Akuntansi

74
MODUL DASAR-DASAR AKUNTANSI BAB I PENDAHULUAN A. DEFINISI AKUNTANSI Definisi akuntansi dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yaitu: 1. Fungsi dan Kegunaan Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi terutama yang bersifat keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan. 2. Proses Kegiatan Akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasi dan mengikhtisarkan transaksi-ttransaksi kejadian yang sekurang- kurangnya atau sebagaian bersifat keuangan dengan cara menginterpretasikan hasil-hasilnya. Akuntansi dan Tata Buku Akuntansi lebih luas dari Tata Buku sebab Tata Buku hanyalah pencatatan secara sistimatis transaksi/kejadian yang dinyatakan dengan nilai uang. Cabang Akuntansi Terdapat 3 (tiga) cabang akuntansi yaitu: 1. Akuntansi keuangan Adalah cabang akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan bagi pihak ekstern seperti investor, kreditor, dan Bapepam. Lembaga pendidikan komputer “CANA” CAHAYA BUANA Jl.Panjitilar Negara No.43 Ampenan Mataram (Selatan Mesium NTB ),Telp. 0370-626272,SMS Center 08786553177 1

description

Akuntansi

Transcript of Akuntansi

Modul Pelatihan Teknis

MODUL DASAR-DASAR AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN

A. DEFINISI AKUNTANSI

Definisi akuntansi dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yaitu:

1. Fungsi dan Kegunaan

Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi terutama yang bersifat keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.

2. Proses Kegiatan

Akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasi dan mengikhtisarkan transaksi-ttransaksi kejadian yang sekurang-kurangnya atau sebagaian bersifat keuangan dengan cara menginterpretasikan hasil-hasilnya.

Akuntansi dan Tata Buku Akuntansi lebih luas dari Tata Buku sebab Tata Buku hanyalah pencatatan secara sistimatis transaksi/kejadian yang dinyatakan dengan nilai uang.

Cabang Akuntansi

Terdapat 3 (tiga) cabang akuntansi yaitu:

1. Akuntansi keuangan

Adalah cabang akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan bagi pihak ekstern seperti investor, kreditor, dan Bapepam.

2. Akuntansi manajemen

Adalah cabang akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan bagi pihak intern organisasi atau manajemen.3. Akuntansi Pemerintah

Adalah cabang akuntansi yang memproses transaksi-transaksi keuangan pemerintah yang menghasilkan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD kepada rakyat melalui lembaga legislatif serta untuk kepentingan pihak-pihak yang terkait.B. SIKLUS AKUNTANSI

Berdasar gambar di atas dapat kita uraikan bahwa siklus akuntansi adalah sebagai berikut:

a. Pencatatan Data ke dalam dokumen sumber/bukti transaksi.

b. Penjurnalan, yaitu menganalisis dan mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian)

c. Melakukan posting ke Buku Besar yaitu memindahkan debet dan kredit dari jurnal ke akun Buku Besar.

d. Penyusunan Neraca Saldo yaitu menyiapkan Neraca Saldo unttuk mengecek keseimbangan Buku Besar.

e. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahya pada Neraca Saldo.

f. Membuat ayat-ayat penutup yaitu menjurnal dan memindahbukukan ayat-ayat penutup.

g. Penyusunan Laporan Keuangan yaitu Laporan Rugi Laba, Laporaan Perubahan Modal dan Neraca.

C. PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

Aktiva

= harta yang dimiliki perusahaan yang merupakan sumber

ekonomi. Contoh: kas, piutang, gedung dsb.Utang = kewajiban yang menjadi beban perusahaan Contoh: utang pembelian kredit

Modal

= hak atau klaim pemilik atas aktiva perusahaan Contoh: Setoran modal oleh pemilikD. ANALISIS TRANSAKSI

1. Transaksi yang mempengaruhi Aktiva

1. Pembellian aktiva/aset secara tunai

Contoh = suatu perusahaan produsen minuman membeli sebuah

kendaraan seharga Rp 100.000.000,00 secara tunai

Analisis= transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kas

perusahaan berkurang sebesar Rp 100.000.000,00 dan kendaraan bertambah senilai Rp 100.000.000,002. Pembelian aktiva/aset secara kredit

Contoh = suatu perusahaan jasa foto copy membeli mesin foto kopi seharga Rp 50.000.000,00 secara kredit.

Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu

peralatan bertambah senilai Rp 50.000.000,00 dan hutang berkurang senilai Rp 50.000.000,003. Penjualan aktiva/aset secara tunai

Contoh = suatu perusahaan minuman menjual kendaraan seharga

Rp 80.000.000,00 secara tunai Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kas

perusahaan bertambah sebesar Rp 80.000.000,00 dan kendaraan perusahaan berkurang senilai Rp 80.000.000,004. Penjualan aktiva/aset secara kredit

Contoh= suatu perusahaan minuman menjual kendaraan seharga

Rp 150.000.000,00 secara kredit

Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu

kendaraan berkurang senilai Rp 150.000.000,00 dan piutang perusahaan bertambah sebesar Rp 150.000.000,002. Transaksi yang mempengaruhi Utang1. Pembelian aktiva/aset secara kredit

Contoh = suatu perusahaan membeli sebuah mesin secara kredit

seharga Rp 200.000.000,00Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi utang yaitu

utang perusahaan bertambah sebesar Rp 200.000.000,00 dan peralatan bertambah sebesar Rp 200.000.000,00.

2. Pembayaran utangContoh = suatu perusahaan membayar utang sebesar

Rp 50.000.000,00Analisis = transaksi tersebut mempengaruhi utang yaitu

Utang perusahaan berkurang sebesar Rp 50.000.000,00 dan kas berkurang sebesar Rp 50.000.000,00.3. Transaksi yang mempengaruhi Modal

1. Penambahan investasi pemilik

Contoh = Mr. X melakukan penyetoran sebesar Rp 50.000.000,00

ke kas perusahaan sebagai tambahan modal.

Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi modal yaitu

modal perusahaan bertambah sebesar Rp 50.000.000,00 dan kas perusahaan bertambah sebsesar Rp 50.000.000,00.2. Pengurangan investasi pemilik

Contoh = Mr. T melakukan penarikan uang perusahaan untuk

keperluan pribadi sebesar Rp 25.000.000,-

Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi modal yaitu

modal perusahaan berkurang sebesar Rp 25.000.000,- dan kas berkurang sebesar Rp 25.000.000,-.

Latihan 1

Analisislah transaksi-transaksi sebagai berikut:

1. Pembelian aktiva tetap secara tunai senilai Rp 2.000.000,002. Penerimaan kas atas piutang perusahaan senilai Rp 200.000,003. Pembelian aktiva tetap secara kredit senilai Rp4.000.000,004. Pembayaran utang senilai Rp 100.000,005. Penambahan investasi oleh pemilik sbesar Rp 3.000.000,00.6. Pengambilan untuk pribadi sebesar Rp 300.000,00.E. BASIS AKUNTANSI

Basis akuntansi menyatakan saat pengakuan atas transaksi yang merupakan dasar pencatatan transaksi tersebut.

Terdapat 2 (dua) basis akuntansi yaitu basis kas dan basis akrual.

Basis Kas

Suatu transaksi yang diakui dan dicatat berdasarkan saat kas diterima dan dikeluarkan.

Basis Akrual

Suatu transaksi diakui dan dicatat berdasarkan pengaruh transaksi pada saat kejadian dan dicatat serta dilaporkan pada periode yang bersangkutan.

Latihan 2Hotel SEPITRUS pada tanggal 2 Agustus 2002 menerima pembayaran dimuka sewa kamar dari seorang tamu hotel sebesar Rp 1.000.000,- untuk sewa kamar selama 4 hari.

Bagaimana pencatatan dan pelaporan transaksi tersebut dengan basis kas dan basis akrual?

Latihan 3Pada tanggal 1 Januari 2000 telah dilakukan pembayaran biaya iklan untuk periode 24 bulan sebesar Rp. 24.000.000,-.

Bagaimana pencatatan dan pelaporan transaksi tersebut dengan basis kas dan basis akrual?

BAB II AKUN/PERKIRAAN

A. PENGERTIAN

Adalah suatu media untuk mengklasifikasikan dan mencatat penambahan dan pengurangan dari tiap unsur-unsur laporan keuangan.

Bentuk akun/perkiraan yang paling sederhana adalah akun/perkiraan T, dimana sisi kiri adalah Debet dan sisi kanan adalah Kredit. Dasar pencatatan untuk mendebet dan mengkredit adalah persamaan akuntansi dengan tambahan beban dan pendapatan.

Bentuk perkiraan T adalah sebagai berikut:

D

K

B. ATURAN PENCATATAN

Untuk menghindari terjadinya salah pengertian yang sering terjadi bahwa debet diartikan sebagai penambahan dan kredit diartikan sebagai pengurangan perlu kita uraikan arti dari pendebetan dan pengkreditan.

Pendebetan

yang dimaksud dengan mendebet atau pendebetan adalah memasukkan sejumlah angka dalam sisi debet. Mendebet tidak selalu berarti menambah.

Pengkreditan

yang dimaksud dengan mengkredit atau pengkreditan adalah memasukkan sejumlah angka dalam sisi kredit. Mengkredit tidak selalu berarti mengurangi.C. SALDO NORMAL Saldo normal tiap-tiap akun/perkiraan adalah sebagai berikut:

PerkiraanSaldo NormalMenambahMengurangi

AktivaDebetDebetKredit

UtangKreditKreditDebet

ModalKreditKreditDebet

PendapatanKreditKreditDebet

BebanDebetDebetKredit

Latihan 4Analisislah, transaksi berikut ini, perkiraan-perkiraan apa saja yang terpengaruh?

