Aktualisasi Diri Edit

60
LAPORAN PENDAHULUAN AKTUALISASI DIRI A. Pengertian Apabila seseorang mengalami gangguan konsep diri maka orang tersebut tidak akan mampu melakukan aktualisasi diri sehingga Individu tersebut mengalami gangguan aktualisasi diri karena kebutuhan dari dalam dirinya belum terpenuhi sehingga untuk mengembangkan potensi dari individu tersebut tidak akan terjadi. Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain termasuk persepsi individu akan sifat dan kemampuanya berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek tujuan serta keinginan (Stuart dan Sundeen, 1991). Menurut Stuart dan Sundeen (1998), ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri. Faktor tersebut terdiri dari: a. Teori perkembangan Konsep diri berkembang secara bertahap sejak lahir seperti mulai mengenal diri yang terpisah dari lingkungan dan berkembangan melalui kebiasaan eksplorasi atau pengenalan tubuh, nama panggilan, pengalaman budaya dan hubungan interpersonal dan kemampuan pada area tertentu yang dinilai oleh

description

aktualisasi diri

Transcript of Aktualisasi Diri Edit

Page 1: Aktualisasi Diri Edit

LAPORAN PENDAHULUAN AKTUALISASI DIRI

A. Pengertian

Apabila seseorang mengalami gangguan konsep diri maka orang tersebut

tidak akan mampu melakukan aktualisasi diri sehingga Individu tersebut

mengalami gangguan aktualisasi diri karena kebutuhan dari dalam dirinya belum

terpenuhi sehingga untuk mengembangkan potensi dari individu tersebut tidak

akan terjadi. Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian

yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam

berhubungan dengan orang lain termasuk persepsi individu akan sifat dan

kemampuanya berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya, nilai-nilai

yang berkaitan dengan pengalaman dan objek tujuan serta keinginan (Stuart dan

Sundeen, 1991).

Menurut Stuart dan Sundeen (1998), ada beberapa faktor-faktor yang

mempengaruhi konsep diri. Faktor tersebut terdiri dari:

a. Teori perkembangan

Konsep diri berkembang secara bertahap sejak lahir seperti mulai

mengenal diri yang terpisah dari lingkungan dan berkembangan melalui

kebiasaan eksplorasi atau pengenalan tubuh, nama panggilan, pengalaman

budaya dan hubungan interpersonal dan kemampuan pada area tertentu

yang dinilai oleh diri sendiri atau masyarakat serta aktualisasi diri dengan

merealisasi potensi yang nyata.

b. Significant other (orang yang terpenting atau orang yang terdekat)

Konsep diri dipelajari melalui kontak dan pengalaman dengan orang

lain, belajar diri sendiri melalui cermin orang lain yaitu dengan cara

pandangan diri merupakan interpretasi diri pandangan orang lain terhadap

diri, remaja dipengaruhi oleh orang lain yang dekat dengannya dan

pengaruh orang terdekat atau orang penting sepanjang siklus kehidupan.

Remaja seringkali membangun interaksi sesama teman sebayanya secara

khas yaitu dengan cara berkumpul untuk melakukan aktifitas bersama

dengan membentuk kelompok. Ketika remaja mengalami masalah kulit

(jerawat) mereka seringkali merasa kurang percaya diri ketika berhadapan

Page 2: Aktualisasi Diri Edit

dengan temannya. Banyaknya informasi serta interaksi yang dilakukan

oleh remaja dengan temannya, maka akan mengakibatkan remaja tersebut

tidak merasa tersingkirkan dari lingkungannya. Interaksi yang terjadi

antara remaja dengan lingkungannya mempuyai kualitas yang berbeda-

beda. Suatu interaksi dikatakan berkualitas, jika mampu memberikan

kesempatan kepada individu untuk mengembangkan diri dengan segala

kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.

c. Self Perception (persepsi diri sendiri)

Persepsi individu terhadap diri sendiri, serta pengalamannya mengenai

masalah fisik (jerawat) yang mereka alami, antara lain:

1) Life Style (gaya hidup)

Gaya hidup yang dimiliki oleh kebanyakan dari indivisu sekarang

lebih cenderung pada gaya hidup yang serba instan dan modern

2) Tipe kepribadian

Kepribadian merupakan segala bentuk pola pikiran, emosi dan

perilaku yang berbeda serta mempunyai karakteristik yang

menentukan gaya personal individu dan mempengaruhi interaksinya

dengan lingkungan (Farozin, 2004). Orang dengan kepribadian tipe

A (introvert) lebih mudah mengalami gangguan akibat adanya stress

dari pada orang dengan kepribadian tipe B (ekstrovert). Ciri-ciri

orang dengan kepribadian tipe A (introvert) yaitu tidak sabar,

kompetitif, ambisius, ingin serba sempurna, mudah gelisah, mudah

bermusuhan dan mudah tersinggung, sedangkan orang dengan

kepribadian tipe B (ekstrovert) mempunyai ciri-ciri yang berlawanan

dengan orang berkepribadian tipe A (introvert).

3) Bentuk Anatomi Tubuh

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari

lingkungan hidup manusia. Kulit dapat dengan mudah dilihat dan diraba

dan menjamin kelangsungan hidup. Kulit dapat menyokong penampilan

dan kepribadian seseorang. Dengan demikian, kulit pada manusia

mempunyai peranan yang sangat penting. Selain fungsi utama yang

menjamin kelangsungan hidup. Kulit dapat menyokong penampilan dan

kepribadian seseorang. Dengan demikian, kulit pada manusia mempunyai

Page 3: Aktualisasi Diri Edit

peranan yang sangatpenting. Selain fungsi utama yang menjamin

kelangsungan hidup, kulit juga mempunyai fungsi lain yaitu estetik, ras

dan sarana komunikasi non verbal antara individu satu dengan yang lain.

Wuryanano (2007) menguraikan bagaimana membentuk konsep diri

menjadi lebih baik, maka terlebih dahulu Anda harus mengetahui hal-hal

yang mempengaruhi konsep diri . Untuk membentuk konsep diri menjadi

lebih baik lagi, maka lebih dulu Anda harus mengetahui hal apa yang

mempengaruhi konsep diri. Anda harus tahu bahwa konsep diri

dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu:

1. Cita-cita diri

Cita-cita Diri adalah keinginan untuk mencapai sesuatu tujuan

keinginan pribadi, dan itu sangat dipengaruhi oleh lingkungan

sekitar Anda, orang tua, teman ataupun tetangga.

2. Citra Diri

Citra Diri merupakan suatu produk dari pengalaman masa lalu

beserta sukses dan kegagalannya. Citra diri dibangun oleh sebuah

gambaran tentang diri yang menurut keyakinan dianggap benar.

3. Harga Diri

Pengertian Harga Diri (Self Esteem) Stuart dan Sundeen (1991),

mengatakan bahwa harga diri (self esteem) adalah penilaian

individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa

jauh perilaku memenuhi ideal dirinya.

Aktualisasi diri adalah kebutuhan alami dan naluriah yang di miliki

manusia untuk melakukan usaha terbaik yang ia bisa. Maslow (Schneider,K.J,

dkk, 2001 dalam Arinato, 2009,), menyatakan aktualisasi diri adalah proses

menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat dan potensi psikologis

yang unik. Proses Aktualisasi diri akan di bantu serta di hambat oleh

pengalaman dan proses belajar kita dalam masa kanak kanak. Aktualisasi diri

akan berubah sejalan dengan perkembangan hidup dan pengalaman seseorang.

