Alarm.docx

5
1. : ALARM BANJIR 2. PENDAHULUAN • Latar Belakang Di Kota Tebing Tinggi sering terjadi bencana banjir ketika musim penghujan tiba. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi banyaknya korban banjir yaitu dengan memanfaatkan alarm banjir yang digunakan sebagai peringatan dini untuk masyarakat terutama yang tinggal di daerah rawan banjir. 3. Pembuatan alat ini cukup mudah dan sederhana karena komponen-komponen yang digunakan dalam pembuatannya mudah didapatkan dan alat ini menerapkan sistem rangkaian listrik tertutup digabung dengan hukum Archimedes . 4. Ide ini timbul karena adanya ketidak praktisan masyarakat untuk memberi tanda bahwa telah terjadinya banjir, yaitu hanya menggunakan kentongan dan jeritan suara. Sebab itu, kami membuat Alarm Banjir ini sebagai peringatan menyeluruh bagi masyarakat sehingga tidak perlu bersusah payah dalam memperingatkan masyarakat bahwa telah terjadi banjir. Ide dan Gagasan 5. Dan jika bencana tersebut terjadi pada malam hari, masyarakat akan terbangun lebih cepat. Alarn banjir ini Memanfaatkan Barang elektronika, berupa bel dan barang- barang bekas. 6. C. Deskripsi singkat Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau pemberitahuan. Alarm banjir adalah alat untuk memperingatkan apabila akan terjadi banjir. Cara kerjanya menggunakan prinsip rangkaian listrik tertutup digabung dengan hukum Archimides. 7. ALARM BANJIR • FUNGSI 1. Membuat Alarm Banjir sebagai produk yang dapat digunakan setiap masyarakat. 2. Sebagai peringatan dini untuk masyarakat terutama yang tinggal di daerah rawan banjir. 8. • PRINSIP KERJAALAT Alarm banjir ini dirancang berdasarkan prinsip archimedes atau benda apung terapung, yaitu meletakkan pelampung sedemikian rupa sehingga posisi dari ujung pelampung yang mengarahkan ke atas diupayakan untuk menutup dan membuka penghubung arus listrik 9. Alat ini menggunakan 2 (dua) saklar, yaitu saklar pertama digunakan sebagai peringatan awal dan saklar kedua digunakan sebagai peringatan terakhir. Saklar 2 Saklar 1

