AIK ppt
description
Transcript of AIK ppt
ISLAM DAN SENI BUDAYA
Erni Wahyuni(201310410311051) Niarisa Rudi A(201310410411053)Tri Widia Astuti(201310410311054)Amelia Wulandari(201310410311060)
Pengertian seni dan Budaya
Kamus Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa: “ budaya “ adalah keseluruhan yang kompleks meliputi ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat istiadat, dan berbagai kemampuan serta kebiasaan yang diterima manusia sebagai anggota masayarakat “ kebudayaan” kebiasaan masyarakat yang telah berakar dan tertanam kuat akan terus di terapkan sehingga ada dorongan untuk melestarikan kebiasaan tersebut
Seni dalam bahasa Arab disebut al-Fannu, dalam bahasa Inggris disebut
sebagai art , sedangkan menurut bahasa Indonesia seni merupakan kegiatan yang berkaitan dengan
karya cipta yang melibatkan rasa dan
perasaan diri seseorang. Secara filosofis seni
menunjukkan perbuatan apapun yang dilakukan
dengan sengaja dan maksud tertentu yang
mengacu pada apa yang indah (Bagus ; 2000 ; 987).
Secara garis besar, seni dibedakan menjadi:· Seni sastra (seni dengan alat bahasa)· Seni musik (seni dengan alat bunyi atau suara)· Seni tari (seni dengan alat gerakan)· Seni rupa (seni dengan alat garis, bentuk, warna)· Seni drama (seni dengan alat kombinasi di atas)
Pandangan Islam Tentang Seni dan Budaya
Islam tidak melarang mengenai kemajuan kesenian. Seni itu boleh asal :- tidak disertai dengan hal-hal yang diharamkan.
- menggerakkan orang untuk ingat kepada Allah dan hariakhirat.- dipertunjukan dalam perayaan seperti hari raya, perkawinan, khitanan,
menyambut orang yang baru dating. contoh lain: keindahan pada bangunan-bangunan masjid dan bangunan-bangunan lainnya seperti masjid Sulaiman di
Istambul Turki, Taj Mahal di Arga India, istana Al-Hamra di Granada. Selain kesenian dalam bidang bangunan, kesenian lain yang sangat popular
dikalangan islam adalah Qiro’ah(bahasa Jawa) . Al.Quran menjadi suatu objek perhatian besar untuk maksud-maksud pembacaan sejak masa Nabi. Dalam
hal syair, karya-karya orang islam yang puitis didapatkan didalam semua bahasa dan berhubungan dengan semua zaman
Seni adalah perasaan dalam menikmati keindahan, dan inilah yang diungkapkan dalam al quran untuk di perhatiakan dan di
renungkan, yaitu merenungkan keindahan makhluq ciptaan Allah, dan mengambil manfaat yang di kandungnya, seperti Q.S. an nahl
: 5-6, al a'rof : 26.
Seni islam merupakan sebagian daripada kebudayaan islam dan perbedaan antara seni islam dengan bukan islam ialah dari segi niat atau tujuan dan nilai akhlak yang terkandung dalam hasil seni islam.
Keindahan merupakan salah satu ciri keesaan, kebesaran dan kesempurnaan Allah swt lantas segala yang diciptakanNya juga
merupakan pancaran keindahanNya. Manusia dijadikan sebagai makhluk yang paling indah dan paling sempurna. Bumi yang merupakan tempat manusia itu ditempatkan juga dihiasi dengan segala keindahan. Allah
swt bukan sekadar menjadikan manusia sebagai makhluk yang terindah tetapi juga mempunyai naluri yang cintakan keindahan. Di sinilah
letaknya keistimewaan manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk lain seperti malaikat, jin dan hewan.
Konsep kesenian dan kebudayaan dalam Islam berbeda dengan peradaban Islam yang lain.
Dalam pembangunan seni, kerangka dasarnya mestilah menyeluruh dan meliputi aspek-aspek akhlak, iman, masalah keagamaan dan falsafah kehidupan manusia. Seni mestilah merupakan satu proses pendidikan
yang bersifat positif mengikut kaca mata Islam, menggerakkan semangat, memimpin batin dan membangunkan akhlak. Artinya seni
mestilah bersifat "Al-Amar bil Ma'ruf dan An-Nahy 'an Munkar" (menyuruh berbuat baik dan mencegah kemungkaran) serta membangunkan akhlak
masyarakat, bukan membawa kemungkaran dan juga bukan sebagai perusak akhlak ummat.