1. Pembelian aktiva tetap dengan tunai sebesar Rp. 500.000,-

2. Penjualan aktiva tetap dengan cicilan sebesar Rp. 400.000,-

3. Pelunasan Utang Dagang sebesar Rp. 300.000,-

4. Pembelian Aktiva secara kredit sebesar Rp. 250.000,-

5. Penjualan barang dagang secara kredit sebesar Rp. 100.000,-

6. Pembayaran biaya gaji pegawai sebesar Rp. 200.000,-

7. Penjualan barang dagangan dengan tunai sebesar Rp. 1.000.000,-

8. Penambahan investasi modal oleh pemilik sebesar Rp. 250.000,-

9. Pengambilan kas oleh pemilik sebesar Rp. 50.000,-

Jawab:

1. Debet :

Kredit:

2. Debet :

Kredit:

3. Debet :

Kredit:

4. Debet :

Kredit:

5. Debet :

Kredit:

6. Debet :

Kredit:

7. Debet :

Kredit:

8. Debet :

Kredit:

9. Debet :

Kredit:

D. KELOMPOK AKUN/PERKIRAAN

Terdapat 2 (dua) kelompok akun/perkiraan yaitu akun riil/permanen dan akun nominal/sementara.

Akun Riil/Permanen

Akun-akun yang terdapat dalam Neraca yaitu Aktiva, Utang dan Modal. Akun ini menyatakan posisi saldo keuangan pada Neraca.

Akun Nominal/Sementara

Adalah akun-akun yang terdapat dalam peerhitungan Rugi Laba yaitu akun Pendapatan dan akun Beban. Akun-akun pada akhir periode akuntansi harus ditutup sehingga saldonya nol pada awal periode akuntansi.

Latihan 5Berdasarkan data di bawah ini, kelompokkan masing-masing akun/perkiraan ke dalam kelompok akun riil dan kelompok akun nominal.

1. Penjualan

2. Kas

3. Utang Sewa

4. Beban Iklan

5. Modal

6. Piutang Dagang

7. Beban Bunga

8. Peralatan Mesin

9. Beban Penyusutan

10. Beban Gaji Bagian Administrasi

11. Perlengkapan Kantor

12. Beban Asuransi

13. Beban Pajak

14. Utang Pajak

15. Sewa Dibayar Di Muka

16. Beban Listrik, Air dan Telepon

17. Piutang Bunga

18. Persediaan

19. Beban Sewa Kantor

20. Beban Gaji Pegawai Penjualan

21. Pendapatan Bunga

E. BAGAN AKUN/PERKIRAAN

Merupakan daftar lengkap dari akun-akun yang dipakai oleh suatu perusahaan dengan penggolongan tertentu menurut unsur laporan keuangan.

Akun Riil/Permanen

a) Aktiva

(1) Aktiva Lancar

(2) Aktiva Tidak Lancar

(3) Aktiva Tetap

(4) Aktiva Lain-lain

b) Utang(1) Utang Lancar/jangka pendek

(2) Utang Tidak Lancar/jangka panjang

Latihan 6Berdasarkan soal Latihan 5 di atas kelompokkan akun-akun tersebut sesuai dengan bagan akun sebagai berikut:Akun Riil/Neraca

a) Aktiva

(1). Aktiva Lancar

(2). Aktiva Tidak Lancar

b) Utangc).Modal

Akun Nominal/Sementara

a) Pendapatan

(1) Pendapatan Operasi

(2) Pendapatan Non Operasi

b) Beban

(1) Beban Operasi

(2) Beban Non Operasi

F. PENCATATAN TRANSAKSI KE BUKTI TRANSAKSI

Pencatatan transaksi ke dalam bukti/dokumen dilakukan untuk tiap transaksi dan setiap transaksi dicatat serinci mungkin yang menampung semua informasi yang perlu. Bukti transaksi sekurang-kurangnya memuat data mengenai jumlah nilai uang yang tercakup dalam transaksi, tanggal terjadinya transaksi, dan pihak yang terlibat di dalamnya.

Contoh: faktur penjualan, bukti setoran kas/bank dsb.BAB IIIJURNAL

A. PENGERTIAN

Jurnal adalah catatan sistematis dan kronologis dari transaksi-transaksi keuangan dengan menyebutkan akun yang akan didebet atau dikredit disertai jumlahnya masing-masing dan referensinya.

B. FUNGSI

Jurnal bagi suatu perusahaan mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi Analisis

Yaitu untuk menentukan perkiraan yang di debet dan perkiraan yang dikredit serta jumlahnya masing-masing.

2. Fungsi Pencatatan

Yaitu untuk mencatat transaksi keuangan dalam kolom debet dan kredit serta keterangan yang perlu

3. Fungsi Historis

Yaitu untuk mencatat aktivitas perusahaan secara kronologis.

C. BENTUK

Bentuk jurnal adalah sebagai berikut:

Hal:.

TanggalAkun & KeteranganReferensiDebetKredit

CONTOH

Berikut ini adalah contoh jurnal dari transaksi-transaksi:

1. Pada tanggal 1 Januari 2002 Tuan Raka menyetorkan uang ke dalam perusahaan sebesar Rp. 500.000.000,- sebagai setoran modal.

TanggalAkun & KeteranganRefDebetKredit

01-01-2002Kas

Modal, Tn Raka

(setoran modal Tn Raka)-500.000.000

500.000.000

2. Pada tanggal 5 Januari 2002 perusahaan membeli sebuah mobil seharga Rp. 150.000.000,- serta tunai.

TanggalAkun & KeteranganRefDebetKredit

05-01-2002Kendaraan

Kas

(pembelian kendaraan)-150.000.000

150.000.000

3. Pada tanggal 6 Januari 2002 membeli mesin fotokopi seharga Rp.50.000.000,- secara kredit.

TanggalAkun & KeteranganRefDebetKredit

06-01-2002Peralatan

Utang

(pembelian mesin foto kopi)-50.000.000

50.000.000

4. Pada tanggal 15 Januari 2002 dibayar beban telepon sebesar Rp.1.000.000,-.

TanggalAkun & KeteranganRefDebetKredit

15-01-2002Beban telepon

Kas

(membayar beban telepon)-1.000.000

1.000.000

5. Pada tanggal 18 Januari 2002 diterima pendapatan dari jasa foto kopi sebesar Rp. 8.000.000,-.

TanggalAkun & KeteranganRefDebetKredit

18-01-2002Kas

Pendapatan

(penerimaan pendapatan foto kopi)-8.000.000

8.000.000

6. Pada tanggal 26 Januari 2002 dibayar asuransi sebesar Rp. 750.000,-.

TanggalAkun & KeteranganRefDebetKredit

20-01-2002Beban Asuransi

Kas

(membayar beban asuransi)-750.000

750.000

7. Pada tanggal 21 Januari 2002 perusahaan telah menyelesaikan jasa foto kopi sebesar Rp.5.000.000,- tetapi uangnya belum diterima

TanggalAkun & KeteranganRefDebetKredit

21-01-2002Piutang

Pendapatan

(penerimaan pendapatan foto kopi)-5.000.000

5.000.000

Latihan 7Buatlah jurnal untuk transaksi-transaksi berikut ini:

1. Tanggal 5 Maret 2002 Tuan Rangga menyetorkan uang ke perusahaan sebesar Rp. 50.000.0000,- sebagai setoran modal.

2. Tanggal 7 Maret 2002 dibeli perlengkapan sebesar Rp. 2.000.000,- secara tunai.

3. Tanggal 15 Maret 2002 dibeli sebuah mobil seharga Rp. 90.000.000,- secara kredit dengan uang muka sebesar Rp. 10.000.000,-.

4. Tanggal 17 Maret 2002 dibeli mesin fotokopi seharga Rp. 30.000.000,- tunai.

5. Tanggal 20 Maret 2002 diterima pendapatan sebesar Rp. 15.000.000,-

6. Tanggal 22 Maret 2002 dibayar beban telepon sebesar Rp. 500.000,-

7. Tanggal 25 Maret 2002 dibayar angsuran pembelian mobil sebesar Rp.3.000.000,-

8. Tanggal 26 Maret 2002 diterima pendapatan sebesar Rp. 10.000.000,-

9. Tanggal 27 Maret 2002 dijual sebuah mesin fotokopi seharga Rp.25.000.000,- secara kredit.

10. Tanggal 30 Maret 2002 dibayar gaji pegawai sebesar Rp.2.000.000,-

BAB IVBUKU BESAR

A. PENGERTIAN

Buku Besar adalah buku yang berisi semua akun-akun (kumpulan akun) yang ada dalam laporan keuangan.

Buku ini mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing akun dan pada akhir periode akan tampak saldo dari akun-akun tersebut. Setiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akan diposting atau dipindahkan ke Buku Besar secara berkala.

B. BENTUK

Bentuk Buku Besar yang sederhana adalah bentuk T, sebagai berikut:

Buku Besar .. Buku Besar .

Debet Kredit Debet Kredit

Bentuk Buku Besar T yang cukup lengkap berbentuk sebagai berikut:

Nama Akun

No.

Debet

Kredit

Tgl.Keterangan Ref.Jumlah Tgl.Keterangan Ref.Jumlah

Bagian Referensi mengacu pada pencatatan dalam jurnal yaitu halaman jurnal pada saat transaksi dicatat.

Proses posting mengacu ke pencatatan Debet atau Kredit pada jurnal yaitu bila dalam jurnal dicatat dalam sisi debet dari suatu perkiraan tertentu maka dalam perkiraan Buku Besar untuk perkiraan yang sama juga harus didebet.

C. CONTOH

Berdasar contoh jurnal pada BAB III dapat dilakukan posting ke Buku Besar sebagai berikut:

Setelah seluruhnya diposting, masing-masing perkiraan dapat dihitung saldonya dengan cara seperti contoh di atas.

Latihan 8

Berdasarkan soal Latihan 7 pada BAB III postinglah ke Buku Besar sebagai berikut:

Jawab:

BAB V NERACA SALDO

A. PENGERTIAN

Neraca Saldo adalah daftar yang berisi kumpulan seluruh akun/perkiraan Buku Besar.

Neraca Saldo biasanya disiapkan pada akhir periode atau dapat juga disiapkan kapan saja untuk memastikan keseimbangan Buku Besar. Untuk menyiapkan Neraca Saldo, saldo tiap perkiraan harus ditentukan terlebih dahulu.

B. FUNGSI

Neraca Saldo disusun untuk memastikan bahwa Buku Besar secara matematis adalah akurat dengan pengertian bahwa jumlah saldo-saldo debet selalu sama dengan saldo-saldo kredit. Namun keseimbangan bukan berarti catatan-catatan akuntansi benar-benar akurat.

