Aid Sssss

14
1. Tahap perkembangan keluarga dengan usia subur Tahap ini di mulai pada tahap transisi,keluarga yang mengasuh anak, keluarga dengan anak usia pra-sekolah, keluarga dengan anak usia sekolah, karena usia subur berkisar antara 18 tahun sampai 40 tahun. Pada masa ini, individu semakin terpisah dari keluarga mereka, membangun tujuan karir, dan memutuskan apakah akan menikah dan memulai sebuah keluarga atau tetap sendiri serta mampu beradaptasi dengan pengalaman baru . 2. Tujuan utama a. Tahap Transisi (keluarga antara dewasa muda yang belum kawin) Agar mampu membentuk kemandirian dalam hal pekerjaan dan finansial, agar mampu menjalin hubungan intim dengan teman sebaya, serta mampu berpisah dari keluarga asal. b. Tahap I (pemula) Agar mampu membangun perkawinan yang saling memuaskan, mampu menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, serta mampu membentuk keluarga berencana. c. Tahap II (keluarga yang mengasuh anak) Dapat membentuk keluarga muda sebagai unit yang mantap, mampu merekonsiliasi tugas – tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga, mampu mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, mampu memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambah peran sebagai orang tua. d. Tahap III (keluarga dengan anak usia pra-sekolah) Mampu memenuhi kebutuhan anggota keluarga, mampu mensosialisasikan anak, mampu mengintegrasikan anak yang baru serta tetap memenuhi kebutuhan anak – anak yang lain, mampu mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga. e. Tahap IV (keluarga dengan anak usia sekolah)

description

aaaadddd

Transcript of Aid Sssss

Page 1: Aid Sssss

1. Tahap perkembangan keluarga dengan usia subur

Tahap ini di mulai pada tahap transisi,keluarga yang mengasuh anak,

keluarga dengan anak usia pra-sekolah, keluarga dengan anak usia

sekolah, karena usia subur berkisar antara 18 tahun sampai 40 tahun.

Pada masa ini, individu semakin terpisah dari keluarga mereka,

membangun tujuan karir, dan memutuskan apakah akan menikah dan

memulai sebuah keluarga atau tetap sendiri serta mampu beradaptasi

dengan pengalaman baru .

2. Tujuan utama

a. Tahap Transisi (keluarga antara dewasa muda yang belum kawin)

Agar mampu membentuk kemandirian dalam hal pekerjaan dan finansial,

agar mampu menjalin hubungan intim dengan teman sebaya, serta

mampu berpisah dari keluarga asal.

b. Tahap I (pemula)

Agar mampu membangun perkawinan yang saling memuaskan, mampu

menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, serta mampu

membentuk keluarga berencana.

c. Tahap II (keluarga yang mengasuh anak)

Dapat membentuk keluarga muda sebagai unit yang mantap, mampu

merekonsiliasi tugas – tugas perkembangan yang bertentangan dan

kebutuhan anggota keluarga, mampu mempertahankan hubungan

perkawinan yang memuaskan, mampu memperluas persahabatan dengan

keluarga besar dengan menambah peran sebagai orang tua.

d. Tahap III (keluarga dengan anak usia pra-sekolah)

Mampu memenuhi kebutuhan anggota keluarga, mampu

mensosialisasikan anak, mampu mengintegrasikan anak yang baru serta

tetap memenuhi kebutuhan anak – anak yang lain, mampu

mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga.

e. Tahap IV (keluarga dengan anak usia sekolah)

Mampu mensosialisasikan pada anak – anak termasuk meningkatkan

prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya

yang sehat, mampu mempertahankan hubungan perkawinan yang

memuaskan, mampu memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota

keluarga.

f. Tahap V (keluarga dengan anak remaja)

Page 2: Aid Sssss

Mampu memberi suri tauladan dan menjaga komunikasi.

3. Tugas perkembangan keluarga wanita dengan usia subur, yaitu :

a. Tahap Transisi (keluarga antara dewasa muda yang belum kawin)

• Pisah dari keluarga asal.

• Menjalin hubungan intim dengan teman sebaya.

• Membentuk kemandirian dalam hal pekerjaan dan finansial.

b. Tahap I (pemula)

• Membangun perkawinan yang saling memuaska.

• Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.

• Keluarga berencana.

c. Tahap II (keluarga yang mengasuh anak)

• Membentuk kelurga muda sebagai unit yang mantap.

• Rekonsiliasi tugas – tugas perkembangan yang bertentangan dengan

dan kebutuhan anggota keluarga.

• Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.

• Memperluas persahabatana dengan keluarga besar dengan

meambahkan peran – peran orang tua dan kakek nenek.

d. Tahap III (keluarga dengan anak usia pra-sekolah)

• Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain,

privasi, dan keamanan.

• Mensosialisasikan anak.

• Mengintegrasikan anak yang baru, sementar tetap memenuhi

kebutuhan anak – anak yang lain.

• Mempertahanka hubungan yang sehat dalam keluarga.

e. Tahap IV (keluarga dengan anak usia sekolah)

• Mensosialisasikan anak – anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah

dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat.

• Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaska.

• Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.

f. Tahap V (kelurga dengan anak remaja)

• Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab keetika remaja

menjadi dewasa dan semakin mandiri.

• Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.

• Berkomunikasi secar terbuka antara orangtua dan anak – anak.

c. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Page 3: Aid Sssss

1. PENGKAJIAN

a. Data umum

? Nama KK : Tn D

? Alamat : Kertonatan Kartosuro RT 12, RW 3

? Pekerjaan : buruh pabrik

? Pendidikan : SMA

? Komposisi Keluarga :

1 Tn D Laki Kepala Keluarga 45 thn SMA -

2 Ny W Perempuan Istri 40 thn SMP -

3 Sdri L Perempuan Anak 25 thn Mahasiswa 1 rumah

4 Sdri R Perempuan Anak 17 thn Pelajar 1 rumah

tipe keluarga : nuclear family

Suku bangsa : keluarga Tuan D termasuk suku bangsa jawa

Agama : semua anggota keluarga menganut agama islam

Status sosial ekonomi keluarga :

Dalam keluarga ini yang bekerja yaitu Tuan D sebagai buruh pabrik rokok

dengan penghasilan kurang lebih Rp. 800.000/ bulan dan Ny. W sebagai

penjaga toko dengan penghasilan Rp 400.000/ bulan, barang yang dimiliki

TV bewarna 14 inci, meja kursi, 3 buah tempat tidur, 1 buah motor.

Aktifitas rekreasi keluarga :

Keluarga Tuan D tidak mempunyai waktu dan dana tersendiri untuk pergi

ketempat rekreasi.Untuk rekreasi setiap hari adalah dengan nonton TV.

b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

1) Tahap perkembangan keluarga saat ini :

Keluarga ini masuk pada tahap transisi yang terdiri dari pasangan suami

istri dengan 2 orang anak yaitu anak pertama berusia 25 th dan anak

kedua berusia 17 th.

2) Tahap perkembangan yang belum terpenuhi

• Keluarga Tn. D berada pada tahap transisi, dimana belum dapat

mempertahankan hubungan sehat dalam keluarga karena Tuan D selalu

memaksakan kehendak pada istri, dan anak-anaknya.

• Keluarga Tn. D kurang mampu mempertahankan keintiman komunikasi

yang kondusif.

3) Riwayat keluarga inti

• Dalam keluarga Tn. D tidak terdapat riwayat penyakit turunan.

Page 4: Aid Sssss

• Tn. D dan Ny. W tidak menderita penyakit menular & kronis, namun

perhatian dan pengetahuan terhadap kesehatan kurang karena hidup di

lingkungan yang jauh dari perkotaan.

• Saat dilakukan pengkajian pada anak pertama (Sdri. L) menderita

penyakit (AIDS).

• Saat pengkajian pada anak kedua (Sdri. R) tidak menderita penyakit

apapun.

4) Riwayat keluarga sebelumnya

• Tidak ada riwayat penyakit keturunan dari Tn. D

• Ny. W pernah menderita Thypoid

c. Pengkajian lingkungan

1) Karakteristik lingkungan rumah :

Status kepemilikan rumah milik sendiri. Lantai rumah masih dari tanah,

jendela rumah ada 3 buah terletak pada tiap kamar, dinding rumah

terbuat dari kayu dengan ukuran luas rumah 3 x 6 m/segi, rumah agak

rapat dengan tetangga, keadaan lingkungan rumah kotor, keadaan udara

didalam rumah agak lembab, kamar mandi dan jamban di luar rumah,

jenis air minum yang digunakan adalah dari air sumur, jarak antara sumur

dengan jamban pembuangan 15 meter.