Aktualisasi diri pada akhirnya akan merujuk pada peak

performance danpeak experience. Menurut privette (2001, dalam

Schneider,K.J, dkk, 2001), peak performance adalah kondisi terbaik seseorang,

yaitu ketika pikiran dan tubuh bekerja secara bersamaan.Sedangkan peak

Page 4: Aktualisasi Diri Edit

experience merupakan sebuah momen yang berharga ketika manusia mencapai

kebahagiaan yang sesungguhnya. Jika aktualisasi merupakan prototype dari

kesehatan kepribadian, peak performancedan peak experience merupakan

prototype dari pengalaman yang positif.

1. Karakteristik Aktualisasi Diri

Seseorang yang telah mencapai aktualisasi diri memiliki kepribadian yang

berbeda dengan manusia pada umumnya. Terdapat 11 karakteristik yang

menunjukkan seseorang mencapai aktualisasi diri (Schneider,K.J, dkk, 2001),

diantaranya.

a. Mampu melihat realitas secara lebih efisien

Seseorang akan lebih objektif karena ia akan mampu mengenali

kebohongan, kecurangan, dan kepalsuan yang dilakukan orang lain,

serta mampu menganalisa secara kritis dan logis terhadap fenomena

yang ada. Ia juga akan mendengarkan apa yang seharusnya

didengarkan, bukan mendengar apa yang ingin diinginkan atau ditakuti

orang lain.

b. Penerimaan terhadap diri sendiri dan orang lain apa adanya

Dengan aktualisasi diri seseorang akan memiliki toleransi dan

kesabaran yang tinggi dalam melihat dan menerima kekurangan dan

kelebihan dirinya dan orang lain. Ia juga akan membuka diri terhadap

kritik, saran, atau nasihat yang diberikan orang lain kepada dirinya. 

c. Spontanitas, kesederhaan dan kewajaran

Karakteristik ini menunjukkan tindakan, perilaku, dan gagasan yang

tidak dibuat-buat, spontan, dan wajar. Seseorang juga mampu untuk

bersikap lapang dada terhadap kebiasaan masyarakatnya selama tidak

bertentangan dengan prinsip-prinsipnya. Apabila hal tersebut

bertentangan maka ia akan berani menentang dengan asertif.

d. Terpusat pada persoalan

Dengan aktualisasi diri maka seseorang akan memusatkan seluruh

pikiran, perilaku, dan gagasan pada persoalan-persoalan yang dihadapi

oleh umat manusia, bukan pada persoalan-persoalan yang bersifat

kepentingan diri sendiri.

Page 5: Aktualisasi Diri Edit

e. Membutuhkan kesendirian

Seseorang akan cenderung memisahkan diri atas dasar persepsi tentang

sesuatu yang dianggapnya benar, tidak bergantung pada pikiran orang

lain. Hal tersebut membuat seseorang tenang dan logis dalam

menghadapi masalah. Serta mampu mengambil keputusan tanpa

dipengaruhi oleh orang lain.

f. Otonomi (kemandirian terhadap kebudayaan dan lingkungan)

Dengan karakteristik ini seseorang yang telah mencapai aktualisasi diri

akan melakukan apa saja dan dimana saja tanpa pengaruh  lingkungan.

Ia akan mudah beradaptasi dan mandiri terhadap persoalan yang

datang.

g. Kesegaran dan apresiasi yang berkelanjutan

Dengan aktualisasi diri seseorang akan mempu merasa senang,

mensyukuri, menerima, dan tidak bosan terhadap apa yang dimilikinya

meskipun hal tersebut biasa saja.

h. Kesadaran sosial

Seseorang yang mencapai aktualisasi diri akan timbul kesadaran sosial

untuk bersikap empati, iba, dan ingin membantu orang lain, dan 

bermasyarakat.

i. Hubungan interpersonal

Dengan aktualisasi diri seseorang mampu menjalin hubungan yang

baik dengan orang lain dengan didasari oleh rasa cinta dan kasih

sayang.

j. Demokratis

Orang yang mampu mengaktualisasikan diri memiliki sifat demokratis.

Sifat ini dimanifestasikan dengan perilaku yang tidak membedakan

orang lain dalam bergaul berdasarkan penggolongan, etis, agama, suku,

ras, status sosial ekonomi, partai dan lain-lain.

k. Rasa humor yang bermakna dan etis

Seseorang dengan aktualisasi diri memiliki rasa humor yang

menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan

bukan untuk menghina, merendahkan atau menjelekkan orang lain.

l. Kreativitas

Page 6: Aktualisasi Diri Edit

Kreativitas ini diwujudkan dalam kemampuannya melakukan inovasi-

inovasi yang spontan, asli, tidak dibatasi oleh lingkungan maupun

orang lain.

m. Independensi

Seseorang akan mampu mempertahankan gagasan dan pendiriannya

tanpa terpengaruh oleh berbagai kepentingan lain.

n. Pengalaman Puncak (Peak Experience)

Orang yang mampu mengaktualisasikan diri akan memiliki perasaan

yang menyatu dengan alam. Ia merasa tidak ada batasan antara dirinya

dengan alam semesta. Artinya, orang yang mampu mengaktualisasikan

diri terbebas dari sekat-sekat berupa suku, bahasa, agama, ketakutan,

keraguan, dan sekat-sekat lainnya. Oleh karena itu, ia akan memiliki

sifat yang jujur, ikhlas, bersahaja, tulus hati , dan terbuka.

Karakter-karakter ini merupakan cerminan orang yang berada pada

pencapaian kehidupan yang prima (peakexperience). Konsekuensinya ia akan

merasakan bersyukur pada Tuhan, orang tua, orang lain, alam, dan segala

sesuatu yang menyebabkan keberuntungan tersebut.

2. Faktor Predisposisi

Faktor – faktor yang mempengaruhi gambaran diri, adalah munculnya

stressor yang dapat mengganggu integrasi gambaran diri. Stressor dapat

berupa :

a. Operasi

Mastektomi, amputasi, luka operasi yang semuanya mengubah

gambaran diri. Demikian pula tindakan koreksi seperti operasi

plastik atau protesa.

b. Kegagalan fungsi tubuh

Hemiplegi, buta, tuli dapat mengakibatkan depersonalisasi yaitu

tidak mengakui atau asing terhadap bagian tubuh, sering berkaitan

dengan fungsi syaraf.

c. Waham yang berkaitan dengan bentuk dan fungsi tubuh

Sering terjadi pada klien gangguan jiwa. Klien mempersiapkan

penampilan dan pergerakan tubuh sangat berbeda dengan kenyataan.

Page 7: Aktualisasi Diri Edit

d. Tergantung pada mesin.

Klien intensife care yang memandang immobilisasi sebagai

tantangan, akibatnya sukar mendapatkan informasi umpan balik.

Penggunaan alat – alat intensife care dianggap sebagai gangguan.

e. Perubahan tubuh

Berkaitan dengan tumbuh kembang, dimana seseorang akan

merasakan perubahan pada dirinya seiring dengan bertambahnya

usia. Tidak jarang seseorang menanggapinya dengan respon negatif

dan positif. Ketidakpuasan juga dirasakan seseorang jika didapati

perubahan tubuh yang tidak ideal.

f. Umpan balik interpersonal yang negatif

Adanya tanggapan yang tidak baik berupa celaan, makian sehingga

membuat seseorang menarik diri.

g. Standart sosial budaya

Berkaitan dengan kultur sosial budaya yang berbeda pada setiap

orang dan keterbatasannya serta keterbelakangan dari budaya

tersebut menyebabkan pengaruh pada gambaran diri individu, seperti

adanya perasaan minder.

