoalan Gafatar ini

bukan hanya

tanggungjawab pemerintah

semata, namun juga para

ulama dan tokoh-tokoh

Page 128: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

115

bertanggung jawab dalam

kekeliruan tersebut. (Paragraf

4)

agama.

Pelibat

Wacana

(Tenor of

Discourse)

1. Nasaruddin Umar Imam Besar Masjid Istiqlal;

Ulama yang menyampaikan

pendapat perihal

kemunculan aliran sesat

Gafatar

Sarana

Wacana

(Mode of

Discourse)

“...panutan yang mengajarkan

ajaran menyimpang”

Majas Antifrasis

a. Medan Wacana

Mengenai aspek dalam medan wacana, wacana yang coba

dikemukakan oleh Republika Online dalam berita kali ini adalah umat Islam

saat ini yang dinilai krisis panutan. Hal tersebut dinilai menjadi alasan utama

banayaknya umat Islam yang tergoda menjadi pengikut Gafatar. Pernyataan

tersebut disampaikan oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin umar yang

tertuang dalam kutipan berikut:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta

Nasaruddin Umar mengatakan, banyaknya umat Islam yang tergoda

Page 129: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

116

masuk Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) akhir-akhir ini disebabkan

karena umat Islam sekarang sedang krisis panutan. "Sebenarnya umat

Islam saat ini sedang krisis panutan," katanya, Rabu (3/2)34

Ia mengatakan, saat muncul seorang figur asing yang tidak cinta

terhadap materi, jabatan, uang, popularitas, akan membuat umat

tersebut mengikutinya. Padahal, kata dia, mereka tidak tahu bahwa

yang diikuti tersebut sesungguhnya adalah panutan yang mengajarkan

ajaran menyimpang.35

Dalam kutipan tersebut, Nasaruddin Umar memandang bahwa krisis

panutan yang sedang dialami Umat Islam di Indonesia saat ini, membuat

masyarakat mudah terpesona oleh seorang figur asing yang muncul dengan

terlihat tidak cinta materi, jabatan, uang, serta popularitas. Figur tersebutlah

yang kemudian dijadikan sebagai seorang panutan. Padahal sesungguhnya

figur yang menjadi panutan mereka adalah panutan yang mengajarkan ajaran

menyimpang.

“Jadi menyimpang dan tidaknya itu juga sangat personal, mungkin

bagi kita itu adalah menyimpang, sementara bagi mereka itu tidak,”

ujarnya.36

Selanjutnya, Nasarudin Umar mencoba menggambarkan bahwa

karena dilanda krisis panutan, membuat orang tidak bisa membedakan mana

ajaran yang menyimpang, mana yang tidak. Karena dalam masyarakat, ketika

seseorang sudah dijadikan sebagai panutan, maka perbuatan yang

dilakukannya akan menjadi tolak ukur kebenaran yang kemudian menjadi

contoh perilaku yang ditiru masyarakat.

Pada bahasan selanjutnya, Nazaruddin umar menganggap persoalan

munculnya aliran menyimpang semacam Gafatar ini bukan hanya tanggung

34

“Umat Islam Dinilai Krisis Panutan”, Republika Online , 4 Februari 2016, Paragraf 1. 35

“Umat Islam Dinilai Krisis Panutan”, Republika Online , 4 Februari 2016, Paragraf 2. 36

“Umat Islam Dinilai Krisis Panutan”, Republika Online , 4 Februari 2016, Paragraf 3.

Page 130: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

117

jawab pemerintah semata, namun juga merupakan tanggungjawab para

pemimpin umat Islam dalam menangani kekeliruan tersebut.

Nasaruddin menambahkan, isu paham menyimpang tersebut tidak

bisa hanya menyalahkan pemerintah saja, tapi pemimpin umat

mayoritas juga harus bertanggung jawab dalam kekeliruan tersebut.37

Meski tidak secara eksplisit menyebut umat Islam dan ulama, namun

dalam penggalan kalimat „pemimpin umat mayoritas‟ jelas menjurus kepada

para umat muslim yang dipimpin oleh para Ulama dan tokoh-tokoh muslim

lainnya. Pengambilan kutipan tidak langsung ini kembali menegaskan

pandangan Republika Online bahwa persoalan aliran menyimpang ini bukan

hanya sebagai tanggung jwab pemerintah semata, namun juga merupakan

tanggung jawab para ulama dan tokoh-tokoh islam dalam merangkul dan

mengayomi umat.

b. Pelibat wacana

Dari sisi pelibat wacana, guna pewacanaan bahwa persoalan Gafatar

merupakan persoalan umat Islam dan juga merupakan tanggung jawab ulama,

narasumber yang dipilih dan kemudian dikutip pernyataannya dalam teks

berita ini adalah Nasaruddin Umar. Dia merupakan Imam Masjid Istiqlal

menggantikan KH. Ali Mustafa Yaqub. dipilihnya Nasarudin Umar sebagai

narasumber oleh ROL untuk memperkuat pandangan ROL bahwa kasus

aliran menyimpang seperti Gafatar ini merupakan persoalan agama yang

harus segera diselesaikan bukan hanya pemerintah saja, namun juga menjadi

kewajiban para tokoh-tokoh agama. Dengan kapasitasnya sebagai

37

“Umat Islam Dinilai Krisis Panutan”, Republika Online , 4 Februari 2016, Paragraf 4.

Page 131: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

118

cendekiawan muslim yang memiliki pemahaman agama yang mumpuni, dia

menganggap banyaknya Umat Islam yang menjadi pengikut Gafatar

merupakan penyebab dari krisis panutan yang sedang dialami Umat Islam di

Indonesia saat ini.

Dipilihnya Nasaruddin Umar sebagai narasumber tidak lepas dari

pandangan Republika Online dalam mewacanakan kasus Gafatar ini. Karena

kasus ini sangat erat kaitannya dengan Agama Islam, maka mereka meminta

pendapat dari pihak-pihak yang dianggap terkait dengan masalah tersebut,

salah satunya pendapat para ulama. Seperti pernyataan yang tertuang dalam

hasil wawancara peneliti dengan pihak Republika Online berikut:

“Ya Nasaruddin Umar karena pihak-pihak terkait kan, pihak-pihak

yang dipandang sebagai punya ilmu disitu, ilmu agama disitu. Itu

komentar-komentar dari para ulama, jelas itu akan di quote dan tidak

ada keistimewaan Nasaruddin Umar atau siapa.”38

c. Sarana Wacana

Pada aspek sarana wacana, kalimat yang bisa dikaji melalui

penggunaan majas yakni terdapat dalam kalimat “...panutan yang

mengajarkan ajaran menyimpang” yakni majas antifrasis.

Majas antifrasis adalah gaya bahasa yang berupa penggunaan sebuah

kata dengan makna kebalikannya.39

Dalam kalimat tersebut Nasaruddin Umar

bermaksud bahwasanya mereka menjadikan Ahmad Musadeq sebagai

panutan, padahal dia adalah orang yang mengajarkan ajaran menyimpang.

38

Wawancara pribadi dengan Ahmad Subarkah, Jakarta 13 Juni 2016. 39

Suhaemi dan Rulli Nasrullah, Bahasa Jurnalistik, h. 160.

Page 132: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

119

4. Analisis Pemberitaan tanggal 4 Februari 2016 “MUI Minta

Pemerintah Segera Proses Hukum Pimpinan Gafatar”

Tabel 4.9

Kategori Temuan Keterangan

Medan

Wacana

(Field of

Discourse)

“Proses hukum pimpinan Gafatar

dinilai lambat. Sekretaris Majelis

Ulama Indonesia (MUI) Jawa

Timur, Muhammad Yunus

mengatakan banyak pasal yang

dilanggar oleh gerakan tersebut.

Pemerintah diminta untuk segera

memprosesnya secara hukum.”

(Paragraf 1)

Menurutnya pasal-pasal yang

dilanggar oleh Gafatar sudah jelas.

