Akuntansi Unit Teller DAN GIRO
-
Upload
floriani-ria-dimarcia -
Category
Documents
-
view
490 -
download
75
description
Transcript of Akuntansi Unit Teller DAN GIRO
Akuntansi Unit Teller
A. Pengertian Teller
Teller merupakan karyawan atau petugas bank yang bertanggungjawab terhadap lalu lintas
uang tunai. Teller juga dapat diartiakan sebagai kuasa kas terbatas, karena dalam jumlah
uang tertentu teller dapat melakukan transakasi secara langsung. Maksud dan tujuan dari
adanya seorang teller yakni terbentuknya suatu hubungan pelayanan yang langsung, cepat,
dan aman antara petugas bank dengan para nasabahnya. [5]
B. Jenis Teller
Corporate Teller
adalah teller yang hanya melaksanakan pembayaran kepada dan menerima setoran dari
nasabah perusahaan.
Individual Account Teller
adalah teller yang hanya melaksanakan pembayaran kepada dan menerima setoran dari
nasabah perorangan.
Non Cash Teller
merupakan teller yang hanya melaksanakan penerimaan setoran nontunai.
Foreign Exchange Teller
Teller yang hanya melaksanakan pembayaran dan menerima setoran tunai valuta asing.
Local Currency Teller
Teller yang melaksanakan pembayaran dan penerimaan setoran tunai dalam mata uang
negara setempat.
Express Teller
Express teller merupakan teller yang hanya melaksanakan pembayaran tunai di bawah
nilai nominal tertentu. Dalam hal ini rekening giro nasabah secara otomatis dianggap
cukup untuk meliput cek yang bersangkutan
Mixed Transaction Teller
Teller yang melaksanakan segala macam jenis transaksi.
Special Teller
1
Teller yang hanya melaksanakan pembayaran dan penerimaan setoran dengan nilai nominal
yang sangat besar. [5]
C. Kegiatan Teller
Merupakan peningkatan pelayanan dalam hal kecepatan pelayanan penerimaan atau
pembayaran uang tunas dengan memperhatikan unsur-unsur pengamanan. Dalam
pelaksanaannya, sistem teller ditunjang oleh "sistem manual" dan "sistem komputer" yang
menyebabkan pekerjaan teller semakin cepat karena beberapa informasi dapat disajikan oleh
komputer, sehingga beberapa jenis pekerjaan dapat dilakukan dalam waktu singkat, sebelum
melakukan transaksi dengan nasabah. Pekerjaan Teller meliputi:
1. Memeriksa identitas nasabah (petugas counter)Meneliti keabsahan tanda tangan dan
warkat (petugas specimen)
2. Mengesahkan tanda terima setoran dalam batas wewenangnya (pejabat kas)
3. Membayar dan menerima uang tunas (kasir)
4. Menerima setoran warkat bank sendiri dan warkat bank lain (petugas counter)
5. Mencatat penerimaan dan pengeluaran tunas dan nontunai. [4]
D. Akuntansi untuk Teller
1. Transaksi saat pembukaan cabang
Bank Sari melakukan setoran modal awal sebesar Rp. 1.000.000.000. Jurnal
transaksinya :
Kas Rp. 1.000.000.000
Modal Bank Rp. 1.000.000.000
2. Transaksi harian dan unit teller (setoran tunai nasabah)
a. Seorang nasabah melakukan setoran awal untuk pembukaan rekening giro secara
tunai Rp 3.000.000. Jurnal
transaksinya :
Kas Rp. 3.000.000
Rekening giro
nasabah Rp. 3.000.000
2
b. Seorang nasabah melakukan setoran awal untuk pembukaan rekening tabungan
secara tunai Rp 25.000.000. Jurnal transaksinya :
Kas Rp 25.000.000
Rekening tabungan nasabah Rp 25.000.000
Akuntansi Unit Giro
A. Pengertian Giro
Pengertian simpanan giro atau yang lebih populer disebut rekening giro menurut Undang-
Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 adalah simpanan
yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro,
sarana perintah lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.
Sedangkan pengertian simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada
bank dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan atau yang dapat
dipersamakan dengan itu.[1]
Giro merupakan simpanan masyarakat pada bank yang penarikannya dapat dilakukan
dengan menggunakan cek, surat perintah bayar yang lain, bilyet giro, atau surat
pemindahbukuan yang lain. [2]
B. Jenis Giro
1. Giro Swasta yaitu giro yang dimiliki oleh perseorangan, kelompok, instansi swasta,
yayasan social dan Badan Non Pemerintahan lainnya
2. Giro Pemerintah yaitu giro yang dimiliki oleh instansi pemerintah misalnya giro
kelurahan, giro departemen, giro dinas perpajakan, dsb
C. Mutasi Pada Rekening Giro
Mutasi Debet adalah mutasi yang mengakibatkan terjadi penurunan saldo rekening
nasabah yang disebabkan karena adanya penarikan dana, misalnya penarikan tunai dengan
menggunakan cek, pembebanan biaya administrasi bulanan, pembebanan buku cek/BG.
