Alat Pembuka Ban (Ucok)

72
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia Industri pada umumnya Industri keramik berkembang dengan pesatnya mengikuti perkembangan pasar baik itu pasar luar negeri ataupun pasar lokal ( domestik ) walaupun perekonomian di tahun ini mengalami banyak permasalahan tetapi masalah tempat tinggal tetap menjadi hal pokok dalam kehidupan ini terbuti dengan banyaknya dibangun perumahan – perumahan dari kelas Rumah sederhana sampai ke perumahan-perumahan yang bertarap Internasional seperti kawasan Kota Wisata, Kota Legenda, dan lain sebagainya. Hal inilah yang mendorong pertumbuhan dari industri- industri keramik di tanah air, berbicara tentang industri keramik tidak bisa lepas dari material keramik itu sendiri yaitu tanah dan tanah itu harus ada alat angkat dan alat angkut untuk bisa sampai pada tempat yang kita kehendaki. Dari tempatnya tanah itu harus diangkat dengan alat berat yaitu menggunakan alat Backhoe dan Bulldozer atau Loader setelah diangkat maka barus diangkut ketempat yang dituju dengan menggunakan alat angut yang dalam hal ini menggunakan Dump Truck dan didalam pabrik itu sendiri masih harus menggunaan alat-alat berat untuk memindahkan tanah dari gudang tanah ketempat produksi. Kebanyakan dari alat – alat berat yang mengangkat 1

description

llll

Transcript of Alat Pembuka Ban (Ucok)

Page 1: Alat Pembuka Ban (Ucok)

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan dunia Industri pada umumnya Industri keramik

berkembang dengan pesatnya mengikuti perkembangan pasar baik itu pasar

luar negeri ataupun pasar lokal ( domestik ) walaupun perekonomian di tahun

ini mengalami banyak permasalahan tetapi masalah tempat tinggal tetap

menjadi hal pokok dalam kehidupan ini terbuti dengan banyaknya dibangun

perumahan – perumahan dari kelas Rumah sederhana sampai ke perumahan-

perumahan yang bertarap Internasional seperti kawasan Kota Wisata, Kota

Legenda, dan lain sebagainya.

Hal inilah yang mendorong pertumbuhan dari industri-industri keramik di

tanah air, berbicara tentang industri keramik tidak bisa lepas dari material

keramik itu sendiri yaitu tanah dan tanah itu harus ada alat angkat dan alat

angkut untuk bisa sampai pada tempat yang kita kehendaki.

Dari tempatnya tanah itu harus diangkat dengan alat berat yaitu menggunakan

alat Backhoe dan Bulldozer atau Loader setelah diangkat maka barus diangkut

ketempat yang dituju dengan menggunakan alat angut yang dalam hal ini

menggunakan Dump Truck dan didalam pabrik itu sendiri masih harus

menggunaan alat-alat berat untuk memindahkan tanah dari gudang tanah

ketempat produksi.

Kebanyakan dari alat – alat berat yang mengangkat dan mengangkut tanah ini

menggunakan Ban sebagai rodanya dan hanya sebagian kecil yang

menggunakan Crawler ( roda kelabang ) terutama yang melewati jalan yang

beraspal bisa dipastikan memakai Ban sebagai rodanya.

Yang menjadi masalah adalah ban dari alat-alat tersebut ukurannya sangat

besar-besar yang apabila terjadi gembos karena satu dan lain hal harus

ditambal yang tidak sembarang tempat bisa menambalnya.

1.2 Permasalahan

Sulitnya menambal ban ukuran besar bukan karena tidak bisa menambal ban

bagian dalamnya yang bocor, masalahnya adalah kesulitan dalam membuka

dan memasang kembali ban yang ukuran besar, selain memang harus

mempunyai keahlian khusus juga harus mengeluarkan tenaga ekstra

1

Page 2: Alat Pembuka Ban (Ucok)

1.3 Batasan masalah

Batasan masalah adalah berupa perancangan sebuah alat untuk membuka dan

memasang kembali Ban Roda alat-alat berat yang terdiri dari Mengklasifikasi

tugas, Perencanaan berupa konsep, Perencanaan secara rinci sampai

pembuatan model.

1.4 Tujuan dan Sasaran

Tujuan :

Memahami proses perkembangan produk baru

Memahami kebutuhan akan alat dan produk baru

Membantu perkembangan Industri

Untuk mempermudah semua orang membuka dan memasang kembali

Ban roda yang berukuran besar

Bekerja alat praktis dan effetif

Sasaran :

Pengembangan sebuah alat baru

Identifikasi kebutuhan alat

Menjadi kebutuhan mekanik atau tempat tambal ban roda untuk ban

roda ukuran besar.

1.5 Metode Perancangan

Untuk mendapatkan hasil rancangan yang efektif dan hasil yang memuaskan

tentunya diperlukan suatu metode perancangan.

Dalam hal ini metode perancangan yang dipakai adalah metode perancangan

dengan metode VDI 2221 ( Verein Deutscher Ingenieure atau persatuan

Insinyur Jerman ) dengan metode ini diharapkan perancangan menjadi mudah

dan sistematis.

Metode VDI 2221 ini memiliki langkah – langkah kerja dan hasil kerja yang

dapat dibagi menjadi 4 ( empat ) tahapan pengerjaan.

Tahap I : Mengklasifikasi tugas

Tahap II : Perencanaan berupa konsep

Tahap III : Pembentukan konsep

Tahap IV : Perencanaan secara rinci

BAB II

2

Page 3: Alat Pembuka Ban (Ucok)

ALAT PEMBUKA DAN PEMASANG BAN RODA ALAT-

ALAT BERAT ( WHEEL LOADER )

2.1. Pengembangan Alat

Proses pengembangan alat yang umum terdiri dari enam tahap, proses ini

diawali dengan suatu fase perencanaan, yang berkaitan dengan kegiatan-

kegiatan pengembangan teknologi dan penelitian tingkat lanjut.

Output fase perencanaan adalah pernyataan misi proyek, yang merupakan

input yang dibutuhkan untuk memulai tahap pengembangan konsep dan

merupakan suatu petunjuk untuk tim pengembangan, penyelesaian dari proses

pengembangan produk adalah peluncuran produk, dimana produk tersedia

untuk dibeli dipasar.

Salah satu cara untuk berpikir tentang proses pengembangan adalah sebagai

kreasi pendahuluan dari sekumpulan alternatif konsep produk dan kemudian

mempersempit alternatif-alternatif dan menambah spesifikasi produk hingga

produk dapat diandalkan dan diproduksi ulang dalam system produksi.

Sebagai catatan, kebanyakan fase pengembangan didefinisikan berdasarkan

keadaan produk, meskipun proses proses produksi dan rencana pemasaran,

yang merupakan output –output berwujud yang lain, juga turut berproses

mengikuti kemajuan pengembangan.

