Aktualisasi Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara Di Era

8/18/2019 Aktualisasi Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara Di Era

1/25

AKTUALISASI PANCASILA DALAMKEHIDUPAN BERBANGSA DAN

BERNEGARA DI ERA GLOBALISASI April 20, 2015

Topik diskusi : Dalam era globalisasi, aktualisasi pancasila dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara perlu diwujudkan menghadapi perkembangan

dunia yang tidak menentu dengan kemajuan teknologi yang canggih.

Bagaimana perwujudan aktualisasi pancasila tersebut yang di harapkan?

Jelaskan pokok-pokok pikiran anda

!engertian pancasila dan aktualisasi itu sendiri adalah:

" !ancasila : !ancasila adalah ideologi dasar bagi negara #ndonesia. $ama ini

terdiri dari dua kata dari %anskerta: pa&ca berarti lima dan '(la berarti prinsip

atau asas. !ancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan

berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat #ndonesia.

" aktualisasi : )ktualisasi merupakan suatu bentuk kegiatan melakukan

realisasi antara pemahaman akan nilai dan norma dengan tindakan danperbuatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. %edangkan

aktualisasi pancasila, berarti penjabaran nilai-nilai pancasila dalam bentuk

norma-norma, serta merealisasikannya dalam kehidupan berBangsa dan

ber$egara. Dalam aktualisasi !ancasila ini, penjabaran nilai-nilai !ancasila

dalam bentuk norma-norma, dijumpai dalam bentuk norma hukum,

kenegaraan, dan norma-norma moral. %edangkan realisasinya dikaitkan

dengan tingkah laku semua warga negara dalam masyarakat, berBangsa dan

ber$egara, serta seluruh aspek penyelenggaraan negara.

Dalam *+ tahun terakhir ini banyak bermunculan kasus " kasus sosial. ulai

dari ringan, sedang hingga sampai yang berat, dalam bentuk tindak

pelanggaan, perilaku menyimpang dan tindak kriminal. )ntara lain seks

bebas, penggunaan narkoba, terorisme, dan berbagai aktitas yang

menyimpang lainnya. egelisahan pun muncul di kalangan para orang tua,

https://anastasiairenepuspita.wordpress.com/2015/04/20/aktualisasi-pancasila-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara-di-era-globalisasi/https://anastasiairenepuspita.wordpress.com/2015/04/20/aktualisasi-pancasila-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara-di-era-globalisasi/


2/25

masyarakat, pemuka agama, apalagi para pendidik. $amun sayangnya tidak

semua pihak yang mengambil sikap, peran serta kontibusi yang jelas dan

nyata untuk mencari jalan keluar mengenai masalah " masalah sosial yang

sedang terjadi saat ini. /ang bisa dilakukan adalah pengarahan, penyuluhan,

dan penyuluhan dan himbauan kepada seluruh warga masyarakat.

Terdapat norma " norma yang tidak ber0ungsi lagi atau bahkan hilang akibat

era globalisasi, yang semestinya harus diketahui dan dipahami untuk

dimani0estasikan dalam kehidupan sosial. Di dalam realitasnya, kehidupan

mengalami dis0ungsi nilai " nilai.

asyarakat #ndonesia yang terbiasa santun dalam berprilaku, melaksanakan

musyawarah mu0akat dalam menyelesaikan masalah, mempunyai keari0anlocal yang kaya dan pluralis, serta bersikap toleran dan gotong " royong

mulai cenderung berubah menjadi hagemoni " hagemoni kelompok yang

saling mengalahkan dan berprilaku tidak jujur. %emua ini menegaskan bahwa

terjadi ketidakpastian jati diri dan karakter bangsa yang bermuara pada

disorientasi dan belum dihayatinya nilai " nilai !ancasila sebagi loso dan

ideologi bangsa ini, memudarnya kesadaran terhadap nilai " nilai budaya

bangsa, serta bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara.

!erilaku ini semua berpangkal pada tatakelola negara yang kurang

bertanggung jawab dengan korupsi, kolusi, dan nepotisne. elihat kondisi

bangsa ini seperti itu diperlukan upaya " upaya untuk mengatasinya. 1ntuk

itu saat ini yang menjadi pertanyaan kita saat ini adalah bagaimana cara kita

mengaktualisasikan !ancasila dalam kehidupan kita??

%ebagai manyarakat #ndonesia, kita seharusnya sadar apa yang menjadi

dasar kita sebagai rakyak #ndonesia yaitu !ancasila. !ancasila adalahsebagai pandangan hidup bangsa #ndonesia yang menjadi 2isi dan misi oleh

bangsa ini. !ancasila merupakan dasar dalam kita warga negara #ndonesia

dalam melakukan aktitas kita sehari " hari dalam berprilaku.

Jika kita sebagai warga #ndonesia menanamkan nilai " nilai !ancasila dalam

diri kita masing " masing maka negara kita ini pasti akan mengalami


3/25

perkembangan. enurut saya, aktualisasi !ancasila dapat terealisasi jika kita

sebagai warga #ndonesia memahami nilai " nilai apa saja yang terdapat

dalam !ancasila lalu menjalankan dalam kehidupan kita sehari " hari.

Namun yang menjadi pertanyaan kita saat ini adalah bagaimana

cara kita mengaktualisasikan Pancasila dalam kehidupan kita sehari

– hari?

*. )ktualisasi !ancasila

%ebelum kita masuk pada pokok bahasan kita perlu tau lebih dulu apa

makna sebenarnya dari aktualisasi tersebut. enurut kamus besar bahasa

#ndonesia, aktualisasi diambil dari kata actual yaitu 3betul " betul ada

4terlaksana56. Jadi aktualisasi !ancasila adalah mengaplikasikan atau

mewujudkan nilai " nilai !ancasila dalam kehidupan berbangsa danbernegara.

!ancasila sebagai dasar lsa0at negara #ndonesia mengandung konsekuensi

setiap aspek dalam penyelenggaraan negara dan sikap dan tingkah laku

bangsa #ndonesia dalam bermasyarakat dan bernegara harus berdasar pada

nilai " nilai !ancasila. 7akikat !ancasila adalah bersi0at uni2ersal, tetap dan

tidak berubah. $ilai " nilai tersebut perlu dijabarkan dalam setiap aspek

dalam penyelenggaraan negara dan dalam wujud norma " norma baik norma

hukum, kenegaraan, maupun norma " norma moral yang harus dilaksanakanoleh setiap warga negara #ndonesia.

!ermasalah pokok dalam aktualisasi !ancasila adalah bagaimana wujud

realisasinya itu, yaitu bagaimanna nilai " nilai pancasila yang uni2ersal itu

dijabarkan dalam bentuk " bentuk norma yang jelas dalam kaitannya dengan

tingkah " laku semua warga negara dalam bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara serta dalam kaitannya dengan segala aspek penyelenggaraan

negara.

Berdasarkan pada hakikat si0at kodrat manusia bahwa setiap manusia adalah

sebagai indi2idu dan sekaligus sebagai makhluk sosial. esepakatan kita

sebagai suatu kesepakatan yang luhur untuk mendirikan negara #ndonesia

yang berdasarkan pada !ancasila mengandung konsekuensi bahwa kita

harus merealisasikan !ancasila itu dalam setiap aspek penyelenggaraan


4/25

negara dan tingkah " laku dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Bagi bangsa #ndonesia merealisasikan !ancasila adalah merupakan suatu

keharusan moral maupun yuridis.

)ktualisasi !ancasila dapat dibedakan atas dua macam yaitu aktualisasi!ancasila obyekti0 dan subyekti0 :

*. )ktualisasi !ancasila yang 8bjekti0

)ktualisasi !ancasila obyekti0 yaitu aktualisasi !ancasila dalam berbagai

bidang kehidupan kenegaraan yang meliputi kelembagaan negara antara

lain legislati0, eksekuti0 maupun yudikati0. %elain itu juga meliputi bidang "

bidang aktualisasi lainnya seperti politik, ekonomi, hukum terutama dalam

penjabaran ke dalam undang " undang, 9B7$, pertahanan keamanan,pendidikan maupun bidang kenegaraan lainnya.

