AK2 Pertemuan 14 Perubahan Kebijakan Akuntansi

68
Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN 1 Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 14

description

akm

Transcript of AK2 Pertemuan 14 Perubahan Kebijakan Akuntansi

Fase 2

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI,ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN1Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 14Slide OCW Universitas IndonesiaOleh : Dwi MartaniDepartemen Akuntansi FEUI

Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI2TujuanMenentukan kriteria dalam pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi.Perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas:Perubahan kebijakanPerubahan estimasiKoreksi kesalahanMeningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding laporan keungan.Pengungkapan kebijakan kecuali untuk perubahan kebijakan akuntansi diatur dalam PSAK 1.Latar Belakang

Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI3

Ruang LingkupPenerapan PSAK 25:1.Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi2.Akuntansi untuka. Perubahan kebijakan akuntansi,b.Perubahan estimasi akuntansi, danc.Koreksi kesalahan periode lalu.Dampak pajak akibat koreksi kesalahan dan penyesuaian retrospektif perubahan kebijakan akuntansi diperlakukan dan diungkapkan sesuai dengan PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan.Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI4Konsep Materialitas

Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI5MaterialitasAkuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI6Kebijakan AkuntansiDefinisi:Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, peraturan dan praktik tertentu yang diterapkan entitas dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.Akan mempengaruhi pengakuan, pengukuran dan penyajian atas elemen seperti aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban, pada laporan keuangan.

Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI7Kebijakan AkuntansiPengakuanKebijakan akuntansi yang dipilih oleh entitas harus dapat menjelaskanBerapa banyak yang diakuiKapan dan kondisi seperti apa diakuiBagaimana disajikannya di Laporan KeuanganPengukuranPenyajianAkuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI8Penetapan Kebijakan AkuntansiPSAK SPESIFIKTIDAK ADAPSAK SPESIFIKAkuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI9Pertimbangan dalam PenerapanAkuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI10Konsistensi penerapan kebijakanEntitas memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi secara konsisten untuk transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang serupa,kecuali PSAK secara spesifik mengatur atau mengizinkan pengelompokan pos-pos dengan kebijakan akuntansi berbeda adalah hal tepat.

Jika PSAK mengatur atau mengizinkan pengelompokkan tersebut,Maka kebijakan akuntansi yang tepat dipilih dan diterapkan secara konsisten untuk setiap kelompok.Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI11Entitas mengubah suatu kebijakan akuntansi hanya jika perubahan tersebut:Dipersyaratkan oleh suatu PSAK; atauMenghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi yang andal dan lebih relevan tentang dampak transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas entitas.Pengguna perlu membandingkan laporan keuangan dari satu periode ke periode sehingga penerapan kebijakan yang konsisten diperlukan

Perubahan Kebijakan AkuntansiAkuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI12Bukan merupakan perubahan kebijakan akuntansi:1.penerapan suatu kebijakan akuntansi untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya yang berbeda secara substansi daripada yang terjadi sebelumnya; danpenerapan suatu kebijakan akuntansi baru untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya yang tidak pernah terjadi sebelumnya atau tidak material.

Penerapan awal penilaian aset sesuai PSAK 16: Aset Tetap atau PSAK 19: Aset Tidak Berwujud adalah suatu perubahan dalam kebijakan akuntansi yang berhubungan dengan suatu revaluasi sesuai dengan PSAK 16 atau PSAK 19, bukan sesuai dengan Pernyataan ini.Bukan Kebijakan AkuntansiAkuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI13Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi bergantung kepada:Entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari penerapan awal suatu PSAK sebagaimana yang diatur dalam ketentuan transisi dalam PSAK tersebut, jika ada;Jika tidak ada ketentuan transisi atau perubahan kebijakan dilakukan secara sukarela maka entitas menerapkan perubahan tersebut secara retrospektif.Penerapan retrospektif suatu perubahan kebijkan akuntansi baru adalah koreksi pengakuan, pengukuran, transaksi, peristiwa dan kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan. Penyajian kembali retrospektif adalah koreksi pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan jumlah unsur-unsur laporan keuangan seolah-olah kesalahan periode lalu tidak pernah terjadi.

