Al qur an

10
A.Kodifikasi Al-qur’an Yang dimaksud dengan pengumpulan Al-qur’an(jam’ul qur’an) oleh para ulama adalah salah satu dari dua pengertian berikut; 1.pengumpulan dalam arti hifzhu (menghafalnya dangan hati) 2.pengumpulan dalam arti kitabatuhu (penulisan Al-qur’an semuanya) Kodifikasi atau pengumpulan Al-qur’an sudah dimulai sejak zaman Rasullullah SAW, bahkan sejak Al-qur’an diturunkan.Setiap kali menerima wahyu,Nabi SAW membacakannya di hadapan para sahabat karena ia memang diperintahkan untuk mengajarkan Al-qur’an kepada mereka 1 . Disamping menyuruh mereka untuk menghafalkan ayat-ayat yang diajarkan,Nabi SAW juga memerintahkan para sahabat untuk menuliskanya di atas pelepah-pelepah kurma,lempengan-lempengan batu,dan kepingan-kepingan tulang. Setelah ayat-ayat yang diturunkan cukup satu,Nabi SAW memberi nama surat tersebut untuk membedakannya dari yang lain.Nabi SAW juga memberi petunjuk tentang penempatan surat di dalam Al-qur’an.Penyusunan ayat-ayat dan penempatannya di dalam susunan Al-qur’an juga dilakukan berdasarkan petunju Nabi SWA.Cara pengumpulan Al-qur’an yang dilakukan pada masa Nabi SAW tersebut berlangsung sampai Al-qur’an sempurna diturunkan dalam masa kurang lebih 22tahun 2 bulan 22hari Untuk menjaga kemurnian Al-qur’an, setiap tahun jibril datang kepada Nabi SAW untuk memeriksa bacaannya.Malaikat jibril mengontrol bacaan Nabi SAW denga cara menyuruhnya mengulagi bacaan ayat-ayat yang telah di wahyukan.Kemudian Nabi SAW juga melakukan hal yang sama mengontrol bacaan sahabat- sahabatnya.Denga demikian terpeliharalah Al-qur’an dari kesalahan dan kekeliruan. 1 Imam sayuti,studi Al-qur’an komprehensif ( surakarta; indiva pustaka,2008) hlm 243-244

description

Bahasan ttg quran

Transcript of Al qur an

A.Kodifikasi Al-quranYang dimaksud dengan pengumpulan Al-quran(jamul quran) oleh para ulama adalah salah satu dari dua pengertian berikut;1.pengumpulan dalam arti hifzhu (menghafalnya dangan hati)2.pengumpulan dalam arti kitabatuhu (penulisan Al-quran semuanya) Kodifikasi atau pengumpulan Al-quran sudah dimulai sejak zaman Rasullullah SAW, bahkan sejak Al-quran diturunkan.Setiap kali menerima wahyu,Nabi SAW membacakannya di hadapan para sahabat karena ia memang diperintahkan untuk mengajarkan Al-quran kepada mereka[footnoteRef:2]. [2: Imam sayuti,studi Al-quran komprehensif ( surakarta; indiva pustaka,2008) hlm 243-244]

Disamping menyuruh mereka untuk menghafalkan ayat-ayat yang diajarkan,Nabi SAW juga memerintahkan para sahabat untuk menuliskanya di atas pelepah-pelepah kurma,lempengan-lempengan batu,dan kepingan-kepingan tulang.Setelah ayat-ayat yang diturunkan cukup satu,Nabi SAW memberi nama surat tersebut untuk membedakannya dari yang lain.Nabi SAW juga memberi petunjuk tentang penempatan surat di dalam Al-quran.Penyusunan ayat-ayat dan penempatannya di dalam susunan Al-quran juga dilakukan berdasarkan petunju Nabi SWA.Cara pengumpulan Al-quran yang dilakukan pada masa Nabi SAW tersebut berlangsung sampai Al-quran sempurna diturunkan dalam masa kurang lebih 22tahun 2 bulan 22hari Untuk menjaga kemurnian Al-quran, setiap tahun jibril datang kepada Nabi SAW untuk memeriksa bacaannya.Malaikat jibril mengontrol bacaan Nabi SAW denga cara menyuruhnya mengulagi bacaan ayat-ayat yang telah di wahyukan.Kemudian Nabi SAW juga melakukan hal yang sama mengontrol bacaan sahabat-sahabatnya.Denga demikian terpeliharalah Al-quran dari kesalahan dan kekeliruan.