Gafatar telah melanggar Undang-

Undang penodaan agama Nomor 1

PNPS tahun 1965, nomor 5 tahun

1968 dan pasal 156a. Selain itu

banyak pengikut Gafatar yang telah

menjual hartanya untuk mengikuti

gerakan ini. (Paragraf 3)

Menurut Yunus para pemimpin

Muhammad Yunus

menilai proses hukum

pemerintah terhadap

pimipinan Gafatar lambat.

Muhammad Yunus

menganggap Gafatar

sudah jelas melanggar

pasal mengenai penodaan

agama.

Muhammad Yunus juga

menganggap pimpinan

Page 133: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

120

Gafatar telah melanggar pasal

KUHP nomor 378 tentang tindak

penipuan. Karena itu ia berharap

pemerintah segera memproses

hukuman kepada pimpinan

Gafatar. (Paragraf 4)

"Dari pimpinan pusat sampai yang

di kecamatan-kecamatan harus

dihukum, karena kasihan yang

sekedar ikut-ikutan," katanya.

(Paragraf 5)

Gafatar melaggar pasal

penipuan.

Muhammad Yunus

berharap pemerintah

mengusut tuntas pimpinan

Gafatar mulai dari tingkat

pusat hingga tingkat

kecamatan.

Pelibat

Wacana

(Tenor of

Discourse)

1. Muhammad Yunus Sekertaris MUI Jawa

Timur; menilai proses

hukum para pimpinan

Gafatar lambat.

Sarana

Wacana

(Mode of

Discourse)

"Dari pimpinan pusat sampai yang

di kecamatan-kecamatan.

Majas Klimaks

Page 134: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

121

a. Medan Wacana

Mengenai aspek dalam medan wacana, topik yang dibahas kali ini

adalah mengenai MUI yang menilai pemerintah lambat dalam memproses

hukum pimpinan Gafatar berkaitan dengan banyaknya pasal yang dilanggar

oleh Gafatar. Pendapat tersebut dikemukakan oleh Sekertaris MUI Jawa

Timur, Muhammad Yunus, yang tertuang dalam kutipan berikut:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses hukum pimpinan Gafatar

dinilai lambat. Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa

Timur, Muhammad Yunus mengatakan banyak pasal yang dilanggar

oleh gerakan tersebut. Pemerintah diminta untuk segera

memprosesnya secara hukum.40

Selanjutnya, Muhammad Yunus juga menyatakan bahwa banyak

sekali pasal yang telah dilanggar oleh Gafatar diantaranya yaitu terkait

dengan masalah penodaan agama, selain itu juga terkait dengan masalah

penipuan, oleh sebab itu dirinya menginginkan bahwa pemerintah segera

memproses hukum para pimpinan Gafatar dari tingkat yang paling tinggi

(pusat) hingga kepada yang berada di tingkat kecamatan. Dirinya juga merasa

iba karena banyak pula para eks Gafatar merupakan korban yang hanya

sekedar ikut-ikutan, yang tertuang dalam kutipan berikut:

Menurutnya pasal-pasal yang dilanggar oleh Gafatar sudah jelas.

Gafatar telah melanggar Undang-Undang penodaan agama Nomor 1

PNPS tahun 1965, nomor 5 tahun 1968 dan pasal 156a. Selain itu

banyak pengikut Gafatar yang telah menjual hartanya untuk

mengikuti gerakan ini.41

40

“MUI Minta Pemerintah Segera Proses Hukum Pimpinan Gafatar”, Republika Online,

4 Februari 2016, Paragraf 1. 41

“MUI Minta Pemerintah Segera Proses Hukum Pimpinan Gafatar”, Republika Online,

4 Februari 2016, Paragraf 3.

Page 135: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

122

Menurut Yunus para pemimpin Gafatar telah melanggar pasal KUHP

nomor 378 tentang tindak penipuan. Karena itu ia berharap

pemerintah segera memproses hukuman kepada pimpinan Gafatar.42

"Dari pimpinan pusat sampai yang di kecamatan-kecamatan harus

dihukum, karena kasihan yang sekedar ikut-ikutan," katanya.43

Pasal yang dimaksud dalam pernyataan diatas adalah Undang-Undang

Nomor 1 PNPS 1965, nomor 5 tahun 1968 mengenai pencegahan

penyalahgunaan dan/atau penodaan agama dan pasal 156 a yang berbunyi:

Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun barang

siapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau

melakukan perbuatan: a. yang pada pokoknya bersifat permusuhan,

penyalah-gunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di

Indonesia; b. dengan maksud agar supaya orang tidak menganut

agama apapun juga, yang bersendikan ke-Tuhanan Yang Maha Esa.44

Sementara itu, pada paragraf selanjutnya juga dijelaskan mengenai

para pimpinan Gafatar yang dinilai melanggar pasal penipuan, karena

dianggap menipu para pengikut Gafatar hingga harus kehilangan harta

bendanya untuk bergabung dengan Gafatar, yang tertuang dalam pasal KUHP

nomor 378 tentang tindak penipuan yang berbunyi:

”Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau

orang lain dengan melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau

martabat palsu, dengan tipu muslihat ataupun dengan rangkaian

kebohongan menggerakan orang lain untuk menyerahkan sesuatu

benda kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun

menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan pidana

penjara paling lama 4 (empat) tahun".45

42

“MUI Minta Pemerintah Segera Proses Hukum Pimpinan Gafatar”, Republika Online,

4 Februari 2016, Paragraf 4. 43

“MUI Minta Pemerintah Segera Proses Hukum Pimpinan Gafatar”, Republika Online,

4 Februari 2016, Paragraf 5. 44

http://kemenag.go.id/file/dokumen/UU1PNPS65.pdf . Diakses pada 4 Juli 2016 pukul

10:15. 45

http://hukum.unsrat.ac.id/uu/kuhpidana.htm . Diakses pada 4 Juli 2016 pada pukul

10:40

Page 136: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

123

Pada bahasan selanjutnya dijelaskan bahwasanya MUI sudah

menghimbau kepada masyarakat di Jatim agar mau menerima kembali para

eks Gafatar dan tidak mengucilkan mereka. Sementara proses terapi dan

pemberian arahan kepada eks Gafatar sudah dilakukan dan masih terus

berlangsung agar mereka kembali kepada aqidah yang benar yang tertuang

dalam paragraf terakhir teks berita seperti berikut:

Mengenai banyak warga Jatim yang menolak eks-Gafatar, Yunus

mengatakan MUI sudah menghimbau masyarakat untuk menerima

kembali mereka. Dan proses terapi untuk mengembalikan mereka

kepada aqidah yang benar terus berlangsung.46

b. Pelibat Wacana

Ditinjau dari sisi pelibat wacana, Republika Online kembali mejadikan

MUI sebagai narasumber, kali ini melalui Muhammad Yunus, yang menjabat

sebagai Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, yang dikutip

pernyataannya. Dalam berita edisi kali ini, Muhammad Yunus berperan

sebagai penyampai kritik terhadap pemerintah terkait lambannya penanganan

hukum pemerintah kepada para pimpinan Gafatar.

c. Sarana Wacana

Pada sisi sarana wacana, kalimat yang dapat dikaji dalam penggunaan

majas dalam teks berita terdapat dalam kalimat "Dari pimpinan pusat sampai

yang di kecamatan-kecamatan harus dihukum, karena kasihan yang sekedar

ikut-ikutan.” yang merupakan majas anti klimaks.

Majas anti klimaks adalah suatau kalimat atau acuan yang berisi gagasan-

gagasan yang diurutkan dari yang terpenting berturut-turut ke gagasan yang

46

“MUI Minta Pemerintah Segera Proses Hukum Pimpinan Gafatar”, Republika Online,

4 Februari 2016, Paragraf 6.

Page 137: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

124

kurang penting.47

Dalam kalimat tersebut Muhammad Yunus meminta

pemerintah mengusut tuntas para pimpinan Gafatar mulai dari pimpinan pusat

hingga ke ranah kecamatan-kecamatan dan segera memproses hukum.

