Alat Ukur Dasar Fisika

29
ALAT UKUR DASAR I. Tujuan percobaan Adapun tujuan dari percobaan yang kami lakukan adalah : 1. Dapat mengkalibrasi/membaca alat ukur dasar 2. dapat menggunakan alat ukur dasar 3. Dapat memahami ketelitian alat ukur dasar 4. dapat membaca hasil pengukuran menggunakan alat ukur dasarAlat dan Bahan II. ALAT DAN BAHAN Alat Banyaknya Jangka sorong 1 buah Micrometer sekrup 1 buah Neraca ohaus 1 buah Neraca digital 1 buah Basic meter 1 buah Bahan/benda Banyaknya Baterai 1 buah Lampu 1 buah Kabel Seukupnya Dudukan lampu 1 buah Kubus tembaga 1 buah Kubus besi 1 buah

description

mengenai alat ukur

Transcript of Alat Ukur Dasar Fisika

Page 1: Alat Ukur Dasar Fisika

ALAT UKUR DASAR

I. Tujuan percobaanAdapun tujuan dari percobaan yang kami lakukan adalah :

1. Dapat mengkalibrasi/membaca alat ukur dasar

2. dapat menggunakan alat ukur dasar

3. Dapat memahami ketelitian alat ukur dasar

4. dapat membaca hasil pengukuran menggunakan alat ukur dasarAlat dan Bahan

II. ALAT DAN BAHAN

Alat Banyaknya

Jangka sorong 1 buah

Micrometer sekrup 1 buah

Neraca ohaus 1 buah

Neraca digital 1 buah

Basic meter 1 buah

Bahan/benda Banyaknya

Baterai 1 buah

Lampu 1 buah

Kabel Seukupnya

Dudukan lampu 1 buah

Kubus tembaga 1 buah

Kubus besi 1 buah

III. LANDASAN TEORITIS DAN PRSEDUR PENGUKURAN

Page 2: Alat Ukur Dasar Fisika

A. DASAR TEORI

Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup merupakan salah satu alat ukur panjang. Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang memiliki tingkat ketelitian tertinggi. Tingkat ketelitian mikrometersekrup mencapai 0,01 mm atau 0,001 cm. Dengan ketelitiannya yang sangat tinggi, mikrometersekrup dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar dari benda yang sangat kecil maupun tipis seperti kertas, pisau silet, maupun kawat.

Secara umum, mikrometer sekrup digunakan sebagai alat ukur dalam teknik mesin elektro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari kerendahan dan batang-batang slot.Alat ini biasanya difungsikan untuk mengukur diameter benda-benda berukuran milimeter atau beberapa centimeter saja.

Mikrometer sekrup terdiri atas rahang utama sebagai skala utama dan rahang putar sebagai skala nonius. Skala nonius terdiri dari 50 skala. Setiap kali skala nonius diputar 1 kali, maka skala nonius bergerak maju atau mundur sejauh 0,5 mm. Ketelitian micrometer sekrup adalah setengah dari skala terkecilnya. Satu skala nonius memiliki nilai 0,01 mm. Hal ini dapat diketahui ketika kita memutar selubung bagian luar sebanyak satu kali putaran penuh, akan diperoleh nilai 0,5 mm skalautama. Oleh karena itu, nilai satu skala nonius adalah0,5/50mm = 0,01 mm.

Adapun kegunaan dari mikrometer sekrup adalah sebagai alat ukur panjang dengan tingkat ketelitian tinggi. Dengan ketelitiannya yang sangat tinggi, mikrometersekrup dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar dari benda yang sangat kecil maupun tipis seperti kertas, pisau silet, maupun kawat. Alat ini biasanya difungsikan untuk mengukur diameter benda-benda berukuran milimeter atau beberapa centimeter saja.

Neraca Ohaus

Neraca Ohaus adalah alat ukur massa benda dengan ketelitian 0.01 gram. Neraca dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti neraca analitis dua lengan, neraca Ohaus, neraca lengan gantung, dan neraca digital. Neraca Analitis Dua Lengan berguna untuk mengukur massa benda, misalnya emas, batu, kristal benda, dan lain-lain. Batas ketelitian neraca analitis dua lengan yaitu 0,1 gram. Neraca Ohaus berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram. Neraca Lengan Gantung Neraca ini berguna untuk menentukan massa benda, yang cara kerjanya dengan menggeser beban pemberat di sepanjang batang. Neraca Digital Neraca diigital (neraca elektronik) di dalam penggunaanya

Page 3: Alat Ukur Dasar Fisika

sangat praktis, karena besar massa benda yang diukur langsung ditunjuk dan terbaca pada layarnya.Ketelitian neraca digital ini sampai dengan 0,001 gram. Neraca yang akan dibahas dalam makalah ini adalah neraca Ohaus.