3. Faktor Presipitasi

a. Trauma

Penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan kejadian yang

mengancam kehidupan.

b. Ketegangan peran

Adalah stress yang berhubungan dengan frustasi yang dialami individu

dalam peran atau posisi yang diharapkan.

1. Transisi peran perkembangan

Perubahan normative yang berkaitan dengan pertumbuhan.

Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan

individu atau keluarga dan norma – norma budaya, nilai – nilai

dan tekanan untuk penyesuaian diri. Setiap perkembangan dapat

menimbulkan ancaman pada identitas. Setiap perkembangan

Page 8: Aktualisasi Diri Edit

harus dilalui individu dengan menjelaskan tugas perkembangan

yang berbeda – beda. Hal ini merupakan stressor bagi konsep diri.

2. Transisi peran situasi

Transisi situasi terjadi sepanjang daur kehidupan, bertambah atau

berkurangnya orang yang penting dalam kehidupan individu

melalui kelahiran atau kematian orang yang berarti. Perubahan

status menyebabkan perubahan peran yang dapat menimbulkan

ketegangan peran yaitu konflik peran, peran tidak jelas atau peran

berlebihan.

3. Transisi peran sehat – sakit

Pergeseran dari keadaaan sehat ke keadaan sakit. Stressor pada

tubuh dapat menyebabkan gangguan gambaran diri dan berakibat

perubahan konsep diri. Perubahan tubuh dapat mempengaruhi

semua komponen konsep diri. Transisi ini mungkin dicetuskan

oleh :

Kehilangan bagian tubuh

Perubahan ukuran, bentuk, penampilan dan fungsi tubuh

Perubahan fisik berhubungan dengan tumbuh kembang

normal

Prosedur medis dan keperawatan.

4. Mekanisme Koping

a. Jangka Pendek

Kegiatan yang memberi dukungan sementara ( kompetisi

olahraga, kontes popularitas )

Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis identitas

( musik keras, pemakaian obat-obatan, kerja keras, nonton TV

terus-menerus )

Kegiatan mengganti identitas sementara ( ikut kelompok sosial,

keagamaan, politik )

Page 9: Aktualisasi Diri Edit

Kegiatan yang mencoba menghilangkan anti identitas sementara (

penyalahgunaan obat )

b. Jangka Panjang

Menutup identitas  dari orang – orang yang berarti, tanpa

mengindahkan hasrat, aspirasi atau potensi diri sendiri.

Terlalu cepat mengadopsi identitas yang disenangi dari orang lain.

Identitas negatif

B. Rentang Respon

Keterangan:

a. Aktualisasi diri: pernyataan diri tentang konsep diri yang positif

dengan latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan diterima.

b. Konsep diri: apabila individu mempunyai pengalaman yang positif

dalam beraktualisasi dir

c. Harga diri rendah: transisi antara respon konsep diri adaptif dengan

konsep diri maladiptif

d. Keracunan identitas: kegagalan aspek individu mengintergrasikan

aspek-aspek identitas masa kanak-kanak ke dalam kematang aspek

psikososial, kepribadian pada masa dewasa yang harmonis.

e. Depersonalisasi: perasaan yang tidak realistik dan asing terhadap diri

sendiri yang berhubungan dengan kecemassan, kepanikan serta tidak

dapat membedakan dirinya dnegan orang lain. ( Keliat , 1998).

C. Penatalaksanaan Medis

Terapi Spesialis

1. Terapi individu : Terapi Penghentian Pikiran (Thought Stopping)

2. Terapi Kelompok : Terapi Suportif

Page 10: Aktualisasi Diri Edit

3. Terapi Keluarga : Terapi Family Psiko Edukasi

4. Terapi Komunitas : Terapi ACT

D. Pengkajian Keperawatan

1. Identitas

Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontrak

dengan klien tentang: nama perawat, nama klien, panggilan perawat,

panggilan klien, tujuan, waktu, tempat pertemuan, topik yang akan

dibicarakan.

Usia dan No. RM Lihat RM

Alamat

Pekerjaan

Mahasiswa menuliskan sumber data / informan

2. Alasan Masuk

Tanyakan kepada klien/keluarga:

Apa yang menyebabkan klien/keluarga datang ke Rumah Sakit saat

ini?

Bagaimaa gambaran gejala tersebut ?

3. Faktor Predisposisi

Tanyakan riwayat timbulnya gejala gangguan jiwa saat ini

Tanyakan penyebab munculnya gejala tersebut.

Apa saja yang sudah dilakukan oleh keluarga mengatasi masalah

ini ?

Bagaimana hasilnya ?

4. Faktor Presipitasi

1) Riwayat Penyakit Masa Lalu

1) Tanyakan kepada klien/keluarga apakah

klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu, bila ya

beri tanda 3 pada kotak ya dan bila tidak beri tanda 3 pada

kotak tidak

2) Apabila pada poin 1 ya, maka tanyakan

bagaimana hasil pengobatan sebelumnya. Apabila dia dapat

beradaptasi di masyarakat tanpa ada gejala-gejala gangguan

Page 11: Aktualisasi Diri Edit

jiwa maka beri tanda 3 pada kotak berhasil. Apabila dia dapat

beradaptasi tapi masih ada gejala-gejala sisa maka beri tanda 3

pada kotak kurang berhasil. Apabila tidak ada kemajuan atau

gejala-gejala bertambah atau menetap maka beri tanda 3 pada

kotak tidak berhasil.

3) Tanyakan apakah klien pernah mengalami

gangguan fisik / penyakit termasuk gangguan pertumbuhan

dan perkembangan

2) Riwayat Psikososial

1) Tanyakan pada klien apakah klien pernah

melakukan dan atau mengalami dan atau menyaksikan

penganiayaan fisik, seksual, penolakan dari lingkungan,

kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal. Beri tanda 3

sesuai dengan penjelasan klien / keluarga apakah klien sebagai

pelaku dan atau korban, dan atau saksi, maka beri tanda 4 pada

kotak pertama. Isi usia saat kejadian pada kotak ke dua. Jika

klien pernah mengalami pelaku dan jelas tentang kejadian yang

dialami klien

2) Tanyakan pengalaman masa lalu lain yang

tidak menyenangkan baik bio, psiko, sosio, kultural, spiritual

seperti (kegagalan, kehilangan / perpisahan / kematian, trauma

selama tumbuh kembang) yang pernah dialami klien pada

masa lalu

3) Bagaimana kesan kepribadian klien ?

3) Riwayat Penyakit Keluarga

1) Tanyakan kepada klien / keluarga apakah

ada anggota keluarga lainnya yang mengalami gangguan jiwa,

jika ada beri tanda 3 pada kotak ya dan jika tidak beri tanda 3

pada kotak tidak. Apabila ada anggota keluarga lain yang

mengalami gangguan jiwa maka tanyakan bagaimana

hubungan klien dengan anggota keluarga terdekat. Tanyakan

apa gejala yang dialami serta riwayat pengobatan dan

Page 12: Aktualisasi Diri Edit

perawatan yang pernah diberikan pada anggota keluarga

tersebut. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data

5. Status Mental

Beri tanda 3 pada kotak sesuai dengan keadaan klien boleh lebih dari satu :

a. Penampilan

Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat / keluarga

Penampilan tidak rapi jika dari ujung rambut sampai ujung

kaki ada yang tidak rapi.

Misalnya : rambut acak-acakan, kancing baju tidak tepat,

resleting tidak dikunci, baju terbalik, baju tidak diganti-

ganti.

