Akhlak Tasawuf - Pengertian Dan Sejarah Tasawuf

19
PENGERTIAN dan SEJARAH MUNCULNYA TASAWUF A. Pendahuluan Tasawuf sebagai salah satu bentuk usaha dan metode pendekatan diri manusia kepada Allah SWT.yang dalam bahasa inggris juga disebut sufisme. Tasawuf juga berarti suci, bersih dan murni. Tasawuf juga merupakan upaya melatih jiwa dengan berbagai cara sehingga tercermin akhlak yang mulia dan berada sedekat mungkin dengan Allah SWT. Para ahli dalam bidang tasawuf hampir sepakat mengatakan bahwa sulit untuk merumuskan pengertian tasawuf. Di antara sebab utama terjadinya hal itu karena tasawuf merupakan refleksi diri dan pengalaman pribadi seseorang, di samping masih banyaknya tokoh yang meragukan validitas sumber tasawuf itu sendiri. B. Pengertian Tasawuf Para ahli dalam bidang tasawuf hampir sepakat mengatakan bahwa sulit untuk merumuskan pengertian tasawuf. Di antara sebab utama terjadinya hal itu karena tasawuf merupakan refleksi diri dan pengalaman pribadi seseorang, di samping masih banyaknya tokoh yang meragukan validitas sumber 1

description

Makalah Akhlak Tasawuf

Transcript of Akhlak Tasawuf - Pengertian Dan Sejarah Tasawuf

Page 1: Akhlak Tasawuf - Pengertian Dan Sejarah Tasawuf

PENGERTIAN dan SEJARAH MUNCULNYA TASAWUF

A. Pendahuluan

Tasawuf sebagai salah satu bentuk usaha dan metode pendekatan

diri manusia kepada Allah SWT.yang dalam bahasa inggris juga disebut

sufisme. Tasawuf juga berarti suci, bersih dan murni. Tasawuf juga

merupakan upaya melatih jiwa dengan berbagai cara sehingga tercermin

akhlak yang mulia dan berada sedekat mungkin dengan Allah SWT.

Para ahli dalam bidang tasawuf hampir sepakat mengatakan bahwa

sulit untuk merumuskan pengertian tasawuf. Di antara sebab utama

terjadinya hal itu karena tasawuf merupakan refleksi diri dan pengalaman

pribadi seseorang, di samping masih banyaknya tokoh yang meragukan

validitas sumber tasawuf itu sendiri.

B. Pengertian Tasawuf

Para ahli dalam bidang tasawuf hampir sepakat mengatakan bahwa

sulit untuk merumuskan pengertian tasawuf. Di antara sebab utama

terjadinya hal itu karena tasawuf merupakan refleksi diri dan pengalaman

pribadi seseorang, di samping masih banyaknya tokoh yang meragukan

validitas sumber tasawuf itu sendiri.1 Ada beberapa pengertian tentang

tasawuf, yakni:

1. Secara Etimologi

Ada beberapa pendapat tentang asal-usul kata tasawuf,

diantaranya yaitu:

a. Ada yang mengatakan bahwa tasawuf berasal dari kata shafa’ ,

artinya suci, bersih atau murni. Memang jika dilihat dari segi niat

maupun tujuan dari setiap tindakan dan ibadah kaum sufi, maka

jelas bahwa semua itu dilakukan dengan niat suci untuk

membersihkan jiwa dalam mengabdi kepada Allah SWT. Menurut

beberapa orang:

1 Kasmuri Selamat dan Ihsan Sanusi, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Kalam Mulia,2012), hal.79

1

Page 2: Akhlak Tasawuf - Pengertian Dan Sejarah Tasawuf

1) al-Kalazabi, mengatakan: “Para sufi dinamakan demikian

karena kemurnian hati dan kebersihan tindakan mereka.”

2) Bisyr ibn al-Haris mengatakan: “ Sufi adalah orang yang

hatinya tulus terhadap Allah.”