2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW :

Keluarga Tuan D merupakan keluarga pendatang. Hubungan dengan

tetangga berlangsung baik, namun keluarga jarang terlibat dalam

kegiatan yang diselenggarakan di lingkungannya misalnya pada

kebiasaan budaya setempat membantu tetangga yang punya hajat.

3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :

Sejak pernikahan keluarga tidak pernah berpisah dan mereka hidup dalam

1 rumah, kunjungan kerumah keluarga sangat jarang, terutama hanya

bila ada acara keluarga saja

4) Sistem pendukung keluarga

Tuan D, Ny W serta anak R secara umum dalam keadaan sehat

d. Struktur Keluarga

1) Pola komunikasi keluarga

Pola komunikasi dalam keluarga Tn. D berlangsung kurang baik karena

Tn. D tidak pernah memperhatikan keluarga, selain itu Tn. D juga selalu

Page 5: Aid Sssss

memaksakan kehendaknya kepada isteri dan anak-anaknya, dimana

dalam keluarga ini kepala keluarga sebagai pengambil keputusan tunggal.

2) Struktur kekuatan keluarga

Keluarga kurang responsif terhadap kegiatan yang dilakukan oleh

lingkungannya, warga sekitar tidak dapat merubah peilaku Tn. D karena

keluarga Tn. D tertutup dengan lingkungan sekitar.

3) Struktur peran

• Masing-masing anggota keluarga berperilaku kurang sesuai dengan

perannya

• Tuan D sebagai buruh pabrik belum dapat memenuhi kebutuhan

keluarga

• Ny. W sebagai ibu rumah tangga dan patuh kepada suaminya.

4) Nilai atau norma keluarga

Apabila anggota keluarga ada yang saki, tidak dibawa ke puskesmas

terdekat kecuali jika anggota kelurga tersebut dalam keadaan parah.

e. Fungsi Keluarga

1) Fungsi afektif :

Dalam keluarga ini kurang tercipta sikap saling menghargai karena dari

suami selalu memaksakan kehendaknya kapada isteri dan anak-anaknya

serta kepala keluarga tidak pernah bisa menerima pendapat dari anggota

keluarganya.

2) Fungsi spesialisasi

Secara umum, interaksi atau hubungan dalam keluarga kurang baik.

3) Fungsi perawatan kesehatan

(a) Pemenuhan kebutuhan nutrisi :

Keluarga kurang mampu mencukupi kebutuhan nutrisi dengan makanan

yang bergizi.

(b) Pemenuhan kebutuhan pakaian

Keluarga mampu mencukupi kebutuhan pakaian pada seluruh anggota

keluarga meskipun secara sederhana.

(c) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

Keluarga sampai saat ini masih kurang tahu tentang penyebab dan faktor

yang mempengaruhi penyakit HIV.

(d) Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan

Keluarga tidak bisa mengambil keputusan yang tepat untuk merawat

Page 6: Aid Sssss

anggota keluarga (Sdri. L).

(e) Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit :

Keluarga kurang mampu memberikan perawatan yang sesuai dengan

masalah yang dihadapi oleh anggota keluarga yang menderita (Sdri. L).

(f) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat:

Keluarga tidak mengetahui tentang pentingnya cara menjaga kebersihan

lingkungan rumahnya, terbukti keadaan rumahnya cukup kotor dan

berantakan.

(g) Kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan di

masyarakat : keluarga sudah menggunakan fasilitas kesehatan yang ada,

tetapi tidak secara maksimal.

4) Fungsi Reproduksi :

Keluarga Tn D telah menjalankan fungsinya dengan baik yaitu mempunyai

dua orang anak. Ny. W telah mengikuti program KB dengan baik.

