AOS ALAT UKUR

download AOS ALAT UKUR

of 35

Transcript of AOS ALAT UKUR

Fungsi & Pengertian Amperemeter, Voltmeter, Ohmmeter Alat Ukur Listrik - Ilmu FisikaSeorang teknisi elektronik biasanya memiliki alat pengukur wajib yang mereka gunakan untuk berbagai keperluan teknis yaitu avometer yang merupakan gabungan dari fungsi alat ukur amperemeter untuk mengukur ampere (kuat arus listrik), voltmeter untuk mengukur volt (besar tegangan listrik) dan ohmmeter untuk mengukur ohm (hambatan listrik). Mari kita lihat arti definisi dan fungsi masing-masing alat : A. Amperemeter / Ampere Meter Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yang disebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter. Amper meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambhan dengan hambatan shunt. Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula simpangannya.

B. Voltmeter / Volt Meter Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat. Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus. Gaya magnetic tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Semakin besar arus listrik yang mengelir maka semakin besar penyimpangan jarum yang terjadi. C. Ohmmeter / Ohm Meter Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Alat tersebut menggunakan galvanometer untuk melihat besarnya arus listrik yang kemudian dikalibrasi ke satuan ohm.

TERMOMETER AIR RAKSA

Fungsi Termometer Air Raksa Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Thermometer analog bisa juga disebut sebagai thermometer manual, karena cara pembacaannya masih manual. Penggunaan air raksa sebagai bahan utama thermometer karena koefisien muai air raksa terbilang konstan sehingga perubahan volume akibat kenaikan atau penurunan suhu hampir selalu sama. Namun ada juga beberapa termometer keluarga mengandung alkohol dengan tambahan pewarna merah. Termometer ini lebih aman dan mudah untuk dibaca.] Jenis khusus termometer air raksa, disebut termometer maksimun, bekerja dengan adanya katup pada leher tabung dekat bohlam. Saat suhu naik, air raksa didorong ke atas melalui katup oleh gaya pemuaian. Saat suhu turun air raksa tertahan pada katup dan tidak dapat kembali ke bohlam membuat air raksa tetap di dalam tabung. Pembaca kemudian dapat membaca temperatur maksimun selama waktu yang telah ditentukan. Untuk mengembalikan fungsinya, termometer harus diayunkan dengan keras. Termometer ini mirip desain termometer medis. Air raksa akan membeku pada suhu -38.83 C (-37.89 F) dan hanya dapat digunakan pada suhu diatasnya. Air raksa, tidak seperti air, tidak mengembang saat membeku

sehingga tidak memecahkan tabung kaca, membuatnya sulit diamati ketika membeku. Jika termometer mengandung nitrogen, gas mungkin mengalir turun ke dalam kolom dan terjebak disana ketika temperatur naik. Jika ini terjadi termometer tidak dapat digunakan hingga kembali ke kondisi awal. Untuk menghindarinya, termometer air raksa sebaiknya dimasukkan ke dalam tempat yang hangat saat temperatur di bawah -37 C (-34.6 F). Pada area di mana suhu maksimum tidak diharapkan naik di atas 38.83 C (-37.89 F) termometer yang memakai campuran air raksa dan thallium mungkin bisa dipakai. Termometer ini mempunyai titik beku of -61.1 C (-78 F). Pengukuran Termometer Air Raksa Termometer air raksa umumnya menggunakan skala suhu Celsius dan Fahrenhait. Celsius memakai dua titik penting pada skalanya: suhu saat es mencair dan suhu penguapan air. Es mencair pada tanda kalibrasi yang sama pada thermometer yaitu pada uap air yang mendidih. Saat dikeluarkan termometer dari uap air, ketinggian air raksa turun perlahan. Ini berhubungan dengan kecepatan pendinginan (dan pemuaian kaca tabung). Jadi pegukuran suhu celsius menggunakan suhu pencairan dan bukan suhu pembekuan. Titik didih Celcius yaitu 0 C (212 F) dan titik beku pada 100 C (32 F). Tetapi peneliti lain -Frenchman Jean Pierre Cristin mengusulkan versi kebalikan skala celsius dengan titik beku pada 0 C (32 F) dan titik didih pada 100 C (212 F). Dia menamakannya Centrigade. Cara kerja Termometer Air Raksa Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan kandungan air raksa di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa

sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah ditentukan. Adapun cara kerja secara umum adalah sbb ; 1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal. 2. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air raksa dengan perubahan volume. 3. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu menurun. 4. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan. Kalibrasi Termometer Air Raksa Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi. Proses kalibrasi thermometer antara lain : 1. Letakkan silinder termometer di air yang sedang mencair dan tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut berwujud cair seluruhnya. Poin ini adalah poin titik beku air. 2. Dengan cara yang sama, tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut mendidih seluruhnya saat dipanaskan. 3. Bagi panjang dari dua poin diatas menjadi seratus bagian yang sama.

