algoritma-perkalian
-
Upload
basomustakim -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of algoritma-perkalian
7/23/2019 algoritma-perkalian
http://slidepdf.com/reader/full/algoritma-perkalian 1/16
1. PENDAHULUAN
Ada empat metode komputasi dasar yang dilakukan oleh ALU komputer. Salah
satunya adalah perkalian. Sebenarnya perkalian didalam komputer dilakukan dalam
bentuk penjumlahan dan pergeseran yang dikerjakan seara berulang!ulang. Hal ini
membuat proses perkalian menjadi sangat lama" terutama apabila perkalian yangdilakukan melibatkan banyak operand #multioperand$.
Sudah banyak algoritma yang dikembangkan untuk mengatasi hal tersebut.
Diantaranya adalah LU% #Look up table$ multiplier" Logarithmi &ultiplier" ripple
arry array multiplier" &S' (rst algorithm multiplier dan masih banyak lagi yang
lainnya. )ebanyakan algoritma tersebut diterapkan untuk melakukan proses
perkalian seara paralel. Paper ini mengemukakan suatu algoritma perkalian paralel
yang menggabungkan kedua teknik algoritma yang telah dikembangkan
sebelumnya" yaitu Logarithmi &ultiplier dan &ulti!operand &S' (rst adder.
Perkalian dengan logaritmik diperkenalkan pertama kali oleh *.N &ithell. Pada
dasarnya sistem perkalian dengan menggunakan logaritmik ini dimaksudkan untuk
memperepat +aktu proses komputasi perkalian yang dilakukan oleh ,PU" karena
dalam perkalian dengan menggunakan logaritmik dilakukan dengan menjumlahkan
operand satu dengan lainnya. )onsep logaritmik ini juga bisa digunakan untuk
pembagian karena pembagian logaritmik sama dengan pengurangan nilai
logaritmik dari masing!masing operand tersebut. )onsep perkalian dengan
menggunakan logaritmik ini biasanya digunakan dalam pemrosesan sinyal" karena
pada aplikasi tersebut error yang terjadi masih dapat ditolerir.
)onsep penjumlahan untuk multioperand dengan menggunakan metode &S' (srt
adder adalah suatu konsep metode untuk menjumlahkan sejumlah bilangan dimulai
dari bit &'S!nya terlebih dahulu. Dengan metode ini maka hasil yang diinginkandapat lebih epat tersedia sesuai dengan tenggat +aktu yang diberikan. Dengan
demikian maka metode ini dapat digunakan atau diaplikasikan dalam sistem yang
berbasis real time #+aktu!nyata$. Dalam paper ini kedua konsep tersebut
digabungkan dengan harapan dapat menurunkan +aktu yang dibutuhkan untuk
memproses suatu perkalian dengan banyak operand" atau dengan kata lain
meningkatkan per-ormansi komputer dalam melakukan perkalian dengan banyak
operand.
. AL/02%&A DAN &0DEL AS2%E)%U
Algoritma dan Arsitektur Perkalian Shi-t and Add )on3ensional
Unit perkalian shi-t!and!add kon3ensional" melakukan proses perkalian dimulai dari
bit LS' dilanjutkan
sampai &S' dan memproses semua bit multiplier" disebut LS'!P41. Arsitektur
rangkaian terlihat pada
7/23/2019 algoritma-perkalian
http://slidepdf.com/reader/full/algoritma-perkalian 2/16
/ambar 1 )eluaran bit dari multiple5er #&U6$ akan di AND dengan bit!bit
multipliand" hasilnya disimpan diregister dan digeser #shi-t$ sebanyak iterasi
proses. Hasil operasi ini dijumlahkan dengan isi akumulator dan di simpan kembali
di akumulator. Proses ini di 2N%ELL2/EN% S7S%E&S AND ,0N%0L S7S%E&S Seminar
Nasional 8So-t ,omputing" 2ntelligent Systems and 2n-ormation %ehnology9 #S22%
44:$ ;!4ulangi untuk setiap bit multiplier sampai bit &S'. Hasil akhir terdapat di
akumulator.
