Aldrin petisida golongan orgaoklorin yang sangat berbahaya

11
ALDRIN ALDRIN 1. N a m a. 1.1. Golongan. Halogen, alisiklik 1.2. Sinonim / Nama Dagang. 1,4:5,8-Dimethanonaphthalene, 1,2,3,4,10,10-hexachloro-1,4,4A,5,8, 8A -hexahydro-,( 1 alpha, 4alpha, 4A beta, 5 alpha, 8 alpha, 8A beta)-; 1,4:5,8-Dimethanonaphthalene 1,2,3,4,10,10-Hexachloro-1,4,4A,5,8,8A- hexahydro-,endo,exo-; 1,2,3,4,10,10-hexachloro-1,4,4A,5,8, 8A - hexahydro-1,4:5,8-Dimethanonaphthalene; ( 1R,4S,4AS,5S,8R,8AR) 1,2,3,4,10,10-Hexachloro-1,4,4a,5,8,8A-hexahydro-1,4,5,8-dimethano naphthalene; 1,2,3,4,10,10-hexachloro-1,4,4A,5,8,8A-hexahydro-exo- 1,4-endo-5,8dimethanonaphthalene; (1alpha,4alpha,4A beta, 5alpha, 8alpha, 8Abeta)-1,2,3,4,10,10-hexachloro-1,4,4A,5,8, 8A -hexahydro-, 1,4:5,8-Dimethanonaphthalene; Endo,exo1,2,3,4,10,10-hexachloro- 1,4,4A,5,8, 8A -hexahydro-1,4:5,8-Dimethanonaphthalene; HHDN; Octalene. 1.3. Nomor Identifikasi. Nomor OHS Nomor CAS Nomor EU ( EINECS ) Nomor EU Index ENT 15949 RCRA PO04 STCC 4921403 : 00520 : 309 – 00 - 2 : 206 – 215 - 8 : 602 – 048 – 00 - 3 2. Sifat Fisika Kimia. 2.1. Nama bahan Aldrin 2.2. Deskripsi Kristal tidak berwarna dan tidak berbau; berat molekul 364,93; titik didih pada 2 mmhg 293ºF (145ºC ); titik lebur 219F(104 ºC ); tekanan uap pada@20 ºC 0,000075 ; Kerapatan relative (air=1) 1,70; kelarutan

description

pestisida golongan organoklorin yang sangat berbahaya, mampu berakumulasi dalam tubuh dan sulit terurai di lingkungan. Pestisida organoklorin ini sudah dilarang penggunaanya oleh petani untuk membunuh hama.

Transcript of Aldrin petisida golongan orgaoklorin yang sangat berbahaya

  • ALDRIN

    ALDRIN

    1. N a m a.

    1.1. Golongan. Halogen, alisiklik

    1.2. Sinonim / Nama Dagang. 1,4:5,8-Dimethanonaphthalene, 1,2,3,4,10,10-hexachloro-1,4,4A,5,8, 8A -hexahydro-,( 1 alpha, 4alpha, 4A beta, 5 alpha, 8 alpha, 8A beta)-; 1,4:5,8-Dimethanonaphthalene 1,2,3,4,10,10-Hexachloro-1,4,4A,5,8,8A-hexahydro-,endo,exo-; 1,2,3,4,10,10-hexachloro-1,4,4A,5,8, 8A -hexahydro-1,4:5,8-Dimethanonaphthalene; ( 1R,4S,4AS,5S,8R,8AR) 1,2,3,4,10,10-Hexachloro-1,4,4a,5,8,8A-hexahydro-1,4,5,8-dimethano naphthalene; 1,2,3,4,10,10-hexachloro-1,4,4A,5,8,8A-hexahydro-exo-1,4-endo-5,8dimethanonaphthalene; (1alpha,4alpha,4A beta, 5alpha, 8alpha, 8Abeta)-1,2,3,4,10,10-hexachloro-1,4,4A,5,8, 8A -hexahydro-, 1,4:5,8-Dimethanonaphthalene; Endo,exo1,2,3,4,10,10-hexachloro-1,4,4A,5,8, 8A -hexahydro-1,4:5,8-Dimethanonaphthalene; HHDN; Octalene.