TERMOMETER DIGITAL Fungsi Termometer Digital Termometer merupakan salah satu alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui suhu objek (benda/tubuh). Prinsip kerja Termometer Digital Termometer digital, biasanya menggunakan termokopel sebagai sensornya untuk membaca perubahan nilai tahanan. Secara sederhana termokopel berupa dua buah kabel dari jenis logam yg berbeda yang ujungnya, hanya ujungnya saja, disatukan (dilas). Titik penyatuan ini disebut hot junction. Prinsip kerjanya memanfaatkan karakteristik hubungan antara tegangan (volt) dengan temperatur. Setiap jenis logam, pada temperatur tertentu memiliki tegangan tertentu pula. Pada temperatur yang sama, logam A memiliki tegangan yang berbeda dengan logam B, terjadilah beda tegangan (kecil sekali, miliVolt) yang dapat dideteksi. Jadi dari input temperatur lingkungan setelah melalui termokopel terdeteksi sebagai perbedaan tegangan (volt). Beda tegangan ini kemudian dikonversikan kembali nilai arusnya melalui pengkomparasian dengan nilai acuan dan nilai offset di bagian komparator, fungsinya untuk menerjemahkan setiap satuan amper ke dalam satuan volt kemudian dijadikan besaran temperatur yang ditampilkan melalui layar/monitor berupa seven segmen yang menunjukkan temperatur yang dideteksi oleh termokopel.

Termokopel ini macam-macam, tergantung jenis logam yang digunakan. Jenis logam akan menentukan rentang temperatur yang bisa diukur (termokopel suhu badan (temperatur rendah) berbeda dengan termokopel untuk mengukur temperatur tungku bakar (temperatur tinggi)), juga sensitivitasnya. Secara terperinci prinsip kerja thermometer digital dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Sensor yg berupa PTC atau NTC dengan tingkat sensitifitas tinggi akan berubah nilai tahanannya jika terjadi sebuah prubahan suhu yg mengenainya. 2. Perubahan nilai tahanan ini linear dengan perubahan arus, sehingga nilai arus ini bisa dikonversi ke dalam bentuk tampilan display 3. Sebelum dikonversi, nilai arus ini di komparasi dengan nilai acuan dan nilai offset di bagian komparator, fungsinya untuk menerjemahkan setiap satuan amper ke dalam satuan volt yg akan dikonversi ke display. Pembacaan Pengukuran Termometer Digital Pembacaan pengukuran termometer ini dilakukan langsung dari nilai display dengan memperhatikan garis segmen yang ada.

Kalibrasi Termometer Digital Kalibrasinya biasa menggunakan kalibrator manual atau otomatis, kalibrator manual suhu yg dikenakan ke sensor adalah suhu pemanas nyata dimulai dari 0 derajat untuk setting ofsetnya. Kalibrasi otomatis terdiri dari suhu pemanas dan checker untuk gain dalam rangkaian komparatornya Material Penyusun Termometer Digital Termometer digital memiliki bagian penyususn terpenting. Material penyusun tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sensor PTC/ NTC 2. Komparator (OP-amp dan sejenisnya) 3. ANALOG to Digital konverter 4. Dekoder display (IC 7447 TTL misalnya) 5. Display (7 segmen, LCD, monitor) ANEMOMETER Fungsi Anemometer Pengamatan unsur-unsur cuaca dan iklim memerlukan alat-alat meteorologi yang bersifat peka, kuat, sederhana dan teliti. Ditinjau dari cara pembacaannya, alat meteorologi terdiri atas dua jenis, yaitu: 1. Recording yaitu alat yang dapat mencatat data secara terus-menerus, sejak pemasangan hingga pergantian alat berikutnya. Contoh : barograf dan anemograf.

2. Non recording yaitu alat yang digunakan bila datanya harus dibaca pada saatsaat tertentu untuk memperoleh data. Contoh: barometer, ermometer dan anemometer. Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur arah dan kecepatan angin. Satuan meteorologi dari kecepatan angin adalah Knots (Skala Beaufort). Sedangkan satuan meteorologi dari arah angin adalah 0o 360o serta arah mata angin. Anemometer harus ditempatkan di daerah terbuka.