1.  Fungsi dan Prinsip kerja Neraca Ohaus.

Alat ukur massa yang sering digunakan dalam laboratorium fisika adalah neraca Ohaus.

Tingkat ketelitian alat ini lebih baik daripada neraca pasar yang sering dijumpai di toko-toko

atau di warung. Neraca Ohaus adalah alat ukur massa benda dengan ketelitian 0.01 gram. Prinsip

kerja neraca ini adalah sekedar membanding massa benda yang akan dikur dengan anak

timbangan. Anak timbangan neraca Ohaus berada pada neraca itu sendiri. Kemampuan

pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan.

Anak timbangan dapat digeser menjauh atau mendekati poros neraca . Massa benda dapat

diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak timbangan sepanjang lengan setelah

neraca dalam keadaan setimbang. Ada juga yang mengatakan prinsip kerja massa seperti prinsip

kerja tuas.

2. Skala dalam Neraca Ohaus.

Banyaknya skala dalam neraca bergantung pada neraca lengan yang digunakan. Setiap

neraca mempunyai skala yang berbeda-beda, tergantung dengan lengan yang digunakannya.

Ketelitian neraca merupakan skala terkecil yang terdapat dalam neraca yang digunakan disaat

pengukuran. Misalnya pada neraca Ohauss dengan tiga lengan dan batas pengukuran 310 gram

mempunyai ketelitian 0,01 gram. Hal ini erat kaitannya ketika hendak menentukan besarnya

ketidakpastian dalam pengukuran. Berdasarkan referensi bahwa ketidakpastian adalah ½ dari

ketelitian alat.Secara matematis dapat ditulis: Ketidakpastian = ½ x skala terkecil. Misalnya

untuk neraca dengan tiga lengan dan batas ukur 310 gram mempunyai skala terkecil 0,1 gram,

sehingga diperoleh ketidakpaastian ½ × 0,1 = 0,05.

Bagian-bagian Neraca Ohaus yaitu:

  Tempat beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan diukur.

  Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika neraca tidak dapat

digunakan untuk mengukur.

  Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan untuk neraca ohauss 4

lengan terdapat empat lengan.

  d. Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan yang dapat digeser-

geser  dan sebagai penunjuk hasil pengukuran.

  Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan titik kesetimbangan.

3. Kalibrasi.

Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan

rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang terhubung

dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi. Sistem

manajemen kualitas memerlukan sistem pengukuran yang efektif, termasuk di dalamnya

Page 4: Alat Ukur Dasar Fisika

kalibrasi formal, periodik dan terdokumentasi, untuk semua perangkat pengukuran. ISO 9000

dan ISO 17025 memerlukan sistem kalibrasi yang efektif.

Kalibrasi diperlukan untuk:

  Perangkat baru

  Suatu perangkat setiap waktu tertentu

  Suatu perangkat setiap waktu penggunaan tertentu (jam operasi)

  Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi mengubah

kalibrasi

  Ketika hasil observasi dipertanyakan

Kalibrasi, pada umumnya, merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi

dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan dalam

akurasi tertentu. Adapun teknik pengkalibrasian pada neraca ohauss adalah dengan memutar

tombol kalibrasi pada ujung neraca ohauss sehingga titik kesetimbangan lengan atau ujung

lengan tepat pada garis kesetimbanagn , namun sebelumnya pastikan semua anting pemberatnya

terletak tepat pada angka nol di masing-masing lengan.

4. Cara pengukuran massa benda dengan neraca Ohaus

Dalam mengukur massa benda dengan neraca Ohaus dua lengan atau tiga lengan sama. Ada

beberapa langkah di dalam melakukan pengukuran dengan menggunakan neraca ohaus, antara

lain:

  Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk menimbang, dengan cara

memutar sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua

garis pada neraca sejajar;

  Meletakkan benda yang akan diukur massanya;

  Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang kecil. Jika

panahnya sudah berada di titik setimbang 0; dan

  Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil pengukurannya.