Cara lain untuk berpikir tentang proses pengembangan adalah sebagai sistim

pemrosesan informasi, proses dimulai dengan input, seperti sasaran

perusahaan dan kemampuan teknologi yang tersedia, flatform produk dan

sistim produksi. Berbagai kegiatan memproses informasi pengembangan,

memformulasi spesifikasi, konsep dan desain detail. Proses dimulai ketika

seluruh informasi yang dibutuhkan untuk mendukung produksi dan penjualan

yang telah dirancang dan dikomunikasikan.

Mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan utama dan tanggung jawab dari fungsi-

fungsi organisasi yang berbeda pada setiap fase pengembangan karena

keterlibatan yang berkesinambungan dalam proses, kami memilih peran

bagian pemasaran, desain dan manufaktur.

Refresentatif dari fungsi-fungsi lainnya, seperti penelitian, financial, umum

dan penjualan, juga memainkan peran kunci pada sebagian titik-titik proses.

3

Page 4: Alat Pembuka Ban (Ucok)

Enam fase dalam proses pengembangan Produk

1. Perencanaan

2. Pengembangan konsep

3. Perancangan tingkatan sistim

4. Perancangan detail

5. Pengujian dan perbaikan

6. Produksi awal

Pengembangan Perancangan detail Prod Awal

Konsep Pengujian dan Perbaikan

Perencanaan Perc.Tingkat awal

Gambar : 2.1. Proses pengembangan enam tahap

4

Page 5: Alat Pembuka Ban (Ucok)

2.1.1. Perencanaan

Kegiatan perencanaan adalah langkah awal dari suatu proses kegiatan

pembuatan suatu produk apabila perencanaanya matang maka hasil dari proses

pembuatanya akan mendapatan hasil yang baik.

Salah satu metode untuk mengerjakan kegiatan dalam lingkup produk

digunakan sebuah daftar yang disebut daftar kehendak.

Bila menyiapkan Spesifikasi terinci adalah perlu untuk menetapkan kalau –

kalau individual item adalah permintaan / keharusan ( D ) atau harapan /

keinginan ( W ).

Permintaan adalah kehendak yang harus dipenuhi, kehendak tanpa memiliki

pemenuhan pemecahan tindaklah diterima ( contohnya permintaan kualitatif

sesuai untuk kondisisi tropis dll. Permintaan minimum harus dirumuskan

secara jelas.

Harapan adalah kehendak yang akan diambil sebagai pertimbangan bilamana

memungkinan.

Disarankan untuk mengklasifikasikan harapan kedalam harapan utama,

medium atau minor.

Sebelum pemecahan tertentu diambil daftar permintaan dan harapan harus

ditetapkan ddan aspek walitatif ditabelkan, kemudian hanya menghasilkan

informasi yang berguna.

Kuantitatif : Semua data menyangkut jumlah dan besar, antaralain

jumlah item yang dikehendaki, berat maksimum, daya

keluar, laju aliran dll.

Kualitatif : Semua data menyangkut kergaman yang diijinkan atau

ehendak khusus antara lain tahanan air, tahanan korosi,

tahanan goncangan dll.

Jika mungkin, kehendak haruslah dikuantitatfkan dalam bebagai kasus,

didefinisikan dalam batasan kemungkinan terjelas. Petunjuk khusus dari

pengaruh-pengaruh penting, prosedur, juga termasuk dalam spesifikasi.

2.1.2. Pengembangan Konsep

Konsep adalah uraian dari bentuk, fungsi dan tampilan suatu produk dan

biasanya dibarengi dengan sekupulan spesifikasi, analisis produ-produk

pesaing serta pertimbangan ekonomis.

Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi,

5

Page 6: Alat Pembuka Ban (Ucok)

alternative konsep-konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau

lebih konsep dipilh untuk pengembengan dan percobaan lebih jauh. Untuk

mendapatkan kesempurnaan informasi daftar kehendak, dilajutkan dengan

pembuatan abstraksi atau gabungan menyeluruh dari tugas yang ditangani.

Abstraksi dan perumusan masalah dilakukan dengan melakukan analisa

terhadap daftar kehendak, Analisa dilakukan dengan abstraksi langkah demi

langkah sebagai berikut :

Langkah 1

Menghilangkan semua pernyataan yang bersifat keinginan ( W ) pada daftar

kehendak dan merubah menjadi keharusan ( D )

Langah 2

Seluruh keharusan ( D ) yang tidak penting dihilangkan tinggal hanya

keharusan yang principal, alternative.

Langkah 3

Merubah / menghilangkan pernyataan kuantitatif menjadi pernyataan kualitatif

Langah 4

Seluruh masalah pada absraksi 3 diformalisasikan menjadi bentuk yang lebih

umum.

Langkah 5

Untuk memecahkan masalah menjadi netral atau bebas solusi.

Langkah selanjutnya setelah melakukan abstraksi yang mana pada abstraksi 5

telah diketahui fungsi dan dan tugas yang akan ditangani. Selanjutnya adalah

membuat struktur fungsi.

Struktur Fungsi

Untuk mempermudah dan mengerti proses konstruksi, akan sangat bermanfaat

bila perencanaan produk tersebut ditinjau sebagai suatu system yang terdapat

suatu masukan / input atau keluaran / output. Sistem tersebut dapat duraikan

menjadi beberapa sub system tersbut dapat diuraikan menjadi beberapa sub

6

Page 7: Alat Pembuka Ban (Ucok)

sistim, dimana dalam dunia teknik tersbut dapat berupa mesin atau komponen.

Jika masih dipandang sebagai system maka komponennya sebagai sub system,

sedangkan jika komponen mesin dipandang sebagai system maka yang

berfungsi sebagai sub systemnya adalah bagian mesin atau komponen mesin

tersebut.

Dalam system teknik berdasarkan pertimbangan logika, Daemands dan Wishes

pada spesifikasi juga merupakan penjabaran proses energi, material dan sinyal,

ketiga factor tersebut mengalami suatu perubahan yang diproses melalui

system, seperti energi dapat dirubah sesuai dengan fungsinya sebagai contoh :

Motor Listrik :

Dapat merubah energi listrik menjadi energi mekanik dan panas.

Motor Bakar :

Dapat merubah kimia menjadi energi mekanik dan panas dan lain sebagainya .

Material juga dapat dirubah / dikonversikan dengan beberapa cara, material

dapat dicampur, dipotong dipisahkan, dibungkus dipindahkan dan lain-lain.

Banyak peralatan teknik/mesin memproses infomasi dengan bentuk sinyal dan

sinyal ini mengalami juga proses-proses pada system seperti : dikirimkan,

dipisahkan, dinaikkan, diturunkan, diputar, dibandingkan, dan lainnya. Sistem

ini digambarkan dengan suatu struktur fungsi yang jelas.

Seperti pada gambar berikut :

7

Page 8: Alat Pembuka Ban (Ucok)

Gambar : 2.3. Diagram Struktur Fungsi

8

Page 9: Alat Pembuka Ban (Ucok)

Fungsi utama terbagi menjadi beberapa sub fungsi.

