AKONDROPALIS

download AKONDROPALIS

of 23

description

AKONDROPALIS

Transcript of AKONDROPALIS

Achondroplasia adalah salah satu jenis kelainan genetik yang umumnya merupakan penyebab dwarfisme (kerdil). Penderita Dwarfisme Achondroplasia memiliki perawakan tubuh yang pendek dan abnormal. Tinggi dewasanya rata-rata hanya 131 cm untuk pria dan 123 cm untuk wanita. Perbandingan banyaknya penderita achondroplasia adalah 1 setiap 25.000 kelahiran bayi. Semua jenis kelamin dari setiap ras memiliki kemungkinan yang sama untuk menderita achondroplasia.

Achondroplasia memiliki arti tidak memiliki tulang rawan. Padahal sih sebenernya penderitanya tetep punya tulang rawan, hanya aja selama masa pertumbuhan di dalam kandungan samapai kanak-kanak tulang rawan tersebut menjadi tulang sejati atau tulang keras, tentu saja selain yang ada di kuping dan hidung. Kemudian, ada yang salah dengan proses pertumbuhan tulang tersebut, terutama pada tulang lengan atas dan tulang paha. Pertumbuhan berlangsung sangat lambat, menyebabkan postur tubuh seseorang menjadi pendek dan tidak setinggi orang pada umumnya.

Umumnya penderita Achondroplasia, batang tubuhnya mendekati normal walaupun lengan dan kakinya pendek. Kemudian terkadang kita jumpai bentuk kepala yang agak besar, menurut sumber yang gw baca, kepala yang besar itu ada kemungkinan hydrocephalus. Apa itu hydrochephalus? Itu adalah kelebihan cairan di dalam otak, dan perlu suatu tindakan pembedahan. Oiya ada lagi nih, seringkali pada bayi yang mengalami Achondroplasia mengalami Kifosis (bongkok), tapi kemudian akan sembuh sendiri jika sudah belajar berjalan. Memang dalam belajar duduk, berdiri, dan berjalan sendirian akan sangat sulit karena kakinya kecil. Meskipun gerak motorik si penderita lambat, tidak mempengaruhi kecerdasannya sama sekali.

Penderita achondroplasia ini memang lebih rentan terhadap penyakit. Kenapa? ya iu tadi, struktur tubuh yang berbeda membuat semuanya ikut jadi berbeda deh.Lalu apa ya penyebab achondroplasia? penyebabnya adalah gen-gen yang tidak normal di salah satu dari kromosom empat pasang. Ada beberapa kasus yang mencatat bahwa seorang anak mewarisi achondroplasia dari orang tua dengan kondisi serupa. Jadi, kalo salah satu dari orangtuanya memiliki kelainan achondroplasia maka kelak keturunannya memiliki 50% kesempatan tidak terkena. Lalu bagaimana kalau orangtuanya sama-sama mengidap achondroplasia? ya berarti punya kemungkinan 50% anaknya mengalami achondroplasia, 25% tidak kena dan 25% lagi membawa gen abnormal yang sama. Di lebih dari 80% kasus, achondroplasia tidak diturunkan. Tapi bisa terjadi dari hasil mutasi gen baru yang terjadi dalam sel telur atau sel sperma sebagai unsur terjadinya embrio. Para ahli genetik telah meneliti bahwa ayah yang berusia pertengahan yakni 40 tahunan keatas, ada kemungkinan memiliki anak achondroplasia dan kondisi autosom dominan lain karena mutasi gen baru.

Bagaimana Achondroplasia warisan? Achondroplasia adalah penyakit yang mempengaruhi pertumbuhan tulang. Masalah yang menghubungkan tulang yang disebut tulang rawan.

Dalam tulang rawan achondroplasia juga terpengaruh. Jadi, resultantly pertumbuhan tulang terhambat. Biasanya kalsium disimpan dalam tulang rawan, dan dalam keadaan normal, itu mengental dan berkembang sebagai tulang. Oleh karena itu, mereka telah terhambat bones.Achondroplasia terjadi kira-kira dalam satu di setiap 10.000 kelahiran. Ada penampilan yang sangat khas dari bayi yang di bawah normal. Dengan penampilan karakteristik ini, penyakit ini mudah didiagnosis.

Dalam achondroplasia, pertumbuhan tulang ke ukuran normal dicegah, dan tulang menjadi kental. Bagasi tulang dan tulang tengkorak yang paling parah terkena. Bukaan di tengkorak untuk sumsum tulang belakang dan tulang belakang lebih kecil dari biasanya. Hal ini menyebabkan akumulasi cairan yang berlebihan di kepala. Achondroplasia adalah kelainan genetik, dan orangtua memilikinya, memiliki kesempatan lima puluh persen lulus gangguan kepada anak. Sangat mengherankan, kerusakan tersebut akan meningkat dengan kemajuan zaman ayah. Ciri utama achondroplasia adalah anggota tubuh yang lebih pendek. Tapi bagasi dan kepala adalah dari ukuran normal. Tetapi anggota badan pendek membuat kepala tampak lebih besar. Mereka akan memiliki hidung pelana. Bagian bawah kembali mereka akan memiliki kelengkungan yang abnormal. Dahi akan sangat menonjol. Anak-anak ini akan dipengaruhi oleh infeksi yang sangat serius dari telinga tengah. Akan sangat berulang-ulang juga. Ini pada akhirnya akan menyebabkan kehilangan pendengaran. Namun, mental anak-anak kapasitas dan kemampuan reproduksi achondroplasia akan menjadi normal.