Neraca Digital

Neraca digital merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium yang

digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan. Neraca digital berfungsi untuk

membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecare otomatis harganya dengan harga dasar

satuan banyak kurang. Cara kerja neraca digital hanya bisa mengeluarkan label, ada juga yang

hanya timbul ditampilkan layar LCDnya (Mansur, 2010).

Kita mengenal neraca digital sebagai alat ukur untuk satuan berat. Dibandingkan dengan neraca

jaman dulu yang masih menggunakan neraca analog atau manual, neraca digital memiliki fungsi

lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih akurat, presisi, akuntable (bisa

menyimpan hasil dari setiap penimbangan) (Timbangandigital, 2010).

Page 5: Alat Ukur Dasar Fisika

Menimbang benda adalah menimbang sesuatu yang tidak memerlukan tempat dan biasanya

tidak dipergunakan pad reaksi kimia, seperti menimbang cawan, gelas kimia dan lain-lain.

Menimbang zat adalah menimbang zat kimia yang dipergunakan untuk membuat

larutan atau akan direaksikan. Untuk menimbang zat ini diperlukan tempat penimbangan yang

dapat digunakan seperti gelas kimia, kaca arloji dan kertas timbang

Menimbang zat dengan penimbangan selisih dilakukan jika zat yang ditimbang dikhawatirkan

akan menempel pada tempat menimbang dan sukar untuk dibilas. Pada penimbangan selisih

akan diperoleh berat zat yang masuk ke dalam tempat yang diinginkan bukan pada tempat

menimbang.

Dalam praktikum biologi neraca ini biasa digunakan untuk menimbang bahan-bahan yang

dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil. Beberapa praktikum yang sering memerlukan alat

ini yaitu praktikum mikrobiologi dan kultur jaringan, dimana neraca ini digunakan untuk

menimbang bahan yang akan digunakan untuk membuat media untuk bakteri, jamur ataupun

untuk media tanam kultur jaringan.

Selain itu dengan adanya tingkat ketelitian yang tinggi maka hal tersebut dapat meminimalkan

kesalahan dalam pengambilan media yang dibutuhkan. Jumlah media yang tidak tepat dalam

pembuatan media baik untuk kultur jaringan ataupun media bakteri tentunya akan berpengaruh

terhadap konsentrasi zat dalam media. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya kekeliruan

dalam hasil praktikum yang dilaksanakan. Neraca analitik digital merupakan salah satu neraca

yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, neraca ini mampu menimbang zat atau benda sampai

batas 0,0001 g.

Basic Meter

Alat Lab Meter Dasar/ Basic Meter adalah alat ukur listrik selain dari mutimeter.

Basic Meter ini digunakan sebagai alat ukur arus dan tegangan DC dengan shunt dan

pengganda terpasang pada alat. Dilengkapi dengan tutup geser untuk mengubah fungsi sebagai

amperemeter atau voltmeter. Pada posisi A, alat berfungsi sebagai amperemeter dengan batas

100 mA, 1A, 5A, (DC). Pada posisi V (DC). Skala ganda, dengan batasan -10; 0; 100 dan -5; 0;

50. Hambatan dalam sekitar 1000 Ohm dengan pencegah pembebanan lebih, dilengkapi

pengatur kalibrasi jarum. Ketelitian + 2,5% pada simpangan penuh. 

Alat Lab Meter Dasar/ Basic Meter ini terpasang dalam kotak plastik ABS, ukuran

sekitar 165 x 115 x 65 mm, disertai 2 konektor (merah-hitam), disertai buku manual penggunaan

alat ukur dalam bahasa Indonesia. Kabel penghubung warna hitam disambungkan ke konektor

berwarna hitam (-) yang berada ditengah basic meter. Sementara kabel penghubung warna

merah disambungkan dengan konektor di fungsi batas ukur amperemeter atau voltmeter (+).