Untuk perkalian multioperand" maka perkalian operand ke!; akan dilakukan
terhadap hasil dari operasi perkalian antara operand 1 dan . )omputasi ini terus
berlangsung sampai semua operand selesai dikomputasi.
/ambar 1. Arsitektur unit perkalian shi-t!and!add kon3ensional
Algoritma dan &odel Arsitektur Perkalian Logaritmik 0perand
2de dasar dari perkalian dengan metode logaritmik adalah karena perkalian dalam
logaritmik dilakukan
dalam bentuk penjumlahan" sesuai dengan yang tertulis pada persamaan #1$ dan
#$. Dengan demikian ,PU hanya bertugas untuk melakukan proses komputasi
penjumlahan bukan perkalian.
Log #A 5 '$ < Log A = Log ' #1$
Log #A 5 '$ < LogA = Log'. #$
A5'< antilog #logA = log'$ #;$
7ang perlu diperhitungkan dalam konsep perkalian logaritmik ini adalah masalah
kon3ersi ke nilai logaritmik dan error yang terjadi pada saat kita mengkon3ert
bilangan ke dalam bentuk logaritmiknya dan juga mengembalikannya ke bentuk
semula. *adi kesalahan yang terjadi dilakukan sebanyak kali dan mungkin dengan
tingkat atau nilai kesalahan yang berbeda.
Algoritma perkalian logaritmik antara dua bilangan yang didasarkan padapersamaan #;$ adalah sebagai berikut>
1. Ambil dua buah bilangan biner" masukkan kedua bilangan tersebut masing!
masing ke dalam register A dan '.
. )on3ert kedua bilangan dalam register tersebut ke dalam nilai logaritma basis
dan masukkan ke dalam register , dan D
7/23/2019 algoritma-perkalian
http://slidepdf.com/reader/full/algoritma-perkalian 3/16
;. Lakukan penjumlahan isi dari register , dan D dan simpan hasilnya pada
Aumulator.
?. )on3ert hasil penjumlahan tersebut menjadi bilangan biner kembali dengan
menggunakan antilogaritmik basis dan masukkan hasilnya pada suatu register
hasil.
Seara umum hard+are dari algoritma tersebut dapat dilihat pada blok diagram
perkalian logaritmik seperti yang terlihat pada gambar .
Ada beberapa pendekatan atau konsep yang digunakan untuk melakukan proses
kon3ersi ke dalam nilai logaritma dan sebaliknya seperti" pure look up table #LU%
murni$" LU% dengan interpolator" nonlinear LU% dan interpolator" algoritma rekursi-
atau segmentasi dari kur3a logaritmik. &asing!masing pendekatan tersebut dapat
di+ujudkan dalam bentuk hard+are yang berbeda sehingga otomatis proses
komputasi perkalian seara keseluruhan juga berbeda.
Antilog6
'ilangan A 'ilangan '
Log A Log '
Adder
LogA = Log'<6
7
egister A egister '
egister , egister D
/ambar . 'lok diagram perkalian logaritmik operand
Algoritma dan &odel Arsitektur Penjumlahan
&ultioperand dengan &S' @irst bit Proess Algoritma ini diaplikasikan untuk sistem+aktu nyata #real!time system$. Perbedaan algoritma penjumlahan ini dengan
algoritma penjumlahan yang kon3ensional terletak pada urutan penjumlahan yang
dilakukan. Pada algoritma penjumlahan kon3ensional bit yang dijumlahkan terlebih
dahulu adalah bit LS' #Least Signi(ant 'it$ yang terletak paling akhir dan bernilai
paling keil" kemudian hasilnya diakumulasikan dengan penjumlahan bit yang
terletak setelahnya. Demikian proses tersebut dilakukan sampai terakhir bit &S'
#&ost Signi(ant 'it$ selesai dijumlahkan. 2N%ELL2/EN% S7S%E&S AND ,0N%0L
S7S%E&S
Seminar Nasional 8So-t ,omputing" 2ntelligent Systems and 2n-ormation %ehnology9
#S22% 44:$ ;!1 Sedangkan pada algoritma berikut ini yang pertama kalidijumlahkan adalah bit &S'" lalu dilanjutkan dengan bit &S'!1 dan seterusnya
sampai bit terakhir #LS'$ selesai dijumlahkan. Algoritma penjumlahan
multioperand &S' (rst adalah sebagai berikut >
1. &asukkan semua operand n bit ke dalam N register.
