ALAT KRISTALISASI
-
Upload
dominika-sari-hutapea -
Category
Documents
-
view
346 -
download
9
Transcript of ALAT KRISTALISASI
ALAT KRISTALISASI
(CRYSTALLIZER)
A. Pendahuluan
Dalam teknik kimia kristalisasi dilakukan dalam alat pengkristal.
Kristalisasi adalah suatu unit operasi teknik kimia dimana senyawa kimia
dilarutkan dalam suatu pelarut (solvent) dan pada kondisi tertentu akan
terpresipitasi dan terpisah di antara fasa.
Sejak dahulu kala NaCl ditemukan pda permukaan bebatuan setelah
mengalami pemanasan matahari. Contoh proses kristalisasi yang lain dalam
industry meliputi produksi garam dapur, gula, sodium sulphat, urea, dan lain-
lain.
Teknologi kristalisasi berkembang dengan cepat akhir-akhir ini. melalui
tangki sederhana dimana pendinginan, penguapan, dan mungkin melalui
pengaturan pH, Kristal terbentuk pada proses kristalisasi larutan dipekatkan dan
didinginkan sampai konsentrasi zat terlarut melewati kelarutannya
(supersaturation)pada suhu yang bersangkutan. Zat terlarut akan keluar dari
larutan dan membentuk zat padat (Kristal/hablur) dalam keadaan yang hampir
murni.
Supersaturation adalah perbedaan antara nilai konsentrasi actual zat padat
(solute) pada batas kristalisasi dan batas kelarutan teoritis.
Supersaturation merupakan factor penting dan gaya pengendali (driving
force) baik dalam initial nucleation step maupun dalam crystal growth.
Terdapat beberapa tahapan dalam pembentukan Kristal, yaitu:
1. Nucleation
Merupakan perubahan fasa awal dalam daerah yang kecil, misalnya
pembentukan Kristal padat dari suatu larutan. Nucleation ini merupakan
penjumlahan primary nucleation dan secondary nucleation.
Primary nucleation adalah pembentukan awal Kristal dimana tidak ada
satupun Kristal sebelumnya.
Secondary nucleation adalah pembentukan nuclei akibat pengaruh
makroskopik Kristal yang ada yaitu fluid shear dan tumbukan (collision)
antara cristal yang ada dengan permukaan dinding peralatan kristalisasi.
Fluid shear nucleation terjadi akibat adanya cairan yang menyeberang
sepanjang nuclei dengan cepat dan membawa nuclei terikut untuk menjadi
Kristal baru.
2. Crystal Growth
Sekali Kristal awal muncul, maka akibat ketidakstabilan supersaturation
ukuran Kristal akan membesar dan tersusun dalam lapisan-lapisan.
3. Crystal Size Distribution
Bentuk dan ukuran produk Kristal merupakan hal yang penting dalam
kristalisasi. Jika proses lebih lanjut diperlukan, Kristal besar dengan ukuran
seragam menjadi penting dalam hal pencucian, filtering, transportation, dan
storage.
B. Jenis-jenis Alat Pengkristal
Kristalisasi dapat dikatakan sebagai presipitasi yang diperoleh melalui
berbagai kondisi kelarutan (solubility) suatu substansi. Alat dan sistem
pengkristal biasanya berhubungan dengan bahan baku larutan. Oleh karena itu, 3
jenis proses kristalisasi dikenal melalui:
Konsentrasi
Pendinginan
Reaksi atau kesetimbangan
Sesuai teknologi penguapan, alat pengkristal terbagi atas beberapa jenis,
yaitu:
Forced Circulation Crystallizer Circulaton Evaporator
Oslo Type Crystallizer (classified-suspension crystallizer)
DTB Circulation Crystallizer
1. Forced Circulation Crystallizer
Gambar 1. Forced Circulation Crystallizer
Gambar 1 menunjukkan skema continuous forced circulation crystallizer
yang mirip dengan simple forced circulation evaporator namun memiliki ciri
tertentu untuk pengkristal, yaitu:
Sebuah "volume aktif", dirancang untuk mendapatkan required residence
time for crystal growth dan mother liquor desupersaturation.
Suatu pengadukan untuk mengontrol keberadaan supersaturation yang
muncul dari penguapan dan menjaga beda suhu dalam heat exchanger di
dalam batas yang dapat diterima.
Suatu desain khusus terhadap luas permukaan pemisahan cairan-gas
untuk meminimalkan kehilangan carry over dan menghindari
pembentukan jumlah buih berlebih yang dapat menghambat
pertumbuhan Kristal.
Forced circulation crystallizer merupakan tipe Mixed Suspension Mixed
Product Removal (MSMPR) dan beroperasi baik tergantung pada control
densitas slurry atau densitas slurry alami terhadap neraca massa.
