Alat Musik Tradisional

download Alat Musik Tradisional

If you can't read please download the document

description

deskripsi alat musik tradisional

Transcript of Alat Musik Tradisional

Alat Musik Tradisional Nusantara

Alat musik tradisional Indonesia sangat banyak, tersebar dari Sabang sampai Merauke, dimana masing-masing daerah biasanya memiliki alat musik tradisionalnya masing-masing. Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku dan budaya, tak heran memiliki berbagai macam tradisi kesenian musik tradisional daerah masing-masing yang juga memiliki ciri khasnya masing-masing. Karena kedekatan kekerabatan dan kedekatan emosional antar suku, terkadang beberapa jenis alat musik tradisional yang ada biasanya masih memiliki garis alur sejarah yang sama dengan bentuk yang hampir sama pula. Keberagaman jenis alat musik tradisional Indonesia begitu banyaknya, tersebar dari sabang sampai merauke, baik alat musik ritmis, alat musik melodis dan alat musik harmonis, namun sayang kebanyakan generasi sekarang banyak yang melupakan keberadaan musik tradisional tersebut.

Berikut di bawah ini merupakan alat-alat musik tradisional Indonesia, yang merupakan alat-alat musik daerah di masing-masing wilayah yang terkadang tidak terlalu baku di batasi berdasarkan batas administratif semata, karena adanya kedekatan budaya dan kedekatan batas wilayah yang saling mempengaruhinya. Masing-masing daerah mungkin memeiliki banyak sekali alat musik tradisional, namun beberapa contoh gambar alat musik tradisional Indonesia di bawah ini hanya menampilkan beberapa jenis saja, untuk masing-masing daerah.

1. AngklungAngklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat daribambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.

2. SasandoSasando adalah sebuah alat instrumen petik musik. Instumen musik ini berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Secara harfiah nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Konon sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7. Bentuk sasando ada miripnya dengan instrumen petik lainnya seperti gitar, biola dan kecapi.Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Lalu pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar (dawai-dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas kebawah bertumpu. Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Lalu tabung sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas. Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando.

3. KecapiKacapi parahu adalah suatu kotak resonansi yang bagian bawahnya diberi lubang resonansi untuk memungkinkan suara keluar. Sisi-sisi jenis kacapi ini dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai perahu. Di masa lalu, kacapi ini dibuat langsung dari bongkahan kayu dengan memahatnya.Untuk kacapi ini, tiap dawai diikatkan pada suatu sekrup kecil pada sisi kanan atas kotak. Mereka dapat ditala dalam berbagai sistem : pelog, sorog / madenda, atau salendro. Saat ini, kotak resonansi kacapi dibuat dengan cara mengelem sisi-sisi enam bidang kayu.

4. GamelanGamelan adalah Grup musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok diIndonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan. Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu - Budha yang mendominasi Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia. Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman Kerajaan Majapahit. Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak ke-India-an dalam musik gamelan adalah bagaimana cara menyanikannya. Dalam mitologi Jawa, gamelan dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih spesifik kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk set gamelan.

5. DjembeDjembe adalah tali disetel dan drum tertutup kulit dimainkan dengan tangan kosong. Menurut masyarakat Bamana di Mali, nama djembe berasal dari mengatakan "Anke dj, Anke menjadi" yang berarti" semuaorang berkumpul bersama dalam damai" danmendefinisikan tujuan drum. Dalam bahasa Bambara, "dj" adalah kata kerja untuk "mengumpulkan" dan "menjadi" diterjemahkan sebagai "damai".Djembe memiliki tubuh (atau shell) diukir dari kayu keras dan drum head terbuat dari tidak diobati (tidak dikapur) kulit mentah, paling sering dibuat dari kulit kambing. Djembes adalah 30-38 cm(12-15 inci) dan diameter 58-63 cm (23-25 inci) tingginya. Mayoritasmemiliki diameter dalam kisaran 13-14 inci.

