Albert Bandura

9
2.2 TEORI KOGNITIF ALBERT BANDURA 2.2.1 Sejarah Albert Bandura Albert Bandura berasal dari Alberta, Kanada. Beliau merupakan seorang dari 20 murid di SMA yang hanya memiliki 2 tenaga pengajar. Selama musim panas setelah lulus beliau mengambil pekerjaan konstruksi di padang gurun Yukon Territory, meratakan jalan di Alaska. Ini adalah pengalaman hebat untuk seorang anak muda yang pintar dan berintuisi tajam. Bandura lulus dari Universitas British Columbia di Vancouver sebagai sarjana dan memperoleh gelar Ph. D dari Universitas Lowa pada tahun 1952. Setahun di Wichita, Kansas, Guidance Center, Bandura masuk Stanford University, dimana dia menghabiskan seluruh karier akademiknya di sana. Di Stanford, Bandura mula meneliti proses interaktif dalam psikoterapi dan juga meneliti pola keluarga yang menimbulkan keagresifan anak. Seperempat abad terakhir, Bandura memusatkan pemerhatiannya kepada “proses diri”, iaitu proses berpikir yang berisi tujuan personal, evaluasi diri, dan keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri untuk bertindak (1977, 1997). Bandura telah menerima sejumlah penghargaan ilmiah terkenal. Pada tahun 1973, beliau terpilih sebagai presiden APA. Pada tahun 1982 dia menerima Distinguished Scientific Contribution Award untuk keteladanannya sebagai periset, guru, dan teoritikus. Bandura juga terkenal dengan humoris yang sering dihubungkan dengan dirinya sendiri. Dia suka menikmati makanan enak dan

description

pedagogi

Transcript of Albert Bandura

Page 1: Albert Bandura

2.2 TEORI KOGNITIF ALBERT BANDURA

2.2.1 Sejarah Albert Bandura

Albert Bandura berasal dari Alberta, Kanada. Beliau merupakan seorang dari 20

murid di SMA yang hanya memiliki 2 tenaga pengajar. Selama musim panas setelah lulus

beliau mengambil pekerjaan konstruksi di padang gurun Yukon Territory, meratakan

jalan di Alaska. Ini adalah pengalaman hebat untuk seorang anak muda yang pintar dan

berintuisi tajam.

Bandura lulus dari Universitas British Columbia di Vancouver sebagai sarjana

dan memperoleh gelar Ph. D dari Universitas Lowa pada tahun 1952. Setahun di Wichita,

Kansas, Guidance Center, Bandura masuk Stanford University, dimana dia menghabiskan

seluruh karier akademiknya di sana. Di Stanford, Bandura mula meneliti proses

interaktif dalam psikoterapi dan juga meneliti pola keluarga yang menimbulkan

keagresifan anak. Seperempat abad terakhir, Bandura memusatkan pemerhatiannya

kepada “proses diri”, iaitu proses berpikir yang berisi tujuan personal, evaluasi diri, dan

keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri untuk bertindak (1977, 1997). Bandura telah

menerima sejumlah penghargaan ilmiah terkenal. Pada tahun 1973, beliau terpilih sebagai

presiden APA. Pada tahun 1982 dia menerima Distinguished Scientific Contribution

Award untuk keteladanannya sebagai periset, guru, dan teoritikus. Bandura juga terkenal

dengan humoris yang sering dihubungkan dengan dirinya sendiri. Dia suka menikmati

makanan enak dan pernah memimpin satu grup psikolog ke kota New Orlean untuk

menelaah kota tersebut sebagai tempat pertemuan tahunan APA.

2.2.2 Prinsip Belajar Albert Bandura

Teori kognitif-sosial dimulai dengan kerja klinis Albert Bandura dengan pesakit

yang fobia ular. pesakit yang fobia ular membayangkan mereka memegang ular

tanpa menimbulkan kesan buruk kerana fobia terhadap ular. Pemerhatian terhadap pesakit fobia

akan ular dianggap terapi yang lebih efektif dibandingkan dengan memberikan persuasi

dan mengobservasi individu yang tidak fobia ular. Seiring dengan perkembangan teori

Page 2: Albert Bandura

Bandura, teori ini kemudian mengklafikasikan beberapa faktor sosial dan kognitif dalam

mempengaruhi belajar. Termasuk di dalamnya pengaruh media terhadap nilai, sikap,

gaya perilaku individu. Teori kognitif-sosial Bandura berusaha menjelaskan belajar

secara natural. Bukan berdasarkan praktik laboratorium tetapi berdasarkan lingkungan

sosial yang banyak memberikan kesempatan bagi individu untuk mendapatkan

keterampilan dan kemampuan melalui pemerhatian dari lingkungan. Oleh itu, Bandura

memasukkan tiga faktor yang pertama kali diusulkan oleh Kurt Lewin, seorang psikolog

Jerman, dalam penjelasannya tentang belajar. Faktor tersebut adalah perilaku (B-

behavior), lingkungan (E-environment), dan kejadian internal yang mempengaruhi

persepsi dan aksi (P-person).

