Air Rumah Tangga

9
 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup mengalami perubahan sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu. Ketidakseimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau juga karena perbuatan manusia. Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak menimbulkan pencemaran lingkungan. Dalam usaha merubah lingkungan hidup manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dapat menimbulkan masalah yang disebut pencemaran. 1  Diantara komponen-komponen yang berada di alam ini, air merupakan bahan esensial bagi organisme oleh karena itu air selalu penuh dengan benda-benda hidup. Air memegang peranan penting dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. hal ini dibuktikan dalam sejarah bahwa perkembangan peradaban pada zaman dahulu manusia dan makhluk hidup yang hidup di darat senantiasa mencari tempat tinggal dekat air supaya mudah mengambil air untuk keperluan hidupnya, maka desa atau kota zaman dulu tumbuh di sekitar sumber air, di tepi sungai, atau di 1  Wisjachudin Faisal dan Elin Nuraini, 2010, Validasi Metode AANC Untuk Pengujian Unsur Mn, Mg dan Cr Pada Cuplikan Sedimen di Sungai Gajahwong, Jurnal Badan Tenaga Nuklir Nasional, Yogyakarta

description

air

Transcript of Air Rumah Tangga

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup

    mengalami perubahan sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya

    terganggu. Ketidakseimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses

    alam atau juga karena perbuatan manusia. Dalam abad modern ini banyak kegiatan

    atau perbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan

    teknologi sehingga banyak menimbulkan pencemaran lingkungan. Dalam usaha

    merubah lingkungan hidup manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya

    dapat menimbulkan masalah yang disebut pencemaran.1

    Diantara komponen-komponen yang berada di alam ini, air merupakan bahan

    esensial bagi organisme oleh karena itu air selalu penuh dengan benda-benda hidup.

    Air memegang peranan penting dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup

    lainnya. hal ini dibuktikan dalam sejarah bahwa perkembangan peradaban pada

    zaman dahulu manusia dan makhluk hidup yang hidup di darat senantiasa mencari

    tempat tinggal dekat air supaya mudah mengambil air untuk keperluan hidupnya,

    maka desa atau kota zaman dulu tumbuh di sekitar sumber air, di tepi sungai, atau di

    1 Wisjachudin Faisal dan Elin Nuraini, 2010, Validasi Metode AANC Untuk Pengujian Unsur Mn, Mg

    dan Cr Pada Cuplikan Sedimen di Sungai Gajahwong, Jurnal Badan Tenaga Nuklir Nasional, Yogyakarta

  • 2

    tepi danau. Di Indonesia sungai dapat dijumpai di setiap tempat dengan kelasnya

    masing-masing. Pada masa lampau, sungai dimanfaatkan untuk memenuhi keperluan

    sehari-hari, baik transportasi; mand;, mencuci; dan sebagainya, bahkan di wilayah

    tertentu sungai dapat dimanfaatkan untuk menunjang makan dan minum2.

    Saat ini banyak sekali kita temui sungai-sungai di sekitar kita sudah tercemar.

    Pencemaran sungai terjadi karena pergeseran paradigma dan kebudayaan masyarakat.

    Nilai-nilai perlindungan alam yang eksis dalam berbagai bentuk seperti pantangan

    dan pamali tidak lagi dipandang oleh masyarakat3. Air dapat menjadi sumber

    malapetaka apabila tidak dijaga, baik dari segi manfaatnya maupun pengamanannya.

    Misalnya dengan tercemarnya air oleh zat-zat kimia selain mematikan kehidupan

    yang ada disekitarnya juga merusak lingkungan, dan apabila dari segi pengamanan

    tidak dilakukan pengawasan dapat mengakibatkan banjir, tanah longsor dan

    sebagainya.