5) Fungsi Ekonomi :

Dalam keluarga Tn D dengan gaji buruh pabrik yang di terima setiap

bulan, keluarga merasa kurang dalam memenuhi kebutuhan sandang,

pangan, dan papan untuk anggota keluarga, karena untuk kepentingan

biaya pendidikan untuk anaknya.

f. Stress dan Koping :

Keluarga Tn D saat menghadapi masalah terkadang tidak dapat

menyeleseikannya secara tuntas dengan keputusan yang di ambil oleh

kepala keluarga.

g. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik di lakukan hanya pada anggota keluarga yang sakit

atau sdri L, hasil sebagai berikut :

1) Insfeksi :

• Keadaan umum : lemah

• Postur tubuh : kurus

• Kesadaran : Komposmentis

• TB/BB : 163 cm/ 38 kg

• Kepala : Normal

• Leher / Dada : Normal

• Abdomen : Normal

Page 7: Aid Sssss

• Ekstrimitas : - tidak ada luka

- gerak motorik terkoordinasi dengan baik

- tidak ada oedema

2) Palpasi

• Kepala : tidak ada benjolan atau kelainan

• Leher : tidak ada pembengkakan pada tyroid dan vena jugularis normal

• Abdomen :

- Tidak ada pembesaran pada hepar

- Tidak teraba adanya massa

- Turgor kulit jelek

• Ekstrimitas :

- Ekstrimitas bawah tidak ada oedema

- Simetris antara kiri dan kanan

- Pergerakan normal

• Nadi : 90 kali/menit dengan frekuensi yang teratur

3) Perkusi pada abdomen terdengar pekak

4) Pemeriksaan penunjang : lab pemeriksaan darah positif virus AIDS.

h. Harapan keluarga

Kelarga mengharapkan adanya suatu informasi dari petugas kesehatan

tentang masalah kesehatan yang ada dalam keluarganya dan alternatif

pemecahan masalah yang terbaik yang harus di lakukan oleh keluarga.

2. ANALISIS DATA

No Analisa Data Problem Etiologi

1

2 DS: pasien mengatakan bahwa dia takut dengan penyakit yang

diderita,serta pasien juga tidak tau apa yang harus dilakukan.

DO: pasien tampak cemas dan gelisah, pasien tampak tidak mempunyai

motivasi.

DS: pasien mengatakan bahwa tidak nafsu makan, pasien mengatakan

mual dan muntah.

DO: pasien tampak kurus dan lemah, BB turun. Cemas

Page 8: Aid Sssss

Nutrisi kurang dari kebutuhan Ketidak tahuan keluarga terkait penyakit

AIDS.

Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang

menderita, terkait kebutuhan nutrisi.

3. DIAGNOSA

a. Cemas pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d kurangnya pengetahuan

keluarga terkait penyakit AIDS.

b. Nutrisi kurang dari kebutuhan pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d

ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang

menderita terkait kebutuhan nutrisi.

4. PRIORITAS MASALAH

a. Cemas pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d kurangnya pengetahuan

keluarga terkait penyakit AIDS.

NO KRITERIA PERHITUNGAN SCORE PEMBENARAN

1

2

3

4

Sifat masalah

Ancaman kesehatan

Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian

Potensial masalah dapat di cegah : cukup

Menonjolnya masalah : masalah harus segera ditangani 3/3x1

1 Merupakan ancaman karena bila hal tersebut dibiarkan terus dapat

mengancam dan menyebabkan gangguan kesehatan

Dengan diberikan pengarahan pada salah satu anggota keluarga, masalah

dapat diubah tetapi memerlukan proses.

Dengan memperhatikan pengarahan,potensial masalah cukup untuk

dapat dicegah

Page 9: Aid Sssss

Keluarga tau bahwa anggota keluarganya terdiagnosa penyakit AIDS

maka perlu segera ditangani

b. Nutrisi kurang dari kebutuhan pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d

ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang

menderita terkait kebutuhan nutrisi.

Sifat masalah

Ancaman kesehatan

Kemungkinan masalah dapat diubah : susah

Potensial masalah dapat di cegah : rendah

Menonjolnya masalah : masalah perlu segera ditangani 3/3x1

1 Merupakan suatu kondisi ancaman dimana salah satu keluarga telah

terdiagnosa penyakit AIDS dan mengalami gangguan pemenuhan nutrisi.

Walaupun dengan pengarahan tentang nutrisi untuk penderita,

kemungkinan untuk diubah susah karena menurunnya fungsi organ

pencernaan. .

