ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam...

118
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM RAPAT IBU-IBU PKK DI KEPATIHAN KULON SURAKARTA (Suatu Kajian Sosiolinguistik) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun oleh: MUNDIANITA ROSITA VINANSIS C 0107034 FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam...

Page 1: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA

DALAM RAPAT IBU-IBU PKK DI KEPATIHAN KULON

SURAKARTA

(Suatu Kajian Sosiolinguistik)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Sastra Daerah

Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Disusun oleh:

MUNDIANITA ROSITA VINANSIS

C 0107034

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA

DALAM RAPAT IBU-IBU PKK DI KEPATIHAN KULON

SURAKARTA

(Suatu Kajian Sosiolinguistik)

Disusun oleh:

MUNDIANITA ROSITA VINANSIS

C 0107034

Telah disetujui oleh pembimbing

Pembimbing I

Drs. Sujono, M. Hum.

NIP 1955040419830301002

Pembimbing II

Drs. Sri Supiyarno, M. A.

NIP 195605061981031001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Sastra Daerah

Drs. Imam Sutardjo, M.Hum.

NIP 196001011987031004

Page 3: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA

DALAM RAPAT IBU-IBU PKK DI KELURAHAN KEPATIHAN

KULON, SURAKARTA

(Suatu Kajian Sosiolinguistik)

Disusun oleh:

MUNDIANITA ROSITA VINANSIS

C 0107034

Telah disetujui oleh Tim Penguji Skripsi

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

Pada tanggal, 19 April 2011

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua Drs. Yohanes Suwanto, M.Hum ………………

NIP. 196110121987031002

Sekretaris Dra. Sri Mulyati, M.Hum ………………

NIP 195610211981032001

Penguji I Drs. Sujono, M.Hum. ………………

NIP 195504041983031001

Penguji II Drs. Sri Supiyarno, M. A. ………………

NIP 195605061981031001

Dekan

Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret

Drs. Sudarno, M.A.

NIP 195303141985061001

Page 4: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : Mundianita Rosita Vinansis

NIM : C0107034

Menyatakan bahwa sesungguhnya skripsi yang berjudul Alih Kode dan Campur Kode

Bahasa Jawa dalam Rapat Ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta

adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat, dan tidak dibuatkan oleh orang lain.

Hal-hal yang bukan karya saya, dalam skripsi ini diberi tanda citasi (kutipan) dan

ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari pernyataan ini terbukti tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari

skripsi tersebut.

Surakarta, 19 April 2011

Yang membuat pernyataan

Mundianita Rosita Vinansis

Page 5: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

Bekerja keras, tekun dan doa adalah kunci keberhasilan. Kemungkinan itu

selalu ada, jadi selalu bersemangat dan pantang menyerah, membuat hidup

menjadi indah (penulis).

Terwujudnya keinginan berbanding lurus dengan keikhlasan membiarkan

keinginan itu terjadi (penulis).

Keseimbangan bicara dan bekerja memulyakan kualitas hidup. Berusaha

menyeimbangkan kehidupan di dunia dan akhirat demi mengharap ridho Allah

SWT (penulis).

Sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS. Alam Nasyrah).

Page 6: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk:

Bapak dan ibuku yang tersayang, dan kelurga yang selalu merestuiku,

memberiku semangat, dan doa.

Om S. Hudijono dan Bulik Sri Wahyu Widayati sekeluarga yang telah

membiayai pendidikan, memberiku kepercayaan dan dukungan.

Ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon yang telah menjadi informan dan

memberikan banyak informasi mengenai organisasi kemasyarakatan.

Teman-teman Sastra Daerah angkatan 2007 yang selalu mendampingi dalam

suka dan duka selama menjadi mahasiswa sastra daerah di Universitas Sebelas

Maret.

Almamaterku.

Page 7: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

mencurahkan segala rahmat, taufik, hidayah-Nya sehingga penulis mampu

menyelesaikan sekripsi ini dengan baik dan lancar.

Skripsi yang berjudul Alih Kode dan Campur Kode Bahasa Jawa dalam Rapat

Ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta (Suatu Kajian

Sosiolinguistik), merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra

di Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Proses penyusunan skripsi ini terselesaikan dengan bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada:

1. Drs. Sudarno, M.A., selaku Dekan beserta staf Fakultas Sastra dan Seni

Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan memberikan

kesempatan untuk menyusun skripsi.

2. Drs. Imam Sutardjo, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Sastra Daerah yang

telah memberikan kemudahan dan kesempatan bagi penulis dalam

menyusun skripsi.

3. Drs. Y. Suwanto, M.Hum., selaku Pembimbing Akademik yang telah

dengan sabar membimbing, memberikan kemudahan dan kesempatan

penulis dalam menyusun skripsi maupun dalam melaksanakan setiap

kegiatan kemahasiswaan.

Page 8: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

4. Drs. Sujono, M.Hum., selaku pembimbing pertama yang telah berkenan

membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan penuh perhatian

dan kesabaran.

5. Drs. Supiyarno, M.A., selaku pembimbing kedua dengan sabar, dan

perhatian dalam membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak dan ibu dosen Jurusan Sastra Daerah yang telah berkenan

memberikan ilmunya kepada peneliti.

7. Kepala dan staf perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa maupun

perpustakaan pusat UNS, yang telah banyak membantu peneliti memberikan

kemudahan dalam pelayanan pada penyelesaian skripsi.

8. Bapak dan Ibuku yang telah memberi semangat dan doa.

9. Ibu-ibu PKK Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta sebagai informan yang

memberi pengetahuan mengenai kemasyarakatan, kepedulian dan penerapan

peran sosial di dalam maupun di luar organisasi PKK.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas

semua bantuan dan dukungannya.

Semoga semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis menjadikan

pahala dan mendapat balasan dari Allah SWT. Dalam penulisan skripsi ini, penulis

menyadari masih banyak kekurangan. Maka penulis mengharap kritik dan saran guna

menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi diri

penulis dan semua pembaca.

Surakarta, 19 April 2011

Mundianita Rosita Vinansis

Page 9: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................. i

PERSETUJUAN ................................................................................................... ii

PENGESAHAN .................................................................................................... iii

PERNYATAAN ................................................................................................... iv

MOTTO ................................................................................................................ v

PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi

PENGANTAR ...................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv

ABSTRAK ............................................................................................................ xv

BAB. I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Pembatasan Masalah ............................................................................ 6

C. Rumusan Masalah ................................................................................ 6

D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7

E. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7

1. Manfaat Teoretis ............................................................................. 7

2. Manfaat Praktis ............................................................................... 7

F. Sistematika Penulisan ........................................................................... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR .................................. 9

A. Sosiolinguistik ...................................................................................... 9

B. Hakikat Kedwibahasaan, Bilingualisme dan Diglosia ......................... 10

Page 10: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

C. Ragam Bahasa ...................................................................................... 11

D. Pembagian Tingkat Tutur ..................................................................... 13

E. Kode ..................................................................................................... 14

F. Alih Kode ............................................................................................. 15

1. Bentuk Alih Kode .............................................................................. 16

2. Faktor yang Melatarbelakangi Alih Kode ......................................... 17

3. Fungsi Alih Kode .............................................................................. 19

G. Campur Kode ....................................................................................... 20

1. Bentuk Campur Kode ........................................................................ 21

2. Faktor yang Melatarbelakangi Campur Kode ................................... 22

3. Fungsi Campur Kode ......................................................................... 23

H. Komponen Tutur .................................................................................. 23

I. Situasi Sosioligis di Keluarahan Kepatihan Kulon .............................. 25

J. PKK sebagai Organisasi Kemasyarakatan ........................................... 27

K. Kerangka Pikir ...................................................................................... 28

BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................................... 30

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 30

B. Lokasi Penelitian .................................................................................. 30

C. Data dan Sumber Data .......................................................................... 31

D. Populasi dan Sampel ............................................................................ 31

E. Alat Penelitian ...................................................................................... 32

F. Metode dan Teknik Pengumpulan Data ............................................... 32

G. Metode dan Teknik Analisis Data ........................................................ 33

H. Metode Penyajian Hasil Analisis Data ................................................. 37

Page 11: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

BAB IV. ANALISIS DATA ................................................................................. 38

A. Bentuk, Faktor yang Melatarbelakangi dan Fungsi Alih Kode dalam

Rapat Ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta ........... 38

1. Bentuk Alih Kode ........................................................................... 38

2. Faktor yang Melatarbelakangi Alih Kode....................................... 52

3. Fungsi Alih Kode ............................................................................ 60

B. Bentuk, Faktor yang Melatarbelakangi dan Fungsi Campur Kode

dalam Rapat Ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta . 72

1. Bentuk Campur Kode ..................................................................... 72

2. Faktor yang Melatarbelakangi Campur Kode ................................. 84

3. Fungsi Campur Kode ...................................................................... 90

BAB V. PENUTUP .............................................................................................. 100

A. Simpulan ............................................................................................... 100

B. Saran .................................................................................................... 101

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 103

LAMPIRAN .......................................................................................................... 111

Page 12: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR SINGKATAN DAN TANDA

A. Daftar Singkatan

AK : Alih Kode

APE : Alat Permainan Edukatif

Balita : Bawah lima tahun

Bapernas : Badan Perencanaan Nasional

BI : Bahasa Indonesia

BJ : Bahasa Jawa

BJRK : Bahasa Jawa Ragam Krama

BJRN : Bahasa Jawa Ragam Ngoko

BKB : Bina Keluarga Balita

BLUD : Badan Layanan Umum Daerah

BUL : Bagi Unsur Langsung

CK : Campur Kode

HBS : Hubung Banding Mempersamakan

KIA : Kartu Intensif Anak

KK : Kartu Keluarga

Lansia : Lanjut Usia

Linmas : Lintas Masyarakat

LPMK : Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan

LP2A : Lembaga Pembinaan dan Pengamalan Agama

LP3 : Lembaga Pemberdayaan Perlindungan Perempuan

O1 : Penutur

O2 : Mitra Tutur

Page 13: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

O3 : Penutur ketiga

PKK : Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga

Pokja : Kelompok Kerja

Poksus : Kelompok Khusus

Posyandu : Pos pelayanan terpadu

PR : Pekerjaan Rumah

PUP : Pilah Unsur Penentu

Rakernas : Rapat kerja nasional

RT : Rukun Tetangga

RW : Rukun Warga

SD : Sekolah Dasar

SKD : Sub Klinik Desa

SMA : Sekolah Menengah Atas

SMP : Sekolah Menengah Pertama

SMS : Sort Massage Service

SPEAKING : Setting, Participant, End, Action, Key, Instrument, Norm,

Genre

SWT : Subhanahu Wa’ Taala

UPPKS : Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera

YME : Yang Maha Esa

B. Daftar Tanda

Cetak miring : Menandakan data

Cetak miring tebal : Menandakan data yang dianalisis

(….) : Menandakan keterangan

Page 14: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

‘….’ : Menandakan makna atau glos satuan lingual

→ : Menandakan menuju ke dalam

.... : Menandakan kesenyapan atau jeda

/ : Garis miring sebagai tanda pemisah dan menandakan

atau

Page 15: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tuturan dalam Rapat PKK sebagai Sampel...........................................106

Lampiran 2. Tuturan dalam Rapat PKK sebagai Populasi.........................................124

Lampiran 3. Foto Kegiatan Rapat PKK.....................................................................150

Page 16: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

ABSTRAK

Mundianita Rosita Vinansis. C0107034. 2007. Alih Kode dan Campur Kode Bahasa

Jawa dalam Rapat Ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta. Skripsi:

Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Perumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1)

Bagaimanakah bentuk alih kode dan campur kode bahasa Jawa dalam rapat ibu-ibu

PKK? (2) Bagaimanakah faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode dan

campur kode dalam rapat ibu-ibu PKK? (3) Bagaimanakah fungsi alih kode dan

campur kode dalam rapat ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta?

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan bentuk alih kode dan campur

kode (2) Mendeskripsikan faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode dan

campur kode. (3)Mendeskripsikan fungsi alih kode dan campur kode dalam rapat ibu-

ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

kualitatif. Lokasi penelitian di Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta. Sumber data

penelitian ini berasal dari informan. Informan dipilih berdasarkan penutur yang

berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan

tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini sampel berupa tuturan bahasa Jawa

yang terdapat alih kode dan campur kode bahasa Jawa dalam rapat ibu-ibu PKK di

Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta. Metode pengambilan data dengan metode

simak. Sedangkan, metode analisis data dengan mengunakan metode agih dan padan.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bentuk

alih kode dalam rapat ibu-ibu PKK di kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta adalah

(1) AK dari BJRK ke dalam BI, (2) AK dari BJRN ke dalam BI, (3) AK dari BJRK ke

dalam BJRN, (4) AK dari BJRN ke dalam BJRK. Kemudian faktor yang

melatarbelakangi AK ditemukan sebagai berikut: (1) prinsip kesopanan dan

kesantunan penutur (O1), (2) penutur (O1) ingin mengimbangi bahasa yang

digunakan oleh mitra tuturnya (O2), (3) perubahan mitra tutur (O2) dalam tuturan, (4)

hadirnya orang ketiga (O3), (5) topik yang dibicarakan. Fungsi AK yang ditemukan

sebagai berikut: (1) lebih persuasif mengajak mitra tutur (O2), (2) lebih argumentatif

meyakinkan mitra tutur (O2), (3) lebih komunikatif untuk meminta tolong, (4) lebih

komunikatif untuk menjelaskan, (5) lebih prestis, (6) membangkitkan rasa simpatik.

CK yang terjadi dalam rapat ibu-ibu PKK Kelurahan Kepatihan Kulon,

Surakarta dibagi menjadi 4 bentuk menurut struktur kebahasaan yang terlibat di

dalamnya yaitu (1) CK berwujud penyisipan kata dasar, (2) CK berwujud penyisipan

kata jadian, (3) CK berwujud penyisipan perulangan kata, (4) CK berwujud

penyisipan frasa. Sedangkan faktor yang melatarbelakangi penggunaan campur kode

ada 3 yaitu (1) identifikasi peranan atau peran sosial penutur (O1), (2) prinsip

kesopanan dan kesantunan penutur, (3) penutur (O1) ingin menafsirkan dan

menjelaskan maksud yang diinginkannya. Kemudian fungsi CK yang ditemukan ada

5 yaitu (1) lebih argumentatif dalam menyakinkan mitra tutur (O2), (2) lebih persuasif

membujuk atau menyuruh mitra tutur (O2), (3) lebih komunikatif menyampaikan

informasi, (4) lebih singkat dan mudah dipahami, dan (5) lebih prestis.

Page 17: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tradisi lisan yang berkembang di Jawa memungkinkan seorang ibu untuk

berkumpul dan membina organisasi kemasyarakatan. PKK merupakan salah satu

organisasi kemasyarakatan yang aktif diikuti oleh sosok ibu. Seorang ibu selalu

menginginkan keluarganya sejahtera dan dapat menjalin hubungan sosial yang baik

dengan anggota masyarakat lain dalam masyarakat. Organisasi PKK dipilih karena

memiliki manfaat yang dibutuhkan tersebut. PKK merupakan organisasi yang

dibentuk pemerintah dalam rangka mensosialisasikan program-program membina

keluarga sejahtera di Indonesia. Adanya organisasi PKK memberikan ruang

komunikasi antarmasyarakat terutama untuk sosok ibu sehingga akan terjalin

hubungan sosial yang berkesinambungan.

Ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon, merupakan bagian dari

masyarakat Jawa, mereka menggunakan bahasa Jawa sebagai sarana komunikasi. Saat

rapat ibu-ibu PKK seharusnya menggunakan satu bahasa saja yang dianggap sebagai

bahasa formal. Pemakaian satu bahasa terkadang sulit untuk dilakukan, ada beberapa

faktor yang menyebabkan ibu-ibu PKK menggunakan lebih dari satu bahasa,

kemudian terdapat bentuk dan fungsi tersendiri yang menjadi ciri khas

penggunaannya. Dalam masyarakat multilingual penggunaan lebih dari satu bahasa

sangat mungkin terjadi karena ibu-ibu PKK menguasai lebih dari satu bahasa yaitu

bahasa Jawa, Indonesia dan sedikit mengetahui tentang bahasa Inggris. Saat

menggunakan lebih dari dua bahasa ada kemungkinan terjadi alih kode dan campur

kode sebagai bentuk, kemudian terdapat faktor penyebab dan fungsi penggunaannya.

Page 18: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Alih kode dan campur kode akan jelas apabila diberikan contoh penggunaan dan

analisis mengenai keduanya dalam rapat ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon,

Surakarta.

Berikut ini contoh penggunaan alih kode.

(1) Bu Nuk (Harmini) : Wong ketuane Bu Lurah ngko ndadak ning nggone Bu

Lurah sik, wakil ketuane Bu Nuk nyanggone Bu Nuk, ngko

POKJA-ne Bu Warni lho kok, ning nek Bu Nuk kan garek

hallo oh ya Bu ketemu ning kene gitu. Memudahkan

masyarakat, gitu ya Bu tentang akte kelahiran.

„Ketuanya Bu Lurah nanti harus ketempat Bu Lurah dahulu,

wakil ketuanya Bu Nuk ketempatnya Bu Nuk, nanti POKJA-

nya Bu Warni, tetapi kalau Bu Nuk kan tinggal hallo, ya Bu

bertemu di sini begitu. Memudahkan masyarakat, begitu ya

Bu tentang akte kelahiran.‟

Data (1) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan pada rapat PKK Lansia, tanggal 10 Desember 2011. Tuturan

dilakukan oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan

Kulon. Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat peristiwa alih

kode intern. Alih kode terjadi dari bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Wong ketuane Bu

Lurah ngko ndadak ning nggone Bu Lurah sik, wakil ketuane Bu Nuk nyanggone Bu

Nuk, ngko POKJA-ne Bu Warni lho kok, ning nek Bu Nuk kan garek hallo oh ya Bu

ketemu ning kene gitu. ke dalam bahasa Indonesia yaitu Memudahkan masyarakat,

gitu ya Bu tentang akte kelahiran. Kemudian faktor yang melatabelakangi terjadinya

alih kode adalah penutur (O1) ingin berganti topik pembicaraan, mulanya topik

pembicaraan mengenai Bu Nuk (Harmini) yang memberi kemudahan bagi masyarakat

mengenai akte kelahiran. Tujuan atau fungsi alih kode adalah lebih komunikatif untuk

menjelaskan pada ibu-ibu PKK bahwa Bu Nuk (Harmini) akan memudahkan

masyarakat dalam mengurus akte kelahiran.

Page 19: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Berikut ini merupakan contoh penggunaan campur kode.

(2) Bu Nuk (Harmini) : Jadi jangan oh iki anak ra nduwe pak, oh ki anakke sapa ra

nggenah, jangan seperti itu.

„Jadi jangan anak ini tidak memiliki ayah, ini anaknya siapa

tidak jelas, jangan seperti itu.‟

Percakapan di atas terjadi dalam rapat ibu-ibu PKK. Bu Nuk (Harmini)

adalah seorang ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon. Dalam tuturan terdapat 2

peristiwa campur kode berupa penyisipan frasa. Pertama, campur kode ditandai

dengan masuknya bahasa Indonesia yaitu frasa Jadi jangan, ke dalam satu bahasa inti

bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Jadi jangan oh iki anak ra nduwe pak. Kedua,

campur kode terjadi penyisipan dari bahasa Indonesia yaitu jangan seperti itu

kedalam satu bahasa inti bahasa Jawa ragam ngoko yaitu oh ki anakke sapa ra

nggenah, jangan seperti itu. Campur kode dalam tuturan dapat disebut dengan

campur kode ke dalam (inner code-mixing). Campur kode disebabkan karena peran

sosial penutur yang saat itu memberikan informasi dan menghimbau agar ibu-ibu

PKK tidak mendeskriminasikan anak yang tidak memiliki ayah. Fungsi penggunaan

campur kode tersebut adalah lebih persuasif dalam membujuk atau menghimbau ibu-

ibu PKK agar lebih menghargai anak yang tidak memiliki ayah seperti anak-anak lain,

atau tidak membeda-bedakan dengan anak lain yang memiliki ayah.

Penelitian sosiolinguistik sebelumnya, khususnya terkait dengan alih kode

dan campur kode, yang pernah dilakukan baik yang berbentuk buku, tesis, dan skripsi

adalah sebagai berikut.

Sosiolinguistik, Kode dan Alih Kode, buku terbitan oleh Kunjana Rahardi

(2001). Penelitian tersebut mengenai komponen tutur, sistem tutur sebagai salah satu

jenis kode, pemerian wujud kode, dan alih kode dalam wacana jual-beli sandang di

pasar Bringharjo, Yogyakarta.

Page 20: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

“Campur Kode dalam Komunikasi Lisan Masyarakat Multilingual (Studi

Kasus di Pesantren Pabelan Magelang),” thesis oleh R. Jamaluddin (2002). Penelitian

ini menunjukkan di Pesantren Pabelan banyak digunakan campur kode dalam wujud

kata, frasa, idiom, pengulangan kata dan klausa. Faktor utama penutur menggunakan

CK diidentifikasikan sebanyak 14 macam faktor utama diantaranya ingin menekankan

atau menjelaskan makna, menyesuaikan dengan audien, menyrsuaikan dengan topik

pembicaraan, menyesuaikan dengan latar, peranan pembelajaran (untuk tujuan

edukatif), untuk mengurangi kefulgaran memperhalus dan metafora, karena kebiasaan

kebahasaan penutur, ingin mencairkan suasana, agar terdengar santai, ingin

menggugah perhatian, registeral, gejala kelaziman, dan ketidakmampuan sementara

penutur. Apabila 14 faktor disederhanakan maka terdapat dua penyebab utama yaitu

faktor kebahasaan dan faktor non kebahasaan.

“Alih Kode dan Campur Kode dalam Kegiatan Belajar Mengajar di

Pesantren Modern “Arrisalah” Kabupaten Ponorogo (Kajian Sosiolingustik),” thesis

oleh Mulyani (2004). Penelitian ini difokuskan pada temuan pokok yaitu peristiwa

yang mononjol terjadinya alih kode dan campur kode di pesantren modern Arrisalah

dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya alih kode dan campur kode di

pesantren tersebut.

“Campur Kode dan Alih Kode dalam Acara Ketoprak Humor di RCTI

(Suatu Tinjauan Sosiolinguistik),” skripsi oleh Lamini (2003). Penelitian tersebut

mengklasifikasi bentuk campur kode dari kata sampai klausa, mengelompokan data

alih kode dalam bahasa Jawa, dialek Jakarta, dan alih kode bahasa Inggris, kemudian

identifikasi frekuensi variasi bahasa dalam bentuk-bentuk alih kode dan campur kode

pada acara Ketoprak Humor di RCTI.

Page 21: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

“Alih Kode dan Campur Kode dalam Cerbung Dolanan Geni Karya

Suwendi Endraswara (Anaisis Sosiolinguistik),” skripsi oleh Etik Yuliati (2010).

Penelitian tersebut mengklasifikasi bentuk alih kode dan campur kode dalam cerbung

Dolanan Geni karya Suwandi Endraswara. Bentuk alih kode yang ditemukan yaitu

dari BJRN ke dalam BJRK, dari BI ke dalam BJ, dari BJ ke dalam BI, dari BJRK ke

dalam BJRN. Bentuk campur kode yang ditemukan dari kata, frasa, baster,

perulangan kata, ungkapan/idiom, dan klausa. Ditemukan 5 fungsi alih kode yaitu (1)

membangkitkan rasa humor, (2) menghormati mitra tutur, (3) pada saat berganti

suasana atau dalam suasana berbeda dari awal tuturan berlangsung, (4) untuk

bergengsi, (5) menyeimbangkan bahasa dengan mitra tutur. Ada 12 fungsi campur

kode dalam cerbung Dolanan Geni di antaranya (1) menghormati mitra tutur atau

objek yang dibicarakan, (2) memudahkan jalannya komunikasi antara penutur dan

mitra tutur jika kesulitan mencari padanan dalam bahasa Jawa, (3) menunjukkan

keakraban antara penutur dan mitra tutur, (4) untuk bercanda, (5) meluapkan perasaan

gembira, (6) menunjukkan rasa syukur, dan (7) mempermudah menyampaikan

maksud penutur kepada mitra tutur.

Ternyata dari beberapa penelitian sebelumnya, belum ada yang mengkaji

alih kode dan campur kode bahasa Jawa pada rapat ibu-ibu PKK. Penelitian mengenai

alih kode dan campur kode ini diposisikan sebagai jembatan untuk lebih

memperdalam pembahasan mengenai bentuk, faktor yang melatarbelakangi, serta

fungsi penggunaan alih kode dan campur kode bahasa Jawa dalam rapat ibu-ibu PKK

di Kepatihan Kulon, Surakarta. Penelitian ini mengambil pembahasan mengenai alih

kode dan campur kode bahasa Jawa karena penggunaan keduanya tidak dapat

dipisahkan dari masyarakat tutur khususnya dalam rapat ibu-ibu PKK di Kepatihan

Kulon, Surakarta.