Terdapat tiga sebab yang menyokong teori kognitif-sosial Bandura. Pertama,

proses belajar memerlukankan pemrosesan kognitif dan pengambilan keputusan oleh

pembelajar. Kedua, belajar berhubung kait antara tiga relasi, iaitu lingkungan faktor

personal dan perilaku. Ketiga, belajar membuahkan akuisisi kode verbal dan visual

dari perilaku yang mungkin atau tidak mungkin dilakukan di masa depan.

2.2.3 Komponen Belajar

i. Model behavioral

Perilaku yang diamati merupakan komponen esensial dalam belajar dengan latar

naturalistik. Fungsi utama dari model behavior adalah mentransmisikan informasi kepada

pengamat melalui:

Menjadi petunjuk bagi perilaku yang sama dengan orang lain.

Memperkuat atau melemahkan sikap menahan diri dari pemelajar terhadap

pelaksanaan perilaku tertentu.

Menunjukkan pola perilaku baru.

Page 3: Albert Bandura

Karakteristik model yang mempengaruhi reaksi pengamat terhadap model adalah:

Atribusi model

Tingkat ketidakpastian terhadap arah tindakan tertentu

Tingkat penguatan yang ada di dalam situasi

ii. Konsekuensi perilaku

Teori kgnitif-sosial mendefinasikan tiga jenis konsekuensi yang mempengaruhi

perilaku. Jenis pertama, konsekuensi yang mewakili, diasosiasikan dengan perilaku yang

diperhati. Contohnya, guru memujuk anak muridnya yang berbagai perangai dengan

rakan semejanya, dan anak murid yang melihat situasi ini merasakan perasaan yang

positif. Jenis kedua, konsekuensi langsung, merupakan hasil langsung yang dimunculkan

oleh perilaku imitative selanjutnya dari si pemerhati. Jenis ketiga, merupakan

konsekuensi yang diatur sendiri oleh pengamat untuk perilaku imitatifnya.

iii. Proses Internal Pemelajar

Proses belajar berperanan penting dalam belajar. Kemampuan belajar untuk mengodekan

dan menyimpan pengalaman ke dalam bentuk simbolik dan untuk merepresentasikan

konsekuensi masa depan dalam pikiran merupakan hal yang penting untuk perolehan dan

perubahan perilaku manusia.

iv. Peran ketangguhan Diri

Keyakinan dan ketangguhan diri adalah keyakinan pelajar tentang kapabilitasnya

untuk berjaya mengelola situasi yang mungkin mencipta elemen baru atau yang tidak

dapat diprediksi. Keyakinan akan ketangguhan diri melibatkan penilaian diri dan bukan

sebuah tindakan yang tetap.

Empat jenis pengaruh yang memberikan kontribusi pada keyakinan ketangguhan

adalah pengalaman penguasaan, pengalaman pengganti, persuasi sosial, dan keadaan

emosional dan fisiologis. Pengaruhnya mulai dari pengaruh kuat pada ketangguhan untuk

pengalaman penguasaan sehingga pengaruh lemah pada keadaan emosional dan

fisiologis. Keyakinan ketangguhan mempengaruhi fungsi manusia secara tidak langsung

melalui pengaruhnya pada proses kognitif, efektif, motivasi, dan seleksi. Orang yang

Page 4: Albert Bandura

mempunyai kekuatan diri tinggi akan mngkontruksi skenario yang sukses,

menentukan tujuan yang menantang, tetap gigih di tengah kesulitan, dan mengontrol

pikiran yang menggangu. Orang yang mempunyai kekuatan diri yang rendah akan

menghindari situasi yang mereka anggap di luar kemampuan mereka untuk

mengatasinya.

2.2.4 Prinsip Pembelajaran

Teori pembelajaran belum diturunkan dari teori kognitif-sosial. Tetapi, teori ini

telah diimplementasikan dengan berjaya dalam akuisi keterampilan motorik mahupun

kognitif. Dalam teori kognitif-sosial, komponen esensial dari belajar adalah model

kelakuan, penguatan pada model, dan pemrosesan kognitif pemelajar terhadap pemodelan

perilaku. Oleh karena itu, komponen pembelajarannya adalah:

a) mengidentifikasi model yang patut di kelas.

b) menentukan nilai fungsional dari perilaku.

c) memandu pemprosesan internal pelajar yang membantu pelajar

memahami ketangguhan dirinya.

2.2.5 Aplikasi Pendidikan

Teori kognitif-sosial memiliki dua implikasi utama untuk pendidikan. Pertama,

adalah pemodelan yang merupakan sumber utama informasi bagi pelajar. Teori ini

mendefinasikan situasi di mana anak mendapatkan informasi dari model di media massa

dan dari model keluarga dan yang lainnya. Kedua, pentingnya pemahaman ketangguhan

dan keterampilan pengaturan diri peribadi untuk menjadi pelajar yang berhasil.