Unit alat ini bisa single atau multiple effect dan konsep rekompresi uap
(baik termal maupun mekanis) sering digunakan. Biasanya, alat ini beroperasi
mulai dari vakum sampai tekanan atmosfir.
Produk yang dihasilkan:
* NaCl (makanan atau grade teknis)
* KNO3
* Na2, SO4, K2 SO4
* NH4Cl
* Na2CO3H2O
* Asam sitrat
Alternatif lain dari Forced Circulation Crystallizers terlihat seperti
gambar berikut.
Gambar 2. Alternative lain Forced Circulation Crystallizer
Tanki pengaduk kristalisator(1) dipilih untuk kristalisasi vakum-
pendinginan. Kristalisator horizontal(3) juga merupakan kristalisator vakum-
pendinginan, dan ditandai dengan beberapa tahapan disusun seri dalam kulit
terluar tunggal. Dibandingkan dengan tahap-tunggal, kristalisator vertikal,
gelisah-tank, sebuah kristalisator multi-stage horisontal dapat mengakibatkan
biaya investasi lebih rendah. Kristalisator draft-tube(2) dapat beroperasi dengan
circulators kecepatan rendah, dan karena itu kontrol yang lebih baik dari proses
jenuh, dan nukleasi primer yang lebih rendah. Jenis ini digunakan untuk produk
yang memiliki tingkat pertumbuhan yang rendah. Kristalisator forced
circulation(4) sebanding fungsinya dengan kristalisator draft-tube. Sirkulasi
dikendalikan con ¬ suspensi dengan cara pompa aksial-aliran melalui sebuah
penukar panas eksternal. Jenis kristalisator juga dapat digunakan untuk
kristalisasi vakum-pendinginan (5).
Gambar 7. FC-tipe crystallizers
Biasanya, sistem kristalisasi tidak lengkap pada tahap kristalisasi saja.
Suspensi di kristalisator masih harus dipisahkan, kristal harus dikeringkan dan
dikemas. Uap meninggalkan kristalisator perlu terkondensasi, dan gas-gas non-
terkondensasi perlu dihilangkan dengan pompa vakum. Gambar. 8 menunjukkan
selembar aliran disederhanakan seperti lengkap, tanaman penguapan vakum
kristalisasi.
Gambar 8. flowsheet sederhana
Dalam ilustrasi Gambar (8), orang mungkin membayangkan semua jenis
kristalisator baik sebagai satu kesatuan atau efek-ganda. Pemanasan metode
alternatif untuk hidup uap, seperti recompression uap mekanik atau termal dapat
dimanfaatkan. Dalam contoh ini uap dari kristalisator (terakhir) yang diringkas
dalam kondensor permukaan. Kontak-langsung (barometric) con-padat dapat
digunakan sebagai pengganti. Suspensi (dalam contoh) tidak cukup tebal untuk
memberi makan sentrifus itu: biasanya, unit FC beroperasi pada 15 sampai 25
kristal% wt, sedangkan suspensi sentrifus memerlukan pakan dalam kisaran 40-
60% wt. Oleh karena itu, suspensi adalah pra-terkonsentrasi di pengental
gravitasi (terlihat) atau dengan hydrocyclones. Minuman keras jelas lebih-aliran
didaur ulang. Purge minuman keras untuk menghilangkan kotoran sistem
mungkin dibuang dari sistem pada saat ini. The underflow pengental
diumpankan untuk centrifuge tersebut. Tergantung pada CSD ada pilihan antara
4-5 jenis perangkat pemisahan: filter untuk ticles nominal yang sangat kecil,
yang sentrifus dekanter atau pengupas untuk kristal kecil, dan cacing-ayakan
atau centrifuge pendorong untuk kristal lebih besar. Final pengeringan produk
dalam sebagian besar kasus yang dicapai dalam fluidized-bed dryer rotary atau
bergetar. Pendinginan kristal kering dapat dilakukan di unit pendingin terpisah
atau merupakan bagian integral dari pengering.
Beberapa keuntungan dan kerugian dari Forced Circulation Crystallize
Kentungan ;
Memiliki pengadukan untuk mengontrol keberadaan supersaturation
Memiliki desain khusus terhadap luas permukaan pemisahan cair-gas
Meminimalkan carry over dan menghindari pembentukan jumlah buih
berlebih
Alat ini bisa single atau multiple effect pada proses rekompresi uap
baik thermal maupun mekanik
Kerugian ;
Operasinya bergantung pada control densitas slurry atau densistas
slurry alami terhadap neraca massa
Alat ini hanya beroperasi pada tekanan vacum sampai pada tekanan
atmosfer