Page 22: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

B. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah digunakan agar penelitian tidak keluar dari sasaran

yang akan dicapai. Penelitian ini membatasi masalah pada bentuk, faktor yang

melatarbelakangi, dan fungsi alih kode dan campur kode bahasa Jawa dalam rapat

ibu-ibu PKK di Kepatihan Kulon. Peneliti membatasi peristiwa alih kode dan campur

kode bahasa Jawa pada komunikasi lisan, rapat ibu-ibu PKK di Kepatihan Kulon,

Surakarta.

C. Perumusan Masalah

Berikut masalah yang akan dianalisis dalam penelitian ini.

1. Bagaimanakah bentuk alih kode dan campur kode bahasa Jawa yang terjadi

dalam rapat ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta?

(Permasalahan ini dikaji untuk menggambarkan bentuk penggunaan alih kode

dan campur kode bahasa Jawa dalam rapat PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon,

Surakarta).

2. Bagaimanakah faktor yang melatarbelakangi alih kode dan campur kode bahasa

Jawa yang terjadi dalam rapat ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon,

Surakarta? (Permasalahan ini dikaji untuk mengetahui faktor yang

melatarbelakangi terjadinya alih kode dan campur kode bahasa Jawa dalam rapat

ibu-ibu PKK di Kepatihan Kulon, Surakarta).

3. Bagaimanakah fungsi alih kode dan campur kode bahasa Jawa yang terjadi dalam

rapat ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon Surakarta? (Permasalahan ini

dikaji untuk mengetahui bagaimana fungsi alih kode dan campur kode bahasa

Jawa yang terjadi dalam rapat ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon,

Surakarta).

Page 23: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan bentuk alih kode dan campur kode bahasa Jawa yang terjadi

dalam rapat ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta.

2. Mendeskripsikan faktor yang melatarbelakangi alih kode dan campur kode

bahasa Jawa yang terjadi dalam rapat ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan

Kulon, Surakarta.

3. Mendeskripsikan fungsi alih kode dan campur kode bahasa Jawa yang terjadi

dalam rapat ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta.

E. Manfaat Penelitian

Berikut ini manfaat penelitian secara teoretis dan praktis.

1. Manfaat teoretis.

Penelitian ini dapat menambah khasanah teori sosiolinguistik, khususnya

mengenai alih kode dan campur kode.

2. Manfaat praktis.

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan penelitian

sosiolinguistik selanjutnya, khususnya yang berkaitan langsung dengan alih

kode dan campur kode.

b. Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan kepada Ibu-ibu PKK, peneliti dan

masyarakat mengenai alih kode dan campur kode bahasa Jawa yang dapat

terjadi dalam masyarakat multilingual tidak terkecuali dalam rapat ibu-ibu PKK

di Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta.

c. Penelitian ini bisa digunakan sebagai alternatif model penelitian sosiolinguistik

selanjutnya.

Page 24: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

Bab I Pendahuluan

Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka dan Kerangka Pikir

Kajian pustaka meliputi sosiolinguistik, hakikat kedwibahasaan dan diglosia,

ragam bahasa, pembagian tingkat tutur bahasa Jawa (undha-usuk), kode, alih kode,

campur kode, komponen tutur, situasi sosiologis di Kelurahan Kepatihan Kulon, dan

PKK sebagai organisasi kemasyarakatan. Kerangka pikir meliputi gambaran

penelitian.

Bab III Metode Penelitian

Metode penelitian berisi jenis penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber

data, populasi dan sampel, alat penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis

data, dan metode penyajian hasil analisis data.

Bab IV Hasil Analisis data dan Pembahasan

Hasil analisis data dan pembahasan berisi faktor yang melatarbelakangi,

bentuk, dan fungsi alih kode dan campur kode Jawa yang digunakan dalam rapat PKK

di Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta.

Bab V Penutup.

Penutup terdiri dari simpulan dan saran.

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 25: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Kajian pustaka dalam penelitian ini meliputi sosiolinguistik, hakikat

kedwibahasaan, bilingual dan diglosia, ragam bahasa, pembagian tingkat tutur bahasa

Jawa (undha-usuk), kode, alih kode, campur kode, komponen tutur, situasi sosiologis

di Kelurahan Kepatihan Kulon, dan PKK sebagai organisasi kemasyarakatan.

Kerangka pikir digunakan untuk memberikan gambaran permasalahan, proses dan

hasil penelitian.

A. Sosiolinguistik

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki kebutuhan untuk selalu

berinteraksi dengan sesamanya dengan menggunakan bahasa. Sosiolingusitik

mengkaji mengenai bahasa yang dihubungkan dengan masyarakat penuturnya. Seperti

yang diungkapkan oleh Suwito, sosiolinguistik menempatkan kedudukan bahasa

dalam hubungannya dengan pemakaiannya dalam masyarakat. Ini berarti bahwa

sosiolinguistik memandang bahasa pertama-tama sebagai sistem sosial dan sistem

komunikasi, serta merupakan bagian dari suatu masyarakat tertentu (1983: 2).

Sumarsono dan Paina Partana menyebutkan bahwa sosiolinguistik adalah

kajian bahasa yang dikaitkan dengan kondisi kemasyarakatan (dipelajari oleh ilmu-

ilmu sosial khususnya sosiologi) (2004: 1).

Sebagai objek dalam sosiolinguistik, bahasa tidak dilihat atau didekati

sebagai bahasa, sebagaimana dilakukan oleh linguistik umum, melainkan dilihat atau

didekati sebagai sarana interaksi atau komunikasi di dalam masyarakat (Abdul Chaer

dan Leonie Agustina, 2004: 2). Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa sosiolingustik

Page 26: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

merupakan kajian yang menggabungkan antara dua bidang ilmu antardisiplin, dan

mempelajari penggunaan bahasa dalam masyarakat penuturnya.

B. Hakikat Kedwibahasaan, Bilingualisme, dan Diglosia

Suwito berpendapat bahwa baik kedwibahasaan maupun diglosia pada

hakikatnya adalah peristiwa menyangkut pemakaian dua bahasa yang dipergunakan

oleh seseorang atau sekelompok orang di dalam suatu masyarakat, maka antara kedua

peristiwa itu nampak adanya hubungan timbal-balik yang mewarnai sifat masyarakat

tuturnya (1983: 47). Pendapat mengenai pengertian kedwibahasaan atau yang disebut

dengan bilingualisme, diperkuat oleh Abdul Chaer dan Leonie Agustine, secara

harfiah dapat dipahami apa yang dimaksud dengan bilingualisme itu, yaitu berkenaan

dengan penggunaan dua bahasa atau dua kode bahasa (1995: 111-112).

Terkait dengan hakikat kedwibahasaan, bilingualisme, dan diglosia,

Nababan mengutarakan bahwa kesanggupan atau kemampuan seseorang

berdwibahasa yaitu memakai dua bahasa, disebut bilingualitas (dari bahasa Inggris

bilinguality). Jadi orang yang “berdwibahasa” mencakup pengertian kebiasaan

menggunakan dua bahasa. Dapat dibedakan pengertian itu dengan “kedwibahasaan”

(untuk kebiasaan) dan kedwibahasawanan (untuk kemampuan) (1990: 27).

Pengertian diglosia diperinci oleh Harimurti Kridalaksana, diglosia adalah

situasi bahasa dengan pembagian fungsional atas variasi-variasi bahasa yang ada. Satu

variasi diberi status “tinggi” dan dipakai untuk penggunaan resmi atau penggunaan

publik dan mempunyai ciri-ciri yang lebih kompleks dan konservatif, variasi lain

mempunyai status “rendah” dan dipergunakan untuk komunikasi tak resmi dan

strukturnya disesuaikan dengan saluran komunikasi lisan (2008: 50).

Kemudian Aslinda dan Leni Syafyahya juga berpendapat mengenai hakikat

diglosia, kedwibahasaan, dan bilingualisme. Pengertian diglosia boleh dikatakan sama

Page 27: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

dengan kedwibahasaan, tetapi istilah diglosia lebih cenderung dipakai untuk

menunjukkan keadaan masyarakat tutur, di mana terjadinya alokasi fungsi dari dua

bahasa atau ragam. Disisi lain, istilah kedwibahasaan lebih ditekankan pada keadaan

pemakai bahasa itu (2010: 27).

Dapat disimpulkan bahwa hakikat kedwibahasaan, bilingual dan diglosia

adalah pemakaian dua bahasa dalam kelompok masyarakat. Jadi ibu-ibu PKK di

Kelurahan Kepatihan Kulon yang menggunakan dua bahasa disebut dengan bilingual

atau dwibahasawan.

C. Ragam Bahasa

Sebelum lebih jauh membahas mengenai ragam bahasa, sekilas gambaran mengenai

posisi ragam bahasa sebagai salah satu wujud dari variasi bahasa yang khusus diutarakan oleh

Soepomo Poedjosoedarmo. Soepomo Poedjosoedarmo berpendapat bahwa variasi bahasa

adalah bentuk-bentuk dalam suatu bahasa yang masing-masing memiliki pola-pola yang

menyerupai pola umum bahasa induknya. Ada lima wujud variasi bahasa, yaitu, idiolek,

dialek, ragam bahasa, register, dan tingkat tutur atau unddha usuk (speech levels).

1. Idiolek merupakan variasi bahasa yang sifatnya individual, maksudnya sifat khas

tuturan seseorang berbeda dengan tuturan orang lain.

2. Dialek merupakan variasi bahasa yang disebabkan adanya perbedaan daerah asal

penutur dan perbedaan kelas sosial penutur. Oleh karena itu, maka dikenal adanya

dialek geografis.

3. Ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang disebabkan adanya perbedaan dari

sudut penutur, tempat, pokok tuturan, dan situasi. Sehubungan ragam bahasa ini

dikenal adanya ragam bahasa resmi dan ragam bahasa tidak resmi (santai, akrab).

4. Register merupakan variasi bahasa yang disebabkan adanya sifat-sifat khas

kebutuhan pemakainya

Page 28: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

5. Tingkat tutur merupakan variasi bahasa yang disebabkan adanya perbedaan

anggapan penutur tentang relasinya atau hubungannya dengan mitra tuturnya.

Relasi tersebut dapat bersifat akrab, sedang, berjarak, menarik, mendatar, dan

menurun (dalam Maryono Dwiraharjo, 2001: 36-37).

Terkait dengan ragam bahasa, Suwito berpendapat bahwa ragam bahasa

adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk menunjuk salah satu dari sekian variasi

yang terdapat dalam pemakaian bahasa. Variasi itu timbul karena kebutuhan penutur

akan adanya alat komunikasi yang sesuai dengan situasi dalam konteks sosialnya.

Adanya berbagai variasi menunjukkan bahwa pemakaian bahasa tutur itu bersifat

aneka ragam (heterogen) (1983: 148).

Soepomo Poedjosoedarmo, dkk, mengutarakan bahwa ragam bahasa adalah

variasi bahasa yang dihasilkan oleh adanya situasi bahasa yang mewadahinya. Oleh

karena itu, apabila situasi bahasanya berbeda, maka bentuk-bentuk bahasa yang

dihasilkan berbeda pula sekalipun penuturnya sama (1979: 8). Harimurti Kridalaksana

mengemukakan bahwa ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang

berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan

bicara dan orang yang dibicarakan, dan menurut medium pembicaraan (2008: 206).

Mengenai ragam bahasa selanjutnya dapat ditarik kesimpulan bahwa ragam

bahasa merupakan aneka macam bahasa yang dihasilkan karena adanya fungsi dan

situasi yang mewadahinya. Fungsi dan situasi pemakaian bahasa sangat erat kaitanya.

Maksudnya adalah penggunaan fungsi disesuaikan dengan situasinya, misalnya

apabila seseorang mengutarakan kata-kata humor yang fungsinya untuk membuat

orang tertawa tentu saja tidak tepat apabila dikatakan dipidato pada acara pemakaman.

Kata-kata humor seharusnya diutarakan pada situasi yang tidak resmi atau santai.

Page 29: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

D. Pembagian Tingkat Tutur Bahasa Jawa (Undha-usuk)

Soepomo Poedjosoedarmo membagi tingkat tutur menjadi tiga yaitu tingkat

tutur ngoko, tingkat tutur krama dan tingkat tutur madya. Berikut ini pejelasan

mengenai ketiganya.

1. Tingkat tutur ngoko mencerminkan rasa tak berjarak antara O1 terhadap O2.

Artinya O1 tidak memiliki rasa segan (jiguh pakewuh) terhadap O2. Jadi, buat

seseorang yang ingin mennyatakan keakrabannya terhadap seseorang O2,

tingkat tutur ngoko inilah yang seharusnya dipakai.

2. Tingkat tutur krama adalah tingkat tutur yang memancarkan arti penuh sopan

santun. Tingkat tutur ini menandakan adanya perasaan segan (pekewuh) O1

terhadap O2, karena O2 adalah orang yang belum dikenal, atau berpangkat,

priyayi, berwibawa, dan lain-lain.

3. Tingkat tutur madya adalah tingkat tutur menengah atau krama dan ngoko. Ia

menunjukkan perasaan sopan secara sedang-sedang saja. Tingkat ini bermula

adalah tingkat tutur krama, tetapi dalam proses perkembangannya telah

mengalami tiga perkembangan penting. Perkembangan itu adalah

perkembangan proses kolokialisasi (informalisasi), penurunan tingkat, dan

ruralisasi. Inilah sebabnya bagi kebanyakan orang tingkat madya ini dianggap

tingkat yang setengah sopan dan setengah tidak. Adanya anggapan bahwa

pengguna madya itu adalah suatu penanda bahwa si pemakai itu orang desa.

Madya juga dianggap suatu tingkat tutur yang setengah-setengah (1979: 14-16).

Pada kenyataannya madya tidak memiliki kosa kata sendiri namun hanya

diperoleh dari tingkat tutur krama. Sebagian besar kosa katanya hanya merupakan

penggalan dari bentuk krama, ini diperkuat dengan pendapat Soepomo

Poedjosoedarmo bahwa Jumlah kata-kata madya ini tak begitu besar. Sebagian besar

Page 30: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

ialah ambilan bentuk krama. Bentuknya sangat menyerupai padanan krama. Leksikon

kata-kata madya ini agak menarik perhatian, sebab hampur kesemuanya adalah kata

yang boleh dinamakan dengan kata tugas (kata bantu verba). Pokoknya, semua kata

madya berfrekuensi sangat tinggi dan dari yang sekian itu boleh dikata tak ada yang

merupakan kata penuh (content word), kata benda, kata kerja atau sifat (1979: 28-29).

Madya juga biasa disebut dengan krama ndesa. Pada masa sekarang madya tidak

dianggap berdiri sendiri namun merupakan varian dari bentuk ngoko dan krama.

Suwito berpendapat bahwa variasi bahasa yang pemakaiannya didasarkan

pada tingkat-tingkat kelas (atas status sosial) interlekutornya dikenal dengan istilah

undha-usuk. Suwito juga memberikan gambaran mengenai pihak yang mempunyai

kelas atau status sosial yang lebih rendah menggunakan tingkat bahasa yang lebih

tinggi (krama) sedangkan yang berstatus sosial lebih tinggi menggunakan bahasa

yang lebih rendah (ngoko) (1983: 29). Dari ilustrasi yang diberikan oleh Suwito maka

sejalan dengan pendapat Sry Satriya Tjantur W. S, memaparkan mengenai bentuk

unggah-ungguh bahasa Jawa yang dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu ragam

ngoko dan ragam krama. Jika terdapat bentuk unggah-ungguh yang lain dapat

dipastikan bahwa bentuk-bentuk itu hanya merupakan varian dari ragam ngoko atau

krama (2007: 102).

Penelitian ini menggunaan gambaran pembagian tingkat tutur yang

dikemukakan oleh Soepomo Poedjosoedarmo dan Suwito. Dapat disimpulkan bahwa

tingkat tutur atau undha-usuk bahasa Jawa dibagi menjadi dua yaitu ngoko dan krama.

E. Kode

Sebelum lebih jauh mengenal alih kode dan campur kode terlebih dahulu

harus diketahui mengenai kode. Kode dapat didefinisikan sebagai suatu sistem tutur

yang penerapan unsurnya mempunyai ciri khas sesuai dengan latar belakang penutur,

Page 31: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

relasi penutur dengan lawan bicara dan situasi yang ada (Kunjana Rahardi, 2001: 21-

22). Secara jelas diilustrasikan bahwa ada semacam hierarki kebahasaan yang dimulai

dari “bahasa” sebagai level yang paling atas disusul dengan kode yang terdiri dari

varian-varian dan ragam-ragam, serta gaya dan register sebagai sub-sub kodenya. Alat

komunikasi yang merupakan varian dari bahasa dikenal dengan istilah kode (Suwito,

1983: 68, 67). Dapat disimpulkan bahwa kode merupakan suatu sistem tutur yang

berada pada hierarki kebahasaan. Kode merupakan bagian dari bahasa yang memiliki

maksud sesuai dengan latar belakang penutur, kedekatan penutur dengan mitra tutur

dan fungsi penggunaan bahasa tersebut.

F. Alih Kode

Menurut Suwito, alih kode adalah peristiwa peralihan dari kode yang satu ke

kode yang lain. Apabila alih kode itu terjadi antar behasa-bahasa daerah dalam satu

bahasa naisonal, atau antara dialek-dialek dalam saatu bahasa daerah atau antara

beberapa ragam dan gaya yang terdapat dalam satu dialek, alih kode seperti itu

disebut bersifat intern. Apabila yang terjadi adalah antar bahasa asli dengan bahasa

asing, maka disebut alih kode ekstern (1983: 68-69).

Terkait dengan alih kode, Abdul Chaer dan Leonie Agustina berpendapat

banyak ragam pendapat mengenai beda alih kode dengan campur kode. Namun yang

jelas, kalau dalam alih kode setiap bahasa atau ragam bahasa yang digunakan itu

masih memiliki fungsi otonomi masing-masing, dilakukan dengan sadar, dan sengaja

dengan sebab-sebab tertentu. Di dalam campur kode ada sebuah kode utama atau

kode dasar yang digunakan dan memiliki fungsi dan otonominya berupa serpihan-

serpihan (pieces) saja, tanpa fungsi atau keotonomian sebagai sebuah kode (2004:

114).

Page 32: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Senada dengan pendapat para peneliti sebelumnya mengenai alih kode maka

Harimurti Kridalaksana mengungkapkan bahwa alih kode adalah penggunaan variasi

bahasa lain atau bahasa lain dalam satu peristiwa bahasa sebagai strategi untuk

menyesuaikan diri dengan peran atau situasi lain, atau karena adanya partisipan lain

(2008: 9).

Terkait dengan alih kode, Sarwiji Suwandi juga mengemukakan bahwa alih

kode merupakan salah satu aspek tentang saling ketergantungan bahasa di dalam

masyarakat bilingual atau multilingual. Alih kode adalah suatu peralihan pemakain

suatu bahasa ke dalam bahasa lain atau dari satu variasi bahasa ke variasi bahasa lain

(2008: 86).

Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa alih kode

adalah peristiwa peralihan dari kode yang satu ke kode yang lain. Dengan catatan

bahwa alih kode memiliki dua bahasa yang berbeda sistem gramatikalnya, kemudian

dua bahasa itu masih mendukung fungsi-fungsi tersendiri sesuai dengan konteks, dan

fungsi masing-masing bahasa disesuaikan dengan situasi yang relevan dengan

perubahan konteks. Alih kode intern terjadi dalam satu bahasa nasional dan alih kode

ekstern terjadi dari bahasa nasional ke dalam bahasa asing.

1. Bentuk Alih Kode

Suwito mengungkapkan bahwa alih kode mungkin berwujud alih varian, alih

ragam, alih gaya atau alih register. Ciri-ciri alih kode adalah penggunaan dua bahasa

(atau lebih) itu ditandai oleh (a) masing-masing bahasa masih mendukung fungsi-

fungsi tersendiri sesuai dengan konteksnya, (b) fungsi masing-masing bahasa

disesuaikan dengan situasi yang relevan dengan perubahan konteks. Dapat dikatakan

bahwa alih kode menunjukkan suatu gejala adanya saling ketergantungan antara

Page 33: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

fungsi kontekstual dan situasi relevansial di dalam pemakaian dua bahasa atau lebih

(1983: 68-69).

Terkait dengan bentuk alih kode, Thomson menyebutkan bahwa …, code

switching-intersentential swithing, which is switching from one language to another

at a sentence boundary-and code mixing or intrasentential, in which the switch comes

within a single sentence, “…, alih kode-peralihan antarkalimat, yang beralih dari satu

bahasa ke dalam bahasa lain pada batas kalimat dan campur kode atau intrakalimat,

peralihan yang terjadi dalam kalimat tunggal” (dalam Suhardi, 2009: 44).

Dapat disimpulkan bahwa bentuk alih kode adalah alih varian, alih ragam,

alih gaya atau alih register. Alih kode secara bahasa dapat dilihat dari alih bahasa dan

alih ragam dalam dua konteks yang berbeda. Jadi alih kode ditandai dengan satu

bahasa dialihkan ke dalam bahasa lain, pada konteks situasi yang berbeda.

2. Faktor yang Melatarbelakangi Alih Kode

Suwito menjelaskan alih kode adalah peristiwa kebahasaan yang disebabkan

oleh faktor-faktor luar bahasa, terutama faktor-faktor yang sifatnya sosio-situasional.

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode sebagai berikut.

a. Penutur (01)

Seorang penutur kadang-kadang dengan sadar berusaha beralih kode

terhadap lawan tuturnya karena suatu maksud. Biasanya usaha tersebut dilakukan

dengan maksud mengubah situasi, yaitu dari dituasi resmi ke situasi tak resmi.

b. Lawan tutur (02)

Setiap penutur pada umumnya ingin mengimbangi bahasa yang

dipergunakan oleh lawan tuturnya.

Page 34: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

c. Hadirnya penutur ketiga (03)

Dua orang yang berasal dari kelompok etnik yang sama pada umumnya

saling berinteraksi dengan bahasa kelompok etniknya. Tetapi apabila kemudian hadir

orang ketiga dalam pembicaraan itu, dan orang itu berbeda latar kebahasaannya,

biasanya dua orang pertama beralih ke dalam bahasa yang dikuasai oleh ketiganya.

d. Pokok pembicaraan (topik)

Pokok pembicaraan atau topik merupakan faktor yang termasuk dominan

dalam menentukan terjadinya alih kode.

e. Untuk membangkitkan rasa humor

Alih kode sering dimanfaatkan oleh guru, pimpinan rapat atau pelawak

untuk membangkitkan rasa humur. Bagi pimpinan rapat bangkitnya rasa humor

diperlukan untuk menyegarkan suasana yang dirasakan mulai lesu.

f. Untuk sekedar bergengsi

Sebagian penutur yang beralih kode sekedar untuk bergengsi. Hal itu terjadi

apabila baik faktor situasi, lawan bicara, topik dan faktor-faktor sosio-situasional yang

lain sebenarnya tidak mengharuskan dia untuk beralih kode (1983: 72-74).

Penelitian ini dekat dengan faktor-faktor yang melatarbelakangi alih kode

yang diungkapkan oleh Suwito, namun ada sedikit perbedaan yaitu faktor yang

melatarbelakangi untuk membangkitkan rasa humor dan untuk sekedar bergengsi

masuk pada fungsi bukan masuk pada faktor yang melatarbelakangi alih kode secara

sosio-situasional.

Faktor yang melatarbelakangi penggunaan alih kode juga disampaikan oleh

Soepomo Poedjosoedarmo, dalam masyarakat Jawa faktor-faktor tersebut adalah (1)

situasi bicara, (2) drajad keakraban antara si pembicara dengan lawan bicara, (3)

kemantapan hubungan antara si pembicara dengan lawan bicara, (4) masalah yang

Page 35: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

dibicarakan, (5) penguasaan atas kode yang dipakai, (6) tingkat kesadaran pembicara

(1979: 44).

Dapat disimpulkan bahwa faktor yang melatarbelakangi alih kode adalah (1)

situasi bicara, (2) hadirnya O2, (3) hadirnya O3, dan (4) topik yang dibicarakan.

Faktor yang melatarbelakangi alih kode dari beberapa pendapat tersebut ternyata juga

ditemukan dalam tuturan pada rapat ibu-ibu PKK di Kepatihan Kulon, namun perlu

pemahaman lebih lanjut mengingat bahwa sosok ibu tidak dapat lepas dari setiap

individu dan berperan penting di dalam maupun di luar organisasi. Faktor yang

melatarbelakangi alih kode dalam penelitian ini lebih mengarah pada faktor sosio-

situasional.

3. Fungsi Alih Kode

Fungsi adalah beban makna suatu satuan bahasa; penggunaan bahasa untuk

tujuan tertentu (Harimurti Kridalaksana, 2008: 67). Suwito mencantumkan bahwa alih

kode masing-masing bahasa mendukung fungsi tersendiri secara eksklusif dan

peralihan kode terjadi apabila penuturnya merasa bahwa situasinya relefan dengan

peralihan kodenya. Dengan demikian alih kode menunjukkan suatu gejala saling

ketergantungan antara fungsi kontekstual dan fungsi relefansial di dalam pemakaian

suatu bahasa atau lebih (1983: 69).

