ai3.itb.ac.idai3.itb.ac.id/~basuki/private/jrsp/Laporan Kegiatan JRSP... · Web viewKunjungan ini...

26
KEGIATAN JRSP SELAMA FEBRUARI SAMPAI DENGAN PERTENGAHAN NOVEMBER 2006 Bulan/ tanggal Kegiatan/Keluaran Uraian I. Kegiatan Februar i 2006 Tgl. 15 Februari 2006 . Melaksanakan Program : Pelatihan pembuatan Pelatihan pembuatan Iklan Layanan Iklan Layanan Masyarakat (ILM). Masyarakat (ILM). Program sebagai Program sebagai hasil kerja hasil kerja sama dengan LSM MediaNet yang berkedudukan di Jakarta 1. Latar Belakang Pemilihan Program Program Pelatihan pembuatan Iklan Layanan Program Pelatihan pembuatan Iklan Layanan Masyarakat Masyarakat (ILM). (ILM). Bekerja sama dengan MediaNet dan didukung oleh Subdit Pendidikan Perempuan dan Anak, Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah Departemen Pendidikan Nasional RI, Jaringan Radio Suara Petani melaksanakan Program : Latihan memproduksi Latihan memproduksi Iklan Layanan Masyarakat (ILM) yang akan jadi Iklan Layanan Masyarakat (ILM) yang akan jadi media untuk mensosialisasikan Anti Perdagangan media untuk mensosialisasikan Anti Perdagangan Manusia. ILM mana akan disiarkan oleh Radio-radio Manusia. ILM mana akan disiarkan oleh Radio-radio Komunitas Petani anggota JRSP di Jawa Barat. Komunitas Petani anggota JRSP di Jawa Barat. a. Latar Belakang Pemilihan Program Menurut data terbaru dari Dirjen Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri (PTKLN), Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, pada tahun 2005 Indonesia telah mengirim 2,6 juta tenaga kerja ke 16 negara di dunia, dengan perolehan devisa berkisar antara 2.0 hingga 3,4 miliar dolar AS per tahun. Setiap tahun tenaga kerja Indonesia (TKI) yang dikirim ke luar negeri berkisar 400.000 hingga 500.000 orang dengan masa kontrak dua sampai tiga tahun. Tentunya mereka, para buruh migran, membutuhkan perhatian dari segenap pihak agar tidak menjadi korban perdagangan manusia. Sehubungan dengan itu, Jaringan Radio Suara Petani yang memiliki anggota Radio Komunitas Petani yang tersebar di 10 Kabupaten di Jawa Barat , merasa perlu menempuh segala upaya untuk mencegah jatuhnya korban Perdagangan Manusia lebih banyak lagi. Maka berdasarkan pengalaman, kekuatan Radio Komunitas sebagai agen Pembaharuan dan sebagai motivator yang cukup berpengaruh di kalangan pendengarnya di pedesaan, mendorong JRSP bekerjasama dengan MediaNet untuk menyelenggarakan pelatihan memproduksi Iklan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) Anti Human Layanan Masyarakat (ILM) Anti Human

Transcript of ai3.itb.ac.idai3.itb.ac.id/~basuki/private/jrsp/Laporan Kegiatan JRSP... · Web viewKunjungan ini...

Page 1: ai3.itb.ac.idai3.itb.ac.id/~basuki/private/jrsp/Laporan Kegiatan JRSP... · Web viewKunjungan ini selain dalam rangka penilaian Depdiknas terhadap Proposal JRSP yang diajukan kepada

KEGIATAN JRSPSELAMA FEBRUARI SAMPAI DENGAN PERTENGAHAN NOVEMBER 2006

Bulan/tanggal Kegiatan/Keluaran Uraian

I. Kegiatan Februari 2006

Tgl. 15 Februari 2006 . Melaksanakan Program :Pelatihan pembuatan Iklan Pelatihan pembuatan Iklan Layanan Masyarakat (ILM). Layanan Masyarakat (ILM). Program sebagai hasil kerja Program sebagai hasil kerja sama dengan LSM MediaNet yang berkedudukan di Jakarta

1. Latar Belakang Pemilihan Program

2. Maksud utama diselenggarakannya Program .

Program Pelatihan pembuatan Iklan Layanan MasyarakatProgram Pelatihan pembuatan Iklan Layanan Masyarakat (ILM). (ILM). Bekerja sama dengan MediaNet dan didukung oleh Subdit Pendidikan Perempuan dan Anak, Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah Departemen Pendidikan Nasional RI, Jaringan Radio Suara Petani melaksanakan Program : Latihan Latihan memproduksi Iklan Layanan Masyarakat (ILM) yang akan jadi memproduksi Iklan Layanan Masyarakat (ILM) yang akan jadi media untuk mensosialisasikan Anti Perdagangan Manusia. ILM media untuk mensosialisasikan Anti Perdagangan Manusia. ILM mana akan disiarkan oleh Radio-radio Komunitas Petani anggota mana akan disiarkan oleh Radio-radio Komunitas Petani anggota JRSP di Jawa Barat.JRSP di Jawa Barat.

a. Latar Belakang Pemilihan Program Menurut data terbaru dari Dirjen Penempatan Tenaga Kerja

Luar Negeri (PTKLN), Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, pada tahun 2005 Indonesia telah mengirim 2,6 juta tenaga kerja ke 16 negara di dunia, dengan perolehan devisa berkisar antara 2.0 hingga 3,4 miliar dolar AS per tahun. Setiap tahun tenaga kerja Indonesia (TKI) yang dikirim ke luar negeri berkisar 400.000 hingga 500.000 orang dengan masa kontrak dua sampai tiga tahun. Tentunya mereka, para buruh migran, membutuhkan perhatian dari segenap pihak agar tidak menjadi korban perdagangan manusia.

Sehubungan dengan itu, Jaringan Radio Suara Petani yang memiliki anggota Radio Komunitas Petani yang tersebar di 10 Kabupaten di Jawa Barat, merasa perlu menempuh segala upaya untuk mencegah jatuhnya korban Perdagangan Manusia lebih banyak lagi. Maka berdasarkan pengalaman, kekuatan Radio Komunitas sebagai agen Pembaharuan dan sebagai motivator yang cukup berpengaruh di kalangan pendengarnya di pedesaan, mendorong JRSP bekerjasama dengan MediaNet untuk menyelenggarakan pelatihan memproduksi Iklan LayananIklan Layanan Masyarakat (ILM) Anti Human Trafficking bagi AnggotaMasyarakat (ILM) Anti Human Trafficking bagi Anggota JRSP dan yang akan disiarkan secara berkesinambungan olehJRSP dan yang akan disiarkan secara berkesinambungan oleh Radio-radio Komunitas Suara Petani anggota JRSP di jawaRadio-radio Komunitas Suara Petani anggota JRSP di jawa BaratBarat

Kecuali itu pelatihan tersebut juga dapat Mengembangkan Kapasitas Radio Komunitas khususnya dalam rangka Kampanye Anti Trafiking dan akan dijadikan Pilot Proyek dari suatu Program yang berkesinambungan.

Pada bulan Juni 2006, setelah berjalan satu triwulan Pilot Project tersebut, akan dievaluasi perkembangannya langsung oleh Pihak Ditjen PLS.

b. Maksud Utama Program Membangun hubungan kerjasama Tripartite dalam memerangi

sebuah kejahatan kemanusiaan berbentuk Perdagangan Manusia khususnya kaum perempuan dan anak, yaitu hubungan antara Pemerintah, LSM yang merupakan Lembaga Non

Pemerimtah dan Masyarakat yang diwakili oleh Asosiasi Komunitas dalam hal ini ; J R S P.

Page 2: ai3.itb.ac.idai3.itb.ac.id/~basuki/private/jrsp/Laporan Kegiatan JRSP... · Web viewKunjungan ini selain dalam rangka penilaian Depdiknas terhadap Proposal JRSP yang diajukan kepada

3. Keuntungan yang dapat diharapkan

4. Jenis-jenis Kegiatan Program

c. Keuntungan yang dapat diharapkanApabila keterlibatan lembaga Masyarakat yang berbentuk Assosiasi Komunitas seperti JRSP mampu menyiarkan ILM dalam rangka memerangi praktek Human Trafficking, maka ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh antara lain sebagai berikut :

1. Siaran kampanye Anti Human Trafficking dapat mencakup daerah yang relatif cukup luas (sejumlah perdesaan di 6 kabupaten) dapat didengar oleh sedikitnya 50.000 pendengar setia Rakom Suara Petani dan disimak secara berulang-ulang setiap hari, maka kesadaran masyarakat desa akan adanya bahaya Perdagangan Manusia akan lebih ncepat menyebar luas. Keyakinan bahwa pesan yang akan disampaikan oleh ILM cukup efektif, terutama mengingat pengaruh dan kemampuan penetrasi yang kuat dari Rakom-rakom Petani selama ini. *)

2. ILM dipancar luaskan tanpa harus membayar Air Time, karena melalui pelatihan dan sosialisasi Anti Human Trafficking dapat menumbuhkan kesadaran para pengelola Rakom untuk mengamankan pendengarnya dari bahaya Human Trafficking, karena masalah Human Trafficking merupakan ancaman bagi penduduk pedesaan, bukan ancaman bagi penduduk perkotaan yang cenderung lebih kritis dan hati-hati dalam menerima tawaran pekerjaan.