Pada saat tertiup angin, baling-baling/mangkok yang terdapat pada anemometer akan bergerak sesuai arah angin. Makin besar kecepatan angin meniup mangkok-mangkok tersebut, makin cepat pula kecepatan berputarnya piringan mangkok-mangkok. Dari jumlah putaran dalam satu detik maka dapat diketahui kecepatan anginnya. Di dalam anemometer terdapat alat pencacah yang akan menghitung kecepatan angin. Hasil yang diperoleh alat pencacah dicatat, kemudian dicocokkan dengan Skala Beaufort.c Gambar Anemometer adalah : Tipe Anemometer Anemometer sendiri terdapat dua tipe secara umum. Tipe tersebut adalah sebagai berikut:

a. Anemometer dengan tiga atau empat mangkok Sensornya terdiri dari tiga atau empat buah mangkok yang dipasang pada jari-jari yang berpusat pada suatu sumbu vertikal atau semua mangkok tersebut terpasang pada poros vertikal. Seluruh mangkok menghadap ke satu arah melingkar sehingga bila angin bertiup maka rotor berputar pada arah tetap. Kecepatan putar dari rotor tergantung kepada kecepatan tiupan angin. Melalui suatu sistem mekanik roda gigi, perputaran rotor mengatur sistem akumulasi angka penunjuk jarak tiupan angin. Anemometer tipe cup counter hanya dapat mengukur rata-rata kecepatan angin selama suatu periode pengamatan. Dengan alat ini penambahan nilai yang dapat dibaca dari satu pengamatan ke pengamatan berikutnya, menyatakan akumulasi jarak tempuh angin selama waktu dari kedua pengamatan tersebut, sehingga kecepatan anginnya adalah sama dengan akumulasi jarak tempuh tersebut dibagi lama selang waktu pengamatannya. b. Anemometer Termal Anemometer ini merupakan satu sensor yang digunakan untuk mengukur kecepatan fluida (angin) sesaat. Cara kerja dari sensor ini berdasarkan pada jumlah panas yang hilang secara konvektif dari sensor ke lingkungan sekeliling sensor. Besarnya panas yang dipindahkan dari sensor secara langsung berhubungan dengan kecepatan fluida yang melewati sensor. Jika hanya kecepatan fluida yang berubah, maka panas yang hilang bisa diinterpretasikan sebagai kecepatan fluida tersebut. Kerja Anemometer ini mengikuti prinsip tabung pitot, yaitu dihitung dari tekanan statis dan tekanan kecepatan.

Proses Pengukuran Anemometer Berikut contoh perhitungan sederhana kecepatan angin yang diukur dengan anemometer tiga mangkok. Panjang lingkaran susunan mangkok-mangkok adalah 3 m, dan susunan itu pada suatu waktu berputar 20 kali dalam waktu 10 detik, maka kecepatan angin dapat dihitung : [(20x3)/10 m = 6 m/dt] Untuk memudahkan menghitung putaran dari pada piringan anemometer maka salah satu mangkok diberi warna lain. Sehubungan dengan karena adanya perbedaan kecepatan angin dari berbagai ketinggian yang berbeda, maka tinggi pemasangan anemometer ini biasanya disesuaikan dengan tujuan atau kegunaannya. Untuk bidang agroklimatologi dipasang dengan ketinggian sensor (mangkok) 2 meter di atas permukaan tanah. Untuk mengumpulkan data penunjang bagi pengukuran penguapan Panci Kelas A, dipasang anemometer setinggi 0,5 m. Di lapangan terbang pemasangan umumnya setinggi 10 m. Dipasang didaerah terbuka pada pancang yang cukup kuat. Untuk keperluan navigasi alat harus dipasang pada jarak 10 x tinggi faktor penghalang seperti adanya bangunan atau pohon. Sebagian besar Anemometer ini umumnya tidak dapat merekam kecepatan angin dibawah 1-2 mil/jam karena ada faktor gesekan apa awal putaran.

Proses Kalibrasi Anemometer Proses kalibrasi anemometer dilakukan secara periodik agar perfomansi dan hasil pencatatan tetap stabil dan baik. Berikut urutan proses kalibrasi pada anemometer.

For wind direction calibration, the following method can yield an accuracy of 5 or better if carefully done. Begin by connecting the instrument to a signal conditioning circuit which indicates wind direction value. This may be an indicator which displays wind direction values in angular degrees or simply a voltmeter monitoring the output. Hold or mount the instrument so the vane center of rotation is over the center of a sheet of paper which has 30 or 45 crossmarkings. Position theinstrument so the mounting crossarm is oriented north-south with the vane on the north and the anemometer on the south. With the counterweight pointing directly at the anemometer the wind direction signal should correspond to 180 or due south. Looking from above, visually align the vane with each of the crossmarkings and observe the indicator display. It should correspond to vane position within 5. If not, it may be necessary to adjust the relative position of the vane skirt and shaft. See step 3 in the MAINTENANCE section under potentiometer replacement.

It is important to note that while the sensor mechanically rotates through 360, the full scale wind direction signal from the signal conditioning occurs at 352. For example, in a circuit where 0 to 1.00 VDC represents 0 to 360, the output must be adjusted for 0.978 VDC when the instrument is at 352 full scale. (352/ 360 X 1.00 volts = 0.978 volts).

Wind speed calibration is determined by the cup wheel turning factor and the output characteristics of the transducer. Calibration formulas showing cup wheel rpm and frequency output vs. wind speed are included below.