3
Mutasi Kredit adalah mutasi yang mengakibatkan terjadi penambahan jumlah saldo
nasabah yang disebabkan karena adanya setoran dana. Misalnya setoran kliring, setoran
tunai dan pemberian jasa giro.[3]
D. Pembukuan Transaksi Giro
1. Transaksi Pembukaan Rekening Giro dan Penyetoran
Setelah memenuhi segala persyaratan pembukaan rekening giro, seorang calon
nasabah diminta untuk segera menyetor sejumlah uang tertentu sebagai setoran
pertama. Sebagai contoh, apabila Tuan Putra membuka rekening giro pada Bank
Tunas Cabang Denpasar dan menyetor tunai sejumlah Rp 100 juta dan membayar
tunai semua biaya administrasi seperti penerbitan buku cek sebesar Rp 50.000, maka
oleh Bank Tunas Cabang Denpasar akan dibukukan sebagai berikut:
Debet : KAS ................................................................................. Rp. 100.050.000
Kredit : Giro – REKENING PUTRA........................................... Rp. 100.000.000
Kredit : BARANG CETAKAN – BUKU CEK ........................... Rp. 50.000
Penyetoran Melalui Kliring
Apabila Tuan Putra kemudian menyerahkan sebuah cek giro Bank ABC sebesar Rp 10
juta untuk disetorkan ke dalam rekening gironya, oleh Bank Tunas akan dibukukan
sebagai transaksi kliring. Pengkreditan ke dalam rekening giro Putra akan
dilakukan setelah hasil kliring tersebut dinyatakan berhasil. Untuk menampung
pengkreditan sementara, biasanya dikreditkan ke dalam rekening warkat kliring.
Warkat kliring ini dianggap sebagai debet keluar.
Pembukuan untuk transaksi penyetoran warkat kliring ini sebagai berikut:
Debet : BANK INDONESIA – GIRO ............................................. Rp. 10.000.000
Kredit : WARKAT KLIRING ........................................................... Rp. 10.000.000
Pada waktu hasil kliring dinyatakan berhasil atau baik, akan dibukukan dengan cara
menihilkan rekening warkat kliring yang sifatnya sementara, dengan ayat jurnal
sebagai berikut:
Debet : WARKAT KLIRING ............................................................. Rp. 10.000.000
4
Kredit : GIRO – REKENING PUTRA …......................................... Rp. 10.000.000
Penyetoran Melalui Transfer
Apabila Gunawan menerima transfer dari seorang rekannya nasabah Bank Surya
sebesar Rp. 5 juta, oleh Bank Omega akan dibukukan sebagai berikut:
Debet : BANK LAIN- GIRO ................................................................ Rp. 5.000.000
Kredit : GIRO – REKENING GUNAWAN ........................................ Rp. 5.000.000
2. Penarikan
Penarikan rekening giro dapat dilakukan setiap saat setelah memenuhi persyaratan
tertentu. Jenis penarikan kredit antara lain dapat berupa penarikan tunai, penarikan
dengan memberikan amanat bank, penarikan kliring, dan lainnya.
Debet : GIRO – REKENING PUTRA……...................................... Rp 15.000.000
Kredit : KAS RUPIAH ....................................................................... Rp 15.000.000
Bila Putra menarik selembar cek senilai Rp 15 juta untuk dibayarkan oleh bank secara
tunai, maka oleh Bank Tunas akan dibukukan sebagai berikut:
a. Penarikan Secara Kliring
Debet : GIRO – REKENING PUTRA……...................................... Rp 4.000.000
Kredit : BANK INDONESIA – GIRO ................................................ Rp 4.000.000
Penarikan secara kliring dilakukan oleh nasabah dengan cara menerbitkan cek
untuk disetorkan kepada seseorang yang merupakan nasabah bank lain.
Bila Putra menerbitkan cek sebesar Rp 4 juta dan memerintahkan Bank Tunas
agar menyerahkan kepada seorang nasabah di Bank Lippo, maka Bank Tunas
akan membukukan sebagai berikut:
Bagi Bank Tunas, warkat yang diserahkan oleh Putra tersebut dianggap sebagai
warkat kredit keluar.
Penarikan Dengan Amanat
Seringkali seorang nasabah giro memberikan amanat kepada banknya untuk
memindahkan sejumlah dana atas beban rekening gironya. Pemberian
amanat ini harus tertulis dan disahkan oleh pejabat bank yang bersangkutan.
5
Contoh yang paling lazim adalah transfer keluar. Bila Putra kemudian
memerintahkan Bank Tunas Cabang Denpasar untuk mendebet
rekening gironya sebesar Rp 2 juta untuk dipindah bukukan ke dalam rekening
seseorang di Bank Tunas Cabang Tabanan, oleh Bank Tunas Cabang
Denpasar akan dibukukan sebagai berikut:
Debet : GIRO – REKENING GIRO ........................................... Rp 2.000.000
Kredit : REKENING ANTAR KANTOR cabang Tabanan.......... Rp 2.000.000
6
DAFTAR PUSTAKA
[1] Kasmir, Dasar-Dasar Pebankan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), hal. 69
[2] Taswan, SE, M.Si. 2008. Akuntansi Perbankan Transaksi dalam Valuta Rupiah.
Semarang: UPP STIM YKPN
[3] Eugene A. Diulio, Uang dan Bank, (Jakarta: Erlangga, 1993) hal. 80
[4] http://portofoliolilis86-liez.blogspot.com/2010/01/teller.html
[5] http://unit3ekis.blogspot.com/
7