Aid Sssss
-
Upload
arnoldina-martha -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
description
Transcript of Aid Sssss
1. Tahap perkembangan keluarga dengan usia subur
Tahap ini di mulai pada tahap transisi,keluarga yang mengasuh anak,
keluarga dengan anak usia pra-sekolah, keluarga dengan anak usia
sekolah, karena usia subur berkisar antara 18 tahun sampai 40 tahun.
Pada masa ini, individu semakin terpisah dari keluarga mereka,
membangun tujuan karir, dan memutuskan apakah akan menikah dan
memulai sebuah keluarga atau tetap sendiri serta mampu beradaptasi
dengan pengalaman baru .
2. Tujuan utama
a. Tahap Transisi (keluarga antara dewasa muda yang belum kawin)
Agar mampu membentuk kemandirian dalam hal pekerjaan dan finansial,
agar mampu menjalin hubungan intim dengan teman sebaya, serta
mampu berpisah dari keluarga asal.
b. Tahap I (pemula)
Agar mampu membangun perkawinan yang saling memuaskan, mampu
menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, serta mampu
membentuk keluarga berencana.
c. Tahap II (keluarga yang mengasuh anak)
Dapat membentuk keluarga muda sebagai unit yang mantap, mampu
merekonsiliasi tugas – tugas perkembangan yang bertentangan dan
kebutuhan anggota keluarga, mampu mempertahankan hubungan
perkawinan yang memuaskan, mampu memperluas persahabatan dengan
keluarga besar dengan menambah peran sebagai orang tua.
d. Tahap III (keluarga dengan anak usia pra-sekolah)
Mampu memenuhi kebutuhan anggota keluarga, mampu
mensosialisasikan anak, mampu mengintegrasikan anak yang baru serta
tetap memenuhi kebutuhan anak – anak yang lain, mampu
mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga.
e. Tahap IV (keluarga dengan anak usia sekolah)
Mampu mensosialisasikan pada anak – anak termasuk meningkatkan
prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya
yang sehat, mampu mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskan, mampu memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota
keluarga.
f. Tahap V (keluarga dengan anak remaja)
Mampu memberi suri tauladan dan menjaga komunikasi.
3. Tugas perkembangan keluarga wanita dengan usia subur, yaitu :
a. Tahap Transisi (keluarga antara dewasa muda yang belum kawin)
• Pisah dari keluarga asal.
• Menjalin hubungan intim dengan teman sebaya.
• Membentuk kemandirian dalam hal pekerjaan dan finansial.
b. Tahap I (pemula)
• Membangun perkawinan yang saling memuaska.
• Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
• Keluarga berencana.
c. Tahap II (keluarga yang mengasuh anak)
• Membentuk kelurga muda sebagai unit yang mantap.
• Rekonsiliasi tugas – tugas perkembangan yang bertentangan dengan
dan kebutuhan anggota keluarga.
• Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
• Memperluas persahabatana dengan keluarga besar dengan
meambahkan peran – peran orang tua dan kakek nenek.
d. Tahap III (keluarga dengan anak usia pra-sekolah)
• Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain,
privasi, dan keamanan.
• Mensosialisasikan anak.
• Mengintegrasikan anak yang baru, sementar tetap memenuhi
kebutuhan anak – anak yang lain.
• Mempertahanka hubungan yang sehat dalam keluarga.
e. Tahap IV (keluarga dengan anak usia sekolah)
• Mensosialisasikan anak – anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah
dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat.
• Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaska.
• Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.
f. Tahap V (kelurga dengan anak remaja)
• Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab keetika remaja
menjadi dewasa dan semakin mandiri.
• Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.
• Berkomunikasi secar terbuka antara orangtua dan anak – anak.
c. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. PENGKAJIAN
a. Data umum
? Nama KK : Tn D
? Alamat : Kertonatan Kartosuro RT 12, RW 3
? Pekerjaan : buruh pabrik
? Pendidikan : SMA
? Komposisi Keluarga :
1 Tn D Laki Kepala Keluarga 45 thn SMA -
2 Ny W Perempuan Istri 40 thn SMP -
3 Sdri L Perempuan Anak 25 thn Mahasiswa 1 rumah
4 Sdri R Perempuan Anak 17 thn Pelajar 1 rumah
tipe keluarga : nuclear family
Suku bangsa : keluarga Tuan D termasuk suku bangsa jawa
Agama : semua anggota keluarga menganut agama islam
Status sosial ekonomi keluarga :
Dalam keluarga ini yang bekerja yaitu Tuan D sebagai buruh pabrik rokok
dengan penghasilan kurang lebih Rp. 800.000/ bulan dan Ny. W sebagai
penjaga toko dengan penghasilan Rp 400.000/ bulan, barang yang dimiliki
TV bewarna 14 inci, meja kursi, 3 buah tempat tidur, 1 buah motor.