Secara lebih rinci Grosjean memberikan gambaran aneka macam tujuan atau

fungsi alih kode, kepentingan para penutur asli yaitu: (1) memenuhi kebutuhan yang

bersifat linguistik yakni memilih kata, frasa, kalimat atau wacana yang tepat, (2)

menyambung pembicaraan sesuai dengan bahasa yang digunakan terakhir (trigerring),

(3) mengutip kalimat orang lain, (4) menyebutkan orang yang dimaksudkan dalam

pembicaraan, (5) mempertegas pesan pembicaraan: menyangatkan atau menekankan

Page 36: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

argumen (topper), (6) mempertegas keterlibatan pembicaraan (mempersonifikasikan

pesan), (7) menandai dan menegaskan identitas kelompok (solidaritas), (8)

menyampaikan hal-hal rahasia, kemarahan atau kejengkelan, (9) membuat orang lain

yang tak-dikehendaki tidak bisa memahami pembicaraan, (10) mengubah peran

pembicaraan, menaikkan status, menegaskan otoritas, memperlihatkan kepandaian

(dalam Herudjati Purwoko, 2008: 51).

Penelitian ini menganalisis mengenai fungsi alih kode, fungsi yang

dimaksudkan dalam penelitian ini adalah penggunaan alih kode bahasa Jawa untuk

tujuan tertentu. Fungsi atau tujuan penggunaan alih kode dalam penelitian ini lebih

secara kebahasaan dan tidak terlepas dari faktor yang melatarbelakangi terjadinya

sebagai suatu hasil dari proses sosio-situasional. Jadi fungsi alih kode adalah (1) lebih

persuasif mengajak atau menyuruh, (2) lebih argumentatif, (3) lebih komunikatif, (4)

lebih prestis.

G. Campur Kode

Menurut Suwito terjadinya campur kode merupakan ketergantungan bahasa

dalam masyarakat multilingual. Di dalam campur kode ciri-ciri ketergantungan

ditandai oleh adanya hubungan timbal balik antara peranan dan fungsi kebahasaan.

Peranan yang dimaksudkan adalah siapa yang menggunakan bahasa itu, sedangkan

fungsi kebahasaan berarti apa yang hendak dicapai oleh penutur dengan tuturannya.

Ciri lain dari gejala campur kode adalah bahwa unsur-unsur bahasa atau variasi-

variasinya yang menyisip di dalam bahasa lain tidak lagi memiliki fungsi-fungsi

tersendiri (1983: 75). Pernyataan Suwito hampir sama intinya dengan Harimurti

Kridalaksana yang menjelaskan bahwa campur kode yaitu penggunaan satuan bahasa

dari satu bahasa ke dalam bahasa lain untuk memperluas gaya bahasa atau ragam

bahasa; termasuk di dalamnya pemakaian kata, klausa, idiom, dan sapaan (2008: 40).

Page 37: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Terkait dengan batasan campur kode maka Wardhaugh menyebutkan bahwa

Conversational code-mixing involves the deliberate mixing of two language without

an associated topic change (1988: 104). „Tuturan campur kode secara sengaja

melibatkan campuran dari dua bahasa tanpa merubah keutuhan topik pembicaraan‟.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa campur kode adalah peristiwa penyisipan

suatu bahasa ke dalam bahasa yang lain, ada satu bahasa sebagai bahasa inti dan

hanya terdapat dalam dari satu topik pembicaran.

1. Bentuk Campur Kode

Selanjutnya dibahas mengenai bentuk campur kode. Menurut Suwito,

berdasarkan unsur-unsur kebahasaan yang terlibat di dalamnya campur kode dapat

dibedakan menjadi:

a. penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata

b. penyisipan unsur-unsur berwujud frasa

c. penyisipan unsur-unsur bentuk baster

d. penyisipan unsur-unsur berwujud perulangan kata

e. penyisipan unsur-unsur berwujud ungkapan atau idiom

f. penyisipan unsur-unsur berwujud klausa (1983: 78-80).

Dapat disimpulkan bahwa campur kode menurut unsur-unsur

kebahasaannya, berwujud (1) kata dasar, (2) kata jadian, (3) perulangan kata atau

reduplikasi, dan (4) frasa. Bentuk-bentuk di atas akan diuji dalam analisis campur

kode bahasa Jawa dalam rapat ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon ini,

sehingga akan diketahui ciri khas yang berbeda dalam setiap masyarakat tutur.

Page 38: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

2. Faktor yang Melatarbelakangi Campur Kode

Sarwiji Suwandi menemukan faktor yang menyebabkan campur kode, yaitu:

(1) partisipan mempunyai latar belakang bahasa ibu yang sama, misalnya bahasa

Jawa; (2) adanya keinginan penutur untuk memperoleh ungkapan yang “pas”; dan (3)

kebiasaan dan kesantaian peserta tindak tutur dalam berkomunikasi (bercakap-cakap)

(2008: 95). Menurut Suwito latar belakang terjadinya campur kode pada dasarnya

dapat dikategorikan menjadi dua tipe yaitu tipe yang berlatar belakang sikap

(attitudional type) dan tipe yang berlatar belakang kebahasaan (linguistic type). Kedua

tipe itu saling tergantung dan tidak jarang tumpang tindih (overlap). Berikut alasan

atau penyebab yang mendorong terjadinya campur kode antara lain (a) indentifikasi

peranan, (b) identifikasi ragam, dan (c) keinginan untuk menjelaskan dan

menafsirkan. Dalam hal ini pun ketiganya saling bergantung dan tidak jarang

bertumpang tindih (overlap). Ukuran identifikasi peranan adalah sosial, registral, dan

edukasional. Identifikasi ragam ditentukan oleh bahasa di mana seorang penutur

melakukan campur kode yang akan menempatkan dia di dalam hierarki status

sosialnya. Keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan nampak karena campur

kode juga menandai sikap dan hubunganya terhadap orang lain, dan sikap dan

hubungan orang lain terhadapnya (1983: 75).

Kemudian terkait dengan campur kode, Suwito menuliskan bahwa campur

kode itu terjadi karena adanya hubungan timbal balik antara peranan (penutur), bentuk

bahasa dan fungsi bahasa. Artinya penutur yang memiliki latar belakang sosial

tertentu, cenderung memilih bentuk campur kode tertentu untuk mendukung fungsi-

fungsi tertentu. Pemilihan campur kode demikian dimaksudkan untuk menunjukkan

status sosial dan identitas pribadinya di dalam masyarakat (1983: 78).

Page 39: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Terkait dengan campur kode Budiasa menyebutkan bahwa pemilihan bahasa

sepenuhnya bergantung kepada faktor partisipan, tujuan, pesan, suasana, topik, dan

saluran yang digunakan dalam pembicaraan sehingga dapat dipakai untuk menelaah

penggunaan bahasa (2008: 133-134). Dapat disimpulkan bahwa faktor yang

melatarbelakangi campur kode adalah (1) indentifikasi peranan atau peran sosial

penutur (O1), (2) prinsip kesopanan dan kesantunan penutur (O1), dan (3) keinginan

untuk menjelaskan dan menafsirkan.

3. Fungsi Campur Kode

Fungsi campur kode yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

penggunaan campur kode bahasa Jawa untuk maksud atau tujuan tertentu. Menurut

Budiasa tujuan penutur (penceramah) melakukan campur kode pada kegiatan

pencerahan kegiatan keagamaan adalah untuk (1) bergengsi, (2) bertindak sopan, (3)

melucu, dan (4) menjelaskan. Kemudian dijelaskan lagi faktor eksternal ditentukan

oleh ketepatan rasa (makna) dan kurangnya kosakata (2008: 136).

Dapat disimpulkan bahwa fungsi campur kode adalah (1) lebih argumentatif,

(2) lebih persuasif, (3) lebih komunikatif, (4) lebih singkat dan mudah diucapkan, dan

(5) lebih prestise atau bergengsi.

H. Komponen Tutur

Kejelasan tentang komponen tutur sangat diperlukan dalam analisis

kebahasaan. Dengan melihat komponen tutur secara teliti, maka akan diketahui bahwa

ternyata kemampuan seseorang tidak hanya semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor

yang sifatnya linguistik tetapi juga oleh pemilihan yang sesuai dengan fungsi dan

situasinya. Komponen tutur adalah butir-butir penentu bentuk linguistik

(Poedjosoedarmo, 1979: 1). Pengertian lain menyebutkan bahwa komponen tutur

Page 40: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

adalah komponen-komponen yang berpengaruh terhadap terjadinya bentuk tutur (Edi

Subroto, 1992: 20). Komponen tutur menurut Hymes. Paina dalam desertasinya

sependapat dengan Hymes, yang membagi komponen tutur itu terdiri dari enam belas

komponen. Hymes mengelompokan lagi komponen itu menjadi delapan. Komponen

yang berdekatan disatukan di bawah satu istilah. Setiap istilah lalu digabung dan

disusun membentuk satu akronim, yaitu SPEAKING (2009: 55-56). Suwito

mengatakan bahwa singkatan SPEAKING merupakan fonem awal dari faktor-faktor

yang menandai terjadinya peristiwa tutur, berikut penjelasan mengenai akronim

tersebut.

S : Setting dan screen yaitu tempat bicara dan suasana bicara.

P : Partisipan yaitu pembicara, lawan bicara dan pendengar. Dalam penelitian

ini partisipan dalam rapat ibu-ibu PKK adalah ibu-ibu PKK.

E : End atau tujuan yaitu tujuan akhir tuturan. Tujuan akhir yang dimaksudkan

dalam penelitian ini adalah tujuan tuturan khususnya tujuan alih kode dan

campur kode bahasa Jawa.

A : Act yaitu suatu peristiwa di mana seorang pembicara sedang mempergunakan

kesempatan bicaranya.

K : Key yaitu nada suara dan ragam bahasa yang dipergunakan dalam

menyampaikan pendapatnya, dan cara mengemukakan pendapatnya.

I : Instrumen yaitu alat untuk menyampaikan pendapat. Misalnya secara lisan,

tertulis, lewat telepon dan sebagainya.

N : Norm, Norma yaitu aturan permainan yang mesti ditaati oleh setiap penutur,

dalam penelitian ini adalah ibu-ibu PKK.

Page 41: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

G : Genre yaitu jenis kegiatan. Jenis kegiatan dalam penelitian ini bentuk tuturan

yang terdiri dari dua yaitu dialog dan monolog. Dialog adalah percakapan

kemudian monolog adalah pembicara tunggal.

Disimpulkan bahwa komponen tutur adalah faktor yang melatarbelakangi

tuturan (bersifat sosio-situasional) beserta fungsi kebahasaan yang berpengaruh

terhadap bentuk tutur. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan komponen tutur

yang diberi akronim SPEAKING seperti yang dikemukakan oleh Hymes.

I. Situasi Sosiologis di Kelurahan Kepatihan Kulon

Kepatihan Kulon memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan keraton

Kasunanan Surakarta karena merupakan salah satu daerah kekuasaannya. Terbukti

dari asal usul nama Kepatihan sendiri yang diperoleh dari kata patih. Kraton

Kesunanan Surakarta memberi nama wilayahnya sesuai dengan profesi penduduk

yang bermukim di daerah tersebut. Dahulu Kelurahan Kepatihan merupakan tempat

tinggal serta kantor para patih keraton, sehingga sampai sekarang namanya menjadi

Kepatihan. Kepatihan memiliki wilayah yang cukup luas, oleh karena itu semenjak

pemerintahan beralih menjadi republik secara administratif wilayahnya terbagi

menjadi dua kelurahan yaitu Kepatihan Wetan dan Kepatihan Kulon. Pembagian itu

berguna untuk mempermudah pengaturan administrasi

(http://sweetindrie.blogspot.com/2010/01/kepatihan-dari-struktur-birokrasi.html).

Kepatihan Kulon adalah daerah yang luasnya sekitar 17,50 hektar.

Kelurahan ini terdapat di kecamatan Jebres, berbatasan langsung dengan Kelurahan

Gilingan (Banjarsari) di sebelah utara, kemudian di sebelah selatan terdapat

Kelurahan Kampungbaru (Pasarkliwon), di sebelah timur ada Kepatihan Wetan

(Jebres), di sebelah barat batasnya Stabelan (Banjarsari). Jumlah penduduk di

Page 42: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Kepatihan Kulon sekitar 2.224 orang, dengan jumlah laki-laki 1.043 orang dan

perempuan 1.181 orang. Jumlah tersebut menurut data laporan monografi dinamis

Kelurahan Kepatihan Kulon pada bulan September 2010, data dapat berubah setiap

saat. Rata-rata penduduk berpendidikan tamat SMA, sebesar 724 orang. Sebagian

besar penduduknya bekerja sebagai karyawan dan wiraswasta. Bahasa yang

digunakan sehari-hari adalah bahasa Jawa, ragam ngoko. Daerah yang berada

ditengah kota memungkinkan penduduknya untuk menggunakan lebih dari satu

bahasa untuk berkomunikasi. Dalam masyarakat terdapat etnis keturunan campuran

Cina-Jawa berjumlah sekitar 722 orang terdiri dari laki-laki dan perempuan dewasa

serta anak-anak. Mereka tinggal dan hidup berdampingan diantara etnis Jawa di

Kepatihan Kulon.

Sistem pemerintahan di Kepatihan Kulon adalah demokrasi. Penduduknya

demokratis dalam memilih ketua RT, RW, LPMK (Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat Kelurahan). Untuk kepala kelurahan beserta stafnya ditentukan oleh

pemerintah pusat kota Surakarta sesuai dengan klasifikasinya sebagai pegawai negeri.

Kelurahan Kepatihan Kulon memiliki visi yaitu terwujudnya masyarakat sejahtera

yang didukung oleh pelayanan prima, tertib administrasi dan pemerintahan,

kemasyarakatan, dan aparatur. Salah satu misi Kepatihan Kulon adalah membangun

pola hubungan yang harmonis antara aparat kelurahan dengan masyarakat melalui

RT/RW, PKK, Linmas, LPMK, LP2A, Karangtaruna, serta berbagai komunitas sosial

lainnya yang ada (Pemerintah Kepatihan Kulon, 2009: 11). Sesuai dengan visi dan

misi Kelurahan Kepatihan Kulon maka dibentuklah organisasi PKK yang aktif diikuti

oleh para ibu.

Page 43: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

J. PKK sebagai Organisasi Kemasyarakatan

PKK merupakan suatu organisasi yang bergerak dalam bidang

pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga. Organisasi ini berupaya untuk

melanjutkan program-program pemerintah agar sampai menyentuh kepada

masyarakat umum terutama pada keluarga-keluarga inti. Sebenarnya organisasi PKK

tidak hanya untuk kaum ibu tetapi juga untuk ayah bahkan remaja putri dan putra.

Pada kenyataannya kaum ayah lebih banyak memiliki kesibukan mencari nafkah

untuk keluarganya sehingga memilih menyerahkan urusan organisasi PKK kepada

kaum ibu. Remaja putri dan putra juga bisa mengikuti program PKK dengan

mendirikan Karangtaruna sebagai bagian dari PKK diperuntukkan bagi remaja.

PKK bertujuan memberdayakan keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan

menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan

dan keadilan gender, serta kesadaran hukum dan lingkungan (Tim Rakernas VI PKK,

2005: 36).

Tim penggerak PKK dibentuk di pusat, provinsi, kabupaten/kota,

kecamatan, desa/kelurahan. Hubungan kerja antara Tim Penggerak PKK Pusat dengan

Tim Penggerak PKK Provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan adalah

bersifat konsultatif, koordinatif dan hirarkis untuk mendekatkan jangkauan pembinaan

kepada keluarga-keluarga dibentuk kelompok-kelompok PKK dusun/lingkungan,

RW, RT dan kelompok Dasawisma.

Sebenarnya PKK dapat diikuti oleh seorang ayah atau anak, namun pada

kenyataannya di Kelurahan Kepatihan Kulon, ibu-lah yang memiliki banyak waktu

dan keinginan untuk bergorganisasi PKK. Secara umum PKK Inti beranggotakan ibu-

ibu, dan penelitian ini khusus membahas gerakan PKK yang beranggotakan ibu.

Page 44: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

K. Kerangka Pikir

Struktur penelitian ini dapat disusun dengan kerangka pikir yang

menjelaskan mengenai masalah dan hasil analisis alih kode dan campur kode yang

terjadi pada penggunaan bahasa Jawa oleh ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan

Kulon Surakarta. Masalah pertama yang muncul adalah adanya kegiatan rapat PKK di

Kelurahan Kepatihan Kulon, kemudian terdapat komunikasi antaribu-ibu PKK. Pada

saat berkomunikasi ibu-ibu menggunakan kode bahasa. Kode bahasa menimbulkan

adanya faktor yang melatarbelakangi penggunaan alih kode dan campur kode bahasa

Jawa. Menggunakan satu kode pada rapat ibu-ibu PKK terkadang sulit dilakukan

sehingga ibu-ibu PKK cenderung untuk melakukan alih kode dan campur kode. (1)

Menurut faktor yang melatarbelakangi alih kode maka ditemukan bentuk alih kode

yang dianalisis menurut bahasa dan ragam bahasa pembentuknya yaitu dari bahasa

Jawa ragam krama ke dalam bahasa Jawa ragam ngoko atau sebaliknya, dari bahasa

Jawa ragam krama ke dalam bahasa Indonesia, dari bahasa Jawa ragam ngoko ke

dalam bahasa Indonesia. Kemudian, dari bentuk kebahasaan alih kode dapat diketahui

fungsi penggunaannya yaitu lebih komunikatif, lebih prestis, lebih argumentatif, lebih

persuasif dan membangkitkan rasa simpatik. (2) Menurut faktor yang

melatarbelakangi campur kode maka bentuk campur kode menurut unsur-unsur

kebahasaannya yaitu kata dasar, kata jadian, perulangan kata, dan frasa. Setelah

diketahui bentuk maka akan terdapat fungsi campur kode yaitu lebih komunikatif,

lebih prestis, lebih argumentatif, lebih persuasif dan lebih singkat dan mudah

dipahami. Skema kerangka pikir disusun sebagai berikut.

Page 45: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Bentuk alih kode menurut bahasa dan

ragam bahasa pembentuknya.

a. BJRK BI

b. BJRN BI

c. BJRK BJRN

d. BJRN BJRK

Bentuk campur kode menurut

unsur-unsur kebahasaan.

a. Kata dasar

b. Kata jadian

c. Perulangan kata

d. Frasa

Faktor yang melatarbelakangi penggunaan alih kode dan

campur kode bahasa Jawa

Komunikasi antaribu-ibu

PKK

Kegiatan rapat PKK di

kelurahan Kepatihan

Kulon

Kode bahasa

Fungsi alih kode

a. Lebih komunikatif

b. Lebih prestise

c. Lebih persuasif

d. Labih argumentatif

e. Membangkitkan rasa simpatik

Fungsi campur kode

a. Lebih komunikatif

b. Lebih prestise

c. Lebih persuasif

d. Lebih argumentatif

e. Lebih singkat dan

mudah dipahami

Page 46: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian mencakup kesatuan dan keserangkaian proses yang

dilakukan untuk mendapatkan hasil analisis yang sesuai dengan gambaran

penggunaan alih kode dan campur kode bahasa Jawa pada rapat ibu-ibu PKK di

Kelurahan Kepatihan Kulon. Berikut ini metode penelitian yang dimulai dari

rancangan pengkhususan jenis penelitian, lokasi penelitian, penentuan data dan

sumber data, pemilihan populasi dan sampel data, alat penelitian, metode dan teknik

pengumpulan data, metode dan teknik analisis data, dan metode penyajian hasil

analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Ditegaskan oleh D. Edi

Subroto bahwa penelitian kualitatif terutama yang dipakai untuk meneliti ilmu-ilmu

sosial atau humaniora (1992: 7). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini

berbentuk kata-kata bukan berupa angka. Penelitian ini menjelaskan fenomena

kebahasaan berupa alih kode dan campur kode yang muncul dalam rapat ibu-ibu PKK

di Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang diambil adalah Kelurahan Kepatihan Kulon,

Surakarta. Dipilih lokasi tersebut dikarenakan ibu-ibu PKK lebih memahami dan

masih menggunakan tuturan bahasa Jawa. Selain itu, ibu-ibu PKK di Kelurahan

Kepatihan Kulon banyak yang aktif dalam organisasinya, dan di dalam penggunaan

bahasa dalam rapat masih terdapat alih kode dan campur kode bahasa Jawa walaupun

Page 47: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

berada pada situasi resmi. Selain itu, peneliti juga mengetahui situasi kebahasaan dan

bahasa yang digunakan pada rapat ibu-ibu di Kepatihan Kulon, Surakarta.

C. Data dan Sumber Data

1. Data

Data dapat diidentifikasi atau dijadikan sebagai bahan penelitian. Sebagian

bahan data yang bukanlah bahan mentah melainkan bahan jadi yaitu keberadaannya

menurut pemilihan dan pemilahan (Sudaryanto, 1990: 3). Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data lisan yaitu tuturan yang terdapat alih kode dan campur kode

bahasa Jawa pada rapat ibu-ibu PKK yang diadakan setiap minggu di Kelurahan

Kepatihan Kulon, Surakarta dalam acara PKK Lansia, PKK Inti, PKK RW dan PKK

SKD.

2. Sumber data

Sumber data itu tidak lain adalah si penutur: orang yang menuturkan data,

dan biasanya disebut narasumber (Sudaryanto, 1990: 54). Sumber data dalam

penelitian ini berasal dari informan yaitu ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon

yang berperan dalam tuturan, dan tuturan tersebut mengandung alih kode dan campur

kode bahasa Jawa.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah objek penelitian. Populasi pada umumnya ialah keseluruhan

individu dari segi-segi tertentu bahasa (D. Edi Subroto, 1992: 32). Populasi penelitian

ini adalah seluruh tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon,

Surakarta yang meliputi PKK Lansia, PKK Inti, PKK RW dan PKK SKD.

Page 48: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2. Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang dijadikan objek

penelitian langsung, yang mewakili atau dianggap mewakili populasi secara

keseluruhan (Edi Subroto, 1992: 32). Penentuan sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik proporsive sampling, yaitu penentuan data yang berdasar atas

ciri/sifat yang sama dengan ciri/sifat pada populasi untuk memperoleh data sesuai

dengan kebutuhan dalam penelitian ini. Adapun sample dalam penelitian ini adalah

tuturan pada rapat ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon yang terdapat alih

kode dan campur kode bahasa Jawa.

E. Alat Penelitian

Alat penelitian meliputi alat utama dan alat bantu. Alat utama dalam

penelitian ini adalah peneliti sendiri. Adapun alat bantu dalam penelitian terdiri dari

bolpoint, dan buku catatan, sedangkan alat bantu elektronik berupa komputer,

flashdisk, alat perekam berupa MP4 dan pengeras suara yang menunjang penelitian.

F. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode merupakan cara mendekati, menganalisis, dan menjelaskan suatu

fenomena (Harimurti Kridalaksana, 2001: 136). Metode pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu metode simak. Sudaryanto menyebutkan bahwa

metode simak atau penyimakan yaitu menyimak penggunaan bahasa. Ini dapat

disejajarkan dengan pengamatan atau observasi dalam ilmu sosial (1993: 133).

Metode simak dalam penelitian ini dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa

ibu-ibu PKK di Kepatihan Kulon, Surakarta. Teknik yang digunakan dalam metode

meliputi teknik dasar dan teknik lanjutan. Adapun teknik dasar yang dipakai yaitu

teknik sadap.

Page 49: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Teknik sadap yaitu menyadap penggunaan bahasa dari objek penelitian.

Caranya dengan segenap kemampuan dan pikiran menyadap pemakaian bahasa di

masyarakat. Teknik ini dipakai untuk mendapatkan data dari informan secara spontan

dan wajar. Kemudian teknik lanjutannya adalah (1) teknik rekam yaitu merekam

pemakaian bahasa lesan yang bersifat spontan, kegiatan merekam ini cenderung

dilakukan tanpa sepengetahuan penutur sumber data atau pembicara (Sudaryanto,

1993: 135), (2) teknik catat yaitu memperoleh data dengan mencatat data kebahasaan

atau istilah-istilah yang relevan sesuai dengan sasaran dan tujuan penelitian. Teknik

catat dalam penelitian ini adalah mencatat penggunaan bahasa atau mentranskripsi

penggunaan bahasa lisan menjadi data tulis yang sesuai dengan kenyataan.

G. Metode dan Teknik Analisis Data

Penulis melakukan beberapa tahapan setelah mengumpulkan data, yaitu

tahap seleksi data (pemilihan data), tahap klasifikasi data (pemilahan data), dan tahap

analisis data. Penulis menggunakan metode agih dan padan dalam menganalisis data.

Setelah data berupa percakapan ibu-ibu PKK terkumpul, data ditindaklanjuti dengan

pemilihan data dan berujung pada klasifikasi. Klasifikasi dimaksudkan untuk

memilah-milah data berdasarkan bentuk tuturannya, yaitu alih kode dan campur kode

bahasa Jawa. Analisis data dilakukan dengan memberikan penjelasan mengenai

bentuk, faktor yang melatarbelakangi dan fungsi penggunaan alih kode dan campur

kode bahasa Jawa dalam rapat ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon,

Surakarta.

