Alat Dan Teknik Logistics Process Design

9
ALAT DAN TEKNIK dalam Desain Proses Logistik Ada sejumlah perbedaan alat dan teknik yang biasa digunakan untuk membantu merancang kembali proses logistic. Ini berkisar dari bantuan yang diberikan orang orang dengan memulai mengkategorikan proses kunci dari tujuan untuk menawarkan taksiran penawaran dari proses tersebut dan itu bias digunakan untuk mengidentifikasi peluang dan perbaikan. Beberapa teknik telah di adopsi dalam pabrikasi yang dikenal sebagai ‘Six Sigma’(lihat chapter 11). Beberapa dari alternative utama yaitu: Analisis pareto. Terkadang dikenal sebagai aturan 80/20, ini adalah metode penting yang digunakan dalam logistik untuk mengidentifikasi elemen utama dari beberapa bisnis atau operasi. Dengan mengidentifikasi elemen utama ini memungkinkan untuk memastikan bahwa, untuk analitis tujuan, ada taksiran yang menjadi spesifik dasar pada aspek kunci dan dengan tidak mengambil detail peripheral. Tipikal sebuah kurva pareto ditunjukan pada gambar 7.3. pada contoh ini, yang umum untuk sebagian besar perusahaan, 20 persen dari lini produk atau SKUs (stok keeping units) bertanggung jawab untuk 80 persen nilai penjualan dari produk perusahaan. Jenis hubungan ini berlaku untuk banyak hubungan dalam bidang logistik dan distribusi-konsumen terpenting, pemasok terpenting, dll. Hal ini memungkinkan untuk identifikasi sejumlah elemen kunci yang terbatas yang mewakili dari bisnis utama dan untuk memusatkan apa saja analisis utama pada 20 persen penting ini. Hasil yang lain dari analisis pareto ini adalah untuk identifikasi item-item (kosumen, produk atau apapun) yang membentuk 50 persen akhir dari “ekor’ kurva. Ini kadang-kadang tidak ekonomis untuk perusahaan dan harus mempertimbangkan rasionalitas dan eleminasi. Pada gambar 7.3, produk kelas ‘A’ mewakili 20 persen dari berbagai produk, tetapi mewakili 80 persen dari akun penjualan, produk kelas ‘B’ mewakili 30 persen dari

description

main tools & equipment which used on logistics process design

Transcript of Alat Dan Teknik Logistics Process Design

Page 1: Alat Dan Teknik Logistics Process Design

ALAT DAN TEKNIK dalam Desain Proses Logistik

Ada sejumlah perbedaan alat dan teknik yang biasa digunakan untuk membantu merancang kembali proses logistic. Ini berkisar dari bantuan yang diberikan orang orang dengan memulai mengkategorikan proses kunci dari tujuan untuk menawarkan taksiran penawaran dari proses tersebut dan itu bias digunakan untuk mengidentifikasi peluang dan perbaikan. Beberapa teknik telah di adopsi dalam pabrikasi yang dikenal sebagai ‘Six Sigma’(lihat chapter 11). Beberapa dari alternative utama yaitu:

Analisis pareto. Terkadang dikenal sebagai aturan 80/20, ini adalah metode penting yang digunakan dalam logistik untuk mengidentifikasi elemen utama dari beberapa bisnis atau operasi. Dengan mengidentifikasi elemen utama ini memungkinkan untuk memastikan bahwa, untuk analitis tujuan, ada taksiran yang menjadi spesifik dasar pada aspek kunci dan dengan tidak mengambil detail peripheral. Tipikal sebuah kurva pareto ditunjukan pada gambar 7.3. pada contoh ini, yang umum untuk sebagian besar perusahaan, 20 persen dari lini produk atau SKUs (stok keeping units) bertanggung jawab untuk 80 persen nilai penjualan dari produk perusahaan. Jenis hubungan ini berlaku untuk banyak hubungan dalam bidang logistik dan distribusi-konsumen terpenting, pemasok terpenting, dll. Hal ini memungkinkan untuk identifikasi sejumlah elemen kunci yang terbatas yang mewakili dari bisnis utama dan untuk memusatkan apa saja analisis utama pada 20 persen penting ini. Hasil yang lain dari analisis pareto ini adalah untuk identifikasi item-item (kosumen, produk atau apapun) yang membentuk 50 persen akhir dari “ekor’ kurva. Ini kadang-kadang tidak ekonomis untuk perusahaan dan harus mempertimbangkan rasionalitas dan eleminasi. Pada gambar 7.3, produk kelas ‘A’ mewakili 20 persen dari berbagai produk, tetapi mewakili 80 persen dari akun penjualan, produk kelas ‘B’ mewakili 30 persen dari berbagai produk, tetapi mewakili 15 persen dari perhitungan penjualan, dan produk kelas ‘C’ mewakili 50 persen dari berbagai produk, tetapi hanya mewakili 50 persen dari penjulan.

Page 2: Alat Dan Teknik Logistics Process Design

Segmentasi pasar atau konsumen. Satu dari tujuan utama dari desain yang cocok untuk proses logistic adalah untuk memastikan mereka ‘berhadapan-konsumen’ dan untuk menyelaraskan mereka sedemikian rupa bahwa kebutuhan semua pelanggan' terpenuhi. Jelasnya, tidak semua konsumen itu sama dan oleh karena itu tidak semua kebutuhan konsumen adalah sama. Hal ini penting untuk dapat mengidentifikasi jenis pebedaan dari konsumen dan jenis perbedaan pasar dan untuk mengadopsi persyaratan layanan yang sesuai untuk memperhitungkan perbedaan-perbedaan ini. Kecocokan proses kemudian bias menjadi dasar disekitar perbedaan kategori dari konsumen atau dari segmen pasar.