3) Yang lain mengatakan :” Sufi adalah orang tulus terhadap

Allah dan mendapat rahmat tulus pula daripada-Nya.”

b. Ada lagi yang mengatakan bahwa tasawuf berasal dari kata shaff,

artinya saf atau barisan. Mereka dinamakan sebagai para sufi,

menurut pendapat ini karena mereka berada pada baris (shaff)

pertama di depan Allah, karena besarnya mereka keinginan

mereka akan Dia. Kecendrungan hati mereka terhadap-Nya. Akan

tetapi bila istilah sufi mengacu kepada kata shaff, maka bentuk

seharusnya menjadi saffi, bukan sufi.

c. Ada pula yang mengatakan bahwa tasawuf berasal dari kata suffah

atau suffah al-masjid, artinya serambi mesjid. Istilah ini

dihubungkan dengan suatu tempat di Mesjid Nabawi yang didiami

oleh sekelompok para sahabat Nabi yang sangat fakir dan tidak

mempunyai tempat tinggal. Mereka dikenal sebagai ahli suffah.

Mereka adalah orang yang menyediakan waktunya untuk berjihad

dan berdakwah serta meninggalkan usaha-usaha yang bersifat

duniawi. Jelasnya mereka dinamakan sufi karena sifat-sifat mereka

menyamai sifat-sifat orang yang tinggal di serambi mesjid (suffah)

yang hidup pada masa Nabi SAW. Tetapi, kalau istilah sufi berasal

dari kata suffah, maka bentuk yang benar menjadi suffi, bukan sufi.

d. Ada yang menisbahkan kata tasawuf dengan kata dari bahasa greek

atau Yunani, yakni “Sofia”. Istilah ini disamakan maknanya

dengan kata “hikmah” yang berarti kebijaksanaan. Orang yang

berpendapat seperti ini adalah Mirkas, kemudian diikuti oleh Jurji

Zaida, dalam kitabnya”Adab Al-Lughah Al-‘Arabiyyah”, seperti

yang dikutip oleh Rosihan Anwar, yang menyebutkan bahwa para

filosof Yunani dahulu telah memasukkan pemikirannya atau kata-

2

Page 3: Akhlak Tasawuf - Pengertian Dan Sejarah Tasawuf

katanya yang dituliskan dalam buku-buku filsafat yang

mengandung kebijaksanaan. Ia mendasari pendapatnya dengan

argumentasi bahwa istilah sufi atau tasawuf tidak ditemukan

sebelum ada masa penerjemahan kitab-kitab yang berbahasa

Yunani ke dalam bahasa Arab. Pendapat ini kemudian didukung

juga oleh Nouldik, yang mengatakan bahwa penerjemahan dari

bahasa Yunani ke dalam bahasa Arab terjadi proses asimilasi.

Misalnya orang Arab mentransliterasikan huruf “sin” menjadi

huruf “shad”, seperti dalam kata tasawuf menjadi tashawuf.

e. Sementara yang lain mengatakan bahwa tasawuf berasal dari kata

suf, yaitu bulu domba atau wol. Mereka tidak memakai pakaian

yang halus disentuh atau tidak atau indah dipandang, untuk

menyenangkan dan menentramkan jiwa. Mereka memakai pakaian

hanya untuk menutupi ketelanjangan mereka dengan bahan yang

terbuat dari kain kasar, suf (wol kasar). Bila kata sufi merupakan

turunan dari kata suf dapat diterima, maka kata sufi ini tepat dari

sudut pandang etimologi dan tata bahasa. Al-Kalabazi berpendapat

bahwa jika kata sufi berasal dari kata suf ini dapat diterima, maka

ia tepat meurut gramatika bahasa Arab, dan sekaligus memiliki

semua makna yang dibutuhkan, seperti mengelak atau cenderung

menjauhkan diri dari dunia, meninggalkan tempat tinggal yang

sudah mapan, terus-menerus melakukan pengembaraan, menolak

kesenangan jasmani, memurnikan tingkah laku, membersihkan

kesadaran, meluaskan ilmu dan sifat kepemimpinan.2

2. Secara Terminologi

Sedangkan menurut terminologi ada beberapa pendapat ahli yang

mengemukakan pengertian tasawuf ini, diantaranya yaitu

a. Bisyiri bin Haris, mengatakan bahwa sufi adalah orang yang suci

hatinya menghadap Allah SWT.

