AKU CINTA BUDAYA ASLI.docx

21
AKU CINTA BUDAYA BATIK INDONESIA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA MAKALAH Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila Yang dibina oleh Bapak Sadiyo Oleh Wahyu Pamudita Sari (100321400981) Pendidikan Fisika C-C UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN FISIKA MEI 2011

Transcript of AKU CINTA BUDAYA ASLI.docx

Page 1: AKU CINTA BUDAYA ASLI.docx

AKU CINTA BUDAYA BATIK INDONESIA SEBAGAI PEMERSATU

BANGSA

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas mata kuliah

Pancasila

Yang dibina oleh Bapak Sadiyo

Oleh

Wahyu Pamudita Sari

(100321400981)

Pendidikan Fisika C-C

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN FISIKA

MEI 2011

Page 2: AKU CINTA BUDAYA ASLI.docx

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala limpahan

nikmatnya sehingga penyusunan laporan ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam

semoga tercurahkan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW. Dan

semoga limpahan rahmat dan keselamatan tercurahkan pula kepada para sahabat dan

seluruh umatnya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna

memperluas ilmu pengetahuan dalam mata kuliah Pancasila.

Ucapan terima kasih yang dalam tak terhingga penulis sampaikan kepada

seluruh komponen yang memberikan bantuan kepada kami sehingga makalah ini

tersusun dengan baik. Ucapan terima kasih penulis terutama disampaikan kepada :

Bapak dosen yang telah memberikan tugas beserta pengajaran dalam bidang studi

Pancasila.

Ucapan terima kasih pula penyusun sampaikan kepada semua komponen yang

telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini, mudah-mudahan

Allah SWT membalasnya dengan yang lebih baik. Dalam penyusunan makalah ini

penulis tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan dan kehilafan sebab itu penulis

berharap untuk diberi kritikan dan saran yang membangun guna kesempurnaan

makalah ini .

Wassalamu’alaikaum.Wr.Wb

Malang, Mei 2011

Penulis

Page 3: AKU CINTA BUDAYA ASLI.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan suatu negara yang terdiri dari macam-macam suku, ras,

budaya, agama, dll. Tapi pada kesempatan kali ini pokok bahasan penulis akan

lebih terfokus pada budaya. Di Indonesia kaya dengan ragam budaya. Ada

bermacam-macam budaya di Indonesia. Salah satu contoh dari budaya di

Indonesia adalah batik. Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia yang

sampai saat ini masih ada. Batik yang dahulu di pakai pada golongan atas saja,

saat ini banyak di jual dimana-mana bahkan di emperan toko. Batik kini dipakai

oleh setiap orang, setiap acara, bahkan dipakai untuk bersantai . Mulai dari

Presiden, pejabat sampai orang menengah ke bawah seperti pegawai negeri,

tukang becak, dll , mereka telah menggunakan batik . Ini membuktikan bahwa

batik merupakan kain “sang pemersatu bangsa” . Batik bukan hanya sebagai

pemersatu bangsa, tetapi juga sebagai identitas bangsa di mata dunia. Batik juga

pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada

waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB. UNESCO menunjuk batik

Indonesia sebagai mahakarya warisan budaya manusia pada 2 Oktober 2009.

Oleh karena itulah penulis mengambil judul “Aku Cinta Budaya Batik

Indonesia sebagai Pemersatu Bangsa” pada makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah batik di Indonesia?

2. Bagaimana batik bisa menjadi identitas bangsa dimata dunia?

3. Apakah batik dapat menjadi pemersatu bangsa?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui sejarah batik di Indonesia.

2. Untuk mengetahui batik sebagai identitas bangsa dimata dunia.

3. Untuk mengatahui batik sebagai pemersatu bangsa Indonesia.

Page 4: AKU CINTA BUDAYA ASLI.docx

BAB II

PEMBAHASAN

Sejarah Batik

Seni pewarnaan kain dengan teknik pencegahan pewarnaan menggunakan

malam adalah salah satu bentuk seni kuno. Penemuan di Mesir menunjukkan bahwa

teknik ini telah dikenal semenjak abad ke-4 SM, dengan diketemukannya kain

pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola. Di Asia, teknik

serupa batik juga diterapkan di Tiongkok semasa Dinasti T'ang (618-907) serta di

India dan Jepang semasa Periode Nara (645-794). Di Afrika, teknik seperti batik

dikenal oleh Suku Yoruba di Nigeria, serta Suku Soninke dan Wolof di Senegal. Di

Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat

populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya

batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I

atau sekitar tahun 1920-an.

