aiwefwefwef
-
Upload
windi-rodi-massang -
Category
Documents
-
view
9 -
download
5
description
Transcript of aiwefwefwef
Dalam peneltian ini, elemen geologi yang terdapat pada daerah
Takalar-Sapaya pada peta geologi regional berupa Formasi Tonassa
(Temt), Formasi Camba (Tmc), satuan breksi (Tpbv), endapan alluvium
dan pantai (Qac), satuan lava (Tpbl). Jenis satuan yang didapatkan dari
proses interpretasi di daerah Takalar-Sapaya terdiri dari satuan batu
gamping (Temt), satuan lava (Tpbl), satuan konglomerat (Tmcc),satuan
breksi (Tpbv), satuan andesit (Tpbc), satuan tuf (Tmct), batuan diorit (d),
batuan basal (b), endapan alluvial (Qa), dan endapan panta i (Pa). Dengan
skala 1:50.000, maka satuan batuan yang dihasilkan akan lebih rinci,
sehingga terdapat lebih banyak satuan batuan.
Satuan batuan Berdasarkan hasil interpretasi dan data-data
sekunder yang ada, batuan di daerah penelitian ini antara lain :
1. Satuan Batugamping
Pada citra dicirikan dengan morfologi daratan dan perbukitan
dengan puncak meruncing, pola aliran sunga i dendri tik dengan lembah
sempit-lebar dan dangkal (Van Zuidam, 1983). Citra yang dihasilkan dari
integrasi IFSAR dan Landsat cukup mudah untuk me lihat satuan batu
gamping, sehingga dapat ditentukan batas litologi untuk satuan batu
gamping ini Sedangkan berdasarkan data-data sekunder,
diperoleh kenampakan satuan ini di lapangan, yaitu putih dan sangat
keras,.Vegetasi
penutupnya berupa hutan gersang (daerah perbukitan), ladang, dan
persawahan (PSG, 2008).
2. Satuan Konglomerat
Pada citra, satuan dicirikan oleh warna yang sangat bervariasi,
tekstur kasar-halus, membentuk morfologi pegunungan dan dataran
bergelombang dengan pola aliran sungai dendritik dan kerapatan sedang.
Cukup mudah untuk membedakan satuan konglomerat pada citra
integrasi Landsat dan IFSAR. Karena kla sifikasi morfologi untuk satuan
konglomerat cukup khas, sehingga batas litologinya dapat dibedakan.
Bahkan satuan konglomeratnya dapat dibedakan lagi menjadi beberapa
jenis. Vegetasi tutupannya berupa hutan , tegalan, sawah, ladang, dan
pemukiman.
3. Satuan tuf
Pengelompokan satuan ini berdasarkan ciri khas
pada citra, yaitu :
A. Warna satuan ini sangat bervariasi
B. Tekstur kasar
C. Morfologi perbukitan begelombang
sampai pegunungan
D. Pola aliran sunga i yang berkembang
adalah sub-paralle l dengan lembah lebar dan
dangkal.
E. Satuan ini berhubungan menjemari dengan satuan konglomerat.
Penetapan batas litologi satuan tuf pada citra juga cukup mudah,
selain karena morfologinya yang khas pada citra, asosiasi satuan ini juga
mempengaruhi penetapan, karena selalu berhubungan dengan satuan
konglomerat (Pusat Survei Geologi Bandung). Satuan ini di bagian
morfologi pegunungan ditutupi oleh hutan dan pada morfologi lebih
rendah biasanya digunakan sebagai sawah, ladang, dan pemukiman
4. Batuan Diorit
Dapat diidentifikasi pada citra berdasarkan ciri morfologi menonjol
dan memamnjang yang membentuk punggungan. Interpretasi satuan ini
pada citra cukup sulit sehingga membutuhkan penglihatan yang te liti. Ciri
-ciri pada citra untuk batuan ini menyerupai satuan basalt, maka dari itu,
data -data lapangan sangat dibutuhkan da lam menginterpretasi satuan.
5. Batuan Basalt
Ciri –ciri batuan ini pada citra serupa dengan satuan diorite, yang
membedakan adalah batuan ini arahnya menyebar terhadap gunung api
Camba.
6. Satuan Breksi
Pada citra, satuan ini dicirikan oleh morfologi pegunungan dengan
puncak-puncak meruncing, pola aliran sungai menyebar (radial) dengan
lembah da lam dan sempit. Satuan breksi pada citra dapat terlihat dengan
cukup mudah karena ciri morfologinya yang khas, sehingga dapat
ditetapkan batas litologinya. Bentang alam yang dibentuk berupa
pegunungan dengan vegetasi penutupnya hutan yang sebagian telah
dimanfaatkan untuk ladang. (PSG, 2008)
7. Satuan Lava
Satuan ini terdapat lebih atas dari satuan breksi. Pada citra, satuan
lava dan satuan breksi membentuk morfologi kerucut gunung api. Jika
terdapat satuan lava, maka pada area tersebut nampak bercak-bercak
biru yang merupakan kenampakan endapan lava. Bentang alam yang
dibentuk merupakan pegunungan dengan vegetasi penut upnya hutan,
sebagian kecil sawah dan ladang.
8. Endapan alluvia l dan pantai
Endapan ini terdiri atas kerikil, lempung, lanau, dan lumpur yang
merupakan hasil rombakan batuan yang lebih tua. Endapan ini dapat
dijumpai di sepanjang lembah Sungai Berang. Sungai ini dibendung di
daerah Bili -Bili untuk dibuat dam irigasi dan pembangkit tenaga listrik.
Kelurusan
Struktur geologi yang dijumpai di daerah penelitian berupa
kelurusan-kelurusan. Ciri -ciri kelurusan pada citra ditandai dengan
adanya garis lurus di antara batuan yang menyebabkan terputusnya pola
litologi (Pusat Survei Geologi) Dalam citra integrasi IFSAR dan Lnadsat ini,
diperlukan keterbiasaan untuk dapat menginterpretasi ke lurusan-
kelurusan geologi pada citra. Terkadang, terdapat sebuah kel urusan
tetapi karena kurang memahami ciri -ciri pada citra , sehingga tidak me
lihatnya sebagai sebuah kelurusan.
Gambar. Peta Geologi Interpretasi Daerah Takalar-Sapaya