2 Deswita, Akhlak Tasawuf, (Batusangkar: Batusangkar Press, 2010) hal. 106-109

3

Page 4: Akhlak Tasawuf - Pengertian Dan Sejarah Tasawuf

b. Sahl At Tustari, mengatakan bahwa sufi adalah orang yang bersih

dari kekeruhan , penuh dengan renungan, putus hubungan dengan

manusia dalam menghadap Allah SWT.

c. AL- Junaid Baqdadi, merupakan tokoh sufi modern, beliau

mengemukakan pengertian tasawuf sebagai upaya membersihkan

hati dari sifat yang menyamai binatang dan melepaskan akhlak

yang fitri, menekan sifat kemanusiaan, menjauhi hawa nafsu,

memberikan tempat bagi kerohanian, berpegang pada kebenaran,

mengamalkan sesuatu yang lebih utama atas keabadianya, memberi

nasihat kepada umat, benar-benar menepati janji kepada Allah

SWT, dan mengikuti syariat rasulullah SAW.

d. Abu Qasim Abdul Karim Al Qusyairi, mengemukakan bahwa

tasawuf ialah menjabarkan ajaran-ajaran Al Qur’an dan As Sunnah,

berjuang mengendalikan nafsu, menjauhi perbuatan bid’ah,

mengendalikan syahwat, dan menghindari sikap meringan-

ringankan ibadah.

e. Abu Yazid Al Bustami, yang mengemukakan arti tasawuf secara

lebih luas. Al Bustami menartikan tasawuf mencakup tiga aspek,

yaitu kha yang berarti melepaskan diri dari perangai yang tercela.

Ha yaitu menghiasi diri dengan akahlak terpuji, dan jim yang

berarti mendekatkan diri kepada Allah.

f. Harun Nasution mendefenisikan tasawuf sebagai suatu ilmu yang

mempelajari cara dan jalan bagaimana seesorang bisa sedekat

munkin dengan Allah. 3

g. Ath Thusi mengatakan pengertian tasawuf dapat dikaitkan dengan

karakter para sufi, yaitu orang-orang alim yang mengenal Allah dan

hukm-hukum Allah, mengamalkan apa yang diajarkan Allah

kepada mereka, menghayati apa yang diperintahkan Allah,

merasakan apa yang mereka hayati, dan lebur dengan apa yang

3 Bachrun Rif’i dan Hasan Mud’is, Filsafat Tasawuf, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010) hal. 30-31.

4

Page 5: Akhlak Tasawuf - Pengertian Dan Sejarah Tasawuf

mereka rasakan, sebab masing-masing lebur dengan apa yang ia

rasakan.

h. Ibnu Khaldun mengatakan bahwa tasawuf adalah menjaga

kebaikan tata krama bersama Allah dalam amal-amal lahiriah dan

batiniah dengan berdiri di garis-garisnya, saambil memberikan

perhatian pada penguncian hati dan mengawasi segala gerak-gerik

hati dan pikirannya demi memperoleh keselamatan. Jadi menurut

Ibnu Khaldun adalah lmu yang memberi perhatian pada usaha

menjaga tata krama bersama Allah secara zhahir dan batin, yakni

dengan tetap menjalankan hukum-hukum syariat secara formal

sambil mensucikan hati secara substansial sehingga fokus hanya

kepada Allah. 4

C. Sejarah Munculnya Ajaran Tasawuf

Tasawuf sebagai aspek esoteris dalam islam, pada intinya adalah

kesadaran adanya hubungan komunikasi manusia dengan Tuhannya, yang

selanjutnya mengambil bentuk rasa dekat atau (kurb) dengan Tuhan.5

Suatu kenyataan sejarah bahwa kelahiran tasawuf bermula dari

gerakan hidup zuhd. Dengan istilah lain bahwa cikal bakal tasawuf adalah

gerakan hidup zuhd. Jadi sebelum orang sufi telah ada orang zahid yang

secara tekun mengamalkan ajaran-ajaran esoteris islam, yang kemudian

dikenal dengan ajaran tasawuf.