Penggunaan pakaian tidak sesuai. Misalnya : pakaian dalam

dipakai di luar baju

Cara berpakaian tidak seperti biasanya jika penggunaan

pakaian tidak tepat (waktu, tempat, identitas,

situasi/kondisi)

Jelaskan hal-hal yang ditampilkan klien dan kondisi lain

yang tidak tercantum

Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data

b. Kesadaran

1) Kuantitatif/penurunan kesadaran

Compos mentis : sadarkan diri

Apatis : individu mulai mengantuk acuh tak

acuh terhadap rangsang yang masuk, diperlukan

rangsang yang kuat untuk menarik perhatian

Somnolensia : jelas sudah mengantuk, diperlukan

rangsang yang kuat lagi untuk menarik perhatian

Sopor : ingatan, orientasi dan

pertimbangan sudah hilang

Subkoma dan koma : tidak ada respon terhadap

rangsang yang keras

2) Kualitatif

Page 13: Aktualisasi Diri Edit

Tidak berubah : Mampu mengadakan hubungan dan

pembatasan dengan lingkungannya dan dirinya

(sesuai dengan kenyataan)

Berubah : Tidak mampu mengadakan

hubungan dan pembatasan dengan lingkungannya dan

dirinya pada taraf tidak sesuai dengan kenyataan

Gangguan tidur : Dapat berupa insomnia,

somnambulisme, nightmare, narkolepsi

Meninggi : Keadaan dengan respon yang

meninggi terhadap rangsang seperti suara terasa lebih

keras, warna terlihat lebih tenang, dll.

Hipnosa : Kesadaran yang sengaja diubah

menurun menyempit

Disosiasi : Tingkah laku / kejadian yang

memisahkan dirinya secra psikologik dengan

kesadarannya contoh : trans, fugue dll

3) Orientasi waktu, tempat dan orang jelas

1) Jelaskan data objektif dan subjektif terkait

hal-hal diatas

2) Masalah keperawatan sesuai dengan data

4) Aktivitas Motorik

1) Data ini didapatkan melalui hasil observasi

perawat / keluarga.

Kelambatan:

Hipokinesa, hipoaktifitas : gerakan atau

aktivitas yang berkurang

Sub stupor katatonik : reaksi terhadap

lingkungan sangat berkurang gerakan dan

aktivitas menjadi lambat

Katalepsi : mempertahankan secara kaku

posisi badan tertentu juga bila hendak diubah

orang lain

Page 14: Aktualisasi Diri Edit

Flexibilitas serea : mempertahankan posisi

yang dibuat orang lain

Peningkatan:

Hiperkinesa, hiperaktivitas : gerakan atau

aktivitas yang berlebihan

Gaduh gelisah katonik : aktivitas

motorik yang tidak bertujuan yang berkali-kali

seakan tidak dipengaruhi rangsang luar

Tik : gerakan involunter sekejap dan

berkali-kali mengenai sekelompok oto yang

relatif kecil

Grimase : gerakan otot muka yang berubah-

ubah yang tidak dapat dikontrol

Tremor : jari-jari yang tampak gemetar

ketika klien menjulurkan tangan

Kompulsif : kegiatan yang dilakukan

berulang-ulang, seperti berulangkali mencuci

tangan, mencuci muka, mandi, mengeringkan

tangan

Mannerism : pergerakan yang stereotipe

dan testrsi (seperti bermain sandiwara)

Ekhopraksia : meniru gerakan orang lain

pada saat dilihatnya.

Verbegerasi : berkali-kali mengucapkan

sebuah kata yang tidak tercantum

2) Jelaskan aktivitas yang ditampilkan klien

dan kondisi lain yang tidak tercantum

3) Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan

data

5) Afek-emosi

1) Data ini didapatkan melalui hasil observasi

perawat / keluarga

Page 15: Aktualisasi Diri Edit

Adekuat : afek emosi yang sesuai dengan

stimulus yang ada

Inadekuat : emosi yang tidak sesuai

atau bertentangan dengan stimulus yang ada

Datar/dangkal : tidak ada perubahan roman

muka pada saat ada stimulus yang

menyenangkan atau menyedihkan

Tumpul : hanya bereaksi bila ada stimulus

emosi yang kuat

Labil : emosi yang cepat berubah-ubah

Anhedonia : ketidak mampuan

merasakan kesenangan

Kesepian : merasa dirinya ditinggalkan

Eforia : rasa gembira yang

berlebihan

Ambivalensi : afek emosi yang

berlawanan timbul bersama-sama terhadap

seseorang, obyek atau sesuatu hal.

Apati : berkurangnya afek emosi

terhadap sesuatu atau semua hal disertai rasa

terpencil dan tidak peduli

Marah : sudah jelas

Depresif/sedih : seperti perasaan susah, tak

berguna, gagal, putus asa dsb

Cemas : perasaan khawatir yang

tidak jelas obyeknya, sebutkan tingkatnya

b. Jelaskan hal-hal yang tidak

tercantum

c. Masalah keperawatan ditulis sesuai

dengan data

6) Persepsi

a. Apakah ada halusinasi ? kalau ada

termasuk jenis apa ?

Page 16: Aktualisasi Diri Edit

b. Apakah ada ilusi ? kalau ada

deskripsikan

Jenis-jenis

halusinasi sudah jelas

Jelaskan isi

halusinasi, frekuensi gejala yang tampak pada saat

klien berhalusinasi

Masalah

keperawatan sesuai dengan data

c. Apakah ada depersonalisasi :

perasaan aneh tentang dirinya atau perasaan bahwa

pribadinya tidak seperti biasanya, tidak menurut

kenyataan.

d. Derealisasi : perasaan aneh tentang

lingkungannya dan tidak menurut kenyataan

e. Jelaskan hal-hal yang tidak

tercantum

f. Masalah keperawatan ditulis sesuai

dengan data

7) Proses pikir

a. Arus Pikir

Data diperoleh dari observasi pada saat wawancara.

Koheren : kalimat / pembicaraan dapat

dipahami dengan baik

Inkoheren : kalimat tidak terbentuk,

pembicaraan sulit dipahami

Sirkumstansial : pembicaraan yang berbelit-belit

tapi sampai pada tujuan pembicaraan

Tangensial : pembicaraan yang berbelit-belit

tapi tidak sampai pada tujuan

Asosiasi longgar : pembicaraan tak ada

hubungan antara satu kalimat dengan kalimat

lainnya, dan klien tidak menyadarinya

Page 17: Aktualisasi Diri Edit

Flight of Ideas : pembicaraan yang

melompat dari satu topik ke topik lainnya masih

ada hubungan yang tidak logis dan tidak sampai

pada tujuan

Bloking : pembicaraan terhenti tiba-tiba

tanpa gangguan eksternal kemudian dilanjutkan

kembali

Perseverasi : berulang-ulang menceritakan

sesuatu ide, tema secara berlebihan

Logorea : pembicaraan cepat tidak terkontrol

Neologisme : membentuk kata-kata baru yang

tidak dipahami oleh umum

Irelevansi : ucapan yang tidak ada

hubungannya dengan pertanyaan atau dengan

hal yang sedang dibicarakan

Assosiasi bunyi : mengucapkan perkataan

yang mempunyai persamaan bunyi

Main kata-kata : membuat sajak secara tidak

wajar

Afasi : bisa sensorik (tidak mengerti

pembicaraan orang lain), motorik (tidak bisa

atau sukar berbicara)

Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada saat

wawancara

Masalah keperawatan sesuai dengan data

b. Isi pikir

Data didapatkan melalui wawancara

Obsesi : pikiran yang selalu muncul meski

klien berusaha menghilangkannya

Phobia : ketakutan yang phatalogis / tidak

logis

terhadap obyek / situasi tertentu

Ekstasi : kegembiraan yang luar biasa

Page 18: Aktualisasi Diri Edit

Fantasi : isi pikiran tentang sesuatu keadaan

atau kejadian yang diinginkan

Bunuh diri : ide bunuh diri

Ideas of reference : pembicaraan orang

lain, benda-benda atau sesuatu kejadian yang

dihubungkan dengan dirinya.