Achondroplasia (Cebol) akibat Kelainan Pertumbuhan TulangSUATU bentuk kelainan genetik dari pertumbuhan tulang, meski tampak jelas pada awal kelahiran, namun kasus tersebut jarang ditemui. Karena diperkirakan menyerang satu pada setiap 25.000 kelahiran, tetapi bisa terjadi pada semua jenis ras, baik pada laki-laki maupun perempuan.Kelainan pertumbuhan tulang disebut Achondroplasia atau yang dikenal dengan sebutan cebol ini ditandai dengan adanya bentuk proporsi tubuh yang abnormal. Umumnya memiliki tangan dan kaki yang sangat pendek, meski ukuran batang tubuhnya mendekati normal.Achondroplasia berasal dari bahasa Yunani yang berarti ''bentuk tubuh seperti tanpa tulang rawan'', namun sebenarnya mereka yang terkena kelainan tersebut tetap memiliki tulang rawan. Hanya saja selama pertumbuhan dan perkembangan janin di kandungan sampai masa anak-anak, tulang rawan itu secara normal berubah menjadi tulang sejati (tulang keras). Kecuali pada beberapa tempat/bagian tubuh lain seperti pada hidung dan telinga.Dalam hal ini ada yang salah selama proses pertumbuhan tulang tersebut, terutama pada tulang panjang, yakni tulang lengan atas dan tulang paha. Tetapi proses pertumbuhan sel-sel tulang rawan pada tulang-tulang panjang menjadi tulang sejati berlangsung sangat lambat, sehingga tulang menjadi pendek dan mengurangi tinggi badan seseorang.Seorang anak dengan achondroplasia memilki bentuk batang tubuh yang mendekati bentuk normal walau tangan dan kakinya pendek. Lengan atas dan paha lebih pendek dari lengan bawah dan tulang kaki bawah, sementara umumnya bagian kepala berukuran besar, pada bagian dahi menonjol dan bagian batang hidungnya datar.Kadang kala ukuran kepala yang besar cenderung mengarah ke hydrocephalus, yakni jumlah cairan yang berlebih dalam otak sehingga memerlukan tindakan pembedahan. Tangan lebih pendek dengan bentuk jari yang gemuk pendek, ada jarak kecil antara jari tengah dengan jari manis (trident hand). Kebanyakan individu dengan achondroplasia mencapai tinggi pada usia dewasa hanya sekitar empat kaki atau sekitar 1,2 meter.Perkembangan AnakSebelum masuk pada usia berjalan seorang bayi dengan achondroplasia seringkali mengalami bungkuk tulang belakangnya (kyphosis). Hal ini membawa ke keadaan tonus otot yang lemah, dan biasanya membaik setelah bayi tersebut mulai berjalan.Bayi tersebut sebaiknya tidak ditempatkan pada kereta anak yang jenisnya tidak menopang bagian belakang bayi dengan baik. Karena kelalaian dalam hal menopang tulang belakang dapat membawa ke keadaan bungkuk. Seorang bayi dengan kelainan itu lambat saat akan duduk, berdiri lagi dan berjalan sendirian, akibat dari kondisi kaki yang umumnya lebih pendek, besar dan datar, dengan bentuk kepala besar, dan tangan pendek serta tonus otot dan tulang sendi yang lemah. Meskipun mempunyai gerakan motorik yang lambat, mereka umumnya memilki tingkat kecerdasan yang normal.Anak-anak dengan achondroplasia juga memiliki jalan masuk dalam hidung yang memudahkan terjadinya infeksi telinga dan bila tidak diobati bisa menyebabkan ketulian. Bentuk rahang yang kecil menyebabkan gigi bisa tidak beraturan, bahkan baik gigi atas maupun gigi bawah bisa saling bertumpukan.Sakit tulang belakang dan pada kaki merupakan gejala yang muncul ketika menjadi remaja dan dewasa, di antaranya karena tekanan pada saraf spiral. Tekanan ini dapat menyebabkan kelumpuhan pada kaki dan seyogyanya dilakukan pembedahan untuk menghilangkan tekanan.Kadang-kadang seorang bayi atau anak kecil dengan achondroplasia bisa meninggal mendadak, seringkali pada saat tidur. Kematian ini diduga karena tekanan dari saraf bagian atas pada tulang belakang yang berhubungan dengan proses bernapas. Tekanan ini disebabkan oleh abnormalitas dalam ukuran dan struktur tulang tengkorak dan tulang belakang, serta pada bagian leher yang dilewati saraf-saraf spiral.Semua bayi dan anak kecil dengan achondroplasia harus dimonitor tekanan pada bagian tulang tengkoraknya, melalui tes seperti tomografi atau MRI. Jka perlu pembedahan untuk memperlebar area dan membebaskan dari tekanan pada saraf-saraf spiralnya. Mereka juga bermasalah ketika bernapas karena ukuran dada yang kecil, terjadi pembesaran/pembengkakan amandel dan struktur wajah yang kecil.PenyebabAchondroplasia disebabkan oleh gen-gen abnormal yang terikat pada salah satu dari kromosom empat pasang (manusia memiliki 23 pasang kromosom). Pada beberapa kasus seorang anak mewarisi achondroplasia dari orang tua yang juga mengalamui kondisi tersebut. Jika salah satu orang tua memiliki kondisi ini dan pasangannya tidak, ada 50% kesempatan bahwa anaknya tidak terkena.Jika keduanya memiliki achondroplasia ada 50% kesempatan terkena, 25% kesempatan tidak terkena dan 25% kemungkinan anak membawa gen abnormal tersebut dari orang tuanya, sehingga memiliki abnormalitas susunan tulang yang bisa membawa kearah kematian dini. Sedangkan seorang anak yang tidak membawa gen tersebut akan bebas dari kelainan tersebut secara total dan tidak menurunkan pada anaknya kelak.Dalam lebih dari 80% kasus, achondroplasia tidak diturunkan. Namum bisa terjadi karena hasil dari mutasi gen baru yang terjadi dalam sel telur atau sel sperma sebagai unsur terjadinya embrio. Anak dengan kelainan itu yang berasal dari mutasi gen baru, biasanya setelah menjadi orang tua tidak memiliki anak yang demikian dan kesempatan mereka untuk memiliki anak kedua yang achondroplasia sangat kecil.Para ahli genetik telah meneliti bahwa ayah yang berusia pertengahan (40 tahun/lebih) ada kemungkinan memiliki anak achondroplasia dan kondisi autosom dominan lain karena mutasi gen baru. Pada tahun 1994 para peneliti dapat mengindentifikasi gen yang menyebabkan kelainan itu. Penemuan ini mengarah pada keakuratan tinggi ketika dilakukan tes selama kehamilan, sehingga dapat didiagnosa atau dideteksi achondroplasia-nya.Pada beberapa kasus seorang bayi memiliki satu atau empat kemungkinan membawa gen abnormal dari setiap orang tua dan menderita kelainan tersebut. Setelah lahir secara umum dapat didiagnosa dengan cara pemeriksaan fisik dan foto rontgen.PengobatanBelum ada cara pasti untuk menormalisasi kelainan tulang belakang pada anak yang achondroplasia tersebut. Beberapa ahli mengevaluasi hormon pertumbuhan pada anak dengan kelainan ini. Pada umumnya beberapa anak mencapai peningkatan dalam pertumbuhan namun belum diketahui pengobatan yang akan secara signifikan meningkatkan tinggi badan menjadi normal.Pembedahan untuk penambahan panjang kaki dapat meningkatkan tinggi seseorang achondroplasia sampai 12 inchi. Prosedur ini menyingkat waktu pengobatan yang lama meski tetap memiliki beberapa komplikasi. Bayi dan anak yang menderita hal itu harus melalui evaluasi untuk abnormalitas tulang oleh dokter ahli. Dokter akan memantau pertumbuhan anak menggunakan catatan khusus tentang pertumbuhan kepala dan badannya.