Aktifitas rekreasi keluarga :
Keluarga Tuan D tidak mempunyai waktu dan dana tersendiri untuk pergi
ketempat rekreasi.Untuk rekreasi setiap hari adalah dengan nonton TV.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga ini masuk pada tahap transisi yang terdiri dari pasangan suami
istri dengan 2 orang anak yaitu anak pertama berusia 25 th dan anak
kedua berusia 17 th.
2) Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
• Keluarga Tn. D berada pada tahap transisi, dimana belum dapat
mempertahankan hubungan sehat dalam keluarga karena Tuan D selalu
memaksakan kehendak pada istri, dan anak-anaknya.
• Keluarga Tn. D kurang mampu mempertahankan keintiman komunikasi
yang kondusif.
3) Riwayat keluarga inti
• Dalam keluarga Tn. D tidak terdapat riwayat penyakit turunan.
• Tn. D dan Ny. W tidak menderita penyakit menular & kronis, namun
perhatian dan pengetahuan terhadap kesehatan kurang karena hidup di
lingkungan yang jauh dari perkotaan.
• Saat dilakukan pengkajian pada anak pertama (Sdri. L) menderita
penyakit (AIDS).
• Saat pengkajian pada anak kedua (Sdri. R) tidak menderita penyakit
apapun.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
• Tidak ada riwayat penyakit keturunan dari Tn. D
• Ny. W pernah menderita Thypoid
c. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik lingkungan rumah :
Status kepemilikan rumah milik sendiri. Lantai rumah masih dari tanah,
jendela rumah ada 3 buah terletak pada tiap kamar, dinding rumah
terbuat dari kayu dengan ukuran luas rumah 3 x 6 m/segi, rumah agak
rapat dengan tetangga, keadaan lingkungan rumah kotor, keadaan udara
didalam rumah agak lembab, kamar mandi dan jamban di luar rumah,
jenis air minum yang digunakan adalah dari air sumur, jarak antara sumur
dengan jamban pembuangan 15 meter.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW :
Keluarga Tuan D merupakan keluarga pendatang. Hubungan dengan
tetangga berlangsung baik, namun keluarga jarang terlibat dalam
kegiatan yang diselenggarakan di lingkungannya misalnya pada
kebiasaan budaya setempat membantu tetangga yang punya hajat.
3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Sejak pernikahan keluarga tidak pernah berpisah dan mereka hidup dalam
1 rumah, kunjungan kerumah keluarga sangat jarang, terutama hanya
bila ada acara keluarga saja
4) Sistem pendukung keluarga
Tuan D, Ny W serta anak R secara umum dalam keadaan sehat
d. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi dalam keluarga Tn. D berlangsung kurang baik karena
Tn. D tidak pernah memperhatikan keluarga, selain itu Tn. D juga selalu
memaksakan kehendaknya kepada isteri dan anak-anaknya, dimana
dalam keluarga ini kepala keluarga sebagai pengambil keputusan tunggal.
2) Struktur kekuatan keluarga
Keluarga kurang responsif terhadap kegiatan yang dilakukan oleh
lingkungannya, warga sekitar tidak dapat merubah peilaku Tn. D karena
keluarga Tn. D tertutup dengan lingkungan sekitar.
3) Struktur peran
• Masing-masing anggota keluarga berperilaku kurang sesuai dengan
perannya
• Tuan D sebagai buruh pabrik belum dapat memenuhi kebutuhan
keluarga
• Ny. W sebagai ibu rumah tangga dan patuh kepada suaminya.
4) Nilai atau norma keluarga
Apabila anggota keluarga ada yang saki, tidak dibawa ke puskesmas
terdekat kecuali jika anggota kelurga tersebut dalam keadaan parah.
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif :
Dalam keluarga ini kurang tercipta sikap saling menghargai karena dari
suami selalu memaksakan kehendaknya kapada isteri dan anak-anaknya
serta kepala keluarga tidak pernah bisa menerima pendapat dari anggota
keluarganya.
2) Fungsi spesialisasi
Secara umum, interaksi atau hubungan dalam keluarga kurang baik.
3) Fungsi perawatan kesehatan
(a) Pemenuhan kebutuhan nutrisi :
Keluarga kurang mampu mencukupi kebutuhan nutrisi dengan makanan
yang bergizi.
(b) Pemenuhan kebutuhan pakaian
Keluarga mampu mencukupi kebutuhan pakaian pada seluruh anggota
keluarga meskipun secara sederhana.