C. BENTUK

NERACA SALDO

Nama Akun No. AkunDebetKredit

Saldo setiap akun disusun berurutan dari akun Neraca dan akun Rugi Laba sebagai berikut:

a) Aktiva Lancar

b) Aktiva Tetap

c) Aktiva Lain-lain

d) Utang Lancar

e) Hutanng Tidak Lancar

f) Ekuitas

g) Pendapatan Operasi

h) Pendapatan Non Operasi

i) Beban Operasi

j) Beban Non Operasi

D. CONTOH

Berdasar contoh Buku Besar pada BAB IV dapat disusun Neraca Saldonya sebagai berikut:

NERACA SALDO

Nama Akun No. AkunDebetKredit

Kas 356.250.000-

Piutang 5.000.000-

Kendaraan 150.000.000-

Peralatan 50.000.000

Utang -50.000.000

Modal -500.000.000

Pendapatan -13.000.000

Beban Telepon1.000.000-

Beban Asuransi750.000-

Saldo 563.000.000563.000.000

Latihan 9Berdasarkan soal latihan 8 pada BAB IV susunlah Neraca Saldonya.

BAB VI PENCATATAN BEBAN DAN PENDAPATAN

A. PENCATATAN PEMBAYARAN BEBAN DIBAYAR DIMUKAPerusahaan kadangkala membayar suatu biaya yang belum terjadi yang lazim disebut biaya dibayar dimuka. Misalnya pada tanggal 1 Oktober 2002, perusahaan membayar sewa ruangan untuk masa satu tahun ke depan sebesar Rp 1.200.000,00. Pada saat dibayar, belum seluruh manfaat pembayaran tersebut dirasakan oleh perusahaan. Terdapat dua pendekatan untuk mencatat pembayaran itu yaitu pendekatan harta dan pendekatan beban.Dengan adanya pembayaran tersebut, uang perusahaan berkurang oleh karena itu menurut kedua pendekatan tersebut, akun Kas dikredit sebesar Rp 1.200.000,00. Perbedaannya terletak pada akun yang didebet.1. Pendekatan Harta

Akun harta yaitu Sewa dibayar di Muka didebet.

TanggalAkun & KeteranganRefDebetKredit

2002Oktober 1Sewa Dibayar di Muka Kas-1.200.000

1.200.000

Selanjutnya sampai dengan 31 Desember 2002, perusahaan baru menggunakan ruangan selama 3 bulan, sehingga sewa untuk 3 bulan (Rp 300.000,00) harus dicatat di akun Biaya Sewa untuk dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi. Untuk itu dibuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut:

TanggalAkun & KeteranganRefDebetKredit

2002Des 31Biaya Sewa

Sewa Dibayar di Muka-300.000

300.000

2. Pendekatan Beban

Akun beban/biaya yaitu Beban/Biaya Sewa didebet.

TanggalAkun & KeteranganRefDebetKredit

2002Oktober 1Beban Sewa

Kas-1.200.000

1.200.000

Selanjutnya sampai dengan 31 Desember 2002, perusahaan baru menggunakan ruangan selama 3 bulan, sehingga sewa untuk 3 bulan (Rp 300.000,00) harus dicatat di akun Biaya Sewa untuk dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi. Untuk itu dibuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut:

TanggalAkun & KeteranganRefDebetKredit

2002Des 31Sewa Dibayar di Muka Beban Sewa -900.000

900.000

B. PENCATATAN PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA Perusahaan jasa seperti maskapai penerbangan dapat saja suatu saat menerima uang harga tiket pesawat yang pada saat itu penumpangnya belum diberankatkan. Jumlah uang yang diterima tersebut nantinya akan menjadi pendapatan setelah penumpang tersebut diberangkatkan ke tujuan sesuai perjanjian. Dalam akuntansi, penerimaan uang yang jasanya belum diberikan kepada pihak pembayar disebut Pendapatan Diterima Dimuka. Terdapat 2 cara pencatatan atas Pendapatan Diterima Dimuka, yaitu: Pendekatan Utang dan Pendekatan Pendapatan. Misalkan untuk pembahasan berikut, Maskapai Penerbangan SA pada tanggal 1 Desember 2002 menjual tiket pesawat dengan total harga Rp 15.000.000,00. Sampai dengan 31 Desember 2002 harga tiket atas penumpang yang sudah diberangkatkan berjumlah Rp 9.000.000,00.1. Pendekatan UtangJurnal yang dibuat adalah mendebet akun Kas dan mengkredit akun Pendapatan Diterima Dimuka. Jurnal yang dibuat untuk mencatat penjualan tiket pada tanggal 1 Desember 2002 adalah:

TanggalAkun & KeteranganRefDebetKredit

2002Des 1Kas

Pendapatan Tiket Diterima Dimuka-15.000.000

15.000.000

Selanjutnya pada tanggal 31 Desember, karena maskapai penerbangan tersebut telah menerbangkan penumpang dengan nilai Rp 9.000.000,00 maka perusahaan tersebut akan mengakui pendapatan tiket sebesar Rp 9.000.000,00. Jumlah ini akan dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi. Sementara itu harga tiket sebesar Rp 6.000.000,00 belum diterbangkan sehingga masih berstatus Pendapatan Diterima Dimuka dan jumlah ini akan dilaporkan dalam neraca. Untuk itu jurnal yang dibuat adalah:

TanggalAkun & KeteranganRefDebetKredit

2002Des 1Pendapatan Tiket Diterima Dimuka Pendapatan Tiket -9.000.000

9.000.000

2. Pendekatan PendapatanDengan pendekatan ini, pada tanggal 1 Desember 2002 dan 31 Desember 2002 adalah:TanggalAkun & KeteranganRefDebetKredit

2002Des 1Kas Pendapatan Tiket -15.000.000

15.000.000

Pendapatan tiket Pendapatan Tiket Diterima Dimuka-6.000.0006.000.000

BAB VII JURNAL PENYESUAIAN

A. PENGERTIAN

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo akun-akun ke saldo yang sebenarnya sampai dengan periode akuntansi, atau untuk memisahkan antara pendapatan dan beban dari suatu periode dengan periode yang lain.

B. AKUN YANG HARUS DISESUAIKAN

Saldo akun yang perlu disesuaikan adalah :

1. Penyusutan/depresiasi aset tetap

Seluruh aset tetap kecuali tanah yang dimiliki perusahaan harus disusutkan/didepresiasi. Terdapat beberapa metode untuk menyusutkan aset tetap, salah satunya adalah metode garis lurus.

Contoh :

Sebuah mobil seharga Rp 90.000.000,- diperkirakan umur ekonomisnya adalah 10 tahun, apabila disusutkan menggunakan metode garis lurus maka beban depresiasinya per tahun adalah:

90.000.000 = Rp 9.000.000; per tahun

10

Jurnal untuk mencatat beban depresiasi tersebut adalah:

TanggalAkun & KeteranganRefDebetKredit

31-12-02Beban depresiasi

Akumulasi depresiasi kendaraan

(mencatat depresiasi kendaraan)

9.000.0009.000.000

2. Beban dibayar di muka

Contoh :

Perusahaan membayar asuransi sebesar Rp 750.000 untuk masa 3 tahun yaitu tahun 2002 s/d 2004. Asumsi pecatatan awal dengan pendekatan beban.Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:

TanggalAkun & KeteranganRefDebetKredit

31-12-2002Asuransi Dibayar di muka

Beban Asuransi-500.000

500.000

3. Beban yang masih harus dibayar

Contoh :

Suatu perusahaan membayar gaji karyawan setiap awal bulan sebesar Rp 2.000.000; (gaji dibayar di muka)

Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:

TanggalAkun & KeteranganRefDebetKredit

31-12-2002Beban Gaji

Utang Gaji-2.000.000

2.000.000

4. Pendapatan diterima di muka

Contoh :

Tanggal 31 Desember 2002 sebuah hotel menerima pembayaran dari tamu hotel sebesar Rp 750.000 untuk 5 hari.

Jurnal penyesuainnya adalah sebagai berikut:

TanggalAkun & KeteranganRefDebetKredit

31-12-2002Pendapatan

Pendapatan diterima dimuka-600.000

600.000

5. Piutang Pendapatan

Contoh :

Tanggal 31 Desember 2002 sebuah hotel belum menerima pembayaran sewa kamar sebesar Rp 500.000; karena pembayaran baru dilakukan pada saat check out.

Jurnal penyesuainnya adalah sebagai berikut:

TanggalAkun & KeteranganRefDebetKredit

31-12-2002Piutang Pendapatan

Pendapatan -500.000

500.000

Latihan 10Buatlah jurnal penyesuaian berdasarkan data-data sebagai berikut:

1. Perlengkapan yang digunakan pada tahun ini adalah sebesar Rp.500.000;

2. Gaji karyawan yang masih harus dibayar oleh perusahaan sebesar Rp.1.000.000;

3. Perusahaan telah menyelesaikan pekerjaan jasa foto copy sebesar Rp.750.000; tetapi belum diterima pembayarannya.

4. Tanggal 2 Januari 2002 perusahaan membayar sewa gedung kantor untuk 2 tahun sebesar Rp 10.000.000. (Asumsi: pencatatan awal menggunkan pendekatan beban).BAB VIII NERACA LAJUR

A. PENGERTIAN

Neraca Lajur adalah kertas kerja berkolom-kolom untuk memudahkan dalam membuat penyesuaian dan penyusunan laporan keuangan.

Neraca Lajur disusun dengan memindahkan data-data Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian..

B. BENTUK

Berikut ini adalah bentuk Neraca Lajur 10 (sepuluh) kolom.