Calibration Formulas for Model 03102 Wind Sentry Anemometero

WIND SPEED vs CUP WHEEL RPM

m/s = (0.01250 x rpm) + 0.2 knots = (0.02427 x rpm) + 0.4 mph = (0.02795 x rpm) + 0.4 km/hr = (0.04499 x rpm) + 0.7

o

WIND SPEED vs OUTPUT FREQUENCY - Hz

m/s = (0.7500 x Hz) + 0.2 knots = (1.4562 x Hz) + 0.4 mph = (1.6770 x Hz) + 0.4 km/hr = (2.6994 x Hz) + 0.7

TERMOKOPEL Fungsi Termokopel Pada dunia elektronika, termokopel merupakan sensor suhu yang banyak digunakan untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik (voltase). Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan memiliki jenis konektor standar yang sama, serta dapat mengukur temperatur dalam jangkauan suhu yang cukup besar dengan batas kesalahan pengukuran kurang dari 1 C.

Cara Kerja Termokopel Pada tahun 1821, seorang fisikawan Estonia bernama Thomas Johann Seebeck menemukan bahwa sebuah konduktor (semacam logam) yang diberi perbedaan panas secara gradien akan menghasilkan tegangan listrik. Hal ini disebut sebagai efek termoelektrik. Untuk mengukur perubahan panas ini, gabungan dua macam konduktor sekaligus sering dipakai pada ujung benda panas yang diukur. Konduktor tambahan ini kemudian akan mengalami gradiasi suhu, dan mengalami perubahan tegangan secara berkebalikan dengan perbedaan temperatur benda. Menggunakan logam yang berbeda untuk melengkapi sirkuit akan menghasilkan tegangan yang berbeda, meninggalkan perbedaan kecil tegangan memungkinkan kita melakukan pengukuran, yang bertambah sesuai temperatur. Perbedaan ini umumnya berkisar antara 1 hingga 70 microvolt tiap derajad celcius untuk kisaran yang dihasilkan kombinasi logam modern. Beberapa kombinasi menjadi populer sebagai standar industri, dilihat dari biaya, ketersediaanya, kemudahan, titik lebur, kemampuan kimia, stabilitas, dan hasil. Sangat penting diingat bahwa termokopel mengukur perbedaan temperatur di antara 2 titik, bukan temperatur absolut. Pada banyak aplikasi, salah satu sambungan (sambungan yang dingin) dijaga sebagai temperatur referensi, sedang yang lain dihubungkan pada objek pengukuran. Termokopel dapat dihubungkan secara seri satu sama lain untuk membuat termopile,

dimana tiap sambungan yang panas diarahkan ke suhu yang lebih tinggi dan semua sambungan dingin ke suhu yang lebih rendah. Dengan begitu, tegangan pada setiap termokopel menjadi naik, yang memungkinkan untuk digunakan pada tegangan yang lebih tinggi. Dengan adanya suhu tetapan pada sambungan dingin, yang berguna untuk pengukuran di laboratorium, secara sederhana termokopel tidak mudah dipakai untuk kebanyakan indikasi sambungan lansung dan instrumen kontrol. Mereka menambahkan sambungan dingin tiruan ke sirkuit mereka yaitu peralatan lain yang sensitif terhadap suhu (seperti termistor atau dioda) untuk mengukur suhu sambungan input pada peralatan, dengan tujuan khusus untuk mengurangi gradiasi suhu di antara ujung-ujungnya. Di sini, tegangan yang berasal dari hubungan dingin yang diketahui dapat disimulasikan, dan koreksi yang baik dapat diaplikasikan. Hal ini dikenal dengan kompensasi hubungan dingin. Biasanya termokopel dihubungkan dengan alat indikasi oleh kawat yang disebut kabel ekstensi atau kompensasi. Tujuannya sudah jelas. Kabel ekstensi menggunakan kawat-kawat dengan jumlah yang sama dengan kondoktur yang dipakai pada Termokopel itu sendiri. Kabel-kabel ini lebih murah daripada kabel termokopel, walaupun tidak terlalu murah, dan biasanya diproduksi pada bentuk yang tepat untuk pengangkutan jarak jauh - umumnya sebagai kawat tertutup fleksibel atau kabel multi inti. Kabel-kabel ini biasanya memiliki spesifikasi untuk rentang suhu yang lebih besar dari kabel termokopel. Kabel ini direkomendasikan untuk keakuratan tinggi. Kabel kompensasi pada sisi lain, kurang presisi, tetapi murah. Mereka memakai perbedaan kecil, biasanya campuran material konduktor yang murah yang memiliki koefisien termoelektrik yang sama dengan termokopel (bekerja pada