Metode yang dipakai untuk menganalisis data penelitian ini adalah metode

agih dan padan. Metode agih adalah metode analisis data yang alat penentu unsurnya

berasal dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri (Sudaryanto, 1993: 15). Metode

Page 50: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

agih dalam penelitian ini hanya menggunakan teknik dasar BUL (Bagi Unsur

Langsung). Teknik ini digunakan untuk membagi satuan lingual data, menjadi unsur-

unsur yang bersangkutan dengan pembentuk satuan lingual. Metode agih dengan

teknik dasar BUL hanya diterapkan untuk mengetahui bentuk campur kode.

Kemudian untuk menganalisis data lebih banyak menggunakan metode

padan. Sudaryanto berpendapat bahwa metode padan, alat penentunya di luar, terlepas

dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan (1993: 13). Metode

padan adalah metode yang alat penentunya unsur di luar bahasa atau sesuatu yang

ditunjuk bahasa (referent), alat ucap pembentuk bunyi bahasa, bahasa lain, dan lawan

bicara yang disesuaikan dengan kebutuhan. Alat penentu dari luar bahasa maksudnya

adalah latar belakang penutur, misalnya siapa yang bertutur, darimana asal penutur,

penutur memiliki peran apa pada saat bertutur. Teknik dasar dari metode padan adalah

teknik pilah unsur penentu (PUP), sedangkan alatnya ialah daya pilah yang bersifat

mental yang dimiliki oleh penelitinya. Selain teknik PUP analisis data juga

menggunakan teknik lanjutan yaitu teknik hubung banding mempersamakan (HBS).

Teknik ini membandingkan dan memperjelas persamaan bentuk alih kode dan campur

kode bahasa Jawa, dengan faktor yang melatarbelakangi dan tujuan peristiwa alih

kode dan campur kodenya.

Berikut ini contoh penggunaan alih kode bahasa Jawa dalam rapat ibu-ibu

PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon yang dianailisis dengan metode padan.

(3) Bu Tatik Sri Lestari : … Nek sing keberatan duwe putra cilik, ngko putrane cilik

digawa, ngko dikeki dolanan ning jaba. Ibu-ibuke ning jero

ketemuan karo penyuluhan, begitu gimana?

‘…Kalau yang keberatan karena mempunyai anak, nanti

anaknya diajak, nanti diberi mainan di luar. Ibu-ibunya di

dalam bertemu dengan penyuluh, begitu bagaimana?’

Mbak Mimi Ismiyati : A ya ra cocok. Tidak cocok itu Bu, gimana Bu?

‘Ya tidak cocok. Tidak cocok itu Bu, bagaimana Bu?’

Page 51: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Penerapan analisis peristiwa tutur menurut Hymes yang dapat menjawab

mengenai bentuk, faktor yang penyebab dan fungsi alih kode bahasa Jawa data di atas

adalah sebagai berikut.

Peristiwa tutur terjadi di kantor Kelurahan Kepatihan Kulon. Situasi tuturan

formal. Waktu berlangsungnya peristiwa tutur adalah rapat PKK SKD Kelurahan

Kepatihan Kulon pada tanggal 27 Januari 2011.

Percakapan dilakukan oleh O1 yaitu Bu Tatik Sri Lestari sebagai wakil

petugas lapangan keluarga berencana, dan O2 yaitu Mbak Mimi Ismiyati sebagai

sekertaris PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah dialog. Percakapan atau dialog terbuka

memungkinkan seluruh peserta rapat PKK SKD dapat berpartisipasi. Bahasa yang

digunakan adalah bahasa Jawa ragam ngoko dan bahasa Indonesia. Dalam tuturan

terdapat alih kode intern. Awalnya tuturan Mbak Mimi Ismiyati dari bahasa Jawa

ragam ngoko yaitu A ya ra cocok. Dilanjutkan dengan bahasa Indonesia yang ditandai

dengan tuturan Tidak cocok itu Bu, gimana Bu?

Percakapan di atas diketahui bahwa faktor yang melatarbelakangi terjadinya

alih kode adalah prinsip kesopanan dan kesantunan penutur dalam mengutarakan

ketidaksepahamanya dengan orang lain dan sekaligus meminta pendapat ibu-ibu PKK

yang lain tentang pendapatnya.

Tujuan atau fungsi alih kode adalah lebih argumentatif untuk meyakinkan

ibu-ibu PKK bahwa pendapat Bu Tatik Sri Lestari tidak tepat, sekaligus meminta

pendapat pada ibu-ibu PKK mengenai pendapat Bu Tatik Sri Lestari dan Mbak Mimi

Ismiyati.

Page 52: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Berikut ini contoh penggunaan campur kode pada rapat ibu-ibu PKK di

Kelurahan Kepatihan Kulon yang dianalisis sesuai dengan metode agih dan padan.

(4) Bu Nuk (Harmini) : Bisa ta itu anak itu nemu ning dalan digawa ning

kantor polisi terus diparani wong, tak peke we bocah

iki.

‘Bisa (kan) anak itu ditemukan di jalan, dibawa ke

kantor polisi kemudian ada orang yang datang ingin

memiliki anak itu’.

Data (4) merupakan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan, Kelurahan Kepatihan Kulon pada rapat PKK Lansia tanggal 10

Desember 2010. Tuturan dilakukan oleh O1 yaitu Bu Nuk (Harmini), seorang wakil

ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat campur kode

intern. Bentuk campur kode berupa penyisispan kata dasar. Campur kode terjadi dari

bahasa Indonesia yaitu itu, masuk ke dalam tuturan berbahasa Jawa ragam ngoko

yaitu Bisa ta itu anak itu nemu ning dalan digawa ning kantor polisi terus diparani

wong, tak peke we bocah iki.

Faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode adalah keinginan penutur

untuk menjelaskan mengenai sering kali terdapat anak yang ditemukan di jalan

kemudian ada orang yang datang dan mau mengadopsi anak itu.

Tujuan atau fungsi penggunaan campur kode data (4) adalah lebih komunikatif

memberikan informasi kepada ibu-ibu PKK bahwa ada anak yang ditemukan

dipinggir jalan kemudian ada orang yang mau mengadopsi anak itu.

Dari contoh di atas diketahui bahwa penelitian ini menggunakan metode

agih dan padan sebagai metode analisis data. Metode agih hanya digunakan untuk

mencari bentuk campur kode, dengan menggunakan teknik dasar BUL (Bagi Unsur

Langsung). Metode padan menggunakan teknik dasar PUP dan teknik lanjutannya

yaitu HBS (Hubung Banding Mempersamakan) menggunakan alat komponen tutur

Page 53: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

yang diberi akronim SPEAKING menurut Hymes. Analisis SPEAKING diterapkan

secara kesatuan menyeluruh bukan satu persatu. Metode padan dipakai karena dapat

digunakan untuk menjawab semua permasalahan dari segi bentuk, faktor yang

penyebab dan fungsi alih kode dan campur kode bahasa Jawa dalam rapat ibu-ibu

PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta.

H. Metode Penyajian Hasil Analisis Data

Metode penyajian analisis data pada penelitian ini adalah metode deskriptif,

formal dan informal. Istilah deskriptif itu menyarankan bahwa penelitian yang

dilakukan semata-mata hanya berdasarkan pada fakta-fakta yang ada atau fenomena-

fenomena secara empiris hidup pada penutur-penuturnya (Sudaryanto, 1992: 62).

Penelitian ini cocok menggunakan penyajian hasil analisis data metode deskriptif

karena penelitian ini berdasarkan fakta-fakta yang hidup pada penuturnya, seperti

yang dikemukakan oleh Sudaryanto tersebut.

Metode penyajian informal adalah perumusan dengan kata-kata biasa,

walaupun dengan terminologi yang teknis sifatnya (Sudaryanto, 1993, 145). Dengan

kata lain metode ini menggunakan kata-kata sederhana agar mudah dipahami.

Analisis metode informal dalam penelitian ini agar dapat mempermudah pemahaman

terhadap setiap hasil penelitian.

Metode penyajian formal adalah perumusan dengan tanda dan lambang-

lambang. Khusus mengenai penggunaan tanda dan lambang dalam metode penyajian

formal itu, dapat disebut teknik dasar (Sudaryanto, 1993, 145).

Page 54: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB IV

HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab IV membahas mengenai tiga hal yaitu bentuk, faktor yang melatarbelakangi

dan fungsi peristiwa alih kode dan campur kode. Ketiganya ditulis berdasarkan peristiwa,

pertama, pengklasifikasian bentuk, mengetahui faktor yang melatarbelakangi dan fungsi

alih kode bahasa Jawa, kedua pengklasifikasian bentuk, mengetahui faktor yang

melatarbelakangi dan fungsi penggunaan campur kode bahasa Jawa dalam rapat ibu-ibu

PKK di Kepatihan Kulon Surakarta.

A. Bentuk, Faktor yang Melatarbelakangi dan Fungsi Alih Kode dalam Rapat Ibu-

ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta

1. Bentuk Alih Kode Menurut Bahasa Pembentuknya

Alih kode pada rapat ibu-ibu PKK di Kepatihan Kulon Surakarta dapat dibedakan

menurut bahasa pembentuknya menjadi 4 macam yaitu (1) alih kode dari bahasa Jawa

ragam krama ke dalam bahasa Indonesia, (2) alih kode dari bahasa Jawa ragam ngoko ke

dalam bahasa Indonesia, (3) alih kode dari bahasa Jawa ragam krama ke dalam bahasa

Jawa ragam ngoko, (4) alih kode dari bahasa Jawa ragam ngoko ke dalam bahasa Jawa

ragam krama. Berikut ini bentuk penggunaan alih kode yang terjadi dalam rapat ibu-ibu

PKK di Kepatihan Kulon, Surakarta.

Page 55: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

a. Alih Kode dari Bahasa Jawa Ragam Krama ke dalam Bahasa Indonesia

(5) Bu Sri Rahayu Juwito : ... Mila nggih nyaosaken pirsa Panjenengan nggih kedah

bak mandi menika pendhak tigang dinten menika pun

kuras. Salajengipun menika kula aturaken laporan

keuangan. Keuangan bulan Januari, saldo menika tujuh

ratus dua puluh lima. Potongan lain-lain tujuh ribu... ‘... Untuk itu saya memberitahukan kepada anda semuanya.

Supaya bak mandi itu setiap tiga hari segera anda kuras

airnya (ganti air). Setelah itu saya beritahukan laporan

keuangan. Keuangan bulan ini saldo tujuh ratus dua puluh

lima. Potongan lain-lain tujuh ribu...’

Data (5) merupakan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan Kepatihan

Kulon pada rapat PKK Lansia tanggal 10 Januari 2011. Tuturan dilakukan oleh Bu Sri

Rahayu Juwito, seorang ketua PKK Lansia.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dari tuturan tersebut terdapat alih kode

intern. Alih kode intern terjadi dari bahasa Jawa ragam krama ke dalam bahasa

Indonesia. Alih kode terjadi pada peralihan tuturan dari bahasa Jawa ragam krama yaitu

Mila nggih nyaosaken pirsa Panjenengan nggih kedah bak mandi menika pendhak tigang

dinten menika pun kuras. Menuju ke dalam bahasa Indonesia yaitu Keuangan bulan

menika, saldo menika tujuh ratus dua puluh lima. Potongan lain-lain tujuh ribu…

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode tersebut adalah berubahnya

topik. Awalnya tuturan menggunakan bahasa Jawa ragam krama yang berisi himbauan

untuk membersihkan bak mandi agar terhindar dari demam berdarah, kemudian beralih

kode ke tuturan bahasa Indonesia dengan topik mengenai laporan keuangan.

Tujuan atau fungsi penggunaan alih kode adalah lebih komunikatif dalam

memberikan informasi kepada ibu-ibu PKK mengenai laporan keuangan.

Page 56: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

(6) Bu Nuk (Harmini) : ... Mangga Bu. Panjenengan serat lho Bu Bambang!

Diserat. Terus yang satu sampai dua siapa?

‘... Silahkan Bu. Anda tulis Bu Bambang! Ditulis.

Selanjutnya yang satu sampai dua siapa?’

Mbak Lismi : Tante Ros.

‘Tante Ros.’

Data (6) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan Kepatihan

Kulon pada rapat PKK SKD tanggal 27 Januari 2011. Tuturan dilakukan oleh Bu Nuk

(Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti, kemudian dilanjutkan oleh Mbak Lismi selaku

ketua SKD.

Bentuk peristiwa tutur adalah dialog, dari percakapan tersebut terdapat alih kode

intern yang dilakukan oleh Bu Nuk (Harmini), kemudian dilanjutkan oleh Mbak Lismi.

Alih kode tersebut terjadi dari bahasa Jawa ragam krama ke dalam bahasa Indonesia.

Alih kode dari bahasa Jawa ragam krama yaitu Mangga Bu. Panjenengan serat lho Bu

Bambang! Diserat. Dilanjutkan ke dalam bahasa Indonesia yaitu Terus yang satu sampai

dua siapa? Kemudian direspon oleh Mbak Lismi yaitu Tante Ros.

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode tersebut adalah berubahnya

topik. Awalnya tuturan menggunakan bahasa Jawa ragam krama yang berisi perintah

untuk menulis kepada Bu Bambang, kemudian berganti topik menjadi percakapan

mengenai siapa yang akan memberikan sosialisasi pada ibu-ibu yang mempunyai anak

umur satu sampai dua tahun.

Tujuan atau fungsi alih kode adalah lebih sopan untuk menyuruh atau memberi

tugas melakukan sesuatu. Dengan alih kode ke dalam bahasa Indonesia Bu Nuk

(Harmini) tidak menggunakan kata perintah tetapi dengan sendirinya pihak yang

bersangkutan yaitu Tante Ros mengetahui sendiri tugas yang akan dilakukan.

Page 57: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

(7) Mbak Lismi : ... Bu Harmi, Panjenengan sowan Mbak Niken, nyuwun arta

kangge mundhut gelaran. Bulan depan konsumsi Hapsari

2A. Ibu-ibu sebelum kita pulang marilah kita tutup menurut

agama dan kepercayaan kita masing-masing, berdoa mulai. ‘... Bu Harmi, anda berkunjung ke rumah Mbak Niken, minta

uang untuk membeli tikar. Bulan depan konsumsi Hapsari 2A.

Ibu-ibu sebelum kita pulang marilah kita tutup menurut

agama dan kepercayaan kita masing-masing, berdoa mulai.’

Data (7) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan Kepatihan

Kulon pada rapat PKK SKD tanggal 27 Januari 2011. Tuturan dilakukan oleh Mbak

Lismi, Mbak Lismi adalah seorang ketua PKK SKD.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan menunjukkan adanya alih

kode intern yang dilakukan oleh Mbak Lismi. Mulanya Mbak Lismi menggunakan

bahasa Jawa ragam krama yang ditandai dengan kalimat Bu Harmi, Panjenengan sowan

Mbak Niken, nyuwun arta kangge mundhut gelaran. Kemudian dilanjutkan dengan

bahasa Indonesia yaitu Bulan depan konsumsi Hapsari 2A. Ibu-ibu sebelum kita

pulang marilah kita tutup menurut agama dan kepercayaan kita masing-masing,

berdoa mulai.

Faktor yang melatarbelakangi alih kode adalah topik yang dibicarakan. Mulanya

topik yang dibicarakan adalah perintah kepada Bu Harmi untuk membeli tikar. Topik

kemudian berganti menjadi informasi mengenai konsumsi pertemuan selanjutnya

dibebankan pada Posyandu Hapsari 2A, yang terakhir penutup.

Tujuan atau fungsi alih kode adalah lebih komunikatif untuk memberi informasi

dan mengarahkan bahwa bulan depan yang bertugas menyediakan konsumsi adalah

Posyandu Hapsari 2A. Tuturan kemudian dilanjutkan dengan mengarahkan ibu-ibu PKK

untuk berdoa sebelum pulang.

Page 58: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

b. Alih Kode dari Bahasa Jawa Ragam Ngoko ke dalam Bahasa Indonesia

(8) Bu Nuk (Harmini) : ... Uwong kuwi ndhek mau nyatane, ora karo apa-apa mung

gur sak kucing kahanane sampai seperti itu. Belum lagi di

sini, apa namanya ini pundak ini retak, mestinya harus

dioperasi pada saat itu. Ningnga kepala we rung mari dadine

kuwi ngrampungne kepalanya dulu, wis rada garing baru

ngurusi kene itu.

‘... Orang itu tadi kenyataannya seperti itu, tidak ada sebab

apa-apa hanya karena satu kucing keadaannya sampai seperti

itu. Belum lagi di sini apa namanya ini pundak ini retak,

mestinya harus dioperasi pada saat itu. Tetapi kepala saja

belum sembuh jadi itu menyelesaikan kepalanya dulu, kalau

sudah sedikit kering baru mengurus ini.’

Data (8) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan Kepatihan

Kulon pada rapat PKK Inti, tanggal 15 Januari 2011. Tuturan dilakukan oleh Bu Nuk

(Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan tersebut menunjukkan

adanya alih kode intern dari bahasa Jawa ragam ngoko, ditandai dengan tuturan Uwong

kuwi ndhek mau nyatane ora karo apa-apa mung gur sak kucing kahanane sampai

seperti itu. kemudian beralih menjadi bahasa Indonesia pada tuturan Belum lagi di sini,

apa namanya ini pundak ini retak, mestinya harus dioperasi pada saat itu...

Faktor yang melatarbelakangi alih kode yang digunakan Bu Nuk (Harmini) adalah

pergantian topik yang dibicarakan, mulanya membicarakan mengenai kucing yang

membuat seseorang mengalami kecelakaan kemudian membicarakan mengenai kondisi

yang dialami sesorang yang menderita kecelakaan yaitu patah tulang dan harus dioperasi.

Tujuan atau fungsi alih kode adalah membangkitkan rasa simpatik dalam

menyampaikan informasi mengenai kondisi yang dialami oleh salah seorang kader PKK

Page 59: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

di Kelurahan Kepatihan Kulon. Tuturan tersebut menunjukkan kepedulian ibu-ibu PKK

terhadap semua anggota masyarakat di lingkungan Kepatihan Kulon.

(9) Bu Nuk (Harmini) : ... Sapa meneh? Bu Andi ya?

‘... Siapa lagi? Bu Andi ya?’

Bu Purwanti : Ke rumah sakit?

‘Ke rumah sakit?’

Bu Nuk (Harmini) : Ya ke rumah sakit Bu pada saat itu, jadi sudah ada

perwakilanlah kalau ke sana tapi misalnya ibu kalau mau,

sekarang udah pulang... ‘Ya ke rumah sakit Bu pada saat itu, jadi sudah ada

perwakilanlah kalau ke sana tetapi misalnya ibu kalau mau,

sekarang udah pulang...’

Data (9) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan Kepatihan

Kulon pada rapat PKK Inti, tanggal 15 Januari 2011. Percakapan dilakukan oleh Bu Nuk

(Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon dan Bu Purwanti

selaku sekertaris PKK RW II.

Bentuk peristiwa tutur adalah percakapan, dalam percakapan tersebut terdapat alih

kode intern antara tuturan Bu Purwanti kemudian diikuti Bu Nuk (Harmini). Percakapan

itu terjadi pada forum resmi. Alih kode terjadi dari bahasa Jawa ragam ngoko ditandai

dengan tuturan Bu Nuk (Harmini): ... Sapa meneh? Bu Andi ya? ‘... Siapa lagi? Bu Andi

ya?’ Percakapan beralih kode ke dalam bahasa Indonesia diawali dengan tuturan Bu

Purwanti yaitu Ke rumah sakit? Kemudian Bu Nuk (Harmini) juga mengikuti beralih

kode ditandai dengan Ya ke rumah sakit Bu pada saat itu, jadi sudah ada

perwakilanlah kalau ke sana tapi misalnya ibu kalau mau, sekarang udah pulang...

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode adalah penutur (O1) ingin

mengimbangi bahasa yang dipergunakan oleh mitra tutur (O2). Pada saat mitra tutur (O2)

menggunakan bahasa Indonesia maka penutur (O1) ikut menggunakan bahasa Indonesia.

Page 60: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Tujuan atau fungsi alih kode adalah lebih komunikatif dalam menyampaikan

informasi mengenai siapa saja yang sudah menjenguk dan keberadaan Bu Endang (salah

seorang kader PKK yang mengalami kecelakaan) pada saat itu.

(10) Bu Nuk (Harmini) : ... Bu Bejo Mulyono rung eneng iki? Bu Bambang iki kekna

Bu Bejo ya! Dua tiga, terus tiga empat. Oh lha kuwi Bu Budi

Yulianto nuk, nya!

‘... Bu Bejo Mulyono belum ada ini? Bu Bambang tolong ini

berikan Bu Bejo ya! Dua tiga, terus tiga empat. Ternyata itu

ada Bu Budi Yulianto, ini!’

Bu Budi Yulianto : Ndak pernah itu Bu, sekarang aku di Lansia.

‘Tidak pernah itu Bu, sekarang aku di Lansia.’

Bu Nuk (Harmini) : Sekarang sudah tidak pernah di Posyandu balita ta? Lha

iki sapa anggotane?

‘Sekarang sudah tidak pernah di Posyandu balita ya?

Kemudian ini siapa anggotanya?

Bu Prihatin : Ningrum.

‘Ningrum.’

Data (10) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat PKK SKD tanggal 27 Januari 2011. Percakapan dilakukan

oleh Bu Nuk (Harmini) wakil ketua PKK Inti, Bu Budi Yulianto seorang bendahara PKK

Lansia, dan Bu Prihatin seorang kader PKK.

Bentuk peristiwa tutur adalah percakapan, dalam percakapan diketahui bahwa

terjadi alih kode intern dari bahasa Jawa ragam ngoko menuju ke dalam bahasa Indonesia

yang dilakukan oleh Bu Budi Yulianto. Alih kode dilakukan oleh Bu Budi Yulianto yang

selanjutnya diikuti oleh Bu Nuk (Harmini). Alih kode tersebut dari bahasa Jawa ragam

ngoko ditandai oleh Lha kuwi Bu Budi Yulianto nuk, nya! Kemudian beralih menjadi

bahasa Indonesia yang ditandai Ndak pernah itu Bu, sekarang aku di Lansia.

Selanjutnya diikuti oleh Bu Nuk (Harmini) pada tuturan Sekarang sudah tidak pernah di

Posyandu balita ta?

Page 61: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode tersebut adalah penutur (O1)

mengimbangi bahasa yang digunakan oleh mitra tutur (O2).

Tujuan atau fungsi alih kode adalah lebih komunikatif untuk menjelaskan bahwa

Bu Budi Yulianto sudah tidak ikut Posyandu balita tetapi sudah pindah dan aktif di PKK

Lansia.

(11) Bu Nuk (Harmini) : … Ka ngene ya diongkrokne, tulisan ya diongkrokne, buku

ya diongkrokke, APE ya diongkrokke, padahal harganya

mahal ibu-ibu. Bu Nuk di sini ora ngayawara lho ki aku.

Sekarang begini Bu, saya minta tolong kepada ibu-ibu.

Wong nyatane ya sregep tenan kog nek SKD ya rawuh terus,

nek Posyandu ya rawuh terus. Sekarang begini saya pengen

bagaimana kalau Posyandu itu mbok digabung karo BKB

karena ibu-ibunya itu ya disuruh hadir saja…

‘… Seperti ini ya dibiarkan saja terbengkalai, tulisan ya

dibiarkan saja terbengkalai, buku ya dibiarkan saja

terbengkalai, APE juga dibiarkan saja terbengkalai. Padahal

harganya mahal ibu-ibu, Bu Nuk di sini tidak omong kosong

(lho) saya. Sekarang begini saya ingin bagaimana kalau

Posyandu itu digabung dengan BKB karena ibu-ibunya itu ya

disuruh hadir saja.’

Data (11) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat PKK SKD tanggal 27 Januari 2011. Tuturan dilakukan oleh

Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat alih kode intern.

Alih kode terjadi 3 kali, semua berawal dari bahasa Jawa ragam ngoko menuju ke dalam

bahasa Indonesia. Pertama, alih kode dari bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Ka ngene ya

diongkrokne, tulisan ya diongkrokne, buku ya diongkrokke, APE ya diongkrokke.

Kemudian dilanjutkan dengan bahasa Indonesia yaitu …, padahal harganya mahal ibu-

ibu.

Page 62: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa alih kode tersebut adalah topik

yang dibicarakan. Awalnya tuturan mengenai alat-alat peraga edukasi atau APE yang

terbengkalai begitu saja kemudian berganti menyinggung masalah harga APE yang

mahal.

Tujuan atau fungsi alih kode pada data (11) adalah lebih persuasif membujuk ibu-

ibu PKK supaya memanfaatkan APE yang sebelumnya terbengkalai, mengingat harganya

yang mahal.

Kedua, alih kode dari bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Bu Nuk di sini ora

ngayawara lho ki aku. Kemudian dilanjutkan dengan bahasa Indonesia yaitu Sekarang

begini Bu, saya minta tolong kepada ibu-ibu.

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa alih kode tersebut adalah

bergantinya topik yang dibicarakan. Mulanya topik yang dibicarakan mengenai Bu Nuk

(Harmini) yang tidak mengada-ada atau omong kosong kemudian berganti menjadi

meminta tolong kepada ibu-ibu PKK.