NERACA LAJURPerkiraanNeraca SaldoPenyesuainNeraca Saldo setelah PenyesuainRugi-LabaNeraca

DKDKDKDKDK

C. CONTOH

Berdasarkan contoh Neraca Saldo pada BAB V dan contoh jurnal penyesuaian pada BAB VI dapat disusun Neraca Lajur sebagai berikut:

NERACA LAJUR

(Dalam Ribuan)

PerkiraanNeraca SaldoPenyesuainNeraca Saldo setelah PenyesuainRugi-LabaNeraca

DKDKDKDKDK

Kas 356.250356.250356.250

Piutang dagang5.0005.0005.000

Kendaraan 150.000150.000150.000

Peralatan 50.00050.00050.000

Utang dagang50.00050.00050.000

Modal 500.000500.000500.000

Pendapatan 13.00060050012.90012.900

Beban telepon1.0001.0001.000

Beban asuransi750500250250

563.000563.000

Beban depresiasi9.0009.0009.000

Ak. Depr. 9.0009.0009.000

Asuransi dibyr dimk500500500

Beban gaji2.0002.0002.000

Utang gaji2.0002.0002.000

Pendptan diterima dimk600600600

Piutang pendapatan500500500

12.25012.250574.500574.50012.25012.900650

Laba 650

12.90012.900562.250562.250

Latihan 11Buatlah jurnal penyesuaian untuk transaksi-transaksi berikut ini:

1. Perusahaan telah membayar sewa gedung kantor untuk 3 tahun ini sebesar Rp 12.000.000;

2. Perusahaan telah menyelesaikan pekerjaan perbaikan mobil senilai Rp 10.000.000; tetapi uangnya belum diterima.

3. Asuransi yang telah jatuh tempo sebesar Rp 1.000.000; dari Rp 2.000.000;

4. Perusahaan masih harus membayar gaji pegawai sebesar Rp 750.000;

5. Sisa perlengkapan yang ada sebesar Rp 500.000;

6. Beban depresiasi kendaraan sebesar Rp 1.000.000;

Jawab :

JURNAL PENYESUAIANTanggal Akun RefDebet Kredit

Berdasarkan data neraca saldo berikut ini dan jurnal penyesuaian di atas buatlah neraca lajurnya!

NERACA LAJUR

(Dalam Ribuan)

PerkiraanNeraca SaldoPenyesuainNeraca Saldo setelah PenyesuainRugi-LabaNeraca

DKDKDKDKDK

Kas 100.000

Piutang 50.000

Perlengkapan 1.000

Peralatan 75.000

Kendaraan 80.000

Utang 80.000

Modal 200.000

Pendapatan 41.000

Beban telepon500

Beban gaji500

Beban Asuransi2.000

Beban sewa12.000

321.000321.000

BAB IX LAPORAN KEUANGANA. TUJUAN

Berdasar Neraca Lajur dapat disusun laporan keuangan perusahaan. Tujuan dari disusunnya laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan pemakaiannya.

Laporan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

B. LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan perusahaan terdiri dari :1. Laporan Laba Rugi

yaitu laporan mengenai pendapatan, beban, dan laba atau rugi suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu.

2. Laporan Perubahan Modal

yaitu laporan yang menyajikan perubahan modal karena penambahan dan pengurangan dari laba/rugi dan transaksi pemilik.

3. Neraca

yaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban dan ekuitas pada suatu saat tertentu.

C. CONTOH

Berdasarkan contoh Neraca Lajur pada BAB VIII dapat disusun laporan keuangan sebagai berikut:

TUAN RAKALAPORAN LABA RUGI

untuk periode yang berakhir 31 Desember 2002

TUAN RAKA

LAPORAN PERUBAHAN MODAL

Per 31 Desember 2002

TUAN RAKA NERACA

Per 31 Desember 2002

AKTIVA

Aktiva Lancar:Kas

Piutang dagang

Asuransi di bayar dimuka

Piutang Pendapatan

Aktiva Tetap:

Kendaraan 150.000.000

Ak. depr. Kendr 9.000.000Peralatan Rp 356.250.0005.000.000500.000500.000Rp 141.000.000

50.000.000Rp 553.250.000HUTANG

Utang Dagang

Utang gaji

Pendapatan ditrm dimuka

MODAL

Modal Tn. RakaRp 50.000.0002.000.000600.000500.650.000Rp 553.250.000

Latihan 12Berdasarkan data di bawah ini, susunlah Laporan Rugi Laba untuk PT TAKSAKA periode 1 Januari 2002 sampai dengan 31 Desember 2002.

1. Beban Perlengkapan kantor .

2. Beban iklan 3. Beban gaji pegawai 4. Beban sewa kantor 5. Beban asuransi 6. Pendapatan7. Beban telepon8. Beban listrik dan air 9. Beban penyusutan mesin10. Beban penyusutan mobil 11. Pendapatan bunga 12. Beban bunga Rp. 75.000,-

Rp. 350.000,-

Rp. 4.000.000,-

Rp. 500.000,-

Rp. 200.000,-

Rp. 7.500.000,-

Rp. 125.000,-

Rp. 100.000,-

Rp. 300.000,-

Rp. 200.000,-

Rp. 250.000,-

Rp. 200.000,-

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS/MODAL

Latihan 13Dengan menggunakan data Laporan Rugi Laba di atas susun Laporan Perubahan Modal PT TAKSAKA per 31 Desember 2002 dengan asumsi Modal 1 Januari 2002 sebesar Rp. 1.200.000,- dan pengambilan oleh pemilik sebesar Rp. 300.000,-.

Latihan 14Berdasarkan data di bawah ini dan data Laporan Perubahan Modal dalam Latihan 13, susunlah Neraca untuk PT TAKSAKA per tanggal 31 Desember 2002.

Kas Utang lancar Utang pajak Asuransi dibayar di mukaPeralatan Kendaraan Akumulasi penyusutan peralatan Piutang Akumulasi penyusutan kendaraan ..

Sewa yang masih harus dibayar Perlengkapan kantor Rp. 400.000,-

Rp. 350.000,-

Rp. 50.000,-

Rp. 130.000,-

Rp. 1.500.000,-

Rp. 1.200.000,-

Rp. 300.000,-

Rp. 460.000,-

Rp. 200.000,-

Rp. 200.000,-

Rp. 160.000,-

BAB X JURNAL PENUTUP DAN JURNAL BALIKA. PENGERTIAN

Jurnal Penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun-akun nominal/sementara.

Akibat penutupan ini maka akunakun ini pada awal periode akuntansi saldonya nol.

B. JURNAL PENUTUP

Terdapat 4 (empat) jurnal penutup yang harus dibuat yaitu:

1. Menutup akun Pendapatan AkunDebetKredit

Pendapatan

Ikhtisar Rugi/Labaxxx

xxx

2. Menutup akun Beban

AkunDebetKredit

Ikhtisar Rugi/Laba

Beban xxx

xxx

3. Menutup akun Ikhtisar Rugi/Laba

AkunDebetKredit

Ikhtisar Rugi/Laba

Modalxxx

xxx

4. Menutup akun PriveAkunDebetKredit

Modal

Prive xxx

xxx

C. CONTOHBerikut adalah data laporan Rugi laba suatu perusahaan:

Pendapatan.

Beban pendapatan

Beban asuransiBeban depresiasiBeban gaji..

Rp. 12.900.000,-

Rp. 1.000.000,-

Rp. 250.000,-

Rp. 9.000.000,-

Rp. 2.000.000,-

Jurnal penutup yang harus dibuat pada akhir periode akuntansi adalah sebagai berikut:

JURNAL PENUTUP

AkunDebetKredit

Menutup Pendapatan:

Pendapatan

Ikhtisar Rugi/Laba

12.900.000

12.900.000

Menutup Beban:

Ikhtisar Rugi/Laba

Beban telepon

Beban asuransi

Beban depresiasi

Beban gaji

12.250.0001.000.000

250.000

9.000.000

2.000.000

Menutup Ikhtisar Rugi/Laba:

Ikhtisar Rugi/Laba

Modal

650.000650.000

Latihan 15Buatlah jurnal penutup berdasarkan data-data sebagai berikut:

Pendapatan .

Beban telepon Beban asuransiBeban depresiasiBeban gaji .Beban perlengkapanPrive...Rp. 20.000.000,-

Rp. 1.500.000,-

Rp. 1.000.000,-

Rp. 10.000.000,-

Rp. 4.000.000,-

Rp. 2.000.000,-

Rp. 5.000.000,-

Jawab:

JURNAL PENUTUP

AkunDebetKredit

E. REVERSING ENTRIES (JURNAL BALIK)Jurnal balik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode sebagai kebalikan dari sebagian jurnal penyesuaian pada akhir periode sebelumnya. Jurnal ini bersifat opsional namun jika dilakukan memberikan manfaat. Tidak semua ayat jurnal penyesuaian dilakukan reversing entries. Jurnal penyesuian yang dibalik adalah:1. Utang biaya

2. Piutang Pendapatan

3. Pendapatan Diterima Dimuka jika digunakan pendekatan pendapatan

4. Biaya Dibayar Dimuka jika digunakan pendekatan beban (biaya)

Untuk memudahkan pemahaman, berikut ini disajikan ikhtisarnya saja sebagai berikut:

No.Jenis AJPAyat Jurnal PenyesuianJurnal Balik

1.Utang BiayaBiaya gaji

Utang gajixxxxxxUtang Gaji

Biaya Gajixxxxxx

2.Piutang BungaPiutang bunga

Pendapatan bungaxxxxxxPendapatan bunga

Piutang bungaxxxxxx

3.Pendapatan diterima dimukaPendapatan tiket

Pendapatan tiket DDxxxxxxPendapatan tiket DD

Pendapatan tiket xxxxxx

4.Biaya dibayar dimukaSewa dibayar dimuka

Beban sewaxxxxxxBeban Sewa

Sewa dibayar dimukaxxxxxx

BAB XI

PERUSAHAAN DAGANG

Dalam bab sebelumnya telah diuraikan langkah langkah yang harus dilakukan dalam kegiatan akuntansi untuk perusahaan jasa. Secara keseluruhan langkah-langkah tersebut menggambarkan suatu siklus akuntansi . Sumber pendapatan dalam suatu perusahaan jasa adalah uang jasa yang ditarik dari pemakai jasa; misalnya pendapatan suatu perusahaan penjahit adalah berupa upah jasa penjahitan, sedangkan pendapatan perusahaan taksi adalah uang jasa pengangkutan. Perhituangan alaba atau rugi pada suatu perusahaan jasa, dilakukan dengan mengurangi pendapatan dengan biaya-biaya untuk periode yang bersangkutan.