    1.3. Nomor Identifikasi.

    Nomor OHS Nomor CAS

    Nomor EU ( EINECS ) Nomor EU Index

    ENT 15949 RCRA PO04 STCC 4921403

    : 00520 : 309 00 - 2 : 206 215 - 8 : 602 048 00 - 3

    2. Sifat Fisika Kimia.

    2.1. Nama bahan Aldrin

    2.2. Deskripsi

    Kristal tidak berwarna dan tidak berbau; berat molekul 364,93; titik didih pada 2 mmhg 293F (145C ); titik lebur 219F(104 C ); tekanan uap pada@20 C 0,000075 ; Kerapatan relative (air=1) 1,70; kelarutan

  • dalam air pada @ 20C 0,027 ppb; nilai ambang batas bau ( dalam air ) 0,017 mg/kg. Larut dalam acetone, benzene, xylene, ketone, ester, paraffin, pelarut aromatik, pelarut halogen Sedikit larut dalam alkohol .

    2.3. Frasa resiko, Frasa keamanan dan Tingkat bahaya

    Peringkat NFPA ( Skala 0-4 ) : Kesehatan 4 = tingkat keparahan sangat tinggi Kebakaran 0 = tidak dapat terbakar Reaktivitas 0 = tidak reaktif Carc. Cat3, R 40 Risiko karena pengaruh yang tidak dapat balik N, R 50 53 R 50 = sangat beracun bagi organisme perairan R 51 = beracun bagi organisme perairan R 52 = berbahaya bagi organisme perairan. R 53 = dapat menyebabkan efek merusak jangka panjang dilingkungan perairan. T,R 24/25 48/24/25 R 24 / 25 = beracun bila bersinggungan / kontak dengan kulit, dan

    tertelan R 48/24/25 = beracun : berbahaya karena kerusakan serius pada

    kesehatan akibat pemaparan jangka panjang melalui persinggungan/kontak dengan kulit dan jika tertelan.

    S22 = awas berbahaya, jangan sampai terhirup. S45 = jika terjadi kecelakaan atau jika anda tidak sehat, jika Memungkinkan segera bawa ke dokter/ rumah sakit. S 60 = bahan ini wadahnya harus dibuang sebagai limbah berbahaya S 61 = hindari pembuangan ke lingkungan

    2. Penggunaan. Insektisida

    3. Identifikasi Bahaya.

    4.1. Risiko utama dan sasaran organ. Bahaya utama terhadap kesehatan potensial fatal bila kontak dengan kulit atau tertelan . Organ sasaran : sistem saraf pusat

  • 4.2. Rute paparan. 4.2.1. Paparan jangka pendek.

    Terhirup. Efek sama seperti yang dilaporkan bila tertelan jangka pendek, kejang. Kontak dengan kulit. Efek sama seperti yang dilaporkan bila tertelan jangka pendek, kejang, kematian Kontak dengan mata. Tidak tersedia informasi Tertelan .

    Mual, muntah, sakit kepala, pusing, kerusakan hati, mempengaruhi kesuburan ( reproduksi ), kejang, koma, kematian.

    4.2.2. Paparan jangka panjang.

    Terhirup. Sama seperti yang dilaporkan paparan jangka pendek, mual, muntah, sakit kepala, pusing.

    Kontak dengan kulit. Sama seperti yang dilaporkan paparan jangka pendek Kontak dengan mata Tidak tersedia informasi Tertelan : Sama seperti yang dilaporkan bila terpapar lewat route lain, telinga berdenging

    5. Stabilitas dan Reaktivitas. Reaktiitas : stabil pada temperature dan suhu normal Kondisi yang harus dihindari : : hindari panas, api / percikan dan sumber api yang lain. Wadah dapat pecah atau meledak bila dipanaskan. Tancampurkan : asam dan oksidator, logam, bahan yang mudah terbakar. Aldrin

    Dengan katalisator asam : dapat bereaksi Dengan oksidator asam : dapat bereaksi

  • Dengan logam aktif : dapat bereaksi Dengan konsentrasi asam mineral : dapat bereaksi Dengan oksidator kuat : dapat memicu bahaya kebakaran dan ledakan Dengan Phenol : dapat bereaksi Bahaya peruraian : produk dekomposisi thermal : halide asam, klorine, carbon oksida Polymerisasi : tidak terpolymerisasi

    6. Penyimpanan.

    Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang undangan dan standard yang berlaku.