. Untuk N operand dengan n bit data" lakukan langkah!langkah berikut>
7/23/2019 algoritma-perkalian
http://slidepdf.com/reader/full/algoritma-perkalian 4/16
a. *umlahkan semua bit &S' dari tiap operand dan letakkan hasilnya pada
Aumulator. )arena penjumlahannya dilakukan dengan ounter" maka hasilnya
harus diatur dengan bit plaer" setelah itu dapat disimpan di Aumulator.
b. *umlahkan semua bit &S'!1 dari tiap operand dan jumlahkan hasilnya dengan
yang tersimpan di Aumulator dan simpan hasilnya di Aumulator kembali.
. Lakukan langkah!langkah di atas sampai bit LS' dari tiap operand tersebutselesai dijumlahkan.
Dengan menggunakan algoritma penjumlahan di atas" maka sebelum penjumlahan
sampai bit LS' selesai dilakukan kita telah dapat menggunakan hasil yang
tersimpan di Aumulator" tentu saja dengan sedikit -aktor error. Hal ini sangat
berguna untuk memenuhi tenggat +aktu yang telah ditetapkan" sehingga data yang
disimpan di Aumulator tetap dapat diambil dan digunakan +alaupun proses
komputasi penjumlahan belum selesai dilaksanakan. /ambar ; memperlihatkan
arsitektur penjumlahan &S' (rst bit untuk 1 operand dengan 1 bit data.
egister
.Adder
Aumulator
A '
,
ounter
,ounter pulsa #?
bit synh.binary
ounter$ 'it plaer
1 bit
d4
d1d
dB
d14
d11
.
.
.
e4 e1 e e;
4 bit
4 bit1
1
4 1B
&S' LS'
lok
/ambar ;. Arsitektur penjumlahan multioperand &S'
7/23/2019 algoritma-perkalian
http://slidepdf.com/reader/full/algoritma-perkalian 5/16
(rst bit C1
Algoritma Perkalian Logaritmik &ultioperand
Seperti telah disebutkan sebelumnya" metode ini adalah penggabungan dari kedua
metode yang telah dijelaskan pada subbab .1 dan .. *adi konsepnya adalah
melakukan perkalian untuk banyak operand dengan menggunakan menjumlahkannilai logaritmik dari tiap operand tersebut. )onsepnya didasarkan pada persamaan
#?$ berikut ini>
Log #A5'5...5N$ < LogA=Log'=...=LogN #?$ *adi seara umum ,PU hanya
akan melakukan proses penjumlahan untuk sejumlah operand. Namun untuk
memperepat hasil penjumlahan maka proses penjumlahan yang digunakan bukan
penjumlahan yang kon3ensional" melainkan dengan menggunakan algoritma
penjumlahan mulai dari bit &S' sampai ke bit LS'.
Untuk mendapatkan hasil logaritmik basis dari tiap operand dan
mengembalikannya ke bentuk asal akan digunakan sebuah look up table yang
didalamnya digabungkan dengan konsep segmentasi" sehingga komputer tidak
perlu melakukan proses komputasi untuk menari nilai logaritmik dari suatu
operand tetapi hanya melihat ke dalam tabel lookup yang ada. Dengan demikian
+aktu proses yang dilakukan tidak akan bertambah lama dengan proses untuk
mendapatkan nilai logaritmik dari tiap operand.