    Kesimpulan dari beberapa kutipan diatas menunjukkan bahwa pencemaran air

    merupakan masalah yang serius dan sudah seharusnya mendapatkan perhatian dari

    Pemerintah serta instansi yang terkait. Peran dari masyarakat juga penting dalam

    mengurangi pencemaran air pada sungai-sungai yang ada disekitar kita. Dapat

    dikatakan pula bahwa pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan dimana air

    danau atau sungai terkontaminasi oleh berbagai kegiatan manusia. Seperti kita

    2 Subagyo, P. Joko, 1999, Hukum Lingkungan: Masalah dan Penanggulangannya, PT Rineka Cipta,

    Jakarta, Hlm. 38 3 Sulastriyono, 2008, Pembangunan Hukum Sumber Daya Air Sungai yang Berbasis Kearifan

    Lokal:Peluang dan Tantangannya. Mimbar Hukum. Volume 20. Nomor 3.

  • 3

    ketahui sungai merupakan perairan terbuka yang kondisinya sangat dipengaruhi oleh

    alam sekitar. Salah satu sungai yang akan di bahas adalah Sungai Gajahwong yang

    merupakan salah satu Sub Daerah Aliran Sungai Opak yang berada di Daerah

    Istimewa Yogyakarta yang meliputi wilayah Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta

    dan Kabupaten Bantul.

    Sungai Gajahwong merupakan sungai historis karena mempunyai nilai-nilai

    kebudayaan dan cerita tentang asal-usul tercetusnya nama Gajahwong yang konon

    terjadi karena peristiwa dahsyat berupa banjir besar pada zaman Kerajaan Mataram

    yang pada masa itu diperintah oleh Raja Sultan Agung. Bukti adanya peradaban di

    sekitar aliran Sungai Gajahwong adalah adanya Keraton Yogyakarta Hadiningrat di

    sekitar aliran Sungai Gajahwong.4

    Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata dan sebagai kota

    pendidikan sudah seharusnya dapat meningkatkan mutu status lingkungan hidup.

    Tidak saja hanya sebatas pada jenis pelayanan yang ditentukan dalam Standar

    Pelayanan Minimal (SPM) bidang lingkungan hidup, tetapi lebih luas cakupannya

    dan meliputi berbagai aspek, termasuk untuk merespon berbagai isu-isu global

    lingkungan hidup seperti pemanasan global dan penipisan lapisan ozon. Saat ini

    Sungai Gajahwong telah tercemari oleh berbagai limbah seperti limbah rumah tangga,

    limbah pertanian, limbah UKM, limbah Pabrik Susu SGM, dan limbah masyarakat.

    4 Syahriar Reza, Asal-usul Sungai Gajahwong, http://sangatjelas.wordpress.com, dikutip pada 05

    maret 2014

  • 4

    Limbah dari aktivitas masyarakat terdiri dari limbah cair organis

    dari jambangan, dapur, dan limbah rumah tangga lainnya seperti deterjen dan

    sampah. Selanjutnya limbah pertanian sisa pestisida, limbah UKM misalnya logam

    berat dari penyepuhan perak dan residu sabun dari usaha pencucian mobil. Limbah-

    limbah tersebut menimbulkan penurunan kualitas air di sekitaran Sungai Gajahwong.5

    Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat di sekitar Sungai Gajahwong

    apabila air Sungai Gajahwong dikonsumsi, padahal masyarakat memiliki hak untuk

    mengakses air bersih yang merupakan hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya

    sebagaimana telah dijamin dalam The International Covenant on Economic, Social,

    and Cultural Rights. Di dalam The International Covenant on Economic, Social, and

    Cultural Rights menjelaskan tentang penjabaran mengenai hak-hak dan kebebasan

    dasar yang dinyatakan oleh Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) ke

    dalam instrument internasional yang bersifat mengikat secara hukum yang bertujuan

    agar terjaminnya pengakuan dan penghormatan hak-hak dan kebebasan dasar secara

    universal dan efektif, baik di kalangan masyarakat anggota PBB sendiri maupun

    kalangan rakyat yang berada di wilayah yurisdiksi mereka.6

    Pada Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas

    Air dan Pengendalian Pencemaran Air telah di jelaskan mengenai pengertian

    pencemaran air. Pasal 1 ayat 11 berbunyi: Pencemaran air adalah masuknya atau

    5 Wiwiek Susilo dan Mardianto. Pencemaran Sungai Gajah Wong Semakin Parah.

    http://www.berita.liputan6.com, diakses pada 10 Oktober 2012 6 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan International Covenant on Economic,