Di samping perusahaan jasa, dalam dunia usaha kita mengenal juga perusahaan-perusahaan dagang yaitu perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang pembelian dan penjualan barang. Perusahaan-perusahaan dagang dapat dibedakan antara pedagang besar dan pedagang eceran. Pedagang besar ( Grosis ) biasanya membeli barang langsung dari pabrik penghasil barang tersebut ( produsen), sedangkan pedagang-pedagang kecil memberli barang dari grosir untuk kemudian menjual kembali barang tersebut kepada komsumen denganharga eceran.

SIKLUS AKUNTANSI DALAM PERUSAHAAN DAGANG

Bab ini akan membahas siklus akuntansi pula suatu perusahaan dagang. Dalam banyak hal catatan-catatan dan prosedur-prosedur akuntansi dalam perusahaan dagang tidak bebbeda dengan perusahaan jasa. Baik dalam perusahaan jasa maupun perusahaan dagang, semua transaksi harus dicatat dalam jurnal kemudian secara periodic dibukukan ke dalam rekening-rekening di buku besar. Pada akhir periode, saldo-saldo dari semua rekening dihitung dan dicantumkan dalam neraca lajur sebagai alat bantu untuk menyusun laporan-laporan keuangan. Jurnal penyesuaian dan jurnal penutup juga dilaksanakan dalam perusahaan dagang, begitu pula halnya pembuatan neraca saldo setelah tutup buku perlu dikerjakan sebagai taraf akhir dalam siklus akuntansi. Meskipun akuntansi untuk perusahaan dagang dalam banyak hal tidak berbeda dengan akuntansi perusahaan jasa, namun dalam perusahaan dagang diperlukan adanya rekening dan prosedur tertentu untuk pembelian dan penjualan barang dagangan.AKUNTANSI UNUTK PENJUALAN BARANG DAGANG

Agar suatu perusahaan dapat beroperasi dengan menguntungkan, maka harga jual barang harus lebih tinggi dari harga belinya. Harga jual yang menguntungkan harus meliputi tiga hal, yaitu:

1. Harga pokok barang yang dijual.

2. Biaya operasi perusahaan, seperti biaya sewa, gaji pegawai, biaya asuransi, dan sebagianya.

3. Laba bersih yang diinginkan perusahaan.

Seperti halnya penjualan jasa, penjualan barang dagangan juga dicatat dengan mendebet rekening Kas atau Piutang Dagang dan mengkredit rekening pendapatan. Nama rekening pendapatan yang biasanya digunakan unntuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan adalah Penjualan dan dicantumkan dalam laporan rugi-laba pada baris paling atas. Penjualan barang daganagn dapat dilakukan secara tunai atau dapat pula secara kredit. Penjualan tunai maupun kredit yang terjadi dalam suatu periode merupakan pendapatan untuk periode yang bersangkutan. Jurnal untuk mencatat suatu transaksi penjualan terdiri atas pendebetan atas rekening aktiva dan penkreditan atas rekening pendapatan seperti dilukiskan dalam contoh berikut :

a) Penjualan Tunasi:

Kas Rp 12,000,00 Penjualan

Rp 12,000,00

( Untuk mencatat penjualan tunai barang dagangan)

b) Penjualan Kredit:

Apabila penjualan dilakukan secara kredit, yaitu bilamana pembayarannya baru diterima beberapa waktu kemudian, maka jurnalanya adalah sebagai berikut :

Piutang Dagang Rp. 12,000,00

Penjualan

Rp. 12,000,00

( Untuk mencatat penjualan kredit barang dagangan )Rekening penjualan hanya digunakanuntuk mencatat penjualan barang dagangan. Apabila sebuah perusahaan dagang menjual peralatan kantornya (bukan baran dagangan), maka yang dikredit adalah rekening Peralatan Kantor, bukan rekening Penjualan.

Retur dan Potongan Penjualan Untuk memberikan pelayanan yang baiak kepada para komsumen, perusahaan dagang biasanya memberikan jaminan-jaminan tertentu. Salah satu bentuk jaminana yang lazim diberikan perusahaan dagang adalah pemberiak kesempatan untuk mengembalikan barang jika barang tidak memuaskan. Pengembalain barang bias dilakukan oleh konsumen karena barang tersebut cacat, atau rusak dalampengiriman, atau sebab lain sehingga pembelian tidak puas. Jika barang dikembalikan oleh konsumen, maka konsumen akan menerima pengembalian uanag atau mendapat pengkreditan (pengurangan) atas rekeningnya. Kemungkinan lain adalah barang tidak dikembalikan, tetapi pembeli mendapat potongan harga yang disebut potongan penjualan.

Retur penjualan pada haikatnya merupakan pembataian atas penjualan yang telah dilakukan perusahaan (baik sebagian ataupun seluruhnya). Oleh karena itu pembatalanini sebenarnya dapat dicatat dengan jurnal berikut (dimisalakan barang seharga Rp.2,500,00 dikembalikan konsumen):Penjualan Rp 2,500,00

Piutang dagang

Rp. 2,500,00

(Untuk mencatat pengembalaina barang dari seorang pembeli)

Walaupun ayat jurnal di atas tidak keluru, namun banyak perusahaan lebih menyenangi untuk mengunkan sebuah rekening khusus yang disebut rekening Retur dan Potongan Penjualan. Rekening ini merupakan rekening lawan atau pengurang atas rekening Penjualan.

Penggunaan rekening Retur dan Potongan Penjualan sangat dianjurkan karena catatan akuntansi akan dapat menunjukkan jumlah penjualan yang telah terjadi dan pemngembalian atau pembatalan atas penjualan. Dengan adanya informasi ini, naka manajer atau pihak lain akan dapat memonitor jumlah dan perkembangan retur penjualan, dan membandingkannya dengan penjualan pada periode yang bersangkutan. Angka pebandingan ini menunjukan tingkat ketidakpuasan konsumen atas barang yang dijua perusahaan. Olehkare itu ayat jurnal untuk mencatat retur penjualan seharga Rp2,500,00 di atas sebaiknya dicatat dengan cara sebagai berikut:

Retur dan Potongan Penjualan Rp. 2,500,00 Piutang Dagang

Rp 2,500,00

(Untuk mencatat pengmbaliana barang dari seorang pembeli)Rekening Retur Penjualan selalu didebet bila terjadi pengembalain barang oleh konsumen. Rekening yang harus dikredit untuk mencatat transaksi retur penjualan, tergantung apakanh konsumen mendapat pengembalian uang atau mendapat pengkreditan ( pengurangan) rekeningnya. Dalam contoh di atas, dimislakan bahwa konsumen mendaat pengkreditan rekeningnya, sehingga jurnal dilakukan dengan mendebet rekening Retur dan Potongan Penjulan dan mengkredit Piutang Dagang.Akan tetapi jika seandainya perusahaan memberikan pengembalian uang kepada konsumen, naka jurnal perusahaan memberikan pengembalian uang kepada konsumen, maka jurnal yang harus dibuat adalah sebagai berikut :

Retur dan Potongan Penjualan Rp. 2,500,00

Kas Rp. 2,500,00 (Untuk mencatat pemngembalian barang dari sorang pembeli)Potongan Tunai Penjualan Apabila penjualan dilakukan secara kredit, maka syart pembayaran di waktu yang akan dating harus ditetapkan denganjelas, sehingga kedua pihak mengerti berapa jumlah yang harus dibayar dan kapan pembayaran harus dilakukan. Syarat penjualan biasanay dicantumkan dalam aktur dan merupakan bagian dari perjanjian penjualan. Pada cabang-cabang perusahaan tertentu, kadang-kadang diinginkan agar pembelian membayar secepat mungki. Syarat penjualan semacam itu misalnya dinyatakan dengan symbol n/30 (net adalah singkatan dari netto), yang artinya harga faktur netto atau keseluruhan harga faktur harus dibayar dalam waktu 30 hari sesudah tanggal faktur. Cara lain untuk menyatakan syarat penjualan , misalnya n, 10/EOM (EOM adalah singkatan dari end of month atau akhir bulan). Ini berarti bahwa faktur harus dibayar dalam waktu 10 hari sesudah akhir bulan, dihitung dari bulan yang tertulis pada faktur.

Apabila jangka waktu kredit yang diberikan cukup panjang, perusahaan biasanya menawarkan potongan tunai untuk merangsang agar pembeli mau membayar secepatnya. Potongan tunaiyang ditawarkan dicantumkan dalam fakur denang berbagaia cara, misalanya 2/10, n/30 atau 2/EOM,n/60. Syarat 2/10, n/30 berarti bahwa pembeli dimungkikankan untuk (1) mendapat potongan 2% dari harga fraktur bruto, jika pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari sesudah tanggal faktur, atau (2) menunda dan membayar penuh seluruh harga faktur bruto pada setiap waktu yang dikehendaki sesudah lewat 10 hari, tetapi tidak melwati 30 hari sejak tanggal faktur. Syarat 2/EOM,n/60 berarti bahwa pembeli dimungkinkan untuk (1) mendapat potongan 2 % dari harga faktur bruto, jika ia membayar tidak melewati akhir bulan, atau (2) menunda dan membayar penuh seluruh harga faktur bruto pada setiap waktu yang dikehendaki setelah lewat akhir bulan, akan tetapi tidak lebih dari 60 hari sejak tanggal faktur. Pada saat transaksi penjualan terjadi, penjulan belum mengetahui apakah pembeliah akan memanfaatkan kesempatan mendapat potongan atau tidak. Oleh karena itu biasanya perusahaan mencatat penjualan sebesar harga faktur bruo, dan pencatatan potongan (jika ada) ditunda sampai pembeli melakukan pembyaran. Misalakan pada tangga 10 Oktober PT. Merbabu menjualbarang dagangan kepada seorang pembeli seharga Rp 10,000,00 secara kredit, dengan syarat 2/10/ n/30. Jurnal untuk mencatat transaksi penjualan ini adalah sebagai berikut:Okt. 10 Piutang Dagang Rp. 10,000,00

