Alat ukur 1
-
Upload
tjoetnyak-izzatie -
Category
Documents
-
view
2.344 -
download
0
Transcript of Alat ukur 1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ilmu Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang berlandaskan eksperimen,
dimana eksperimen itu sendiri terbagi dalam beberapa tahapan, di antaranya
pengamatan, pengukuran, menganalisis, dan membuat laporan hasil eksperimen.
Dalam melakukan eksperimen diperlukan pengukuran dan alat yang digunakan di
dalam pengukuran yang disebut alat ukur.
Banyak sekali alat ukur yang sudah diciptakan manusia baik yang
tradisional maupun yang sudah menjadi produk teknologi modern. Salah satu
contohnya adalah alat ukur besaran massa seperti neraca. Neraca yang dimaksud
adalah Neraca Ohaus dan Neraca Pegas. Pada neraca ohaus terdapat sedikit
perbedaan dengan necara yang sering dijumpai di pasar-pasar tradisional. Hal ini
dikarenakan neraca Ohaus memiliki ketelitian lebih tinggi disbanding neraca yang
ada di pasar-pasar tradisional.
Sebelum memakai neraca Ohaus dan pegas di dalam suatu eksperimen, hal
pertama yang harus dipahami dalam suatu praktikum adalah prinsip kerja serta
fungsi dari komponen-komponen yang terdapat pada neraca tersebut agar
diperoleh data yang benar. Selain itu, untuk memperoleh data yang benar dan
akurat di dalam suatu eksperimen diperlukan juga pengukuran dan penulisan hasil
pengukuran dalam satuan yang benar serta keselamatan kerja dalam pengukuran
menjadi poin yang patut diperhitungkan sehingga berbagai peristiwa kecelakaan
yang terjadi di dalam melakukan eksperimen tidak perlu terjadi.
1
Oleh sebab itu, Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting
untuk mendukung kegiatan praktikum. Praktikan akan terampil dalam praktikum
apabila mereka memiliki keterampilan melakukan pengukuran sesuai prosedur,
membaca hasil ukur, menuliskan hasil pengukuran sesuai aturan yang berlaku,
dan dapat melakukan kalibrasi alat ukur serta yang paling dasar praktikan
mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum yang meliputi nama alat,
fungsi alat, komponen-komponen, dan prinsip kerja.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara dan prinsip kerja neraca?
b. Apa itu Neraca Ohaus?
c. Apa fungsi neraca Ohaus dan bagaimana cara menggunakannya?
d. Apa itu Neraca Pegas?
e. Apa fungsi neraca pegas dan bagaimana cara menggunakannya?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam suatu benda.
Satuan SI-nya adalah kilogram (kg). Sedangkan berat adalah besarnya gaya yang
dialmi benda akibat gaya tarik bumi pada benda tersebut. Satuan SI-nya Newton
(N). Untuk mengukur massa benda dapat digunakan neraca atau timbangan.
Neraca merupakan alat yang digunakan untuk mengukur massa benda atau
logam. Neraca dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti neraca analitis dua
lengan, neraca Ohauss, neraca lengan gantung, dan neraca digital.
1. Fungsi dan Prinsip kerja Neraca
Alat ukur massa yang sering digunakan dalam laboratorium fisika adalah
neraca Ohaus. Tingkat ketelitian alat ini lebih baik daripada neraca pasar yang
sering dijumpai di toko-toko atau di warung.
Pengertian Neraca Ohaus
Neraca Ohaus adalah alat ukur massa benda dengan ketelitian 0.01 gram.
Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar membanding massa benda yang
akan diukur dengan anak timbangan. Anak timbangan neraca Ohaus
berada pada neraca itu sendiri. Kemampuan pengukuran neraca ini dapat
diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan. Anak
timbangan dapat digeser menjauh atau mendekati poros neraca . Massa
benda dapat diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak
timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan setimbang. Ada
juga yang mengatakan prinsip kerja massa seperti prinsip kerja tuas.
3
Skala dalam Neraca Ohaus
Banyaknya skala dalam neraca bergantung pada neraca lengan yang
digunakan. Setiap neraca mempunyai skala yang berbeda-beda, tergantung
dengan lengan yang digunakannya.
Ketelitian neraca merupakan skala terkecil yang terdapat dalam neraca
yang digunakan disaat pengukuran. Misalnya pada neraca Ohauss dengan tiga
lengan dan batas pengukuran 310 gram mempunyai ketelitian 0,01 gram. Hal ini
erat kaitannya ketika hendak menentukan besarnya ketidakpastian dalam
pengukuran.