ACHONDROPLASIAI. PENDAHULUAN Achondroplasia adalah salah satu bentuk kekerdilan tubuh yang sering dijumpai. Penyakit ini merupakan kelainan kongenital tulang rawan. Gangguan terutama pada pertumbuhan tulang-tulang panjang. Penyakit ini diturunkan secara autosom dominan. Sekitar 85-90% kasus merupakan mutasi genetik. Achondroplasia pertama kali ditemukan oleh Parrot (1878). Angka kejadian kelainan ini adalah 1/25.000 kelahiran. Ditemukan lebih banyak penderita achondroplasia pada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki. Dimana ditemukan 126 kasus dengan 70 wanita dan 56 pria.( 1.3 )Achondroplasia telah ada selama beradab-abad diketahui dari patung-patung dan gambar-gambar seniman kuno. Peninggalan-peninggalan ini mencakup dua dewa Mesir kuno, yaitu Ptah-Sokar dan Bes. Banyak tokoh-tokoh badut dan tokoh-tokoh terkenal yang memiliki intelijensi normal tapi mengalami achondroplasia. Ketika masih muda, pasien achondoplasia cenderung atraktif dan menyerupai boneka, dan inilah fakta yang menyebabkan orang-orang kerdil ini banyak dijual untuk menghasilkan uang pada masa-masa pertengahan. Secara mental mereka normal, dan secara fisik mereka sehat dan seringkali sangat kuat. ( 1.3) II. INSIDEN DAN EPIDEMIOLOGIInsiden yang paling umum menyebabkan achondroplasia adalah sekitar 1/10.000 kelahiran hidup. Walaupun kira-kira 80% dari kasus ini memperlihatkan mutasi yang spontan. Ini artinya bahwa kedua orang tua tanpa achondroplasia, bisa melahirkan seorang bayi achondroplasia, dan jika salah satu orang tua mempunyai gen achondroplasia maka bayinya 50% mempunyai peluang untuk mendapat kelainan achondroplasia yang diturunkan, heterozygot achondroplasia. Sebagaimana halnya 25% resiko homozygot achondroplasia. Dan lebih banyak ditemukan pada anak perempuan dibandingkan oleh anak laki-laki. ( 1.2.3 ) III. ETIOLOGIAutosom dominan dengan insiden catatan mutasi spontan yang tinggi terhadap kematian muncul pada anak dengan orang tua normal (insiden meningkat dengan umur dari pihak ayah). Gen yang dipengaruhi merupakan faktor reseptor pertumbuhan fibroblast. Pada pasien dengan achondroplasia memiliki ciri khas yaitu terjadi mutasi Genetik pada FGFR 3 codon 380. Gambaran mutasi terdapat pada domain reseptor trans-membran dan pikirkan untuk menstabilkan reseptor dimer yang mempertinggi signal reseptor, konsekuensi dari mutasi ini akan menghalangi garis pertumbuhan tulang. Achondroplasia bertindak sebagai sifat autosom dominan, sebagian besar kasus meningkat dari sebuah mutasi baru keorang tua normal. (2.4)IV. GAMBARAN ANATOMITulang-tulang panjang pada extremitas superior terdiri dari :- Humerus, pada ujung proximal membentuk caput humeri, sedangkan pada ujung distal corpus humeri melebar, disebut epicodylus medialis dan epicondylus lateralis humeri.- Radius, ujung proximal radius membentuk caput radii dan didistal radius melebar kearah lateral membentuk processus styloideus radii dibagian medial incisura ulnaris.- Ulna, pada ujung proximal terdapat incisura trochlearis dan pada distal disebut caput ulnae.Tulang-tulang panjang extremitas inferior- Femur, merupakan tulang yang paling panjang dan paling berat dalam tubuh manusia. Panjangnya kira-kira 1/4 sampai 1/3 dari panjang tubuh . Pada ujung proximal terdapat trochanter mayor dan trochanter minor, pada ujung distal terdapat condyus medialis dan condylus lateralis - Tibia, ujung proximal lebar mengadakan persendian dengan os femur membentuk articulation genu , membentuk condylus lateralis dan condylus medialis. Ujung distal tibia membentuk malleolus medialis.- Fibula, dibagian proximal disebut capitulum fibulae. (13 )V. PATOFISIOLOGI Achondroplasia disebabkan oleh mutasi dari gen untuk perkembangan fibroblast yaitu gen ( FGFR 3 ). Gen ini yang dipetakan pada pita 4p 16.3. Mutasi umum menyebabkan penambahan setelah gen FGFR 3. Menghasilkan penurunan pembentukan tulang achondral menghambat proliferasi dan kartilago, menurunkan pembesaran sel dan menurunkan matrix tulang rawan. Mutasi gen G1138A kira-kira 99% mutasi menghasilkan asam amino spesifik jarang terjadi mutasi missens ( Lys650 Met ) pada daerah tiroksin kinase. Yang diakhiri dengan keterlambatan perkembangan acanthosis nigricans (SADDAN). Gly380 arg, yang dilaporkan dalam jumlah populasi. ( 10 )VI. DIAGNOSIS A. Gambaran KlinisBayi biasanya memiliki ukuran batang tubuh yang normal, tungkai yang sangat tebal, kepala sedikit lebih besar dari biasanya, dengan penonjolan frontal dan parietal serta hidung. Bayi achondroplasia seringkali hipotoni disertai perkembangan motorik yang terlambat. Tonus neuromuskuler normal biasanya diperbesar pada umur 2-3 tahun. Kelemahan sendi terutama pada sendi interfalangs, dapat menetap selama masa anak. Bila tidak ada hidrosefalus, perkembangan mental dan motor biasanya normal. Dimana jembatan hidung tertekan. Pemendekan mengenai keempat limb dengan keadaan yag sama. Ujung-ujung jari kaki pada penyakit ini mencapai tidak lebih panjang dari trochanter pada femur. Pemendekan tulang yang menyebabkan keganjilan ini lebih besar pada proksimal dibanding pada segmen distal yaitu lebih kelihatan pada paha dan lengan ketimbang pada kaki dan lengan bawah, dan mengenai hampir semua kaki serta tangan.( 3.6 )Dewasa menunjukkan penyempitan yang tinggi, dengan batang tubuh normal, kepala besar, dan perkembangan otot berlebihan. Tinggi normal adalah 4 kaki. yang terjadi berupa kegagalan osifikasi normal pada tulang panjang dimana osifikasi pada tulang dapat hanya mencapai separuhnya. Tinggi badan penderita biasanya tidak lebih dari 1,3 meter dan intelegensia penderita tidak terganggu . ( 5 )Lengan cukup berotot dan sedikit menyimpang batang tubuh sebagai akibat dari ukurang kepala dan humerus yang tidak proporsional. Kepala mengalami brakisefal, dengan penonjolan frontal dan parietal. Wajah relatif kecil, jembatan hidung menjadi luas dan datar. Gigi biasanya normal. Perkembangan bokong yang berlebihan. Organ-organ kelamin normal pada perempuan biasanya mengalami pembesaran perut, dan fakta ini menyebabkan deformitas yang cukup serius. Perubahan otot yang paling konsisten dan paling khas adalah pada ekstremitas atas dan lumbar spine. Humerus kelihatan pendek jika dibandingkan dengan tulang-tulang pada lengan bawah (rhizomelia). Pemendekan femur yang serupa tapi kurang jelas juga biasa ditemukan. Semua ekstremitas memendek tidak beraturan dalam kaitannya dengan batang tubuh. Pada lumbal spine, jarak interpediculare perlahan-lahan berkurang dari L1 sampai L5, sebuah pembalikan langsung dari keadaan normal. Pedicles juga memilki diameter anteroposterior yang