Penerapan Perubahan KebijakanAkuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI14Pendekatan Pelaporan Perubahan Kebijakan Akuntansi (Kieso et al.)Entitas melaporkan dampak kumulatif atas perubahan kebijakan pada laporan keuangan tahun berjalan. Entitas tidak melakukan perubahan pada laporan keuangan tahun sebelumnya.Entitas melakukan perubahan secara retrospektif. Entitas melakukan penyesuaian laporan keuangan tahun sebelumnya dan menunjukkan dampak kumulatif sebagai penyesuaian pada laba ditahan awal tahun berjalan.Entitas melakukan perubahan secara prospektif (di masa depan). Entitas tidak melakukan penyesuaian pada neraca awal untuk merefleksikan perubahan kebijakan.

IASB cenderung pada penggunaan pendekatan retrospektif.Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI15Ketika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara retrospektif, maka entitas menyesuaikan:Saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh untuk periode sajian paling awal.Jumlah komparatif lainnya diungkapkan untuk setiap periode sajian seolah-olah kebijakan akuntansi baru tersebut sudah diterapkan sebelumnya12Penerapan RetrospektifAkuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI16 ketika penerapan retrospektif disyaratkan, maka perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara retrospektif, kecuali sepanjang tidak praktis untuk menentukan dampak spesifik periode atau dampak kumulatif periode tersebut !Keterbatasan Penerapan Retrospektif

Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI17Ilustrasi Perubahan Metode Persediaan(Variasi Ilustrasi Kieso et al., 2011)Tanggal 1 Januari 2011, PT A menjual saham Rp 200 juta dan mulai beroperasi di industri retail. Berikut data penjualan, pembelian persediaan, dan beban operasi selama tahun 2011 2013 yang dilakukan dengan transaksi kas.

Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI18201120122013Penjualan700jt650jt650jtPembelian200jt200jt250jtBeban operasi350jt350jt300jtArus kas dari operasi150jt50jt100jtPT A menggunakan metode rata-rata tertimbang untuk biaya persediaan sebelum 1 Januari 2013 dan menerapkan metode FIFO sejak tahun 2013. Ilustrasi Perubahan Metode PersediaanBerikut perbandingan jumlah persediaan selama tahun 2011-2013 dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang dan FIFO.

Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI19Average costFIFOPerbedaan1 Januari 201100031 Desember 201150jt55jt5jt31 Desember 201275jt85jt10jt31 Desember 201395jt110jt15jtIlustrasi Perubahan Metode PersediaanBerikut perbandingan COGS selama tahun 2011-2013 dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang dan FIFO.

Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI20Average costFIFOPerbedaan2011150jt145jt5jt2012225jt220jt5jt2013230jt225jt5jtInformasi Laba Per Saham tidak disyaratkan dalam laporan laba-rugi.Dampak pajak diabaikan