Prinsip Solusi

Prinsip solusi harus ditentukan untuk variasi dan sub fungsi – sub fungsi di dalam

suatu fungsi dan prinsip solusi – prinsip solusi ini.

Kemudian dikombinasikan sehingga didapat suatu prinsip solusi yang sesuai dengan

dengan spesifikasi yang telah dibuat.

Solusi yang dibuat harus logis dan secara fisik dapat memenuhi sub fungsi .

Sebagai contoh untuk sub fungsi penyimpanan energi, prinsip-prinsip solusi yang

memungkinkan atara lain :

Benda pada ketinggian (menyimpan energi potensial )

Roda gila ( menyimpan energi kinetic )

Baterai ( menyimpan energi listrik )

Suatu prinsip harus menggambarkan efek – efek fisik yang diperlukan untuk

pemenuhan dari fungsi yang diberikan dan juga bentuk segi desainnya.

Dalam banyak kasus bagaimanapun juga bukan merupakan suatu kebutuhan juga

untuk mencari efek – efek fisik yang khusus, bentuk desain menjadi pemecachan

masalah. Selain itu dalam mencari solusi seringkali menemukan kesulitan untuk

membuat suatu perbedaan Yang jelas antar efek fisik dan segi bentuk desain.

Pemikiran secara teori tentang efek fisik dan segi bentuk desain tersebut biasanya

diungkapkan dalam bentuk diagram atau sketsa bebas dengan tangan.

Prinsip solusi solusi dalam bentuk diagram menampilkan sub fungsi dan prinsip-

prinsip solusi dalam bentu diagram kombinasi.

Gambar : 2.4. diagram Kombinasi Prinsip Solusi Dan Sub fungsi

Keterangan :

9

Page 10: Alat Pembuka Ban (Ucok)

SF = Sub Fungsi

PS = Prinsip Solusi

Kombinasi Prinsip Solusi

PS 11 – PS 22 - ………….PS n2

PS 12 – PS 2m - …………PS nm

Untuk memenuhi solusi setiap sub fungsi, maka minimal 1 ( satu ) solusi untuk setiap

sub fungsi. Semakin banyak Varasi kombinasi atau pemilihan prinsip solusi dari

masing-masing sub fungsi yang harus berdaya guna lebih dan sesuai dengan cara

adanya standarisasi dan kemajuan industri merupakan sumber informasi tentang

produk dan komponen teknik yang sudah ada sehingga hal ini akan mempermudah

dan membantu kita dalam perencanaan. Jadi dalam mengkoordinasi prinsip solusi

yang dibuat menurut standar yang ada dapat digunakan, disamping mempercepat

pengambilan keputusan dalam merancang juga aan lebih unggul jika dilihat dari segi

ekonomis.

Struktur Modul

Kombinasi – kombinasi prinsip solusi yang telah dibuat untuk selanjutnya diseleksi

dengan criteria – riteria yang telah ditentukan, yang pada dasarnya untuk lebih

menyempurnakan hasil rancangan seperti komponen – komponen hasil kombinasi

tersebut bisa berupa hasil rakitan maupun omponen tunggal harus kompaitebel satu

sama lain.

Sehingga didapat struktur unit komponen – komponen yang dapat dirakit dan

dibongkar, juga apakah komponen – komponen kombinasi tersebut sesuai dengan

Demans pada spesifikasi, kemudian realisasi prinsip solusi, harga yang diizinkan, alat

yang aman, lebih disukai dan kecukupan informasi. Dasar pemilihan kombinasi yang

dibatasi oleh kriteria – kriteria tersebut adalah Clarity ( kejelasan ), Simpicity

( kesederhanaan ) dan safety ( keamanan ).

Kejelasan adalah :

Komponen – komponen kombinasi memiliki fungsi yang jelas.

Kesederhanaan meliputi :

Kesederhanaan perancangan, bentuk dan jumlaj komponen

Keamanan meliputi :

Keamanan terhadap komponen itu sendiri, operator dan lingkungan.

Pembentukan Konsep

10

Page 11: Alat Pembuka Ban (Ucok)

Lay out awal

Kombinasi – kombinasi prinsip solusi digambarkan berupa sketsa ( gambar lay out

awal ) kemudian dipilih lay out awal yang sesuai, yaitu yang lebih banyak memenuhi

persyaratan – persyaratan yang terdapat pada spesifikasi dan unggul menurut criteria

teknis dan ekonomis.

Lay out Definitif

Lay out awal yang dipilih dikembangkan menjadi lay out definitive. Pada Lay out

definitive ini meliputi hal-hal sebagai berikut ;

Prosedur perakitan

Pemilihan jenis material, finishing dan kekuatan material

Perhitungan teknik

Pemilihan bentuk, ukuran dan toleransi

Estimasi biaya

Jumlah komponen Standar

2.1.3. Perancangan tingkat sistim

Fase ini mencakup definisi arsitektur produk dan uraian produk menjadi sub

system – sub system serta komponen – komponen. Gambaran rakitan akhir

untuk system produksi biasanya didefinisikan selama fase ini, output pada

pase ini biasanya mencakup tata letak bentuk produk, spesifikasi serta

fungisional dari tiap sub system produk seta diagram aliran proses

pendahuluan untuk proses rakitan ahir.

2.1.4 Perancangan Detail

Fase ini mencakup spesifiasi lengap dari bentuk, material dan toleransi –

toleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh

komponen standar yang dibeli dari pemasok. Rencana proses dinyatakan dan

peralatan dirancang untuk tiap komponen yang dibuat dalam system produksi.

Output dari fase ini adalah pencatatan pengendalian untuk produk, gambar

pada file computer tentang bentuk tiap komponen dan peralatan produksinya,

spesifikasi komopnen – komponen yang dibeli serta rencana proses untuk

pabrikasi dan perakitan produk.

Dokumen produk

11

Page 12: Alat Pembuka Ban (Ucok)

Untuk menyempurnakan perencanaan ( Desain ) maka dibuat suatu dokumen

hasil rancangan sehingga dapat diproduksi secara terus menerus dan

pengembangannya yang lebih baik dari produk berdasarkan dokumen

tersebut .

Dokumen Produk meliputi :

Gambar susun

Gambar detail komponen

Daftar komponen ( dibuat dengan modifikasi Standart yang sesuai )

Catatan desaian dengan perhitungan

Instrusi untuk pemessanan perakitan, pengoperasian, pengujian dan

perawatan.

2.1.5 Pengujian dan perbaikan

Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstrusi dan evaluasi dari

bermacam-macam versi produksi awal produk. Prototipe awal ( alpha )

biasanya dibuat dengan menggunakan komponen – komponen dengan bentuk

dan jenis material pada produksi sesungguhnya, namun tidak memerlukan

proses pabrikasi dengan proses yang sama dengan yang dilakukan pada

produsi sesungguhnya.

