ajuan judul 2

14
 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Bel akang Masal ah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan, perubahan atau perk embang an pendi dikan adalah hal yang memang sehar usnya ter jadi sej alan dengan per ubahan budaya kehidupan . Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dil akukan sebagai anti sipasi ke pentingan masa depan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan salah satu model man ajemen kurikulum yang ber lak u saat ini di Indonesia. Kegi atan pembel ajar an pada penera pan K TSP harus dirancang unt uk member ikan pengal aman bel ajar yang mel ibatkan pr oses mental dan sik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. !uru sebagai tenaga pengajar yang ber per an dal am mencet ak siswa kr eat i" dan ino #at i", senant iasa

description

ffff

Transcript of ajuan judul 2

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan salah satu model manajemen kurikulum yang berlaku saat ini di Indonesia. Kegiatan pembelajaran pada penerapan KTSP harus dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Guru sebagai tenaga pengajar yang berperan dalam mencetak siswa kreatif dan inovatif, senantiasa dituntut berperan aktif dalam memberikan kontribusi yang maksimal dalam penyempurnaan kurikulum lokal.[footnoteRef:2] [2: Arif Susanto, dkk, Permainan Monopoli Sebagai Media Pembelajaran Sub Materi Sel Pada Siswa SMA Kelas XI IPA, (Surabaya : Universitas Negeri Surabaya, 2012)]

Keberhasilan pembelajaran ditandai dengan perolehan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif pada diri individu, sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Keberhasilan belajar ini sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, dan salah satunya adalah penggunaan media pengajaran yang berfungsi sebagai perantara, wadah, atau penyambung pesan-pesan pembelajaran. Pada kegiatan pembelajaran siswa tidak sekedar meniru dan membentuk bayangan dari apa yang diamati atau diajarkan guru, tetapi secara aktif menyeleksi, menyaring, memberi arti, dan menguji kebenaran atas informasi yang diterimanya. Untuk mengatasi hal tersebut, seorang guru dituntut untuk lebih kreatif dan profesional dalam mengajar agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien dalam mencapai prestasi belajar yang maksimal. Guru perlu memilih metode, model, sumber belajar serta media pembelajaran yang sesuai agar pengajaran guru lebih menarik dan materi yang diterima oleh siswa tidak hanya sekedar sekumpulan konsep.[footnoteRef:3] [3: Dea Aransa Vikagustanti,dkk, Jurnal Pengembangan Media Pembelajaran Monopoli Ipa Tema Organisasi Kehidupan Sebagai Sumber Belajar Untuk Siswa SMP, (Semarang:Universitas Negeri Semarang, 2014).]

Wena mengemukakan berkenaan dengan unsur-unsur yang terdapat dalam pembelajaran guna mendukung proses belajar, maka dibutuhkan suatu alat bantu atau media belajar sebagai sarana pendukung sebagai tranformasi belajar secara konvensional atau tatap muka (ceramah) di depan kelas. Penggunaan alat bantu atau media pembelajaran merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan metode belajar yang dipakai. Media sangat berperan penting di dalam proses pembelajaran, media merupakan suatu wahana penyalur pesan materi pelajaran yang disampaikan oleh seorang guru agar siswa dapat dengan mudah menerima pelajaran apa yang sudah disampaikan. Penggunaan media pembelajaran secara tepat merupakan hal penting dalam proses pembelajaran, karena media mempunyai berbagai kelebihan antara lain membuat konsep yang abstrak dan kompleks menjadi sesuatu yang nyata, sederhana, sistematis dan jelas.[footnoteRef:4] [4: Ibid]

Rianti & Kurniawan (2010) menjelaskan bahwa belajar memerlukan situasi yang menggembirakan dan tenang. Ketenangan dalam arti luas meliputi ketenangan lahir maupun batin. Kondisi lingkungan yang mendukung menyenangkan dan terbebas dari rasa bosan baik di lingkungan keluarga maupun sekolah pada saat berlangsungnya proses pembelajaran dapat mengantar siswa untuk mengekspresikan segala kemampuanya. Salah satu solusi yang ditawarkan untuk mengurangi kebosanan, kesulitan dan kondisi tertekan siswa terhadap mata pelajaran biologi sekaligus menciptakan suasana pembelajaran adalah mengemas pembelajaran dengan cara belajar sambil bermain. Karena ditengah permainanlah terdapat hal yang paling dekat dengan suatu kekuatan secara penuh.[footnoteRef:5] [5: Ibid ]