G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak

abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya

bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa

canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu.[4] Detil ukiran kain yang menyerupai

pola batik dikenakan oleh Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan buddhis dari Jawa

Timur abad ke-13. Detil pakaian menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-

kembang rumit yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa yang dapat ditemukan

kini. Hal ini menunjukkan bahwa membuat pola batik yang rumit yang hanya dapat

dibuat dengan canting telah dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau bahkan lebih awal.

Dalam literatur Eropa, teknik batik ini pertama kali diceritakan dalam buku

History of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah

menjadi Gubernur Inggris di Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda. Pada 1873

seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel memberikan selembar batik yang

diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada

awal abad ke-19 itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu

Page 5: AKU CINTA BUDAYA ASLI.docx

dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia

memukau publik dan seniman.

Batik berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti menulis dan "nitik". Kata

batik sendiri meruju pada teknik pembuatan corak - menggunakan canting atau cap -

dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang warna corak "malam"

(wax) yang diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna.

Dalam bahasa Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist dyeing. Jadi kain

batik adalah kain yang memiliki ragam hias atau corak yang dibuat dengan canting

dan cap dengan menggunakan malam sebagai bahan perintang warna. Teknik ini

hanya bisa diterapkan di atas bahan yang terbuat dari serat alami seperti katun, sutra,

wol dan tidak bisa diterapkan di atas kain dengan serat buatan (polyester). Kain yang

pembuatan corak dan pewarnaannya tidak menggunakan teknik ini dikenal dengan

kain bercorak batik - biasanya dibuat dalam skala industri dengan teknik cetak (print)

- bukan kain batik.

Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi

bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan

Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata

pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif

perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-

laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik

pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega

Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi

kaum lelaki.

Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing.

Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak

hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai

pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah.

Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga

mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada

batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti

bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta

kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik

Page 6: AKU CINTA BUDAYA ASLI.docx

tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara

adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.

Teknik membatik telah dikenal sejak ribuan tahun yang silam. Tidak ada

keterangan sejarah yang cukup jelas tentang asal usul batik. Ada yang menduga

teknik ini berasal dari bangsa Sumeria, kemudian dikembangkan di Jawa setelah

dibawa oleh para pedagang India. Saat ini batik bisa ditemukan di banyak negara

seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Sri Lanka, dan Iran. Selain di Asia, batik

juga sangat populer di beberapa negara di benua Afrika. Walaupun demikian, batik

yang sangat terkenal di dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia, terutama dari

Jawa.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun,

sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu.

Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini,

beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan

Surakarta.

Batik Sebagai Identitas Bangsa di Mata Dunia

Warga Indonesia yang berada di kota-kota besar di luar negeri seperti

Helsinki, Abu Dhabi dan Nurnbrg, maupun di dalam negeri seperti Jakarta dan Solo

meluapkan kegembiraan mereka pada Hari Jumat, 2 Oktober 2009 dengan

mengenakan baju batik. Bundaran Monumen Havis Amanda, Helsinki, misalnya,

menjadi pusat perayaan kegembiraan masyarakat Indonesia di Finlandia untuk

menyambut pengakuan UNESCO (United Nations Educational Scientific and

Cultural Organization) atas batik sebagai warisan budaya Indonesia.

Begitu juga masyarakat Indonesia yang berdomisili di Nurnberg, Jerman.

Spanduk yang tertuliskan “Selamat atas dikukuhkannya Batik Indonesia sebagai

warisan dunia oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009” diarak di sepanjang pusat kota

itu.