Prototipe beta dievaluasi secara internal dan juga diuji oleh konsumen dengan

menggunakan secara langsung, sasaran dari prototype beta biasanya adalah

untuk menjawab pertanyaan mengenai kinerja dan keadaanlah dalam rangka

mengidentifikasi kebutuhan perubahan – perubahan secara teknik untuk

produk akhir

2.1.6. Produksi Awal

Produksi awal adalah rangakaian setelah produk mengalami berbagai

pengujian dan setelah dianggap layak pakai maka produk tersebut dibuat

untuk kemudian dijual kepasaran.

2.2. Pengembangan Pembuka / Pemasang Ban Wheel Loader ( Alat Berat )

Dalam hal ini akan dilakukan perancangan suatu alat untuk mempermudah

12

Page 13: Alat Pembuka Ban (Ucok)

para petambal ban dalam membuka dan memasang kembali ban – ban roda

yang berukuran besar seperti ban Loader dengan mempergunakan tenaga

pompa Hydrolik

Bagian dari alat pembuka dan pemasang ban Loader terdiri dari : Batang

Tekan, Lengan tekan, Joint, Tabung Hydrolik, Rangka

2.2.1. Batang Tekan

Batang tekan adalah bagian dari perencanaan alat pembuka dan pemasangan

kembali ban alat berat ( Wheel Loader ) yang akan menekan langsung bagian

ring dari ban roda alat berat tersebut.

Batang tekan ini terdiri dari satu pasang yang mana batang tekan ini terdiri

dari dua bagian yaitu batang yang akan menekan dan bagian lainya adalah

berbentuk ring sepertiga lingkaran yang akan meneruskan tekanan dari batang

tekan terhadap ring yang ada di Velg Roda ban alat berat tersebut.

Batang tekan rencana menggunakan jenis plateyzer yang sudah tersedia di

workshop dengan ketebalan 30 mm tinggi dari batang ini adalah : 460 mm dan

lebar 40 mm batang tekan ini dibor ( dilubangi ) dengan diameter lubang

adalah Ø 20 mm jumlah lubang disesuaikan dengan panjang plat, agar plat

tersebut bisa naik dan turun yang disesuaikan dengan ketebalan dari roda ban

yang aan dibuka bannya. Sedangkan untuk ring dari batang tekan ini rencana

menggunakan material yang sama dengan batang tekan dengan tujuan agar

pada saat batang tekan dan ring di las biasa homogen. Tbal dari ring ini

adalah : 30 mm dengan panjang L : 400 mm ring ini dibentuk profil miring

agar supaya pada saatisa focus pada ring tidak memnyrbar ke tempat yang

lain.

Seperti pada gambar berikut :

13

Page 14: Alat Pembuka Ban (Ucok)

Gambar : 2.5. Batang Tekan

Terjadi Tekanan dari Lengan tekan yang didistribusikan lewat batang tekan

sebesar P ( N/m² )

Dimana :

P = Tekanan ( N/m² )

F = Gaya Tekan ( N )

A = Luas Penampang ( m² )

2.2.2. Lengan Tekan

Lengan tekan adalah bagian dari alat pembuka dan pemasangan kembali ban

alat berat yang berfungsi untuk mendistribusikan dan membagi dua gaya tekan

dari batang hydraulic melalui Join dan dibagi dua masing-masing ke batang

tekan gaya yang dibagi adalah sebesar 40 bar

Panjang lengan tekan ini adalah : 960 mm

Lengan tekan mendistribusikan Tekanan yang dihasilkan dari hidrolik melalui

join sebesar P ( N/m² )

14

P

FP = A

Page 15: Alat Pembuka Ban (Ucok)

Gambar : 2.6. Lengan Tekan

Dengan distribusi gaya :

RA = RB = ½ F

Momen Maximum

Momen Max = ¼ F.L

Dimana :

RA = Reaksi di titik A ( Kg atau Ton )

RB = Reaksi di titik B ( Kg atau Ton )

F = Tekanan ( Kg atau Ton )

L = Panjang Lengan Tekan ( Cm )

15

F

RA RBL

Page 16: Alat Pembuka Ban (Ucok)

2.2.3. Joint

Adalah bagian dari alat yang akan meneruskan gaya tekan yang dihasilkan dari

tabung hydraulic ke lengan tekan pada joint ini hanya meneruskan gaya tekan

tanpa membagi - bagi gaya .

Gambar : 2.7. Joint

Jadi gaya yang diteruskan P = P

dimana P adalah tekanan dari Hydroulic P ( N/m² )

16

P

P

Page 17: Alat Pembuka Ban (Ucok)

BAB III

PERENCANAAN ALAT PEMBUKA DAN PEMASANG BAN

WHEEL LOADER ( ALAT BERAT )

3.1. Tambal/buka Ban Wheel-Loader Dengan Cara Manual

Apabila ban Loader terkena paku atau terkena benda yang sifatnya tajam

seperti pecahan-pecahan keramik atau benda tajam lainnya maka ban Wheel-loader

atau ban kendaraan angkut lainnya akan mengalami gembos, hal ini akan menjadi

kerugian besar bagi industri yang menggunakan alat berat seperti Wheel Loader,

Forklift, dan Dumptruk sebagai bagian dari alat produksinya, karena apabila bannya

gembos maka kendaraan tersebut tidak bisa beroperasi yang akan berakibat pada

terhambatnya proses produksi. Di industri keramik seperti misal pabrik keramik KIA

atau pabrik keramik lainnya Wheel Loader dipergunakan sebagai alat untuk

mengangkat dan mengangkut bahan baku dari tempat penyimpanan bahan baku atau

biasa disebut Gudang Raw Materials kemudian diangkat dan diangkut oleh Wheel

Loader ke tempat penggilingan tanah, sedangkan Dump Truk biasa digunakan untuk

mengangkut tanah ( Raw Materials ) dari gudang ke gudang atau antar gudang, dan

Forklift digunakan untuk mengangkut dan mengangkat keramik jadi dari tempat

penyortiran ke Gudang Hasil Jadi ( Finish Good ) atau mengangkat hasil jadi dari

gudang ke atas kontainer.

Untuk menambal ban kendaraan-kendaran berat bukan hal mudah, selain berat

juga besar jadi untuk menambalnya diperlukan waktu yang tidak sebentar ( lama )

untuk membuka ban dari Loadernya sendiri perlu waktu ± 15 menit, untuk menambal

keluar area pabrik diperlukan waktu, untuk mengangkatnya pakai Forklift dan

membawanya pakai kendaraan terbuka minimal kijang bak, ditambah proses tambal

ban mulai buka manual dengan menggunakan pasak dan martil lengkap sampai

terpasang lagi tidak kuirang dari satu jam, membawanya lagi ke area pabrik dan

memasangnya lagi sampai bisa siap dipakai total ± 4 Jam dengan biaya yang lumayan

sekitar Rp 50 000,- atau lebih, harga tersebut kalau dilihat dari nilai nominal

Rupiahnya mungkin tidak seberapa, akan tetapi yang menjadi masalah adalah waktu

yang tersita untuk proses tersebut ± 4 Jam. Berapa kerugian yang harus ditanggung

perusahaan jika terhambat selama waktu tersebut, apabila menambal itu dikerjakan

17

Page 18: Alat Pembuka Ban (Ucok)

sendiri oleh mekanik selain harus mengeluarkan tenaga yang ekstra juga kalau yang

belum biasa akan beresiko terkena pentalan dari palu besar atau plat besi dari ring ban

yang mental, itu resiko kalau dikerjakan oleh mekanik yang bekerja diperusahaan

bahkan mungkin waktu yang tersita akan lebih lama.