3. Kecuali hal tersebut di atas ada yang lebih menarik lagi bagi para pengelola Radio Komunitas Suara Petani karena ILM tersebut diproduksi oleh organisasi mereka sendiri (JRSP), maka timbul kebanggaan untuk menyiarkannya.

d. Jenis kegiatan Program :1. Pelatihan .

Pelatihan keterampilan memproduksi Iklan Layanan Masyarakat diberikan kepada 2 orang perwakilan Pengurus Wilkor

JRSP yang dipilih dan 2 orang Staf Pengurus Pusat JRSP selama 4 hari efektif. Pemberian 1 Paket Bantuan Unit Produksi kepada

Pengurus Pusat JRSP. 2 Launching Produk

Berupa 7 Iklan Layanan Masyarakat hasil pelatihan yang dibagikan kepada perwakilan pengelola 58 stasiun Radio Komunitas Suara Petani (Rakom). bertempat di Hotel Sarimas Ciater, Subang. dihadiri oleh 58 orang perwakilan Rakom Anggota JRSP dari 6 Kabupaten di Jawa Barat dan sejumlah tamu undangan, antara lain KPI daerah Jawa Barat.

3. Penyiaran ILM ILM Anti Trafiking di targetkan akan disiarkan sedikitnya di 58 stasiun Radio Komunitas JRSP di 6 Kabupaten di Jawa Barat selama 12 bulan terus menerus.

4. Penyerahan bantuan dari Depdiknas. Berupa satu unit komputer dengan komponen lengkap untuk memproduksi ILM.

. *) data jumlah pendenga rtersebut bersumber dari catatan request lagu pilihan pendengar yang dicatat pada buku besar di tiap Rakom anggota JRSP .

Page 3: ai3.itb.ac.idai3.itb.ac.id/~basuki/private/jrsp/Laporan Kegiatan JRSP... · Web viewKunjungan ini selain dalam rangka penilaian Depdiknas terhadap Proposal JRSP yang diajukan kepada

5. Peserta latihan

6. Pelaksanaan Pelatihan.

7. Spesifikasi bantuan unit produksi yang diberikan oleh Depdiknas.

8. Ada beberapa keuntungan dan kelebihan yang dapat diperoleh jika menyiarkan ILM lewat Rakom Petani

Peserta latihanUntuk pertama kali peserta latihan diambil masing-masing dari a. JRSP Wilayah Majalengka satu orang yaitu Sdr. Rully K.Hb. JRSP Wilayah Kabupaten Bandung satu orang yaitu Sdr. Muslihc. Staf dari Kantor Pusat JRSP dua orang yaitu Sdr.

dan Sdr. Juli WindiartoSelesai pelatihan, keempat peserta tersebut mendapat sertifikat dari Panitia.dan dinyatakan telah mampu memproduksi Iklan Layanan

Masyarakat (ILM). Khususnya ILM tentang Human Trafficking. f. Pelaksanaan Pelatihan.

Tiga (3) Modul pelatihan terdiri atas :1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN HUMAN TRAFFICKIN ATAU PERDAGANGAN MANUSIA. 2. MODUL PENGGUNAAN COOL EDIT PRO VERSI 1.23. IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI RADIO .

g. Spesifikasi bantuan unit produksi yang diberikan Depdiknas. - 1 Unit CPU PC, dengan spesifikasi: - Chip Set Intel 2.8 Ghz LGA 775. - Mother Board Asus P 5S800-UM-UAYGZ - Hard disk Maxtor 80Gb. - Memory 512 Mb - CDRW Samsung 52 – 33 – 52 - Sound Crad Creative SB Live 5.1 - Monitor Komputer LG 505 G - Mixer Audio/ PHONIC MU 1202 - Microphone/ Senheiser e 845 - Speaker Monitor (3 pieces) CST 6700 - Headphone/ Clarion PRO-422 Digital dan

- Walkman/ Sony WM-SR10

h. Ada beberapa keuntungan dan kelebihan yang dapat diperoleh jika menyiarkan ILM lewat Rakom Petani

1. Dipancar luaskan tanpa harus membayar Air Time, karena melalui pelatihan dan sosialisasi Anti Human Trafficking dapat menumbuhkan kesadaran para pengelola Rakom untuk mengamankan pendengarnya dari bahaya Human Trafficking, karena masalah Human Trafficking terutama ancaman bagi penduduk pedesaan, bukan ancaman bagi penduduk perkotaan yang cenderung lebih kritis dan hati-hati dalam menerima tawaran pekerjaan.

2. Kecuali hal tersebut di atas ada yang lebih menarik lagi bagi para pengelola Radio Komunitas Suara Petani karena ILM tersebut diproduksi oleh organisasi mereka sendiri (JRSP).Kecuali itu, dalam keadaan sulit seperti sekarang ini pemilik televisi di pedesaan cukup terbatas jumlahnya, maka bagi sebagian besar penduduk desa, Radio merupakan satu-tunya akses untuk mendapat informasi dan hiburan. Oleh karena itu tidak mengherankan jika pendengar setia Takom Petani di Pedesaan cukup besar jumlahnya.

Page 4: ai3.itb.ac.idai3.itb.ac.id/~basuki/private/jrsp/Laporan Kegiatan JRSP... · Web viewKunjungan ini selain dalam rangka penilaian Depdiknas terhadap Proposal JRSP yang diajukan kepada

9. Skema Kegiatan Pelatihan dan Pelatihan dan Sosialisasi Anti Sosialisasi Anti

Perdagangan Perdagangan ManusiaManusia

i. Skema Kegiatan Pelatihan dan Sosialisasi Anti Pelatihan dan Sosialisasi Anti Perdagangan Manusia Perdagangan Manusia

Adapun Skema Kegiatan sebagaimana yang dirancang oleh Adapun Skema Kegiatan sebagaimana yang dirancang oleh Medianet, digambarkan seperti yang tercantum di bawah ini :Medianet, digambarkan seperti yang tercantum di bawah ini :

.

Skema KegiatanPelatihan dan Sosialisasi Anti Human Trafficking atau Perdagangan ManusiaPelatihan dan Sosialisasi Anti Human Trafficking atau Perdagangan Manusia

*) Skema di atas sumber LSM. MediaNet.

DEPDIKNAS R.Ikhususnya Divisi PLS sebagai bagian dari pemerintah yang memiliki idealisme sosialisasi

anti trafiking melalui pendidikan informal.

LSM MEDIANet INDONESIA

sebagai implementor yang memiliki keahlian media

khususnya radio dan training serta pengetahuan mendalam

mengenai isu perdagangan manusia

JARINGAN RADIO SUARA PETANI / JRSP

sebagai jaringan yang memiliki massa dan kesetiaan para anggota yang berswadaya

menghidupi radio-radio komunitas mereka yang

kebetulan berada di daerah kantong perdagangan manusia

D a n a H i b a h

Persiapan MediaNet

Pelatihan teknis Produksi ILM radio untuk 4 staff RSP/propinsi Jabar

Penandatanganan MOU kerjasama memerangi Perdagangan Manusia

Depdiknas, MediaNet dan JRSP& penyerahan unit bantuan

Diudarakan melalui 58Radio Komunitas di Jabar, didengarkan 49.500 potensial

pendengar selama 12 bukanPaket CD ILM yang mereka terima bisa

diudarakan berulang-ulang & ilmu produksi yang didapat bisa diterapkan

kembali.

Page 5: ai3.itb.ac.idai3.itb.ac.id/~basuki/private/jrsp/Laporan Kegiatan JRSP... · Web viewKunjungan ini selain dalam rangka penilaian Depdiknas terhadap Proposal JRSP yang diajukan kepada

II. Kegiatan Maret 2006

Tanggal 14 Maret 2006 menindak lanjuti surat edaran dari Menteri KOMINFO no.: 02/SE/M.KOMINFO/3/2006 perihal laporan tentang keberadaan lembaga penyiaran komunitas dan lembaga penyiaran lainnya

a. Menginformasi Surat Edaran Menteri Kominfo kepada seluruh anggota baik langsung maupun melalui pengurus –pengurus Wilkor JRSP.

Pengurus Pusat JRSP mengadakan pertemuan dengan para Pengurus Wilkor dengan maksud selain untuk membahas Surat Edaran Menetri Kominfo no. : 02/SE/M.KOMINFO/3/2006 juga memberikan panduan cara mengisi format dan menyiapkan lampiran data yang diminta.

b. Dari hasil Pertemuan pada butir a di atas, hanya 3 Wilayah Koordinasi JRSP yang berhasil melaksanakan instruksi Menteri Kominfo tsb. masing-masing Wilkor Indramayu, Majalengka dan Cianjur. Itu pun tidak seluruh anggota JRSP di 3 Wilkor tersebut mampu memenuhi persyaratan yang diminta Menteri Kominfo.