Pikiran Magis : keyakinan klien tentang

kemampuannya melakukan hal-hal yang

mustahil/diluar kemampuannya

Preokupasi : pikiran yang terpaku pada

satu ide

Alienasi : perasaan bahwa dirinya sudah

menjadi

lain, berbeda, asing

Rendah diri : merendahkan atau menghina

diri sendiri, menyalahkan diri sendiri tentang

suatu hal yang pernah atau tidak pernah

dilakukan

Pesimisme: mempunyai pandangan yang suram

mengenai banyak hal dalam hidupnya

Waham

Agama

Keyakinan terhadap suatu agama secara

berlebihan dan diucapkan secara berulang

tetapi tidak sesuai dengan kenyataan

Somatik / hipokondrik

Klien mempunyai keyakinan tentang

tubuhnya dan dikatakan secara berulang

yang tidak sesuai dengan kenyataan

Kebesran

Klien mempunyai keyakinan yang

berlebihan terhadap kemampuannya yang

Page 19: Aktualisasi Diri Edit

disampaikan secara berulang yang tidak

sesuai dengan kenyataan

Curiga

Klien mempunyai keyakinan bahwa ada

seseorang atau kelompok yang

berusaha merugikan atau mencederai

dirinya yang disampaikan secara berulang

dan tidak sesuai dengan kenyataan

Nihilistik

Klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada

di dunia / meninggal yang dinyatakan

secara berulang yang tidak sesuai dengan

kenyataan

Kejaran

Yakin bahwa ada orang / kelompok yang

mengganggu, dimata-matai atau kejelekan

sedang dibicarakan orang banyak

Dosa

Keyakinan bahwa ia telah berbuat dosa atau

kesalahan yang besar yang tidak bisa

diampuni

Waham bizar

Sisip pikir

Klien yakin ada ide pikiran orang lain yang

disispkan di dalam pikiran yang

disampaikansecara berulang dan tidak

sesuai dengan kenyataan

Siar pikir

Klien yakin bahwa orang lain mengetahui

apa yang dia pikirkan walaupun dia tidak

menyatakan kepada orang tersebut yang

dinyatakan secara berulang dan tidak sesuai

dengan kenyataan

Page 20: Aktualisasi Diri Edit

Kontrol pikir

Klien yakin pikirannya dikontrol oleh

kekuatan dari luar

Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada saat

wawancara

Masalah keperawatan sesuai dengan data

c. Bentuk pikir

Realistik : cara berpikir sesuai

kenyataan/ realita yang ada

Nonrealistik : cara berpikir yang tidak

sesuai dengan kenyataan

Autistik : cara berpikir berdasarkan

lamunan/fantasi/halusinasi/wahamnya sendiri

Dereistik : cara berpikir dimana proses

mentalnya tidak ada sangkut pautnya dengan

kenyataan, logika, atau pengalaman.

8) Memori

Data diperoleh melalui wawancara

Gangguan daya ingat jangka panjang : Tidak dapat

mengingat kejadian yang terjadi lebih dari satu bulan

Gangguan daya ingat jangka pendek : Tidak dapat

mengingat kejadian yang terjadi dalam minggu

terakhir

Gangguan daya ingat saat ini : Tidak dapat

mengingat kejadian yang baru saja terjadi

Amnesia : Sebutkan macamnya : Amnesia

retrograde / anterograde

Paramnesia : Ingatan yang keliru karena distorsi

pemanggilan kembali

Contoh :

- De javu

Page 21: Aktualisasi Diri Edit

Seperti sudah pernah melihat sesuatu tetapi

sebenarnya belum

- Jamais vu

Seperti belum pernah melihat sesuatu tetapi

sebenarnya sudah

- Konfabulasi

Secara tidak sadar mengisi lubang-lubang

dalam ingatannya dengan cerita yang tidak

sesuai dengan kenyataan

- Fasse reconaisance

Pengelan kembali yang keliru, merasa bahwa

itu benar tetapi sesungguhnya tidak benar

Hipermnesia : Penahanan dalam ingatan dan

pemanggilan kembali yang berlebihan

Jelaskan sesuai dengan data terkait

Masalah keperawatan sesuai dengan data

9) Tingkat konsentrasi dan berhitung

Data diperoleh melalui wawancara

a. Mudah dialihkan : Perhatian

klien mudah berganti dari satu obyek ke obyek lain

b. Tidak mampu berkonsentrasi : Klien

selalu minta agar

pertanyaan diulang / tidak dapat menjelaskan kembali

pembicaraan

c. Tidak mampu berhitung

: Tidak dapat melakukan

penambahan / pengurangan pada benda-benda nyata

Jelaskan sesuai dengan data terkait

Masalah keperawatan sesuai dengan data

10) Kemampuan penilaian

Data diperoleh dari wawancara

Page 22: Aktualisasi Diri Edit

a. Gangguan kemampuan penilaian

ringan : Dapat mengambil keputusan yang

sederhana dengan bantuan orang lain. Contoh : berikan

kesempatan pada klien untuk memilih mandi dulu

sebelum makan atau makan dulu sebelum mandi. Jika

diberi penjelasan, klien dapat mengambil keputusan

b. Gangguan kemampuan penilaian

bermakna : Tidak mampu mengambil

keputusan walaupun dibantu orang lain. Contoh :

berikan kesempatan pada klien untuk memilih mandi

dulu sebelum mandi. Jika diberi

penjelasan klien masih tidak mampu mengambil

keputusan

Jelaskan sesuai dengan data terkait

Masalah keperawatan sesuai dengan data

11) Daya Tilik Diri / insight

Data diperoleh dari wawancara

a. Mengingkari penyakit yang diderita

: Tidak menyadari gejala penyakit

(perubahan fisik, emosi) pada dirinya dan merasa tidak

perlu pertolongan

b. Menyalahkan hal-hal diluar dirinya

: Menyalahkan orang lain /

lingkungan yang menyebabkan kondisi saat ini

Jelaskan sesuai dengan data terkait

Masalah keperawatan sesuai dengan data

12) Interaksi selama wawancara

Data ini didapatkankan melalui hasil wawancara dan

observasi perawat / keluarga

a. Bermusuhan, tidak kooperatif,

mudah tersinggung sudah jelas

b. Kontak mata kurang : tidak mau

menatap lawan bicara

Page 23: Aktualisasi Diri Edit

c. Defensif : selalu berusaha

mempertahankan pendapat dan kebenaran dirinya

d. Curiga : menunjukkan

sikap/perasaan tidak percaya pada orang lain

Jelaskan sesuai dengan data terkait

Masalah keperawatan sesuai dengan data

6. Fisik

Pengkajian fisik difokuskan pada sistem fungsi organ :