memendek. Gejala-gejala neurologis bisa terjadi sebagai akibat dari saluran spinal yang menyempit. Tangan dan kaki agak lebar dan tebal. Jari tengah pendek panjangnya tidak melebihi panjang jari pendek disampingnya. Jari-jari menyimpang arah pertumbuhannya, sehingga membentuk tangan trident. ( 3.6.7 )B. Gambaran RadiologiTrident hand, pada gambar menunjukkan luas jari-jari tangan sama panjang yang saling berlawanan.Kranium (tengkorak) besar dan dahi menonjol. Batang hidung rata sedang.Gambar radiografi bayi dengan anchondroplasia, menunjukkan penyempitan interpedicular yang pertama sampai tulang belakang yang ke lima belas, pendek, tulang iliac bundar, dan acetabular roof rata. Tulang tubular pendek dan menujukkan ketidak teraturan metaphyse yang ringan.Gambar 7. ( dikutip dari kepustakaan 4 ) ULTRASOUNDTungkai pendek muka khas yang terlihat pada kehamilan sebelum 22 minggu. Ini bagian dari homozygot, dimana kondisi lethal, tungkai pendek asosiasi dengan penyempitan thorax, achondroplasia dengan gen (FGFR 3) dan sekarang dapat didiagnosa analisa DNA dengan darah janin dan cairan amnion diperoleh dari kasus suspecious sonografi dimana ditemukan kasus dari kedua orang tua mempunyai achondoplasia, dimana 25 % janin dapat didiagnosa pada trisemester pertama kehamilan villus chorion sampling. (14) CT SCANPada gambar menunjukkan tulang vertebra yang mengalami scoliosis Setelah fusi anterior dan posterior, dan instrumentasi cacat krosing. Foto MRIMRI menunjukkan adanya tekanan di daerah Cervicomedullary pada Foramen Magnum, pada pasien dengan Achondroplasia. Kematian bayi atau awal masa kanak-kanak mendadak telah dilaporkan pada beberapa kasus akibat kompresi medulla servikalis karena foramen magnum kecil.MRI menunjukan adanya kyphosis pada daerah thoracolumbal.VII. DIAGNOSIS BANDINGThanatophoric dysplasia , keadaan cebol neonatus selalumematikan,kepalanya lebih besar dibandingkan dengan badannya, yang sering menyebabkan keracunan diagnostik dengan akondroplasia. Tungkai bengkok pendek sedang, toraks sangat kecil, jembatan hidung cukup rata, dan brakidaktili juga khas. Tanda-tanda radiologis meliputi korpus vertebra yang seperti biskuit ( misalnya, platispondili berat ), kontur sampai kaput femoris seperti pisang, pelebaran metafisis, spikula marginal, perlekukan, dan tulang iliaka persegi hipoplastik dengan penahan asetabulum. Kadang-kadang penderita mempunyai fusi sutura kongenital yang menimbulkan kontur tengkorak menyerupai daun semanggi ( kleebat shadel ) genetiknya tidak seluruhnya dipahami,beberapa pasangan saudara kandung ada pada kebanyakan kasus sporadik. ( 6 )VIII. KOMPLIKASIKomplikasi pada achondrplasia : ( 2.4 ) Hidrosefalus atau kompresi medulla spinalis Gangguan pendengaran karena otitis media berulang Strabismus (akibat dari dismorfisme kraniofasial) Pembengkokan kaki KifosisIX. PENATALAKSANAANPengobatan dan PencegahanTidak ada pengobatan yang spesifik untuk achondroplasia hubungan ketidak normalan termasuk spinal stenosis ( terjepitnya N.spinalis ) dan tertekannya batang otak akan dihilangkan ketika penyebab dihilangkan. Hidrosefalus, yang biasanya diakibatkan dari obstruksi foramen magnum, dan karena sindrom kompresi medulla lumbalis dan akar syaraf,maloklusi gigi gangguan pendengaran karena otitis media berulang dan strabismus (akibat dari dismorfisme kraniofasial).Pembengkokan kaki dan kifosis menetap dapat juga memerlukan perhatian. di samping pengenalan segera dan pengobatan yang untuk masalah ini, manejemen selama masa kanak-kanak harus diperhatikan terutama mengenai masalah sosial dan psikologi perawakan yang sangat pendek dan penampakan yang tidak biasa, dan konseling genetik. terapi segera dan tepat terutama diperlukan pada setiap episode otitis media akut. Hidrosefalus tidak lazim tetapi harus dikenali seawal mungkin. ada beberapa bukti bahwa fisioterapi dan penahan selama masa kanak-kanak dapat memperbaiki komplikasi kifosis infantil yang lama atau lordosis yang berat yang dapat memperjelek stenosis lumbalis pada umur dewasa. osteotomi dapat terindikasi tepat atau selama remaja untuk mengoreksi pembengkokan kaki progresif berat. ( 6 )X. PROGNOSISHarapan hidup pada achondroplasia adalah normal, kecuali untuk sedikit (jarang) penderita dengan hidrosefalus atau dengan komplikasi berat kompresi medulla spinalis servikalis atau lumbalis yang tidak ditangani. Rata-rata ketinggian dewasa pada achondroplasia sekitar 131,5 cm (51,8 inci) pada pria dan 125 cm (49,2 inci) pada wanita.Heterozygot mempunyai rentan usia yang normal dengan kelainan yang mudah dikenali karena kepala dan badan tampak terlalu besar untuk extremitas yang jelas-jelas lebih pendek. Perkembangan mental, seksual dan reproduktif normal. Sedangkan Homozygot memiliki rongga dada yang sempit sehingga menyebabkan kematian segera setelah lahir. ( 6. 9 )DAFTAR PUSTAKA1. Hartiono V,Satriono,R. Akondroplasia. Available on http://www.yahoo.com. Diakses tanggal 26 september 2007.2. Fishback L.James,MD.PATHOLOGY. Edisi kedua,Philadelphia.Elsevier.2005. pp.229.3. Hunter.donald,C.B.E.,D.M.R.E. Text Book Of X-Ray Diagnosis. Edisi ketiga,W.B Saunders Company, Philadelphia and London. 1959. pp.433-4344. Behrman E.Richard,M.D.,K.M.Robert,M.D.,J.B.Hal, M.D.,Nelson Text Book Of Pediatrics. Ed 16, W.B Saunders Company,Philadelphia,2000. pp.2121-21225. Rasjad C.prof.M.D.PhD. Ilmu Bedah Orthopedi. Cetakan keempat, Makassar, Bintang Lamumpatur, 2003. pp.1126. Nelson E.Waldo,M.D., Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15, Jakarta, EGC, 2000. 2397-23987. Teplick J.G, M.D., F.A.C.R.,Haskin E.M.,M.D.,F.A.C.P. Roentgenologic Diagnosis. Volume 9, Philadelphia,London, Toronto. W.B. Saunders Company, 1976. pp.13468. American Association of neurogical Surgeons.Achondroplasia Radiology.http://www.AJR.org. Diakses tanggal 29 september 2007.9. Robbins, Cotran, Kumar. Dasar Patologi Penyakit. Edisi 5, Jakarta, EGC, 1999. pp725-726.10. Hee Grace Park-Joo.Do.Achondroplasia. available on http://www emedicine.com. Diakses tanggal 29 september 2007.11. Kocher S.Mininder,MD,MPH. Achondroplasia. Available on http://www.Emedicine.com. Diakses tanggal 7 oktober 2007.12. Puts R, Pabst R.Atlas Anatomi Manusia Sobotta. Edisi 21.Jakarta.EGC, 2000. pp.202.13. Luhulima J.W.PAK.prof.dr. Osteologia. Jilid 1. Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, 2003. pp.7-15.14. Pilu, Kypros, Ximenes & Jeanty. Achondroplasia. Available on http:///www.emedicine.com. Diakses tanggal 29 september 2007.15. Khan Nawz Ali,MBBS.FRCS.FRC. Achondroplasia. Available on http://www.Emedicine.com. Diakses tanggal 7 oktober 2007. ACHONDROPLASIAI. PENDAHULUAN Achondroplasia adalah salah satu bentuk kekerdilan tubuh yang sering dijumpai. Penyakit ini merupakan kelainan kongenital tulang rawan. Gangguan terutama pada pertumbuhan tulang-tulang panjang. Penyakit ini diturunkan secara autosom dominan. Sekitar 85-90% kasus merupakan mutasi genetik. Achondroplasia pertama kali ditemukan oleh Parrot (1878). Angka kejadian kelainan ini adalah 1/25.000 kelahiran. Ditemukan lebih banyak penderita achondroplasia pada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki. Dimana ditemukan 126 kasus dengan 70 wanita dan 56 pria.( 1.3 )Achondroplasia telah ada selama beradab-abad diketahui dari patung-patung dan gambar-gambar seniman kuno. Peninggalan-peninggalan ini mencakup dua dewa Mesir kuno, yaitu Ptah-Sokar dan Bes. Banyak tokoh-tokoh badut dan tokoh-tokoh terkenal yang memiliki intelijensi normal tapi mengalami achondroplasia. Ketika masih muda, pasien achondoplasia cenderung atraktif dan menyerupai boneka, dan inilah fakta yang menyebabkan orang-orang kerdil ini banyak dijual untuk menghasilkan uang pada masa-masa pertengahan. Secara mental mereka normal, dan secara fisik mereka sehat dan seringkali sangat kuat. ( 1.3) II. INSIDEN DAN EPIDEMIOLOGIInsiden yang paling umum menyebabkan achondroplasia adalah sekitar 1/10.000 kelahiran hidup. Walaupun kira-kira 80% dari kasus ini memperlihatkan mutasi yang spontan. Ini artinya bahwa kedua orang tua tanpa achondroplasia, bisa melahirkan seorang bayi achondroplasia, dan jika salah satu orang tua mempunyai gen achondroplasia maka bayinya 50% mempunyai peluang untuk mendapat kelainan achondroplasia yang diturunkan, heterozygot achondroplasia. Sebagaimana halnya 25% resiko homozygot achondroplasia. Dan lebih banyak ditemukan pada anak perempuan dibandingkan oleh anak laki-laki. ( 1.2.3 ) III. ETIOLOGIAutosom dominan dengan insiden catatan mutasi spontan yang tinggi terhadap kematian muncul pada anak dengan orang tua normal (insiden meningkat dengan umur dari pihak ayah). Gen yang dipengaruhi merupakan faktor reseptor pertumbuhan fibroblast. Pada pasien dengan achondroplasia memiliki ciri khas yaitu terjadi mutasi Genetik pada FGFR 3 codon 380. Gambaran mutasi terdapat pada domain reseptor trans-membran dan pikirkan untuk menstabilkan reseptor dimer yang mempertinggi signal reseptor, konsekuensi dari mutasi ini akan menghalangi garis pertumbuhan tulang. Achondroplasia bertindak sebagai sifat autosom dominan, sebagian besar kasus meningkat dari sebuah mutasi baru keorang tua normal. (2.4)IV. GAMBARAN ANATOMITulang-tulang panjang pada extremitas superior terdiri dari :- Humerus, pada ujung proximal membentuk caput humeri, sedangkan pada ujung distal corpus humeri melebar, disebut epicodylus medialis dan epicondylus lateralis humeri.- Radius, ujung proximal radius membentuk caput radii dan didistal radius melebar kearah lateral membentuk processus styloideus radii dibagian medial incisura ulnaris.- Ulna, pada ujung proximal terdapat incisura trochlearis dan pada distal disebut caput ulnae.Tulang-tulang panjang extremitas inferior- Femur, merupakan tulang yang paling panjang dan paling berat dalam tubuh manusia. Panjangnya kira-kira 1/4 sampai 1/3 dari panjang tubuh . Pada ujung proximal terdapat trochanter mayor dan trochanter minor, pada ujung distal terdapat condyus medialis dan condylus lateralis - Tibia, ujung proximal lebar mengadakan persendian dengan os femur membentuk articulation genu , membentuk condylus lateralis dan condylus medialis. Ujung distal tibia membentuk malleolus medialis.- Fibula, dibagian proximal disebut capitulum fibulae. (13 )V. PATOFISIOLOGI Achondroplasia disebabkan oleh mutasi dari gen untuk perkembangan fibroblast yaitu gen ( FGFR 3 ). Gen ini yang dipetakan pada pita 4p 16.3. Mutasi umum menyebabkan penambahan setelah gen FGFR 3. Menghasilkan penurunan pembentukan tulang achondral menghambat proliferasi dan kartilago, menurunkan pembesaran sel dan menurunkan matrix tulang rawan. Mutasi gen G1138A kira-kira 99% mutasi menghasilkan asam amino spesifik jarang terjadi mutasi missens ( Lys650 Met ) pada daerah tiroksin kinase. Yang diakhiri dengan keterlambatan perkembangan acanthosis nigricans (SADDAN). Gly380 arg, yang dilaporkan dalam jumlah populasi. ( 10 )VI. DIAGNOSIS A. Gambaran KlinisBayi biasanya memiliki ukuran batang tubuh yang normal, tungkai yang sangat tebal, kepala sedikit lebih besar dari biasanya, dengan penonjolan frontal dan parietal serta hidung. Bayi achondroplasia seringkali hipotoni disertai perkembangan motorik yang terlambat. Tonus neuromuskuler normal biasanya diperbesar pada umur 2-3 tahun. Kelemahan sendi terutama pada sendi interfalangs, dapat menetap selama masa anak. Bila tidak ada hidrosefalus, perkembangan mental dan motor biasanya normal. Dimana jembatan hidung tertekan. Pemendekan mengenai keempat limb dengan keadaan yag sama. Ujung-ujung jari kaki pada penyakit ini mencapai tidak lebih panjang dari trochanter pada femur. Pemendekan tulang yang menyebabkan keganjilan ini lebih besar pada proksimal dibanding pada segmen distal yaitu lebih kelihatan pada paha dan lengan ketimbang pada kaki dan lengan bawah, dan mengenai hampir semua kaki serta tangan.( 3.6 )Dewasa menunjukkan penyempitan yang tinggi, dengan batang tubuh normal, kepala besar, dan perkembangan otot berlebihan. Tinggi normal adalah 4 kaki. yang terjadi berupa kegagalan osifikasi normal pada tulang panjang dimana osifikasi pada tulang dapat hanya mencapai separuhnya. Tinggi badan penderita biasanya tidak lebih dari 1,3 meter dan intelegensia penderita tidak terganggu . ( 5 )Lengan cukup berotot dan sedikit menyimpang batang tubuh sebagai akibat dari ukurang kepala dan humerus yang tidak proporsional. Kepala mengalami brakisefal, dengan penonjolan frontal dan parietal. Wajah relatif kecil, jembatan hidung menjadi luas dan datar. Gigi biasanya normal. Perkembangan bokong yang berlebihan. Organ-organ kelamin normal pada perempuan biasanya mengalami pembesaran perut, dan fakta ini menyebabkan deformitas yang cukup serius. Perubahan otot yang paling konsisten dan paling khas adalah pada ekstremitas atas dan lumbar spine. Humerus kelihatan pendek jika dibandingkan dengan tulang-tulang pada lengan bawah (rhizomelia). Pemendekan femur yang serupa tapi kurang jelas juga biasa ditemukan. Semua ekstremitas memendek tidak beraturan dalam kaitannya dengan batang tubuh. Pada lumbal spine, jarak interpediculare perlahan-lahan berkurang dari L1 sampai L5, sebuah pembalikan langsung dari keadaan normal. Pedicles juga memilki diameter anteroposterior yang