. )ktualisasi !ancasila yang %ubjekti0

)ktualisasi !ancasila subyekti0 adalah pelaksanaan !ancasila dalam setiap

pribadi, perorangan, setiap warga negara, setiap indi2idu, setiap penduduk,

setiap penguasa dan setiap orang #ndonesia dalam aspek moral dalam

kaitannya dengan hidup negara dan masyarakat. )ktualisasi !ancasila yang

subjekti0 ini justru lebih penting dari aktualisasi yang objekti0, karena

aktualisasi subjekti0 ini merupakan persyaratan keberhasilan aktualisasi yangobjekti0.

!elaksanaan !ancasila yang subjekti0 sangat berkaitan dengan kesadaran,

ketaatan, serta kesiapan indi2idu untuk mengamalkan !ancasila.

!elaksanaan !ancasila yang subjekti0 akan terselenggara dengan baik

apabila suatu keseimbangan kerohanian yang mewujudkan suatu bentuk

kehidupan dimana kesadaran wajib hukum telah terpadu menjadi kesadaran

wajib moral, sehingga dengan demikian suatu perbuatan yang tidakmemenuhi wajib untuk melaksanakan !ancasila bukan hanya akan

menimbulkan akibat moral, dan ini lebih ditekankan pada sikap dan tingkah "

laku seseorang. %ehingga )ktualisasi !ancasila yang subjekti0 berkaitan

dengan norma " norma moral.

*. %osialisasi $ilai " $ilai !ancasila elalui !endidkan arakter


5/25

Dalam hal ini sosialisasi nilai " nilai !ancasila, berbeda " beda tapi satu

adalah syarat utama. %emua orang #ndonesia harus meyakini bahwa bangsa

ini mempunyai dasar yang kokoh. esatuan bangsa didasarkan pada bahasa

dan kebudayaan karena bahasa merupakan pembawa tradisi, pewarisan

rasa, symbol " simbol, hubungan emosional, dan keyakinan.

Dalam pasal 11 $o. tahun ++; tentang system pendidikan nasional

yang menyatakan 3pendidikan nasional berdasarkan !ancasila dan 1ndang "

1ndang Dasar $egara esatuan 6. !endidikan

karakter mempunyai makna lebih tinggi dari pendidikan moral, karena bukan

sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, lebih dari itu

pendidikan karakter menanamkan kebiasaan tentang hal yang baik sehingga

peserta didik menjadi paham tentang mana yang baik dan mana yang tidakbaik, mampu merasakan nilai yang baik dan biasa melakukanya. Jadi,

pendidikan karakter terkait erat dengan 3habit6 atau kebiasaan yang terus "

menerus dipraktekkan atau dilakukan. Brikut prinsip " prinsip yang

digunakan dalam pengembangan pendidikan karakter :

*. Berkelanjutan : menganduung makna bahwa proses pengembangan

nilai " nilai karakter merupakan sebuah proses panjang yang dimulai dari

awal peserta didik sampai selesai suatu pendidikan. !roses pertama

dimulai dari T, berlanjut ke %D, lalu ke %!. !endidikan karakter di %)

adalah kelanjutan dari roses yang telah terjadi selama = tahun.%elanjutnya, pendidikan karakter di !erguruan Tinggi merupakan

penguatan dan pemantapan pendidikan karakter yang telah diperoleh di

%).

. elalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya satuan

pendidikan.

;. $ilai tidak diajarkan tetapi dikembangkan melalui proses belajar.

aksudnya adalah materi nilai " nilai karakter bukanlah bahan ajar biasa.

Tidak semata " mata dapat ditangkap sendiri atu diajarkan, tetapi lebih jauh diinternalisasikan melalui proses belajar. )ktitas belajar dapat

digunakan untuk mengembangkan kemampuan dalam ranah kogniti0,

a0ekti0, konotati0, dan psikomotor.

>. !roses pendidkan dilakukan peserta didik secara akti0 dan

menyenangkan.


6/25

@alaupun yang terjadi sekarang ini, pendidikan karakter mutlak diperlukan

oleh seluruh warga negara #ndonesia baik dari anak " anak, remaja, maupun

orang " orang dewasa.

Dengan melihat relita yang sedang terjadi dalam negara kita sekarang, yangsedang terjadi krisis karakter maka nilai " nilai !ancasila harus di

sosialisasikan kembali kepada masyarakat #ndoonesia.

Bilamana nilai " nilai !ancasila telah dipahami, diserapi, dan dihayati oleh

seseorang maka orang itu telah memiliki moral !ancasila. Dan dari situlah

seseorang mulai dapat mengaktualisasikan !ancasila dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara.

Berbagi permasalahan pokok negara terus " menerus muncul dan tantangan

yang dihadapi untuk mengatasinya pun tak kalah sulitnya. 1paya

mengembangkan masyarakat untuk memiliki perilaku dan sikap

bertannggung jawab secara etis, mengarahkan masyarakat menjadi

masyarakat yang cerdas dan mandiri, menciptakan system kehidupan yang

tertib, aman, adil dan dinamis, serta system pendidikan nasiaonal yang

menunjang sosialisasi nilai " nilai !ancasila dan menginternalisasikan ke

dalam diri insan #ndonesia.

%alah satu cara menghadapi krisis karakter ini adalah melalui pendidikann

karakter sebagai sosialisasi nilai " nilai !ancasila. @alaupun sulit tapi kita

harus mencobanya agar dapat diwujudkannya generasi yang benar " benar

memahami dan menerapkan nilai " nilai !ancasila tersebut dalam

kehidupannya sehari " hari.

> pilar bangsa #ndonesia yaitu !ancasila, 11D, Bhineka Tunggal #ka, dan $


7/25

Dari pembahasan kita dalam makalah ini, kita seharusnya jangan mebiarkan

negara kita terus terpuruk. ita harus mengaktualisasikan nilai " nilai

!ancasila dalam setiap kehidupan kita masing " masing. ita jangan hanya

menjadi pembaca " pembaca yang baik, tapi kita harus mewujudkannya

dalam setiap kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara.

%aran

7endaklah kita sebagai warga negara bukan sampai dalam deskripsi saja,

namun hendaklah kita sebagai warga negara mampu menerapkan nilai "

nilai !ancasila dalam kehidupan sehari " hari. arena dengan begitu negara

kita akan mengalami perubahan kearah yang lebih baik.

Aktualisasi merupakan suatu bentuk kegiatan melakukan realisasi antara pemahaman

akan nilai dan norma dengan tindakan dan perbuatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-

hari. Sedangkan aktualisasi pancasila, berarti penjabaran nilai-nilai pancasila dalam bentuk

norma-norma, serta merealisasikannya dalam kehidupan berBangsa dan berNegara. Dalam

aktualisasi Pancasila ini, penjabaran nilai-nilai Pancasila dalam bentuk norma-norma, dijumpai

dalam bentuk norma hukum, kenegaraan, dan norma-norma moral. Sedangkan realisasinya

dikaitkan dengan tingkah laku semua warga negara dalam masyarakat, berBangsa dan

berNegara, serta seluruh aspek penyelenggaraan negara.

Gambar1. Ideologi Bag!a Idoe!ia

Aktualisasi Pancasila, dapat dibedakan ke dalam 2 jenis :

1. Aktualisasi Pancasila secara Obyektif

Aktualisasi Pancasila secara byekti! artinya, realisasi penjabaran nilai-nilai Pancasila

dalam bentuk norma-norma dalam setiap aspek penyelenggaraan negara, baik dalam bidang


8/25

"egislati!, #ksekuti!, dan $udikati!, maupun semua bidang kenegaraan lainnya. Aktualisasi

byekti! ini terutama berkaitan dengan peraturan perundang-undangan %ndonesia

Contohnya & dalam penyelenggaraan kenegaraan maupun tertib hukum %ndonesia, asas politik

dan tujuan negara, serta pelaksanaan konkretnya didasarkan pada dasar !alsa!ah negara

'Pancasila(

Seluruh hidup kenegaraan dan tertib hukum di %ndonenesia didasarkan atas serta diliputi

oleh dasar !ilsa!at negara, asas politik dan tujuan negara, yakninya Pancasila, diantaranya&

- )aris-garis Besar *aluan Negara.

