Alfisol Memiliki Ciri Penting

4
Alfisol memiliki ciri penting: (a) perpindahan dan akumulasi liat di horison B membentuk horison argilik pada kedalaman 23-74 cm, (b) kemampuan memasok kation basa sedang hingga tinggi yang memberikan bukti hanya terjadi pelindian/pencucian sedang, (c) tersedianya air cukup untuk pertumbuhan tanaman selama tiga bulan atau lebih (Soil Survei Staff 1975). Alfisol atau tanah Mediteran merupakan kelompok tanah merah yang disebabkan oleh kadar besi yang tinggi disertai kadar humus yang rendah (Wirjodihardjo 1963). Warna tanah Alfisol pada lapisan atas sangat bervariasi dari coklat abu-abu sampai coklat kemerahan (Tan 2000). Jenis tanah Alfisol memiliki lapisan solum tanah yang cukup tebal yaitu antara 90- 200 cm, tetapi batas antara horizon tidak begitu jelas. Warna tanah adalah coklat sampai merah. Tekstur agak bervariasi dari lempung sampai liat, dengan struktur gumpal bersusut. Kandungan unsure hara tanaman seperti N, P, K dan Ca umumnya rendah dan reaksi tanahnya (pH) sangat tingg Andisols Tanah-tanah yang termasuk dalam ordo tanah ini memiliki sifat yang beragam. Sifat dan ciri utama yang terlihat adalah memenuhi sifat tanah Andik (bobot isi 0,90 g/cm3, Jumlah Alo + 1/2 Feo 2,0 %, dan retensi fosfat 85 %) bertekstur debu dengan variasi sifat di dalam penampang tanah, di antaranya berbatu atau berkerikil. Sebagian besar telah menunjukkan perkembangan dengan ditemukannya horison penciri Kambik.

Transcript of Alfisol Memiliki Ciri Penting

Page 1: Alfisol Memiliki Ciri Penting

Alfisol memiliki ciri penting: (a) perpindahan dan akumulasi liat di horison

B membentuk horison argilik pada kedalaman 23-74 cm, (b) kemampuan

memasok kation basa sedang hingga tinggi yang memberikan bukti hanya

terjadi pelindian/pencucian sedang, (c) tersedianya air cukup untuk

pertumbuhan tanaman selama tiga bulan atau lebih (Soil Survei Staff 1975).

Alfisol atau tanah Mediteran merupakan kelompok tanah merah yang

disebabkan oleh kadar besi yang tinggi disertai kadar humus yang rendah

(Wirjodihardjo 1963). Warna tanah Alfisol pada lapisan atas sangat bervariasi

dari coklat abu-abu sampai coklat kemerahan (Tan 2000). Jenis tanah Alfisol memiliki lapisan solum tanah yang cukup tebal yaitu antara 90-200 cm, tetapi batas antara horizon tidak begitu jelas. Warna tanah adalah coklat sampai merah. Tekstur agak bervariasi dari lempung sampai liat, dengan struktur gumpal bersusut. Kandungan unsure hara tanaman seperti N, P, K dan Ca umumnya rendah dan reaksi tanahnya (pH) sangat tingg

Andisols

Tanah-tanah yang termasuk dalam ordo tanah ini memiliki sifat yang

beragam. Sifat dan ciri utama yang terlihat adalah memenuhi sifat tanah

Andik (bobot isi 0,90 g/cm3, Jumlah Alo + 1/2 Feo 2,0 %, dan retensi

fosfat 85 %) bertekstur debu dengan variasi sifat di dalam penampang

tanah, di antaranya berbatu atau berkerikil. Sebagian besar telah

menunjukkan perkembangan dengan ditemukannya horison penciri Kambik.

Tanah-tanah yang termasuk dalam ordo tanah Andisol tersebar di daerah

sekitar kawasan pegunungan dan perbukitan volkanik di sekitar

pegunungan. Tidak jarang sebaran tanah ini ditemukan juga pada daerah

lembah dan dataran tinggi plato.

Molisol

Tanah-tanah yang termasuk dalam ordo tanah Mollisols merupakan tanah-

Page 2: Alfisol Memiliki Ciri Penting

tanah yang lapisan atasnya memiliki epipedon Molik (berwarna gelap karena

mengandung bahan organik minimal 0,6%, dengan kejenuhan basa sama

atau lebih dari 50% dalam pelarut NH4OAc).

Tanah Vertisol memiliki kapasitas tukar kation dan kejenuhan basa yang tinggi. Reaksi tanah bervariasi dari asam lemah hingga alkaline lemah; nilai pH antara 6,0 sampai 8,0. pH tinggi (8,0-9,0) terjadi pada Vertisol dengan ESP yang tinggi (Munir, 1996).