rentang suhu terbatas), dengan hasil yang tidak seakurat kabel ekstensi. Kombinasi ini menghasilkan output yang mirip dengan termokopel, tetapi operasi rentang suhu pada kabel kompensasi dibatasi untuk menjaga agar kesalahan yang diperoleh kecil. Kabel ekstensi atau kompensasi harus dipilih sesuai kebutuhan termokopel. Pemilihan ini menghasilkan tegangan yang proporsional terhadap beda suhu antara sambungan panas dan dingin, dan kutub harus dihubungkan dengan benar sehingga tegangan tambahan ditambahkan pada tegangan termokopel, menggantikan perbedaan suhu antara sambungan panas dan dingin. HYGROMETER Prinsip Kerja Hygrometer Hygrometer mempunyai prinsip kerja yaitu dengan menggunakan dua thermometer. Thermometer pertama dipergunakan untuk mengukur suhu udara biasa dan yang kedua untuk mengukur suhu udara jenuh/lembab (bagian bawah thermometer diliputi kain/kapas yang basah). Thermometer Bola Kering: tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya. Thermometer Bola Basah: tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi.

Hal-hal yang sangat mempengaruhi ketelitian pengukuran kelembaban dengan mempergunakan Psychrometer ialah : 1. Sifat peka, teliti dan cara membaca thermometer-thermometer 2. Kecepatan udara melalui Thermometer bola basah 3. Ukuran, bentuk, bahan dan cara membasahi kain 4. Letak bola kering atau bola basah 5. Suhu dan murninya air yang dipakai untuk membasahi kain Fungsi Hygrometer Hygrometer digunakan untuk mengukur kelembaban udara relative (RH) Proses Pengukuran Higrometer terdapat dua skala, yang satu menunjukkan kelembaban yang satu menunjukkan temperatur. Cara penggunaannya dengan meletakkan di tempat yang akan diukur kelembabannya, kemudian tunggu dan bacalah skalanya. skala kelembaban biasanya ditandai dengan huruf h dan kalau suhu dengan derajat celcius. Ada bentuk higrometer lama yakni berbentuk bundar atau berupa termometer yang dipasang didinding. Cara membacanya juga sama, bisa dilihat pada raksanya di termometer satu yang untuk mengukur kelembaban dan satu lagi yang mengukur suhu. yang bundar ya dibaca skalanya. Perlu diperhatikan pada saat pengukuran dengan hygrometer selama pembacaan haruslah diberi aliran udara yang berhembus kearah alat tersebut, ini dapat dilakukan dengan mengipasi alat tersebut dengan secarik kertas atau kipas. Sedangkan pada slink, alatnya harus diputar.

Kalibrasi Sebuah sistem kalibrasi higrometer telah dirancang dan dibuat dalam rangka peningkatan kemampuan kalibrasi higrometer untuk menghasilkan sebuah sistem kalibrasi yang dapat memberikan kemampuan ukur terbaik di bawah 2,5%. Sistem yang dibangun memanfaatkan prinsip kerja divided flow atau aliran terbagi. Pengujian dilakukan terhadap sistem tersebut pada rentang kelembaban relative yang biasa dipakai untuk melakukan kalibrasi, yaitu dari 10% hingga 95%. Pengukuran ketidakseragaman test chamber telah dilakukan pada rentang kelembaban tersebut dengan menggunakan dua buah sensor. Hasil akhir pengujian menunjukkan sistem yang dibangun mampu memberikan kemampuan ukur terbaik masing-masing adalah 0,62% pada RH 10% dan 0,51% pada RH 60% dan 95%. NERACA DIGITAL/ELEKTRONIK Fungsi Dalam kehidupan sehari-hari, massa sering diartikan sebagai berat, tetapi dalam tinjauan fisika kedua besaran tersebut berbeda. Massa tidak dipengaruhi gravitasi, sedangkan berat dipengaruhi oleh gravitasi. Fungsi dari neraca elektrik maupun bukan elektrik secara umum adalah sebagai alat pengukur massa. Kegunaan neraca ini tergantung dari skala dari neraca tersebut misal neraca/timbangan elektrik yang ada di pasar swalayan dengan yang di laboratorium tentu sensitivitas dan skala neracanya jauh berbeda.

Proses Pengukuran

Secara umum proses meninbang dengan neraca elektronik/digital adalah: 1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala. 2. Pastikan timbangan menunjukkan angka nol( jika tidak perlu di koreksi). 3. Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda. 4. Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan timbangan tersebut. 5. Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30 menit, karena hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.