memendek. Gejala-gejala neurologis bisa terjadi sebagai akibat dari saluran spinal yang menyempit. Tangan dan kaki agak lebar dan tebal. Jari tengah pendek panjangnya tidak melebihi panjang jari pendek disampingnya. Jari-jari menyimpang arah pertumbuhannya, sehingga membentuk tangan trident. ( 3.6.7 )B. Gambaran RadiologiTrident hand, pada gambar menunjukkan luas jari-jari tangan sama panjang yang saling berlawanan.Kranium (tengkorak) besar dan dahi menonjol. Batang hidung rata sedang.Gambar radiografi bayi dengan anchondroplasia, menunjukkan penyempitan interpedicular yang pertama sampai tulang belakang yang ke lima belas, pendek, tulang iliac bundar, dan acetabular roof rata. Tulang tubular pendek dan menujukkan ketidak teraturan metaphyse yang ringan.Gambar 7. ( dikutip dari kepustakaan 4 ) ULTRASOUNDTungkai pendek muka khas yang terlihat pada kehamilan sebelum 22 minggu. Ini bagian dari homozygot, dimana kondisi lethal, tungkai pendek asosiasi dengan penyempitan thorax, achondroplasia dengan gen (FGFR 3) dan sekarang dapat didiagnosa analisa DNA dengan darah janin dan cairan amnion diperoleh dari kasus suspecious sonografi dimana ditemukan kasus dari kedua orang tua mempunyai achondoplasia, dimana 25 % janin dapat didiagnosa pada trisemester pertama kehamilan villus chorion sampling. (14) CT SCANPada gambar menunjukkan tulang vertebra yang mengalami scoliosis Setelah fusi anterior dan posterior, dan instrumentasi cacat krosing. Foto MRIMRI menunjukkan adanya tekanan di daerah Cervicomedullary pada Foramen Magnum, pada pasien dengan Achondroplasia. Kematian bayi atau awal masa kanak-kanak mendadak telah dilaporkan pada beberapa kasus akibat kompresi medulla servikalis karena foramen magnum kecil.MRI menunjukan adanya kyphosis pada daerah thoracolumbal.VII. DIAGNOSIS BANDINGThanatophoric dysplasia , keadaan cebol neonatus selalumematikan,kepalanya lebih besar dibandingkan dengan badannya, yang sering menyebabkan keracunan diagnostik dengan akondroplasia. Tungkai bengkok pendek sedang, toraks sangat kecil, jembatan hidung cukup rata, dan brakidaktili juga khas. Tanda-tanda radiologis meliputi korpus vertebra yang seperti biskuit ( misalnya, platispondili berat ), kontur sampai kaput femoris seperti pisang, pelebaran metafisis, spikula marginal, perlekukan, dan tulang iliaka persegi hipoplastik dengan penahan asetabulum. Kadang-kadang penderita mempunyai fusi sutura kongenital yang menimbulkan kontur tengkorak menyerupai daun semanggi ( kleebat shadel ) genetiknya tidak seluruhnya dipahami,beberapa pasangan saudara kandung ada pada kebanyakan kasus sporadik. ( 6 )VIII. KOMPLIKASIKomplikasi pada achondrplasia : ( 2.4 ) Hidrosefalus atau kompresi medulla spinalis Gangguan pendengaran karena otitis media berulang Strabismus (akibat dari dismorfisme kraniofasial) Pembengkokan kaki KifosisIX. PENATALAKSANAANPengobatan dan PencegahanTidak ada pengobatan yang spesifik untuk achondroplasia hubungan ketidak normalan termasuk spinal stenosis ( terjepitnya N.spinalis ) dan tertekannya batang otak akan dihilangkan ketika penyebab dihilangkan. Hidrosefalus, yang biasanya diakibatkan dari obstruksi foramen magnum, dan karena sindrom kompresi medulla lumbalis dan akar syaraf,maloklusi gigi gangguan pendengaran karena otitis media berulang dan strabismus (akibat dari dismorfisme kraniofasial).Pembengkokan kaki dan kifosis menetap dapat juga memerlukan perhatian. di samping pengenalan segera dan pengobatan yang untuk masalah ini, manejemen selama masa kanak-kanak harus diperhatikan terutama mengenai masalah sosial dan psikologi perawakan yang sangat pendek dan penampakan yang tidak biasa, dan konseling genetik. terapi segera dan tepat terutama diperlukan pada setiap episode otitis media akut. Hidrosefalus tidak lazim tetapi harus dikenali seawal mungkin. ada beberapa bukti bahwa fisioterapi dan penahan selama masa kanak-kanak dapat memperbaiki komplikasi kifosis infantil yang lama atau lordosis yang berat yang dapat memperjelek stenosis lumbalis pada umur dewasa. osteotomi dapat terindikasi tepat atau selama remaja untuk mengoreksi pembengkokan kaki progresif berat. ( 6 )X. PROGNOSISHarapan hidup pada achondroplasia adalah normal, kecuali untuk sedikit (jarang) penderita dengan hidrosefalus atau dengan komplikasi berat kompresi medulla spinalis servikalis atau lumbalis yang tidak ditangani. Rata-rata ketinggian dewasa pada achondroplasia sekitar 131,5 cm (51,8 inci) pada pria dan 125 cm (49,2 inci) pada wanita.Heterozygot mempunyai rentan usia yang normal dengan kelainan yang mudah dikenali karena kepala dan badan tampak terlalu besar untuk extremitas yang jelas-jelas lebih pendek. Perkembangan mental, seksual dan reproduktif normal. Sedangkan Homozygot memiliki rongga dada yang sempit sehingga menyebabkan kematian segera setelah lahir. ( 6. 9 )DAFTAR PUSTAKA1. Hartiono V,Satriono,R. Akondroplasia. Available on http://www.yahoo.com. Diakses tanggal 26 september 2007.2. Fishback L.James,MD.PATHOLOGY. Edisi kedua,Philadelphia.Elsevier.2005. pp.229.3. Hunter.donald,C.B.E.,D.M.R.E. Text Book Of X-Ray Diagnosis. Edisi ketiga,W.B Saunders Company, Philadelphia and London. 1959. pp.433-4344. Behrman E.Richard,M.D.,K.M.Robert,M.D.,J.B.Hal, M.D.,Nelson Text Book Of Pediatrics. Ed 16, W.B Saunders Company,Philadelphia,2000. pp.2121-21225. Rasjad C.prof.M.D.PhD. Ilmu Bedah Orthopedi. Cetakan keempat, Makassar, Bintang Lamumpatur, 2003. pp.1126. Nelson E.Waldo,M.D., Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15, Jakarta, EGC, 2000. 2397-23987. Teplick J.G, M.D., F.A.C.R.,Haskin E.M.,M.D.,F.A.C.P. Roentgenologic Diagnosis. Volume 9, Philadelphia,London, Toronto. W.B. Saunders Company, 1976. pp.13468. American Association of neurogical Surgeons.Achondroplasia Radiology.http://www.AJR.org. Diakses tanggal 29 september 2007.9. Robbins, Cotran, Kumar. Dasar Patologi Penyakit. Edisi 5, Jakarta, EGC, 1999. pp725-726.10. Hee Grace Park-Joo.Do.Achondroplasia. available on http://www emedicine.com. Diakses tanggal 29 september 2007.11. Kocher S.Mininder,MD,MPH. Achondroplasia. Available on http://www.Emedicine.com. Diakses tanggal 7 oktober 2007.12. Puts R, Pabst R.Atlas Anatomi Manusia Sobotta. Edisi 21.Jakarta.EGC, 2000. pp.202.13. Luhulima J.W.PAK.prof.dr. Osteologia. Jilid 1. Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, 2003. pp.7-15.14. Pilu, Kypros, Ximenes & Jeanty. Achondroplasia. Available on http:///www.emedicine.com. Diakses tanggal 29 september 2007.15. Khan Nawz Ali,MBBS.FRCS.FRC. Achondroplasia. Available on http://www.Emedicine.com. Diakses tanggal 7 oktober 2007.