B.Proses kodifikasi Al-quranProses pengumpulan Al-quran terdiri dari beberapa tahapan atau masa.Yaitu pada masa Nabi Muhammad SAW dan pada masa Khulafaur rasyidin,dan pada masa setelah Khulafaur rasyidin.1.Pada masa Nabi Muhammad SAW Kedatangan wahyu merupakan sesuatu yang sangat dirindukan oleh Nabi Muhammad SAW,sehingga kerinduan Nabi Muhammad SAW,terhadap kedatanga wahyu tidak sengaja di ekpresikan dalam bentuk hafalan,tetapi juga dalam bentuk tulisan[footnoteRef:3].Oleh karena itu penulisan Al-quran pada masa Nabi Muhammad SAW di tempuh denga dua cara; [3: A,Chairudji Abd.Chalik.ulumul quran(jakarta;Diadit media,2007) hlm 47-48]

a. al-jamu fis sudurRasullullah amat menyukai wahyu,beliau senantiasa menunggu penurunan wahyu dengan rasa rindu,lalu menghafal dan memahaminya,persis dennga yang di janjikan Allah; Artinya;sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya(.Al-qiyamah{75};17).Oleh sebab itu,ia adalah hafizh (penghafal) Al-quran pertama dan erupakan contoh paling baik bagi para sahabat dalam menghafalnya,sebagai realisasi kecintaan mereka kepada pokok agama dan sumber risalah.Setiap kali sebuah ayat turun,dihafal dalam dada dan ditempatkan dalam hati,sebab bangsa arab secara kodrati memang mempunyai daya hafal yang kuat.Hal itu umumnya karena mereka buta huruf,sehingga dalam penulisan berita-berita,syair-syair dan silsilah nereka di lakukan denga catatan di hati mereka.b.al-jamul fis suthurSelain di hafal,Rasullullah telah mengangkat para penulis wahyu Al-quran dari sahabat-sahabat terkemuka, seperti Ali,muawiyah,ubai bin kaabdan zaid bin sabit.Bila ayat turun,beliau memerintahkan mereka menuliskannya dan menunjukkan tempat ayat tersebut dalam surat,sehinnga penulisan dalam ayat itu membantu menghafal dalam hati.Disamping itu sebagian sahabatpun menuliskan Al-qur;an di atas kemaun mereka sendiri,tanpa di perintah oleh Nabi.Mereka menuliskannya pada pelepah kurma,lempengan batu,daun lontar.kulit atau daun kayu,pelana,potonga tulang-tulang binatang.Zaid bin sabit berkata kami menyusan Al-quran di hadapan Rasulullah pada kulit binatang.Para sahabat senantiasa menyodorkan Al-quran kepada Rasullullah baik dalam bentuk hafalan maupun tulisan[footnoteRef:4]. [4: Kamalluddin Marzuki, ulumul quran (bandung ;remaja rosdakarya,1994)hlm 67-68]