C. Analisis Perbandingan Pemberitaan Detik.com dan Republika Online

Dari keseluruhan berita yang dianalisis, seluruh berita tersebut

memiliki news value (nilai berita) yang tinggi dan layak untuk dijadikan

berita. Diantaranya mencakup Prominence, yakni menyangkut tokoh-tokoh

terkenal yang dikutip dalam pemberitaan. Lalu selanjutnya mengandung

unsur progress, yaitu membuat masyarakat menunggu kelanjutan akan

perkembangan berita tersebut. Selain itu, sangat mengandung unsur emotion

yakni kejadian dalam berita tersebut mengandung kemarahan, kesedihan,

kebencian serta empati.

Detik.com dan Republika Online tentu berbeda dalam memandang

suatu peristiwa. Hal yang paling mendasarinya adalah perbedaan ideologi

masing-masing media. Selain itu juga memiliki perbedaan dalam pemilihan

narasumber serta pemilihan gaya bahasa yang digunakan. Dari total delapan

teks berita yang dianalisis, menggunakan analisis Semiotika Sosial M.A.K

Halliday dengan unsur Medan Wacana (Field of Discourse), Pelibat Wacana

(Tenor of Discourse) dan Sarana Wacana (Mode of Discourse) maka

diperoleh perbandingan sebagai berikut.

47

Suhaemi dan Rulli Nasrullah, Bahasa Jurnalistik, h. 161.

Page 138: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

125

Tabel 4.10

Analisis Perbandingan Pemberitaan Detik.com dan Republika Online

Analisis

Semiotika Sosial

Detik.com Republika Online

Medan Wacana

(Field of

Discourse)

Persoalan Gafatar

merupakan persoalan

hukum yang menjadi

tanggungjawab

pemerintah.

Perlindungan para eks

Gafatar merupakan

tanggung jawab

pemerintah.

Persoalan Gafatar

merupakan persoalan

hukum yang menjadi

tanggungjawab

pemerintah.

Perlindungan kepada para

eks Gafatar merupakan

tanggung jawab

pemerintah dan para tokoh

agama.

Pelibat Wacana

(Tenor of

Discourse)

Narasumber:

KH. Ma‟Aruf Amin

(Ketua Umum MUI)

Hasanuddin AF (Ketua

Fatwa MUI)

Lukman Hakim Saifuddin

(Mentri Agama RI)

Luhut Binsar Panjaitan

(Menkopolhukam)

Taufik Kurniawan (Wakil

Ketua DPR RI)

Yang disebut dalam teks:

Ahmad Musadeq

(Pimpinan Gafatar)

Narasumber:

KH. Maaruf Amin (Ketua

Umum MUI)

Lukman Hakim Saifuddin

(Mentri Agama RI)

Nasaruddin Umar (Imam

Besar Masjid Istiqlal)

Muhammad Yunus

(Sekertaris MUI Jawa

Timur)

Yang disebut dalam

teks:

Ahmad Musadeq

(Pimpinan Gafatar)

Sarana Wacana

(Mode of

Discourse)

Banyak melakukan

pengutipan langsung

pernyataan Narasumber.

Majas Paralelisme

Tautologi, Sinestesia,

Klimaks dan Retoris.

Banyak melakukan

pengutipan tidak langsung

pernyataan narasumber.

Majas Paralelisme

Tautologi, Epitet,

Antifrasis dan Klimaks.

Page 139: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

126

Dilihat berdasarkan analisis semiotika sosial M.A.K Halliday, pada

aspek medan wacana (field of discourse), secara garis besar Detik.com dan

Republika Online mewacanakan kasus Gafatar ini menjadi tiga poin utama.

Pertama, Gafatar merupakan aliran sesat dan menyesatkan. Dalam

mewacanakan hal tersebut, Detik.com dan Republika Online menggunakan

fatwa MUI sebagai rujukan utama dalam setiap teks beritanya.

Kedua, para eks Gafatar atau para mantan pengikut Gafatar

merupakan korban dari keberadaan Gafatar, sedangkan para pimpinan dan

pengurus adalah pelaku yang harus diproses hukum. Kedua media ini

menganggap bahwa para eks Gafatar merupakan korban aliran sesat yang

telah dirugikan atas kehadiran Gafatar, sedangkan para pimpinan dan

pengurus Gafatarlah sebagai pelaku yang menyebabkan masyarakat

terjerumus dan memilih bergabung menjadi anggota.

Ketiga, dalam teks beritanya, Detik.com memberikan aksentuasi serta

penonjolan bahwa kasus Gafatar ini merupakan persoalan hukum yang

menjadi tanggungjawab pemerintah dalam melindungi para eks Gafatar serta

memproses hukum para pimpinan dan pengurus Gafatar. Sama halnya dengan

Detik.com, dalam teks beritanya Republika Online juga memaknai kasus ini

sebagai persoalan hukum yang harus diselesaikan oleh pemerintah, meskipun

porsi penonjolan mengenai hal tersebut tidak sebesar dengan apa yang

dilakukan Detik.com. Perbedaan yang signifikan adalah Republika Online

menaruh perhatian khusus kepada para Ulama atau tokoh-tokoh agama Islam

di Indonesia. Mereka dianggap memiliki tanggung jawab untuk berperan aktif

dalam merangkul dan mengayomi umat Islam atas kasus aliran sesat

Page 140: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

127

semacam Gafatar ini, bukan hanya pemerintah saja karena kasus ini berkaitan

dengan Umat Islam.

Pada bahasan selanjutnya mengenai aspek pelibat wacana (tenor of

discourse), Detik.com dan Republika Online melibatkan narasumber-

narasumber yang berkaitan dalam pembentukan wacana mereka terhadap

kasus ini. Detik.com dan Republika Online mengutip pernyataan dari sumber-

sumber yang legitimate dan kompeten dibidangnya sesuai dengan masing-

masing pandangan kedua media tersebut. Detik.com yang mewacanakan

persoalan ini sebagai persoalan hukum dan tanggung jawab pemerintah

mewawancarai pihak-pihak yang terkait dengan hal tersebut untuk

menguatkan pandangannya seperti Menkopolhukam dan wakil ketua DPR.

Sedangkan Republika Online dengan pandangannya melibatkan Imam Besar

Masjid Istiqlal dalam beritanya.

Pada aspek sarana wacana (mode of discourse), secara keseluruhan

kedua media ini dalam teks beritanya menggunakan gaya bahasa yang

informatif, lugas, dan tidak provokatif. Masing-masing media menonjolkan

pandangannya yang dituangkan kedalam teks berita. Pengambilan kutipan

langsung yang dilakukan oleh Detik.com terhadap pernyataan yang

disampaikan oleh para narasumber mencoba membangun wacana yang

ditampilkan dalam teks berita. Lain halnya dengan yang dilakukan oleh

Republika Online. Dalam teks beritanya, Republika Online seringkali

menggunakan pengutipan tidak langsung. Banyak improvisasi dalam

menuliskan pernyataan yang disampaikan narasumber, serta Republika

Online turut melibatkan pandangannya dalam teks berita tersebut.

Page 141: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

128

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah melalui proses analisis teks berita di Detik.com dan Republika

Online terkait dengan pemberitaan aliran sesat Gafatar menggunakan analisis

semiotika sosial M.A.K Halliday, peneliti menyimpulkan hasil penelitian ini

kedalam tiga tipologi wacana sebagai berikut.

Pada aspek medan wacana (field of discourse) Detik.com dan Republika

Online manyatakan Gafatar sebagai aliran sesat dan menyesatkan dengan merujuk

pada fatwa MUI yang menjadi acuan dasar. Selanjutnya, kedua media tersebut

mewacanakan bahwa para eks Gafatar merupakan korban dari kemunculan

Gafatar, sedangkan para pimpinan dan pengurus Gafatar adalah pelaku yang harus

diproses secara hukum. Sementara itu, Detik.com memaknai kasus ini sebagai

persoalan hukum yang menjadi kewajiban dan tanggung jawab pemerintah.

Serupa dengan Detik.com, namun Republika Online menaruh perhatian khusus

kepada para Ulama atau tokoh-tokoh Agama Islam di Indonesia sebagai pihak

yang juga bertanggung jawab mengayomi umat.

Pada aspek pelibat wacana (tenor of discourse), tanda-tanda dapat dibaca

dari dilibatkannya sumber-sumber yang kompeten untuk menguatkan pewacanaan

di masing-masing media tersebut.