Arsitektur dari sistem ini dibatasi untuk operand bit dan dapat melakukan
perkalian untuk operand juga. Dengan kata lain operasi maksimum dari perkalian
yang dapat dilakukan adalah :: yang akan menghasilkan nilai
1.FF14;;:5141B atau antilog 1. Untuk setiap isi register 1 sampai dengan
ookkan dengan LU% nilai logaritmik basis yang telah disediakan. )emudianambil data dari LU% dan masukkan ke dalam register B sampai 1 untuk masing!
masing operand. dari ;.B:?F:. Hal ini berarti maksimum bit data yang
dihasilkan dari perkalian operand bit dengan look up table adalah 1; bit"
dimana bit a+al untuk merepresentasikan bit &S'!nya terletak pada bit ke!n dan
F bit sisanya langsung diletakkan dibelakang bit tersebut" namun untuk hasil yang
sebenarnya setelah dilakukan kon3ersi ke LU% antilog adalah ? bit data. &odel
arsitektur untuk perkalian multioperand dengan -ungsi logaritmik dan &S' (rst bit
dapat dilihat pada gambar ?.
Algoritma untuk perkalian buah operand bit adalah sebagai berikut >. Lakukan algoritma penjumlahan untuk multioperand dengan memulai dari bit
&S' seperti yang telah dijelaskan pada bagian .. 2N%ELL2/EN% S7S%E&S AND
,0N%0L S7S%E&S Seminar Nasional 8So-t ,omputing" 2ntelligent Systems and
2n-ormation %ehnology9 #S22% 44:$ ;!
;. Hasil penjumlahan yang ada pada Aumulator diookkan dengan LU%
antilogaritmik basis untuk mendapatkan nilai yang sebenarnya.
?. Data pada Aumulator diookkan pada LU% antilog
7/23/2019 algoritma-perkalian
http://slidepdf.com/reader/full/algoritma-perkalian 6/16
untuk mendapatkan hasil yang sebenarnya.
egisters ' .
.
.
AdderAumulator
A '
,
ounter
,ounter pulsa
#? bit
synh.binary
ounter$
'it plaer
14 bit
d4
d1
d
d:
d
dF
.
.
.
e4 e1 e
1;bit
1; bit
B
1
4 1
&S' LS'
lok
egisters
A.
.
.
1
LU% A
#Log$
LU% '
#Antilog$
7/23/2019 algoritma-perkalian
http://slidepdf.com/reader/full/algoritma-perkalian 7/16
egister Hasil
? bit
? bit 14 bit
e;
/ambar ?. &odel arsitektur perkalian multioperanddengan -ungsi logaritmik
@ormat untuk LU%!nya sendiri dapat dilihat pada gambar : dan gambar . Dan untuk
mendapatkan nilai!nilai seperti yang terdapat pada LU% digunakan metode
segmentasi. Dengan metode ini operand bit dikon3ert menjadi 14 bit" dimana ;
bit pertama merepresentasikan bit &S' sebagai nilai bilangan bulat dari hasil
logaritmik basis " dan F bit sisanya merepresentasikan nilai mantissanya.
44444444
44444441
44444414
44444411
44444144
11111141
11111114
11111111
11111144
11111411
444 4444444
444 1444444
441 4444444441 1444444
414 4444444
111 1111411
111 1111144
111 1111141
111 1111114
111 1111111
14 bit
LU% A
#Log$
/ambar :. Look up table logaritmik basis
4444444444444 44444444444444441
? bit < 1 digit he5a
4444444444441
4444444444414
4444444444411
7/23/2019 algoritma-perkalian
http://slidepdf.com/reader/full/algoritma-perkalian 8/16
1111111111141
1111111111114
1111111111111
1111111111144
44444444444444411
4444444444444441444444444444444;1
14444444444444F,1
14444444444444FD1
14444444444444FE1
14444444444444F@1
LU% '
#Antilog$
/ambar . Look up table antilogaritmik basis
;. ,0N%0H DAN ANAL2SA )ASUS
'erikut akan diberikan ontoh kasus perkalian berikut analisa perbandingan dari
kedua algoritma tersebut #kon3ensional dan logaritmik$
;.1 )asus 1
egister 1G> 1"";"?":""1"1 #representasikan dalam biner$
1 > 44444441 > 0perand 1
> 44444414 > 0perand ; > 44444411 > 0perand ;
? > 44444144 > 0perand ?