Transcript of Alarm.docx

1. : ALARM BANJIR 2. PENDAHULUAN Latar Belakang Di Kota Tebing Tinggi sering terjadi bencana banjir ketika musim penghujan tiba. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi banyaknya korban banjir yaitu dengan memanfaatkan alarm banjir yang digunakan sebagai peringatan dini untuk masyarakat terutama yang tinggal di daerah rawan banjir. 3. Pembuatan alat ini cukup mudah dan sederhana karena komponen-komponen yang digunakan dalam pembuatannya mudah didapatkan dan alat ini menerapkan sistem rangkaian listrik tertutup digabung dengan hukum Archimedes . 4. Ide ini timbul karena adanya ketidak praktisan masyarakat untuk memberi tanda bahwa telah terjadinya banjir, yaitu hanya menggunakan kentongan dan jeritan suara. Sebab itu, kami membuat Alarm Banjir ini sebagai peringatan menyeluruh bagi masyarakat sehingga tidak perlu bersusah payah dalam memperingatkan masyarakat bahwa telah terjadi banjir. Ide dan Gagasan 5. Dan jika bencana tersebut terjadi pada malam hari, masyarakat akan terbangun lebih cepat. Alarn banjir ini Memanfaatkan Barang elektronika, berupa bel dan barang- barang bekas. 6. C. Deskripsi singkat Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau pemberitahuan. Alarm banjir adalah alat untuk memperingatkan apabila akan terjadi banjir. Cara kerjanya menggunakan prinsip rangkaian listrik tertutup digabung dengan hukum Archimides. 7. ALARM BANJIR FUNGSI 1. Membuat Alarm Banjir sebagai produk yang dapat digunakan setiap masyarakat. 2. Sebagai peringatan dini untuk masyarakat terutama yang tinggal di daerah rawan banjir. 8. PRINSIP KERJAALAT Alarm banjir ini dirancang berdasarkan prinsip archimedes atau benda apung terapung, yaitu meletakkan pelampung sedemikian rupa sehingga posisi dari ujung pelampung yang mengarahkan ke atas diupayakan untuk menutup dan membuka penghubung arus listrik 9. Alat ini menggunakan 2 (dua) saklar, yaitu saklar pertama digunakan sebagai peringatan awal dan saklar kedua digunakan sebagai peringatan terakhir. Saklar 2 Saklar 1 10. Komponen dan Rincian Biaya: No Nama Komponen Jumlah Harga 1 Papan ukuran 35 cm x 18 cm 2 buah Rp.10.000,- 2 Rangkaian Sirene 3 suara 1 buah Rp. 20.000,- 3 Botol minuman air mineral bekas 1 buah - 4 Bolpoint bekas 1 buah - 11. 5 Plat seng bekas (5 cm x 3 cm) 4 buah - 6 Toples plastik bekas 1 buah - 7 Kabel secukupnya - 8 Paku secukupnya - 9 Batery 9 volt 1 buah Rp. 5000,- 10 Tuas pendorong 1 buah - Total Rp. 35.000,- 12. BENTUK DAN BAGIAN-BAGIAN ALAT Bentuk alarm banjir ini seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah. Bagian-bagiannya terdiri dari: dudukan alat, pelampung bejana, pendorong saklar, bel dan kabel. 13. dudukan alat pelampung pendorong saklar saklar Sirene 14. LANGKAH-LANGKAH PERANCANGAN ALARM BANJIR 1. Siapkan semua bahan sesuai daftar bahan. Persiapkan juga alat perkakasnya. Mulailah dengan membuat dudukan alarm. Ukuran bidang tegak 35 cm x 18 cm dan alasnya 25 cm x 18 cm. 15. 2. Siapkan botol air mineral bekas. Lubangi tutup botol tersebut sesuai diameter jari- jari kereta. Dan masukkan ujung salah satu jari-jari kereta tersebut ke lubang tadi. 16. 3. Buat saklar dengan menggunakan plat seng. Dan buatlah menjadi dua saklar. 4. Buat pendorong saklar dengan bentuk dan ukurannya yang sesuai hingga mencapai saklar. 17. 5. Rangkailah Sirene 2 suara/lampu dan bungkus dengan gabus. Lalu buat gantungan untuk sirene dibelakang dudukan dan gantungkan sirene pada gantungan tersebut. 18. 7. Susun semua bagian- bagian yang telah dibuat tadi ke tempat dudukan, kuatkan dengan paku. 6. Buat penyangga pendorong saklar denganmenggunakan pulpen bekas. 19. PENGUJIAN ALAT Setelah bagian-bagian dirangkai semua pada dudukannya, mulai pengujian alat tersebut dengan menyambungkan kabel penghubung ke tegangan batery 9 volt. Isi bejana dengan air sampai pelampung terangkat (6 cm) , dan menekan saklar pertama. Amati bel apakah berbunyi? Jika berbunyi, tambahkan air lagi sampai pelampung terangkat (10 cm) dan menekan saklar kedua. 20. Setelah sirene berbunyi, coba tekan pelampung kebawah. Apakah bunyi sirene berhenti, jika berhenti berarti alat sudah dapat digunakan. 21. Keselamatan dan Keamanan Kerja Alat ini menggunakan arus DC, sehingga aman digunakan oleh masyarakat. Mempersiapkan komponen-komponen yang diperlukan beserta perkakasnnya. Menggunakan semua komponen semaksimal mungkin. Gantungkan rangkaian sirene di atas pohon atau menara dan dapat juga di letakkan di dalam ruangan. 22. PENUTUP 1.Kesimpulan : alarm banjir digunakan sebagai peringatan dini untuk masyarakat terutama yang tinggal di dekat daerah aliran sungai. Dan pembuatannya cukup mudah dan sederhana dan dapat diaplikasikan untuk skala kecil (rumah tangga). 2. Saran : Merupakan sistem peringatan dini yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Alarm ini masih dapat dikembangkan lagi dalam skala besar. a. Alat 1. Gunting2. Tang3. Palu4. Cutter5. Solder