Untuk lebih mengenal tasawuf, berikut ini akan dijelaskan sejarah

perkembangan tasawuf, yang mana perkembangannya dibagi menjadi

beberapa priode, yaitu:

a. Masa pembentukan

Pada masa ini tasawuf telah kelihatan dalam bentuk awalnya,

yaitu sebagai awal perkembangan agama islam. Telah kelihatan

4 Muhammad Fauqi Hajjaj, Tasawuf Islam dan Akhlak, (Jakarta: Amzah, 2011), hal. 4-55 Harun Nasution, Islam ditinjau dari Berbagai Aspek, jilid II, (Jakarta: UI-Press, 1986),

hal. 71

5

Page 6: Akhlak Tasawuf - Pengertian Dan Sejarah Tasawuf

bahawa para kaum muslim tidak puas dengan ibadah-ibadah atau

pendekatan diri kepada Allah dengan shalat, puasa, zakat, dan haji

saja.

Mereka ingin lebih dekat dengan Allah. Namun penamaan yang

digunakan untuk hal ini pada saat itu bukanlah kata tasawuf melainkan

yaitu zuhd. Gerakan ini muncul pada akhir abad pertama hijriyah dan

permulaan abad ke dua hijriyah.gerakan ini lahir sebagai reaksi

terhadap hidup mewah dari khalifah dan keluarga serta pembesar-

pembesar negara sebagai akibat dari kekayaan yang diperoleh setelah

perluasan wilayah islam ke Syiriya, Mesir, Mesopotamia, dan Persia.

Pada dasarnya ada empat faktor yang menyebakan kelahiran

gerakan hidup zuhud dalam islam, yaitu

1) Ajaran-ajaran islam itu sendiri. Kitab suci Al Quran telah

mendorong kita agar hidup shaleh dan bertaqwa kepada Allah

SWT.

2) Evolusi rohani kaum muslim terhadap terhadap sosial politik yang

berlaku pada masa itu.

3) Dampak aksetisme masehi. Di zaman pra islam bangsa Arab

terkena dampak pendeta masehi. Setelah lahirnya Islam pun

dampaknya tetap berlangsung. Dampak asketisme masehi itu

lebih banyak terhadap terhadap organisosialnya ketimbang

terhadap aspek-aspek prinsip umumnya, sehingga asketisme

dalam islam tetap bercorak islam.

4) Penentangan terhadap fiqih dan kalam. faktor ini muncul karena

tuntutan murni Islami, sama halnya dengan faktor-faktor

sebelumnya. Sebagian kaum muslimin yang saleh pada masa itu

merasa bahwa pemahaman para fuqaha dan ahli kalam tentang

islam tidak dapat sepenuhnya memuaskan perasaaan keagamaan

mereka, sehingga mereka memasuki kehiduapan zuhud untuk

memenuhi kehausan perasaan keagamaan mereka.

6

Page 7: Akhlak Tasawuf - Pengertian Dan Sejarah Tasawuf

Adapun tokoh-tokoh zahid atau sufi yang terkemuka pada saat itu

diantaranya:

1) Dari kalangan sahabat diantaranya yaitu: Salman Al Farisi,

Abu Dzar Al Ghifari, Ammar BinYasir, Hudzaifah bin Al

Yaman, dan lain-lain.