Dari segi fungsi, seni merupakan media mensyukuri nikmat Allah yang telah menganugerahi manusia dengan berbagai potensi baik potensi diri maupun potensi indrawi(panca indra). Fungsi seni yang lain ialah menghayati kebesaran Allah baik yang terdapat di alam maupun yang terdapat pada kreasi manusia.
Pandangan ulama tentang seni dalam islam
Seni musik:Jumhur ulama sepakat bahwa bentuk seni musik
(nyanyian) yang memalingkan dari dzikrullah hukumnya haram, namun kemudian berbeda pandangan mengenai seni musik yang tidak
memalingkan daridzikrullah.
Seni Pahat/ Seni Patung/ Seni Lukis:Para ulama berpendapat bahwa tingkat pengharaman
itu semakin bertambah manakala patung tersebut berbentuk orang yang diagungkan seperti Al-Masih.
Sedang boneka untuk mainan anak-anak diperbolehkan. Adapun mengenai filosofis ulama mesir al-Allammah Syaikhk Muhammad Baqith al-Muthi’i berpendapat
bahwa fotografi itu hukumnya mubah, karena aktivitas fotogrfi tidak termasuk dalam aktivitas mencipta
sebagaimana yang disinyalir dalam ungkapan hadist…”(mencipta seperti ciptaanKu….), karena foto itu
hanya menahan bayangan. Pendapat lain banyak disetujui oleh banyak ulama termasuk Syaikh Yusuf
Qardhawi, dengan catatan foto wanita telanjang diharamkan.
Seni Tari:Seni tari sudah dikenal dimasa Rasulullah, seperti tarian Habasyah
yang dipertunjukkan oleh orang-orang Habasyah (ethiopa sekarang) ketika mereka menari meluapkan kegembiraan menyambut
kedatangan Rasulullah di kota madinah, bahkan suatu saat Rasulullah pernah mengizinkan Aisyah untuk menonton pertunjukan tarian
habasyah yang sangat sederhana dengan menjinjitkan kaki.Namun di kalangan ulama persoalan seni tari ini masih menjadi
perdebatan antara yang membolehkan dengan syarat sesuai dengan adab-adab Islam, ataupun yang sama sekali tidak membolehkan. Hal ini berdasarkan fenomena yang ada di masyarakat bahwa seni tari
yang dikenal saat ini cenderung mengarah kepada tindakan tabarruj (memamerkan diri di kalangan yang bukan mahrom), maupun
ikhthilath (campur baur laki-laki dan wanita dalam satu majelis tanpa mengindahkan adab-adab Islam).
Seni Penulisan (Sastera)Manakala seni penulisan telah dikaitkan dengan seni kesusatetraan. Seni
kesusasteraan memang mendapat sambutan yang sangat hangat di kalangan umat Islam dan itu terjadi karena kesusateraan Islam bersumberkan Al-Quran
dan al-Sunnah yang mana kesusasteraan Al-Quran dapat dilihat dari dua aspek yaitu keindahan bahasa dan dari segi isinya. Di sini dapat dilihat bahwa
hasil atau sumbangan kesusateraan yang berteraskan al-Quran dan al-Sunnah telah menyebabkan kaum musyrikin memeluk agama Islam hanya
apabila mendengar al-Quran. Contohnya al-Walid al-Mughirah yang merupakan penyair yang terkenal pada zaman Jahiliyyah dan pengkritik yang paling tajam terhadap Rasulallah saw, Umar al-Khattab serta Labid, Rabiah
dan Jubair bin Mat'am.Al-Quran telah berjaya melumpuhkan keangkuhan dan kejaguhan sastrawan Arab dari segi keindahan bahasa kesusteraan dan yang lebih menakjubkan lagi ianya bukan saja menggetarkan jiwa mereka yang memahami bahasa
arab malah melintasi batas pribadi, bahasa, keturunan, kebudayaan, geografi, pangkat dan sebagainya. Kesussastraan Islam mula disebarkan oleh
Rasulallah s.a.w dan terus berkembang pada zaman khalifah-khalifah al-Rashidin, Umaiyah dan Abbasiyyah. Selain al-Quran, karya kesusteraan Islam
juga meliputi Syair, Rubai', Burdah, Prosa dan sebagainya.