Ukur dan observasi tanda-tanda vital :

tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan klien

Ukur tinggi badan dan berat badan klien

Tanyakan apakah, berat badan naik atau

turun dan beri tanda 3 sesuai hasil

Tanyakan kepada klien / keluarga, apakah

ada keluhan fisik yang dirasakan oleh klien, bila ada beri tanda 3 di

kotak ya dan bila tidak beri tanda 3 pada kotak tidak

Kaji/lakukan pemeriksaan fisik lebih lanjut

sistem dan fungsi organ dan jelaskan sesuai dengan keluhan yang

ada

Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan

data yang ada

7. Psikososial

1) Konsep diri

a. Citra tubuh :

Tanyakan persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian tubuh

yang disukai dan tidak disukai

b. Identitas diri, tanyakan tentang :

Status dan posisi klien sebelum dirawat

Kepuasan klien terhadap status dan posisinya (sekolah,

tempat kerja, kelompok)

Kepuasan klien sebagai laki-laki / perempuan

c. Peran : Tanyakan,

Page 24: Aktualisasi Diri Edit

Tugas / peran yang diemban dalam keluarga / kelompok /

masyarakat

Kemampuan klien dalam melaksanakan tugas / peran tersebut

d. Ideal diri : Tanyakan,

Harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas / peran

Harapan klien terhadap lingkungan (keluarga, sekolah,

tempot kerja, masyarakat)

Harapan klien terhadap penyakitnya

e. Harga diri : Tanyakan,

Hubungan klien dengan orang lain sesuai dengan kondisi

no. 2a, b, c, d

Penilaian / penghargaan orang lain terhadap diri dan

kehidupannya

f. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data

2) Genogram

a. Buatlah genogram minimal tiga

generasi yang dapat menggambarkan hubungan klien dan

keluarga.

Jelaskan masalah yang terkait dengan komunikasi,

pengambilan keputusan dan pola asuh

b. Masalah keperawatan ditulis sesuai

dengan data

3) Hubungan sosial

a. Tanyakan pada klien siapa orang

terdekat dalam kehidupannya, tempat mengadu, tempat bicara,

minta bantuan atau sokongan

b. Tanyakan pada klien kelompok apa

saja yang diikuti dalam masyarakat

c. Tanyakan pada klien sejauh mana ia

terlibat dalam kelompok di masyarakat

d. Masalah keperawatan ditulis sesuai

dengan data

4) Spiritual

Page 25: Aktualisasi Diri Edit

a. Nilai dan keyakinan : Tanyakan

tentang,

Pandangan dan keyakinan,

terhadap gangguan jiwa sesuai dengan norma budaya dan

agama yang dianut

Pandangan masyarakat

setempat tentang gangguan jia

b. Kegiatan ibadah : Tanyakan,

Kegiatan ibadah di rumah secara individu dan kelompok

Pendapat klien/keluarga tentang kegiatan ibadah

c. Masalah keperawatan ditulis sesuai

dengan data

8. Aktifitas Sehari-Hari (Adl)

1) Makan

a. Observasi dan tanyakan tentang :

frekuensi, jumlah, variasi, macam (suka / tidak suka /

pantang) dan cara makan

b. Observasi kemampuan klien dalam

menyiapkan dan membersihkan alat makan

2) BAB/BAK

a. Observasi kemampuan klien untuk

BAB/BAK

Pergi, menggunakan dan

membersihkan WC

Membersihkan diri dan

merapikan pakaian

3) Mandi

a. Observasi dan tanyakan tentang

frekuensi, cara mandi, menyikat gigi, cuci rambut, gunting

kuku, cukur (kumis, jenggot dan rambut)

b. Observasi kebersihan tubuh dan bau

badan

4) Berpakaian

Page 26: Aktualisasi Diri Edit

a. Observasi kemampuan klien dalam

mengambil, memilih dan mengenakan pakaian dan alas kaki

b. Observasi penampilan dandanan

klien

c. Tanyakan dan observasi frekuensi

ganti pakaian

d. Nilai kemampuan yang harus

dimiliki klien : mengambil, memilih dan mengenakan

pakaian

5) Istirahat dan Tidur

a. Observasi dan tanyakan tentang :

Lama dan waktu tidur siang /

malam

Persiapan sebelum tidur

seperti : menyikat gigi, cuci kaki dan berdoa

Aktivitas sesudah tidur

seperti : merapikan tempat tidur, mandi / cuci muka dan

menyikat gigi

6) Penggunaan Obat

a. Observasi dan tanyakan kepada klien

dan keluarga tentang :

Penggunaan obat : frekuensi, jenis, dosis, waktu dan

cara pemberian

Reaksi obat

7) Pemeliharaan Kesehatan

a. Tanyakan kepada klien dan keluarga

tentang :

Apa, bagaimana, kapan dan

kemana perawat lanjut

Siapa saja sistem pendukung

yang dimiliki (keluarga, teman, instituisi dan lembaga

pelayanan kesehatan) dan cara penggunaannya

8) Aktivitas di Dalam Rumah

Page 27: Aktualisasi Diri Edit

a. Tanyakan kemampuan klien dalam :

Merencanakan, mengolah dan

menyajikan makanan

Merapikan rumah (kamar

tidur, dapur, menyapu, mengepel)

Mencuci pakaian sendiri

Mengatur kebutuhan biaya

sehari-hari

9) Aktivitas di luar Rumah

a. Tanyakan kemampuan klien

Belanja untuk keperluan

sehari-hari

Dalam melakukan perjalanan

mandiri dengan berjalan kaki, menggunakan kendaraan

pribadi, kendaraan umum

Aktivitas lain yang dilakukan

di luar rumah (bayar listrik/telepon/air, kantor pos dan

bank)

Jelaskan data terkait

Masalah keperawatan ditulis sesuai data

9. Mekanisme Koping

Data didapat melalui wawancara pada klien atau keluarganya. Beri tanda 3

pada kotak koping yang dimiliki klien, baik adaptif maupun maladaptif.

10. Masalah-Masalah Psikososial Dan Lingkungan

Data didapat melalui wawancara pada klien atau keluarganya. Pada tiap

masalah yang dimiliki klien beri uraian spesifik, singkat dan jelas.

11. Pengetahuan

Data didapatkan melalui wawancara pada klien . Pada tiap item yang

dimiliki oleh klien simpulkan dalam masalah.

12. Aspek Medik

Page 28: Aktualisasi Diri Edit

Tuliskan diagnosa medik klien yang telah dirumuskan oleh dokter yang

merawat. Tuliskan obat-obatan klien saatini, baik obat fisik, psikofarmaka

dan terapi lain.

E. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa yang terkait dengan gangguan konsep diri yang berhubungan dengan atau yang terkait dengan aktualisasi diri adalah sebagai berikut:

Keputusan

Risiko pelemahan martabat

Risiko kesepian

Gangguan identitas pribadi

Risiko gangguan identitas pribadi

Kesiapan meningkatkan konsep diri

Gangguan citra tubuh

1. Keputusasaan

a. Definisi

Kondisi subjektif yang ditandai dengan individu memandang hanya

sedikit atau bahkan tidak ada alternatif atau pilihan pribadi dan tidak

mampu memobilisasi energi demi kepentingan sendiri.

b. Batasan Karakteristik

Menutup mata

Penurunan afek

Penurunan selera makan

Penurunan respon terhadap stimulus

Penurunan verbalisasi

Kurang inisiatif

Kurang keterlibatan dalam asuhan

Pasif

Mengangkat bahu sebagai respon terhadap orang yang mengajak

bicara

Gangguan pola tidur

Meninggalkan orang yang mengajka bicara

Page 29: Aktualisasi Diri Edit

Isyarat verbal (misalnya : isi putus asa, “saya tidak dapat”,

menghela napas)

c. Faktor Yang Berhubungan

Diasingkan

Penurunan kondisi fisiologis

Stres jangka panjang

Kehilangan kepercayaan pada kekuatan spiritual

Kehilangan kepercayaan pada nilai penting

Pembatasan aktiivitas jangka panjang

Isolasi sosial

2. Risiko Pelemahan Martabat

a. Definisi

Berisiko terhadap persepsi kehilangan rasa hormat dan kehormatan.