Penggunaan media pengajaran sangat penting bagi proses belajar dan mengajar. Dikatakan demikian karena media pengajaran sangat membantu pendidik atau pengajar dalam memberikan pengajaran secara maksimal, efektif, serta efisien. Dalam proses pembelajaran, terdapat sistem yang harus kita perhatikan dengan baik. Pembelajaran dikatakan sebagai sistem karena di dalamnya memiliki komponen-komponen yang saling berkaitan satu sama lain dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Komponen tersebut terdiri atas tujuan, materi, metode, media, dan evaluasi. Masing-masing komponen tersebut saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Guru harus menggunakan media yang terbaik untuk memfasilitasi pembelajaran atau meningkatkan pemahaman siswa terhadap bahan pelajaran. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan adalah media monopoli untuk biologi pada materi ekosistem. Kunci keberhasilan pembelajaran biologi dapat dicapai dengan menyediakan media pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Monopoli adalah satu permainan papan dan pemain berlomba untuk mengumpulkan kekayaan melalui satu pelaksanaan sistem permainan dengan memasukan petak pertanyaan yang akan dijawab oleh peserta permainan.Permainan monopoli dipilih karena termasuk suatu permainan yang relatif digemari anak dan mudah dalam memainkannya. Bagian bagian dari sel dapat dianalogikan sebagai kota atau negara yang mewakili fungsi-fungsi tertentu pada permainan monopoli. Para pemain monopoli harus melakukan transaksi kombinasi yaitu menyewakan, membeli dan menjawab pertanyaan. Konsep media pembelajaran monopoli ini diadopsi dari permainan monopoli secara umum. Monopoli dipililih karena dengan media ini dapat melatih daya ingat siswa dalam penguasaan konsep materi, melatih dan mendorong keberanian siswa untuk mengungkapkan pendapatnya, dan melatih penguasaan dan pemahaman konsep materi.Peran media sangat besar pada proses belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari suatu penelitian tentang penggunaan media dalam proses belajar mengajar. Hasil penelitian Susanto, et al (2012) menemukan bahwa pembelajaran dengam menggunakan media pembelajaran monopoli lebih efektif dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional. Karena dengan media pembelajaran monopoli siswa menjadi lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran, selain itu pembelajaran yang awalnya hanya berpusat pada guru dengan penggunaan media pembelajaran monopoli pembelajaran berpusat pada siswa. Pada permainan monopoli siswa dituntut untuk menguasai materi dengan cara yang menyenangkan sehingga akan tumbuh minat belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk media pembelajaran biologi berupa monopoli yang layak dan efektif digunakan dalam pembelajaran. Kondisi pembelajaran yang ada di SMA Gajah Mada Bandar Lampung saat ini masih banyak dilakukan secara konvensional, menggunakan papan tulis, cenderung tidak mau memanfaatkan sumberdaya yang ada atau tersedia dan penggunaan media belum optimal. Saat ini banyak siswa yang mengalami kejenuhan jika selalu berkutat dengan aktivitas rutin yang monoton dan membebani. Karena itu, perlu dikembangkan suatu media pembelajaran baru yang memiliki konsep belajar sambil bermain agar motivasi siswa dalam belajar biologi dapat meningkat, yaitu dengan pengembangan media monopoli biologi materi sel. Dengan penggunaan media monopoli, siswa akan lebih banyak beraktivitas dan pembelajaran akan menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Siswa diharapkan memiliki dorongan sendiri untuk belajar sehingga secara tidak langsung akan tumbuh motivasi belajar siswa yang lebih tinggi dibanding ketika siswa hanya duduk manis mendengarkan ceramah guru.Arief S. Sadiman (2011) mengatakan bahwa tidak semua media pembelajaran sesuai atau cocok untuk diterapkan pada semua kondisi dan materi yang akan diberikan. Oleh karena itu, pemilihan media yang tepat untuk mata pelajaran tertentu menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Hal ini dilakukan demi memenuhi kebutuhan dan tercapainya tujuan pembelajaran. Media pembelajaran permainan seperti monopoli akuntansi dikembangkan karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan media pembelajaran yang lain, yaitu (1) permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu yang menghibur, (2) permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar, (3) permainan dapat memberikan umpan balik langsung, (4) permainan memungkinkan penerapan konsep-konsep ataupun peran-peran ke dalam situasi dan peranan yang sebenarnya di masyarakat, (5) permainan bersifat luwes, (6) permainan dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak .[footnoteRef:6] [6: Arief S. Sadiman, dkk,Media Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006).]