Dilengkapi diode pengaman, soket untuk ground warnanya hitam, untuk tegangan dan arus

warnanya merah. Setiap soket tak boleh lepas (dilengkapi pengunci). Pada Alat Lab Meter

Dasar/ Basic Meter terdapat lubang soket sistem diameter 4 mm. Batang steaker harus dapat

masuk seluruhnya (tenggelam) ke soket

Page 6: Alat Ukur Dasar Fisika

B.Prosedur Kegiatan

- Alat ukur panjang

1. Menyiapkan ala ukur yang diperlukan melakukn kalibrasi

2. Mengukur benda yang telah di sediakan berturut-turut menggunakan jangka serong, dan micrometer sekrup

3. Mencatat hasil pengukuran

- Alat ukur massa

1. Menyiapkan ala ukur yang diperlukan dan melakukn kalibrasi

2. Menimbang benda yang telah disediakan menggunakan neraca ohaus dan neraca digital

3. Mencatat hasil pengukuran yang telah dilakukan

- Alat ukur listrik

1. Menyiapkan ala ukur yang diperlukan dan melakukn kalibrasi.

2. Mengukur tegangan (V) dan arus (I) pada rangkaian yang telah di sediakan.

3. Mencatat hasil pengukuran yang telah dilakukan

IV. Data hasil pengukuran

Hasil pengukuran panjang

Benda Jangka sorong (cm) Benda Micrometer sekrup (cm)

Kubus tembaga X1 = 2cm

X2= 2,65 cm

X3 = 2cm

X4= 2,2 cm

X5 = 2, 125 cm

Kubus besi X1 = 1,866 cm

X2= 1,865 cm

X3 = 1,865cm

X4= 1,915 cm

X5 = 2,01 cm

Table 1. hasil pengukuran panjang

Page 7: Alat Ukur Dasar Fisika

Hasil pengukuran massa

Benda Neraca ohaus Benda Neraca digital

Kubus besi M1 = 61,54 gram

M2 = 61,535 gram

M3 = 61,53 gram

M4 = 61,51 gram

M5 = 61,51 gram

Kubus tembaga

M1 = 66,3 gram

M2 = 66,3 gram

M3 = 66,3 gram

M4 = 66,3 gram

M5 = 66,3 gram

Table 2. hasil pengukuran massa

Hasil Pengukuran Listrik

Benda Ampere meter Volt meter

Baterai I1= 0,2 A

I2= 0,2 A

I3= 0,2 A

I4= 0,2 A

I5= 0,2 A

V1= 1,2 V

V2= 1,2 V

V3= 1,2 V

V4= 1,2 V

V5= 1,2 V

Table 3. hasil pengukuran massa

IV. Analisis Data dan Jawaban Tugas

A. Analisis data

Page 8: Alat Ukur Dasar Fisika

Analisis pengukuran Panjang pada jangka sorong

Percobaan ke-

Hasil perhitungan

Skala utama (SU)

Skala nonius(SN)

Ketelitian

(12x0,1mm

)

Hasil(SU + (SN x ketelitian))

1 (satu) 20 mm 0 0,05 20+ (0 x 0,05) = 20 mm = 2 cm

2 (dua) 20 mm 1 0,05 2+ (1 x 0,05) = 20,5 mm = 2,05

3 (tiga) 20 mm 0 0,05 20+ (0 x 0,05) = 20 mm = 2 cm

4 (empat) 18 mm 8 0,05 18+ (8 x 0,05) = 18,4 mm = 1,84 cm

5 (lima) 20 mm 2,5 0,05 20+ (2x 0,05) = 20,01 mm =2,001 cm

Analisis pengukuran Panjang pada micrometer sekrup

Percobaan ke-

Hasil perhitungan

Skala utama (SU)

Skala nonius(SN)

Ketelitian

(12x0,02mm

)

Hasil(SU + (SN x ketelitian))

1 (satu) 18,5 mm 16 0,01 18,5+ (16 x 0,01) = 18,66 mm = 1,866 cm

2 (dua) 18,5 mm 15,5 0,01 18,5+ (15,5 x 0,01) = 18,655 mm = 2,05

3 (tiga) 18,5 mm 13 0,01 18,5+ (13x 0,01) = 18,65 mm

Page 9: Alat Ukur Dasar Fisika

= 1,865 cm

4 (empat) 19 mm 13 0,01 19+ (13 x 0,01) = 19,13 mm = 1,913 cm

5 (lima) 20 mm 10 0,01 2+ (10x 0,01) = 20,1 mm = 2,01 cm

Analisis pengukuran massa kubus besi pada neraca ohaus

Percobaan ke-

Hasil perhitungan

Lengan depan

Lengan tengah

Ketelitian

(12x0,02mm

)

Hasil(SU + (SN x ketelitian))