Tujuan atau fungsi alih kode pada data (11) adalah lebih komunikatif untuk

meminta tolong kepada ibu-ibu PKK.

Ketiga, alih kode dari bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Wong nyatane ya sregep

tenan kog nek SKD ya rawuh terus, nek Posyandu ya rawuh terus. Kemudian dilanjutkan

dengan bahasa Indonesia yaitu Sekarang begini saya pengen bagaimana kalau

Posyandu itu mbok digabung karo BKB karena ibu-ibunya itu ya disuruh hadir saja…

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa alih kode adalah topik yang

dibicarakan. Awalnya topik pembicaraan mengenai ibu-ibu PKK yang rajin datang pada

Page 63: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

pertemuan SKD dan Posyandu kemudian berganti menjadi keinginan Bu Nuk (Harmini)

untuk menggabungkan BKB dengan Posyandu balita.

Tujuan atau fungsi alih kode pada data (11) adalah lebih argumentatif

meyakinkan ibu-ibu PKK untuk menggabungkan BKB dengan Posyandu balita.

(12) Bu Nuk (Harmini) : Ya lha padha-padha enam puluh lima mbok ning nggone

Bu Endang servisnya oke anune wangi kabeh terus engko

karo sadari barang. Dadine iki susunya ini payudaranya

ini dingonokke ya wangi banget taleke, ndhek wingi kuwi

kayake pira? Tujuh puluh ya awake dhewe.

‘Ya kalau sama-sama enam puluh lima ribu mending di

tempatnya bu Endang, servisnya oke, badannya harum

semua, terus nanti dengan periksa payudara sendiri juga.

Jadi payudaranya ini di begitukan, ya harum sekali

bedaknya, kemarin kita kira-kira berapa? Tujuh puluh ya

kita.’

Mbak Mimi Ismiyati : Tujuh lima Bu.

‘Tujuh lima Bu.’

Bu Nuk (Harmini) : Oh tujuh lima...

‘Oh tujuh lima…’

Data (12) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat PKK Inti, tanggal 15 Januari 2011. Percakapan dilakukan

oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti dan Mbak Mimi Ismiyati seorang

sekertaris PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah dialog percakapan, dalam percakapan tersebut

terdapat alih kode intern yang terjadi dari bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Ya lha padha-

padha enam puluh lima mbok ning nggone Bu Endang servisnya oke anune wangi kabeh

terus ngko karo sadari barang. Kemudian beralih kode ke bahasa Indonesia yang

dilakukan oleh Mbak Mimi Ismiyati yaitu Tujuh lima Bu dan diperkuat dengan tuturan

Bu Nuk (Harmini) yaitu Oh tujuh lima...

Page 64: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Faktor yang melatarbelakangi alih kode adalah penutur (O1) ingin mengimbangi

bahasa yang digunakan oleh mitra tuturnya (O2). Awalnya Bu Nuk (Harmini)

menggunakan BJRN untuk menjelaskan kemudian berganti menjadi BI setelah orang

kedua hadir dalam percakapan

Tujuan atau fungsi alih kode adalah lebih komunikatif dalam menyampaikan

informasi kepada ibu-ibu PKK mengenai harga yang harus dibayar dalam melakukan

pemeriksaan kesehatan.

c. Alih Kode dari Bahasa Jawa Ragam Krama ke dalam Bahasa Jawa Ragam

Ngoko

(13) Bu Siswoko : Nggih anu mawon mrikane pama rampung nggih suk Maret,

nggih ngoten. Pokoke positif Februari ten mriki. Pama wis

dadi yo suk Maret. ‘Ya begitu saja, ke sana apabila sudah selesai, nanti kalau

Maret, ya begitu. Pokoknya positif Februari di sini.

Seandainya sudah jadi ya nanti Maret.’

Data (13) merupakan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan Kepatihan

Kulon pada rapat PKK Lansia tanggal 10 Januari 2011. Tuturan dilakukan oleh Bu Sri

Rahayu Juwito, seorang ketua PKK Lansia.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan menunjukkan adanya alih

kode intern yang dilakukan oleh ibu Siswoko dari bahasa Jawa ragam krama ke dalam

bahasa Jawa ragam ngoko. Tuturan bahasa krama ditandai Nggih anu mawon mrikane

pama rampung nggih suk Maret, nggih ngoten. Terdapat alih kode ke dalam bahasa Jawa

ragam ngoko pada kalimat Pama wis dadi yo suk Maret. Dalam bahasa Jawa krama

dapat dibuat dengan tuturan berikut. Umpami sampun dados nggih benjing Maret.

‘Seandainya sudah jadi ya besok Maret.’

Page 65: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Faktor yang melatarbelakangi alih kode dalam tuturan tersebut adalah penutur

topik pembicaraan. Awalnya topik pembicaraan Bu Siswoko yang menentukan bulan

sebelum tempat pertemuan jadi direnofasi kemudian berganti menentukan bulan setelah

tempat pertemuan jadi direnofasi.

Tujuan atau fungsi alih kode tersebut adalah lebih komunikatif dalam

menyampaikan informasi bahwa tempat pertemuan kembali kesemula pada bulan Maret

yaitu di Dalem Pusaka Wiryamartanan.

d. Alih Kode dari Bahasa Jawa Ragam Ngoko ke dalam Bahasa Jawa Ragam

Krama

(14) Bu Nuk (Harmini) : Mbok arepe tata lair, Bu Nuk nyuwun pangapunten. Aku

ya mangsuli, inggih kula nggih nyuwun pangapunten.

Batine, apa wis kowe lunga wa, apa. Saya kira setiap orang

itu gram-gramanya minta maaf dan memaafkan itu tetep

berbeda.

‘Walaupun secara lahiriah, Bu Nuk saya mohon maaf. Saya

juga menjawab, ya saya juga minta maaf. Lalu nanti secara

batin, apa udah sana pergi saja, apa? Saya kira setiap orang

itu timbangan keikhlasannya minta maaf dan memaafkan itu

tetap berbeda.’

Data (14) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat PKK Inti, tanggal 15 Januari 2011. Tuturan dilakukan oleh

Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat 2 kali alih kode

intern yang dilakukan oleh Bu Nuk (Harmini) dari bahasa Jawa ragam ngoko ke dalam

bahasa Jawa ragam krama. Pertama, bahasa Jawa ragam ngoko ditunjukkan pada kalimat

Mbok arepe tata lahir, kemudian alih kode terjadi menjadi bahasa Jawa ragam krama

pada Bu Nuk nyuwun pangapunten. Kedua, alih kode terjadi dari bahasa Jawa ragam

Page 66: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

ngoko yaitu Aku ya mangsuli, diteruskan dengan bahasa Jawa ragam krama yaitu …,

inggih kula nggih nyuwun pangapunten.

Faktor yang melatarbelakangi penggunaan alih kode adalah prinsip kesopanan

dan kesantunan karena apabila menggunakan ragam bahasa Jawa krama pada saat minta

maaf dianggap lebih halus, sopan dan santun sesuai dengan kebiasaan orang Jawa.

Tujuan atau fungsi alih kode lebih komunikatif dalam menjelaskan pada ibu-ibu

PKK yang lain bahwa kalau ada yang meminta maaf padanya dengan sopan maka akan

dijawab pula dengan sopan.

(15) Bu Nuk (Harmini) : Kuwi sakiki resik wis-an ndhek mben kae walah yen

Panjenengan pirsa gumun mesthi...

‘Sekarang itu sudah bersih, dulu kalau anda semua melihat

pasti kaget.’

Data (15) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat PKK Inti, tanggal 15 Januari 2011. Tuturan dilakukan oleh

Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat alih kode intern.

Alih kode terjadi dari bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Kuwi sakiki resik wis-an ndhek

mben kae walah yen ke dalam bahasa Jawa krama yaitu Panjenengan pirsa gumun

mesthi...

Faktor yang melatarbelakangi alih kode tersebut adalah prinsip kesopanan dan

kesantunan yaitu keinginan penutur (O1) untuk menghormati mitra tutur (O2), pada saat

manafsirkan bahwa ibu-ibu PKK akan kaget melihat tempat yang kotor.

Page 67: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Tujuan atau fungi alih kode pada data (15) adalah lebih argumentatif meyakinkan

ibu-ibu PKK yang lain untuk mempercayai penutur (O1). Penutur meyakinkan ibu-ibu

PKK bahwa mereka akan kaget kalau melihat tempat yang kotor.

(16) Bu Nuk (Harmini) : ... Dhahare rung ditokke lho iki. Ngunjuk kalihan dhahar.

Badhepun asta kondur nggih mangga. Pun dhahar mriki

nggih mangga. ‘Ini makanannya belum dikeluarkan lho. Minum dan

makanlah. Kalau mau dibawa pulang juga silahkan.

Dimakan di sini juga silahkan.’

Data (16) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat PKK SKD tanggal 27 Januari 2011. Percakapan dilakukan

oleh Bu Nuk (Harmini) wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan menunjukkan adanya alih

kode intern yang dilakukan oleh Bu Nuk (Harmini) dari bahasa Jawa ragam ngoko ke

dalam bahasa Jawa ragam krama. Bahasa Jawa ragam ngoko ditunjukkan pada kalimat

Dhahare rung ditokke lho iki. Kemudian alih kode terjadi menjadi bahasa Jawa ragam

krama pada Ngunjuk kalihan dhahar. Badhe pun asta kondur nggih mangga. Pun

dhahar mriki nggih mangga.

Faktor yang melatarbelakangi alih kode adalah prinsip kesantunan dan kesopanan

yang digunakan untuk menghormati mitra tutur. Walaupun peserta rapat PKK tidak jauh

terpaut umurnya, artinya sabaya tetapi berdasarkan prinsip kesantunan maka untuk

mempersilahkan makan lebih cenderung digunakan bahasa Jawa ragam krama.

Tujuan atau fungsi alih kode dalam tuturan (16) adalah lebih sopan dalam

menyuruh atau mempersilahkan mitra tutur (O2) untuk menikmati hidangan di rumah

ataupun di kantor kelurahan.

Page 68: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

2. Faktor yang Melatarbelakangi Penggunaan Alih Kode

Berikut ini beberapa faktor yang melatarbelakangi penggunaan alih kode dalam

rapat ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon, menurut faktor sosio-situasional.

Faktor sosio-situasional yang ditemukan dalam rapat ibu-ibu PKK di Kelurahan

Kepatihan Kulon adalah (1) Prinsip kesopanan dan kesantunan penutur (O1), (2) Penutur

ingin mengimbangi bahasa yang digunakan oleh mitra tuturnya (O2), (3) Perubahan mitra

tutur dalam tuturan, (4) Hadirnya orang ketiga (O3), (5) Topik yang dibicarakan.

a. Prinsip Kesopanan dan Kesantunan Penutur (O1)

(17) Bu Nuk (Harmini) : ... Nek ra didum ngono PR di rumah kog. Ngapa diselehke

kelurahan thok? Kapan le arep ndumuk? Bu Harmi tolong

ya Bu RW tiga yang permainan seperti ini tolong, Mbak

Yani tolong dicari. Bu Bambang tolong bukak RW tiga Bu

yang seperti ini. Ini saya empat sampai lima. Akeh ta empat

sampai lima? Wis nek ra dipeksakke ngono kapan

rampunge? Mbak Harmi mana kadere RW telu Mbak? Bu

Andi saya minta tolong untuk RW tiga siapa saja?

Panjenengan, Mbak Yani, Bu Harmi? Lha sapa? Bu

Wandi?

‘Itu RW tiga. Mbak Yani ini untuk RW tiga Bu. Kalau tidak

dibagi seperti ini PR (tugas) dirumah (kok). Kenapa hanya di

taruh di Kelurahan saja? Kapan mau mengerjakan? Bu

Harmi tolong ya Bu RW tiga yang permainan seperti ini

tolong, Mbak Yani tolong dicari. Bu Bambang tolong dibuka

RW tiga Bu yang seperti ini. Ini saya empat sampai lima.

Banyak kan empat sampai lima? Sudah kalau tidak

dipaksakan seperti ini kapan selesainya? Mbak Harmi mana

kadernya RW tiga Mbak? Bu Andi saya minta tolong untuk

RW tiga siapa saja? Anda, Mbak Yani, Bu Harmi?

Kemudian siapa? Bu Wandi?’

Data (17) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat PKK SKD tanggal 27 Januari 2011. Tuturan secara lisan

Page 69: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

dilakukan oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan

Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat alih kode intern.

Alih kode terjadi dua kali yaitu dari bahasa Jawa ragam ngoko ke dalam bahasa

Indonesia. Pertama, alih kode dari bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Nek ra didum ngono

PR di rumah kog. Ngapa diselehke kelurahan thok? Kapan le arep ndumuk? Ke dalam

bahasa Indonesia yaitu Bu Harmi tolong ya Bu RW tiga yang permainan seperti ini

tolong, Mbak Yani tolong dicari. Bu Bambang tolong bukak RW tiga Bu, yang seperti

ini. Ini saya empat sampai lima...

Kedua alih kode dari bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Akeh ta empat sampai

lima? Wis nek ra dipeksakke ngono kapan rampunge? mbak Harmi mana? Kadere RW

telu mbak? Ke dalam bahasa Indonesia yaitu Bu Andi saya minta tolong untuk RW tiga

siapa saja? Panjenengan, Mbak Yani, Bu Harmi?

Faktor yang melatarbelakangi tiga alih kode dalam data (17) adalah prinsip

kesopanan dan kesantunan penutur (O1) meminta tolong. Apabila tuturan meminta tolong

dengan menggunakan bahasa Jawa ragam ngoko maka kurang santun sehingga dipilih

bahasa Indonesia yang lebih halus ditandai dengan kata tolong, dengan nada rendah, dan

formal menggunakan bahasa Indonesia.

Tujuan atau fungsi alih kode pada data (17) adalah lebih komunikatif untuk

meminta tolong pada ibu-ibu PKK yang lain pada saat membagi tugas untuk RW tiga.

b. Penutur (O1) Ingin Mengimbangi Bahasa yang Digunakan Oleh Mitra Tuturnya

(18) Bu Nuk (Harmini) : Lha sing nggawa sapa?

‘Yang membawa siapa?’

Bu Nanik Panji : Bu Marni. Paling ya kalau seratus kurang sedikit masih.

Page 70: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

‘Bu Marni. Paling ya kalau seratus kurang sedikit masih.’

Bu Bambang : Tahun dua ribu tujuh itu.

‘Tahun dua ribu tujuh itu.’

Bu Nanik Panji : Tapi tidak ada kegiatan sampai detik ini kan Bu?

‘Tetapi tidak ada kegiatan sampai detik ini ya Bu?’

Bu Bambang : Eko itu. Diambilke kabeh. Tahun dua ribu tujuh itu.

‘Eko itu. Diambilkan semua. Tahun dua ribu tujuh itu.’

Bu Nuk (Harmini) : Dah ya gitu, untuk sementara di Posyandu masing-

masing kog Bu Nanik. ‘Dah ya gitu, untuk sementara di Posyandu masing-masing

(kog) Bu Nanik.’

Data (18) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat PKK SKD tanggal 27 Januari 2011. Tuturan secara lisan

dilakukan oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti, Bu Nanik Panji adalah

seorang ketua PKK RW 02 sekaligus ketua Posyandu Balita Hapsari 2A, Bu Bambang

adalah seorang bendahara Posyandu Balita Hapsari 2B Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah dialog, dalam percakapan terdapat alih kode intern.

Alih kode intern terjadi dari bahasa Jawa ragam ngoko kemudian dilanjutkan ke dalam

bahasa Indonesia. Awalnya penurur menggunakan bahasa Jawa ragam ngoko yang

dituturkan oleh Bu Nuk (Harmini) yaitu lha sing nggawa sapa? Dilanjutkan dengan

bahasa Indonesia yaitu Bu Marni. Paling ya kalau seratus kurang sedikit masih oleh Bu

Nanik Panji, kemudian tuturan terakhir kembali lagi ke tuturan Bu Nuk (Harmini) yang

menyesuaikan dengan bahasa yang digunakan oleh mitra tuturnya (O2) yaitu Bu Nanik

Panji dan orang ketiga (O3) yaitu Bu Bambang.

Faktor yang melatarbalakangi alih kode adalah penutur (O1) ingin mengimbangi

bahasa yang digunakan oleh mitra tutur (O2). Awalnya tuturan yang digunakan adalah

bahasa Jawa ragam ngoko, kemudian berganti ke dalam bahasa Indonesia untuk

menyesuaikan dengan penutur lain yang saat itu menanggapi tuturan dari penutur (O1).

Page 71: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Tujuan atau fungsi alih kode dalam data (18) adalah lebih komunikatif dalam

menafsirkan atau membahas menganai uang BKB, dan penempatan acara BKB di

Posyandu balita.

c. Perubahan Mitra Tutur (O2) dalam Tuturan

(19) Bu Nuk (Harmini) : Ibu-ibu mangga ngunjuk kalihan dhahar. Dhahare rung

ditokke lho iki... ‘Ibu-ibu mari saya persilahkan makan dan minum.

Makanannya belum dikeluarkan (lho) ini...’

Data (19) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat SKD tanggal 27 Januari 2011. Tuturan dilakukan oleh bu

Nuk (Harmini) selaku wakil ketua PKK Inti, Kalurahan Kepatihan Kulon, Surakarta.

Bentuk peristiwa tutur adalah tuturan langsung, dalam tuturan terdapat alih kode

intern yang dilakukan oleh bu Nuk (Harmini). Alih kode terjadi dari bahasa bahasa Jawa

ragam krama yaitu Ibu-ibu mangga ngunjuk kalihan dhahar. ‘Ibu-ibu mari saya

persilahkan makan dan minum.’ Kemudian dilanjutkan dengan bahasa Jawa ragam ngoko

yaitu Dhahare rung ditokke lho iki...

Faktor yang melatarbelakangi alih kode adalah perubahan mitra tutur (O2) saat

mempersilahkan menikmati hidangan pada ibu-ibu PKK disampaikan dengan hormat dan

formal yaitu bahasa Jawa krama, kemudian untuk petugas yang menyajikan hidangan

disampaikan dengan bahasa yang kurang formal yaitu bahasa Jawa ngoko, agar segera

bergegas untuk mengeluarkan makanan.

Tujuan atau fungsi alih kode adalah lebih persuasif dalam menyuruh petugas

mengeluarkan hidangan.

Page 72: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

d. Hadirnya Penutur Ketiga (O3)

(20) Bu Nuk (Harmini) : Dilebokke Posyandu we ora usah tekok, ya. Dilebokke

Posyandu ya ndhompleng Posyandu, gitu lho maksudku.

Wong kuwi ya ibu-ibune ya teka, ngono lho.

‘Dimasukkan Posyandu saja tidak usah bingung, ya.

Dimasukkan Posyandu ya ikut Posyandu, begitu ya maksud

saya. Karena itu ibu-ibunya juga datang begitu ya.’

Bu Bambang : Ora sah nambahi konsumsi barang.

‘Tidak usah menambah konsumsi juga.’

Bu Nuk (Harmini) : Kuwi ngono lho.

‘Seperti itu (lho).’

Bu Tatik Sri Lestari : Dicoba dulu aja, ora usah kudu sesuk ndak. Tapi dicoba

dulu per Posyandu.

‘Dicoba dulu aja, tidak usah harus besok tidak tetapi dicoba

dulu tiap Posyandu.’

Bu Nuk (Harmini) : Ibu-ibu kader Posyandu ya harus berani. Ora prentah kog

wong itu untuk demi kebaikan balita mereka.

‘Ibu-ibu kader Posyandu ya harus berani. Tidak hanya

memerintah tetapi ini itu untuk kebaikan Balita mereka.’

Data (20) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat PKK SKD tanggal 27 Januari 2011. Tuturan secara lisan

dilakukan oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti, Bu Bambang adalah

seorang bendahara Posyandu Balita Hapsari 2B, dan Bu Tatik Sri Lestari adalah seorang

penyuluh lapangan keluarga berencana di Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah dialog atau percakapan, dalam percakapan terdapat

alih kode intern. Alih kode intern terjadi dari bahasa Jawa ragam ngoko kemudian

dilanjutkan ke dalam bahasa Indonesia. Awalnya Bu Nuk (Harmini), O1 menggunakan

bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Dilebokke Posyandu we ora usah tekok, ya. Dilebokke

Posyandu ya ndhompleng Posyandu, gitu lho maksudku. Wong kuwi ya ibu-ibune ya teka,

ngono lho. Kemudian ditanggapi oleh mitra tutur (O2) dengan bahasa Jawa ragam ngoko

juga yaitu Ora sah nambahi konsumsi barang. Alih kode terjadi ketika ada O3, Bu Tatik

Sri Lestari yang menggunakan bahasa Indonesia yaitu Dicoba dulu aja, ora usah kudu

Page 73: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

sesuk ndak. Tapi dicoba dulu per Posyandu. Kemudian diikuti oleh O1 berbahasa

Indonesia yaitu Ibu-ibu kader Posyandu ya harus berani.

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode adalah hadirnya penutur

ketiga yaitu Bu Tatik Sri Lestari yang saat itu menggunakan bahasa Indonesia pada topik

yang sama yaitu BKB yang coba digabungkan bersama dengan Posyandu balita.

Tujuan atau fungsi alih kode adalah lebih argumentatif membujuk ibu-ibu PKK

yang mengampu Posyandu balita agar mau menggabungkan BKB dengan Posyandu

balita.

(21) Bu Lurah (Mulyani) : Malah dereng mangertos, lha Panjenengan saking pundi?

‘Malah belum tau, (lha) Anda tahu dari mana?’

Bu Nunik : Bu RW.

‘Bu RW.’

Mbak Mimi Ismiyati : Lomba kliping POKJA tiga?

‘Lomba kliping POKJA tiga?’

Bu Lurah (Mulyani) : Saya malah belum tau itu Bu.

‘Saya malah belum tau itu Bu.’

Data (21) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat PKK Inti, tanggal 15 Januari 2011. Percakapan dilakukan

oleh Bu Lurah (Mulyani) seorang ketua PKK inti, Bu Nunik adalah seorang ketua

Posyandu Balita Hapsari 2B, dan Mbak Mimi Ismiyati sebagai sekertaris PKK Inti

Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah dialog atau percakapan, dalam percakapan terdapat

alih kode intern. Alih kode intern terjadi dari bahasa Jawa ragam krama kemudian

dilanjutkan ke dalam bahasa Indonesia. Awalnya tuturan dilakukan oleh Bu Lurah

(Mulyani) dengan bahasa Jawa krama yaitu Malah dereng mangertos, lha Panjenengan

saking pundi? Kemudian dilanjutkan Bu Nunik menjawab Bu RW yang dimaksudkan

Page 74: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

adalah mendengar dari Bu RW. Mbak Mimi Ismiyati sebagai O3 melanjutkan dengan

bahasa Indonesia yaitu Lomba kliping POKJA tiga? Kemudian Bu Lurah (Mulyani)

mengikuti bahasa yang digunakan oleh O3 dengan bahasa Indonesia yaitu Saya malah

belum tau itu Bu.

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode adalah hadirnya penutur

ketiga (O3) yaitu Mbak Mimi Ismiyati yang saat itu menggunakan bahasa Indonesia pada

topik percakapan mengenai lomba kliping yang dibebankan pada POKJA tiga untuk

mengikuti lomba tersebut.

Tujuan atau fungsi alih kode adalah lebih komunikatif dalam menjelaskan

mengenai lomba kliping yang belum diketahui keberlangsungannya.

e. Topik yang Dibicarakan

(22) Bu Sri Rahayu Juwito : Kula badhe ngaturaken arta, saldo bulan September

empat ratus tujuh puluh ribu dua ratus empat puluh

lima.

‘Saya akan memberi tahukan masalah keuangan, saldo

bulan September empat ratus tujuh puluh ribu dua

ratus empat puluh lima.’

Data (22) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat PKK SKD tanggal 27 Januari 2011. Tuturan secara lisan

dilakukan oleh Bu Sri Rahayu Juwito, Beliau adalah seorang ketua PKK Lansia

Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat alih kode intern.

Alih kode intern terjadi dari bahasa Jawa ragam ngoko dilanjutkan ke dalam bahasa

Indonesia. Awalnya Bu Sri Rahayu Juwito menggunakan bahasa Jawa ragam krama yaitu

Page 75: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Kula badhe ngaturaken arta,… kemudian dilanjutkan ke dalam bahasa Indonesia yaitu

Saldo bulan September empat ratus tujuh puluh ribu dua ratus empat puluh lima.

Faktor yang melatarbelakangi alih kode tersebut adalah bergantinya topik dalam

tuturan, sebelumnya tuturan mengenai Bu Sri Rahayu Juwito yang akan menyampaikan

mengenai keuangan kemudian berganti menjadi tuturan mengenai Saldo bulan

September.

Tujuan atau fungsi alih kode tersebut adalah lebih komunikatif untuk merinci

laporan keuangan dari bulan September dengan saldo yang ada pada saat itu.