Dari problem tersebut maka dicarikan jalan keluar untuk mengatasi hal

tersebut yaitu dengan merancang alat yang bisa membuka dan memasang ban yang

ukuranya besar seperti ban – ban Alat Berat tersebut dengan tetap mengacu kepada

Effesiensi.

3.2. Daftar Kehendak

Untuk mengatasi masalah diatas maka dicarikan ide-ide yang dikehendaki

sebagai kesimpulan kehendak-kehendak untuk pemecahan masalah tersebut seperti

dibawah ini :

3.2.1. Dapat membuka dan memasang ban dengan mudah

3.2.2. Dapat membuka ban dengan tidak mengeluarkan tenaga banyak

3.2.3. Alatnya sederhana

3.2.4. Alatnya bisa dibongkar pasang

3.2.5. Bisa dilakukan maksimal oleh 2 orang

3.2.6. Material tidak beli

3.2.7. Alat-alat memakai alat yang ada di perusahaan

3.2.8. Aman Untuk Penggunanya

3.2.9. Tidak memerlukan keahlian khusus untuk mengoperasikannya

3.2.10. Bisa di atur untuk beberapa macam ban

3.2.11. Cara kerjanya simple

3.2.12. Dibuat di Worksop sendiri

Dari urutan tersebut, kemudian disusun secara sistimatis kedalam daftar yang

disebut daftar kehendak, kemudian dibagi menjadi dua kategori kehendak

Demands ( D ) dan Wishes ( W ) dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

18

Page 19: Alat Pembuka Ban (Ucok)

Spesipikasi Alat Pembuka Ban Wheel-Loader

Tabel.1. Daftar Spesifikasi

STRATA     IDENTITAS  PENGEMBANGAN ALAT PEMBUKA  

SATU DAN PEMASANGAN BAN KLASIFIKASI  WHEEL-LOADER  

STTM.C     HALAMAN :       

PERUBAHAN D/W SPESIFIKASI ( KEHENDAK ) PENANGGUNG JAWAB

       

    GEOMETRI Yadi Cahyadi

  D Jarak tiang rangka 1500 mm  

  D Panjang lengan penekan 960 mm  

  W Tebal Plat lengan penekan T=20 mm  

  D Panjang Piring Penekan masing-masing 400 mm  

  W Tebal Plat Piring Penekan T=30 mm  

  D Tinggi Batang piring penekan 460 mm  

  D Tinggi alat 1100 mm  

  D Luas meja / alas Ban 1600 x 1500 mm  

  W Tinggi Kaki 40 mm  

  W Posisi tabung tegak

    KINEMATIKA  

  D Batang Tekan dapat dibongkar pasang sesuai  

    Dengan diameter Ban yang akan di buka  

  D Batang Tekan dan piring bisa naik dan turun  

    Sesuai dengan kondisi Ban  

       

       

    FORCES  

  D Pembebanan berupa gaya tekan  

  D Gaya tekan 16 Bar  

       

       

19

Page 20: Alat Pembuka Ban (Ucok)

     

    PERAKITAN  

  D Batang Tekan dapat dibongkar pasang  

  W Lengan tekan dapat dibongkar pasang  

  D Selang Hydrolik mudah di buka dan mudah  

    Dipasang kembali  

  W Sistim perakitan mudah dipahami dan mudah  

    Dikerjakan  

  W Tidak memerlukan tempat khusus untuk  

    Merakit  

       

       

    MATERIAL  

  D Besi ,  

  W Batang dan piring tekan menggunakan bahan  

    Plateyzer t ; 30 mm  

  W Lengan tekan menggunakan bahan VCN 150  

  W Rangka menggunakan Baja Propil H 150 x150  

    Besi Canal 100  

  W Alas menggunakan besi plat t:8 mm  

  W Tabung Hidrolik menggunakan tabung bekas  

    Tabung Hidrolik bekas alat berat  

  W Menggunakan bahan-bahan bekas  

  W Bahan mudah didapat  

       

       

    PRODUKSI / PEMBUATAN  

  D Konstruksi Sederhana  

  W Dibuat/dikerjakan di Workshop sendiri  

  W Kekuatan dapat dipertanggung jawabkan  

  W Mutu dapat dijaga  

  W Alat-alat produksi sederhana  

       

       

       

       

    OPERASI / PEMAKAIAN  

  D Mudah dioperasikan  

20

Page 21: Alat Pembuka Ban (Ucok)

  W Pemasangan Ban dilakuan manual  

W Penekanan dengan operasi hidrolik  

  D Posisi tombol hidrolik mudah dijangkau  

  W Dapat diopersikan oleh satu orang  

  W Mudah dipindah-pindah  

       

       

    PERAWATAN  

  D Mudah perawatannya  

  W Tidak membutuhkan biaya perawatan  

  W Dirapikan dan disimpan ditempat yang aman  

    Setelah dipergunakan  

  W Kebersihan mudah dilakukan  

  D Apabila terjadi kerusakan mudah untuk  

    Memperbaikinya  

       

       

    PEMASARAN  

  W Dibutuhkan oleh bengkel alat berat  

  W Hanya diproduksi untuk keperluan khusus  

       

       

    HARGA  

  W Harga dapat dijangkau karena material bekas  

  W Perusahaan tidak memerlukan biaya khusus  

  W Hanya diproduksi 1 unit  

       

21

Page 22: Alat Pembuka Ban (Ucok)

3.3. Abstraksi

Tabel .2. Abstraksi I

22

Page 23: Alat Pembuka Ban (Ucok)

Tabel .3. Abstraksi II

23

Page 24: Alat Pembuka Ban (Ucok)

Tabel .4. Abstraksi III

Abstraksi IV

● - Alat pembuka/pemasang Ban Roda Loader ( alat Berat ) selang

Hidrolik dapat dibuka pasang

● - Batang tekan dapat digeser panjang dan pendek sesuai biameter Ban

roda Alat Berat

Abstraksi V

● Alat pembuka/pemasang Ban roda Loader ( Alat - Berat ) dapat

membuka dan memasang kembali Ban roda Loader ( Alat - Berat )

24

Page 25: Alat Pembuka Ban (Ucok)

3.4. Struktur Fungsi

Struktur fungsi menunjukkan secara urutan - urutan yang terjadi pada

fungsi yang berkaitan antara input dan out put dari suatu sistim dalam

menentukan tugas pekerjaan.