1 (satu) 18,5 mm 16 0,01 18,5+ (16 x 0,01) = 18,66 mm = 1,866 cm

2 (dua) 18,5 mm 15,5 0,01 18,5+ (15,5 x 0,01) = 18,655 mm = 2,05

3 (tiga) 18,5 mm 13 0,01 18,5+ (13x 0,01) = 18,65 mm = 1,865 cm

4 (empat) 19 mm 13 0,01 19+ (13 x 0,01) = 19,13 mm = 1,913 cm

5 (lima) 20 mm 10 0,01 2+ (10x 0,01) = 20,1 mm = 2,01 cm

Analisis pengukuran arus listrik baterai menggunakan amperemeter

Percobaan keSkala yang

ditunjukkanSkala

maksimumBatas ukur

Hasil perhitunganSkala ygditunjukskalamaksimum

x batas

ukur

1(satu) 10 50 1 1050x1=0,2 A

Page 10: Alat Ukur Dasar Fisika

2(dua) 10 50 1 1050x1=0,2 A

3(tiga) 10 50 1 1050x1=0,2 A

4 (empat) 11 50 1 1150x1=0,22 A

5 (lima) 10 50 1 1050x1=0,2 A

Analisis pengukuran tegangan listrik baterai menggunakan voltmeter

Percobaan keSkala yang

ditunjukkanSkala

maksimumBatas ukur

Hasil perhitunganSkala ygditunjukskalamaksimum

x batas

ukur

1(satu) 6 50 10 650x10=1,2v

2(dua) 6 50 10 650x10=1,2v

3(tiga) 6 50 10 650x10=1,2v

4 (empat) 6 50 10 650x10=1,2v

5 (lima) 6 50 10 650x10=1,2v

Page 11: Alat Ukur Dasar Fisika

B. TUGASSoal 1. Perhatikan table 1,2, dan 3 apakah hasil pengukuran yang anda peroleh

sama atau tidak? Jelaskan mengapa ?2. Menurut anda berdasarkan tabel 1,2, dan 3, alat ukur mana yang paling

teliti ?3. Menurut anda, apakah percobaan mengenai alat ukur dasar ini

bermanfaat bagi anda sebagai mahasiswa jurusan teknik pertambangan?

Jawaban soal :

1. Berikut data pengukuran yang kami peroleh

Hasil pengukuran panjang

Benda Jangka sorong (cm) Benda Micrometer sekrup (cm)

Kubus tembaga X1 = 2cm

X2= 2,65 cm

X3 = 2cm

X4= 2,2 cm

X5 = 2, 125 cm

Kubus besi X1 = 1,866 cm

X2= 1,865 cm

X3 = 1,865cm

X4= 1,915 cm

X5 = 2,01 cm

Table 1. hasil pengukuran panjang

Page 12: Alat Ukur Dasar Fisika

Hasil pengukuran massa

Benda Neraca ohaus Benda Neraca digital

Kubus besi M1 = 61,54 gram

M2 = 61,535 gram

M3 = 61,53 gram

M4 = 61,51 gram

M5 = 61,51 gram

Kubus tembaga

M1 = 66,3 gram

M2 = 66,3 gram

M3 = 66,3 gram

M4 = 66,3 gram

M5 = 66,3 gram

Table 2. hasil pengukuran massa

Hasil Pengukuran Listrik

Benda Ampere meter Volt meter

I1= 0,2 A

I2= 0,2 A

I3= 0,2 A

I4= 0,2 A

I5= 0,2 A

V1= 1,2 V

V2= 1,2 V

V3= 1,2 V

V4= 1,2 V

V5= 1,2 V

Table 3. hasil pengukuran listrik

Dari ketiga table di atas, semua hasi pengkuran yang kami peroleh “berbeda” pada setiap bahan dengan alat ukur yang berbeda.

Perbedaan tersebut karena benda yang diukur berbeda

2. Alat ukur yang paling teliti adalah Pada tabel 1 : Mikrometer sekrup lebih teliti

Karena ketelitian nya 0,01 sedangkan jangka sorong hanya 0,05Pada tabel 2 : Neraca Ohauss lebih teliti karena ketelitiannya

Page 13: Alat Ukur Dasar Fisika

Pada table 3: tidak bisa diketahui alat mana yang paling teliti karena yang diukur berbeda. Yang satu diukur arus listriknya dan satu lagi di ukur tegangannya.