    Social, and Cultural Rights

  • 5

    dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh

    kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang

    menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya7. Tujuan

    pengelolaan kualitas air adalah untuk menjamin kualitas air yang diinginkan sesuai

    dengan peruntukannya, sedangkan tujuan pengendalian air adalah untuk menjamin

    kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air melalui upaya pencegahan dan

    penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air8. Dengan uraian di atas

    dapat dikatakan bahwa peraturan tersebut dirancang untuk mencegah pencemaran air.

    Pada penelitian yang dilakukan oleh Rini Nurhayati, Anindita Hapsari, Ryan

    Setiawan, Rizky Wirastomo, Rifian Ernando L., Ali Akbar Nugroho, dan Ananda

    Prima Yurista pada Tahun 2009 mengenai tingkat pencemaran Sungai Gajahwong

    dengan studi kasus di sekitar segmen Kebun Binatang Gembira Loka dan Pabrik Susu

    SGM, disimpulkan bahwa di sekitar Pabrik Susu SGM, nilai resistivitas air menurun

    secara signifikan dari 13.000 menjadi 6.500 .9 Fakta hasil penelitian di area

    Kebun Binatang Gembira Loka-pun mengalami penurunan kualitas air di sebabkan

    karena saluran limbah dari hasil pembuangan pabrik dekat dengan aliran Sungai

    Gajahwong sehingga hasil pembuangan sisa-sisa limbah tersebut ikut mengalir di

    sungai. Kesimpulan dari penelitian tersebut membuktikan bahwa kualitas air di

    segmen ini juga menurun drastis. Di samping itu hasil penelitian organoleptik 7 Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian

    Pencemaran Air 8 Sukanda Husin, Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, Hlm. 62

    9 Rini Nurhayati, dkk, 2009, Tingkat Pencemaran Sungai Gajahwong, Makalah, Fakultas Geografi

    UGM, Yogykarta, Hlm. 3

  • 6

    (pengecapan melalui panca indera) juga menunjukkan bahwa air sungai berasa,

    berbau, dan berwarna keruh.10

    Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih

    lanjut tentang kondisi pencemaran yang ada di Sungai Gajahwong dengan judul

    KAJIAN YURIDIS PENGARUH LIMBAH RUMAH TANGGA TERHADAP

    KUALITAS AIR SUNGAI GAJAHWONG. Adapun batasan wilayah studi dilakukan

    pada Daerah Aliran Sungai Gajahwong di Padukuhan Papringan, Caturtunggal,

    Kecamatan Depok, Sleman, DIY.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti ingin meneliti sesuai dengan

    rumusan masalah di bawah ini:

    1. Apa sajakah macam-macam atau persebaran aktivitas rumah tangga

    sebagai sumber limbah yang ada di Padukuhan Papringan, Kabupaten

    Sleman?

    2. Bagaimanakah dampak pencemaran limbah rumah tangga di Sungai

    Gajahwong terhadap kesehatan warga sekitarnya terutama di wilayah

    Padukuhan Papringan, Sleman?

    3. Bagaimanakah peran serta Pemerintah Kabupaten Sleman dan warga

    sekitar dalam menangani pencemaran limbah rumah tangga terhadap

    kesehatan lingkungan? 10

    Ibid Hlm. 33

  • 7

    C. Tujuan Penelitian

    1. Tujuan Obyektif

    Tujuan diadakannya penelitian tersebut adalah untuk:

    a. Mengetahui apa saja persebaran aktivitas rumah tangga yang

    menjadi sumber limbah di Sungai Gajahwong.

    b. Mengetahui dampak pencemaran limbah rumah tangga di Sungai

    Gajahwong terutama dalam masalah kesehatan terhadap warga

    sekitarnya.

    c. Mengetahui peran Pemerintah Kabupaten Sleman serta warga

    sekitar dalam menangani dampak pencemaran limbah rumah

    tangga di Sungai Gajahwong terhadap kesehatan lingkungan.