Menurut catatan : - di Wilkor Indramayu hanya ada 31 Rakom. - di Wilkor Majalengka hanya ada 20 Rakom. - di Wilkor Cianjur hanya ada 4 Rakom.

Sementara itu puluhan anggota JRSP lainnya di ketiga Wilkor tersebut di atas demikian pula anggota-anggota JRSP di Wilkor Bandung, Subang, Ciamis, Cirebon, menyatakan tidak sanggup memenuhi persyaratan yang diminta oleh Menteri Kominfo. Tampaknya bagi Radio-radio Komunitas anggota JRSP yang berdomisili di pelosok gunung, persyaratan yang ditetapkan oleh Dep. Kominfo terasa cukup berat dan sukar dipenuhi, khususnya mengenai keharusan berbadan hokum, izin bangunan dan kewajiban mempunyai NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) sulit dipenuhi. Padahal sebagian anggota JRSP berkedudukan di pelosok-pelosok desa.

Padahal ke 55 Rakom dari 127 anggota JRSP yang merasa “telah memenuhi” instruksi Menteri Kominfo, ternyata tidak dapat sepenuhnya melengkapi data dan persyaratan yang diminta.

III. Kegiatan April 2006

Mulai tanggal 18 April 2006 s.d 27 April 2006 dilakukan pemeriksaan berkas Laporan Keberadaan Rakom (Petani) dari ke 54 Rakom anggota JRSP yang akan diserahkan kepada Menteri Kominfo

Sampai dengan tanggal 18 April 2006, hanya ada 55 Rakom anggota JRSP yang menyerahkan berkas Laporan Keberadaan Rakom. Setelah diteliti, ternyata hampir seluruh berkas tidak lengkap persyaratannya.

Meskipun demikian tidak ada waktu lagi untuk meminta para anggota tersebut untuk melengkapi persyaratan sebagaimana yang diminta Dep. Kominfo, maka Pengurus JRSP memutuskan tanggal 27 April 2006 seluruh berkas yang masuk diserahkan kepada Dep. Kominfo.

IV. Kegiatan Juni 2006

Mengantar dua orang pejabat setingkat Subdit beserta staf di lingkungan Dirjen PLS Depdiknas, mengunjungi sejumlah Rakom anggota JRSP di Wilkor Cianjur.

Tanggal : 4 Juni 2006 Rapat Pengurus dengan agenda Pembentukan Panitia Lokal/Penanggung Jawab Lapangan

Pertengahan bulan Juni 2006 : Pengurus Pusat JRSP mengantar beberapa pejabat Depdiknas setingkat Subdit di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, untuk mengunjungi sejumlah Rakom JRSP (di Wilkor Cianjur). Kunjungan ini selain dalam rangka penilaian Depdiknas terhadap Proposal JRSP yang diajukan kepada Menteri Depdiknas tentang Upaya Membantu Memerangi Human Trafficking, juga untuk mengevaluasi pelaksanaan penyiaran ILM Anti Human Trafficking yang diproduksi oleh LSM MediaNet dan JRSP.

4 Juni 2006 : Rapat Pengurus Pusat JRSP mensosialisasikan rencana penyelenggaraan Jambore Anti Human Trafficking pembentukan Panitia dan Penaggung Jawab Lapangan dan panduan tentang penyelenggaraan Jambore :1. Landasan Pemikiran,2. Tujuan khusus, 3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan,4. Kelompok Sasaran5. Peserta Jambore. 6. Materi sosialisasi yang akan disajikan dalam Jambore.

Page 6: ai3.itb.ac.idai3.itb.ac.id/~basuki/private/jrsp/Laporan Kegiatan JRSP... · Web viewKunjungan ini selain dalam rangka penilaian Depdiknas terhadap Proposal JRSP yang diajukan kepada

Penjelasan sekitar :1. Landasan Pemikiran

2. Tujuan khusus

3. Waktu dan tempat

1. Landasan Pemikiran yang mendasari keputusan JRSP untuk menyelenggarakan Jambore adalah sebagai berikut : Dasar Peimkiran yang melandasi JRSP merasa perlu untuk menyelenggarakan Jambore Anti Human Trafficking bagi Perwakilan Masyarakat Desa pendengar setia Rakom Suara Petani anggota JRSP, antara lain sbb. :

1. Merupakan suatu kenyataan praktek-praktek jahat dan tidak bertanggung jawab yang dilancarkan para calo dalam mengeksploitasi perempuan dan ana-anak desa untuk dijerumuskan ke dalam kancah perbudakan modern, nyaris tidak pernah berkurang bahkan semakin marak.

2. Kondisi tersebut diperparah dengan kemelaratan, kesulitan dan kesengsaraan hidup, yang dialami dewasa ini oleh sebagian besar penduduk desa di tanah air. Sementara di sisi lain lapangan kerja di daerah maupun di kota kota besar sangat terpatas, maka ide bekerja di luar negeri bagi penduduk desa bagaikan suatu harapan yang penuh makna surgawi. Seakan dengan bekerja di luar negeri, seluruh kesengsaraan hidup dalam sekejab dapat terangkat dan berganti dengan kesenangan.

3. Oleh karena itu wajar jika dorongan untuk secepatnya keluar dari kesulitan, ditambah kurangnya pendidikan dan pengetahuan tentang Undang-undang serta Peraturan Pemerintah yang mengatur pengiriman tenaga kerja ke luar negeri, mengakibatkan penduduk desa mudah terperangkap bujukan para calo PJTKI yang mengiming-iming pekerjaan di luar negeri dengan gaji besar.

Sementara di pihak lain Kampanye Anti Praktek Perdagangan Manusia yang telah dilancarkan oleh berbagai pihak sejak beberapa tahun belakangan ini, hanya melibatkan sebagian kecil penduduk desa, penyebaran informasi tentang Perdagangan Manusia, belum menjangkau sampai ke pelosok-pelosok desa. Cuma sebagian kecil masyarakat desa yang pernah mendengar hal tersebut. Ketidak tahuan para calon tenaga kerja tentang adanya jalur legal yang dapat ditempuh tanpa jasa calo, menyuburkan praktek-praktek sponsor di pedesaan.

2. Tujuan khusus : Mengingat kekuatan Radio Komunitas Suara Petani JRSP terletak pada kemampuannya menyebar-luaskan dengan cepat berbagai informasi dengan sangat komunikatif, karena dalam memancar luaskan berita atau informasi digunakan bahasa lokal yang akrab di telinga pendengarnya, maka tujuan khusus JRSP menyelenggarakan Jambore Anti Human Trafficking bagi Perwakilan Masyarakat Desa Pendengar setia tersebut di atas adalah sebagai berikut :1. Menyebar luaskan dengan cepat berbagai informasi mengenai

tatacara menjadi buruh migrant yang aman dan legal

2. Menanamkan pemahaman dan kesadaran hukum perburuhan sampai kepelosok-pelosok desa yang dapat menangkap Siaran Radio Komunitas anggota Jaringan Radio Suara Petani.

3. Menjejalkan informasi tentang Perdagangan Manusia kepada Penduduk sebaiknya masyarakat desa yang umumnya kurang pendidikan, bahkan buta huruf, harus terus menerus “dijejali” informasi tentang bahaya Perdangan Manusia, yang dapat menimpa para buruh migrant tanpa dokumen legal. Dengan demikian dapat diharapkan lambat laun mereka sadar akan adanya praktek-praktek Perbudakan Modern atau Perdagangan Manusia dibalik bujukan dan rayuan para calo atau sponsor yang mengumbar janji-janji manis, seakan bekerja di luar negeri penuh dengan kesuksesan dan kebahagian..

4. Mendorong penduduk desa untuk lebih peduli dan aktif berpartispasi membentengi desanya dari bahaya Human Trafficking atau Perbudakan Modern yang selama ini dipraktekkan para calo atau sponsor perekrut tenaga kerja yang mengirim buruh migran tanpa dokumen yang legal.

Page 7: ai3.itb.ac.idai3.itb.ac.id/~basuki/private/jrsp/Laporan Kegiatan JRSP... · Web viewKunjungan ini selain dalam rangka penilaian Depdiknas terhadap Proposal JRSP yang diajukan kepada

kegiatan Jambore.

4. Kelompok Sasaran

5. Peserta Jambore

5. Materi Sosialisasi yang disajikan dalam Jambore.

28 Juni 2006 DepDiknas menyetujui mendukung acara Jambore Anti Human Trafficking.

3. Waktu dan Tempat Kegiatan Jambore JRSP Tanggal 9 sampai dengan 12 Juli 2006, bertempat di “Highland Resort” di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

4. Kelompok SasaranPenduduk desa usia produktif (perempuan atau laki-laki) calon tenaga kerja, khususnya calon buruh migran..

5. Peserta Jambore Lebih dari 500 orang perwakilan pendengar Rakom rakom JRSP dari Kabupaten Indramayu, Majalengka, Cirebon, Sumedang, Subang, Kabupaten Bandung, Cianjur, Bogor, Tasikmalaya dan Ciamis. dan sejumlah Kepala Desa serta beberapa perwakilan tingkat Kecamatan yang selama ini mendukung Rakom JRSP di daerah mereka masing-masing.