Berdasarkan uraian yang dijelaskan di atas, peneliti mencoba untuk melakukan penelitian dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Monopoli Biologi Sub Materi Ekosistem Sebagai Sumber Belajar Untuk Siswa SMA Kelas X.

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut: 1. Motivasi belajar biologi masih rendah dalam mata pelajaran akuntansi. 2. Adanya keterbatasan sekolah dalam menyediakan dan mengembangkan media pembelajaran. 3. Sukar bagi guru untuk memilih media yang paling baik di antara begitu banyak alat yang tersedia. 4. Kondisi pembelajaran yang ada di SMA Gajah Mada Bandar Lampung saat ini masih banyak dilakukan secara konvensional, menggunakan papan tulis dan kapur, cenderung tidak mau memanfaatkan sumberdaya yang ada atau tersedia dan penggunaan media belum optimal. 5. Belum dikembangkannya suatu media pembelajaran baru yang memiliki konsep belajar sambil bermain agar motivasi siswa dalam belajar akuntansi dapat meningkat, khususnya pada mata pelajaran menyusun laporan keuangan. C. Pembatasan Masalah Mengingat keterbatasan peneliti, baik dari segi pengetahuan, pengalaman, waktu, tenaga, dan dana, agar penelitian tidak meluas, maka peneliti membatasi masalah pada pengembangan media pembelajaran permainan monopoli biologi pada mata pelajar biologi materi ekosistem untuk mengebangkan media pembelajaran peserta didik SMA kelas X.

D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut:1. Bagaimanakah mengembangkan media pembelajaran permainan monopoli biologi pada mata pelajaran sel untuk mengebangkan media pembelajaran siswa SMA kelas X? 2. Bagaimana kelayakan media pembelajaran permainan monopoli biologi pada materi ekosistem?E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian yang akan dicapai adalah sebagai berikut: 1. Mengembangkan media pembelajaran permainan monopoli biologi pada materi ekosistem untuk mengebangkan media pembelajaran siswa SMA kelas X.2. Mengetahui kelayakan media pembelajaran permainan monopoli biologi pada materi ekosistem.

F. Manfaat Penelitian Dikembangkannya media pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik teoritis maupun praktis. 1. Manfaat teoritis Berupa sumbangan teori yang terkait dengan pengembangan media pembelajaran permainan monopoli biologi pada materi ekosistem untuk mengebangkan media pembelajaran siswa SMA kelas X.2. Manfaat praktis a. Bagi guru 1) Guru dapat mengarahkan siswa untuk memperoleh berbagai pengalaman belajar melalui media yang tepat dan dan sesuai dengan tujuan belajar sehingga anak didik dapat mempertinggi hasil belajar.2) Guru dapat mengembangkan media pembelajaran baru yang memiliki konsep belajar sambil bermain agar motivasi siswa dalam belajar biologi dapat meningkat, yaitu dengan pengembangan media pembelajaran permainan monopoli biologi. b. Bagi siswa 1) Media yang tepat dan dan sesuai dengan tujuan belajar akan mampu meningkatkan pengalaman belajar sehingga siswa bisa mempertinggi hasil belajar. 2) Melalui media pembelajaran ini siswa diharapkan memiliki dorongan sendiri untuk belajar sehingga secara tidak langsung akan tumbuh motivasi belajar siswa yang lebih tinggi. 3) Siswa akan lebih banyak beraktivitas dan pembelajaran akan menjadi aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.c. Bagi Sekolaha) Hasil media pembelajaran diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan kajian bersama untuk digunakan saat pembelajaran di sekolah atau instansi lainnya.d. Bagi PenelitiMendapatkan wawasan dan mengeluarkan suatu produk baru tentang media pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran monopoli biologi, sekaligus sebagai contoh pembelajaran yang dapat dikembangkan kelak di lapangan.G. Kerangka Berpikir

Gambar 1. Bagan Prosedur Pengembangan Produk Media Pembelajaran Monopoli Biologi Materi Ekosistem