Aktivitas Motorik Vonlunter

3
Peran Kumparan Otot pada Aktivitas Motorik Vonlunter Untuk menegaskan makna sistem eferen gamma, kita perlu mengetahui bahwa 31 persen dari semua serabut saraf motorik yang menuju otot merupakan sumber eferen gamma tipe A yang kecil dan bukan serabut motorik alfa yang besar. Bila sinyal dari korteks motorik atau setiap daerah otak dijalarkan ke neuron motorik alfa, kebanyakan neuron motorik gamma teransang secara bersamaan, efek ini disebut sebagai koaktivasi dari neuron motorik alfa dan gamma. Keadaan ini menyebabkan serabut otot intrafusal kumparan otot berkontraksi secara brsamaan. Tujuan tersebut intrafusal kumparan otot berkontraksi secara bersamaan adalah agar kontraksi serabut otot rangka yang besar menjadi dua kali lipat: pertama, keadaan ini akan mempertahankan panjang bagian reseptor kumparan otot dari perubahan selma berjalannya seluruh kontraksi otot oleh karena itu, koaktivasi mempertahankan refleks kumparan otot melawan kontraksi otot. Kedua, keadaan ini mepertahankan funsi peredam kumparan otot agar tetap sesuai tanpa memperdulikan setiap perubahan panjang otot. Contoh, bila kumparamn otot tidak berkontraksi dan berelaksasi bersama dengan serabut oto besar, bagian rseptor kumparan otot kadang- kadang akan tersentak dan akan terlalu teregang, dan tidak stupun dari kedua hal ini terjadi secara optimal bagi fungsi kumparan. Refleks Tendo Golgi Organ Tendo Golgi Membantu Mengatur Ketegangan Otot. Organ tendo golgi diselubung oeh resepto-reseptor sensorik yang dilewati oleh serabut tendon otot. Rata- rata ada 10-15 serabut otot yang biasanya berhubungan dengan tiap organ tendo golgi, dan organ ini dapat teransang ketika berkas kecil serabut oto kecil tersebut “diransang” oleh otot yang berkontraksi teregang . jadi, perbedaan utama antara eksitasi organ

Transcript of Aktivitas Motorik Vonlunter

Page 1: Aktivitas Motorik Vonlunter

Peran Kumparan Otot pada Aktivitas Motorik Vonlunter

Untuk menegaskan makna sistem eferen gamma, kita perlu mengetahui bahwa 31 persen dari semua serabut saraf motorik yang menuju otot merupakan sumber eferen gamma tipe A yang kecil dan bukan serabut motorik alfa yang besar. Bila sinyal dari korteks motorik atau setiap daerah otak dijalarkan ke neuron motorik alfa, kebanyakan neuron motorik gamma teransang secara bersamaan, efek ini disebut sebagai koaktivasi dari neuron motorik alfa dan gamma. Keadaan ini menyebabkan serabut otot intrafusal kumparan otot berkontraksi secara brsamaan.

Tujuan tersebut intrafusal kumparan otot berkontraksi secara bersamaan adalah agar kontraksi serabut otot rangka yang besar menjadi dua kali lipat: pertama, keadaan ini akan mempertahankan panjang bagian reseptor kumparan otot dari perubahan selma berjalannya seluruh kontraksi otot oleh karena itu, koaktivasi mempertahankan refleks kumparan otot melawan kontraksi otot. Kedua, keadaan ini mepertahankan funsi peredam kumparan otot agar tetap sesuai tanpa memperdulikan setiap perubahan panjang otot. Contoh, bila kumparamn otot tidak berkontraksi dan berelaksasi bersama dengan serabut oto besar, bagian rseptor kumparan otot kadang-kadang akan tersentak dan akan terlalu teregang, dan tidak stupun dari kedua hal ini terjadi secara optimal bagi fungsi kumparan.

Refleks Tendo Golgi

Organ Tendo Golgi Membantu Mengatur Ketegangan Otot. Organ tendo golgi diselubung oeh resepto-reseptor sensorik yang dilewati oleh serabut tendon otot. Rata-rata ada 10-15 serabut otot yang biasanya berhubungan dengan tiap organ tendo golgi, dan organ ini dapat teransang ketika berkas kecil serabut oto kecil tersebut “diransang” oleh otot yang berkontraksi teregang . jadi, perbedaan utama antara eksitasi organ tendo golgi melawan kumparn otot adalah bahwa kumparan dapat mendeteksi panjang otot dan perubahannya, sementara organ tendon dapat mendeteksi tegangan otot seperti tyercermin dari tegangan organ tendon itu sendiri.

Organ tendo, seperti halnya reseptor primer yang terdapat dalam kummparan otot mempunyai respons dinamik dan respons statik, yang responsnya sangat kuat suatu tegangan otot tiba-tiba meningkat ( respons dinamk ), namun menjadi tenang dalam waktu seperdetik dan turun ketingkat yang ledbih rendah dari keadaan siap meletup yang meneta sehingga hampir sesuai dengan besarnya tegagan otot ( respons statik ). Jadi, organ tendo golgi mengirimkan informasi cepat yan g sesuai dengan tiap segmen yang kecil dari setiap otot ke sistem saraf.

Penjalaran Infuls dari Organ Tendo ke dalam Sistem Saraf Pusat. Sinyal dari organ tendo dijalankan melalui serabut sarap tipe 1b yang besar dan penjalarannya cepat yang rata-rata berdiameter sekitar 16 mikrometer, sedikit lebih lebih kecil

Page 2: Aktivitas Motorik Vonlunter

dari pada ujung primer kumparan otot. Serabut-serabut ini, sperti seperti halnya ujung kumparan prmer, menjalarkan sinyal baik ke area lokal medula, setelah bersinaps didalam kornu dorsalis medula, melalui jaras serabut panjang seperti traktus spinoserebelar ke serebelum dan juga melalui traktus-traktus yang lainnya ke korteks serebri. Sinyal medula lokal merangsang suatu interneuron penghambat yang menghambat neuron motorik anterior. Sirkuit lokal ini langsung menghambat setiap otot tanpa mempengaruhi otot-otot didekatnya.

Sifat Penghambat dari Refleks Tendon dan Makna Pentingnya

Nila oragan tendo golgi sbuah tendon otot dirangsang oleh kenaikkan teganggan pada otot yang berhubungan, sinyalnya dijalarkan ke medula spinalis guna menimbulkan refleks yang akan mempngruhi otot yang sesuai. Refleks ini seluruhnya bersifat menghambat. Jadi, refleks ini mencetuskan suatu mekanisme Umpan balik negatif yang mencegah agar tegangan pada otot tidak terlalau besar.

Bila tegangan pada otot yang mengakibatkan tegangan pada tendo menjadi ekstrem, efek penghambatan dari organ tendo sedemikian besarnya shingga menimbulkan reaksi mendadak pada medula spinalis yang menyebabkan reaksi cepat seluruh otot. Efek ini di sebut reaksi pemanjangan; yang meupakan mekanisme pelindung agar otot tak robek atau agar tendonya tak tertarik dari tempat perlekatannya pada tulang. Contohnya, kita tahu bahwa peransangan listrik secara langsung pada oto di laboratorium, yang tak dapat dilawan oleh refleks negatif ini, efek destruktif.