Akuntansi Unit Teller DAN GIRO

10
Akuntansi Unit Teller A. Pengertian Teller Teller merupakan karyawan atau petugas bank yang bertanggungjawab terhadap lalu lintas uang tunai. Teller juga dapat diartiakan sebagai kuasa kas terbatas, karena dalam jumlah uang tertentu teller dapat melakukan transakasi secara langsung. Maksud dan tujuan dari adanya seorang teller yakni terbentuknya suatu hubungan pelayanan yang langsung, cepat, dan aman antara petugas bank dengan para nasabahnya. [5] B. Jenis Teller Corporate Teller adalah teller yang hanya melaksanakan pembayaran kepada dan menerima setoran dari nasabah perusahaan. Individual Account Teller adalah teller yang hanya melaksanakan pembayaran kepada dan menerima setoran dari nasabah perorangan. Non Cash Teller merupakan teller yang hanya melaksanakan penerimaan setoran nontunai. Foreign Exchange Teller Teller yang hanya melaksanakan pembayaran dan menerima setoran tunai valuta asing. Local Currency Teller 1

description

TUGAS

Transcript of Akuntansi Unit Teller DAN GIRO

Page 1: Akuntansi Unit Teller DAN GIRO

Akuntansi Unit Teller

A. Pengertian Teller

Teller merupakan karyawan atau petugas bank yang bertanggungjawab terhadap lalu lintas

uang tunai. Teller juga dapat diartiakan sebagai kuasa kas terbatas, karena dalam jumlah

uang tertentu teller dapat melakukan transakasi secara langsung. Maksud dan tujuan dari

adanya seorang teller yakni terbentuknya suatu hubungan pelayanan yang langsung, cepat,

dan aman antara petugas bank dengan para nasabahnya. [5]

B. Jenis Teller

Corporate Teller

adalah teller yang hanya melaksanakan pembayaran kepada dan menerima setoran dari

nasabah perusahaan.

Individual Account Teller

adalah teller yang hanya melaksanakan pembayaran kepada dan menerima setoran dari

nasabah perorangan.

Non Cash Teller

merupakan teller yang hanya melaksanakan penerimaan setoran nontunai.

Foreign Exchange Teller

Teller yang hanya melaksanakan pembayaran dan menerima setoran tunai valuta asing.

Local Currency Teller

Teller yang melaksanakan pembayaran dan penerimaan setoran tunai dalam mata uang

negara setempat.

Express Teller

Express teller merupakan teller yang hanya melaksanakan pembayaran tunai di bawah

nilai nominal tertentu. Dalam hal ini rekening giro nasabah secara otomatis dianggap

cukup untuk meliput cek yang bersangkutan

Mixed Transaction Teller

Teller yang melaksanakan segala macam jenis transaksi.

Special Teller

1

Page 2: Akuntansi Unit Teller DAN GIRO

Teller yang hanya melaksanakan pembayaran dan penerimaan setoran dengan nilai nominal

yang sangat besar. [5]

C. Kegiatan Teller

Merupakan peningkatan pelayanan dalam hal kecepatan pelayanan penerimaan atau

pembayaran uang tunas dengan memperhatikan unsur-unsur pengamanan. Dalam

pelaksanaannya, sistem teller ditunjang oleh "sistem manual" dan "sistem komputer" yang

menyebabkan pekerjaan teller semakin cepat karena beberapa informasi dapat disajikan oleh

komputer, sehingga beberapa jenis pekerjaan dapat dilakukan dalam waktu singkat, sebelum

melakukan transaksi dengan nasabah. Pekerjaan Teller meliputi:

1. Memeriksa identitas nasabah (petugas counter)Meneliti keabsahan tanda tangan dan

warkat (petugas specimen)

2. Mengesahkan tanda terima setoran dalam batas wewenangnya (pejabat kas)

3. Membayar dan menerima uang tunas (kasir)

4. Menerima setoran warkat bank sendiri dan warkat bank lain (petugas counter)

5. Mencatat penerimaan dan pengeluaran tunas dan nontunai. [4]

D. Akuntansi untuk Teller

1. Transaksi saat pembukaan cabang

Bank Sari melakukan setoran modal awal sebesar Rp. 1.000.000.000. Jurnal

transaksinya :