    2. Tujuan Subyektif

    Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data dan informasi yang

    akurat dan dapat dipertanggungjawabkan dalam menyusun penulisan

    hukum sebagai salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam

    bidang ilmu hukum di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Secara Praktis

    a. Bagi Peneliti:

    Agar peneliti dapat mengetahui dan mengaplikasikan ilmu yang

    didapat dari penelitian ini khusunya mengenai dampak

  • 8

    pencemaran limbah rumah tangga di Sungai Gajahwong terhadap

    kesehatan warga sekitar dilihat dari aspek hukum lingkungan.

    b. Bagi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta

    Agar dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan koreksi

    mengenai dampak pencemaran yang terjadi di Sungai Gajahwong

    serta bagaimana tentang cara menanggulanginya agar tidak

    memperburuk kualitas air serta dampak bagi kesehatan warga di

    sekitar Sungai Gajahwong.

    c. Bagi Masyarakat

    Agar masyarakat dapat lebih menjaga kebersihan Sungai

    Gajahwong sehingga dapat menciptakan kekuatan memiliki rasa

    yang kuat terhadap Sungai Gajahwong dan menjadikan Sungai

    Gajahwong menjadi semakin indah serta nyaman untuk di huni.

    2. Secara Akademis

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan

    hukum secara umum dan hukum lingkungan yang mengatur tentang

    pencemaran air secara khusus.

    E. Keaslian Penelitian

    Berdasarkan hasil penelusuran kepustakaan yang dilakukan di perpustakaan

    Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada oleh penulis, ditemukan beberapa

    penelitian terkait dengan Sungai Gajahwong. Pada penelitian sebelumnya yaitu Iwan

  • 9

    Herlambang (2009) yang berjudul Pelaksanaan Program Kali Bersih sebagai

    Perwujudan Komitmen Pemerintah Daerah, dalam Menanggulangi Pencemaran

    Sungai di Yogyakarta, penelitian ini lebih menitiberatkan pada pembahasan

    PROKASIH (Program Kali Bersih), kebijakan pemerintah Yogyakarta terhadap

    PROKASIH, hambatan yang di hadapi Pemerintah Kota Yogyakarta dalam

    pelaksanaan PROKASIH, serta cara menangani dan mencari solusi dari hambatan

    yang di hadapi Pemerintah Kota Yogyakarta dalam pelaksanaan PROKASIH.

    Penelitian yang menyangkut topik serupa adalah penelitian yang dilakukan

    oleh Rini Nurhayati, Anindita Hapsari, Ryan Setiawan, Rizky Wirastomo, Rifian

    Ernando L., Ali Akbar Nugroho, dan Ananda Prima Yurista pada Tahun 2009, yaitu

    berjudul Tinjauan Aspek Legal Kasus Pencemaran Limbah di Sungai Gajahwong

    penelitian ini lebih menitiberatkan pada kasus pencemaran limbah secara umum yang

    terjadi di Sungai Gajahwong yang berdampak dari aktifitas masyarakat dan kegiatan

    usaha yang ada di sekitar Sungai Gajahwong khususnya warga sekitar Kebun

    Binatang Gembira Loka dan Pabrik Susu SGM.

    Dari kedua penelitian tersebut terdapat perbedaan mendasar dengan

    penelitian yang penulis ajukan. Perbedaan tersebut dilihat dari studi kasus masing-

    masing, dimana penulis melakukan studi kasus di Padukuhan Papringan,

    Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman dan terfokus pada limbah rumah

    tangga sedangkan kedua penelitian sebelumnya meneliti keseluruhan limbah yang ada

    di Sungai Gajahwong. Atas dasar tersebut penulis menjamin dan menyatakan

    keaslian dari penelitian ini.