(c) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga sampai saat ini masih kurang tahu tentang penyebab dan faktor
yang mempengaruhi penyakit HIV.
(d) Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan
Keluarga tidak bisa mengambil keputusan yang tepat untuk merawat
anggota keluarga (Sdri. L).
(e) Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit :
Keluarga kurang mampu memberikan perawatan yang sesuai dengan
masalah yang dihadapi oleh anggota keluarga yang menderita (Sdri. L).
(f) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat:
Keluarga tidak mengetahui tentang pentingnya cara menjaga kebersihan
lingkungan rumahnya, terbukti keadaan rumahnya cukup kotor dan
berantakan.
(g) Kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan di
masyarakat : keluarga sudah menggunakan fasilitas kesehatan yang ada,
tetapi tidak secara maksimal.
4) Fungsi Reproduksi :
Keluarga Tn D telah menjalankan fungsinya dengan baik yaitu mempunyai
dua orang anak. Ny. W telah mengikuti program KB dengan baik.
5) Fungsi Ekonomi :
Dalam keluarga Tn D dengan gaji buruh pabrik yang di terima setiap
bulan, keluarga merasa kurang dalam memenuhi kebutuhan sandang,
pangan, dan papan untuk anggota keluarga, karena untuk kepentingan
biaya pendidikan untuk anaknya.
f. Stress dan Koping :
Keluarga Tn D saat menghadapi masalah terkadang tidak dapat
menyeleseikannya secara tuntas dengan keputusan yang di ambil oleh
kepala keluarga.
g. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik di lakukan hanya pada anggota keluarga yang sakit
atau sdri L, hasil sebagai berikut :
1) Insfeksi :
• Keadaan umum : lemah
• Postur tubuh : kurus
• Kesadaran : Komposmentis
• TB/BB : 163 cm/ 38 kg
• Kepala : Normal
• Leher / Dada : Normal
• Abdomen : Normal
• Ekstrimitas : - tidak ada luka
- gerak motorik terkoordinasi dengan baik
- tidak ada oedema
2) Palpasi
• Kepala : tidak ada benjolan atau kelainan
• Leher : tidak ada pembengkakan pada tyroid dan vena jugularis normal
• Abdomen :
- Tidak ada pembesaran pada hepar
- Tidak teraba adanya massa
- Turgor kulit jelek
• Ekstrimitas :
- Ekstrimitas bawah tidak ada oedema
- Simetris antara kiri dan kanan
- Pergerakan normal
• Nadi : 90 kali/menit dengan frekuensi yang teratur
3) Perkusi pada abdomen terdengar pekak
4) Pemeriksaan penunjang : lab pemeriksaan darah positif virus AIDS.
h. Harapan keluarga
Kelarga mengharapkan adanya suatu informasi dari petugas kesehatan
tentang masalah kesehatan yang ada dalam keluarganya dan alternatif
pemecahan masalah yang terbaik yang harus di lakukan oleh keluarga.
2. ANALISIS DATA
No Analisa Data Problem Etiologi
1
2 DS: pasien mengatakan bahwa dia takut dengan penyakit yang
diderita,serta pasien juga tidak tau apa yang harus dilakukan.
DO: pasien tampak cemas dan gelisah, pasien tampak tidak mempunyai
motivasi.
DS: pasien mengatakan bahwa tidak nafsu makan, pasien mengatakan
mual dan muntah.
DO: pasien tampak kurus dan lemah, BB turun. Cemas
Nutrisi kurang dari kebutuhan Ketidak tahuan keluarga terkait penyakit
AIDS.
Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
menderita, terkait kebutuhan nutrisi.
3. DIAGNOSA
a. Cemas pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d kurangnya pengetahuan
keluarga terkait penyakit AIDS.
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
menderita terkait kebutuhan nutrisi.
4. PRIORITAS MASALAH
a. Cemas pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d kurangnya pengetahuan
keluarga terkait penyakit AIDS.
NO KRITERIA PERHITUNGAN SCORE PEMBENARAN
1
2
3
4
Sifat masalah
Ancaman kesehatan
Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian
Potensial masalah dapat di cegah : cukup
Menonjolnya masalah : masalah harus segera ditangani 3/3x1
1 Merupakan ancaman karena bila hal tersebut dibiarkan terus dapat
mengancam dan menyebabkan gangguan kesehatan
Dengan diberikan pengarahan pada salah satu anggota keluarga, masalah
dapat diubah tetapi memerlukan proses.
Dengan memperhatikan pengarahan,potensial masalah cukup untuk
dapat dicegah
Keluarga tau bahwa anggota keluarganya terdiagnosa penyakit AIDS
maka perlu segera ditangani
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
menderita terkait kebutuhan nutrisi.