(23) Bu Nuk (Harmini) : Iki mau ya mung dikekne kene thok ning ra eneng

gunane. Iki mau ya mung dibrukne thok ning

Kelurahan. Kuwi ngko ya ra berjalan. Untuk

sementara ini bagaimana kalau untuk bulan depan,

ibu-ibu yang punya balita sisan wae neng kelurahan. ‘Ini tadi ya hanya ditaruh sini saja tetapi tidak berguna.

Ini tadi ya hanya ditaruh saja di Kelurahan. Itu nanti ya

tidak digunakan. Untuk sementara waktu, bagaimana

kalau untuk bulan depan, ibu-ibu yang punya balita

sekalian saja ke kelurahan?’

Data (23) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat SKD tanggal 27 Januari 2011. Tuturan dilakukan oleh Bu

Nuk (Harmini) selaku wakil ketua PKK Inti, Kalurahan Kepatihan Kulon, Surakarta.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat alih kode intern.

Alih kode intern terjadi dari bahasa Jawa ragam ngoko dilanjutkan ke dalam bahasa

Indonesia. Awalnya tuturan menggunakan bahasa Jawa ragam ngoko yang ditandai

dengan Iki mau yo mung di kekne kene thok ning ra eneng gunane. Iki mau ya mung

dibrukne thok ning kelurahan. Kuwi ngko ya ra berjalan..., kemudian dilanjutkan dengan

Page 76: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

bahasa Indonesia yaitu Untuk sementara ini bagaimana kalau untuk bulan depan, ibu-

ibu yang punya balita sisan wae neng kelurahan?

Faktor yang menyebabkan penggunaan alih kode pada data (23) adalah topik yang

dibicarakan. Awalnya topik pembicaraan mengenai alat-alat BKB yang tidak digunakan

oleh ibu-ibu PKK sehingga terbengkalai di Kelurahan, kemudian berganti menjadi

menyuruh ibu-ibu PKK bulan depan ke kelurahan.

Tujuan atau fungsi penggunaan alih kode adalah lebih komunikatif dan sopan

dalam menyuruh ibu-ibu PKK yang mempunyai balita untuk datang ke kelurahan.

3. Fungsi Alih Kode

Beberapa fungsi alih kode yang ditemukan dalam rapat ibu-ibu PKK di

Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta adalah (1) lebih persuasif membujuk atau

menyuruh mitra tutur (O2), (2) lebih argumentatif meyakinkan mitra tutur (O2), (3) lebih

komunikatif dalam meminta tolong, (4) lebih komunikatif dalam menjelaskan, (5) lebih

prestis dan (6) membangkitkan rasa simpatik.

a. Lebih Persuasif Membujuk atau Menyuruh Mitra Tutur (O2)

(24) Bu Nuk (Harmini) : ... Ning kuwi yen diumumke ngono walah Gusthi Allah

nyuwun pangapura… Karena kebersihan dari keluarga

yang satu, ke keluarga yang lainnya nanti kan satu RT

bersih semua, begitu ya? Dadine ya resikan ki sak kabehe.

‘... Tapi kalau diumumkan begitu ya Gusti Allah, saya

mohon ampun… Karena kebersihan dari keluarga yang satu,

ke keluarga yang lainnya nanti juga satu RT bersih semua.

Begitu ya? Jadi menjaga kebersihan itu untuk semuanya.’

Data (24) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat PKK SKD tanggal 27 Januari 2011. Tuturan dilakukan oleh

Bu Nuk (Harmini) wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Page 77: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan tersebut menunjukkan

adanya alih kode intern yang dilakukan oleh Bu Nuk (Harmini) pada saat mengajak ibu-

ibu PKK selalu menjaga kebersihan, mulai dari keluarga sendiri sampai satu RT.

Awalnya tuturan menggunakan bahasa Jawa ragam ngoko yaitu ... Ning kuwi yen

diumumke ngono walah Gusthi Allah nyuwun pangapura... Kemudian alih kode terjadi ke

dalam bahasa Indonesia ditandai Karena kebersihan dari keluarga yang satu, ke

keluarga yang lainnya nanti kan satu RT bersih semua, begitu ya?

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode adalah penutur beralih kode

karena topik pembicaraan. Mulanya pembicaraan menganai banyaknya yang harus

dijabarkan mengenai kebersihan, kemudian begranti menjadi topik mengenai anjuran Bu

Nuk (Harmini) untuk membersihkan lingkungan dari mulai keluarga sampai dengan satu

RT.

Tujuan atau fungsi alih kode adalah lebih persuasif dalam upaya membujuk atau

menyuruh ibu-ibu PKK agar menjaga kebersihan dari mulai keluarganya sendiri sampai

sehingga dapat meluas pada tingkat RT.

(25) Bu Nuk (Harmini) : Bengi ben ra kanggo sik ngono ya? Lha wong nek arep

dijak, bengi kanggo, padahal kuwi aja kanggo dhisik nek

arep rana. Lha ngko tak omong-omong ya nekat. Ya itu ya

diantaranya informasinya itu terus saya tetap

mengingatkan pada ibu-ibu semuanya untuk tetap

mengerjakan buku-bukunya. Laporan harian, eh laporan

bulanan. ‘Malam agar tidak dipakai dulu begitu ya? (lha) Kalau akan

diajak ke sana, malam dipakai, padahal itu jangan dipakai

dahulu kalau mau ke sana. Kalau aku peringatkan tetap

nekat... Ya itu ya diantaranya informasinya itu kemudian

saya tetap mengingatkan pada ibu-ibu semuanya untuk tetap

mengerjakan buku-bukunya. Laporan harian, bukan tetapi

laporan bulanan.’

Page 78: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Mbak Mimi Ismiyati : Belum pada laporan.

‘Belum semua laporan.’

Data (25) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat PKK Inti, tanggal 15 Januari 2011. Percakapan dilakukan

oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti dan Mbak Mimi Ismiyati sebagai

sekertaris PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah percakapan, dalam percakapan diketahui bahwa

terjadi alih kode intern dari bahasa Jawa ragam ngoko ke dalam bahasa Indonesia. Alih

kode dilakukan oleh Bu Nuk (Harmini) dari bahasa Jawa ragam ngoko ditandai oleh

bengi ben ra kanggo sik ngono ya? Lha wong nek arep dijak bengi kanggo, padahal kuwi

aja kanggo dhisik nek arep rana. Kemudian beralih menjadi bahasa Indonesia yang

ditandai Ya itu ya diantaranya informasinya itu terus saya tetap mengingatkan pada

ibu-ibu semuanya untuk tetap mengerjakan buku-bukunya. Alih kode yang dilakukan

oleh Bu Nuk (Harmini) lanjutkan oleh Mbak Mimi dengan menjawab Belum pada

laporan.

Faktor yang melatarbelakangi alih kode adalah keinginan penutur (O1) untuk

merubah topik pembicaraan. Semula topik pembicaraan adalah mengenai syarat sebelum

melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi wanita atau yang disebut dengan

papsmear, kemudian topik berganti mengenai laporan bulanan.

Tujuan atau fungsi tuturan adalah lebih persuasif dalam membujuk atau menyuruh

ibu-ibu PKK untuk mengerjakan laporan harian.

Page 79: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

b. Lebih Argumentatif Meyakinkan Mitra Tutur (O2)

(26) Bu Nuk (Harmini) : Bisa ta itu anak itu nemu ning dalan, digawa ning kantor

polisi terus diparani wong, tak peke we bocah iki. Tak

adopsine, boleh. Karena yang namanya akte itu hak anak.

Jangan melihat latar belakang orang tuanya, anak yang

tidak punya bapak atau ibu itu besok kalau memang anak

itu pinter dan pandai, bejaning uwong isa dadi presiden,

betul itu! Jadi jangan oh iki anak ra nduwe pak, oh ki

anakke sapa ra nggenah, jangan seperti itu. Karena akte itu

hak anak. Jadi dari kota interupsinya terutama

Surakarta,...

‘Anak itu bisa ditemukan di jalan, dibawa kekantor polisi

kemudian ada orang yang datang, saya adopsi saja anak ini.

Saya adopsi, boleh. Karena yang namanya akte itu hak anak.

Jangan melihat latar belakang orang tuanya, anak yang tidak

punya bapak atau ibu itu, besok kalau memang anak itu

pintar dan pandai, orang itu beruntung bisa menjadi

presiden, betul itu! Jadi jangan anak ini tidak mempunyai

ayah, ini anaknya siapa tidak baik, jadi jangan seperti itu.

Karena akte itu hak anak. Jadi dari kota interupsinya

terutama di Surakarta,…’

Data (26) merupakan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan pada rapat PKK Lansia tanggal 10 Desember 2010. Tuturan dilakukan

oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat alih kode intern.

Alih kode terjadi 2 kali dari bahasa Jawa ragam ngoko menuju ke dalam bahasa

Indonesia. Pertama, alih kode dari bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Bisa ta itu anak itu

nemu ning dalan digawa ning kantor polisi terus diparani wong, tak peke we bocah iki.

Tak adopsine, boleh. Kemudian dilanjutkan dengan bahasa Indonesia yaitu Karena yang

namanya akte itu hak anak. Jangan melihat latar belakang orang tuanya, anak yang

tidak punya bapak atau ibu itu.

Kedua, alih kode dari bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Bejaning uwong isa dadi

presiden, betul itu! Jadi jangan oh iki anak ra nduwe pak, oh ki anakke sapa ra nggenah,

Page 80: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

kemudian dilanjutkan dengan bahasa Indonesia yaitu Jangan seperti itu. Karena akte itu

hak anak. Jadi dari kota interupsinya terutama Surakarta,...

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode adalah keinginan penutur

untuk menjelaskan dan memberi informasi mengenai akta kelahiran yang merupakan hak

anak.

Tujuan atau fungsi alih kode adalah lebih argumentatif meyakinkan mitra tutur

bahwa memang akte kelahiran itu hak anak, jadi tidak boleh membeda-bedakan anak.

(27) Bu Nuk (Harmini) : Oh kula ngopeni anak cilik, kula duwe ponakan ning king

Kaliyoso, tidak bisa! Harus penduduk Sala.

‘Oh saya merawat anak kecil, saya mempunyai keponakan

tetapi dari Kaliyoso, tidak bisa! Harus penduduk Sala.’

Data (27) merupakan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan pada rapat PKK Lansia tanggal 10 Desember 2010. Tuturan dilakukan

oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat alih kode intern.

Alih kode terjadi dari bahasa Jawa ragam ngoko menuju ke dalam bahasa Indonesia.

Awalnya Bu Nuk (Harmini) menggunakan bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Oh kula

ngopeni anak cilik, kula duwe ponakan ning king Kaliyoso, kemudian dilanjutkan ke

dalam bahasa Indonesia yaitu …, tidak bisa! Harus penduduk Sala.

Faktor yang melatarbelakangi alih kode tersebut adalah topik yang dibicarakan.

Awalnya topik pembicaraan mengenai contoh ada orang yang mempunyai anak dan

keponakan yang berasal dari Kaliyoso, kemudian berganti menjadi penegasan bahwa

tidak bisa memiliki KIA selain penduduk asli Sala.

Page 81: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Tujuan atau fungsi alih kode dalam data (27) adalah lebih argumentatif untuk

meyakinkan pada ibu-ibu PKK bahwa anak yang berhak mendapatkan KIA adalah harus

benar-benar penduduk yang memiliki akte kelahiran di Kota Sala.

(28) Bu Nuk (Harmini) :Maune emoh, ninggal, sakiki eneng uwong gelem nikah ya ta

Bu? Yen menurut hukumnya, aktenya itu ya besok

mestinya bapake ya sing nikah kuwi ning kuwi biologis

bukan itu lho.

‘Sebelumnya tidak mau kemudian meninggalkan, sekarang

ada orang yang mau menikahi ya (kan) Bu? Kalau menurut

hukumnya, aktenya itu ya besok mestinya bapaknya ya yang

menikahi itu tetapi secara biologis bukan itu (lho).’

Data (28) merupakan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan pada rapat PKK Lansia tanggal 10 Desember 2010. Tuturan dilakukan

oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat alih kode intern.

Alih kode terjadi dari bahasa Jawa ragam ngoko menuju ke dalam bahasa Indonesia.

Awalnya Bu Nuk (Harmini) menggunakan bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Maune emoh

ninggal sakiki eneng uwong gelem nikah ya ta Bu? kemudian dilanjutkan ke dalam

bahasa Indonesia yaitu Yen menurut hukumnya, aktenya itu ya besok mestinya bapake

ya sing nikah kuwi ning kuwi biologis bukan itu lho.

Faktor yang melatarbelakangi alih kode tersebut adalah topik yang dibicarakan.

Awalnya tuturan mengenai ayah kandung yang meninggalkan anak dan ada ayah baru

yang mau mengakui, kemudian beganti menjadi penjelasan bahwa menurut hukumnya

anak yang tidak ditinggalkan ayah kandunganya itu bisa atau boleh diakui oleh ayah baru

yang mau mengakui anak itu.

Page 82: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Tujuan atau fungsi alih kode dalam data (28) adalah lebih argumentatif untuk

meyakinkan pada ibu-ibu PKK bahwa memang seharusnya yang ditulis di akte kelahiran

itu nama ayah yang mengakui anak itu walaupun ayah biologisnya bukan itu.

c. Lebih Komunikatif dalam Meminta Tolong

(29) Bu Nuk (Harmini) : Oh mulane. Kandhake mbok ben ra wedi kog aku isa kandha

dhewe. Lha iya kuwi Bu Andi saya minta tolong RT tujuh itu

ya. Jane sing ngregeti RT nem ki RT pitu kuwi kog, memean

kae lho Mbak Nunik sakderet rana sapa sing memeni?

‘Ternyata. Dibilangkan juga tidak apa-apa, tidak takut, aku

bisa bilang sendiri. Ya itu Bu Andi saya minta tolong RT

tujuh itu ya. sebenarnya yang mengotori RT enam itu RT

tujuh. Jemuran itu lho Mbak Nunik satu deret ke sana siapa

yang menjemur?’

Data (29) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat PKK Inti, tanggal 15 Januari 2011. Tuturan dilakukan oleh

Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat alih kode intern.

Alih kode terjadi dari bahasa Jawa ragam ngoko menuju ke dalam bahasa Indonesia. Pada

data (29) alih kode intern terjadi dari bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Oh mulane.

Kandhake mbok ben ra wedi kog aku isa kandha dhewe. Lha iya kuwi ke dalam bahasa

Indonesia yaitu Bu Andi saya minta tolong RT tujuh itu ya.

Alih kode tersebut terjadi karena faktor kesantunan dan kesopanan penutur dalam

menafsirkan keinginannya meminta tolong kepada Bu Andi.

Tujuan atau fungsi alih kode pada data (29) adalah lebih komunikatif dalam

meminta tolong kepada Bu Andi agar mengingatkan pada RW tujuh untuk menjaga

kebersihan.

Page 83: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

d. Lebih Komunikatif untuk Menjelaskan

(30) Bu Nuk (Harmini) : Iki anake sapa ora ana sing ngerti kok, itu nanti udah

dimasukkan KK orang itu, terus dicarikan akte. Ninga kula

ndekmben mungut, kula boten ngerti niki sapa pake, buke

sapa. Yasudah itu nanti akte anak namanya Paidi

misalnya ya. ya sudah anak nama Paidi itu thok. Ora

eneng pake, ora eneng buke...

‘Ini anaknya siapa tidak ada yang tahu (kog), itu nanti sudah

dimasukkan KK orang itu, kemudian dicarkan akte. Tetapi

saya dulu mengadopsi, saya tidak tahu ini siapa Bapaknya,

Ibunya siapa. Yasudah itu nanti akte anak namanya Paidi

misalnya ya. Ya sudah anak nama Paidi saja. Tidak ada

Bapaknya, tidak ada Ibunya…’

Data (30) merupakan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan pada rapat PKK Lansia tanggal 10 Desember 2010. Tuturan dilakukan

oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat 2 peristiwa alih

kode intern. Pertama, alih kode terjadi dari bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Iki anake

sapa ora ana sing ngerti kog, menuju ke dalam bahasa Indonesia yaitu itu nanti udah

dimasukkan KK orang itu, terus dicarikan akte.

Faktor yang melatarbalakangi alih kode adalah topik pembicaraan. Awalnya

tuturan mengenai anak yang tidak diketahui siapa orang tuanya kemudian anak itu dicatat

dalam KK orang yang mau mengekui sehingga dapat dibuatkan akte.

Tujuan atau fungsi alih kode adalah lebih komunikatif dalam memberikan

infromasi mengenai akte kelahiran.

Kedua, alih kode terjadi dari bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Ninga kula

ndekmben mungut, kula boten ngerti niki sapa pake, buke sapa. Menuju ke dalam bahasa

Indonesia yaitu Yasudah itu nanti akte anak namanya Paidi misalnya ya. ya sudah

anak nama Paidi itu thok.

Page 84: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Faktor yang melatarbalakangi alih kode tersebut adalah topik pembicaraan.

Awalnya tuturan mengenai orang yang memungut atau mengadopsi anak tetapi tidak

mengetahui orang tuanya kemudian berganti menjadi pencatatan akte kalahiran atas nama

misalnya Paidi (nama anak yang ditemukan itu).

Tujuan atau fungsi alih kode adalah lebih komunikatif dalam memberikan

informasi mengenai akte kelahiran yang bisa saja dibuat atas nama anak saja tanpa

menyebutkan orang tua kandung.

(31) Bu Nuk (Harmini) : Iki lho eneng datane seka ndhuwur kana, nggonanmu ki sing

durung duwe, yang belum punya akte siapa coba kamu cari

itu siapa,... ‘Ini (lho) ada datanya dari atas sana, ditempatmu yang belum

punya, yang belum punya akte siapa coba kamu cari itu

siapa,...’

Data (31) merupakan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan pada rapat PKK Lansia tanggal 10 Desember 2010. Tuturan dilakukan

oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat peristiwa alih kode

intern. Alih kode terjadi dari bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Iki lho eneng datane seka

ndhuwur kana, nggonanmu ki sing durung duwe, menuju ke dalam bahasa Indonesia

yaitu yang belum punya akte siapa coba kamu cari itu siapa,...

Faktor yang melatarbelangi terjadinya alih kode adalah topik pembicaraan.

Mulanya topik pembicaraan mengenai adanya data mengenai anak yang belum punya

akte kemudian berganti menjadi menyuruh untuk mencari anak yang belum pnya akte

dan membantu membuatkan akte kelahiran.

Page 85: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Tujuan atau fungsi alih kode adalah lebih komunikatif dalam memberikan

informasi menganai atasan (pemerintah kota Surakarta) memberikan instruksi mengenai

akte kelahiran dan anggota PKK diberitahu supaya mencari siapa saja anak yang belum

memiliki akte kelahiran.

e. Lebih Prestis

(32) Bu Nanik Panji : …Oh ya wis. Sing kene krungune kelahiran. Yaudah

makanya itu maaf complain...

‘Ya sudah. Tadi saya dengarnya kelahiran. Ya sudah maka

dari itu maaf protes.’

Data (32) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat PKK RW, tanggal 14 Januari 2011. Tuturan dilakukan oleh

Bu Nanik Panji, beliau adalah seorang ketua PKK RW 02 Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peritiwa tutur (32) adalah monolog. Monolog tersebut mengandung alih

kode dari bahasa Jawa ragam ngoko dilanjutkan ke dalam bahasa Indonesia. Dimulai dari

tuturan dari bahasa Jawa ragam ngoko yaitu …Oh ya wis. Sing kene krungune kelahiran.

Kemudian dilanjutkan ke dalam bahasa Indonesia yaitu Yaudah makanya itu maaf

complain…

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode adalah topik pembicaraan.

Awalnya tuturan mengenai pernyataan Bu Nanik Panji mengenai apa yang didengar

tentang kelahiran kemudian berganti menjadi permohonan maaf karena beliau salah

mendengar dan protes saat itu.

Tujuan atau fungsi alih kode pada data (32) adalah lebih prestis atau gengsi

karena dari faktor sosio-situasional tidak mengharuskan penutur untuk beralih kode. Pada

saat itu Bu Nanik Panji ingin meminta maaf karena salah mendengar dan protes.

Page 86: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Sebenarnya apabila meminta maaf bisa menggunakan bahasa Jawa ragam ngoko alus

atau bahasa Jawa ragam krama untuk meminta maaf, namun pada saat itu karena sedikit

gengsi maka menggunakan bahasa Indonesia yaitu Yaudah makanya itu maaf complain.

(33) Bu Nuk (Harmini) : Bu Endang piyayine nyenengke ninga kog itu. Memang rada

adoh, rana tapi kalau mau ke sana ya nanti calling saya,…

‘Bu Endang orangnya menyenangkan. Memang sedikit jauh,

ke sana tapi kalau mau ke sana ya nanti menghubungi

saya,…’

Data (33) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat PKK Inti, tanggal 15 Januari 2011. Tuturan dilakukan oleh

Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur (33) adalah monolog, dalam tuturan tersebut menunjukkan

adanya alih kode intern dari bahasa Jawa ragam ngoko kemudian dilanjutkan dengan

bahasa Indonesia. Awalnya tuturan menggunakan bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Bu

Endang piyayine nyenengke ninga kog itu. Memang rada adoh, rana kemudian

dilanjutkan dengan bahasa Indonesia yaitu tapi kalau mau ke sana ya nanti calling

saya,...

Faktor yang melatarbelakangi alih kode adalah topik pembicaraan, awalnya topik

pembicaraan mengenai Bu Endang yang menyenangkan dan tempat yang sedikit jauh

kalau pergi ke sana. Kemudian berganti menjadi penutur yang menawarkan agar ibu-ibu

PKK menghubunginya kalau ingin diantar ke tempat Bu Endang bersama-sama.

Tujuan atau fungsi alih kode adalah lebih prestise atau gengsi karena dari faktor

sosio-situasional tidak mengharuskan penutur untuk beralih kode. Pada saat itu Bu Nuk

(Harmini) menawarkan agar ibu-ibu PKK menghubunginya kalau ingin diantar

Page 87: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

sebenarnya dapat menggunakan bahasa Jawa namun penutur menggunakan alih kode

dengan menggunakan bahasa Indonesia disisipi bahasa Inggris yaitu kata calling.

f. Membangkitkan Rasa Simpatik

(34) Bu Nuk (Harmini) : ... Dadi nganti kaya digip kaya nganggo badhong kae ndisik

kuwi. Nek patah sisan malah dipen. Anda bisa

membayangkan nek retak pie? Ini cuma informasi ya... ‘... Jadi sampai seperti digip memakai badhong itu dahulu.

Anda bisa membayangkan kalau retak itu bagaimana? Ini

hanya informasi ya...’

Data (34) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat PKK Inti, tanggal 15 Januari 2011. Tuturan dilakukan oleh

Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur (34) adalah monolog, dalam tuturan tersebut menunjukkan

adanya alih kode intern dari bahasa Jawa ragam ngoko kemudian dilanjutkan dengan

bahasa Indonesia. Awalnya tuturan menggunakan bahasa Jawa ragam ngoko ditandai

dengan tuturan Dadi nganti kaya digip kaya nganggo badhong kae ndisik kuwi. Nek

patah sisan malah dipen. Kemudian beralih kode ke dalam bahasa Indonesia yang

ditandai dengan Anda bisa membayangkan nek retak pie? Ini cuma informasi ya...

Faktor yang melatarbelakangi penggunaan alih kode pada tuturan tersebut adalah

topik pembicaraan. Awalnya topik pembicaraan mengenai kondisi seseorang yang seperti

di gips karena retak, kemudian berganti menjadi penengasan Bu Nuk (Harmini) dengan

pertanyaan mengenai apa yang dirasakan orang yang patah tulang.

Tujuan atau fungsi alih kode (34) adalah membangkitkan rasa simpatik terhadap

orang yang sedang mengalami patah tulang.

Page 88: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

B. Bentuk, Faktor yang Melatarbelakangi dan Fungsi Campur Kode dalam Rapat

Ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon Surakarta

1. Bentuk Campur Kode Menurut Sruktur Kebahasaan

Campur kode yang terjadi pada rapat pertemuan formal PKK Kelurahan

Kepatihan Kulon Surakarta dibagi menjadi berbagai macam bentuk menurut struktur

kebahasaan yang terlibat di dalamnya yaitu (1) campur kode berwujud penyisipan kata

dasar, (2) campur kode berwujud penyisipan kata jadian, (3) campur kode berwujud

penyisipan perulangan kata, (4) campur kode berwujud penyisipan frasa. Berikut ini

analisis mengenai 4 bentuk campur kode yang ditemukan dalam rapat ibu-ibu PKK.

a. Penyisipan Unsur-unsur yang Berwujud Kata Dasar

(35) Bu Nuk (Harmini) : ... Ya lha padha-padha enam puluh lima mbok ning nggone

Bu Endang servisnya oke anu ne wangi kabeh terus ngko karo

sadari barang, dadine iki susunya ini payudara ini

dingonokke ya wangi banget taleke ya, ndhek wingi kuwi

kayake pira? Tujuh puluh ya awake dhewe?

‘... Ya (lha) sama-sama enam puluh lima lebih baik

ditempatnya Bu Endang, servisnya oke, badannya harum

semua terus pakai periksa payudara sendiri juga, jadinya ini

payudaranya ini dibegitukan ya harum sekali bedaknya ya,

kemarin itu sepertinya berapa? tujuh puluh ya kita?’