Page 7: AKU CINTA BUDAYA ASLI.docx

UNESCO mengakui Batik Indonesia dengan memasukkannya ke dalam Daftar

Representatif sebagai Budaya Takbenda Warisan Manusia (Representative List of the

Intangible Cultural Heritage of Humanity) dalam Sidang ke-4 Komite Antar-

Pemerintah (Fourth Session of the Intergovernmental Committee) tentang Warisan

Budaya Tak Benda di Abu Dhabi, pada 2 Oktober 2009.

Meskipun negara lain juga mempunyai batik, namun dengan inskripsi oleh

UNESCO ini secara langsung dunia internasional mengakui Batik Indonesia sebagai

identitas rakyat Indonesia. Untuk itu, Batik Indonesia akan dilindungi oleh semua

pihak terkait baik di dalam negeri maupun di dunia internasional melalui UNESCO.

Selama dua tahun ini Batik Indonesia sudah  mendapat pengakuan

internasional dari Unesco sebagaimana telah dikukuhkan dalam sidang Unesco di Abu

Dhabi. Dengan adanya pengakuan ini berarti batik Indonesia berhak mendapatkan

perlindungan internasional. Batik sebagai hasil budaya adi luhung bangsa Indonesia

sejatinya telah dikenal di Jawa sejak zaman kerajaan dulu hingga sekarang ini. Sentra

produksi Batik Jawa ada di pesisir dengan pusat kerajinan di Cirebon, Pekalongan,

Indramayu dan Lasem. Sedangkan sentra produksi batik pedalaman ada di Banyumas,

Solo, Klaten, Madura dan Jogjakarta.

Perlu dipahami bahwa batik Indonesia mempunyai teknik dan simbol budaya

sebagai identitas rakyat Indonesia sejak lahir sampai meninggal. Karena proses

pembuatan yang menitik beratkan kepada kehalusan, kesabaran, ketelatenan dan

keuletan dari perajin batik menyangkut tenaga kerja, maka tepatlah bila Unesco

mengakui batik sebagai budaya tak benda warisan adiluhung manusia sejak dulu kala.

Masuknya batik Indonesia dalam daftar budaya tak benda Unesco pada sidang

ke empat di Abudabi Uni Emirat Arab dua tahun lalu merupakan pengakuan dunia

internasional terhadap batik sebagai salah satu karya budaya Indonesia. Di sini batik

memang sering ditemui dan diakui dimiliki negara lain. Namun inskripsi oleh Unesco

tadi berarti dunia telah resmi mengakui batik Indonesia sebagai identitas rakyat

Indonesia dan dengan sendirinya batik Indonesia berhak mendapat perlindungan

internasional.

Page 8: AKU CINTA BUDAYA ASLI.docx

Upaya agar batik Indonesia diakui Unesco memang telah melewati perjuangan

dan jalan panjang dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait industri batik. Di

antara pemangku kepentingan terhadap batik adalah unsur pemerintah Indonesia

sendiri, kalangan perajin batik, pakar batik, asosiasi pengusaha batik, yayasan dan

lembaga batik maupun masyarakat luas dalam penyusunan dokumen nominasi.

Sukses pengakuan ini juga tidak lepas dari kerja keras Perwakilan R.I di negara-

negara anggota tim juri yakni Uni Emirat Arab, Turki, Estonia, Meksiko, Kenya dan

Korea Selatan serta UNESCO Paris.

UNESCO telah mencatat batik Indonesia dan mengakui secara sah sebagai

produk asli Indonesia. Satu usulan lainnya dari Meksiko adalah menjadikan batik

sebagai dokumen nominasi terbaik dan dapat dijadikan contoh dalam proses nominasi

mata budaya takbenda di masa mendatang. Dalam sidang di Abu Dabi UNESCO juga

menetapkan diklat budaya batik Indonesia yang bekerjasama dengan musium batik

Pekalongan dalam katagori best practices.

Atas pencapaian Indonesia ini sejumlah negara menyampaikan apresiasi dan

berharap ke depan apa yang telah dilakukan Indonesia dapat ditularkan ke negara-

negara anggota UNESCO. Pemerintah Indonesia sendiri juga telah menyarankan

karyawan baik pemerintah dan swasta memakai baju kerja batik di hari Jumat mulai

tanggal 2 Oktober 2009. Bahkan batik akan dianggap sebagai barang istimewa

sebagai busana tradisional setelah badan kebudayaan PBB UNESCO mengukuhkan

batik sebagai warisan budaya Indonesia.