Ilustrasi Perubahan Metode PersediaanLaporan Laba RugiAkuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI21201120122013Penjualan700jt650jt650jtCOGS (rata-rata tertimbang)150jt225jt230jtBeban operasi350jt350jt300jtLaba bersih200jt75jt120jt201120122013Penjualan700jt650jt650jtCOGS (FIFO)145jt220jt225jtBeban operasi350jt350jt300jtLaba bersih205jt80jt125jtIlustrasi Perubahan Metode PersediaanLaporan Laba DitahanAkuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI22201120122013Laba ditahan (awal)0200jt275jtLaba bersih (rata-rata tertimbang)200jt75jt120jtLaba ditahan (akhir)200jt275jt395jt201120122013Laba ditahan (awal)0205jt285jtLaba bersih (FIFO)205jt80jt125jtLaba ditahan (akhir)205jt285jt410jtIlustrasi Perubahan Metode PersediaanLaporan Posisi KeuanganAkuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI23201120122013Persediaan (rata-rata tertimbang)50jt75jt95jtKas350jt400jt500jtTotal Aset400jt475jt595jtModal Saham200jt200jt200jtLaba ditahan200jt275jt395jtTotal Ekuitas400jt475jt595jt201120122013Persediaan (rata-rata tertimbang)55jt85jt110jtKas350jt400jt500jtTotal Aset405jt485jt610jtModal Saham200jt200jt200jtLaba ditahan205jt285jt410jtTotal Ekuitas405jt485jt610jtIlustrasi Perubahan Metode PersediaanLaporan Arus KasAkuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI24201120122013Arus kas dari aktivitas operasiPenjualan700jt650jt650jtPembelian200jt200jt250jtBeban operasi350jt350jt300jtArus kas bersih dari aktivitas operasi150jt50jt100jtArus kas dari aktivitas pembiayaanPenerbitan saham biasa200jt--Penambahan kas bersih350jt50jt100jtKas awal tahun0350jt400jtKas akhir tahun350jt400jt500jtKarena dampak pajak diabaikan, maka perubahan dari metode rata-rata tertimbang tidak mempengaruhi laporan arus kas perusahaan.Ilustrasi Perubahan Metode PersediaanDi dalam penerapan retrospektif, penggunaan metode FIFO mempengaruhi nilai persediaan, COGS, laba bersih, dan laba ditahan.Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI25TahunLaba BersihPerbedaan LabaAverage costFIFO2011200jt205jt5jt201275jt80jt5jtTotal kumulatif awal 2013275jt285jt10jtTotal 2013120jt125jt5jtJurnal untuk mencatat perubahan ke metode FIFO awal tahun 2013 adalahPersediaan10 jutaLaba ditahan10 jutaKetika Retrospektif Tidak PraktisKetika tidak praktis untuk menentukan:Dampak periode-spesifik akibat perubahan kebijakan akuntansi dalam informasi komparatif, maka entitasMenerapkan kebijakan akuntansi baru untuk jumlah tercatat aset dan liabilitas pada awal periode paling awal dimana penerapan retrospektif adalah praktis, mungkin periode berjalan, danMembuat penyesuaian saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh untuk periode itu.Dampak kumulatif dari, pada awal periode berjalan, penerapan kebijakan akuntansi baru untuk seluruh periode lalu, maka entitasMenyesuaikan informasi komparatif untuk menerapkan kebijakan akuntansi baru secara prospektif sejak tanggal praktis paling awalAkuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI26Judul PSAK;Bahwa perubahan kebijakan akuntansi dilakukan sesuai dengan ketentuan transisinya, ketika dapat diterapkan;Sifat dari perubahan kebijakan akuntansi;Penjelasan ketentuan transisi, ketika dapat diterapkan;Ketentuan transisi yang memiliki dampak pada periode mendatang, ketika dapat diterapkan;Untuk periode berjalan dan setiap periode lalu sajian, sepanjang praktis, jumlah penyesuaian:Untuk setiap item laporan keuangan yang terkena dampak; danLPS dasar dan dilusian, jika PSAK 56 diterapkan atas entitas;Jumlah penyesuaian terkait dengan periode-periode sebelum disajikan, sepanjang praktis; danJika penerapan retrospektif tidak praktis untuk suatu periode lalu tertentu, atau periode-periode sebelum disajikan, keadaan yang mendorong ke keberadaan kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan mulai kapan perubahan kebijakan akuntansi diterapkan.

# Laporan keuangan periode selanjutnya tidak perlu mengulang.Pengungkapan Penerapan AwalAkuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI27Sifat dari perubahan kebijakan akuntansi;Alasan kenapa penerapan kebijakan akuntansi baru memberikan informasi yang andal dan lebih relevan;Jumlah penyesuaian untuk periode berjalan dan setiap periode lalu sajian, sepanjang praktis,:Penyesuaian untuk setiap pos laporan keuangan yang terpengaruh;danPenyesuaian LPS dasar dan dilusian;Jumlah penyesuaian yang terkait dengan periodeperiode sebelum periode-periode tersebut disajikan, sepanjang praktis; danKeadaan yang membuat keberadaan kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan sejak kapan perubahan kebijakan akuntansi diterapkan, jika penerapan retrospektif tidak praktis untuk suatu periode tertentu, atau untuk periode-periode sebelum periode-periode tersebut disajikan.

# Laporan keuangan periode selanjutnya tidak perlu mengulang.Pengungkapan Perubahan Sukarela(Voluntary)Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI28Ketika entitas belum menerapkan suatu PSAK baru yang telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku, maka entitas mengungkapkan:PSAK baru belum Efektif Fakta tersebut.1Informasi relevan yang dapat diestimasi secara wajar atau dapat diketahui untuk menilai dampak yang mungkin atas penerapan PSAK baru tersebut pada laporan keuangan pada periode awal penerapannya.2

Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI29Pengungkapan PSAK Baru belum EfektifJudul PSAK baru;Sifat perubahan standar yang belum berlaku efektif atau perubahan kebijakan akuntansi;Tanggal di mana penerapan PSAK disyaratkan;Tanggal di mana entitas berencana untuk menerapkan PSAK awalnya; danSuatu Pernyataan tentang, apakah: Suatu pembahasan mengenai dampak penerapan awal PSAK atas laporan keuangan; atau jika dampak tidak dapat diketahui atau diestimasi secara wajar, pernyataan atas hal itu.

Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI30

Estimasi harus melibatkan pertimbangan entitas berdasarkan informasi terkini yang tersedia dan dapat diandalkan.

Banyak hal yang mempengaruhi elemen LK yang tidak dapat diukur secara akurat namun hanya dapat diestimasi karena ketidakpastian yang melekat pada aktivitas bisnis.

Penggunaan estimasi yang reasonable adalah yang terpenting dalam penyusunan LK tanpa menyesampingkan keandalannya. Estimasi AkuntansiEstimasi akuntansi merupakan estimasi entitas yang dapat mempengaruhi elemen-elemen dalam LK.Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI31Estimasi melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi terkini yang tersedia dan andal.Perubahan estimasi akuntansi adalah:Penyesuaian jumlah tercatat aset atau liabilitas, atau jumlah pemakaian periodik aset, yang berasal dari penilaian status kini, dan ekspektasi manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait dengan, aset dan liabilitas.Perubahan estimasi akuntansi dihasilkan dari informasi baru atau perkembangan baru dan, Oleh karena itu, bukan dari koreksi kesalahan.

Jadi, estimasi mungkin perlu direvisi jika terjadi perubahan keadaan yang menjadi dasar estimasi atau akibat informasi baru atau tambahan pengalaman Perubahan Estimasi AkuntansiAkuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI321.Sepanjang perubahan estimasi akuntansi mengakibatkan perubahan aset dan laibilitas, atau terkait dengan suatu item ekuitas, perubahan estimasi akuntansi tersebut diakui dengan menyesuaikan jumlah tercatat item aset, laibilitas, atau ekuitas yang terkait pada periode perubahan.2.Dampak perubahan estimasi akuntansi, selain perubahan penerapan di atas, diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi pada:Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atauPeriode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada keduanya.Perubahan Estimasi AkuntansiEntitas harus mengakui efek dari perubahan estimasi secara prospektif sebagai berikut:

Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI33Entitas mengungkapkan sifat dan jumlah perubahan estimasi akuntansi yang:

Jika jumlah dampak pada periode mendatang adalah tidak diungkapkan karena estimasinya tidak praktis, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.

Berdampak pada periode berjalan, atauDiperkirakan akan berdampak pada periode mendatang, kecuali pengungkapan dampak pada periode mendatang tidak praktis untuk mengestimasi dampak itu.

Pengungkapan Perubahan EstimasiAkuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI34

2. Tidak material yang disengaja untuk mencapai suatu penyajian laporan posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas tertentu. Kesalahan dapat timbul dalam pengakuan, pengukuran, penyajian atau pengungkapan unsur-unsur laporan keuangan.Laporan keuangan tidak sesuai dengan PSAK jika mengandung:1. Kesalahan material, atauKesalahanAkuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI35Kesalahan Periode Laluadalah kelalaian mencantumkan dan kesalahan dalam mencatat, dalam laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang timbul dari kegagalan untuk menggunakan, atau kesalahan penggunaan informasi andal yang:tersedia ketika penyelesaian laporan keuangan untuk periode tersebut; dansecara rasional diharapkan dapat diperoleh dan dipergunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.Kesalahan semacam itu termasukDampak kesalahan perhitungan matematis,Kesalahan penerapan kebijakan akuntansi, Kekeliruan atau kesalahan interpretasi fakta, Kecurangan. Kesalahan Periode LaluAkuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI36

Koreksi kesalahan material periode lalu:Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan:Koreksi Kesalahan Periode LaluMenyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian dimana kesalahan terjadi; atau

Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka menyajikan kembali saldo awal aset, laibilitas, dan ekuitas untuk periode lalu sajian paling awalAkuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI37Kesalahan periode lalu dikoreksi dengan penyajiankembali secara retrospektif kecuali sepanjang tidak praktis untuk menentukan dampak periode tertentu atau dampak kumulatif kesalahan.Ketika tidak praktis untuk menentukan:Dampak spesifik periode kesalahanEntitas menyajikan kembali saldo pembuka aset, laibilitas, dan ekuitas untuk periode paling awal di mana penyajiankembali retrospektif adalah praktis (mungkin periode berjalan).Dampak kumulatif, pada awal periode berjalan, dari kesalahan pada semua periode laluEntitas menyajikan-kembali informasi komparatif untuk mengoreksi kesalahan secara prospektif dari tanggal paling praktis paling awal. Keterbatasan Penyajian RetrospektifAkuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI38Sifat kesalahan periode lalu;Jumlah koreksi untuk setiap periode sajian, sepanjang praktis:Untuk setiap item laporan keuangan yang terpengaruh; danLPS dasar dan dilusian jika PSAK 56 diterapkan atas entitas;Jumlah koreksi pada awal periode sajian paling awal; danJika penyajian-kembali retrospektif tidak praktis untuk suatu periode lalu tertentu, keadaan yang membuat keberadaan kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan sejak kapan kesalahan telah dikoreksi.

Laporan keuangan periode berikutnya tidak perlu mengulang Pengungkapan Koreksi KesalahanAkuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI39

Penerapan suatu pengaturan adalah tidak praktis ketika entitas tidak dapat menerapkannya setelah seluruh usaha rasional dilakukan. Untuk suatu periode lalu tertentu, adalah tidak praktis untuk menerapkan suatu perubahan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau menyajikan kembali secara retrospektif untuk mengoreksi kesalahan, jika:dampak penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif tidak dapat ditentukan; penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif memerlukan asumsi mengenai maksud manajemen yang ada pada periode lalu tersebut; ataupenerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif memerlukan estimasi signifikan atas jumlah dan tidak mungkin untuk membedakan secara obyektif informasi mengenai estimasi yang:menyediakan bukti atas keadaan yang ada pada tanggal di mana jumlah tersebut diakui, diukur atau diungkapkan; danakan tersedia ketika laporan keuangan periode lalu disahkan untuk diterbitkan dari informasi lain.Tidak PraktisAkuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI40

Tanggal EfektifTahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.Menggantikan PSAK 25 (1994).

Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI41ContohPerubahan Estimasi Akuntansi(dalam ribuan)Biaya Perolehan 510,000Nilai sisa - 10,000Dasar Amortisasi500,000Masa manfaat (awal) 20 tahunAmortsasi tahunan 25,000x 2 tahun = 50,000 Tanaman Menghasilkan510,000Aset Tidak Lancar:Akumulasi Amortisasi 50,000 Nilai Tercatat460,000Neraca (31 Des 2008)Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI42ContohPerubahan Estimasi AkuntansiNilai tercatat 460,000Nilai Sisa (baru) 5,000Dasar amortisasi455,000Sisa masa manfaat 28 tahunAmortisasi tahunan 16,250Beban Amortisasi16,250Akumulasi Amortisasi 16,250Jurnal tahun 2009Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI43

Tahun 20X1, PT. Beta salah mencatat saldo akhir persediaan, yaitu Rp 6.500 lebih besar dari jumlah sebenarnya, sehingga menyebabkan saldo awal 20X2 overvalued sebesar Rp 6.500PT. Beta tahun 20x2 memiliki penjualan Rp 104.000, HPP 86.500 pajak penghasilan Rp 5.250PT. Beta tahun 20x1 memiliki penjulan Rp 73.500, HPP 53.500 pajak penghasilan Rp 6.000.Saldo laba awal 20X1 sebesar Rp 20.000 dan saldo laba akhir Rp 34.000Tarif pajak 30%Modal saham Rp 5.000 dan tidak memiliki komponen ekuitas lain kecuali saldo laba. Saham tidak diperdagangkan di publik.

Contoh 1Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI4420 1Penjualan73.500Beban Pokok Penjualan(53.500)Laba sebelum pajak penghasilan20.000Pajak Penghasilan(6.000)Laba14.00020 220 1Penjualan104.00073.500Beban Pokok Penjualan(80.000)(60.000)Laba sebelum pajak penghasilan24.00013.500Pajak Penghasilan(7.200)(4.050)Laba16.8009.450Disajikan KembaliLaporan 20 1Laporan 20 2Contoh 1Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI45

Modal sahamSaldo LabaTotalSaldo per 31 Desember 20x05.00020.00025.000Laba untuk tahun yang berakhir 31 Des 20X1 disajikan kembali-9.4509.450Saldo per 31 Desember 20X15.00029.45034.450Laba untuk tahun yang berakhir 31 Des 20X2-16.80016.800Saldo per 31 Desember 20X25.00046.25051.250Laporan Perubahan EkuitasContoh 1Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI46Beberapa produk yang telah terjual pada 20x1 tercatat salah sebesar Rp6.500 per 31 Desember 20X1. Laporan keuangan 20X1 disajikan-kembali untuk membetulkan kesalahan ini. Dampak dari penyajian-kembali laporan keuangan tersebut diringkaskan berikut ini. Tidak ada dampak pada 20X2.