- *ukum, perundang-undangan dan peradilan.

- Pemerintahan.

- Politik dalam negeri dan luar negeri.

- +eselamatan, keamanan dan pertahanan.

- +esejahteraan

- +ebudayaan

- Pendidikan dan lain sebagainya.

2. Aktualisasi Pancasila secara Subyektif

Aktualisasi Subyekti!, artinya realisasi penjabaran nilai-nilai Pancasila dalam bentuk

norma-norma ke dalam diri setiap pribadi, perseorangan, setiap warga negara, setiap indiidu,

setiap penduduk, setiap penguasa dan setiap orang %ndonesia. aktualisasi ini berkaitan dengan

kesadaran , ketaatan serta kesiapan indiidu untuk mengamalkan Pancasila 'norma-norma

moral(. Aktualisasi Pancasila subyekti! ini diharapkan dapat tercapai agar nilai-nilai pancasila

tetap melekat dalam hati sanubari bangsa %ndonesia, dan demikian itu disebut dengan

+epribadian Bangsa %ndonesia '+epribadian Pancasila(. aka dengan hal inilah bangsa

%ndonesia memiliki ciri karakteristik yang menunjukkan perbedaannya dengan bangsa lain.Aktualisasi Subyekti! ini lebih penting dari Aktualisasi byekti!, karena Aktualisasi

Pancasila yang subyekti! merupakan kunci keberhasilan Aktualisasi Pancasila secara byekti!.

P!"#$%A! "&O'A&%SAS%

enurut asal katanya, kata )"BA"%SAS% diambil dari kata global, yang maknanya

ialah uniersal. )lobalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang

menyangkut in!ormasi secara mendunia melalui media cetak maupun elektronik atau bisa

dikatakan juga bahwa globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar

manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, inestasi, perjalanan, budaya populer, dan

bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin

sempit.)lobalisasi adalah suatu proses di mana antar indiidu, antar kelompok, dan antar negara

saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas

negara

enurut "A/0#N1# #. 02*#NB#0)& 3Globalisasi adalah percepatan dan

intensifikasiinteraksi dan integrasiantara orang-orang, perusahaan, dan pemerintah dari

negara yang berbeda.4


9/25

Me"r"# Selo Soemard$a % &globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasi dan

komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalah untuk mengikuti sistem dan

kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnya terbentuknya PBB, OKI '

Me"r"# A()mad S"*arma % &Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (bendaatau

perilaku sebagai !iri dari setiap indi"idu di dunia ini tanpa dibatasi oleh #ilayah'.

Me"r"# S()ol#e % &Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional .$alam hal

ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi

semakin tergantung satu sama lain% .

Ada pula yang mengatakan globalisasi yaitu sebagai berikut &

• hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi in!ormasi.

• suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.

Dalam globalisasi, negara-negara berkembang mau tidak mau, suka tidak suka, harus

berinteraksi dengan negara-negara maju. elalui interaksi inilah negara maju pada akhirnyamelakukan hegemoni dan dominasi terhadap negara-negara berkembang dalam relasi ekonomi

politik internasional.

)lobalisasi yang hampir menenggelamkan setiap bangsa tentunya memberikan tantangan

yang mau tidak mau harus bangsa ini taklukkan. #ra keterbukaan sudah dan mulai mengakar

kuat, identitas nasional adalah barang mutlak yang harus dipegang agar tidak ikut arus sama dan

seragam yang melenyapkan warna lokal serta tradisional bersamanya. Perlu dipahami bahwa

identitas nasional, dalam hal ini Pancasila mempunyai tugas menjadi ciri khas, pembeda bangsa

kita dengan bangsa lain selain setumpuk tugas-tugas mendasar lainnya. Pancasila bukanlah

sesuatu yang beku dan statis, Pancasila cenderung terbuka, dinamis selaras dengan keinginan

maju masyarakat penganutnya. %mplikasinya ada pada identitas nasional kita yang terkesanterbuka, serta terus berkembang untuk diperbaharui maknanya agar relean dan !ungsional

terhadap keadaan sekarang

+etika globalisasi tidak disikapi dengan cepat dan tepat maka hal ia akan mengancam

eksistensi kita sebagai sebuah bangsa. )lobalisasi adalah tantangan bangsa ini yang bermula dari

luar, sedangkan pluralisme sebagai tantangan dari dalam yang jika tidak disikapi secara bijak

tentu berpotensi menjadi masalah yang bisa meledak suatu saat nanti. Berhasil atau tidaknya kita

menjawab tantangan keterbukaan 5aman itu tergantung dari bagaimana kita memaknai dan

menempatkan Pancasila dalam berpikir dan bertindak.

Salah satu lokomoti! globalisasi adalah teknologi in!ormasi dan komunikasi. 2eknologi

ini berimplikasi pada cepatnya proses in!ormasi dan komunikasi di seluruh belahan dunia, jadi

dunia akan menjadi semakin sempit dan kecil. Semua peristiwa yang terjadi di suatu belahan

dunia dapat langsung disaksikan detik itu juga di penjuru dunia lain, sekecil apapun kejadian itu,

dan apapun yang dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat dunia dapat juga dilakukan oleh

komunitas lainnya dalam model dan kualitas yang tidak berbeda.

Beberapa ciri penting 'implikasi( globalisasi adalah *ilangnya batas antarnegara

'borderless world(, maraknya terobosan 'breakthough( teknologi canggih, telekomunikasi dan


10/25

transportasi, sangat memudahkan penduduk bumi dalam beraktiitas. Dengan berdiam di rumah

atau di ruang kantor, seseorang bisa bebas mengetahui kejadian di seluruh penjuru dunia,

sampai-sampai rencana pembunuhan pun bisa diketahui sebelumnya. Dan Tanpa disadari

sebenarnya saat ini bangsa Indonesia sedang terlibat dalam suatu peperangan dalam kondisi terdesak

hampir terkalahkan. Kita dapat saksikan dengan kasat mata terpinggirkannya nilai-nilai luhur budaya

bangsa seperti kekeluargaan, gotong-royong, toleransi, musyawarah mufakat dan digantikan oleh

individualisme, kebebasan tanpa batas, sistem one man one vote dan sebagainya.

1iri-ciri yang menandakan semakin berkembangnya !enomena globalisasi di dunia,

diantaranya yaitu&

a. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon

genggam, teleisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian

cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan

banyak hal dari budaya yang berbeda.

b. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagaiakibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan

multinasional, dan dominasi organisasi semacam 6orld 2rade rgani5ation '62(.

c. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa 'terutama teleisi, !ilm,

musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional(. saat ini, kita dapat mengonsumsi dan

mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam

budaya, misalnya dalam bidang !ashion, literatur, dan makanan.

d. eningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional,

in!lasi regional dan lain-lain. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian

pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara

atau batas-batas negara. )lobalisasi menyangkut dalam berbagai bidang di dunia,hampir semua

bidang terkena oleh arus globalisasi. Bdang-bidang tersebut daiantaranya adalah bidang

in!ormasi,komunikasi,ekonomi sosial dan budaya.

Sikap $erhadap Pen(aruh dan %mplikasi "lobalisasi $erhadap 'an(sa dan !e(ara

%ndonesia

+ehadiran era globalisasi membawa dampak positi! maupun negati!. )lobalisasi

membuka peluang-peluang baru untuk peningkatan kesejahteraan manusia melalui kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi. Akan tetapi globalisasi juga memberikan tantangan kepada

suatu bangsa akan kekuatannya menghadapi pengaruh global pada semua aspek kehidupan

berbangsa dan bernegara dapatkah ia menjaga eksistensinya atau justru menjadi korban atas

semua pengaruh global tersebut. leh karena itu globalisasi dapat menjadi berkah apabila suatu

bangsa dapat meman!aatkan peluang dengan tepat, tetapi akan menjadi musibah atau

mendatangkan masalah bagi bangsa yang tidak mempunyai kesiapan untuk memasukinya.


11/25

Sebagai bangsa kita tidak mungkin menutup diri dari pergaulan dengan bangsa asing.