Langkah untuk fungsi merupakan tugas pengukuran yang pemecah

tugas secara bebas dengan rumusan secara abstrak

3.4.1 Fungsi Utama

Gambar : 3.1. Diagram Fungsi Utama

25

Page 26: Alat Pembuka Ban (Ucok)

3.4.2 Sub Fungsi

Fungsi utama dapat dijabarkan lagi menjadi beberapa sub fungsi :

Gambar : 3.2. Diagram Sub Fungsi

26

Page 27: Alat Pembuka Ban (Ucok)

3.5. Prinsip Solusi

Pencarian Prinsip solusi untuk memenuhi sub fungsi.

Dalam pencarian terhadap prinsip solusi digunakan daftar sebagai

berikut untuk pedomannya :

➢ Pencarian literature

➢ Analisa dari keberadaan dari test rig serba guna

➢ Diantaranya metoda dengan intuitir bias

➢ Brain Stroming

➢ Diantaranya metoda dengan diskursir bias

➢ Pencarian sistimatis dengan bantuan skema klasifikasi

➢ Variasi dari jenis energi, gerak dan permukaan

➢ Menggunakan katalog perancangan dari prinsip-prinsip transformasi

gaya

Prinsip solusi dikombinasikan dengan menggunakan skema klasifikasi.

Sebab – sebab keterbatasan ruangan dan waktu, hanya sub fungsi yang

terpenting dari prinsip solusi yang dimasukkan.

Prisip solusi alat pembuka dan pemasang ban Wheel Loader ( Alat

berat ) menggunakan sketsa, dari sub fungsi yang berupa daya tekan,

proses terjadinya gaya dalam membuka dan memasang ban Wheel

Loader.

Dengan dicari beberapa prinsip solusinya maka akan didapat

kombinasi gerak dari struktur fungsi, yang pada prisipnya dapat

melaksanakan sub fungsi sub fungsi tersebut.

Prinsip solusi untuk alat pembuka dan pemasang ban Wheel Loader

( Alat Berat ) di kajikan dan digambarkan dalam kolom-kolom matrik

seperti tabel berikut :

27

Page 28: Alat Pembuka Ban (Ucok)

3.5.1. Matrik Solusi

Gambar 3.3. Martik solusi

28

Page 29: Alat Pembuka Ban (Ucok)

3.6. Struktur Modul

Suatu sistim yang terdiri dari bagian-bagian pokok bentuk dasar hingga

terbentuk susunan organ kerja atau merupakan pengatur/penyusun

beberapa prinsip solusi, sehingga mempunyai alternatif kombinasi

yang kemudian diseleksi lagi untuk dapat diwujudkan dalam pilihan

yang tepat.

3.6.1. Diagram Kombinasi Prinsip Solusi

Gambar : 3.4. Diagram Kombinasi Prinsip Solusi

3.6.2. Alternatif Kombinasi prinsip-prinsip solusi

29

PR IN SIP SO LU SI

PEM BAG IAN FU N G SI

1

2

3

4

5

6

1 2 3

BATAN G TEKAN

LEN G AN TEKAN

JO IN T

TABU N G H YD R O LIK

R AN G KA

EN ER G I

- Var ias i 1 ; 1 .1 - 2 .3 - 3 .2 - 4 .1 - 5 .1 - 6.1

- Var ias i 2 ; 1 .3 - 2 .1 - 3 .1 - 4 .2 - 5 .2 - 6.1

- Var ias i 3 ; 1 .3 - 2 .1 - 3 .1 - 4 .2 - 5 .3 - 6.1

- Var ias i 4 ; 1 .2 - 2 .2 - 3 .3 - 4 .3 - 5 .1 - 6.2

Page 30: Alat Pembuka Ban (Ucok)

3.6.3. Konsep bentuk Variasi

Variasi ( 1 ) : 1.1, 2.3, 3.2, 4.1, 5.1, 6.1

Gambar : 3.5. Matrik Solusi Variasi 1

30

E ner g i6E n e r g i L is tr i k

R angk a

T abung H idr ou l ik

5

4

J o in t

Lengan T ek an

B atang T ek an

3

2

1

SUB FUNGSI

PRINSIP SOLUSI

1 2 3

Page 31: Alat Pembuka Ban (Ucok)

Gambar : 3.6. Konsep bentuk Variasi 1

31

1 3 0

Page 32: Alat Pembuka Ban (Ucok)

Variasi ( 2 ) : 1.3, 2.1, 3.1, 4.2, 5.2, 6.1

Gambar : 3.7. Matrik Solusi Variasi 2

32

E ner gi6E n e r g i L is tr i k

T abung H idr ou l ik

R angk a5

4

PR IN SIP S O L U SI

SU B F U N G S I

B atang T ek an

Lengan T ek an

J o in t3

2

1

1 2 3

Page 33: Alat Pembuka Ban (Ucok)

Gambar : 3.8. Konsep bentuk Variasi 2

33

Page 34: Alat Pembuka Ban (Ucok)

Variasi ( 3 ) : 1.3, 2.1, 3.1, 4.2, 5.3, 6.1

Gambar : 3.9. Matrik Solusi Variasi 3

34

Page 35: Alat Pembuka Ban (Ucok)

Gambar : 3.10. Konsep Bentuk Variasi 3

35

Page 36: Alat Pembuka Ban (Ucok)

Variasi ( 4 ) : 1.2, 2.2, 3.3, 4.3, 5.1, 6.2

Gambar : 3.11. Matrik Solusi Variasi 4

36

Page 37: Alat Pembuka Ban (Ucok)

Gambar : 3.12. Konsep Bentuk Variasi 4

37

Page 38: Alat Pembuka Ban (Ucok)

Gambar : 3.13. Gabungan Konsep Bentuk Variasi 1 – 4

38

Page 39: Alat Pembuka Ban (Ucok)

3.6.4. Pilihan Kombinasi Yang Cocok dari Kombinasi – Kombinasi Prinsip

Solusi

Gambar : 3.14. Pilihan Kombinasi – Kombinasi Prinsip Solusi

39

Page 40: Alat Pembuka Ban (Ucok)

Dari alternatif kombinasi prinsip-prinsip solusi yang ada dapat kita

pertimbangkan dengan factor sebagai berikut :

➢ Ketersediaan Material/Bahan

➢ kekuatan Bahan

➢ kesulitan perakitan

➢ pengubahan cara pengoperasian

➢ kemudahan dalam perawatan

➢ memenuhi keharusan dari daftar kehendak

Maka dari data-data diatas, kita dapat menetukan Variasi yang terbaik, yaitu

Variasi I.

Gambar : 3.15. Konsep Bentuk Variasi 1 Yang Terpilih

40

Page 41: Alat Pembuka Ban (Ucok)

BAB. IV

ANALISA TEKNIK WAKTU DAN BIAYA

4.1. ANALISA TEKNIK

4.1.1 TABUNG HIDROLIK

Tenaga yang digunakan dalam rancangan alat ini adalah tenaga yang

dihasilkan oleh satu unit Hidrolik dengan tekanan yang dihasilkan

sebesar 400 Bar setara dengan 441 Kg/Cm² dan kemudian dalam

perhitungan dibulatkan menjadi 500 Kg/Cm² tekanan sebesar ini

disalurkan melalui joint ke lengan tekan dari lengan tekan ini kemudian

tekanan ini ke kedua batang tekan yang kemudian batang tekan ini

yang akan menekan ring velg pada ban roda loader.