Data (35) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat PKK Inti, tanggal 15 Januari 2011. Tuturan dilakukan oleh

Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat 2 peristiwa

campur kode intern. Campur kode intern terjadi pada kata dasar oke dan ini berupa

penyisipan kata dasar berbahasa Indonesia ke dalam bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Bu

Page 89: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Endang servisnya oke anu ne wangi kabeh terus ngko karo sadari barang, dadine iki

susunya ini payudara ini dingonokke ya wangi banget taleke ya,...

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode tersebut adalah keinginan

penutur (O1) untuk menafsirkan atau menginformasikan mengenai periksa kesehatan

yang baik dilakukan ibu-ibu PKK yaitu periksa papsmear ke tempat Bu Endang.

Tujuan atau fungsi campur kode pada data (35) adalah lebih persuasif untuk

membujuk atau memprofokasi ibu-ibu PKK agar mau periksa papsmear ke tempat Bu

Endang.

(36) Bu Nuk (Harmini) : Ning eneng yen ra diunyeng-unyeng nganti tekan sirah ora

anu ada.

‘Ada juga yang kalau tidak dipijit, dijambak, dan ditekan

sampai kepala tidak anu (puas) ada.’

Data (36) merupakan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan Kulon pada rapat PKK Lansia tanggal 10 Desember 2010. Tuturan

dilakukan oleh Bu Nuk (Harmini) adalah seorang wakil PKK Inti Kelurahan Kepatihan

Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat campur kode

intern. Campur kode intern terjadi dengan penyisipan kata dasar berbahasa Indonesia

yaitu kata ada masuk ke dalam satu bahasa inti, bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Ning

eneng yen ra diunyeng-unyeng nganti tekan sirah ora anu ada.

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode adalah penutur (O1) ingin

menafsirkan dan menjelaskan maksud yang diinginkannya bahwa memang ada orang

yang tidak puas kalau kerokan tidak sampai dipijit, ditekan, dan dijambak sampai

kekepala.

Page 90: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Tujuan atau fungsi campur kode adalah lebih singkat dan mudah dipahami dari

pada dengan bahasa inti, bahasa Jawa ragam ngoko yaitu eneng.

(37) Bu Nuk (Harmini) : ..., jangan telung ndina pisan kerokan, ya nek nemen ya ping

pindholah,...

‘..., jangan tiga hari sekali kerokan, ya kalau sudah

keterlaluan ya dua kali.’

Data (37) merupakan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan pada rapat PKK Lansia tanggal 10 Desember 2010. Tuturan dilakukan

oleh Bu Nuk (Harmini) adalah seorang wakil PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat campur kode

intern. Campur kode intern terjadi dengan penyisipan kata dasar berbahasa Indonesia

yaitu kata jangan masuk ke dalam satu bahasa inti, bahasa Jawa ragam ngoko yaitu

jangan telung ndina pisan kerokan, ya nek nemen ya ping pindholah,...

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode adalah peran sosial penutur

dalam memberikan sosialisasi mengenai kerokan pada ibu-ibu PKK, penutur berhak

memberitahukan atau melarang melakukan kerokan tiga hari sekali demi kesehatan ibu-

ibu PKK

Tujuan atau fungsi campur kode adalah lebih komunikatif menyampaikan

informasi mengenai kerokan, bahwa kerokan itu tidak boleh dilakukan tiga hari sekali.

b. Penyisipan Unsur-unsur Berwujud Kata Jadian

(38) Bu Sri Rahayu Juwito : Mangga ibu-ibu sakderengipun kula laporaken bab

keuangan, menika kula badhe matur dateng Panjenengan

bilih artanipun menika sampun nipis nggih.

‘Ibu-ibu sebelum saya melaporkan mengenai keuangan, saya

laporkan pada anda kalau uangnya sekarang tinggal sedikit.’

Page 91: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Data (38) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan pada rapat PKK Lansia, tanggal 10 Desember 2011. Tuturan dilakukan

oleh Bu Sri Rahayu Juwito adalah seorang ketua PKK Lansia Kelurahan Kepatihan

Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat campur kode

intern. Campur kode terjadi dengan penyisipan kata jadian bahasa Indonesia ke dalam

bahasa Jawa ragam ngoko sebagai satu bahasa inti. Kata jadian keuangan berasal dari

bahasa Indonesia yang terjadi dari kata dasar ‘uang’, kemudian terjadi afiksasi secara

bersama-sama dengan awalan (ke-) dan akhiran (-an), berarti hal-hal yang berkaitan

dengan uang.

Faktor yang melatarbelakangi campur kode pada data (38) adalah identifikasi

peranan atau peran sosial penutur karena penutur yang mempunyai peran sebagai ketua

PKK Lansia maka wajib melaporkan mengenai keuangan organisasi.

Tujuan atau fungsi campur kode pada data (38) adalah lebih komunikatif karena

singkat dan mudah dimengerti. Bu Sri Rahayu Juwito mengambil istilah dari bahasa

Indonesia yang singkat dan cukup jelas.

(39) Bu Nuk (Harmini) : Wis ta Panjenengan titeni tangga teparo Panjenengan,

bocah kuwi mau yang namanya gen, genetika,...

‘Sudahlah anda cermati tetangga sebelah anda, anak itu tadi

yang namanya gen, genetika,…’

Data (39) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan pada rapat PKK Lansia, tanggal 10 Desember 2011. Tuturan dilakukan

oleh Bu Nuk (Harmini) adalah seorang wakil PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Page 92: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat campur kode

intern. Campur kode terjadi dengan penyisipan kata jadian bahasa Indonesia ke dalam

bahasa Jawa ragam ngoko sebagai satu bahasa inti. Kata jadian namanya merupakan

bahasa Indonesia yang masuk dalam bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Wis ta Panjenengan

titeni tangga teparo Panjenengan, bocah kuwi mau yang namanya gen, genetika,... Kata

jadian namanya terbentuk dari kata dasar ‘nama’ dan penambahan (-nya) sebagai

penunjuk kepemilikan. Jadi kata namanya berasal dari bahasa Indonesia ‘nama’

bergabung bersama dengan (-nya) yang berarti nama atau sesuatu yang dimiliki oleh

oranglain.

Faktor yang melatarbelakangi campur kode pada data (39) adalah penutur ingin

menjelaskan atau menafsirkan mengenai anak yang memiliki genetika tersendiri.

Tujuan atau fungsi campur kode adalah lebih komunikatif dalam menyampaikan

informasi mengenai anak yang memiliki genetika tersendiri.

(40) Bu Sri Rahayu Juwito : Para ibu-ibu menika sakderengipun kita wiwiti mangga kita

berdoa rumiyin supados pepanggihan menika mangke saged

mlampah kanthi lancar.

‘Ibu-ibu sekalian sebelum kita mulai mari kita berdoa

dahulu supaya pertemuan ini nanti bisa berjalan dengan

lancar.’

Data (40) merupakan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan pada rapat PKK Lansia tanggal 10 Desember 2010. Tuturan dilakukan

oleh Bu Sri Rahayu Juwito adalah seorang ketua PKK Lansia Kelurahan Kepatihan

Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat campur kode

intern. Campur kode terjadi dengan penyisipan kata jadian bahasa Indonesia ke dalam

Page 93: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

bahasa Jawa ragam ngoko sebagai satu bahasa inti. Campur kode penyisipan kata jadian

dalam bahasa Indonesia yaitu berdoa masuk ke dalam satu bahasa inti, bahasa Jawa

ragam ngoko yaitu Para ibu-ibu menika sakderengipun kita wiwiti mangga kita berdoa

rumiyin supados pepanggihan menika mangke saged mlampah kanthi lancar.

Kata jadian berdoa melalui afiksasi, terbentuk dari kata dasar ‘doa’ dengan

penambahan afiks (ber-). Kata berdoa berarti mengucapkan atau memanjatkan doa

kepada Tuhan.

Faktor yang melatarbelakangi campur kode pada data (40) adalah penutur ingin

menjelaskan atau menafsirkan mengenai kegiatan memanjatkan doa kapada Tuhan.

Tujuan atau fungsi campur kode adalah lebih persuasif mengajak ibu-ibu PKK

untuk sama-sama berdoa kepada Tuhan.

c. Penyisipan Unsur-unsur yang Berwujud Perulangan Kata (Reduplikasi)

(41) Bu Nuk (Harmini) : ...Tata lahir we bisa molah-malih menurut kebutuhan nek

lagi butuh wah bisa bermanis-manis, nek lagi ra butuh isa

melengos-melengos,...

‘...Tata lahir itu bisa berubah-ubah, menurut kebutuhan,

kalau saat membutuhkan wah bisa pura-pura baik, kalau tidak

butuh bisa mebuang muka,...’

Data (41) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat PKK Inti, tanggal 15 Januari 2011. Tuturan dilakukan oleh

Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat campur kode

intern. Campur kode terjadi dengan masuknya reduplikasi bahasa Indonesia masuk ke

dalam bahasa Jawa. Campur kode perulangan kata bermanis-manis ‘berkata-kata dengan

manis atau dengan perkataan yang elok-elok’, masuk ke dalam satu bahasa inti, bahasa

Page 94: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Jawa ragam ngoko yaitu Tata lahir we bisa molah-malih menurut kebutuhan nek lagi

butuh wah bisa bermanis-manis,…

Faktor yang melatarbelakangi penggunaan campur kode tersebut adalah faktor

penutur ingin menafsirkan atau menjelaskan mengenai sifat seseorang yang terkadang

pura-pura baik dengan berkata-kata manis.

Tujuan atau fungsi penggunaan campur kode pada data (41) adalah penuntur (O1)

mengambil istilah yang singkat, lebih dan dipahami oleh ibu-ibu PKK. Apabila

menggunakan istilah dalam bahasa Indonesia maka kalimat yang dihasilkan terlalu

panjang dan berbelit-belit.

(42) Bu Nuk (Harmini) : Wis ta Panjenengan titeni tangga teparo Panjenengan,

bocah kuwi mau yang namanya gen, genetika, terutama

paraban-paraban sing ora becik,…

‘Sudahlah anda cermati tetangga anda, anak itu tadi yang

namanya gen, genetika, terutama ciri khas yang tidak

baik,…’

Data (42) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan pada rapat PKK Lansia, tanggal 10 Desember 2011. Tuturan dilakukan

oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Data di atas menunjukkan adanya campur kode perulangan kata bahasa Indonesia

yaitu paraban-paraban (ciri khas), masuk ke dalam satu bahasa inti, bahasa Jawa ragam

ngoko yaitu paraban-paraban sing ora becik,…

Faktor yang melatarbelakangi campur kode pada data (42) keinginan untuk

menafsirkan atau menjelaskan mengenai ciri khas yang tidak baik dari seseorang juga

dapat menurun kepada anaknya.

Page 95: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Tujuan atau fungsi campur kode tersebut adalah penutur (O1) mengambil istilah

yang singkat, mudah dipahami oleh ibu-ibu PKK.

(43) Bu Nuk (Harmini) : Apa kuwi jenenge urat-urat yang ada di sini,…

‘Apa itu namanya urat-urat yang ada di sini,…’

Data (43) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan pada rapat PKK Lansia, tanggal 10 Desember 2011. Tuturan dilakukan

oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat campur kode

intern. Campur kode terjadi dengan masuknya bahasa Indonesia dalam bahasa Jawa.

Campur kode berupa perulangan kata bahasa Indonesia yaitu urat-urat masuk ke dalam

bahasa Jawa yaitu Apa kuwi jenenge urat-urat yang ada di sini,… Kata ulang urat-urat

memiliki kata dasar urat yaitu pembuluh (saluran) kecil-kecil dalam tubuh tempat darah

mengalir.

Faktor yang melatarbelakangi campur kode pada data (43) keinginan untuk

menafsirkan mengenai urat-urat.

Tujuan atau fungsi campur kode tersebut adalah penutur (O1) mengambil istilah

yang singkat, mudah dan bisa dipahami oleh ibu-ibu PKK.

d. Penyisipan Unsur-unsur yang Berwujud Frasa

(44) Bu Nuk (Harmini) : Ha`a dikubur ning kana pokokke, njaluk tulung uwong apa?

Apa anu ngono. Jadi jangan dihindari lho ki tenan kuwi.

Nek dihindari malah kowe sing cilaka itu lho. ...Ini

informasi ya, wong uwongi wong akeh ya kita itu ra mung

gugon tuhon nek wong ngomong, kucingi aja ditabrak. Nek

wis ora isa dihindari tabrak...

‘Ya pokoknya dikubur di sana, minta tolong orang atau

bagaimana begitu. Jadi jangan dihindari lho itu beneran ya.

kalau dihindari malah kamu yang celaka begitu... Ini

Page 96: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

informasi ya, banyak orang di sini, kita itu tidak hanya

pantangan, kalau orang bicara, kucing itu jangan ditabrak.

Kalau sudah tidak bisa dihindari tabrak saja...’

Data (44) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat PKK Inti, tanggal 15 Januari 2011. Tuturan dilakukan oleh

Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat campur kode

intern. Pada data (44) menunjukkan adanya 2 campur kode intern, penyisipan frasa yaitu

masuknya serpihan bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jawa ragam ngoko. Campur kode

pertama, ditandai oleh masuknya Jadi jangan dihindari… ke dalam bahasa Jawa ragam

ngoko yaitu Jadi jangan dihindari lho ki tenan kuwi. Nek dihindari malah kowe sing

cilaka itu lho.

Faktor yang melatarbelakangi campur kode adalah keinginan penutur untuk

menjelaskan mengenai kucing yang boleh ditabrak kalau tidak bisa dihindari pada waktu

naik kendaraan.

Tujuan atau fungsi campur kode tersebut adalah lebih persuasif untuk menyuruh

ibu-ibu PKK agar ketika melihat kucing lewat di jalan, itu tidak dihindari karena akan

membuat celaka orang yang menghindarinya.

Kedua, masuknya Ini informasi ya,… ke dalam bahasa Jawa ragam ngoko yaitu

wong uwongi wong akeh ya kita itu ra mung gugon tuhon nek wong ngomong, kucingi

aja di tabrak. ‘Orang itu banyak ya kita itu tidak hanya gugun tuhon kalau orang bicara,

kucing itu jangan ditabrak.’ Faktor yang melatarbelakangi campur kode tersebut adalah

keinginan penutur (O1) menafsirkan atau menjelaskan maksud yang diinginkannya

mengenai apa yang telah di sampaikan hanya sebuah informasi.

Page 97: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Tujuan atau fungsi campur kode adalah penutur lebih komunikatif dalam

menegaskan dan memberi informasi mengenai ada kepercayaan secara mistis Jawa

bahwa kalau ada kucing di jalan tidak boleh ditabrak.

(45) Bu Nuk (Harmini) : Sak iki ngene Bu kuwi ya rada rawan, seperti kemarin ya di

Kecamatan. Rawannya ki ya bapak sakiki ya rada sarap ya-

an. Maune emoh, ninggal, sakiki eneng uwong gelem nikah,

ya ta Bu?

‘Sekarang begini Bu itu juga agak rawan, seperti kemarin ya

di Kecamatan. Rawannya itu ya bapak sekarang ya agak gila

ya. Sebelumnya tidak mau dan meninggalkannya, sekarang

kalau sudah ada orang yang mau menikahi. Ya (kan) Bu?’

Data (45) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan pada rapat PKK Lansia, tanggal 10 Desember 2011. Tuturan dilakukan

oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat campur kode

intern. Campur kode dalam data (45) berupa penyisipan frasa berbahasa Indonesia yaitu

seperti kemarin ya di Kecamatan masuk ke dalam satu bahasa inti, bahasa Jawa ragam

ngoko yaitu Sak iki ngene Bu kuwi ya rada rawan, seperti kemarin ya di Kecamatan.

Faktor yang melatarbelakangi campur kode tersebut adalah peran sosial penutur

sebagai wakil ketua PKK berhubungan langsung dan mengetahui informasi dari

Kecamatan mengenai masalah akte kelahiran, dimana ayah kandung mengakui kembali

anaknya setelah sebelumnya tidak mau mengakui.

Tujuan atau fungsi campur kode adalah lebih komunikatif menyampaikan

informasi mengenai kejadian di Kecamatan ada bapak yang sebelumnya tidak mengakui

anaknya, tiba-tiba kembali mengakui anaknya.

Page 98: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

(46) Bu Nuk (Harmini) : Orang hamil kuwi mbok karo wong sepuluh tetapi sing dadi

ki mung karo wong siji Bu, ya, dengan siapa itu. Ora eneng

kog dadi kabeh.

‘Orang hamil itu walaupun dengan orang sepuluh tetapi

yang jadi itu hanya dengan satu orang Bu. Ya, dengan siapa

itu. Tidak ada itu (kog) jadi semuanya.’

Data (46) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan pada rapat PKK Lansia, tanggal 10 Desember 2011. Tuturan dilakukan

oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat 2 campur kode

intern. Campur kode tersebut berupa penyisipan frasa berbahasa Indonesia masuk ke

dalam bahasa inti yaitu bahasa Jawa ragam ngoko. Pertama, campur kode frasa berbahasa

Indonesia yaitu Orang hamil masuk ke dalam bahasa Jawa yaitu Orang hamil kuwi

mbok karo wong sepuluh tetapi sing dadi ki mung karo wong siji Bu,...

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode tersebut adalah prinsip

kesopanan dan kesantunan penutur karena kalau dengan bahasa Jawa ragam ngoko dalam

menyebutkan orang hamil dengan wong meteng maka kurang sopan.

Tujuan atau fungsi campur kode adalah lebih komunikatif karena singkat dan

mudah dipahami dari pada bahasa intinya dalam bahasa Jawa ragam ngoko.

Kedua, campur kode frasa berbahasa Indonesia yaitu dengan siapa itu masuk ke

dalam satu bahasa inti, bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Orang hamil kuwi mbok karo

wong sepuluh tetapi sing dadi ki mung karo wong siji Bu, ya, dengan siapa itu.

Faktor yang melatarbelakangi campur kode tersebut adalah penutur ingin

menafsirkan dan menjelaskan maksud yang diinginkannya yaitu orang hamil pasti hanya

dengan satu orang.

Page 99: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Tujuan atau fungsi campur kode adalah argumentatif dalam meyakinkan mitra

tutur (O2) mengenai hanya ada satu orang laki-laki yang dapat menjadikan perempuan

menjadi hamil.

(47) Bu Sri Rahayu Juwito : Salajengipun menika kula aturaken laporan keuangan.

‘Kemudian saya memeritahukan laporan keuangan.’

Data (47) merupakan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan pada rapat PKK Lansia tanggal 10 Desember 2010. Tuturan dilakukan

oleh Bu Sri Rahayu Juwito adalah seorang ketua PKK Lansia Kelurahan Kepatihan

Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat campur kode

intern. Campur Kode berupa penyisipan frasa dalam bahasa Indonesia yaitu laporan

keuangan berada dalam satu bahasa inti, bahasa Jawa ragam krama yaitu Salajengipun

menika kula aturaken laporan keuangan.

Faktor yang melatarbelakangi campur kode pada data (47) keinginan untuk

menjelaskan mengenai adanya laporan keuangan.

Tujuan atau fungsi campur kode tersebut adalah identifikasi peranan atau peran

sosial penutur sebagai ketua PKK Lansia yang memiliki kewajiban untuk membacakan

laporan keuangan dalam setiap pertemuan.

(48) Bu Sri Rahayu Juwito : Para ibu-ibu menika nilaraken tahun kalih ewu sedasa

mangga menapa-menapa ingkang boten kita remeni, lan

awon kita tilaraken malih-malih bencana alam menika

kathah ingkang kala kalih ewu sedasa menika kathah

bencana alam.

‘Ibu-ibu sekalian meninggalkan tahun dua ribu sepuluh,

apasaja yang tidak kita sukai, dan jelek kita tinggalkan

terlebih lagi bencana alam yang banyak menimpa pada

tahun dua ribu sepuluh ini banyak bencana alam.’

Page 100: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Data (48) merupakan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan pada rapat PKK Lansia tanggal 10 Desember 2010. Tuturan dilakukan

oleh Bu Sri Rahayu Juwito adalah seorang ketua PKK Lansia Kelurahan Kepatihan

Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat campur kode

intern. Campur Kode berupa penyisipan frasa dalam bahasa Indonesia yaitu bencana

alam masuk ke dalam satu bahasa inti, bahasa Jawa ragam ngoko yaitu …, lan awon kita

tilaraken malih-malih bencana alam menika kathah ingkang kala kalih ewu sedasa

menika kathah bencana alam.

Faktor yang melatarbelakangi campur kode pada data (48) keinginan untuk

menafsirkan mengenai adanya bencana alam yang sangat banyak di tahun 2010.

Tujuan atau fungsi campur kode tersebut adalah lebih komunikatif dalam

menyampaikan informasi mengenai bencana alam yang banyak terjadi pada tahun 2010.

2. Faktor yang Melatarbelakangi Penggunaan Campur Kode

Berikut ini beberapa faktor yang melatarbelakangi penggunaan campur kode

dalam rapat ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon, yaitu (1) identifikasi peranan

atau peran sosial penutur, (2) prinsip kesopanan dan kesantunan penutur (O1), dan (3)

penutur (O1) ingin manfsirkan atau menjelaskan maksud yang diinginkannya.

a. Identifikasi Peranan atau Peran Sosial Penutur (O1)

(49) Bu Nuk (Harmini) :Oh kula ngopeni anak cilik, kula nduwe ponakan ning king

Kaliyoso, tidak bisa!

‘Saya merawat anak kecil, saya punya keponakan tetapi dari

Kaliyoso, tidak bisa!’

Page 101: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Data (49) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan pada rapat PKK Lansia, tanggal 10 Desember 2011. Tuturan dilakukan

oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat campur kode

intern. Campur kode berwujud penyisipan unsur-unsur berbentuk frasa dalam bahasa

Indonesia yaitu tidak bisa! masuk ke dalam satu kalimat dengan bahasa inti yaitu bahasa

Jawa ragam ngoko yaitu Oh kula nduwe ponakan ning king Kaliyoso, tidak bisa!.

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode tersebut adalah peran sosial

penutur yang berhak menjelaskan dan meyakinkan pendengar dengan menekankan pada

satu frasa yang menjelaskan bahwa hanya warga yang benar-banar asli lahir di Kota Sala

saja yang berhak menerima KIA.

Tujuan atau fungsi campur kode pada data (49) adalah lebih argumentatif untuk

meyakinkan ibu-ibu PKK bahwa hanya warga yang lahir di Kota Sala yang berhak

mendapatkan KIA.

(50) Bu Nuk (Harmini) : ..., aja kog bocah kejang-kejang terus tangi dikerok jangan.

‘…, jangan kog anak kejang-kejang kemudian bangun

dikeroki itu jangan.’

Data (50) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan pada rapat PKK Lansia, tanggal 10 Desember 2011. Tuturan dilakukan

oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat campur kode

intern. Campur kode berwujud penyisipan kata berbahasa Indonesia yaitu jangan dalam

Page 102: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

satu bahasa inti, bahasa Jawa ragam ngoko yaitu ..., aja kog bocah kejang-kejang terus

tangi dikerok jangan.

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode tersebut adalah peran sosial

penutur memberi informasi pada ibu-ibu PKK mengenai anak yang kejang-kejang tidak

boleh dilakukan kerokan pada anak itu.

Tujuan atau fungsi campur kode tersebut adalah lebih persuasif dalam membujuk

atau melarang ibu-ibu PKK agar tidak melakukan kerokan pada anak yang kejang-kejang.

b. Prisip Kesopanan dan Kesantunan Penutur

(51) Bu Nuk (Harmini) : ...Kuwi sakiki resik wis-an ndhek mben kae walah yen

Panjenengan pirsa gumun mesthi. Nek Panjenengan

ngomong ngono Bu Nuk ki ngene, ngene, ngene,...

‘...Itu sekarang sudah bersih, dahulu itu luar biasa kalau

anda semuanya melihat pasti heran. Kalau anda semua

bicara begitu, Bu Nuk itu begini, begini, begini,...’

Data (51) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat PKK Inti, tanggal 15 Januari 2011. Tuturan dilakukan oleh

Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat campur kode

intern. Campur kode terjadi pada kata Panjenengan ‘anda’ yaitu berupa penyisipan

bahasa Jawa ragam krama ke dalam bahasa Jawa ragam ngoko. Campur kode tersebut

adalah kalimat Nek Panjenengan ngomong ngono Bu Nuk ki ngene ngene ngene ‘kalau

anda bicara begitu. Bu Nuk itu seperti ini, seperti ini, seperti ini.’ Campur kode ini biasa

atau dianggap wajar dalam tuturan bahasa Jawa ngoko alus, namun karena kata

Panjenengan ini berdiri sendiri sebagai satu kata dalam bahasa Jawa krama ditengah

bahasa Jawa ngoko maka bisa dianggap sebagai campur kode ragam bahasa Jawa.

Page 103: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode tersebut adalah prinsip

kesopanan dan kesantunan penutur. Penutur menempatkan dirinya sebagai seorang yang

hormat atau menghormati mitra tutur yang lebih tua dengan memakai tingkat tutur ragam

krama untuk menyebut orang lain.