Kas Rp. 1.000.000.000

Modal Bank Rp. 1.000.000.000

2. Transaksi harian dan unit teller (setoran tunai nasabah)

a. Seorang nasabah melakukan setoran awal untuk pembukaan rekening giro secara

tunai Rp 3.000.000. Jurnal

transaksinya :

Kas Rp. 3.000.000

Rekening giro

nasabah Rp. 3.000.000

2

Page 3: Akuntansi Unit Teller DAN GIRO

b. Seorang nasabah melakukan setoran awal untuk pembukaan rekening tabungan

secara tunai Rp 25.000.000. Jurnal transaksinya :

Kas Rp 25.000.000

Rekening tabungan nasabah Rp 25.000.000

Akuntansi Unit Giro

A.    Pengertian Giro

Pengertian simpanan giro atau yang lebih populer disebut rekening giro menurut Undang-

Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 adalah simpanan

yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro,

sarana perintah lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.

Sedangkan pengertian simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada

bank dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan atau yang dapat

dipersamakan dengan itu.[1]

Giro merupakan simpanan masyarakat pada bank yang penarikannya dapat dilakukan

dengan menggunakan cek, surat perintah bayar yang lain, bilyet giro, atau surat

pemindahbukuan yang lain. [2]

B.     Jenis Giro

1. Giro Swasta yaitu giro yang dimiliki oleh perseorangan, kelompok, instansi swasta,

yayasan social dan Badan Non Pemerintahan lainnya

2. Giro Pemerintah yaitu giro yang dimiliki oleh instansi pemerintah misalnya giro

kelurahan, giro departemen, giro dinas perpajakan, dsb

C.    Mutasi Pada Rekening Giro

          Mutasi Debet adalah mutasi yang mengakibatkan terjadi penurunan saldo rekening

nasabah yang disebabkan karena adanya penarikan dana, misalnya penarikan tunai dengan

menggunakan cek, pembebanan biaya administrasi bulanan, pembebanan buku cek/BG.

3

Page 4: Akuntansi Unit Teller DAN GIRO

Mutasi Kredit adalah mutasi yang mengakibatkan terjadi penambahan jumlah saldo

nasabah yang disebabkan karena adanya setoran dana. Misalnya setoran kliring, setoran

tunai dan pemberian jasa giro.[3]

D.     Pembukuan Transaksi Giro

1. Transaksi Pembukaan Rekening Giro dan Penyetoran

Setelah memenuhi segala persyaratan pembukaan rekening giro, seorang calon

nasabah diminta untuk segera menyetor sejumlah uang tertentu sebagai setoran

pertama. Sebagai contoh, apabila Tuan Putra membuka rekening giro pada Bank

Tunas Cabang Denpasar dan menyetor tunai sejumlah Rp 100 juta dan membayar

tunai semua biaya administrasi seperti penerbitan buku cek sebesar Rp 50.000, maka

oleh Bank Tunas Cabang Denpasar akan dibukukan sebagai berikut:

Debet   : KAS ................................................................................. Rp. 100.050.000

Kredit  : Giro – REKENING PUTRA...........................................  Rp. 100.000.000

Kredit  : BARANG CETAKAN – BUKU CEK ........................... Rp.         50.000

Penyetoran Melalui Kliring

Apabila Tuan Putra kemudian menyerahkan sebuah cek giro Bank ABC sebesar Rp 10

juta untuk disetorkan ke dalam rekening gironya, oleh Bank Tunas akan dibukukan

sebagai transaksi kliring. Pengkreditan ke dalam rekening giro Putra akan

dilakukan setelah hasil kliring tersebut dinyatakan berhasil. Untuk menampung

pengkreditan sementara, biasanya dikreditkan ke dalam rekening warkat kliring.

Warkat kliring ini dianggap sebagai debet keluar.