Pada aspek sarana wacana (mode of discourse), Detik.com dan Republika

Online menggunakan gaya bahasa yang informatif, lugas dan tidak provokatif

dalam pemberitaan Gafatar ini. Perbedaan diantara keduanya adalah Detik.com

lebih banyak menggunakan kutipan langsung terhadap pernyataan narasumber,

Page 142: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

129

sedangkan Republika Online banyak menggunakan kutipan tidak langsung

terhadap pernyataan narasumber dan melakukan improvisasi dan menuangkan

pandangannya dalam teks berita tersebut. Selanjutnya, Republika Online

Memberikan aksentuasi dalam teks beritanya bahwa persoalan Gafatar ini juga

merupakan tanggungjawab tokoh-tokoh agama Islam dalam merangkul umat,

bukan hanya pemerintah semata.

B. SARAN

Kembali munculnya aliran sesat di Indonesia seperti Gafatar ini

merupakan bukti pemerintah yang kurang cekatan dalam menangani kasus serupa.

Peneliti berharap pemerintah mampu untuk menangani kasus seperti ini dengan

lebih baik agar tidak menimbulkan korban. Selain itu upaya pencegahan terhadap

eksistensi aliran sesat di Indonesia sangat perlu ditingkatkan.

Sebagai media massa, peneliti berharap agar media massa di Indonesia

tetap menjadi kontrol sosial dan menyajikan pemberitaan yang informatif serta

edukatif kepada masyarakat. Pada khususnya me dia online, peneliti berharap

tidak hanya mengutamakan kecepatan dalam menampilkan berita, namun juga

keakuratan isi berita yang utama.

Peneliti berharap analisis semiotika sosial M.A.K Halliday ini dapat

digunakan dalam penelitian skripsi berikutnya oleh para Mahasiswa Komunikasi

Penyiaran Islam dalam menganalisa tanda dan makna yang terdapat dalam teks

berita. Karena peneliti melihat masih sangat jarang ditemui penggunaan teori ini

dalam skripsi.

Page 143: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

130

DAFTAR PUSTAKA

Abar, Ahmad Zaini. 1966-1974 Kisah Pers Indonesia. Yogyakarta: Lkis, 1995.

Armando, Ade. Media dan Integrasi Sosial Jembatan Antar Umat Beragama, Jakarta:

Center for The Study and Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah, 2011.

Barus, Sedia Willing. Jurnalistik (Petunjuk Teknis Menulis Berita), Jakarta: Erlangga,

2010.

Diah Wardhani, Media Relation: Sarana Membangun Reputasi Organisasi.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.

Eriyanto. Analisis Framing, Konstruksi, ldeologi dan Politik Media. Yogyakarta:

LKiS, 2002.

Fiske, John. Introduction to Communication Studies. London: Methuen & Co.Ltd,

1990, second edition.

Fatah, Eep Saefulloh. Pengkhianatan Demokrasi ala Orde Baru; Masalah dan Masa

Depan Demokrasi Terpimpin Konstitusional. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2000.

Halliday, M.A.K. Language as Social Semiotic. The Interpretation of Language and

Meaning. London: Edward Arnold, 1978.

Halliday, M.A.K dan Hasan, Ruqaiya. Bahasa, Konteks, dan Teks: Aspek-aspek

Bahasa dalam pandangan semiotik sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 1992.

Heryanto, Gun Gun. Dinamika Komunikasi Politik. Jakarta: PT. Lasswell Visitama,

2011.

Page 144: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

131

Hill, David T. Pers di Masa Orde Baru. Penerjemah. Gita Widya Laksmini

Soerjoatmodjo. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011.

HM, Zaenuddin. The Journalist; Bacaan Wajib Wartawan, Redaktur, Editor dan Para

Mahasiswa Jurnalistik, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011.

Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2006.

Mulyotomo, Isa M. Rapet Bindo, Jakarta: Limas, 2011.

Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia, 2008.

Morissan. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2013.

Nazin, Moh. Metode Penelitian, Bandung: Ghalia Indonesia, 1999.

Nurudin, Jurnalisme Masa Kini, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009.

Penerbit Buku Kompas, Beberapa Segi Perkembangan Sejarah Pers di Indonesia.

Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2002.

Puslitbang Kementrian Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI,

Pedoman Penanganan Aliran dan Gerakan Keagamaan Bermasalah di

Indonesia. Jakarta: 2014.

Puslitbang Kementrian Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI,

Respon Masyarakat Terhadap Aliran dan Paham Keagamaan Kontemporer di

Indonesia. Jakarta: 2014.

Santana K, Septiawan. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2005.

Page 145: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

132

Setiati, Eni. Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan. Yogyakarta: Andi Offset,

2005.

Santoso, Anang. “Jejak Halliday dalam Linguistik Kritis dan Analisis Wacana

Kritis.” Bahasa dan Seni, Tahun 36, Nomor I Februari, 2008.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitati Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2013.

Suhaemi, dan Nasrullah, Rulli. Bahasa Jurnalistik, Ciputat: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta, 2009.

Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.

Sobur, Alex. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotika, Analisis Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002.

Tebba, Sudirman. Jurnalistik Baru. Jakarta: Kalam Indonesia, 2005.

Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. Semiotika Komunikasi: Aplikasi praktis bagi penelitian

skripsi komunikasi Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011.

Sumber lain:

“MUI: Ada 300 Lebih Aliran Sesat di Indonesia.” CNN Indonesia Online, 21 Januari

2002.

http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2012/04/13/18653/gafatar-sama-sesatnya-

dengan-alqiyadah-buatan-nabi-palsu-moshaddeq/#sthash.ARC5yfOb.dpbs.

Diakses pada 27 Mei 2016 pukul 21:30

https://m.tempo.co/read/news/2016/01/13/078735611/ini-profil-tokoh-pendiri-gafatar

Page 146: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

133

http://gafatarian.blogspot.co.id/2015/01/apa-itu-gerakan-fajar-nusantara-gafatar.html.

Diakses pada 27 Mei pukul 20:00.

http://www.detik.com/dapur/redaksi

http://profil.merdeka.com/indonesia/r/republika/ diakses 25 Juni, pukul 01.20 WIB.

http://www.republika.co.id/page/about

http://hukum.unsrat.ac.id/uu/kuhpidana.htm . Diakses pada 4 Juli 2016 pada pukul 10:40.

http://kemenag.go.id/file/dokumen/UU1PNPS65.pdf . Diakses pada 4 Juli 2016 pukul 10:15.

http://kbbi.web.id/berita . Diakses pada 7Agustus 2016 pukul 20:30.

Page 147: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

LAMPIRAN

Transkrip Wawancara Detik.com

Narasumber : Erwin Dariyanto

Di kantor detik.com selasa 17 Mei 2016.

1.Apa keistimewaan detik.com dibandingkan media lain dalam konteks isi pemberitaan?

Jadi begini, kita ingin beda dengan media online lainnya, pertama dalam hal kecepatan,

sekarang isinya kita juga sudah beda, isinya itu adalah isi yang mendidik, tidak provokatif,

sifatnya informasi, dan lengkap, akurat.

2. lalu apa strategi detik.com agar pembaca mudah paham terhadap isi berita?

Strateginya tentu dengan gaya penulisan yang mudah dicerna oleh masyarakat bukan bahasa

yang mengambang atau muluk-muluk dan struktur tulisan yang terstruktur ngurut runut

urutannya.

3. terkait dengan Wacana/tema/isu apa saja yang diangkat oleh detik, apakah mengikuti

pasar?

Jadi ada namanya dalam sebuah pemberitaan itu ada kriteria layak berita. Tidak semua

peristiwa yang terjadi itu adalah layak berita. Nah berita apa yang layak diberitakan oleh

detik.com, yaitu adalah informasi yang itu dibutuhkan oleh masyarakat. Harga kebutuhan bahan

pokok, soal keamanan, politik seperti itu.

4. seberapa penting isu gafatar inn dijadikan pemberitaan untuk diketahui oleh

masyarakat?