: > 44444141 > 0perand :
> 44444414 > 0perand
F > 44444441 > 0perand F
> 44444441 > 0perand
A >< 1 5 5 ; 5 ? 5 : 5 5 F 5
egister Hasil >< Aumulator #)on3ensional$
Look up table ' #Logaritmik $
;.1.1 Perkalian kon3ensional
%abel 1. Proses perkalian kon3ensional kasus 1
Langkah>2terasi 0perand
A 0perand ' Hasil Aumulator
1> 44444441 44444414 44444414
> 44444414 44444411 44444114
7/23/2019 algoritma-perkalian
http://slidepdf.com/reader/full/algoritma-perkalian 9/16
;> 44444114 44444144 44411444
?> 44411444 44444141 41111444
:> 41111444 44444414 11114444
> 11114444 44444441 11114444
F> 11114444 44444441 11114444
2N%ELL2/EN% S7S%E&S AND ,0N%0L S7S%E&SSeminar Nasional 8So-t ,omputing" 2ntelligent Systems and 2n-ormation %ehnology9
#S22% 44:$
;!;
;.1. Perkalian &ultioperand Dengan @ungsi Logaritmik dan &S' @irst bit Adderr.
%abel . Proses perkalian dengan -ungsi logaritmik dan &S' (st bit adder kasus 1
,lok 0perand
#A dan '$
Aumulator #'$
1
A >
' >
1444444444444
4444444444444
1444444444444
A >
' >
4144444444444
1444444444444
1144444444444;
A >
' >
4414444444444
1144444444444
1114444444444
?
A >
' >
44414444444441114444444444
1111444444444
:
A >
' >
4444144444444
1111444444444
7/23/2019 algoritma-perkalian
http://slidepdf.com/reader/full/algoritma-perkalian 10/16
1111144444444
A >
' >
4444414444444
11111444444441111114444444
F
A >
' >
4444441444444
1111114444444
1111111444444
A >
' >
4444444144444
1111111444444
1111111144444
B
A >
' >
4444444414444
1111111144444
1111111114444
14
A >' >
4444444441444
1111111114444
1111111111444
Hasil dari Aumulator belum dapat dipergunakan langsung tetapi harus dikon3ert
terlebih dahulu ke
bentuk antilog!nya. Pada Aumulator terdapat 1; bit data > 4441111144444" dari
data ini dapat diketahui bah+a bit pertama merepresentasikan bit &S'!nya" yaitu
bit ke!F" dan bit sisanya diletakkan dibelakang bit &S' tersebut sehingga hasilnyamenjadi 11144444 < ?14
Langkah>
2terasi
. Hasil perkalian yang sebenarnya adalah ?4"
jadi ada selisih data yang disebut juga sebagai -aktor
error.
7/23/2019 algoritma-perkalian
http://slidepdf.com/reader/full/algoritma-perkalian 11/16
;. )asus
eg 1G> ::"::"::"::"::"::"::"::
1 > 11111111 > 0perand 1
> 11111111 > 0perand
; > 11111111 > 0perand ;? > 11111111 > 0perand ?
: > 11111111 > 0perand :
> 11111111 > 0perand
F > 11111111 > 0perand F
> 11111111 > 0perand
A >< 1 5 5 ; 5 ? 5 : 5 5 F 5
egister Hasil >< Aumulator #)on3ensional$
Look up table ' #Logaritmik$
;..1 Perkalian )on3ensional
%abel ;. Proses perkalian kon3ensional kasus
0perand A 0perand
'
Hasil Aumulator
1> 11111111 11111111 1111111444444441
> 1111111444444441 11111111
11111141444444141
1111111
;>1111114144444414
11111111
11111111
11111144444441411
111114444444441
?>
1111114444444141
1111114444444441
11111111
1111141144441441111141144444414411
111111
:>
1111141144441441
1111411444444144
11111111
11111111
7/23/2019 algoritma-perkalian
http://slidepdf.com/reader/full/algoritma-perkalian 12/16
11111414444411141
11411444444111411
11141444444441
>
1111141444441114
11141144444411141111141444444441
11111111
11111441444141441
14111414414441411
14141144444114111
11111
F>
1111144144414144
1141114144144414
1114141144444114
11111111
11111111
11111444444114111
14414444144414111
44144444411411111
1144444444441
;.. Perkalian &ultioperand dengan @ungsi Loga!
ritmik dan &S' @irst bit.