Vertisol menggambarkan penyebaran tanah-tanah dengan tekstur liat dan mempunyai warna gelap, pH yang relatif tinggi serta kapasitas tukar kation dan kejenuhan basa yang juga relatif tinggi. Vertisol tersebar luas pada daratan dengan iklim tropis dan subtropis (Munir, 1996). tekstur yang relative halus, permeabilitas yang rendah dan pH yang relative tinggi dan status hara yang tidak seimbang merupaka karakteristik Vertisol Warna tua/kelam

Tekstur lempung Struktur atas granuler, struktur bawah gumpal atau pejal Konsistensi liat tinggi Koefisien kembang kerut tinggi Bahan induk adalah batu kapur, batu napal, tuff, endapan aluvial, dan abu vulkanik Topografi agak bergelombang hingga berbukit dengan CH < 2.500 mm/th Solum tanah dalam (+ 75 cm)

Peka terhadap erosi dan bahaya longsor

anah Ultisol memiliki kemasaman kurang dari 5,5 sesuai dengan sifat kimia, komponen kimia tanah yang berperan terbesar dalam menentukan sifat dan ciri tanah umumnya pada kesuburan tanah. Nilai pH yang mendekati minimun dapat ditemui sampai pada kedalaman beberapa cm dari dari batuan yang utuh (belum melapuk). Tanah-tanah ini kurang lapuk atau pada daerah-daerah yang kaya akan basa-basa dari air tanah pH meningkat pada dan di bagian lebih bawah solum (Hakim,dkk. 1986). Problem tanah ini adalah reaksi masam, kadar Al tinggi sehingga menjadi racun tanaman dan menyebabkan fiksasi P, unsure hara rendah, diperlukan tindakan pengapuran dan pemupukan, keadaan tanah yang sangat masam sangat menyebabkan tanah kehilangan kapasitas tukar kation dan kemampuan menyimpan hara kation dalam bentuk dapat tukar, karena perkembangan muatan positif. (Hardjowigeno,1993). Ditandai oleh kejenuhan basa rendah (kurang dari 35% pada kedalaman 1,8 m), Kapasitas Tukat Kation kurang dari 24 me per 100 gram liat, bahan organic rendah sampai sedang, nutrisi rendah dan pH rendah (kurang dari 5,5) (Munir, 1996).

Tanah Alluvial pada proses pembentukannya sangat tergantung dari bahan induk asal tanah dan topografi, punya tingkat kesuburan yang bervariasi dari rendah sampai tinggi, tekstur dari sedang hingga kasar, serta kandungan bahan organic dari rendah sampai tinggi dan pH tanah berkisar masam, netral, sampai alkalin, kejenuhan basa dan kapasitas tukar kation juga bervariasi karena tergantung dari bahan induk (Hardjowigeno, 1985).

Page 3: Alfisol Memiliki Ciri Penting

Alluvial atau Inceptisol memiliki pH yang sangat rendah  yaitu kurang dari 4, sehingga sulit untuk dibudidayakan. Alluvial atau Inceptisol yang bermasalah adalah sulfaquepts yang mengandung horizon sulfuric ( cat clay ) yang sangat masam (Munir, 1996). anah Alluvial memperlihatkan awal perkembangan biasanya lembab atau basa selama 90 hari berturut-turut. Umumnya mempunyai lapisan kambik, karena tanah ini belum berkembang lanjut dan kebanyakan tanah ini cukup subur. Alluvial atau Inceptisol merupakan tanah-tanah yang memiliki epipedon dan okrik, horizon albik (Hardjowigeno, 1995). Sarief (1987) menyatakan bahwa tanah Aluvial berwarna kelabu sampai kecoklat-coklatan. Tekstur tanahnya liat atau liat berpasir, mempunyai konsistensi keras waktu kering dan teguh pada waktu lembab. Kandungan unsur haranya relatif kaya dan banyak tergantung pada bahan induknya. Reaksi tanahnya dari asam, netral sampai basa. Vegetasi kebanyakan lumut yang tumbuh rendah. Tumbuhan tumbuh dengan lambat, Tanah Alluvial berwarna kelabu muda bersifat fisik keras dan pijal jika kering dan lekat jika basah. Kaya akan fosfot yang mudah larut dalam sitrat 2% mengandung 5% CO 2

dan tepung kapur yang halus dan juga berstruktur pejal yang dalam keadaan kering dapat pecah menjadi fragmen berbetuk persegi sedang sifat kimiawinya sama dengan bahan asalnya

Inceptisol adalah tanah – tanah yang dapat memiliki epipedon okhrik dan horison albik seperti yang dimiliki tanah entisol juga yang menpunyai beberapa sifat penciri lain ( misalnya horison kambik) tetapi belum memenuhi syarat bagi ordo tanah yang lain. tekstur lebih halus dari pasir geluhan dengan beberapa mineral lapuk dan kemampuan manahan kation fraksi lempung ke dalam tanah tidak dapat di ukur. Kisaran kadar C organik dan Kpk dalam tanah inceptisol sangat lebar dan demikian juga kejenuhan basa. Inceptisol dapat terbentuk hampir di semua tempat kecuali  daerah kering mulai dari kutup sampai tropika.