+eterbukaan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada eraglobalisasi ini tidak

mungkin kita abaikan begitu saja. Proses akulturasi budaya sebagai akibat !rekuensi hubungan

antar bangsa yang semakin intensi! merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindarkan lagi.

Akibatnya nilai-nilai sosial budaya negara lain yang belum tentu sesuai dengan kepribadian

bangsa kita pun akan masuk dan berkembang di dalam masyarakat. leh karena itu diperlukan

sikap yang tepat dalam merespon masuknya arus globalisasi supaya kita tidak sekedar menjadi

obyek dari segala perubahan tersebut tetapi menjadi subyek yang mampu memilih pengaruh

budaya luar dan tata nilai yang berman!aat bagi kemajuan bangsa.

Dalam menghadapi pengaruh globalisasi ada tiga sikap merespons yang dapat dilakukan,

antara lain&

a. Sikap anti modernisasi yaitu& sikap menolak semua pengaruh modernisasi barat atau globalisasi.

Pandangan yang ekstrim ini menganggap kebudayaan barat semua negati!.

b. Sikap menerima semua pengaruh barat dan menjadikan kebudayaan barat sebagai akibat atau

asal model.c. Sikap selekti! artinya& tidak menolak atau menerima kebudayaan barat begitu saja, akan tetapi

disesuaikan dengan dasar norma-norma dan kepribadian suatu bangsa.

Berdasarkan beberapa alternati! sikap dalam menghadapi pengaruh globalisasi tersebut

di atas, bangsa %ndonesia menentukan sikap untuk selekti! terhadap segala kemajuan yang

datang. Artinya kita tidak mungkin menutup diri dari segala perubahan tetapi kita harus tetap

waspada bahkan menolak terhadap pengaruh negati! dari perubahan tersebut. Dengan demikian

kita akan menerima segala pengaruh yang bersi!at positi! demi kemajuan bangsa dan

kesejahteraan rakyat, tetapi menolak tegas segala pengaruh yang akan membawa akibat

kesensaraan rakyat dan hilangnya kepribadian atau jati diri kita sebagai bangsa. Adapun dasar

atau ukuran nilai-nilai tersebut sesuai dengan kepribadian kita tentu saja adalah ideologinasional yaitu Pancasila.

Gambar+. Gar"da mam*" #erbag #iggi

7adi adanya kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu

negara termasuk %ndonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positi! dan


12/25

pengaruh negati!. Dampak-dampak pengaruh globalisasi tersebut kita kembalikan kepada diri

kita sendiri sebagai generasi muda %ndonesia agar tetap menjaga etika dan budaya, agar kita tidak

terkena dampak negati! dari globalisasi.

A. Pancasila seba(ai dasar !e(ara

Pengertian pansila sebagai dasar negara di peroleh dari alinea ke-8 //D 9:8;dan

sebagaimana tertuang dalam memorandum DP0-)0 : 7uni 9: P0>9:?@ yang

menegaskan kedudukan pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau tertib hukum

di %ndonesia.

%nilah si!at dasar pancasila yang pertama dan utama, yakni sebagai dasar negara 0%.

pAancasila yang terkandung dalam alinea ke-8 pembukaan //D 9:8; tersebut di tetapkan

sebagai dasar nagara pada tanggal 9@ Agustus 9:8; oleh PP+% yang dapat dianggap sebagai

penjelmaan kehendak seluruh rakyat %ndonesia yang merdeka.

Dengan syarat utama sebuah bangsa menurut #rnest 0enan&kehendak untuk bersatu dan

memmahami pancasila dari sejarahnya dapat diketahui bahwa pancasila merupakan sebuah

kompromi dan konsensus nasional karena memuat nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh semua

golongan dan lapisan masyarakat %ndonesia. Namun pada kenyataannya pancasila sebagai dasar

ideologi negara menjadi teraabaikan dan kurang bermakna dalam kehidupan bermasyarakat ,

berbangsa dan bernegara.Selama enamp pulih tahun perjalanan bangsa, pancasila telah mengalami berbagai ujian

dan dinamika sejarah sestem politik, sejak jaman demokrasi parlementer, era demojrasi

terpimpin, era demokrasi pancasila, hingga demokrsi multipartaidi era re!ormasi saat ini. Di

setiap jaman pancasila melewati alur dialektika peradaban yang menguji ketangguhannya sebagi

dasar !iloso!is jh mbangsa %ndonesiayang terus berkembang dan dan tak pernah berhenti di satu

titik terminal sejarah.

engenai hal itu, pantaslah di ingat pendapat Pro!. Dr. Supomo& 3 jika kita hendak

mendirikan negara indonesia, maka negara kita harus mendasar atas aliran pikiran negara

'staatside( integralistik ...4Negara tidak mempersatukan diri dengan golongan yang terbesar

dalam masyarakat, juga tidak mempersatukan diri dengan golongan yang paling kuat, melainkan

mengatasi segala golongan dan segala perorangan, mempersatukan diri dengan segala lapisan

rakyatnya...4

Aktualisasi Pancasila dapat dibedakan atas dua macam yaitu aktualisasi obyekti! dan

subyekti!. Akualisasi Pancasila obyekti! yaitu aktualisasi Pancasila dalam berbagai bidang


13/25

kehidupan kenegaraan yang meliputi kelembagaan negara antara lain legislatie, eksekuti!

maupun yudikati!. Selain itu juga meliputi bidang-bidang aktualisasi lainnya seperti politik,

ekonomi, hukum terutama dalam penjabaran ke dalam undang-undang, )B*N, pertahanan

keamanan, pendidikan maupun bidang kenegaraan lannya. Adapun aktualisasi Pancasila

Subyekti! adalah aktualisasi Pancasila pada setiap indiidu terutama dalam aspek moral dalam

kaitannya dengan hidup negara dan masyarakat. Aktualisasi yang subjekti! tersebut tidak

terkecuali baik warga negara biasa, aparat penyelenggara negara, penguasa negara, terutama

kalangan elit politik dalam kegiatan politik perlu mawas diri agar memiliki moral +etuhanan dan

+emanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila.

Para !ounding !ather kita dengan cerdas dan jitu telah merumuskan !ormula alat perekat

yang sangat ampuh bagi negara bangsa yang spektrum kebhinekaannya teramat lebar 'mult!i-

!acet natio state( seperti %ndonesia. Alat perekat tersebut tiada lain daripada Pancasila yang

ber!ungsi pula sebagai ideologi, dasar negara serta jatidiri bangsa. Sampai kiniPancasila diyakinisebagai yang terbaik dari sekian alternati! yang ada,merupakan ramuan yang tepat dan mujarab

dalam mempersatukan bangsa, sehinggaPro!. Dr. Sya!ii aari! menyebutnya sebagai

3%ndonesiaasterpiece4 '+arya Agung Bangsa %ndonesia(. Namun demikian Pancasila tidak

akan dapat memberiman!aat apapun manakala keberadannya hanya bersi!at sebagai konsep atau

so!tware belaka.

/ntuk dapat ber!ungsi penuh sebagai perekat bangsa. Pancasila harus diimplementasikan

dalam segala tingkat kehidupan, mulai dari kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara 'Pancasila(, dan dalam segala aspek meliputi politik, ekonomi, sosial budaya, dan

hukum sebagai berikut &

'. 'idan( Politik

"andasan aksiologis 'sumber nilai( system politik %ndonesia adalah dalam pembukaan

//D 9:8; alenia % 3C.. maka disusunlah +emerdekaan +ebangsaan%ndonesia itu dalam suatu

/ndang-undang dasar Negara %ndonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara

0epublik %ndonesia yang Berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada +etuhanan $ang aha

#sa, +emasusiaan yang adil dan beradab, Persatuan %ndonesia dan kerakyatan yang dipimpin

oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan > perwakilan, serta dengan mewujudkan

suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia4. Sehingga system politik %ndonesia adalahDemokrasi pancasila.

)lobalisasi merupakan sekutu masyarakat dan bukan lawan seperti terkesan selama ini.