%abel ?. Proses perkalian dengan -ungsi logaritmik dan&S' (st bit adder kasus
,lok 0perand
#A dan '$
Aumulator #'$
1
A >
' >
4444444444444
4444444444444
4444444444444
A >
' >
4441444444444
4444444444444
4441444444444
;
7/23/2019 algoritma-perkalian
http://slidepdf.com/reader/full/algoritma-perkalian 13/16
A >
' >
4444114444444
4441444444444
4441114444444
?A >
' >
4444441444444
4441114444444
4441111444444
:
A >
' >
4444444144444
4441111444444
4441111144444
A >
' >
4444444444444
4441111144444
4441111144444
F
A >
' >
44444444444444441111144444
4441111144444
A >
' >
4444444444444
4441111144444
4441111144444
B
A >' >
4444444444444
4441111144444
4441111144444
14
A >
' >
7/23/2019 algoritma-perkalian
http://slidepdf.com/reader/full/algoritma-perkalian 14/16
4444444444444
4441111144444
4441111144444
'erdasarkan look up table" maka didapatkan hasilnya
adalah >11111444444444444444444444444444444444444
44444444444444444444444<@444444444444441
@444444444444441 < 1FF4;;1?41114
Hasil yang sebenarnya adalah >
::
< 1FF14;;?F1B4:
2N%ELL2/EN% S7S%E&S AND ,0N%0L S7S%E&S
Seminar Nasional 8So-t ,omputing" 2ntelligent Systems and 2n-ormation %ehnology9
#S22% 44:$
;!?
;.; Analisa )asus
'erdasarkan kedua kasus yang diujikan" ternyata pada algoritma yang baru
didapatkan error #kesalahan$ yang merupakan selisih dari nilai hasil komputasi
kon3ensional dengan algoritma yang baru. Semakin banyak operand dan semakin
besar data" maka kesalahan yang terjadi juga semakin besar. Untuk lama proses
yang dibutuhkan oleh komputasi perkalian yang dilakukan seara kon3ensional dan
logaritmik harus dihitung dengan melakukan semaam simulasi dengan suatu
program tertentu agar didapatkan hasil yang akurat.
Namun pada paper ini hanya diberikan suatu asumsi atau anggapan" yangkemudian akan dipakai untuk
melakukan perhitungan lama proses perkalian yang dilakukan oleh kedua algoritma
tersebut. Asumsi!asumsi yang digunakan sebagai dasar perhitungan adalah
sebagai berikut >
1. aktu akses untuk menari data pada LU% A dan ' masing!masing adalah 1
lok yle.
. aktu yang dibutuhkan untuk menghitung #melalui ounter$ tiap bit dari
operand adalah 1 lok yle.
;. aktu yang dibutuhkan untuk menjumlahkan buah operand adalah 1 lok
yle #algoritma baru$.?. aktu yang dibutuhkan untuk melakukan perkalian antara dua buah operand
pada algoritma perkalian kon3ensional adalah lok yle.
'erdasarkan asumsi!asumsi yang dikemukakan di atas" maka +aktu yang
dibutuhkan dari setiap proses yang dilakukan oleh kedua algoritma tersebut dalam
melakukan perkalian operan bit adalah sebagai
berikut >
1. Algoritma perkalian kon3ensional> 5 < ? lok yle
7/23/2019 algoritma-perkalian
http://slidepdf.com/reader/full/algoritma-perkalian 15/16
. Algoritma perkalian logaritmik dan &S' (rst bit
a. aktu yang dibutuhkan untuk mengakses LU% A untuk mendapatkan nilai
logaritmik dari operand adalah 5 1 < lok yle.
b. aktu yang dibutuhkan untuk mengakses LU% ' dan mendapatkan nilai antilog
dari operand juga sebanyak lok yle.