2) Dari kalangan tabiin diantaranya: Hasan Basri, yaitu seorang

zahid pertama dan termasyhur dalam sejarah tasawuf . Hasan

Basri tampil pertama dengan membawa ajaran khauf dan

raja’, mempertebal takut dan harap kepada Tuhan. Rabi’ah

Al Adawiyah, yaitu seorang sufi perempuan yang terkenal

dengan ajaran cintanya Malik Bin Dinar, Ibrahim Bin

Adham, Abu Hasyim As Sufi, Sufi’an Bin Sa’id As Gauri,

Daud Ath Thai, Syaqiq Al Balkhi, dan masih banyak yang

lainnya.

Adapun beberapa karakter zuhud pada abad awal hijriyah ini

yaitu:

1) Menjauhkan diri dari dunia menuju akhirat yang berakar pada

nash agama, yang dilatarbelakangi oleh sosial politik,

coraknya bersifat sederhana, praktis, dan tujuannya untuk

meningkatkan moral.

2) Masih bersifat praktis, dan para pendirinya tidak menaruh

perhatian untuk menyusun prinsip-prinsip teoritis ats

kezuduannya itu.

3) Motif zuhudnya adalah rasa takut, yaitu rasa takut muncul

dari landasan amal keagamaan secara sungguh-sungguh.

Sementara pada akhir abad ke dua hijriyah, ditangan Rabi’ah

Al Adawiyah muncul motif rasa cinta yang bebas dari rasa

takut terhadap azab Allah maupun harapan terhadap pahala-

Nya. Hal ini dicerminkan lewat penyucian diri, dan

abstarksi dalam hubungan antara hidup manusia dengan

Tuhan.

7

Page 8: Akhlak Tasawuf - Pengertian Dan Sejarah Tasawuf

4) Menjelang akhir abad II H, sebagian zahid khususnya di

khurasan dan Rabi’ah Al-adawiyah, ditandai dikedalaman

membuat analisa, yang bisa dipandang sebagai fase

pendahuluan tasawuf. Mereka lebih tepat dipandang sebagai

cikal bakal para pendiri tasawuf falsafi abad III dan IV H. 6

b. Masa Pengembangan

Periode ini berlangsung sekitar abad tiga dan empat hijriyah.

Pada saat ini tasawuf telah memiliki corak yang jauh berbeda dengan

zahid. Yang pada saat ini tasawuf telah bercorak kefanaan yang

menjurus kepada persatauaan hamba dengan khalik. Perkembangan

tasawuf pada periode ini para sufi telah menaruh perhatian setidaknya

pada tigahal berikut ini:

1) Jiwa yaitu tasawuf yang berisi cara pengobatan jiwa,

pengonsentrasian jiwa manusia kepada Allah sehingga keteganan-

ketegangan kejiwaan dapat terobati.

2) Akhlak yaitu tasawuf yang berisi teori-teori akhlak, tentang cara

berakhlak mulia dan menghindari akhlak yang buruk.

3) Metafisika , yaitu tasawuf yang berisi teori-teori ketunggalan

hakikat ilahi atau kemutlakan Allah. Pada periode ini telah lahir

teori-teori tentang kemungkinan “bersatunya” Tuhan dengan

manusia.7 Bersatunya dengan kecintaan (ittihad al mahbub),

kekal dengan Tuhan, menyaksikan dan bertemu dengan tuhan,

serta menjadi satu dengan- Nya.

Adapun tokoh-tokoh tasawuf pada periode ini yaitu: Ma’ruf Al

Karhi, Surri As Saqti, Abu Sulaiman Ad Darani, Haris Al Muhasibi,

Abu Faidh Dzun Nun bi Ibrahim Al Mishri, Ahmad Bin Al-Hawari

Ad Damsyiqi, Abu Yazid Al Bustami, Junaid Al Baghdadi, Al Hallaj,

6 Deswita, Akhlak Tasawuf, (Batusangkar, Batusangkar Press: 2010), hal. 126-127. 7 Bachrun Rif’i dan Hasan Mud’is, Filsafat Tasawuf,(Bandung, CV Pustaka Setia: 2010 )

hal. 77.