b. Bahan 1. Botol Mineral Bekas2. Kawat 5m3. Kabel Biasa 2m4. 2 buah Lampu5. Paku Besar6. Paku kecil7. Styropoam8. Batu Batre9. Papan Triplek10. Papan Biasa11. Kayu Panyanggah beda ukuran12. Sedotan13. Alarm 1.4 Cara Merakit

a) Pertama, siapkan papan triplek berukuran 20 x 20 cm. Triplek ini berguna untuk menopang alat-alat yang akan disusun diatas triplek. Kemudian tempelkan papan kayu berukuran 3 x 4 cm, diatas papan triplek, seperti gambar disamping. Papan kayu yang ditempel diatas itu berguna sebagai penahan dari botol-botol yang disebut aliran selokan , sungai, dan waduk.

b) Kedua, siapkan kayu penyangga yang mempunyai ukuran berbeda yaitu 10 cm dan 5 cm. Kayu penyangga ini bisa disebut penyangga tanda aman ketinggian air. Rekatkan kedua kayu penyangga ini dengan paku berukuran kecil. Setelah menempel siapkan kawat yang panjangnya 5 m, kemudian lilitkan pada kayu penyanggah yang berukuran kecil. Tetapi sebelum dililitkan jangan lupa menyiapkan 2 untai kabel yang akan terhubung dengan lampu, alarm, paku, dan baterai.c) Selanjutnya, hubungkan kabel yang sudah dililit oleh kawat dengan 2 buah lampu. Masukan kabel dan lampu ke botol yang sudah dipotong sebelumnya. Pasangkan alarm pada atas ujung kayu penyanggah. Alarm dan lampu ini berfungsi sebagai alat pengingat/tanda apabila akan terjadi banjir.

d) Keempat, sambungkan kabel yang menempel pada alarm ke kawat dengan menggunakan alat soleder. Kemudian rangkai dan rapikan diatas ujung kayu penyangga, seperti gambar disamping.

e) Kelima, kabel yang sebelumnya sudah di potong lalu sambungkan dengan ujung paku berukuran besar. Paku yang sudah terhubung dengan kabel ini, selanjutnya dihubungkan dengan kutub negatif pada baterai. Dan sebagai alat pengapung masukan paku tersebut ke stereoform.

f) Gunakan wadah yang biasa digunakan menompang baterai. Dan hubungkan antara kabel yang dililitkan pada kayu penyangga dan paku. Lilitan kabel pada kayu penyanggah disebut kutub positif dan kabel yang terhubung pada paku adalah kutub negatif.

1.5 Cara kerja

1) Tempelkan kayu penyangga pada papan triplek, kemudian letakan botol-botol pada masing-masing papan yang sudah di sediakan. Pada botol yang berfungsi sebagai waduk masukan sedikit pasir dan batu kerikil, ini dimaksudkan agar hasil sama seperti waduk pada umumnya yang memiliki banyak polutan.2) Botol yang sebelumnya sudah dilubangi kemudian masukan air hingga penuh. Sebagai pengingat dari mana air di botol itu berasal, kita beri warna pada air botol. Dengan warna hijau dan merah, merah sebagai tanda air dari selokan, dan hijau tanda air dari sungai. Kemudian botol yang sudah dilubangi itu di sambung oleh sedotan. Sedotan itu akan mengalirkan air yang ada pada botol merah dan hijau ke botol yang sudah disimpan paku dan stereoform.3) Dengan aliran air dari botol merah dan hijau ke botol yang sudah tersedia akan membuat stereoform mengangkat paku dan akan menyentuh kepada kawat sehingga lampu akan menyala dan alarm pun akan menyala sebagai tanda telah terjadinya banjir di daerah terkait.