Sifat masalah
Ancaman kesehatan
Kemungkinan masalah dapat diubah : susah
Potensial masalah dapat di cegah : rendah
Menonjolnya masalah : masalah perlu segera ditangani 3/3x1
1 Merupakan suatu kondisi ancaman dimana salah satu keluarga telah
terdiagnosa penyakit AIDS dan mengalami gangguan pemenuhan nutrisi.
Walaupun dengan pengarahan tentang nutrisi untuk penderita,
kemungkinan untuk diubah susah karena menurunnya fungsi organ
pencernaan. .
Walaupun dengan memperhatikan pengarahan, masalah untuk dicegah
masih rendah.
Keluarga tau bahwa anggota keluarganya terdiagnosa penyakit AIDS
maka perlu segera ditangani
Berdasarkan scoring diatas, maka prioritas diagnosa keperawatan pada
keluarga Tn. D adalah sebagai berikut :
1. Cemas pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d kurangnya pengetahuan
keluarga terkait penyakit AIDS,di tandai dengan:
Keluarga mengetahui bahwa Sdri. L menderita penyakit AIDS, tetapi
belum mengetahui mengenai faktor – faktor yang berhubungan dengan
penyakit AIDS, baik sifat, penyebab, komplikasi,prognosa, cara perawatan
dan diet pada penderita penyakit AIDS (Sdri. L).
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
menderita terkait kebutuhan nutrisi, di tandai dengan:
Kelurga tidak mampu memberikan nutrisi yang sesuai dan dibutuhkan
oleh Sdri. L.
d. DAFTAR PUTAKA
Friedman, M Marilyn. 1998. Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC.
Muhlisin, Abi. 2004. Konsep – Proses Keperawatan Keluarga. Surakarta :
Jurusan Keperawatan Program D III Kesehatan UMS.
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.
www.http//yuwielueninet.wordpress.com/2008/11/04/gangguan-
kesehatan-wani...
No Diagnosa Masalah Kesehatan Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
1 Cemas pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d kurangnya pengetahuan
keluarga terkait penyakit AIDS,di tandai dengan:
Keluarga mengetahui bahwa Sdri. L menderita penyakit AIDS, tetapi
belum mengetahui mengenai faktor – faktor yang berhubungan dengan
penyakit AIDS Kurangnya pengetahuan keluarga terkait penyakit AIDS
Khusus :
1. keluarga dapat menjelaskan pengertian AIDS
2. keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala AIDS
3. keluarga dapat menyebutkan faktor penyebab AIDS.
4. keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat mengenai
penatalaksanaan AIDS.
Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan keluarga mengetahui tentang penyakit
AIDS
Berikan PENKES mengenai :
a) Pengertian AIDS
b) Tanda dan gejala AIDS
c) Faktor penyebab AIDS
d) Cara penatalaksanaan penderita AIDS
1.Memberikan PENKES mengenai :
a) Pengertian AIDS
b) Tanda dan gejala AIDS
c) Faktor penyebab AIDS
d) Cara penatalaksanaan khususnya nutrisi pada penderita AIDS
1. keluarga mampu menjelaskan pengertian AIDS.
2. keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala AIDS.
3. keluarga mampu menyebutkan faktor penyebab AIDS.
4. keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat mengenai
penatalaksanaan AIDS
2 Nutrisi kurang dari kebutuhan pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
menderita terkait kebutuhan nutrisi, di tandai dengan:
Kelurga tidak mampu memberikan nutrisi yang sesuai dan dibutuhkan
oleh Sdri. L.
Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai cara pemenuhan nutrisi pada
anggota keluarga yang sakit (AIDS) Khusus :
1. keluarga dapat menyebutkan cara penatalaksanaan nutrisi bagi
penderita AIDS.
2. keluarga mampu melakukan perawatan pada penderita AIDS.
Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan keluarga mampu mengambil keputusan
untuk memberikan penatalaksanaan yang tepat pada penderita AIDS
1. Berikan PENKES mengenai :
Cara penatalaksanaan khususnya nutrisi pada penderita AIDS
2. Ajarkan ibu untuk membut catatan makanan harian yang khusus untuk
anggota keluarga yang menderita AIDS. 1.Memberikan PENKES
mengenai :
Cara penatalaksanaan khususnya nutrisi pada penderita AIDS
2.mengajarkan ibu untuk membut catatan makanan harian yang khusus
untuk anggota keluarga yang menderita AIDS.
1. keluarga mampu menyebutkan cara penatalaksanaan nutrisi bagi
penderita AIDS.
2. keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat mengenai
penatalaksanaan AIDS