Berdasarkan referensi bahwa ketidakpastian adalah ½ dari ketelitian alat.
Secara matematis dapat ditulis:Ketidakpastian = ½ x skala terkecil. Misalnya
untuk neraca dengan tiga lengan dan batas ukur 310 gram mempunyai skala
terkecil 0,1 gram, sehingga diperoleh ketidakpaastian ½ × 0 = 0,05.
2. Jenis Neraca Ohaus
Neraca Ohaus terbagi menjadi dua macam, di antaranya:
a. Neraca Ohaus dua lengan
Nilai skala ratusan dan puluhan di geser, tapi skala satuan dan 1/100 nya di
putar. Gambar (1.10) merupakan neraca Ohaus dua lengan. Neraca ini
memiliki dua lengan. Lengan depan terdapat satu anting logam yang
digeser-geser dari 0, 10, 20, …, 100g. Sedangkan lengan belakang
lekukan-lekukan mulai dari 0, 100, 200, …, 500 g. Selain dua lengan,
neraca ini memiliki skala utama dan skala nonius. Skala utama 0 sampai 9
g sedangkan skala nonius 0 sampai 0,9 g.
4
Neraca Ohaus dua lengan terdiri dari beberapa komponen, di antaranya:
1. Lengan depan
2. Lengan belakang
3. System magnetic
4. Penggeser anak timbangan
5. Venier
6. Kait
7. Skala
8. Lekuk
9. Wadah
10. Alas
Neraca Ohaus tiga lengan
Adalah nilai skalanya dari yang besar sampai ketelitian 0.01 g yang di
geser.
Neraca ini memiliki tiga lengan, yakni sebagai berikut:
Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0,
1, 2, 3, 4,….., 10gr. Di mana masing-masing terdiri 10 skala tiap skala 1 gr.jadi
skala terkecil 0,1 gram
Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala 100 gr,
dengan skala dari 0,100, 200, ………, 500gr.
Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap skala 10 gram,
dari skala 0, 10, 20, …, 100 gr.
5
Bagian-bagian Neraca Ohauss:
- Tempat beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan
diukur.
- Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika
neraca tidak dapat digunakan untuk mengukur.
- Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan
untuk neraca ohauss 4 lengan terdapat empat lengan.
- Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan yang
dapat digeser-geser dan sebagai penunjuk hasil pengukuran.
- Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan
titik kesetimbangan.
Kalibrasi
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai
dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu
standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-
bahan acuan tersertifikasi.
6
Sistem manajemen kualitas memerlukan sistem pengukuran yang efektif,
termasuk di dalamnya kalibrasi formal, periodik dan terdokumentasi, untuk semua
perangkat pengukuran. ISO 9000 dan ISO 17025 memerlukan sistem kalibrasi
yang efektif.
Kalibrasi diperlukan untuk:
- Perangkat baru
- Suatu perangkat setiap waktu tertentu
- Suatu perangkat setiap waktu penggunaan tertentu (jam operasi)
- Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang
berpotensi mengubah kalibrasi
- Ketika hasil observasi dipertanyakan
Kalibrasi, pada umumnya, merupakan proses untuk menyesuaikan
keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan
besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu.
Adapun teknik pengkalibrasian pada neraca ohauss adalah dengan
memutar tombol kalibrasi pada ujung neraca ohauss sehingga titik kesetimbangan
lengan atau ujung lengan tepat pada garis kesetimbanagn , namun sebelumnya
pastikan semua anting pemberatnya terletak tepat pada angka nol di masing-
masing lengan.
3. Cara pengukuran massa benda dengan neraca Ohaus
Dalam mengukur massa benda dengan neraca Ohaus dua lengan atau tiga
lengan sama. Ada beberapa langkah di dalam melakukan pengukuran dengan
menggunakan neraca ohaus, antara lain:
7
Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk
menimbang, dengan cara memutar sekrup yang berada disamping atas piringan
neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar
- Meletakkan benda yang akan diukur massanya
- Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala
yang kecil. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0 dan
- Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca
hasil pengukurannya.
4. Pembacaan Dan Penulisan Hasil Pengukuran Dari Neraca Ohaus
Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan Neraca dapat dilakukan
dengan langkah sebagai berikut :
Bacalah Skala yang ditunjukkan oleh anting (pemberat) pada masing-
masing lengan neraca. Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
- Hasil Pengukuran (xo) = Penjumlahan dari masing-masing Lengan
Misalnya pada neraca Ohauss III lengan berarti hasilnya= LenganI +
Lengan II +Lengan III. Seperti halnya pada alat ukur panjang, hasil
pengukuran menggunakan neraca dapat anda laporkan sebagai : Massa
M = xo ± ketidakpastian
8
5. Pengertian dan Fungsi Neraca Pegas
Neraca pegas (dinamometer) adalah timbangan sederhana yang
menggunakan pegas sebagai alat untuk menentukan massa benda yang diukurnya
neraca pegas mengukur ketegangan pegas, yang sebenarnya adalah tekanannya.