Dampak 20 1(Peningkatan) dalam harga pokok penjualan(6.500)Penurunan beban pajak penghasilan1.950(Penurunan) dalam laba(4.550)(Penurunan) dalam persediaan(6.500)Penurunan dalam utang pajak penghasilan1.950(Penurunan) dalam ekuitas(4.550)Contoh 1Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI4720X2, PT. Delta mengubah kebijakan akuntansi penyusutan aset tetap, sehingga menerapkan lebih banyak pendekatan komponen secara penuh, pada saat yang sama menerapkan model revaluasi.Pada tahun sebelum 20X2, catatan PT. Delta tidak cukup detail untuk menerapkan pendekatan komponen secara penuh. Pada akhir 20X1, manajemen membuat survei teknis, untuk memperoleh informasi komponen yang dimiliki dan nilai wajar, umur manfaat, nilai residu estimasian, dan jumlah yang dapat disusutkan pada awal 20X2.Namun, survei tersebut tidak menyediakan dasar yang cukup untuk mengestimasi secara andal biaya untuk komponen yang sebelumnya tidak dicatat secara terpisah, dan catatan yang ada sebelum survei tidak mengizinkan informasi ini direkonstruksi.Manajemen menyimpulkan menerapkan kebijakan baru secara retrospektif mulai 20X2.Catatan atas Laporan KeuanganContoh 2Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI48RpAset tetap pada 20X1 Biaya perolehan awal25.000 Penyusutan(14.000) Nilai buku neto11.000Beban penyusutan prospektif untuk tahun 20X2 (dasar lama)1.500Beberapa hasil survei teknisPenilaian17.000Nilai residu estimasian3.000Sisa umur aset rata-rata (tahun)7Beban penyusutan untuk aset tetap yang ada untuk 20X22.000

Informasi Tambahan: Tarif pajak 30%Contoh 2Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI49Informasi TambahanMulai dari 20x2, PT Delta mengubah kebijakan akuntansi Penyusutan aset tetap, menerapkan pendekatan komponen dan model revaluasi. Manajemen berpendapat kebijakan ini menyediakan informasi yang andal dan lebih relevan karena lebih akurat dan didasarkan atas nilai kini. Kebijakan ini diterapkan secara prospektif mulai dari 20X2 karena tidak praktis untuk mengestimasi dampak penerapan kebijakan baik secara retrospektif, atau secara prospektif dari tanggal yang lebih awal.Oleh karena itu, penerapan kebijakan baru tidak mempunyai dampak atas periode sebelumnya. Dampak tahun berjalan adalah meningkatkan jumlah tercatat aset tetap pada awal tahun sebesar Rp6.000; meningkatkan penyisihan pajak tangguhan awal sebesar Rp1.800; menghasilkan surplus revaluasi pada awal tahun sebesar Rp4.200; meningkatkan beban penyusutan sebesar Rp500; dan mengurangi beban pajak sebesar Rp150.