Penjualan

Rp/ 10,000,00

(Untuk mencatat penjulan barang dangana denga syarat2/10, n/30)Syarat penjualan di atas mengandung arti bahwa pembeli akan mendapat potongan 2% ababila ia melakukan pembayaran tidak melewati tanggal 20 Oktober, atau pembeli harus membayar penuh jika pembayaran dilakukan melewati tanggal 20 Oktober tetapi tidak melewati tanggal 9 November. Seandainya pembeli melakukan pembayaran pada tanggal 19 Okktober (masih dalam periode potongan), maka jurnal untuk mencatat transaksi kpenerimaan piutang adalah sebagai berikut:Okt 19 Kas Rp.9,800,00

Potongan Tunai Penjualan

200,00

Piutang Dagang

Rp. 10,000,00

(Untuk mencatat penerimaan piutang dikurangi potongan 2)Seandainya pembeli melakukan pengembalian barang (retur) sebelum pembayaran dilakukan, maka potongan hanya dikenakan pada harga barang yang jadi dijual (tidak dikembalikan). Sebagai contoh, seandainya konsumen yang melakukan pembelian pada tanggal 10 Oktober seharga Rp 10,000,00 dengan syarat 2/10,n/30. Pada tanggal 15 Oktober mengebalikan barang yang rusak seharga Rp2,000,00, naka faktur bruto atas barang yang jadi dibelinya adalah Rp8,000,00 (Rp10,000,00 Rp2000,00).Dengan demikian potongantunai harus dihitung atas darar harga Rp8000,00. Misalkan pembeli melakukan pembayaran pada tanggal 19 Oktober, maka ia akan mendapat potongan sebesar Rp160,00 (2% x Rp8000,00 = Rp160,00). Jurnal untuk mencatat transaksi penerimaan putang ini adalah sebagai berikut:

Okt. 19 Kas Rp.7,840,00

Potongan Tunai Penjualan

160,00

Piuatang Dagangn

Rp8,000,00

(Untuk mencatat penerimaan piutang dikurngi potongan 2%)Seandaianya si pembeli tidfak memanfaatkan kesempatan untuk mendapat potongan yang ditawarkan, maka Ia harus membayr penuh sebesar harga faktur bruto. Sebagai contoh pembeli melakukan pembayaran pada tanggal 31 Oktober (21 hari sesudah tanggal faktur, atau 11 hari sesudah tanggal akhir periode potongan), maka jurnal yang harus dibuat utnuk mencatat penerimaanpiutang ini adalah sebagai berikut.:

Okt. 31 Kas Rp. 10,000,00

Piutang Dagang

Rp 10,000,00

(Untuk mencatat penerimaan piutang dagang)Seperti telah disebutkan di atas, potonganpenjualan ditawarkan kepada pembeli maksud agar pembeli membayar secepatnya. Walaupun harus memberikan potongan, penjualan akan mendapat beberapa mangfaat sebagai berikut:

1. Kas akan segera diterima, sehingga bias segera digunakan kembali, tanpa harus menunggu sapai akhir periode kredit.

2. Jumlah rupiah yang tertanam dalam piutang akan menurun.

3. Risiko kerugian karena piutang tidak dapat ditagih dapat dikurangi,

Rekening Potongan Tunai Penjualan menghimpun jumlah potongan tunai yang diambil oleh para pembeli dalam suatu periode. Seperti hanya rekening Retur dan Potnongan Penjulan, rekening Potongan Tunai Penjulan juga merupakan rekening lawan (rekening pengurang) atas rekeing pendapatan dan oleh karenaya mempunyai saldo debet. Baik rekening Retur dan Potongan Penjualan, maupun rekening Potongan Tunai Penjualan, dalam laporan rugi-laba keduanya harus dikurangkan terhadap penjulaan kotor, sehingga dapat diketahui jumlah penjualan bersih untuk periode yang bersangkutan. Contoh penyajian rekening-rekening tersebut dalam laporan rugi-laba adalah sebagai berikut. PT Merbabu

Laporan Rugi-Laba (sebagian)

Penjualan Rp.14,020,000,00

Kurangi: Retur dan Potongan Penjualan Rp. 130,000,00

Potongan Tunai Penjualan 240,000,00

370,000,00

Penjualan Bersih Rp. 13,650,000,00

HARGA POKOK PENJUALAN

Seperti telah disebutkan di atas, kegiatan utama perusahaan dagang adalah membeli barang jadi dan menjualnya kembali kepada para konsumen. Sesuai dengan prinsip penandingan (matching principle), laba bersih suatu perusahaan dagang dihitung dengan cara mengurangkan biasay untuk memperoleh pendapatan dari hasil penjulan pada periode yang bersangkutan. Biaya-biaya tersebut meliputi harga pokok (cost) barang yang terjual dan biaya-biaya operasi yang terjadi selama periode yang bersangkutan. Harga pokok barang yang telah laku dikual biasa disebut harga pokok penjualan (HPP). Dalam suatu took pakaian, yang disebut harga pokok penjualan meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk membeli kemeja, celana, rok, bliuse, sweters, T shirts, dan barang dagangan lain yang telah laku dijual dalam suatu periode. Biaya operasi suatau took pakaian meliputi semua biaya yang berhubungan denan kegiatan penjulan dan administrasi took, seperti biaya sewa, gaji pegawai, biaya advertensi, biaya listrik, biaya telephon.

Untuk dapat memahami cara menentukan harga pokok penjualan pada suatu periode, kita harus memahami dahulu pengertian kpersediaan barang dagangandanharga pembelian bersih yang akan diterangkan dalam uraian berikut. PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN

Persediaan pada perusahaan dagang disebut persediaan barang dagangan atau kadang-kadang disingkan persediaan, yang terdiri atas barngan-barang yang disediakanuntuk dijual kepada para konsumen selama periode normal ykegiatan perusahaan. Dalam uraian di atas telah diberikan contoh barang-barang yang termasuk persediaan barang dagangan pada sebuah toko pakian ( kemeja, celana, bluse, T Shirts, dan sebagainya). Untuk sebuah took alat-alat olahraga persediaan meliputi barang-barang seperti bola basket, bola voley, raket tenis, raket badminton, peralatan memancing, serta barang-barang lainnya yang disediakan untuk dijual.

Persediaanyang dimiliki perusahaan pada awal (hari pertama) suatu periode akuntansi, disebut persediaan awal, Persediaanyang dimiliki perusahaan pada hari terakhir dari suatu periode akuntasi, disebut persediaan akhir. Sudah barang tentu persedian akhir suatu periode akan menjadi persediaan awal untuk periode akuntansi berikutnya. Persediaan akhir dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva lancer.

Penentuan kuantias dan harga pokok barang yang ada dalam persediaan pada akhir periode ( Persediaan akhir), danharga pokok barang yang sudah dijual selama periode (harga pokok penjualan) merupakan masah yang cukup pelik dalam pelaporan keuangan. Hal ini menjadi masalah yang sulit karena angka persediaan akhir di satu pihak akan dicantumkan dalam neraca sebagai persediaan, dan lain pihak akan dicantumkan dalam laporan rugi-laba sebagai salah satu elemen yang akan berpengaruh pada penentual laba bersih perusahaan.

Kita mengenal dua metode akuntansi untuk persediaan dan harga pokok penjualan, yaitu metoda persediaan perodik dan metode persediaan perpetual. Dari kedua metoda ini, metoda persediaan periodil lebih sederhana dan lebih mudah penyelengaraannya bila dibandingkan dengan metoda perpetual. Namun ditinjau dari segi ketpatan dan kecepataninformasi yang dihasikan, metoda persediaan perpetualjauh lebih unggul. Penentuan persediaan dan harga pokok penjualan yang akan diuraikan dalam bab ini akan didasarkan pada metoda periodic, sedangkan metoda persediaan perpetual akandibahas dalam Bab 3 Dasar-dasar Akuntasi Jili II.Metoda Persediaan periodikMetoda persediaan periodic pada umumnua digunkan pada perusahaan-perusahaan yang menjual barang yang harganya relative murah, tetapi frekunsi penjualannnya sangat sering. Pada perusahaan semacam itu pemakiam metoda perpetual dianggap terlalu mahal dan ,merepotkan.

Apabila perusahaan menggunlakn metoda persediaan periodic, maka rekening persediaan tidak didebet untuk mencatat pembelian, dan tidak dikredit apabila terjadi penjualan. Dalam metoda ini, pembelian dicatat dengan mendebet rekening pembelian (dan dikredit rekening Kas atau Utang Dagang), sedangkan jika terjadi penjualan maka yang didebet adalah rekening Kas atau Piutang Dagang dan dikredit rekening Penjulan ( Seperti telah diterangkan di aatas ). Jadi dalam metoda persediaan periodic, rekening persediaan tidak digunkan untuk mencatat pertambahan persediaan karena adanay transaksi pembelian, dan tidak digunkan untuk mencatat pengurangan persediaan karena adanay transaksi pembelian, dan tidak digunakan utnuk mencatat pengurangan persediaan karena adanya transaksi penjualan. Informasi mengenai persediaan yang ada pada suatu saat tertentu, tidak dapat diperoleh dari rekening Persediaan, demikain pula harga pokok barang yang dijual tidak dapat diketahaui untuk setiap transaksi penjualan yang terjdi. Metoda persediaan periodic, menjawab kedua hal tersebut melalau perhitungan fisik atas persediaan yang ada di gudang. Perhitungan fisik biasanya dilakukan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan. Dalam metoda ini perhitunganfisik persediaan memegang peranan yang sangat penting. Karena tanpa perhitungan fisil laporan keuangantidak dapat disusun. Olah karena itu metoda ini disebut juga metoda persediaan fisik.Apabila jumlah (kuantitas) fisik persediaan telah dihitung, maka harga pokok persediaanyang ada dapat ditentukan. Selanjutnya data persediaan akhir ini dapat digunkan untuk menentukan harga pokok penjulan, denga cara mengurangkan persediaan akhir dari harga pokok persediaan yang tersedia dijual. Hal-hal yang berpengaruh pada penentuan harga pokok penjualan terdiri atas:1. Harga pokok barang yang ada pada awal periode (persediaan awal)

2. Harga pokok barang yang dibeli selama periode (harga pokok pembelian)

3. Harga pokok barang yang belum terjual dan ada dalam persediaan pada ahkhir periode (persediaan akhir)

Jumlah persediaan awal sebesar Rp.120,000,00 (diperoleh dari hasil perhitungan fisik periode yang lalu) ditamba dengan jumlah harga pokok pembelian selama perode ini, merupakan harga pokok barang yang tersedia untuk dijual pada periode ini (Rp.120,000,00 + Rp. 800,000,00 = Rp. 920,000,00). Apabila kita mengetahui jumlah barang yang belum terjual pada periode ini (perseidaan akhir), maka kita akan dapat mengetahui jumlah barang yang telah laku dijual akatu harga pokok penjulan, yaitu Rp.920,000,00 Rp. 140,000,00 = Rp. 780,000,00.Dalam uraian berikut ini akan dijelaskan bagaimana cara menentukan jumlah harga pokok pembelian dalam metode persediaan periodik.

