Aktivitas Pelayanan Pasien di Klinik Saintifikasi Jamu Hortus Medicus.docx
-
Upload
-drajatz-fauzan-nardianz- -
Category
Documents
-
view
38 -
download
7
Transcript of Aktivitas Pelayanan Pasien di Klinik Saintifikasi Jamu Hortus Medicus.docx
Aktivitas Pelayanan Pasien di Klinik Saintifikasi Jamu Hortus Medicus
Klinik Saintifikasi Jamu “Hortus Medicus” adalah Klinik Tipe A, merupakan implementasi
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 003/Menkes/Per/I/2010 tentang Saintifikasi Jamu dalam
Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan untuk menjamin jamu aman, bermutu dan berkhasiat.
Saintifikasi Jamu adalah salah satu program terobosan Kementerian Kesehatan untuk
memberikan bukti ilmiah Jamu sehingga dapat dimanfaatkan dalam pelayanan kesehatan formal.
Bahan yang digunakan berupa simplisia yang telah terbukti khasiat dan keamanannya melalui uji
praklinik.
Klinik ini merupakan klinik herbal pertama di Indonesia. Tren jumlah pasien semakin meningkat
dari tahun ke tahun. Pada awalnya (2007) jumlah pasien kurang dari 10 orang per hari, jumlah
pasien saat ini bisa lebih dari 200 orang per hari. Untuk jadwal Praktek klinik ini adalah hari
Senin-Jumat jam 09.00-14.00 WIB kecuali hari libur.
Pasien dating pertama kali akan diterima di bagian pendaftaran. Biaya pendaftaran pasien cukup
murah dengan biaya Rp. 3000,-. Selanjutnya akan diperiksa oleh dokter dan dilakukan
pemeriksaan penunjang bila perlu. Diagnosis diterapkan berdasarkan diagnosis konvensional
yang dilengkapi dengan hasil analisis laboratorium rekam medis dan juga dikembangakan
dengan data kualitatif untuk menilai aspek sehat. Dokter kemudian akan memberikan resep
berupa jamu herbal yang dapat ditebus di griya jamu klinik saintifikasi jamu. Di tempat ini resep
pasien akan diproses dan diracik sesuai dosisnya juga ditentukan dengan usia pasien. Setelah
pemberian resep,pasien akan menebus langsung di griya jamu. Pasien mendapatkan satu kantong
herbal beserta keterangan cara meminum herbal. Resep yang diberikan kepada pasien berupa
ramuan simplisia yang kemudian diracik oleh bagian instalasi obat herbal. Untuk penggantian
paket jamu pasien dikenakan biaya sekitar Rp. 30.000,-.
Jamu yang digunakan berupa racikan simplisia, serbuk, dan juga ekstrak tanaman obat yang telah
diteliti khasiat dan keamanannya melalui uji pra klinik atau observasi klinik. Untuk menjamin
keamanan dan mutu maka cara pembuatannya mengacu pada cara pembuatan simplisia yang
baik, dimulai dari standarisasi benih/bibit budidaya, pasca panen, maupun analisis mutu di
laboratorium B2P2TO-OT (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat
Tradisonal).
Penyakit yang paling banyak ditangani adalah penyakit-penyakit degeneratif atau berhubungan
dengan penuaan. Ada pasien yang penyakitnya bisa diberi jamu sebagai alternatif pengobatan,
ada juga pasien yang diberi jamu sebagai pengobatan komplementer atau penunjang dari
pengobatan konvensional yang sedang dilakoninya.