Gafatar ini bermula dari laporan adanya kehilangan, orang hilang katakanlah di Jogja ada dua

orang hilang dan itu sampe berminggu-minggu tidak ditemui. Dari situlah kemudian ini

informasi menarik kenapa, karena itu adalah informasi orang hilang, itu masyarakat ingin tahu

ada apa dengan mereka hilang kemudian ditelusuri baru kemudian sepekan ketemu itu adalah

gafatar, mereka terkait dengan aliran gafatar. Nah kenapa kemudian dari orang hilang ini

kemudian gafatar karena kita ingin tahu loh gafatar ini kenapa mereka kemudian membawa

anggotanya itu, istilah dalam tanda kutip pergi dari tempat asalnya kemudian menyendiri ke

Kalimantan Barat. Nah informasi seperti itu kan diperlukan oleh masyarakat, dan kebetulan

setelah itu kemudian ada laporan dari redaksi beberapa yang mengaku yang mengaku anggota

keluaganyya hilang mereka minta informasi seperti apa gafatar itu, bagaimana mereka , dimana

mereka dan seperti apa organisasi itu.

5. lalu apa pandangan detik sendiri terjhadap Gafatar dari segi sosial dan agama ?

Kita tidak sampe kesitu, kita tidak menyinggung soal agamanya, maksudnya dia punya aliran

apa, dia punya aliran misalkan seperti tidak a tidak b tidak c kita tidak.

Page 148: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

6. Lalu dari segi sosialnya?

Dari segi sosialnya itu aja tadi bahwa mereka hilang terus kemudian kita perlu melbatkan ini

orang dan mengapa mereka pergi meninggalkan, itu yang kita tulis.

7. kriteria seperti apa yang dijadikan narasumber oleh detik.com yang kemudian dikutip

dalam pemberitaan?

Jadi ada patokan kalo dalam dunia jurnalisme yang dijadikan kriteria sumber. Siapa yang

dijadikan narasumber. Pertama orang yang mengalami peristiwa itu, dalam hal ini peristiwa

gafatar siapa yang mengalami peristiwa itu orang yang hilang itu, kalo orang yang hilang itu ga

ada siapa, keluarganya yang merasa kehilangan, ketiga adalah polisi kenapa polisi, karena dia

adalah yang menerima pelaporan, dan keempat baru pemerintah dalam menanggapi, karena

mau tidak mau ini adalah termasuk masalah negara warganya hilang bukan hanya satu dua tapi

puluhan. Nah narasumbernya seperti itu. Negara itu siapa? Kementrian agama , kejaksan

mentri dalam negri.

8. lalu mengapa narasumber yang dikutip hanya itu-itu saja? tidak mencoba untuk

mengangkat keresahan di masyarakat ?

Karena MUI dan Kemenag Yang berwenang. Masyarakat dalam hal ni adalah yang saya sebut

tadi keluarga yang kehilangan, nah keresahan di masyarakat diwakili oleh MUI tadi.

Masyaraktnya siapa, kita gabisa wawancara kalo misalkan orang lain, apa hubungannya.

Misalkan si a keluarganya hilang tapi kita wawancara si b yang sama sekai tidak berhubungan

dengan dia yang bisa dikutip adalah mUI kemenag atau organisasi msyarakat atau yang terkait

dengan itu kalo ga ada hubungannya dengan isi berita ya ga kita kutip

9. kembali terkait gaya bahasa yang sudah dibahas sebelumya, apa gaya bahas ynag dipilih

detik. Dalam pemberitaan ini karena notabene isi ini sensitif

Jadi patokannya adalah ini adalah isu sensitif sehingga kita berusaha untuk tidak provokatif.

Bahasa nya yang halus mudah dicermati dan tidak provokatif.

10. lalu apa yang hendak disampaikan kepda masyarakat lewat gaya bahasa seperti itu?

Iya jadi intinya begini ita menghimbau mastarakat dengan mui kan kita gak bisa menghimbau

atas dama detik.com tapi kita menghimbau kepada masyarakat dari MUI, MUI menghimbau

agar masyarakat tenang agar tidak terprovokasi nahwa ini adalah ajaran a ajaran b seperti itu.

MUI yang berhak menghimbau agar masyarakat tenang dan percayakan itu kepada parat

seperti itu.

11. lalu dimana detik memposisikan diri terkait isu agama semacam aliran gafatar seperti

ini?

Kita ditengah. Dalam arti begini kalo adek perhatikan detikcom sebelum ada gafatar ada isu

tolikara. Dimana posisi detikcom saat itu kita ditengah. Artinya ditengah apa kta menghimbau

itu masyarakat tidak terprovokasi masyarakat tenang dan organisasi kemasyarakatan tidak

memperkeruh suasana. Kita berdiri ditengah menghimbau agar masyarkat tidak terprovokasi

Page 149: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

dan tenang, meyerahkan ini kepada kepolisian serta aparat yang berwenang kita ga bersikap a

sikap b engga

12. seberapa besarperan seorang jurnalis dalam isi pemberitaan dalam isu gafatar ini?

Adakah intervensi dari petinggi media detikcom terhadap arah pemberitaan?

Intervensi ga ada. Yang penting jelas jangan provokatif. Jadi dari redaksi. Seorang jurnalis

tidak bisa menulis sendiri, jadi dari rapat redaksi .

13. pemberitaan gafatar ini intens di detik.com, apakah kemudian intensnya pemberitaan

ini dikhawatirkan justru akan menimbulkan keresahan di masyarakat, bukan hanya

kepada pihak keluaraga yang kehilangan, tapi juga sebagai pembaca orang awam dengan

kemunculan aliran ini menjadi resah?

Tentu tidak ya. Karena yang kita beritakan adalah orang hilang ini kemudian dia kenapa dia

hilang, kemana dia terus sispa yang membawa terus disitu ada himbauan tadi, MUI. Kita pake

MUI krena, kita minta pendapaatnya kemenag gimana respon masyarakay masyarakat sudah

tenang, serahkan kepada aparat, jangan resah. Nah itu

Jadi detik tidak menganggap gafatar ini sebagai aliran sesat? Hanya mengutip pendapat

dari MUI saja?

Iya. Karena kita tidak boleh menilai ajaran sesat atau tidak.

15. sebagai media massa, apa kritik dan solusi yang hendak disampaikan detik kepaada

pemerintah terkait isu ini?

Jadi selama ini yang bisa dilakukan pemerintah adalah dikementrian agama khususnya adalah

pendidikan agama, dasar-dasar pendidikan agama kepada masyarakat ini belum istilahnya

harus diperkuat lagi, agar kemudian tidak menjadi orang terpengaruh oleh ajaran lain, atau hal

yang bebau kontroversial. Kementrian agama harus melibatkan pesantren, tokoh masyarakat,

terus sekolah-sekolah agama agar pemeluk agama itu menjalankan agama sesuai dengan

keyakinan secara benar

16. Lalu untuk penangannya agar kemudian lebih cekatan menangani kasus serupa?

Pemerinntah harus segera bertindak, jangan sampai kemudian ada organisasi-organisasi yang

istilahnya meresahkan masyarakat jadi disitu fungsi intelegent harus diperkuat. Seperti ada

gafatar semestinya terdeteksi sejak dini. Kemudian intelegent berkomunikasi dengan kemenag

ini seperti ini.

Page 150: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

Foto dengan Erwin Dariyanto

Page 151: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

Transkrip Wawancara Republika Online

Narasumber: Ahmad Subarkah

Di Kantor Republika 13 Juni 2016

1. Apa kelebihan yang dimiliki ROL dibandingkan media online lain dalam konteks isi

berita?

Ya kami ga bisa menilai diri kami sendiri, kamu yang harus nilai, gitu kan. Kami adalah

media massa umum. Republika itu inget loh, republika itu media massa umum loh bukan

media massa Islam. Media massa umum tapi kita menyuarakan aspirasi Islam, jadi

semua orang, milik semua orang. Jadi itu nilai khasnya disitu. Itulah istimewanya

Republika. Satu-satunya media massa umum yang menyuarakan sikap dari umat Islam.

2. Lalu apa strategi yang dilakukan oleh ROL agar pembacanya mudah mengerti

terhadap berita?