    Simpan terpisah dengan bahan bahan yang tancampurkan. Jauhkan dari jangkauan anak anak Simpan ditempat sejuk dan kering Simpan di tempat berventilasi baik Simpan diluar ruangan atau dalam ruangan yang terpisah

    7. Toksikologi.

    7.1. Toksisitas Data pada manusia : TDLo oral manusia 14 mg/kg; LDLo oral-anak anak 1250 ug/kg Data pada binatang : LD50 oral-tikus 39 ug/kg; LD50 kulit-tikus 98 mg/kg; LD50 intraperitonial-tikus 150 mg / kg LD50 isc-tikus 62 mg/kg; LD50 oral-mencit 44 mg/kg; LD50 intraperitonial-mencit 50 mg/kg; LD50 iv-mencit 21 mg/kg; LD50 intracerebral-mencit 4 mg/kg; LD50 oral-anjing 65 mg/kg; LD50 intraperitonial-anjing 1999 mg/kg; LD50 oral-kucing 15 mg/kg; LDLo kulit-tikus 75 mg/kg; LD50 oral-marmut 33 mg/kg; LD50 oral-tupai 100 mg/kg; LD50 oral-burung dara 56200 ug/kg; LD50 oral-ayam 10 mg/kg; LD50 oral-burung puyuh 42100 ug/kg; LD50 oral-itik 520 mg/kg; LD50 oral-burung liar 7200 ug/kg; LCLo inhalasil-tikus/4 jam 5800 ug/m3, TDLo oral-tikus. Intermitten 9100 ug/kg/26 minggu; TDLo oral-tikus, continue 109 mg/kg/2 tahun; TDLo oral-tikus, continue 348 mg/kg/58 hari; TDLo im-tikus, intermitten 290 mg/kg/58 hari; TDLo oral-anjing, intermitten 81120 ug/kg/68 minggu; TDLo oral-kucing, intermitten 91500 ug/kg/61 hari Tambahan data : Dalam penelitian tiga generasi tikus ( pemaparan kronik ), merangsang angka kehamilan dan observasi dengan diet 12,5 ppm dan 25 ppm

  • meningkatkan angka kematian anak anjing cukup tinggi. Observasi pada tikus dengan 25 ppm berat hati meningkatkan dan pertukaran sel hatimenurun. Penelitianpada anjing yang makan aldrin 0,02 dan 0,06 mg/kg/hari selama satu tahun dilaporkan menurunkan parenchymatous hati dan ginjal. Dalam penelitian yang lain observasi pada mencit menunjukkan neoplasm hati yang membahayakan dan tumor thyroid pada tikus

    7.2. Data Tumorigenik TDLo oral-tikus, kontinue 200 mg/kg/2 tahun; TDLo oral-mencit, intermitten 270 mg/kg/80 minggu; TDLo oral-mencit, intermitten 540 mg/kg/80 minggu; TDLo oral-tikus, kontinue 188 mg/kg/2 tahun.

    7.3. Data Mutagenik

    Mutasi mikroorganisme-Saccharomyces cerevisae 5 ppm (-S9 ); Sintesa DNA yang tidak terdaftar-fibrolast manusia 1 umol/L; Inhibisi DNA lymphocyt, manusia 100 mg/L; Inhibisi DNA-lymphocyt, manusia 100 mg/L; Analisis sitogenetika-lymphocyt, manusia 19125 ug/L; Analisis sitogenetika-leukosit, manusia 19125 ug/L; Keruskan DNA hati, tikus 300 umol/L; Inhibisi DNA cell type dari tikus 100 mg/L; Analisis sitogenetika-intraperitonial, tikus 9560 ug/kg; Sintesis DNA yg tidak terdaftar oral mencit 11 uml/kg; sistem test mutasi yang lain oral, mencit 10 mg/kg; Analisis sitogenetika-intraperitonial, mencit 9650 ug/kg; Analisis sitogenetika-oral, mencit 13 mg/kg; Test mikronukleus-intraperitonial, ikan lain2 3000 ppm