2etapi perlu diingat pula bahwa setiap agenda politik %ndonesia di era global harus sejalan

dengan apa yang menjadi aspirasi dan kepentingan rakyat%ndonesia. Selama ini, sedang gencar-

gencarnya Negara maju dalam melakukan politik luar negeriny yang selalu menginterensi


14/25

Negara lain dengan tujuan tertentu. isalnya, menyangkut ekspolitasi sumber daya alam di

reeport, pertambangan Blok1epu, dan tempat-tempat yang melalui agenda politiknya.

Selain itu, terjadi interensi politik berkaitan dengan isu demokrasi, hak asasi manusia,

terorisme, lingkungan hidup yang justru merugikan negara kuat. leh karena itu, sebagai

pengamalan dari Pancasila %ndonesia perlu memosisikan diri dalam mengambil sikap politik

yang berorientasi pada kepentingan nasionalnya, bukan pada kepentingan Negara lain.

Dimana demokrasi pancasila itu merupakan system pemerintahan dari rakyat dalam arti

rakyat adalah awal mula kekuasaan Negara sehingga rakyat harus ikut serta dalam pemerintahan

untuk mewujudkan suatu cita-cita. rganisasi sosial politik adalah wadah pemimpin-pemimpin

bangsa dalam bidangnya masing-masing sesuai dengan keahliannya, peran dan tanggung

jawabnya. Sehingga segala unsur-unsur dalam organisasi sosial politik seperti para pegawai

0epublik %ndonesia harus mengikuti pedoman pengamalan Pancasial agar berkepribadian

Pancasila karena mereka selain warga negara %ndonesia, juga sebagai abdi masyarakat, dengan begitu maka segala kendala akan mudah dihadapi dan tujuan serta cita-cita hidup

bangsa%ndonesia akan terwujud.

Sejak 0epublik %ndonesia berdiri, masalah korupsi, kolusi, dan nepotisme selalu muncul

ke permukaan. Bermacam-macam usaha dan program telah dilakukan oleh setiap pemerintahan

yang berkuasa dalam memberantas korupsi tetapi secara umum hukuman bagi mereka tidak

sebanding dengan kesalahannya, sehingga gagal untuk membuat mereka kapok atau gentar.

engapa tidak diterapkan, misalnya hukuman mati atau penjara 9;E tahun bagi yang terbukti.

Para elit politik dan golongan atas seharusnya konsisten memegang dan mengaplikasikan

nilai-nilai Pancasila dalam setiap tindakan. Dalam era globalisasi saat ini , pemerintah tidak

punya banyak pilihan. +arena globalisasi adalah sebuah kepastian sejarah, maka pemerintah

perlu bersikap. 42ake it or Die4 atau lebih dikenal dengan istilah 42he Death o! )oernment4.

+alau kedepan pemerintah masih ingin bertahan hidup dan berperan dalam paradigma baru ini

maka orientasi birokrasi pemerintahan seharusnya segera diubah menjadi public serices

management.

C. 'idan( konomi

Seiring dengan kemajuan teknologi %n!ormasi yang menghadirkan kemudahan dalam

melakukan akses in!ormasi, akti!itas perekonomian berkembang pesat melampaui batas Negara.+emajuan tersebut telah mendorong globalisasi ekonomi yang membentuk pasar bebas.

0egionalisme dan aliansi ekonomi berkembang pesat dengan adanya aliansi-aliansi ekonomi

seperti Asia-Pasi!ic #conomic 1ooperation ' AP#1 (, AS#AN ree 2rade Agreement ' A2A (,

North American ree 2rade Agreement ' NA2A (, dan #uropean /nion ' #/(. Pemberlakuan

pasar bebas dan perdagangan bebas menciptakan iklim kompetisi yang ketat, mendorong setiap

negara mendorong mengembangkan produk-produk unggulan yang kompetiti!.


15/25

#konomi menurut pancasila adalah berdasarkan asas kebersamaan, kekeluargaan artinya

walaupun terjadi persaingan namun tetap dalam kerangka tujuan bersama sehingga tidak terjadi

persaingan bebas yang mematikan. Dengan demikian pelaku ekonomi di %ndonesia dalam

menjalankan usahanya tidak melakukan persaingan bebas, meskipun sebagian dari mereka akan

mendapat keuntungan yang lebih besar dan menjanjikan. *al ini dilakukan karena pengamalan

dalam bidang ekonomi harus berdasarkan kekeluargaan. 7adi interaksi antar pelaku ekonomi

sama-sama menguntungkan dan tidak saling menjatuhkan.

Pilar Sistem #konomi Pancasila yang meliputi &

ekonomika etik dan ekonomika humanistik

nasionalisme ekonomi F demokrasi ekonomi

ekonomi berkeadilan sosial.

Namun pada kenyataannya, sejak pertengahan 9::? krisis ekonomi yang menimpa

%ndonesia masih terasa hingga hari ini. Di tingkat Asia, %ndonesia yang oleh sebuah studi dari2he 6orld Bank '9::G( disebut sebagai bagian dari Asia miracle economics, the unbelieeble

progress o! deelopment, ternyata perekonomiannya tidak lebih dari sekedar economic bubble,

yang mudah sirna begitu diterpa badai krisis '6orld Bank, 9::G(.

Seorang pengamat #konomi %ndonesia, Pro!. "aurence A. anullang, mengatakan bahwa

selama bertahun-tahun berbagai resep telah dibuat untuk menyembuhkan penyakit utang

%nternasional, tetapi hampir disepakati bahwa langkah pengobatan yang diterapkan pada krisis

utang telah gagal. akta yang menyedihkan adalah %ndonesia sudah mencapai tingkat

ketergantungan 'kecanduan( yang sangat tinggi terhadap utang luar negeri. Sampai sejauh ini

belum ada resep yang manjur untuk bisa keluar dari belitan utang. Penyebabnya adalah berbagai

hambatan yang melekat pada praktik yang dijalankan dalam sistem pinjaman internasional,

tepatnya negara-negara donor 'Bogdanowic5-Bindert, 9::G(.

+eputusan pemerintah yang terkesan tergesa-gesa dalam mengambil kebijakan untuk

segera memasuki industrialisasi dengan meninggalkan agraris, telah menciptakan masalah baru

bagi national economic deelopment. Bahkan menurut sebagian pakar langkah rde baru dinilai

sebagai langkah spekulati! seperti mengundi nasib, pasalnya, masyarakat %ndonesia yang sejak

dahulu berbasis agraris Sebagai konsekuensinya, hasil yang didapat, setelah GE tahun dicekoki

ideologi Hekonomisme itu justru kualitas hidup masyarakat %ndonesia semakin merosot tajam'dekadensia(.

7ika hingga saat ini kualitas perekonomian belum menampakkan perubahan yang

signi!ikan, tidak menutup kemungkinan, akan mendapat pukulan mahadasyat dari arus

globalisasi. +ekhawatiran ini muncul, karena pemerintah dalam proses pemberdayaan

masyarakat lemah masih parsial dan cenderung dualisme, antara kemanjaan 'ketergantungan(

pemerintah kepada %, sementara keterbatasan akomodasi bentuk perekonomian masyarakat


16/25

yang tersebar 'diersity o! economy style( di seluruh pelosok negeri tidak tersentuh. *al ini juga

terlihat jelas pada kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak proporsional, tidak mencerminkan

model perekonomian yang telah dibangun oleh para ounding ather terdahulu. *al ini dapat

dilihat pada beberapa kasus, misalnya, pencabutan subsidi di tengah masyarakat yang sedang

sulit mencari sesuap nasi, mengelabuhi masyarakat dengan raskin 'beras untuk rakyat miskin(,

atau jaring pengaman sosial '7PS( lain yang selalu salah alamat.

). 'idan( Sosial 'udaya

Perkembangan dunia yang tanpa batas dapat menimbukan dampak positi! maupun

dampak negati. Dari setiap dampak yang ditimbulkan, dalam bidang sosial budaya tampak

nyata berpengaruh dalam setiap aktiitas kehidupan masyarakat %ndonesia. *al ini dapat

ditunjukan adanya perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin modern dan konsumti!, bahkan menggeser nilai-nilai lokal yang selama ini diprtahankan. Sikap yang harus ditunjukkan

oleh masyarakat %ndonesia sebagai pengamalan dari Pancasila dalam menghadapi nilai-nilai

globalisasi, terutama dalam kehidupan sosial budaya.