Kalibrasi 1. Pengontrolan Timbangan/Neraca Timbangan/Neraca dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah terpasang atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr. Timbangan/Neraca elektronik, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka nol harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Penyimpangan berat dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada lembar tersebut tercantum pula

berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak dapat digunakan sama sekali maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier). 1. Kebersihan timbangan Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak timbangan. PYRANOMETER Pyranometer juga disebut solarmeter digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh radiasi cahaya pada permukaan bidang dengan satuan W/m2. Kinerja alat ini dengan dipasang pada suatu permukaan bidang kemudian dengan adanya hantaman cahaya tepat pada sensor cahaya yang akan diteruskan pada tampilan komputer dalam bentuk simpangan besarnya fluks yang diberikan cahaya tersebut. Nilai maksimum yang memberikan fluks terbesar jika cahaya menghantam sensor sejajar dengan bidang vertikal dan nilai terkecil fluks cahaya saat cahaya jatuh sejajar bidang horizontal, sehingga besarnya simpngan fluks bergantung pada sudut cosinus terhadap sumbu vertikal selain dari besarnya muatan elektron yang menghantam sensor dari radiasi cahaya. Dengan adanya muatan elektron tersebut dapat diukur dengan rumus medan listrik sehingga simpangan fluks magnet berbanding lurus dengan peningkatan arus akibat penumpukan elektron. Pada saat kalibrasi digunakan

saat diletakkan pyranometer di dalam ruangan gelap yang tidak ada cahaya dan pengaruh medan listrik maupun medan magnet sebagai keadaan ideal saat keadaan normal atau keadaan nol.

MAKROMETER DAN JANGKA SORONG Mikrometer adalah alat yang digunakan untuk pengukuran tepat dari objek yang sangat kecil. Mikrometer dapat mengukur kedalaman, panjang dan ketebalan apa pun objek cocok antara anvil dan spindle. Hal ini umumnya digunakan dalam aplikasi teknik dan mesin mekanik.

Artio

Tergantung pada jenis mikrometer yang tersedia, berbagai jarak dapat diukur. Sebagai contoh, sebuah mikrometer dapat mengukur ketebalan kawat atau selembar kertas. Ini bisa mengukur diameter lubang, panjang permukaan kuku atau kedalaman slot. Mikrometer standar akan mengukur benda kurang dari satu inci panjangnya / kedalaman / ketebalan.

Jeniso

Jenis yang tepat dari mikrometer yang diperlukan untuk mengukur jarak jenis tertentu. Untuk mengukur ketebalan objek, suatu mikrometer luar digunakan. Alat-alat umum juga dikenal sebagai kaliper mikrometer. Mikrometer luar dapat mengukur kabel, bola dan blok. Mikrometer Di dalam melakukan sebaliknya, mengukur jarak

dalam sesuatu, seperti diameter lubang. Jika lubang tidak memiliki penampang lingkaran yang sempurna, mikrometer bor dapat

digunakan. Mengukur ketebalan tube tabung mikrometer, dan kedalaman mikrometer kedalaman slot yang mengukur atau langkah.

Potensialo

Setiap mikrometer dapat dilengkapi dengan peralatan khusus untuk tugas-tugas tertentu. Karena mereka memahami obyek yang diukur, landasan dan tips spindle adalah potongan paling sering disesuaikan untuk situasi yang unik. Beberapa mikrometer akan memiliki beberapa landasan untuk memungkinkan pengukuran yang lebih presisi. Landasan dapat dibentuk menjadi disc atau v-bentuk, atau bagian bentuk ulir sekrup. Beberapa mikrometer datang dengan landasan saling dipertukarkan, memungkinkan untuk berbagai jenis pengukuran.

Fungsio

Untuk pengukuran menggunakan mikrometer luar, obyek ditempatkan flush terhadap landasan caliper mikrometer itu. Bidal dihidupkan dengan sisi lain, bergerak lebih dekat ke poros landasan sampai bisa bergerak lebih jauh lagi. Ketika objek aman antara landasan dan poros, mikrometer terkunci sehingga pengukuran dapat dibaca dan dicatat secara akurat. Sebuah, standar satu inci mikrometer memiliki tanda pembacaan dari 0,001 inci dengan akurasi + / - .0001 inci.

Pertimbangano

Mikrometer ini juga dikenal sebagai ukuran sekrup mikrometer. Sekrup adalah jantung dari sebuah mikrometer, tetapi tidak terlihat karena lokasinya di dalam laras instrumen. Keakuratan threadform sekrup menentukan akurasi mikrometer. Benang sekrup itu hanyalah punggung terasa ketika menyentuh sekrup. Benang adalah struktur heliks bergerak naik sekrup, mengkonversi torsi untuk memaksa linier.

CARA MEMBACA MIKROMETER IMPERIAL Mikrometer yang akurat ke dalam seperseribu inci. Mikrometer adalah perangkat elegan untuk melakukan pengukuran yang sangat kecil, akurat ke dalam seperseribu inci. Dengan mikrometer, Anda dapat melakukan pengukuran di kedua standar (metrik) dan sistem kekaisaran, meskipun Anda harus tahu cara membaca tanda-tanda pada perangkat. Sebuah garis pengukuran, seperti itu pada penguasa, muncul pada "lengan" dari mikrometer, dan garis dengan sebuah tanda pada silinder "bidal." Mengambil pengukuran dengan mikrometer kekaisaran perlu memahami apa fraksi inci garis pada setiap bagian yang berbeda dari mikrometer mewakili. CARA MEMBACA MIKROMETER MILIMETER Mikrometer tepat mengukur jarak.