3. Sangat bermanfaat karena nantinya bisa digunakan untuk mengukur Kristal, mengukur batuan .

V. DISKUSI KESIMPULAN DAN SARANA. Kendala dalam percobaan

- Alat dalam praktikum kurang memadai

B. Kesimpulan1. Ada beberapa alat ukur dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium

yaitu :- Alat ukur panjang

Yaitu alat yang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda.Diantaranya yaitu : mistar, jangka sorong, micrometer sekrup

- Alat ukur massaYaitu alat untuk mengukur massa suatu bendaDiantaranya yaitu : neraca ohaus, neraca digital ,dll.

- Alat ukur listrika. Volt meter

Yaitu alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrikb. Ampere meter

Yaitu alat yang digunakan untuk mengukur arus listrikc. Ohm meter

Yaitu alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik

2. Ketelitian yang dimiliki setiap alat ukur

Page 14: Alat Ukur Dasar Fisika

Mistar 0,5 mm/ 0,05 cm ; jangka sorong 0,05 cm ; micrometer sekrup 0,01 ; neraca Ohauss 0,1gr ; neraca digital 0,1 gr .

3. Cara menghitung hasil pengukuranJangka sorong : skala utama + skala noniusMicrometer sekrup : skala utama + skala noniusNeraca ohauss : skala lengan belakang + skala lengan tengah + skala

lengan depan

Basic meter : Skala ygditunjukkanskalamaksimum

x batas ukur

C. Saran- Alat alat dalam laboratorium harus dilengkapi untuk mempermudah

praktikan dalam memahami dan mengenal semua jenis alat ukur dasar-

- Analisis pengukuran panjang

a. Pada kubus tembaga

Pada pengukuran yang kami lakukan pada kubus tembaga dengan jangka sorong, kami memperoleh data sebagai berikut :

No X (cm) X2 (kuadrat)

1 2 4

2 2,05 4,2025

3 2 4

4 2,2 4,84

Page 15: Alat Ukur Dasar Fisika

5 2,15 4,6225

∑(x,x2) 10.4 21,665

Berdasarkan table di atas dapat di hitung nilai ketidak pastian mutlaknya sebagai berikut:n = 5

∑x = 10,4`

∑x2 = 21,665

x = 10.4

5

= 2.08

Jadi nilai st :

St =√ n∑ x 2−(∑x )2

n(n−1)

St =√ 108,325−108,165 (4)

St = √ 0,16520

St = √0,00825

St = 0,0908

Jadi, hasil pengukuran :

X = x ± st

= 2,08 ± 0,0908

Ketidak pastian relative (KR)

KR = St x 100 %

= 0,0908 x 100%

= 9,08 %

Page 16: Alat Ukur Dasar Fisika

b. Pada kubus besi

Pada pengukuran kubus besi yang kami lakukan dengan micrometer sekrup kami memperoleh data sebagai berikut :

No X (cm) X2 (kuadrat)

1 1,866 3.482

2 1,866 3.482

3 1,865 3.478

4 1,913 3,66

5 2,01 4,04

∑(x,x2) 9,5205 18,142

Berdasarkan table di atas dapat di hitung nilai ketidak pastian mutlaknya sebagai berikut:

n = 5

∑x = 9,5205

∑x2 = 18,142

x = 9,5205

5

= 1,904

Jadi nilai st :

St =√ n∑ x 2−(∑x )2

n(n−1)

St =√ 5 x 18,142−(9,5205 )2

5(5−1)

St =√ 90,71−90,645(4 )

Page 17: Alat Ukur Dasar Fisika

St = √ 0,0720

St = √0,0035

St = 0,059Jadi, hasil pengukuran :

X = x ± st

= 1,904 ± 0,059

Ketidak pastian relative (KR)

KR = St x 100 %

= 0,059 x 100%

= 5,9 %

X. LAMPIRAN

- Analisis pengukuran massa a. Pada kubus besi

Pada pengukuran yang kami lakukan pada kubus besi dengan neraca ohaus, kami memperoleh data sebagai berikut :

No m (cm) m2 (kuadrat)

1 61,54 3787,1716

2 61,535 3786,55622

3 61,53 3785,9409

4 61,51 3783,4801

Page 18: Alat Ukur Dasar Fisika

5 61,51 3783,4801

∑(m,m2) 307,625 18926,6289

Berdasarkan table di atas dapat di hitung nilai ketidak pastian mutlaknya sebagai berikut:n = 5