6. RebabRebab bisa disebut juga rebap, rabab, rebeb, rababah, atau al-rababa) adalah jenis alat musik senar yang dinamakan demikian paling lambat dari abad ke-8 dan menyebar melalui jalur-jalur perdagangan Islam yang lebih banyak dari Afrika Utara, Timur Tengah, bagian dari Eropa, dan Timur Jauh. Beberapa varietas sering memiliki tangkai di bagian bawah agar rebab dapat bertumpu di tanah, dan dengan demikian disebut rebab tangkai di daerah tertentu, namun terdapat versi yang dipetik seperti kabuli rebab (kadang-kadang disebut sebagai robab atau rubab).Ukuran rebab biasanya kecil, badannya bulat, bagian depan yang tercakup dalam suatu membran seperti perkamen atau kulit domba dan memiliki leher panjang terpasang. Ada leher tipis panjang dengan pegbox pada akhir dan ada satu, dua atau tiga senar. Tidak ada papan nada. Alat musik ini dibuat tegak, baik bertumpu di pangkuan atau di lantai. Busurnya biasanya lebih melengkung daripada biola.

7. SerunaiSerunai, adalah nama alat musik aerofonik (tiup) yang dikenal di Indonesia sebagai alat musik tradisional di masyarakat Minang. Bagian unik dari serunai adalah ujungnya yang mengembang, berfungsi untuk memperbesar volume suara.Asal mula serunai atau "puput serunai" diduga datang dari nama shehnai, alat musik yang diduga berasal dari Lembah Kashmir di dataran Utara India. Alat musik shehnai diduga juga merupakan perkembangan dari alat musik pungi yang dipakai dalam musik para pemikat ular tradisional India.Setelah dikenal luas di Sumatera Barat, serunai menjadi populer dan dikenal sebagai alat musik tiup tradisional di Minang. Alat musik ini dikenal merata di Sumatera Barat, terutama di bagian daratannya seperti di daerah Agam, Tanah Datar dan Limo Koto, dan juga di daerah pesisir pantai Sumatera Barat sepanjang pantai Samudera Hindia. Alat musik ini sejak lama telah dipopulerkan ke seluruh Indonesia oleh para imigran dari Minang dan juga telah dikenal sebagai alat musik tradisional di Malaysia dengan nama sama.

8. SelompretSelompret adalah salah satu bentuk alat musik tiup logam paling sederhana, dengan tidak memiliki katup maupun alat pengubah titinada lainnya. Semua kontrol nada dilakukan oleh variasi gerakan bibir, dikarenakan selompret tidak memiliki mekanisme lain untuk mengontrol nada. Akibatnya, suara selompret terbatas pada note dalam seri harmonik.

9. Celempung/SiterSiter dan celempung adalah alat musik petik di dalam gamelan Jawa. Ada hubungannya juga dengan kecapi di gamelan Sunda. Siter dan celempung masing-masing memiliki 11 dan 13 pasang senar, direntang kedua sisinya di antara kotak resonator. Ciri khasnya satu senar disetel nada pelogdan senar lainnya dengan nada slendro. Umumnya sitar memiliki panjang sekitar 30 cm dan dimasukkan dalam sebuah kotak ketika dimainkan, sedangkan celempung panjangnya kira-kira 90 cm dan memiliki empat kaki, serta disetel satu oktaf di bawah siter. Siter dan celempung dimainkan sebagai salah satu dari alat musik yang dimainkan bersama (panerusan), sebagai instrumen yang memainkan cengkok (pola melodik berdasarkan balungan). Baik siter maupun celempung dimainkan dengan kecepatan yang sama dengan gambang (temponya cepat).Nama "siter" berasal dari Bahasa Belanda "citer", yang juga berhubungan denganBahasa Inggris "zither". "Celempung" berkaitan dengan bentuk musikal Sunda celempungan.

10. KendangKendang, kendhang, atau gendang adalah instrumen dalam gamelan Jawa Tengah yang salah satu fungsi utamanya mengatur irama. Instrument ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat bantu.Jenis kendang yang kecil disebut ketipung, yang menengah disebut kendang ciblon/kebar. Pasangan ketipung ada satu lagi bernama kendang gedhe biasa disebut kendang kalih. Kendang kalih dimainkan pada lagu atau gendhing yang berkarakter halus seperti ketawang, gendhing kethuk kalih, dan ladrang irama dadi. Bisa juga dimainkan cepat pada pembukaan lagu jenis lancaran, ladrang irama tanggung. Untuk wayangan ada satu lagi kendhang yang khas yaitu kendhang kosek.Kendang kebanyakan dimainkan oleh para pemain gamelan profesional, yang sudah lama menyelami budaya Jawa. Kendang kebanyakan di mainkan sesuai naluri pengendang, sehingga bila dimainkan oleh satu orang denga orang lain maka akan berbeda nuansanya.