5. Materi Sosialisasi Materi yang disosialisasikan dalam Jambore tersebut antara lain :

1. Pengertian tentang Human Trafficking atau Perdagangan Manusia atau perbudakan modern dalam arti seluas-luasnya.

2. Praktek-praktek para calo atau Perusahaan PJTKI yang melakukan praktek Human Trafficking.

3. Keputusan-keputusan Pemerintah yang menyangkut ketenaga kerjaan yang perlu diketahui dan dipahami oleh para calon buruh migran, khususnya Keputusan-keputusan Menteri Tenaga Kerja yang mengatur tentang pengerahan buruh migran adalah sebagai berikut :a. Keputusan Menteri Tenaga Kerja nomor 104/Men/2002

tentang Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri.

b. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor 204/Men/1999 dan nomor 138/Men/2000 yang berkaitan dengan Tenaga Kerja Indonesia.

a. Keputusan Menakertrans nomor 204/Men/1999 dan Menakertrans nomor 138/Men/2000 yang berkaitan dengan Perusahaan Pengerah Jasa TKI (PJTKI).

Ketiga Keputusan Menteri Tenaga Kerja tersebut di atas, jelas menjadi dasar kebijakan pengiriman TKI ke luar negeri yang wajib diaplikasi

oleh pihak-pihak yang beraktifitas mengerahkan jasa tenaga kerja Indonesia dan wajib memenuhi beberapa persyaratan, antara lain

1. Harus bebas unsur paksaan meski bentuknya bujukan halus.2. Harus diurus oleh PJTKI legal dengan jalur legal pula. (bukan

Perusahaannya saja yang legal, namun cara pengiriman TKI juga harus legal).

3. Harus punya perjanjian kerja yang disiapkan oleh Agency asing di Negara tujuan TKI yang bersangkutan dan harus disetujui oleh buruh migran yang bersangkutan.

4. Bagi calon PRT harus telah mengetahui deskripsi kerja baik jenis/sifat pekerjaan dan besarnya gaji yang akan diterima.

Keempat persyaratan yang disebutkan di atas, dapat menjadi patokan untuk diperhatikan para TKI dan TKW, agar mereka tidak kejeblos dalam jebakan para calo yang berpraktek memperjual belikan manusia.

Tanggal 28 Juni 2006 Menteri Depdiknas : melalui Surat, Dirjen Pendidikan Luar Sekolah no : 301/EMS/2006, berkenan menjawab Surat JRSP dan menyatakan mendukung kegiatan Jambore Perwakilan Masyarakat Pendengar Rakom-rakom Anggota JRSP dalam rangka memerangi praktek Human Trafficking serta mensosialisasikan bagaimana menjadi Buruh Migran yang legal (tidak lewat calo) serta sesuai dengan Undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Page 8: ai3.itb.ac.idai3.itb.ac.id/~basuki/private/jrsp/Laporan Kegiatan JRSP... · Web viewKunjungan ini selain dalam rangka penilaian Depdiknas terhadap Proposal JRSP yang diajukan kepada

Belum lagi Jamboree JRSP Anti Human Trafficking diselenggarakan, kegiatan Jambore tersebut telah ditetapkan oleh Pemerintah melalui Panitia Pusat Peringatan Hari Kependudukan Dunia 2006 menjadi perhelatan Nasional dengan dimasukkannya ke dalam agenda Peringatan Hari Kependudukan Dunia 2006, dan menjadi puncak acara.

V. Kegiatan Juli 2006

I. Tanggal 2 Juli rapat Panitia Jambore untuk mempersiapkan pelaksanaan Jambore Human Trafficking Masyarakat Desa

Pendengar Setia Rakom - rakom Anggota JRSP

II. Rapat Panitia Inti tanggal 6 Juli 2006 mengubah dan menetapkan Susunan Acara Jambore yang baru sesuai dengan peningkatan menjadi Puncak acara Peringatan Hari Kependudukan Dunia 2006.

III. Rapat Panitia inti tgl. 7 Juli 2006 memutuskan untuk mengetengahkan dalam acara Jambore tentang pengalaman Pak Karto waktu memberangkatkan anaknya menjadi PRT di Malaysia.

Hasil Keputusan Rapat : Menunjuk Bapak Wahyono Wahud Wakil Penanggung Jawab Wilkor JESP Indramayu menjadi Ketua Panitia Lokal/ Penanggung Jawab Lapangan dan Bapak Untung menjadi Sekretaris Panitia Lokal, Penanggung Jawab Kontingen Majalengka Bapak Husin dan Bapak Dadang Abdurachman, Penanggung Jawab Kontingen Sumedang Bapak Eman, Kontingen Cianjur Bapak Dadan, Kontingen Kabupaten Bandung Bapak Irzal Yunandi, Kontingen Cirebon Bapak Rudi, Kontingen Subang Bapak Raditia Cipto, Kontingen Bogor Bapak Sofyan, Kontingen Ciamis Ibu Dadah, Kontingen Wilkor Persiapan Ibu Endah, serta Kerua Perkemahan atau Camat Perkemahan Bapak Samari, dibantu oleh bebrapa Kepala Desa Ketua RW dan Kepala Asrama Putri Ibu Samari.

Penanggung Jawab seluruh kegiatan Jambore : Ibu Yurinda Hidayat.Tim Kesenian yang akan menyumbangkan kebolehannya yaitu dari Wilkor JRSP Indramayu, Wilkor JRSP Kabupaten Bandung Wilkor, JRSP Cianjur, Wilkor JRSP Subang dan Wilkor JRSP Ciamis.

Tanggal 2 Juli, kegiatan Jambore JRSP terpilih menjadi puncak kegiatan Peringatan Hari kependudukan Dunia 2006 dengan tamu-tamu Undangan perwakilan dari Organisasi-organisasi seperti UNFPA, Unesco, bahkan semula dikabarkan lecuali akan dihadiri selain oleh Menko Kesra Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, tetapi juga oleh beberapa Duta Besar Negara Sahabat.

1 Pengurus JRSP menyusun acara Jamboree dengan menitik beratkan pada :a. Mensosialisasikan tentang arti perdagangan manusia (human

trafficking) serta berbagai bahayanya. b. Cara kerja para calo atau kaki tangan perusahaan pengerah tenaga

kerja yang tidak bertanggung jawab, agar para pendengar Radio Komunitas “Suara Petani” lebih berhati-hati dan tidak cepat percaya ketika mendengar bujukan mereka.

c. Mensosialisasikan Undang-undang dan Peraturan yang berlaku yang mengatur pengiriman tenaga kerja ke luar daerah maupun ke luar Negeri.

d. Diskusi-diskusi kelompok. e. Penandatanganan Nota Kesepakatan untuk memerangi praktek-praktek

Human Trafficking. (Nota kesepakatan ini ditandatangani oleh sepuluh perwakilan pengurus Wilayah Koordinasi (Wilkor) Jaringan Radio Komunitas Suara Petani (JRSP) dan perwakilan pendengar dari Wilkor Indramayu, Cirebon, Majalengka, Subang Sumedang, Kabupaten Bandung, Cianjur, Bogor, Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis.

Kisah calon buruh migran yang terungkap dalam Jambore Dalam Jambore tersebut beberapa kisah sedih diceritakan oleh sejumlah pendengar dan pengelola Rakom Suara Petani, khususnya dari Indramayu, Sumedang dan Cianjur. Pada kesempatan ini dipaparkan kisah Pak Karto dari Indramayu, orang tua Tarsiem TKW yang sekarang bekerja di Malaysia, menambah bulat tekad para Pengurus JRSP dan Pengelola Rakom Suara Petani untuk mengampanyekan Anti Human Trafficking serta memberantas para sponsor dan calo-calo perekrut tenaga kerja yang jahat dan tidak bertanggung jawab. Di sini kami cuplikkan kisah “pengorbanan” sebagaiman yang dituturkan Pak Karto di bawah : untuk memberangkatkan anaknya menjadi TKW, karena terperangkap bujuk rayu seorang calo. Pak Karto, membeberkan besar pengeluaran yang harus ditanggung untuk memberangkatkan Tarsiem menjadi TKW ke Malaysia, seluruhnya hampir mencapai Rp. 25 juta. Secara kronologis, Pak Karto menuturkan bahwa atas “budi baik” Mas Bejo tetangga desanya, Tarsiem diperkenalkan kepada Pak Samun sposor TKW.

Page 9: ai3.itb.ac.idai3.itb.ac.id/~basuki/private/jrsp/Laporan Kegiatan JRSP... · Web viewKunjungan ini selain dalam rangka penilaian Depdiknas terhadap Proposal JRSP yang diajukan kepada

Jumlah pengeluaran calon buruh migran pada tahun 2005 baik berupa biaya resmi atau pungutan tidak resmi.

Sinyalemen Pengurus beberapa Wilkor JRSP .