Menurut Bandura, proses mengamati dan meniru perilaku dan sikap orang lain sebagai

model merupakan tindakan belajar.Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam

konteks interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan

pengaruh lingkungan. Kondisi lingkungan sekitar individu sangat berpengaruh pada pola

Page 5: Albert Bandura

belajar sosial jenis ini. Teori belajar ini juga dikembangkan untuk menjelaskan

bagaimana seseorang belajar dalam keadaan atau lingkungan sebenarnya. Bandura

(1977) menghipotesiskan bahawa tingkah laku, lingkungan dan kejadian-kejadian

internal pada pelajar yang mempengaruhi persepsi dan aksi merupakan hubungan yang

saling berpengaruh atau berkaitan (interlocking). Menurut Albert Bandura lagi, tingkah

laku sering dievaluasi, iaitu bebas dari timbal balik sehingga boleh mengubah kesan-

kesan personal seseorang. Pengakuan sosial yang berbeza mempengaruhi konsepsi diri

individu. Berdasarkan huraian di atas maka penulis menceritakan tentang teori belajar

sosial oleh Albert Bandura. Untuk lebih spesifiknya maka penulis mendeskripsikan

siapakah Albert Bandura, bagaimana kajian teoritis tentang teori belajar sosial, apa

kelebihan dan kekurangan teori belajar sosial, dan aplikasi teori belajar sosial. Dengan

pendeskripsian tersebut maka kita akan mengetahui lebih lanjut mengenai teori belajar

sosial Albert Bandura.

Biografi Albert Bandura Albert Bandura lahir pada 4 Desember 1925 di Mundare,

kota kecil di Alberta, Canada. Dia mendapat gelar B.A. dari University of British

Columbia, kemudian M.A. pada 1951, dan Ph.D. pada 1952 dari University of Iowa.

Beliau ikut memegang pasca doktor di Wichita Guidance Center pada 1953 dan

kemudian menyambung di Stanford University. Pada 1969-1970 beliau ke Center for the

Advanced Study in Behavioral Sciences. Bandura kini menjawat jawatan sebagai David

Starr Jordan Professor of Social Science di Fakultas Psikologi Universitas Stanford.

Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial (sosial learning theory),

salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen kognitif

dari pemikiran, pemahaman dan evaluasi. Albert Bandura menjawat sebagai ketua APA

(American Psychological Association) pada tahun 1974 dan pernah dianugerahi

penghargaan Distinguished Scientist Award pada tahun 1975. Pada tahun berikutnya,

Bandura bertemu dengan Robert Sears dan belajar tentang pengaruh keluarga dengan

tingkah laku sosial dan proses identifikasi. Sejak itu Bandura sudah mulai meneliti

tentang agresi pembelajaran sosial dan mengambil Richard Walters sebagai muridnya

yang pertama dan mendapat gelar doktor sebagai pekerja di makmalnya. Bagi Bandura,

walaupun prinsip belajar cukup untuk menjelaskan dan meramalkan perubahan tingkah

laku, prinsip itu harus memperhatikan dua fenomena penting yang diabaikan atau ditolak

Page 6: Albert Bandura

oleh paradigma behaviorisme. B. Teori Belajar Sosial Teori belajar sosial merupakan

perluasan teori belajar perilaku yang tradisional (behavioristik).Teori ini dikembangkan

oleh Albert Bandura (1969). Prinsip belajar menurut Bandura adalah usaha menjelaskan

belajar dalam situasi yang dialami. Selain itu, pengertian teori pembelajaran sosial

(social learning theory) atau pembelajaran observasional (observational learning) iaitu

Pembelajaran observasional merupakan pembelajaran yang dilakukan ketika seseorang

mengamati dan meniru perilaku orang lain (John W.Santrock : 2008). Pembelajaran

observasional merupakan proses dimana informasi diperoleh dengan memerhatikan

kejadian-kejadian dalam lingkungan (B.R.Hergenhahn dan Matthew HOlson : 2008.).

Studi Boneka Bobo Klasik Dalam sebuah eksperimen yang dilakukan Bandura (1965)

mengilustrasikan bagaimana pembelajaran dapat dilakukan hanya dengan mengamati

model yang bukan sebagai penguat atau penghukum. Dalam eksperimen ini, anak – anak

meniru seperti perilaku agresif dari orang dewasa disekitarnya.Eksperimen ini juga

mengilustrasikan perbezaan antara pembelajaran dan kinerja (performance). Sejumlah

anak ditaman kanak-kanak ditugaskan untuk melihat tiga filem dimana ada

seseorang (model) sedang memukul boneka plastik bersaiz orang dewasa yang

dinamakan boneka Bobo.