Walaupun dengan memperhatikan pengarahan, masalah untuk dicegah

masih rendah.

Keluarga tau bahwa anggota keluarganya terdiagnosa penyakit AIDS

maka perlu segera ditangani

Berdasarkan scoring diatas, maka prioritas diagnosa keperawatan pada

keluarga Tn. D adalah sebagai berikut :

1. Cemas pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d kurangnya pengetahuan

keluarga terkait penyakit AIDS,di tandai dengan:

Keluarga mengetahui bahwa Sdri. L menderita penyakit AIDS, tetapi

belum mengetahui mengenai faktor – faktor yang berhubungan dengan

penyakit AIDS, baik sifat, penyebab, komplikasi,prognosa, cara perawatan

dan diet pada penderita penyakit AIDS (Sdri. L).

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d

ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang

menderita terkait kebutuhan nutrisi, di tandai dengan:

Page 10: Aid Sssss

Kelurga tidak mampu memberikan nutrisi yang sesuai dan dibutuhkan

oleh Sdri. L.

d. DAFTAR PUTAKA

Friedman, M Marilyn. 1998. Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC.

Muhlisin, Abi. 2004. Konsep – Proses Keperawatan Keluarga. Surakarta :

Jurusan Keperawatan Program D III Kesehatan UMS.

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.

www.http//yuwielueninet.wordpress.com/2008/11/04/gangguan-

kesehatan-wani...

No Diagnosa Masalah Kesehatan Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi

1 Cemas pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d kurangnya pengetahuan

keluarga terkait penyakit AIDS,di tandai dengan:

Keluarga mengetahui bahwa Sdri. L menderita penyakit AIDS, tetapi

belum mengetahui mengenai faktor – faktor yang berhubungan dengan

penyakit AIDS Kurangnya pengetahuan keluarga terkait penyakit AIDS

Khusus :

1. keluarga dapat menjelaskan pengertian AIDS

2. keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala AIDS

3. keluarga dapat menyebutkan faktor penyebab AIDS.

4. keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat mengenai

penatalaksanaan AIDS.

Umum :

Setelah dilakukan penyuluhan keluarga mengetahui tentang penyakit

AIDS

Berikan PENKES mengenai :

a) Pengertian AIDS

b) Tanda dan gejala AIDS

c) Faktor penyebab AIDS

d) Cara penatalaksanaan penderita AIDS

1.Memberikan PENKES mengenai :

Page 11: Aid Sssss

a) Pengertian AIDS

b) Tanda dan gejala AIDS

c) Faktor penyebab AIDS

d) Cara penatalaksanaan khususnya nutrisi pada penderita AIDS

1. keluarga mampu menjelaskan pengertian AIDS.

2. keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala AIDS.

3. keluarga mampu menyebutkan faktor penyebab AIDS.

4. keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat mengenai

penatalaksanaan AIDS

2 Nutrisi kurang dari kebutuhan pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d

ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang

menderita terkait kebutuhan nutrisi, di tandai dengan:

Kelurga tidak mampu memberikan nutrisi yang sesuai dan dibutuhkan

oleh Sdri. L.

Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai cara pemenuhan nutrisi pada

anggota keluarga yang sakit (AIDS) Khusus :

1. keluarga dapat menyebutkan cara penatalaksanaan nutrisi bagi

penderita AIDS.

2. keluarga mampu melakukan perawatan pada penderita AIDS.

Umum :

Setelah dilakukan penyuluhan keluarga mampu mengambil keputusan

untuk memberikan penatalaksanaan yang tepat pada penderita AIDS

1. Berikan PENKES mengenai :

Cara penatalaksanaan khususnya nutrisi pada penderita AIDS

2. Ajarkan ibu untuk membut catatan makanan harian yang khusus untuk

anggota keluarga yang menderita AIDS. 1.Memberikan PENKES

mengenai :

Cara penatalaksanaan khususnya nutrisi pada penderita AIDS

2.mengajarkan ibu untuk membut catatan makanan harian yang khusus

untuk anggota keluarga yang menderita AIDS.

1. keluarga mampu menyebutkan cara penatalaksanaan nutrisi bagi

penderita AIDS.

Page 12: Aid Sssss

2. keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat mengenai

penatalaksanaan AIDS