Mudah mengerti ya kamu kan tau bahwa disitu ada apa, ya berita ya harus dekat,

sesederhana mungkin dan semua orang tau, tapi syaratnya tetap harus berlandaskan

dengan kaidah jurnalistik. Kita tidak bisa keluar dari kaidah etika jurnalistik, tanpa itu

kami bukan media massa, mungkin kami hanya sekedar media sosial pribadi yang

menyuarakan pendapat pribadi, tapi kami terikat pada atauran etika jurnalistik dan

hukum media massa, hukum pers kita.

3. Terkait isu, kriteria apa saja yang diangkat oleh ROL untuk dijadikan berita?

Isunya bisa apa saja, tentang semua hal-hal apa saja mulai dari ekonomi, politik sosial,

olahraga. Kalau kriteria khusus engga ada.

4. Terkait isu gafatar, seberapa penting isu gafatar ini dijadikan pemberitaan oleh

ROL?

Gafatar itu bagi umat islam adalah isu yang deket dengan umat islam karena ada

dikalangan umat Islam dan terkait dengan umat islam indonesia terutama. Jadi itu

memang penting seperti apa sikap-sikap umat Islam itu sendiri. Jadi sebenarnya apasih

Gafatar itu yang harus disampaikan sampai sekarang kan tidak tahu, dan sampai

sekarang pemimpinnya baru saja ditangkap lagi kan, karena ternyata ketahuan mereka

tidak hanya sekedar mendirikan komunitas tetapi seperti mendirikan sebuah negara

dalam negara gitu kan. Jadi itu penting dan masyarakat tau sepeerti apa.

5. Pandangan ROL sendiri terhadap Gafatar ini dari segi sosial dan agama?

Dari segi kedua-duanya adalah masalah sosial dan masalah agama. Masalah sosial

karena itu berhubungan dengan banyak orang kan, pasti ada persoalan sosial disitu

kan, ada persoalan ekonomi, politik, ada orang pindah kesana, hidup disana tiba tiba.

Masalah agama karena selama ini terjadi kontroversi. Kita tahu pemimpinnya Mushadeq

Page 152: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

adalah mengaku nabi kan, itu jadi persoalan apakah seperti itu, ternyatra setelah

ditelusuri kemudian Mushadeq bikin agama baru dengan mencampuradukkan semua

agama, sinkretisme agama. dan ini makin susah karena menyangkut kemudian mereka

tinggal di sebuah tempat dengan menyewa lahan segala macem, mereka merekrut orang,

membuat struktur kaya pemerintahan, ada struktur polisis segala, nah itukan negara

dalam negara, nah itupun ketahuannya sekarang-sekarang dulu-dulunya belum terlalu

jelas cara-cara seperti apa.

6. Secara khusus pandangan ROL soal agamanya itu sendiri? Berbahayakah?

Kami tidak pernah tahu berbahaya atau tidak karena yang memastikan berbahaya atau

tidak adalah pihak-pihak yang mempunyai wewenang, Majelis Ulama Indonesia atau

Kementrian Agama, gitu. Republika tidak pernah menyatakan itu berbahaya tapi kami

hanya menyebarkan bagaimana pandangan dan sikap dari Kementrian Agama MUI

segala macem dan juga sikap-sikap dari pengadilan-pengadilan dan polisi yang selama

ini mengurusi masalah Gafatar itu.

7. Lalu kriteria apa yang dijadikan narasumber oleh ROL dalam berita?

Gafatar adalah pihak-pihak yang terkait dengan isu itu, siapa misalnya Mentri Agama,

pihak yang terkait pelakunya, pengikutnya dan itu tidak bisa dipilih-pilih itu pengikutnya.

8. Beberapa saya lihat di pemberitaan ada ulama yang dijadikan sebagai narasumber

dalam isu ini seperti Nasarudin umar?

Ya Nasarudin Umar karena pihak-pihak terkait kan, pihak-pihak yang dipandang

sebagai punya ilmu disitu, ilmu agama disitu. Itu komentar-komentar dari para ulama,

jelas itu akan di quote dan tidak ada keistimewaan Nasaruddin Umar atau siapa.

9. Terkait gaya bahasa, bagaimana gaya bahasa yang dipilih ROL dalam isu-isu

sensitif seperti gafatar ini?

Gaya bahasa ya biasa saja, dengan kaidah-kaidah normal, dengan kaidah bahasa

Indonesia yang baku. Gaya bahasanya juga, kami memiliki gaya bahasa yang malah

tidak memprovokasi dan kami gaya bahasanya baku, tidak kaya Rakyat Merdeka

misalnya.

10. Dimana ROL memposisikan diri pada isu gafatar ini?

ROL ini sebagai penyampai berita, pendapat-pendapat masyarakat, tokoh ulama, tokoh

Islam tantang Gafatar.

11. Jadi bisa dikatakan netral?

Ya posisinya ya netral. Ya kita menyampaikan sikap MUI ya kita sampaikan sikap MUI,

kita hanya penyambung daripada masyarakat, ketika divonis bersalah ya bersalah dong,

Page 153: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

ketika ada orang lain menyatakan bahwa itu Gafatar tersesat ya sesat dong, kita kan

tidak bisa mempunyai sikap sendiri gitu kan. Terutama kita mengikuti sikap dua

mainstream besar, bagaimana sikap MUI, sikap ulama, sikap daripada Kementrian

Agama, sikap-sikap pemerintah.

12. Lalu seberapa besar peran seorang jurnalis?

Peran jurnalis kami menginginkan agar masalah ini segera selesai dengan damai dan

baik-baik. Kalo ada persoalan-persoalan yang lain kami berusaha mendamaikan itu,

kalo ada persoalan yang lain diselesaikan dengan masalah hukum, yang salah siapa,

agar tidak ada muncul masalah baru dengan mengamuk segala macem. Jadi kami ingin

ini diselesaikan berdasarkan hukum, berdasarkan damai.

13. Ada intervensi dari petinggi media?

Siapa yang mau intervensi ke media massa hari ini? Media sosial ga ada yang intervensi

kok apalagi ke media massa, sudah gak ada lagi zaman itu.

14. Adakah kekhawatiran intensnya pemberitaan Gafatar ini memunculkan keresahan

di masyarakat?

Jutru dengan intens kami ingin membuka bahwa ini persoalan umat .jangan main-main

dengan persoalan ini. Persoalan ini persoalan serius dan ini persoalam umat, dan ini

semuanya harus tahu, harus terbuka dan diselesaikan dengan terbuka jangan dibawah

meja.

15. Kritik dan solusi apa yang coba disampaikan ROL terkait isu ini kepada

pemerintah?

Kami gatau akan mengkritik siapa, inikan persoalan dari pada umat, sebenernya apa

yang terjadi ini persoalan dari pada umat Islam. Sebenernya orang Indonesia, umat

Islam adalah orang Indonesia. Jadi ini persoalan sosial, persoalan negara ini, persoalan

ketakutan kemiskinan, dan itu juga karena negara yang tidak juga memberikan

kesejahteraan kepada rakyatnya akhirnya muncul hal-hal yang macem-macem seperti

ini.

16. Siapa pihak yang harus bertanggungjawab? Pemerintah atau ulama dalam

memberikan perlindungan?

Yang harus melakukan perlindungan ya pemerintah yang mempunyai aparat-aparat nya

segala macem. Ya kalo persoalan ulama juga ad,a tapi yang berhak pertama kali harus

melakukan perlindungan ya negara, yang dalam hal ini adalah pemerintah, DPR, segala

macem itu negara. Lalu siapa yang paling bertanggung jawab? ya presiden kalau soal-

soal kayak gini, siapa lagi kalu bukan dia. Kalau ulama hanya sekedar ya mungkin

Page 154: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

bertanggung jawab tapi sedikit lah, tapi yang paling besar ada di tangan presiden

bagaimana mengendalikan isu ini, pemerintah yang diberi hak untuk kekuasaan.

Page 155: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

Foto bersama dengan Ahmad Subarkah

Page 156: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya
Page 157: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

Nama

NIM

Fakultas / Bidang Studi

Universitas Judul

Penelitian

Waktu Penelitian

Human Capital

detikcom www.detik.com

SURAT KETERANGAN PENELITIAN No. 022/HRD-E/V/16

Dengan ini kami sampaikan bahwa benar telah dilakukan pcnelitian / survey dan observasi di

perusahaan kami.

