ALGORITMA DIJKSTRA
description
Transcript of ALGORITMA DIJKSTRA
ALGORITMA DIJKSTRA
Kuliah ke 6Strategi Algoritma
Teknik InformatikaUniversitas Ahmad Dahlan
Algoritma Dijkstra diterapkan untuk mencari lintasan terpendek pada graf berarah. Namun, algoritma ini juga benar untuk graf tak berarah. Algoritma Dijkstra mencari lintasan terpendek dalam sejumlah langkah. Algoritma ini menggunakan prinsip greedy. Prinsip greedy pada algoritma dijkstra menyatakan bahwa pada setiap langkah kita memilih sisi yang berbobot minimum dan memasukannya dalam himpunan solusi.
Misalkan sebuah graf berbobot dengan n buah simpul dinyatakan dengan matriks M=[mij], yang dalam hal ini:
mij = bobot sisi (i,j) (pada graf tak berarah mij =mji )
mii = 0mij = ∞ , jika tidak ada sisi dari simpul I ke
simpul jSelain matriks M, juga menggunakan tabel S=[si],
yang dalam hal ini:si = 1, jika simpul i termasuk ke dalam lintasan terpendeksi = 0, jika simpul i tidak termasuk ke dalam
lintasan terpendekdan tabel D=[di], yang dalam hal ini
di = panjang lintasan dari simpul awal a ke simpul i
ContohGraf yang menyatakan beberapa kota di Amerika
Matriks M=
Perhitungan lintasan terpendek dari simpul awal a = 5 ke semua simpul lainnya ditabulasikan sebagai berikut.
Lelaran Simpul yang dipilih
Lintasan S D
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
Inisial - - 0 0 0 0 0 0 0 0 ∞ ∞ ∞ 1500 0 250 ∞ ∞
1 5 5 0 0 0 0 1 0 0 0 ∞ ∞ ∞ 1500 ∞ 250 ∞ ∞
2 6 5,6 0 0 0 0 1 1 0 0 ∞ ∞ ∞ 1250 ∞ 250 1150 1650
3 7 5,6,7 0 0 0 0 1 1 1 0 ∞ ∞ ∞ 1250 ∞ 250 1150 1650
4 4 5,6,4 0 0 0 1 1 1 1 0 ∞ ∞ 2450 1250 ∞ 250 1150 1650
5 8 5,6,8 0 0 0 1 1 1 1 1 3350 ∞ 2450 1250 ∞ 250 1150 1650
6 3 5,6,4,3 0 1 1 1 1 1 1 1 3350 ∞ 2450 1250 ∞ 250 1150 1650
7 2 5,6,4,3,2 0 1 1 1 1 1 1 1 3350 3250 2450 1250 ∞ 250 1150 1650
Jadi, lintasan terpendek dari:5 ke 6 adalah 5,6 dengan jarak = 2505 ke 7 adalah 5,6,7 dengan jarak = 11505 ke 4 adalah 5,6,4 dengan jarak = 12505 ke 8 adalah 5,6,8 dengan jarak = 16505 ke 3 adalah 5,6,4,3 dengan jarak =
24505 ke 2 adalah 5,6,4,3,2 dengan jarak =
32505 ke1 adalah 5,6,8,1 dengan jarak =
3350
CONTOH ALGORITMA DIJKSTRA
Algorima Dijkstra dinyatakan dalam notasi pseudo-code sebagai berikut:
procedure Dijkstra(input m: matriks, a: simpul awal){Mencari lintasan terpendek dari simpul awal a ke
semua simpul lainnya. Masukan: matriks (m) dari graf berbobot G dan simpul awal a. Keluaran: lintasan terpendek dari a ke semua simpul lainnya }
Deklarasis1, s2,…, sn : integerd1, d2,…, dn : integeri, j, k : integer
Algoritma{langkah 0 inisialisasi: }for i ← 1 to n do si ← 0 di ← mai endfor{langkah1:}sa ← 1 {karena simpul a adalah simpul asal lintasan terpendek, jadisimpul a sudah pasti terpilih dalam lintasan
terpendek}da ← ∞ {tidak ada lintasan terpendek dari simpul a ke a}{langkah 2, 3, …, n-1: }for k ← 2 to n-1 do
j ← simpul dengan sj = 0 dan dj minimal sj ← 1b{simpul j sudah terpilih ke dalam lintasan terpendek}
{perbarui table d}for semua simpul i dengan si = 0 do
if dj + mji < di thendi ← dj + mji
endifendfor
endfor
Penerapan Algoritma Dijkstra pada Jaringan Komputer
Jaringan komputer dapat dimodelkan sebagai sebuah graf, dengan setiap simpul menyatakan sebuah komputer/router dan sisi di dalam graf menyatakan saluran komunikasi (sering disebut link). Setiap sisi mempunyai label nilai ( yang disebut bobot). Bobot tersebut dapat menyatakan jarak geografis(dalam km), kecepatan transfer data, waktu pengiriman).
Lanjutan (Penerapan Algoritma Dijkstra pada Jaringan Komputer)
Mencari lintasan terpendek dari router asal ke router tujuan dapat diartikan sebagai menentukan lintasan terpendek dari simpul asal ke simpul tujuan di dalam graf yang merepresentasikan jaringan komputer tersebut. Algoritma Dijkstra adalah algoritma yang banyak digunakan untuk mencari lintasan terpendek.
Referensi • Rinaldi Munir, 2010, Diktat Kuliah Strategi
Algoritma ITB• Gilles Brassard, 1996, Fundamental Of
Algoritmh, Prentice Hall, New Jersey• Cormen et al, 2009, Introduction to
Algorithms : thrid edition, MIT