Warisan yang masih hidup dan diturunkan dari generasi ke generasi ini

memberikan identitas tersendiri dan keberlangsungan bagi komunitas/kelompok

masyarakat, dan dianggap sebagai upaya untuk menghormati keanekaragaman budaya

dan kreatifitas manusia. Batik terkait dengan identitas budaya rakyat Indonesia dan

melalui berbagai arti simbolik dari warna dan corak mengekspresikan kreativitas dan

spiritual rakyat Indonesia.

Dalam menyiapkan nominasi, para pihak terkait telah melakukan berbagai

aktivitas, termasuk melakukan penelitian di lapangan, pengkajian, seminar, dan

sebagainya untuk mendiskusikan isi dokumen dan memperkaya informasi secara

Page 9: AKU CINTA BUDAYA ASLI.docx

bebas dan terbuka. Di samping itu, pemerintah telah memasukkan Batik Indonesia ke

dalam Daftar Inventaris Mata Budaya Indonesia.

UNESCO memasukkan Batik Indonesia ke dalam Representative List karena

telah memenuhi kriteria, antara lain kaya dengan simbol-simbol dan filosofi

kehidupan rakyat Indonesia, memberi kontribusi bagi terpeliharanya warisan budaya

tak benda pada saat ini dan di masa mendatang.

Selain itu, UNESCO juga telah menetapkan Diklat Budaya Batik Indonesia

untuk siswa sekolah bekerja sama dengan Museum Batik di Pekalongan dalam

kategori Best Practices dan hanya tiga negara/kelompok negara yang masuk dalam

kategori ini yaitu Spanyol dan negara-negara Amerika Tengah seperti Bolivia, Chile

dan Peru.

Dengan pengakuan Best Practices ini, UNESCO berkewajiban pula untuk

mempromosikan cara Indonesia dalam melestarikan warisan budaya tak benda kepada

negara-negara anggota. Atas pencapaian Indonesia, beberapa negara peserta

menyampaikan apresiasinya terhadap Indonesia dan berharap apa yang dilakukan oleh

Indonesia dapat ditularkan ke negara-negara anggota.

Keberhasilan Pemerintah Indonesia untuk mendapatkan pengakuan dari

UNESCO bahwa batik merupakan warisan kultural adiluhung milik Bangsa Indonesia

merupakan langkah awal untuk lebih mengenalkan batik sebagai salah satu identitas

bangsa Indonesia kepada dunia internasional, sehingga dunia akan mengenal batik

tidak hanya sebagai bahan sandang semata, tetapi juga sebagai instrumen “character

building” bangsa, terutama kepada generasi muda. Karena batik merupakan doa

orang-orang tua dan leluhur kita agar anak cucunya menjadi orang yang berkualitas,

yang tercermin dalam Motif Sido Mukti, Sido Luhur. Batik juga sebagai sumber

semangat, misalnya Motif Gringsing. Batik juga mengajarkan kepada kita untuk dapat

hidup harmonis dengan alam dan lingkungan hidup kita, yang tercermin dalam motif-

motif bunga, tumbuh-tumbuhan, hewan, gunung, dan lain-lain. Sebagai komoditas,

batik menjanjikan devisa yang sangat besar. Hal ini dikarenakan batik sangat fleksibel

untuk produk sandang, mulai dari yang casual sampai yang formal/resmi. Belum lagi

untuk aplikasi yang lain seperti handicraft yang pasar ekspornya masih kompetitif

karena memiliki keunikan yang khas yang sulit ditiru oleh negara lain.

Page 10: AKU CINTA BUDAYA ASLI.docx

Go internasionalnya-nya batik Indonesia, baik sebagai komoditas maupun

identitas bangsa, tentunya harus diawali dari upaya menjadikan batik eksis di

rumahnya sendiri. Sudah saatnya menghapus pandangan sinis terhadap batik yang

konon kata sementara orang berjas dan berdasi, batik hanya cocok untuk orang

kondangan / hajatan. Sudah saatnya batik menjadi pakaian kerja, pakaian dinas,

bahkan busana nasional kita pada forum-forum internasional. Duta besar Indonesia

dan stafnya di luar negeri wajib hukumnya memakai baju batik ketika menerima tamu

kenegaraan.