6. Skala dalam Neraca Pegas
Neraca pegas mempunyai dua baris skala, yaitu skalaN (newton) dan g
(gram). Untuk menimbang beban (benda),atur terlebih dahulu skala 0 (nol)
dengan cara memutarsekrup pengatur skala. Setelah itu gantungkan benda pada
pengait neraca. Selanjutnya, baca hasil pengukuran.Kelebihan menimbang beban
dengan neraca pegas yaitudalam sekali menimbang benda dapat diketahui massa
dan berat benda sekaligus.
9
7. Bagian-bagian Neraca Pegas
Bagian-bagian dinamometer (neraca pegas)
- Gantungan: sebagai tempat untukmemegang dinamometer tersebut
agar tidak mengganggu proses pengukuran.
- Penunjuk skala : bagian yang berfungsi untuk menunjukkan skala
(hasil pengukuran)
- Pegas: bagian dari dinamometer (neraca pegas) yang sangat vital.
- Skala : harga yang tertera dalam dinamometer (neraca pegas) yang
menunjukkan hasil pengukuran
- Pengait : sebagai tempat dimana benda diletakkan.
8. Prosedur Penggunaan Neraca Pegas
- Kalibrasi
Kalibrasi adalah proses dalam membandingkan suatu acuan lokal
kepada standar yang berlaku untuk memastikan ketelitian suatu alat
ukur atau menyetandarkan keadaan ukur sebelum digunakan agar hasil
pengukuran akurat, dan mendekati nilai benar. Adapun cara
pengkalibrasi dinamometer adalah dengan cara memutar sekrup yang
ada di bagian atas dinamometer tanpa beban hingga garis penunjuk
skala menunjukan pada skala nol.
9. Cara Pengukuran
Adapun cara pengukurannya, yaitu :
Gantungkan benda yang akan diukur massanya pada pengait yang terdapat
di bagian bawah pegas. Setelah keadaan sistem tenang, lihat skala yang ditunjukan
oleh penunjuk skala.
10
10. Cara Membaca
Cara membaca neraca pegas ini sama halnya seperti penggunaan alat ukur
mistar yaitu melihat angka yang ditunjukan oleh penunjuk skala. Batas ketelitian
atau nilai skala terkecil pada dinamometer berbeda-beda, namun biasanya yang
sering digunakan di laboratorium adalah 0,1 N.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi neraca Ohaus sebagai alat untuk mengukur massa benda dan
prinsip neraca Ohaus adalah sekedar membanding massa benda yang akan dikur
dengan anak timbangan atau prinsip kerja tuas
Cara melakukan kalibrasi pada alat ukur besaran massa seperti neraca
Ohaus adalah dengan cara memutar skrup yang berada disamping atas piringan
neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar
Menulis hasil pengukuran dengan neraca ohaus dua lengan adalah sebagai
berikut: jumlahdari nilai posisi anting lengan belakang dan lengan depan, skala
utama dan skala nonius. Sedangkan menulis hasil pengukuran dengan neraca
ohaus tiga lengan adalah jumlah dari nilai anting pada lengan belakang, anting
pada lengan tengah, anting pada lengan.
Neraca pegas (dinamometer) adalah timbangan sederhana yang
menggunakan pegas sebagai alat untuk menentukan massa benda yang diukurnya
neraca pegas mengukur ketegangan pegas, yang sebenarnya adalah tekanannya.
Kalibrasi adalah proses dalam membandingkan suatu acuan lokal kepada standar
yang berlaku untuk memastikan ketelitian suatu alat ukur atau menyetandarkan
keadaan ukur sebelum digunakan agar hasil pengukuran akurat, dan mendekati
nilai benar.
Cara membaca neraca pegas ini sama halnya seperti penggunaan alat ukur mistar
yaitu melihat angka yang ditunjukan oleh penunjuk skala
12
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnan. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat membangun sangat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.uad.ac.id/nandadamayanti/2011/12/17/neraca-ohauss/
http://www.larissa-peraga.co.id.mustofaabihamid.blogspot.com/2011/04/
neraca-ohaus.html
http://ardhi21.blogspot.com/2012/10/makalah-fisika-unifa.html
13