Alasan-alasan yang disampaikan para Wakil Penanggung Jawab dan Koordinator Utama Wilkor JRSP yang mengemuka mengapa memilih Jambore sebagai kegiaantan Sosialisasi Anti Human Trafficking

Pak Samun, sang “sponsor” berjanji, Tarsiem akan dipekerjakan sebagai pelayan Toko di Singapura dengan gaji Rp.3 juta per bulan ditambah cuti tahunan dan libur mingguan serta tunjangan kesehatan dan lain-lain. Janji manis itu memperdaya keluarga Tarsiem.

Menurut, Pak Karto, dia terpaksa menjual sepetak sawah dan seekor sapi untuk menutup semua biaya. Tetapi ternyata Tarsiem cuma menjadi PRT di Malaysia. Padahal tahun 2005 lalu pungutan tidak resmi dan biaya resmi yang harus dibayar pak Karto tercantum di bawah ini:

1. Tip untuk Pak Samun Rp.1.000.000 dan Tip untuk Bejo Rp.500.000, dibayar tunai.

2. Biaya kelengkapan surat-surat (KTP, KK, Surat Keterangan RT/RW dan Keluarahan, legalisasi ijazah SD), menghabiskan Rp. 750.000,- yang dibayar melalui orang yang “menolong” mengurusnya.

3. Biaya penampungan di asrama Jakarta sebesar Rp.1.200.000 yang harus dibayar kepada, Perusahaan Pengerah tenaga kerja yang

bersangkutan. 4. Biaya pelatihan Rp.750.000,- dibayar kepada Perusahaan Pengerah yang bersangkutan5. Biaya pembuatan passport Rp.700.000,-6. Biaya pembelian tiket ke Malaysia : 70 dollar Singapur.7. Biaya test uji kompetensi Rp.90.000,- ditambah Rp.50.000 apabila harus

mengulang.test tersebut.8. Biaya untuk mengecek kesehatan Rp.100.000,-9. Biaya untuk mengikuti acara pembekalan akhir Rp.100.000,-10. Biaya asuransi Rp.400.000,-11. Biaya perlindungan : 15 dollar US (disetor masuk ke

rekening Dep Keu).12. Biaya-biaya lain yang harus disetor ke Perusahaan

Pengerah yang bersangkutan sebesar Rp.275.000,-13. Transport Tarsiem dari desa ke Jakarta ditambah ongkos keluarganya

mengantar Tarsiem sampai ke penampungan pulang pergi : Rp.800.000,-

Menurut Pak Karto selain menjual Kerbau dan sepetak sawah, dia juga terpaksa berhutang kepada pak Samun Rp. 5 juta untuk menutupi semua pengeluaran di atas. Hutang itu dicicil dari pemotongan gaji Tarsiem.

“Kalau tahu cuma jadi PRT, untuk apa jauh-jauh ke Malaysia, jadi PRT di Jakarta saja. Tidak perlu mengeluarkan biaya sampai puluhan juta”, demikian keluhan Pak Karto kepada salah satu Penyiar JRSP di Indramayu.

Para Pengurus Wilkor JRSP dari Indramayu, Sumedang, Majalengka dan Cianjur, mensinyalir ada calo-calo berspesialisasi ”merekrut” anak-anak gadis yang masih muda belia dan lugu, mereka dijual untuk dijadikan PSK, baik di luar negeri maupun di daerah-daerah wisata di dalam negeri.

H. Alasan JRSP memilih kegiatan Sosialisasi dalam bentuk Jambore dengan maksud : 1. Untuk menciptakan suasana santai, segar, gembira dan akrab di antara

para peserta jamboree, dengan demikian diharapkan semua pesan dapat tersampaikan dengan baik dan cepat dipahami.

2. Materi dapat dibawakan dengan cara relaks tanpa beban kelas .

3. Dalam kegiatan pelengkap Api Unggun, materi disajikan dalam bentuk pertunjukan kesenian, teater atau happening art dan pembacaan puisi.

4. Mendorong suasana hangat untuk interaktif dan diskusi antara sesama peserta, sehingga dapat menghasilkan hasil akhir yang

Page 10: ai3.itb.ac.idai3.itb.ac.id/~basuki/private/jrsp/Laporan Kegiatan JRSP... · Web viewKunjungan ini selain dalam rangka penilaian Depdiknas terhadap Proposal JRSP yang diajukan kepada

Peserta dan Tamu yang hadir.

maksimal sebagaimana yang menjadi target ideal Jamboree.

5. Menumbuhkan kesan yang mendalam (empati) di kalangan para peserta Jamboree, sehingga pesan tentang tatacara menjadi buruh

migrant dengan legal dan berdokumen lengkap dapat dipahami oleh semua peserta jamboree.

6. Menanamkan wawasan tentang bahaya Perdagangan Manusia atau Human Trafficking, sehingga mudah memotivasi dan mendorong penduduk Desa agar lebih peduli dan aktif ikut serta memberantas praktek-praktek Human trafficking di desanya. Dengan demikian dapat diharapkan seluruh desa menjadi peduli dan terdorong untuk menjaga anggota keluarga, kerabat atau teman sedesanya agar tidak terperangkap para calo perekrut Tenaga kerja illegal.

7. Mendorong seluruh peserta untuk mencari bentuk kegiatan yang paling cocok bagi desa mereka untuk menyebar luaskan atau mensosialisasikan tentang bahaya Human Trafficking dan atau Perbudakan Modern, agar semua lapisan penduduk desa mau peduli serta aktif memberantas praktek Human Trafficking di desanya.

i, Peserta dan Tamu yang hadir. Jumlah peserta yang hadir lebih dari 500 orang dengan latar belakang :- Para Pengelola Rakom JRSP- Para Penyiar Rakom JRSP - Perwakilan Pendengar setia Rakom JRSP termasuk Pramuka.

- Perwakilan Ketua Kelompok Petani anggota Majelis Keluarga Petani Mandiri Indonesia (MKPMI) yang menjadi pendengar setia Radio Komunitas anggota JRSP.

- Perwakilan Kepala-kepala Desa dan sejumlah perwakilan Camat - yang menjadi penasihat Rakom-rakom setempat.- Perwakilan Organisasi Wanita Desa yang menjadi pendengar

setia Rakom JRSP.- Perwakilan Pramuka dan Karang Taruna serta Sanggar-sanggar

kegiatan Pemuda Desa

Asal peserta dari Kabupaten:

- Indramayu - Majalengka - Ciamis. - Sumedang - Cirebon - Tasikmalaya

- Sukabumi - Subang - Cianjur - Kabupaten Bandung .

Tamu Undangan VIP yang hadir1. Ibu Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan beserta

Deputy dan Pejabat tinggi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan,

2. Bapak Dirjen Pendidikan Luar Sekolah yang mewakili Bapak Menteri Pendidikan Nasional serta Direktur Pendidikan Masyarakat dan para pejabat Depdiknas,

3. Yth. Perwakilan dari KPI Pusat4. Pejabat yang mewakili Bapak Menteri Koordinator

Kesejahtreraan Rakyat RI 5. Pejabat perwakilan dari Departemen Kominfo, 6. Perwakilan dari Departemen Pariwisata dan Kebudayaan.7. Yth. Ketua KPID Jawa Barat Para 8. Direktur UNFPA Indonesia. 9. Perwakilan dari Unicef , ACILS, Swiss Contact dll.10. Yth. Sekretaris Daerah Jawa Barat mewakili Gubernur

Jabar.11. Yth. Bapak Bupati Subang dan12. Yth. Bapak Ketua DPRD Sumedang. 13. Dimeriahkan pula dengan kehadiran Ibu Dewi Huges selaku

Duta Anti Human Trafficking.

Page 11: ai3.itb.ac.idai3.itb.ac.id/~basuki/private/jrsp/Laporan Kegiatan JRSP... · Web viewKunjungan ini selain dalam rangka penilaian Depdiknas terhadap Proposal JRSP yang diajukan kepada

Susunan acara Jambore yang dirancang adalah sebagai berikut : j. Susunan acara Jambore yang dirancang adalah sebagai

berikut :

Hari pertama ( 9 Juli 2006 ) : 11.00 - 12.30 : Kedatangan peserta paling lambat pukul

13.00 diikuti dengan pendaftaran/registrasi dan orientasi tempat perkemahan serta

membereskan perlengkapan pribadi. 12.30 – 15.30 : Istirahat, Sholat (duhur) dan makan siang dilanjut sampai dengan sholat Ashar. 15.30 - 18.00 : Acara penerimaan peserta dan perkenalan - Upacara Pembukaan diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an dan Doa dilanjutkan sambutan – sambutan.

- pembagian kelompok dan pembagian kaos dan atribut serta kupon konsumsi penjelasan- penjelasan dari Panitia tentang jalannya acara.

18.00 - 19.00 : Ishoma (magrib). 19.00 s.d 22.00 - Perkenalan antar peserta24.00 - 05.00 - Istirahat.