4.1.2 JOINT

Joint ini adalah alat yang akan menghubungkan atau menyalurkan

tekanan dari tabung hidrolik melalui shaft hidrolik .

Analisa dari joint ini adalah :

.

Gambar .4.1 Joint

Dimana :

P = Tekanan = 500 ( Kg/Cm² )

F = Gaya Tekan ( N ) = ? 1 N = W = m.g

A = Luas Penampang = ¼ .3,14.(10 )² (C m² )

F

500 =

¼ .3,14.(10 )²

41

P

FP = A

Page 42: Alat Pembuka Ban (Ucok)

F = 500 . ¼ .3,14.(10 )²

F = 39 250 N maka m = 39 250/10 dianggap g = 10 m/dt²

m = 3 925 kg

m = 3,925 Ton

Dari hasil perhitungan diatas didapat bahwa gaya yang diteruskan oleh

joint adalah seberat 3,925 Ton dibulatkan 4 Ton

Dibulatkan gaya tekan yang diteruskan menjadi 40 Newton

4.1.3 LENGAN TEKAN

Fungsi Lengan tekan adalah meneruskan gaya tekan yang diberikan

oleh pompa hydroulik melalui Shaft yang kemudian diteruskan oleh

joint dibagi dua oleh lengan tekan dan diteruskan ke dua batang tekan

masing –masing gaya yang diterima oleh batang tekan adalah masing-

masing mendapat setengah dari gaya yang disaluran oleh lengan tekan,

degan analisa sbb :

Gambar .4.2 . Lengan Tekan dan Gaya tekan

Dengan distribusi gaya :

RA = RB = ½ F

Momen Maximum

Momen Max = ¼ F.L

42

F

RA RBL

Page 43: Alat Pembuka Ban (Ucok)

Dimana :

RA = Reaksi di titik A ( Kg atau Ton )

RB = Reaksi di titik B ( Kg atau Ton )

F = Tekanan ( Kg atau Ton )

L = Panjang Lengan Tekan ( Cm )

RA = RB = ½ F

RA = Rb = ½ .4 000 Kg

RA = RB = 2 000 Kg

RA = Rb = 2 Ton

Momen Max = ¼ F.L

Momen Max = ¼ . 2 000 . 96

Momen Max = 48 000 Kg Cm

Dari tabel ,σℓ = 2400 Kg/Cm²( untuk ST 37

)RUMUS

,σℓ = M max ( momen max )W ( momen tahanan )

Dimana W = 1/6 .b.h²

,σℓ = 48 0001/6 .b.h²

,b.h² = 48000x6 Kg2400 Kg/Cm²

,b.h² = 120 Cm²

Jika nilai b = 3 CmMaka

.h² = 1203 Cm

.h² = 40.h = 6,32 Cm

Dari hasil perhitungan tinggi ideal untuk Lengan tekan adalah 6.32 Cm

ditambah factor keamanan 0.2 x 6.32 = 1.26 jadi tinngi total = 6.32 + 1.26 =

7.58 Cm

Tinggi lengan tekan real dilapangan adalah 9 Cm terlalu boros untuk tekanan

yang mencapai 40 Ton

43

Page 44: Alat Pembuka Ban (Ucok)

4.1.4 BATANG TEKAN

Gambar .4.3. Batang Tekan

Batang tekan adalah bagian dari alat pembuka dan pemasang ban roda alat

berat yang langsung menekan ring velg pada roda Wheel Loader dimana gaya

tekan yang disalurkan oleh Lengan tekan adalah sebesar 20 000 Kg ( 20 Ton )

dimana gaya yang disalurkan oleh batang tekan ini adalah sebesar

Dimana :C

P = Tekanan ( Kg/Cm² )

F = Gaya Tekan = 20 000 Kg

A = Luas Penampang (C m² ) = LK = ½ . 4.π².R.r

44

F P = A

F

A

Page 45: Alat Pembuka Ban (Ucok)

= ½ . 4 . 9,86. 20.1

= 394,4 Cm²

= 395 ( pembulatan )

Atau A = 40 x 2 = 80 Cm²

Dipakai A = 80

20 000

P = = 250 kg / Cm²

80

Setara dengan 227 Bar

Jadi tekanan yang samapai menekan Ring Velg Roda wheel loader

adalah sebesar 227 Bar dari 400 bar = 57 %

45

Page 46: Alat Pembuka Ban (Ucok)

4.2. ANALISA WAKTU PRODUKSI DAN BIAYA

Dalam perancangan mesin pembuka dan pemasang ban roda Alat berat

( Wheel Loader ) perlu memperhitungkan waktu produksi dan

pembiayaan alat untuk pembuka dan pemasang ban roda Wheel Loader

dimana perhitungan ini diperlukan untuk menghitung harga dari alat

ini, alat ini terdiri dari beberapa bagian yaitu :

1. Hydroulic

2. Joint

3. Lengan Tekan

4. Batang Tekan

5. Rangka / Rumah Ban Roda

4.2.1. Hydroulik

Untuk Hydroulik sudah tersedia dipasaran dengan harga

± Rp 1 500 000 ,-

4.2.2. Joint

Joint dibuat dengan menggunakan mesin – mesin yang ada di

Workshop ( Fabrikasi )

Gambar .4.4. Joint

4.2.2.1. Spesifikasi Joint

- Jenis Material yang digunakan adalah jenis Baja VCN 150

- Diameter material : Ø 100 mm L : 150 mm

- Harga material / Kg = Rp 28 000 ,-

- Baut M 8 x 1,25 ( Borg ) = Rp 2 500,-

- Sub total harga material = Rp 227 500,-

46

Page 47: Alat Pembuka Ban (Ucok)

4.2.2.2. Waktu Produksi Joint

Waktu Produksi Joint

NO URAIAN PEKERJAAN WAKTUTIDAK PRODUKTIF PRODUKTIF

1 Persiapan bahan 5 menit    2 Setting mesin potong 5 menit    3 Setting mesin bubut 5 menit    4 Setting mesin Milling 5 menit    5 Setting mesin Bor 5 menit    6 Persiapan Taps 5 menit    7 Proses pemotongan     5 menit8 Proses pembubutan     10 menit9 Proses milling     15 menit

10 Proses pemboran     10 menit11 Proses pengetapan     15 menit

Sub Total Waktu Produksi 30 menit 55 menit

4.2.3. Lengan Tekan

Gambar .4.5 Lengan Tekan

4.2.3.1. Spesifikasi Lengan Tekan

- Jenis Material yang digunakan adalah Besi Plat jenis ST 37

- Tebal Plat 1 t : 30 mm Uk : 530 x 90 mm Jumlah : 1 Pc = 106 000,-

- Tebal Plat 2 t : 20 mm Uk : 230 x 90 mm Jumlah : 4 Pcs= 124 000,-

- Harga material / Kg = Rp 9 500 ,-

- Sub total harga material = Rp 230 000,-

47

Page 48: Alat Pembuka Ban (Ucok)