. aktu yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan dengan ounter sebanyak14 bit adalah 14 lok yle.
d. aktu yang dibutuhkan untuk melakukan penjumlahan adalah 14 lok yle.
*adi total +aktu yang dibutuhkan untuk melakukan perkalian operand dengan
algoritma ini adalah ; lok yle.
'erdasarkan hasil +aktu yang didapatkan dari perbandingan kedua algoritma di
atas" ternyata algoritma yang baru membutuhkan +aktu akses yang lebih singkat
bila dibandingkan dengan algoritma perkalian kon3ensional. Selain itu pada iterasi
ke! hasil dari Aumulator sudah dapat diambil dan diookkan ke LU% ' untuk
mendapatkan hasilnya bila data tersebut sudah harus tersedia pada +aktu itu.
Namun tentu saja" ada -aktor error yang harus dipertimbangkan.
?. )ES2&PULAN DAN SAAN
?.1 )esimpulan
)esimpulan yang dapat diambil dari pemaparan ini adalah sebagai berikut>
1. Perkalian dengan menggunakan algoritma perkalian dengan logaritmik lebih
epat dan e(sien" karena
hanya membutuhkan proses penjumlahan.
. Ada penambahan +aktu untuk mendapatkan nilai logaritmik dan antilog dengan
mengakses ke LU%yang telah tersedia.
;. Penggunaan LU% masih dapat dimungkinkan untuk operand dengan jumlah bit
data yang tidak terlalu
besar.
?. Pemakaian LU% dapat menghemat +aktu akses untuk mendapatkan hasil
logaritmik dan antilog dibandingkan bila harus didapatkan dengan proses
komputasi.
:. Ada -aktor error yang harus dipertimbangkan dalam algoritma perkaliam
multioperand dengan -ungsi logaritmik dan &'S (rst bit ini.
?. Saran
Saran!saran yang dapat diberikan untuk pengembangan sistem ini adalah>
1. &odel arsitektur yang diberikan dapat dikembangkan untuk N operand dengan n
bit data.
. 'ila tidak ingin memakan memori yang besar dapat digunakan proses komputasi
untuk menari nilai
7/23/2019 algoritma-perkalian
http://slidepdf.com/reader/full/algoritma-perkalian 16/16
logaritmik dan antilogaritmik. Hal ini terutama dilakukan untuk operand dengan
jumlah data yang besar" karena untuk itu dibutuhkan look up table dengan
kapasitas yang besar pula.
;. Perbandingan dan analisis sebaiknya dilakukan dengan menggunakan so-t+are
tertentu untuk melakukan simulasi terhadap kedua algoritma tersebut dengan
berbagai kasus.?. Algoritma ini akan lebih baik bila dikembangkan untuk melakukan error koreksi
dengan tujuan mengurangi error yang terjadi sehingga hasil yang didapat lebih
akurat.
DA@%A PUS%A)A
C1 )uspriyanto" )erlooIa" 7.7." %o+ard Ne+ eal %ime Proessor > %he &ultioperand&S'!@irst eal!%ime Adder" Proeedings o- DSDJ44? Euromiro Symposium on
Digital System Design" ennes!@rane" 2EEE ,omputer Soiety" 44?.
C S. amas+amy." . Si-erd" 8,&0S KLS2 2mplementation o- A Digital Logarithmi
&ultiplier9" Proeedings o- the 2EEE National Aerospae and Eletroni
,on-erene" 3ol 1" pp B1!B?" &ay 1BB
C; )uspriyanto" AndriIal" 8Algoritma Perkalian aktu Nyata Dengan &etoda &S'
@ist 'it!1 Proess #&S'!P1$9.
C? &Laren Dunan"82mpro3ed &ithell!'ased Logarithmi &ultiplier -or Lo+!po+er
DSP Appliations9" Sponsored by ,adene Design Systems 2n. And the
Engineering Physyal Sienes esearh ,ounil #ESP,$