Hari Kedua : tanggal 10 Juli 2006Pukul 05.30-07.00 : Setelah Sholat dilanjut briefing tiap Desa. Pukul 07.00 - 08.00 : Isi Absen, ambil kupon konsumsi, sarapan Pukul 08.00 – 08.30 : Peresmian Jambore : Sambutan-sambutan.Pukul 11.00 -12.00 : Penyajian ceramah mengenali Ancaman Human

Trafficking atau Perdagangan Manusia. Peserta dibagi dalam kelompok dipimpin oleh 5 (lima) orang fasilitator Nasional. dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan LSM OnTrack. Tanya jawab. Kelompok tentang Ancaman Perdagangan Manusia

Pukul 12.00 – 13.00 : IshomaDhuhur. Pukul 13.00 - 14.30 : Sosialisasi tentang bahaya Human TraffickingPukul 14.30 – 15.30: : Tatap muka dan dialog dengan Ketua KPID Jawa BaratPukul 15.30 – 17.30 : Tanya jawab dengan Ketua KPID Jabar. 1) . Pukul 18.00 - 19.00 Ishoma Magrib (makan malam). Pukul 19.30 - 21.00 : Lanjutan ceramah tentang bahaya Human Trafficking Pukul 21.00 – 22.00 : Zikir bersama dilanjut doa oleh tiga Ustad dari Majalengka.

Pukul 22.30 – 05.00 : Istirahat malam..Hari Ketiga : tanggal 11 Juli 2006Pukul 05.30 s/d 07.30 : Sesudah subuh senam pagi per Dusun, dilanjut briefing tiap desa.. Pukul 07.30 – 09.00 : Isi absent dan sarapan.Pukul 09.00 s/d 10.30 : Ceramah tentang Cara mengenal PJTKI yang legal dan bertanggung jawab. Pukul 10.30 s/d 12.00 : Diskusi Kelompok (materi yang dipaparkan selama hari-hari sebelumnya. Setiap Kelompok terdiri dari 2 RT.(Pada waktu

Diskusi peserta dibagi menjadi 25 Kelompok). Pukul 12.00 s/d 13.00 : Ishoma Dhuhur (makan siang) Pukul 13.00 s/d 15.00 : . Tanya jawab soal materi di atas.Pukul 14.30. – 15.30 : Menyambut kehadiran Yth. Bupati Subang, Ketua DPRD

Sumedang disusul oleh Dirjen Pendidikan Luar Sekolah mewakili Menteri Diknas RI, tamu- tamu penting perwakilan dari berbagai organisasi dan lembaga donor dibawah PBB dan kehadiran Ibu Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan RI dilanjut dengan pukul dogdog..

Pukull 15.30 – 16.00 : Pagelaran fragmen pendengar setia Rakom JRSP pada saat mendengar Iklan Layanan Masyarakat tentang Human Trafficking yang diproduksi JRSP dan LSM MediaNet bagaimana ILM tersebut berpengaruh dalam memerangi praktek Human Trafficking. 2)

Pukul 16.00 – 17.45 : Dialog para peserta Jambore dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dipandu oleh Dewi Huges m dilanjut dengan

Page 12: ai3.itb.ac.idai3.itb.ac.id/~basuki/private/jrsp/Laporan Kegiatan JRSP... · Web viewKunjungan ini selain dalam rangka penilaian Depdiknas terhadap Proposal JRSP yang diajukan kepada

Penandatanganan Nota Kesepakatan para Pengelola Rakom JRSP untuk memerangi praktek Human Trafficking.

Pukul 17.45 s/d 19.00 : Ishoma Magrib (makan malam)

Pukul 19.00 s/d 20.00 : Acara dibuka dengan penyerahan plakat untuk Ibu Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Diknas, Bapak Bupati dilanjutkan dengan Malam Kesenian yang dipersembahkan oleh Perwakilan pendengar setia Rakom-rakom JRSP Wilkor Indramayu, Cianjur dan Kabupaten Bandung..

Pukul 20.00 Ibu Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan para tamu undangan pulang meninggalkan acara.

Pukul 20.30 s/d 22.30 : Malam gembira dilanjutkanPukul 22.30 : Istirahat

Hari keempat (terakhir) - tanggal 12 Juli 2006Pukul 05.30 s/d 07.30 : Sesudah subuh senam pagi per Dusun, dilanjut briefing tiap desa, isi absen.. Pukul 07.30 s/d 09.00 : Makan pagi Pukul 09.00 s/d 11.00 : Pemaparan rencana tindak lanjut dalam rencana kerja nyata masing - masing Wilkor. Pukul 11.00 s/d 12.00 : Kesan dipaparkan oleh para peserta.Pukul 12.00 a/d 12.15 : Sambutan penutupan Jamboree oleh : - Ketua Panitia - Pengurus JRSP - Kepala Subdit Pendidikan Perempuan dan anak .

Pukul 12.15 sampai dengan selesai : makan siang dan perpisahan

Hasil – hasil Jambore. K, Hasil yang dapat dicapai dengan penyelenggaran Jambore tersebut.1. Dari sisi Misi dan target ideal yang hendak dicapai dapat dikatakan

tercapai dengan baik, contohnya : - Upaya menguatkan semangat : Memerangi Perdagangan Manusia,

Memberantas Buta Aksara, Meningkatkan minat membaca di kalangan penduduk desa atau agar penduduk desa gemar Membaca, tampaknya cukup diresapi dan dipahami oleh seluruh peserta jamboree, hal itu tertuang dalam draft Rencana Tindak Lanjut yang di susun oleh para peserta.

2. Demikian pula tujuan khusus Jamboree berhasil dicapai antara lain :a. Di beberapa Wilkor JRSP, sejumlah Rakom telah mengudarakan

program Anti Human Trafficking dengan melibatkan Kepala Desa bahkan Camat melakukan interaktif membahas bahaya Human Trafficking dakam usaha mendorong penduduk desa lebih peduli dan berpartispasi aktif membentengi desanya dari bahaya Perdagangan Manusia atau Perbudakan Modern yang selama ini dipraktekkan para calo/sponsor perekrut tenaga kerja.

b. Mendorong penduduk desa untuk aktif dan berinisatif membentuk posko-posko dan forum-forum diskusi serta lembaga bantuan/perlindungan hukum

c. Di beberapa Wilkor JRSP dilaporkan (khususnya di Indramayu, Majalengka dan Cianjur) mulai tumbuh kesadaran untuk mematuhi semua perundang-undangan dan peraturan yang mengatur caranya menjadi buruh migrant. Diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran di kalangan calon-calon buruh migrant untuk menempuh jalan legal yang aman dan dilindungi hukum.

d. Menjejalkan informasi tentang Perdagangan Manusia kepada penduduk Desa dengan memutar berulang-lang setiap hari Iklan Layanan Masyarakat yang diproduksi JRSP dan MediaNet didukung oleh Departemen Diknas/Ditjen Pendidikan Luar Sekolah..

e. Di beberapa Wilkor JRSP dilaporkan (khususnya di Indramayu, Majalengka dan Cianjur) mulai tumbuh kesadaran untuk mematuhi semua perundang-undangan dan peraturan yang mengatur caranya menjadi buruh migrant. Diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran di

Page 13: ai3.itb.ac.idai3.itb.ac.id/~basuki/private/jrsp/Laporan Kegiatan JRSP... · Web viewKunjungan ini selain dalam rangka penilaian Depdiknas terhadap Proposal JRSP yang diajukan kepada

Draft Pernyataan SikapYang ditandatangai oleh Perwakilan Anggota JRSP dan Pendengar Setia masing-masing Rakom

Keberhasilan Jambore

kalangan calon-calon buruh migrant untuk menempuh jalan legal yang aman dan dilindungi hukum.

Pernyataan sikap

Pada hari ini Selasa tanggal 11 Juli tahun 2006 kami,Pengurus Wilayah Koordinasi Jaringan Radio Suara Petani (JRSP)

Bersama denganMasyarakat Desa pendengar Rakom Suara Petani

yang selama ini bekerjasama dengan pihak Direktorat Pendidikan Masyarakat, dengan ini menyatakan:

1. Siap memerangi Praktek Perdagangan Manusia.2. Berusaha menghilangkan Kebodohan3. Berusaha memberantas Buta Aksara4. Berusaha menularkan Gemar membaca di kalangan

penduduk desa5. Menghapus kekerasan dalam Rumah Tangga.6. Mendorong peran Perempuan dalam Pembangunan di Desanya.7. Melindungi anak dan Memberikan Pendidikan yang layak.8. Membangun Generasi Muda Desa yang Tegar dan Produktif.

Subang, 11 Juli 2006Ditandatangan oleh 10 Perwakilan Wilkor JRSP

dan Pendengar Setia Rakom Suara Petani di daerah masing-masingSerta

Disaksikan oleh Menteri Negara Peranan Wanita

Dan Dirjen Pendidikan Luar sekolah Depdikanas.