Menentukan

panjang

benda

dengan

mikrometer

milimeter

memungkinkan

pengukuran yang tepat sampai dengan satu-seperseratus milimeter dan sering digunakan oleh para insinyur dan mekanik. Presisi yang ditawarkan oleh perangkat ini tergantung pada keterampilan dengan mana perangkat dapat digunakan dan membaca. Pengukuran dibaca pada mikrometer menggunakan tanda di lengan dan bidal. Sleeve adalah bar horisontal yang tidak bergerak sebagai bidal berputar di sekitar lengan.

CARA MENGGUNAKAN MIKROMETER ANALOG Mikrometer mengukur objek menggunakan penguasa di lengan dan bidal. Mikrometer memberikan pengukuran yang tepat dari benda-benda kecil. Penguasa pada lengan stasioner dan bidal berputar ditetapkan sebagai sekrup Anda poros menuju landasan untuk menahan objek di tempat. Ketika item tersebut disimpan dengan aman, yaitu alignment dari penguasa dalam hubungan satu sama lain membantu Anda menentukan pengukuran. Inggris mikrometer fraksi ukuran inci, sedangkan metrik ukuran mikrometer milimeter.

Metrik Mikrometero

1 Mengidentifikasi lengan dan bidal tersebut. 2 Baca nomor terakhir di bagian atas skala yang tidak tertutup oleh bidal ini. Setiap angka mewakili satu milimeter.

o

Sebagai contoh, jika tanda terlihat terakhir merupakan nomor sembilan, maka Anda mengukur sebuah objek setidaknya 9 milimeter lebar. 3 Tambahkan 0,5 milimeter untuk sebuah tanda yang terjadi setelah ini nomor pada bagian bawah skala. Sebagai contoh, jika ada tanda terlihat setelah sembilan, objek langkahlangkah setidaknya 9,5 milimeter. 4 Menambahkan nomor diwakili oleh tanda pada bidal yang melapisi dengan garis horizontal pada penguasa lengan itu. Tandai masingmasing mewakili seperseratus milimeter (0,01 milimeter). Sebagai contoh, jika tanda keenam di baris bidal dengan garis horizontal pada lengan, tambahkan 0,06 milimeter untuk pengukuran total 9,56.

o

o

ALAT-ALAT UKUR PANJANG (LINEAR) Alat ukur ini merupakan bagian terpenting dalam suatu proses pemesinan, terutama untuk mengetahui ukuran dan dimensi suatu benda kerja. Alat ukur linear digunakan menentukan panjang, tebal, kedalaman dan diameter suatu benda. Alat-alat ukur panjang tersebut yaitu: Mistar ukur Mistar geser atau jangka sorong Mistar geser ketinggian Mistar geser kedaalaman Mikrometer A. Mistar ukur Pada proses pemesinan mistar ukur digunakan untuk mengetahui ukuran banda kerja secara kasar, misalnya untuk mengetahui bahan yang akan dipotong ataupun akan dikerjakan lebih lanjut. Mistar terdiri dari mistar baja dan mistar gulung atau rol. 1. Mistar baja

Mistar baja merupakan alat ukur panjang atau linear yang mempunyai satuan millimeter, centimeter, ataupun satuan inchi. Mistar baja ini terbuat dari baja kaku ataupun flexible dengan baja standar dan baja stainless.

2. Mistar gulung Mistar gulung terbuat dari baja tipisyang didesain dengan warna kuning dengan skala ukuran yang berwarna merah atau hitam. Mistar gulung yang panjang biasanya terbuat dari bahan sintetis,fiberglas atau katun.rumah atau tempat mistar gulung terbuat dari plat baja atau plastik. Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui keliling ataupun panjang suatu bahan secara kasar. B. Mistar geser atau jangka sorong Mistar geser atau yang lebih dikenal jangka sorong ini adalah alat ukur panjang atau linear yang memiliki satuan metris (milimeter) dan satuan inchi. Alat ukur ini memiliki stuan metris yang dapat mengukur ketelitian hingga 0,05mm sedangkan untuk satuan inchi dapat mencapai ketelitian 1/128 inchi. Jangka sorong terdiri bagian-bagian yang terdiri atas: Rahang ukur Rahang tetap Lidah ukur Ekor

Skala ukuran utama Skala ukuran nonius Knop atau sensor Pengencang Batang Macam-macam jangka sorongdapat dilihat dari: Satuan Dilihat dari satuannya terdiri atas: * Jangka sorong dengan satuan millimeter * Jangka sorong dengan satuan inchi Ketelitian Dilihat dari ketelitiannya terdiri atas: * Jangka sorong dengan ketelitian 0,1mm * Jangka sorong dengan ketelitian 0,02mm * Jangka sorong dengan ketelitian 0,05mm * Jangka sorong dengan ketelitian 1/128 inchi Cara pembacaan ukuran