HARGA POKOK PEMBELIAN Apabila perusahaan menggukan metoda perseiaan periodic, maka pada akhir periode harus dihitung pula jumlah harga pokok pembelian selama tahun yang bersangkutan. Angka-angka untuk menghitungnya dapat diperoleh dari buku besar. Harga pokok pembelian ditentukan oleh:

(1) Harga pokok barang-barang yang dibeli (angkanya dapat diperoleh dari rekening Pembelian)

(2) Dikurangi penyesuaian karena adanay retur dan potongan pembelian (angka mengenai transaksi ini dicatat dalam rekening khusus yang terpisah dari rekening Pembelian)

(3) Dikurangai penyersuaian karena adanay potongan tunai pembelian ( angka mengenai transaksi ini juga dicatat dalam rekening khusus yang terpisah dari rekening pembelian)

(4) Ditambah penyesuaian karenaadanaya biaya pengangkutan untuk mengangkut barang sampai di gudang perusahaan (angka mengenai transaksi ni juga dicatat dalam rekening yang terpisah dar rekening pembelian)

Keempat hal yang menentukanharga pokok pembelian diatas dicatat di buku besar dalam empat buah rekening yang terpisah yang akan diuraikan bi bawah ini.

Pembelian Apabila perusahaan menggunkan metoda persediaan periodic, maka pembelian barang-barang untuk dijual kembali (barang dagangan) dicatat dengan mendebet rekening Pembelian. Rekening Pembelian merupakan sebua rekening sementara yangdigunkanuntuk mengumpulkan seluruh harga pokok barang yang dibeli selam periode. Sehingga pada tiap akhir periode rekening ini harus ditutup.

Misalkan pada tanggal 3 januari, sebuah perbusahaan yang menggunkan metoda periodic, membeli barang dagangan seharga Rp.50,000,00 secara kredit. Transaksi ini dicatat denganjurnal sebagai berikut:

Jan.3 Pembelian Rp. 50,000,00 Utang Dagang Rp. 50,000,00

(Untuk mencatat pembelian barang dengan syarat 2/10, n/30 )Rekening Pembelian hanya digunkan untuk mencatat pembelian barang dagangan untuk dijual kembali. Apabila perusahaan membeli barang-barang untuk digunakan sendiri dalam operasi perusahaan, seperti misalanya membeli peralatan kantor atau mebel untuk digunakan sendiri, naka yang didebet adalah rekening aktiva yang bersangkutan, bukan rekening Pembelian

Retur dan Potongan Pembelian .

Seperti halnya transaksi penjualan, dalam transaksi pembelian dapat juga terjadi retur pembleian. Apabila barang dagangan yang dibeli dari pemasok ternyata rusak atau kondininya tidak memuaskan, maka biasanya pembeli mengembalaikan barang tersebut dan utang kepada pemasok menjad berkurang. Kemungkinan lain ilah bahwa barang tersebut tida dikembalikan oleh si pembeli, tetapi ia mendapat penguarangan (potongan) haraga dari si penjualyang disebut potongan pembelian. Untuk mencatat transaksi retur pembelian dan penerimaan potongan harga dalan transaski pembelian biasanya digunkan sebuah rekening khusus yang disebut rekening Retur dan potonga Pembelian. Sebai contoh, mislakan Rp. 5,000,00 dari barang yang dibeli pada tanggal 3 januari di atas, dikembalikam kepada pemasok karena rusak pada tanggal 9 januari. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi retur pembelian tersebut adalah sebagai berikut. Jan.9 Utang Dagang Rp. 50,000,00

Retur dan potongan pembelian Rp. 50,000,00

(Untuk mencatat pengembalian barang) Transaksi retur pembelian sebenarnya dapat dicatat dengan mengkredit rekening pembelian .Namun banyak perusahaan lebih menyukai untuk mencatatnya dalam rekening Retur dan potongan pembelian ,karena dari rekening ini akan dapat diketahui jumlah retur pembelian yang terjadi selama periode .informasi mengenai hal ini berguna bagi manajemen maupun fihak lainya,karena retut pembelian merupakan sesuatu yang harus dihindarkan proses pengembalian barang biasanya memakan waktu dan biaya.Retur pembelian yang berlebihan menunjukan indikasi bahwa bagian pembelian tidak bekerja dengan baik, atau pemasok yang bersangkutan tidak dapat dipercaya.

Rekening Retur dan potongan pembelian merupakan rekening lawan (pengurang) terhadap rekening pembelian .saldo rekening Retur dan potongan pembelian harus dikurangkan terhadap jumlah pembelian kotor sehingga dapat diketahui jumlah pembelian bersihnya.

Potongan Tunai Pembelian Apabila barang dagangan dibeli secara kredit ,maka syarat pembayarannya ditulis pada faktur pembelian.pemasok biasanya memberikan potongan kepada para pembeli yang membayar dalam waktu yang telah ditetapkan.seperti telah dijelaskan di atas, jika penjualan memberi potongan tunai maka potongan tersebut dinamakan potongan tunai penjualan.sebaliknya,jika pembeli mendapat potongan tunai, maka potongan tersebut oleh pembeli dinamakan potongan tunai pembelian.

Untuk menjelaskan penerapan potongan tunai, marilah kita lanjutkan contoh yang lalu. Pada tanggal 3 januari , perusahaan membeli barang dagangan secara kredit seharga Rp 50.000.00 dengan syarat 2/10 n/30. Pada tanggal 9 januari, barang dagangan yang dibeli tanggal 3 januari tersebut seharga Rp 5.000.00,dikembalikan karena cacat. Seandainya saldo sebesar Rp45.000.00 (Rp50.000.00 Rp5.000.00) dibayar pada tanggal 11 januari (belum melewati 10 hari sejak tanggal faktur) maka transaksi pembayaran tersebut dicacat dengan jurnal sebagai berikut:Jan.11 Utang Dagang Rp. 45.000,00

Potongan tunai pembelian Rp. 900,00

Kas

44 100.00

(Untuk mencacat pembayaran atas pembelian barang tanggal 3 januari dikurangi potongan 2%)

potongan hanya dikenakan pada jumlah yang masih terulang kepada pemasok setelah jumlah retur pembelian dikurangi dari harga faktur bruto.pemberian potongan biasanya dirancang sedemikian rupa sehingga pembeli memanfaatkanya dan membayar pada perode potongan .Dalam contoh ini diberikan syarat 2/10, n/30. Syarat ini cukup menarik bagi pembeli, bahkan jika pembeli pada saat itu tidak memiliki uang, mungkin dia akan mencari pinjaman dari bank agar dapat memanfaatkan potongan yang ditawarkan penjual. Syarat 2/10, n/30 menawarkan potongan 2% apabila pembayaran dilaakukan 20 hari lebih awal dari batas waktu kredit. Hal ini sama dengan tariff bunga 36% setahun, yang dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

- Dua puluh hari sama dengan 1/18 tahun

-Dalam satu tahun terdapat 18 kali periode 20 hari.

-Delapan belas periode x 2% = 36% bunga pertahun.

Meskipun tariff bunga berubah ubah setiap saat namun masuk diakal apabila perusahaan cenderung untuk mencari pinjaman, asalkan rarif bunganya di bawah 36% .saldo rekening potongan tunai pembelian menunjukkan jumlah yang akan mengurangi harga pokok barang yang dibeli selama periode karena pembayaran dilakukan pada periode potongan yang ditawarkan penjual.Rekening potongan tunai pembelian merupakan rekening lawan (pengurangan) yang saldonya akan di gunakan untuk menetapkan harga pokok pembelian bersih pada periode yang di bersangkutkan .

Potongan RabatPabrik penghasil barang atau grosir biasanya menerbitkan daftar atau catalog yang berisi harga barang-barang yang di hasilkan atau di jualnya. Pembeli-pembeli tertentu, seperti dealer,atau pembeli yang melakukan pembelian dalam jumlah yang besar,biasanya mendapatkan potongan khusus dari harga resmi yang tercantum dalam daftar harga. Potongan semacam ini di sebut rabat. Perlu di ingat bahwa rabat tidak sama dengan potongan tunai. Seperti telah di jelaskan di atas,potongan tunai atau dalam hal ini di sebut juga potongan tunai pembelian adalah potongan yang di terima karna perusahaan membayar dalam waktu yang telah di tentukan dalam syarat pembelian,sedangkan rabat adalah potongan yang di terima berupa pengurangan harga dari daftar harga yang resmi. Rabat di berikan oleh penjual dengan tujuan sebagai berikut:1. Untuk menghindarkan biaya pembuatan dan pengedaran catalog karna adanya perubahan harga. Dengan adanya kebijakan rabat,maka perubahan harga dapat di lakukan dengan mengubah kebijakan rabat,tanpa harus membuat dan mengedarkan kataklog yang baru.

2. Untuk memberikan pengurangan harga bagi konsumen yang melakukan pembelian dalam jumlah besar.

3. Untuk memberikan harga yang berbeda bagi golongan konsumen yang berbeda. Sebagai contoh pabrik penghasil suatu barang bisa memberikan harga yang berbeda untuk kalangan pengecer, dealer dan grosir.