    7.4. Data Reproduksi TDLo intraperitonial-tikus jantan 1950 mg/kg/13 hari; TDLo sc-tikus sebelum hamil, kontinue 10 mg/kg/2 hari; TDLo sc-tikus setelah hamil, kontinue 21 mg/kg/21 hari; TDLo oral-mencit hamil, kontinue 25 mg/kg/9 hari; TDLo oral-anjing ( 44 minggu sebelum hamil ), kontinue 25 mg/kg/9 hari, TDLo oral-anjing ( 44 minggu sebelum hamil ), kontinue 73 mg/kg/1-8 minggu; TDLo oral-tupai hamil, kontinu 50 mg/kg/7 hari.

    7.5. Data tambahan Mungkin menembus plasenta

    7.6. Informasi Ekologi

    Toksisitas pada ikan : LC50/96 jam ( angka kematian ) walking catfish ( Clarias batrachus ) 1,2 ug/L Toksisitas pada Invertebrata : EC50/48 jam (imobilisasi ) water flea ( Daphnia pulex ) 28 ug/L Toksisitas untuk lingkungan : sangat toksik untuk kehidupan diperairan

  • 8. Efek Klinis.

    8.1. Keracunan akut. Terhirup.: Aldrin :.Dilaporkan seorang meninggal dunia karena terpapar secara inhalasi. Aldrin adalah pestisida dari klorinasi cyclodiene. Pestisida ini diserab melalui paru paru dan dapat mempengaruhi sistem saraf pusa, termasuk kejang, seperti yang diterangkan dalam penelanan akut. Dalam kasus terpapar dalam jangka waktu yang lama, dapat terjadi kopnvulsi tanpa gejala awal. Diamati susunan EEG abnormal, perubahan susunan EEG terlihat dalam satu minggu atau sebulan, sementara gejala keracunan yang lain tidak terlihat.

    Kontak dengan kulit Aldrin : Dermatitis karena paparan Aldrin jarang terjadi, namuin, dilaporkan satu kasus dermatitis erythematobullous akut. Dosis letal pada kelinci melalui absorbsi kulit adalah 15 mg/kg. Pestisida klorinasi cyclodiena diserab melalui kulit dan dapat mempengaruhisistem saraf pusat termasuk kejang, efek bila tertekan akut. Dalam kasus terpapar dalam jangka panjang, terjadi kejang tanpa gejala awal. Diamati susunan EEG abnormal, perubahan susunan EEG terlihat dalam satu minggu atau sebulan, sementara gejala keracunan yang lain tidak terlihat. Kontak dengan mata. Aldrin : Tidak tersedia data

    Tertelan.

    Aldrin :Hyperexcitabilitas, ataxia, collaps dan koma seperti yang diuraikan bila keracunan fatal. Efek lain yang dilaporkan termasuk hematuria, albuminuria, azotemia dan kejang. Gejala pestisida klorinasicyclodiene termasuk sakit kepala, mual, muntah, malaise, pusing, twitching, myolonic jerking, seizure, dan cardiac dysrhytmias. Dalam kasus terpapar dalam jangka waktu yang lama, dapat terjadi kejang tanpa gejala awal. Karena anoxia atau cardiac arrest disertai gagal pernapasan dapat menyebabkan kematian. Gejala nephrophaty toksik dan hepatitis toksik dapat meningkat. Diamati susunan EEG abnormal, perubahan susunan EEG terlihat dalam satu minggu atau sebulan, sementara gejala keracunan yang lain tidak terlihat. Observasi pada tupai hamil yang makan 50 mg/kg, insiden yang berat adalah kematian janin, congenital animalies dan menghambat pertumbuhan. Congenital anomalies juga terjadi pada mencit hamil yang makan aldrin 25 mg/kg.

  • 8.2. Keracunan kronik. Terhirup.

    Aldrin: Paparan yang berulang dan dalam jangka waktu yang lama menyebabkan pekerja sakit kepala, pusing, mual, muntah. Paparan dalam jangka waktu yang lama pada wanita hamil dapat meningkatkan resiko premature. Paparan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan pestisida klorinasi cyclodiene terakumulasi dalam darah, dapat dengan gejala yang lebih awal atau muncul tiba tiba seperti diterangkan dalam penelanan akut. Kontak dengan kulit.