2. Pada masa Khulafaur Rasyidina.pada masa khalifah Abu bakar Ash-shiddiqSepeninggalan Rasullullah SAW,istrinya Aisyah menyimpanbebrapa naskah catatan (manuskrip) Al-quran,dan pada masa pemerintahan Abu Bakar r.a terjadilah jamul quran yaitu pengumpulan naskah-naskah atau manuskrip Al-quran yang susunan surah-surahnya menurut riwayat masih berdasarkan pada turunnya wahyu (hasbi tartibin nuzul).Usaha pengumpulan tulisan Al-quran yang di lakukan Abu Bakar terjadi setelah perang yamamah pada tahun 12H.Al-quran sudah tercatat mulai dari pada masa nabi,tetapi masih berserakan pada kulit-kulit,tulang dan pelepah kurma.Kemudian Abu Bakar memerintahkan agar catatan-catatan tersebut di kumpulkan dalam satu mushaf,dengan ayat-ayat dan surah-surah yang tersusun.Dengan demikian,Abu Bakar adalah orang pertama yang mengumpulkan Al-quran dalam satu mushaf dengan cara seperti ini.Keistimewaan-keistimewaan seperti ini hanya ada pada himpunan Al-quran yang di kerjakan oleh Abu Bakar.Para ulama berbeda pendapat bahwa penanaman Al-quran dengan mushaf itu baru muncul sejak saat itu,di saat Abu Bakar mungumpulkan Al-quran.Pengumpulan ini dinamakan pengumpulan kedua[footnoteRef:5]. [5: kamaluddin Marzuki.op.cit.hlm 69-70]

b. Pada masa Khalifah Usman binAffanPada masa pemerintahan Usman bin Affan terjadi perluasan wilayah islam di luar jazirah arab sehingga menyebabkan umat islam bukan hanya terdiri dari bangsa arab saja(Ajamy).Kondisi ini tentunya memiliki dampak fositif dan negatif.Salah satu dampaknya adalah ketika mereka membaca AL-quran,karena bahasa asli mereaka bukan bahasa Arab.fenomena ini di tangkap dan di tanggapi secara cerdas oleh seorang sahabat yang juga sebagai panglima perang pasukan muslim yang bernama Hudzaifah bin Al-yaman.ini siatip Ustman bin Affan untuk menyatukan penulisan Al-quran tampaknya sangat beralasan.Betapa tidak,menurut beberapa riwayat,perbedaan cara membaca Al-quran pada saat itu sudah berada pada titik yang menyebabkan umat islam saling meyalahkan dan pada ujungnya terjadi perselisihan diantara mereka.Ustman bin Affan memutuskan agar mushaf-mushaf yang beredar adalah mushaf yang memenuhi persyaratan berikut:1.harus terbukti mutawatir,tidak di tulis berdasarkan riwayat ahad2.mengabaikan ayat yang membacanya dinaskah dan ayat tersebut di yakini di baca kembali di hadapan Nabi Muhammad SAW pada saat-saat terahir.3.kronologi surat dan ayat sepertu yang di kenal sekarang ini berbeda dengan mushaf Abu Bakar yang susunan mushafnya berbeda denga mushaf Ustman bin Affan4.sistem penilisan yang di gunakan mushaf mampu mencakup qiroat yang berbeda sesuai dengan lafazh-lafazh ketika turun5.semua yang bukan mushaf Al-quran di hilangkan, pada saat ini,pada saat ini Al-quran mulai dalam tahap penyempurnaan dalam tulisannya.mushaf yang di tulis pada masa Ustman bin Affan telah memiliki harokat dan titik sehingga dapat di baca salah satu qiriat yang tujuh.Setelh banyak orang non Arab memeluk islam,mereka merasa kesulitan membaca mushaf yang tidak berharokat dan bertitik itu.Pada masa Khalifah Abd Al-malik(685-705),ketidak memadainya mushaf ini telah di maklumi para sarjana muslim terkemuka saat itu dan ada karena itu pula penyempurnaa mulai segera di lakukan.