4.2.3.2. Waktu Produksi Lengan Tekan

4.2.4. Batang Tekan

Gambar .4.6. Batang Tekan

48

Page 49: Alat Pembuka Ban (Ucok)

4.2.4.1. Spesifikasi Batang Tekan

- Jenis Material yang digunakan adalah Besi Plat jenis ST 37

- Tebal Plat 1 t : 30 mm Uk: 400 x 100 mm Jumlah : 2 Pcs

= 106 000,-

- Tebal Plat 2 t : 20 mm Uk : 460 x 40 mm Jumlah : 2 Pcs

= 124 000,-

- Harga material / Kg = Rp 9 500 ,-

- Sub total harga material = Rp 190 000,-

4.2.4.2. Waktu Produksi Batang Tekan

49

Page 50: Alat Pembuka Ban (Ucok)

4.2.5. Rangka

Gambar .4.7. Rangka

4.2.5.1. Spesifikasi Rangka

1. Pen/Shaft Besi Rod Ø 20 mm L : 200 mm 1 Pc

= 0.5 Kg x Rp 28 000 = Rp 14 000 ,-

2. Alas Plat Besi Besi Plat t ; 6 mm Uk 1600 x 1520 1 Pc

= 115 Kg x Rp 9 500 = Rp 1 092 500 ,-

3. Rangka Alas Besi Canal ( 100 x 100 ) L;100 mm 12 Pcs

= 273 000 x 2 btg = Rp 546 000,-

4. Rangka Alas Besi Canal ( 100 x 100 ) L;520 mm 4Pcs

= 273 000 x 0.3 = Rp 81 900,-

5. Rangka Alas Besi Canal ( 100 x 100 ) L;1600 mm 4Pcs

= 273 000 x 1 btg = Rp 273 000,-

50

Page 51: Alat Pembuka Ban (Ucok)

6. Tiang ( Double C ) Besi Canal ( 100 x 100 ) L;1600 mm 4Pcs

= 273 000 x 2 btg = Rp 546 000.-

7. Plat Siku / Support Besi Plat t :10 mm Uk:1/2x200x300 4Pcs

= 9,5 Kg x Rp 9 500 = Rp 90 2500 ,-

8. Plat Siku / Support Besi Plat t :10 mm Uk:1/2x200x215 2Pcs

= 3,5 Kg x Rp 9 500 = Rp 33 2500 ,-

9. Balok H beam H Beam Uk :200x150 L :1600 mm 1Pc

= 30,6 Kg x Rp 9 500 = Rp 290 700 ,-

10 Tiang Shaft Besi Hollo Uk 40x40x345 mm 2Pcs

= 14 kg x Rp 9 500 = Rp 133 000,-

11 Kawat Las = Rp 200 000

12 Pengecatan = Rp 120 000

- Sub total harga material = Rp 4 532 100 ,-

4.2.5.2. Waktu Produksi Rangka

Waktu Produksi Rangka

NO URAIAN PEKERJAANWAKTU

TIDAK PRODUKTIFPRODUK-

TIFI Pen / Shaft        1 Persiapan bahan 5 menit    2 Proses Potong bahan     5 menit3 Proses Pembubutan     5 menit           II Alas Plat Besi        1 Persiapan Bahan 5 menit    2 Proses potong ( Blander )     10 menit3 Proses Gerinda bahan     10 menit           III Rangka Alas besi Canal C        1 Persiapan Bahan 5 menit    2 Proses potong ( Blander )     30 menit3 Proses Gerinda bahan     30 menit           

IV Rangka Alas besi Canal C        1 Persiapan Bahan 5 menit    2 Proses potong ( Blander )     10 menit3 Proses Gerinda bahan     10 menit           V Rangka Alas besi Canal C        1 Persiapan Bahan 5 menit    2 Proses potong ( Blander )     10 menit3 Proses Gerinda bahan     10 menit

51

Page 52: Alat Pembuka Ban (Ucok)

           VI Rangka Alas besi Canal C        1 Persiapan Bahan 5 menit    2 Proses potong ( Blander )     20 menit3 Proses Gerinda bahan     20 menit           

VII Siku Plat Besi        1 Persiapan Bahan 5 menit    2 Proses potong ( Blander )     10 menit3 Proses Gerinda bahan     10 menit           

VIII Siku Plat Besi        1 Persiapan Bahan 5 menit    2 Proses potong ( Blander )     10 menit3 Proses Gerinda bahan     10 menit           

IX Rangka H Beam        1 Persiapan Bahan 5 menit    2 Proses potong ( Blander )     10 menit3 Proses Gerinda bahan     10 menit           

IX Rangka H Beam        1 Persiapan Bahan 5 menit    2 Proses potong ( Blander )     10 menit3 Proses Gerinda bahan     10 menit           X Tiang Shaft        1 Persiapan Bahan 5 menit    2 Proses potong ( Blander )     5 menit3 Proses Gerinda bahan     5 menit           

XI Perakitan        1 Persiapan 15 Menit    2 Pengelasan     120 menit3 Penggerindaan     30 menit4 Pengecatan     45 menit5 Pemasangan Hydroulic     30 menit           

Sub Total Waktu Produksi 70 menit 485 menit

TABEL .5.

52

Page 53: Alat Pembuka Ban (Ucok)

Biaya Produksi Alat Pembuka dan Pemasang Ban Roda

Alat - Alat Berat ( Wheel Loader )

Biaya Kerja = Waktu Produktif + Waktu Tidak Produktif x Rp/Jam

Biaya Kerja = 948 Menit + 150 Menit X Rp 9 500,- /Jam

= 15.8 Jam + 2.5 Jam X Rp 9 500

= Rp 173 850,-

Biaya Alat = 50 000 / Hari x 3 Hari

= Rp 150 000,-

Biaya Produksi = Harga Bahan Baku + Biaya Kerja + Biaya Alat

= Rp 6 679 600 ,- + Rp 173 850 ,- + Rp 150 000,-

= Rp 7 003 450 ,-

Pembulatan = Rp 7 000 000 ,-

53

Page 54: Alat Pembuka Ban (Ucok)

BAB . V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan dan saran

5.1.1. Kesimpulan

1. Alat pembuka dan pemasang ban Alat - alat berat ( Wheel -

Loader ) mempermudah mekanik untuk menambal ban

berukuran besar.

2. Alat pembuka dan pemasang ban Alat - alat berat ( Wheel -

Loader ) menghemat waktu kerja mekanik

3. Alat pembuka dan pemasang ban Alat - alat berat ( Wheel -

Loader ) bisa dibuat memakai bahan-bahan bekas sehingga

harga bisa ditekan

5.1.2. Saran

Walaupun Pemakai alat ini bisa dilakukan oleh satu orang mekanik

akan tetapi untuk menjaga keselamatan hendaklah dioperasikan oleh

dua orang mekanik

54