    Aldrin : Paparan yang berulang dan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkann pestisida klorinasi cyclodiene terakumulasi dalam darah, dapat dengan gejala yang lebih awal atau muncul tiba tiba seperti diterangkan dalam penelanan akut. . Kontak dengan mata

    Aldrin : Tidak tersedia data Tertelan Aldrin : Paparan yang berulang dan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan gejala seperti yang diuraikan pada keracunan akut. Dalam satu kasus penelanan berulang dari pengobatan aldrin dengan jumlah yang sama, efek lain adalah merangsang kejang kejang myoclonic, juga dilaporkan perubahan EEG, ingatan hilang, konsentrasi berkurang, pandangan bias cahaya dan tinitus

    9. Pertolongan pertama.

    9.1. Terhirup. Jika aman memasuki area, jauhkan korban dari tempat paparan, bila perlu gunakan kantong masker berkatup atau peralatan serupa untuk melakukan pernapasan buatan ( pernapasan penyelamatan ). Pertahankan suhu tubuh agar tetap normal Segera bawa kerumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

    9.2. Kontak dengan kulit. Segera lepaskan pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Mungkin diperlukan pernapasan buatan ( pernapasan penyelamatan ) Bilaslah dengan lembut bagian kulit yang tercemar dengan air dan sabun sampai tidak ada lagi bahan yang tersisa ( 15 20 menit ) . Bila perlu segera bawa kerumah sakit atau fasilitas kesehatan yang terdekat.

  • 9.3. Kontak dengan mata. Segera bilas mata pasien dengan air atau larutan garam fisiologis sekurang kurangnya satu liter air tiap mata, dan sekali kali buka kelopak mata bagian atas dan bawah sampai tidak ada lagi bahn kimia yang tersisa.Segera bawa korban ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat..

    9.4. Tertelan. Segera hubungi sentra informasi keracunan atau dokter yang terdekat. Jangan sampai membuat pasien yang tidak sadar menjadi muntah. Jika pasiennya muntah, jaga posisi kepala pasien lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Jika penderita tidak sadar, miringkan kepala menghadap kesamping. Segera bawa pasien kerumah sakit terdekat atau fasilitas kesehatan lainnya.

    10. Penatalaksanaan.

    10.1. Stabilisasi a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk

    menjamin pertukaran udara. b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan, yaitu memperbaiki fungsi

    ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida, Bila terinhalasi disarankan berika oksigen

    c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.

    10.2. Dekontaminasi

    a. Dekontaminasi mata

    Dilakukan sebelum membersihkan kulit : - Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan

    miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya. - Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan

    sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% perlahan selama 15-20 menit.

    - Hindari bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya. - Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit. - Jangan biarkan pasien menggosok matanya. - Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera kirim/konsul

    ke dokter mata.

    b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)

    - Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat. - Cuci segera bagian kulit yamg terkena dengan air mengalir air

    dingin atau hangat dan sabun minimal 10 menit.

  • - Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok.

    - Lepaskan pakaian, arloji dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.

    - Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya.

    - Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.

    c. Dekontaminasi gastro intestinal. Bila tertelan, pertimbangkan kumbah lambung, arang aktif dan pemberian oksigen. Hindari lemak. Kumbah lambung : dapat dilakukan segera setelah bahan tertelan, Atau untuk korban yang koma atau beresiko kejang. Lindungi jalan napas pasien dengan dengan posisi dengan posisi / letak trendelenburg dan left l;ateral decubitus position atau dengan cuffedendotracheal intubation. tegak Arang aktif / katartika : minumkan arang aktif dalam air atau campurkan dengan larutan garam katartika atau sorbitol. Dianjurkan 30 gr arang aktif dalam 240 ml pelarut. Umumnya kadar arang aktif adalah 30 100 gr untuk dewasa dan 15 sampai 30 gram untuk anak anak ( 1 sampai 2 gr / kg BB untuk bayi ).