Studi layanan pelanggan. Seperti yang sudah dijelaskan di chapter 3, sebuah studi layanan pelanggan telah digunakan sebagai dasar untuk mengidentifikasi kunci persyaratan pelayanan untuk kecocokan proses logistic.

Pemetaan hubungan, ini digunakan pada tahap awal dari desai proses logistic untuk identifikasi departemen utama dalam sebuah perusahaan (atau pada seluruh rantai pasok jika ini memungkinkan) yang secara spesifik terlibat dalam proses tertentu. Sebuah contoh adalah diberikan pada gambar 7.4 serta mengidentifikasidepartemen kunci ini, jadi mereka dapat dimasukkan pada proses desain, hal ini membantu menentukan hubungan utama dan akan menyorot kompleksitas setiap proses terteentu, ini mengidentifikasi kebutuhan untuk mendesain ulang.

Sales value

Number of products

CBA

100%50%20%

80%

95%100%

Page 3: Alat Dan Teknik Logistics Process Design

Gambar 7.4 peta hubungan: digunakan untuk idnetifikasi kunci department dan keterkaitan mereka

Table proses, ini bisa dipresentasikan dalam beberapa perbedaan yang tersamar, Apakah dengan flowcharts atau dengan matriks, seperti yang ditunjukkan dalam gambar 7,5.Pendekatan flowchart yang bias didasarkan pada teknik flowcharting tradisional.Ini berguna karena bentuk standar yang digunakan untuk mewakili berbagai jenis kegiatan ( penyimpanan, gerakan, tindakan, dll ), dan pentingnya aliran dapat menyoroti dalam hal jumlah gerakan sepanjang aliran. Matrix grafik menyediakan cara representasi yang lebih sistematis dan dapat bermanfaat terhadap waktu yang diwakili.

Page 4: Alat Dan Teknik Logistics Process Design

Nilai/ analisis waktu. Ini adalah jenis dari analisis yang dapat digunakan untuk identifikasi dimana dalam nilai proses sebenarynya ditambahkan pada produk. Tujuannya adalah untuk menyorot, dan berikutnya eleminasi, bagian-bagian dari operasi yang menghasilkan biaya tetapi tidak menambah nilai. Secara tradisional, pada kebanyakan produk manufaktur, nilai ditambah ketika proses merubah sifat produk (seperti prodiksi, yang mengubah atribut fisik, atau transportasi, yang mengubah lokasi fisik). Nilai tidak ditambahkan, tetapi hilang terjadi melalui berjalanya waktu, ketika produk disimpan (sebagai pekerjaan yang sedang berjalan atau sebagai stok barang jadi di depot). Gambar 7.6 menampilkan sebuah contoh dari nilai/waktu analisis. Ini bukanlah jebis yang mudah dari analisis untuk ditangani, kususnya pada awal kegiatan ketika menjadi sulit untuk memisahkan waktu sebenarnya dan biaya atribut untuk sebagian produk-produk manufaktur.

Gambar 7.6 value/ time analysis Waktu-dasar proses pemetaan. Ini adlah metode lain untuk identifikasi dan eleminasi

pemborosan waktu dalam proses. Idenya adalah untuk mengerti dan merekam proses secara detail dan untuk dapat mengidentifikasi apa waktu aktif atau berguna dan apa yang membuang-buang waktu. Hasil dari latihan tersebut adalah kesempatan untuk insinyur membuang-buang waktu dari proses sehingga layanan ditingkatkan dan biaya berkurang melalui penurunan keseluruhan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses. Langkah sederhana yaitu:

Page 5: Alat Dan Teknik Logistics Process Design

Peta proses “berjalan” melalui operasi actual dan mencatat langkah kunci dan terkait waktu yang dipakai.

Identifikasi dan pembedaan antara apa itu penambahan nilai dan apa penambahan bukan nilai (tidak perlu) dan catat hal tersebut.

Kalkulasi waktu relative yang dihabiskan pada aktifitas berbeda dan identifikasi yang palik sesuai untuk perbaikan.

Analisis penyebab masalah dan taksir adanya peluang untuk berubah Kembangkan solusi dan penerapan.

Sebuah contoh peta proses berbsasis diberikan pada gambar 7.7, dan metode yang menolong untuk identifikasi penyebab dari waktu penambahan non value ditunjukkan pada gambar 7.8

Gambar 7.7 a time- based map illustrating the order to dispatch process broken down into value and non value added time

Page 6: Alat Dan Teknik Logistics Process Design

Ringkasan

Pada bagian ini yang penting dari proses logistic telah diulas. Kebutuhan untuk pindah dari fungsional dan menuju lintas fungsional proses pengembangan telah disorot. Alas an utama dari mengadopsi proses yang lebih ramping. Beberapa dari kunci logistic proses digambarkan, contoh utama misalnya:

Pemenuhan pesanan Pengenalan produk baru Pengembangan produk baru Produk kembali Aftermarket atau bagian layanan logistic Manajemen informasi

Segitiga proses digunakan sebagai pengertian dari mengkategorikan proses berbeda.

Sebuah pendekatan yang luas untuk proses desain telah diuraikan, dan langkah penting dari pendekatan telah dijelaskan. Akhirnya, beberapa kunci alat dan teknik dari desai ulang proses logistic telah dijelaskan.

Page 7: Alat Dan Teknik Logistics Process Design