Penyakit Akondroplasia Istilah Achondroplasia pertama kali digunakan oleh Parrot (1878). Achondroplasia berasal dari bahasa Yunani yaitu; achondros: tidak ada kartilago dan plasia: pertumbuhan. Secara harfiah Achondroplasia berarti tanpa pembentukan/ pertumbuhan kartilago, walaupun sebenarnya individu dengan Achondroplasia memiliki kartilago. Masalahnya adalah gangguan pada proses pembentukan kartilago menjadi tulang terutama pada tulang-tulang panjang.Achondroplasia adalah dwarfisme atau kekerdilan yang disebabkan oleh gangguan osifikasi endokondral akibat mutasi gen FGFR 3 (fibroblast growth factor receptor 3) pada lengan pendek kromosom 4p16.3. Sindroma ini ditandai oleh adanya gangguan pada tulang-tulang yang dibentuk melalui proses osifikasi endokondral, terutama tulang-tulang panjang. 2,7,8 Selain itu, Achondroplasia memberikan karakteristik pada kraniofasial.Achondroplasia juga dikenal dengan nama Achondroplastic Dwarfism, Chondrodystrophia Fetalis, Chondrodystrophy Syndrome atau Osteosclerosis Congenital.Insiden dan Epidemiologi Achondroplasia Achondroplasia adalah tipe dwarfisme yang paling sering dijumpai. Insiden yang paling umum menyebabkan Achondroplasia adalah sekitar 1/26.000 sampai 1/66.000 kelahiran hidup. Achondroplasia bersifat autosomal dominant inheritance, namun kira-kira 85-90% dari kasus ini memperlihatkan de novo gene mutation atau mutasi gen yang spontan. 5,7 Ini artinya bahwa kedua orang tua tanpa Achondroplasia, bisa memiliki anak dengan Achondroplasia. Jika salah satu orang tua mempunyai gen Achondroplasia, maka anaknya 50% mempunyai peluang untuk mendapat kelainan Achondroplasia yang diturunkan heterozigot Achondroplasia. Jika kedua orang tua menderita Achondroplasia, maka peluang untuk mendapatkan anak normal 25%, anak yang menderita Achondroplasia 50% dan 25% anak dengan homozigot Achondroplasia (biasanya meninggal). Achondroplasia dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan dengan frekwensi yang sama.Etiologi Achondroplasia Achondroplasia disebabkan oleh mutasi dominan autosomal pada gen FGFR3 (fibroblast growth factor receptor 3) pada lengan pendek kromosom 4p16.3.4-7 Gen FGFR3 berfungsi memberi instruksi dalam hal pembentukan protein yang terlibat dalam pembentukan dan pemeliharaan tulang, khususnya pembentukan tulang secara osifikasi endokondral.3,5,7 Dua mutasi spesifik pada gen FGFR3 bertanggungjawab pada hampir semua kasus Achondroplasia. Sekitar 98% kasus, terjadi mutasi G ke A pada nukleotida 1138 pada gen FGFR3. Sebesar 1% kasus disebabkan oleh mutasi G ke C. Mutasi-mutasi ini mengakibatkan protein tidak bekerja sebagaimana mestinya, sehingga mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan tulang.Osifikasi endokondral adalah salah satu jenis pertumbuhan tulang dimana sel mesenkim yang tidak terdifferensiasi langsung berkondensasi dan berdifferensiasi membentuk kondroblas.Kondroblas berproliferasi dan berdifferensiasi membentuk kondrosit yang secara bertahap menjadi matur membentuk hipertrofik kondrosit. Setelah itu, hipertrofik kondrosit akan mengalami apoptosis (kematian sel) dan pada regio tersebut terjadi kalsifikasi matriks ekstraseluler.Proses ini akan membentuk pelat pertumbuhan (growth plate) dan pertumbuhan normal tulang panjang tercapai melalui differensiasi dan maturasi kondrosit yang sinkron.25 Adanya mutasi gen FGFR3 pada Achondroplasia menyebabkan gangguan pada proses osifikasi endokondral, dimana kecepatan perubahan sel kartilago menjadi tulang pada pelat pertumbuhan (growth plates) menurun sehingga pertumbuhan dan perkembangan tulang terganggu.Pada lingkup kraniofasial yang terpengaruh adalah basis kranium dan bagian tengah wajah (midface) karena bagian-bagian ini dibentuk secara osifikasi endokondral. Rongga kranium dan maksila dibentuk secara osifikasi intramebranosa, sedangkan mandibula dibentuk melalui osifikasi periosteal dan aposisi.Basis kranium yang kurang berkembang pada penderita Achondroplasia berpengaruh pada perkembangan maksila, karena pertumbuhan basis kranium akan mendorong maksila ke anterior dan ke bawah. Saat perlekatan maksila ke ujung anterior basis kranium, perpanjangan atau pertumbuhan basis kranium akan mendorong maksila ke anterior. Sampai usia 6 tahun, pergerakan dari pertumbuhan basis kranium adalah bagian penting dalam pertumbuhan maksila ke anteriorKegagalan perkembangan atau pertumbuhan basis kranium secara normal pada penderita Achondroplasia, memberikan karakteristik midface deficiency atau hypoplasia midface. Hal ini yang mengakibatkan maksila menjadi retrognatik, sedangkan mandibula normal atau sedikit prognatik, sehingga menghasilkan hubungan rahang Klas III.Pola Persebaran Akondroplasia Dalam Ranah Populasi Sebelum membahas lebih lajut mengenai pola persebaran penyakit genetik akondroplasia terlebuh dulu akan dibahas tentang populasi menurut PrinsipEquilibrum-Hardy Wenberg.PrinsipEquilibrum-Hardy Wenberg.Populasi harus memenuhi beberapa syarat agar berada dalam keadaan seimbang dan dapat memenuhi hukum Equilibrum Hardy-Wenberg.Beberapasyaratnya antara lain: a) Tidak terjadi mutasi. Jika terjadi mutasi maka frekuensi gen atau genetik yang muncul akan terjadi perubahan. b) Tidak terjadi migrasi, karena migrasi dapat menyebabkanperpindahan gen antara suatu populasi dengan populasi yang lain. c) Jumlah populasi besar. Jumlah populasi yang besar dapat mempermudah untuk melihat perbandingan setiap frekuensi gen atau genetik yang muncul. d) Random genetic drift. Perubahan frekuensi gen dalam suatu populasi. e) Tidak terjadi seleksi alam. f) Adanya perkawinan secara acak. Perkawinan secara acak dapat memperbanyak variasi genetik. (Ridley 1993: 131; Russell 1994: 504; Campbell dkk 2002: 266). Dalam hukum Hardy-Wenberg, keseimbangan akan terpenuhi jika dapat memenuhi persamaan berikut:A (p) a (q)A (p) AA(p2) Aa(pq)a (q) Aa(pq) aa(q2)(p + q)2 = 1 jadi p + q = 1 karena p= frekuensi alel A, q = frekuensi alel a jadi, p2 + 2pq + q2 = 1 keterangan:a) p adalah alel dominan. Apabila dominan homozigot dilambangkan dengan p2. b) pq adalah sifat dominana heterozigot dan c) q adalah alel resesif dan dilambangkan dengan q2 (Suryo 1994: 379).Populasi yang termsuk dalam hukum Hardy-Wenberg adalah populasi yang jumlah frekuensi gen atau alel tetap pada setiap generasi. Jadi memenuhi syarat hukumHardy-Wenberg.Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Gen dalam Populasi Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi gen antara lain: a) Terjadinya mutasi. Mutasi dapat mengakibatkan perubahan genotype sampai perubahan fenotipe pada suatu organisme. Mutasi kromosom dapat menyebabkan perubahan fenotipe pada makhluk hidup atau tidak berdampak sama sekali sehingga tidak terjadi perubahan fenotipe atau penampakan (Russell 1994: 378). b) Terjadinya seleksi alam. Kemampuan organisme untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan yang berbeda-beda. Organisme yang mampu beradaptasi akan dapat terus mempertahankan kelestarian dirinya sementara organisme lain yang kemapuan beradaptasinya rendah akan mengalami seleksi alam hinga akhirnya punah.Adaptasi status organisme untuk terus bertahan hidup merupakan proses terjadinya evolusi. Seleksi alam sangat mempengaruhi frekuensi gen, apabila suatu organisme dalam populasi mengalami kepunahan akibat seleksi alam maka frekuensi gen dapat berkurang seiring dengan kepunahan organisme tersebut (Klug & Cummings 1994: 739-740).c) Mekanisme pemisahan, yaitu setiap mekanisme yang menghambat terjadinya pertukaran gen. Mekanisme dapat meliputi mekanisme geografis atau mekanisme lain yang menghalangi pertukaran gen dalam suatu populsi yang berada pada daerah yan sama (Suryo 1994: 384).d) Genetics drift, yaitu berubahnya frekuensi gen dalam statu populasi.Frekuensi gen dalam suatu populasi dapat naik-turun karena setiap individu dalam populasi memiliki alel tertentu yang keadaannya homozigot atau heteroziot. Luas fluktuasi frekuensi gen disebut dengan RandomGenetics Drift (Suryo 1994: 388). e) Gene flow. Gene flow dapat terjadi apabila statu individu pergi meninggalkan populasi asal atau melakukan emigrasi ke populasi lain dan masuknya individu ke dalam populasi yang berbeda sehingga dapat mengakibatkan perubahan alel pada individu (Klug & Cummings 1994: 745). f) Inbreeding, yaitu perkawinan antara individu yang memiliki hubungan keluarga yang dekat. Inbreeding mengakibatkan frekuensi gen tetap sehingga variasi dalam populasi akan berkurang (Klug & Cummings 1994: 745)Pola Persebaran Akondroplasia Kelainan yang disebabkan oleh gen dominan pada autosom termasuk jarang ditemukan. Oleh karena itu, perkawinan yang umum yaitu perkawinan antara individu yang memiliki genotip heterozigot dan homozigot resesif. Contohnya bila kita nyatakan gen dominan dengan lambang A, perkawinan yang umum terjadi yaitu Aa x aa. Perkawinan tersebut dapat dinyatakan dalam table berikut :AA