Rabat bisa di tetapkan dalam bentuk suatu tarif tunggal atau tarif ganda. Bila di tetapkan dalam bentuk tarif berganda, maka harga resmi di kurangi lebih dari sekali secara berurutan. Sebagai contoh, misalkan barang dengan harga menurut daftar sebesar Rp 100.000,00 di jual dengan rabat 30%. Harga jual sesungguhnya menjadi Rp70.000,00, dengan perhitungan sebagai berikut:

Harga menurut daftar

Rp100.000,00

Dikurangi : Rabat 30%xRp100.000,

30.000,00

Harga jual

Rp70.000,00

Untuk konsumen tertentu, kadang-kadang penjual memberikan laba berganda, minsalkan 30% dan 10%. Setiap potongan di kenakan pada harga bersih setelah di kurangi potongan sebelumnya. Dalam keadaan seperti ini, maka pembeli hanya akan di kenakan harga sebesar Rp63.000,00, dengan perhitungan sebagai beriku:

Harga menurut daftar

Rp100.000,00

Di kurangi: rabat pertama 30% x Rp100.000,00

30.000,00

Tersisa setelah di kurangi rabat pertama

Rp 70.000,00

Di kurangi: rabat kedua 10% x Rp70.000,00

7.000,00

Harga jual

Rp 63.000,00

Rabat tidak di catat dalam pembukuan, baik dalam pembukuan pembeli atau pembukuan penjual. Potongan ini hanya di gunakan untuk menetapkan harga jual barang dagangan yang sesungguhnya. Dalam contoh ke dua diatas, harga jual sesungguhnya adalah Rp 63.000,00. Angka ini di gunakan untuk mencatat transaksi dalam pembukuan pembeli maupun pembukuan penjual. Seandainya dalam transaksi ini di tawarkan potongan tunai, maka potongan tersebut di kenakan pada harga Rp 63.000,00.Biaya Angkut PembelianApabila terjadi suatu transaksi pembelian, biasanya timbul biaya untuk mengankut barang dari tempat pemjual ke tempat pembeli. Biaya pengangkutan barang ini kadandg-kadang menjadi beban penjual,atau mungkin juga dibebankan kepada pembeli, tergantung pada kesepakatan di antara mereka.apabila biaya pengankutan barang menjadi beban pembeli,maka biaya ini akan menambah harga pokok barang yang dibeli dan oleh karenanya dapat di debet langsung ke dalam rekening pembelian. Akan tetapi banyak perusahaan lebih menyukai untuk mencarar biaya pengangkutan atas barang yang dibeli dalam suatu rekening khusus yang desebut rekening biaya angkut pembelian.pemakain rekening khusus ini memungkin kan kita untuk mendapatkan informasi tentang biaya angkut pembelian yang sering diperlukan manajmen untuk memonitor dan mengawasinya

Seandainya perusahaan melakukan pembelian sejumlah barang,dan untuk itu harus membayar biaya pengankutan sebesar Rp 7.500.00, maka jurnal yang harus di buat untuk mencatat transaksi pembayaran biaya pengangkutan pada tanggal 15 januari adalah sebagai berikut:Jan.15 biaya angkut pembelian Rp. 7.500.00

kas Rp. 7.500.00

(Untuk mencacat pembayaran biaya pengankutan atas pembelian barang dagangan)

Rekening biaya angkut pembelian dilaporkan dalam laporan rugi-laba pada bagian harga pokok penjualan,sebagai penambah atas pembelian bersih sehingga dapat ditentukan harga pokok pembelian.

HARGA POKOK BARANG YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL

Harga pokok penbekian dari seluruh barang yang dibeki selama periode,ditambah dengan harga pokok persediaan yang ada pada awal periode (persediaan awal),merupakan jumlah harga pokok dari seluruh barang dagangan yang tersedia untuk dijual selama periode.jumlah disebut harga polol barang tersedia dijual.dalam laporan rugi laba di halaman 343 (hanya di tunjukan sebagian), harga pokok barang yang tersedia dijual berjumlah Rp920,000,00. Angka ini berasal dari harga pokok barang yang ada pada awal periode (Rp120.000.00) di tambah dengan harga pokok barang yang dibeli selama peride (Rp 800.000.00).PERSEDIAAN AKHIRpada akhir periode akutansi ,perusahaan yang menggunakan metode periodik harus melakukan perhitungan atas jumlah fisik persediaan yang belum terjual. Jumlah fisik persediaan ini kemudian dikalikan dengan harga pokok yang sesuai, sehingga dapat ditentukan harga pokok persediaan akhir periode. Dalam contoh laporan rugi laba (sebagian) pada halaman 343 nampak bahwa harga pokok barang yang belum terjual pada akhir periode ( persediaan akhir) adalah Rp 140.000.00 . dengan mengurangkan angka ini dari harga pokok barang yang tersedia dijual (Rp 920.000.00) maka kita dapat menentukan harga pokok penjualan, yaitu Rp 780.000.00.HARGA POKOK PENJUALAN Persediaan awal di tambah dengan harga pokok barang yang dibeli sama dengan harga pokok barang yang tersedia dujual, dan harga pokok barang yang tersedia dijual dikurangi persediaan akhir sama dengan harga pokok penjualan.seperti terlihat dalam lapotan rugi laba, hubungan ini dapat diringkas sebagai berikut.

-harga pokok barang yang tersedia dijual = persediaan awal + harga pokok pembelian

-harga pokok penjualan = harga pokok barang yang tersedia harga pjokok persediaan akhir

-laba kotor penjualan = penjualan bersih harga pokok penjualan

Rekening rekening yang diperlukan untuk mengumpulkan harga pokok (cost) barang tagangan dalam perusahaan yang menggunakan metode persediaan periodic adalah pembelian, retur dan potongan pembelian ,potongan tunai pembelian, dan biaya angkut pembelian.dalam lapotan rugi laba ( sebagian) berikut ini Nampak bagaimana komponen-komponen tersebut dilaporkan pada bagian harga pokok penjualan.

PT Mutiara

Laporan rugi-laba (sebagian)

Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 1996

Penjualan Bersih Rp 950.000,00Harga Pokok penjualan:

Persediaan, 1 Januari 1996 Rp 120.000,00

Pembelian Rp 785.000,00

Return dan Potongan

Pembelian Rp 5.000.000,00

Potongan Tunai

Pembelian Rp 15.000,00

`20.000,00

Pembelian Bersih Rp. 765.000,00

Biaya Angkut Pembelian 35.000,00

Harga Pokok Pembelian Rp 800.000,00Harga Pokok Barang yang Tersedia

Untuk Dijual Rp 920.000,00

Persediaan 31 Desember 1996 140.000,00

Harga pokok penjualan

780 000,00

Laba kotor penjualaRp 170.000,00

IKHTISAR REKENING REKENING DALAM PERUSAHAAN DAGANGKegiatan perusahaan dagang, terutama yang menggunakan metode persediaan periodic, memerlukan sejumlah rekening yang tidak terdapat dalam perusahaan jasa. Rekening-rekening yang khusus terdapat pada perusahaan dagang terdiri atas:

Penjualan Rekening penjualan dikredit sebesar harga jual barang yang dijual. Penjualan adalah termasuk dalam kelompok rekening pendapatan. Rekening ini di laporkan pada bagian pendapatan dalam laporan rugi-laba.

Retur dan potongan penjualan Rekening dan potongan penjualan didebet sebesar harga jual barang yang diberikan kepada pembeli .retur penjualan merupakan rekening lewan atau rekening penurangan atas rekening pendapatan.Rekening Bukti

Transaksi

Jurnal

Buku

Besar

Neraca

Saldo

Jurnal

Penutup

Jurnal

Penyesuaian

Laporan

Keuangan

AKTIVA=HUTANG +MODAL

Pendapatan Rp 12.900.000

Beban-beban:

- Beban teleponRp 1.000.000

- Beban asuransiRp 250.000

- Beban depresiasiRp 9.000.000

- Beban gajiRp 2.000.000 (+)

Rp 12.250.000 (-)

LabaRp 650.000

Modal 1 Januari 2002Rp 500.000.000

LabaRp 650.000 (+)

Modal, 31 Desember 2002Rp 500.650.000

Sebelum Anda melangkah lebih lanjut .(7-1)

Untuk memastikan bahwa Anda memahami apa yang baru saja Anda pelajari, Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

Jurnal apakah yang harus dibuat untuk mencatat penjualan, retur dan potongan penjualan, dan potongan tunai penjualan?

Perusahaan menjual barang dengan syarat penjulan 2/10, n/30 Apakah arti syarat penjuaan tersebut?

Bagaiaman penjualan dan pengurangan (lawan) penjualan dilaporkan dalam laporan rugi-laba?

Contoh perhitungan harga pokok penjualan adaah sebagai berikut (dimisalkan persediaan awal periode Rp.120,000,00, harga pokok pembelian selama periode Rp800,000,00, dan persediaan akhir periode Rp. 140,000,00):

Persediaan awal Rp. 120,000,00

Tambah: Harga pokok pembelian selama periode 800,000,00

Harga pokok barang yang tersedia untuk dijualRp. 920,000,00

Kurang : Persediaan akhir 140,000,00

Harga pokok penjualan Rp. 780,000,00

PAGE 52

Lembaga pendidikan komputer CANA CAHAYA BUANA

Jl.Panjitilar Negara No.43 Ampenan Mataram (Selatan Mesium NTB ),Telp. 0370-626272,SMS Center 08786553177

_1089700538.xlsSheet1

DKasKDModalK

1-Jan$ 500,000,0005-Jan$ 150,000,0001-Jan$ 500,000,000

18-Jan$ 8,000,00015-Jan$ 1,000,000

20-Jan$ 750,000

$ 508,000,000$ 151,750,000

saldo$ 356,000,000saldo$ 500,000,000

DKendaraanKDBeban TeleponK

5-Jan$ 150,000,00015-Jan$ 1,000,000

saldo$ 150,000,000saldo$ 1,000,000

DPeralatanKDPendapatanK

6-Jan$ 50,000,00018-Jan$ 8,000,000

21-Jan$ 5,000,000

saldo$ 50,000,000Saldo$ 13,000,000

DHutangKDBeban AsuransiK

6-Jan$ 50,000,00020-Jan$ 750,000

saldo$ 50,000,000saldo$ 750,000

DPiutangK

21-Jan$ 5,000,000

saldo$ 5,000,000

_1089661015.xlsSheet1

DKasKDHutangK

DPiutangKDModalK

DPerlengkapanKDPendapatanK

DKendaraanKDBeban TeleponK

DPeralatanKDBeban GajiK