Prinsip-prinsip Islam dalam Melakukan Aktivitas Seni
dan Budaya
1. Kegiatan seni dan budaya tidak menjauhkan umat dari aqidah mereka.
2. Kegiatan seni dan budaya harus mengajak umat kepada kebaikan bukan kerusakan.
4. Kegiatan seni dan budaya berguna untuk mempererat ukhuwah dan silahturrahmi antar
manusia.
3. Kegiatan seni dan budaya seharusnya membawa manfaat bukan mudharat.
hukum seni menurut islam
Sunnah
Mubah
Makruh
Hukum seni, musik, seni suara, seni tari dalam Islam adalah boleh
(mubah) selama tidak disertai/dicampuri dengan hal-hal
lain yang haram.
Haram
Apabila disertai dengan hal-hal yang membawa kebaikan yang diridhai Tuhan, maka hukumnya menjadi sunat. Contoh: jika kesenian itu diperlukan untuk membantu atau menaikkan semangat penyatuan umat islam seperti dalam nasyid, qasidah dan shalawat kepada Rasulullah saw yang diucapkan beramai ramai dalam sambutan maulid rasul atau seni lagu Al-Quran (tilawah).
Sunnah
Makruh
jika kesenian itu membawa unsur yang sia-sia seperti karya seni yang tidak diperlukan oleh
manusia.
Haram
Apabila disertai dengan hal-hal yang haram, maka hukumnya menjadi haram.
Seni sebagai media dakwah
Kegiatan seni dan budaya sebenarnya sudah sangat melekat pada pribadi Islam. Kedekatan itu bukan hanya
ditunjukkan dalam beberapa ayat yang berkenaan dengan seni budaya saja namun juga melalui kegiatan berkesenian dan berbudaya. Sejarah awal masa kerasulan Muhammad Saw membuktikan bagaimana kaum Anshar menyambut kedatangan beliau di Madinah dengan mendendangkan
lagu-lagu selamat datang.
Seni sebagai ungkapan hati yang terdalam membawa pesona keindahan yang mampu menghanyutkan
penikmatnya. Keindahan itu juga yang membawa bacaan Qur’an bisa dilanggamkan dengan suara yang merdu.
Tujuannya gar manusia menjadikan Qur’an bukan hanya sekedar bacaan polos tanpa rasa dan pesona. Yang
kemudian bisa menjauhkan Qur’an dari umatnya, sebab rasa keindahan adalah kebutuhan estetika manusia.
Bukan saja seni suara yang mampu mendakwahkan kebaikan dan kebenaran. Banyak media seni lain yang mempunyai
kapasitas sama, seperti seni lukis kaligrafi Qur’an, seni pahat arsitektur, seni tari dan sebagainya.
Kaligrafi Qur’an adalah tata tulis indah yang digoreskan menggunakan huruf-huruf Qur’ani. Setiap khat Qur’an dilukiskan dalam karakter yang artistik dengan lengkung atau lingkar yang
monumental. Emosi yang hanyut dalam khat-khat Qur’an ini merupakan daya tarik tersendiri yang secara tidak langsung
mendakwahkan sesuatu yaitu pesan yang terselip dalam maksud keseluruhan lukisan kaligrafi tersebut. Ayat demi ayat
kemungkinan bisa tersampaikan melalui cara yang mungkin tidak biasa. Dengan demikian harapan Nabi Saw untuk
menyampaikan pada orang lain walaupun hanya satu ayat akan mampu terealisasi.
Seni pahat arsitektur dalam Islam juga memperlihatkan hal yang demikian fenomenal. Dinding-dinding masjid adalah saksi
bisu kemegahan karya peradaban Islam masa lampau yang masih tetap bertahan dan bisa dinikmati.
Seni tari yang dikatakan sebagai olah gerak tubuh sebenarnya hanya bentuk simbolisasi. Apa yang
dilakukan oleh penari adalah penggambaran kehidupan yang diterjemahkan melalui bahasa tubuh. Setiap gerak membawa nuansanya masing-masing ; kesedihan, kemarahan, kekecewaan, kegembiraan dan sebagainya. Di masa rasulullah ada peristiwa
tarian Habasyah yang ditunjukkan oleh orang-orang Habsyah, merupakan contoh luapan kegembiraan
masyarakat Madinah ketika menyambut Nabi.(Sulkhan Zainuri ; 2003; 130).
ك+ ش-را/TERIMA KASIH