1. TULISAN AL-QURANA. Pengertian rasm Al-quran

Istilah rasm Al-quran terdiri dari dua kata,yaitu rasm dan Al-quran. Secara harfiyhah ,rasm artinya dengan atsar {bekas},yaitu suatu bekas tulisan suatu lafal.Sedangkan Al-quran,sebagaimana yang telah dijelaskanadalah wahyu Allah yang merupakan sumber utama ajaran islam.Dan secara istilah, rasm berarti melukiskan kata dengan huruf hijaiyah;menentukan permulaan dan akhirnya.

berdasarkan pengertian diatas, maka rasm Al-quran berarti suatu kajian yang membahas tulisan suatu kata atau lafal-lafal Al-quran.Tulisan Al-quran,mengenai lafal atau kata tertentu,berbeda dengan tulisan Arab biasa.Seorang penulis mushaf mestilah mengetahui perbedaan itu dan menulis mushaf apa adanya,tidak boleh menyalahi rasm tersebut.Al-Bihaqi- sebagaimana yang di kutip oleh as-sayuti mengatakan;sepantasnya setiap penulisan mushaf memelihara hruf hijaiyah yang terdapat padanya, sesuai denga apa-apa yang telah di tulis oleh para sahabat Nabi.Janganlah menyalahi dan mengubah apa-apa yang telah mereka tulis,karena mereka lebih tahu,hati dan lidah mereka lebih benar dan mereka lebih menjaga amanah dari pada kita.

1.Bentuk Rasm Al-quran

Al-quran di turunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw dalam bahasa Arab,maka kaidah-kaidah penulisannya sesuai dengan kaidah tulisan Arab.Akan tetapi,terdapat banyak kata atau lafal dalam Al-quran yang berbeda penulisannya denga tulisan Arab yang resmi digunakan.Diantara kaidah mengenai hadzf(membuang suatu huruf atau tidak mencantumkan dalam tulisan),az-ziyadah(penambahan),al-badl(penggantian),washal(bersambung),dan al-fashal(berpisah).Hal inilah yang membedakan tulisan Al-quran dengan tulisan resmi yang digunakan dengan dalam bahasaArab.

a.kaidah mengenai hadfYang dimaksud dengan hadzf ialah adanya huruf yang di buang atau terdapat huruf yang tidak di tulis,tetapi ia tetap ada dalam bacaan.Hal ini terdapat dalam penulisan huruf alif pada kata-kata tertentu(tidak semua kata)yaiti sebagai berikut;1) alif yang terletak setelah ya nida (seruan),seperti alif yang terdapar pada ka" .Dalam tulisan Al-quran,alif yang terdapat pada di buang sehingga tulisannya menjadi .Hal ini juga terdapat dalam kalimat " menjadi dan lain sebagainya.Walaupun alifnya tidak tertulis tetapi ia tetap di baca denga panjang(mad).2)Alif yang terletak setelah ha tanbih(ha peringatan),seperti yang terdapat dalam kata yang ditulis dengan .Huruf ha tetap dibaca dengan panjang walaupun alifnya tidak di tulis.

3)Alif yang terdapat pada dhomir mutakallim maa ghayrih ()yang bersambung dengan dhomir nashab.Hal itu seperti yang terdapat dalam kata ,dalam Al-quran ditulis dengan .Demikianlah pula kata , ,dan lain sebagainya.Selain dari tiga tempat di atas alif juga dibuang pada kata , , , , dan lain sebagainya. Kata-kata tersebut ditulis dengan , , dan , dengan menghilangkan alif-nya, tetapi bacaan huruf-huruf tersebut tetap dipanjangkan.

b. Ziyadah (penambahan) Yang dimaksud dengan penambahan di sini adalah menuliskan alif setelah waw jamak. Ia disebut dengan penambahan, karena pada tulisan Arab biasanya alif itu tidak ada. Hal itu semisalnya terdapat dalam kata dan . Dalam penulisan Alquran, kata tersebut ditulis dengan menambahkan alif setelah waw jama , yaitu Alquran Surah Yunus (10) ayat 90 ( ) dan Surah Al-Baqarah (2) ayat 249 ( ) .

c. Penggantian Huruf Hal ini terdapat pada kata , , , dan . Dalam penulisan Alquran, huruf alif yang terdapat pada setiap kata ini di ganti dengan waw sehingga di tulis , , ,dan .

D.Washal (bersambung)dan fashal(berpisah)Terdapat beberapa kata dalam Al-quran,yang kadang - kadang di tulis dengan bersambung dan kadang-kadang berpisah.Kata tersebut adalah dan,