Dilihat dari system pembacaannya terdiri atas: * Jangka sorong dengan garis skala ukuran dan nonius * Jangka sorong dengan jam ukur * Jangka sorong dengan digital Fungsi Dilihat dari fungsinya terdiri atas: * Jangka sorong untuk pengukuran standar (panjang,tebal dan diameter) * Jangka sorong untuk pengukuran jarak atau celah * Jangka sorong untuk mengukur ketinggian * Jangka sorong untuk mengukur kedalaman * Jangka sorong untuk mengukur dalam lubang * Jangka sorong untuk mengukur roda gigi

C. Mistar geser ketinggian Mistar geser ketinggian merupakan alat ukur linear yang mempunyai fungsi untuk mengukur ketinggian satu ataupun dua permukaan benda pada benda kerja. Mistar geser terdiri dari dua yaitu pembacaan ukuran dengan skala nonius dan pembacaan dengan cara digital.

Bagian-bagian mistar geser ketinggian: vBadan ataubatang tegak yang dilengkapi dengan skala ukuran vRahang geser vSkala nonius vDudukan badan berupa blok geser vPemegang alat ukur Pembacaan ukuran mistar geser ketinggian sama halnya dengan pembacaan alat ukur atau mistar geser lainnya. D. Mistar geser kedalaman Mistar geser kedalaman merupakan alat ukur langsungyang digunakan untuk mengukur kedalaman lubang atau kedalaman alur dari benda kerja. E.Mikrometer Mikrometer merupakan suatu alat ukur presisi dengan ketelitian yang akurat. Alat ini berfungsi untuk mengukur ketebalan, mengukur lubang ataupu diameter suatu banda kerja, dimana benda kerja tersebut merupakan hasil dari proses pemesinan. Ketelitian alat ini dapat mencapai 0,01mm sampai dengan 0,001mm. Macam-macam mikrometer dapat ditinjau dari: v Ketelitian Ditinjau dari ketelitiannya mikrometer terdiri atas:

* Mikrometer dengan ketelitian 0,01mm * Mikrometer dengan ketelitian 0,002mm * Mikrometer dengan ketelitian 0,001mm v Pembacaan ukuran Ditinjau dari pembacaan ukurannya mikrometer terdiri atas: * Mikrometer dengan pembacaan ukuran skala secara langsung * Mikrometer dengan pembacaan ukuran skala ukuran dan nonius * Mikrometer dengan jam ukur * Mikrometer dengan pembacaan digital v Fungsi Ditinjau dari fungsinya mikrometer terdiri atas: * Mikrometer luar * Mikrometer dalam * Mikrometer ketinggian atau kedalaman * Mikrometer kepala * Mikrometer khusus dan caliber

Konstruksi dan bagian-bagian mikrometer luar terdiri atas: a) Landasan Landasan terdiri atas landasan tetap dan landasan geser. Landasan ini sering bersentuhan dengan benda-benda ukur, untuk itu landasan harus terbuat yang keras yaitu bahan karbida atau bahan lain sesuai dengan fungsinya. b) Rahang ukur Rahang ukur yaitu jarak antara kedua landasan ukur pada poros geser dan landasan tetap. c) Poros geser Untuk membuka dan menutup rahang ukur sesuai dengan ukuran benda yang diukur yaitu dengan cara memutar tabung putar ke kiri atau ke kanan yang menyebabkan poros ini dapat bergerak maju atau mundur. d) Klem Berfungsi untuk mengunci poros geser agar tidak berubah saat dilepas dari benda ukur untuk pembacaan ukurannya. e) Tabung ukur

Pada tabung ukur terdapat skala ukuran dan skala nonius,pada tabung ukur ini kita dapat membaca ukuran dengan skala millimeter dan desimalnya. Tabung ukur ini terkunci pada rangka dan tidak berputar atau bergerak.

f) Tabung putar atau timble Tabung putar mempunyai ulir yang dihubungkan dangan ujung poros geser, jika tabung putar diputar satu putaran maka poros geser akan bergerak satu speed atau satu kisar ulir. Kisar ulir pada tabung ada yang mempunyai ukuran 1 mm dan ada pula yang mempunyai kisar 0,5 mm. Jika tabung putar mempunyai kisar 0,5 mm maka satu putaran tabung putar akan menggeserkan poros geser 0,5 mm dan dua putaran tabung putar akan bergeser 1mm pada poros gesernya.

MAKALAHDi ajukan untuk memenuhi salah satu tugas perbaikan nilai mata pelajaran PRODUKTIF ALAT UKUR

DI SUSUN OLEH: AOS MAOSUL

TAHUN 2011 2012