∑m = 307,625

∑m2 = 18926,628

m = 307,625

5

= 61,525

Jadi nilai st :

St =√ n∑m2− (∑m )2

n(n−1)

St =√ 5 x 18926,628−(307,625 )2

5(5−1)

St =√ 94633,1445−94633.145(4 )

St = √ 0,004520

St = √0,000225

St = 0,015

Jadi, hasil pengukuran :

m = m ± st

= 61,525 ± 0,015

Ketidak pastian relative (KR)

KR = St x 100 %

Page 19: Alat Ukur Dasar Fisika

= 0,015 x 100%

= 1,5 %

b. Pada kubus tembaga

Pada pengukuran yang kami lakukan pada kubus tembaga dengan neraca digital, kami memperoleh data sebagai berikut :

No m (cm) m2 (kuadrat)

1 66,3 4395,69

2 66,3 4395,69

3 66,3 4395,69

4 66,3 4395,69

5 66,3 4395,69

∑(m,m2) 331,5 21978,45

Berdasarkan table di atas dapat di hitung nilai ketidak pastian mutlaknya sebagai berikut:n = 5

∑m = 331,5

∑m2 = 21978,45

m = 331,5

5

= 66,3

Jadi nilai st :

St =√ n∑m2− (∑m )2

n(n−1)

St =√ 5 x 21978,45−(331,5 )2

5(5−1)

Page 20: Alat Ukur Dasar Fisika

St =√ 109892,25−109892,255 (4)

St = √ 020

St = √0

St = 0

Jadi, hasil pengukuran :

m = m ± st

= 66,3 ± 0

Ketidak pastian relative (KR)

KR = St x 100 %

= 0 x 100%

= 0%

- Alat ukur listrik1. Ampere meter

Pada pengukuran yang kami lakukan pada sebuah baterai yang telah dihubungkan dengan lampu dengan AMPERE meter, kami memperoleh data sebagai berikut :

No I (cm) I2 (kuadrat)

1 0,2 0,04

2 0,2 0,04

3 0,2 0,04

4 0,22 0,0484

5 0,2 0,04

Page 21: Alat Ukur Dasar Fisika

∑(I,I2) 1,02 0,2084

Berdasarkan table di atas dapat di hitung nilai ketidak pastian mutlaknya sebagai berikut:n = 5

∑I = 1,02

∑I2 = 0,2084

I = 1,02

5

= 0,204

Jadi nilai st :

St =√ n∑ I 2−(∑ I )2

n (n−1)

St =√ 5 x 0,2084−(1,02 )2

5(5−1)

St =√ 1,042−1,04045 (4)

St = √ 0,001620

St = √0,00008

St = 0,0089

Jadi, hasil pengukuran :

I = I ± st

= 0,204± 0,0089

Ketidak pastian relative (KR)

KR = St x 100 %

= 0,0089 x 100%

Page 22: Alat Ukur Dasar Fisika

= 0,89%

2. Volt meter

Pada pengukuran yang kami lakukan pada sebuah baterai yang telah dihubungkan dengan lampu dengan volt meter, kami memperoleh data sebagai berikut :

No I (cm) I2 (kuadrat)

1 1,2 1,44

2 1,2 1,44

3 1,2 1,44

4 1,2 1,44

5 1,2 1,44

∑(v,v2) 6 7,2

Berdasarkan table di atas dapat di hitung nilai ketidak pastian mutlaknya sebagai berikut:n = 5

∑v = 6

∑v2 = 7,2

v = 65

= 1,2

Jadi nilai st :

St =√ n∑ v2−(∑v )2

n(n−1)

St =n√ 5 x7,2−(6 )2

5 (5−1)

St =√ 36−365 (4)

Page 23: Alat Ukur Dasar Fisika

St = √ 020

St = √0

St = 0

Jadi, hasil pengukuran :

I = I ± st

= 1,2± 0

Ketidak pastian relative (KR)

KR = St x 100 %

= 0,0089 x 100%

= 0,89%

DAFTAR PUSTAKA

http://rikadiantoro.wordpress.com/tag/mikrometer-sekrup/ : Senin 28/4/2014 22.38

http://martinasihombing.blogspot.com/2013/12/makalah-fisika-dasar-pengukuran.htmlSENIN 28/4/2014

22.37

http://chemistry35.blogspot.com/2011/07/neraca-digital-merupakan-alat-yang.html : senin 28/4/2014 22.36