8

Page 9: Akhlak Tasawuf - Pengertian Dan Sejarah Tasawuf

Abu Bakr Asy Syibli, Abu Thalib Al Makki, dan masih banyak lagi

yang lain.

Pada periode ini sebagian tokoh tasawuf seperti Junaid dan

Surri As Saqti telah memberi pengajaran kepada murid-murid dalam

bentuk sebuah jamaah. Selain itu, tasawuf dibagi kepada dua, yaitu:

1) Tasawuf Sunni

Tasawuf Sunni adalah bentuk tasawuf yang memagari

ajarannya dengan Al-Qur’an dan Sunnah secara ketat, serta

mengaitkan keadaan atau ahwal dan maqomat (tingkatan rohani)

mereka kepada sumber tersebut.

2) Tasawuf Falsafi

Tasawuf Falsafi adalah para pengikutnya cenderung pada

ungkapan-ungkapan ganjil atau syathahiyati serta bertolak dari

keadaan fana’ menuju pernyataan tentang terjadinya penyatuan

(ittihad/hulul).

c. Masa Konsolidasi

Pemikiran-pemikiran atau paham-paham unik bahkan ganjil

yang dikemukakan oleh Abu Yazid dan Al Hallaj, tentang kesatuan

kesatuan khalik dengan makhluk , membuat resah para ulama yang

kurang menyukai tsawuf, bahkan dari kalangan tasawuf sunni.

Tasawuf falsafi yang telah bannyak diwarnai oleh pemikiran-

pemikiran filsafat, yakni pemikiran filsafat yunani. Karena

pemikirannya yang radikal, tasawuf falsafi menciptakan pertentangan

dengan antara tasawuf dan fiqh. Bahkan munculnya wali-wali Allah

yang dianggap menempati kedudukan imama yang gaib dalam

pandangan syi’ah, telah menimbulkan perdebatan panjang dan hiruk

pikuk tasawuf, yang mana sebagian teori-teorinya dianggap telah

menyimpang dari ajaran Al Qar’an dan hadist.

Berdasarkan keadaan tersebut, tasawuf pada abad V H

mengadsakan konsolidsasi, pada saat ini terjadi pertarungan antara

9

Page 10: Akhlak Tasawuf - Pengertian Dan Sejarah Tasawuf

tasawuf falsafi dengan tasawuf sunni. Tasawuf sunni memenangkan

pertarungan dan berkembang sedemikian rupa, sedangkan tasawuf

falsafi tenggelam dan akan muncul kembali pada adbad VI Hijriyah

dalam bentuknya yang lain. Kemenangan tasawuf sunni dikarenakan

menangnya aliran theology ahl sunnah wa al jamaah yang dipelopori

oleh abu hasan asyary, yang mengadakan kritikan pedas terhadap teori

abu yazib al bustami dan al hallaj, sebagaimana tertuang dalam

syathahiyatnya yang nampak bertentangan dengan kaidah dan aqidah

islam. Oleh karena itu, tasawuf pada periode ini cenderung

mengadakan pembaharuan atau menurut istilah Annemariye

Schimmael merupakan periode konsolidasi, yakni periode yang

ditandai pemantapan dan pengembalian tasawuf ke landasannya yaitu

Al-Qur’an dan Hadist. Tokoh-tokoh tasawuf pada masa ini adalah, Al

Qusayri, Al Harawi, dan Al Ghazali.

d. Masa Falsafi

Memasuki abad VI Hijriyah, tasawuf falsafiyang muncul pada

abad III dan IV Hijriyah, tenggelam pada abad V Hijriyah, muncul

kembali dalam bentuknya yang lebih sempurna. Bila tasawuf sunni

memperoleh bentuk yang final pada pengajaran Al-Ghazali, maka

tasawuf falsafi mencapai puncak kesempurnaannya pada pengajaran

Ibn Arabi, yaitu seorang sufi Andalusia. Dengan pengetahuannya yang

amat kaya, baik dalam lapangan ilmu keislaman maupun dalam

lapangan filsafat, ia berhasil menghasilkan karya yang cukup

banyak(diantaranya Al Futuhat Al Makiyyah dan khusus Al Hikam).