b. Faktor Risiko

Keganjilan budaya

Pengungkapan informasi rahasia

Pemajanan tubuh

Ketidakadekuatan partisipasi dalam pembuatan keputusan

Kehilangan kendali fungsi tubuh

Merasa tidak diperlakukan secara manusiawi

Merasa terhina

Merasa terganggua oleh praktisi

Merasakan invasi terhadap privasinya

Label yang menstigma

Penggunaa istilah medis yang membingungkan

3. Risiko Kesepian

a. Definisi

Berisiko mengalami ketidaknyamanan yang berkaitan dengan keinginan

atau kebutuhan untuk melakukan lebih banyak kontak dengan orang

lain.

b. Faktor Risiko

Deprivasi afek/kasih sayang (misalnya : kematian pasangan)

Deprivasi katektis (misalnya : tidak ada teman bicara)

Page 30: Aktualisasi Diri Edit

Isolasi fisik (misalnya : isolasi karena penyakit infeksius)

Isolasi sosial (misalnya : ditolak oleh kelompok sebaya)

4. Gangguan Identitas Pribadi

a. Definisi

Ketidakmampuan mempertahankan persepsi diri yang utuh dan

terintegrasi.

b. Batasan Karakteristik

Sifat personal kontradiktif

Deskripsi waham tentang diri sendiri

Gangguan citra tubuh

Kebingungan gender

Ketidakefektifan koping

Gangguan hubungan

Ketidakefektifan performa peran

Merasa koping

Merasa aneh

Perasaan yang berfluktuasi tentang diri sendiri

Ketidakmampuan membedakan stimulus internal dan eksternal

Ketidakpastian tentang nilai budaya (misalnya :

mempertanyakan kepercayaan, agama, dan moral)

Ketidakpastian tentang tujuan

Ketidakpastian tentang nilai ideologis (misalnya :

mepertanyakan kepercayaan, agama, dan moral)

c. Faktor Yang Berhubungan

Harga diri rendah kronik

Indoktrinasi pemujaan

Diskontinuitas budaya

Diskriminasi

Disfungsi proses keluarga

Mengonsumsi zat kimia toksik

Inhalasi zat kimia toksik

Kondisi manik

Gangguan kepribadan ganda

Page 31: Aktualisasi Diri Edit

Sindrom otak organik

Prasangka

Gangguan psikiatrik (misalnya : psikosis, depresi, gangguan

disosiatif)

Krisis situasional

Harga diri rendah situasional

Perubahan peran sosial

Tahap perkembangan

Tahap pertumbuhan

Penggunaan obat psikoaktif

5. Risiko Gangguan Identitas Pribadi

a. Definisi

Risiko ketidkmampuan mempertahankan persepsi diri yang terintegrasi

dan komplet

b. Faktor Risiko

Harga diri rendah kronik

Indoktrinasi pemujaan

Diskontinuitas budaya

Diskriminasi

Disfungsi proses keluarga

Mengonsumsi zat kimia toksik

Inhalasi zat kimia toksik

Kondisi manik

Gangguan kepribadan ganda

Sindrom otak organik

Prasangka

Gangguan psikiatrik (misalnya : psikosis, depresi, gangguan

disosiatif)

Krisis situasional

Harga diri rendah situasional

Perubahan peran sosial

Tahap perkembangan

Tahap pertumbuhan

Page 32: Aktualisasi Diri Edit

Penggunaan obat psikoaktif

6. Kesiapan Meningkatkan Konsep Diri

a. Definisi

Pola persepsi atau gagasan tentang diri yang memadai untuk

kesejahteraan dan dapat ditingkatkan.

b. Batasan Karakterisitik

Menerima keterbatasan

Menerima kekuatan

Tindakan selaras dengan ekspresi verbal

Mengekspresikan kepercayaan diri dalam kemampuan

Mengekspresikan kepuasan dengan citra tubuh

Mengekspresikan kepuasan dengan identitas pribadi

Mengekspresikan kepuasan dengan performa peran

Mengekspresikan kepuasan dengan rasa berharga

Mengekspresikan kepuasan dengan gagasan tentang diri sendiri

Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan konsep diri

7. Gangguan Citra Tubuh

a. Definisi: konfusi dalam gambaran mental tentang diri-fisik individu

b. Batasan Karakteristik:

Perilaku mengenali tubuh individu

Perilaku menghindari tubuh individu

Perilaku memantau tubuh individu

Respon nonverbal terhadap perubahan actual pada tubuh (mis:

penampilan, struktur, fungsi)

Respon nonverbal terhadap persepsi perubahan pada tubuh (mis:

penampilan, struktur, fungsi)

Mengungkapkan perasaan yang mencerminkan perubahan

pandangan tentang tubuh individu (mis: perubahan, struktur,

fungsi)

Mengungkapkan persepsi yang mencerminkan perubahan

individu dalam penampilan

Perubahan actual pada fungsi

Perubahan actual pada struktur

Page 33: Aktualisasi Diri Edit

Perilaku mengenali tubuh individu

Perilaku memantau tubuh individu

Perubahan dalam kemampuan memperkirakan hubungan special

tubuh terhadap lingkungan

Perubahan dalam keterlibatan social

Perluasan batasan tubuh untuk menggabungkan objek

lingkungan

Secara sengaja menyembunyikan bagian tubuh

Secara sengaja menonjolkan bagian tubuh

Kehilangan bagian tubuh

Tidak melihat bagian tubuh

Tidak menyentuh bagian tubuh

Trauma pada bagian yang tidak berfungsi

Secara tidak sengaja menonjolkan bagian tubuh

Subjektif

Depersonalisasi kehilangan melalui kata ganti yang netral

Depersonalisasi bagian melalui kata ganti yang netral

Penekanan pada kekuatan yang tersisa

Ketakutan terhadap reaksi orang lain

Fokus pada penampilan masa lalu

Perasaan negative tentang sesuatu

Personalisasi kehilangan dengan menyebutkannya

Fokus pada perubahan

Fokus pada kehilangan

Menolak memverifikasi perubahan actual

Mengungkapkan perubahan gaya hidup

c. Faktor yang Berhubungan:

Biofisik, kognitif

Budaya, tahap perkembangan

Penyakit, cedera

Perceptual, psikososial, spiritual

Pembedahan, trauma

Page 34: Aktualisasi Diri Edit

Terapi penyakit

F. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

1. Resiko gangguan identitas pribadiDefinisi: resiko ketidakmampuan mempertahankan persepsi diri yang terintegrasi dan komplitFaktor Risiko:- Harga diri rendah

kronik- Indoktrinasi

pemujaan- Diskontinuitas

budaya - Diskriminasi

- Disfungsi proses keluarga

- Mengonsumsi zat kimia toksik

- Kondisomanic

- Gangguan kepribadian ganda

- Sindrom otak organic

- Prasangka

- Gangguan psikiatrik (mis: psikosis, depresi, gangguan disosiatif)

- Krisis situasional

- Harga diri rendah situasional

- Perubahan peran sosial

- Tahap

NOC- Distorted throught

self control- Identity

- Self mutilation restraint

Kriteria Hasil- Mengungkapkan

secara verbal tentang identitas personal

- Mengungkapkan secara verbal penguatan tentang identitas personal

- Memperlihatkan kesesuaian perilaku verbal dan non verbal

NICBehavior Management: Self-Harm- Dorong pasien

untuk mengungkapkan secara verbal konsekuensi dari perubahan fisik dan emosi yang mempengaruhi konsep diri

Family involvement promotion:- Bina hubungan

dengan pasien sejak masuk ke rumah sakit

- Fasilitas pengambilan keputusan kolaboratif

- Menjadi penghubung antara pasien dan keluarga

Self awareness enhancement- Pantau pernyataan

pasien tentang harga dirinya

- Nilai apakah pasien percaya diri terhadap penilaiannya

- Pantau frekuensi

Page 35: Aktualisasi Diri Edit

perkembangan- Tahap pertumbuhan

- Gangguan obat psikoatif

ungkapan verbal yang negative terhadap diri sendiri

- Dorong pasien untuk mengidentifikasi kekuatan

- Berikan pengalaman yang dapat meningkatkan otonomi pasien jika perlu

- Hindari member kritik negative

- Dorong pasien untuk mengevaluasi perilakunya sendiri.

2. Resiko pelemahan martabatDefinisi: berisiko terhadap persepsi kehilangan rasa hormat dan kehormatanBatasan Karakteristik:- Keganjilan budaya

- Pengungkapan informasi rahasia

- Pemajanan tubuh

- Ketidakadekuatan partisipasi dalam pembuatan keputusan

- Kehilangan kendali fungsi tubuh

- Merasa tidak diperlukan secara manusiawi

- Merasa terhina

NOCHuman Dignity, Risk for ComprimiseKriteria Hasil:- Pelanggaran

pemulohan- Penerimaan:

kondisi kesehatan- Mampu beradaptasi

dengan kecacatan fisik

- Citra tubuh

- Usus kontinensia

- Kepuasan klien: peduli: tingkat persepsi positif perhatian perawat terhadap klien

- Kepuasan klien: pemenuhan kebutuhan budaya

NICPatient Rights Protection- berikan pasien

dokumen “hak pasien”

- berikan privasi (misal: tirai tertutup penuh, selimuti pasien) selama aktivitas hygiene, eliminasi, berpakaian dan selama prosedur pengobatan

- lindungi kerahasiaan informasi kesehatan pasien

- jangan pernah

Page 36: Aktualisasi Diri Edit

- Merasa terganggu oleh prktisi

- Merasa invasi terhadap privasinya

- Label yang menstigma

- Penggunaan istilah medis yang membingungkan

- Kepuasan klien: perlingdungan hak: tingkat persepsi positif perlindungan hak moral klien yang diberikan oleh perawat

- Mempertahankan privasi dan kerahasiaan klien terjaga

- Kepuasan klien: perawatan psikologis

- Nyaman/tenang kematian

- Kondisi nyaman: social budaya

- Mengatasi

- Keterlibatan dalam pengambilan keputusan perawatan

- Tingkat depresi

- Akhir hidup bermartabat

- Mengatasi keluarga

- Fungsi keluarga

- Kondisi social keluarga

- berharap

mendesak atau memaksa (missal: menggunakan teknik menakut-nakuti pasien untuk menyetujui tindakan)

- Harga yang diungkapkan dalam surat wasiat pasien (atau arahan lanjut perawatan pasien)

- Bantu atasi situasi yang melibatkan asuhan yang tidak aman atau tidak adekuat

- Bekerjasama dengan dokter dan tenaga administrasi rumah sakit untuk menghormati harapan pasien dan keluarga

- Hargai permintaan tertulis DNR (Do Not Resuscitate) atau menolak

- Tentukan siapa yang secara hokum bertanggungjawab memberi persetujuan terapi

Page 37: Aktualisasi Diri Edit

3 Gangguan Citra TubuhDefinisi: konfusi dalam gambaran mental tentang diri-fisik individuBatasan Karakteristik:- Perilaku mengenali

tubuh individu- Perilaku

menghindari tubuh individu

- Perilaku memantau tubuh individu

- Respon nonverbal terhadap perubahan actual pada tubuh (mis: penampilan, struktur, fungsi)

- Respon nonverbal terhadap persepsi perubahan pada tubuh (mis: penampilan, struktur, fungsi)

- Mengungkapkan perasaan yang mencerminkan perubahan pandangan tentang tubuh individu (mis: perubahan, struktur, fungsi)

- Mengungkapkan persepsi yang mencerminkan perubahan individu dalam penampilan

- Perubahan actual pada fungsi

- Perubahan actual

NOC- Body Image

- Self esteemKriteria Hasil- Body image positif

- Mampu mengidentifikasi kekuatan personal

- Mendeskripsikan secara faktual perubahan fungsi tubuh

- Mempertahankan interaksi sosial

NICBody image enhancement- Kaji secara verbal

dan non verbal respon klien terhadap tubuhnya

- Monitor frekuensi mengkritik dirinya

- Jelaskan tentang pengobatan, perawatan, kemajuan dalam prognosis penyakit

- Dorong klien mengungkapkan perasaannya

- Identifikasi arti pengurangan melalui pemakaian alat bantu

- Fasilitas kontak dengan individu lain dalam kelompok kecil

Page 38: Aktualisasi Diri Edit

pada struktur- Perilaku mengenali

tubuh individu- Perilaku memantau

tubuh individu- Perubahan dalam

kemampuan memperkirakan hubungan special tubuh terhadap lingkungan

- Perubahan dalam keterlibatan social

- Perluasan batasan tubuh untuk menggabungkan objek lingkungan

- Secara sengaja menyembunyikan bagian tubuh

- Secara sengaja menonjolkan bagian tubuh

- Kehilangan bagian tubuh

- Tidak melihat bagian tubuh

- Tidak menyentuh bagian tubuh

- Trauma pada bagian yang tidak berfungsi

- Secara tidak sengaja menonjolkan bagian tubuh

Subjektif- Depersonalisasi

kehilangan melalui kata ganti yang netral

- Depersonalisasi

Page 39: Aktualisasi Diri Edit

bagian melalui kata ganti yang netral

- Penekanan pada kekuatan yang tersisa

- Ketakutan terhadap reaksi orang lain

- Fokus pada penampilan masa lalu

- Perasaan negative tentang sesuatu

- Personalisasi kehilangan dengan menyebutkannya

- Fokus pada perubahan

- Fokus pada kehilangan

- Menolak memverifikasi perubahan actual

- Mengungkapkan perubahan gaya hidup

Faktor yang Berhubungan:- Biofisik, kognitif

- Budaya, tahap perkembangan

- Penyakit, cedera

- Perceptual, psikososial, spiritual

- Pembedahan, trauma

- Terapi penyakit

G. Referensi

Kelliat. 1998. Proses Keperawatan Kesehatan jiwa. Jakarta : EGC

Page 40: Aktualisasi Diri Edit

Kusuma,Hardhi.2015.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa

Medis. Yogyakarta: Mediaction

Herdman, T. Heather. 2013. Diagnosis Keperawatan 2012-2014. Jakarta : EGC

Schneider,K.J., dkk. 2001. The Handbook of Humanistic Psychology. California :

Sage Publication.inc.

Stuart and Sundeen. 1998. Buku Keperawatan (Alih Bahasa) Achir Yani S.Hamid.

Edisi 3. Jakarta : EGC

Wilkinson, Judith M. 2013. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC

Wuryanano. 2007. The 21 Priciples to Build and Develop Fighting Spirit. Jakarta:

PT. Elex Media Komputindo.