Alat'' Penguji Tegangan Insitu Hydraulic Fracturing

3
Hydraulic Fracturing Alat Hydraulic Fracturing yang dimiliki Puslitbang tekMIRA merupakan peralatan yang digunakan untuk penyelidikan geoteknik terutama untuk pengukuran tegangan insitu. Secara teknis prinsip kerja alat ini sama dengan Hydraulic Fracturing yang digunakan pada industri perminyakan, hanya saja dimensinya lebih kecil. Proses modifikasi yang telah dilakukan terhadap peralatan ini dilakukan untuk mengetahui secara detail cara kerja, kinerja serta parameter pendukung lainnya terhadap peralatan ini dilakukan untuk mengetahui secara detail cara kerja, kinerja serta parameter pendukung lainnya sebagai data untuk aktifitas geoteknik maupun kemungkinan pemanfaatannya pada UCG dan CBM bila kelak akan dibuat dalam skala yang sesuai dengan keperluan untuk pembentukan rekahan pada UCG dan CBM. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan menggunakan model blok batuan maupun secara langsung pada batuan insitu telah diketahui beberapa parameter yang penting diperhatikan, yaitu pengaruh diameter terhadap diameter karet penyekat (rubber packer), kekuatan selang hydraulic dan kekuatan pompa hydraulic. Secara teknis Hydraulic Fracturing dapat dibuat sesuai skala untuk keperluan UCG dan CBM, karena teknologi yang diterapkan telah dapat dikuasai. Namun demikian penelitian lebih lanjut melalui pembuatan alat dengan skala yang sesuai serta ujicoba perlu dilakukan untuk lebih meyakinkan parameter-parameter yang dihadapi,

Transcript of Alat'' Penguji Tegangan Insitu Hydraulic Fracturing

Page 1: Alat'' Penguji Tegangan Insitu Hydraulic Fracturing

Hydraulic Fracturing

Alat Hydraulic Fracturing yang dimiliki Puslitbang tekMIRA merupakan peralatan yang digunakan

untuk penyelidikan geoteknik terutama untuk pengukuran tegangan insitu. Secara teknis prinsip kerja alat

ini sama dengan Hydraulic Fracturing yang digunakan pada industri perminyakan, hanya saja dimensinya

lebih kecil. Proses modifikasi yang telah dilakukan terhadap peralatan ini dilakukan untuk mengetahui

secara detail cara kerja, kinerja serta parameter pendukung lainnya terhadap peralatan ini dilakukan

untuk mengetahui secara detail cara kerja, kinerja serta parameter pendukung lainnya sebagai data untuk

aktifitas geoteknik maupun kemungkinan pemanfaatannya pada UCG dan CBM bila kelak akan dibuat

dalam skala yang sesuai dengan keperluan untuk pembentukan rekahan pada UCG dan CBM. Dari hasil

uji coba yang telah dilakukan menggunakan model blok batuan maupun secara langsung pada batuan

insitu telah diketahui beberapa parameter yang penting diperhatikan, yaitu pengaruh diameter terhadap

diameter karet penyekat (rubber packer), kekuatan selang hydraulic dan kekuatan pompa hydraulic.

Secara teknis Hydraulic Fracturing dapat dibuat sesuai skala untuk keperluan UCG dan CBM, karena

teknologi yang diterapkan telah dapat dikuasai. Namun demikian penelitian lebih lanjut melalui

pembuatan alat dengan skala yang sesuai serta ujicoba perlu dilakukan untuk lebih meyakinkan

parameter-parameter yang dihadapi,

Falt Jack

Walaupun metode pengukuran tegangan in-situ dengan flat jack terbukti telah banyak digunakan pada

penambangan bawah tanah atau pembuatan terowongan, namun masih memiliki kelemahan dan

keterbatasan. Dalam penelitian ini, dipelajari apakah perpindahan yang diamati di permukaan pada uji

flat jack sudah tepat dan terbaik dalam penentuan tegangan in-situ di lapangan. Hal ini diteliti pada

percobaan uji flat jack di Laboratorium, pada beton uji yang di dalamnya dipasang "strain gauge", untuk

membandingkan perpindahan di permukaan dan di dalam beton uji. Disamping itu, juga dilakukan

Page 2: Alat'' Penguji Tegangan Insitu Hydraulic Fracturing

simulasi dengan metode elemen hingga, untuk melihat distribusi perpindahan di setiap titik simpul,

untuk keadaan geometri dan pembebanan yang sama dengan yang dilakukan pada percobaan di

Laboratorium. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan alat flat jack baru milik PPTM buatan Lab.Mesin

ITB, sekalian untuk melihat unjuk kerjanya, apakah alat itu dapat digunakan di lapangan. Dari hasil yang

diperoleh, dapat disimpulkan bahwa pengukuran perpindahan di permukaan pada uji flat jack,

berdasarkan hasil simulasi dengan metode elemen hingga,ternyata memang sudah tepat dan yang

terbaik. Tegangan in-situ hasil percobaan yang didapat adalah 16,26 kgf/cm2, berbeda 5,86 % dari

tegangan mula-mula yang bekerja pada beton uji sebesar 15,36 kgf/cm2. Unit alat flat jack milik PPTM

mempunyai unjuk kerja cukup baik, dan disimpulkan dapat digunakan untuk pengukuran tegangan in-

situ di lapangan.

Strain gauge

Strain gauge adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur besarnya regangan yang terjadi pada

suatu objek. Pengukuran regangan berperan sangat penting dalam bidang teknik, misalnya pada kasus

analisis tegangan. Dengan mengetahui regangan-regangan yang terjadi pada suatu objek, maka dapat

dianalisis tegangan-tegangan yang terjadi.

Penggunaan strain gauge dalam jangka waktu pengukuran yang panjang dapat menyebabkan terjadinya

pergeseran (drift) pada hasil pengukuran strain gauge itu sendiri. Hasil pengukuran strain gauge dalam

Page 3: Alat'' Penguji Tegangan Insitu Hydraulic Fracturing

jangka waktu pengukuran yang panjang juga sangat dipengaruhi oleh adanya variasi temperatur

lingkungan tempat strain gauge digunakan.