Contoh 2Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI50Contoh Kasus (PT Indosat Tbk dan Entitas Anak)Sebelum 1 Januari 2012, Perusahaan mencatat perjanjian sewa menara sebagai sewa operasi, yang mana hal ini dipandang sebagai satu kesatuan antara tanah dan bangunan, dan keseluruhan perjanjian tersebut diperlakukan sebagai sewa tanah.Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 30 (revisi 2011) secara retrospektif, di mana Perusahaan diharuskan melakukan klasifikasi elemen tanah dan bangunan dalam perjanjian sewa menara secara terpisah apakah sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi. Dampak utama PSAK 30 (revisi 2011) adalah pengakuan aset dan kewajiban sewa pembiayaan atas elemen bangunan dalam perjanjian sewa slot menara di mana Perusahaan bertindak sebagai lessee.Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI51Contoh Kasus (PT Indosat Tbk dan Entitas Anak)Sebelum 1 Januari 2012, tidak ada panduan spesifik atas akuntansi untuk perjanjuan konsesi jasa. Grup memperlakukan perjanjian ini sebagai kontrak executory. Aset prasarana yang dibangun dalam perjanjian ini diperlakukan sebagai aset tetap dan disusutkan selama taksiran masa manfaatnya.Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup telah menerapkan secara retrospektif ISAK 16, Perjanjian Konsesi Jasa dan ISAK 22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan, untuk memperlakukan kontrak konsesi Perusahaan. Dampak penerapan ISAK 16 dan ISAK 22 terdapat pada pengakuan pendapatan , aset prasarana yang dibangun dalam perjanjian tidak diakui sebagai aset, dan pengakuan aset keuangan.Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI52Contoh Kasus (PT Indosat Tbk dan Entitas Anak)Sebelum 1 Januari 2011, menurut PSAK, goodwill diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan masa manfaatnya. Mulai tanggal 1 Januari 2011, goodwill tidak diamortisasi melainkan dilakukan uji penurunan bagi goodwill setiap tahun (pada 31 Desember) dan bila terdapat indikasi penurunan nilai. Perubahan kebijakan akuntansi ini berdasarkan amandemen PSAK 22, Kombinasi Bisnis yang diterapkan secara prospektif.Menurut PSAK, sampai tanggal 31 Desember 2009, pendapatan dari jasa penyambungan diakui sebagai pendapatan pada saat penyambungan selesai dilakukan (pasca-bayar) atau pada saat aktivasi kartu perdana (pra-bayar). Sejak 1 Januari 2010, komponen aktivasi dari penjualan paket perdana telah ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama rata-rata masa hubungan yang diharapkan dari pelanggan. Perubahan kebijakan akuntansi ini merupakan dampak dari pencabutan PSAK 35, Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi yang berlaku secara prospektif.Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI53Penyesuaian yang Disebabkan Penerapan Retrospektif Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun 2011 dan 2012 (PT Indosat Tbk dan Entitas Anak)

Penyesuaian yang Disebabkan Penerapan Retrospektif Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun 2011 dan 2012 (PT Indosat Tbk dan Entitas Anak)

Penyesuaian yang Disebabkan Penerapan Retrospektif Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun 2011 dan 2012 (PT Indosat Tbk dan Entitas Anak)

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Tahun 2011 dan 2012 (PT Indosat Tbk dan Entitas Anak)Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI57

Analisis Kesalahan(Kieso et al., 2011)Tiga analisis kesalahan:Jenis kesalahan yang terlibatJurnal yang diperlukan untuk membetulkan kesalahanCara penyajian ulang laporan keuangan setelah kesalahan ditemukanKesalahan diperlakukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya dan dilaporkan pada pertiode berjalan sebagai penyesuaian terhadap neraca awal saldo laba.Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI58Kesalahan Laporan Posisi KeuanganMerupakan kesalahan yang hanya mempengaruhi penyajian aset, liabilitas, dan ekuitas.Kesalahan di periode berjalan: reklasifikasi item ke posisi seharusnyaKesalahan periode sebelumnya: menyajikan ulang laporan posisi keuangan periode sebelumnya untuk tujuan perbandingan.Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI59Analisis KesalahanKesalahan laporan posisi keuangan hanya mempengaruhi penyajian aset, liabilitas, dan ekuitas.Kesalahan laporan laba rugi yang diakibatkan klasifikasi pendapatan dan beban yang tidak sesuai tidak mempengaruhi laporan posisi keuangan dan laba bersih.

Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI60Kesalahan Yang Mempengaruhi Laporan Posisi Keuangan Dan Laporan Laba RugiCounterbalancing errors: kesalahan yang akan tertutupi dengan sendirinya selama 2 periode.Non-counterbalancing errors: kesalahan yang tidak akan tertutupi pada periode akuntansi selanjutnya (memerlukan waktu lebih dari 2 periode untuk memperbaiki diri sendiri).Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI61Conterbalancing ErrorsJika perusahaan telah melakukan tutup buku:Jika kesalahan sudah tertutupi, tidak perlu jurnalJika kesalahan belum tertutupi, buat jurnal penyesuaian atas neraca saldo laba ditahan.Jika perusahaan belum tutup buku:Jika kesalahan telah tertutupi, buat jurnal untuk membetulkan kesalahan periode berjalan dan untuk menyesuaikan saldo awal laba ditahanJika kesalahan belum tertutupi, buat jurnal untuk menyesuaikan saldo awal laba ditahanJika perusahaan menyajikan laporan perbandingan, maka kesalahan harus disajikan ulang untuk tujuan perbandingan, termasuk jika jurnal perbaikan tidak diperlukan.Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI62Contoh Umum Counterbalancing ErrorsTanggal 31 Desember 2012, PT A tidak mencatat beban gaji akrual sebesar Rp 50 juta.PT A belum tutup buku tahun 2013, maka jurnal perbaikan adalah sebagai berikut:Laba ditahan50 jutaBeban gaji50 jutaPT A sudah tutup buku tahun 2013, maka tidak perlu jurnal.Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI631. Tidak mencatat beban akrualTanggal 1 Januari 2012, PT A tidak membeli polis asuransi sebesar Rp 50 juta dengan kas dan tidak membuat jurnal penyesuaian hingga akhir tahun.PT A belum tutup buku tahun 2013, maka jurnal perbaikan adalah sebagai berikut:Beban asuransi50 jutaLaba ditahan50 jutaPT A sudah tutup buku tahun 2013, maka tidak perlu jurnal.2. Tidak mencatat beban dibayar di mukaContoh Umum Counterbalancing ErrorsTanggal 31 Desember 2012, PT A mengakui pendapatan dibayar di muka sebesar 50 juta (kas) untuk sewa ruang kantor selama tahun 2013 dan tidak membuat jurnal penyesuaian.PT A belum tutup buku tahun 2013, maka jurnal perbaikan adalah sebagai berikut:Laba ditahan50 jutaPendapatan sewa50 jutaPT A sudah tutup buku tahun 2013, maka tidak perlu jurnal.Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI643. Pendapatan dibayar di mukaTanggal 31 Desember 2012, PT A mengakui pendapatan akrual atas bunga sebesar Rp 50 juta yang seharusnya diakui tahun 2013.PT A belum tutup buku tahun 2013, maka jurnal perbaikan adalah sebagai berikut:Laba ditahan50 jutaPendapatan bunga50 jutaPT A sudah tutup buku tahun 2013, maka tidak perlu jurnal.4. Pendapatan akrualContoh Umum Counterbalancing ErrorsTanggal 31 Desember 2012, PT A mencatat pembelian persediaan sebesar Rp 50 juta yang seharusnya diakui tahun 2013. Persediaan fisik tahun 2012 tercatat dengan benar, dan perusahaan menggunakan metode persediaan periodik.PT A belum tutup buku tahun 2013, maka jurnal perbaikan adalah sebagai berikut:Pembelian50 jutaLaba ditahan50 jutaPT A sudah tutup buku tahun 2013, maka tidak perlu jurnal.Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI655. Pembelian persediaanContoh Umum Non-Counterbalancing ErrorsTanggal 1 Januari 2012, PT A membeli mesin seharga 50 juta yang diperkirakan memiliki manfaat 5 tahun tanpa nilai sisa. Akuntan salah melakukan penjurnalan dengan membebankan biaya perolehan mesin pada tahun 2012 dan kesalahan tersebut baru diketahui tahun 2013. PT A menggunakan metode depresiasi garis lurus untuk semua aset.PT A belum tutup buku tahun 2013, maka jurnal perbaikan adalah sebagai berikut:Mesin50 jutaBeban depresiasi mesin10 juta (50jt / 5 tahun)Laba ditahan40 juta (50jt 10jt)Akumulasi depresiasi mesin20 juta (2 x 10jt)PT A sudah tutup buku tahun 2013, maka jurnal perbaikan adalah sebagai berikut.Mesin50 jutaLaba ditahan30 juta (50jt 2 x 10jt)Akumulasi depresiasi20 jutaAkuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI66Depresiasi aset

Intermediate AccountingKieso, Weygandt, Walfield, IFRS, Edition, John WileyStandar Akuntansi KeuanganDewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI.International Financial Reporting Standards Certificate Learning MaterialThe Institute of Chartered Accountants, England and WalesMain References!Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI67Dwi MartaniDepartemen Akuntansi [email protected] atau [email protected]://staff.blog.ui.ac.id/martani/Terima KasihAkuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI68Slide OCW Universitas IndonesiaOleh : Dwi MartaniDepartemen Akuntansi FEUI