Setiap negara mempunyai busana tradisional yang mencerminkan pakaian

khas negara tersebut. Tengok saja Philipina mempunyai Barong, orang Arab

mengenakan busana Dishdasha dan konon Bangsa Kuwait paling memperhatikan detil

corak paling fashionable. Lalu lihat Bangsa Jepang bangga dengan Kimono yang telah

dipakai turun temurun sementara orang China mempunyai baju khas berkerah

Shanghai dan India bangga dengan pakaian Sari nya.

Maka tidak berlebihan bila langkah pemerintah menetapkan tanggal 2 Oktober

sebagai Hari Batik Nasional. Sekarang tinggal giliran kita sebagai warga negara

Indonesia harus mendukung dan menunjukkan kebanggaan akan busana batik. Agar 

Batik tetap eksis di dalam negeri dan selebihnya telah go abroad dan kini resmi

mendapat pengakuan badan kebudayaan PBB Unesco, maka tugas pemerintah yang

harus membina pengusaha batik agar tetap lestari membuat kain batik.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengenakan batik telah

mendeklarasikan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Hal ini, sebagai sebuah

langkah menjadikan batik sebagai alat menunjukkan nasionalisme. Selain itu,

didirikannya museum batik adalah beberapa langkah nyata dalam rangka melestarikan

batik. Namun masih ada pekerjaan rumah yang setiap saat harus dilakukan yaitu

mempromosikannya ke pasar internasional sambil tetap menjaga kegairahan dan

kebanggaan kita memakai batik.  

Page 11: AKU CINTA BUDAYA ASLI.docx

Batik Sebagai Alat Pemersatu Bangsa

Kebudayaan adalah alat pengenal / identitas suatu bangsa yang tidak dimiliki

oleh negara lain. Di Indonesia sendiri, kebudayaannya sangat banyak dan beragam,

muali dari tarian, musik, bahasa.

Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas

nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:

“Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya

dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia

Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan

untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap

bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan

pembangunan yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti

dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bai Masyarakat Pendukukungnya,

Semarang: P&K, 199”.

Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-

puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham

kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan

daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum

nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat

dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun

asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah

kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan

daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang

Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama. Nunus Supriadi,

“Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”

Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari

UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang

mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait

dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru.

Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah

jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.

Page 12: AKU CINTA BUDAYA ASLI.docx

Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat

sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan

nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan angsa yang sudah berada pada posisi

yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional

terdapat unsur pemersatu dari Bangsa Indonesia yang sudah sadar dan menglami

persebaran secara nasional.

Budaya Indonesia dapat menjadi pemersatu apabila kita memiliki rasa bangga

terhadap budaya yang kita miliki. Sebagai contoh ,yaitu batik di Indonesia. Batik

dapat menjadi alat pemersatu bangsa karena adanya kebanggan dari kita sebagai

bangsa Indonesia menggunakan batik, yang merupakan hasil kebudayaan Indonesia .

Bahkan kini presiden telah menghimbau kepada kalangan masyarakat untuk

menggunakan batik pada hari jum’at sebagai tanda mencintai dan bangga akan

budaya yang kita miliki, menghindari klaim dari Negara-negara lain. Seperti Malaysia

yang sempat mengklaim batik sebagai hasil dari budaya mereka dan secara langsung

atau tidak menggunakan batik akan menciptakan rasa persatuan antar warga Negara.

Budaya-budaya yang berbeda di setiap daerah dapat membuat persatuan.

Suatu daerah pasti merasa bangga terhadap budaya yang mereka miliki .Tapi budaya

itu telah mampu berbicara di mata dunia (Internasional) tentulah seluruh Indonesia

akan sama bangganya terhadap budaya itu. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero

Wacik mengatakan budaya bisa menjadi alat pemersatu bangsa, karena melalui

kebudayaan antarwarga masyarakat akan semakin akrab. “Untuk itu, setiap daerah

perlu memperbanyak karnaval budaya, karena kegiatan tersebut dapat memperkokoh

persatuan bangsa,” katanya pada pelepasan karnaval budaya menyambut Festival

Sriwijaya XIX Tahun 2010, di Palembang, Rabu.