Adapun nama-nama mahasiswa yang melakukan penelitian adalah;

: Riadin Munawar :

1112051000042

: Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi / Komunikasi dan

Penyiaran Islam

: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

: Wacana Aliran Sesat Ormas Gafatar di Media Online (Studi

Perbandingan Terhadap Pemberitaan Gafatar di detik.com dan

Republika Online)

: 17 Mei 2016

Demikianlah surat keterangan ini kami sampaikan untuk digunakan sebagaimana mestinya,

atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih.

Jakarta, 17 Mei 2016 PT Agranet Multicitra Siberkom PT Agranet Multicitra Siberkom | Gedung Aldevco Octagon Lt. 2,4, Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75 Jakarta 12740

Tel. +62.21 794 1177 (hunting) | Fax. +62.21 794 1175, 794 1176, 794 4472 (redaksi) | [email protected], [email protected]

Page 158: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya
Page 159: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

Rabu 03 Feb 2016, 12:24 WIB

MUI: Gafatar Sesat dan Menyesatkan

Hardani Triyoga - detikNews

Hardani/detikcom

Jakarta - Majelis Ulama Indonesia menyatakan ajaran kelompok Gerakan Fajar Nusantara

(Gafatar) sebagai aliran sesat. Ajaran kelompok ini dinilai sesat karena mencampur adukan

ajaran Islam, Kristen, dan Yahudi.

Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin mengatakan Gafatar merupakan metamorfosis dari ajaran Al

Qiyadah Islamiyah dengan Ahmad Musadeq sebagai guru spritualnya.

"Setelah dilakukan pengkajian dari daerah-daerah, MUI memutuskan aliran Gafatar itu sesat,

menyesatkan. Karena dia, yang pertama reinkarnasi, metamorfosis dari Alqiyadah Islamiyah.

Menjadikan Ahmad Musadek itu sebagai guru spritualnya," ujar Ma'ruf dalam jumpa pers di

di Gedung MUI, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2016).

Sementara, Ketua Fatwa MUI Hasanudin AF menambahkan bagi umat muslim yang

menjalankan paham Gafatar maka diwajibkan kembali ke ajaran Islam. Dia menekankan

MUI akan berkoordinasi dengan pemerintah terkait upaya pencegahan paham ini kepada eks

Gafatar maupun bagi masyarakat lain.

"Kami akan koordinasi dengan pemerintah. Mohon masyarakat muslim agar tidak

mengucilkan eks Gafatar. Mereka ini para eks Gafatar wajib dilindungi pemerintah," sebut

Hasanudin.

(dra/dra)

Page 160: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

Rabu 03 Feb 2016, 17:15 WIB

Menag Segera Tindaklanjuti Fatwa MUI Gafatar Sesat dan Menyesatkan

Ray Jordan - detikNews

Menag

Lukman Hakim (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)

Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa bahwa Gerakan Fajar

Nusantara (Gafatar) merupakan organisasi yang sesat dan menyesatkan. Pemerintah

menghormati dan akan menindaklanjuti keputusan MUI tersebut.

"Kita menghargai dan menghormati putusan itu. Dan tentu Kementerian Agama, pemerintah

akan menindaklanjuti putusan itu, fatwa tersebut," ujar Menteri Agama Lukman Hakim

Saifuddin di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2016).

Meski demikian, lanjut Lukman, para bekas pengikut Gafatar tetap harus diberi perhatian.

Mereka tetap harus dibina dan diberi perlindungan.

Page 161: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

"Jadi intinya meski acaranya, paham keagamaanya itu menyimpang dari pokok ajaran agama

Islam, tapi pengikut-pengikut Gafatar tetap harus kita ayomi, harus kita bina, kita lindungi

hak-haknya," kata Lukman.

Terkait paham keagamaan bagi bekas pengikut Gafatar, lanjut Lukman, harus dibangun

pendekatan yang empatik. "Agar mereka bisa memegang pokok-pokok ajaran agama itu yang

tidak dinilai sesat sebagaimana yang dipahami mayoritas mainstream masyarakat Indonesia,"

katanya.

Terkait dengan tidak diterima para bekas pengikut Gafatar di beberapa daerah, Lukman

mengatakan jika ada indikasi pelanggaran hukum maka harus dilakukan penindakan.

"Mengenai pengusiran-pengusiran ini konteksnya bisa bermacam-macam, bisa persoalan

sosial dan persoalan hukum, tentu harus dilihat kasus demi kasus, faktor penyebabnya dan

sebagainya. Jadi kalau kemudian ada indikasi kuat pelanggaran hukum, tentunya aparat

hukum yang harus menindaklanjuti. Atau kalau ada pelanggaran norma-norma sosial

tentunya juga aparat penegak hukum," jelas Lukman.

"Intinya kita mengimbau agar masyarakat secara keseluruhan bisa menerima kembali mereka

sehingga mereka bisa kembali berbaur, tidak hanya ke keluarganya tapi juga ke masyarakat,"

tambah Lukman.

(jor/hri)

Page 162: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

Kamis 04 Feb 2016, 12:38 WIB

MUI Nyatakan Gafatar Sesat, Ini Tanggapan Menko Luhut

Maikel Jefriando - detikNews

Foto:

Bagus Prihantoro Nugroho/detikcom

Jakarta - Majelis Ulama Indonesia menyatakan bahwa ajaran Gerakan Fajar Nusantara

(Gafatar) merupakan aliran sesat karena mencampuradukkan ajaran Islam, Kristen, dan

Yahudi. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan

mengatakan soal fatwa adalah kewenangan MUI.

Menurut Luhut, pemerintah menyikapi fatwa tersebut dengan arif dan bijaksana. "Itu kan

fatwa MUI, tanya saja dia (MUI). Kami menyikapi dengan arif itu semua. Karena bagaimana

pun anggota Gafatar (adalah) bangsa Indonesia juga," kata Luhut kepada wartawan di sela

acara CIMB Economic Forum, di Hotel Ritz-Carlton, SCBD Sudirman, Jakarta, Kamis

(4/2/2016).

Pemerintah, kata Luhut, akan mengurus eks anggota Gafatar tersebut. Dia mencontohkan

selama ini eks anggota Gafatar di Jawa Tengah, di Makassar semua terurus dengan baik.

Page 163: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

"Yang penting, kalau memang mereka sesat kita beri penerangan supaya mereka kembali ke

jalan yang benar," katanya.

Fatwa MUI yang menyatakan bahwa Gafatar merupakan aliran sesat dikeluarkan pada Rabu

kemarin. Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin mengatakan Gafatar merupakan metamorfosis dari

ajaran Al Qiyadah Islamiyah dengan Ahmad Musadeq sebagai guru spiritualnya.

"Setelah dilakukan pengkajian dari daerah-daerah, MUI memutuskan aliran Gafatar itu sesat,

menyesatkan. Karena dia, yang pertama reinkarnasi, metamorfosis dari Alqiyadah Islamiyah.

Menjadikan Ahmad Musadeq itu sebagai guru spiritualnya," ujar Ma'ruf dalam jumpa pers di

Gedung MUI, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2016).

Ketua Fatwa MUI Hasanudin AF menambahkan bagi umat muslim yang menjalankan paham

Gafatar maka diwajibkan kembali ke ajaran Islam. Dia menekankan MUI akan berkoordinasi

dengan pemerintah terkait upaya pencegahan paham ini kepada eks Gafatar maupun kepada

masyarakat lain.

"Kami akan koordinasi dengan pemerintah. Mohon masyarakat muslim agar tidak

mengucilkan eks Gafatar. Mereka ini para eks Gafatar wajib dilindungi pemerintah," sebut

Hasanudin.

(erd/nrl)

Page 164: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

Kamis 04 Feb 2016, 13:25 WIB

Pimpinan DPR Taufik Kurniawan: Proses Hukum Pengurus

Gafatar!

Ahmad Toriq - detikNews

Foto: Lamhot Aritonang

Jakarta - MUI sudah memberikan fatwa bahwa Gafatar sesat dan menyesatkan. Dengan

fatwa tersebut, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mendorong Pemerintah menindak para

pengurus Gafatar.