Tujuan atau fungsi campur kode data (51) adalah prinsip kesopanan dan

kesantunan penutur karena menempatkan penutur sebagai seorang santun dan bersahaja

dibalik perannya sebagai wakil ketua PKK yang memiliki tanggung jawab untuk

menasehati semua warganya agar selalu menjaga kebersihan.

c. Penutur (O1) Ingin Menafsirkan atau Menjelaskan Maksud yang Diinginkannya

(52) Bu Nuk (Harmini) : ...Dadi rada ditekan sitik, rada diiringke, rada ditekan, neng

anu temponya aja cepet-cepet ngono Bu.’

‘...jadi agak ditekan, agak di miringkan, agak ditekan tetapi

temponya jangan cepat-cepat begitu Bu.’

Data (52) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan Kelurahan Kepatihan Kulon pada rapat PKK Lansia, tanggal 10

Desember 2011. Tuturan dilakukan oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti

Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan tersebut menunjukkan

adanya campur kode kata jadian berbahasa Indonesia masuk ke dalam satu bahasa inti

yaitu bahasa Jawa ragam ngoko. Kata jadian temponya masuk ke dalam bahasa Jawa

ragam ngoko yaitu Dadi rada ditekan sitik, rada diiringke, rada ditekan, neng anu

temponya aja cepet-cepet ngono bu.

Page 104: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode adalah penutur ingin

menjelaskan atau menafsirkan maksud yang diinginkannya yaitu cara kerokan yang baik

dengan ferkuensi atau tempo pelan.

Tujuan atau fungsi campur kode tersebut adalah lebih komunikatif dalam

menjelaskan mengenganai cara kerokan yang baik dengan frekuensi atau tempo yang

lambat.

(53) Bu Nuk (Harmini) : Kowe ngerti Bagya ya kaya Pak Ya. Lho kowe ra percaya

tanggaku lho kuwi, tenan! Jadi walaupun itu mungkin

wong wedok kuwi meteng anake suk mben kaya sapa?

‘Kamu tahu Bagya ya seperti Pak Ya. (Lho) kamu tidak

percaya tetanggaku itu, betul! Jadi walaupun itu mungkin

ada perempuan hamil, anaknya nanti seperti siapa?’

Data (53) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan Kelurahan Kepatihan Kulon pada rapat PKK Lansia, tanggal 10

Desember 2011. Tuturan dilakukan oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti

Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan tersebut menunjukkan

adanya campur kode frasa berbahasa Indonesia masuk ke dalam satu bahasa inti yaitu

bahasa Jawa ragam ngoko. Campur kode frasa dalam bahasa Indonesia yaitu Jadi

walaupun itu mungkin, masuk ke dalam bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Jadi walaupun

itu mungkin, wong wedok kuwi meteng anake suk mben kaya sapa?

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode adalah penutur ingin

menafsirkan dan menjelaskan maksud yang diinginkannya mengenai anak itu meniru atau

menurun dari orang tuanya sehingga dapat dicermati anak itu seperti siapa.

Page 105: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Tujuan atau fungsi campur kode tersebut adalah lebih argumentatif meyakinkan

ibu-ibu PKK bahwa anak yang lahir itu pasti mirip dengan orang tuanya.

(54) Bu Nuk (Harmini) : Jadi kuwi masalahe ngene Bu nek menurut hukumnya ya

kuwi ngko jenenge bapake ya kuwi, ning yen bapak biologis

kuwi suk mben ndilalah bocah kuwi ngakoni.

‘Jadi itu masalahnya begini Bu kalau menurut hukumnya ya

itu nanti nama bapaknya ya itu, tetapi kalau bapak biologis

itu besuk kebetulan anak itu mengakui.’

Data (54) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan Kelurahan Kepatihan Kulon pada rapat PKK Lansia, tanggal 10

Desember 2011. Tuturan dilakukan oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti

Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan tersebut menunjukkan

adanya 2 campur kode yaitu campur kode berupa penyisipan kata dasar dan kata jadian.

Pertama, campur kode berupa penyisipan kata depan berbahasa Indonesia yaitu Jadi

masuk ke dalam satu bahasa inti yaitu bahasa Jawa ragam ngoko. Kedua, campur kode

berupa penyisipan kata jadian dalam bahasa Indonesia yaitu hukumnya masuk ke dalam

satu bahasa inti yaitu bahasa Jawa ragam ngoko.

Faktor yang melatarbelakangi campur kode kedua campur kode dalam data (54)

adalah penutur (O1) ingin menafsirkan atau menjelaskan maksud yang diinginkanya yaitu

kata penghubung jadi kemudian menjelaskan mengenai hukum ayah yang sah dalam akte

kelahiran anak.

Tujuan atau fungsi campur kode adalah lebih komunikatif untuk menyampaikan

informasi mengenai hukum yang sah nama orang tua dalam akte kelahiran anak adalah

orang tua pertama kali yang mengakui anak itu sebagai anaknya.

Page 106: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

(55) Bu Nuk (Harmini) : Ini bocah mesakke wong bayi dibuak.

‘Ini kasihan karena sejak bayi dibuang’

Data (55) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan pada rapat PKK Lansia, tanggal 10 Desember 2011. Tuturan dilakukan

oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat campur kode

intern. Campur kode berwujud penyisipan kata berbahasa Indonesia yaitu Ini masuk

dalam satu bahasa inti yaitu bahasa Jawa ragam ngoko dalam tuturan Ini bocah mesakke

wong bayi dibuak.

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode tersebut adalah penutur

ingin menjelaskan atau menafsrikan maksud yang diinginkannya dengan menunjukkan

bahwa ada anak yang kasihan karena sejak bayi sudah dibuang.

Tujuan atau fungsi campur kode tersebut adalah lebih komunikatif menyampaikan

informasi bahwa ada anak yang sejak bayi dibuang.

3. Fungsi Campur Kode

Beberapa fungsi campur kode yang ditemukan dalam rapat ibu-ibu PKK di

Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta adalah sebagai berikut (1) lebih argumentatif

menyakinkan mitra tutur (O2), (2) lebih persuasif membujuk atau menyuruh mitra tutur

(O2), (3) lebih komunikatif menyampaikan informasi, (4) lebih komunikatif karena

singkat dan mudah dipahami, (5) lebih prestis.

Page 107: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

a. Lebih Argumentatif Meyakinkan Mitra Tutur (O2)

(56) Bu Nuk (Harmini) : … Ra nduwe pak ora isa ning luar negeri, tidak! Ora nduwe

pak, ora nduwe mbok isa ning luar negeri, isa dadi presiden

betul itu! ‘… Tidak punya bapak tidak bisa ke luar negeri. Tidak!

Tidak punya bapak, tidak punya ibu bisa ke luar negeri, bisa

menjadi presiden. Betul itu!’

Data (56) merupakan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan, Kelurahan Kepatihan Kulon pada rapat PKK Lansia tanggal 10

Desember 2010. Tuturan dilakukan oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti

Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat 2 campur kode

intern. Dalam data (56) diketahui bahwa terjadi campur kode intern penyisipan kata dasar

dan frasa berbahasa Indonesia ke dalam bahasa Jawa ragam ngoko. Pertama, campur

kode penyisipan kata dasar berbahasa Indonesia yaitu tidak! ke dalam satu bahasa inti,

bahasa Jawa ragam ngoko. Faktor yang melatarbelakangi penggunaan campur kode

tersebut adalah penutur (O1) ingin menjelaskan bahwa semua anak bisa ke luar negeri

apabila memiliki akte kelahiran, walaupun tidak memiliki orang tua.

Tujuan atau fungsi campur kode adalah lebih argumentatif meyakinkan pada ibu-

ibu PKK bahwa anak yang tidak memiliki orang tua bisa ke luar negeri.

Kedua, campur kode penyisipan frasa berbahasa Indonesia yaitu betul itu! ke

dalam satu bahasa inti, bahasa Jawa ragam ngoko. Faktor yang melatarbelakangi

terjadinya campur kode adalah penutur (O1) ingin menjelaskan bahwa anak yang tidak

memiliki orang tua bisa ke luar negeri bahkan bisa menjadi presiden.

Page 108: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Tujuan atau fungsi campur kode adalah lebih argumentatif meyakinkan pada ibu-

ibu PKK bahwa hak anak itu sama, anak yang tidak memiliki orang tua bisa ke luar

negeri bahkan jadi presiden.

(57) Bu Nuk (Harmini) : Bar dikeroki terus dipluruti dikeki minyak gosok itu sampai

dipluruti gitu rasane entheng gitu ya, itu memang betul.

‘Setelah dikerok kemudian diplurut diberi minyak gosok itu

sampai dipurut rasanya ringan begitu ya, itu memang betul.’

Data (57) merupakan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan, Kelurahan Kepatihan Kulon pada rapat PKK Lansia tanggal 10

Desember 2010. Tuturan dilakukan oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti

Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat 2 peristiwa

campur kode intern. Campur kode yang terjadi adalah penyisipan frasa dari bahasa

Indonesia masuk ke dalam bahasa Jawa ragam ngoko. Pertama, campur kode berupa

penyisipan frasa berbahasa Indonesia yaitu itu sampai masuk dalam satu bahasa Jawa

ragam ngoko yaitu Bar dikeroki terus dipluruti dikeki minyak gosok itu sampai dipluruti

gitu.

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode adalah penutur ingin

menfsirkan dan menjelaskan maksud yang diinginkannya yaitu setelah dikerok biasanya

langsung diplurut dengan minyak gosok.

Tujuan atau fungsi campur kode adalah lebih komunikatif menyampaikan

mainformasi mengenai cara kerokan.

Page 109: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Kedua, campur kode berupa penyisipan frasa dari bahasa Indonesia yaitu itu

memang betul. masuk dalam satu bahasa Jawa ragam ngoko berikut dipluruti gitu rasane

entheng gitu ya, itu memang betul.

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode adalah keinginan panutur

menafsirkan dan menjelaskan maksud yang diinginkannya dengan memberi gambaran

menmang betul ada yang setelah diplurut itu tubuhnya merasakan lebih bugar atau

ringan.

Tujuan atau fungsi campur kode adalah lebih argumentatif meyakinkan mitra

tutur (O2) yaitu ibu-ibu PKK bahwa apa yang disampaikannya mengenai setelah badan

diplurut terasa lebih ringan atau bugar itu memang benar.

b. Lebih Persuasif Membujuk atau Menyuruh Mitra Tutur (O2)

(58) Bu Nuk (Harmini) : …, dadi nek wong ndrodhog kademen-kademen kae jangan

malah dikerok, nek anget semlenget ndak papa, ning eneng

ta sing tangane ndrodhog itu jangan dikerok,…

‘..., jadi kalau orang gemetar kedinginan itu jangan

kamudian dikerok, kalau hangat tidak apa-apa, tetapi ada

juga yang tangannya gemetar itu jangan dikerok,…’

Data (58) merupakan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan, Kelurahan Kepatihan Kulon pada rapat PKK Lansia tanggal 10

Desember 2010. Tuturan dilakukan oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti

Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat 2 peristiwa

campur kode intern. Campur kode yang terjadi adalah penyisipan frasa dari bahasa

Indonesia masuk ke dalam bahasa Jawa ragam ngoko. Campur kode berupa penyisipan

kata berbahasa Indonesia yaitu jangan masuk dua kali ke dalam satu bahasa Jawa ragam

Page 110: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

ngoko yaitu dadi nek wong ndrodhog kademen-kademen kae jangan malah dikerok, nek

anget semlenget ndak papa, ning eneng ta sing tangane ndrodhog itu jangan dikerok

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode adalah penutur ingin

menfsirkan dan menjelaskan maksud yang diinginkannya yaitu orang yang kedinginan itu

tidak boleh dikeroki.

Tujuan atau fungsi campur kode adalah lebih persuasif membujuk ibu-ibu PKK

agar tidak melakukan kerokan kepada orang yang gemetar kedinginan.

(59) Bu Nanik Panji : Wis pokoke enake cari jalan tengah sing kira-kira terbaik.

‘Sudah pokoknya cari jalan tengah yang kira-kira terbaik.’

Data (59) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat PKK SKD tanggal 27 Januari 2011. Tuturan secara lisan

dilakukan oleh Bu Nanik Panji seorang ketua PKK RW sekaligus ketua Posyandu Balita

Hapsari 2A Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat campur kode

intern. Campur kode terjadi dua kali dengan penyisipan frasa dan kata berbahasa

Indonesia yaitu frasa cari jalan dan kata terbaik ke dalam bahasa bahasa Indonesia.

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode adalah penutur ingin

menfsirkan dan menjelaskan keinginannya mencari jalan keluar yang terbaik untuk

masalah yang sedang dibicarakan.

Fungsi campur kode adalah lebih persuasif membujuk atau menyuruh ibu-ibu

PKK untuk mencari jalan keluar yang terbaik.

Page 111: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

c. Lebih Komunikatif Menyampaikan Informasi

(60) Bu Nuk (Harmini) : Banyak lho wong banyi dibuak ning teras, ditinggal ning

dalan, ning pinggir, ning ngisor uwit,…

‘Banyak (lho) ternyata banyak bayi dibuang di teras,

ditinggal di jalan, di pinggir, di bawah pohon,...’

Data (60) merupakan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan, Kelurahan Kepatihan Kulon pada rapat PKK Lansia tanggal 10

Desember 2010. Tuturan dilakukan oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti

Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat campur kode

intern. Campur kode yang terjadi adalah penyisipan kata dasar Banyak masuk ke dalam

bahasa inti, bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Banyak lho wong banyi dibuak ning teras,

ditinggal ning dalan, ning pinggir, ning ngisor uwit,…

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode adalah keinginan penutur

(O1) untuk menjelaskan bahwa ada banyak bayi yang dibuang oleh orang tua kadungnya

di teras ataupun dipinggir jalan.

Tujuan atau fungsi campur kode dalam data (61) adalah lebih komunikatif

menyampaikan informasi mengenai banyak anak yang dibuang di teras, di jalan ataupun

di bawah pohon.

(61) Bu Sri Rahayu Juwito : Mbenjing wulan Januari wonten promosi kesehatan menika

janipun kala wau sampun ngentosi nanging gandheng

menika wedalipun sampun penuh menika boten,…

‘Nanti bulan Januari ada promosi kesehatan, hari ini tadi

sebenarnya sudah menunggu namun karena sekarang

acaranya sudah penuh maka tidak jadi.’

Data (61) merupakan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan, Kelurahan Kepatihan Kulon pada rapat PKK Lansia tanggal 10

Page 112: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Desember 2010. Tuturan dilakukan oleh Bu Sri Rahayu Juwito, seorang ketua PKK

Lansia Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat campur kode

intern. Campur kode yang terjadi berbentuk penyisipan frasa dari bahasa Indonesia yaitu

promosi kesehatan dan kata dasar yaitu penuh, masuk ke dalam bahasa Jawa ragam

ngoko yaitu Mbenjing wulan Januari wonten promosi kesehatan menika janipun kala

wau sampun ngentosi nanging gandheng menika wedalipun sampun penuh menika

boten,….

Faktor yang melatarbelakangi campur kode kata adalah keinginan penutur untuk

menjelaskan atau menafsirkan bahwa akan ada promosi kesehatan pada pertemuan yang

akan datang, karena pada hari itu acara sudah penuh dengan kegiatan PKK Lansia

sehingga promosi kesehatan ditunda pertemuan yang akan datang.

Tujuan atau fungsi campur kode adalah lebih komunikatif dan mudah dipahami

oleh Bu Sri Rahayu Juwito yang saat itu menjelaskan mengenai adanya penawaran obat

untuk kesehatan yang ditunda karena acara pada hari itu sudah penuh.

d. Lebih Komunikatif karena Singkat dan Mudah Dipahami

(62) Bu Nuk (Harmini) : …, sing dikeroki dudu pinggangnya, ning nggon kene gitu.

‘…, maka yang dikerok bukan pinggang, namun di sebelah

sini begitu.’

Data (62) merupakan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan, Kelurahan Kepatihan Kulon pada rapat PKK Lansia tanggal 10

Desember 2010. Tuturan dilakukan oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti

Kelurahan Kepatihan Kulon.

Page 113: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat campur kode

intern. Campur kode yang terjadi berbentuk penyisipan kata jadian yaitu kata

pinggangnya. Kata pinggangnya terbentuk dari kata dasar pinggang kemudian dilekatkan

bentuk imbuhan (-nya) yang menunjukkan pinggang seseorang.

Faktor yang melatarbelakangi campur kode adalah keinginan penutur untuk

manjelaskan atau menafsirkan mengenai pinggang seseorang yang tidak seharusnya

dikerok kalau sedang mengalami kepala sakit.

Tujuan atau fungsi penggunaan campur kode kata jadian dalam data (63) adalah

lebih komunikatif karena mudah dipahami. Apabila dipahami dalam bahasa inti yaitu

bahasa Jawa ragam ngoko yang saat itu digunakan maka kata pinggang bisa saja dirubah

dengan kata jadian bangkekane yang terkesan kurang sopan dihadapan ibu-ibu PKK serta

lebih sulit dipahami dari pada kata jadian pinggangnya.

(63) Bu Nuk (Harmini) : Kaya kuwi lho. Kan banyak ta ya-an ngono kuwi, lha

wedenine ning kana kuwi.

‘Seperti itu (lho). Banyak (kan) yang seperti itu, (lha)

takutnya di situ itu.’

Data (63) merupakan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan, Kelurahan Kepatihan Kulon pada rapat PKK Lansia tanggal 10

Desember 2010. Tuturan dilakukan oleh Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti

Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat campur kode

intern. Campur kode yang berbentuk penyisipan kata dasar dalam bahasa Indonesia yaitu

banyak ke dalam bahasa Jawa ragam ngoko yaitu Kaya kuwi lho. Kan banyak ta ya-an

ngono kuwi, lha wedenine ning kana kuwi.

Page 114: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Faktor yang melatarbelakangi campur kode adalah penutur ingin menfsirkan dan

menjelaskan maksud yang diinginkannya bahwa banyak orang tua yang mengakui

kembali anaknya setelah sebelumnya tidak mengakui.

Tujuan atau fungsi campur kode adalah lebih komunikatif dan mudah dipahami

dalam menyampaikan informasi mengenai banyak orang tua yang mengakui kembali

anaknya, setelah sebelumnya tidak mengakui, jadi menurut (O1) hal tersebut rawan atau

berbahaya untuk anak.

e. Lebih Prestis

(64) Bu Nuk (Harmini) : Wo dimake up. Bapake ben kiyer-kiyer ya dimake up gitu

Bu.

‘Dirias itu. Biar bapaknya mengerlingkan mata ya dirias

begitu Bu.’

Data (64) menunjukkan peristiwa tutur yang terjadi di kantor Kelurahan

Kepatihan Kulon pada rapat PKK Inti, tanggal 15 Januari 2011. Tuturan dilakukan oleh

Bu Nuk (Harmini) seorang wakil ketua PKK Inti Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat campur kode

ekstern. Campur kode yang terjadi berbentuk penyisipan kata jadian berbahasa Inggris

yaitu dimake up ‘dirias’, masuk ke dalam satu bahasa inti yaitu bahasa Jawa ragam

ngoko yaitu Wo dimake up. Bapake ben kiyer-kiyer ya dimake up gitu Bu.

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode dalam data (64) adalah

penutur menafsirkan atau menjelaskan bahwa ibu-ibu akan dirias setelah melakukan

pemeriksaan papsmear sehingga suaminya senang dan mengerlingkan mata kepada istri.

Tujuan atau fungsi campur kode dalam data (64) adalah lebih prestis atau hanya

sekedar bergengsi karena dari segi sosio-situasional tidak mengharuskan penutur

Page 115: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

melakukan campur kode. Seharusnya penutur dapat menggunakan bahasa Jawa

didandani atau dirias namun penutur memilih menggunakan bahasa Inggris agar lebih

prestis atau bergengsi.

(65) Bu Sri Rahayu Juwito : Wulan Januari mangke ingkang tugas snack menika ibu

Herwondo saged nggih.

‘Bulan Januari nanti yang bertugas menyiapkan makanan

kecil itu ibu Herwondho bisa (kan).’

Data (65) merupakan peristiwa tutur yang terjadi di Dalem Pusaka

Wiryamartanan, Kelurahan Kepatihan Kulon pada rapat PKK Lansia tanggal 10

Desember 2010. Tuturan dilakukan oleh Bu Sri Rahayu Juwito, seorang ketua PKK

Lansia Kelurahan Kepatihan Kulon.

Bentuk peristiwa tutur adalah monolog, dalam tuturan terdapat campur kode

ekstern. Campur kode yang terjadi berbentuk penyisipan kata dasar berbahasa Inggris

yaitu snack masuk ke dalam bahasa Jawa ragam krama yaitu Wulan Januari mangke

ingkang tugas snack menika ibu Herwondho saged nggih.

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode dalam data (65) adalah

identifikasi peranan yaitu peran sosial penutur, karena pada saat itu Bu Sri Rahayu Juwito

berperan dalam membagi siapa saja yang bertugas menyiapkan makanan kecil untuk

hidangan PKK Lasia yang selanjutnya.

Tujuan atau fungsi campur kode dalam data (65) adalah lebih singkat dan jelas

menunjukkan bahwa yang dimaksud adalah makanan kecil untuk hidangan PKK. Apabila

kata dasar snack disesuaikan dengan bahasa yang saat itu digunakan maka akan lebih

panjang kalimat yang digunakan misalnya ngaturi hidangan atau ngaturi daharan.

Page 116: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data alih kode dan campur kode bahasa Jawa dalam rapat

ibu-ibu PKK di Kepatihan Kulon, Surakarta maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Alih kode pada rapat pertemuan formal ibu-ibu PKK di kelurahan Kepatihan

Kulon, Surakarta dapat dibedakan menjadi 4 bentuk yaitu: (1) alih kode dari

bahasa Jawa ragam krama ke dalam bahasa Indonesia, (2) alih kode dari

bahasa Jawa ragam ngoko ke dalam bahasa Indonesia, (3) alih kode dari

bahasa Jawa ragam krama ke dalam bahasa Jawa ragam ngoko, (4) alih kode

dari bahasa Jawa ragam ngoko ke dalam bahasa Jawa ragam krama.

2. Faktor yang melatarbelakangi alih kode ditemukan dalam rapat ibu-ibu PKK

di Kelurahan Kepatihan Kulon adalah sebagai berikut: (1) prinsip kesopanan

dan kesantunan penutur (O1), (2) penutur ingin mengimbangi bahasa yang

digunakan oleh mitra tuturnya (O2), (3) perubahan mitra tutur (O2) dalam

tuturan, (4) hadirnya orang ketiga (O3), (5) topik yang dibicarakan.

3. Kemudian mengenai fungsi, fungsi alih kode yang ditemukan dalam rapat

ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta adalah (1) lebih

persuasif mengajak mitra tutur (O2), (2) lebih argumentatif meyakinkan

mitra tutur (O2), (3) lebih komunikatif untuk meminta tolong, (4) lebih

komunikatif untuk menjelaskan, (5) lebih prestis, (6) membangkitkan rasa

simpatik.

Page 117: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

4. Campur kode yang terjadi pada rapat pertemuan formal PKK Kelurahan

Kepatihan Kulon, Surakarta dibagi menjadi berbagai macam bentuk menurut

struktur kebahasaan yang terlibat di dalamnya sebagai berikut: (1) campur

kode berwujud penyisipan kata dasar, (2) campur kode berwujud penyisipan

kata jadian, (3) campur kode berwujud penyisipan perulangan kata, (4)

campur kode berwujud penyisipan frasa.

5. Beberapa faktor yang melatarbelakangi penggunaan campur kode dalam

rapat ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta adalah (1) peran

sosial penutur, (2) prinsip kesopanan dan kesantunan penutur, (3) penutur

(O1) ingin menafsirkan dan menjelaskan maksud yang diinginkannya.

6. Kemudian fungsi campur kode yang ditemukan dalam rapat ibu-ibu PKK di

Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta adalah sebagai berikut: (1) lebih

argumentatif dalam menyakinkan mitra tutur (O2), (2) lebih persuasif

membujuk atau menyuruh mitra tutur (O2), (3) lebih komunikatif

menyampaikan informasi, (4) lebih komunikatif karena singkat dan mudah

dipahami, (5) lebih prestis.

B. Saran

1. Penelitian ini merupakan penelitian awal mengenai alih kode dan campur

kode bahasa Jawa dalam rapat ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon,

Surakarta, kiranya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai alih kode

dan campur kode karena bahasa selalu mengalami perubahan dan

perkembangan, sehingga didapatkan hasil penelitian yang lebih konperhensif.

Page 118: ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA JAWA DALAM … · berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

2. Penelitian ini hanya membahas alih kode dan campur kode bahasa Jawa dalam

rapat ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta (Suatu Kajian

Sosiolinguistik) oleh karena itu kiranya perlu penelitian lebih lanjut, terutama

dengan kajian fungsi fatis, interferensi ataupun kajian lain yang berhubungan

dengan sosiolinguistik dan kajian linguistik, karena dalam tuturan bahasa

Jawa ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon banyak terdapat keunikan

tersendiri yang berbeda dari kelompok lain.