Lebih terperinci keberhasilan Jambore tersebut: Sebagaimana yang dilaporkan oleh Wilkor JRSP Indramayu, Sumedang, Majalengka dan Cianjur. sebagai berikut.

a. Tumbuhnya kesadaran khususnya di kalangan peserta yang hadir dalam Jamboree tersebut tentang adanya ancaman Human Trafficking atau Perbudakan Modern.

b. Tumbuhnya kesadaran khususnya di kalangan peserta yang hadir tentang adanya ancaman Human Trafficking atau Perdagangan Manusia.

c. Tumbuhnya pemahamanan khususnya di kalangan peserta yang hadir mengenai perlunya menyimak dan berpatokan pada Undang-undang serta peraturan yang berlaku yang mengatur tentang migrasi menjadi buruh migrant dan peraturan mengenai perburuhan pada umumnya.

d. Tumbuhnya rasa penolakan khususnya di kalangan para peserta Jamboree terhadap praktek Human Trafficking. Tumbuhnya kewaspadaan di kalangan penduduk desa, kehati-hatian sehingga tidak tergesa-gesa menerima tawaran kerja ke luar daerah atau keluar negeri.

e. Tumbuhnya rasa malu bersama khususnya di kalangan para peserta Jamboree jika ada anggota masyarakatnya yang menjadi buruh migrant illegal akibat terjebak dalam perangkap para calo atau sponsor yang melakukan praktek Human Trafficking.

f. Terciptanya forum konsultasi di beberapa Rakom JRSP sebagai wadah konsultasi dan diskusi tentang semua hal yang bersangkutan dengan buruh migrant atau ketenaga kerjaan.

4. Keberhasilan dari sisi Acara. Keseluruhan acara berjalan dengan sukses dan meriah.

Acara resmi dipandu oleh MC Protokol dari pihak Pemda Jabar sedangkan pada saat dialog dngan Ibu Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan acara dipandu oleh Dewi Huges sementara acara malam gembira dipandu oleh 2 orang MC JRSP.

Page 14: ai3.itb.ac.idai3.itb.ac.id/~basuki/private/jrsp/Laporan Kegiatan JRSP... · Web viewKunjungan ini selain dalam rangka penilaian Depdiknas terhadap Proposal JRSP yang diajukan kepada

Bantuan dari Bupati Subang Bapak Eep Hidayat dan UNFPA

Suksesnya penyelenggaraan Jamboree tersebut, tidak terlepas dari bantuan yang diberikan oleh Bapak Eep Hidayat, Bupati Subang , yang kecuali menyediakan jamuan untuk VIP yang sangat lezat, juga mengerahkan tim Kesenian binaan Pemda Subang yaitu Sisingaan dan tarian tradisional Subang menyebabkan acara Jambore sangat meriah serta mempesona tamu-tamu VIP dan para peserta.

Demikian pula bantuan dari UNFPA berupa Kaos dan tas untuk para peserta lebih menyemarakkan suasana jamboree dan memberi kenangan yang manis di tiap hati seluruh peserta.

VI. Kegiatan Agustus 2006

.Kegiatan lain yang diselenggarakan Pengurus JRSP selama bulan Agustus : adalah menyelenggarakan empat kali pertemuan di Bogor dengan para pengurus Wilkor masing-masing Wi;lor Indramayu, Sumedang dan Cianjur untuk membahas penyusunan proposal memberantas Buta Aksara, sebagai tindak lanjut Jambore bulan Juli lalu.

Pertengahan Agustus Pengurus JRSP menghadap Bapak Dr. Udi Rusadi MS, Direktur Kelembagaan Komunikasi Sosial Departemen Kominfo. Pada kesempatan tersebut disepakati untuk melakukan kunjungan ke beberapa Rakom JRSP yang dapat mewakili masyarakat pendengar di pesisir dan juga masyarakat pendengar Rakom di daerah pegunungan. Namun sampai saat ini kesepakatan tersebut belum dapat dilaksanakan.

VII. Kegiatan September 2006

Rapat Pengurus Pusat dengan Wakil Penanggung Jawab Wilkor Sumedang

Tanggal 15 September bertempat di Bogor dengan topik bahasan : tentang masuknya beberapa Anggota Baru di wilayah Koordinasi Sumedang serta persiapan menghadap Bapak Dirjen Pendidikan Luar Sekolah dalam rangka Silaturakhmi..

VIII. KegiatanNovember2006

Tiga Rakom Anggota JRSP Wilkor Indramayu berhasil mendapat Rekomendasi Layak Siar dari KPID Jabar

Pertemuan dengan Pjs. Koordinator Utama Wilkor JRSP Cianjur.

Laporan tgl. 15 November dari Wilkor JRSP Indramayu : Berdasarkan kegigihan masing-masing pengelola Rakom memperjuangkan izin Penyiaran bagi Rakomnya maka pada pertengahan November 2006 ada 3 Rakom Suara Petani anggota JRSP Wilayah Koordinasi Indramayu Barat yang telah mendapat Rekomendasi Layak Siaran dari KPID Jawa Barat

Tanggal 19 November bertempat di Bogor dengan topik bahasan : Perkembangan Wilkor JRSP Cianjur, penyusunan mata acara siaran bagi dua anggota baru dan Sdr. Dadan selaku Pjs. Koordinator Utama menyerahkan 4 lembar Surat Dukungan dari empat orang Kepala Desa masing-masing :

1. Kepala Desa Kutawaringin, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur.

2. Kepala Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur.

3. Kepala Desa Cikidangbayangbang, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur.

4. Kepala Desa Majalaya, Kecamatan Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur.

Semua Kepala Desa tersebut di atas menyatakan bahwa dengan adanya Rakom Petani Anggota JRSP di wilayahnya, masyarakat setempat kecuali menghibur, bimbingan moral dengan siaran rutin dakwah, uga mendapat informasi yang sangat bermanfaat seperti tentang bahaya Human Traffickinf, Kekerasan dalam Rumah Tangga, Kekerasan terhadap anak dan lain-lain.

1) Dialog dengan Ketua KPID Jawa Barat.

Page 15: ai3.itb.ac.idai3.itb.ac.id/~basuki/private/jrsp/Laporan Kegiatan JRSP... · Web viewKunjungan ini selain dalam rangka penilaian Depdiknas terhadap Proposal JRSP yang diajukan kepada

Catatan lepas tentang jalannya dialog dengan Ketua KPID Jawa Barat, Bapak Dadang Rahmat Hidayat S.Sos, S.H, yang berlangsung pada hari kedua Jambore tanggal 10 Juli 2006 bertempat di High Land Resort, Ciater, Subang.

Pada kesempatan tersebut, Ketua KPID Jabar menjelas tentang visi dan misi KPID Jawa Barat, tugas dan wewenangserta strategi KPID Jawa Barat. Ketua juga menjelaskan mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran.

Tentang Visi KPID Jawa Barat menurut Ketua, adalah memperjuangkan terciptanya system Penyiaran

di Jawa Barat yang dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan dan kepentingan Masyarakat Jawa Barat serta mendorong majunya Lembaga Penyiaran di Jawa Barat untuk mendukung terciptanya Sistem Penyiaran Nasional yabg sesuai dengan amanat UU no. 32 tahun 2002.

Sementara tentang Misi KPID Jawa Barat, ketua menjelaskan bahwa pertama-tama membangun dan memelihara tatanan informasi daerah Jawa Barat yang adil, merata dan seimbang melalui penciptaan infrastruktur yang tertib dan teratur serta arus informasi yang harmonis antar wilayah di daerah Jawa Barat dengan daerah-daerah lainnya di bumi Indonesia dalam lingkup NKRI.

Ketua KPID Jabar menekankan misi lain yang diemban KPID Jawa Barat adalah mendorong agar semua lembaga penyiaran yang beroperasi di Jawa Barat menjunjung tinggi nilai nilai religi, khasanah lokalitas serta kearifan local yang selama ini telah menjadi budaya komunikasi social antar anggota masyarakat Jawa Barat.

Disisi lain menurut Ketua, merupakan salah satu misi KPID Jabar ; sekuat tenaga mendorong lembaga Penyiaran di Jawa Barat, tanpa pilih kasih, untuk menjadi lembaga yang professional dengan mempunyai kredibilitas serta daya saing yang tinggi melalui peningkatan SDM dan Teknologi pada skala nasional maupun global.

Menurut Ketua, KPID Jabar selalu berusaha untuk mendorong masyarakat menjadi khalayak yang kritis dan rasional dalam menjamin hak masyarakat mendapat informasi yang benar dan bermanfaat.

Sementara itu, misi yang selalu jadi pegangan bagi seluruh Komisioner KPID Jabar, adalah menjadikan KPID Jawa Barat sebagai perwujudan peran serta masyarakat dengan tetap memelihara hubungan yang sinergis dengan masyarakat Penyiaran dan Pemerintah dalam upaya membangun kehidupan penyiaran di Jawa Barat yang demokratis dan bertanggung jawab.

Ladasan filosofis atau spirit dan etika dalam mewujudkan Visi dan misi tersebut diatas adalah sebagai berikut :- Pertama KPID Jabar wajib amanah yaitu menjalankan tugas sebaik-baiknya dan

dapat ripertanggung jawabkan, transparan serta akuntabel.- Sinergis, menerima dan menghargai keberadaan institusi lain serta selalu siap untuk bekerjasama- Akseptabel, mengakui dan menerima adanya perbedaan dengan upaya tetap eksis di dalam

keberagaman.- Etis, menegakkan sikap dan moral professional, memiliki integritas dan independen.- Progresif, menaruh perhatian serta mau terlibat dalam perubahan-perubahan yang sedang terjadi

dengan didasari oleh pemikiran dan sikap tindak yang terbuka serta fleksibel. - Demokratis, menumbuhkan semangat silih asah, silih asih dan silih asuh dengan orientasi untuk

kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi maupun golongan.