AAaaa

AAaaa

Melalui tabel tersebut, dapat kita ketahui bahwa :1. peluang memperoleh anak yang terinfeksi P (A-) = P (Aa) = 2. peluang memperoleh anak yang normal = P (aa) = .Terlihat bahwa bila salah satu orang tua terinfeksi, anak memiliki peluang 50% untuk terinfeksi. Karena peluang seorang anak akan terinfeksi bila salah satu orang tuanya terinfeksi adalah 50%, umumnya pada setiap generasi akan terdapat individu yang terinfeksi.Suatu populasi dimana terdapat penduduk yang menderita penyakit akondroplasia akan mengalami ketidakseimbangan dari generasi ke generasi dikarenakan dalam populasi tersebut kemungkinan besar akan terjadi mutasi genetik. Pernyataan diperkuat dengan data penelitian yang menunjukkan bahwa sekitar 85-90% kasus disebabka karena mutasi genetik. Hal ini sesuai dengan hukum Hardy-Weinberg yang mengatakan bahwa suatu populasi tidak akan seimbang jika terjadi mutasi. Inilah yang disebut dengan Prinsip Unequilibrium Hard-WeinbergKesimpulan Dari uraian tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa:1. Penyakit genetis dapat diklasifikasikan menjadi penyakit yang disebabkan oleh gen tunggal (kelainan Mendellian) dan penyakit yang disebabkan oleh beberapa gen.2. Terdapat 4 jenis umum pewarisan gen tunggal, yaitu: a) Gen resesif pada autosom, b) Gen resesif terpaut kromosomX, c) Gen dominan terpaut kromosomX, d) Gen dominan pada autosom.3. Suatu penyakit atau kelainan dikatakan menurun melalui autosom dominan apabila kelainan atau penyakit tersebut timbul meskipun hanya terdapat satu gen yang cacat dari salah satu orang tuanya. Sebagai perbandingan, penyakit autosom resesif akan muncul saat seorang individu memiliki dua kopi gen mutan.4. Achondroplasia merupakan salah satu penyakit genetik tipe pewarisan dominan autosom yaitu dwarfisme atau kekerdilan yang disebabkan oleh gangguan osifikasi endokondral akibat mutasi gen FGFR 3 (fibroblast growth factor receptor 3) pada lengan pendek kromosom 4p16.3.5. bila salah satu orang tua terinfeksi, anak memiliki peluang 50% untuk terinfeksi. Karena peluang seorang anak akan terinfeksi bila salah satu orang tuanya terinfeksi adalah 50%, umumnya pada setiap generasi akan terdapat individu yang terinfeksi.6. Dalam suatu populasi dimana terdapat penderita akondroplasia akan mengalami ketidak seimbangan dari generasi ke generasi karena pola persebaran penyakit ini berpeluang besar untuk kemungkinan terjadi mutasi gen.

Apa sih ACHONDROPLASIA ??? DefinisiPenyakit pertumbuhan dan perkembangan tulang yang bersifat genetik melalui autosomal dominan. Terjadi sekitar 1:20.000 dari kelahiran. Achondroplasia ini merupakan suatu tipe dari dwarfisme (orang kerdil/cebol). Penderita biasanya memiliki kaki dan tangan yang pendek serta kepala yang besar.Menurut Geek (orang Yunani), Achondroplasia ini berhubungan dengan pembentukan tulang rawan. Penderita memiliki tulang rawan yang sedikit dalam pembentukan tulang, sehingga terjadi pemendekan tulang dan pengurangan tinggi.

Etiologi dan PatologiAchondroplasia disebabkan oleh mutasi gen yang merupakan faktor reseptor pertumbuhan fibroblast, yaitu gen FGFR 3. Mutasi umum menyebabkan penambahan setelah gen FGFR 3. Menghasilkan penurunan pembentukan tulang achondral dan menghambat proliferasi dan kartilago, menurunkan pembesaran sel dan menurunkan matrix tulang rawan.Dari beberapa sumber, pembentukan gen mutasi berhubungan dengan penambahan usia ayah (di atas 35 tahun). Pengamatan menunjukkan bahwa mutasi gen yang baru hanya diwarisi dari pihak ayah dan terjadi pada waktu spermatogenesis.

Gambaran Klinis1. Dari lahir mempunyai wajah yang khas2. Ukuran tubuhnya lebih pendek dari orang pada umumnya [rata-rata Laki2 : 43-53 inci (110-135 cm), Perempuan: 45-57 inci (115-145cm)]3. Pemendekan rhizomelik (pertumbuhan tulang belakang yang pendek)4. Penekanan nasal bridge5. Jari tangan berbentuk trident (antara jari tengah dan jari manis terdapat jarak, jadi terlihat seperti garpu bersusuk 3)6. Jari tangan dan kaki pendek dan lebar7. Garis tengah muka hipoplasia8. Lubang hidung kecil9. Infeksi telinga10. Spinal Kifosis (tulang belakang mengarah keluar/konveks, kayak posisi membungkuk) atau Lordosis (tulang belakang masuk ke dalam)11. Macrocephal, dapat mengakibatkan hydrocephal.12. Kulit berlebih sehingga menimbulkan lipatan di bagian tubuh13. Genu varum, Kelainan yang terjadi pada Genu valgus karena pertumbuhan yang tidak setara dari tibia dan fibula, sehingga mengakibatkan kebengkokan pada lutut

Imaging / Pemeriksaan RadiologiUntuk mengetahui atau mendeteksi achondroplasia, dilakukan pemeriksaan radiologi. Berikut gambaran radiologi orang dengan achondroplasia :1. Pada tengkorak macrocephal (kepala yang besar)2. Frontal bossing, yaitu kemajuan pada bagian depan kepala (nonong)3. Penyempitan foramen magnum 4. Garis tengah muka hipoplasia5. Protrusi mandibula melebihi jarak normal6. Pemendekan rhizomelik7. Spinal stenosis8. Genu varum

USG pada janin dengan achondroplasia

USG GrayscaleGambar di atas merupakan USG janin yang terdiagnosa achondroplasia. Dapat dilihat bahwa frontal bossing nya sudah kelihatan (gambar kanan). Dan di gambar sebelah kiri, ada putih-putih yang melintang tapi cekung, itu adalah tulang. Sebagai tambahan aja, (lihat gambar sebelah kanan) hitam-hitam di sekitar janin adalah cairan amnion, trus putih-putih di atasnya itu adalah plasenta.

Prognosis- Penderita achondroplasia memiliki IQ yang normal.- Penderita achondroplasia heterozygous biasanya normal (dapat bertahan hidup) kecuali memiliki komplikasi yang serius, sedangkan achondroplasia homozygous hanya bisa bertahan beberapa bulan setelah lahir atau bahkan sesaat setelah lahir.Gambaran orang dengan achondroplasia seperti ini: