ajdsiachcjgsucg

12
Step 2 1. Apa saja macam-macam aerosol?(fikri) 2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi sediaaan aerosol?(ivon) 3. Apa saja isi komponen aerosol dan cara kerja?(shabrina) 1. Wadah Berbagai bahan yang telah digunakan dalam pembuatan wadah aerosol, termasuk (1) gelas, dilapisi atau tidak dilapisi plastik; (2) logam, termasuk kaleng yang disepuh dengan baja, aluminium dan baja tidak berkarat (stainless steel); dan (3) plastik. Pemilihan wadah untuk produk aerosol berdasarkan pada kemampuan penyesuaiannya terhadap cara pembuatan, ketercampurannya dengan komponen formula, kemampuannya untuk menahan tekanan yang diharapkan produk, kepentingannya dalam model dan daya tarik estetik pada bagian pembuatan pembiayaan. Ini bukan untuk kerapukan dan bahaya pecahnya, wadah gelas lebih dipilih untuk sebagian besar aerosol. Gelas mencegah lebih banyak persoalan yang disebabkan oleh ketidak campuran secara kimia dengan formulasi dari pada yang terjadi dengan wadah logam dan bukan menjadi sasaran karat. Gelas juga lebih dapat disesuaikan dengan kreativitas model. Segi negatifnya, wadah gelas harus direncanakan tepat untuk menghasilkan tekanan maksimum yang aman dari daya tahan tekan yang kuat. Lapisan plastik umum dipakai di permukaan luar wadah gelas untuk membuatnya lebih tahan terhadap kepecahan yang tidak disengaja, dan bila pecah, lapisan plastik mencegah penyebaran pecahan-pecahan gelas. Bila tekanan total sistem aerosol di bawah 25 p.s.i.g dan tidak lebih dari 50% propelan digunakan, wadah gelas diperhitungkan cukup aman. Bila diperlukan, lapisan dalam wadah gelas dapat dilapisi, untuk membuatnya lebih tahan terhadap zat-zat kimia dari bahan-bahan formulasi. Pada saat sekarang, wadah kaleng yang disepuh dengan baja yang paling banyak digunakan dari wadah logam untuk aerosol. Karena bahan awal yang digunakan dalam bentuk lapisan-lapisan, tabung aerosol yang lengkap dilipat dan dipatri untuk mendapatkan unit yang tertutup. Bila dikehendai, lapisan penjaga khusus digunakan dalam wadah untuk mencegah berkarat dan interaksi antara wadah dan formula. Wadah harus dicoba hati-hati sebelum diisi. Untuk

description

xzcbzxkjhshiucgscub

Transcript of ajdsiachcjgsucg

Step 21. Apa saja macam-macam aerosol?(fikri)2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi sediaaan aerosol?(ivon)3. Apa saja isi komponen aerosol dan cara kerja?(shabrina)1. WadahBerbagai bahan yang telah digunakan dalam pembuatan wadah aerosol, termasuk (1) gelas, dilapisi atau tidak dilapisi plastik; (2) logam, termasuk kaleng yang disepuh dengan baja, aluminium dan baja tidak berkarat (stainless steel); dan (3) plastik. Pemilihan wadah untuk produk aerosol berdasarkan pada kemampuan penyesuaiannya terhadap cara pembuatan, ketercampurannya dengan komponen formula, kemampuannya untuk menahan tekanan yang diharapkan produk, kepentingannya dalam model dan daya tarik estetik pada bagian pembuatan pembiayaan.Ini bukan untuk kerapukan dan bahaya pecahnya, wadah gelas lebih dipilih untuk sebagian besar aerosol. Gelas mencegah lebih banyak persoalan yang disebabkan oleh ketidak campuran secara kimia dengan formulasi dari pada yang terjadi dengan wadah logam dan bukan menjadi sasaran karat. Gelas juga lebih dapat disesuaikan dengan kreativitas model. Segi negatifnya, wadah gelas harus direncanakan tepat untuk menghasilkan tekanan maksimum yang aman dari daya tahan tekan yang kuat. Lapisan plastik umum dipakai di permukaan luar wadah gelas untuk membuatnya lebih tahan terhadap kepecahan yang tidak disengaja, dan bila pecah, lapisan plastik mencegah penyebaran pecahan-pecahan gelas. Bila tekanan total sistem aerosol di bawah 25 p.s.i.g dan tidak lebih dari 50% propelan digunakan, wadah gelas diperhitungkan cukup aman. Bila diperlukan, lapisan dalam wadah gelas dapat dilapisi, untuk membuatnya lebih tahan terhadap zat-zat kimia dari bahan-bahan formulasi.Pada saat sekarang, wadah kaleng yang disepuh dengan baja yang paling banyak digunakan dari wadah logam untuk aerosol. Karena bahan awal yang digunakan dalam bentuk lapisan-lapisan, tabung aerosol yang lengkap dilipat dan dipatri untuk mendapatkan unit yang tertutup. Bila dikehendai, lapisan penjaga khusus digunakan dalam wadah untuk mencegah berkarat dan interaksi antara wadah dan formula. Wadah harus dicoba hati-hati sebelum diisi. Untuk menjamin bahwa tidak ada kebocoran pada lipatan atau pada lapisan penjaga, yang akan membuat wadah lemah atau menjadi sasaran karat.Wadah aluminium terbanyak dibuat dengan penjuluran atau dengan cara lain yang membuatnya tanpa lipatan. Wadah ini mempunyai keuntungan melebihi jenis wadah yang dilipat dalam hal keamanannya terhadap kebocoran, ketidakcampuran, dan karat. Baja tidak berkarat, digunakan untuk mendapatkan wadah aerosol volume kecil tertentu dimana dibutuhkan daya tahan yang besar terhadap zat-zat kimia. Keterbatasan pemakaian baja tidak berkarat ini adalah biayanya yang tinggi.Wadah plastik tidak selalu berhasil baik sebagai pengemas aerosol karena sifatnya yang tidak ditembus oleh uap dalam wadah. Juga, interaksi tertentu obat plastik telah terjadi yang mempengaruhi penglepasan obat dari wadah dan menurunkan efektivitas produk.2. PropelanPropelan berfungsi memberikan tekanan yang dibutuhkan untuk mengeluarkan bahan dari wadah dan dalam kombinasi dengan komponen lain mengubah bahan ke bentuk fisik yang diinginkan. Sebagai propelan digunakan gas yang dicairkan atau gas yang dimampatkan misalnya hidrokarbon, khususnya turunan fluoroklorometana, etana, butana dan pentana (gas yang dicairkan), CO2, N2, dan Nitrosa (gas yang dimampatkan).Sistem propelan yang baik harus mempunyai tekanan uap yang tepat sesuai dengan komponen aerosol lainnya.3. Konsentrat mengandung zat aktifKonsentrat zat aktif menggunakan pelarut pembantu untuk memperbaiki kelarutan zat aktif/zat berkhasiat atau formulasi dalam propelan, misalnya etanol, propilenglikol, PEG.4. KatupFungsi katup terpasang adalah untuk memungkinkan penglepasan isi wadah dari tabung dalam bentuk yang diinginkan dengan kecepatan yang diinginkan dan dengan adanya katup yang berukuran, dalam jumlah/dosis yang tepat. Bahan yang digunakan dalam pembuatan katup harus disetujui oleh FDA. Di antara bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan berbagai katup ialah plastik, karet, aluminium, dan baja tidak berkarat.Katup aerosol terpasang biasanya terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :a. Aktuator; Aktuator adalah konsep yang ditekankan oleh pemakai untuk mengaktifkan katup terpasang untuk pemancaran produk. Aktuator memungkinkan pembukaan dan penutupan katup dengan mudah. Ini terjadi lewat lubang pada aktuator dimana produk dilepaskan. Modal ruang dalam dan ukuran lubang pemancar di aktuator berperan pada bentuk fisik produk yang dilepas (kabut, semprotan halus, aliran zat padat, atau busa). Campuran jenis dan jumlah propelan yang digunakan, model aktuator dan ukuran mengontrol besarnya partikel produk yang dipancarkan. Lebih besar lubang (dan lebih sedikit propelan) yang digunakan untuk memancarkan produk dalam bentuk busa atau aliran padat dibandingkan untuk memancarkan produk dalam bentuk semprotan atau kabut.b. Tangkai; Tangkai membantu aktuator dan pengeluaran produk dalam bentuk yang tepat ke ruangan aktuator.c. Pengikat; Pengikat ditempatkan dengan tepat (pas) terhadap tangkai, untuk mencegah kebocoran formula bila katup pada posisi tertutup.d. Pegas; Pegas memegang pengikat pada tempatnya dan juga merupakan mekanisme yang menarik kembali aktuator ketika tekanan dilepaskan, kemudian mengembalikan katup ke posisi semula.e. Lengkungan bantalan; Lengkungan bantalan terikat pada tabung aerosol atau wadah, berperan dalam pemegangan katup ditempatkannya. Karena bagian bawah lengkung bantalan ini terkena formula, maka ia harus mendapat perhitungan atau pertimbangan yang sama dengan bagian dalam wadah, agar kriteria ketercampuran dipenuhi. Bila diperlukan, harus dilapisi dengan bahan yagn inert (seperti resin epoksi atau vinil) untuk mencegah interaksi yang tidak dikehendaki.f. Badan; Badan terletak langsung di bawah lengkung bantalan berperan dalam menghubungkan pipa tercelup dengan tangkai dan aktuator. Bersama dengan tangkai, lubangnya membantu menentukan kecepatan penglepasan bentuk produk yang dikeluarkan.g. Pipa tercelup; Pipa tercelup, memanjang dari badan menurun masuk ke dalam produk, berperan untuk membawa formula dari wadah ke katup. Kekentalan produk dan kecepatan penglepasan yang dituju ditentukan oleh besarnya pelebaran dimensi (ukuran) dalam pipa tercelup dan badan untuk produk tertentu.

David Jones. Fast Track : Pharmaceutical Dosage Form and Design. Pharmaceutical Press. London. 2008.4. Apa uji evaluasi sediaan aerosol?(nabila)Jawaban1. Derajat semprotanDerajat semprot adalah angka yang menunjukkan jumlah bobot isi aerosol yang disemprotkan dalam satu satuan waktu tertentu dinyatakan dalam gram tiap detik. Caranya: Pilih tidak kurang dari 4 wadah Tekan actuator masing-masing wadah selama 2 sampai 3 detik Timbang sesama masing-masing wadah, celupkan ke dalam penangas air pada suhu 250 C sampai tekanan tetap Keluarkan wadah dari penangas air dan keringkan Tekan actuator masing-masing wadah selama 5,0 detik, lalu timbang masing-masing wadah Masukkan kembali ke dalam penangas air bersuhu tetap dan ulangi percobaan tiga kali untuk masing-masing wadah Hitung derajat semprotan rata-rata masing-masing wadah dalam gram per detik.2. Pengujian kebocoran Caranya: Pillih 12 wadah, catat tanggal dan waktu (pembulatan sampai jam) Timbang wadah satu persatu (pembulatan sampai mg), catat bobot sebagai W1 Biarkan wadah dalam posisi tegak selama tidak kurang dari 3 hari pada suhu kamar Timbang kembali wadah satu persatu, catat bobot sebagai W2 Hitung waktu perobaan dan catatwaktu sebagai T (dalam jam) Hitung derajat kebocoran (Dkb) masing-masing wadah dalam tiap tahun dengan rumus:Dkb =(W1-W2) x (365/T) x 24 Bobot tertera dalam etiket Sediaan memenuhi syarat jika DKb rata-rata tiap tahun dari 12 wadah tidak lebih dari 3,5% dan jika tidak satupun bocor lebih dari 5% pertahun Jika satu wadah bocor lebih dari 5% pertahun, tetapkan DKb dengan menggunakan 24 wadah lainnya Sediaan memenuhi syarat jika dari 36 wadah, tidak lebih dari 2 wadah yang bocor lebih dari 5% pertahun dan tidak satupun wadah lebih dari 7% pertahun, dari bobot yang tertera pada etiket.3. Pengujian tekanan Caranya: Pilih tidak kurang dari 4 wadah Lepaskan tutup, celupkan dalam penangas air pada suhu tetap 250 C sampai tekanan tetap Keluarkan wadah dari penangas, kocok baik-baik Lepaskan akuator an keringkan Ukur tekanan dengan memasang alat ukur tekanan pada tangkai katup Baca tekanan dalam wadah pada alat pengukur tekanan.Sumber : Chang,Y.C., Huang, D.H., and Cheng, K.Y.(2000).Morphological control of product powders in spray pyrolysis via chemical engineering approach, J.Aerosol Sci.,31,S925-S926

1. Derajat semprotanDerajat semprot adalah angka yang menunjukkan jumlah bobot isi aerosol yang disemprotkan dalam satu satuan waktu tertentu dinyatakan dalam gram tiap detik. Caranya: Pilih tidak kurang dari 4 wadah Tekan actuator masing-masing wadah selama 2 sampai 3 detik Timbang sesama masing-masing wadah, celupkan ke dalam penangas air pada suhu 250 C sampai tekanan tetap Keluarkan wadah dari penangas air dan keringkan Tekan actuator masing-masing wadah selama 5,0 detik, lalu timbang masing-masing wadah Masukkan kembali ke dalam penangas air bersuhu tetap dan ulangi percobaan tiga kali untuk masing-masing wadah Hitung derajat semprotan rata-rata masing-masing wadah dalam gram per detik.2. Pengujian kebocoran Caranya: Pillih 12 wadah, catat tanggal dan waktu (pembulatan sampai jam) Timbang wadah satu persatu (pembulatan sampai mg), catat bobot sebagai W1 Biarkan wadah dalam posisi tegak selama tidak kurang dari 3 hari pada suhu kamar Timbang kembali wadah satu persatu, catat bobot sebagai W2 Hitung waktu perobaan dan catatwaktu sebagai T (dalam jam) Hitung derajat kebocoran (Dkb) masing-masing wadah dalam tiap tahun dengan rumus:Dkb =(W1-W2) x (365/T) x 24 Bobot tertera dalam etiket Sediaan memenuhi syarat jika DKb rata-rata tiap tahun dari 12 wadah tidak lebih dari 3,5% dan jika tidak satupun bocor lebih dari 5% pertahun Jika satu wadah bocor lebih dari 5% pertahun, tetapkan DKb dengan menggunakan 24 wadah lainnya Sediaan memenuhi syarat jika dari 36 wadah, tidak lebih dari 2 wadah yang bocor lebih dari 5% pertahun dan tidak satupun wadah lebih dari 7% pertahun, dari bobot yang tertera pada etiket.3. Pengujian tekanan Caranya: Pilih tidak kurang dari 4 wadah Lepaskan tutup, celupkan dalam penangas air pada suhu tetap 250 C sampai tekanan tetap Keluarkan wadah dari penangas, kocok baik-baik Lepaskan akuator an keringkan Ukur tekanan dengan memasang alat ukur tekanan pada tangkai katup Baca tekanan dalam wadah pada alat pengukur tekanan.

David Jones. Fast Track : Pharmaceutical Dosage Form and Design. Pharmaceutical Press. London. 2008

5. Keuntungan dan kerugian aerosol?(tia)JawabanKeuntungan :1. Mudah digunakan dan sedikit kontak dengan tangan.2.Bahaya kontaminasi tidak ada karena wadah kedap udara.3.Iritasi yang disebabkan oleh pemakaian topical dapat di kurangi.4.Takaranyang di kehendaki dapat diatur.5.Bentuk semprotan dapat diatur.Kekurangan :1. MDI biasanya mengandung bahan obat terdispersi dan masalah yang sering timbul berkaitan dengan stabilitas fisiknya;2. Seringnya obat menjadi kurang efektif;3. Efikasi klinik biasanya tergantung pada kemampuan pasien menggunakan MDI dengan baik dan benarSumber : Lenggoro,I.W., Hatta, T., Iskandar, F., Lunden, M.M., and Okuyama, K.(2000).An experimental and modeling investigation of particle production by spray pyrolysis using a laminar flow aerosol reactor, J.Mater.Res.,15.,733-743.

Keuntungan pemakaian aerosol Beberapa keistimewaan aerosol farmasi yang dianggap menguntungkan lebih dari bentuk sediaan lain adalah sebagai berikut :a. Sebagian obat dapat dengan mudah diambil dari wadah tanpa sisanya menjadi tercemar atau terpapar.b. Berdasarkan pada wadah aerosol yang kedap udara, maka zat obat terlindung dari pengaruh yang tidak diinginkan akibat O2 dan kelembapan udara.c. Pengobatan topikal dapat diberikan secara merata, melapisi kulit tanpa menyentuh daerah yang diobati.d. Dengan formula yang tepat dan pengontrolan katup, bentuk fisik dan ukuran partikel produk yang dipancarkan dapat diatur yang mungkin mempunyai andil dalam efektivitas obat; contohnya, kabut halus yang terkendali dari aerosol inhalasi.e. Penggunaan aerosol merupakan proses yang bersih, sedikit tidak memerlukan pencucian oleh pemakainya.f. Mudah digunakan dan sedikit kontak dengan tangan g. Bahaya kontaminasi tidak ada karena wadah kedap udara h. Iritasi yangdisebabkan oleh pemakaian topikal dapat dikurangi I .Takaran yang dikehendaki dapat diatur j. Bentuk semprotan dapat diatur Kerugian pemakaian aerosol Kerugian bentuk sediaan aerosol dalam bentuk MDI (Metered Dose Inhalers) :a. MDI biasanya mengandung bahan obat terdispersi dan masalah yang sering timbul berkaitan dengan stabilitas fisiknya;b. Seringnya obat menjadi kurang efektif;c. Efikasi klinik biasanya tergantung pada kemampuan pasien menggunakan MDI dengan baik dan benar.

Howard C. Ansel. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi ( Terjemahan). UI-Press. Jakarta. 19896. Apa perbedaan sediaan aerosol dengan sediaan lain,misal: liquid (adbulah)7. Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan aerosol (ayu)8. Fase apa saja yang terdapat dalam aerosol(diah)Jawaban Jenis / Sistem aerosol, terdiri dari :a. Sistem dua fase (gas dan cair) Terdiri dari larutan zat aktif dalam propelan cair dan propelan bentuk uap, sebagai pelarut digunakan etanol, propilen glikol dan PEG untuk menambah kelarutan zat aktif. Aerosol sistem dua fase wadahnya berisi ;- Fase gas dan fase cair- Fase gas dan fase padat untuk aerosol serbuk.Fase cair dapat terdiri dari komponen zat aktif / campuran zat aktif dan propelan cair / komponen propelan yang dilarutkan didalamnya. Yang termasuk sistem ini antara lain : - Aerosol ruang (space sprays) : insektisida, deodorant.- Aerosol pelapis permukaan (surface coating sprays) : cat, hair sprays Aerosol sistem dua fase ini beroperasi pada tekanan 30-40 p.s.i.g (pounds per square in gauge) pada suhu 21o .b. Sistem tiga fase (gas, cair dan padat atau cair). Terdiri dari suspensi atau emulsi zat aktif, propelan cair dan uap propelan. Suspensi terdiri dari zat aktif yang dapat didispersikan dalam sistem propelan dengan zat tambahan yang sesuai seperti zat pembasah dan atau bahan pembawa padat seperti talk atau silika koloidal.Sumber : Gurav, A., Kodas, T., Pluym, T., & Xiong, Y, Aerosol processing of materials, Aerosol Science and Technology, 19931.Sistem dua fase Sistem aerosol yang paling sederhana, terdiri dari fase cair yang mengandung propelan cair dan cairan pekat produk, serta fase gas. Sistem ini digunakan untuk formulasi aerosol penggunaan inhalasi atau penggunaan intranasal. Aerosol sistem dua fase ini beroperasi pada tekanan 30-40 p.s.i.g(pounds per square in gauge) pada suhu 21 C Yang termasuk sistem ini adalah:a. Aerosol pelapis permukaan (Surface coating spray)Merupakan produk konsentrat yang terdiri dari 20% hingga 75% bahan aktif dan 25% hingga 80% propelan. Contoh : cat, hair spray. b. Aerosol ruang (Space sprays)Terdiri dari 2% hingga 20% bahan aktif dan 80% hingga 98% propelan. Contoh : Insektisida, deodorant.2. Sistem tiga faseSistem yang terdiri dari lapisan air-cairan propelan yang tidak bercampur, lapisan pekat produk yang sangat berair, serta gas. a. sistem dua lapisan Pada sistem ini propelan cair. Propelan gas dan larutan bahan aktif akan membentuk tiga fase. Propelan cair dan air tidak bercampur, propelan cair akan terpisah sebagai lapisan yang tak bercampur.b. sistem foam /busaTerdiri dari sistem tiga fase dimana propelan cair tidak lebih dari 10% bobotnya, yang diemulsifikasikan dengan propelan. Jika katup di tekan, emulsi akan dikeluarkan melalui nozel dan dengan adanya udara hangat dan tekanan atmosfer, propelan yang terperangkap berubah menjadi bentuk gas yang menguap dan mengubah emulsi menjadi foam/busa.Aerosol sistem tiga fase ini beroperasi pada tekanan 15 p.s.i.g (pounds per square in guage) pada suhu 21 C

Howard C. Ansel. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi ( Terjemahan). UI-Press. Jakarta. 1989

9. Apa contoh sediaan aerosol (anis)Jawaban Aerosol dapat digunakan pada bagian sebagai berikut:1. Topikal pada kulitMeliputi preparat yang digunakan sebagai antiseptic, anti mikotik, anti pruriginosis, anti alergi, luka bakar dan iritasi lokal.1. Lokal hidung (Aerosol Intranasal)2. tipe bentuk sediaan untuk saluran pernafasan, yaitu: Metered Dose Inhaler (MDI), dry-powder inhaler dan nebulizer.3. Lokal mulut (Aerosol Lingual)4. Lokal Paru-paru ( Aerosol Inhalasi)Aerosol inhalasi memiliki kerja lokal pada selaput mukosa saluran pernafasan. Ukuran partikel inhalasi lebih kecil dari 10 m.Sumber : Lenggoro,I.W., Hatta, T., Iskandar, F., Lunden, M.M., and Okuyama, K.(2000).An experimental and modeling investigation of particle production by spray pyrolysis using a laminar flow aerosol reactor, J.Mater.Res.,15.,733-743.

10. Bagaimana pembuatan aerosol(evie)1. Proses pengisian dengan pendinginanKonsentrat ( umumnya di dinginkan smpai suhu dibawah 0 C ) dan propelan dingin yang telah di ukur, dimasukan dalam wadah terbuka ( biasanya wadah telah didinginkan ). Katup penyemprot kemudian di pasang pada wadah hingga membentuk tutup kedap tekanan. Selama interval antara penambahan propelan dan pemasangan katup terjadi penguapan propelan yang cukup untuk mengeluarkan udara dari wadah.2. Proses pengisian dengan tekanan ( Panas )Hilangkan udara dalam wadah dengan cara penghampaan atau dengan menambah sedikit propelan, isikan konsentrat ke dalam wadah, tutup kedap wadah. Isikan propelan melalui lubang katup dengan cara penekanan, atau propelan di biarkan mengalir dibawah tutup katup, kemudian katup di tutup ( pengisian dilakukan di bawah tutup ).Pengendalian proses pembuatan biasanya meliputi pemantauan formulasi yang sesuai dan bobot pengisi propelan serta uji tekanan dan uji kebocoran pada produk akhir aerosol.Howard C. Ansel. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi ( Terjemahan). UI-Press. Jakarta. 1989

Pembuatan aerosol di lakukan dengan peroses pendinginan dan pengisian dengan tekanan. Proses pengisian dengan pendinginan:Kosentrat (umumnya di dinginkan sampai suhu di bawah 0oC)dan propelan dingin yang telah di ukur di masukan ke dalam wadah terbuka.Katup menyemprot kemudian di pasang pada wadah hingga membentuk tutup kedap tekanan, Selama interval [penambah propelan dan pemasangan katup terjadi penguapan propelan yang cukup untuk mengeluarkan udara dari wadah. Proses pengisian dengan tekanan:Hilangkan udara dalam wadah dengan cara penghampaan atau dengan menambah sedikit propelan,isikan konsentrat ke dalam wadah,tutup kedap wadah.isikan propelan melalui lubang katup dengan cara penekanan,atau propelan da biarkan mengalir di bawah tutup katup,kemudian katup di tutup (pengisian di bawah tutup). Pengendalian proses pembuatan biasanya meliputi pemantauan formulasi yang sesuai dan bobot pengisian propelan serta uji tekanan dan uji kebocoran pada produk akhir aerosol.Sumber : Gurav, A., Kodas, T., Pluym, T., & Xiong, Y, Aerosol processing of materials, Aerosol Science and Technology, 1993

11. Jelaskan cara kerja pembuatan aerosol?(wahyul)Jawabana. Jika suatu gas yang dicairkan berada dalam wadah yang tertutup, maka sebagian dari gas tersebut akan menjadi uap dan sebagian lagi tetap cair. Dalam keadaan keseimbangan, fase uap naik, fase cair turun. b. Komponen zat aktif dari obat dilarutkan / didispersikan dalam fase cair dari gas tersebut. c. Fase uap gas memberi tekanan pada dinding dan permukaan fase cair. d. Jika pada fase cair dimasukkan tabung yang pangkalnya melekat pada katup dan hanya ujungnya yang masuk ke fase cair, maka karena tekanan uap tersebut, fase cair akan naik melalui tabung ke lubang katup. e. Jika tombol pembuka (aktuator) ditekan, katup terbuka, fase cair didorong keluar selama aktuator ditekan. f. Fase gas yang berkurang akan terisi kembali oleh fase cair yang menguap. g. Fase cair yang keluar bersama zat aktif, karena titik didihnya terlampaui, akan menguap di udara menyebabkan terjadinya bentuk semprotan atau spray.Sumber : Chang,Y.C., Huang, D.H., and Cheng, K.Y.(2000).Morphological control of product powders in spray pyrolysis via chemical engineering approach, J.Aerosol Sci.,31,S925-S926Aerosol bekerja dengan dasar sebagai berikut :A. Jika suatu gas yang dicairkan berada daalam wadah yang tertutup, maka sebagai dari gas tersebut akan menjadi uap dan sebagian lagi tetap cair. Dalam keaadaan keseimbangan, fase uap naik, fase cair turun.B. Komponen zat aktif dari obat dilarutkan / di dispersikan dalam fase cair dri gas tersebut.C. Fase uap gas memberi tekanan pada dinding dan pernukaan fase cair.D. Jika pada fase cair dimasukan tabung yang pangkalnya melekap pada katup dan hanya ujungnya yang masuk ke fase cair, maka karena tekanan uap tersebut, fase cair akan naik melalui tabung ke lubang katup.E. Jika tombol pembuka ( actuator ) ditekan, katup terbuka, fase cair didorong keluar selama actuator ditekan.F. Fase gas yang berkurang akan terisi kembali oleh fase cair yang menguap.G. Fase cair yang keluar bersama zat aktif, karena titik didihnya terlampaui, akan menguap di udara menyebabkan terjadinya bentuk semprotan atau spray.

Howard C. Ansel. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi ( Terjemahan). UI-Press. Jakarta. 198912. Faktor yang menyebabkan setidakstabilan aerosol? (reni)13. Apa saja perbedaan dari macam-macam aerosol? (maynia)A. Metered Dose Inhaler (MDI)B. MDI tanpa Spacerc. Spacer (alat penyambung)akan menambah jarak antara alat dengan mulut, sehingga kecepatan aerosol pada saat dihisap menjadi berkurang. Hal ini mengurangi pengendapan di orofaring (saluran napas atas). Spacer ini berupa tabung (dapat bervolume 80 ml) dengan panjang sekitar 10-20 cm, atau bentuk lain berupa kerucut dengan volume 700-1000 ml. Penggunaan spacer ini sangat menguntungkan pada anak.D. Dry Powder Inhaler (DPI)Penggunaan obat dry powder (serbuk kering) pada DPI memerlukan hirupan yang cukup kuat. Pada anak yang kecil, hal ini sulit dilakukan. Pada anak yang lebih besar, penggunaan obat serbuk ini dapat lebih mudah, karena kurang memerlukan koordinasi dibandingkan MDI. Deposisi (penyimpanan) obat pada paru lebih tinggi dibandingkan MDI dan lebih konstan. Sehingga dianjurkan diberikan pada anak di atas 5 tahun.E. NebulizerAlat nebulizer dapat mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi aerosol secara terus-menerus, dengan tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan, atau gelombang ultrasonik. Aerosol yang terbentuk dihirup penderita melalui mouth piece atau sungkup.Bronkodilator yang diberikan dengan nebulizer memberikan efek bronkodilatasi (pelebaran bronkus) yang bermakna tanpa menimbulkan efek samping. Hasil pengobatan dengan nebulizer lebih banyak bergantung pada jenis nebulizer yang digunakan. Ada nebulizer yang menghasilkan partikel aerosol terus-menerus, ada juga yang dapat diatur sehingga aerosol hanya timbul pada saat penderita melakukan inhalasi, sehingga obat tidak banyak terbuang

David Jones. Fast Track : Pharmaceutical Dosage Form and Design. Pharmaceutical Press. London. 2008