Hampir semua praktek, pengajaran dan ide yang berkembang di

kalangan kaum sufi diliputnya dengan penjelasan-penjelasan yang

memadai. Di ajaran sentral Ibn Arabi adalah tentang kesatuan wujud

(Wahda Al Wujud).

Tasawuf falsafi, karena telah dilengkapi oleh Ibn Arabi dengan

paham wahda al wujud, lazim juga disebut dengan tasawuf wahda al

wujud atau tasawuf wujudiyah. Melalui banyak sufi besar yang

10

Page 11: Akhlak Tasawuf - Pengertian Dan Sejarah Tasawuf

menjadi murid atau pengikutnya, tasawuf ini memperoleh tanah yang

subur, terutama di Persia. Umumnya kalangan Syi’ah Isma’illiyah

Syi’ah12 dapat membenarkan paham ini dan berbagai paham falsafi

lainnya. Karena itu juga, tasawuf falsafi bisa juga disebut sebagai

tasawuf Syi’yi, dengan pengertian tasawuf yang diterima oleh

umumnya atau kebanyakan kaum Syi’ah. Adapun tokoh-tokoh yang

berperan dalam tasawu pada masa ini yaitu, As Suhrawardi,

Muhyoddin ibn Arabi, ‘Umar ibn Al Faridh, Ibn Sab’in, dan masih

ada lagi tasawuf lainnya.

e. Masa Pemurnian

Pada masa ini terlihat tanda-tanda keruntuhan tasawuf,

penyelewengan dan skandal mengancam reputasi baik tasawuf. Tak

terelakan lagi, legenda-legenda tentang keajaiban dikaitkan dengan

tokoh-tokoh sufi dan dikembangkan, dan masyarakat awam langsung

segera menyambut tipu muslihat itu, dan bahkan terjadi pengkultusan

terhadap wali-wali. Khurufat dan takhayul, klenik dan hidupo

memalukan, bicara tak karuan merupakan jalan menuju ketenaran,

kekayaan dan kekuasaan.

Kemudian tasawuf pada saat itu ditandai bid’ah khufarat,

mengabaikan ayariat dan hukum-hukum moral dan penghinaan ilmu

pengetahuan, berbentangkan diri dari dukungan awam untuk

menghindarkan diri dari rasionalitas, dengan menampilkan amalan

yang orrasional. Azimat dan ramalan serta kekuatan ghaib ditonjolkan.

Bersamaan dengan itu, muncullah Ibn Taimiyah yang dengan

lantang menyerang penyelewengan para sufi tersebut. Dia terkenal

kritis, peka terhadap lingkungan sosialnya, polemis dan giat berusaha

meluruskan ajran agama islam yang telah diselwwengkan oleh para

sufi tersebut, untuk kembali kepada sumber ajaran Islam, Al Qur’an

dan Al Sunnah. Kepercayaan yang menyimpang diluruskan, seperti

kepercayaan kepada wali, khurafat, dan bentuk’-bentuk bid’ah pada

umumnya. Menurut Ibn Tiamiyah yang disebut wali (kekasi Allah)

11

Page 12: Akhlak Tasawuf - Pengertian Dan Sejarah Tasawuf

ialah orang berprilaku baik, konsisten dengan syari’ah islamiyah.

Sebutan yang tepat bagi mereka adalah muttaqin.

Ibn Taimiyah lebih cenderung bertasawuf sebagaimana yang

pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW, yakni menghayati tentang

ajaran islam, tanpa mengikuti aliran Thariqah tertentu, dan tetap

melibatkan diri dalam kegiatan sosial, sebagaimana manusia pada

umumnya. Tasawuf seperti ini yang cocok untuk dikembangkan di

masa modern seperti sekarang.8

8 Deswita, Akhlak Tasawuf, (Batusangkar, Batusangkar Press: 2010), hal. 132-141

12