Berikut sikap pengamalan dari pancasila dalam menghadapi kehidupan sosial saat ini,

yaitu &

9( )aya hidup masyarakat harus diselaraskan dengan nilai, norma, estetika, terutama yang

berkaitan dengan mode pakaian, pergaulan dan kebiasaan hidup, serta adat istiadat. Sikap yang

harus ditunjukkan terhadap pengaruh tersebut , adalah dengan adanya himbauan, pendidikan,

bahkan aturan yang tegas terhadap !enomena tersebut dalam menjaga nilai-nilai yang selama ini

dijaga oleh bangsa %ndonesia. 1ara e!ekti! dalam menangkalnya adalah dengan melalui

pendidikan !ormal maupun non!ormal, baik disekolah, pendidikan keagamaan dan acara-acara

lain yang memberikan perhatian terhadap etika dan moral bangsa %ndonesia.

I( Sikap indiidualisme yang memengaruhi budaya masyarakat %ndonesia yang biasa bergotong-

royong dan kekeluargaan. *al tersebut perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial masyarakat

%ndonesia.

G( pengaruh sikap materialistis dan sekularisme, yaitu sikap yang lebih mementingkan nilai materi

daripada yang lainnya sehingga dapat merusak sendi-sendi kehidupan yang menjunjung keadilandan moralitas. Selain itu, sekularisme perlu juga diwaspadai karena %ndonesia sebagai negara

yang menjunjung tinggi nilai-nilai +etuhanan.

Perubahan sosial berikutnya bahwa pluralitas tidak ter!ocus hanya pada aspek SA0A,

tetapi dimasa yang akan datang kemajemukan masyarakt %ndonesia yang sangat heterogen

ditandai dengan adanya sinergi dari peran, !ungsi dan pro!esionalisme indiidu atau kelompok.


17/25

Sehingga kontribusi pro!esi indiidu>kelompok itulah yang akan mendapat tempat dimanapun

mereka berprestasi.

%ni menunjukan bahwa !ilter Pancasila tidak berperan optimal, itu terjadi karena

pengamalan Pancasila tidak sepenuhnya dilakukan oleh bangsa %ndonesia. leh karena itu harus

ada tindakan lanjut agar budaya bangsa %ndonesia sesuai dengan Pancasila. Pembudayaan

Pancasila tidak hanya pada kulit luar budaya misalnya hanya pada tingkat propaganda,

pengenalan serta pemasyarakatan akan tetapi sampai pada tingkat kemampuan mental kejiwaan

manusia yaitu sampai pada tingkat akal, rasa dan kehendak manusia.

. 'idan( *ukum

Pancasila bukan mendadak terlahir pada saat Proklamasi +emerdekaan 9? Agustus 9:8;,

tetapi melalui proses panjang sejalan dengan panjangnya perjalanan sejarah bangsa %ndonesia.

Pancasila terlahir dalam nuansa perjuangan dengan melihat pengalaman dan gagasan-gagasan

bangsa lain, tetapi tetap berakar pada kepribadian dan gagasan-gagasan bangsa %ndonesia sendiri.leh sebab itu, Pancasila bisa diterima sebagai dasar negara %ndonesia merdeka. Sejarah telah

mencatat, kendati bangsa %ndonesia pernah memiliki tiga kali pergantian //D,tetapi rumusan

Pancasila tetap berlaku didalamnya.

+ini, yang terpenting adalah bagaimana rakyat, terutama kalangan elite nasional,

melaksanakan Pancasila dalam segala sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. 7angan lagi

menjadikan Pancasila sekadar rangkaian kata-kata indah tanpa makna. 7ika begitu, maka

Pancasila tak lebih dari rumusan beku yang tercantum dalam Pembukaan //D 8;. Pancasila

akan kehilangan makna bila para elite tidak mau bersikap atau bertindak sesuai dengan nilai-nilai

Pancasila. Bila Pancasila tidak tersentuh dengan kehidupan nyata, Pancasila tidak akan bergema.

aka, lambat-laun pengertian dan kesetiaan rakyat terhadap Pancasila akan kabur dan secara

perlahan-lahan menghilang.

Di depan Sidang /mum PBB, GE September 9:


18/25

I( DemokrasiJbukan penindasan.

G( DialogJbukan kon!rontasi.

8( +erjasamaJbukan eksploitasi.

;( +eadilanJbukan standar ganda.

Namun saat ini betapa rapuhnya sistem dan penegakkan hukum 'law en!orcement( di

negeri ini dan karena itu merupakan salah satu kendala utama yang menghambat kemajuan

bangsa, sistem hukum yang masih banyak mengacu pada sistem hukum kolonial, penegakkan

hukum yang masih terkesan tebang pilih, belum konsisten merupakan mega pekerjaan rumah

serta jalan panjang yang harus ditempuh dalam bidang hukum, +epercayaan masyarakat

terhadap supremasi hukum, termasuk lembaga-lembaga penegak hukum, kian terpuruk .

contohnya setelah putusan +asasi Akbar 2anjung, sebagian besar masyarakat menganggap

putusan ahkamah Agung itu mengusik keadilan masyarakat sehingga menimbulkan rasa

kekecewaan yang sangat besar. Akibatnya, kini ada kecenderungan munculnya sinismemasyarakat terhadap setiap gagasan dan upaya pembaharuan hukum yang dimunculkan oleh

negara maupun ciil society.

Sesungguhnya, Pancasila bukan hanya sekadar !ondasi nasional negara %ndonesia, tetapi

berlaku uniersal bagi semua komunitas dunia internasional. +elima sila dalam Pancasila telah

memberikan arah bagi setiap perjalanan bangsa-bangsa di dunia dengan nilai-nilai yang berlaku

uniersal. 2anpa membedakan ras, warna kulit, atau agama, setiap negara selaku warga dunia

dapat menjalankan Pancasila dengan teramat mudah. 7ika demikian, maka cita-cita dunia

mencapai keadaan aman, damai, dan sejahtera, bukan lagi sebagai sebuah keniscayaan, tetapi

sebuah kenyataan. +arena cita-cita Pancasila sangat sesuai dengan dambaan dan cita-cita

masyarakat dunia

'A' %%%

P!+$+P

A. +esimpulan

engaktualisasikan Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

benegara adalah suatu keniscayaan, agar Pancasila tetap selalu relean dalam !ungsinya

memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam


19/25

kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar loyalitas warga masyarakat dan warganegara terhadap

Pancasila tetap tinggi. Di lain pihak, apatisme dan resistensi terhadap Pancasila bisa

diminimalisir.

Substansi dari adanya dinamika dalam aktualisasi nilai Pancasila dalam kehidupan praksis

adalah selalu terjadinya perubahan dan pembaharuan dalam mentrans!ormasikan nilai Pancasila

ke dalam norma dan praktik hidup dengan menjaga konsistensi, releansi, dan

kontekstualisasinya. Sedangkan perubahan dan pembaharuan yang berkesinambunga terjadi

apabila ada dinamika internal 'sel!-renewal( dan penyerapan terhadap nilai-nilai asing yang

relean untuk pengembangan dan penggayaan ideologi Pancasila.uara dari semua upaya

perubahan dan pembaharuan dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila adalah terjaganya

akseptabilitas dan kredibilitas Pancasila oleh warganegara dan warga masyarakat %ndonesia.

Aktualisasi Pancasila dapat dibedakan atas dua macam yaitu aktualisasiobyekti! dan subyekti!. Akualisasi Pancasila obyekti! yaitu aktualisasi Pancasila

dalam berbagai bidang kehidupan kenegaraan yang meliputi kelembagaan negara

antara lain legislatie, eksekuti! maupun yudikati!. Selain itu juga meliputi bidang-

bidang aktualisasi lainnya seperti politik, ekonomi, hukum terutama dalam

penjabaran ke dalam undang-undang, )B*N, pertahanan keamanan, pendidikan

maupun bidang kenegaraan lannya. Adapun aktualisasi Pancasila Subyekti! adalah

aktualisasi Pancasila pada setiap indiidu terutama dalam aspek moral dalam

kaitannya dengan hidup negara dan masyarakat. Aktualisasi yang subjekti! tersebut

tidak terkecuali baik warga negara biasa, aparat penyelenggara negara, penguasa

negara, terutama kalangan elit politik dalam kegiatan politik perlu mawas diri agar

memiliki moral +etuhanan dan +emanusiaan sebagaimana terkandung dalam

Pancasila.

Para !ounding !ather kita dengan cerdas dan jitu telah merumuskan !ormula

alat perekat yang sangat ampuh bagi negara bangsa yang spektrum

kebhinekaannya teramat lebar 'mult!i-!acet natio state( seperti %ndonesia. Alat

perekat tersebut tiada lain daripada Pancasila yang ber!ungsi pula sebagai ideologi,

dasar negara serta jatidiri bangsa. Sampai kiniPancasila diyakini sebagai yang

terbaik dari sekian alternati! yang ada,merupakan ramuan yang tepat dan mujarab

dalam mempersatukan bangsa, sehinggaPro!. Dr. Sya!ii aari! menyebutnyasebagai 3%ndonesia asterpiece4 '+arya Agung Bangsa %ndonesia(. Namun

demikian Pancasila tidak akan dapat memberiman!aat apapun manakala

keberadannya hanya bersi!at sebagai konsep atau so!tware belaka.

/ntuk dapat ber!ungsi penuh sebagai perekat bangsa. Pancasila harus

diimplementasikan dalam segala tingkat kehidupan, mulai dari kehidupan pribadi,


20/25

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 'Pancasila(, dan dalam segala aspek

meliputi politik, ekonomi, sosial budaya, dan hukum sebagai berikut &

I.9.B%DAN) P"%2%+

"andasan aksiologis 'sumber nilai( system politik %ndonesia adalah dalam

pembukaan //D 9:8; alenia % 3C.. maka disusunlah +emerdekaan +ebangsaan

%ndonesia itu dalam suatu /ndang-undang dasar Negara %ndonesia, yang terbentuk

dalam suatu susunan Negara 0epublik %ndonesia yang Berkedaulatan rakyat

dengan berdasar kepada +etuhanan $ang aha #sa, +emasusiaan yang adil dan

beradab, Persatuan %ndonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan > perwakilan, serta dengan mewujudkan

suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia4. Sehingga system politik

%ndonesia adalah Demokrasi pancasila.

)lobalisasi merupakan sekutu masyarakat dan bukan lawan seperti terkesanselama ini. 2etapi perlu diingat pula bahwa setiap agenda politik %ndonesia di era

global harus sejalan dengan apa yang menjadi aspirasi dan kepentingan rakyat

%ndonesia. Selama ini, sedang gencar-gencarnya Negara maju dalam melakukan

politik luar negeriny yang selalu menginterensi Negara lain dengan tujuan

tertentu. isalnya, menyangkut ekspolitasi sumber daya alam di reeport,

pertambangan Blok 1epu, dan tempat-tempat yang melalui agenda politiknya.

Selain itu, terjadi interensi politik berkaitan dengan isu demokrasi, hak

asasi manusia, terorisme, lingkungan hidup yang justru merugikan negara kuat.

leh karena itu, sebagai pengamalan dari Pancasila %ndonesia perlu memosisikan

diri dalam mengambil sikap politik yang berorientasi pada kepentingan

nasionalnya, bukan pada kepentingan Negara lain.

Dimana demokrasi pancasila itu merupakan system pemerintahan dari rakyat

dalam arti rakyat adalah awal mula kekuasaan Negara sehingga rakyat harus ikut

serta dalam pemerintahan untuk mewujudkan suatu cita-cita. rganisasi sosial

politik adalah wadah pemimpin-pemimpin bangsa dalam bidangnya masing-

masing sesuai dengan keahliannya, peran dan tanggung jawabnya. Sehingga segala

unsur-unsur dalam organisasi sosial politik seperti para pegawai 0epublik

%ndonesia harus mengikuti pedoman pengamalan Pancasial agar berkepribadian

Pancasila karena mereka selain warga negara %ndonesia, juga sebagai abdimasyarakat, dengan begitu maka segala kendala akan mudah dihadapi dan tujuan

serta cita-cita hidup bangsa %ndonesia akan terwujud.

Sejak 0epublik %ndonesia berdiri, masalah korupsi, kolusi, dan nepotisme

selalu muncul ke permukaan. Bermacam-macam usaha dan program telah

dilakukan oleh setiap pemerintahan yang berkuasa dalam memberantas korupsi

tetapi secara umum hukuman bagi mereka tidak sebanding dengan kesalahannya,


21/25

sehingga gagal untuk membuat mereka kapok atau gentar. engapa tidak

diterapkan, misalnya hukuman mati atau penjara 9;E tahun bagi yang terbukti.

Para elit politik dan golongan atas seharusnya konsisten memegang dan

mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap tindakan. Dalam era globalisasi

saat ini , pemerintah tidak punya banyak pilihan. +arena globalisasi adalah sebuah

kepastian sejarah, maka pemerintah perlu bersikap. 42ake it or Die4 atau lebih

dikenal dengan istilah 42he Death o! )oernment4. +alau kedepan pemerintah

masih ingin bertahan hidup dan berperan dalam paradigma baru ini maka orientasi

birokrasi pemerintahan seharusnya segera diubah menjadi public serices

management.

I.I.B%DAN) #+N%

Seiring dengan kemajuan teknologi %n!ormasi yang menghadirkan

kemudahan dalam melakukan akses in!ormasi, akti!itas perekonomian berkembang

pesat melampaui batas Negara. +emajuan tersebut telah mendorong globalisasi

ekonomi yang membentuk pasar bebas. 0egionalisme dan aliansi ekonomi berkembang pesat dengan adanya aliansi-aliansi ekonomi seperti Asia-Pasi!ic

#conomic 1ooperation ' AP#1 (, AS#AN ree 2rade Agreement ' A2A (, North

American ree 2rade Agreement ' NA2A (, dan #uropean /nion ' #/(.

Pemberlakuan pasar bebas dan perdagangan bebas menciptakan iklim kompetisi

yang ketat, mendorong setiap negara mendorong mengembangkan produk-produk

unggulan yang kompetiti!.

#konomi menurut pancasila adalah berdasarkan asas kebersamaan,

kekeluargaan artinya walaupun terjadi persaingan namun tetap dalam kerangka

tujuan bersama sehingga tidak terjadi persaingan bebas yang mematikan. Dengan

demikian pelaku ekonomi di %ndonesia dalam menjalankan usahanya tidak

melakukan persaingan bebas, meskipun sebagian dari mereka akan mendapat

keuntungan yang lebih besar dan menjanjikan. *al ini dilakukan karena

pengamalan dalam bidang ekonomi harus berdasarkan kekeluargaan. 7adi interaksi

antar pelaku ekonomi sama-sama menguntungkan dan tidak saling menjatuhkan.

Pilar Sistem #konomi Pancasila yang meliputi &

9. ekonomika etik dan ekonomika humanistik

I. nasionalisme ekonomi F demokrasi ekonomi

G. ekonomi berkeadilan sosial.

Namun pada kenyataannya, sejak pertengahan 9::? krisis ekonomi yang menimpa%ndonesia masih terasa hingga hari ini. Di tingkat Asia, %ndonesia yang oleh sebuah

studi dari 2he 6orld Bank '9::G( disebut sebagai bagian dari Asia miracle

economics, the unbelieeble progress o! deelopment, ternyata perekonomiannya

tidak lebih dari sekedar economic bubble, yang mudah sirna begitu diterpa badai

krisis '6orld Bank, 9::G(.