Pembukuan untuk transaksi penyetoran warkat kliring ini sebagai berikut:

Debet   : BANK INDONESIA – GIRO ............................................. Rp. 10.000.000

Kredit  : WARKAT KLIRING ...........................................................  Rp. 10.000.000

Pada waktu hasil kliring dinyatakan berhasil atau baik, akan dibukukan dengan cara

menihilkan rekening warkat kliring yang sifatnya sementara, dengan ayat jurnal

sebagai berikut:

Debet   : WARKAT KLIRING ............................................................. Rp. 10.000.000

4

Page 5: Akuntansi Unit Teller DAN GIRO

Kredit  : GIRO – REKENING PUTRA ….........................................  Rp. 10.000.000

Penyetoran Melalui Transfer

Apabila Gunawan menerima transfer dari seorang rekannya nasabah Bank Surya

sebesar Rp. 5 juta, oleh Bank Omega akan dibukukan sebagai berikut:

Debet   : BANK LAIN- GIRO ................................................................ Rp. 5.000.000

Kredit  : GIRO – REKENING GUNAWAN ........................................  Rp. 5.000.000

2. Penarikan

Penarikan rekening giro dapat dilakukan setiap saat setelah memenuhi persyaratan

tertentu. Jenis penarikan kredit antara lain dapat berupa penarikan tunai, penarikan

dengan memberikan amanat bank, penarikan kliring, dan lainnya.

Debet   : GIRO – REKENING PUTRA……......................................  Rp 15.000.000

Kredit  : KAS RUPIAH ....................................................................... Rp 15.000.000

Bila Putra menarik selembar cek senilai Rp 15 juta untuk dibayarkan oleh bank secara

tunai, maka oleh Bank Tunas akan dibukukan sebagai berikut:

a. Penarikan Secara Kliring

Debet   : GIRO – REKENING PUTRA……......................................  Rp 4.000.000

Kredit  : BANK INDONESIA – GIRO ................................................ Rp 4.000.000

Penarikan secara kliring dilakukan oleh nasabah dengan cara menerbitkan cek

untuk disetorkan kepada seseorang yang merupakan nasabah bank lain.

Bila Putra menerbitkan cek sebesar Rp 4 juta dan memerintahkan Bank Tunas

agar menyerahkan kepada seorang nasabah di Bank Lippo, maka Bank Tunas

akan membukukan sebagai berikut:

Bagi Bank Tunas, warkat yang diserahkan oleh Putra tersebut dianggap sebagai

warkat kredit keluar.

Penarikan Dengan Amanat

Seringkali seorang nasabah giro memberikan amanat kepada banknya untuk

memindahkan sejumlah dana atas beban rekening gironya. Pemberian

amanat ini harus tertulis dan disahkan oleh pejabat bank yang bersangkutan.

5

Page 6: Akuntansi Unit Teller DAN GIRO

Contoh yang paling lazim adalah transfer keluar. Bila Putra kemudian

memerintahkan Bank Tunas Cabang Denpasar untuk mendebet

rekening gironya sebesar Rp 2 juta untuk dipindah bukukan ke dalam rekening

seseorang di Bank Tunas Cabang Tabanan, oleh Bank Tunas Cabang

Denpasar akan dibukukan sebagai berikut:

Debet   : GIRO – REKENING GIRO ...........................................  Rp 2.000.000

Kredit  : REKENING ANTAR KANTOR cabang Tabanan.......... Rp 2.000.000

6

Page 7: Akuntansi Unit Teller DAN GIRO

DAFTAR PUSTAKA

[1] Kasmir, Dasar-Dasar Pebankan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011),  hal. 69

[2] Taswan, SE, M.Si. 2008. Akuntansi Perbankan Transaksi dalam Valuta Rupiah.

Semarang: UPP STIM YKPN

[3] Eugene A. Diulio, Uang dan Bank, (Jakarta: Erlangga, 1993) hal. 80

[4] http://portofoliolilis86-liez.blogspot.com/2010/01/teller.html

[5] http://unit3ekis.blogspot.com/

7