Para ahli tersebut menjelaskan adanya unsur-unsur sebyektivitas dan

psikologis dalam tatanan dinamika kehidupan politik suatu bangsa, kemantapan suatu

sistem politik dapat dicapai apabila sistem tersebut berakar pada kebudayaan politik

bangsa yang bersangkutan. Meskipun demikian, dapat diperdebatkan bahwa

kepemimpinan mantan Presiden Soeharto yang ototarian mempunyai pengaruh besar

kepada penerimaan Wawasan Nusantara sebagai alat pemersatu bangsa.

Page 13: AKU CINTA BUDAYA ASLI.docx

BAB III

PENUTUP

Simpulan

1. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mendeklarasikan 2

Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Hal ini, sebagai sebuah langkah

menjadikan batik sebagai alat menunjukkan nasionalisme.

2. Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia yang sampai saat

ini masih ada. Batik berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti

menulis dan "nitik". Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni

tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya

Jawa) sejak lama.

3. Keberhasilan Pemerintah Indonesia untuk mendapatkan pengakuan

dari UNESCO bahwa batik merupakan warisan kultural adiluhung

milik Bangsa Indonesia merupakan langkah awal untuk lebih

mengenalkan batik sebagai salah satu identitas bangsa Indonesia

kepada dunia internasional, sehingga dunia akan mengenal batik tidak

hanya sebagai bahan sandang semata, tetapi juga sebagai instrumen

“character building” bangsa, terutama kepada generasi muda.

4. Batik dapat menjadi alat pemersatu bangsa karena adanya kebanggan

dari kita sebagai bangsa Indonesia menggunakan batik, yang

merupakan hasil kebudayaan Indonesia . Batik kini tidak mengenal

batasan, siapapun dari kalangan manapun dengan bebas memakainya.

Saran

1. Kita sebagai bangsa Indonesia harus senantiasa menjaga, merawat dan

melestarikan batik, agar anak cucu kita kelak dapat menggunakan kain

sang pemersatu bangsa ini .

2. Kita sebagai warga negara Indonesia harus mendukung dan

menunjukkan kebanggaan akan busana batik. Agar  Batik tetap eksis di

dalam negeri dan selebihnya telah go abroad dan kini resmi mendapat

pengakuan badan kebudayaan PBB UNESCO, maka tugas pemerintah

yang harus membina pengusaha batik agar tetap lestari membuat kain

Page 14: AKU CINTA BUDAYA ASLI.docx

batik. Salah satunya memberikan kemudahan kredit usaha apa pun

bentuknya dan jumlahnya.

DAFTAR RUJUKAN

Ardiyuda , Dayu . 2009. Kebudayaan Sebagai Alat Pemersatu Bangsa, (Online), (http://www.lintasberita.us/topic/Tugas+Softskill:+Kebudayaan+Sebagai+Alat+Pemersatu+Bangsa, diakses 12 Mei 2011).

Astuti, Widi.2010.UNESCO Setujui Batik Sebagai Warisan Budaya Indonesia, (online), (http://www.antaranews.com/berita/1252320992/unesco-setujui-batik-sebagai-warisan-budaya-indonesia, diakses 12 Mei 2011)

Carrol. 2011. Indonesia Culture, (Online), (http://www.trulyindonesia.com/2011/04/indonesian-culture/, diakses 12 Mei 2011).

Coekhy,Udhi. 2009. Black Hole Menurut Al-Quran,(online), (http://djarumblackinspiration.blogspot.com/2009/10/batik-indonesia-sebagai-mahakarya.html, diakses 12 Mei 2011).

Dewi, Indah. 2010. Batik Indonesia in The Eyes Of The World, (online), (http://balithesun.com/2010/10/03/batik-indonesia-in-the-eyes-of-the-world/, diakses 12 Mei 2011)

Wikipedia. 2011. Batik, (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Batik, diakses 12 Mei 2011)