22/25

Seorang pengamat #konomi %ndonesia, Pro!. "aurence A. anullang,

mengatakan bahwa selama bertahun-tahun berbagai resep telah dibuat untuk

menyembuhkan penyakit utang %nternasional, tetapi hampir disepakati bahwa

langkah pengobatan yang diterapkan pada krisis utang telah gagal. akta yang

menyedihkan adalah %ndonesia sudah mencapai tingkat ketergantungan

'kecanduan( yang sangat tinggi terhadap utang luar negeri. Sampai sejauh ini

belum ada resep yang manjur untuk bisa keluar dari belitan utang. Penyebabnya

adalah berbagai hambatan yang melekat pada praktik yang dijalankan dalam sistem

pinjaman internasional, tepatnya negara-negara donor 'Bogdanowic5-Bindert,

9::G(.

+eputusan pemerintah yang terkesan tergesa-gesa dalam mengambil

kebijakan untuk segera memasuki industrialisasi dengan meninggalkan agraris,

telah menciptakan masalah baru bagi national economic deelopment. Bahkan

menurut sebagian pakar langkah rde baru dinilai sebagai langkah spekulati!

seperti mengundi nasib, pasalnya, masyarakat %ndonesia yang sejak dahulu berbasis agraris Sebagai konsekuensinya, hasil yang didapat, setelah GE tahun

dicekoki ideologi Hekonomisme itu justru kualitas hidup masyarakat %ndonesia

semakin merosot tajam 'dekadensia(.

7ika hingga saat ini kualitas perekonomian belum menampakkan perubahan

yang signi!ikan, tidak menutup kemungkinan, akan mendapat pukulan mahadasyat

dari arus globalisasi. +ekhawatiran ini muncul, karena pemerintah dalam proses

pemberdayaan masyarakat lemah masih parsial dan cenderung dualisme, antara

kemanjaan 'ketergantungan( pemerintah kepada %, sementara keterbatasan

akomodasi bentuk perekonomian masyarakat yang tersebar 'diersity o! economy

style( di seluruh pelosok negeri tidak tersentuh. *al ini juga terlihat jelas pada

kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak proporsional, tidak mencerminkan

model perekonomian yang telah dibangun oleh para ounding ather terdahulu.

*al ini dapat dilihat pada beberapa kasus, misalnya, pencabutan subsidi di tengah

masyarakat yang sedang sulit mencari sesuap nasi, mengelabuhi masyarakat

dengan raskin 'beras untuk rakyat miskin(, atau jaring pengaman sosial '7PS( lain

yang selalu salah alamat.

I.G.B%DAN) SS%A" B/DA$A

Perkembangan dunia yang tanpa batas dapat menimbukan dampak positi! maupun dampak negati. Dari setiap dampak yang ditimbulkan, dalam bidang

sosial budaya tampak nyata berpengaruh dalam setiap aktiitas kehidupan

masyarakat %ndonesia. *al ini dapat ditunjukan adanya perubahan gaya hidup

masyarakat yang semakin modern dan konsumti!, bahkan menggeser nilai-nilai

lokal yang selama ini diprtahankan. Sikap yang harus ditunjukkan oleh masyarakat


23/25

%ndonesia sebagai pengamalan dari Pancasila dalam menghadapi nilai-nilai

globalisasi, terutama dalam kehidupan sosial budaya.

Berikut sikap pengamalan dari pancasila dalam menghadapi kehidupan sosial saat

ini, yaitu &

9. )aya hidup masyarakat harus diselaraskan dengan nilai, norma, estetika,

terutama yang berkaitan dengan mode pakaian, pergaulan dan kebiasaan hidup,

serta adat istiadat. Sikap yang harus ditunjukkan terhadap pengaruh tersebut ,

adalah dengan adanya himbauan, pendidikan, bahkan aturan yang tegas terhadap

!enomena tersebut dalam menjaga nilai-nilai yang selama ini dijaga oleh bangsa

%ndonesia. 1ara e!ekti! dalam menangkalnya adalah dengan melalui pendidikan

!ormal maupun non!ormal, baik disekolah, pendidikan keagamaan dan acara-acara

lain yang memberikan perhatian terhadap etika dan moral bangsa %ndonesia.

I. Sikap indiidualisme yang memengaruhi budaya masyarakat %ndonesia yang

biasa bergotong-royong dan kekeluargaan. *al tersebut perlu diperhatikan dalam

kehidupan sosial masyarakat %ndonesia.G. pengaruh sikap materialistis dan sekularisme, yaitu sikap yang lebih

mementingkan nilai materi daripada yang lainnya sehingga dapat merusak sendi-

sendi kehidupan yang menjunjung keadilan dan moralitas. Selain itu, sekularisme

perlu juga diwaspadai karena %ndonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi

nilai-nilai +etuhanan.

Perubahan sosial berikutnya bahwa pluralitas tidak ter!ocus hanya pada

aspek SA0A, tetapi dimasa yang akan datang kemajemukan masyarakt %ndonesia

yang sangat heterogen ditandai dengan adanya sinergi dari peran, !ungsi dan

pro!esionalisme indiidu atau kelompok. Sehingga kontribusi pro!esi

indiidu>kelompok itulah yang akan mendapat tempat dimanapun mereka

berprestasi.

%ni menunjukan bahwa !ilter Pancasila tidak berperan optimal, itu terjadi

karena pengamalan Pancasila tidak sepenuhnya dilakukan oleh bangsa %ndonesia.

leh karena itu harus ada tindakan lanjut agar budaya bangsa %ndonesia sesuai

dengan Pancasila. Pembudayaan Pancasila tidak hanya pada kulit luar budaya

misalnya hanya pada tingkat propaganda, pengenalan serta pemasyarakatan akan

tetapi sampai pada tingkat kemampuan mental kejiwaan manusia yaitu sampai

pada tingkat akal, rasa dan kehendak manusia.

I.8.B%DAN) */+/Pancasila bukan mendadak terlahir pada saat Proklamasi +emerdekaan 9?

Agustus 9:8;, tetapi melalui proses panjang sejalan dengan panjangnya perjalanan

sejarah bangsa %ndonesia. Pancasila terlahir dalam nuansa perjuangan dengan

melihat pengalaman dan gagasan-gagasan bangsa lain, tetapi tetap berakar pada

kepribadian dan gagasan-gagasan bangsa %ndonesia sendiri. leh sebab itu,

Pancasila bisa diterima sebagai dasar negara %ndonesia merdeka. Sejarah telah


24/25

mencatat, kendati bangsa %ndonesia pernah memiliki tiga kali pergantian

//D,tetapi rumusan Pancasila tetap berlaku didalamnya.

+ini, yang terpenting adalah bagaimana rakyat, terutama kalangan elite

nasional, melaksanakan Pancasila dalam segala sendi kehidupan berbangsa dan

bernegara. 7angan lagi menjadikan Pancasila sekadar rangkaian kata-kata indah

tanpa makna. 7ika begitu, maka Pancasila tak lebih dari rumusan beku yang

tercantum dalam Pembukaan //D 8;. Pancasila akan kehilangan makna bila para

elite tidak mau bersikap atau bertindak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Bila

Pancasila tidak tersentuh dengan kehidupan nyata, Pancasila tidak akan bergema.

aka, lambat-laun pengertian dan kesetiaan rakyat terhadap Pancasila akan kabur

dan secara perlahan-lahan menghilang.

Di depan Sidang /mum PBB, GE September 9:


25/25

kecenderungan munculnya sinisme masyarakat terhadap setiap gagasan dan upaya

pembaharuan hukum yang dimunculkan oleh negara maupun ciil society.

Sesungguhnya, Pancasila bukan hanya sekadar !ondasi nasional negara %ndonesia,

tetapi berlaku uniersal bagi semua komunitas dunia internasional. +elima sila

dalam Pancasila telah memberikan arah bagi setiap perjalanan bangsa-bangsa didunia dengan nilai-nilai yang berlaku uniersal. 2anpa membedakan ras, warna

kulit, atau agama, setiap negara selaku warga dunia dapat menjalankan Pancasila

dengan teramat mudah. 7ika demikian, maka cita-cita dunia mencapai keadaan

aman, damai, dan sejahtera, bukan lagi sebagai sebuah keniscayaan, tetapi sebuah

kenyataan. +arena cita-cita Pancasila sangat sesuai dengan dambaan dan cita-cita

masyarakat dunia

Aktualisasi Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara Di Era

Documents

Transcript of Aktualisasi Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara Di Era