    11. Batas paparan dan alat pelindung diri.

    Batas paparan. Aldrin : 0,25 mg/m3 OSHA TWA (kulit) 0,25 mg/m3 ACGIH TWA ( kulit ) 0,25 mg/m3 NIOSH rekomendasi TWA 10 jam ( kulit ). 0,25 mg/m3 DFG MAK TWA ( total partikel )( kulit ) 0,25 mg/m3 DFG MAK Ventilasi : sediakan sistem ventilasi penyedot udara setempat atau sistem ventilasi proses tertutup. pastikan memenuhi batas paparan yang sudah ditentukan. Perlindungan mata : gunakan kacamata pengaman tahan percikan bahan kimia. Sediakan keran pencuci mata keadaan darurat (emergency eye wash fountain) dan semprotan air deras (quick drench shower) di area kerja. Pakaian : gunakan pakaian yang tahan bahan kimia Sarung tangan : gunakan sarung tangan yang tahan bahan kimia

  • Respirator : Respirator menggunakan konsentrasi maksimum seperti yang dianjurkan NIOSH dan OSHA. Setiap alat pernapasan serba lengkap memiliki pelindung wajah lengkap yang dioperasikan dalam suatu mode tekanan negatif atau tekanan positip lainnya Setiap respirator pemasok udara dengan perlindungan wajah lengkap yang dioperasikan dalam suatu mode tekanan negatif atau tekanan positip lain digabung dengan pasokan pelepas terpisah Pelepasan : Setiap respirator pembersih udara memiliki perlindungan wajah lengkap , kantong uap organik dan penyaring partikel efesiensi tinggi. Setiap type pelepasan tersedia alat pernapasan serba lengkap Untyuk konsentrasi yang tidak diketahui atau sangat berbahaya bagi kehidupan dan kesehatan : Setiap respirator pemasok udara dengan perlindungan wajah lengkap yang dioperasikan dalam suatu mode tekanan negatif atau tekanan positip lain digabungkan dengan pasokan pelepas terpisah ( separate escape supply ). Setiap alat pernapasan serba lengkap yang memiliki pelindung wajah lengkap.

    12. Manajemen pemadam kebakaran. Bahaya ledakan dan kebakaran : berbahaya kebakaran kering. . Campuran debu dalam udara dapat tyerbakar atau meledak. Media pemadaman : bahan kimia kering biasa, busa dan air .

    Pemadaman api : pindahkan wadah dari daerah api, bila hal ini mungkin dilakukan tanpa resiko. Padamkan api yang besar dari lokasi yang terlindung atau dari jarak yang aman. Menjauhlah dari tangki terakhir. Bendung / tampung tumpahan untuk dimusnahkan. Gunakan media pemadam api yang tepat disekitar api. Cegah terhirupnya bahan atau produk hasil kebakaran. Bertahanlah ditempat sesuai arah angin dan menghindarlah dari tempat yang lebih rendah

    13. Manajemen tumpahan. Tumpahan ditempat kerja : Jangan menyentuh tumpahan bahan. Hentikan bocoran jika dapat dilakukan tyanpa resiko. Hilangkan uap dengan menggunakan semprotan air. Tumpahan sedikit : serap dengan pasir atau bahan lain yang tidak mudah terbakar. Kumpulkan bahan yang tertumpah dan bersama absorben masukkan kedalam wadah yang cocok untuk dimusnahkan.

  • Tumpahan kering sedikit : pindahkan container dari area tumpahan ketempat yang aman Tumpahan yang banyak :bendung / tampung untuk kemudian dimusnahkan, Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Isolasi daerah yang berbahaya dan dilarang masuk. Ventilasilah ruang tertutup sebelum dimasuki.

    14. Daftar Pustaka.

    OHS MDL Information System, INC, 1997 Farm Chemical Handbook, Vol 80, Meiter Publishing Company, 1994, p.

    C354 CDS Tomlin, The Pesticide manual, British Crop Protection Council, Edisi

    Inc, International health care Series, volume 94

    Susan Budavari, The Merck Index, An Encyclopedia of Chemical Drugs, and Biologicals, Thirteenth Edition. Merc Co, INC NJ, USA, 2001, p.64,

    Richard J. Lewis, Sr, 1993, Condensed Chemical Dictionary, 12th Edition, Van Nostrand Reinhold, New York, 1993 page.47.