"Sesuai fatwa MUI, Gafatar itu sesat dan menyesatkan. Harapan saya, saudara Menteri

Agama menjadikan fatwa itu pedoman untuk bersikap secara arif dan bijak," kata Taufik saat

dihubungi, Kamis (4/1/2016).

Taufik setuju jika para pengikut Gafatar dib ina, karena dianggap sebagai korban. Namun

untuk para pengurus Gafatar, dia berharap ada proses hukum.

"Saya setuju para pengikutnya adalah korban, bisa jadi karena ketidaktahuan, kebodohan,

kekurangan ekonomi, kurang pengetahuan agama. Bahasanya secara berkelakar, mereka ini

korban paham agama oplosan," ujar Taufik.

"Tapi beda dengan para pengurusnya. Mereka ini bisa digolongkan sebagai penghasut.

Kepolisian tolong bedakan yang menjadi korban dengan pengurus. Kalau sampai Ketua

Gafatarnya tidak diproses hukum, apa gunanya fatwa MUI," imbuh Waketum PAN itu.

Taufik mengatakan DPR mengapresiasi, bahkan angkat topi, untuk langkah Pemerintah

mengurus para pengikut Gafatar. Namun, dia mengingatkan, pengurus Gafatar harus diproses

secara berbeda, harus ada proses hukum yang dikenakan ke mereka.

"DPR mengapresiasi langkah pemerintah memobilisasi pengikut gafatar, tapi mau diapakan

ini para ketuanya, pengurusnya. Menag harus ambil langkah arif dan bijak. Bedakan pengikut

dan pengurus," pungkas Taufik.

(tor/van)

Page 165: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

Rabu, 03 Februari 2016, 14:35 WIB

MUI Nyatakan Gafatar Sesat dan Menyesatkan Rep: Retno Wulandhari/ Red: Karta Raharja Ucu

Republika/ Darmawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan aliran

Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sesat dan menyesatkan. Gafatar dinyatakan sesat karena

merupakan reinkarnasi atau metamorfosis dari gerakan Al Qiyadah Al Islamiyah.

"Mereka menjadikan Mussadeq sebagai guru spiritual, padahal MUI telah memfatwakan

bahwa Mussadeq itu sesat," kata Ketua MUI Ma'aruf Amin dalam jumpa pers di kantor MUI,

Rabu (3/2).

Kesesatan Gafatar terbukti karena mereka menggunakan ajaran Millah Ibrahim. Ajaran itu

diduga kuat memiliki benang merah, dengan ajaran Mussadeq.

Millah Ibrahim sendiri adalah ajaran sinkritisme yang mencampuradukkan tiga agama yaitu

Islam, Nasrani dan Yahudi. Sebelumnya, ajaran Millah Ibrahim juga sempat mendapatkan

kritik dan sorotan publik karena dinilai masih mempraktikkan penodaan ajaran agama.

Page 166: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

Rabu, 03 Februari 2016, 21:29 WIB

Gafatar Difatwa Sesat, Menag Minta Pengikutnya Dilindungi

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ilham

ROL/Fian Firatmaja

Lukman Hakim Saifuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan

fatwa yang menyatakan organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sesat. Menteri Agama

Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, meski organisasinya telah dinyatakan sesat, pengikut

Gafatar harus dilindungi dari kemungkinan adanya tindakan main hakim sendiri dari

masyarakat.

"Pengikut-pengikut Gafatar tetap harus kita ayomi, kita bina dan lindungi hak-haknya," kata

Menag di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (3/2). (Eks Gafatar Tolak Makan Raskin).

Lukman menegaskan, yang difatwa sesat oleh MUI adalah organisasinya karena menganut

paham-paham yang bertolak belakang dari ajaran Islam. Sementara pengikutnya harus

diberikan pembinaan agar kembali pada Islam yang sesungguhnya.

Page 167: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

Dia sendiri merespons positif fatwa yang telah dikeluarkan MUI tentang Gafatar. Fatwa

tersebut dapat menjadi pegangan bagi masyarakat dan diharapkan tidak ada lagi yang

terpengaruh dengan ajaran sesat ala Gafatar.

Di sisi lain, sambung Menag, dikeluarkanya fatwa tentang Gafatar ini juga diharapkan

menimbulkan inisiatif di kalangan tokoh-tokoh agama untuk merangkul kembali pengikut-

pengikut Gafatar.

Page 168: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

Kamis, 04 Februari 2016, 05:00 WIB

Umat Islam Dinilai Krisis Panutan

Rep: c39/ Red: Dwi Murdaningsih

ROL

Nazarudin Umar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Nasaruddin

Umar mengatakan, banyaknya umat Islam yang tergoda masuk Gerakan Fajar Nusantara

(Gafatar) akhir-akhir ini disebabkan karena umat Islam sekarang sedang krisis panutan.

"Sebenarnya umat Islam saat ini sedang krisis panutan," katanya, Rabu (3/2).

Ia mengatakan, saat muncul seorang figur asing yang tidak cinta terhadap materi, jabatan,

uang, popularitas, akan membuat umat tersebut mengikutinya. Padahal, kata dia, mereka

tidak tahu bahwa yang diikuti tersebut sesungguhnya adalah panutan yang mengajarkan

ajaran menyimpang.

“Jadi menyimpang dan tidaknya itu juga sangat personal, mungkin bagi kita itu adalah

menyimpang, sementara bagi mereka itu tidak,” ujarnya.

Nasaruddin menambahkan, isu paham menyimpang tersebut tidak bisa hanya

menyalahkan pemerintah saja, tapi pemimpin umat mayoritas juga harus bertanggung

jawab dalam kekeliruan tersebut.

Page 169: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

"Untuk kedepannya tidak perlu mencari kambing hitam siapa yang salah, tapi bagaimana

menciptakan suatu kebersamaan, dan mengevaluasi kembali tentang apa yang harus

dilakukan di masa depan," kata dia.

Page 170: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

Kamis, 04 Februari 2016, 12:35 WIB

MUI Minta Pemerintah Segera Proses Hukum Pimpinan Gafatar

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Bilal Ramadhan

Antara/Indrianto Eko Suwarso

Polisi menunjukkan foto satu keluarga yang hilang berikut atribut bendera Gerakan Fajar

Nusantara (Gafatar) di Mapolresta Depok, Jawa Barat, Selasa (19/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses hukum pimpinan Gafatar dinilai lambat.

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, Muhammad Yunus mengatakan

banyak pasal yang dilanggar oleh gerakan tersebut. Pemerintah diminta untuk segera

memprosesnya secara hukum.

"Jadi Majelis Ulama Indonesia sudah mengeluarkan fatwa nomor 6 tahun 2016 bahwa

Gafatar sesat," kata Yunus, Kamis (4/2).

Menurutnya pasal-pasal yang dilanggar oleh Gafatar sudah jelas. Gafatar telah melanggar

Undang-Undang penodaan agama Nomor 1 PNPS tahun 1965, nomor 5 tahun 1968 dan pasal

Page 171: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya

156a. Selain itu banyak pengikut Gafatar yang telah menjual hartanya untuk mengikuti

gerakan ini.

Menurut Yunus para pemimpin Gafatar telah melanggar pasal KUHP nomor 378 tentang

tindak penipuan. Karena itu ia berharap pemerintah segera memproses hukuman kepada

pimpinan Gafatar.

"Dari pimpinan pusat sampai yang di kecamatan-kecamatan harus dihukum, karena kasihan

yang sekedar ikut-ikutan," katanya.

Mengenai banyak warga Jatim yang menolak eks-Gafatar, Yunus mengatakan MUI sudah

menghimbau masyarakat untuk menerima kembali mereka. Dan proses terapi untuk

mengembalikan mereka kepada aqidah yang benar terus berlangsung.

Page 172: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya
Page 173: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya
Page 174: ALIRAN SESAT ORMAS GAFATAR DI MEDIA ONLINE ......Beberapa aliran sesat muncul dari waktu ke waktu diberbagai wilayah di Indonesia. Ormas Gafatar kembali menambah daftar panjang munculnya