Menyinggung mengenai Tugas dan Wewenang KPID Jabar, Ketua mengemukakan bahwa KPID Jabar menjamin masyarakat mendapat informasi yang layak dan benar sesuai dengan HAM. Di sisi lain KPID Jabar ikut membantu infrastruktur di bidang Penyiaran dan ikut membangun iklim persaingan yang sehat antara lembaga penyiaran dan industri terkait.

KPID Jabar juga bertugas memelihara tatanan informasi nasional yang adil, merata dan seimbang. Termasuk tugas dan wewenangnya untuk menampung , meneliti dan menindak lanjuti berbagai aduan, sanggahan serta kritik sebagai apresiassi masyarakat terhadap penyelenggaraan penyiartan. Lebih jauh

Page 16: ai3.itb.ac.idai3.itb.ac.id/~basuki/private/jrsp/Laporan Kegiatan JRSP... · Web viewKunjungan ini selain dalam rangka penilaian Depdiknas terhadap Proposal JRSP yang diajukan kepada

Ketua KPID jabar menyampaikan bahwa lembaganya bertugas menyusunperencanaan pengembangan SDM yang menjamin professionalitas bidang penyiaran.

Menurut Ketua, KPID Jabar dalam mewujudkan Visi dan Misi serta melaksanakan Tugas dan Wewenangnya dengan strategi :

1. Partisipatory2. Kooperatif3. komunikatif4. problem solving.5. program oriented.6. Holding Hand Together.

Pada kesempatan tersebut Ketua KPID Jabar juga menyinggung tentang Permohonan Izin Penyelenggaraan Penyiaran yang cukup mendapat perhatian dari para Anggota JRSP Peserta Jambore.Menurut Ketua KPID Jabar hal penting yang harus diperhatikan oleh para penyelenggara Radio Komunitas, bahwa spectrum frekuensi radio merupakan sumber daya alam terbatas dan merupakan kekayaan Nasional yang harus dijaga dan dilindungi oleh Negara dan harus digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sesuai dengan pasal 33 ayat 3 UUD 1945.

Oleh karena itu penggunaan frequensi tidak dapat dimanfaatkan seenaknya tanpa pengaturan yang ketat dan bertanggung jawab. Untuk memnuhi hal tersebut, setiap Lembaga Penyiaran wajib memperoleh Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) sebelum menyelenggaraan kegiatannya.

Menurut Ketua KPID Jabar, sesuai dengan UU no.32 tahun 2002, IPP adalah hak yang diberikan oleh Negara kepada Lembaga Penyiaran yang telah memenuhi persyaratan dan mendapat Rekomendasi Layak Siaran dari KPID setempat . Secara adminmistratif IPP diberikan Negara melalui KPI.

Ditekankan bahwa prosedur administratisi permohonan IPP dimulai dari KPID setempat. “Semua proses dilakukan dengan transparan, tidak bisik-bisik. Bahkan ada Deangar Pendapat lebih dulu dengan Lembaga Penyiaran yang bersangkutan”

Demikian cuplikan penjelasan dari Ketua KPID Jawa Barat yang disampaikan di depan 127 orang Pengelola Radio Komunitas Petani anggota JRSP pada kegiatan Jambore JRSP tanggal 10 Juli 2006 di Ciater, Saubang.

2). Seluk beluk Human Trafficking atau Perdagangan Manusia.

Dalam Kegiatan Sosialisasi baik berupa Ceramah maupun Diskusi Kelompok, para Motivator menyampaikan tentang seluk beluk dan apa yang dimaksud dengan Human Trafficking sebagai diuraikan berikut ini :

1. Trafficking sering digambarkan sebagai Perbudalan Modern.2. Trafficking adalah ketika seseorang di bawa pergi jauh dari pengawasan Keluaraga serta

masyarakatnya dan dijual untuk kerja paksa atau prostitusi.

Sementara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mendefinisikan Human Trafficking sebagai berikut :

Human Trafficking adalah semua kegiatan yang mengandung perekrutan, pengiriman, penampungan atau penerimaan seseorang yang dilakukan dengan ancaman atau penggunaan kekerasan atau bentuk-bentuk pemaksaan lain, penculikan, penipuan, kecurangan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, atau memberi atau menerima bayaran atau manfaat untuk memperoleh ijin dari orang yang memunyai wewenang atas orang lain untuk tujuan eksploitasi.

Page 17: ai3.itb.ac.idai3.itb.ac.id/~basuki/private/jrsp/Laporan Kegiatan JRSP... · Web viewKunjungan ini selain dalam rangka penilaian Depdiknas terhadap Proposal JRSP yang diajukan kepada

Penyebab timbulnya Human Trafficking di Indonesia.Penyebab suburnya praktek Human Trafficking adalah berbagai kondisi masyarakat yang saling terkait seperti :

1. Jeratan Kemiskinan. Kemauan kuat untuk melepaskan diri dari jeratan kemiskinan yang menyengsarakan dan

menyulitkan kehidupan seseorang, dapat menjadi dorongan orang yang bersangkutan bermigrasi untuk mencari pekerjaan. Namun hal ini belum dapat dianggap Trafficking apa bila tidak diikuti dengan tidakan pihak lain yang melakukan pemaksaan atau penipuan terhadap orang tersebut untuk merekrutnya menjadi pekerja di luar daerahnya atau ke luar negeri.

2. Kurangnya pendidikan dan pengetahuan.Kurangnya pendidikan dan pengetahuan dari orang yang bersangkutan ditambah kurangnya informasi tentang adanya ancaman peradagangan manusia, mempermudah praktek Human Trafficking di suatu daerah.

3. Kurangnya Kesadaran Masyarakat desa khususnya penduduk yang berdomisili di pelosok-pelosok umumnya kurang mendapat informasi tentang tatacara bermigrasi yang legal, akibatnya mereka tidak menyadari bahwa untuk bekerja di luar daerah atau di luar negeri tidak sulit dan asalkan memenuhi persyaratan dan menempuh tatacaranya yang legal, bahkan dipermudah oleh Pemerintah dalam hal ini Departemen Tenaga Kerja. Akibat kurangnya informasi itu, jasa calon menjadi dicari dan dibutuhkan, seakan-akan tanpa bantuan calo atau sponsor kesempatan bekerja di luar daerah atau di luar negeri tertutup dan merupakan suatu hal yang tidak mungkin.

4. Budaya Korupsi dan lemahnya penerapan hukum.Suburnya korupsi di kalangan petugas setempat dan lemahnya pengawasan masyarakat, menyebabkan para calon buruh migran itu terperangkap para petugas korup yang bekerjasama dengan para calo atau sponsor perekrut tenaga kerja menjadikan mereka sapi perahan tanpa belas kasihan.

5. Jeratan Hutang. Niat kuat untuk bekerja di luar negeri padahal tidak ada dana untuk mebayar biaya resmi dan

pungutan liar yang mencapai belasan juta, menyebabkan para calon buruh migran terpaksa berhutang dengan janji akan dibayar dengan gaji-gaji mereka beberapa bulan. Maka sering kali terjadi berbulan-bulan mereka tidak menerima gaji dipotong oleh Perusahan dan para calo perekrut tenaga kerja yang memberangkatkan mereka.

Sebagai gambaran dikemukakan pula bentuk-bentuk Human Trafficking yang terjadi pada Perempuan dan anak agar diwaspadai oleh masyarakat desa. Bentuk-bentuk Perdagangan Manusia tersebur dapat berupa pekerjaan yang ditawarkan seperti berikut.

1. Kerja paksa seks dan eksploitasi seks baik di luar maupun di dalam negeri.2. Pekerjaan Pembantu Rumah Tangga yang majikan dan pekerjaannya, termasuk besar gaji

yang akan diterima, tidak jelas perjanjiannya.3. Tawaran pekerjaan sebagai Penjaga Toko atau Pramusaji yang tidak jelas dimana tempatnya,

selalu menjadi perangkap dan berujung di klub-klub malam atau rumah-rumah bordil menjadi penari seks dan wanita penghibur.

4. Tawaran Kawin Kontrak, adalah bentuk yang lebih halus dari eksploitasi seks. 5. Bentuk yang lebih canggih adalah menjadi pendamping para pengusaha, padahal sama

dengan pelacur kelas atas.6. Dll bentuk terselubung yang tetap mengandung trafficking.

_______________________________

Bogor : 17 November 2006.

Page 18: ai3.itb.ac.idai3.itb.ac.id/~basuki/private/jrsp/Laporan Kegiatan JRSP... · Web viewKunjungan ini selain dalam rangka penilaian Depdiknas terhadap Proposal JRSP yang diajukan kepada

Pengurus Pusat JRSP